Dis Tosia

26
Distosia

description

12345

Transcript of Dis Tosia

Page 1: Dis Tosia

Distosia

Page 2: Dis Tosia

Definisi Persalinan yang sulit yang ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan

Page 3: Dis Tosia

Etiologi

• POWER- Kelainan His- Kekuatan mengejan kurang kuat

• PASSANGER- Kelainan letak janin - Kelainan fisik janin

• PASSAGE-Kelainan jalan lahir

Page 4: Dis Tosia

Distosia karena kelainan his

• Baik tidaknya his dapat dinilai dari1. Kemajuan persalinan2. Sifat-sifat his: frekuensi, kekuatan, dan lamanya his.3. Besarnya caput succedaneum

Page 5: Dis Tosia

Inersia uteri

• Pemanjangan pada fase laten dan fase aktif atau kedua-duanya dari kala pembukaan .

• Fase deselerasi memanjang pada disproporsi sefalopelvik

Dibagi 2: • Inersia hipotonis• Inersia hipertonis

Penanganan :- Inersia hipotonis :

Uterotonik- Inersia hipertonis :

Tokolitik

Page 6: Dis Tosia

DISTOSIA LETAK & BENTUK JANIN• Kelainan letak, presentasi & posisi

– Posisi oksipitalis posterior (persisten)– Presentasi puncak kepala– Presentasi muka– Presentasi dahi– Letak sungsang– Letak lintang– Presentasi Ganda

• Kelainan bentuk janin– Bayi besar– Hidrosefalus– Kelainan bentuk lain

Page 7: Dis Tosia

POSISI OKSIPITALIS POSTERIOR

• Kepala janin turun ke dasar panggul dengan posisi oksiput di bagian posterior (belakang).

• 5 – 10% tidak memutar ke depan oksiput posterior persisten.

• Faktor predisposisi :– Jenis panggul : antropoid /

android– Multiparitas & usia :

kelemahan otot dasar panggul

– Bentuk kepala janin

Page 8: Dis Tosia

PENANGANAN

• Spontan, lebih lama, kepala lahir dengan muka menghadap ke simfisis.

• Ubun-ubun besar sebagai hipomoklion, tidak dapat melakukan fleksi lebih jauh.

• Menimbulkan kerusakan vagina dan perineum yang luas.• Pemantauan lebih ketat, bila kala II terlalu lama atau tanda-

tanda gawat janin tindakan dengan ekstraksi vakum / forceps dengan episiotomi mediolateral luas.

Page 9: Dis Tosia

MALPRESENTASI KEPALA

• Kepala janin dalam keadaan fleksi sewaktu melewati rongga panggul.

• Bila tidak terjadi fleksi defleksi– Presentasi puncak kepala

Presentasi sinsiput, bila defleksi ringan, hanya sementara kemudian berubah menjadi presentasi belakang kepala tetapi tidak fleksi maksimal.

– Presentasi dahiLetak kepala dengan defleksi yang sedang hingga dahi

menjadi bagian yang terendah– Presentasi muka

Derajat defleksi maksimal, muka bagian terendah

Page 10: Dis Tosia

PRESENTASI DAHI• Dahi berada pada posisi

terendah, umumnya bersifat sementara. Dapat berubah menjadi presentasi muka atau oksiput.

• Pemeriksaan dalam : teraba sutura frontalis, pangkal hidung & orbita. Mulut & dagu tidak teraba.

• Persalinan berlangsung lama, hanya 15 % berlangsung spontan. Angka kematian perinatal 20 % & menyebabkan kerusakan luas pada perineum.

Page 11: Dis Tosia

PENANGANAN• Bila panggul normal, janin normal sulit lahir spontan

pervaginam• Bila panggul luas, janin kecil ekspektatif, kemungkinan :– Presentasi oksiput – Presentasi muka

• Dapat dicoba perasat Thorn : bila kepala belum masuk PAP. Bila gagal seksio sesare

Page 12: Dis Tosia

PRESENTASI MUKA• Kepala janin defleksi maksimal, tubuh janin ekstensi.• Pemeriksaan dalam : teraba dagu, mulut, hidung & pinggir

orbita• Etiologi :– Janin besar– Panggul sempit

• Prognosis : kesulitan persalinan lebih disebabkan oleh penyebab kelainan (panggul sempit, janin besar).

Page 13: Dis Tosia
Page 14: Dis Tosia

MEKANISME PERSALINAN & PENANGANAN

• Kepala turun ke PAP dengan posisi dagu melintang/miring descent putaran paksi dalam dagu berada di depan (umumnya) atau belakang gerakan fleksi kepala dengan submentum sebagai hipomoklion putaran paksi luar ekspulsi.

• Posisi dagu tetap di belakang mento posterior persisten defleksi maksimal. Tidak dapat lahir spontan tanpa tindakan.

• Penanganan :– Tentukan ada/tidaknya disproporsi sefalopelvik.– Bila dagu berada di depan dapat ditunggu persalinan spontan,

bila dagu di belakang diusahakan diputar , bila tidak berhasil lakukan seksio sesarea.

– Ekstraksi forceps dilakukan bila kala II > 2 jam.

Page 15: Dis Tosia

LETAK SUNGSANG

• Keadaan janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri & bokong di bagian bawah kavum uteri.

Macam :• Presentasi bokong

– Ekstensi sendi lutut, kedua kaki terangkat setinggi bahu/kepala janin, teraba hanya bokong

• Presentasi bokong kaki sempurna– Fleksi sendi lutut, teraba bokong

& kedua kaki• Presentasi bokong kaki tidak

sempurna– Teraba bokong & hanya salah

satu kaki

Page 16: Dis Tosia

ETIOLOGI & KOMPLIKASI• Etiologi :

– Usia kehamilan– Multiparitas– Kehamilan multipel– Hidramnion– Oligohidramnion– Hidrosefalus– Anensefalus– Riwayat persalinan

bokong– Anomali uterus– Tumor pelvis– Plasenta previa

Komplikasi persalinan pervaginam :• Persalinan terlalu lama after coming

head hipoksia janin.– Lilitan tali pusat– Hiperekstensi kepala

• Persalinan terlalu dipaksakan trauma karena kompresi atau traksi

Sebab kematian perinatal : • Prematuritas• Penanganan persalinan yang tidak sempurna

Page 17: Dis Tosia

LETAK LINTANG• Keadaan janin melintang dalam uterus.• Etiologi :

– Multiparitas disertai dinding uterus & perut yang lembek– Hidramnion– Prematuritas– Kelainan panggul.

• Diagnosis :– Inspeksi : uterus yang melebar ke samping. Kepala teraba pada

satu sisi. Fundus uteri teraba kosong.– Pemeriksaan dalam : perabaan bagian terbawah janin.

• Mekanisme persalinan : tidak dapat terjadi persalinan spontan.• Penanganan sebaiknya dengan versi luar lihat kontraindikasi. Bila

gagal, lakukan seksio sesarea.

Page 18: Dis Tosia

Letak majemuk

• - jika disamping bagian terendah teraba anggota badan

• Pada letak kepala dapat terjadi:- tangan menumbung- lengan menumbung- kaki menumbung

Page 19: Dis Tosia

DISTOSIA KELAINAN PANGGULJenis-jenis panggul :

• Panggul ginekoid– PAP bundar, panggul tengah dan pintu bawah panggul luas,

diameter transversal > diameter AP• Panggul antropoid– Diameter AP > diameter transversal, arkus pubis sedikit

menyempit.• Panggul android– PAP seperti segitiga (sempit ke depan), spina iskiadika

menonjol, arkus pubis sempit• Panggul platipelloid– Diameter AP << diameter transversal, arkus pubis luas

Page 20: Dis Tosia
Page 21: Dis Tosia

JENIS KELAINAN

Kesempitan pada pintu atas panggul• Konjugata vera < 10 cm atau diameter transversa < 12 cmKesempitan pada pintu tengah panggul• Bila distansia interspina + diameter sagitalis posterior <

13,5 cm atau diameter interspina iskiadika < 8 cm.Kesempitan pada pintu bawah panggul• Jarang tanpa disertai kesempitan pada pintu tengah

panggul.• Bila arkus pubis < 90o, sehingga distansia tuberum

mengecil.

Page 22: Dis Tosia
Page 23: Dis Tosia

KOMPLIKASI• Maternal :– Partus lama dehidrasi, asidosis, infeksi intrapartum– Terbentuk lingkaran retraksi patologik (ruptura uteri

mengancam)– Penekanan jalan lahir oleh kepala janin gangguan

sirkulasi nekrosis fistula• Fetal :– Peningkatan risiko kematian perinatal– Risiko terjadi prolaps tali pusat– Moulage hebat pada kepala dapat mengakibatkan

perdarahan intrakranial.– Fraktur os parietal akibat penekanan oleh promontorium

Page 24: Dis Tosia

DISTOSIA KELAINAN TRAKTUS GENITALIS

• Vulva :– Edema– Stenosis vulva : akibat perlukaan & radang episiotomi – Tumor/kista/abses

• Vagina :– Stenosis vagina/septum vagina– Tumor vagina

• Serviks uteri :– Disfungsional uteri karena parut pada serviks– Karsinoma serviks uteri

• Uterus :– Mioma uteri

• Ovarium :– Tumor ovarium : risiko pecah atau ruptur uteri

Page 25: Dis Tosia

Kesimpulan

• Distosia disebabkan 3 faktor (3P):– Power– Passenger– Passage

• Kenali faktor risiko,deteksi dini, dan penatalaksanaan

Page 26: Dis Tosia

Terima kasih