Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012
description
Transcript of Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012
Kebijakan Kemdikbud dalam Sinergitas Implementasi Bantuan Siswa Miskin dengan Program Keluarga Harapan
Direktorat Jenderal Pendidikan DasarKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2012
11
Disampaikan dalam Rakor Program Keluarga HarapanYogyakarta, 04 April 2012
TUPOKSI KEMDIKBUD DALAM PELAKSANAAN PKHUPPKH
KEMENTERIAN SOSIALKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
1. Menyediakan fasilitas pendidikan2. Menyediakan daftar hadir
• Daftar hadir3. Melakukan verifikasi4. Mengembalikan Form yang sudah
diverifikasi ke Pendamping PKH5. Menempatkan pekerja anak yang sudah
di rumah singgah ke satuan pendidikan 6. Menempatkan anak jalanan yang sudah
di rumah singgah ke satuan pendidikan
Komplementaritas Program:1. Menyediakan Bantuan SSM
Ibu Hamil
Anak Balita
Usia 6-18 yang belum menyelesaikan dikdas dan
sedang bersekolah
Usia 6-18 yang belum menyelesaikan dikdas dan
bekerja
Usia 6-18 yang belum menyelesaikan dikdas dan
di jalanan
2
PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR
A
3
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Tahun 2010/2011
Rata-Rata Nasional APM SD
95,41%
4
APM dan APK SMP/MTs Tahun 2010/2011
Rata-Rata Nasional APM SMP
75,64%
5
Rata-Rata Nasional APK SMP
98,2%
APM APK
Perkembangan Jumlah SD Negeri dan Swasta Tahun 2003/2004-2009/2010
Sumber: Pusat Statistik Pendidikan Kemdiknas
Jum
lah
SD
6
Daya tampung untuk Pelaksanaan Program PKH
Fasilitas Belajar SMP
No. Sekolah dan Ruang Belajar 20111. Sekolah 31.183
2. Ruang Kelas/Belajar 298.268
3. Perpustakaan 20.539
4. Laboratorium IPA 18.692
5. Laboratorium Komputer 14.713
6. Laboratorium Bahasa 8.696
7. Ruang Keterampilan 11.294
7
Daya tampung untuk Pelaksanaan Program PKH
• Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (UU 14/2005 pasal 8)
> S1/D4
< S1/D4
TERSERTIFIKASI
BELUM TERSERTIFIKASI
TREND % GURU BERKUALIFIKASI S1/4 TREND % GURU TERSERTIFIKASI
Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Guru & Dosen
8
Layanan yang Berkualitas pada Siswa Peserta PKH
PROGRAM BOS 2012
B
9
Alokasi BOS Tahun 2011-2012
Jenjang2011 2012
JumlahSekolah
Jumlah Siswa
Dana(Rp. 1000)
JumlahSekolah
Jumlah Siswa
Dana(Rp. 1000)
SD
SMP
146.904
32.861
27.225.299
9.526.216
10.824.883.106
5.441.156.070
147.491
33.669
27.153.667
9.425.336
15.749.126.860
6.691.988.560
179.765 36.751.515 16.266.039.176 181.160 36.579.003 22.441.115.420
Buffer 545.966.584 1.153.684.580
TOTAL 16.812.005.760 23.594.800.000
10
Biaya Satuan BOS 2012:1. SD : Rp. 580.000,-/siswa/tahun2. SMP : Rp. 710.000,-/siswa/tahun
Karakteristik BOS Tahun 2012
11
KementerianKeuangan RI
Kas Umum DaerahProvinsi
SekolahNegeri/Swasta
SKPD Pendidikan
ProvinsiHibah berupa uang ditransfer ke masing-masingrekening Sekolah tanpa melalui kas kab/kota
Transfer dana BOS per-provinsisesuai PMK dana BOS 2012
Penyampaian Permendikbud alokasidana BOS, nomor rekening dan NPHD persekolah per-Kab/Kota
Permendagri PengaturanPengelolaan Dana BOS
Mekanisme penyaluran BOS tahun 2012
Realisasi Penyaluran BOS 2012 Per 19 Januari 2012
Minggu ke
Jumlah Prov yang sudah menyalurkan
I 7,04% (3 Provinsi)
II 87,32% (29 Provinsi)
III 100% (33 Provinsi)
1. Pembelian/ penggandaan buku teks pelajaran 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa
baru 3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler
siswa4. Kegiatan Ulangan dan Ujian5. Pembelian bahan-bahan habis pakai 6. Langganan daya dan jasa 7. Perawatan sekolah 8. Pembayaran honorarium bulanan guru
honorer dan tenaga kependidikan honorer.9. Pengembangan profesi guru 10. Membantu siswa miskin11. Pembiayaan pengelolaan BOS12. Pembelian perangkat komputer 13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12
telah terpenuhi pendanaannya dari BOS
PENGGUNAAN DANA BOS
*) Nilai Rp – 99,81%
Pertanggungjawaban dan Pelaporan
Pemerintah Daerah Provinsi wajib membuat dan menyampaikan:•Laporan Realisasi Penyaluran BOS kepada MenKeu c.q. DJPK•Laporan Penggunaan BOS kepada Mendikbud c.q. DJ DikDas.Penyampaian Laporan Realisasi Penyaluran:akhir Maret 2012 untuk penyaluran Triwulan I;akhir Juni 2012 untuk penyaluran Triwulan II;akhir September 2012 untuk penyaluran Triwulan IIIakhir Desember 2012 untuk penyaluran Triwulan IV.
Sekolah
Kab/Kota
Provinsi
Pusat
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
Persentase Penyaluran BOS 2010, 2011, dan 2012Triwulan 1
20102011
12
2012
19 Jan 2012
*) Nilai Rp – 99,81%
Lebih difokuskan pendampingan pada penggunaan dan pertanggung jawaban BOS
13
JenjangSatuan Biaya Per Siswa Per
Tahun2011 2012
SD 397.000 580.000
SMP 570.000 710.000
Hal-hal Baru Dalam Dana BOS Tahun 2012
1. Mencakup 100% biaya operasional sekolah pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP).
2. Dapat digunakan untuk biaya personal untuk siswa dari keluarga miskin, antara lain:• Tambahan bantuan biaya transportasi• Alat transportasi sederhana bagi siswa miskin yang akan menjadi barang
inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll)• Seragam, sepatu dan alat tulis bagi siswa penerima subsidi siswa miskin
(SSM)3. Penyaluran daerah sulit, terpencil, terisolir (1.201 kec di 161 Kabupaten)
dilakukan setiap semester agar lebih mempermudah pengambilan pada bank penyalur yang ditunjuk.
Peningkatan satuan biaya BOS untuk menjamin pendidikan dasar yang bebas pungutan
KOMPLEMENTARITAS PROGRAM
C
14
15
Perluasan Cakupan Jumlah Siswa
Mencakup 1 x Garis Kemiskinan (existing)
Mencakup 1,25 x Garis Kemiskinan (APBN-P 2012)
Penyesuaian subsidi BBM akan berdampak pada pergeseran jumlah keluarga near poor menjadi poor dan peningkatan biaya personal siswa. Kebijakan yang diambil adalah
memperluas cakupan penerima SSM dan meningkatkan satuan biaya SSM
Peningkatan Satuan Biaya
Ribu Rpsatuan biaya lama
Satuan biaya baru
Survey Bank Dunia 2011: Satuan Biaya lama SSM belum mencakup 100% kebutuhan personal siswa miskin
Rp.780rb/thn
Rp.1.000rb/thn
Rp.550rb/thnRp.750rb/thn
Rp.360rb/thn
Rp.450rb/thn
Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin=SSM)
Ribu Siswa
Jenjang
Semula
Anggaran
(Rp M)Menjadi
Anggaran
(Rp. M)
SD 3.530.305 1.270,9 9.774.160 3.616,5
SMP 1.295.450 712,5 2.686.566 1.689,3
SMA 505.290 394,1
694.816 619,6
SMK 617.576 481,7
754.905 686,6
PT 80.000 960,0 92.000 991,0
Jumlah 6.028.621 3.819,2
14.002.447 7.603,1
Catatan:1)Kenaikan unit cost adalah:
— jenjang SD dari Rp. 360 ribu menjadi Rp. 450 ribu/siswa/tahun ,— jenjang SMP dari Rp. 550 ribu menjadi Rp. 750 ribu/siswa/tahun , — jenjang SM dari Rp. 780 ribu menjadi Rp. 1 juta/siswa/tahun— Bidik Misi dari Rp. 12 juta menjadi Rp. 13,67 juta/siswa/tahun2) Untuk penambahan siswa baru, cakupan SSM ditingkatkan dari:— jenjang SD dari 12,9% menjadi 35,7% — Jenjang SMP dari 14,2% menjadi 29,5%— ,jenjang SMA dari 12,3% menjadi 16,9%— Jenjang SMK dari 15,5% menjadi 19,0%— Penerima Beasiswa Bidik Misi ditambah 12.000 mahasiswa
Diberikan untuk 9 bulan
Diberikan untuk 9 bulan
Jumlah sasaran penerima Subsidi Siswa/Mahasiswa Miskin dari 6,0 jt siswa/mhs menjadi 14,0j t siswa/mhs:
Alokasi Anggaran Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin)(Rp.000)
No KOMPONEN Vol Satuan Unit Cost Alokasi
1 Subsidi Siswa Miskin 3.963.843.540 a Penambahan Unit Cost 6.028.621 705.823.478
Subsidi Siswa Miskin SD 3.530.305 Siswa 67,5 238.295.588 Subsidi Siswa Miskin SMP 1.295.450 Siswa 150,0 194.317.500 Subsidi Siswa Miskin SMA 505.290 Siswa 165,0 83.372.850 Subsidi Siswa Miskin SMK 617.576 Siswa 165,0 101.900.040 Bidik Misi PTN (ongoing) 50.000 Mhs 1.256,3 62.812.500 Bidik Misi PTN (Baru) 30.000 Mhs 837,5 25.125.000
b Penambahan Sasaran 7.973.826 3.258.020.063 Subsidi Siswa Miskin SD 6.243.855 Siswa 337,5 2.107.301.063 Subsidi Siswa Miskin SMP 1.391.116 Siswa 562,5 782.502.750 Subsidi Siswa Miskin SMA 189.526 Siswa 750,0 142.144.500 Subsidi Siswa Miskin SMK 137.329 Siswa 750,0 102.996.750 Bidik Misi PTN 10.000 Mhs 10.256,3 102.562.500 Bidik Misi PTS 2.000 Mhs 10.256,3 20.512.500
16
0,3%
2,2
%SD/MI
0,4%
4,1%
SMP/MTs
2,2
%
37,4
%SMA/MA/SMK
PT
31,43 juta
13,44 juta
10,34 juta
5,3 juta
94 ribu115 ribu
53 ribu183 ribu
227 ribu1,2 juta
17
Kondisi 2009/2010 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Drop out 1,5%(465 ribu)
1,8%(228 ribu)
4,3%(389 ribu)
Lulusan Tidak Melanjutkan
8,6%(445 ribu)
24,0%(1 juta)
51,7%(1,6 juta)
2011 2012
= % drop out
= % lulusan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Outcome Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin)...Perluasan cakupan subsidi siswa miskin dan peningkatan satuan biaya akan menyelamatkan paling sedikit 14
juta siswa dari putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi...
Penerima subsidi siswa miskin akan dijamin keberkelanjutan pendidikannya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
PT5,2 juta
SMA/MA/SMK9,28 juta
SMP/MTs12,83 juta
SD/MI30,58 juta
4,0%
48,4
%1,
6%10
,9%
1,3%
7,2%
≈ 397 ribu
≈ 366 ribu
≈ 466 ribu
≈ 371 ribu
≈ 1,5 jt
≈ 205 ribu
18
Kriteria Dasar Penentuan Sasaran SSMSekolah Dasar
Berstatus siswa Sekolah Dasar; Minimal tingkat kehadiran siswa di kelas 75%; Berasal dari keluarga tidak mampu/miskin; Diusulkan oleh Kepala Sekolah ybs; Memiliki kepribadian terpuji; Mempertimbangkan isu Gender dengan
perbandingan sasaran siswa perempuan dan laki-laki 55% : 45%.
Kriteria Dasar Penentuan Sasaran SSM SMP
• Persyaratan Siswa– Siswa SMP negeri maupun swasta– Terancam putus sekolah karena kesulitan biaya– Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain– Telah dibebaskan dari segala jenis iuran sekolah
• Persyaratan Sekolah– Sekolah yang mempunyai siswa yang berasal dari keluarga miskin– Sekolah yang memiliki ijin operasional/kelembagaan
19
SINERGITAS PROGRAM
D
20
Agenda Aksi Sinergitas
• Mengembangkan mekanisme verifikasi data SSM-PKH• Menyiapakan format daftar hadir siswa penerima PKH
dan SSM• Menyiapkan mekanisme pelaporan• Surat Edaran baru Dirjen Pendidikan Dasar kepada
Bupati/Walikota untuk memperkuat surat edaran yang ada
• Data Sasaran PKH di masing-masing Kab/Kota untuk disinkronisasikan dengan program SSM
21
Komitmen Kemdikbud
• Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional kepada Gubernur dan Bupati serta Walikota Seluruh Indonesia No. 90/MPN/LL/2009 tanggal 25 Juni 2009: untuk dapat memberikan prioritas kepada anak-anak usia sekolah wajib belajar dari RTSM untuk memperoleh Beasiswa Miskin yang anggarannya disediakan Pemerintah
• Surat Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah (yang ditandatangani Direktur Pendidikan Pembinaan TK dan SD) kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Seluruh Indonesia up. Kepala Bidang yang Menangani SD No. 728/C2/KU/2010 tanggal 19 Juli 2010
22
PENEMPATAN PEKERJA ANAK ATAU ANAK JALANAN YANG SUDAH DI RUMAH SINGGAH
KE SATUAN PENDIDIKAN
E
23
Beberapa Program Pendidikan Dasar untuk Menampung Pekerja Anak/Anak Jalanan ke Satuan Pendidikan
24
Penyediaan Subsidi Siswa Miskin (SSM) untuk Jenjang Pendidikan Dasar
Penyelenggaraan Program Paket A
Penyelenggaraan Program Program Paket B
Penyelenggaraan Program SMP Terbuka
Pemberian SSM siswa SMP terbuka
Jumlah Lembaga Penyelenggara Pendidikan Jenjang SMP
25
Kesimpulan
Program-program pendidikan dasar Kemdikbud siap mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan PKH, terutama dalam hal:– Penyediaan fasilitas pendidikan dasar di lokasi-lokasi PKH
(Supply Side)– Mendukung dan memperkuat pelaksanaan verifikasi PKH– Komplementaritas program, antara lain seperti: penyediaan
subsidi siswa miskin jenjang pendidikan dasar, penyelenggaran SMP Terbuka, Paket A, dan Paket B
– Memperkuat mekanisme monitoring dan evaluasi program
26
Terima Kasih
27