Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang WASPADAI · PDF fileSTBM Efektif Cegah 11 Leptospirosis...
date post
02-Mar-2019Category
Documents
view
224download
0
Embed Size (px)
Transcript of Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang WASPADAI · PDF fileSTBM Efektif Cegah 11 Leptospirosis...
1Intan Edisi 32/2017
INFORMASI KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
Edisi 32 / 2017
Tidak Untuk Diperjualbelikan
WASPADAIWASPADAIWASPADAIWASPADAIWASPADAILEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISWASPADAIWASPADAIWASPADAIWASPADAIWASPADAILEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSISLEPTOSPIROSIS
2 Intan Edisi 32/2017
3Intan Edisi 32/2017
REDAKTUR:
SEKRETARIAT:
DISTRIBUSI:
Pemimpin Umum:Hj. Dwi Harti Nugraheni,
SKM, MKM
Pemimpin Redaksi:H. Abdul Azis, SIP
dr. M Jusran Jufri,MM.Kes
dr. Sri Indriyani
Sri Indriastuti,SKM, M.Kes
Muji Harja,S.Farm, Apt
Sri Lestari, SKM, MKM
Mulyadi
TIM REDAKSI
Pepen Supendi, S.Sos
dr. Hendra Tarmizi,MARS
Toha SKM, M.Si
Nurdiana Yanuarti, SKM
Redaksi Ahli:dr. Hj. Desiriana Dinardianti, MARSdr. Hj. Dede Widyawati, M.Kesdr. Ni Wayan Manik, MKKdr. Hj. Midrawati,MMdr. Hj. Corah Usman
IKLAN & MARKETING:
Kusnadi, SKM, MKM Nur Qomariah, SKM, MMKes
Reza Barzera, SST
KONTRIBUTOR:
Nining Mularsih, SKM, M.Epid
REPORTER/FOTOGRAFER:
Udi SuhendiSaehul Anwar
LAYOUT & DESIGN:
Eva FahrudinKurniawan
4 Intan Edisi 32/2017
INDEKS
26
Penataan LingkunganKelapa Dua MasukPenilaian Nasional
28
Digagas Tahun 2018Kabupaten Tangerang
Punya Perda KTR
14Kabupaten TangerangCanangkan Program1 Rumah 1 Jumantik
11STBM Efektif CegahLeptospirosis6WaspadaiLeptospirosis
16Perlu DikampanyekanSukses Imunisasi MR20Fatwa MUI TentangImunisasi22Difteri:Gejala, Penyebab,
Pengobatan
5Intan Edisi 32/2017
INFORMASI KESEHATAN
Salam Redaksi
PEMBACA tercinta, Majalah Intan kali inimenyajikan tema Waspadai Leptospiro-sis. Leptospirosis merupakan penyakit yangdisebabkan oleh bakteri leptospira yangdisebarkan melalui urine atau darah hewanyang terinfeksi bakteri ini.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)merupakan salah satu cara efektif mencegahberjangkitnya penyakit Leptospirosis.
Dihadirkan pula pembahasan mengenaiprogram Kementerian Kesehatan RI yaituImunisasi Measles-Rubella (MR) yang sudahdimulai di wilayah Kabupaten Tangerang sejakAgustus 2017.
Paparan mengenai manfaat Imunisasi MRserta adanya fatwa dari MUI yang mem-bolehkan imunisasi diberikan sebagai upayapencegahan penyakit berbahaya.
Adapula wawancara khusus Ketua KomisiII DPRD Kabupaten Tangerang terkaitrencana pembentukan Perda tentangKawasan Tanpa Rokok.
Fenomena bunuh diri yang menggejaladi Indonesia juga dibahas sebagai referensidalam manajemen stres dalam diri sendiri.
Kunjungan Ibu Negara Iriana JokoWidodo ke Desa Kohod pun disajikan kepadapembaca serta cara-cara sehat untukmenurunkan berat badan.
Harapan akhirnya adalah semua sajianinformasi dan pengetahuan dapat ber-manfaat bagi pembaca tercinta.
Redaksi
5Intan Edisi 32/2017
32ManajemenPencegahan &PenangananBunuh Diri
34Stres, SebaiknyaDihindari AgarTidak Dikeluhkan
36Dirintis RencanaPembentukanPosbindu PTM diDesa & Kelurahan
40Digelar 11 KegiatanKesehatan DukungOASE
42Cara SehatMenurunkanBerat Badan
6 Intan Edisi 32/2017
TOPIK UTAMA
WASPADAILEPTOSPIROSIS
LEPTOSPIROSIS adalah penyakit yang disebabkan olehbakteri Leptospira yang disebarkan melalui urine atau
darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Penyakit ini saatmenyerang manusia bisa mengakibatkan penderitaan
sampai kematian. Sebab itu, harus diwaspadai.
7Intan Edisi 32/2017
TOPIK UTAMA
Beberapa jenis hewan yang dapatmenjadi pembawa leptospirosis, yaituAnjing, hewan pengerat seperti Tikus, dankelompok hewan ternak seperti Sapi sertaBabi.
Leptospirosis menyerang manusiamelalui kontak langsung bakteri itu denganair yang tersentuh manusia (air banjir, airkolam, air sungai, air danau, atau airselokan) atau tanah yang telah ter-kontaminasi urine hewan pembawa bakterileptospira.
Leptospirosis rentan menyerang orang-orang yang biasa berurusan dengan hewan.Jarang sekali penyakit ini ditulari darimanusia.
PENYEBAB LEPTOSPIROSISLeptospirosis disebabkan oleh infeksi
bakteri Leptospira yang dibawa olehhewan-hewan tertentu. Leptospira adalahorganisme yang hidup di perairan air tawar,tanah basah, lumpur, dan tumbuh-tum-buhan.
Bakteri ini dapat dapat menyebar melaluibanjir. Hewan pembawa bakteri leptospiraumumnya tidak memiliki tanda-tandasedang mengidap leptospirosis karenabakteri ini dapat keluar melalui urinemereka.
Keluarnya bakteri melalui urine hewanliar maupun hewan piaraan yang terinfeksidapat berlangsung secara terus-menerusatau hanya sesekali selama beberapa bulanhingga beberapa tahun.
Bakteri yang kemudian masuk ke airatau tanah ini bisa bertahan hinggabeberapa pekan sampai berbulan-bulan.
Leptospirosis umumnya banyak ditemuidi area tropis dan subtropis, di manaudaranya panas dan lembap yang membuat
bakteri ini dapat bertahan hidup lebih lama,seperti Tiongkok, India, dan Asia Tenggara.
Para pekerja yang sering berurusandengan hewan memiliki resiko lebih tinggiterkena infeksi leptospirosis, misalnyaseorang peternak, nelayan, pekerja disaluran pembuangan limbah, dan dokterhewan.
Bakteri leptospira dapat masuk melaluimata, hidung, mulut, atau luka terbuka padakulit, terutama jika manusia seringmenghabiskan waktu berada di areaterinfeksi, baik air maupun tanah, yangterkontaminasi bakteri ini.
Waspadai juga infeksi bakteri leptospiraketika manusia melakukan kegiatan di luarruangan seperti berkemah dan memancingatau berkunjung ke daerah yang sedangmenghadapi epidemi leptospirosis.
Bakteri ini juga dapat menyebar melaluigigitan hewan atau cairan tubuh lain(kecuali ludah) dan ketika meminum airyang terkontaminasi, misalnya sehabisbanjir atau ketika melakukan olahraga yangberhubungan dengan air.
Hewan piaraan jarang menjadi penyebab
8 Intan Edisi 32/2017
TOPIK UTAMA
menyebarnya Leptospirosis, walau ter-dapat juga kasus Leptospirosis yangdisebarkan oleh tikus piaraan. Kasuspenyebaran Leptospirosis juga jarangdisebarkan oleh sesama manusia walaumasih mungkin terjadi melalui hubunganseksual atau melalui ASI dari ibu yangterinfeksi bakteri ini kepada bayi.
GEJALA LEPTOSPIROSISLeptospirosis memiliki gejala yang
umumnya menyerupai flu, yaitu demam,nyeri otot, dan pusing. Leptospirosis tidakmemiliki gejala-gejala yang signifikansehingga sulit untuk terdiagnosis.
Gejala leptospirosis umumnya ber-kembang dalam waktu 1-2 minggu atauhingga satu bulan setelah penderitanyaterpapar bakteri ini dan cenderungmembaik minimal dalam lima hari hingga
maksimal satu minggu setelah gejalamuncul.
Adapun gejala lain yang mungkinmuncul, di antaranya mual, muntah,meriang, sakit kepala, nyeri otot, sakitperut, diare, kulit atau area putih padamata yang menguning, demam tinggi,ruam, iritasi atau kemerahan di area mata,batuk, kehilangan nafsu makan.
Gejala leptospirosis yang lebih beratbisa berujung kepada komplikasi yang lebihserius, berupa pendarahan hingga gagalfungsi pada organ-organ tertentu.
Kondisi pasien secara umum akanmembaik dari gejala awal yang muncul,namun selanjutnya akan menjadi sakitkembali dan berkembang-biak menjadikondisi yang lebih serius.
Kasus Leptospirosis yang memburuk inidapat terjadi pada 1 dari 10 penderita pada
9Intan Edisi 32/2017
1-3 hari setelah gejala awal mereda. Jikatidak segera ditangani, penderita dapatmengalami kerusakan otak, gagal fungsiginjal, dan gangguan fungsi paru-paru.
Kasus ini cenderung dikenal dengannama penyakit Weil. Beberapa gejala yangmungkin dialami, di antaranya sakit di areadada, napas yang pendek/kehabisannapas, pembengkakan pada pergelangantangan atau kaki, warna kulit menguningatau bagian putih pada mata yangmenguning (penyakit kuning), gejala yangmenyerupai penyakit meningitis atauradang otak (ensefalitis), seperti kejang,sakit kepala dan muntah, serta batukdarah.
DIAGNOSIS LEPTOSPIROSISDiagnosis Leptospirosis dapat dipastikan
melalui gejala yang diderita, riwayat pasiendan pemeriksaan fisik pasien. Biasanya terapisudah mulai diberikan jika memang sudahdicurigai Leptospirosis pada tahap ini.
Pemeriksaan laboratorium biasanyadilakukan untuk mengonfirmasi diagnosadan menentukan derajat kerusakan organserta derajat keparahan komplikasi.Sementara pemeriksaan darah dan urineuntuk mengisolasi bakteri dari cairan tubuhpenderita sulit dilakukan.
Oleh karena itu, Tes Serologi mungkinakan dilakukan untuk membantu meng-konfirmasi diagnosa. *
PENCEGAHAN LEPTOSPIROSISTerkait itu, jika berniat bepergian kedaerah yang memiliki angka Lep-tospirosis yang tinggi atau sering terlibatkontak dengan hewan secara langsung,maka manusia memiliki risiko tertularyang lebih besar.
Lakukan beberapa langkah pen-cegahan berikut ini: Pertama, gunakanpakaian yang melindungi tubuh sertabersihkan dan tutup luka dengan sebaikmungkin agar tidak terkena kontaklangsung dengan hewan pembawabakteri leptospira.
Kedua, gunakan juga pakaian yanglayak saat akan berolahraga atauberaktivitas di luar ruangan yang berisikomenimbulkan cedera atau luka ketikaberada di area yang rawan terdapatbakteri leptospira.
Ketiga, mandilah setelah selesai me-lakukan aktivitas di lingkungan berair,
terutama di area yang berisiko. Keempat,jangan menyentuh bangkai hewan secaralangsung. Kelima, gunakan sarung tanganketika berniat membersihkan urine ataukotoran hewan yang diduga terinfeksibakteri leptospira.
Keenam, biasakan mencuci tangansetelah terlibat kontak dengan hewanyang terinfeksi le