Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas...

15
6/1/2014 Biro Analisa APBN 1 SETYANTA NUGRAHA KARO ANALISA APBN SETJEN DPR RI Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banyumas Jakarta, 6 Februari 2014

Transcript of Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas...

Page 1: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 1

SETYANTA NUGRAHA

KARO ANALISA APBN

SETJEN DPR RI

Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banyumas Jakarta, 6 Februari 2014

Page 2: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

1,667.14, (45%)

(158.78 miliar US$) 1,842.50

(50%) (175.48

miliar US$)

175.35 (5%) (16.70 miliar US$)

Pendapatan

Belanja

Pembiayaan

APBN TA 2014 (Triliun Rp)

1,249.9 (68%)

(119.04 miliar US$)

592.6 (32%) (56.43

miliar US$ Belanja PemerintahPusat

Transfer ke Daerah

BELANJA NEGARA

(Triliun Rp)

6/1/2014 Biro Analisa APBN 2

PROFIL APBN 2014

Page 3: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 3

263.0, (17.05%)

189.0 (12.25%)

229.5 (14.88%)

121.3, (7.86%) 33.7

(2.18%) 3.5

(0.23%) 73.2,

(4.74%)

36.9 (2.39%)

592.5 (38.41%)

Bel. Pegawai

Bel. Barang

Bel. Modal

Pemby. Bunga Utang

Subsidi

Bel. Hibah

Bansos

Bel. Lain-lain

Transfer ke Daerah

Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah (Triliun Rp)

Page 4: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 4

113.7 (19%)

341.2 (58%)

33.0 (5%)

104.6 (18%)

DBH

DAU

DAK

Otsus dan Peny

Transfer ke Daerah (Triliun Rp)

Page 5: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 5

Untuk dapat menilai kinerja pemerintah diperlukan indikator penilaian kinerja berupa (Mardiasmo, 2002) : Informasi finansial : Penilaian laporan yang diukur berdasarkan anggaran yang telah dibuat, kemudian dianalisis antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan (selisih antara pendapatan dengan pengeluaran). Informasi non finansial : Pengukuran kinerja yang diukur bukan dari aspek finansialnya saja tetapi juga aspek non finansial seperti :kepuasan pelanggan ; efisiensi proses internal ; efektifitas pengeluaran PP No. 65/2010 tentang Perubahan Atas PP No. 56/2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah, telah menetapkan bahwa daerah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah kepada pemerintah, dalam hal ini disampaikan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri.

Page 6: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 6

Salah satu indikator kualitas akuntabilitas keuangan dilihat dari Opini BPK atas penyajian laporan keuangan pemerintah, yang terdiri dari LKPP, LKKL dan LKPD yang komponennya meliputi: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Opini BPK secara bertingkat terdiri dari: Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Page 7: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 7

Hasil pemeriksaan BPK RI yang menunjukkan bahwa opini atas LKPD masih banyak yang dinyatakan disclaimer (TMP) artinya transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan negara masih belum menggembirakan. Opini

Tahun WTP WDP TW TMP Jumlah

2008 13 323 31 118 485

2009 15 330 48 111 504

2010 34 341 26 121 522

2011 67 349 8 100 524

2012 113 267 4 31 415

Page 8: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 8

Tahap perencanaan dan penganggaran, peningkatan peran DPRD yang sangat besar dalam pembahasan APBD belum sepenuhnya berbasis kinerja, masih berdasarkan keinginan-keinginan yang memberi peluang terjadinya penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan diri atau kelompok Tahap pelaksanaan anggaran, antara lain penerimaan daerah (pajak dan non pajak), pembiayaan khususnya pinjaman (dalam/luar negeri) dan pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh daerah maupun BUMD Tahap pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran. belum dapat disajikan sesuai SAP dan SPIP yang berlaku sehingga LKPD dan laporan kinerja pemerintah belum dapat disajikan secara lengkap dan tepat waktu. Tahap pengawasan internal. APIP belum melakukan pengawasan yang efektif atas pelaksanaan anggaran antara lain review atas laporan keuangan, pengujian SPI dan tindak lanjut hasil audit terhadap entitas yang diperiksa. Dari hasil pemeriksaan BPK menunjukkan bahwa hampir semua permasalahan (temuan pemeriksaan) yang terjadi adalah akibat lemahnya SPI.

Page 9: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 9

1) Akuntabilitas, mensyaratkan bahwa dalam mengambil suatu keputusan hendaknya berperilaku sesuai dengan mandat yang diterimanya. Kebijakan yang dihasilkan harus dapat diakses dan dikomunikasikan secara vertikal maupun horizontal dengan baik. 2) Value for money, prinsip ini dioperasionalkan dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah dengan ekonomis, efektif, dan efisien. 3) Kejujuran dalam mengelola keuangan publik (probity), dalam pengelolaan keuangan daerah harus dipercayakan kepada pegawai yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi, sehingga potensi munculnya praktek korupsi dapat diminimalkan. 4) Transparansi, merupakan keterbukaan pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan keuangan daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun masyarakat. 5) Pengendalian, dalam pengelolaan keuangan daerah perlu dilakukan monitoring terhadap penerimaan maupun pengeluaran APBD, sehingga bila terjadi selisih (varians) dapat dengan segera dicari penyebab timbulnya selisih.

Page 10: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 10

Menurut Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pasal 4, terdapat prinsip penting dalam mengelola keuangan daerah meliputi : 1) Taat pada peraturan perundang-undangan, bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan. 2) Efektif, merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil. 3) Efisien, merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu. 4) Ekonomis, merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga terendah. 5) Transparan, merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah. 6) Bertanggung jawab, marupakan wujud dari kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 7) Keadilan, adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang objektif.

Page 11: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 11

PERENCANAAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGAWASAN

Rancangan DPA-SKPD Penatausahaan

Pendapatan

OLEH

Bendahara Penerimaan

RPJMD

Pedoman Penyusunan

RKA-SKPD

Nota Kesepakatan

RKA-SKPD

PPAS KUA

RKPD

APBD

RAPBD

Perubahan APBD

Verifikasi

Pelaksanaan APBN

Pendapatan

Belanja

Pembiayaan

DPA-SKPD

Dasar Pelaksanaan

Anggaran

Laporan Realisasi

Semester Pertama

Penatausahaan Belanja

OLEH

Bendahara Pengeluaran

Kekayaan dan

Kewajiban Daerah

Kas Umum

Piutang

Investasi

Barang

Dana Cadangan

Utang

Akuntansi

Keuangan Daerah

Akuntansi

Keuangan Daerah

Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah

Laporan Realisasi

Anggaran

Neraca

Laporan Arus kas

Catatan atas Laporan

Keuangan

Laporan Keuangan

diperiksa oleh BPK

Rancangan Peraturan

Daerah

Tentang

Pertanggungjawaban

APBD

1. Pembinaan :

Pemberian Pedoman

Bimbingan

Supervisi

Konsultasi

Pendidikan

Pelatihan

Penelitian dan

Pengembangan

2. Pengawasan

terhadap

pelaksanaan PERDA

tentang APBD

3. Pengendalian Intern

4. Pengendalian Intern

Page 12: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 12

Evaluasi menurut waktu pelaksanaan dapat dimulai pada saat : 1. Tahap Perencanaan (ex-ante) : - dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan - untuk memilih dan menentukan a. Skala prioritas dan berbagai alternatif dan b. Kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya 2. Tahap Pelaksanaan (on-going) : - dilaksanakan pada saat pelaksanaan program selesai - bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program - temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program 3. Tahap Pelaksanaan (ex-post) : - dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir - untuk melihat apakah pencapaian (output/outcome/impact) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan - untuk menilai : a. Efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan) b. Efektifitas (hasil dan dampak terhadap sasaran) c. Manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program

Page 13: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 13

Evaluasi berdasarkan tujuan : - Evaluasi proses : mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery) - Evaluasi biaya-manfaat : Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif menggunakan sumber daya dan manfaat dari program - Evaluasi dampak : mengkaji apakah program memberikan pengaruh yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga, masyarakat dan kelembagaan

Page 14: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 14

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 Pasal 13 ayat (1) menyatakan bahwa yang melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah Bappeda. Pengendalian dan evaluasi tersebut meliputi (Pasal 13 ayat (2)) : a. Pengendalian kebijakan untuk menjamin bahwa RKPD telah disusun sesuai tahapan dan tatacara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan menjamin RKPD telah selaras dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD dan RKP b. Pengendalian pelaksanaan untuk menjamin prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah, serta indikator kinerja dan pagu indikatif dalam RKPD telah dipedomani dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap dan capaian target kinerja program/kegiatan mencakup masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) yang telah ditetapkan dalam dokumken RKPD tahun 2014.

Page 15: Disampaikan dalam Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPRD … · Umum APBD (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) c. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai daya serap

6/1/2014 Biro Analisa APBN 15