DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO · 2018. 3. 14. · (4) Pengadaan...
Transcript of DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO · 2018. 3. 14. · (4) Pengadaan...
Halaman i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN
TAHUN ANGGARAN 2017
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
Halaman ii
la
Halaman i
Halaman i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv DAFTAR LAMPIRAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB I. PENDAHULUAN 1 A Data Umum Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian 1
B Aspek Strategis Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian 10
C
D
Struktur Organisasi – Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian
Permasalahan Utama (Strategic issued)
14
15
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 17 A Tujuan dan Sasaran Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian 18
C Strategi, Kebijakan, dan Rencana Aksi Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian 22
D Perjanjian Kinerja tahun 2017 37 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 43 A Analisis Capaian Kinerja Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian 44
B Akuntabilitas Keuangan 98 BAB IV. PENUTUP 121
Lampiran
1. Perjanjian Kinerja
2. Tataran pelaksanaan Kebijakan Administrasi
Umum
3. Tataran Pelaksanaan Kebijakan Aspek Tingkat
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Wajib
dan Urusan Pilihan
4. Alur Renstra
a
z
ff
gg
Halaman ii
DAFTAR TABEL
Nomor
tabel
Uraian Halaman
1.1 Data Aparatur Sipil Negara yang Mendukung
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kab. Probolinggo th. 2017
3
1.2 Komposisi Penguasaan Lahan Pertanian
Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 11
2.1 Misi, Tujuan, dan Sasaran Pemkab Probolinggo
2013-2018 17
2.2 Indikator Kinerja Utama Peningkatan PDRB
Lapangan Usaha Pertanian 20
2.3. Indikator Kinerja Utama Kesejahteraan Pangan
Masyarakat 21
2.4. Target SPM Ketahanan Pangan 2015-2018 22
2.5 Data Kelompok Produsen dan Produksi Pupuk
Organik di kabupaten Probolinggo 32
2.6. Jumlah HIPPA Kabupaten Probolinggo 34
2.7. Kebijakan Prioritas Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian 2014-2018 36
2.8. Daftar Perjanjian Kinerja Di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian 37
2.10. Rencana Aksi Pencapaian Kinerja Perubahan
Tahun Anggaran 2017-Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian
39
3.1. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi
Nasional 45
3.2. Pencapaian Kinerja DKPP tahun 2017 46
3.3. Perbandingan Realisasi Kinerja 46
3.4. Alokasi per Sasaran Pembangunan 47
Halaman iii
3.5. Pencapaian Kinerja dan Anggaran 48
3.6. Perbandingan Tanaman Utama 2015 - 2017 67
3.7.
3.9.
Prasarana dan Sarana yang diadakan tahun 2017
Target dan Realisasi Kinerja Eselon II, Eselon III,
Eselon IV Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo TA 2017.
72
74
3.10. Komposisi Jenis Belanja dan Pagu Anggaran Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian TA 2017 98
3.11. Neraca Keuangan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Per Desember 2017 99
3.12. Pagu dan Realisasi Belanja Langsung DKPP
Kabupaten Probolinggo TA 2017 117
Halaman iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Lampiran Uraian Halaman
1 Perjanjian Kinerja Bupati Probolinggo dengan Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo
a
2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 b
3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK)
ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD
TERHADAP LPPD TAHUN 2017
z
4 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN
WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD
TERHADAP LPPD TAHUN 2017
ff
5 Alur Rencana Strategis gg
Halaman v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam mempertanggungjawabkan amanah yang telah diberikan oleh Bupati Probolinggo, maka disusun suatu bentuk pertanggungjawaban bahwa program kegiatan yang diberikan sudah berjalan efektif, effisien, dan sesuai dengan misi dan visi Bupati Probolinggo. Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah menetapkan (1) peningkatan Produksi tanaman pertanian dan (2) Peningkatan Ketahanan Pangan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Dengan hasil sebagai berikut
Peningkatan Produksi Tanaman Pertanian No Komoditi Tercapai/tidak No Komoditi Tercapai/tidak
1 Padi Tidak Tercapai 6 Tembakau Tidak tercapai
2 Jagung Tidak Tercapai 7 Kopi Tercapai
3 Ubi Kayu Tidak tercapai 8 Tebu Tidak tercapai
4 Bawang merah Tidak Tercapai 9 Cabe merah Tercapai
5 Kentang Tercapai 10 Cabe rawit Tercapai
Peningkatan Ketahanan Pangan 1 Ketersediaan dan Cadangan Pangan 23 ton
2 Skor PPH 77,2 %
Dalam LkjIP ini dicantumkan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Indikator Kinerja Sasaran ditetapkan sebagai IKU yang berarti sebagai target yang harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,. Untuk indikator Kinerja Sasaran ditetapkan sebanyak 2, yaitu (1) Peningkatan Produksi tanaman pertanian, (2) Peningkatan Ketahanan Pangan.
Penyusunan LKjIP ini memuat IKU dan IKI, Dimana masing-masing personel akan mempunyai target kinerja sebagaimana IKU dan IKI. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu SKPD yang mengurusi subsektor strategis (tanaman pangan dan hortikultura) mendapatkan dukungan anggaran dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN. Dimana kegiatan sumber dana tersebut saling memperkuat satu sama lain.
Pada tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapatkan alokasi anggaran pembangunan yang sangat besar yang bersumberkan dari APBN dan APBD Kabupaten. Dimana penggunaan anggaran sebagian besar merupakan dana Hibah dan Bansos kepada masyarakat.
No Program Jumlah
Kegiatan
Anggaran (Rp 000) Fisik (%)
Sumber Dana Pagu Realisasi
1 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantora 4 1.713.800 1.159.269
APBD Kabupaten
Probolinggo
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 218.885 212.780 100
3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2 119.600 82.962 100
4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4 119.100 115.700 100
5 Peningkatan SDM dan Kelembagaan Petani 6 611.250 597.911 100
6 Peningkatan Konsumsi Pangan 3 137.150 134.639 100
7 Pengelolaan Cadangan Pangan 1 120.000 116.040 100
8 Penyediaan Infrastruktu Kemandirian Pangan 2 102.350 102.225 100
Halaman vi
9 Peningkatan Ketahanan Pangan 3 400.000 396.186 100
10 Peningkatan Sarana Pertanian 8 612.750 579.868 100
11 Peningkatan Kualitas Bahan Baku 3 3.500.000 3.269.667 100
12 Peningkatan Prasarana Pertanian 4 5.519.741 5.507.113 100
13 Pengendalian Penanggulangan Bencana dan Perijinan Usaha 12 1.348.800 1.326.334 100
14 Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 6 4.017.312 4.007.402 100 APBN Ditjen
PSP
15 Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura 3 21.745.000 21.454.841 100 APBN Ditjen
Hortikultura
16 Bantuan benih Tanaman pangan -- --- --- 100 APBN Ditjen Tanaman Pangan
17
18
Jumlah 63 40.285.738 39.062.937 100
Secara umum Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo telah telah melaksanakan semua program-program yang telah ditetapkan. Kinerja URUSAN PANGAN dan PERTANIAN tahun 2017 pada beberapa komoditi ditandai dengan penurunan dan kenaikan produksi komoditi pertanian. Kendala ketersediaan pupuk, air, dan serangan hama penyakit ikut mempengaruhi kinerja dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, hal ini tercatat dalam IKU (Indikator Kinerja Utama) dan tercatat dalam IKK (Indikator Kinerja Kunci) penyelenggaraan pemerintah.
Program kegiatan yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian baik yang berasal dari APBN maupun APBD sebagian besar memprioritaskan kepada peningkatan produksi tanaman padi, bawang merah, aneka cabe, tembakau, dan tebu.
Adapun output dari kegiatan-kegiatan baik APBD Kabupaten maupun APBN yang telah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian secara garis besar adalah :
(1) Penyuluhan, pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan, GAP, dan sosialisasi kepada petani/ kelompok tani, kelembagaan, dan kelompok pengolah hasil pertanian tentang program, teknologi, asuransi pertanian, dan informasi pertanian;
(2) Bantuan Saprodi (Benih, pupuk, pestisida, dan obat-obatan) kepada petani / kelompok tani;
(3) Bantuan sosial (APBN/ke rekening masyarakat/ petani / kelompok tani);
(4) Pengadaan Belanja Modal Sarana dan Prasarana pra hingga pasca panen;
(5) Pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebaran informasi urusan pangan dan pertanian;
(6) Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian Probolinggo melalui Pembiayaan operasional kegiatan administrasi dinas maupun produksi di unit-unit Pembenihan.
(7) Penyediaan bahan pangan dan pangan olahan kepada masyarakat melalui informasi pasar, promosi, bantuan beras murah dan cadangan beras.
Halaman i
``
Halaman 1
A. DATA UMUM DINAS KETAHANAN PANGAN DAN
PERTANIAN
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo sebagai salah satu SKPD yang khusus urusan
pangan dan pertanian subsektor tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan, dalam pelaksanaannya banyak
berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Jawa Timur maupun Kementerian Pertanian RI
terutama Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, dan
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
Sesuai dengan Perda No. 6 tahun 2016 tentang
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH, yang
merupakan penjabaran dari PP 23 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah ditetapkan uraian Tugas dan Fungsi Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
dengan Peraturan Bupati nomor 71 tahun 2016 tentang
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
KABUPATEN PROBOLINGGO. Dalam BAB IV pasal 5 ayat 1
dinyatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Halaman 2
mempunyai tugas pokok membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintahan bidang pangan dan pertanian serta
tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Sedang
ayat 2 dinyatakan untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian mempunyai fungsi :
(1) Penetapan perencanaan program pembangunan di
bidang ketahanan pangan dan pertanian;
(2) Pelaksanaan koordinasi peningkatan ketahanan pangan
dan produksi pertanian;
(3) Pelaksanaan koordinasi peningkatan nilai tambah dan
daya saing produksi komoditas pertanian
(4) Pelaksanaan koordinasi peningkatan Sumber Daya
Manusia bidang pertanian;
(5) Pelaksanaan koordinasian penyelenggaraan administrasi
umum;
(6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.
Di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo secara keseluruhan mempunyai
karyawan sebanyak 254 orang (Pejabat struktural, staf, Petugas
UP Padi kecamatan Paiton, Petugas UPB Kentang Cepoko
Kecamata Sumber, BPP-PPL, POPT tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan, UPT PSB).
``
Halaman 3
Tabel 1.1. DATA APARATUR SIPIL NEGARA YANG MENDUKUNG KINERJA
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN 2017
No. Nama Jabatan
Eselon II, III, dan IV
1 Ir. AHMAD HASYIM ASHARI, MM Kepala Dinas
2 Drs. DARMAWAN, M.Si. Sekretaris
3 Ir. HANDAKA MURWANTA, MMA Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Holtikultura pada
4 WAHYU PRIYAMBODHO, SE Kepala Bidang Perkebunan pada
5 Ir. BAMBANG SUPRAYITNO, MMA Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
pada
6 IMAM KAMARU, SP.MMA Kepala Bidang Ketahanan Pangan
pada
7 YAHYADI, SP,MMA Kepala Bidang Pelaksanaan Penyuluhan
dan Bina Usaha Tani
8 NANANG SETYODJATMIKO, SP,
MP.
Kasi. Pengolahan dan
Penganekaragaman Pangan
9 SAMSUL ARIFIN, S.Sos Kasi. Alat Mesin Pertanian
10 ENDANG DWI SULISTYOWATI, SP Kasi. Kelembagaan dan Bina Usaha Tani
11 HETI LISNAWATI, S.TP. Kasi. Ketersediaan dan Distribusi Pangan
12 ANNA RATNAWATI, SP. Kasi. Konsumsi dan Keamanan Pangan
13 BANDOT PRAWOTO, SP Kasi. Pemberdayaan dan Ketenagaan
14 ARIF KURNIADI, SP Kasi. Perlindungan Tanaman Pangan
dan Holtikultura
15 SUPARMAN, SP Kasi. Perlindungan Tanaman Perkebunan
16 UMI NUR AZIZAH, SP.,M.MA Kasi. Programa dan Informasi
17 SETIYO ADI CAHYONO, STP.M.Si. Kasi. Pupuk dan Pestisida
18 FAJAR RAHADIYANTO, STP. MM Kasi. Tanaman Holtikultura
19 DIDIK TULUS PRASETYO, SP Kasi. Tanaman Pangan
20 Ir. EVI ROSELLAWATI, MM Kasi. Tanaman Perkebunan Semusim
21 SUYITNO, SP, MM Kasi. Tanaman Perkebunan Tahunan
22 SITI HOESNOEL CHOTIMAH, S.P. Kasi. Tata Guna Lahan dan Irigasi
23 NURUL KOMARIL ASRI, SP.,MP Kasubbag. Keuangan pada Sekretariat
24 MURFI ANGGORO, STP MAP Kasubbag. Perencanaan pada
Sekretariat
25 HASAN SUKANTO, S,Sos. Kasubbag. Umum dan Kepegawaian
pada Sekretariat
26 BASUKI, A.Md. Kepala UPTD Wilayah I (Tongas,
Sumberasih, Lumbang, Sukapura)
27 SUBEKTI MINTOAJI, SP Kepala UPTD Wilayah II (Sumber, Kuripan,
Wonomerto)
28 MOCHAMAD ARIF, SP Kepala UPTD Wilayah III (Leces,
Bantaran, Tegalsiwalan, Dringu)
29 SYAFI`I, SP, MMA Kepala UPTD Wilayah IV (Gending,
Maron, Banyuanyar)
30 SAFARUL LUKMAN FAUZI, S.P. Kepala UPTD Wilayah Kerja I (Sukapura
dan Lumbang)
31 ARIEF RACHMAN, SP,MM Kepala UPTD Wilayah Kerja II (Sumber
dan Kuripan)
Halaman 4
32 M.HARI AGUSTAMI, SP Kepala UPTD Wilayah Kerja III (Tongas
dan Sumberasih)
33 EKO JUNAEDI, SP Kepala UPTD Wilayah Kerja IV (Leces dan
Tegalsiwalan)
34 NURHADI, SP Kepala UPTD Wilayah Kerja IX (Paiton
dan Kotaanyar)
35 Ir. SISWANTORO Kepala UPTD Wilayah Kerja V (Maron
dan Banyuanyar)
36 SUPARLAN, SP Kepala UPTD Wilayah Kerja VI (Dringu
dan Gending)
37 ABDUL AZIS Kepala UPTD Wilayah Kerja VII (Gading
dan Pakuniran)
38 MUDJI HADIONO, SP Kepala UPTD Wilayah Kerja X (Besuk dan
Krejengan)
39 KUSWANDI, SP Kepala UPTD Wilayah V (Kraksaan,
Pajarakan, Krejengan)
40 SUDAR, SP., MMA. Kepala UPTD Wilayah VI (Paiton,
Kotaanyar, Besuk, Pakuniran)
41 MISNARI, SP. Kepala UPTD Wilayah VII (Krucil, Tiris,
Gading)
42 YASIN, S.P., M.Si. Kepala UPTD Wilayah VIII (Kraksaan dan
Pajarakan)
43 FEBTI SURYANI, SP Kepala UPTD Wilayah XI (Bantaran dan
Wonomerto)
44 LAMAR, SP Kepala UPTD Wilayah XII (Tiris dan Krucil)
Petugas Penyuluh Pertanian (PNS)
45 ANIK RACHMAWATI, SP. MMA. Penyuluh Pertanian Madya
46 ABD. RASYID, SP. MMA Penyuluh Pertanian Madya
47 MARDI TOTO BASUKI, SP Penyuluh Pertanian Madya
48 ENDANG WIDAYATI, SP. Penyuluh Pertanian Madya
49 SUNARKO HADYANTO, SP. Penyuluh Pertanian Madya
50 NUR HAFID, SP Penyuluh Pertanian Madya
51 NURWIN, SP. Penyuluh Pertanian Madya
52 HAMDANI, SP Penyuluh Pertanian Madya
53 ENY PUDYASTUTI, SP. Penyuluh Pertanian Madya
54 SULISMINI, SP. Penyuluh Pertanian Madya
55 ANANG BUDI PRASETYO, SP Penyuluh Pertanian Madya
56 RINTO DWIWANTORO, SP. Penyuluh Pertanian Madya
57 GATOT SULISTYO, SP Penyuluh Pertanian Madya
58 JOKO SUSILO, SP. Penyuluh Pertanian Madya
59 SRI PASEMI SOFIA, SP. Penyuluh Pertanian Madya
60 ENDANG RESINOWIYATI, SP. Penyuluh Pertanian Madya
61 SUMADI, SP, MP. Penyuluh Pertanian Madya
62 SLAMET, SP. Penyuluh Pertanian Madya
63 LUSIAR AGUS, sp Penyuluh Pertanian Muda
64 HENI IRAWATI Penyuluh Pertanian Muda
65 YOYOK WAGIYANTO, SP Penyuluh Pertanian Muda
66 GURITNO DWIJANTORO, SP. Penyuluh Pertanian Muda
67 ENDANG KARSINI WATI, SP Penyuluh Pertanian Muda
68 SUADHINI, SP Penyuluh Pertanian Muda
69 ABD. RACHMAN, SP. Penyuluh Pertanian Muda
``
Halaman 5
70 JEMMARUDDIN Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan
71 NASRUL HALIM, SP Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan
72 SLAMET HARIYONO, SP Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan
73 SUROTO Penyuluh Pertanian Penyelia
74 JONI SUKOCO Penyuluh Pertanian Penyelia
75 REKNO WAHYU WIDOWATI Penyuluh Pertanian Penyelia
76 SYAMSUL ABDULLAH Penyuluh Pertanian Penyelia
77 EKO BUDI SANTOSO, S.P.,MMA Penyuluh Pertanian Penyelia
78 SUKO WAHYUDI Penyuluh Pertanian Penyelia
79 KURNIAWAN PRIHANDHOKO, SP Penyuluh Pertanian Pertama
80 DILLA HERMANTO, SP Penyuluh Pertanian Pertama
81 AKHMAD MULYONO, SP. Penyuluh Pertanian Pertama
82 AMELIA FIRIKA RIZAL, S.TP Penyuluh Pertanian Pertama
83 KHOLID MANSHUR, SP. Penyuluh Pertanian Pertama
84 NANANG SETIONO, SP Penyuluh Pertanian Pertama
85 AGUS STYAGUNG
PURWANDONO, S.TP Penyuluh Pertanian Pertama
86 ENDANG RAHMAWATI, SP Penyuluh Pertanian Pertama
87 JULAIHIN, SP Penyuluh Pertanian Pertama
88 MUHAMMAD YAHYA, S.TP. Penyuluh Pertanian Pertama
89 YUNI INDRIAWATI, S.TP Penyuluh Pertanian Pertama
90 ADSAN RAHYONO, SP. Penyuluh Pertanian Pertama
91 RATIH AGUNG PRADANA,
S.Pt,MM Penyuluh Pertanian Pertama
92 TRI LAKSONO HENDRO
GUWANAN, SP Penyuluh Pertanian Pertama
93 GUNTUR EKO SETIAWAN, SP Penyuluh Pertanian Pertama
94 YACONUS KURNIAWAN, SP. Penyuluh Pertanian Pertama
95 MUHAMMAD MUSTAJIB, SP Penyuluh Pertanian Pertama
96 VIVIN TYAS PAMUNGKAS, SP.MP Penyuluh Pertanian Pertama
97 MUHAMAD TEGUH ARISTO ADHY,
S.Pt Penyuluh Pertanian Pertama
Staf (PNS)
98 SUGI Staf Disbunhut
99 FALENTINA EKAWATI DYAH P, SP Staf Seksi. Alat Mesin Pertanian
100 SUJONO .E Staf Seksi. Ketersediaan dan Distribusi
Pangan
101 RP.RONY SUJATMIKO Staf Seksi. Konsumsi dan Keamanan
Pangan
102 KUSNADI HARYONO Staf Seksi. Konsumsi dan Keamanan
Pangan
103 SUBOWO Staf Seksi. Konsumsi dan Keamanan
Pangan
104 PURWANINGRUM Staf Seksi. Konsumsi dan Keamanan
Pangan
105 SUHERI, S.Sos Staf Seksi. Program dan Informasi
106 IMAM SUJARWANTO Staf Seksi. Pemberdayaan dan
ketenagaan
107 ISLAMAH Staf Seksi. Pengolahan dam
Penganekaragaman Pangan
Halaman 6
108 LILIK PURWATI Staf Seksi. Perlindungan Tanaman
Perkebunan
109 OKTA PURWO INA RANY, S.TP Staf Seksi. Program dan Informasi
110 DADIK EKO SUPRAPTO, SP Staf Seksi. Program dan Informasi
111 HIDAYAT TAUFIQ, SP Staf Seksi. Program dan Informasi
112 NURAISYAH RAGIL
CAHYANINGATI Staf Seksi. Pupuk dan Pstisida
113 DIDIK KRISTIADI Staf Seksi. Tanaman Perkebunan
Musiman
114 HESTI WIJAYANTI, S.Hut Staf Subbag. Umum dan Kepegawaian
115 HERI YULIANTO Staf Seksi. Tanaman Perkebunan
Tahunan
116 DINI ARIYANI, S.Si Staf Sub Bagian Perencanaan
117 ARIFANI WULANDARI, SP Staf Sub Bagian Perencanaan
118 ARIF YUDI PURWANTO, SE Staf Subbag. Keuangan / Bendahara
Pengeluaran
119 NIKE APRIAS WULANSARI, S.Sos Staf Subbag. Keuangan
120 DJUHANTORO Staf Subbag. Umum dan Kepegawaian
121 ENI SUHARTI Staf Subbag. Umum dan Kepegawaian
122 MUCHLISIN, SP Staf UPTD Wilayah Kerja III (Tongas dan
Sumberasih)
123 HIMYATUL AMANAH, SP Staf UPTD Wilayah Kerja IX (Paiton dan
Kotaanyar)
124 ABDUL ASIS Staf UPTD Wilayah Kerja VIII (Kraksaan
dan Pajarakan)
125 SUHAERIYANTO, SP.MMA Staf UPTD Wilayah Kerja X (Besuk dan
Krejengan)
126 ABDUL ROHMAN Staf UPTD Wilayah Kerja XI (Bantaran dan
Wonomerto)
127 KUSNADI Staf UPTD Wilayah Kerja XI (Paiton dan
Kotaanyar)
Staf (Non PNS)
128 Indriana Milahayati, SP Staf seksi tanaman pangan
129 Edy Saputro, A.Md Staf seksi Alat Mesin Pertanian
130 Moh. Fajar Yunus, ST Staf UPTD Kecamatan Gading
131 Nurani Wityasari, S.TP Staf Subbag Perencanaan
132 Santi Yuniandari Staf Seksi Ketenagaan dan
Pemberdayaan
133 Ummi Khoirun Nisa, SP Staf Seksi Pupuk dan Pestisida
134 Shelly Andranty, S.TP Staf Seksi Ketersediaan dan Distribusi
Pangan
135 Agus Mulyanik Staf Seksi Seksi Alat dan Mesin Pertanian
136 Anita Windiaastuti Staf Seksi Keanekaragaman dan
Pengolahan
137 Arie Dwi Ardina Staf Seksi Tata Guna Lahan dan Air
138 Ariesta Yesy Mandela Staf Seksi Perlindungan Tanaman
Pangan dan Hortikultura
139 Budi Santoso Staf Seksi Tanaman Hortikultura
140 Budi Susanto Staf seksi Tanaman pangan
141 Elida Nurul Umami Staf Seksi Tamanan Perkebunan Semusim
142 Enggar Wahyudianto Staf Seksi Programa dan Informasi
``
Halaman 7
143 Irvan Yulianto Putro Pratama Staf Subbag Keuangan
144 Misbahul Munir Staf Subbag Umum Kepegawaian
145 Pria Mujahit Staf Seksi Ketersediaan dan Distribusi
Pangan
146 Samud Staf Subbag Umum Kepegawaian
147 Taufik Burahman Staf Subbag Umum Kepegawaian
148 Tofan Firguntoro Staf Subbag Umum Kepegawaian
149 Toni Cahyo Santoso Staf Subbag Umum Kepegawaian
150 Yossy Agus Bastian Staf Seksi Programa dan Informasi
151 Zul Fitri Kanti Lestari Staf Seksi Konsumsi dan Keamanan
Pangan
152 Drs. I Made Darmayana Staf Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha
153 Arief Nur Hidayat, S.Sos Staf Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha
Penyuluh Pertanian Lapangan-Non PNS
154 Agung Suprayitno Alas Tengah, Sumberan, Alas Sumur Lor
(Besuk)
155 Mahmud Yunus Randu Jalak, Sindet Lami, Alas Kandang
(Besuk)
156 Slamet Setiawan Besuk Agung, Krampilan, Matekan
(Besuk)
157 Hardjono Prawiro, SP Sumberagung, Watuwungkuk, Pabean
(Dringu)
158 Misnadi Sekarkare, Sumbersuko, Kalisalam
(Dringu)
159 Saiful Hak Randu Putih, Tamansari (Dringu)
160 Sutarmi Kaliacar, Nogosaren, Gading Wetan
(Gading)
161 Dwi Ramandati Prasi, Bulu Pandak, Condong (Gading)
162 Yetti Harini Weniwati, S.TP Wangkal, Keben, Ranu Wurung
(Gading)
163 Intan Tri Asri Gending, Bulang (Gending)
164 Verawati Santi Dewi M, SP Klaseman, Jatiadi, Brumbungan Lor
(Gending)
165 Iwan Prasetyo, SP Sidomulyo, Tambak Ukir (Kotaanyar)
166 Harjono, A. Md Kandangjati Wetan, Sumberlele,
Kandang Jati Kulon (Kraksaan)
167 Atmadiyanto Taman Sari, Asembakor (Kraksaan)
168 Priyo Basuki, SP Kregenan, Sidopekso, Rangkang
(Kraksaan)
169 Ir. Wahyudi Jati Urip, Temenggungan (Krejengan)
170 Saenol Arifin Kamal Kuning, Rawan (Krejengan)
171 Bibit Krobungan, Seneng, Betek (Krucil)
172 Dony Prayogo, SP Tambenglang, Bremi, Krucil (Krucil)
173 Heri Irawan Pandan Laras, Plaosan (Krucil)
174 Agus Suryanto, Amd Menyono, Wonoasri, Jatisari (Kuripan)
175 Sukanan Branggah, Sapih, Palang besi
(Lumbang)
176 Suherwoto Negororejo, Lambangkuning, Boto
(Lumbang)
177 Satriyono Ganting Kulon, Suko, Pegalangan Kidul
(Maron)
178 Mohammad Sugiyanto Maron Kulon, Gerongan (Maron)
Halaman 8
179 Sulastri Kedungsari, Brumbungan Kidul, Maron
Wetan (Maron)
180 Babun, Amd Taman, Petunjungan, Pandean (Paiton)
181 Zakiyatul Ummah, SP Paiton, Sumber Anyar (Paiton)
182 Abdul Rajak Tanjung, Karanggeger (Pajarakan)
183 Djoko Suwarno Penambangan, Gejugan (Pajarakan)
184 Abdul Haris Nasrullah, STP Kertonegoro, Kalidandan (Pakuniran)
185 Hadi Prasetyo, SP Bima, Gunggungan Kidul (Pakuniran)
186 Mohammad Zamroni Ranon (Pakuniran)
187 Rohmadi Pakel, Kedasih, Ngepung (Sukapura)
188 Iftachol Arifin, SP Pandan Sari, Sumber, Tukul, Cepoko,
Rambaan (Sumber)
189 Ridho S Wahyudi, SP Pesisir, Sumberbendo, Mentor
(Sumberasih)
190 Mohammad Sidik, SP Banjar sari, Lemah Kembar, Jangur
(Sumberasih)
191 Ali Mukhsin, SP Tegalmojo, Blado Kulon (Tegalsiwalan)
192 Yetti Puji Rahayuningsih, SP Bulujaran Kidul, Tegalsiwalan
(Tegalsiwalan)
193 Didik Kurniawan Rejing, Tulupari (Tiris)
194 Gunadi Tiris, Ranuagung, ranugedang (Tiris)
195 Dartono Tongas Kulon, Sumberrejo (Tongas)
196 Karyantoko Sumberkramat, Pamatan, Klampok
(Tongas)
197 Faktul Arifin, SP Jrebeng, Wonorejo, Poh sangit ngisor
(Wonomerto)
198 Titin Agustini, SP Sepuh Gembol, Patalan (Wonomerto)
199 Ahmadi Kramat Agung, Kropak (Bantaran)
200 Ir. Sugik Hariyono Klenang Kidul, Gading Kulon,
Banyuanyar Kidul, Sentulan (Banyuanyar)
201 Hariyanto Bago, Kecik, Jambangan, Klampokan
(Besuk)
202 Ahmad Riyadi, Amd Renteng, Duren, Sumber Secang
(Gading)
203 Zaenal Arifin, Amd Batur, Betek Taman, Jurang Jero
(Gading)
204 Edy Ahmad Saleh Sumber Kerang, Pikatan (Gending)
205 Abdul Tawab, SP Sambirampak Kidul, Curah Temu
(Kotaanyar)
206 Aswarianto, SP Pasembon, Sidorejo (Kotaanyar)
207 Rusmini, SP Kedung Rejoso, Sukorejo (Kotaanyar)
208 Ali Usman Kebun Agung, Alassumur Kulon
(Kraksaan)
209 Eko Yulianto, SP Semampir, Kalibuntu (Kraksaan)
210 Diah Permatasari, SP Sokaan, Gebangan (Krejengan)
211 Abdul Rachman, Amd Patemon, Tanjang Sari (Krejengan)
212 Munali Kalianan, Watu Panjang, Guyangan
(Krucil)
213 Nursiadi, Amd Kedawung, Resongo (Kuripan)
214 Titik Mukti Rahayu, Amd Waru Jinggo, Clarak, (Leces)
215 Eko Siswanto, SP Tigasan Kulon, Malasan Kulon, Jorongan
(Leces)
``
Halaman 9
216 Ir. Raharto Tigasan Wetan (Leces)
217 Nurhayati, Amd Tandon Sentul, Purut (Lumbang)
218 Hermanto, SPT Puspan, Santrean, Brani Wetan (Maron)
219 Ir. Muhammad Yahya Maron Kidul, Brani Kulon (Maron)
220 Ir. Nur Samsu Plampang, Pondok Kelor, Sukodadi
(Paiton)
221 Jamaluddin Binor Sumberrejo (Paiton)
222 Eka Kuswilwatiktanto,SP Kalikajar Wetan, Alas Tengah, Kalikajar
Kulon (Paiton)
223 Suryadi Karangbong, Ketompen (Pajarakan)
224 Susi Candra Kirana Selogudig Kulon, Selogudig Wetan
(Pajarakan)
225 Margono, Amd Pakuniran, Glagah (Pakuniran)
226 Sri Hastuti, SP Bucor Kulon, Bucor Wetan (Pakuniran)
227 Syaifuddin, SP Sogaan, Kedungsumur (Pakuniran)
228 Aman, Amd Sapikerep, Sariwani (Sukapura)
229 Marnoto, Amd Wonokerto, Ngadirejo (Sukapura)
230 Edi Sutaman, SP Gemito, Wonokerso, Sumber Anom,
Ledokombo (Sumber)
231 Arwan Prahara, SP Gili Ketapang, Sumurmati, Laweyan,
Ambulu (Sumberasih)
232 Dedi Tri Basuki, SP Gunung Bekel (Tegalsiwalan)
233 Rina Budhi Wijayanti, Amd Andungbiru, Segaran, Andungsari (Tiris)
234 Sugeng Eko Subandri, Amd Racek, Jangkang, Wedusan (Tiris)
235 Asmadi, Amd Wringin Anom, Curah Dringu, Tongas
Wetan (Tongas)
236 Istiyar Hidayadi, SP Sumber kare, Pohsangit Tengah, Kareng
Kidul, Poh Sangit Lor (Wonomerto)
Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT)
Tanaman Pangan dan Hortikultura (ASN Provinsi Jatim) 237 Saenul Hadi POPT Paiton/Besuk
238 Sugiono POPT Kotaanyar/Pakuniran
239 Suyono POPT Kraksaan
240 M. Ilyas POPT Krejengan
241 Sadi POPT Pajarakan
242 Suparto POPT Gading-Tiris-Krucil
243 Breny Hermanto POPT Gending - Banyuanyar
244 Bambang Sudjoko POPT Maron
245 Suharsono POPT Dringu
246 Gatot Prawiro S POPT Bantaran-Wonomerto
247 Kasiadi POPT Tegalsiwalan-Leces (Koordinator)
248 Kusnadi POPT Tongas
249 Suparmin POPT Sumberasih
250 Sugiyanto POPT Sukapura-Sumber-Lumbang
Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (ASN Balai
Besar Proteksi dan Perbenihan Tan. Perkebunan Jombang)
251 Rudy Trisnadi POPT wilayah Kabupaten
Probolinggo
252 Ika POPT wilayah Kabupaten
Probolinggo
Halaman 10
Petugas Pembenihan tanaman pangan & hortikultura (ASN
Diperta KP Provinsi Jatim)
253 Agus Firman UPT-PSB Diperta Propinsi
254 M. Syaifudin Malik UPT-PSB Diperta Propinsi
Sumber : Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Probolinggo (2017)
B. ASPEK STRATEGIS DINAS PERTANIAN
Dalam pencapaian visi dan misi Bupati Probolinggo
terdapat Indikator Kinerja utama (IKU), dimana IKU tersebut
menargetkan PDRB yang harus dicapai. PDRB sektor Lapangan
Usaha Pertanian kabupaten Probolinggo memberikan
kontribusi + 38% dari keseluruhan PDRB. Namun dalam
perkembangannya PDRB sektor pertanian pertumbuhannya
cenderung stagnan dibanding sektor lainnya. Angka
pertumbuhan PDRB sektor pertanian ini dipengaruhi oleh
produksi tanaman pertanian dan nilai komoditi pertanian.
Karena itulah untuk mencapai tingkat produksi yang diinginkan
maka diperlukan beberapa metodologi dan dukungan
kepada para petani oleh pemerintah kabupaten Probolinggo.
Di Kabupaten Probolinggo, mayoritas masyarakat adalah
petani baik petani subsektor tanaman pangan, hortikultura,
dan perkebunan kebanyakan mereka (77,7%) adalah petani
gurem (kepemilikan lahan rata-rata kurang 0,5 ha), sehingga
secara kelayakan usaha (feasibility) mereka masih sangat
kurang. Hal inilah yang membuat perlunya campur tangan/
intervensi pemerintah untuk mengurangi beban para petani
melalui pembangunan. Campur tangan pemerintah daerah
``
Halaman 11
melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berupa
pelaksanaan program dan kegiatan.
Tabel 1.2. Komposisi Penguasaan lahan Pertanian
Kabupaten Probolinggo Tahun 2013
Luas Lahan yang dikuasai
Jumlah Rumah Tangga Usaha
Pertanian Persentase
Akumulasi persentase
< 0.1 ha 44.081 23,2% 23% 0.1 - 0.19 ha 35.906 18,9% 42% 0.2- 0.49 ha 67.634 35,7% 78% 0.5 - 0.99 ha 27.628 14,6% 92% 1 - 1.99 ha 10.523 5,5% 98% 2 - 2.99 ha 2.327 1,2% 99% 3 -3.99 ha 849 0,4% 100% 4 - 4.99 ha 308 0,2% 100% 5 - 9.99 ha 447 0,2% 100%
Jumlah 189.703 100%
Sumber : Sensus Pertanian tahun 2013 diolah.
Kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian mengacu kepada
Program-program yang telah ditentukan dalam RPJMD TA
2013-2018 Kabupaten Probolinggo dan program nasional
utamanya Kementerian Pertanian. Dalam hal ini, Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian yang mengurus aspek
strategis subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan dalam kehidupan masyarakat Kabupaten
Probolinggo sehingga banyak hal yang perlu dilakukan. Sub
sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
mempunyai permasalahan-permasalahan yang kompleks
Halaman 12
yang memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh, ini
disebabkan beragamnya kepentingan sosial, ekonomi dan
budaya yang terjadi di bidang pertanian. Peningkatan
produksi, dan kesejahteraan petani menjadi isu sentral,
karena ini menjadi pijakan dari semua aktivitas masyarakat
baik pertanian maupun non pertanian.
Peran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sendiri
kepada masyarakat lebih banyak pada transfer teknologi
pertanian kepada petani, bantuan sarana prasarana
pertanian, fasilitasi agribisnis, dan penerapan teknologi
pertanian untuk pengembangan pertanian. Hasil yang
diharapkan nampak dari kegiatan di Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian adalah peningkatan besaran produksi hasil
pertanian baik produksi pra panen maupun pasca panen.
Disini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berusaha
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian besaran produksi tanaman pangan dan
hortikultura, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya.
Hasil dari kegiatan-kegiatan yang ada di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian tersebut diharapkan berpangaruh
positif pada masa sekarang maupun masa akan datang.
Program Prioritas Pemerintah kabupaten Probolinggo
yang terkait dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
adalah (1) REVITALITASI PERTANIAN dan (2) KETAHANAN
PANGAN. Kedua prioritas ini dijabarkan DKP2 dengan
pendekatan pelaksanaan GERAKAN MASSA REVITALIISASI
``
Halaman 13
PERTANIAN dan Penerapan STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(SPM) KETAHANAN PANGAN.
Gema (Gerakan Massa) Revitalisasi Pertanian,
yang diantaranya adalah :
1. Revitalisasi Lahan
2. Revitalisasi Perbenihan
3. Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana
4. Revitalisasi Sumberdaya manusia
5. Revitalisasi Pembiayaan Petani
6. Revitalisasi Kelembagaan Petani
7. Revitalisasi Teknologi & Industri Hilir.
Dengan struktur organisasi seperti sekarang ini maka
diharapkan terjadi sinkronisasi Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian dengan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan pertanian. Dengan adanya sistem demokrasi
yang dianut negara ini, maka partisipasi masyarakatlah yang
sangat diperlukan. Intervensi-intervensi yang dilakukan oleh
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo hanya bersifat stimulus dan memberikan fasilitasi
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pertanian yang
mana hal itu diharapkan membawa perubahan positif yang
besar.
Halaman 14
C. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN
Adapun Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
dapat dilihat pada bagan struktur organisasi berikut ini.
``
Halaman 17
D. PERMASALAHAN UTAMA
Terdapat beberapa Permasalahan utama dari
pembangunan Urusan Pangan dan Pertanian secara
umum adalah bagaimana harus menyediakan pangan
yang berkualitas (B2SA)/ Ketahanan Pangan dan
meningkatkan nilai tambah produksi pertanian/ Produksi
Pertanian bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo,
sedangkan lahan dan sarana pendukung produksi
semakin terbatas.
Selama tahun 2017 beberapa komoditi utama
mengalami perubahan perilaku harga dibanding tahun-
tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 tanaman bawang
merah dan cabe tidak mengalami gejolak harga dan
cenderung stabil tapi di tingkatkan yang rendah.
Sedangkan untuk tanaman tembakau mengalami harga
dan produktivitas yang meningkat.
Untuk tahun 2017 masalah pangan belum banyak
tersentuh oleh DKP2, namun upaya aksi telah dilakukan
kepada masyarakat miskin.
Beberapa kendala dalam penyediaan bahan
pangan antara lain adalah :
1. Semakin banyak alih fungsi lahan pertanian ke
non pertanian;
2. Ketersediaan air untuk irigasi semakin terbatas,
sehingga membebani usaha tani;
3. Keterbatasan permodalan para petani;
4. Upah tenaga kerja untuk bidang pertanian
semakin lahan sehingga memberatkan para
petani;
5. Adanya tuntutan produksi dan produktivitas
tanaman harus lebih tinggi lagi; sehingga
Halaman 18
diperlukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi
dibidang budidaya pertanian.
6. Ketidakpastian iklim membuat resiko serangan
OPT semakin tinggi, sehingga diperlukan
peningkatan antisipasi pengendalian OPT;
7. Kelembagaan petani masih belum mampu
mendukung proses produksi secara optimal,
perlu ada peningkatan kelas kelompok;
8. Tingkat produksi tergantung dari pasar,
sehingga faktor teknologi informasi menjadi
sesuatu yang sangat penting.
9. Ketersediaan pangan belum terdeteksi dan
tertata secara baik, masih kurang
kelembagaan yang menopang ketersediaan
pangan bagi masyarakat.
10. Keamanan Pangan bagi masyarakat masih
belum dapat dipenuhi, karena perlakuan
proses produksi pangan segar masih belum
dapat dipantau secara baik dan pendidikan
bagi produsen pangan masih belum
terselenggara secara optimal.
``
Halaman 19
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo sebagai salah satu Perangkat Daerah perlu untuk
menyelaraskan visi dan misi dengan visi dan misi Kabupaten
Probolinggo yang telah ditentukan oleh Bupati Probolinggo.
Hal ini sebagai upaya untuk mendukung memenuhi
kepentingan masyarakat Probolinggo yang telah memilih
Bupati Probolinggo secara langsung.
Visi Kabupaten Probolinggo adalah :
TERWUJUDNYA KABUPATEN PROBOLINGGO YANG
SEJAHTERA, BERKEADILAN, MANDIRI, BERWAWASAN
LINGKUNGAN DAN BERAKHLAK MULIA
Dimana visi tersebut dijabarkan sebagaimana dalam tabel berikut ini
Tabel 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Pemkab Probolinggo 2013-2018
Misi Tujuan Sasaran Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing daerah, pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan, dan
Meningkatnya perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan.
Peningkatan perekonomian daerah
Peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat
BAB
Halaman 20
optimalisasi pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
Meningkatnya daya saing daerah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Peningkatan kualitas infratruktur daerah
Peningkatan kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai agama
Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan kondisi sosial masyarakat
Peningkatan kualitas sanitasi, perumahan & pemukiman
Meningkatnya penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih
Peningkatan partisipasi aktif masyarakat.
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas publik.
A. TUJUAN DAN SASARAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAN
PERTANIAN
Tujuan (Tahun 2014-2018)
1) peningkatan Produk Regional Domestik Bruto
(PDRB) sektor pertanian (pangan, hortikultura, dan
perkebunan).
Dalam RPJMD ditargetkan terdapat peningkatan sebesar 10%
dalam waktu 5 tahun. Diharapkan ada pertumbuhan ekonomi
dengan peningkatan PDRB. Sektor pertanian, perikanan, dan
kehutanan memberikan kontribusi sebesar 38 % PDRB yang ada
di Kabupaten Probolinggo.
``
Halaman 21
2) Peningkatan Kesejahteraan Pangan Masyarakat
Salah satu penyebab kemiskinan adalah masalah pangan masyarakat
Kabupaten Probolinggo, Berdasarkan data kemiskinan di Kabupaten
Probolinggo yang tingkat kemiskinannya adalah > 20 %. Dimana
kemiskinan ini berada di kawasan pertanian utamanya petani tanaman
pangan, tanaman hortikultura, dan perkebunan. Tentang kriteria
kemiskinan yang terkait dengan DKP2 adalah a) Hanya
mengkonsumsi daging/ susu/ ayam 1 kali seminggu b) Hanya sanggup
makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari c) Sumber penghasilan
kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 500 m2, buruh
tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan
lainnya dengan pendapatan dibawah Rp 600.000,- per bulan.
Sasaran (tahun 2017)
1) Peningkatan produksi tanaman pertanian (komoditi
padi, jagung, ubi kayu, bawang merah, kentang,
alpokat, mangga, cabe, tebu, tembakau dan kopi).
Produksi merupakan jumlah hasil panen tanaman pertanian yang
memberikan kontribusi PDRB. Angka Produksi dalam bidang
pertanian menunjukkan kinerja secara keseluruhan. Angka produksi ini
bisa mengambarkan bagaimana ketersediaan sarana prasarana, tingkat
pendapatan petani, tingkat perdagangan, dan arah kebijakan . JIka suatu
komoditi mengalami kenaikan produksi atau luas tanam maka bisa
diartikan sebagai ekspektasi kenaikan kesejahteraan petani begitu
juga sebaliknya. Kenaikan produksi menyebabkan petani mempunyai
kelebihan pendapatan sebagai modal untuk tanam musim berikutnya
(budidaya dan kebutuhan hidup). Untuk mengukur tingkat
kesejahteraan petani digunakan R/C (Rasio of Cost) yaitu
Perbandingan antara pendapatan dengan Pengeluaran (mirip NTP),
dengan perbedaan pengeluaran hanya biaya usaha tani saja, tidak
mencakup kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam R/C ini sangat
mempengaruhi penggunaan teknologi pertanian, karena semakin besar
pendapatan yang diperoleh. R/C ini digunakan untuk pengambilan
keputusan termasuk dalam perencanaan. Peningkatan produksi
difokuskan kepada basis kawasan-kawasan unggulan sehingga terjadi
peningkatan daya saing hasil produksi pertanian secara berkelanjutan
dengan didukung oleh kelembagaan petani yang kuat dan mandiri
Halaman 22
2) Peningkatan ketahanan Pangan
Untuk tahun 2017 indikator ketahanan pangan yang dilaksanakan adalah : 1)
Ketersediaan dan Cadangan Pangan, 2) Keanekaragaman Pangan dan
keamanan Pangan. Dimana dalam 2 indikator tersebut jumlah stock gabah
di pemerintah dan masyarakat, skor PPH, dan jumlah sampel
keamanan pangan menjadi ukuran yang harus dicapai. Dari indikator-
indikator tersebut dapat diketahui kondisi pangan masyarakat, sehingga dapat
diketahui intervensi apa saja yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan
pangan di masyarakat.
Tabel 2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENINGKATAN PDRB
LAPANGAN USAHA PERTANIAN
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN
FORMULA PENGHITUNGAN DAN
PENJELASAN
KONDISI AWAL
TAHUN 2016
(Rp juta)
TARGET
2018 (Rp
juta)
SUMBER
DATA
Peningkatan PDRB
ADHB lapangan
usaha pertanian
Angka PDRB AHB Sektor lapangan
usaha pertanian bahan pangan, hortikultura,
dan perkebunan ( tahun 2017)
Penjelasan :
Tanaman Pangan 2.189.743 3.327.299
Hortikultura 1.110.355 1.549.071
Perkebunan 1.546.014 2.353.293
INDIKATOR
KINERJA
UTAMA/SASARAN
FORMULA PENGHITUNGAN DAN
PENJELASAN
KONDISI AWAL
TAHUN 2012TARGET 2018
SUMBER
DATA
Peningkatan
Produksi tanaman Angka Produksi ( tahun ini)
Padi Penjelasan : 329.391 ton 362.423 ton
Jagung 294.977 ton 320.921 ton
Ubi Kayu 117.111 ton 124.455 ton
Alpokat 4.690 ton 7.450 ton
Mangga 20.172 ton 31.622 ton
Bawang Merah 46.998 ton 65.260 ton
Kentang 64.563 ton 74.574 ton
Cabe 1.007 ton 1851 ton
Tebu 259.968 ton 262.967 ton
Tembakau 17.567 ton 18.145 ton
Kopi 4.340 ton 4.357 ton
Tujuan 1 : Peningkatan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) lapangan
usaha pertanian (pangan, hortikultura, dan perkebunan) (2016-2018)
Sasaran 1 : PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PERTANIAN TAHUN 2017
BPS
Kabupaten
Probolinggo
Produksi merupakan jumlah hasil panen
tanaman pertanian yang memberikan
kontribusi PDRB. Dalam RPJMD ditargetkan
terdapat peningkatan sebesar 10% dalam
waktu 5 tahun. Kenaikan produksi paralel
dengan kenaikan PDRB.
PDRB tahun 2017-PBRB tahun 2016
Dipilihnya 9 komoditi tersebut, diharapkan
memberikan daya dongkrak peningkatan
PDRB. Karena 11 komoditi tersebut oleh
masyarakat dibudidayakan dalam skala luas
dan telah memiliki jaringan pemasaran yang
Statistik
Pertanian
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Probolinggo
dan BPS
``
Halaman 23
Tabel 2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA KESEJAHTERAAN PANGAN
MASYARAKAT
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN
FORMULA PENGHITUNGAN DAN
PENJELASAN
KONDISI AWAL
TAHUN 2012TARGET 2018
SUMBER
DATA
Penurunan
Kemiskinan
bidang pangan
Penurunan Jumlah KK yang
masuk Kriteria Kemiskinan
a) Hanya
mengkonsumsi
daging/susu/ ayam
1 kali seminggu
b) Hanya sanggup
makan sebanyak
satu/dua kali
seminggu
Jumlah KKn - Jumlah KKn-2 23,48 19,75%
c) Sumber
penghasilan kepala
rumah tangga
adalah petani
dengan luas lahan
500 m2, buruh tani,
nelayan, buruh
bangunan, buruh
perkebunan dan
atau pekerjaan
lainnya dengan
pendapatan
dibawah Rp
600.000,- per bulan
INDIKATOR
KINERJA TUJUAN
FORMULA PENGHITUNGAN DAN
PENJELASAN
KONDISI AWAL
TAHUN 2012TARGET 2018
SUMBER
DATA
PS = Pr - ᐃSt + Im - Ek
PS = Total penyediaan dalam negeri
Pr = Produksi 191.825 ton 203.500 ton
ᐃSt = stock akhir - stock awal
Im : Impor
Ek : Ekspor
Penguatan
Cadangan Pangan
(cadangan pangan
pemerintah dan
cadangan pangan
masyarakat)
Nilai Capaian Bidang Kabupaten = (Jumlah
Cad. Pangan Kabupaten/100ton) x 100%0 ton 80 ton DKP2, Desa
INDIKATOR
KINERJA SASARAN
FORMULA PENGHITUNGAN DAN
PENJELASAN
KONDISI AWAL
TAHUN 2012TARGET 2018
SUMBER
DATA
(%) AKG
Energi masing-masing komoditas x 100 % 65% 85%
Angka Kecukupan Gizi
Pangan aman
Jumlah sampel pangan yang aman dikonsumsi x
100% 0% 5%Jumlah total sampel pangan yang diperdagangkan
Skor Pola
Pangan Harapan
(PPH)
Pengawasan dan
Pembinaan
Keamanan
Pangan
Sasaran 3 : PENGANEKARAGAMAN DAN KEAMANAN PANGAN (Tahun 2017)
% Ketersediaan
energi dan protein
per kapita
Sasaran 2 : KETERSEDIAAN DAN CADANGAN PANGAN (Tahun 2017)
Dinas
Kesehatan, BPS,
Bappeda
DKP2
BPS, Dinas
bidang pertanian,
Bulog, Dewan
Gula Nasional,
peternakan,
Perikanan
Tujuan 2 : Peningkatan Kesejahteraan Pangan Masyarakat (2012-2018)
BPS
Kabupaten
Probolinggo /
BDT
Halaman 24
C. STRATEGI, KEBIJAKAN, DAN RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN
PANGAN DAN PERTANIAN
STRATEGI yang digunakan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian mengacu kepada prioritas yang telah ditetapkan
oleh pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam RPJMD
(2013-2018) yaitu (1) KETAHANAN PANGAN dan (2)
REVITALISASI PERTANIAN.
Untuk Prioritas KETAHANAN PANGAN menggunakan acuan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL KETAHANAN PANGAN yang
telah ditetapkan, antara lain :
Tabel 2.4. Target SPM Ketahanan Pangan 2015-2018
No Indikator SPM SPM
Nasional (2015)
Target Renstra Tahun ke
2015 2016 2017 2018
1 Ketersediaan energi dan protein per kapita
90% 100% 90% 90% 90%
2 Penguatan cadangan pangan 60%
(100t) 100% 100% 100% 100%
3
Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan didaerah
90% 100% 100% 100% 100%
4 Stabilitas harga dan pasokan pangan
90% 95% 95% 95% 95%
5 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH konsumsi)
90% 74% 85% 85% 85%
6 Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
80% 50% 50% 5% 5%
7 Penanganan kerawanan pangan 60% 5% 5% 5% 5%
STRATEGI yang digunakan adalah dengan penerapan
Revitalisasi Pertanian pada kawasan komoditi terfokus.
Kawasan terfokus dimaksud merupakan wilayah dimana
terdapat komoditi-komoditi yang secara nyata dibudidaya
Halaman 25
secara massal di Kabupaten Probolinggo. Pada kawasan-
kawasan ini komoditi pertaniannya sangat mempengaruhi
kehidupan masyarakat pertanian di kawasan tersebut.
Komoditi-komoditi yang menjadi fokus adalah :
1. Tanaman padi
2. Tanaman jagung
3. Tanaman ubi kayu
4. Tanaman kentang
5. Tanaman bawang merah
6. Tanaman mangga
7. Tanaman alpokat
8. Tanaman cabe
9. Tanaman Tebu
10. Tanaman Tembakau
11. Tanaman Kopi
Dengan Revitalisasi Pertanian, metodologi yang digunakan
adalah merevitalisasi 7 (tujuh) item di bidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura. Ke 7 item tersebut
adalah [1] lahan, [2] perbenihan, [3] inftrastruktur dan
sarana, [4]sumber daya manusia, [5] pembiayaan petani,
[6] kelembagaan, [7] teknologi dan industri hilir. Dimana
dalam pelaksanaannya, akan mensinergikan kemampuan
yang ada di pemerintah pusat dan daerah dengan
kemampuan yang ada di masyrakat. Sebagaimana yang
telah dicanangkan dahulu tentang GEMA REVITALISASI
PERTANIAN, yang mengedepankan tentang gerakan
Halaman 26
massa, maka strategi tersebut ditetapkan sebagai salah
satu prioritas pembangunan di kabupaten Probolinggo
untuk lima tahun mendatang (2014-2018).
Ciri dari upaya Gema revitalisasi pertanian di Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
antara lain :
1. Gema revitalisasi pertanian ini pada pokoknya
adalah meningkatkan upaya bidang pertanian
sehingga upaya produksi pertanian bisa lebih efektif
dan effisien dari onfarm hingga offarm.
2. Mengingat cakupan area revitalisasi pertanian
yang sangat luas dan kompleks maka
mengharuskan melibatkan kelompok-kelompok
pertanian yang sudah ada dari perencanaan
hingga evaluasi;
3. Dalam perencanaan menggunakan pendekatan
perencanaan teknokratik, partisipasi, top down, dan
bottom up.
Mengingat tujuan dan sasaran sudah ditentukan
dari awal maka mekanisme perencanaan yang
digunakan dengan urutan sebagai berikut :
Tahap (a) Perumusan awal adalah dengan
perencanaan teknokratik dengan
memperhatikan evaluasi kinerja tahun
yang lalu;
Halaman 27
Tahap (b) Perencanaan teknokratik berupa
disosialisasikan ke pada pemangku
kepentingan, sebagai bahan dalam
musrenbang maupun forum-forum SKPD.
Tahap (c) Pada pemangku kepentingan
(stakeholder) dapat melakukan
membawa bahan perencanaan (bottom
up atau partisipatif) berupa usulan
kegiatan atau dokumen perencanaan
lainnya.
Tahap (d) Dilakukan koordinasi stakeholder untuk
sinkronisasi bahan perencanaan
teknokratik, bottom up, partisipatif, dan
top down.
Tahap (e) Hasil perencanaan dari sinkronisasi
dirumuskan dalam RENJA Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian sebagai bahan
RKPD Kabupaten Probolinggo.
4. Untuk evaluasi menggunakan data-data dari BPS,
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo, Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Bappeda,
Inspektorat, Badan Pemberdayaan Masyarakat,
dan instansi lainnya. Evaluasi bisa berupa LKjIP,
Laporan tahunan, Monitoring Evaluasi rutin, kajian
ilmiah, maupun laporan lainnya.
Halaman 28
5. Meningkatkan keberdayaan kelembagaan-
kelembagaan berdasarkan profesi-profesi di
pertanian yang sudah ada;
6. Kelompok-kelompok yang ada bisa terintegrasi
dengan subsisten pertanian yang telah terbentuk;
7. Melibatkan kelembagaan-kelembagaan pertanian
yang sudah berbadan hukum atau berpotensi
berbadan hukum;
8. Kelembagaan-kelembagaan pertanian tersebut
bisa dilibatkan dalam pengadaan barang jasa di
pemerintahan.
9. Ketujuh item yang direvitalisasi pertanian tersebut
diyakini dapat meningkatkan produksi dan mutu
hasil pertanian di Kabupaten Probolinggo;
10. Revitalisasi pertanian difokuskan pada kawasan-
kawasan berdasarkan potensi komoditi yang
diprediksi memberi dampak besar bagi peningkatan
PDRB dan kesejahteraan petani.
Ketujuh item revitalisasi pertanian tersebut dapat dijabarkan
sebagaimana berikut ini :
1. Revitalisasi Lahan. Revitalisasi lahan ini dimaksudkan
untuk meningkatkan kemampuan lahan pertanian
dengan maksud untuk meningkatkan produksi
pertanian. selama ini terdapat permasalahan dengan
penggunaan lahan pertanian di Kabupaten
Probolinggo yang mengancam upaya peningkatan
produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
Halaman 29
antara lain : unsur BO yang kurang 2%, debit air irigasi
semakin berkurang, alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian semakin tinggi, kepemilikan / pengelolaan
lahan sawah yang kurang dari 0,5 ha, penanaman padi
masih banyak yang 1 kali dalam satu tahun karena
terletak di lahan tadah hujan.
a] Perbaikan kualitas lahan pertanian melalui
pemberian pupuk organik, 5% lahan adalah bahan
organik; Secara teknis kekurangan pupuk organik
rata-rata adalah 20 ton pupuk organik per hektar.
Untuk lahan sawah pertanian seluas 37.331 Ha, maka
diperlukan sekitar 373.310 ton bahan/pupuk organik
b] Membangun jalan usaha tani di sawah-sawah
masyarakat sehingga dapat meningkatkan effisiensi
usaha tani;
c] Menjamin ketersediaan air pada lahan persawahan
sehingga Indeks Pertanaman rata-rata mendekati
angka 3 (3 kali pertanaman /tahun);
d] Mengubah keberadaan lahan persawahan tadah
hujan menjadi lahan sawah beririgasi;
2. Revitalisasi Perbenihan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan produksi adalah meningkatkan
produktivitas dengan menggunakan benih unggul
bersertifikat. Di Kabupaten Probolinggo revitalisasi
perbenihan ditujukan kepada peningkatan pemakaian
benih padi, kentang, mangga, alpokat, dan bawang
merah, antara lain dengan :
Halaman 30
a] Memperbanyak penangkar padi, kentang, dan
bawang merah;
b] Memperbanyak produksi benih berlabel di
Kabupaten Probolinggo;
c] Menyusun SOP tata cara pemuliaan
d] Meningkatkan upaya perlindungan dan pelepasan
varietas unggul lokal Probolinggo.
e] Mengembangkan varietas unggul lokal probolinggo
yang telah diakui untuk menjadi komoditi unggulan di
kawasan (Alpokat Rengganis/Mentera dan Manggis
Cemani di kawasan Tiris dan Krucil; bawang merah
Biru Lancor di kawasan Dringu, Tegalsiwalan, Leces,
Banyuanyar, Gending.
f] Meningkatkan penggunaan benih unggul berlabel
tanaman kentang. Penggunaan benih kentang
unggul berlabel di kecamatan Sukapura dan Sumber
masih kurang, sehingga produktivitas belum optimal.
g] Produksi benih kentang unggul berlabel dari Unit
Pembenihan Kentang Cepoko,masih terlalu sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan petani kentang.
Karena itulah perlu memperbesar kapasitasnya
dengan teknologi yang ada
3. Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana (mendukung upaya
peningkatan proses produksi, ketersediaan saprodi,
penyimpanan, pengolahan, dan pemasaran).
a] Memperbanyak jalan usaha tani di persawahan,
dengan maksud untuk mempermudah para petani/
Halaman 31
pelaku usaha, hal ini untuk menekan biaya yang tidak
perlu, meningkatkan efektivitas, dan efisiensi usaha
petani.
b] Membangunan jaringan penyedia air irigasi (Embung,
Sumur Air Tanah, dan lain-lain)
c] Memperbanyak sarana pasca panen, untuk
meningkatkan mutu produksi, antara lain :
i. Pedal tresher/Power thesher/ Combine harvester
ii. Pemipil jagung
iii. Alas terpal untuk panen
iv. Kotak pengemas untuk kentang
v. Mesin Combine Harvester
d] Pembinaan penggilingan padi, hal ini untuk
meningkatkan meningkatkan kualitas beras yang
dihasilkan. Pembinaan diberikan secara teknis dan
permodalan.
4. Revitalisasi Sumberdaya manusia
a] Melakukan kerjasama dengan pihak BKP4, dimana
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
menyediakan informasi dan teknologi pertanian,
yang akan disampaikan kepada kelompok tani
melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL);
b] Menyusun SOP bagi kerja kelompok-kelompok
masyarakat pertanian dalam melaksanakan
program-program pemerintah; (contoh SOP
Gerakan Massa Penanggulangan Serangan OPT;
SOP tentang mitigasi bencana).
Halaman 32
5. Revitalisasi Pembiayaan Petani
a] Mengembangkan pola kerjasama kelompok tani
dengan lembaga-lembaga yang memanfaatkan
hasil pertanian, misalkan DOLOG dengan kelompok
tani padi, Puspaagro dengan kelompok tani
hortikultura;
b] Meningkatkan intensitas komunikasi antara kelompok
tani dengan pihak penyandang dana, diharapkan
terdapat sinkronisasi pola kerja antara kedua belah
pihak menuju kerjasama yang permanen;
c] Memberikan hibah bagi organisasi yang dapat
menfasilitasi kerjasama antara kelompok-kelompok
bidang pertanian.
6. Revitalisasi kelembagaan Petani
Kelembagaan petani ini diperkuat dalam kerangka
Cooperative Farming (CF), dalam kondisi mayoritas
petani di Kabupaten Probolinggo (92%) adalah petani
gurem, maka diperlukan upaya bersama-sama
diantara para kelompok usaha pertanian. Disini
diharapkan terdapat perputaran uang (adanya nilai
tambah) diantara pelaku pertanian di desa-desa.
Kelompok usaha (profesi pertanian) diharapkan
menjadi cikal bakal kelompok-kelompok profesi yang
menunjang peningkatan produksi pertanian dan
kesejahteraan masyarakat;
Halaman 33
a] Memperluas kelompok tani sesuai dengan bidang
usaha, antara lain kelompok pengendalian hama
terpadu, PPAH, Pembuat Pupuk Organik,
HIPPA/GHIPPA, LM3, KUB, Kelompok penangkar,
Kelompok Pengelola Jasa Alsintan;
b] Penyusunan SOP, mekanisme kerjasama antara
lembaga petani dengan Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian;
c] Memperkuat permodalan usaha kelompok-kelompok
dengan pemberian/ penyediaan prasarana dan
sarana produksi hingga pasca panen melalui
kerjasama ketersediaannya untuk pemanfaatan
secara effisien dan efektif;
d] Memberikan bantuan penataan management,
kegiatan yang diperlukan adalah pelatihan
management, monitoring dan evaluasi
management kelembagaan, bantuan legalitas
(badan hukum) kelembagaan, struktur organisasi
Kelembagaan petani;
e] Memperkuat administrasi kelembagaan kelompok
tani sehingga dapat memperbaiki management
kelembagaan;
f] Memperkuat jaringan kelembagaan petani melalui
peningkatan aksesbilitas informasi dan teknologi.
g] Memberdayakan UPJA, dengan cara :
i. Kerjasama pengelolaan handtraktor dan
sarana lainnya;
Halaman 34
ii. Menjadikan UPJA sebagai perbengkelan bagi
alat mesin pertanian di wilayah kerja UPJA
dimaksud
h] Memberdayakan Kelompok organik dengan cara :
Terdapat beberapa kelompok tani yang mendapat
bantuan peralatan pembuatan pupuk organik,
banyak diantara yang sudah berproduksi secara
konsisten, dimasa akan datang kebutuhan akan
pupuk organik akan semakin tinggi, karena itulah
maka diperlukan pemberdayaan secara terus
menerus bagi mereka agar dapat membantu kinerja
Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam
meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten
Probolinggo.
Tabel 2.5. Data Kelompok Produsen dan Produksi Pupuk
Organik di Kabupaten Probolinggo
No Kecamatan Jumlah
Produsen
Produksi 2012
(Ton)
1 Sukapura 3 3
2 Sumber 3 2
3 Kuripan 3 3
4 Bantaran 3 42
5 Leces 5 82,5
6 Tegalsiwalan 5 124,3
7 Banyuanyar 3 54
8 Tiris 6 17,5
9 Krucil 6 53,55
10 Gading 3 10,5
11 Pakuniran 5 7,8
12 Kotaanyar 3 8
13 Paiton 7 133,5
14 Besuk 6 115
15 Kraksaan 4 3
16 Krejengan 4 160
17 Pajarakan 3 3
18 Maron 3 14
19 Gending 3 4
20 Dringu 3 5
Halaman 35
21 Wonomerto 4 105
22 Lumbang 3 3
23 Tongas 3 181
24 Sumberasih 3 54
Jumlah 94 1.188,65
Untuk itu maka yang akan dilakukan adalah :
i. Kerjasama dalam menyuplai kebutuhan bahan
pupuk organik.
i] Memberdayakan kelompok penangkar dengan
metode :
i. Menyusun mekanisme perijinan usaha
penangkaran benih, utamanya tentang hak
dan kewajibannya.
ii. Menyusun mekanisme ijin produksi usaha
penangkaran benih, utamanya tentang hak
dan kewajibannya.
iii. Memfasilitasi pembuatan perda perijinan
perbenihan
iv. Kerjasama dalam menyuplai kebutuhan benih
unggul
j] Memberdayakan HIPPA dengan cara :
i. Kerjasama dalam pemeliharaan irigasi;
ii. Kerjasama dalam pengelolaan irigasi
permukaan;
Halaman 36
Tabel 2.6. Jumlah HIPPA Kabupaten Probolinggo
NO NAMA KECAMATAN Jumlah HIPPA
BAKU LAHAN
(Ha)
BADAN HUKUM
Sudah Belum
1 SUKAPURA 1 4 1
2 SUMBER 2 20 2
3 KURIPAN 5 702 5
4 BANTARAN 10 770 10
5 LECES 6 655 6
6 TEGAL SIWALAN 8 1.107 8
7 BANYU ANYAR 6 1.224 2 4
8 TIRIS 8 494 8
9 KRUCIL 13 1.310 2 11
10 GADING 19 3.273 19
11 PAKUNIRAN 17 1.751 17
12 KOTA ANYAR 13 1.564 1 12
13 PAITON 20 2.298 20
14 BESUK 17 2.600 17
15 KRAKSAAN 17 2.014 13 4
16 KREJENGAN 17 2.619 17
17 PAJARAKAN 10 1.097 7 3
18 MARON 18 2.583 3 15
19 GENDING 13 1.900 3 10
20 DRINGU 14 1.891 2 12
21 WONOMERTO 9 835 9
22 LUMBANG 8 383 8
23 TONGAS 13 1.299 8 5
24 SUMBER ASIH 11 1.612 11
Jumlah 275 34.005 41 234
k] Memberdayakan KUBE dengan cara :
i. Membantu penyediaan sarana pengolahan
hasil pertanian
ii. Memfasilitasi usaha pemasaran hasil
pengolahan hasil pertanian
l] Memberdayakan RPH dengan cara :
i. Kerjasama dalam pengendalian hama penyakit
diwilayah
ii. Kerjasama mitigasi bencana
Halaman 37
m] Memberdayakan kelompok-kelompok tani dengan
cara :
i. Kerjasama dalam penyediaan beras Bulog
n] Memberdayakan kelompok-kelompok profesi
lainnya:
i. Memberikan pelatihan bagi para buruh tani /
kelompok kerja untuk melakukan cara
penanaman secara benar (misal jajar legowo)
atau cara pemanenan dengan cara yang lebih
baik.
7. Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.
a] Mengembangkan teknologi informasi yang
menunjang kebutuhan informasi dan teknologi
pertanian bagi petani dan stakeholder pertanian.
b] Meningkatkan penggunaan teknologi pasca panen,
terutama penyimpanan komoditi hortikultura,
sehingga komoditi hortikultura yang sifatnya
perrissible dapat lebih bertahan lama. Diharapkan
hal ini bisa menaikkan nilai tawar petani hortikultura.
c] Memperbanyak penggunaan teknologi offsession
dalam budidaya tanaman buah mangga dan
alpokat.
d] Meningkatkan promosi komoditi Kabupaten
Probolinggo unggul.
Halaman 38
Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
dirumuskan dari penjabaran yang tersebut diatas, dimana
disini terdapat target pencapaian dari masing-masing
kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sebagai
pengukur keberhasilan.
Tabel 2.7. Kebijakan prioritas Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian 2014-2018
No
Kebijakan Dinas
Ketahanan Pangan dan
Pertanian
Target Pencapaian
1 Penerapan SOP/GAP Komoditi
Unggulan 50 primatani, 50 registrasi
2 Peningkatan jumlah penangkar /
jumlah benih dan jenis benih
100 penangkar/lembaga / 3000
ton/ 10000 batang
3 Serangan OPT menurun 2% /tahun
4 Penggunaan agens hayati
meningkat/ penerapan PHT
dikawasan unggulan
800 kelompok pengguna ;
produksi agens hayati 50.000 liter
5 Peningkatan Kualitas mutu
tanaman pertanian tanaman
industri
10.000 Ha tanaman tembakau
6 Penyusunan dan penerapan
upaya-upaya penurunan
kehilangan hasil panen
pertanian
Seluruh wilayah Kabupaten
Probolinggo
7 Identifikasi dan managemen
stock; penyusunan supply chain
managemen
Tersusunnya rumusan dokumen
kebijakan tentang harga dan
ketersediaan komoditas pertanian
8 Penyusunan mitigasi bencana Kabupaten Probolinggo
9 Penyusunan SOP administrasi
Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian
Kabupaten Probolinggo
10 Menjamin ketersediaan
prasarana dan sarana produksi
pertanian (air irigasi, pupuk,
pestisida, dan alat mesin
pertanian)
Ketepatan ketersediaan jumlah,
mutu,harga,dan waktu;ketepatan
pemakaian
11 Pengembangan penggunaan
pupuk organik
Pemberdayaan 83 kelompok; 24
kecamatan; kerjasama dengan
RPH
12 Pembangunan pertanian
berdasarkan kawasan komoditi 6 kawasan
Halaman 39
13 Penyusunan Kebijakan
Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan
Kabupaten Probolinggo
14 Perkuatan dan penumbuhan
kelembagaan berdasarkan
profesi-profesi yang di bidang
pertanian
Profesi penangkaran
Profesi pembuat pupuk organik
Profesi PPAH
Profesi Pemanenan
Profesi HIPPA
Profesi pengolah hasil pertanian
Profesi UPJA
RPH
Profesi penanaman dan
pemanenan
16 Penyusunan database subsektor
pertanian tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan
Kabupaten Probolinggo
D. PERJANJIAN KINERJA
Tabel 2.8. Daftar Perjanjian kinerja di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian
No Nama Perjanjian Pihak pertama Pihak kedua
1
Peningkatan Ketahanan
Pangan dan Peningkatan
Produksi Tanaman Pertanian
Kepala Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian
Bupati
Probolinggo
2 Dukungan management
perkantoran Sekretaris
Kepala Dinas
3
Peningkatan Produktivitas
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Kabid Tanaman Pangan
dan Hortikultura
4 Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Kabid Pelaksanaan
Penyuluhan dan Bina
Usaha Tani
5 Peningkatan Luas Penanaman
Tanaman Pertanian
Kabid Sarana &
prasarana
6 Peningkatan Produktivitas
Tanaman Perkebunan
Kabid Tanaman
Perkebunan
7
Penyediaan Prasarana dan
Sarana Penyelenggaraan
Administrasi Pegawai dan
Umum
Kasubag Umum dan
Kepegawaian
Sekretaris 8 Penyelenggaraan tata kelola
keuangan Kasubag Keuangan
9
Penyelenggaan perencanaan,
monitoring dan evaluasi kinerja
Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian
Kasubag Perencanaan
10 Penyediaan sarana alat mesin
pertanian untuk penanaman Kasi Alat Mesin Pertanian
Halaman 40
11 Penyediaan prasarana air irigasi
pertanian
Kasi Tata Guna Lahan
dan Irigasi Kabid Sarana &
prasana
Pertanian 12 Penyediaan Sarana Pupuk dan
Pestisida Kasi Pupuk dan Pestisida
13 Peningkatan jumlah tanaman
pangan unggul Kasi Tanaman Pangan
Kabid Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
14 Peningkatan jumlah tanaman
pangan unggul
Kasi Tanaman
Hortikultura
15
Penurunan serangan OPT
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Kasi Perlindungan
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
16 Peningkatan Keamanan
Pangan
Kasi Konsumsi dan
Keamanan Pangan
Kabid
Ketahanan
Pangan
17 Ketersediaan dan Cadangan
Pangan
Kasi Ketersediaan dan
Distribusi Pangan
18 Peningkatan Keanekaragaman
Pangan
Kasi Pengolahan dan
Penganekaragaman
Pangan
19 Peningkatan Kelembagaan
Petani
Kasi Kelembagaan dan
Bina Usaha Tani Kabid
Pelaksanaan
Penyuluhan dan
Bina Usaha Tani
20 Peningkatan kinerja para
penyuluh pertanian
Kasi Programa dan
Informasi
21 Peningkatan promosi hasil
pertanian
Kasi Pemberdayaan dan
Ketenagaan
22 Peningkatan Produktivitas
tanaman perkebunan semusim
Kasi Tanaman
Perkebunan Semusim
Kabid
Perkebunan 23
Peningkatan Produktivitas
tanaman perkebunan tahunan
Kasi Tanaman
Perkebunan Tahunan
24 Penurunan serangan OPT
Tanaman Perkebunan
Kasi Perlindungan
Tanaman Perkebunan
Halaman 41
Tabel 2.10. Rencana Aksi Pencapaian Kinerja Perubahan Tahun Anggaran 2017
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
Halaman 42
Halaman 43
Halaman 44
Halaman 45
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tahun 2017
ditetapkan melakukan penetapan kinerja yang ditandatangani
oleh Bupati Probolinggo dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Probolinggo. Melalui dukungan APBD
Kabupaten Probolinggo, APBN Kementerian Pertanian (Tugas
Pembantuan), maupun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
dan Dinas Perkebunan melalui APBD Provinsi Jatim Timur Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian berupaya mencapai target-
target yang telah ditetapkan dengan sasaran Urusan Pangan dan
Pertanian, dari ketiga sumber dana tersebut kinerja yang
diharapkan adalah peningkatan ketahanan pangan dan
peningkatan produksi.
Sebagaimana yang ditentukan dalam RPJMD tahun 2013-
2018 Kabupaten Probolinggo dimana peningkatan PDRB dan
penurunan tingkat kemiskinan merupakan salah indikator sasaran
yang harus dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo,
dimana salah satu komponen dari pencapaian PDRB adalah
produksi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan maka
angka produksi menjadi suatu keharusan oleh Dinas Ketahanan
BAB 3
Halaman 46
Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo untuk menjadi
fokus kinerja yang harus dicapai.
Secara umum hasil kinerja dari Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kabupaten Probolinggo dapat dilihat dari data-
data produksi tanaman pertanian dan ketahanan pangan.
Sedangkan produksi pertanian sedikit banyak diharapkan
mendapat intervensi Pemerintah Kabupaten Probolinggo cq Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui monitoring, evaluasi,
fasilitasi kegiatan masyarakat pertanian, dan memasukan input
teknologi pertanian ke wilayah produksi pertanian tersebut. Dalam
upayanya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pada Tahun
2017 sebagian besar kegiatan lebih banyak berkecipung dalam
bidang onfarm sedangkan bidang offarm masih sedikit disentuh,
hal ini karena anggaran dan metodologi yang terbatas sehingga
bidang onfarm yang berhubungan langsung dengan besaran
angka produksi yang menjadi target kinerja Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo.
Tabel Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Realisasi
Th 2017
Realisasi
Nasional
Keterangan
(+/-) Peningkatan
Produksi
Tanaman
Pertanian
Tanaman
Pangan,
Hortikultura,
dan
Perkebunan
Jumlah Peningkatan
Produksi Tanaman (ton)
1) Padi 312.127 81.385.254 2,56
2) Jagung 256.237 27.948.662 18,55
3) Ubi Kayu 52.700 Tidak ada data
4) Bawang Merah 50.632 1.579.772 9,19
5) Kentang 49.054 data tidak ada
6) Cabe Merah 1.959 2.196.657 11,80
7) Cabe Rawit 5.078
8) Tebu 11.150 2.121.295 3,78
9) Tembakau 9.716 data tidak ada
10) Kopi 3.822 668.677 0,72
Halaman 47
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Masyarakat
(ton)Ketersediaan dan
Cadangan 23 100
(%) Pola Pangan
Harapan 77,2 85,24
Tabel Pencapaian Kinerja DKPP tahun 2017
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
%
Capaian Peningkatan
Produksi
Tanaman
Pertanian
Tanaman
Pangan,
Hortikultura, dan
Perkebunan
Jumlah Produksi tanaman
(ton)
1) Padi 367.330 312.127 84,97 2) Jagung 265.000 256.237 96,69 3) Ubi Kayu 121.015 52.700 43,55 4) Bawang Merah 51.698 50.632 97,94 5) Kentang 41.875 49.054 117,14 6) Cabe Merah 1.885 1.959 103,93 7) Cabe Rawit 2.181 5.078 232,83 8) Tebu 13.542 11.150 82,34 9) Tembakau 12.000 9.716 80,97 10) Kopi 1.610 3.722 231,18
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Masyarakat
1) (Ton) Ketersediaan dan
Cadangan 100 23 23
2) (%) Pola Pangan
Harapan 85 77,2 90,82
Tabel .. Perbandingan Realisasi Kinerja
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target
Realisasi
Th.
2015
Th.
2016
Th.
2017 Peningkatan
Produksi
Tanaman
Pertanian
Tanaman
Pangan,
Hortikultura,
dan
Perkebunan
Jumlah Peningkatan
Produksi tanaman (ton)
1) Padi 367.330 354.121 365.659 312.127 2) Jagung 265.000 247.316 255.913 256.237 3) Ubi Kayu 121.015 102.870 93.913 52.700 4) Bawang Merah 51.698 43.564 44.734 50.632 5) Kentang 41.875 40.294 32.949 49.054 6) Cabe Merah 1.885 1.582 1.412 1.959 7) Cabe Rawit 2.181 1.361 2.160 5.078 8) Tebu 13.542 25.746 13.532 11.150 9) Tembakau 12.000 14.721 9.652 9.716 10) Kopi 1.610 1.302 1.551 3.822
Peningkatan
Ketahanan
1) (Ton) Ketersediaan
dan Cadangan 100 60 68 23
Halaman 48
Pangan
Masyarakat
2) (%) Pola Pangan
Harapan Konsumsi 85 77,2 77,2
Tabel Alokasi per Sasaran Pembangunan
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Anggaran
Rp
%
Anggaran 1 Peningkatan
Produksi
Tanaman
Pertanian
Tanaman
Pangan,
Hortikultura, dan
Perkebunan
Jumlah Peningkatan
Produksi (ton)
1) Padi 9.439.228.000 24,76%
2) Jagung 848.500.000 2,23%
3) Ubi Kayu -- 0%
4) Bawang Merah 12.898.000.000 33,83%
5) Kentang 6.445.750.000 16,90%
6) Cabe Merah 3.000.000.000 7,87%
7) Cabe Rawit
8) Tebu 1.047.820.000 2,75%
9) Tembakau 3.596.250.000 9,43%
10) Kopi 200.500.000 0,53%
2 Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Masyarakat
Ketersediaan dan
Cadangan (ton) 504.500.000 1,32%
(%) Pola Pangan
Harapan 150.000.000 0,39%
Halaman 49
Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
TARGET RENJA PROGRAM
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
% RENCANA REALISASI
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1
Pen
ingk
atan
pro
du
ksi t
anam
an p
erta
nia
n
Peningkatan Produksi Tanaman
Pel
ayan
an A
dm
inis
tras
i Per
kan
tora
n
Penyediaan Jasa
Tenaga Non PNS
Input → Dana Rp. 000,- 891.150 550.850 62%
Output → Pembayaran
honorarium pegawai non PNS
Orang 32 32 100%
Padi (ton) 364.745
317.502 Outcome → Terpenuhi
kebutuhan pegawai di DKP2 Kabupaten Probolinggo Bulan 12 12 100%
Jagung (ton) 252.701
256.237
2
Penyediaan jasa
Administrasi
kepegawaian
Input → Dana Rp. 000,- 67.000 65.550 98%
Ubi kayu (ton) 116.312
52.700 Output → Pembayaran honor
Pengelola keuangan diperta
Orang 7 7 100%
Bawang Merah (ton)
45.740
50.632 Outcome → Terlaksananya
sistem keuangan secara lebih tertib Bulan 12 12 100%
3
Kentang (ton) 25.826
49.054
Penyediaan jasa
sarana dan
prasarana kantor
Input → Dana Rp. 000,- 338.750 309.179 91%
Output → Pembayaran rekening listrik, PDAM, dan telpon
Orang 11 11 100%
Mangga (ton) 49.513
15.720
Outcome → Terpenuhi kebutuhan telpon (internet), layanan air berlangganan dan listrik
Bulan 12 12 100% Alpokat (ton) 42.285
12.513
4 Tembakau (ton) 21.463
Input → Dana Rp. 000,- 415.900 233.689 56%
Halaman 50
Tebu (ton) 1.581
Penyediaan jasa
pelayanan
administrasi
perkantoran
Output → Pengadaan barang operasional dinas, biaya operasional dinas umum
Bulan 12 12 100%
Kopi (ton) 1.389
Outcome → Pelaksanaan operasional dinas pertanian tertib dan rapi
Tahun 1 1 100%
5
Pen
ingkata
n S
ara
na d
an
Pra
sara
na A
para
tur
Pemeliharaan
rutin/ berkala
sarana dan
Prasarana
Aparatur
Input → Dana Rp. 000,- 218.885 212.780 97%
Output → Pengadaan barang dan Jasa sarana perkantoran dinas pertanian
Bulan 12 12 100%
Outcome → Prasarana dan sarana Dinas Pertanian menjadi tetap baik kualitasnya
Tahun 1 1 100%
6
Pen
ingk
atan
Kap
asit
as S
um
ber
Day
a A
par
atu
r
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur SKPD
Input → Dana Rp. 000,- 100.000 63.362 63%
Output → Pelatihan peningkatan Kapasitas SDM Dinas Pertanian dan Petugas Penangkar Benih Dinas Pertanian
Orang 8 8 100%
Outcome → Peningkatan Kemampuan dan ketrampilan karyawan Dinas Pertanian
Orang 8 8 100%
7
Pelaksanaan
Penilaian Angka
Kredit
Input → Dana Rp. 000,- 19.600 19.600 100%
Output → Penilaian angka kredit petugas penyuluh Lapangan
orang 6 6 100%
Outcome → Penilaian kinerja Petugas Penyuluh Lapangan
% 10 10 100%
8 P e n g e m b a n g a n
Si st e m
P el a p or a n
C a p ai a n
Ki n er ja
d a n
K e u a n g a n
Input → Dana Rp. 000,- 39.100 39.100 100%
Halaman 51
Penyusunan
Pelaporan
Keuangan Akhir
Tahun
Output → Penyusunan laporan keuangan dan koordinasi
Dokumen 1 1 100%
Outcome → Tercapainya Penyelenggaraan SAKIP Dinas Pertanian TA 2015
Sistem SAKIP
1 1 100%
9
Penyusunan
Rencana
Program dan
Kegiatan SKPD
Input → Dana Rp. 000,- 35.000 32.070 92%
Output → Dokumen RKA, LAKIP, RENJA, EPPD, LKPJ, Monev, dan Rapat Koordinasi
Dokumen 6 6 100%
Outcome → Tercapainya Penyelenggaraan SAKIP Dinas Pertanian TA 2015
Sistem SAKIP
1 1 100%
10
Penyusunan dan
Pengelolaan
Database SKPD
Input → Dana Rp. 000,- 35.000 34.530 99%
Output → Pendataan dan pengolahan data pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan
Komoditi 140 140 100%
Outcome → Tersusunya database
dalam bentuk buku Buku 3 3 100%
11
Peningkatan
Pengelolaan
Barang Milik
Daerah
Input → Dana Rp. 000,- 10.000 10.000 100%
Output → Koordinasi dan
Fasilitasi Operasional Pengelolaan Barang Dinas Pertanian
kali 6 6 100%
Outcome → Tertib administrasi, Penataan, dan Pelaporan Pengelolaan Barang
bulan 12 12 100%
12
Pen
ingk
ata
n S
DM
dan
Ke
lem
bag
a
an P
etan
i
Pengembangan
Penangkar
Tanaman
Input → Dana Rp. 000,- 45.000 44.850 100%
Output → Pembinaan penangkar benih tanaman pertanian dan fasilitasi unit perbenihan hortikultura
Orang 20 20 100%
Halaman 52
Pangan dan
Hortikultura
Outcome → Meningkatnya Penangkar Benih Yag Bersertifikat
% 25 25 100%
13
Penerapan GAP
Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
Input → Dana Rp. 000,- 45.000 45.000 100%
Output → pengembangan penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura
orang 6 6 100%
Outcome → Peningkatan produksi tanaman pertanian
% 2 2 100%
14
Pelatihan UPJA
dan
Perbengkelan
Pertanian
Input → Dana Rp. 000,- 50.000 48.600 97%
Output → Sekolah Lapang GAP
Poktan 18 18 100%
Outcome → Peningkatan produksi tanaman pertanian
% 2 2 100%
15
Penunjang
WISMP
Input → Dana Rp. 000,- 75.000 72.149 96%
Output → Pembinaan dan pelatihan bagi HIPPA dan GHIPPA
macam kegiatan
5 5 100%
Outcome → Peningkatan keampuan dan ketrampilan HIPPA/GHIPPA dalam pengelolaan air irigasi
Lokasi 11 11 100%
16
WISMP LOAN
Input → Dana Rp. 000,- 300.000 292.886 98%
Output → Pembinaan HIPPA dan GHIPPA
macam kegiatan
5 5 100%
Outcome → Peningkatan kemampuan dan ketrampilan HIPPA dan GHIPPA dalam pengelolaan air irigasi
Lokasi 11 11 100%
17
Input → Dana Rp. 000,- 96.250 94.425 98%
Output → Sosialisasi rencana areal tanam tembakau
Sosialisasi 1 1 100%
Halaman 53
Sosialisasi
rencana areal
tanam tembakau
Outcome → Meningkatnya produtifitas tanaman pertanian (Tembakau)
ton/ha 1,2 1,8 150%
18
Pe
nin
gka
tan
Sar
ana
Pe
rtan
ian
Pengembangan
varietas unggul
tanaman tebu
Input → Dana Rp. 000,- 45.125 43.721 97%
Output → Hibah benih tanaman tebu batang 15.000 15.000 100%
Outcome → Peningkatan produktivitas tanaman pertanian
ton/ha 4,6 4,6 100%
19
Pengembangan
tanaman
perkebunan
Input → Dana Rp. 000,- 94.000 93.107 99%
Output → Hibah benih cengkeh dan benih kopi
Batang 4.435; 4.445
4.435; 4.446
100%
Outcome → Peningkatan luas areal tanaman cengkeh dan kopi
Ha 28,4; 220 28,4; 221 100%
20
Pembinaan
Penanganan
Pasca Panen
dan Bantuan Alat
Pasca Panen
Kopi
Input → Dana Rp. 000,- 115.000 111.175 97%
Output → Pembinaan; hibah mesin olah basah
Poktan; unit
9; 1 9; 1 100%
Outcome → Peningkatan Produktivitas kopi
ton/ha 0,44 0,44 100%
21
Pendampingan
Bantuan Benih
Tanaman
Pangan
Input → Dana Rp. 000,- 40.000 40.000 100%
Output → Pertemuan koordinasi dan sosialisasi dengan petani
orang 240 240 100%
Outcome → petani menerima bantuan benih tanaman pangan dapat tepat sasaran
Ha 5000 5000 100%
22 Input → Dana Rp. 000,- 200.000 176.735 88%
Halaman 54
Pengembangan
Tanaman
Hortikultura
Unggulan
Output → Bantuan benih sayuran, jeruk, cabe rawit, dan bit merah
batang; sachet; pak
1000; 210; 20
1000; 210; 21
100%
Outcome → Peningkatan jumlah tanaman sayuran, jeruk, dan cabe rawit
% 1 1 100%
23
Pendampingan
UPSUS PAJALE
Input → Dana Rp. 000,- 32.500 32.425 100%
Output → Koordinasi dan sosialisasi kali 1 1 100%
Outcome → Peningkatan produksi tanaman pangan
% 1 1 100%
24
Peningkatan dan
pengawasan
Pupuk Bersubsidi
Input → Dana Rp. 000,- 42.125 39.948 95%
Output → Koordinasi, pengawasan, dan penyusunan RDKK dan KP3
kali 1 1 100%
Outcome → Penyediaan pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan
bulan 12 12 100%
25
Pemberdayaan
penangkar bibit
tanaman kopi
Input → Dana Rp. 000,- 44.000 42.757 97%
Output → hibah bibit kopi
batang 200.000 200.000
100%
Outcome → Meningkatnya luas tanaman kopi Ha 13 13 100%
26
Pen
ing
kata
n
Ku
alit
as
Bah
an B
aku
Standarisasi
kualitas bahan
baku
Input → Dana Rp. 000,- 1.464.525 1.322.906 90%
Output → Hibah pompa air dan kultivator , dan pupuk tembakau (KNO3, dll)
Unit; unit; lokasi
6; 6; 9 6; 6; 9 100%
Outcome → Meningkatnya produktifitas komoditas pertanian (tembakau)
ton/ha 1,2 1,8 150%
Halaman 55
27
Penanganan
panen dan pasca
panen bahan
baku
Input → Dana Rp. 000,- 591.750 538.800 91%
Output → hibah pisau rajang,terpal,sesek dan mesin rajang tembakau
Unit; lembar
60; 150 60; 150 100%
Outcome → Meningkatnya produktifitas komoditas pertanian (tembakau)
ton / ha 1,2 1,8 150%
28
Pembinaan dan
Fasilitasi
Pembentukan
dan/atau
pengesahan
badan hukum
kelompok tani
tembakau
Input → Dana Rp. 000,- 1.443.725
1.407.960
98%
Output → Pembinaan kelompok tani poktan 8 8 100%
Outcome → Meningkatnya luas areal tanaman komoditi tembakau
Ha 4.000 4.000 100%
29
P
en
ing
kata
n P
rasa
ran
a
Pe
rtan
ian
Peningkatan
Pengelolaan
Lahan dan Air
Input → Dana Rp. 000,-
4.943.991
4.912.767 99%
Output → Dam parit Unit 5 5 100%
Sumur air dangkal Unit 27 27 100%
Jalan Usaha Tani Unit 5 5 100%
Outcome → Peningkatan produksi dan kesejahteraan petani
% 2 2 100%
30
Pengembanga
n Unit
Input → Dana Rp. 000,- 425.750 422.633 99%
Output → Belanja bibit tanaman, obat-obatan, dan belanja sertifikasi
bulan 12 12 100%
Halaman 56
Pembenihan
Kentang
Outcome → Benih kentang G0,G1,G2, Pendapatan Asli Daerah
kg 800 800 100%
31
Pengembanga
n Unit
Pembenihan
Hortikultura
Input → Dana Rp. 000,- 20.000 20.000 100%
Output → Perawatan perbenihan tanaman hortikultura
pohon 200 200 100%
Outcome → Tersedianya tanaman hortikultura
pohon 200 200 100%
32
Pengembanga
n Unit
Pengolahan
Benih Padi
Input → Dana Rp. 000,- 130.000 130.000 100%
Output → Fasilitasi operasional produksi benih padi UPB Padi
Ha 4 4 100%
Outcome → Benih padi unggul dan PAD ton 21 9 43%
33
Peningkatan
Pemanfaatan
Pupuk dan
Pestisida
Organik
Input → Dana Rp. 000,- 50.000 49.700 99%
Output → Pengadaan pupuk
organik bagi kelompok tani yang memiliki permasalahan
kg 180000 180000 100%
Outcome → Perbaikan lahan yang kualitasnya turun
Ha 9 9 100%
34
Input → Dana Rp. 000,- 220.000 216.310 98%
Output → Pengadaan pestisida padat dan cair
kg / liter 400 400 100%
Halaman 57
Peningkatan
Pestisida
Penyangga
Outcome → Peningkatan kesiapan pengendalian serangan OPT pada tanaman pertanian
Bulan 12 12 100%
35
Pembinaan
Pengembanga
n Kemitraan
Petani
Input → Dana Rp. 000,- 35.000 34.981 100%
Output → Fasilitasi pertemuan anatara kelompok tani dan pihak ketiga (pengusaha)
Perte-muan
2 2 100%
Outcome → Kerjasama antara kelompok tani dan pihak ketiga
MOU 2 2 100%
36
Gerakan
pengendalian
kwangwung pada
tanaman kelapa
Input → Dana Rp. 000,- 43.500 43.473 100%
Output → Hibah pestisida dan handsprayer 2 paket/ 2 unit
poktan 2 2 100%
P
en
ge
nd
alia
n
pe
nan
gg
ula
ng
an B
en
can
a
dan
Pe
rijin
an U
sah
a
Outcome → Meningkatnya produktifitas tanaman petanian (kelapa)
ton/ha 1,15 1,2 104%
37
SLPHT tanaman
kopi
Input → Dana Rp. 000,- 41.500 40.912 99%
Output → Sekolah Lapangan PHT Kopi Poktan 2 2 100%
Outcome → Meningkatnya produktifitas komoditas pertanian (kopi)
ton/ha 0,44 0,54 123%
38
Penyusunan
Informasi Harga
Pasar
Input → Dana Rp. 000,- 20.000 19.990 100%
Output → Pendataan dan pengolahan data harga komoditi untuk disiarkan di media massa
Pasar besar
10 10 100%
Halaman 58
Outcome → Petani bisa mengukur kebutuhan komoditi konsumen akan komoditi pertanian
Komoditi 15 15 100%
39
Peningkatan
Pembinaan
Agribisnis
Input → Dana Rp. 000,- 40.000 40.000 100%
Output → Penyediaan analisa usaha tani dan operasional pengembalian kredit
Komodiiti 15 15 100%
Outcome → Tersedia data analisa tani dan pengembalian asset
Komoditi 15 15 100%
40
Pembinaan P3A
atau HIPPA
Input → Dana Rp. 000,- 80.000 79.975 100%
Output → Pembinaan dan fasilitasi lomba HIPPA/GHIPPA
kali 3 3 100%
Outcome → Peningkatan kemampuan HIPPA dalam tata kelola air irigasi
Ha 200 200 100%
41
Penanganan
Pasca Panen
dan Pengolahan
Hasil Pertanian
Input → Dana Rp. 000,- 90.000 86.918 97%
Output → Pembinaan dan penyediaan pasca panen
Kelmpk 10 10 100%
Outcome → Perbaikan kualitas mutu pengolahan hasil panen tanaman pertanian
Kelmpk 10 10 100%
42
Promosi Hasil
Produksi
Pertanian
Input → Dana Rp. 000,- 115.000 111.145 97%
Output → Fasilitasi dan pengadaan pameran produk unggulan
Even 6 6 100%
Halaman 59
Outcome → Produk dan teknologi pertanian Probolinggo semakin dikenal para masyarakat
Komoditi 15 15 100%
43
Pengembangan
Penerapan GHP
Input → Dana Rp. 000,- 48.000 48.000 100%
Output → Fasilitasi kebun untuk mendpat registrasi kebun GHP
Kebun 2 2 100%
Outcome → Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan petani bawang merah terhadap pasca panen
Poktan 2 2 100%
44
Peningkatan
Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tanaman (OPT)
Pangan dan
Hortikultura
Input → Dana Rp. 000,- 565.800 554.930 98%
Output → Pembentukan Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) khusus tricogramma, pembinaan PPAH, pembinaan RPH, pengendalian OPT kentang
Keca-matan
24 24 100%
Outcome → Penurunan serangan OPT pangan dan hortikultura
% 2 2 100%
45
Pe
nin
gka
tan
P
rod
uks
i dan
N
ilai T
amb
ah
Ho
rtik
ult
ura
[AP
BN
Dit
jen
H
ort
iku
ltu
ra] Peningkatan
Usaha Dukungan
Management dan
Teknis Lainnya
pada Ditjen
Hortikultura
Input → Dana Rp. 000,- 145.000 136.250 94%
Output → Layanan Dukungan Managemen Eselon I
Layanan 2 2 100%
Layanan Perkantoran
Bulan 12 12 100%
Outcome → laporan Akhir tahun ditjen Hortikultura Buku 1 1 100%
Halaman 60
46
Peningkatan
Produksi
Sayuran dan
Tanaman Obat
Input → Dana Rp. 000,- 13.050.000 12.978.916 99%
Output → Pengembangan kawasan bawang merah
Ha 250 250 100%
Pengembangan kawasan aneka cabe
Ha 100 100 100%
Outcome → Peningkatan Luas Tanam bawang merah dan cabe
Ha 300 300 100%
47
Pengembangan
Sistem
Perbenihan
Hortikultura
Input → Dana Rp. 000,- 8.550.000 8.339.675 98%
Output → Produksi benih bawang merah bersertifikat
kg 300.000 300.000
100%
Produksi benih kentang bersertifikat
kg 200.000 200.000
100%
Outcome → Peningkatan benih bawang merah bersertifikat Ha 300 300 100%
48
Input → Dana Rp. 000,- 1.760.000 1.760.000 100%
Pengelolaan Air
Irigasi untuk
Pertanian
Output → Rehab jaringan irigasi tersier (Rp 1,1 juta/Ha)
Ha 1.000 1.000 100%
Pengembangan Irigasi air permukaan (Rp 80 juta/unit)
Unit 2 2 100%
Bangunan Konservasi air dan antisipasi anomali iklim (Rp 100 juta/unit)
Unit 5 5 100%
Outcome → Peningkatan luas tanam padi dengan produktivitas tinggi
Ha 1.140 1.140 100%
49 Pe
ny
ed
iaa n
d
a n
Pe
ng
em ba
ng
an
Pr
as ara
na
da n
Sa ra na
Pe
rta
nia n
[A PB
N-
Dit
jen
PS
P] Input → Dana
Rp. 000,- 40.000 40.000 100%
Halaman 61
Perluasan Areal
dan
Perlindungan
Lahan
Pertanian
Output → Prasertifikasi Lahan Pertanian Mendukung Tanaman Pangan
Poktan 1 1 100%
Outcome → Tersedianya daftar nominatif sertipikasi tanah Bidang 50 50 100%
50
Pengelolaan
Sistem
Penyediaan
dan
Pengawasan
Alat Mesin
Pertanian
Input → Dana Rp. 000,- 1.842.382 1.840.000 100%
Output → Traktor roda 2 Unit 35 35 100%
Pompa air Unit 36 36 100%
Rice transplanter Unit 6 6 100%
Cultivator Unit 2 2 100%
Handsprayer Unit 75 75 100%
Outcome → Effisiensi biaya pengolahan lahan pertanian % 25 25 100%
51
Fasilitasi
Pembiayaan
Pestisida
Input → Dana Rp. 000,- 25.000 25.000 100%
Output → Pembinaan, Pelaksanaan, monitoring, dan Evaluasi pestisida
Kecamatan
24 24 100%
Outcome → Implementasi kartu
tani Kecamatan
24 24 100%
52
Dukungan
Managemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
Input → Dana Rp. 000,- 92.080 88.451 96%
Output → Honorarium Pengelola Keuangan
Orang /bulan 72 72 100%
Operasional (perjalanan dinas , ATK, rapat,dll)
Tahun 1 1 100%
Halaman 62
Prasarana dan
Sarana Pertanian
Outcome → Terlaksanaan proses managemet kegiatan
Bulan 12 12 100%
53
Fasilitasi Pupuk
dan Pestisida
Input → Dana Rp. 000,- 257.850 255.450 99%
Output → Pemdampingan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi
paket 3 3 100%
Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Pendukung tanaman pangan
paket 2 2 100%
Outcome → Penyaluran pupuk bersubsidi tepat waktu dan tepat jumlah
Bulan 12 12 100%
59
Pe
nin
gka
tan
Pro
du
ksi,
Pro
du
ktiv
itas
, dan
Mu
tu
Has
il T
anam
an P
ang
an (
AP
BN
Dit
jen
Tan
aman
P
ang
an-K
em
en
tan
RI]
Input → Dana Rp. 000,- Tidak ada data
Output → Bantuan benih padi
inhibrida kg 43750 43750 100%
Bantuan benih tambahan padi inhibrida
kg 71825 71825 100%
Bantuan benih jagung hibrida
kg 75000 75000 100%
Bantuan benih jagung hibrida tambahan
kg 7500 7500 100%
Bantuan benih kedelai
Kg 28000 28000 100%
Outcome → Luas tanam padi inhibrida
Ha 1750 1750 100%
Luas tanam tambahan padi inhibrida
Ha 2873 2873 100%
Luas tanam jagung hibrida
Ha 5000 5000 100%
Halaman 63
Luas tanam jagung hibrida tambahan
Ha 500 500 100%
Luas tanam kedelai Ha 560 560 100%
10
Pen
ingk
atan
Ket
ahan
an P
anga
n
Pen
ingk
atan
Ko
nsu
msi
Pan
gan
Analisis dan
penyusunan pola
konsumsi dan
suplai pangan
Input → Dana Rp. 000,- 32.150 31.214 97%
Ketersediaan Pangan dan Cadangan Pangan
Output → Rapat survey
konsumsi pangan rapat 5 5 100%
Outcome → Tersusunya data konsumsi pangan berbasis PPH % 84 84 100%
6
Ketesediaan Pangan (ton)
205.000
Penyusunan
Rencana Definitif
Kebutuhan
Kelompok
(RDKK)
Input → Dana Rp. 000,- 80.000 79.975 100%
Output → Sosialisasi perbup alokasi pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK
Bulan 12 12 100%
Cadangan Pangan Kabupaten (ton)
68 25
Outcome → Tersedianya pupuk bersubsidi tepat waktu dan tepat jumlah
Keca-matan
24 24 100%
6
Penunjang
Pengembangan
Usaha Agribisnis
Pedesaan
(PUAP)
Input → Dana Rp. 000,- 25.000 23.450 94%
Keanekaragaman dan Keamanan Pangan 65
Output → Worshop dan evaluasi Gapoktan PUAP
orang 144 144 100%
Skor PPH (%)
Outcome → Peningkatan Kinerja PUAP Keca-
matan 24 24 100%
13
Pen
gel
ola
an
Cad
ang
an P
ang
an
Pengembangan
Cadangan
Pangan Daerah
Input → Dana Rp. 000,- 120.000 116.040 97%
Output → Sosialisasi lembaga cadangan pangan rapat 2 2 100%
Outcome → Tercipta tata pengelolaan cadangan pangan pemerintah yang baik
% 80 80 100%
Halaman 64
13
Pen
yed
iaan
In
fra
stru
ktu
r
Kem
and
iria
n P
an
gan
Pengembangan
Desa Mandiri
Pangan
Input → Dana Rp. 000,- 53.350 52.225 98%
Output → Pembinaan Desa Mandiri Pangan Desa 5 5 100%
Outcome → Peningkatan Kesejahteraan masyarakat Rawan Pangan
% 40 40 100%
14
Pemanfaatan
Pekarangan
Untuk
Pengembangan
Pangan
Input → Dana Rp. 000,- 50.000 49.944 100%
Output → Pembinaan Budidaya dan Pasca Panen Tanaman Pekarangan
Kelmpk 2 2 100%
Outcome → Meningkatnya Diversifikasi bahan Pangan di tingkat rumah tangga
% 50 50 100%
13
Pen
ing
kata
n K
etah
anan
Pan
gan
Peningkatan
Mutu dan
Keamanan
Pangan
Input → Dana Rp. 000,- 150.000 147.960 99%
Output → Survey keamanan pangan dan uji lab keamanan pangan
sample 8 8 100%
Outcome → Tingkat keamanan pangan % 5 5 100%
14
Peningkatan
Diversifikasi
Pangan
Input → Dana Rp. 000,- 150.000 149.450 100%
Output → Terselenggaranya festival menu pangan
orang 850 850 100%
Outcome → Meningkatnya bahan pangan non beras dan keragaman pangan
Keca-matan
24 24 100%
15 Input → Dana Rp. 000,- 100.000 98.776 99%
Halaman 65
Peningkatan
Pengelolaan
Cadangan
Pangan Daerah
Output → Pemeliharaan lumbung pangan masyarakat dan operasional distribusi pangan
ton 68 68 100%
Outcome → Tata kelola cadangan pangan pemerintah yang baik
% 80 80 100%
Halaman 66
Karena itulah berpatokan pada hasil produksi tanaman
pertanian dan pencapaian aspek ketahanan pangan ,
maka bisa memberikan penjelasan terhadap pencapaian
program-program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ,
antara lain program : (1) Penyediaan Pelayanan Administrasi
Perkantoran, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
Peningkatan SDM dan Kelembagaan Petani, Peningkatan Konsumsi
Pangan, Pengelolaan Cadangan Pangan, Penyediaan Infrastruktur
Kemandirian Pangan Peningkatan Ketahanan Pangan,
Peningkatan Sarana Pertanian, Peningkatan Kualitas Bahan Baku,
Peningkatan Prasarana Pertanian, Pengendalian Penanggulangan
Bencana dan Perijinan Usaha (dari APBD Kabupaten dan APBD
Provinsi) ; (2) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk
Tanaman Pangan Berkelanjutan, Peningkatan Produktivitas
Hortikultura Berkelanjutan Ramah Lingkungan, dan Penyediaan
dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (dari APBN
Kementerian Pertanian RI).
Pada Tahun 2017 mengalami mengalami perubahan iklim
yang signifikan dibandingkan tahun 2016. Namun Pada Tahun
2017 terjadi terjadi musim hujan/bulan basah yang lebih sedikit
daripada tahun 2016, dimana curah hujan yang terjadi di
beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo memenuhi harapan
petani padi, berdasarkan data yang dari BMKG pada Tahun 2017
curah hujan cukup banyak ini namun dengan bulan hujan yang
Halaman 67
lebih sedikit di tahun 2017 walaupun dengan intensitas yang lebih
kecil. Untuk tanaman bawang merah dan tembakau mengalami
kenaikan luas tanam dan produktivitas yang cukup tinggi
dibanding tahun 2016.
Tabel perbandingan tanaman utama 2015-2017
NO U R A I A N Satuan Tahun Produksi
2015 2016 2017
I Tanaman Pangan
1 Padi (GKG) Ton 354.121 365.659 312.127
2 Jagung Ton 247.316 255.913 256.237
3 Ubi Kayu Ton 102.870 93.218 52.700
4 Kedele Ton 477 91 23
II Tanaman Hortikultura
5 Bawang Merah Ton 43.564 44733 50.632
6 Bawang Daun Ton 14.213 39079 20.298
7 Kentang Ton 40.294 32948 49.054
8 Kubis Ton 17.893 33.131 45.387
9 Cabe Besar Ton 1.581 1.412 1.959
10 Cabe Rawit Ton 1.389 2.159 5.077
11 Alpukad Ton 4.441 3.621 1.251
12 Mangga Ton 25.074 22.911 15.720
13 Pepaya Ton 768 859 3.421
14 Pisang Ton 12.494 14.223 24.486
15 Semangka Ton 501 1.18. 1.305
III Tanaman Perkebunan
16 Tebu (batang) Ton 171.364 171.364 155.260
17 Tembakau Paiton VO Ton 9.497 9.561 12.576
18 Tembakau Kasturi Ton 1 3 2
19 Tembakau Jawa Ton 154 152 265
20 Cengkeh Ton 57 81,12 70
21 Kapuk Randu Ton -- 190,072 1.324
22 Kelapa Ton 1.115 752 10.301
23 Kopi Arabika Ton 97 136 100
24 Kopi Robusta Ton 1.204 1.414 3.722
Sumber : Data statistik DKPP Kabupaten Probolinggo 2017.
Halaman 68
Beberapa kejadian yang mempengaruhi kinerja sektor
Pertanian subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan selama Tahun 2017, antara lain :
1) Tanaman bawang merah mengalami kenaikan
dibanding tahun 2016, dimana penyebabnya adalah
cuaca dengan curah hujan yang mendukung proses
produksi tanaman bawang merah sehingga kualitas dan
produktivitas tanaman bawang merah lebih baik dari
pada tahun 2016. Namun persoalan bawang merah
adalah harga bawang merah yang stagnan dan
cenderung rendah sehingga keuntungan petani sedikit
(range harga bawang merah Rp 6.000,- hingga Rp
15.000,- per kilogramnya). Kesulitan benih bawang
merah yang terjadi pada tahun 2015 dan tahun 2016
tidak terjadi pada tahun 2017.
2) Untuk tanaman tembakau tahun 2017 mengalami
kenaikan dibanding tahun 2016, penyebabnya adalah
cuaca yang lebih kering dari pada tahun 2017, sehingga
petani dapat menanam tananam tembakau. Untuk
kualitas dan harga petani tembakau mendapatkan
keuntungan yang lebih besar daripada tahun-tahun
sebelumnya. Pembelian oleh gudang tembakau pada
tahun 2017 lebih banyak daripada tahun-tahun
sebelumnya termasuk harga tembakau. Produktivitas
tembakau juga mengalami peningkatan hingga bisa
mencapai 1,8 ton/ha.
Halaman 69
3) Untuk tahun 2017 di Kabupaten Probolinggo
dicanangkan program KEHUTANAN SOSIAL, dimana
para petani disekitar hutan diperbolehkan budidaya
tanaman pertanian di lahan milik PERHUTANI
bekerjasama dengan PERHUTANI. Luas lahan yang
digunakan adalah 1.684 Ha. Dengan rincian
sebagaimana berikut ini :
a. Kelompok Tani : Alam Subur, Rimba Lestari, Sumber
Rejeki dan Tani Lestari Desa Brani Wetan,
Jurangrejo, Kaliancar, Opo-opo dan Desa Secang,
Kecamatan Gading, Maron dan Krejengan seluas
552 Ha bagi 265 KK.
b. Kelompok Tani : Ranu Makmur Desa Ranuwurung,
dan Kaliancar Kecamatan Gading Kabupaten
Probolinggo seluas 198 ha dengan 45 KK.
c. Kelompok Tani : Tunas Harapan, Tani Bumi Asri, Wani
Makmur, Alas Subur dan Sumber Puring Desa Boto,
Palangbesi, Tandon Sentul, Sumberkare, Patalan
dan Sepuhgempol Kecamatan Lumbang, dan
Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo
seluas 934 Ha dengan 376 KK.
4) Pada tahun 2017 terjadi serangan OPT WERENG BATANG
COKLAT (WBC) kepada tanaman padi dengan skala
yang cukup luas sehingga mengakibatkan penurunan
produktivitas dan puso pada tanaman padi. Serangan
WBC terjadi pada bulan Mei hingga bulan Juni 2017.
Berdasarkan laporan OPT WBC sudah kebal terhadap
Halaman 70
pengendalian hama secara kimia/ pestisida dan terjadi
resurjensi. Setidaknya terjadi puso seluas 44 ha dan
penurunan produktivitas sehingga mencapai 40%.
Serangan banyak terjadi di wilayah Kraksaan, Pajarakan,
Besuk, Krejengan, Gending, Maron, dan Paiton. Akibat
dari serangan WBC ini para petani melakukan
pemutusan siklus penanaman padi dengan melakukan
penanaman tanaman lain (tembakau, cabe, jagung,
bawang merah). Upaya dilakukan dengan mengajukan
permohonan bantuan pestisida dari Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan
data serangan OPT terdapat 665,74 Ha serangan WBC
pada tanaman padi dan 675,85 Ha serangan
Xanthomonas sp. Bandingkan dengan tahun 2016 yang
sebesar 111,1 Ha serangan WBC pada tanaman padi
dan 296,3 ha serangan Xanthomonas sp. OPT padi yang
meningkat pada tahun 2017 adalah Penggerek batang,
tungro, Xanthomonas sp, burung, keong mas, blast
daun, WBC.
5) Tanaman tembakau mengalami serangan penyakit
“ker-ker” (virus phytopthora) seluas 27 ha, akibatnya
sehingga dilakukan pemusnahan (dicabut) dan
pemberian tricoderma terhadap tanaman tembakau
yang terkena serangan supaya tidak tidak terjadi
penularan. Pemicu penyakit ini adalah cuaca yang
tidak mendukung.
Halaman 71
6) Tanaman bawang putih diupayakan untuk
berkembang, dimana pada tahun 2017 telah dilakukan
MOU (mourandum understanding) antara pengusaha /
importer (CV. Cahaya Sukses Makmur) dengan
kelompok tani bawang tani. Hal ini terjadi karena
adanya revisi Permentan no 16 tahun 2017 tentang
REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA (RIPH),
yaitu dengan adanya klausul bagi impor bawang putih
diwajibkan menanam di dalam negeri sebesar 5% dari
volume yang diajukan. Namun untuk pelaksanaan masih
belum terealisasi.
7) Bantuan alsintan bagi brigade alsintan belum berfungsi
dengan optimal.
8) Sebagaimana tahun 2016 masih terdapat keikutsertaan
TNI AD khususnya Kodim 0820 Probolinggo dalam proses
pembangunan pertanian, dimana TNI AD bekerja sama
dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan
jajaran dalam mengawal pertambahan penanaman
padi. TNI AD yang terlibat adalah Komandan Kodim
hingga Babinsa yang ada di desa-desa Kabupaten
Probolinggo. Kodim 0820 terlibat sebagai komitmen
dalam mengawal peningkatan produksi padi sebagai
upaya swasembada pangan.
9) Pembangunan jalan tol (Grati-Leces 30,15 km)
setidaknya telah menggunakan lahan seluas 210,32 Ha
(sumber : Pengadaan Jalan tol Paspro 2017), dimana
pembangunan jalan tol ini menggunakan lahan kering
Halaman 72
(mayoritas tegal/kebun), lahan sawah, pemukiman
warga, hutan, fasilitas warga, dan lain-lain). Dampak
pembangunan jalan tol masih belum diketahui dengan
pasti dalam waktu dekat, walaupun pada awal
perencanaan sudah diperhitungan, namun ekses-ekses
yang dirasakan oleh warga adalah hambatan dalam
hubungan (relasi) antar desa atau antar keluarga,
sedang untuk proses produksi pertanian belum diketahui
secara pasti.
10) Pada Tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian melalui Anggaran APBD dan APBN melakukan
pengadaan sarana dan prasarana penunjang produksi
pertanian yang cukup besar, sebagaimana berikut ini :
Tabel 3.1. Prasarana dan Sarana yang diadakan Tahun 2017
Jenis Pengadaan Jumlah
1) Pembangunan Dam parit 5 unit
2) Pembangunan Sumur air tanah 27 unit
3) Rehabilitasi jaringan irigasi unit
4) Pembangunan jalan usaha tani 5 unit
5) Kultivator 159 unit
6) Pompa air irigasi 30 unit
7) Kendaraan roda 3 6 unit
8) Hand sprayer 284 unit
9) Rice Transplanter 20 unit
Sumber : Bidang-bidang Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian diolah (2017)
DPI (Dampak Perubahan Iklim) telah menjadi ancaman
yang serius terhadap penurunan produktivitas tanaman pertanian.
Sejak beberapa tahun terakhir ini DPI telah merubah pola tanam
Halaman 73
dan panen tanaman pertanian. Petani harus menyesuaikan
penamamannya utamanya jenis tanaman agar tidak mengalami
kerugian yang banyak. Untuk sekarang ini banyak yang beralih ke
tanaman keras (pohon), dimana tanaman ini kecil untuk
mengalami kerugian yang besar akibat cuaca yang tidak
menentu.
Tabel 3.2. Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten
Probolinggo
NO U R A I A N Satuan 2013 2014 2015 2016 2017
I Tanaman Pangan
1 Padi (GKG) Ton 329.391 335.233 354.121 365.659 312.127
2 Jagung Ton 294.977 251.004 247.316 255.913 256.237
3 Ubi Kayu Ton 117.111 119.578 102.870 93.219 52.700
4 Ubi Jalar Ton 263 27 1 - -
5 Kedele Ton 331 388 477 92 24
6 Kacang Tanah Ton 5.031 1.690 2.010 1.960 1.597
7 Kacang Hijau Ton 625 440 358 168 3.011
8 Sorghum Ton 36 22 5 19 -
II Tanaman Hortikultura
9 Bawang Merah Ton 46.998 61.154 43.564 44.734 50.632
10 Bawang Putih Ton 0 5 72 30 16
11 Bawang Daun Ton 27.955 17.839 14.213 39.080 20.299
12 Kentang Ton 64.563 40.090 40.294 32.949 49.054
13 Kubis Ton 28.872 15.920 17.893 33.132 45.387
14 Petsai / Sawi Ton 79 688 1.106 1.582 2.981
15 Wortel Ton 4.564 2.871 2.956 2.914 2.620
16 Cabe Besar Ton 4.432 2.131 1.581 1.412 1.959
17 Cabe Rawit Ton 3.427 4.315 1.389 2.160 5.078
18 Tomat Ton 2.595 1.641 .361 1.978 1.123
19 Terung Ton 244 185 322 136 45
20 Timun Ton 48 32 73 41 7
21 Labu Siam Ton 7.280 6.953 3.802 5.178 9.844
22 Alpukad Ton 4.690 4.234 4.441 3.622 1.251
23 Blimbing Ton 67 136 88 263 905
24 Langsep / Duku Ton 10 7 8 15 1
25 Durian Ton 1.094 1.226 1.705 1.294 470
26 Jambu Biji Ton 242 445 141 309 426
27 Jambu Air Ton 81 125 39 103 451
28 Jeruk Keprok Ton 433 158 170 148 2.172
29 Jeruk Besar Ton 14 39 15 13 8
30 Mangga Ton 20.172 21.434 25.074 22.911 15.720
31 Manggis Ton 240 373 399 204 8
Halaman 74
32 Nangka Ton 1.336 1.606 2.182 1.327 7.814
33 Nenas Ton 0,3 3 10 1 21
34 Pepaya Ton 771 1.882 769 860 3.422
35 Pisang Ton 11.022 8.781 12.495 14.223 24.486
36 Rambutan Ton 109 614 323 175 82
37 Salak Ton 9 10 27 24 8
38 Sawo Ton 224 467 317 239 250
39 Sirsak Ton 175 207 124 71 149
40 Sukun Ton 147 349 190 138 78
41 Anggur Ton 31 35 18 7 1
42 Semangka Ton 691 241 502 1.183 1.305
III Tanaman Perkebunan
43 Nilam Ton
44 Sereh Ton 129 130
45 Cabe jamu Ton
46 Kapas Ton
47 Kenaf Ton
49 Abaca Ton
50 Tebu Ton 171.364 171.364
51 Tembakau Paiton vo Ton 9.497 9.561
52 Tembakau Kasturi Ton 1 3
53 Tembakau Jawa Ton 155 152
54 Pandan Ton
55 Wijen Ton
56 Aren Ton 12,00 30,50
57 Asam jawa Ton 8,52 78,20
58 Cengkeh Ton 57,56 81,12
59 Jambu Mete Ton 9,75 81,06
60 Janggelan Ton
61 Jarak pagar Ton 11,43 9,13
62 Kakao Ton - 0,20
63 Kapok Randu Ton - 190,07
64 Karet Ton 0 0 0 0 0
65 Kayu Manis Ton 1,31 -
66 Kelapa Ton 1.115,39 752,73
67 Kemiri Ton
68 Kenanga Ton 0,19 0,15
69 Kopi Arabika Ton 97,61 136,00
70 Kopi Robusta Ton 1.204,63 1.414,22
71 Lada Ton
72 Mendong Ton
73 Nipah Ton
74 Pala Ton
75 Panili Ton
76 Pinang Ton 33,48 14,00
77 Siwalan Ton
78 Teh Ton
Sumber : Data statistik DKPP Kabupaten Probolinggo (2012-2017)
Halaman 75
Halaman 76
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1) Perbandingan target dan realisasi kinerja pada Tahun 2017
Pencapaian kinerja di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian dilakukan pengukuran berdasarkan perjanjian
yang telah dibuat antara jenjang pejabat yang berkaitan.
Dimana pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing
individu. Penetapan kinerja dimulai dari perjanjian yang
telah dibuat antara Bupati Probolinggo dan Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo.
Kemudian dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian hingga ke semua pejabat yang ada di Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten probolinggo.
Untuk pengukuran pencapaian kinerja ditetapkan
IKU dan IKI kemudian dilakukan monitoring setiap triwulan
selama satu tahun. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
menggunakan data-data pokok seperti luas tanam, panen,
produksi, analisis usaha tani yang mendapatkan data.
Disampaikan itu monitoring evaluasi melalui realisasi
anggaran juga menjadi salah satu alat untuk mengendalikan
semua program kegiatan. Berikut ini disampaikan tabel
pengukuran berdasarkan eselon dan berdasarkan
anggaran.
Halaman 77
Tabel 3.3. Target dan realisasi kinerja Eselon II, eselon III, dan eselon IV Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2017.
ESELON II ESELON III ESELON IV
Sasaran :
Peningkatan Ketahanan
Pangan
Indikator :
Ketersediaan pangan
dan cadangan
pangan
Keanekaragaman
dan Keamanan
pangan
Ketersediaann pangan dan
cadangan pangan
Keterse
diaan
Pangan
205.000.
000
205.000
ton
Cadan
gan
Pangan
68 ton
Bidang Ketahanan Pangan
Sasaran :
(1) Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
(2) Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan
Indikator :
(1) Ketersediaan pangan
(203.500 ton)
(2) Penguatan Cadangan
Pangan (80 ton)
(3) Skor Pola Pangan
Harapan (85%)
(4) Pangan Aman (5%)
Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Sasaran :
Ketersediaan dan Cadangan pangan
Indikator :
Pengelolaan cadangan gabah (68 ton)
Pembinaan Kelembagaan Cadangan Pangan
Pemerintah (17 kelompok)
Catatan :
Kegiatan lebih banyak dalam pemeliharaan
gabah yang ada di gudang Pangan (Lumbung
Pangan) milik DKPP Kab Probolinggo. Kegiatan
digunakan untuk pengadaan dyer dan
pemeliharaan.
Pada tribulan 4 terjadi pemintaan beras dari
masyarakat. Sehingga diperlukan upaya untuk
mendistribusikan kepada masyarakat miskin.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Cadangan Pangan Daerah
(2) Peningkatan Pengelolaan Cadangan Pangan
Daerah
(3) Pengembangan Desa Mandiri
(4) Pemanfaatan Pekarangan Untuk
Pengembangan Pangan
Halaman 78
Kabupa
ten
% Skor
PPH
65%
Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
Sasaran :
Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
Indikator :
Survey dan Uji Pangan segar (8 sample))
Sosialisasi keamanan pangan segar (24
kecamatan)
Kegiatan :
(1) Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
(2) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Seksi Pengolahan dan Penganekaragaman
Pangan
Sasaran :
Penganekaragaman dan keamanan Pangan
Indikator :
Fasilitasi Festival Menu Pangan (24 kecamatan)
Fasilitasi Lomba Cipta menu (1 kali)
Kegiatan :
Peningkatan Diversifikasi Pangan
Sasaran :
Peningkatan produksi
Tanaman Pertanian
Indikator :
(ton) Peningkatan produksi
pertanian
Bidang Sarana dan Prasarana
Sasaran :
Penyediaan Sarana dan
Prasarana pertanian
Indikator :
Seksi Alat Mesin Pertanian
Sasaran :
Penyediaan Sarana Alat Mesin Pertanian
Indikator :
Pembinaan Usaha Jasa Alsintan (3 kelompok)
Halaman 79
Komoditi
Produksi
Target
(ton)
Realisasi
(ton)
Padi 364.745 312.127
Jagung 252.701 256.237
Ubi Kayu 116.312 52.700
Bawang
merah 45.740 50.632
Kentang 25.826 49.054
Cabe
besar 1.581 1.959
Cabe
Rawit 1.389 5.078
Mangga 49.513 15.720
Alpokat 42.285 12.513
Tebu 13.542 11.150
Tembak
au 12.000 9.716
Kopi 1.610 3.722
Catatan :
Pada Tahun 2017 beberapa
target peningkatan produksi
dapat dicapai, dimana
komoditi yang berhasil
melampaui target:
(Ha) Luas Penanaman yang
didukung ketersediaan
Prasarana dan Sarana
Komoditi
Luas
Penanaman
Target
(Ha)
Realisa
si
(Ha)
Padi 59.015 60.198
Jagung 53.202 53.762
Ubi Kayu 9.996 2.154
Bawang
merah
5.132 7.567
Kentang 5.093 3.050
Cabe
besar
357
Cabe
rawit
2.108
Mangga 9.000 50
Alpokat 2.000 1944
Tebu 2.800
Tembkau 11.148
Kopi 4.015
Catatan :
Permasalahan yang dihadapi oleh bidang
pertanian sekarang ini adalah kesulitan
mendapatkan tenaga kerja, dimana generasi
muda yang ada sekarang ini tidak mau jika
melakukan pekerjaan yang berat, dan mereka
minta upah kerja yang tinggi.
Karena itulah maka penggunaan alsintan
merupakan solusi yang tepat, namun dalam
pelaksanaan masih memerlukan penyesuaian.
Beberapa alsintan tidak bisa digunakan karena
tidak bisa masuk lahan persawahan.
No ALAT MESIN PERTANIAN PANGAN Tahun 2017
Tahun 2016
1 Traktor Roda Dua 1.085 1.025
2 Traktor Roda Empat 15 1
3 Tanam padi (Transplanter) 44 33
4 Penyemprot (Hand Sprayer dan Power Sprayer)
14.528 13.799
5 Pengabut pestisida (Swing - Fog) 4 4
6 Emposan Tikus 50 50
7 Pembersih Gulma 59 3.476
8 Pompa air 1.861 1.731
9 Pemotong padi tipe gendong (Paddy Mower)
3 4
10 Combine Harvester 36 31
11 Perontok Padi /Thresher 1.677 1.713
12 Pemipil Jagung /Cornsheller 75 72
13 Perontok Kedelai /Thresher 6 7
14 Perontok Multiguna (Padi, Jagung, Kedelai) 6 6
Halaman 80
Jagung, Bawang Merah,
Kentang, Cabe Merah, Cabe
rawit, dan Kopi.
Faktor yang sangat
mempengaruhi peningkatan
produksi antara lain :
dipengaruhi oleh luas
penanaman dan
produktivitas.
Untuk tanaman padi tahun
2017 mengalami penurunan
produksi yang signifikan,
dimana penyebab terbesar
adalah serangan hama
penyakit. Terjadi puso dan
penurunan produktivitas.
Produksi sangat dipengaruhi
oleh LUAS PENANAMAN,
PRODUKTIVITAS, DAN
KONTINUITAS PRODUKSI.
Untuk kontinuitas produksi
dipengaruhi oleh tingkat
kesejahteraan petani
Petani dalam melakukan
penanaman tergantung
kepada tersediaan sarana
dan prasarana. Dimana
diantaranya Ketersediaan
pupuk, air irigasi, dan alat
mesin pertanian.
Luas tanam Tahun 2017 untuk
tanaman padi tidak tercapai,
karena terjadi serangan OPT
yang sangat tinggi, terutama
pada tanaman padi, dan
para petani memutuskan
siklus hama penyakit dengan
tidak menanam padi.
Tidak ada permasalahan
yang berarti tentang
ketersediaan pupuk, air, dan
alsintan.
Namun perubahan
penggunaan fungsi lahan
menjadi persoalan yang
membatasi pola tanam
pertanian.
15 Pembersih Gabah /Winower 15 6
16 Pengering tipe vertikal /Continuous Dryer 1 2
17 Penggilingan Padi Kecil /Small Rice Mill 268 285
18 Penggilingan Padi Menengah /Medium Rice Mill
26 23
19 Penggilingan Padi Besar /Large Rice Mill 23 22
20 Penyimpan hasil tanaman pangan (Silo) 1 1
21 Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO)/Kompos
70 69
Untuk saat ini masih banyak alsintan yang
mengalami kerusakan sehingga tidak dipakai lagi.
Untuk itulah maka UPJA perlu lebih ditingkatkan lagi
kemampuan agar dapat menangani kerusakan
alsintan yang ada.
Perlu ada penataan terhadap tata tanam
tanaman pangan (tanaman semusim) sehingga
pemanfaatan alsintan dapat lebih optimal
Selain itu terdapat BRIGADE ALSINTAN yang masih
belum optimal, akibat ada kesulitan penerapan
aturan yang ada dengan pelaksanaan.
Kegiatan yang digunakan adalah ;
1. Pelatihan UPJA dan Perbengkelan
Pertanian
Seksi Tata Guna Lahan dan Irigasi
Sasaran :
Penyediaan Prasarana Air Irigasi pertanian
Indikator :
Halaman 81
Program yang digunakan
adalah :
(1) PENYEDIAAN SARANA
PERTANIAN
(2) PENYEDIAAN PRASARANA
PERTANIAN
(3) PENINGKATAN
PENGENDALIAN
PENANGGULANGAN
BENCANA DAN PERIJINAN
USAHA
(4) PENINGKATAN SDM DAN
KELEMBGAAN PETANI
Cakupan area pemenuhan (606 Ha)
Prasarana irigasi dan sumber air irigasi (32
lokasi)
Jalan Usaha Tani (5 lokasi)
Pelatihan teknis tata guna air (40 kelompok)
Aksi
Kegiatan Output Target Realisasi
Penambahan
air irigasi dan
jalan usaha
tani bagi
lahan
pertanian
untuk
pertanaman
seluas 1.650
Ha
Pembuatan
sumur air tanah
(27 lokasi)
540 Ha 540 Ha
Pelatihan teknis
tata guna air
40
kelompok
40
kelompok
Rehabilitasi
jaringan irigasi 1000 Ha 1000 ha
Pembangunan
dam parit (5
lokasi)
125 Ha 125 Ha
Pembangunan
jalan usaha
tani (5 lokasi)
5 km 5 km
Perbandingan penggunaan Sawah tahun 2016-2017
Penggunaan Lahan Sawah
Ditanami Padi Tidak ditanami
padi Total
1X 2X ≥ 3X Tanaman
lain Tidak
ditanami
Tahun 2016
a. Irigasi 15.294 8.329 10.215 872 0 34.710
b. Tadah hujan 2.302 0 18 183 0 2.503 c. Rawa pasang surut
0 20 18 0 0 38
d. Rawa lebak 0 0 4 0 0 4
Halaman 82
Jumlah 17.596 8.349 10.255 1.055 0 37.255
Tahun 2017
a. Irigasi 17.793 8.973 6.490 1.009 0 34.265
b. Tadah hujan 2.347 0 309 185 0 2.841
c. Rawa pasang surut
0 10 33 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah 20.140 8.983 6.832 1.194 0 37.149
Sumber : Statistik Pertanian (2016-2017)
Permasalahan saat ini adalah semakin terbatasnya
sumber daya air. Hampir semua kegiatan yang ada
adalah untuk mencari sumber-sumber air untuk
irigasi pertanian. Dari data dapat terlihat bahwa
Untuk lahan pertanian semakin terbatas, karena
penggunaan lahan beralih ke non pertanian dan
kehutanan. Karena itulah pada Tahun 2017 lebih
banyak upaya intensifikasi lahan, dengan
meningkatkan IP pada lahan yang sama.
Kegiatan yang digunakan :
(1) Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air
(2) Penunjang WISMP
(3) WISMP LOAN
(4) Pendampingan Upsus Pajale
Seksi Pupuk dan Pestisida
Sasaran :
Penyediaan Sarana Pupuk dan dan Pestisida
Indikator :
Halaman 83
Cakupan area pemenuhan (186.065 Ha)
Penyediaan pupuk bersubsidi (80.774 ton)
Penyediaan pestisida penyangga (1.090 liter)
Perbandingan perencanaan dan realisasi
penyaluran pupuk bersubsidi
JENIS PUPUK
ALOKASI
AWAL
2017
ALOKASI
PERUBAHAN
2017
REALISASI
2017 %
UREA 39.509 43.000 43.000 100
SP-36 4.063 4.382 4.382 100
ZA 18.790 18.530 8.530 100
NPK 9.349 11.716 11.716 100
PETROGANIK 3.166 3.146 3.146 100
Lokasi Penggunaan Pestisida Penyangga
Jenis Jumlah Lokasi pengendalian OPT Fungisida 115 kg Dringu, Krucil, Banyuanyar, Besuk, Leces,
Kraksaan
Insektisida 70 kg Gending, Tongas, Paiton, Krucil
358,5 liter Kraksaan, Gending, Tongas, Lumbang. Sumberasih, Maron, Leces, Banyuanyar
700 sachet Besuk, Kraksaan, Tongas, Krucil, Krejengan
Kegiatan :
1. Peningkatan Pestisida Penyangga
2. Peningkatan Pemanfaatan Pupuk dan
Pestisida Organik
3. Peningkatan Pengawalan Pupuk Bersubsidi
Halaman 84
Bidang Tanaman Perkebunan
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas,
Taaman Perkebunan
Indikator :
Angka produktivitas
Tanaman
Tanaman (daun kering) 1,6
ton/ha/th
Tebu (batangan) 70
ton/ha/th
Kopi (kopi berasan) 1,3
ton/ha/th
Program
(1) PENINGKATAN KUALITAS
BAHAN BAKU
(2) PENINGKATAN SARANA
PERTANIAN
(3) PENINGKATAN SDM DAN
KELEMBAGAAN PETANI
(4) PENGENDALIAN
PENANGGULANGAN
BENCANA DAN
PERIJINAN USAHA
Seksi Tanaman Perkebunan Semusim
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Semusim
Indikator :
Sosialisasi rencana luas areal tembakau (1500
orang)
Hibah benih tebu (44.000 mata)
Hibah pompa air (6 unit)
Hibah cultivator (6 unit)
Pupuk untuk tembakau 55.000 kg
Hibah mesin rajang tembakau (14 unit)
Hibah terpal tembakau (430 unit)
Pembinaan mutu tembakau (28 poktan)
Hibah sesek (7000 buah)
Hibah pisau rajang (60 unit)
Kegiatan :
(1) Sosialisasi Rencana Areal Tanam Tembakau
(2) Pengembangan Varietas Unggul Tanaman
Tebu
(3) Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan
Baku
(4) Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan
atau Pengesahan badan hukum kelompok
tani tembakau
Seksi Tanaman Perkebunan Tahunan
Sasaran :
Halaman 85
Peningkatan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Tahunan
Indikator :
Hibah benih kopi (24.445 batang)
Hibah benih cengkeh (4.435 batang)
Pembinaan dan hibah mesin olah basah kopi
(1 unit)
Kegiatan
(1) Pemberdayaan Penangkar Bibit Tanaman Kopi
(2) Pengembangan Tanaman Perkebunan
(3) Pembinaan Penanganan Pasca Panen dan
Bantuan Alat Pasca Panen Kopi
Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman
Perkebunan
Indikator :
Hibah sarana pengendalian Hama Penyakit (2
unit)
Pembinaan (2 poktan)
Hibah Hypotan (2 unit)
Kegiatan :
1) Gerakan Pengendalian Kwangwung pada
tanaman kelapa
Halaman 86
2) SLPHT Tanaman Kopi
Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Indikator :
1. Padi
2. Jagung
3. Bawang merah
4. Kentang
5. Kubis
6. Alpokat
7. Mangga
8. Cabe besar
9. Cabe kecil
10. Ubi kayu
Komodti
Produktivitas
(Ton/Ha)
Target Realissi
Padi 5,48
Jagung 4,48
Seksi Tanaman Pangan
Sasaran :
Peningkatan jumlah tanaman pangan unggul
Indikator :
(org) Peningkatan jumlah penangkar benih
unggul Kabupaten Probolinggo (10 orang)
(ton) Peningkatan produksi benih unggul
339.930 kg
(%) Peningkatan penggunaan benih unggul 10%
Catatan :
Penggunaan benih tanaman pertanian oleh
petani ada dua macam yaitu benih bersertifikat
dan benih jabal (non sertifikat).
Para petani untuk tanaman padi, jagung,
sayuran kubis, alpokat, dan mangga sudah
banyak yang menggunakan benih berlabel.
Sedangkan untuk tanaman kentang, bawang
merah, ubi kayu, masih sedikit yang
menggunakan benih berlabel. Salah satu
penyebabnya adalah benih bersertifikat tersebut
mahal, sedang dari petani itu sendiri sudah
menyimpan benih produksi sendiri atau produksi
lokal yang harganya lebih murah.
Kegiatan :
(1) Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi
Halaman 87
Bawang
merah
9,70
Kentang 11,77
Kubis 15,37
Alpokat 43
Magga 44
Cabe
besar
4
Cabe
kecil
1,5
Ubi kayu 16,14
Catatan :
Produktivitas tanaman
tergantung kepada Benih
unggul tanaman, tingkat
serangan OPT, dan
pemakaian teknologi
budidaya tanaman.
Produktivitas tanaman Tahun
2017 banyak diganggu oleh
(2) Pendampingan Bantuan Benih Tanaman
Pangan
(3) Pengembangan Penangkar Tanaman
Pangan dan Hortikultura
Seksi Tanaman Hortikultura
Sasaran :
Peningkatan Jumlah Tanaman hortikultura
unggulan
Indikator :
Fasilitasi GAP tan. bawang merah (2 poktan)
Bantuan benih buah unggulan (1000 batang)
Fasilitasi proses produksi benih kentang dan
buah unggulan (23 ton)
Fasilitasi operasional alat penyimpan benih (1
unit)
Komoditi
unggulan
Jumlah tanaman
Tahun 2017 Tahun 2015
Alpokat 237.563 pohon 237.577 pohon
Mangga 969.681 pohon 975.473 pohon
Bawang merah 5.743 Ha 6.127 Ha
Durian 215.015 pohon 214.332 pohon
Kubis 2.735 ha 2.156 Ha
Bawang daun 2.348 Ha 2.834 Ha
Jahe 491 Ha 461 Ha
Halaman 88
iklim yang tidak menentu. Hal
ini paling nampak pada
penurunan produktivitas
tanaman hortikultura.
Program
(1) PENINGKATAN
PRASARANA PERTANIAN
(2) PENINGKATAN SARANA
PERTANIAN
(3) PENINGKATAN SDM
DAN KELEMBAGAAN
PETANI
(4) PENINGKATAN
PENGENDALIAN
PENANGGULANAN
BENCANA DAN
PERIJINAN USAHA
Secara umum penggunaan teknologi budidaya
tanaman di Kabupaten Probolinggo masih belum
merata, misalnya metode jajar legowo belum
dilaksanakan secara menyeluruh. Kelompok
penanam padi masih belum mau mengubah tradisi
cara menanam sehingga menyulitkan alih
teknologi.
Kegiatan :
(1) Penerapan GAP Tanaman Pangan dan
Hortikultura
(2) Pengembangan Tanaman Hortikultura
Unggulan
(3) Pengembangan Unit Pembenihan Kentang
(4) Pengembangan Unit Pembenihan Hortikultura
(5) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Pertanian
Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Sasaran :
Penurunan serangan OPT tanaman pangan
dan hortikultura
Indikator :
(minggu) Peningkatan monitoring,
pelaporan, dan antipasi serangan OPT (EWS)
(52 minggu)
(%) Penurunan serangan OPT (2%)
(kali) terjadinya outbreak (0 kali)
Halaman 89
Perbandingan serangan OPT (Ha)
Padi Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Penggerek
Batang 338,2 265,8 72,4
2 Glumae 2,5 -2,5
3 Burkholderia 0,7 -0,7
4 Tungro 131,5 52,5 79
5 Xanthomonas sp 675,85 296,3 379,55
6 Burung 208,6 15,3 193,3
7 Keong Mas 18 1 17
8 Pyricularia sp 30,1 144,5 -114,4
9 Ulat Grayak 29,1 -29,1
10 Walang Sangit 49,3 162,8 -113,5
11 Rizoctonia sp 1,2 -1,2
12 Belalang Daun 0,9 -0,9
13 Karat Daun 3,6 -3,6
14 Hawar Daun 1,5 -1,5
15 Blast Daun 29,95 10,8 19,15
16 Kahat Hara
/Keasaman
Tanah
29,65 26,3 3,35
17 Tikus 85,75 134,7 -48,95
18 Hama Putih 9,7 52,5 -42,8
19 WBC 665,74 111,1 554,64
20 Hama P. Palsu 127,6 -127,6
21 Thrips 2,3 -2,3
Halaman 90
22 Belalang 0 0 0
23 Lalat bibit 0 0 0
24 Ganjur 1,5 -1,5
25 Penggulung
Daun 20 -20
Jagung Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Karat Daun 26,25 65 -38,75
2 Ulat grayak 30,4 27 3,4
3 hawar daun 23,75 9 14,75
4 Busuk batang 4 -4
5 bulai 121,6 170 -48,4
6 peng tongkol 27,6 31 -3,4
7 Lalat bibit 73,35 80 -6,65
8 Rhizoctonia 16 -16
9 Belalang daun 1 -1
10 Penggerek
batang 5,95 4 1,95
11 Ustilago 1 -1
12 Tikus 275 -275
13 Acidoporak 6 -6
Kedelai Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Ulat Grayak 3 -3
2 Lalat bibit 0 0
3 Aphis sp 0 0
4 Kumbang helm 0 0
Halaman 91
5 Karat Daun 0 0
6 Penghisap daun 0 0
7 Penghisap
polong 3 -3
Kacang Tanah Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Penggulung
Daun 0,5 -0,5
2 Karat daun 5,2 4,1 1,1
3 Ulat grayak 18,75 35,15 -16,4
4 Empuasca 0,25 0,25
5 Cesrcospora 29,55 84,75 -55,2
Kacang Hijau Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Ulat Grayak 20,4 31,15 -10,75
2 Penghisap
polong 27,7 17,4 10,3
3 virus keriting 0,65 -0,65
4 karat daun 3 -3
Bawang Merah Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Spodoptera exi 665,55 964,75 -299,2
2 coletroticum 3,9 1,05 2,85
3 layu fusarium 36,2 162,95 -126,75
4 alteria sp 1,3 -1,3
5 liriomyza sp 3,5 19,75 -16,25
6 mati pucuk 151,6 284,55 -132,95
Kentang Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
Halaman 92
1 Layu Fusarium 63 7 56
2 liriomyza sp 106,25 69,22 37,03
3 phytoptora 205,86 101,95 103,91
Kubis Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Busuk Hitam 10 -10
2 ulat grayak 6,87 -6,87
3 akar gada 0,5 -0,5
4 erwinia sp 1 -1
5 crosidolonia 24,62 -24,62
6 plutella sp 18,37 44,26 -25,89
7 alteria sp 0 0
8 Myzus / Kutu 0 0
9 phytoptora 0 0
10 Xanthomonas 9 -9
Tomat Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 phytoptora 0 0
2 Layu Fusarium 4,4 6,7 -2,3
Cabe Besar Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Virus Kuning 40,15 77,45 -37,3
2 virus keriting 0 0
3 thrip 8,5 2,5 6
4 layu fusarium 16,7 16,7 0
5 lalat buah 28,5 41,6 -13,1
6 layu bakteri 3,1 26 -22,9
Halaman 93
7 antraknose 19,6 37,5 -17,9
Cabe Kecil Tahun
2017
Tahun
2016 Selisih
1 Antraknose 3,65 -3,65
2 virus kuning 63,5 102,45 -38,95
3 Karat Daun 0 0
4 Cesrcospora 0 0
5 lalat buah 1,6 9,6 -8
6 thrips 17,85 218,2 -200,35
Penggunaan pestisida untuk Pengendalian
outbreak N
o
Nama
Pestisida Jumlah Lokasi pengendalian OPT
1 Bakterisida 30 Kg Kuripan
2 Fungisisda 160 Kg Krucil, Maron, Dringu,
Kuripan, Tiris
3 Insektisida 1.040
Liter/kg
Gending, Pajarakan,
Tongas, Leces,
Tegalsiwalan, Besuk,
Krejengean, Gading,
Kraksaan, Maron,
Sumberasih, Dringu,
Besuk, Banyuanyar,
Pajarakan
4 Rodentisid
a
120 kg Gading, Maron, Tongas
Catatan :
Halaman 94
Secara umum terjadi penurunan serangan OPT
utamanya pada tanaman pangan. Sedangkan
untuk tanaman bawang merah mengalami
kenaikan serangan OPT, dimana penyebabnya
adalah budidaya bawang merah yang intensif
pada cuaca/ iklim yang cenderung basah pada
Tahun 2017, yang mana hal tersebut
menyebabkan suburnya perkembangan OPT. Hal
inilah yang menyebabkan penurunan produktivitas
pada tanaman bawang merah.
Kegiatan :
1) Peningkatan Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) Pangan dan
Hortikultura
Bidang Pelaksana Penyuluhan
dan Bina Usaha Tani
Sasaran :
Peningkatan
kesejahteraan petani
Indikator :
RC rasio (Total
pendapatan : total biaya
produksi)
Seksi Kelembagaan dan Bina Usaha Tani
Sasaran :
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Indikator :
Pembinaan dan fasilitasi lomba HIPPA/GHIPPA
(3 kali)
Pelaksanaan workshop dan evaluasi
GAPOKTAN PUAP (144 orang)
Fasilitasi pertemuan usaha Poktan dan
pengusaha (2 temu usaha)
Halaman 95
Hasil analisa usaha tani
RC rasio-(total pendapatan :
total biaya produksi)
Komoditi Targ
et
Reali
sasi
Padi 1,47
Jagung 2,02
Ubi Kayu 2,04
Bawang
Merah
2,35
Kentang 1,79
Cabe besar 2,06
Cabe kecil 1,91
Alpokat 3,16
Mangga 1,19
Tembakau 2,53
Kopi 2,43
Tebu 2,33
Catatan :
Pada Tahun 2017 beberapa
komoditi mengalami
peningkatan harga, sehingga
Penyediaan analisa usaha tani dan
pengembalian aset (12 bulan)
Lembaga petani Tahun
2017
Tahun
2015
Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
(UPJA) 82 168
Koperasi Tani / pra koperasi 16 15
Kios Sarana Produksi Pertanian
(SAPROTAN) 360 349
Kelompok Penangkar Benih 10 9
Petani Penangkar 36 33
PPAH 3 3
PUAP 189 189
LM3 57 57
Produsen bahan pupuk organik 5 5
Regu Pengendali Hama 10 10
Dengan adanya kelompok-kelompok petani yang
berusaha di offarm maka diharapkan bisa
memperkuat bidang pertanian. Diharapkan
permasalahan-permasalahan dalam berbudidaya
dalam diselesaikan secara kelompok.
Misalnya kebutuhan pupuk organik dapat dipenuhi
oleh kelompok, dimana kelompok tersebut dapat
memproduksi pupuk organik yang sesuai dengan
kondisi lokal, selain itu diharapkan ada perputaran
ekonomi di lokasi tersebut.
Halaman 96
petani bisa menikmati
keuntungan dalam usaha
tani.
Beberapa upaya untuk
mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan petani melalui
memperkuat negosiasi para
petani dengan kelembagaan
yang kuat, mengurangi
kehilangan hasil panen,
fasilitasi pembiayaan, dan
pemberian ganti rugi akibat
gagal panen.
Program :
(1) Konsumsi Pangan
(2) Pengendalian
Penanggulangan
Bencana dan Perijinan
Usaha
Kegiatan :
(1) Penunjang Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan (PUAP)
(2) Pembinaan Pengembangan Kemitraan Petani
(3) Peningkatan Pembinaan Agribisnis
(4) Pembinaan P3A atau HIPPA
Seksi Programa dan Informasi
Sasaran :
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Indikator : • (kecamatan) Permintaan pupuk bersubsidi
sesuai alokasi (24 kecamatan)
• (bulan) Stabilitasi harga komoditi dan gap
harga tingkat petani-konsumen tidak lebar
(12 bulan)
Aksi Peningkatan
permodalan Poktan
Tahun
2017
Tahun
2016
Asuransi pertanian 0
Fasilitasi Pengembalian
pembiayaan
Catatan :
Pada Tahun 2017 terdapat program asuransi dari
kementerian pertanian . Disini diharapkan ada
kelompok yang mengikuti program tersebut.
dalam program ini petani cukup membayar Rp
Halaman 97
36.000,-/Ha/musim untuk program ini. Jika petani
mengalami gagal panen maka akan
mendapatkan ganti rugi Rp 6.000.000,- /Ha/musim.
Pada tahun 2002 terdapat program yang
memberikan pinjaman kepada kelompok-
kelompok penggilingan dan alsintan namun dana
tersebut belum dikembalikan, karena itulah maka
perlu ada pengembalikan dana tersebut ke
negara, namun masih banyak kendala yang ada
karena ketidakmampuan dalam membayar.
Kegiatan Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
Penyusunan Informasi Harga Pasar
Seksi Pemberdayaan dan Ketenagaan Penyuluh
Sasaran :
Peningkatan kesejahteraan petani
Indikator :
Fasilitasi dan pengadaan pameran produk
unggulan (6 event)
Catatan :
Kegiatan lebih banyak kepada promosi hasil
pertaiian dan penyelenggaraan event pemasaran
komoditi pertanian
Kegiatan :
(1) Promosi Hasil Produksi Pertanian
Halaman 98
Sekretariat
Sasaran :
Mendukung tercapainya
management Dinas
Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten
Probolinggo
Indikator :
Fasilitasi Perkantoran
DKPP (1 tahun)
Fasilitasi Pemeliharaan
dan Operasional Prasarana dan Sarana
DKPP (1 tahun)
Fasilitasi Peningkatan
Kapasitas dan Kompetensi Karyawan DKPP melalui
Pelatihan dan Pendidikan (10 orang)
Tercapainya Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (1 SAKIP)
Subbag Keuangan
Sasaran :
Terselenggaranya tata kelola keuangan
Indikator :
• Tersusunnya Neraca
• Tersusunnya LRA
• Tersusunnya CALK
Aksi tata kelola
keuangan Tahun 2017
Tahun
2016
Dokumen neraca Ada Ada
Dokumen LRA Ada Ada
Dokumen CALK Ada Ada
Realisasi
anggaran 91,78 96,60
Subbag Umum & Kepegawaian
Sasaran :
Fasilitasi Perkantoran DKP2
Fasilitasi Pemeliharaan dan Operasional
Prasarana dan Sarana DKP2;
Halaman 99
Management Dinas
Ketahanan Pangan dan
Pertanian dipengaruhi oleh
Perencanaan, Keuangan
dan ketersediaan
Personel. Dimana berhasil
tidaknya management yang
dilakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan
Pertanian diawali oleh ketiga
komponen tersebut.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas dan
Kompetensi Karyawan DKP2 melalui
Pelatihan dan Pendidikan
Indikator :
Sarana prasarana pendukung kegiatan DKP2
dapat terpenuhi (1 tahun)
Kebutuhan pegawai DKP2 terpenuhi (254
orang)
Pelaporan aset DKP2 terpenuhi (1 dokumen)
Aksi penyediaan
sarana dan prasarana Target Realisasi
Fasilitasi kinerja
pegawai 254 orang 254 orang
Fasilitasi kinerja dinas 28 unit 28 unit
Kegiatan :
(1) Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS
(2) Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian
(3) Penyediaan Jasa Sarana dan Prasarana Kantor
(4) Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran
(5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana
Aparatur
(6) Peningkatan dan Pengembangan Kualitas
Sumber Daya Aparatur SKPD
(7) Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit
(8) Peningkatan Pengelolaan Barang Milik Daerah
Halaman 100
Subbag. Perencanaan
Sasaran :
Tercapainya Pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) (1 Sistem).
Indikator :
Pengadaan dokumen RKA, DPA, LAKIP,
Renja, EPPD, LKPJ (6 dokumen)
Penyediaan data luas tanam, luas panen,
produksi tanaman pertanian (3 dokumen)
Terlaksananya monitoring evaluasi (4
triwulan)
Proses
kegiatan Output yang dihasilkan
Perencanaan 1 dokumen Renja, 1 dokumen
RKA
Monitoring Data luas tanam, panen, dan
produksi.
Pencapaian program kegiatan
setiap bulan
Evaluasi Dokumen LkjIP, dokumen LKPJ
Kegiatan :
(1) Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan
SKPD
Halaman 101
(2) Penyusunan dan Pengelolaan Database SKPD
(3) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Halaman 102
Tabel 3.4. PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN
PROBOLINGGO TA 2016
NO TUJUAN INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
TARGET RENJA*) PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI
CAPAIAN % RENCANA REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Pen
ingk
atan
day
a sa
ing
has
il p
rod
uks
i per
tan
ian
Peningkatan Produksi Tanaman Pertanian
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Input → Dana Rp. 000,- 112.800 90.059 80%
Pel
ayan
an A
dm
inis
tras
i Per
kan
tora
n
Output → Pembayaran rekening listrik, PDAM, dan telpon
Bulan 12 12 100%
Padi (ton) 354.121 365.659
Jagung (ton) 247.316 255.913
Outcome → Terpenuhi kebutuhan telpon (komunikasi / internet), layanan air berlangganan dan listrik
Bulan 12 12 100%
Ubi kayu (ton) 102.870 93.219
Kentang (ton) 40.294 32.949
Kubis (ton) 17.893 33.132
2
Alpokat (ton) 4.441 3.622
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Input → Dana Rp. 000,- 39.460 34.475 87%
Mangga (ton) 25.074 22.911
Output → Pembayaran honor Pengelola keuangan diperta
Orang 7 7 100%
Bawang Merah (ton)
49.023 44.734
Cabe rawit (ton) 1.389 2.160
Outcome → Terlaksananya sistem keuangan secara lebih tertib
Bulan 12 12 100%
Cabe merah (ton)
1.581 1.412
Halaman 103
NO TUJUAN INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
TARGET RENJA*) PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI
CAPAIAN % RENCANA REALISASI
3
Penyediaan Jasa Tenaga non PNS
Input → Dana Rp. 000,- 217.040 214.590 99%
Output → Pembayaran
karyawan non PNS Diperta
Orang 11 11 100%
Outcome → Tercapainya kinerja
para pegawai non PNS Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Bulan 12 12 100%
4
Penyediaan Jasa Sarana dan Prasarana Kantor.
Input → Dana Rp. 000,- 913.010 864.574 95%
Output → Pengadaan barang operasional dinas, biaya operasional dinas secara umum
Bulan 12 12 100%
Outcome → Pelaksanaan operasional Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tertib dan rapi
Tahun 1 1 100%
5
Pen
ingk
atan
Sar
ana
dan
Pra
sara
na
Ap
arat
ur
Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan Prasarana Aparatur
Input → Dana Rp. 000,- 232.190 161.779 70%
Output → Pengadaan barang dan Jasa sarana perkantoran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Bulan 12 12 100%
Outcome → Prasarana dan
sarana Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Tahun 1 1 100%
Halaman 104
menjadi tetap baik kualitasnya
Halaman 41
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan Laporan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian yang berupa Neraca dan Catatan atas Laporan
Keuangan maka terdapat Kenaikan asset yang mana
penyebab utamanya adalah Penambahan belanja modal
berupa bangunan, peralatan dan mesin pertanian yang
dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo.
Postur peruntukan anggaran di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian adalah banyak di pemberian Hibah
(63,77 %) kepada kelompok tani dan HIPPA. Dimana hibah
barang ini berupa pemberian prasarana dan sarana
pertanian.
Tabel 3.5. Komposisi Jenis Belanja dan Pagu Anggaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian TA 2016
No Jenis Belanja Pagu anggaran
(Rp) (%)
1 Belanja Pegawai (tidak
langsung) 9.937.969.000 8,91
2 Belanja Pegawai (langsung) 1.190.675.000 1,55
3 Belanja Barang dan Jasa 13.088.061.000 78,11
4 Belanja Modal 244.690.000 11,42
Total Belanja Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian 23.861.395.000 100
Sumber : RKA DKPP Kabupaten Probolinggo (2017)
Perlu diperhatikan juga bahwa terdapat Pendapatan
Asli Daerah yang dihasilkan dari Penjualan hasil pertanian
utamanya benih kentang dan benih padi.
Halaman 42
Neraca Keuangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
- Per 31 Desember 2017
URAIAN TAHUN 2017 TAHUN 2016
ASET
ASET LANCAR
Piutang Pendapatan 0,00 4.866.666,66
Penyisihan Piutang 0,00 (4.866.666,66)
Beban Dibayar Dimuka 0,00 0,00
Persediaan 248.300.000,00 368.359.200,00
JUMLAH ASET LANCAR 248.300.000,00 368.359.200,00
ASET TETAP
Tanah 5.544.633.941,67 5.544.633.941,67
Peralatan dan Mesin 17.851.294.058,84 17.780.838.318,84
Gedung dan Bangunan 23.694.419.550,00 24.280.211.050,00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
5.644.134.000,00 5.579.276.000,00
Aset Tetap Lainnya 2.877.719.965,00 2.877.719.965,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan
0,00 0,00
Akumulasi Penyusutan (16.112.485.155,67) (16.112.485.155,67)
JUMLAH ASET TETAP 39.499.716.359,84 39.950.194.119,84
ASET LAINNYA
Tagihan Jangka Panjang 0,00 0,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
0,00 0,00
Aset Tidak Berwujud 94.611.700,00 130.045.600,00
Aset Lain-lain 116.976.400,00 116.976.400,00
JUMLAH ASET LAINNYA 211.588.100,00 247.022.000,00
JUMLAH ASET 39.959.604.459,84 40.565.575.319,84
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Beban 23.594.620,00 7.307.261,00
Utang Jangka Pendek Lainnya
0,00 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
23.594.620,00 7.307.261,00
JUMLAH KEWAJIBAN 23.594.620,00 7.307.261,00
EKUITAS
EKUITAS 39.936.009.839,84 40.558.268.058,84
Halaman 43
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
39.959.604.459,84 40.565.575.319,84
Sumber : Subbag Keuangan DKPP Kab Probolinggo (2017)
1. PENDAPATAN Rp. 604.333.333,31
1. Pendapatan Asli Daerah Rp. 604.333.333,31
1.1
1.2
Hasil Retribusi Daerah
Lain-lain pendapatan Asli
Daerah yang Sah
Rp.
Rp.
556.000.000,00
48.333.333,31
Jumlah tersebut merupakan pendapatan asli Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai
berikut :
No Uraian Target
(Rp) Realisasi
(Rp)
1 Hasil Kebun Benih
Kentang 391.950.000,- 396.000.000,-
2 Hasil Unit Pengolahan
Benih Padi 159.050.000,- 160.000.000,-
3 Hasil Penyewaan
alsintan 18.500.000- 18.500.000,-
4 Hasil penjualan beras
murah 26.000.000,- 26.000.000,-
5 Lain-lain 4.500.000,- 3.833.333,31,-
Jumlah 600.000.000,- 604.333.333,31,-
Halaman 44
URAIAN REKENING ANGGARAN REALISASI
PENDAPATAN 600.000.000,00 604.333.333,31
PENDAPATAN ASLI DAERAH 600.000.000,00 604.333.333,31
Hasil Retribusi Daerah 551.000.000,00 556.000.000,00
Retribusi Jasa Usaha 551.000.000,00 556.000.000,00
Retribusi Penjualan Produksi Usaha
Daerah
551.000.000,00 556.000.000,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
49.000.000,00 48.333.333,31
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 49.000.000,00 48.333.333,31
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 49.000.000,00 48.333.333,31
BELANJA 24.461.395.000,0
0
23.416.013.196,0
0
BELANJA TIDAK LANGSUNG 9.937.969.000,00 9.829.069.193,00
Belanja Pegawai 9.937.969.000,00 9.829.069.193,00
Belanja Gaji dan Tunjangan 8.494.219.000,00 8.601.374.816,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 6.442.214.000,00 6.557.097.800,00
Tunjangan Keluarga 643.856.000,00 651.330.019,00
Tunjangan Jabatan 348.536.000,00 351.825.000,00
Tunjangan Fungsional 600.304.000,00 594.810.000,00
Tunjangan Fungsional Umum 80.745.000,00 88.175.000,00
Tunjangan Beras 365.132.000,00 345.298.560,00
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 12.762.000,00 12.753.632,00
Pembulatan Gaji 670.000,00 84.805,00
Belanja Tambahan Penghasilan PNS 1.443.750.000,00 1.227.694.377,00
Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Beban Kerja
1.443.750.000,00 1.227.694.377,00
BELANJA LANGSUNG 14.523.426.000,0
0
13.586.944.003,0
0
Belanja Pegawai 1.190.675.000,00 832.195.000,00
Honorarium PNS 241.975.000,00 225.445.000,00
Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan
28.025.000,00 26.325.000,00
Honorarium Tim Pengadaan
Barang Dan Jasa
72.450.000,00 65.575.000,00
Honorarium Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah
25.800.000,00 25.100.000,00
Honorarium Pelaksanaan Kegiatan 96.500.000,00 89.995.000,00
Halaman 45
Honorarium Operator Sistem
Informasi Kepemerintahan
(Program Aplikasi Penunjang
Pekerjaan)
19.200.000,00 18.450.000,00
Honorarium Non PNS 948.700.000,00 606.750.000,00
Honorarium Pegawai
Honorer/Tidak Tetap
940.900.000,00 599.600.000,00
Honorarium Pelaksanaan Kegiatan 7.800.000,00 7.150.000,00
Belanja Barang dan Jasa 13.088.061.000,0
0
12.514.053.013,0
0
Belanja Bahan Pakai Habis 223.065.500,00 215.755.250,00
Belanja Alat Tulis Kantor 157.940.500,00 154.625.500,00
Belanja Alat Listrik Dan Elektronik
(Lampu Pijar, Battery Kering)
5.840.000,00 5.840.000,00
Belanja Perangko, Materai Dan
Benda Pos Lainnya
3.225.000,00 3.225.000,00
Belanja Peralatan Kebersihan dan
Bahan Pembersih
16.315.000,00 16.315.000,00
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 34.685.000,00 30.827.250,00
Belanja Cenderamata/Souvenir,
Vandle, Piala, Bingkisan dan
Bentuk Penghargaan Lain
800.000,00 800.000,00
Belanja Alat Bantu Penyimpanan
Pergudangan
4.260.000,00 4.122.500,00
Belanja Bahan/Material 1.431.225.200,00 1.390.890.200,00
Belanja Bahan Baku Bangunan 10.530.200,00 10.530.200,00
Belanja Bahan/Bibit Tanaman 186.635.000,00 183.660.000,00
Belanja Bahan Obat-Obatan 271.350.000,00 268.640.000,00
Belanja Bahan Percontohan 14.100.000,00 14.100.000,00
Belanja Bahan Praktek/Latihan 297.090.000,00 276.010.000,00
Belanja Bahan Pupuk Tanaman 52.900.000,00 52.900.000,00
Belanja Bahan Pameran 8.000.000,00 8.000.000,00
Belanja Bahan Obat-obatan untuk
Tanaman/Hewan
554.620.000,00 544.050.000,00
Belanja Kebutuhan Pokok 36.000.000,00 33.000.000,00
Belanja Jasa Kantor 437.908.000,00 255.697.990,00
Belanja Telepon 192.400.000,00 111.094.826,00
Belanja Air 33.900.000,00 11.979.250,00
Belanja Listrik 189.600.000,00 110.615.914,00
Belanja Surat Kabar/Majalah 13.008.000,00 13.008.000,00
Belanja
Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/T
V Kabel/TV Satelit
7.000.000,00 7.000.000,00
Halaman 46
Belanja Sertifikasi 2.000.000,00 2.000.000,00
Belanja Perawatan Kendaraan
Bermotor
28.000.000,00 25.753.700,00
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas
Dan Pelumas
3.000.000,00 3.000.000,00
Belanja Jasa KIR 200.000,00 0,00
Belanja Pajak Kendaraan
Bermotor
11.800.000,00 9.753.700,00
Belanja Jasa Service 13.000.000,00 13.000.000,00
Belanja Cetak dan Penggandaan 44.313.000,00 39.871.000,00
Belanja Cetak 21.906.000,00 20.366.000,00
Belanja Penggandaan 22.407.000,00 19.505.000,00
Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
30.400.000,00 28.900.000,00
Belanja Sewa
Gedung/Kantor/Tempat
24.700.000,00 23.200.000,00
Belanja Sewa Ruang
Rapat/Pertemuan
5.700.000,00 5.700.000,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 38.950.000,00 35.650.000,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas
Darat
38.950.000,00 35.650.000,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
26.855.000,00 24.250.000,00
Belanja Sewa Meja Kursi 10.755.000,00 8.950.000,00
Belanja Sewa Generator 600.000,00 600.000,00
Belanja Sewa Tenda 9.050.000,00 9.050.000,00
Belanja Sewa Sound System 3.250.000,00 2.450.000,00
Belanja Sewa Panggung 3.200.000,00 3.200.000,00
Belanja Makanan dan Minuman 970.987.500,00 960.507.500,00
Belanja Makanan Dan Minuman
Rapat
399.297.500,00 396.417.500,00
Belanja Makanan Dan Minuman
Kegiatan
571.690.000,00 564.090.000,00
Belanja Pakaian khusus dan hari-
hari tertentu
40.165.000,00 40.165.000,00
Belanja Seragam untuk
Kegiatan/Event Khusus
40.165.000,00 40.165.000,00
Belanja Perjalanan Dinas 645.637.000,00 609.641.563,00
Belanja Perjalanan Dinas Dalam
Daerah
319.512.000,00 295.980.000,00
Belanja Perjalanan Dinas Luar
Daerah
326.125.000,00 313.661.563,00
Halaman 47
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi
dan bimbingan teknis PNS 194.754.000,00 167.097.400,00
Belanja Kursus-Kursus
Singkat/Pelatihan
194.754.000,00 167.097.400,00
Belanja Pemeliharaan 140.589.800,00 140.588.914,00
Belanja Pemeliharan Peralatan
dan Mesin
124.589.800,00 124.588.914,00
Belanja Pemeliharan Gedung
dan Bangunan
16.000.000,00 16.000.000,00
Belanja Jasa Konsultansi 249.502.000,00 236.905.000,00
Belanja Jasa Konsultansi
Perencanaan
122.372.000,00 112.705.000,00
Belanja Jasa Konsultansi
Pengawasan
127.130.000,00 124.200.000,00
Belanja Barang Untuk Diserahkan
kepada Masyarakat/Pihak Ketiga 6.895.879.000,00 6.683.049.296,00
Belanja Barang Yang Akan
Diserahkan Kepada Masyarakat
6.895.879.000,00 6.683.049.296,00
Belanja Barang Untuk Dijual kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga 50.000.000,00 50.000.000,00
Belanja Barang Yang Akan Dijual
Kepada Masyarakat
50.000.000,00 50.000.000,00
Uang untuk diberikan kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat
16.750.000,00 16.750.000,00
Uang untuk diberikan kepada
Masyarakat
16.750.000,00 16.750.000,00
Belanja Jasa Pelaksanaan
Kegiatan
1.623.080.000,00 1.592.580.200,00
Belanja Jasa Narasumber/Tenaga
Ahli/Instruktur/Pelatih
403.050.000,00 396.300.000,00
Belanja Jasa Petugas Pendukung
dan Peserta Kegiatan
1.020.825.000,00 1.002.550.000,00
Belanja Jasa/Upah/Ongkos
Tenaga Harian
161.930.000,00 161.855.200,00
Belanja Jasa
Dekorasi/Dokumentasi dan Publikasi
27.275.000,00 21.875.000,00
Belanja Jasa Event Organizer 10.000.000,00 10.000.000,00
Belanja Modal 244.690.000,00 240.695.990,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat
Pengolahan
155.690.000,00 152.604.020,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat
Laboratorium Pertanian
76.000.000,00 74.000.000,00
Halaman 48
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat Pasca
Panen
79.690.000,00 78.604.020,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat Kantor
9.000.000,00 9.000.000,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat Kantor
Lainnya
9.000.000,00 9.000.000,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Komputer
15.000.000,00 14.233.970,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Personal
Komputer
12.000.000,00 11.307.370,00
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Peralatan
Komputer Mainframe
3.000.000,00 2.926.600,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - Pengadaan Instalasi Air
Minum/Air Bersih
65.000.000,00 64.858.000,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan - Pengadaan Air
Bersih/Air Baku Lainnya
65.000.000,00 64.858.000,00
Halaman 49
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD
4.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos pada Laporan Realisasi
Anggaran (LRA)
4.1.1 Pendapatan
PENDAPATAN
I. Pendapatan Asli Daerah 604.333.333,31
Hasil Retribusi Daerah 556.000.000,00
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 48.333.333,31
4.1.2 Belanja
BELANJA
I. Belanja Tidak Langsung 9.829.069.193,00
Belanja Pegawai 9.829.069.193,00
Jumlah tersebut merupakan belanja pegawai yang telah
direalisasikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari belanja
pegawai tersebut adalah sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
(Dalam Rupiah)
1 Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi 6.557.097.800,00
2 Tunjangan Keluarga 651.330.019,00
3 Tunjangan Jabatan 351.825.000,00
4 Tunjangan Fungsional 594.810.000,00
5 Tunjangan Fungsional Umum 88.175.000,00
6 Tunjangan Beras 345.298.560,00
7 Tunjangan PPh/ Tunjangan Khusus 12.753.632,00
8 Pembulatan Gaji 84.805,00
Halaman 50
9 Tambahan Penghasilan Berdasarkan
Beban Kinerja
1.227.694.377,00
JUMLAH 9.829.069.193,00
II. Belanja Langsung 13.586.944.003,00
Belanja Pegawai 832.195.000,00
Jumlah tersebut merupakan belanja pegawai yang telah direalisasikan
oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari belanja barang dan jasa
tersebut adalah sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
(Dalam Rupiah)
1 Honorarium PNS 225.445.000,00
2 Honorarium Non-PNS 606.750.000,00
JUMLAH 832.195.000,00
Belanja Barang dan Jasa 12.514.053.013,00
Jumlah tersebut merupakan belanja barang dan jasa yang telah
direalisasikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari
belanja barang dan jasa tersebut adalah sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
(Dalam Rupiah)
1 Belanja Bahan Pakai Habis 215.755.250,00
2 Belanja Bahan/Material 1.390.890.200,00
3 Belanja Jasa Kantor 255.697.990,00
4 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 25.753.700,00
5 Belanja Cetak dan Penggandaan 39.871.000,00
6 Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
28.900.000,00
7 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 35.650.000,00
8 Belanja Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
24.250.000,00
Halaman 51
9 Belanja Makanan dan Minuman 960.507.500,00
10 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari
Tertentu
40.165.000,00
11 Belanja Perjalanan Dinas 609.641.563,00
12 Belanja Pemeliharaan 140.588.914,00
13 Belanja Jasa Konsultasi 236.905.000,00
14 Belanja Barang untuk Diserahkan
Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
6.683.049.296,00
15 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis PNS
167.097.400,00
16 Belanja Barang untuk Dijual Kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga
50.000.000,00
17 Uang untuk Diberikan Kepada Pihka
Ketiga/Masyarakat
16.750.000,00
18 Belanja Jasa Pelaksanaan Kegiatan 1.592.580.200,00
JUMLAH 12.514.053.013,00
Belanja Modal 240.695.990,00
Jumlah tersebut merupakan belanja modal yang telah direalisasikan
oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari belanja modal tersebut
adalah sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
(Dalam Rupiah)
1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 175.837.990,00
2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 64.858.000,00
JUMLAH 240.695.990,00
4.2 Rincian dari penjelasan masing-masing pos pada Laporan Posisi Keuangan
(Neraca)
4.2.1 Aset Lancar
Halaman 52
ASET
ASET LANCAR
Persediaan 248.300.000,00
Jumlah Aset Lancar 248.300.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan yang dimiliki oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo per 31
Desember 2017. Adapun rincian dari persediaan tersebut adalah
sebagai berikut :
No Uraian
Jumlah
(Dalam
Rupiah)
1 Persediaan Alat Listrik -
2 Persediaan Alat Tulis Kantor 308.000,00
3 Persediaan Bahan Bakar -
4 Persediaan Bahan Makanan Pokok 119.250.000,00
5 Persediaan Benda Pos -
6 Persediaan Bahan Kimia 7.691.500,00
7 Persediaan Barang Cetak 175.000,00
8 Persediaan Bahan Obat-obatan 120.875.500,00
JUMLAH 248.300.000,00
RINCIAN PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN POKOK :
MUTASI GABAH KERING
Tahun
Mutasi
Tambah
(Kg)
Mutasi
Kurang (Kg)
Saldo
Gabah
(Kg)
Keterangan Mutasi
2013 20.850
2014 2.000 18.850
Pengurangan gabah
karena ada bencana
di tiris
20.000 38.850 Pengadaan gabah
2015 10.000 48.850 Pengadaan gabah
2016 20.000 68.850 Pengadaan Gabah
2017 45.000 23.850 Saldo Akhir Gabah
Kering Tahun 2017
Halaman 53
Selama tahun 2015 dan 2016, gabah kering tidak disalurkan karena ada
beberapa alasan dan faktor :
1. Tidak adanya permintaan dari masyarakat.
2. Bila dijual kembali keuntungan yang diperoleh minimal harus
2,5% dari pembelian. Oleh sebab itu tidak dijual kembali karena
keuntungan minimal sebesar 2,5% tidak terpenuhi artinya
keuntungan kurang dari 2,5%.
Tahun 2017, terdapat mutasi kurang dari gabah kering sebanyak 45.000
kg dikarenakan adanya kenaikan harga bahan pangan pokok,
sehingga beberapa daerah terutama untuk warga miskin akhirnya
kesulitan memperoleh bahan pangan. Akhirnya pemerintah membantu
dengan mengeluarkan stock cadangan pangan.
4.2.2 Aset Tetap
ASET
ASET TETAP
Tanah 5.544.633.941,67
Tanah Sawah Satu Tahun Ditanami 2.977.378.333,00
Tanah Ladang 311.870.000,00
Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa 896.230.083,67
Tanah Kosong 1.359.155.525,00
JUMLAH 5.544.633.941,67
Peralatan dan Mesin 17.851.294.058,84
Jumlah tersebut merupakan saldo peralatan dan mesin yang dimiliki
oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari peralatan dan mesin
tersebut adalah sebagai berikut :
No Akun Neraca Saldo Per 30
Desember 2017
KIB B Peralatan dan Mesin 17.851.294.058,84
2.2 Alat-Alat Berat 210.740.000
2.3 Alat-Alat Angkutan 4.604.745.750,00
2.4 Alat Bengkel dan Alat Ukur 385.771.000,00
Halaman 54
2.5 Alat Pertaian 5.128.022.544,00
2.6 Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.754.518.976,84
2.7 Alat Studio dan Alat Komunikasi 1.366.481.752,00
2.8 Alat-Alat Kedokteran -
2.9 Alat Laboratorium 388.064.036,00
2.10 Alat Keamanan 12.950.000,00
JUMLAH 17.851.294.058,84
Gedung dan Bangunan 23.694.419.550,00
Jumlah tersebut merupakan saldo gedung dan bangunan yang dimiliki
oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo
per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari gedung dan bangunan
tersebut adalah sebagai berikut :
No Akun Neraca Saldo Per 31
Desember 2017
KIB C Gedung dan Bangunan 23.694.419.550,00
3.11 Bangunan Gedung 23.694.419.550,00
3.12 Bangunan Monumen -
Jalan, Jaringan dan Instalasi 5.644.134.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo jalan, jaringan dan instalasi yang
dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari
jalan, jaringan dan instalasi tersebut adalah sebagai berikut :
No Akun Neraca Saldo Per 31
Desember 2017
KIB D Jalan, Jaringan dan Instalasi 5.644.134.000,00
4.13 Jalan dan Jembatan 2.153.320.000,00
4.14 Bangunan Air (Irigasi) 3.319.364.000,00
4.15 Instalasi 97.450.000,00
Halaman 55
4.16 Jaringan 74.000.000,00
Aset Tetap Lainnya 2.877.719.965,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aset tetap lainnya yang dimiliki oleh
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo per 31
Desember 2017. Adapun rincian dari aset tetap lainnya tersebut adalah
sebagai berikut:
No Akun Neraca Saldo Per 31
Desember 2017
KIB E Aset Tetap Lainnya 2.877.719.965,00
5.17 Buku dan Perpustakaan Lainnya 13.775.000,00
5.18 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 712.150,00
5.19 Hewan/Ternak dan Tumbuhan 2.863.232.815,00
Akumulasi Penyusutan
(16.112.485.155,6
7)
Jumlah tersebut merupakan akumulasi penyusutan atas aset tetap
yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo per 31 Desember 2017. Adapun rincian dari akumulasi
penyusutan atas aset tetap tersebut adalah sebagai berikut :
No Akun Neraca Saldo Per 31
Desember 2017
KIB B Akm. Peny. Peralatan dan Mesin (11.123.505.911,00)
2.2 Akm. Peny. Alat-Alat Berat (83.041.000,00)
2.3 Akm. Peny. Alat-Alat Angkutan (2.494.088.100,00)
2.4 Akm. Peny. Alat Bengkel dan Alat Ukur (276.726.800,00)
Halaman 56
2.5 Akm. Peny. Alat Pertaian dan
Peternakan
(3.766.181.517,60)
2.6 Akm. Peny. Alat-Alat Kantor dan
Rumah Tangga
(3.437.876.167,00)
2.7 Akm. Peny. Alat Studio dan Alat
Komunikasi
(915.990.310,40)
2.9 Akm. Peny. Alat Laboratorium (141.832.016,00)
2.10 Akm. Peny. Alat Keamanan (7.770.000,00)
KIB C Akm. Peny. Gedung dan Bangunan (2.662.016.224,67)
3.11 Akm. Peny. Bangunan Gedung (2.662.016.224,67)
3.12 Akm. Peny. Bangunan Monumen -
KIB D Akm. Peny. Jalan, Jaringan dan
Instalasi
(2.326.963.020,00)
4.13 Akm. Peny. Jalan dan Jembatan (1.160.832.100,00)
4.14 Akm. Peny. Bangunan Air (Irigasi) (1.141.386.920,00)
4.15 Akm. Peny. Instalasi (13.644.000,00)
4.16 Akm. Peny. Jaringan (11.100.000,00)
Akumulasi Penyusutan (16.112.485.155,67)
Jumlah Aset Tetap 39.955.194.119,84
4.2.3 Aset Lainnya
ASET
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud 94.611.700,00
Aset Lain-lain 116.976.400,00
Jumlah Aset Lainnya 211.588.100,00
2.2.4 Barang Ekstra Kompatabel
No Nama Aset Tanggal Perolehan Harga
1 Mesin Hitung Manual 01/11/2017 600.000,00
Halaman 57
2 Perkakas Kantor 01/11/2017 410.000,00
3 Flashdisk 01/11/2017 600.000,00
Jumlah Barang Ekstra Kompatabel 1.610.000,00
4.2.5 Kewajiban
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Beban 23.594.620,00
4.2.6 Ekuitas
EKUITAS
Ekuitas 39.936.009.839,84
4.3 Rincian dari penjelasan masing-masing pos pada Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE)
EKUITAS
Ekuitas Awal 40.558.268.058,84
Surplus/Defisit – LO (22.748.207.665,01)
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan :
Koreksi Nilai Persediaan 0,00
Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00
Koreksi Ekuitas Lainnya 0,00
Mutasi Antar Entitas Akuntansi – Aset Tetap
Perolehan Tahun Sebelumnya
(689.563.750,00)
Mutasi Antar Entitas Akuntansi – Aset Tetap
Perolehan Tahun Berjalan
0,00
Koreksi Utang Beban Tahun Sebelumnya 0,00
Penghapusan Aset Lain-Lain Tahun
Sebelumnya
0,00
Halaman 58
Penghapusan Aset Tetap Tahun Sebelumnya 0,00
Koreksi Piutang Tahun Sebelumnya (1.033.333,34)
Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 0,00
Mutasi Antar Entitas Akuntansi – Aset Lainnya 0,00
Koreksi Penyisihan Piutang Pendapatan Tahun
Sebelumnya
4.866.666,66
Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan 22.811.679.862,69
Ekuitas Akhir 39.936.009.839,84
4.4 Rincian dari penjelasan masing-masing pos pada Laporan Operasional
(LO)
4.3.1 Pendapatan-LO
PENDAPATAN-LO
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO
Pendapatan Retribusi Daerah – LO 556.000.000,00
Lain-lain PAD Yang Sah – LO 48.333.333,31
Pendapatan Lainnya - LO (3.833.333,32)
4.3.2 Beban
BEBAN
BEBAN OPERASI
Beban Operasi 23.348.707.665,00
Jumlah tersebut merupakan beban operasi yang dimiliki oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo per 31
Desember 2017. Adapun rincian dari beban operasi tersebut adalah
sebagai berikut:
No Uraian Saldo Per 31
Desember 2017
1 Beban Pegawai – LO 9.840.232.361,00
2 Beban Barang dan Jasa 13.471.431.404,00
3 Beban Penyusutan dan Amortisasi 35.433.900,00
Halaman 59
4 Beban Penyisihan Piutang 0,00
5 Beban Lain-Lain 1.610.000,00
JUMLAH 23.348.707.665,00
4.5 Dana Non APBD Tahun 2017
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
No Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
1
Pendampingan KRPL
Tahap Pengembangan
Tahun 2017
116.000.000,0
0
114.000.000,0
0 98,28
2 Pendampingan
Kabupaten 3.500.000,00 700.000,00 20,00
3 Pendampingan,
Pemantapan dan Evaluasi 63.760.000,00 41.120.000,00 64,49
Dukungan Manajemen dan Administrasi
4 Dukungan Manajemen
dan Administrasi 22.000.000,00 15.400.000,00 70,00
Kawasan Mandiri Pangan (KMP)
5
Pendampingan Kawasan
Mandiri pangan Tahap
Penumbuhan
155.000.000,0
0
146.700.000,0
0 66,68
6 Pembinaan, Pemantauan
dan Evaluasi 65.000.000,00 29.620.000,00 45,57
Pemantapan Sistem Penyuluh Pertanian
7 Peningkatan Kinerja
Penyuluh Pertanian 69.300.000,00 69.300.000,00 100,00
8 Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Petani
280.000.000,0
0
280.000.000,0
0 100,00
Halaman 60
9
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian
427.448.000,0
0
427.448.000,0
0 100,00
Halaman 61
Untuk belanja Langsung Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian kabupaten Probolinggo penyerapan anggaran
mencapai 91,8 %, dimana terdapat beberapa pekerjaan yang
tidak bisa dikerjakan.
Tabel 3.6. Pagu dan Realisasi Belanja Langsung DKPP Kabupaten Probolinggo
TA 2017
PROGRAM / KEGIATAN PAGU
ANGGARAN REALISASI
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.713.800.000 1.159.269.660
Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS 892.150.000 550.850.000
Penyediaan jasa Administrasi kepegawaian 67.000.000 65.550.000
Penyediaan jasa sarana dan prasarana kantor 338.750.000 309.179.670
Penyediaan jasa pelayanan administrasi
perkantoran
415.900.000 233.689.990
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
119.600.000 82.962.500
Peningkatan dan pengembangan kualitas
Sumber Daya Aparatur SKPD
100.000.000 63.362.500
Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit 19.600.000 19.600.000
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Aparatur
218.885.000 212.780.064
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan
prasarana aparatur
218.885.000 212.780.064
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
119.100.000 115.700.000
Peningkatan Pengelolaan Barang Milik Daerah 10.000.000 10.000.000
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 39.100.000 39.100.000
Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan
SKPD
35.000.000 32.070.000
Penyusunan dan Pengelolaan Database SKPD 35.000.000 34.530.000
Program Peningkatan SDM dan Kelembagaan
Petani
611.250.000 597.911.500
Pengembangan Penangkar Tanaman Pangan
dan Holtikultura
45.000.000 44.850.000
Penerapan GAP Tanaman Pangan dan
Hortikultura
45.000.000 45.000.000
Halaman 62
Pelatihan UPJA dan Perbengkelan Pertanian 50.000.000 48.600.000
Penunjang WISMP 75.000.000 72.149.750
WISMP LOAN 300.000.000 292.886.750
Sosialisasi rencana areal tanam tembakau 96.250.000 94.425.000
Program Peningkatan Konsumsi Pangan 137.150.000 134.639.500
Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan
suplai pangan
32.150.000 31.214.500
Penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK)
80.000.000 79.975.000
Penunjang Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan (PUAP)
25.000.000 23.450.000
Program Pengelolaan Cadangan Pangan 120.000.000 116.040.200
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah 120.000.000 116.040.200
Program Penyediaan Infrastruktur Kemandirian
Pangan
102.350.000 102.169.000
Pengembangan Desa Mandiri Pangan 52.350.000 52.225.000
Pemanfaatan Pekarangan Untuk
Pengembangan Pangan
50.000.000 49.944.000
Program Peningkatan Ketahanan Pangan 400.000.000 396.186.520
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 150.000.000 147.960.000
Peningkatan Diversifikasi Pangan 150.000.000 149.450.000
Peningkatan Pengelolaan Cadangan Pangan
Daerah
100.000.000 98.776.520
Program Peningkatan Sarana Pertanian 612.750.000 579.868.265
Pengembangan varietas unggul tanaman tebu 45.125.000 43.721.000
Pengembangan tanaman perkebunan 94.000.000 93.107.000
Pembinaan Penanganan Pasca Panen dan
Bantuan Alat Pasca Panen Kopi
115.000.000 111.175.000
Pendampingan Bantuan Benih Tanaman Pangan 40.000.000 40.000.000
Pengembangan Tanaman Hortikultura Unggulan 200.000.000 176.735.000
Pendampingan UPSUS PAJALE 32.500.000 32.425.000
Peningkatan dan pengawasan Pupuk Bersubsidi 42.125.000 39.948.000
Pemberdayaan penangkar bibit tanaman kopi 44.000.000 42.757.265
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku 3.500.000.000 3.269.667.209
Standarisasi kualitas bahan baku 1.464.525.000 1.322.906.896
Halaman 63
Penanganan panen dan pasca panen bahan
baku
591.750.000 538.800.000
Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan
dan/atau pengesahan badan hukum kelompok
tani tembakau
1.443.725.000 1.407.960.313
Program Peningkatan Prasarana Pertanian 5.519.741.000 5.485.400.585
Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air 4.943.991.000 4.912.767.585
Pengembangan Unit Pembenihan Kentang 425.750.000 422.633.000
Pengembangan Unit Pembenihan Hortikultura 20.000.000 20.000.000
Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi 130.000.000 130.000.000
Program Pengendalian Penanggulangan Bencana
dan Perijinan Usaha
1.348.800.000 1.326.334.500
Peningkatan Pemanfaatan Pupuk dan Pestisida
Organik
50.000.000 49.700.000
Peningkatan Pestisida Penyangga 220.000.000 216.310.000
Pembinaan Pengembangan Kemitraan Petani 35.000.000 34.981.500
Gerakan pengendalian kwangwung pada
tanaman kelapa
43.500.000 43.473.000
SLPHT tanaman kopi 41.500.000 40.912.000
Penyusunan Informasi Harga Pasar 20.000.000 19.990.000
Peningkatan Pembinaan Agribisnis 40.000.000 40.000.000
Pembinaan P3A atau HIPPA 80.000.000 79.975.000
Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Pertanian
90.000.000 86.918.000
Promosi Hasil Produksi Pertanian 115.000.000 111.145.000
Pengembangan Penerapan GHP 48.000.000 48.000.000
Peningkatan Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) Pangan dan
Hortikultura
565.800.000 554.930.000
Sumber : Subag Keuangan DKPP Kabupaten Probolinggo 2017.
Halaman 64