Dio Da Luke Anna

26
TINJAUAN PUSTAKA I,Tujuan Percobaan Pada praktikum mengenai Dioda ini, praktikan diharapkan dapat memiliki kemampuan ; 1. Membuat karakteristik static dioda dan menggunakannya. 2. Menggunakan dioda untuk clipping, slicing, clamping dan voltage doubler. II.Alat-alat Percobaan III.Teori Dasar Dioda merupakan suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Ada beberapa macam dioda antara lain yaitu ; dioda tabung, dioda sambungan p-n, dioda kontak titik (point-contact diode) dll. Namun pada praktikum kali ini kita hanya mempelajari tentang dioda sambungan p-n , khususnya dioda penyearah, dioda isyarat dan dioda Zener. A. Dioda Sambungan p-n Bentuk dioda yang sering digunakan terdiri dari semikonduktor jenis-p dihubungkan dengan semikonduktor jenis-n. Skematis dioda sambungan p-n ; 1

description

.

Transcript of Dio Da Luke Anna

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

I,Tujuan Percobaan

Pada praktikum mengenai Dioda ini, praktikan diharapkan dapat memiliki kemampuan ;

1. Membuat karakteristik static dioda dan menggunakannya.

2. Menggunakan dioda untuk clipping, slicing, clamping dan voltage doubler.

II.Alat-alat Percobaan

III.Teori Dasar

Dioda merupakan suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. Ada beberapa macam dioda antara lain yaitu ; dioda tabung, dioda sambungan p-n, dioda kontak titik (point-contact diode) dll. Namun pada praktikum kali ini kita hanya mempelajari tentang dioda sambungan p-n , khususnya dioda penyearah, dioda isyarat dan dioda Zener.

A. Dioda Sambungan p-n

Bentuk dioda yang sering digunakan terdiri dari semikonduktor jenis-p dihubungkan dengan semikonduktor jenis-n.

Skematis dioda sambungan p-n ;

Jika bahan semikonduktor jenis-p dihubungkan dengan bahan semikonduktor jenis-n, maka amati gambar 1 dibawah .

Pada gambar diatas , muatan yang diberi lingkaran menyatakan ion, dan muatan ini tetap di tempat, tidak bergerak walaupun diberi medan listrik. Tanda + dan dalam kotak persegi menyatakan pembawa muatan intrinsik , yaitu yang berasal dari ikatan kovalen pada atom siliko, yang menjadi bebas oleh karena eksitasi termal. Pembawa muatan yang lain adalah muatan bebas , yaitu lubang yang dihasilkan oleh atom akseptor pada bahan jenis-p, dan electron bebas yang berasal dari atom donor. Pembawa muatan bebas ini adalah pembawa muatan ekstrinsik. Dan jika disambungkan ;

Elektron bebas pada bahan jenis-n akan berdifusi melalui sambungan , masuk ke dalam bahan jenis-p, dan terjadi rekombinasi dengan lubang-lubang yang ada dalam bahan p. Sebaliknya juga terjadi , yaitu lubang bahan p berdifusi masuk ke dalam bahan n, dan berrekombinasi dengan electron dan saling meniadakan muatan. Akibatnya , tepat pada sambungan p-n terjadi daerah tanpa muatan bebas, yang disebut daerah pengosongan . Oleh karena muatan negatif, maka dalam daerah pengosongan terjadi medan listrik, yang melawan proses difusi selanjutnya. Dengan adanya medan listrik ini terjadi beda potensial listrik antara bagian p dan bagian dalam daerah pengosongan. Sebaran muatan, kuat medan listrik, dan potensial listrik pada sambungan p-n di gambarkan pada gambar 2 di bawah.

Hubungan antara kuat medan listrik E dengan potensial listrik V diberikan oleh hubungan E = - dV/dx, yaitu negatif dari pada kemiringan grafik V(x). Agar muatan electron dalam bahan n dapat menyebrangi sambungan , maka haruslah electron tersebut memiliki energi yang lebih besar dari pada bukit potensial, yaitu eVho. Pada saat yang sama lubang yang ada di jenis p, yaitu pembawa muatan mayoritas ada juga yang mempunyai cukup energi untuk menyebrangi sambungan. Dalam keadaan mantap ini kedua aliran saling meniadakan . Dan dapat disimpulkan bahwa tanpa tegangan, arus dioda sama dengan nol.Sekarang jika antara ujung-ujung bahan-p dan bahan-n kita hubungkan suatu baterai dengan bahan-p dihubungkan dengan kutub positif dan bahan-n dihubungkan dengan kutub negatif. Keadaan ini disebut juga panjar maju. Dengan adanya panjar maju ini sebaran potensial pada sambungan p-n nampak pada gambar 3 dibawah ;

Dengan diberi panjar maju, bukit potensial (Vh) menjadi kurang daripada tinggi bukit potensial tegangan (Vho). Dengan berkurangnya tinggi bukit potensial electron dari bagian n dan lubang dari bagian p mudah menyebrang, sehingga terjadi aliran listrik.

Jika kutub baterai positif dihubungkan dengan bagian n dan kutub negatif dengan bagian p, maka sambungan tersebut dinamakan panjar mundur. Distribusi potensial sambungan p-n dengan tegangan mundur nampak seperti gambar 4 dibawah ;

Dengan adanya panjar mundur pada smbungan p-n, bukit potensial bertambah tinggi, sehingga muatan ektrinsik (electron dalam jenis-n dan lubang dalam jenis-p) susah mengalir, karena tak punya cukup tenaga untuk mengatasi bukit potensial. Dapat disimpulkan bahwa suatu sambungan p-n akan mengalirkan arus jika diberi tegangan maju dan susah mengalirkan arus jika diberi tegangan mundur, inilah sifat dari Dioda. Ternyata peninggalan bukit potensial ini diikuti dengan pelebaran daerah pengosongan pada sambungan p-n. Peristiwa terakhir, dimanfaatkan pada dioda Varikap dan pada transistor efek medan (FET).

Karakteristik Dioda adalah hubungan antara arus dioda dan beda tegangan antara kedua ujung dioda. Untuk dioda sambungan p-n lengkung karakteristiknya adalah ;

Arus dioda id = 0, jika Vd = 0. Ini sesuai dengan keadaan tanpa tegangan (Vd = 0) arus minoritas dan arus mayoritas mempunyai besar sama tetapi arah yang berlawanan, sehingga arus total pada keadaan tanpa tegangan panjar sama dengan nol.

Jika dioda diberi tegangan maju, yaitu Vd > 0, arus id mula-mula mempunyai nilai id ( 0, sehingga Vd = Vpotong, setelah arus dioda naik dengan cepatnya terhadap perubahan tegangan dioda Vd. Untuk dioda silicon Vpotong ( 0,6 V sedangkan untuk dioda germanium Vpotong ( 0,3 V.

Pada tegangan mundur arus yang mengalir amat kecil, dan sampai batas-batas tertentu tak bergantung pada tegangan dioda. Arus ini terdiri dari arus pembawa muatan minoritas, mengalir dari anoda ke katoda, dan disebut arus penjenuhan dioda. Pada tegangan mundur tertentu lengkung karakteristik turun dengan curam, dikatakan terjadi kedadalan (breakdown), atau disebut juga VPIV yang besarnya 50V, 100V, 200V, hingga beberapa kilo volt.

B. Persamaan Dioda

Pada tegangan maju bukit potensial sambungan p-n berkurang yaitu menjadi Vh = Vho V. Vho adalah tinggi bukit potensial tanpa panjar, dan V adalah beda tegangan pada dioda.

Sesuai dengan statistik Boltzmann, banyaknya electron pada bagian P yang mempunyai energi diatas Vh sebanding dengan e-qVh/kT , atau secara matematik

np = nn e-qVh/kT

Dengan nn adalah rapat electron dari bagian n, q adalah muatan electron, k adalah tetapan Boltzmann dan T suhu dalam Kelvin.

Begitu juga halnya dengan lubang. Jika rapat lubang pada bagian p adalah Pp maka rapat lubang Pn yang dapat berdifusi ke bagian n adalah ;

Pn = Pp e-qVh/kTArus yang disebabkan difusi pembawa muatan np dan Pn disebut arus injeksi. Besar arus infeksi II ialah :

II = K e-qVh/kT = K e-q(Vho+V)/kT Tetapan K dinyatakan dengan arus penjenuhan Is, yaitu arus yang mengalir jika dioda diberi tegangan mundur. Tanpa tegangan arus dioda adalah nol, karena pada keadaan ini arus injeksi sama dengan arus penjenuhan, tetapi berlawanan arah. Hal ini berarti :

II(V=0) = -Is = K e-qVho/kT atau K = -Is eqVho/kT Akibatnya persamaannya menjadi ;

II = -Is eVho/kT e-q(Vho-V)/kT atau

= -Is eqV/kT

Arus total yang mengalir dalam keadaan tegangan maju adalah ;

I = II + Is = -Is(e-qVh/kT 1)

Persamaan diatas merupakan persamaan dioda. Jika dibandingkan dengan lengkung karakteristik dioda yang sebenarnya ada beberapa penyimpan. Lihat gambar dibawah ini ;

Pada tegangan maju lengkung karakteristik sebenarnya lebih condong daripada lengkung teori , sebab hambatan oleh kebocoran arus melalui pereduktor dalam dioda, yang dapat dibayangkan sebagai suatu hambatan Rs. Nilai Rs kira-kira 10 (.

Penyimpangan berikutnya adalah untuk tegangan mundur, lengkung karakteristik dioda lebih condong daripada lengkung teori, sebab hambatan oleh kebocoran arus melalui permukaan dioda. Hambatan ini dapat dibayangkan sebagai suatu hambatan Rsh yang dipasang parallel dengan dioda. Hambatan Rsh mempunyai 100 k( atau lebih. Penyimpangan ketiga adalah adanya kedadalan pada karakteristik mundur.

Dengan menggunakan lengkung karakteristik dioda, dapat dicari tegangan VDD dan hambatan RL, seperti gambar dibawah ini ;

Arus iD dinyatakan sebagai fungsi VD, dari hukum Kirchoff di dapat ;

VDD = VD + iDRL atau

ID = -VD/RL + VDD/RL

Jika VDD tetap dan RL dirubah, kemiringan garis beban akan berubah seperti gambar di bawah ;

C. Penyearahan Arus Bolak-Balik

Misalkan sumber tegangan VDD diganti dengan sumber tegangan bolak-balik, bentuk isyarat keluaran dapat diperoleh secara grafik, dan untuk menentukan tegangan keluaran yang benar-benar merupakan bagian positif daripada isyarat masukan diperlukan dioda dengan ciri seperti gambar di bawah ;

Jadi jika digunakan rangkaian seperti diatas, bentuk isyarat masukan dan keluaran tampak seperti gambar 5 di bawah (untuk doda kecil)

Penyearah diatas disebut penyearah setengah gelombang.Untuk memperoleh penyearah gelombang penuh ada dua cara yaitu ; cara pertama dengan menggunakan tranformator dengan sadapan pusat (center tap CT), jika isyarat masukan sedang positif, arus akan melalui dioda dan mengalir. Jika isyarat masukan negatif , dioda menghantar dan arus berjalan.

Tampak bahwa arus dioda mengalir di RL dari atas ke bawah, yaitu memberikan isyarat keluaran positif. Jika dioda dibalik, isyarat akan negatif seperti gambar di bawah ;

Cara lain untuk mendapatkan keluaran gelombang penuh adalah dengan menggunakan empat dioda ,Penyearah seperti ini disebut penyearah jembatan. Jika isyarat positif arah arus terlihat dihantarkan oleh dioda 1 dan 2. Jika isyarat masukan sedang negatif, arah arus dihantarkan oleh dioda 3 dan 4.

D. Penyearah dengan Tapis

Agar tegangan dc yang dihasilkan penyearah arus bolak-balik dapat lebih rata, digunakan tapis lolos rendah dengan menggunakan kapasitor. Gambar 6 di bawah menenjukkan bentuk tegangan dc Vo jika C tak dipasang dan bila kapasitor C dipasang.

Dengan adanya C, tegangan keluaran tak segera turun walaupun masukan sudah turun. Hal ini disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu ( = RC untuk mengosongkan muatannya. Sebelum tegangan pada kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi. Tegangan berubah yang terjadi disebut tegangan riak, dengan nilai puncak-puncak dinyatakan sebagai Vrpp. Kualitas rangkaian tapis dinyatakan oleh nisbah riak puncak ke puncak (pprr).

Jadi pprr = tegangan Vrpp/tegangan dc rata-rata

E. Rangkaian Pembentuk Gelombang

Ada beberapa buah rangkaian yang sering digunakan untuk membuat bentuk gelombang yang diingikan.

a) Rangkaian Pengunting

Ada beberapa jenis rangkaian penggunting, yaitu penggnting dioda seri, penggunting dioda sejajar, penggunting terpanjar, dan pengiris. Pada rangkaian penggunting dioda seri, tegangan keluaran menjadi kurang dari tegangan masukan karena adanya tegangan potong dan karena kecondongan cirri static dioda. Makin besar nilai RL makin condong garis beban, dan dioda akan beroperasi pada daerah arus kecil, yaitu daerah tak linier dekat dengan tegangan potong. Bentuk tegangan keluaran akan mengalami cacat. Nilai RL menentukan arus yang melalui dioda dan harus dipilih agar arus kurang dari maksimum dioda. Pada pengggunting dioda sejajar, resistor RL dan dioda membentuk suatu pembagi tegangan. Hambatan dioda kecil jika anoda positif, dan bernilai besar jika pada negatif. Pada penggunting pengiris kekutuban baterai dibalikkan. Dan pada penggunting dioda Zener dibuat terpanjar tanpa baterai

b) Rangkaian Pengapit

Merupakan rangkaian yang dapat membuat agar puncak tegangan bolak-balik berada pada suatu tingkat tertentu. Rangkian ini juga dikenal dengan nama pemulih dc atau pemulih garis dasar.c) Rangkaian Pengapit Bertegangan Panjar

Dengan membalikkan dioda , maka didaptkan tingkat dc pada keluaran naik, sehingga bagian bawah isyarat terapit pada V = 0.

d) Rangkaian Pelipat dua Tegangan

Dengan menggunakan tegangan keluaran searah dua kali nilai puncak tegangan masukan.

F. Kapasitansi Sambungan p-n

Pada sambungan p-n terjadi daerah pengosongan dimana tak ada pembawa muatan bebas. Di dalam daerah pengosongan terdapat medan listrik, sehingga daerah ini berupa kapasitor yang berisi muatan. Ini dilukiskan pada gambar di bawah ;

Kapasitansi sambungan dapat ditentukan sebagai berikut ;

C = dQ/dV

= dQ/dLp

dVh/dLp

= q Na E 1/2 ( KVh 1/2 2(1+Na/Na)Vh

G. Dioda Zener

Jika tegangan mundur pada dioda p-n diperbesar, pada suatu nilai tegangan maka arus mundur naik dengan cepat sekali, seperti gambar 7 di bawah. Tegangan mundur yang terjadi disebut tegangan balik puncak (PIV). Peristiwa ini terjadi karena dadalnya ikatan kovalen silicon di dalam daerah pengosongan pada sambungan p-n. Ada dua mekanisme kedadalan ;

Pada keadaan Zener, medan listrik yang tinggi dalam daerah pengosongan menyebabkan electron pada ikatan kovalen lepas menjadi electron bebas. Pada mekanisme ini tegangan dadal (PIV) berkurang dengan naiknya suhu. Mekanisme kedua yaitu dadal Townsend, terjadi karena electron bebas mendapat percepatan cukup tinggi, sehingga jika menumbuk atom akan terjadi electron bebas. Pad mekanisme terakhir ini tegangan dadal bertambah jika suhu naik. Tegangan dadal dapat diatur dengan mengubah konsentrasi, donor dan akseptor.

Dioda yang digunakan pada daerah dadal disebut dioda Zener. Dioda ini digunakan untuk pengaturan tegangan, agar sumber tegangan searah tak berubah tegangan keluarannya jika diambil arusnya (dibebani) dalam batas-batas tertentu. Dioda Zener dibuat agar mempunyai tegangan dadal (disebut tegangan Zener). Nilai tertentunya antara 3 sampai 100 V.

Beberapa parameter dioda Zener ;

1) Tegangan dadal

2) Koefisien suhu (perubahan tegangan Zener terhadap suhu)

3) Kemampuan daya (lesapan daya maksimum)

4) Hambatan isyarat kecil rz, yaitu hambatan Zener terhadap perubahan tegangan kecil, atau untuk isyarat ac kecil.

Dioda Zener dengan tegangan Zener diatas 6 V mempunyai koefisien suhu positif, dan di bawah 6 V koefisien suhu negatif. Kofisien suhu minimum terjadi pada Zener 6 V untuk arus 40 mA. Begitu pula hambatan isyarat kecil rz yang dinyatakan kebalikan kemiringan lengkung ciri dioda Zener pada keadaan dadal juga berubah dengan tegangan Zener

Tegangan keluaran penyearah gelombang penuh dengan tapis pada keadaan beban ringan (arus beban kecil atau RL besar) adalah seperti gambar di bawah ini .

Tampak bahwa Vodc turun jika arus beban IL diperbesar, tegangan riak membesar dengan arus beban IL atau jika RL diperkecil. Ini juga dapat difahami dari hubungan antara tegangan riak dengan RL seperti Vrpp = (1/fRLC) Vp.

Riak dapat diperkecil dengan menggunakan kapasitansi yang besar pada beban arus yang besar. Akan tetapi pnurunan tegangan searah pada arus beban besar tetap terjadi. Penyearah di atas dikatakan tidak mempunyai pengaturan tegangan.

Dengan membuat Va lebih besar dari tegangan Zener, maka dioda Zener bekerja pada daerah dadal sehingga tegangan keluaran tetap untuk berbagai nilai arus beban, selama Vb tidak kurang dari 12 V.

Is = ID + ILSehingga ;

VD = Va Is Rs

= Va IDRs ILRs

atau ID = (Va ILRs) - VD Rs Rs

Persamaan di atas adalah persamaan garis beban untuk dioda Zener . Ini dilukiskan pada gambar 8 dibawah .

Tampak jika IL = 0, seluruh arus Is mengalir pada dioda. Pada keadaan ini dioda Zener menjadi panas sebab pada dioda terjadi lesapan daya sebesar PD = IsVz. Pilih nilai Is agar lesapan daya ini tak melebihi kemampuan daya dioda Zener yang digunakan. Marilah tentukan nilai Rs yang harus dipasang agar mempunyai catu daya dengan pengaturan Zener yang keluarannya 12 V serta arus beban sampai 50 mA. Apa yang terjadi jika arus IL>60 mA ? jika ini terjadi maka Vb = Va IsRs < Vz dan tegangan keluaran akan turun oleh karena jatuh tegangan ILRs. Hal ini berarti catu daya tak lagi berpengaturan untuk arus di atas 50 mA. Bentuk lengkung pembebanan untuk catu daya tersbut kira-kira adalah seperti gambar di bawah

Untuk IL < 50 mA ro = rz // Rs ( sebab rz 50 mA ro = rz // Rs ( sebab rz >> Rs

IV.Prosedur Percobaan

1. Karakteristik DiodaPada percobaan, membuat plot karakteristik static dioda pada bias forward dan reserve, agar merasakan kepekaan arus dioda pada forward dan pada keadaan breakdown. (bias reserve) terhadap perbuatan tegangan.Memasang rangkaian ;

2. Menggunakan dioda silicon, memasang VDD mulai dari 0 volt- 5 volt. Dengan multimeter, mengukur Vab dan Vbc untuk setiap harga Vdd.

3. Menghitung Arus dioda Id = (Vab/RL)

4. Melukiskan kurva karqakteristik static dioda

5. Memasang rangkaian seperti pada gambar

Dioda yang digunakan adalah dioda Zener. Dengan cepat menemukan dahulu VPIV dengan mengukur Vbc sambil Vdd diubah dengan cepat. Bila tegangan PIV tercapai maka arus Id akan mulai membesar ini mencatat harga tegangan dioda Vab

6. Membuat karakteristik static reserve untuk dioda zener yang digunakan. Membuat pengamatan yang banyak pada daerah Vpiv supaya lengkungan breakdown dapat teramati dengan cermat.

2. Memproses Bentuk Gelombang dengan Dioda

Pada percobaan akan digunakan dioda untuk memproses gelombang, yaitu untuk memotong, mengiris, clamping dan menghasilkan tegangan dc yang merupakan kelipatan amplitudo isyarat masukan.

1. Memasang rangkaian clipper dioda seri seperti gambar diatas. Menggunakan isyarat berbentuk sinusoida dengan tegangan Vpp dan frekuensi 1kHz. Mencatat bentuk dan tegangan isyarat Vi(t) dan Vo(t) yang terlihat pada layar osiloskop. Menggunakan R = 100 ( dan mengulangi dengan R = 10 k(.

2. Mengulangi percobaan 1 dengan isyata berbentuk gelombang persegi

3. Memasang rangkaian clipper sejajar seperti gambar di bawah

4. Memasang rangkaian biased dioda clipper seperti gambar dibawah. Melakukan hal yang sama dengan percoban 1.

5. Memasang rangkaian biased dioda clipper seperti gambar di bawah. Melakukan hal yang sama dengan percoban 1.

6. Memasang rangkaian biased dioda clipper seperti gambar di bawah. Melakukan hal yang sama dengan percoban 1.

7. Memasang rangkaian clamp dioda seperti gambar di bawah.

Membuat masukan gelombang sinusoida dan persegi. Mencatat bentuk dan tegangan isyarat Vi (t) dan Vo (t).

8. Memasang pelipat dua tegangan (voltage doubler) seperti gambar di atas. Mengamati bentuk dan tegangan isyarat Vi(t), Vo(t) dan Vb(t) dengan osiloskop (osiloskop pada dc). Mengukur tegangan dc Va dan Vb dengan multimeter.

V. Tugas Pendahuluan

1.Apa fungsi pokok dioda ?

Jawab : fungsi pokok dioda yaitu sebagai penyearah arus listrik.

2.Apa yang dimaksud dengan cut-in voltage, arus saturasi dan peak-inverse voltage?Jelaskan!

Jawab :

Cut-in voltage yaitu tegangan yang memotong tegangan pada low pass filter.

Arus saturasi yaitu arus balik yang disebabkan oleh pembawa muatan minoritas yang mengalir dari anoda ke katoda pada saat dioda diberi tegangan mundur (reverse bias voltage).

Peak-inverse voltage yaitu tegangan balik maksimum yang dapat diterapkan sebelum memasuki daerah pendadalan (zener)

3.Jelaskan persaman dan perbedaan dioda dan resistor, baik secara teori maupun secara mengukur!

Jawab :

Perbedaan

Dioda : Komponen semikonduktor sambungan p-n. Mempunyai polarisasi kutub sehingga hanya arus searah saja yang bias diloloskan bila diberi tegangan maju. Bila diukur dengan ohm meter dimana colok positif dihubungkan dengan kutub anoda dan colok negative dihubungkan dengan kutub katoda maka menghasilkan hambatan yang relative kecil. Begitu juga sebaliknya.

Resistor : Komponen konduktor yang tidak mempunyai polarisasi kutub. Bila diukur dengan ohm meter akan menhasilkan hambatan sesuai dengan spesifikasinya meskipun penempatan colok ditukar antara posisi yang satui dengan posisi yang lain.

Persamaan

Kedua komponen ini sama-sama berfungsi sebagai hambatan tegangan.

4.Jelaskan perbedaan antara dioda zener dan dioda biasa!

Jawab : perbedaan dari kedua dioda tersebut terletak pada kemampuannya bekerja pada tegangan mundur, pada suatu nilai tegangan mundur tertentu, sedikit saja penambahan tegangan mundur akan menghasilkan lonjakan arus yang sangat besar, yang dapat merusak dioda biasa. Tegangan ini disebut tegangan zener atau tegangan rusak. Berbeda dengan dioda zener, dioda ini didesain untuk bekerja dalam daerah ini. Kemudian dioda zener juga mampu menghasilkan tegangan keluaran yang lebih stabil dibandingkan dioda biasa.

5.Bagaimana menentukan titik kerja dioda ( Gunakan rangkaian pada gambar 3.1)!

Jawab :

Cara menentukan titik kerja dioda, yaitu :

Menggunakan Hukum Kirchoff untuk rangkaian seri

VDD = VD + ID.RL Id =

EMBED Equation.3 Menggambarkan garis kemiringan. Dari persamaan di atas didapatkan gradient = -1/Rl

Mencari titik potong antara gradient dengan lengkung ciri dioda

Memplot titik potong tersebut pada masing-masing sumbu yaitu sumbu x dan sumbu y.

6.Sebutkan dioda yang ada di pasaran berikut cut-in voltagenya !

Jawab :

Contoh dioda yan ada dipasaran berikut cut-in voltagenya :

Dioda tipe BAY 73

Cut-in voltagenya : minimum 0,6 V dan maksimum 0,68 V.

Dioda tipe BA 129

Cut-in voltage : minimum 0,51 V dan maksimum 0,6 V.

7.Dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan, jelaskan terjadinya bentuk keluaran seperti pada gambar 3.9 sebagai hasil keluaran dari rangkaian pada gambar 3.8 !

Jawab : Pada pengggunting dioda sejajar, resistor RL dan dioda membentuk suatu pembagi tegangan. Hambatan dioda kecil jika anoda positif, dan bernilai besar jika pada negatif.

8.Gambar dan jelaskan terjadinya bentuk isyarat keluaran untuk rangkaian pada gambar 3.11 jika tegangan z1 = 6 V dan tegangan z2 = 2,7 V !

Jawab :

Jika rangkaian penggunting dioda zener menggunakan z1 = 6 V dan z2 = 2,7 V dan Vout nya pada saat Vin positif adalah 2,7 V dan ketika Vin negative adalah 6 V.

2,7 V

6 V

9.Jelaskan terjadinya bentuk isyarat keluaran seperti gambar 3.12 !

Jawab : Pada penggunting pengiris kekutuban baterai dibalikkan.

10.Jelaskan terjadinya bentuk isyarat keluaran seperti gambar 3.13 !

Jawab : Rangkaian tersebut dinamakan DC Restore atau Base line restorer, isyarat masukan berubah positif. Dioda mendapat bias forward sehingga mempunyai hambatan rF yang rendah (rF = 100 ().arus transient akan naik dengan segera, kemudian turun dengan tetapan waktu ( = rF C. Pada saat yang sama kapsitor C akan terisi sehingga mempuyai beda tegangan Vm. Pada t =1 ms tegangan masukan berubah menjadi negatif. Bias pada dioda menjadi reserve dan hambatan dioda rF berubah menjadi besar.

11.Jelaskan terjadinya bentuk isyarat keluaran seperti gambar 3.14 !

Jawab : Bahwa Vo = -2Vm ini akan berkurang karena kapsitor bocor dengan tetapan waktu ( = rBC. Pad saat t = 2ms tegangan kapasitor adalah sedikit lebih kecil dari Vm sehingga [Vm] = 2 Vm.

12.Gambar bentuk isyarat keluaran dari rangkaian 3.17, serta jelaskan terjadinya bentuk isyarat keluaran tersebut !

Jawab : Isyarat tersebut dihasilkan oleh rangkaian pengapit bertegangan panjar yaitu dengan menggunakan rangkaian yang dibuat apitan pada suatu nilai tegangan yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno.Elektronika Teori dan Penerapannya. ITB ; Bandung .1986.

Malvino.Elektronic Principle, Third Edition.McGraw-Hill.1983.

PAGE 19

_1127843614.vsd

_1128005130.vsd

_1128020041.vsd

_1128020702.vsd

_1128018347.vsd

_1128019196.vsd

_1128016585.vsd

_1127993992.vsd

_1127995636.vsd

_1128004092.vsd

_1127994781.vsd

_1127991565.vsd

_1127993436.vsd

_1127891008.vsd

_1127799845.vsd

_1127836637.vsd

_1127837834.vsd

_1127835758.vsd

_1127796154.vsd

_1127798234.vsd

_1097408461.unknown

_1097408348.unknown