Dinamika Motivasi ibu asuh
-
Upload
hayuning-martha -
Category
Documents
-
view
252 -
download
0
Transcript of Dinamika Motivasi ibu asuh
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 1/214
i
DINAMIKA MOTIVASI IBU ASUH
DI SOS DESA TARUNA SEMARANG
SKRIPSI
Rr. MARIA KARTIKA SUMANTO
04.40.0016
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 2/214
ii
Dipertahankan di Depan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan
Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana Psikologi
Pada Tanggal :
27 Februari 2008
Mengesahkan,
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan
______________________________
TH. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. TH. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si
___________
2. Dra. Sri Sumijati, M.Si
___________3. Dra.RA.Praharesti Eryani, M.Si
___________
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 3/214
iii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :
Pertama dan Terutama Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, Bunda Maria, dan
Malaikat yang senantiasa melindungiku.
Papi yang senantiasa berdoa memberi semangat dan mendukung setiap masalah
datang padaku.
Alm. Mami ( Mam, karya ini khusus untuk perjuangan dan cinta seorang ibu yang
telah kau berikan selama sepanjang hidup mu pada ku)
Kakak (Sugio) dan kedua adik yang selalu menyayangiku (Nugroho dan Yosep)
Sahabat-sahabat yang memberi penerangan dalam mencapai bintang harapan dan
kesuksesan ( Aris, Dita, Dini, Gun, Rosa, dan Nesy )
Sahabat-sahabat yang memberi arti cinta dan kasih ( Tim PKM, PIA- PIR- Mudika
St. Antonius Agung Karang Panas, Peer Educator )
Setiap pribadi yang senantiasa mencoretkan warna-warna yang indah dalam kisah
hidupku.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 4/214
iv
MOTTO
Lakukan hal yang biasa dengan kasih yang luar biasa
- Mother Theresa
Trying hard better than Crying Hard
Aku tak kan pernah menyesal terhadap semua yang telah kulakukan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 5/214
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, Bunda
Maria dan Malaikat Pelindungku karena limpahan karunia, rahmat, Nya, peneliti masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan karya sederhana ini.
Pada kesempatan ini Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap pribadi
yang dengan tulus memberikan dukungan dengan berbagai cara :
1. Ibu TH. Dewi Setyorini. S.Psi., MSi, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ijin
bagi terlaksananya penelitian ini.
2. Ibu Dra. Sri Sumijati, MSi , selaku dosen pembimbing utama yang dengan
penuh kesabaran telah meluangkan banyak waktu, pemikiran dan tenaga
untuk memberikan bimbingan dan dukungan moril kepada peneliti.
3. Bapak Ferdinandus H. S.Psi., MSi, selaku dosen wali yang selalu
membimbing dan mendampingi peneliti dari awal masuk perkuliahan
sampai akhirnya peneliti bisa menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
4. Para Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi yang telah memberi
banyak kemudahan peneliti dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.
5. Bapak Widjojoseno selaku Pimpinan SOS Desa Taruna Semarang yang
telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di
Panti Asuhan tersebut.
6. Mbak Agnes (Nesy) yang selalu memberi dukungan cerita pengalaman-
pengalaman dan masukkan kepada peneliti dalam menjalani penelitian.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 6/214
vi
7. Ibu-ibu Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang X, Y, Z (Subyek
Penelitian) Terimakasih atas kepercayaan, waktu yang sangat berharga, dan
pengalaman hidup yang luar biasa yang telah dibagikan. Jangan Menyerah !
8. Alm. Mami. Terima kasih atas cinta dan perjuangan untuk menunjukkan
padaku siapa aku. Karya sederhana ini tidak berarti tanpa sentuhan cinta
seorang ibu.
9. Keluargaku Papi, Mami (Alm), Kakak Sugio serta adikku (Nugroho
dan Yosep) yang selalu memberi dukungan baik dalam memberi inspirasi,
semangat maupun dukungan sarana untuk mengerjakan penelitian ini.
10. Sahabatku : Aries, Devi, Dita, Dini, Dion, Gunawan, Rosa dan Vero ,
Terima kasih untuk semua mimpi-mimpi indah dan idealisme yang sudah
kita bagi bersama. Kadang dengan mimpi itulah kita berjuang dan memaknai
perjuangan untuk menggapai semua bintang harapan. Tetap Semangat! We
will survive !
11. Saudara-saudaraku Tim PKM (Pelayanan Kaum Muda) Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang, Sr. Kristo, Sr. Ninfa, Br Cond, Mbak-
mbak dan Mas-mas (Aan, Andi-Rinda, Yanuar), saudara-saudara selapisku
(Petrus, Rosa, Ima, Dita, Stefano, Mbak Mita, Felix, Bona, Nana) dan adik-
adik lapisku yang tidak dapat aku sebut satu persatu. Terima kasih untuk
canda, kritik, kasih dan senyum yang indah yang telah kalian berikan telah
mewarnai perjuangan hidupku. Omni Pro Dominus, Domini Pro Omnes.
Just for Rosa : Terimakasih kamu mau menemani aku saat-saat sulit dalam
hidupku. Kamu orang HEBAT !
12. Saudara-saudara dalam Gereja St. Antonius Agung (Karang Panas):
Romo Pri dan Romo Surya, Bu David dan adik-adik PIR, Bu Ambar dan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 7/214
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 8/214
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................viii
DAFTAR SKEMA ..........................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
C. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi......................................................................................9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi................................................13
3. Motivasi menurut Teori Kebutuhan Maslow................................................13
B. Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang......................................................... 22
C. Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh Di SOS Desa Taruna Semarang......29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian Kualitatif.........................................................................33
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 9/214
ix
B. Subyek Penelitian .............................................................................................. 35
C. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Wawancara ...................................................................................... 36
2. Metode Observasi.........................................................................................37
D. Kriteria Keabsahan Data....................................................................................39
E. Metode Analisis Data.........................................................................................41
BAB IV LAPORAN PENELITIAN
A. Kancah Penelitian .............................................................................................. 44
B. Persiapan Pengumpulan Data
1. Survey...........................................................................................................46
2. Perijinan........................................................................................................47
C. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................47
D. Hasil Observasi dan Wawancara
1. Subyek I
a. Identitas Subyek I ................................................................................48
b. Hasil Observasi dan Wawancara .........................................................48
c. Analisis Kasus ..................................................................................... 61
2. Subyek II
a. Identitas Subyek II...............................................................................67
b. Hasil Observasi dan Wawancara .........................................................67
c Analisis Kasus ...................................................................................... 78
3. Subyek III
a. Identitas Subyek III..............................................................................84
b. Hasil Observasi dan Wawancara .........................................................84
c. Analisis Kasus ..................................................................................... 93
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 10/214
x
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan ....................................................................................................... 99
B. Kelemahan Penelitian ........................................................................................ 118
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan..................................................................................................................119
2. Saran ............................................................................................................................123
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................125
LAMPIRAN ....................................................................................................................127
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 11/214
xi
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema Dinamika Motivasi Subyek I...............................................................................66
Skema Dinamika Motivasi Subyek II..............................................................................83
Skema Dinamika Motivasi Subyek III ............................................................................98
Skema Dinamika Motivasi Seluruh Subyek ...................................................................117
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 12/214
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Wawancara Guide ........................................................................................................... 127
Observasi Guide ..............................................................................................................129
Hasil Wawancara Subyek I ............................................................................................. 130
Hasil Wawancara Subyek II ............................................................................................ 159
Hasil Wawancara Subyek III...........................................................................................176
Surat Ijin Penelitian dari Unika Soegijapranata kepada Pimpinan SOS Desa Taruna
Semarang ........................................................................................................................204
Surat Keterangan Penelitian dari SOS Desa Taruna Semarang ...................................... 205
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 13/214
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 14/214
2
berbagai tingkatan umur yang hidup bersama-sama seperti kakak-adik. Tiap
cottage ditempati kurang lebih lima orang anak karena setiap cottage memiliki
jumlah anak yang tidak sama, ada yang jumlahnya tiga anak tetapi ada juga
yang 10 anak dalam satu cottage.
Anak-anak dan Ibu Asuh membangun ikatan emosional. Hal ini
dikarenakan adanya makna dan harapan bahwa SOS Desa Taruna yang
dibentuk dapat menyerupai sebuah desa dengan kekerabatan antar warganya
yang terdiri dari beberapa keluarga. Di SOS Desa Taruna Semarang ada 14
cottage yang berada dalam satu lingkungan sehingga nampak sebagai sebuah
”desa”. Cottage ini berupa rumah-rumah yang saling berdekatan atau biasa
disebut dengan bertetangga. Kehidupan di tiap cottage dibuat sedemikian rupa
sehingga mirip dengan kehidupan sebuah keluarga sesungguhnya dengan ibu
(asuh) sebagai pengelola keluarga yang otonom.
Kekhasan SOS Desa Taruna yakni keluarga SOS tinggal bersama,
membentuk lingkungan desa yang mendukung setiap anak dibesarkan dalam
keluarga, sehingga setiap anak dapat merasakan menjadi bagian dari keluarga
dan belajar tentang nilai, saling berbagi tanggung jawab dan semua
kegembiraan serta kesedihan di dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan
melalui keluarga di SOS Desa Taruna ini didasarkan pada prinsip, bahwa
setiap anak membutuhkan seorang Ibu, dan tumbuh secara alamiah dengan
kakak dan adik, di dalam rumah mereka sendiri, dan di dalam lingkungan desa
yang mendukungnya ( Manual SOS Children’s Village Organization 2002,
h.4). Selain mementingkan arti sebuah keluarga dalam SOS Desa Taruna
terdapat aktivitas layaknya sebagai sebuah ”desa”: adanya struktur
pemerintahan seperti terdapat Kepala Rumah Tangga (Ibu Asuh tiap rumah),
Kepala Desa (perwakilan Ibu Asuh), sampai ke tingkat tertingginya adalah
Pimpinan SOS Desa Taruna Semarang sebagai Presidennya. Layaknya sebuah
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 15/214
3
desa dalam Panti Asuhan ini terdapat aktivitas rutin dimana tiap kepala
keluarga bertemu sebulan sekali.
Di tiap cottage Ibu Asuh mempunyai fungsi dan peran sebagai
pengatur seluruh aktivitas mulai dari mengatur keuangan keluarga, peraturan
rumah tangga yang harus dipatuhi semua anggota keluarga, mengurus segala
keperluan anak-anaknya sampai pengasuhan seluruh anak asuh dalam rumah
tersebut. Kehadiran Ibu Asuh disini adalah ibu bagi anak-anaknya dalam arti
sesungguhnya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan dalam Ibrahim (2002,
h.76-86) bahwa Ibu Asuh adalah seseorang yang mempunyai sikap mengasuh
yang baik dalam arti mampu mengembangkan kepribadian anak secara baik
yaitu sikap menerima. Sikap menerima adalah salah satu bentuk asuhan yang
banyak memberikan reinforcement positif-mencintai, memperhatikan,
mendukung, serta mampu menjalin hubungan yang dekat dengan anak-anak
asuhannya. Dengan sikap menerima itu diharapkan tidak terjadi ketimpangan
dalam salah satu perkembangan anak, baik perkembangan fisik, sosial,
kognitif maupun emosinya, karena tidak terpenuhinya salah satu akan
mengganggu perkembangan sehat bagi individu yang bersangkutan. Keempat
perkembangan itulah yang menjadikan manusia mempunyai arti dan makna
bagi lingkungannya. Jadi keempat macam perkembangan itu harus berjalan
secara serasi dan seimbang.
Menurut Manual SOS Children’s Village Organization (2002, h.3)
fungsi dan peran seorang Ibu Asuh adalah membangun hubungan yang mesra
dengan setiap anak yang dipercayakan kepadanya, dan memberikan rasa
aman, kasih sayang dan keseimbangan yang diperlukan oleh setiap anak. Hal
ini sesuai dengan pendapat Rutter dalam Monks, et. al.(1994) yang
menyatakan bahwa kasih sayang ibu merupakan syarat mutlak yang
diperlukan untuk menjamin suatu perkembangan psikis yang sehat pada anak.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 16/214
4
Pemberian kasih sayang ini tidak harus berasal dari ibu biologis, bisa juga dari
orang lain (ibu pengganti). Oleh karena itu SOS Desa Taruna mempunyai visi
yaitu menginginkan setiap anak dibesarkan dalam keluarga dengan kasih
sayang, rasa dihargai dan rasa aman dapat tercapai. Sebagai pengasuh, Ibu
Asuh tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya, membimbing
perkembangan mereka, dan menjalankan segala urusan rumah tangga secara
mandiri. Ibu Asuh mengetahui dan menghormati latar belakang keluarga, akar
budaya dan agama setiap anak.
Ibu asuh di SOS Desa Taruna dituntut untuk mengabdikan dirinya
secara total dan maksimal untuk mengasuh anak-anak yang telah dipercayakan
padanya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Michael
Widjojoseno selaku Pimpinan SOS Desa Taruna Semarang, terdapat sejumlah
persyaratan yang cukup berat dan mutlak harus terpenuhi bagi mereka yang
ingin mengabdikan diri sebagai Ibu Asuh di SOS Desa Taruna. Syarat –
syaratnya adalah:
1.
Minimal berusia 22 tahun dan maksimal 40 tahun
2.
Lulus tes wawancaara dan tes seleksi lainnya
3.
Mempunyai naluri keibuan
4. Mempunyai komitmen yang khas untuk menjadi Ibu Asuh yaitu
tidak boleh menikah selama masih bekerja di SOS Desa Taruna.
Kalau Ibu Asuh akhirnya memutuskan menikah maka
konsekuensinya adalah keluar dari Panti Asuhan SOS Desa
Taruna.
Persyaratan tersebut di atas harus dipenuhi bagi mereka yang akan
menjadi Ibu Asuh untuk menjamin totalitas Ibu Asuh dalam menjalankan
tugasnya mengingat waktu kerja yang tak terbatas dalam arti Ibu Asuh bekerja
dari bangun tidur sampai tidur malam tiba karena Ibu Asuh tinggal dan hidup
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 17/214
5
bersama anak asuh. Komitmen Ibu Asuh untuk tidak menikah menurut Lukas
Formiatho wakil Pimpinan SOS Desa Taruna Lembang (www.freelists),
merupakan upaya agar anak-anak bisa menerima kasih sayang ibu sepenuhnya
dan tidak terbagi-bagi dengan orang lain selain anak asuhnya.
Tugas utama Ibu Asuh adalah memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan
anak-anak asuh untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik,
sosial, psikologis, mental dan spiritual. Dalam menjalankan pekerjaan tersebut
Ibu Asuh diharapkan tidak membedakan antara satu anak dengan anak yang
lainnya dan membangun ikatan emosional yang berlangsung secara terus
menerus. Beratnya tugas menjadi Ibu Asuh telah disadari oleh pihak SOS
Desa Taruna, sehingga sebelum seorang calon Ibu Asuh siap untuk menempati
satu cottage untuk dikelolanya maka diwajibkan untuk mengikuti berbagai
pelatihan dan live in (tinggal untuk merasakan apa yang terjadi dalam suatu
cottage) di cottage-cottage yang ada. Hal ini diperlukan mengingat bahwa
mereka akan menjadi seorang ibu yang merawat anak orang lain dengan
berbagai latar belakang (yatim-piatu, anak yang terbuang dan terlantar, anak
dari keluarga broken home, serta miskin secara ekonomi) agama, kebiasaan,
usia dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan bekal pelatihan maupun live
in akan memberi gambaran riil tentang kehidupan Ibu Asuh serta
memantapkan diri untuk tetap pada keputusannya menjadi Ibu Asuh.
Perbedaan latar belakang anak dan keunikan tiap pribadinya
menyebabkan totalitas pada diri Ibu untuk memahami tiap anak serta
mengasuh layaknya ibu kandung yang memberikan pemenuhan kebutuhan
fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi atau kasih sayang (asih), serta
kebutuhan akan stimulasi (asah) pada setiap anak asuhnya tanpa terkecuali.
Hal ini kadang menyebabkan seorang Ibu Asuh mempunyai kesulitan dalam
mengasuh anak-anak, dan tidak jarang menimbulkan konflik tersendiri dalam
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 18/214
6
peran serta tugasnya sebagai Ibu Asuh. Beban berat serta godaan-godaan atau
hambatan sering menggoyahkan ketulusan pengabdiannya untuk meneruskan
keputusannya menjadi Ibu Asuh. Berdasarkan observasi awal dan wawancara
yang telah dilakukan oleh peneliti, Ibu Asuh yang bekerja di SOS Desa Taruna
Semarang mengaku bahwa ia dulu ingin berhenti sebagai Ibu Asuh,
dikarenakan adanya keputusasaan dan kebosanan dalam menjalani perannya
sebagai Ibu Asuh. Namun hingga kini dapat bertahan dikarenakan tidak tega
meninggalkan anak-anak yang diasuh sejak masih bayi.
Berbagai pengalaman yang didapat Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
tidak menyurutkan niat Ibu Asuh untuk tetap bertahan di Panti Asuhan
tersebut. Fakta yang terjadi adalah Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang
telah mengabdikan dirinya sebagai Ibu Asuh selama 20 – 24 tahun berjumlah
lima orang, masa abdi 15-19 tahun berjumlah enam orang, masa abdi 10-14
tahun berjumlah satu orang, masa abdi 5-9 tahun 1 orang, masa abdi kurang
dari 4 tahun satu orang. Bila berbagai pengalaman dan masa pengabdian Ibu
Asuh yang tidak sebentar tersebut dikaitkan dengan motivasi seseorang untuk
menjadi Ibu Asuh, tidak dapat dipastikan secara jelas alasan mengapa
seseorang membuat keputusan untuk menjadi Ibu asuh. Serta apa yang
membuat Ibu Asuh bertahan dalam pengabdiannya sebagai Ibu Asuh melihat
begitu beratnya tugas serta pengalaman-pengalaman yang terjadi selama Ibu
Asuh mengabdikan diri di SOS Desa Taruna Semarang.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa fungsi dan peran
sebagai ibu asuh sangat berat karena tidak hanya menguras tenaga tetapi juga
melibatkan seluruh pikiran dan perasaan dalam memenuhi tanggung jawab
kepada anak-anak yang telah dipercayakan kepada ibu asuh. Tanggung jawab
tidak hanya untuk merawat secara biologis melainkan mendidik dan memberi
cukup perhatian kepada semua anak yang diasuh. Ibu asuh tetap bertahan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 19/214
7
dalam pengabdiannya walaupun banyak gangguan atau masalah yang muncul
baik masalah dari diri sendiri, anak-anak asuh, pengurus SOS, ibu-ibu SOS,
maupun keluarga ibu asuh. Melihat begitu beratnya beban yang harus
ditanggung oleh ibu asuh seorang diri untuk mengasuh sejumlah anak-anak
maka peneliti ini ingin mengetahui bagaimana dinamika yang terjadi sehingga
Ibu Asuh masih bertahan di SOS Desa Taruna Semarang.
B. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini untuk mengetahui Dinamika Motivasi Ibu Asuh
di SOS Desa Taruna Semarang .
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a)
Memberikan sumbangan informasi dan pengetahuan pada Psikologi
Perkembangan dalam kaitannya dengan dinamika motivasi Ibu Asuh di
SOS Desa Taruna Semarang .
b)
Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan
bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian sejenisnya.
2. Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukkan informasi kepada
para pembaca, terutama bagi wanita yang menjadi Ibu Asuh di SOS
Desa Taruna Semarang untuk memahami dinamika motivasinya.
b)
Membantu SOS Desa Taruna Semarang untuk mengerti dan memahami
bagaimana dinamika motivasi Ibu Asuh karena peran Ibu Asuh di SOS
Desa Taruna sangatlah penting untuk menjaga keberadaan SOS Desa
Taruna yang mempunyai tujuan mengembalikan anak-anak ke dalam
keluarganya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 20/214
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Bicara tentang motivasi tidak akan lepas dari pembicaraan tentang
motif karena keduanya saling berkaitan erat. Secara etimologis, kata
motivasi berasal dari kata motif, yang berarti dorongan, kehendak, alasan
ataupun kemauan. Pengertian motivasi selalu berkaitan dengan perbuatan
atau tindakan seseorang. Tindakan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ada
faktor-faktor yang mendorong atau mempengaruhinya. Biasanya
pengertian motivasi ini sering disinonimkan dengan pengertian motif.
Dalam penelitian ini akan dibedakan terlebih dahulu pengertian motif dan
motivasi. Motivasi tidak dapat lepas dari pengertian motif.
Gerungan (1997, h.139) menyatakan bahwa motif merupakan suatu
pengertian yang melengkapi semua pergerakan alasan-alasan (dorongan-
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Menurut Hasibuan (1996, h.95) motif adalah suatu perangsang keinginan
dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang; setiap motif mempunyai
tujuan yang ingin dicapai. Pendapat ini dipertegas oleh Berelson dan.
Steiner (Hasibuan 1996, h.95) bahwa sebuah motif adalah suatu pendorong
dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau
mengarah kepada sasaran akhir.
Chaplin (1989, h. 310) mengatakan bahwa motif merupakan suatu
keadaan ketegangan dalam individu yang membangkitkan, memelihara
dan mengarahkan tingkah laku menuju tujuan tertentu atau sasaran.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 21/214
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 22/214
10
instrumental). Bila sudah dipenuhi, maka ketegangan akan melemah
(relief), sampai timbulnya ketegangan lagi karena munculnya kebutuhan
baru. Inilah yang disebut daur motivasi.
1Kebutuhan timbul karena
determinan tertentu
Melemahnya
tegangan
4Tujuan 2Tegangan
3 Perilaku untuk
Memenuhi kebutuhan
Daur Motivasi
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
adanya proses yang akan merangsang timbulnya suatu keadaan
(bio)psikologis tertentu dalam tubuh disebut kebutuhan, kebutuhan
menciptakan suatu keadaan tegang (tension), dan ini mendorong perilaku
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kekuatan penggerak yang
mendorong seseorang dari dalam diri untuk bertindak inilah yang disebut
motif atau motivasi yang membuat orang untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Menurut Hasibuan (2001, hal.92) motivasi berasal dari bahasa latin
”movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Pengertian motivasi
selalu berkaitan dengan perbuatan atau tindakan seseorang. Tindakan ini
tidak terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor yang mendorong atau
mempengaruhinya.
Menurut Chaplin (1989, h.310) motivasi merupakan suatu variabel
penyebab yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tingkah laku
di dalam organisme yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan,
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 23/214
11
dan menjalankan tingkah laku menuju sasaran. Motivasi ini memiliki
fungsi untuk menjalankan, mendorong dan menggerakkan seseorang atau
kelompok untuk melakukan sesuatu.
Menurut Atkinson (1999, h.14) Motivasi menyebabkan organisme
akan mengarahkan perilakunya ke arah tertentu dan akan melakukan
aktivitas tersebut lebih giat dibandingkan organisme yang tidak
termotivasi.
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang
anggota organisasi mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam
bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk
menyelengggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya
(Siagian,1995, h.138).
Motivasi mengacu kepada sejumlah kekuatan yang menghasilkan,
mengarahkan, dan mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu.
Seseorang tidak dapat melihat kekuatan tersebut, namun dapat melihat
hasilnya. Motivasi merupakan konsep ringkasan yang digunakan untuk
menjelaskan pola perilaku tertentu yang diamati. Motivasi adalah
penggerak tingkah laku ke arah tujuan dengan disadari adanya tingkah
laku dan kegiatan manusia. Pada dasarnya motivasi ingin memberikan
jawaban dari tiga persoalan yang menyangkut masalah manusia, yaitu
berupa apa, mengapa dan bagaimana (Jewell dan Seagall, 1998, h.335).
Dalam bertindak atau berperilaku, seseorang atau individu bahkan
semua organisme akan memiliki suatu dorongan untuk bertingkah laku
guna memenuhi kebutuhannya. Ada juga yang mengatakan bahwa motif
dan motivasi itu hal yang sama. Irwanto (1994, h. 193) menganggap sama
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 24/214
12
antara motif dan motivasi yang merupakan daya dalam diri manusia untuk
bergerak. Dengan demikian arti atau makna kata motif dan motivasi
tidaklah berbeda namun hanya penggunaannya saja yang berbeda-beda.
Ada yang menyebut motif, ada yang menyebut motivasi, dan ada juga
yang menyebut sebagai needs. Tetapi mempunyai makna yaitu suatu
kekuatan penggerak yang mendorong seseorang dari dalam diri untuk
bertindak, dalam hal ini kebutuhan dimiliki seseorang yang akhirnya
mendorong untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuannya.
2.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Moekijat (2001, h. 10-11) menyatakan bahwa ada dua jenis faktor
yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja, yaitu :
a. faktor internal
Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang terdapat
dalam seorang individu menambah motivasi internalnya.
Kekuatan-kekuatan ini mempengaruhi individu dengan
menentukan pikiran-pikiran yang selanjutnya akan membimbing
perilakunya dalam situasi tertentu.
b.
faktor eksternal
Faktor eksternal ini mengandung kekuatan-kekuatan di luar diri
individu, seperti gaji, kondisi kerja, hubungan kerja, tanggung
jawab pekerjaan, penghargaan.
Motivasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah kebutuhan dan keinginan yang ada di dalam diri seseorang,
sedangkan faktor eksternal adalah kekuatan-kekuatan yang ada luar diri
individu, yang dipengaruhi oleh faktor internal orang lain.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 25/214
13
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Syah (2003, h.173) yang
menyebutkan ada 2 faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu :
a.
faktor intrinsik
Faktor instrinsik merupakan suatu hal atau keadaan yang berasal
dari dalam diri individu sendiri, yang dapat mendorong dirinya
untuk melakukan suatu tindakan. Faktor instrinsik tersebut
misalnya: kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, cita-cita,
harga diri, perasaan menyenangi suatu hal dan adanya kebutuhan
akan sesuatu hal tersebut untuk kehidupan masa depan.
b.
faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan suatu atau keadaan yang berasal dari
luar diri individu yang bersangkutan yang bisa juga mendorong
individu untuk melakukan suatu kegiatan agar keinginannya dapat
tercapai. Faktor ekstrinsik tersebut misalnya: pujian, hadiah,
teladan, dipengaruhi oleh harapan dariteman,orang tua serta
lingkungan.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan faktor-faktor yang memotivasi
seseorang dalam berperilaku meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
3.
Motivasi menurut Teori Kebutuhan Maslow
Maslow mengkonsepsikan pandangan perilaku organisme sebagai
sesuatu yang bersifat holistik merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
dapat terpenggal-penggal. Individu merupakan keseluruhan yang padu dan
teratur, sehingga seluruh pribadianya digerakkan oleh motivasi dan
bukannya sebagian (Budiharjo, 1997, h. 161). Maslow memformulasikan
teori motivasinya itu berdasarkan kebutuhan-kebutuhan manusia dan
menyusunnya dalam suatu hierarki. Manusia digerakkan oleh serangkaian
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 26/214
14
kebutuhan dasar, sesudah kebutuhan ini terpuasakan , maka akan beralih
ke taraf kebutuhan yang lebih tinggi lagi.
Menurut Ewen (1998, h.192) karakteristik orang dianggap sebagai
”wanting animals” atau hewan yang selalu meinginkan sesuatu, yang
artinya mencari dan meminta sesuatu. Salah satu yang diminta adalah
pemuasan atau pemenuhan sampai yang lain datang. Pertumbuhan
seseorang selanjutnya naik ke tahap mencari kepuasan, kebahagiaan,
kepenuhan. Oleh Maslow disebut dengan aktualisasi diri. Pada dasarnya
tingkah laku manusia digerakkan oleh motif-motif atau keinginan untuk
memenuhi kebutuhan, karena individu merupakan keseluruhan yang padu
dan teratur maka seluruh pribadinyalah yang digerakkan oleh motivasi
bukan hanya sebagian tubuhnya.
Teori Maslow tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa
manusia pada dasarnya adalah baik atau setidak-tidaknya netral, bukan
jahat. Seperti halnya dengan keadaan fisiknya, kejiwaan manusia
mempunyai kebutuhan, kapasitas dan kecenderungan yang pada
prinsipnya tidak ada yang jahat. Dari segi fisik manusia mempunyai indra,
merasa lapar, bertumbuh-kembang, berkembang biak dan sebagainya. Dari
segi kejiwaanpun manusia mempunyai kebutuhan, cita-cita, harapan,
usaha, dan sebagainya. Semua ini hakekatnya baik dan harus
dikembangkan ke arah yang makin baik.
Dalam paradigma seperti ini, Maslow berpendapat bahwa manusia
yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan diri sendiri
berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam. Sementara orang-orang yang
terganggu jiwanya, yang anti-sosial, yang jahat adalah orang-orang yang
terhambat perkembangan dirinya yang frustrasi oleh gangguan-gangguan
dari luar.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 27/214
15
Salah satu teori Maslow dalam Sarwono (2000, h.169-171) yang
sangat terkenal adalah teori hierarki kebutuhan. Teori ini mengatakan
bahwa ada lima macam kebutuhan manusia yang berjenjang ke atas,
seperti spiral yang makin melebar ke bawah (kebutuhan yang lebih tinggi
akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi). Maslow telah
mengemukakan suatu teori tentang motivasi manusia yang membedakan
antara kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) atau deficiency dan meta
kebutuhan-meta kebutuhan (meta needs) atau growth. Kebutuhan dasar
meliputi kebutuhan akan dorongan fisiologis, rasa aman, kebutuhan untuk
memiliki dan cinta serta kebutuhan akan penghargaan. Meta kebutuhan-
meta kebutuhan meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan,
kesatuan dan sebagainya. (Budiraharjo, 1997, h.163), (Hall dan Lindzey,
1978, h. 269), (Sarwono, 2000, h.170).
Maslow memformulasikan teori motivasinya berdasarkan kebutuhan
manusia dan menyusun dalam suatu hierarki. Maslow dalam Ewen (1998,
h.192) menjelaskan hierarki kebutuhan dengan mengidentifikasi dua motif
yaitu deficiency motives dan growth motives. Sedangkan menurut Maslow
dalam Pennington (2003, h.200) hierarki kebutuhan meliputi motivation
dan meta-motivation. Dengan demikian, penggunaan kata motif (Ewen
,1998, h.192) , motivasi (Pennington, 2003, h.200), serta needs (Hall dan
Lindzey, 1978, h. 269) dalam teori hierarkhi kebutuhan Maslow dianggap
sama karena arti kata motif, motivasi dan needs menunjuk kepada
kekuatan yang mendorong atau menggerakkan organisme untuk bertindak
sesuatu. Penelitian ini menggunakan kata motivasi dalam menjelaskan arti
kekuatan yang mendorong atau menggerakkan organisme untuk bertindak
sesuatu.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 28/214
16
Menurut Maslow dalam Pennington (2003, h.200) hierarki
kebutuhan meliputi motivation dan meta-motivation. Motivation terdiri
dari Physiological Needs, Safety Needs, Belonging Needs, Esteem Need.
Sedangkan Self Actualization masuk dalam Meta-motivation.
a. Motivation
Budiraharjo (1997,h. 163) mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan
dasar yang bersifat fisiologis dan psikologis meliputi sifat-sifat
sebagai berikut :
1) Ketiadaan deficit needs menimbulkan penyakit
2) Keberadaan deficit needs mencegah timbulnya penyakit
3)
Pemulihan deficit needs menyembuhkan penyakit
4)
Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana
orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan
Esteem Needs
Belonging Needs
Safety Needs
Psysiological Needs
Motivation
Meta
MotivationSelf-
actualizatio
n
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 29/214
17
mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis
kepuasan yang lain.
5)
Kalau seseorang tidak mempunyai motif ini, maka akan
terganggu kesehatannya.
6)
Bersifat lemah, mudah diselewengakan dan dikuasai oleh proses
belajar, kebiasaan, atau tradisi yang keliru.
7) Diperlukan prakondisi yang penting dalam mencapai kebutuhan
dasar, yaitu kebebasan berbicara, mengekspresikan diri,
kebebasan untuk mempertahankan diri, kebenaran, kejujuran,
serta kebebasan dalam kelompok
Menurut Larsen dan Buss (2002, h. 245), salah satu yang khas dari
kebutuhan bertingkat adalah adanya pemenuhan kepuasan dari kebutuhan
terendah sebelum seseorang naik ke kebutuhan yang lebih tinggi.
Kebutuhan terendah dalam hierarki mempunyai kekuatan yang lebih atau
mempunyai tekanan yang lebih besar ketika kebutuhan tersebut tidak
terpuaskan dari pada kebutuhan yang lebih tinggi, karena kebutuhan yang
berada di atas kurang memiliki daya juang dan kurang mendesak.
Maslow dalam Larsen dan Buss (2002, h. 245) memulai dengan
konsep kebutuhan secara bertingkat dengan kebutuhan dasar di bawah dan
aktualisasi diri di atasnya. Maslow mendefinisikan kebutuhan dasar yang
bertingkat sebagai berikut :
1)
Pada tingkat yang paling bawah, terdapat physiological needs
yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan udara, makanan,
minuman , tidur dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan
(defisit) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan.
Kebutuhan ini menyebabkan manusia yang bersangkutan
kehilangan kendali atas perilakunya sendiri (agresif, tidak malu,
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 30/214
18
tidak mempunyai pertimbangan pada orang lain dan sebagainya).
Hal ini dikarenakan seluruh kapasitas manusia tersebut
dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya itu. Sebaliknya jika kebutuhan ini relatif sudah
tercukupi muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu
kebutuhan akan rasa aman (safety needs).
2) Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan
keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur keteraturan situasi
yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan
sebagainya. Menurut Maslow dalam Budiraharja (1997, h. 164)
kebutuhan rasa aman sudah dirasakan individu sejak kecil ketika
seseorang mengeksplorasi lingkungannya. Kebutuhan akan rasa
aman menyebabkan manusia membuat peraturan, undang-
undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem asuransi,
pensiun, dan sebagainya. Sama halnya dengan physiological
needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan terlalu banyak tidak
dipenuhi maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa
terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung
ke arah yang makin negatif.
3) Setelah kebutuhan fisiologik dan rasa aman relatif terpenuhi,
maka timbul belongingness needs (kebutuhan untuk dimiliki dan
dicintai). Orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan
akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan
dicintai. Ia ingin setia kawan dan butuh kesetia kawanan. Ia ingin
mempunyai kelompoknya sendiri, ingin mempunyai ”akar”
dalam masyarakat. Ia butuh menjadi bagian dari sebuah keluarga,
sebuah kampung, suatu marga. Orang yang tidak mempunyai
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 31/214
19
keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak
sekolah dan juga tidak bekerja merasa dirinya penggangguran
yang tidak berharga. Kondisi ini akan menurunkan harga diri
orang yang bersangkutan. Maslow (Budiraharja 1997, h. 164)
mengatakan bahwa seseorang membutuhkan rasa diingini dan
diterima oleh orang lain. Ada yang memuaskan kebutuhan ini
melalui berteman, berkeluarga, atau berorganisasi. Tanpa ikatan
ini akan merasa kesepian.
4) Kebutuhan akan (esteem needs) penghargaan merupakan tingkat
akhir dari kebutuhan dasar (Budiraharja 1997, h. 164), jika
kebutuhan ketiga tersebut di atas relatif sudah dipenuhi, maka
timbul kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua
macam kebutuhan akan harga diri ini. Yang pertama adalah
kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri,
dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan
penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi,
kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain.
Orang yang terpenuhi kebutuhan akan harga diri ini akan tampil
sebagai orang yang percaya diri dan tidak tergantung pada orang
lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya
meraih kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri (self
actualization).
Menurut Maslow dalam Boeree (2004, h.280-283) keempat
kebutuhan tadi (kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan rindu, harga
diri) disebut kebutuhan-kebutuhan defisit atau D-needs. Jika kekurangan
sesuatu - mengalami defisit – merasa membutuhkan sesuatu. Tapi kalau
sudah memperoleh yang dibutuhkan, maka tidak akan merasakan apa-apa
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 32/214
20
lagi. Dengan kata lain, kebutuhan-kebutuhan itu tidak lagi mendorong dan
memotivasi. Maslow juga menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi
sebagai kebutuhan untuk bertahan. Kebutuhan ini sudah ada sejak manusia
dilahirkan sehingga mirip dengan insting, sehngga dapat disebut sebagai
kebutuhan-kebutuhan instinctold . Keempat kebutuhan ini dipelajari dalam
tahun-tahun pertama kehidupan manusia. Ketika kondisi tidak
menguntungkan atau ketika usaha-usaha untuk survive terancam, akan
”mundur” ke level kebutuhan yang lebih rendah. Maslow mengatakan
bahwa dengan bertanya tentang ”apa pandangan seseorang ke depan”-
dunia dan kehidupan seperti apa yang mereka inginkan di masa datang?
Dari sini dapat diketahui tentang apa yang mereka butuhkan.
b. Meta - motivation
Ketika basic needs dalam hierarki kebutuhan Maslow sudah
terpenuhi, maka kebutuhan untuk aktualisasi diri dan pemahaman
kognitif menjadi muncul. Manusia kemudian dimotivasi oleh meta
kebutuhan-meta kebutuhan. Meta kebutuhan mempunyai ciri-ciri seperti
(Budiraharja 1997, h. 164) :
1)
Tidak bersifat hierarkis, dapat mengganti satu sama lain
2) Merupakan pembawaan manusia
3) Bila tidak terpenuhi menimbulkan gangguan-gangguan yang
disebut metapatologi-metapatologi
Kebutuhan aktualisasi diri menurut Maslow ini adalah kebutuhan
”payung” yang di dalamnya terkandung 17 meta kebutuhan yang tidak
tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi . Jika meta kebutuhan
tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti : apatisme,
kebosanan, putus asa dan tidak mempunyai rasa humor lagi,
keterasingan dan mementingkan diri sendiri.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 33/214
21
Metakebutuhan-metakebutuhan dan metapatologis (Budiraharja
1997, h. 165)
B-Values Metapatologis-Metapatologis
Kebenaran Ketidakpercayaan, sinisme, skeptisme
Keindahan Kekasaran, kegelisahan, kehilangan
selera
Kesatuan-keparipurnaan Disentegrasi
Transedensi-dikotomi Pikiran hitam-putih, pandangan
sederhana tentang kehidupan
Kebaikan Kebencian, penolakan, kejijikan
Penuh energi; proses Mati, menjadi robot, kehilangan
semangat hidup, kekosongan
Keunikan individualitas Kehilangan perasaan diri dan
perasaan yang berubah-ubah
Kesempurnaan Keputusasaan, tidak bisa kerja apa-
apa
Keperluan Kacau balau, tidak dapat diramalkan
Penyelesaian,
penghabisan
Ketidaklengkapan, berhenti berjuang
Keadilan Kemarahan, ketidak percayaan, perlu
hati-hati
Keamanan Ketidak amanan, ketidakwaspadaan
Kesederhanaan Kekacauan, kebigungan, kehilanganorientasi
Kekayaan, keseluruhan,
dan kelengkapan
perhatian pada dunia
Depresi, kegelisahan, kelelahan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 34/214
22
Kejenakaan Keseraman, paranoid, kesedihan
Kesanggupan untuk
berdiri sendiri
Tanggungjawab diberikan pada orang
lain
Penuh arti Tidak berarti, putus asa, hidup sia-sia
Pada kebutuhan tingkat terakhir atau aktualisasi diri, Maslow
menyebut dengan motivasi pertumbuhan (sebagai lawan dari motivasi
defisit), kebutuhan-kebutuhan untuk ada (being-needs) atau B-Needs.
Kebutuhan ini mencakup hasrat untuk terus-menerus mewujudkan
potensi potensi diri, keinginan untuk ”menjadi apa yang Anda bisa”.
Budiraharja (1997, h.166) mengatakan bahwa gerakan menuju ke
arah being needs bukan sesuatu yang otomatis walaupun manusia memiliki
kapasitas untuk tumbuh. Sedikit orang yang mampu mencapai aktualisasi
diri. Hal ini dikarenakan manusia memiliki dua kekuatan dalam dirinya.
Ada kekuatan yang menarik ke keamanan dan pertahanan diri yaitu rasa
takut, orang cenderung menarik ke belakang, takut mengambil resiko.
Kekuatan lain adalah menarik individu ke arah keseluruhan diri dan
keunikkan diri, ke arah berfungsinya semua kapasitas secara penuh.
Maslowpun mengatakan bahwa hanya 2 % dari seluruh populasi manusia
yang mampu untuk mengaktualisasikan diri sepenuhnya.
B. Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang
Ibu Asuh merupakan terjemahan dari kata allomother yang berasal
dari kata Yunani, yaitu Allo yang berarti ‘lain’ (other). Allomother , dapat
diartikan sebagai ibu asuh, yaitu sebagai individu selain ibu yang ikut
mengasuh anak. Di dunia primata (juga pada gajah), salah satu tipe
allomother yang umum adalah betina-betina muda dalam sebuah
komunitas. Betina muda primata membantu menggendong, mencarikan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 35/214
23
makanan, menjaga bayi primata dari pemangsa dan bahaya lainnya. Betina
gajah bahkan membantu sejak proses persalinan. Buat si ibu, bentuk-
bentuk pengasuhan ini menguntungkan karena memberinya waktu untuk
beristirahat, untuk mencari makan, bahkan untuk persiapan bereproduksi
kembali. Untuk sang bayi, ini adalah bagian dari proses belajar
bersosialisasi, sedangkan untuk para betina muda, hal ini seperti sebuah
latihan, kursus, persiapan diri untuk menjadi seorang ibu. (Neenoy, 2005).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994,h.63) asal dari kata
mengasuh adalah asuh, yang dapat diartikan menjaga,merawat, mendidik,
membimbing, membantu dan melatih supaya dapat berdiri sendiri. Posisi
ibu diartikan sebagai perempuan yang telah menunaikan kewajibanya
sebagai ”perempuan sejati”. Ibu asuh diartikan sebagai seorang ibu yang
bekerja sebagai pengasuh. Orang yang paling banyak mengasuh anak
adalah orang yang paling sering berhubungan dengan anak dengan maksud
mendidik dan membesarkan anak. (Pikunas dalam Ervika,2000).
Cinta ibu tidak bersifat instinktif tetapi bersifat emosional (afeksi).
Karena itu, cinta ibu tidak selalu berkaitan dengan kehamilan. Jadi sangat
wajar bila seorang wanita menampakkan perasaan keibuan kepada anak
angkat atau anak tirinya. Bukan suatu hal yang aneh bila ada wanita yang
berorientasi kepada sifat keibuan terhadap objek lain. Biasanya wanita
semacam ini mencari profesi yang memungkinkan untuk memuaskan
perasaan emosionalnya yang berkaitan dengan keibuan (Ibrahim,
2002,113). Lewis dalam Widyastuti mengatakan bahwa profesi yang
dilakukannya adalah sebagai ibu asuh atau merawat anak yang bukan
anaknya sendiri dengan tujuan seperti memenuhi kebutuhan akan
aktualisasi dan realisasi diri, meningkatkan kesejahteraan pribadi,
memanfaatkan kesempatan berinteraksi, menyumbangkan sesuatu yang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 36/214
24
kreatif bagi masyarakat atau sekedar mencari pengalaman di luar rumah. (
2003. h. 23).
Asal-usul sifat keibuan adalah suatu kondisi fisiologis tertentu, tetapi
ada beberapa faktor non gen yang mempengaruhi seperti faktor biologis,
sosiologis, dan peradaban. Ciri khas wanita yang feminin yang tidak
bertentangan dengan perasaan keibuan adalah adanya semacam asimilasi
atau keseimbangan antara berbagai kecenderungan sebagai berikut
(Kartono, 1992, h.193):
1. Narcissisme
Ibu yang narcisistic sering merasa resah dengan kerasnya lingkungan
terhadap anak-anaknya, dan berupaya untuk mendampingi anak dan
menjauhkan dari berbagai halangan.
2. Masochisme
Terlihat pada pengorbanan dirinya tanpa mengharapkan balasan dari
anak, serta rela menanggung derita demi ketenangan anak-anaknya.
Ciri sifat keibuan dapat dilihat dari (Kartono, 1992, h.193) :
1. Adanya cinta ibu terhadap anaknya
Kasih sayang ibu atau cinta ibu terhadap anak menutupi seluruh
unsur agresif dan seksual pada cinta. Tendeni agresivitas beralih
kepada pembelaan terhadap anaknya, sedangkan tendensi seksual
berubah menjadi rasa cinta dan kasih sayang terlihat pada belaian
kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ibu.
2. Tidak bersifat instinktif
Helen Deutsch dalam Ibrahim (2002,113) berpendapat bahwa cinta
ibu tidak bersifat instinktif tetapi bersifat emosional atau afeksi.
Cinta ibu tidak selalu berkaitan dengan kehamilan. Seorang wanita
menampakkan perasaan keibuan kepada anak angkat atau anak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 37/214
25
tirinya. Menurut Ibrahim (2002,113) bukan suatu hal yang aneh bila
ada wanita yang berorientasi kepada sifat keibuan terhadap objek
lain.
3 Lebih terbuka hatinya bagi orang lain (Aku-lain), dan lebih sensitif
terhadap duka-derita orang lain, disertai rasa iba dan belas kasih.
Pada beberapa segi tertentu, wanita memandang orang laki-laki
sebagai kanak-kanak kecil yang harus dibimbingnya. Juga semua
anak-anak, terutama anak-anak yang tengah menderita kesengsaraan
jasmaniah dan batiniah, dianggap oleh wanita yang bersangkutan
sebagai anaknya sendiri yang harus ditolongnya.
4. Perhatian banyak terarah pada relasi-relasi dengan orang lain.
Ciri sifat keibuan yang ”besorgend ” open menyebabkan wanita
disebut bersifat lebih hetero-sentris (hetero; heteros = orang lain,
yang lain), sehingga sifat yang dimunculkannya lebih bersikap
memelihara, melindungi, lebih menetap, dan mengawetkan
(konservasi). Sehubungan dengan sifatnya yang memelihara, dan
dikembangkan sejak ia menyadari akan kehadirannya seorang bayi
atau anak, maka kepada pribadi wanita kemudian banyak dituntut
sifat ”tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri”pada sifat
keibuannya. Ciri keibuan yang dialami ini ditandai oleh minatnya
yang lebih banyak tertuju pada kehidupan orang lain (Aku-lain).
(Kartono,1992,h.19-20).
Ibu dengan sifat keibuan harus memenuhi segala kebutuhan dasar
anak supaya anak dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Kebutuhan dasar anak terdiri dari (Ismail, 2006,h.2) :
1. Kebutuhan fisik-biomedis (Asuh)
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 38/214
26
Kebutuhan pertama yang dibutuhkan seorang anak meliputi :
nutrisi, imunisasi, kebersihan, aktivitas fisik, pelayanan kesehatan.
2. Kebutuhan emosi atau kasih sayang (Asih)
Kebutuhan akan kasih sayang sangat diperlukan oleh seorang
anak guna menentukan perkembangan psiko-sosial-emosi-mental
anak meliputi : pemberian kasih sayang, rasa aman, harga diri dan
dukungan kemandirian. Ikatan orang tua (terutama ibu) dan anak
yang mesra, selaras harus dimulai sejak dini dan permanen.
3. Kebutuhan stimulasi (Asah)
Stimulasi atau perangsangan dari luar anak merupakan cikal
bakal proses pembelajaran anak, harus dimulai sejak awal
kehidupan. Biasanya aspek yang perlu sejak dini diberi rangsangan
antara lain sensorik, motorik, kognitif, komunikasi, sosio-
emosional, kreativitas, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan
moral-spiritual.
Ibu Asuh di SOS Desa Taruna memelihara dan mengasuh anak-anak
asuh seperti anak kandungnya sendiri dan menekankan pada rasa
kekeluargaan yang harus dirasakan oleh setiap anak karena SOS Desa
Taruna mempunyai sebuah visi dan misi yang berbeda dari secara
umumnya. Visi SOS Desa Taruna yaitu setiap anak dibesarkan dalam
keluarga dengan kasih sayang, rasa dihargai, dan rasa aman. Misi SOS
Desa Taruna adalah mendirikan keluarga-keluarga untuk anak-anak yang
kurang beruntung, membantu anak-anak dalam membentuk masa
depannya sendiri dan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk
berkembang dalam masyarakat.
Dalam Manual SOS Children’s Village Organization (2002,h.2)
tertulis bahwa konsep SOS Desa Taruna menggunakan suatu pendekatan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 39/214
27
keluarga dalam pengasuhan jangka panjang anak-anak yatim piatu dan
terlantar. Konsep ini berdasarkan pada empat prinsip dasar yaitu :
a.
Ibu : Setiap anak memiliki orang tua asuh
Ibu SOS membangun hubungan yang mesra dengan setiap anak yang
dipercayakan kepadanya, dan memberikan rasa aman, kasih sayang
dan keseimbangan yang diperlukan oleh setiap anak. Sebagai pengasuh
profesional, Ibu Asuh tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya,
membimbing perkembangan mereka, dan menjalankan segala urusan
rumah tangga secara mandiri. Ibu Asuh mengetahui dan menghormati
latar belakang keluarga, akar budaya dan agama setiap anak
b.
Kakak Adik : Ikatan Keluarga tumbuh secara alamiah
Anak-anak laki-laki dan perempuan dari berbagai tingkat usia hidup
bersama-sama sebagai kakak-adik, dan saudara sekandung selalu
tinggal dalam keluarga SOS yang sama. Anak-anak ini dan Ibu Asuh
mereka membangun ikatan emosional yang berlangsung secara
langgeng.
c.
Rumah : Setiap keluarga menciptakan suasana rumah yang nyaman
Setiap Ibu Asuh menempati rumah yang dianggap sebagai tempat
tinggal sebuah keluarga, lengkap dengan keadaan yang unik pada
masing-masing rumah, ritme serta rutinitasnya. Di bawah atap rumah
ini, anak-anak benar-benar menikmati rasa aman dan rasa memiliki.
Anak-anak tumbuh dan belajar bersama-sama, saling berbagi tanggung
jawab dan semua kegembiraan serta kesedihan di dalam kehidupan
sehari-hari
d. Desa : Keluarga SOS merupakan bagian dari masyarakat
Keluarga SOS tinggal bersama,membentuk lingkungan desa yang
mendukung anak-anak menikmati kegembiraan masa kanak-kanak.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 40/214
28
Keluarga-keluarga saling berbagi pengalaman dan saling membantu.
Mereka juga hidup sebagai anggota yang berintegrasi dan memberikan
kontribusi bagi masyarakat setempat. Melalui keluarga, desa, dan
masyarakat, setiap anak belajar ambil bagian secara aktif di dalam
masyarakat.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang adalah
seorang wanita yang melakukan kegiatan mengasuh dan merawat anak
orang lain dan berperan sebagai ibu pengganti yang menggantikan peran
ibu kandung secara penuh. Hal ini dilakukan dengan cara membangun
hubungan yang mesra dengan setiap anak yang dipercayakan kepadanya,
dan memberikan rasa aman, kasih sayang dan keseimbangan yang
diperlukan oleh setiap anak. Sebagai pengasuh di Panti Asuhan SOS Desa
Taruna Semarang, Ibu Asuh tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya,
membimbing perkembangan mereka, dan menjalankan segala urusan
rumah tangga secara mandiri. Ibu Asuh mengetahui dan menghormati
latar belakang keluarga, akar budaya dan agama setiap anak.
C. Motivasi Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang
Setiap orang memiliki motivasi dalam setiap perbuatan atau
tindakannya. Tindakan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor
yang mendorong atau mempengaruhinya. Irwanto (1994, h. 193),
mengatakan bahwa motivasi merupakan daya dalam diri manusia untuk
bergerak, daya ini yang akhirnya mendorong untuk melakukan suatu
tindakan untuk mencapai tujuannya. Motivasi manusia terhadap sesuatu
sangat beragam. Tiap individu akan berbeda tujuan maupun cara
pencapaian tujuan. Berbagai motivasi juga dimiliki oleh Ibu Asuh di SOS
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 41/214
29
Desa Taruna Semarang untuk mendorong dirinya memutuskan menjadi
Ibu Asuh.
Ibu Asuh yang sudah diterima dan bertahan dalam masa pengabdian
di SOS Desa Taruna Semarang tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi
awal, tetapi untuk juga dipengaruhi oleh komitmen, peran dan fungsi Ibu
Asuh yang ditetapkan oleh SOS Desa Taruna. Salah satu kekhasan yang
terdapat dalam SOS Desa Taruna terdapat komitmen di mana Ibu Asuh
tidak boleh menikah selama mengabdi di SOS Desa Taruna. Hal ini
disebabkan adanya alasan bahwa Ibu Asuh dalam merawat dan menjaga
anak-anak asuhnya harus total dan maksimal. Alasan tersebut
dimaksudkan untuk penekanan dalam membangun hubungan yang mesra
dengan setiap anak yang dipercayakan kepada Ibu Asuh, dan memberikan
rasa aman, kasih sayang dan keseimbangan dan kebutuhan-kebutuhan
dasar (asuh, asih, asah) yang diperlukan oleh setiap anak. Ibu Asuh harus
tinggal bersama dengan anak-anak asuhnya, membimbing perkembangan
mereka, dan menjalankan segala urusan rumah tangga secara mandiri.
Fungsi dan peranan sebagai Ibu Asuh disini sangat penting karena Ibu
Asuh harus menyediakan kebutuhan anak-anaknya dari kebutuhan
psikologis, biologis, serta spiritualitas.
Waktu 24 jam satu hari masih sangat kurang untuk memenuhi
semuanya itu pada sejumlah anak yang dirawat oleh Ibu Asuh seorang diri.
Keadaan Ibu Asuh dengan berbagai tugas dan peranannya ini sesuai
dengan sebuah studi tentang kehidupan seorang ibu kandung yang
dilakukan oleh Mery Boulton dalam Ibrahim (2003, h.24) terungkap
bahwa sebagian ibu suka akan tugasnya yakni mengatur rumah dan
menjaga anak, namun sebagian besar lainnya merasa terbebani. Bagi Ibu
tugasnya tidak ada habisnya, mulai menyergap ketika bagun tidur hingga
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 42/214
30
larut malam. Menjaga anak dan rumah merupakan ”pekerjaan cinta” yang
gratis. Bukan saja Ibu tidak menerima upah atas tugas-tugasnya namun
yang lebih jelasnya, menjadi Ibu cukup terisolasi dari kehidupan sosial.
Peran dan tanggung jawab yang berat sebagai Ibu kandung tersebut
dialami juga oleh Ibu Asuh di SOS Desa Taruna, bahkan jauh lebih berat
karena Ibu Asuh dapat mengasuh anak lebih dari lima orang anak
sekaligus dengan berbagai latar belakang serta kekhasan masing-masing.
Disamping tugas yang berat Ibu Asuh mempunyai jaminan yang cukup
menjanjikan kehidupan yang mapan sebagai balas jasa atas totalitas
menjadi Ibu Asuh seperti imbalan berupa upah, uang belanja atau uang
untuk biaya sehari-hari baik untuk dirinya maupun untuk anak-anak
asuhnya, serta jaminan hari tua.
Berdasarkan realita kehidupan Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang mempunyai suatu motivasi yang melatar belakangi seorang
wanita akhirnya memutuskan untuk menjadi Ibu Asuh. Sejalan dengan
masa pengabdian, setiap Ibu Asuh mempunyai motivasi yang berubah-
ubah sesuai keadaan Ibu Asuh. Motivasi menurut Maslow dalam
Budiharjo (1997, h. 161) berupa hierarki di mana orang dapat berpindah-
pindah dari satu tingkat ke tingkat di bawah atau di atasnya. Hierarki
motivasi berupa motivation atau kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs)
dan meta – motivation atau meta kebutuhan-meta kebutuhan (meta needs).
Kebutuhan dasar meliputi lapar, kasih sayang (afeksi), rasa aman, harga
diri. Sedangkan meta kebutuhan-meta kebutuhan meliputi keadilan,
kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan dan sebagainya. Kebutuhan-
kebutuhan inilah yang akhirnya membuat seorang wanita memutuskan
untuk bertahan menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang dengan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 43/214
31
segala peran, tugas dan tanggung jawabnya yang tidaklah ringan untuk
menjadi ”ibu kandung” sejumlah anak.
Motivasi yang dimiliki Ibu Asuh menyebabkan adanya orientasi
pada suatu tujuan tertentu yang akhirnya mendorong diri untuk tetap
bertahan pada komitmen awal walaupun motivasi yang dimiliki sudah
berbeda dari motivasi awal menjadi Ibu Asuh. Hal ini dikarenakan adanya
pergerakkan yang terjadi dalam hierarki kebutuhan, dimana kebutuhan
akan bergerak naik jika kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi. Dalam
penelitian ini ingin mengetahui secara mendalam dinamika motivasi yang
terjadi pada diri Ibu Asuh. Bila Ibu Asuh dapat menyadari motivasi dalam
dirinya akan sangat mudah untuk menemukan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, sehingga dapat
membantu SOS Desa Taruna Semarang untuk mengerti dan memahami
bagaimana dinamika motivasi Ibu Asuh. Mengingat bahwa peran Ibu Asuh
di SOS Desa Taruna sangatlah penting untuk menjaga keberadaan SOS
Desa Taruna yang mempunyai tujuan mengembalikan anak-anak ke dalam
keluarganya. Sehingga Ibu Asuh dapat total dan nyaman dalam
pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian Kualitatif
Suatu Penelitian harus menggunakan metode penelitian yang ilmiah agar
hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Kebenarannya dapat
diterima secara obyektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 44/214
32
Sarantakos dalam Poerwandari (1998, h.29) pada penelitian kualitatif akan
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkrip
wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video yang kemudian
diterjemahkan ke dalam pandangan-pandangan dasar interpretatif dan
fenomenologi. Peneliti ingin mengungkap secara mendalam, menyeluruh,
jujur, dan apa adanya, untuk memahami manusia dan segala kompleksitasnya
sebagai makhluk subyektif, khususnya tentang dinamika motivasi Ibu Asuh.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2000,
h.3) metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang atau perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada
individu dan lingkungan secara holistik (menyeluruh). Peneliti menggunakan
metode kualitatif dengan pertimbangan bahwa suatu peristiwa dengan
pertimbangan bahwa suatu peristiwa mempunyai arti dan makna yang tidak
dapat diungkap secara kuantitatif. Selain itu penelitian kualitatif digunakan
untuk memahami suatu fenomena sentral seperti proses atau peristiwa.
Eksplorasi terhadap suatu fenomena dibutuhkan karena masalah yang diteliti
cukup kompleks yang memerlukan pengertian secara lebih baik dan
mendalam. Peneliti kualitatif melihat gejala sosial sebagai suatu yang dinamis,
penelitian tentang dinamika motivasi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna ini
menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengungkap dinamika
motivasi yang dimiliki seseorang yang sampai saat ini menjadi Ibu Asuh
sehingga akan nampak dinamikanya.
Dalam penelitian dinamika Motivasi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang ini, peneliti menggunakan metode kualitatif karena :
1.
Sifat penelitian yang kasustik yang mencoba untuk meneliti sebuah
fenomena yang diangkat dari realitas kehidupan.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 45/214
33
2.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengenali
secara mendalam apa yang menjadi motivasi awal seseorang menjadi Ibu
Asuh dan dinamika motivasi yang dimiliki seseorang yang sampai saat
ini menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang. Penelitian ini
dipandang perlu untuk menggunakan metode penelitian yang memiliki
perspektif emik yang memberikan penekanan terhadap pandangan
subyek terhadap pengalaman-pengalaman yang dialaminya.
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan desain Deskriptif,
karena :
1. Deskriptif bertujuan untuk memperoleh pengertian yang mendalam
mengenai situasi dan menggambarkan sesuatu atau subyek yang diteliti.
2. Lebih mementingkan proses, konteks, menemukan sesuatu
3. Deskriptif berusaha mendeskripsikan secara lebih intensif terhadap satu
unit tunggal atau satu sistem terbatas seperti seorang individu, suatu
program, suatu peristiwa, suatu intervensi, suatu komunitas.
4. Peneliti mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya selama periode
waktu tertentu secara terus-menerus.
B.
Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini penentuan subyek penelitian dilakukan dengan
pendekatan purposif dimana sampel tidak dipilih berdasarkan peluang dan
sebelum penarikan sample sudah ditentukan dahulu kriteria-kriteria yang
merupakan karakteristik sample. Menurut Sarantakos (Poerwandari, 1998.
h.53) karakteristik prosedur pengambilan sample dalam penelitian kualitatif
meliputi diarahkan tidak pada jumlah sample yang besar, melainkan pada
kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian, tidak ditentukan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 46/214
34
secara kaku sejak awal, baik dalam jumlah maupun karakteristik sampelnya,
sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian, dan
tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak
melainkan pada kecocokan konteks.
Adapun karakteristik subyek penelitian ini adalah Ibu Asuh di SOS Desa
Taruna Semarang, dengan ciri-ciri sudah mengabdi sebagai ibu asuh di SOS
Desa Taruna Semarang minimal 5 tahun, mempunyai latar belakang
pendidikan dan status marital serta masa pengabdian yang berbeda-beda
sehingga dapat diketahui dinamika motivasi pada subyek yang mempunyai
perbedaan latar belakang.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode dan tipe pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sifatnya
terbuka, luwes dan beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan, serta sifat
subyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen
penelitian yang utama dalam pengumpulan data (Poerwandari 1998, h.40).
Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian
utama dalam pengumpulan data. Data hal ini peneliti berperan besar dalam
seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik tersebut,
mengumpulkan data hingga menganalisis dan menginterpreasikannya.
Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 1995, h.112), mengatakan sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain.
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan sebagai metode utama sedangkan teknik observasi sebagai
metode pendukung.
1. Metode Wawancara
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 47/214
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 48/214
36
d.Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang
e.Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang
f. Situasi Ibu Asuh sekarang dan harapan di masa depan
Dalam pelaksanaan wawancara pedoman tersebut dapat
dikembangkan untuk memperoleh informasi secara lebih mendalam.
Peneliti dalam melakukan wawancara menggunakan alat bantu berupa
tape recorder , pena, dan buku catatan.
2. Observasi
Metode observasi yang digunakan adalah observasi non
partisipan atau pengamatan murni, dimana peneliti hanya mengamati
tanpa terlibat dalam aktivitas yang berlangsung. Metode obserasi non
partisipan digunakan supaya dapat membedakan dengan jelas kegiatan
mengamati dan kegiatan wawancara.
Patton (dalam Poerwandari, 1998, h.63) mengemukakan bahwa
observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam
penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Selanjutnya
Patton juga mengungkapkan bahwa data hasil observasi menjadi
sangat penting karena :
a) Peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik
dalam konteks dimana hal yang diteliti ada atau terjadi.
b)
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersifat terbuka,
berorientasi pada penemuan dari pada pembuktian, dan telah
mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara
lebih induktif.
c)
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh
subyek penelitian sendiri kurang disadari
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 49/214
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 50/214
38
Hasil observasi yang dilakukan diharapkan dapat lebih
mendukung data-data yang diperoleh dari wawancara.
D. Kriteria Keabsahan data
Moleong (2000, h. 192) mengemukakan uji kesahihan dan keandalan
dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara perpanjangan keikut
sertaan, ketekunan, metode triangulasi, pemeriksaan rekan sejawat melalui
diskusi analisi kasus negatif, kecukupan referensial, pengecekan anggota,
uraian rinci dan auditing. Uji kesahihan dan keterandalan dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode :
1.
Perpanjangan keikutsertaan
Keikutsertaan penelitian sangat menentukan dalam pengumpulan data.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi
memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.
Perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun
kepercayaan para subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri
peneliti sendiri.
2.
Metode triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan triangulasi dimana wawancara sebagai metode utama dan
observasi sebagai metode pendukung penelitian.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Moleong (2000, h. 178) triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 51/214
39
data tersebut. Triangulasi ada tiga macam sebagai teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyelidik dan teori.
a. Triangulasi Sumber
Untuk mengecek balik derajat kepercayaan info melalui
wawancara dan dari orang lain atau dapat dengan jalan
membandingkan data hasil wawancara, membandingkan hasil
wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
b. Triangulasi Teori
Fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya
dengan satu atau lebih teori (Lincoln dan Cuba dalam Moleong , 2000,
h. 178) oleh karena itu dalam hal ini jika analisis telah menguraikan
pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis,
maka penting sekali untuk mencari tema atau penjelasan pembanding.
3.
Pemeriksaan sejawat
Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil
akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan
sejawat.
4. Kecukupan referensi
Dengan cara menggunakan bahan-bahan yang tercatat atau rekaman
sebagai patokan untuk menguji waktu diadakan analisis dan penafsiran
data.
E. Metode Analisis Data
Analisa data yaitu proses pengumpulan data agar dapat ditafsirkan.
Dalam pembuatan analisis sebelumnya dimulai dengan koding yaitu
membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh untuk dapat
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 52/214
40
mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga
data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.
Patton (dalam Poerwandari, 1998, h.105) juga mengungkapkan hal-hal
yang penting untuk analisis data kualitatif, yaitu :
1.
Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati
2. Melaporkan peristiwa-peristiwa kunci berdasarkan urutan
kepentingan peristiwa tersebut.
3. Mendeskripsikan setiap tempat, setting, atau lokasi sebelum
mempresentasikan gambaran dan pola umumnya.
4.
Memberikan fokus pada analisis dan presentasi pada individu-
individu atau kelompok-kelompok tersebut menjadi satu unit
analisis primer.
5.
Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang
terjadi.
6.
Memfokuskan pengamatan pada isu-isu yang diperkirakan akan
sejalan dengan upaya menjawab pertanyaan primer penelitian.
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan tiga unsur sebagai satu sistem yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
1.
Preliminary Survey
Merupakan proses awal dari penelitian untuk mengetahui lebih
jelas gambaran kondisi penelitian sehingga ditemukan beberapa
masalah yang mendukung untuk penentuan tema penelitian.
2.
Reduksi Data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan
abstraksi data kasar yang didapat dari penelitian. Reduksi data dapat
berupa membuat singkatan, koding memusatkan tema. Membuat
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 53/214
41
batasan-batasan persoalan. Reduksi data adalah suatu bentuk analisi
yang mempertegas, memperpendek, membuang hal-hal yang tidak
penting dan mengatur data sehingga kesimpulan data dapat dilakukan.
3. Penyajian Data
Suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan peneliti
dapat dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
deskriptif untuk penyajian data.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan pada setiap data yang diperoleh
di akhir pengumpulan data. Penarikan kesimpulan yang awal dijadikan
pedoman sementara untuk menelusuri gejala yang semula kurang jelas,
agar hubungan gejala dan perbandingan dapat dilakukan untuk
memperoleh kejelasan setiap kesimpulan, senantiasa akan
mempertanyakan kembali dalam memperoleh pemahaman yang lebih
jelas.
Langkah-langkah teknik analisa yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1.
Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber
2. Mengkategorikan data yang diperlukan
3. Menghubungkan dengan landasan teori yang ada
4.
Menyusun interpretasi dinamika motivasi subyek
Langkah-langkah di atas menjelaskan perlunya kita beranjak dari
data konkrit, untuk semakin lama semakin mengarah pada
pengembangan konsep (Poewandari, 1998, h. 95) :Data –kata kunci—
tema—kategori—hubungan antar kategori—kategori (pola)
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 54/214
42
BAB IV
LAPORAN PENELITIAN
A.
Kancah Penelitian
Sebelum memulai suatu penelitian, kancah penelitian perlu
ditetapkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar peneliti langsung
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan di lapangan sebanyak
mungkin dan sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di SOS Desa Taruna Semarang yang terletak
di jalan Durian Km 1 RT 001 RW 003 Kelurahan Pedalangan Kecamatan
Banyumanik. Luas keseluruhan SOS Desa Taruna Semarang adalah tiga
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 55/214
43
hektar dengan jumlah 14 rumah (cottage) beserta sarana lain, seperti Kantor,
Wisma Tamu, Pendopo, Taman Kanak-kanak, Ruang Kegiatan, Tempat
Bermain, Lapangan Sepak Bola, Lapangan Basket, Lapangan Bulu Tangkis,
Wisma Bunda dan beberapa Rumah Pembina.
SOS Desa Taruna Semarang merupakan waralaba SOS Kinderdorf ,
yang didirikan oleh Herman Gmeiner pada tahun 1949. Beliau adalah
seorang mahasiswa kedokteran di Innsbruc, Austria yang pada akhirnya
tidak menyelesaikan kuliahnya karena mengikuti pangilan hatinya untuk
memperhatikan secara khusus pada anak-anak yang menjadi korban PD II.
Beliau menyatukan anak-anak korban Perang Dunia II ke dalam keluarga.
Bukan kandung, karena kebanyakan mereka kehilangan orangtua. SOS-
Kinderdorf kini telah meluas di 132 negara, termasuk di Indonesia, dengan
gagasan utama mengembalikan anak ke keluarga. Pemikiran ini didasarkan
atas anak-anak yang kehilangan orang tua karena perang dan anak-anak
tersebut membutuhkan kasih sayang, seseorang yang mencintai mereka,
maka anak-anak tersebut membutuhkan orang tua. Kemudian pada
pertengahan dasawarsa 1950-an, SOS Kinderdorf telah berkembang ke
Perancis, Jerman Barat, Italia dan Afrika serta Amerika Latin. Sedangkan di
Indonesia sendiri Yayasan SOS Desa Taruna didirikan pada 1970 oleh Agus
Prawoto, yang baru selesai menuntut ilmu di Austria.
Di Indonesia SOS Kinderdorf sekarang berjumlah delapan SOS Desa
Taruna yang berpusat di Lembang Bandung. SOS Desa Taruna menerapkan
pola pengasuhan anak yang berbasis keluarga dan bersifat jangka panjang.
Anak-anak diharapkan mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan adik-
kakak layaknya dalam sebuah keluarga. Anak-anak tersebut baru dilepas
dari desa setelah mandiri. Konsep SOS Kinderdorf ini cepat berkembang
karena didasarkan kepada gagasan keluarga sebagai unit terkecil dari
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 56/214
44
masyarakat yang sifatnya sangat universal. Disamping itu, setiap SOS selalu
berusaha untuk menyesuaikan dengan adat istiadat setempat.
Setiap rumah di SOS Semarang dihuni oleh seorang ibu dengan
beberapa orang anak kurang lebih lima orang anak. Dalam rumah tersebut
dikenalkan istilah ibu, kakak dan adik. Walaupun anak-anak yang tinggal
dalam satu rumah bukanlah saudara kandung tetapi diharapkan anak-anak
tersebut dapat menganggap satu sama lain sebagai saudara. Anak-anak asuh
ini diharapkan untuk merawat rumah yang ditinggalinya. Adapun tugas Ibu
Asuh disini adalah memberikan kasih sayang dan berperan layaknya ibu
kandung. Tetapi yang berbeda disini adalah ibu merawat anak-anak dengan
berbagai macam latar belakang baik suku, agama, maupun adat kebiasaan
anak. Dalam merawat dan membimbing anak-anak Ibu Asuh juga dibantu
oleh para pembina dan Pemimpin SOS Desa Taruna, sebagai ”bapak”nya
anak-anak, yang secara tidak langsung ikut memberikan atau mengarahkan
anak-anak asuh. Walaupun demikian tugas maupun peran dari seorang Ibu
Asuh di SOS Desa Taruna tidaklah mudah seperti baby sister karena selain
”dituntut” memberikan asuh, ibu asuh juga harus memberikan asih maupun
asah supaya anak-anak yang diasuhnya dapat berkembang menjadi pribadi-
pribadi yang dewasa dan mandiri.
Menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna tidaklah semudah yang
dibayangkan, ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. Ibu Asuh yang
diterima di SOS Desa Taruna Semarang adalah lolos tes masuk dan
pelatihan atau training dan live in (tinggal untuk merasakan apa yang terjadi
dalam suatu cottage) di cottage-cottage yang ada. Serta ketentuan mutlak
sebagai ibu asuh adalah tidak menikah. Hal ini disebabkan adanya pemikiran
bahwa sebagai Ibu Asuh harus benar-benar total mengabdikan diri untuk
memberikan asuh, asih, maupun asah pada anak-anak asuhnya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 57/214
45
B.
Persiapan Pengumpulan Data
1.
Survey
Sebelum penelitian, dilakukan survey terhadap kancah penelitian
untuk mengetahui lebih jelas gambaran kondisi dan area penelitian
sehingga ditemukan masalah yang mendukung tema penelitian.
Survey dimulai akhir bulan September 2007 dilakukan di SOS
Desa Taruna Semarang yang tepat berada di jalan Durian Km 1 RT 001
RW 003 Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik. Survey dan
pendekatan awal dilakukan agar peneliti lebih mengenal area dan ruang
lingkup penelitian serta mempermudah peneliti meminta kesediaan calon
subyek menjadi subyek penelitian sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Selama survey peneliti melakukan pengamatan, pendekatan, dan
wawancara kepada beberapa narasumber untuk data-data dan informasi
penelitian. Selain itu peneliti juga memperoleh informasi lebih dalam dari
seorang psikolog di Panti Asuhan SOS Desa Taruna selain artikel di
Internet yang berkaitan dengan SOS Kinderdorf .
2. Perijinan
Peneliti melakukan permohonan izin penelitian setelah
mengadakan survey dan penelitian awal. Izin resmi penelitian mengenai
Dinamika Motivasi Ibu Asuh Di SOS Desa Taruna Semarang ini diberikan
oleh Fakultas Psikologi ditujukan kepada Pimpinan SOS Desa Taruna
Semarang dengan nomor surat 100/b.7.3/FP/X/2007
C.
Pelaksanaan Penelitian
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 58/214
46
Pada pelaksanaan penelitian sesungguhnya, digunakan wawancara
sebagai metode utama, dan metode pendukung adalah observasi.
Peneliti melakukan survey pada akhir bulan September 2007.
Penelitian dilakukan pada bulan 23 Oktober 2007 sampai dengan 15
November 2007. Wawancara dilakukan dalam 6 sampai 8 kali pertemuan.
Wawancara dan observasi dilakukan bersamaan. Pada subyek 1 dan
subyek 3 peneliti menggunakan tape recorder selama proses wawancara
atas kesediaan subyek, tetapi pada subyek 2, peneliti tidak menggunakan
tape recorder sehingga peneliti hanya mencatat dari hasil wawancara
karena subyek 2 tidak bersedia direkam.
D.
Hasil Observasi dan Wawancara
1.
Subyek I
a. Identitas Diri Subyek
Nama : X
Asal Daerah : Magelang
Urutan Kelahiran : anak ke 2 dari 10 bersaudara
Pendidikan Terakhir : SMEA
Status Marital : Janda dua anak
Lama di SOS Semarang : 19 tahun
b.
Hasil Observasi dan Wawancara
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 59/214
47
Pertama kali mengenal subyek, terlihat jelas bahwa subyek
adalah pribadi yang ramah, murah senyum dan keibuan. Subyek tegas
dalam pendirian dan terbuka pada siapapun yang ingin tahu tentang
dirinya. Pembawaan subyek yang riang, ekspresif dan spontan
membuatnya mudah dekat dengan siapa saja. Perawakan subyek yang
sedikit gemuk dengan kulit yang sawo matang. Penampilannya sehari-
hari sederhana tanpa makeup namun enak dipandang. Subyek memiliki
minat pada banyak hal terutama memasak, subyek merupakan salah
satu Ibu SOS yang suka memasak berbagai macam masakan maupun
makanan kecil.
Di rumah A2 SOS Desa Taruna Semarang subyek tinggal
bersama kedelapan anak asuhnya yang terdiri dari 2 perempuan dan 6
laki-laki, dengan rentang usia yang berbeda-beda. Di rumah inilah
subyek menata rumah sesuai keinginan subyek. Dibagian teras rumah,
subyek meletakan bangku panjang, di ruang tengah sebelah kiri pintu
masuk terdapat kursi dan meja tamu, disebelah kanan pintu masuk
terdapat meja makan dengan kursi panjang disekitar meja makan. Meja
ini digunakan untuk tempat subyek dan anak-anaknya makan bersama
dan belajar. Di sekitar ruang tengah terdapat foto-foto subyek dan
anak-anaknya yang tertata cukup rapi. Di bawah foto-foto tersebut
terdapat lemari dan satu televisi. Di rumah ini terdapat 4 kamar tidur
utama, 2 kamar mandi, dan 2 WC. Dibelakang terdapat dapur kecil
lengkap dengan peralatan memasaknya. Di luar rumah terdapat
berbagai jenis tanaman hias, buah-buahan, maupun sayur-sayuran.
Subyek memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk
bermain di luar atau di dalam rumah tetapi setiap jam 9 malam semua
anak harus pulang ke rumah, karena subyek sudah mempunyai
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 60/214
48
peraturan bagi anak-anaknya untuk pulang tepat jam 9 malam. Subyek
sudah mengatur tugas pada masing-masing anak setiap harinya di
selembar tugas harian yang dipasang di lemari es. Anak-anak subyek
sangat memperhatikan subyek, hal ini terlihat waktu subyek batuk-
batuk, ada anak yang menanyakan keadaan subyek dan ada yang
membuatkan teh hangat untuk subyek. Anak-anak subyek sudak
seperti keluarga yang sebenarnya karena terlihat bahwa ada satu anak
subyek yang sudah besar membuatkan mie instan adiknya yang sedang
duduk menonton acara TV. Anak-anak subyek kurang dapat bersikap
hangat dan bersahabat dengan tamu atau orang baru, karena anak-anak
subyek terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Di malam hari
anak-anak subyek melakukan kegiatan seperti bermain di rumah lain,
berbincang-bincang dengan anak yang lain di teras depan rumah, ada
yang melihat acara televisi, ada yang belajar di meja makan, ada yang
makan, ada yang sibuk di dapur dan ada yang sedang belajar di kamar
tidur.
Ketika subyek diwawancarai sangat tenang, bersahabat dan
senang bercerita banyak tentang kehidupannya. Tidak jarang subyek
mengeluarkan air mata sewaktu bercerita tentang almarhum suaminya
dan menceritakan rencana masa pensiunnya yang tidak akan lama lagi.
Subyek menjawab pertanyaan-pertanyaan banyak menggunakan kata-
kata yang diulang-ulang.
1. Latar Belakang Subyek
Subyek lahir dan dibesarkan di Magelang. Subyek lahir
26 Juli 1945. Subyek merupakan anak ke-2 dari 10 bersaudara,
tetapi sekarang jumlah saudara subyek 6 orang (3 laki-laki dan 3
perempuan), karena kakak serta 2 adik subyek meninggal ketika
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 61/214
49
masih kecil. Hubungan subyek dengan adik-adiknya sangat baik
dan rukun, dan satu sama lain saling mendukung. Subyek sudah
tidak mempunyai ayah karena pada tahun 1998 ayah subyek
meninggal dunia, sehingga sampai saat ini subyek masih
mempunyai ibu yang berumur 82 tahun. Ayah subyek bekerja
sebagai guru SR (Sekolah Rakyat) atau SD sedangkan ibu subyek
adalah ibu Rumah Tangga. Subyek cukup terbuka dengan kedua
orang tua maupun saudara-saudaranya sehingga sampai sekarang
komunikasi antara subyek dengan adik-adiknya serta ibu tetap
terjalin walaupun tempat tinggal berjauhan.
Orang tua subyek sangat memperdulikan pendidikan
anak-anaknya, hal ini menyebabkan saudara subyek dapat
menyelesaikan sekolahnya di SPG sehingga sekarang saudara
subyek ada yang menjadi pegawai negeri, guru, polisi, polwan,
kepala sekolah. Walaupun demikian ada juga saudara subyek yang
tidak sekolah karena “cacat” dalam menyampaikan maksudnya
secara verbal, sehingga sampai sekarang adik subyek ini tinggal
bersama ibu di rumah orang tua subyek. Kecacatan saudara subyek
dikarenakan waktu kecil sudah dikira meninggal tetapi tidak jadi
meninggal karena ada teman ayah subyek yang menyelamatkan
nyawanya dengan diperciki air dari batu akik yang dipunyainya.
Interaksi subyek dengan saudara-saudaranya cukup dekat dan
terbuka karerna komunikasi antar saudara tetap terjalin lancar.
Perbedaan usia yang relatif jauh membuat hubungan kakak adik
tersebut menjadi hubungan yang saling menyayangi antar saudara.
Subyek sudah menunjukkan sifat keibuannya saat masih kecil, hal
ini terjadi karena subyek menjadi kakak tertua di rumah dan oleh
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 62/214
50
orang tua subyek diberi tugas untuk menjaga ketiga adik laki-
lakinya. Masa remaja subyek lewati dengan penuh perjuangan
karena latar belakang ekonomi keluarga subyek hanya cukup untuk
kehidupan sehari-hari walaupun ayah subyek sudah bekerja sebagai
guru SD ditambah dengan pekerjaan sampingan menanam padi di
sawah. Setelah subyek beranjak dewasa subyek masih harus
menjaga ketiga adik perempuannya yang masih kecil-kecil.
Pada masa remaja subyek pernah menolak perintah
ayahnya untuk melanjutkan di SPG dan subyek memutuskan untuk
melanjutkan di SMEA. Belum sampai lulus SMEA subyek sudah
menikah dengan seorang tentara KOPASUS. Setelah lulus SMEA
subyek langung menerima ijabzah, pernikahan tersebut akhirnya
menggagalkan cita-cita subyek untuk menjadi perawat di Rumah
Sakit. Bagi subyek menjadi seorang perawat adalah salah satu
profesi yang membanggakan karena dari kecil subyek senang bila
melihat perawat memakai seragam perawat yang putih, disamping
karena alasan materi subyek merasa kalau menjadi perawat dapat
menolong orang lain yang membutuhkan.
Pernikahan subyek dengan tentara menyebabkan subyek
harus tinggal di asrama Kartosuro dan meninggalkan keluarganya.
Bagi subyek meninggalkan keluarganya sangat tidak mudah karena
dari kecil subyek belum pernah pergi dari rumah, tetapi lama
kelamaan subyek terbiasa dengan keadaannya. Suami subyek
sering bertugas di Timor-timur, Kalimantan Utara, Irian Jaya,
menyebabkan suami subyek jarang berada di rumah, tetapi subyek
tidak merasa kesepian karena subyek mempunyai 2 orang anak
laki-laki. Setelah suami subyek pensiun dari tugasnya keluarga
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 63/214
51
subyek pindah dari asrama Katosuro ke rumah mertua sambil
menabung untuk membeli rumah sendiri. Akhirnya setelah 3 bulan
tinggal di rumah mertua, subyek dapat membeli rumah sendiri.
2.
Situasi subyek sebelum masuk Panti Asuhan SOS Desa Taruna
Semarang
Sekitar 7 bulan setelah suami subyek pensiun dari
tugasnya, suami subyek meninggal dunia pada tahun 1985.
Peristiwa tersebut membuat subyek stres dan pekerjaan sehari-hari
hanya melamun saja di dalam rumah karena masih belum bisa
menerima kenyataan tersebut dan gunjingan dari para tetangga
tentang statusnya yang sudah janda. Tetangga subyek mempunyai
persepsi negatif terhadap seorang janda, dan sering pula subyek
diganggu oleh laki-laki yang kurang kerjaan di desanya baik siang
atau malam hari Melihat subyek yang semakin tertekan, maka ibu
subyek meminta agar Bulek subyek mencarikan pekerjaan bagi
subyek. Bulek subyek menanyai subyek apakah ingin menikah
lagi, tetapi subyek menjawab tidak ingin menikah lagi. Mendengar
jawaban tersebut, Bulek subyek memberi alamat SOS Desa Taruna
Semarang. Bulek meyakinkan subyek bahwa SOS Desa Taruna
inilah yang akan menjadi kehidupan baru bagi subyek untuk
menata kembali kehidupannya.
Stres yang berat akibat suami subyek meninggal dialami
oleh anak bungsu subyek yang tidak mau melanjutkan sekolahnya
sehingga anak bungsu subyek hanya mempunyai ijazah SD, hal ini
menyebabkan anak bungsu subyek tidak diterima menjadi tentara.
Subyek sudah berusaha untuk mendaftarkan anaknya menjadi
tentara sebanyak 4 kali, namun usaha tersebut sia-sia karena dari 4
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 64/214
52
kali mendaftar subyek hanya mendapat jawaban untuk menunggu
gelombang pendaftaran berikutnya. Dengan berjalannya waktu
anak bungsu subyek sudah mau bekerja sendiri di sawah dengan
menanam padi, pepaya, cabai. Hal ini membuat subyek sangat
bahagia karena anak bungsunya sudah dapat menjalani kehidupan
seperti dahulu sebelum suami subyek meninggal ditambah adanya
dukungan yang penuh tentang keputusan subyek masuk SOS.
Subyek cukup senang karena keputusannya untuk masuk SOS
didukung oleh kedua orang tua, semua saudara subyek, serta bulek
yang berada di Semarang, Dukungan tidak datang dari anak
sulungnya karena waktu suami subyek meninggal anak sulungnya
lulus SMA kemudian bekerja di Jakarta, meskipun subyek sudah
berusaha untuk mengirim surat kepada anak sulungnya tetapi tidak
ada balasan sampai subyek berada di SOS selama 9 bulan. Hal ini
menjadi masalah tersendiri bagi subyek karena anak sulungnya
seolah-olah marah kepada subyek atas keputusannya masuk SOS,
tetapi hal ini tidak menyurutkan niat subyek masuk SOS. Bulek
subyek sebelum memberi alamat Panti Asuhan SOS Desa Taruna
Semarang dan menyuruh subyek memasukkan lamaran ke SOS
Semarang, Bulek menceritakan semua tentang SOS dan tugas
sebagai Ibu Asuh kepada subyek karena bulek sudah sering ke SOS
dan mempunyai banyak cerita tentang situasi di SOS. Sebelum
subyek datang ke Semarang, subyek meminta surat keterangan dari
kelurahan tentang statusnya yang sudah janda, tetapi oleh Pak
Lurah subyek ditanya macam-macam dengan tujuan subyek tidak
jadi melamar di SOS. Tetapi subyek tetap datang melamar di SOS
dan menjalani serangkaian tes-tes yang diadakan oleh SOS. Subyek
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 65/214
53
merasa kurang percaya diri dalam menjalani tes-tes tersebut karena
tes-tesnya kebanyakan menggambar padahal subyek tidak senang
menggambar dan tidak bisa menggambar secara baik. Tes-tes yang
dijalani subyek seperti tes melengkapi pola pada gambar yang
kosong (tes IQ), tes grafis, tes wartegg, dan tes wawancara.
Walaupun tidak yakin dengan hasil tesnya tetapi subyek tetap
berharap untuk diterima di SOS.
Subyek menunggu hampir 2 bulan untuk mendapatkan
jawaban bahwa dirinya diterima karena surat panggilan kerja
subyek tidak sampai ke tangan subyek. Suatu hari ada mobil SOS
datang ke rumah subyek untuk menjemput subyek karena subyek
tidak membalas surat panggilan tersebut. Sebelum berangkat ke
SOS subyek izin dengan orang tua dan kedua anaknya, baik orang
tua maupun anak bungsunya sangat setuju bila keputusan subyek
masuk SOS membuat subyek bahagia. Sedangkan anak sulungnya
yang berada di Jakarta tidak membalas surat subyek yang
mengatakan bahwa subyek akan masuk SOS. Surat yang tidak
dibalas tersebut tidak mengendurkan niat subyek untuk masuk
SOS. Keinginan masuk SOS ini sangat dipengaruhi oleh keadaan
subyek yang merasa sangat tertekan di tengah para tetangga yang
mempunyai persepsi negatif terhadap diri subyek yang sudah
janda. Selain hal itu, subyek tidak punya kegiatan lagi setelah
suami meninggal dunia karena sudah tidak ada yang dirawatnya
karena kedua anak subyek sudah dewasa dan tidak terlalu
memerlukan subyek. Subyek akan sulit untuk melupakan
kenangan-kenangan bersama almarhum suaminya bila subyek
masih tinggal di rumahnya sendiri.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 66/214
54
3.
Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang
Sesampainya subyek di SOS Desa Taruna, subyek
menghadap kepala pimpinan SOS Semarang dan mengatakan
bahwa umur subyek sudah melebihi kriteria usia maksimal. Pihak
SOS tidak terlalu mempermasalahkan usia subyek, bahkan
menyakinkan subyek bahwa subyek adalah pilihan yang tepat
untuk mengasuh anak-anak di SOS. Berbagai dukungan datang
seolah menguatkan subyek dan membuat subyek berharap untuk
menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya dan dihormati oleh anak-
anak yang diasuhnya.
Pengalaman awal subyek menjadi Ibu Asuh langsung di
tempatkan di rumah A2 dengan 11 anak asuh dengan rentang usia
yang berbeda-beda, dimana yang paling besar baru SMP. Subyek
merasa ragu apakah dirinya mampu menyayangi anak-anak
tersebut seperti dia menyayangi anak kandungnya sendiri. Subyek
belajar dari asisten yang ada di rumah tersebut selama 1 bulan
mengenai karakter tiap anak. Hambatan yang dirasakan subyek
waktu awal masuk SOS adalah mempunyai 1 anak yang nakal
malas, tidak sopan dan bicara kotor pada subyek sehingga
membuat subyek ingin keluar dari SOS. Hal ini dikarenakan
subyek tidak terbiasa untuk berkata kotor waktu di keluarga
subyek. Akhirnya subyek memberanikan diri untuk menemui
Pimpinan SOS untuk mengatakan bahwa dirinya tidak kuat bila ada
anak yang seperti itu. Bapak Pimpinan SOS meyakinkan subyek
untuk tetap sabar dalam menghadapi perilaku anak-anak tersebut.
Dukungan tidak datang dari Pimpinan SOS tetapi juga dari anak-
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 67/214
55
anak di rumah A2 yang siap membela subyek di hadapan anak
tersebut, hal ini membuat subyek yakin sekaligus bahagia karena
ada penghargaan terhadap dirinya sehingga subyek merasa dapat
bertahan di SOS.
SOS memberi sedikit kebebasan bagi subyek untuk
mengambil uang pensiunan dan pulang ke rumah menjenguk orang
tua, adik subyek yang “cacat” serta anak bungsu subyek. Waktu
pulang pertama kali, ayah subyek sangat senang melihat subyek
mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun psikis.
Ayah subyek sangat mendukung dan yakin bahwa subyek berada di
tempat yang tepat.
Perasaan subyek setelah melewati pengalaman pertama
yang cukup menggoyangkan diri untuk mengabdi di SOS tersebut
menambah keyakinan subyek untuk tetap berada di SOS karena
munculnya harapan dalam diri subyek untuk menyayangi anak-
anak tersebut dan supaya anak-anak yang diasuhnya kini dapat
menyayangi subyek seperti ibu kandungnya sendiri.
4.
Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa
Taruna Semarang
Pengabdian subyek di SOS selama 19 tahun tidak lepas
dari pengalaman awal yang cukup membuat goyah subyek untuk
meneruskan pengabdiannya di SOS. Setelah peristiwa anak yang
nakal, malas dan tidak sopan tersebut menjadi penurut dan menjadi
lebih baik, subyek mendapat kejuatan dari anak sulungnya yang
sudah selama 9 bulan tidak diketahui kabar beritanya. Anak sulung
subyek datang ke SOS untuk melihat keadaan subyek, setelah anak
sulungnya bertemu dan mengetahui keadaan subyek di SOS
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 68/214
56
menjadi bersalah karena dahulu tidak mendukung keputusan
subyek untuk masuk SOS. Subyek merasa bahagia karena
keputusannya didukung oleh semua orang-orang yang dicintainya.
Setiap libur maupun hari raya subyek diperbolehkan oleh
SOS untuk pulang ke rumah orang tua subyek bersama anak
asuhnya yang berjumlah 11 orang. Waktu subyek pulang bersama
anak asuhnya para tetangga baru percaya kalau subyek benar-benar
bekerja di Semarang. Kekaguman para tetangga terhadap pekerjaan
subyek bertambah saat ada salah satu anak asuh subyek yang
sering datang ke rumah orang tua subyek di desa untuk memberi
beras, mie instan, dan lain sebagainya.
Setelah beberapa lama subyek di SOS mendapat bayi
perempuan yang kemudian diberi nama Maria. Bagi subyek Maria
seolah kekuatan untuk bertahan di SOS karena waktu pertama kali
melihat Maria subyek langsung jatuh cinta pada bayi tersebut. Rasa
sayang subyek terhadap Maria bertambah ketika banyak orang
yang menyukai Maria karena Maria adalah bayi yang lucu, cantik
serta pintar. Semakin bertambah besar, Maria semakin membuat
subyek kagum karena prestasi yang cukup baik dalam kegiatan
menari serta judo. Setelah Maria, subyek berturut-turut mendapat 2
bayi laki-laki, dengan adanya 3 bayi yang menjadi tanggung jawab
subyek semakin tidak tega untuk meninggalkan SOS karena
subyek merasa kasihan pada ketiga bayi ini tidak pernah dijenguk
oleh kedua orang tua mereka. Ketiga bayi ini merasa bahwa ibu
kandungnya adalah subyek, hal ini menambah penghargaan bagi
diri subyek karena subyek merasa berarti bagi anak-anak asuhnya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 69/214
57
Masa pengabdian subyek yang sudah 19 tahun tidak
dilewati dengan begitu saja, banyak hambatan yang mewarnai
perjalanan subyek di SOS. Hambatan datang mulai dari
kekhawatiran subyek pada ibu dan adiknya yang “cacat” karena
semenjak ayah subyek meninggal dunia ibu subyek sering sakit-
sakitan dan di rumah hanya tinggal adik subyek yang tidak mampu
menjaga ibu dengan baik. Kekhawatiran inilah yang menyebabkan
subyek selalu pulang ke rumah 1 bulan sekali karena takut ada apa-
apa dengan ibu dan adiknya. Semua saudara subyek sudah
berkeluarga dan bertempat tinggal di daerah yang berbeda-beda
sehingga sulit untuk selalu menjenguk ibu di rumah. Hambatan di
SOS yang dirasakan oleh subyek terutama jika ada kesalah
pahaman yang terjadi dengan ibu-ibu SOS ini dialami oleh subyek,
dikarenakan subyek waktu awal di SOS membuat laporan
administrasinya sisa Rp. 20.000, karena ibu-ibu lain mengira
bahwa uang kebutuhan sehari-hari yang diberikan oleh SOS
ditambah dari uang pensiunan alm. suami subyek. Padahal yang
terjadi bukan subyek menambah keuangan rumahnya dengan uang
pensiunan tetapi subyek selalu membawa sayuran dan buah-buahan
dari rumah di desa, dengan demikian subyek dapat menghemat
uang belanja selama 3-5 hari. Selain masalah dengan ibu-ibu SOS,
subyek juga merasa sedih dan jengkel bila anak-anak tidak
menurut, sekolahnya tidak pintar dan sering melupakan perinah
atau perkataan subyek. Kekecewaan subyek ditambah dengan
adanya satu anak yang mencuri uang subyek berkali-kali. Subyek
juga sering merasa bahwa kurang adanya perhatian dari Bapak
Pimpinan terhadap ibu-ibu SOS, karena Bapak jarang mengunjungi
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 70/214
58
ibu-ibu untuk menanyakan kabar. Menurut subyek dengan hanya
menanyakan kabar saja bagi subyek sudah merasa diperhatikan.
Subyek merasa takut kalau anaknya sakit pada tengah malam
karena subyek sungkan membangunkan sopir SOS untuk
mengantarkan subyek dan anaknya ke Rumah Sakit.
Bagi subyek mencintai anak yang diterimanya saat masih
bayi akan lebih mudah karena seorang bayi belum dapat berkata
apa-apa dan bayi benar-benar membutuhkan seorang ibu untuk
membantunya bertahan hidup, sedangkan anak yang diterima
sudah besar agak sulit untuk mencintai karena anak yang sudah
besar sudah dapat berpikir sesuai dengan kemauannya sendiri.
Subyek mengatakan kalau mencintai anak yang besar adalah suatu
proses, dan hal itu sangat sulit. Tetapi sesulit apapun subyek
menyadari bahwa anak-anak yang berada disini butuh kasih
sayangnya.
Harapan subyek selama menjalani hidup di SOS
mempunyai harapan untuk anak-anaknya seperti subyek
menginginkan anak-anak perhatian dan mau membersihkan rumah
sewaktu subyek pergi, selain itu subyek ingin anak-anaknya patuh
terhadap apa yang telah diajarkannya sehingga tidak setiap kali
subyek harus memberi tahu lagi.
5.
Keadaan Ibu Asuh sekarang dan harapan ke depan
Subyek dengan usia 62 tahun akan segera menyelesaikan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu asuh, dan
subyek telah mempunyai hak pakai seumur hidupnya di salah satu
rumah pensiunan di Wisma Bunda. Perasaan subyek yang gembira
karena akan menikmati masa tuanya tetapi masih ada rasa tidak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 71/214
59
tega meninggalkan anak-anak asuhnya terutama anaknya yang
masih kelas IV SD. Subyek merasa sedih bila anak-anaknya akan
hidup jauh dari dirinya dan diasuh oleh ibu lain, untuk mengurangi
kesedihan tersebut subyek berencana untuk pulang selama kurang
lebih satu bulan setelah surat keputusan bahwa dirinya akan
pensiun. Tetapi setelah anak-anaknya dapat mulai dekat dengan ibu
barunya, maka subyek akan tetap tinggal di SOS di Wisma Bunda.
Saudara, Ibu maupun anak kandung subyek menawarkan
kepada subyek untuk tinggal di rumah mereka dan berencana
membuatkan warung makan untuk subyek menyalurkan hobby
memasaknya dan mengisi waktu luangnya setelah pensiun dari
SOS, tetapi subyek tetap ingin berada tidak jauh dari anak-anak
asuhnya di SOS.
c.
Analisa Kasus
Pengalaman hidup yang cukup sulit seperti kehilangan
seseorang yang dicintai membuat subyek mengambil suatu keputusan
untuk merubah hidupnya. Hal ini dikarenakan sebelum suaminya
meninggal dunia, hidup subyek terasa lengkap karena segala
kebutuhan hidup subyek dan keluarganya masih dapat tercukupi
dengan uang pensiun suaminya. Tidak lama setelah suaminya pensiun,
subyek sudah memiliki rumah tinggal sendiri serta subyek merasa
memiliki keluarga kecil yang bahagia dengan 1 orang suami dan 2
orang anak laki-laki sehingga terpenuhi kebutuhan akan mencintai dan
dicintai. Subyek menjadi salah satu bagian dari warga desa yang cukup
aktif dan berperan penting dalam membantu Ibu Lurah mengurus PKK
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 72/214
60
Kematian suami membuat subyek kehilangan figur yang
dicintai, dihormati dan yang mencintainya ( Belongingness and love
needs), subyek merasa bahwa anak-anaknya yang mulai tumbuh
dewasa sudah tidak memerlukan kehadiran subyek karena anak-anak
subyek dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan subyek ( Belongingness
and love needs). Setelah subyek menyandang status janda, banyak para
tetangga yang mulai membicarakan segala tingkah laku yang
dilakukannya dan hal ini membuat subyek tidak bebas untuk
beraktivitas, selain itu subyek juga merasa terganggu dengan beberapa
tetangga yang mulai menganggunya (safety needs), subyek juga
merasa bahwa dirinya tidak lagi menjadi bagian dari desa yang
ditempatinya dikarenakan adanya berbagai persepsi negatif dari
tetangganya tentang diri subyek yang sudah janda (belongingness and
love needs). Waktu luang yang dimiliki subyek digunakan hanya untuk
mengenang masa lalu bersama alm. suaminya, dengan hanya hidup
dalam kenangan membuat subyek bertambah sedih dan frustrasi akan
kehidupan yang dijalaninya dengan berbagai persepsi negatif dari
tetangga pada dirinya, hidup subyek seolah tak berarti lagi (esteem
needs). Subyek akhirnya memutuskan untuk merubah suasana
hidupnya dengan masuk SOS Desa Taruna Semarang, hal ini dapat
terjadi karena adanya informasi dari Bulek subyek yang
mengambarkan sebuah kehidupan di SOS Desa Taruna dan akhirnya
mempunyai keyakinan bahwa dapat menemukan kehidupan yang lebih
baik dan lari dari kesedihan serta kekhawatiran pada pandangan warga
desa terhadap dirinya (safety needs), namun dibalik keyakinan
tersebut, subyek juga merasa tidak yakin dapat mencintai anak-anak
yang bukan anak kandungnya begitu juga sebaliknya subyek
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 73/214
61
mengharapkan anak-anak asuhnya dapat mencintai dan memperhatikan
dirinya (belongingness and love needs), subyek juga masih ragu
dirinya mampu untuk menjalani serangkaian tes masuk (esteem
needs). Subyek memperoleh keyakinan bahwa dirinya mampu untuk
masuk SOS Desa Taruna Semarang dikarenakan adanya dukungan dari
keluarga (orang tua) dan saudara-saudara subyek walaupun subyek
tinggal jauh dari keluarga besar, namun perhatian dan cinta dari
keluarga masih dapat subyek rasakan, selain hal tersebut ada juga
kepercayaan yang diperoleh subyek dari Bapak Pimpinan untuk
merawat dan mengasuh anak-anak SOS Desa Taruna Semarang.
Ditengah kepercayaan diri subyek untuk mengabdi di SOS Desa
Taruna Semarang, dukungan tidak subyek peroleh dari anak sulungnya
karena anak sulungnya tidak menyetujui tindakan subyek tersebut
(belongingness and love needs), ada juga persepsi negatif yang
diberikan oleh tetangga subyek karena persepsi salah terhadap
pekerjaan subyek tersebut (esteem needs). Subyek lebih termotivasi
untuk tetap mengabdi di SOS Desa Taruna Semarang karena setelah
beberapa bulan, akhirnya anak sulungnya datang meminta maaf dan
memperbaiki hubungan yang kurang baik dengan subyek, serta
dukungan pada keputusan subyek tersebut. Selain itu tetangga subyek
mulai memahami dan menghargai bahwa keputusan subyek mengabdi
di SOS Desa Taruna Semarang adalah sesuatu yang positif, ketika
subyek pulang ke rumah waktu liburan sekolah bersama anak-anak
asuhnya, serta adanya kebanggaan dari ayah subyek sehingga selalu
menceritakan pengalaman subyek pada semua orang yang ditemui.
Pengalaman subyek selama 19 tahun di SOS Desa Taruna
Semarang mempunyai dinamika terhadap keputusannya untuk tetap
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 74/214
62
mengabdi di SOS Desa Taruna Semarang. Ada pengalaman yang
cukup sulit dihadapi subyek hal ini dikarenakan anak-anak asuhnya
terasa asing bagi subyek, tetapi setelah beberapa lama subyek mulai
belajar mencintai anak-anak asuhnya dan anak-anak mulai belajar
mencintai dirinya. Subyek merasa bahwa ada satu anak yang tidak
mencintai dirinya dan bersikap kurang ajar terhadap dirinya
(belongingness and love needs), hal ini membuat subyek merasa ragu
untuk melanjutkan pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang,
tetapi karena ada dukungan dan pembelaan dari anak-anak lain.
Subyek mulai mendapatkan bahwa selain ia mendapat cinta anaknya,
ia mendapat penghargaan dan bertambah kepercayaan diri untuk
mengasuh anak dari peristiwa tersebut ditambah dengan berubahnya
anak yang kurang tersebut menjadi anak yang baik, perhatian dan
selalu memberi sesuatu pada subyek.
Ada hambatan dalam pengabdian subyek seperti adanya
persepsi negatif dari ibu-ibu SOS yang lain tentang keuangan keluarga
subyek. Subyek merasa kurang mempunyai hubungan yang akrab dan
hangat dengan beberapa Ibu SOS (belongingness and love needs).
Tetapi setelah subyek berhasil mengatasi kesalah pahaman yang
terjadi, subyek merasa sudah dapat menjalin hubungan yang akrab dan
mempunyai kesetia kawanan dengan ibu-ibu di SOS Desa Taruna
Semarang. Selain hambatan yang dirasakan subyek selama berada di
SOS Desa Taruna, subyek juga khawatir tentang keadaan ibu yang
sudah semakin tua dan sering sakit di rumah berdua dengan adik
subyek yang “cacat” (belongingness and love needs). Subyek tidak
tega meninggalkan ibu dan adiknya tetapi karena subyek memerlukan
uang untuk membiayai kehidupan ibu dan adiknya serta anaknya yang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 75/214
63
bungsu ( physiological Needs), maka subyek pun harus tetap di SOS
Desa Taruna
Setelah subyek mengalami berbagai peristiwa subyek merasa
percaya diri untuk merawat dan mengasuh anak-anaknya. Rasa bahagia
bertambah ketika para tetangga yang percaya dan terkagum-kagum
dengan anak-anak asuh subyek yang sudah dapat membalas budi baik
subyek dengan sering ke rumah subyek di desa untuk menjenguk dan
membawakan sesuatu kepada ibu, anak kandung dan adik subyek.
Masa pengabdian subyek akan berakhir karena subyek tidak
berapa lama lagi akan pensiun dari tanggungjawab dan perannya
sebagai Ibu Asuh. Subyek ingin setelah pensiun dirinya ingin
melakukan kegiatan yang disenanginya seperti menyalurkan hobbynya
memasak (self Actualization), tetapi subyek selalu memikirkan
bagaimana anak-anaknya setelah dirinya pensiun, karena itulah subyek
tetap ingin menghabiskan dan menikmati masa pensiunnya (safety
Needs) di SOS Desa Taruna sehingga subyek tetap dekat dengan anak-
anaknya ( Belongingness and love needs). Subyek juga bigung karena
di masa pensiunnya subyek masih sehat dan ingin melakukan kegiatan-
kegiatan dimana subyek merasa berharga dan mempunyai peranan
(esteem Needs).
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 76/214
64
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 77/214
65
Skema Dinamika Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh di PA. SOS Desa
Taruna Subyek I
Safety Needs Belongingness and
love Needs
- Persepsi tetangga membuat subyek
tidak bebas beraktivitas
- Ada beberapa tetangga mulai“mengganggu”
- Suami meninggal-Anak-anak sudah bisa mandiri tidak
membutuhkan pengasuhan
- Tidak diterima menjadi bagian dari desa
yang ditempatinya
Persepsi negatif dari tetanggatentang status sebagai janda
Subyek frustrasi dan menganggap
hidupnya tidak berarti
Subyek merasa tidak mampu
menjalani tes seleksi
Subyek masuk menjadi Ibu Asuh di Panti
Asuhan SOS Desa Taruna Semarang
Physiological Needs-Subyek membiayai kehidupan
ibu, adik yang “cacat” dan anak
subyek yang bungsu
Self ActualizationSubyek ingin menyalurkan hobby
memasak setelah dirinya pensiun
Esteem NeedsPersepsi negative dari
pekerjaan yang subyek lakukan
di SOSSubyek ingin tetap berguna dan
masih memiliki peran dalammasa pensiunnya
Belongingness and love Needs
- Anak sulung tidak menyetujui keputusan subyekmasuk SOS
- Subyek merasa asing dengan anak-anak asuhnya
- Ada satu anak yang kurang ajar
- Subyek belum mempunyai hubungan yang baik
dengan ibu-ibu SOS yang lain.- Ibu subyek sudah tua dan sakit hanya tinggal
berdua dengan adik subyek yang “cacat”
- Subyek ingin tetap berada di dekat anak-anakasuh walaupun sudah pensiun
Safety NeedsSubyek ingin menghabiskan dan
menikmati masa pensiun di tempat
yang sudah tersedia dengan berbagaifasilitas
Esteem Needs
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 78/214
66
2. Subyek II
a.
Identitas Diri Subyek
Nama : Y
Asal Daerah : Yogyakarta
Urutan Kelahiran : 5 dari 5 bersaudara
Pendidikan Terakhir : SMA
Status Marital : Belum Menikah
Lama di SOS Semarang : 7 tahun
b. Hasil Observasi dan Wawancara
Kesan pertama bertemu subyek, ia terkesan sombong,
menutup diri, dan tegas, namun sebenarnya subyek merupakan pribadi
yang ramah, sangat terbuka, to the point, spontan dalam berbicara dan
memiliki selera humor. Paras subyek yang manis dengan kulit yang
putih dan rambut ikal panjang, ditambah dengan perawakan subyek
terlihat tinggi langsing. Keseharian subyek tidak mementingkan
penampilan karena subyek tidak terbiasa dengan make up, subyek
terbiasa memakai kaos oblong dan celana pendek. Subyek memiliki
minat pada banyak hal terutama menanam tanaman, subyek merupakan
salah satu Ibu SOS yang suka menanam tanaman berbagai macam
tanaman berada di sekitar teras rumah maupun di dalam rumah
sehingga kesan pertama yang muncul waktu berkunjung ke rumahnya
adalah asri, nyaman, rapi dan bersih.
Subyek tinggal di Rumah A5 SOS Desa Taruna Semarang
bersama ketiga anak asuhnya yang terdiri dari 1 perempuan dan 2 laki-
laki, dengan rentang usia yang berbeda-beda. Di rumah inilah subyek
menata rumah sesuai keinginan subyek. Dibagian teras rumah, subyek
meletakan bangku panjang, di ruang tengah sebelah kiri pintu masuk
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 79/214
67
terdapat kursi dan meja tamu, disebelah kanan pintu masuk terdapat
meja makan dengan kursi kayu disekitar meja makan. Meja ini
digunakan untuk tempat subyek dan anak-anaknya makan bersama dan
belajar. Di sekitar ruang tengah terdapat foto-foto subyek dan anak-
anaknya yang tertata cukup rapi. Di bawah foto-foto tersebut terdapat
tanaman hias dapat diantara lemari dan televisi. Di rumah ini terdapat
4 kamar tidur utama, 2 kamar mandi, dan 2 WC. Dibelakang terdapat
dapur kecil lengkap dengan peralatan memasaknya. Di luar rumah
terdapat berbagai jenis tanaman hias, buah-buahan, maupun sayur-
sayuran.
Subyek memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk
bermain di luar atau di dalam rumah tetapi setiap jam 5 sore semua
anak harus pulang ke rumah, karena subyek sudah mempunyai
peraturan bagi anak-anaknya untuk belajar pada sore hari. Subyek
sudah mengatur tugas pada masing-masing anak setiap harinya di
selembar tugas harian yang dipasang di lemari es. Perkecualian bagi
anak subyek yang masih duduk di bangku Tk, karena menurut subyek,
anak mulai dikenalkan kewajiban akan tugas rumah setelah masuk SD.
Walaupun demikian, anak subyek yang sedang duduk di bangku Tk ini
senang membantu pekerjaan rumah subyek maupun kakak-kakak.
Anak-anak subyek sangat patuh dan menghormati subyek,
hal ini terlihat waktu pulang sekolah anak-anak selalu menyapa subyek
dan bercerita tentang kegiatan serta nilai ulangan yang diperoleh.
Anak-anak subyek sudah seperti keluarga yang sebenarnya karena
terlihat bahwa Thea anak subyek yang paling kecil senang bermain
dengan Eka anak subyek yang lebih besar, begitu juga dengan Eka
sering memberikan mainan pada Thea. Anak-anak subyek dapat
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 80/214
68
bersikap hangat dan bersahabat dengan tamu atau orang baru, karena
anak-anak subyek masih kecil-kecil dan senang diajak bermain. Di
sore hari anak-anak subyek melakukan kegiatan seperti belajar untuk
ulangan besok di sekolah, bermain dengan anak yang serumah di teras
depan atau di dalam kamar, terkadang melihat acara televisi.
Ketika subyek diwawancarai sangat tenang, tegas dan banyak
bercerita tentang anak-anaknya terutama Thea yang lucu, polos, pintar,
dan kritis. Tidak jarang subyek subyek tertawa karena mengingat
kelucuan dan kenakalan yang dibuat oleh Thea. Subyek lebih banyak
bercerita tentang Thea dari pada tentang dirinya karena bagi subyek
Thea adalah anak yang cukup kritis sehingga kalau bertanya harus
sampai Thea mengerti baru Thea akan berhenti bertanya.
1. Latar Belakang Subyek
Subyek lahir dan dibesarkan di Yogyakarta. Subyek
merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Hubungan subyek
dengan keluarganya tidak terlalu dekat karena subyek dibesarkan
dari keluarga yang agak permisif karena ayah dan ibu subyek
memberi kebebasan kepada anak-anak termasuk subyek dalam
menentukan pilihan hidupnya. Subyek mempunyai 4 orang kakak
yang cukup baik, namun subyek merasa paling dekat dengan
kakaknya yang keempat karena kakak tersebut sangat sayang dan
perhatian dengan subyek, sehingga kalau subyek pulang ke rumah,
subyek akan lebih sering menginap di rumah kakak yang keempat.
Subyek kurang terbuka dengan kedua orang tua maupun saudara-
saudaranya sehingga waktu sudah masuk SOS Desa Taruna
subyek tidak terlalu mengindahkan larangan ibunya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 81/214
69
Subyek dibesarkan dari keluarga muslim yang tidak
terlalu mengutamakan kegiatan ritual agama, bagi keluarga subyek
agama yang dianut hanya sebatas keyakinan saja sehingga
pendidikan agama di keluarga tidak subyek dapatkan. Ayah subyek
lebih menyukai kegiatan ritual kejawen dari pada keagamaan, hal
ini yang membuat subyek kurang adanya pendidikan nilai-nilai
agama yang pertama kali dianutnya. Subyek pindah agama Katolik
waktu SMA karena subyek mengenal dan tertarik agama Katolik
waktu sekolah di SMP Katolik sehingga ia memutuskan untuk
dibabtis dan menjadi Katolik. Subyek merasa tidak ditentang
maupun tidak didukung oleh keluarganya waktu ia akan dibabtis
karena tidak satupun diantara keluarga subyek yang datang di
acara pembabtisan, hal ini membuat subyek harus meminjam ibu
baptis dari salah satu temannya.
Pada masa remaja subyek telah menyelesaikan
pendidikannya di SMA. Setelah lulus SMA subyek memutuskan
untuk bekerja di bidang yang disukainya yaitu sosial karena bagi
subyek pekerjaan sosial menjadi cita-citanya sewaktu kecil hingga
sekarang, untuk mencapai cita-cita tersebut subyek bekerja di
lembaga sosial seperti di Panti Asuhan, Asrama, maupun Panti
Jompo di berbagai daerah. Dalam perjalanannya mengejar cita-
citanya tersebut, subyek berpacaran dengan seorang pemuda yang
baik namun bagi subyek hubungan ini tidak dapat dilanjutkan ke
arah perkawinan karena subyek tidak menginginkan hal tersebut
dan subyek lebih nyaman dengan kehidupan dimana dirinya tidak
terikat dengan orang lain. Akhirnya subyekpun memutuskan untuk
tidak melanjutkan hubungan tersebut ke arah perkawinan dan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 82/214
70
subyek meyakinkan pada pacarnya untuk memilih gadis lain untuk
menjadi pendamping dalam hidup pacarnya. Hubungan subyek
dengan pacarnya masih terjalin baik sampai akhirnya pacarnya
mengenalkan calon istri pada subyek dan mereka sudah menikah
ditahun 2005.
2. Situasi subyek sebelum masuk SOS Desa Taruna Semarang
Subyek menyadari bahwa dirinya sangat tertarik dengan
karya-karya sosial, oleh karena hal tersebut subyek mempunyai
banyak pengalaman bersama anak-anak terlantar, orang-orang usia
lanjut, dan orang yang membutuhkan perawatan. Hal ini dibuktikan
oleh subyek dengan bekerja selama kurang lebih 5 tahun di Panti
Asuhan Bethlehem Temanggung yang dikelola oleh suster-suster
Penyelenggara Ilahi (PI), bekerja sebagai Ibu Asrama di
Purbalingga selama 3 tahun, bekerja selama kurang lebih 5 tahun di
Rumah Sakit Bersalin ST. Maria Tegal sebagai perawat walaupun
subyek bukan lulusan dari sekolah keperawatan Subyek juga
pernah bekerja di Panti Werda di Jakarta selama 3 tahun. .
Pengalaman subyek di Panti Asuhan Bethlehem
Temanggung membuat subyek lebih kaya pengalaman dalam
menghadapi anak-anak asuh karena sistem yang digunakan di
Panti Asuhan tersebut mengharuskan satu rumah ditempati oleh
anak-anak yang pendidikan pada tingkat yang sama, antara ibu
asuh dengan anak-anak asuh tidak boleh mempunyai hubungan
yang akrab sehingga setiap tahun kenaikan kelas ibu dan anak-anak
selalu berpindah rumah, Ibu Asuh tidak hanya berperan sebagai ibu
di rumah tetapi setiap ibu harus mengikuti kegiatan rutin setiap hari
seperti membahas perilaku anak-anak dan berkonsultasi dengan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 83/214
71
psikolog, evaluasi yang diberikan oleh suster setiap minggunya,
dan keterampilan menjahit. Ibu asuh juga harus membuat laporan
keuangan rumah tiap minggu. Tiap hari minggu ibu-ibu bergantian
mengajar sekolah minggu. Selain ada juga ketentuan bagi Ibu Asuh
untuk tidak menikah. Pengalaman-pengalaman yang dilalui subyek
di Panti Asuhan Bethlehem Temanggung tidak dapat bertahan
lama, hal ini disebabkan subyek merasa bahwa yang dilakukannya
kini hanya sementara karena Ibu Asuh di Panti Asuhan Bethlehem
Temanggung terikat kontrak. Selain itu juga ada sindiran-sindiran
dan persepsi negatif tentang Ibu Asuh yang bekerja di tempat itu
terlalu lama. Sindiran-sindiran ini bagi subyek kadang sangat
menyakitkan, untuk menghindari sindiran tersebut subyek
mengundurkan diri dari Panti Asuhan Bethlehem Temanggung dan
mencari suatu tempat yang menjanjikan untuk subyek dapat tinggal
dan mengabdikan dirinya secara total serta tidak ada lagi sindiran-
sindiran yang dikemukakan oleh anak-anak asuhnya tentang status
subyek yang masih lajang karena dari dalam diri subyek
menginginkan untuk tidak terikat dalam sebuah ikatan perkawinan.
Harapan subyek ini terwujud ketika Panti Asuhan Bethlehem
Temanggung mengadakan kunjungan ke SOS Desa Taruna, disaat
itu subyek tertarik dengan sistem yang ada SOS Desa Taruna
maka subyek mengirimkan lamaran ke SOS Desa Taruna. Subyek
menyakinkan diri bahwa SOS Desa Taruna adalah tempat yang
tepat bagi dirinya dengan mengajukan diri untuk live in selama satu
minggu sebelum dirinya mengikuti serangkaian tes masuk seperti
tes Psikologi, dan tes tentang pengasuhan anak secara teori dan
praktek.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 84/214
72
3. Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang
Setelah subyek melewati tes masuk dan dinyatakan
diterima di SOS Desa Taruna sebagai asisten karena hasil tes
subyek kurang memenuhi kriteria menjadi Ibu Asuh di SOS Desa
Taruna tetapi subyek tetap menerima keputusan tersebut dan
subyek mengikuti training selama 3 bulan, dan pada hari
penentuan subyek tidak terlalu khawatir akan ditempatkan dimana.
Bagi subyek ditempatkan dimana saja tidak masalah baginya
karena subyek merasa tidak mempunyai tanggungan apapun dan
subyek merasa cukup senang dapat diterima karena menurut
subyek SOS Desa Taruna adalah suatu lembaga sosial yang telah
lama dicita-citakannya. Akhirnya subyek di tempatkan di SOS
Desa Taruna Semarang sehingga cukup dekat dengan rumah
subyek yang berada di Yogyakarta sehingga memudahkan subyek
untuk pulang ke rumah waktu liburan sekolah.
Bagi subyek menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna tidak
terlalu sulit karena subyek sudah mempunyai banyak pengalaman
yang hampir serupa dengan keadaan di SOS Desa Taruna. Subyek
sangat senang masuk di SOS Desa Taruna karena sistem kerja
yang total dan mengasuh anak dengan sistem keluarga kecil inilah
yang subyek cari dan harapkan. Walaupun begitu subyek juga
mengalami hambatan dalam mendampingi dan mengasuh anak-
anak yang datang lebih dahulu dari pada subyek karena menurut
subyek anak-anak tersebut sudah mempunyai pola dan kebiasaan
yang terbentuk oleh Ibu Asuh yang lama sehingga untuk
menyesuaikan dengan peraturan yang subyek buat cukup
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 85/214
73
mengalami kesulitan sehingga subyek harus menyesuaikan diri
dengan 14 anak yang sudah beranjak dewasa. Namun masalah
tersebut tidak terlalu menyulitkan adaptasi subyek terhadap anak-
anak karena subyek mempunyai cukup banyak pengalaman dalam
mengasuh anak sehingga subyek mudah untuk beradaptasi dengan
keadaan di SOS Desa Taruna.
Awalnya keluarga subyek terutama ibu tidak mendukung
keputusan subyek masuk di SOS Desa Taruna, karena adanya
syarat tidak boleh menikah selama bekerja di SOS Desa Taruna
namun subyek sudah mempunyai pendirian untuk tetap masuk SOS
Desa Taruna sehingga tidak terlalu memperdulikan tanggapan
orang-orang yang melarangnya masuk SOS Desa Taruna. Subyek
berharapan bahwa dirinya dapat terus mengabdi di SOS Desa
Taruna karena hal tersebut yang selalu dicari dan diharapkan yaitu
menemukan sebuah lembaga yang menjamin dirinya untuk selalu
total tak terbatas waktu untuk melakukan karya-karya sosialnya.
SOS Desa Taruna mempunyai sistem kerja bagi ibu Asuh untuk
terus mengabdi dan tidak ada sistem kontrak beberapa tahun, tetapi
mengharap kesediaan Ibu Asuh untuk selama mungkin menjadi Ibu
Asuh, oleh karena hal tersebut subyek merasa hari depannya lebih
terjamin karena subyek dapat bekerja selama yang ia inginkan dan
sudah ada jaminan pensiunan. Kehadiran SOS Desa Taruna dirasa
sangat memenuhi harapan subyek untuk total dalam pekerjaannya
karena di SOS Desa Taruna jelas adanya suatu komitmen yang
harus dipegang untuk tidak menikah, berbeda dari lembaga sosial
yang pernah subyek jalani karena di lembaga tersebut masih
terdapat persepsi negatif tentang keberadaannya yang tidak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 86/214
74
menikah. Bagi subyek persepsi yang demikian sangat
menyinggung perasaannya dan banyak pihak tidak akan mengerti
alasan kenapa subyek memutuskan untuk bekerja sosial dan tidak
mau menikah.
4. Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa
Taruna Semarang
Subyek adalah seorang yang cukup tegas dalam pendirian
dan mempunyai prinsip yang tidak dapat dipengaruhi oleh orang
lain, karena bagi subyek tidak masalah kalau orang lain
mempunyai tanggapan yang berbeda dengan keinginan subyek.
Bagi subyek yang terpenting adalah bagaimana ia harus
menentukan jalan hidupnya dan bertanggung jawab atas hidupnya.
Dalam menghadapi anak-anak yang sudah beranjak dewasa subyek
berusaha menyesuaikan diri namun karena kehadirannya tidak
terlalu diterima membuat subyek mempunyai prinsip bahwa apa
yang ia lakukan untuk kebaikan anak-anak tersebut, tetapi bila
tidak ditanggapi secara positif maka subyekpun kemudian
menyerahkan kembali kepada anak-anak tersebut. Hubungan
subyek dengan anak-anak yang sudah lama di rumah 5 hanya
sekedar formalitas saja tidak ada kedekatan yang lebih seperti
hubungan antara anak dengan ibu.
Subyek agak terkejut dengan sikap keluarganya yang
dahulu melarang ia masuk SOS Desa Taruna tetapi sekarang
mendukung subyek setelah subyek pulang membawa anak-anak
waktu liburan sekolah sehingga keluarga subyek mulai menyayangi
dan perhatian kepada anak-anak subyek Hal tersebut menambah
keyakinan subyek bahwa yang ia lakukan adalah jalan yang benar.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 87/214
75
Subyek sering membawa anak-anaknya ke rumah kakak-kakaknya
waktu liburan sekolah karena semua kakak subyek sudah
mempunyai keluarga dan tempat tinggal sendiri-sendiri di sekitar
Yogyakarta sehingga subyek sering kebigungan untuk menentukan
dimana dirinya dan anak-anak akan menginap. Dari keluarga
subyek hanya ibu yang belum sempat melihat anak-anak subyek
karena tidak berapa lama setelah subyek berada di SOS Desa
Taruna, ibu subyek meninggal dunia. Sedangkan ayah subyek
sudah meninggal dunia ketika subyek masih SMA. Dalam
perjalanan hidup subyek di SOS Desa Taruna mengalami banyak
kesulitan
SOS Desa Taruna memperbolehkan ibu-ibu asuh untuk
menyalurkan hobby masing-masing seperti memasak, dan
menanam bunga. Subyek merasa di SOS Desa Taruna dirinya
dapat menyalurkan hobbynya menanam bunga, selain hal tersebut
SOS Desa Taruna mengizinkan subyek untuk dibantu asisten
dalam mengurus rumahnya. Dengan adanya asisten tersebut
membantu subyek untuk melakukan hobbynya. Subyek sangat
senang karena mendapat teman yang selalu memberi saran dan
kritik mengenai segala sesuatu yang dibuat oleh subyek mulai dari
pengasuhan anak sampai merawat tanaman karena ternyata subyek
dengan asisten mempunyai hobby merawat tanaman.
5. Situasi Ibu Asuh sekarang dan harapan ke depan
Subyek sekarang merasa lebih bebas dan sudah tidak
mempunyai tanggungan di rumah karena orang tua subyek sudah
meninggal, sedangkan kakak-kakak subyek sudah bekerja dan
bekeluarga. Subyek tetap membantu dalam hal keuangan untuk
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 88/214
76
pendidikan keponakan-keponakannya, tetapi subyek tidak ingin
terikat harus memberi sejumlah uang setiap bulan pada keponakan-
keponakannya sehingga subyek mempunyai prinsip bahwa ia akan
memberi atau membantu pendidikan keponakan-keponakannya jika
dirinya mau dan mampu. Subyek tidak ingin terlalu terikat untuk
memberikan bantuan keuangan kepada keponakan-keponakannya
karena subyek sering menggunakan gajinya untuk menutupi
kekurangan dalam keuangan dalam rumah tangganya. Subyek
kurang dapat mengatur keuangan rumah tangganya sehingga harus
menggunakan uang pribadinya untuk memenuhi keperluan rumah
tangganya.
Subyek sekarang tinggal bersama ketiga anaknya yang
sangat ia sayangi dan menyayanginya. Namun keadaan ini tidak
membuat subyek bahagia karena subyek mendapat persepsi-
persepsi negatif dari Ibu-ibu SOS yang lain karena rumahnya tidak
pernah ditambah anak lagi padahal subyek tinggal dengan 3 orang
anak dalam satu rumah. Menurut subyek tanggapan ibu-ibu yang
lain mengenai hal ini dikarenakan subyek yang tidak mampu untuk
mengurus dan mengasuh anak-anak sehingga Bapak Pimpinan
tidak mempercayakan anak-anak yang datang kepada subyek.
Menanggapi hal tersebut subyek bertanya kepada Bapak Pimpinan
dan jawabannya hanyalah SOS Desa Taruna ingin mengembalikan
misi dimana anak Muslim akan tinggal dan diasuh oleh ibu Muslim
sedangkan anak Katolik akan tinggal dan diasuh oleh ibu Katolik.
Setelah mendengar alasan dari Bapak Pimpinan subyek kemudian
berpikir lebih positif dan membiarkan orang-orang mempunyai
persepsi tentang dirinya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 89/214
77
Subyek mempunyai harapan yang besar pada anak-
anaknya untuk menjadi anak yang pintar, sukses, taat beragama,
dan selalu menghargai orang lain. Dalam pengasuhan subyek tidak
bosan-bosannya akan selalu mengulang-ulang nasehatnya supaya
anak-anak menjadi lebih baik serta subyek juga berusaha untuk
bersikap adil supaya tidak saling merugiakan antar anak maupun
dirinya dengan salah satu anak. Subyek mempunyai harapan bahwa
bila dirinya mampu dan masih dipercaya oleh Bapak Pimpinan
untuk mengasuh anak-anak maka subyek akan selamanya
mengabdi di SOS Desa Taruna sampai subyek paripurna dari
tugasnya mengasuh anak-anak. Subyek juga ingin menghabiskan
masa pensiunnya di SOS Desa Taruna karena subyek sudah merasa
nyaman dan tak kekurang suatu apapun serta subyek ingin selalu
dekat dengan anaka-anak yang pernah diasuhnya.
c.
Analisa Kasus
Motivasi awal atau daya penggerak dalam diri subyek yang
akhirnya mendorong subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang
adalah subyek ingin mempunyai suatu pekerjaan yang menjamin
dirinya untuk mengabdikan dirinya secara total di satu tempat sehingga
subyek tidak terlalu suka dengan sistem kontrak kerja karena hal ini
membuat subyek tidak merasa aman dan nyaman (safety needs).
Sebenarnya subyek sudah mempunyai pekerjaan dan kehidupan yang
cukup nyaman tetapi subyek ingin mendapatkan suatu tempat dimana
dirinya tidak dipermasalahkan mengenai status subyek yang tidak
ingin terikat dalam pernikahan (safety needs) dan ingin diterima
keputusannya untuk tidak menikah (esteem needs) karena di tempat
subyek bekerja status subyek yang belum menikah sering mendapat
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 90/214
78
sindiran atau persepsi negatif dari anak-anak asuh tentang dirinya.
Situasi ini menyebabkan subyek sering berpindah-pindah pekerjaan.
Subyek akhirnya mendaftar di SOS Desa Taruna dengan keyakinan
bahwa di tempat ini subyek merasa lebih nyaman dan mempunyai
jaminan terhadap masa depannya (safety needs) serta subyek
menemukan kejelasan dari statusnya yang masih lajang karena di SOS
Desa Taruna membutuhkan Ibu-ibu yang tidak menikah sehingga
dapat total dalam mengasuh anak-anak yang dipercayakan padanya
serta subyek dapat memiliki hubungan yang dekat secara emosional
dengan anak-anak (belongingness and love needs).
Awal subyek tidak diterima sebagai Ibu Asuh karena dalam
tes seleksi masuk subyek belum memenuhi kriteria sebagai Ibu Asuh
sehingga subyek dinilai belum mampu untuk mengasuh anak-anak dan
hanya diterima sebagai asisten, namun tetap diterima subyek karena
subyek merasa bahwa SOS Desa Taruna menjadi wadah yang tepat
bagi subyek untuk memenuhi harapan-harapan subyek. Selama subyek
menjadi asisten, subyek mencoba untuk dekat dengan Ibu-ibu dan
anak-anak karena subyek diberi kesempatan untuk berkeliling dari satu
rumah ke rumah yang lain. Subyek senang dan bangga karena akhirnya
ia menjadi Ibu asuh dan merasa dipercaya dan dianggap mampu
menggantikan Ibu Asuh di rumah 5 yang keluar dari SOS Desa
Taruna.
Ada banyak hambatan yang subyek alami selama di SOS
Desa Taruna Semarang seperti tidak ada dukungan dari ibu subyek
karena ibu subyek menginginkan subyek menikah dan membina
keluarga (belongingness and love needs). Setelah ibu subyek
meninggal dunia, hal ini membuat subyek merasa sudah tidak ada
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 91/214
79
tanggungan lagi karena orang tua subyek sudah meninggal dunia dan
kakak-kakak subyek sudah menikah dan berkeluarga tetapi subyek
juga masih membantu sedikit masalah pendidikan keponakannya.
Subyek kurang dapat mengatur keuangan rumah tangganya sehingga
subyek sering menggunakan gajinya atau uang pribadinya untuk
menutupi kekurangan dalam keuangan rumah tangganya
( physiological needs) dan bila subyek mempunyai uang yang cukup
maka subyek membantu keponakan-keponakannya hanya karena
dirinya mau dan mampu sehingga subyek tidak setiap bulan harus
terikat dan subyek ingin bebas memberi sejumlah uang kepada
keponakan-keponakannya (safety need).
Kakak-kakak subyek mendukung subyek masuk SOS Desa
Taruna Semarang terutama setelah subyek pulang dengan anak-
anaknya. Semua saudara subyek menjadi ikut terlibat dalam pemberian
kasih sayang pada anak-anak. Subyek juga mengalami sedikit hambat
dalam proses adaptasi dengan keadaan anak-anak dalam rumah 5 yang
berjumlah 14 orang anak (belongingness and love needs). Subyek
mempunyai peraturan dan prinsip dalam mengasuh anak-anaknya yaitu
subyek menginginkan adanya keterbukaan dan adanya rasa percaya
antara dirinya dengan anak-anak (esteem needs) mengenai semua hal
yang disukai maupun tidak disukai, tetapi anak-anak subyek suka
melanggar dan tidak menuruti perintah maupun nasehat subyek (safety
need). Subyek merasa sulit untuk mengadakan hubungan yang dekat
dengan anak-anak yang sudah beranjak dewasa dan sudah lama berada
di SOS Desa Taruna karena mereka sudah terbentuk oleh kebiasaan-
kebiasaan yang dahulu (belongingness and love needs). Subyek
berusaha untuk tetap menyesuaikan diri dan mendekatkan diri pada
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 92/214
80
anak-anaknya terutama subyek menjadi ingin dekat dan mempunyai
hubungan emosinal dengan tiga orang anak yang sekarang diasuhnya
(belongingness and love needs) tetapi subyek juga tetap bersikap tegas
pada anak-anak bila mereka melanggar peraturan (safety need)
sehingga subyek tetap dihargai sebagai sesorang ibu yang mampu
mengontrol tingkahlaku anak-anak asuhnya (esteem needs). Subyek
juga merasa tidak percaya diri akan kemampuannya mengasuh anak-
anak ketika anak-anak yang subyek asuh gagal dalam proses belajar
(esteem needs), tetapi karena ada sejumlah anak yang masih mau
menempuh pendidikan dengan baik dan mempunyai prestasi belajar
membuat subyek sedikit terhibur dan bangga.
Subyek sangat termotivasi untuk tetap bertahan di SOS Desa
Taruna ketika subyek merasa masih dibutuhkan oleh ketiga anaknya
(belongingness and love needs). Dukungan juga datang dari teman
subyek yang sekarang ini menjadi assiten dan sering berkunjung ke
rumah subyek untuk membantu subyek mengurus anak-anaknya dan
banyak memberi masukkan yang berarti bagi subyek. Subyek juga
merasa kurang nyaman dan adanya ketakutan (safety needs) karena
adanya persepsi negatif dari Ibu-ibu SOS yang lain mengenai
ketidakmampuan subyek mengasuh anak-anak dengan baik (esteem
needs), hal ini terbukti dengan jumlah anak yang diasuh oleh subyek
hanya tiga orang dan tidak pernah bertambah. Subyek akhirnya
meminta kepastian dari Bapak Pimpinan mengenai hal tersebut setelah
subyek mendapatkan jawaban subyek berprinsip untuk tidak terlalu
memperdulikan masalah tersebut.
Keinginan subyek sekarang adalah menjadi ibu yang baik
dalam mendidik dan mengasuh anak-anak supaya mereka bisa mandiri
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 93/214
81
dan bertanggung jawab atas diri mereka masing-masing serta kuat
dalam iman (esteem needs), tetapi harapan sederhana itu sangat susah
untuk mencapainya. Subyek merasa bahwa anak-anaknya sangat
membutuhkan kehadiran subyek dalam hidup mereka (belongingness
and love needs) dan subyek akan tetap mengabdi di SOS Desa Taruna
selama dirinya mampu dan masih dipercaya untuk mengasuh anak-
anak (Esteem needs). Subyek juga berencana untuk menghabiskan
masa pensiunnya kelak di SOS Desa Taruna karena ia tidak nyaman
(safety needs) untuk tinggal bersama saudara-saudaranya dan subyek
akan merasa dekat dengan anak-anak(belongingness and love needs) .
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 94/214
82
Skema Dinamika Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh di PA. SOS Desa
Taruna Subyek II
Safety Needs Belongingness and
love Needs
- Tidak menyukai pekerjaan dengan
sistem kontrak
- Subyek merasa terganggu dengansindiran-sindiran dari anak-anak
asuhnya mengenai statusnya yang
belum menikah.
- Subyek tidak mempunyai hubungan yangdekat dengan anak-anak asuhnya di PA
lama tempat ia bekerja.
-Subyek ingin total dalam mengasuh anak-
anak sehingga tidak hanya merawat tetapi
juga mencintai anak-anak asuhnya
-Subyek ingin alasannya untuk
tidak menikah dimengerti oleh
orang-orang sehingga tidak ada
persepsi negatif
Subyek masuk menjadi Ibu Asuh di Panti
Asuhan SOS Desa Taruna Semarang
Physiological Needs-Subyek kurang dapat mengatur
keuangan rumah tangga sehingga
sering minus
Esteem Needs-Anak-anak kurang terbuka dan
menghargai subyek sebgai sosok ibu di
rumah
- Subyek ingin anak-anak menghargaidirinya sebagai ibu- Anak subyek gagal dalam sekolahnya
Belongingness and love Needs- Ibu subyek tidak setuju dengan keputusan subyekmasuk ke PA SOS
- Subyek merasa asing dan sulit beradaptasi
dengan 14e orang anak.
- Anak-anak yang remaja kurang dekat dengansubyek.
- Subyek ingin tetap berada di dekat anak-anak
asuh karena anak-anak asuhnya membutuhkannya
Safety Needs-Anak-anak asuhnya suka melanggar dan tidak patuh
pada peraturan subyek-Subyek ingin selalu bersikap tegas
-Subyek tidak nyaman tinggal bersama saudara-
saudaranya
-Subyek kurang nyaman dengan adanya persepsinegative tentang dirinya dari ibu-ibu SOS
Esteem Needs
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 95/214
83
3
Subyek III
a.
Identitas Diri Subyek
Nama : Z
Asal Daerah : Malang
Urutan Kelahiran : Anak Pertama dari 6 bersaudara
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Status Marital : Belum Menikah
Lama di SOS Semarang : 14 tahun
b Hasil Observasi dan Wawancara
Pertama kali mengenal subyek, terlihat jelas bahwa subyek
adalah pribadi yang menarik , murah senyum dan mempunyai selera
humor yang tinggi. Subyek tegas dalam pendirian dan cukup terbuka
dengan orang yang baru dikenalnya. Pembawaan subyek yang riang
dan spontan membuatnya mudah dekat dengan siapa saja. Perawakan
subyek yang sedikit gemuk menambah kecantikan yang dimilikinya.
Penampilan subyek sehari-hari selalu rapi, bersih dan cantik karena
subyek masih memakai sedikit make-up diwajahnya. Selain cantik
wajahnya, subyek mempunyai warna kulit kuning langsat, dan rambut
lurus sebahu. Subyek memiliki minat terutama pada banyak hal
terutama pada traveling.
Subyek tinggal di rumah A3 di SOS Desa Taruna Semarang
bersama ketujuh anak asuhnya yang terdiri dari 3 perempuan dan 4
laki-laki, dengan rentang usia yang berbeda-beda. Di rumah inilah
subyek menata rumah sesuai keinginan subyek. Dibagian teras rumah,
subyek meletakan bangku panjang, di ruang tengah sebelah kiri pintu
masuk terdapat kursi dan meja tamu, disebelah kanan pintu masuk
terdapat meja makan dengan kursi panjang disekitar meja makan. Meja
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 96/214
84
ini digunakan untuk tempat subyek dan anak-anaknya makan bersama
dan belajar. Di sekitar ruang tengah terdapat foto-foto subyek dan
anak-anaknya yang tertata cukup rapi, terdapat juga tulisan arab, dan
gambar masjid. Di bawah foto-foto tersebut terdapat lemari yang berisi
tumpukkan boneka dan satu televisi. Di rumah ini terdapat 4 kamar
tidur utama, 2 kamar mandi, dan 2 WC. Dibelakang terdapat dapur
kecil lengkap dengan peralatan memasaknya.
Subyek mempunyai peraturan yang cukup ketat yang harus
dituruti oleh anak-anaknya seperti harus berada di rumah jam tujuh
malam, setelah itu makan malam bersama dengan di dahului doa
bersama di meja makan, setelah itu masing-masing anak harus
mencuci gelas maupun piring yang dipakai sendiri. Setiap anak-anak
subyek mempunyai piring dan gelas masing-masing, jadi harus
bertanggung jawab terhadap kebersihan piring dan gelas masing-
masing anak. Setelah selesai makan malam subyek dan anak-anaknya
melakukan sholat bersama, kemudian belajar di meja makan. Subyek
selalu adil dalam membagi apapun termasuk makanan.
Anak subyek terlihat mandiri tanpa diperintah subyek
langsung mengerjakan apa yang menjadi kebiasaannya seperti
mengambil jemuran setiap pulang sekolah, makan siang bersama-sama
dengan didahulu doa, bermain di dalam atau di luar rumah, kemudian
pulang ke rumah untuk mandi, makan malam, belajar, dan tidur
malam. Anak subyek cukup dekat dengan subyek, dan selalu bertanya
atau izin subyek jika ingin melakukan sesuatu.
Ketika subyek diwawancarai sangat tenang, tegas dan banyak
bercerita tentang anak-anaknya terutama pengalaman-pengalaman di
Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang yang bagi subyek sangat
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 97/214
85
berkesan. Tidak jarang subyek subyek tertawa karena mengingat
pengalaman-pengalaman di masa lalu. Subyek lebih banyak bercerita
tentang dirinya baik pengalaman cintanya maupun pengalaman di SOS
Desa Taruna Semarang.
1. Latar Belakang Subyek
Subyek lahir dan dibesarkan di Malang. Subyek
merupakan anak pertama dari 6 bersaudara. Hubungan subyek
dengan adik-adiknya sangat baik dan rukun, dan satu sama lain
saling mendukung serta adanya penerimaan terhadap pilihan hidup
masing-masing karena dari kecil subyek sudah diajarkan untuk
bebas memilih sesuatu, tapi pilihan tersebut haruslah bertanggung
jawab. Subyek dan saudara-saudaranya sangat menggangumi sosok
seorang ibu karena bagi subyek, ibunya adalah ibu yang dapat
membagi waktu antara Rumah Tangga dengan karier, Ibu subyek
dapat mengatasi segala persoalan dalam keluarga. Ayah subyek
tidak terlalu mendominasi dalam kehidupan keluarga subyek.
Subyek cukup terbuka dengan kedua orang tua maupun saudara-
saudaranya sehingga waktu sudah masuk Panti Asuhan SOS Desa
Taruna subyek sering menelepon ibunya untuk berkeluh kesah.
Masa kecil subyek diasuh oleh nenek, subyek menjadi
cucu pertama dan yang paling disayang, sampai akhirnya nenek
subyek meninggal dan membuat subyek untuk kembali ke
keluarganya. Selama tinggal bersama nenek subyek jarang
berkomunikasi dengan anak kecil sehingga membuat subyek tidak
suka dekat dengan anak kecil, hal ini terjadi karena subyek tidak
terbiasa dengan kehadiran anak kecil.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 98/214
86
Pada masa remaja subyek telah menyelesaikan
pendidikannya dan memperoleh gelar sarjana di Universitas di Bali
dengan mengambil jurusan Bimbingan Konseling. Dalam
perjalanannya menempuh pendidikan tersebut, subyek berpacaran
dengan seorang pemuda daerah Bali yang kental dengan adat dan
keyakinan agama Hindu. Bagi subyek hubungan ini mengalami
permasalahan dan sangat sulit mencapai titik tengah karena subyek
beragama Muslim sedang pacar subyek beragama Hindu,
perbedaan agama inilah subyek akhirnya memutuskan untuk
mengakhiri hubungannya itu. Pacar subyek tidak dapat berpindah
dari keyakinannya karena kalau pacar subyek pindah akan
dikucilkan oleh adat dan desanya. Sedangkan subyek sendiri
mempunyai prinsip bahwa keyakinannya tidak dapat digantikan
oleh apapun juga, walaupun pendidikan agama di keluarga subyek
tidak terlalu ketat atau disiplin, tetapi hanya sekedar dikenalkan
agama Islam dengan buku-buku bacaan rohani yang tersedia di
rumah, sehingga subyek dan saudara-saudaranya mengenal dan
mendalami agama Islam lebih banyak belajar dari buku-buku yang
tersedia dirumah. Orang tua subyek tidak menentang bila subyek
menginginkan untuk pindah keyakinan.
2. Situasi subyek sebelum masuk SOS Desa Taruna Semarang
Subyek merasa sangat kecewa, sedih, patah hati karena
harus mengakhiri hubungannya yang sudah berjalan selama 5
tahun. Subyek saat itu putus asa akan hubungan yang tidak jelas
tersebut, karena subyek seakan-akan di desak oleh keluarga dari
pacarnya untuk pindah keyakinan tapi subyek sulit untuk pindah
keyakinan, bagi subyek dirinya sudah mantap dengan keyakinan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 99/214
87
tersebut. Subyek membuat keputusan untuk mundur dari hubungan
tersebut, dan ingin mempunyai kehidupan yang baru dengan
suasana baru, dan orang baru.
Subyek mengatasi rasa sakit di hatinya dengan berusaha
mencari pekerjaan, sampai akhirnya subyek membaca iklan kecik
di koran Jawa Pos yang bertuliskan dicari wanita tidak menikah,
karena tulisan itu subyek merasa tertarik dan merasa bahwa ini
dapat membantunya melupakan pengalaman pahitnya. Selain
tulisan wanita tidak menikah juga ada tulisan bersedia ditempatkan
dimana saja seperti di Flores, Bali, Semarang, Jakarta, Bandung,
hal ini membuat subyek semakin tertarik karena minatnya pada
traveling akan tercapai. Persepsi subyek terhadap iklan tersebut
bahwa kerjanya pindah-pindah dan mengurusi anak-anak yang
terkena bencana. Rasa tertarik itu diwujudkan subyek dalam surat
ke SOS untuk minta keterangan lebih lanjut. Disamping subyek
melamar di SOS, subyek melamar dan mendapat pekerjaan di
Salary, hal ini membuat subyek menjadi fokus dalam pekerjaannya
di Salary.
Subyek menerima surat keterangan tentang SOS dan
diminta untuk membuat Karya Ilmiah yang ditulis dengan pensil
tentang program yang akan ia jalankan ketika ia diterima. Selang
berapa lama subyek mendapat surat balasan dari SOS yang berisi
pernyataan bahwa subyek diterima di SOS Desa Taruna Indonesia,
waktu pertama subyek sangat terkejut menerima surat tersebut dan
subyek bigung pernah melamar dimana. Akhirnya subyek
memutuskan untuk datang ke Lembang untuk wawancara dan
pemberitahuan tentang pekerjaannya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 100/214
88
Ibu subyek terkejut dan menentang keputusan subyek
untuk melepaskan pekerjaannya di Salary dan bekerja di SOS
yang subyek sendiri belum mengetahui dengan jelas pekerjaan
seperti apa yang akan ia lakukan dan juga ibu subyek merasa
bahwa keputusan subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang
terlalu terburu-buru karena dengan masuk SOS Desa Taruna
subyek tidak menikah. Subyek belum mengetahui SOS Desa
Taruna Indonesia adalah panti asuhan sampai subyek berangkat ke
Lembang. Selain ibu bapak juga turut menentang keputusan subyek
namun bapak subyek adalah orang yang demokratis dan
menghargai pilihan subyek, begitu juga dengan saudara-saudara
subyek yang lain sangat menghargai keputusan subyek.
3. Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang
Subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang pada bulan
Agustus 1994, awal masuk menjadi asisten selama 6-7 bulan.
Kemudian subyek menempati rumah A3 rumah katolik dan anak-
anak yang tinggal di rumah tersebut sedang menginjak masa
remaja. Bagi subyek agak susah memberi keteladanan tentang
pendidikan agama karena subyek hanya dapat mengingatkan tetapi
tidak ikut terlibat bersama anak-anaknya untuk berdoa sebelum dan
sesudah tidur dan ke gereja setiap hari minggu. Hambatan awal
yang dirasakan subyek adalah subyek mempunyai satu orang anak
yang selalu melanggar perintah serta senang membuat subyek
marah, hal ini disebabkan karena anak tersebut marah atas perilaku
subyek yang selalu membagi makanan yang diberikan oleh ibu
yang dulu di rumah tersebut, padahal makanan itu hanya untuk
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 101/214
89
anak itu dengan kedua adik kembarnya. Selain itu juga subyek
tidak suka dengan tindakan anak ini yang terlalu memanjakan adik-
adiknya. Kemarahan subyek memuncak pada saat anak itu pulang
larut malam dengan marah-marah karena pintu rumah sudah
terkunci.Subyek dan anak itu bertengkar hebat dan subyek seolah
sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, tetapi setelah peristiwa
tersebut berlalu anak-anak subyek dipisah-pisah dan rumah A3
menjadi rumah muslim. Walaupun anak-anak subyek sudah
dipisah-pisah namun hubungan yang baik masih terjalin baik
karena anak-anak subyek mudah dekat dengan subyek yang
mempunyai gaya pengasuhan yang cukup demokratis, sedangkan
anak yang selalu membuat masalah dengan subyek sering datang
ke rumah subyek dengan alasan menonton TV. Hubungan subyek
dengan anak itu sudah membaik dan tidak ada dendam sampai
akhirnya anak itu akan menikah dan meminta restu dari subyek.
Hambatan-hambatan dalam penyesuaian dengan
lingkungan SOS Desa Taruna Semarang, anak-anak di rumah A3,
serta penyesuaian terhadap peran barunya sebagai ibu membuat
subyek merasa ragu dengan keputusannya untuk masuk SOS Desa
Taruna Semarang, ditambah lagi adanya surat dari keluarga
pacarnya yang mendesak subyek untuk kembali ke pacarnya.
Waktu subyek sedang bigung dan ingin berkeluh kesah, subyek
menelepon Ibunya, tetapi tanggapan ibu selalu menyuruh subyek
pulang ke rumah dan keluar dari SOS Desa Taruna Semarang.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 102/214
90
4. Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di SOS Desa
Taruna Semarang
Subyek menempati rumah A3 sebagai rumah muslim
dengan anak-anak yang tinggal sekarang berjumlah tujuh orang
yang masih kecil-kecil sedangkan anak-anak yang lain berada di
luar SOS Desa Taruna Semarang karena ada yang belajar di
Magelang, Temanggung di Bina Grahita, ada yang sudah
dipulangkan karena anaknya terlalu nakal. Subyek merasa dengan
kehadiran anak-anak ini membantu subyek untuk meluluhkan hati
kedua orang tuanya agar dapat mendukung keputusan subyek
masuk SOS Desa Taruna Semarang, ini terjadi waktu subyek
pulang libur sekolah bersama anak-anak yang masih kecil-kecil.
Selama 14 tahun subyek mengabdi di SOS Desa Taruna
Semarang mengalami banyak tantangan yang datang dari anak-
anaknya yang cukup sulit penanganannya, sehingga membuat
subyek harus sering berkonsultasi dengan para Psikolog maupun
Psikiater. Subyek sering datang ke Psikolog kalau sedang
mengalami masalah baik masalah diri sendiri maupun masalah
anak-anak. Subyek merasa bahwa dirinya banyak didukung dan
menemukan seseorang yang dapat membantunya mengenal dirinya
dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
Hambatan terbesar yang pernah subyek rasakan selama
ini adalah dirinya difitnah oleh keempat anaknya yang kebetulan
pergi dari rumah selama berhari-hari. Keempat anaknya menuduh
subyek tidak mengizinkan mereka pulang dan makan. Mendengar
hal itu Bapak Pimpinan maupun Bapak Pembina hanya
menyalahkan subyek tanpa memeriksa keadaan yang sebenarnya,
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 103/214
91
karena hal ini subyek merasa dikecewakan dan tersakiti karena
usahanya mengasuh anak-anak tidak dipercayai oleh Bapak
Pimpinan dan Bapak Pembina. Subyek akhirnya memutuskan
untuk keluar dari SOS Desa Taruna Semarang karena sudah tidak
ada gunanya lagi dirinya di SOS Desa Taruna Semarang. Subyek
berkonsultasi dengan seorang Psikolog karena subyek merasa stres,
frustrasi dan tidak kuat lagi. Subyek disarankan untuk
mempersiapkan anak-anak selama 1 tahun. Subyek benar-benar
mempersiapkan anak-anaknya dan sudah siap untuk keluar dari
SOS Desa Taruna Semarang, tetapi datanglah sesosok orang dari
SOS Pusat yang membantu mengawasi anak-anak. Hal ini
membuat subyek terkagum-kagum karena sosok bapak seperti
inilah yang dibutuhkannya untuk mengasuh anak-anak.
Keinginan subyek untuk keluar pun mulai luntur karena
subyek menerima anak yang ternyata mempunyai masalah yang
lebih berat dibanding dengan anak-anak yang lain, karena saran
dan pengertian Psikolog bahwa anak-anak sangat membutuhkan
sosok seorang seperti subyek, membuat subyek akhirnya
memutuskan untuk mencoba bertahan di SOS Desa Taruna
Semarang. Selain hal itu subyek juga bersyukur karena dengan
dirinya berada di SOS Desa Taruna Semarang dapat bertemu
dengan sosok-sosok yang memberinya banyak pelajaran dalam
hidup seperti subyek mulai bisa belajar berdialog dengan diri
karena adanya seorang Romo yang mengajari subyek untuk olah
batin.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 104/214
92
5. Situasi Ibu Asuh sekarang dan harapan ke depan
Subyek sekarang ini sangat menikmati kehadirannya
ditengah-tengah anak-anak yang membutuhkan dirinya. Subyek
berharap dirinya dapat menjadi ibu yang baik dalam mendidik dan
mengasuh anak-anak supaya mereka bisa mandiri dan bertanggung
jawab atas diri mereka masing-masing serta kuat dalam iman.
Tetapi harapan sederhana itu sangat susah untuk mencapainya.
Subyek mencoba untuk melakukan yang terbaik yang bisa ia
lakukan bagi anak-anaknya tetapi bila sesuatu yang tidak baik
terjadi, subyek akan menanggapinya dengan lebih positif karena
subyek sudah berusaha menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anak.
c. Analisa Kasus
Motivasi awal atau daya penggerak dalam diri subyek yang
akhirnya mendorong subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang
adalah subyek ingin memulai hidup baru, dan berhenti dari bayang-
bayang masa lalu dimana subyek masih berhubungan dengan pacarnya,
selama berhubungan dengan pacar atau keluarga pacar subyek merasa
kebebasannya ditekan untuk memilih agama yang diyakini oleh
keluarga pacarnya (safety needs). Subyek merasa cukup sulit menata
perasaannya karena subyek masih mencintai pacarnya tersebut
(belongingness and love needs), tetapi memang tidak ada harapan bagi
subyek untuk terus mempertahankan hubungan pacaran beda agama
tersebut akhirnya subyek memutuskan untuk mengakhir hubungan
tersebut dan mencari kebebasannya untuk meyakini agamanya (safety
needs). Situasi ini menyebabkan subyek belum dapat menerima semua
yang telah terjadi sehingga subyek mencoba untuk mencari kesibukan
yang lain agar subyek dapat melupakan rasa cinta kepada pacarnya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 105/214
93
(belongingness and love needs). Subyek akhirnya mencari pekerjaan
dengan mendaftar di SOS Desa Taruna dan Perusahaan Salary. Subyek
membutuhkan suatu tempat, situasi dan orang-orang baru dimana
subyek dapat bebas dari tuntutan keluarga pacarnya untuk pindah
keyakinan dan subyek dapat meneruskan kehidupannya bebas dari rasa
bimbang (safety needs) akan keputusannya untuk mundur dari
hubungan tersebut. Subyek memutuskan untuk keluar dari Perusahaan
Salary yang telah memberinya kehidupan yang baru namun subyek
memutuskan masuk SOS Desa Taruna Semarang karena dipengaruhi
oleh keyakinan dalam diri subyek bahwa melupakan dan
meninggalkan masa lalunya (safety need) dan mencari lingkungan dan
orang-orang yang benar-benar baru, selain itu subyek juga memperoleh
dukungan dari ayah serta saudara-saudara subyek atas keputusan
subyek untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang. Walaupun semua
anggota keluarga besar subyek mendukung untuk menjadi Ibu Asuh di
SOS Desa Taruna Semarang, tetapi dukungan tidak diperoleh subyek
dari ibunya karena subyek terlalu terburu-buru memutuskan masuk
SOS Desa Taruna Semarang dan memutuskan untuk tidak menikah
(belongingness and love needs).
Pengalaman subyek selama 14 tahun di SOS Desa Taruna
Semarang mempunyai dinamika terhadap keputusannya untuk tetap
mengabdi di SOS Desa Taruna Semarang. Pada pengalaman awal
subyek dapat pemenuhan safety need nya dikarenakan subyek benar-
benar mendapat lingkungan, orang-orang serta pengalaman baru, tetapi
belum beberapa lama subyek terusik oleh surat-surat dari keluarga
pacarnya yang subyek kembali tidak tenang (safety need). Subyek
akhirnya berani untuk menghentikan hubungan dengan pacarnya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 106/214
94
maupun keluarga pacarnya, hal ini membuat subyek merasa kembali
tenang dan dapat menjalani kehidupannya. Di SOS Desa Taruna
Semarang subyek mencoba untuk menyesuaikan diri di lingkungan
baru, anak-anak baru dan perannya sebagai ibu, subyek mengharapkan
kehadirannya diterima dan mempunyai hubungan yang hangat dan
akrab (belongingness and love needs) dengan cara melakukan
pendekatan dengan setiap anak dan menjadi ibu yang demokratis dan
mempunyai peraturan dan prinsip dalam mengatur anak-anak asuhnya
(safety needs) sehingga kehadiran subyek dapat diakui oleh anak-anak
asuhnya (esteem needs). Subyek pun mendapat tanggapan positif dari
anak-anaknya, tetapi ada satu anak yang benar-benar menentang semua
peraturan yang dibuat oleh subyek (safety needs) dan selalu ingin
membuat subyek marah sampai akhirnya emosi subyek meledak dan
terjadilah pertengkaran hebat (belongingness and love needs) sehingga
subyek merasa bahwa kehadirannya tidak diinginkan oleh anak
tersebut (esteem needs). Setelah itu hubungan subyek dan anak
tersebut menjadi lebih baik karena keduanya sudah mengetahui
masing-masing perasaan dan ada hubungan yang hangat dan akrab.
Peristiwa tersebut menambah motivasi subyek untuk tetap mengabdi di
SOS Desa Taruna Semarang sehingga subyek merasa dihargai oleh
anak tersebut waktu anak tersebut akan menikah dan meminta restu
dari subyek. Hal ini menyebabkan subyek bertambah percaya diri
untuk merawat dan mengasuh anak-anaknya..
Ada hambatan yang sangat besar dan membuat subyek ingin
keluar dari pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang karena
subyek merasa difitnah oleh keempat anaknya yang tiba-tiba pergi dari
rumah selama beberapa hari, waktu pulang keempat anak ini
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 107/214
95
melaporkan bahwa subyek yang mengusir mereka (esteem needs).
Bapak Pimpinan maupun Bapak Pembina langsung percaya dan
menyalahkan subyek, karena merasa bahwa dirinya tidak dipercayai
dalam mengurus anak (esteem needs) maka subyek memilih untuk
mengundurkan diri dari di SOS Desa Taruna Semarang. Hal ini
menyebabkan motivasi subyek menurun dan subyek tidak dapat
memenuhi esteem needs nya karena dirinya tidak lagi mendapat
kepercayaan dan orang lain meragukan statusnya sebagai Ibu yang
baik serta subyek merasa sendirian dalam menghadapi anak-anak tidak
ada yang membantunya (belongingness and love needs). Tetapi karena
subyek mendapat seorang anak yang benar-benar membutuhkannya
sebagai sosok seorang ibu (esteem needs), maka subyek pun mulai
untuk kembali mengadakan hubungan yang hangat, akrab, serta
mencintai anak-anaknya (belongingness and love needs).
Subyek sangat termotivasi untuk tetap bertahan di SOS Desa
Taruna ketika subyek merasa dimengerti oleh salah seorang Psikolog
yang mengatakan bahwa tugas subyek sebagai ibu memang tidak
mudah serta anak-anak sangat membutuhkan sosok seorang seperti
subyek karena subyek adalah orang yang tegar dalam menghadapi
segala sesuatu. Dukungan juga datang dari Bapak Pimpinan pusat
yang berjanji untuk membatu subyek dalam mengawasi anak-anak
sehingga kejadian di masa lalu tidak akan terjadi lagi. Subyek sendiri
dalam hati mencoba untuk tetap bertahan dalam pengabdiannya yang
tidak mudah merawat anak-anak yang mempunyai masalah, sambil
mengolah batin seperti yang pernah diajarkan salah seorang Romo
padanya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 108/214
96
Keinginan subyek sekarang adalah menjadi ibu yang baik
dalam mendidik dan mengasuh anak-anak supaya mereka bisa mandiri
dan bertanggung jawab atas diri mereka masing-masing serta kuat
dalam iman (esteem needs), tetapi harapan sederhana itu sangat susah
untuk mencapainya. Subyek merasa bahwa anak-anaknya sangat
membutuhkan kehadiran subyek dalam hidup mereka karena anak-
anak subyek mengalami permasalahan yang cukup berat sehingga
memerlukan orang yang benar-benar dapat mengawasi dan mengasuh
mereka.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 109/214
97
Skema Dinamika Motivasi Wanita yang menjadi Ibu Asuh di PA. SOS Desa
Taruna Subyek III
Safety Needs Belongingness and
love Needs
- Mencari lingkungan baru dimana
subyek bebas dari tuntutan keluarga
pacarnya untuk pindah agama.- Subyek ingin mempertahankan
keyakinan agamanya
- Putus dengan pacar karena beda agama
sehingga ingin melupakan kenangan saat
masih pacaran.-Ibu subyek tidak setuju dengan keputusan
subyek untuk tidak menikah dan masuk
SOS
- Tidak diterima menjadi bagian dari desayang ditempatinya
Subyek masuk menjadi Ibu Asuh di Panti
Asuhan SOS Desa Taruna Semarang
Physiological Needs-Subyek sudah terpenuhi pada
kebutuhan ini.
Esteem Needs- Satu anak yang kurang menyukai dan menghargai
kehadiran subyek-Subyek difitnah oleh keempat anaknya karena
telah mengusir dari rumah.
-Bapak Pimpinan lebih mempercayai anak-anak
subyek dan meragukan pengasuhan subyek
- Subyek merasa dibutuhkan oleh anak-anaknyaSubyek ingin anak-anaknya mandiri dan bertanggung jawab
Belongingness and love Needs-Ada pertengkaran hebat antara subyek dengan
salah satu anaknya.
-Subyek merasa sendirian dalam mengasuh dan
merawat anak-anaknya,.
- Subyek ingin mencurahkan rasa cintanya pada
anak-anak
Safety Needs-Mendapat surat dari keluarga
pacarnya yang kembali membujuk
subyek untuk rujuk dengan pacarnya-Satu anak menentang peraturan
subyek
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 110/214
98
BAB V
PEMBAHASAN
A.
Pembahasan
Ada beberapa motivasi yang mendorong individu untuk mengambil
keputusan menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang, misalnya adanya
keinginan menghilangkan kesedihan karena seseorang yang dicintai dan
mencintai sudah tidak ada, menghindari gunjingan masyarakat atau persepsi
negatif dari orang-orang disekitar, ingin melupakan kenangan bersama orang
yang dicintainya, mencari status dari persyaratan untuk tidak menikah selama
mengabdi di SOS Desa Taruna dan sebagainya.
Hampir seluruh subyek penelitian ini memiliki pengalaman atau suatu
peristiwa di masa lalu yang kurang menyenangkan dalam hidupnya sehingga
pada akhirnya memutuskan untuk menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang. Subyek pertama memiliki latar belakang dimana dirinya menjadi
sangat terganggu dan merasa sudah tidak menjadi bagian dalam masyarakat
desa setelah menyandang status janda karena suami subyek meninggal dunia.
Setiap hari yang subyek lakukan hanya di dalam rumah melamun, mengenang
kembali pengalaman bersama suaminya dan menangis. Orang-orang yang
menyayangi subyek seperti orang tua dan saudara-saudara menyarankan pada
subyek untuk memiliki suatu kegiatan sehingga tidak berlarut-larut dalam
kesedihan. Subyek kedua memiliki latar belakang dimana dirinya mempunyai
banyak pengalaman bekerja di beberapa Panti Asuhan yang dirasa subyek
kurang nyaman dengan situasi yang ada di beberapa Panti Asuhan tersebut
karena pekerjaan yang dilakukan subyek tidak menjamin kehidupan di masa
depan, hal ini disebabkan oleh kerja dengan sistem kontrak. Alasan terutama
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 111/214
99
subyek memutuskan untuk masuk dalam SOS Desa Taruna Semarang adalah
karena adanya peristiwa dimana dirinya mendapat sindiran-sindiran dari anak-
anak asuhnya mengenai status subyek yang masih sendiri atau belum menikah.
Subyek juga kurang menikmati menjadi Ibu asuh di Panti Asuhan yang dahulu
karena adanya peraturan dimana subyek tidak boleh mempunyai hubungan
dekat dengan anak-anak asuhnya. Sedangkan subyek ketiga ingin melarikan
diri dari tekanan yang diberikan oleh keluarga pacarnya untuk pindah
keyakinan, selain hal tersebut subyek juga ingin melupakan semua kenangan
indah bersama pacar yang masih dicintainya. Pengalaman yang kurang
menyenangkan tersebut membuat subyek merasa sedih, kecewa dan tidak bisa
berbuat apa-apa sementara kelangsungan hidup terus berjalan. Seluruh subyek
mencoba untuk bertahan dalam hidupnya dengan mencoba lari dari masa
lalunya dengan menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang untuk
mengatasi rasa sedih akibat kerasnya hidup, tidak ada pilihan lain, dan juga
karena alasan kebutuhan rasa aman (Safety needs).
Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang mempunyai motivasi-
motivasi yang menyebabkan atau mendorong ketiga subyek memutuskan
untuk masuk SOS Desa Taruna Semarang dan bertahan dalam pengabdiannya
menjadi Ibu Asuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Chaplin (1989, h. 310)
mengenai motivasi yaitu suatu variabel penyebab yang digunakan untuk
menimbulkan faktor-faktor tingkah laku di dalam organisme yang
membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menjalankan tingkah laku
menuju sasaran. Motivasi yang dimiliki oleh Ibu asuh sangat beragam dan
mempunyai dinamika sendiri yang menyebabkan ketiga subyek bertahan
hingga sekarang. Menurut Maslow dalam Pennington (2003, h.200) hirarki
kebutuhan meliputi motivation dan meta-motivation. Motivation meliputi
Physiological needs, Safety needs, Belongingness Needs, Esteem needs.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 112/214
100
Sedangkan Self Actualization masuk dalam meta-motivation. Maslow dalam
Budiharjo (1997, h. 161) motivasi tersebut berdasarkan kebutuhan-kebutuhan
yang dimiliki oleh Ibu Asuh. Kebutuhan-kebutuhan ini mempunyai dinamika
dan dapat disusun dalam hieraki sehingga dapat dilihat kebutuhan mana yang
sudah terpenuhi dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Sebagian besar dari
ketiga subyek sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hierarki
motivasi tetapi karena adanya suatu peristiwa dalam hidupnya membuat ketiga
subyek mulai mencari dan berusaha untuk kembali memenuhi kebutuhan-
kebutuhan.
Kehidupan ketiga subyek sebelum mengalami peristiwa-peristiwa di
atas telah memenuhi sebagain kebutuhan-kebutuhan dasar seperti kebutuhan
Physiological needs pada subyek 1 sudah terpenuhi karena subyek sudah
mempunyai penghasilan keluarga yang tetap dari pensiun suaminya, mampu
menyekolahkan anak-anaknya, subyek mempunyai rumah sendiri, Subyek 2
sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil kerjanya di
suatu lembaga sosial, begitu juga dengan subyek 3 yang telah memiliki
pekerjaan dengan gaji yang cukup baik sehingga kebutuhan sehari-hari dapat
terpenuhi. Safety needs telah dipenuhi subyek 1 karena subyek dapat tinggal
di rumah dan di lingkungan desa dengan aman dan nyaman, sedangkan subyek
2 mendapatkan berbagai fasilitas selama bekerja. Pada subyek 3 dapat
memperoleh rasa nyaman dan aman karena subyek 3 tinggal bersama keluarga
dan segala fasilitas sudah tersedia di rumah Ketiga subyek juga merasakan
cinta dan dicintai dengan demikian Belongingness and love needs sudah
terpenuhi,dapat dilihat pada subyek 1 yang merasakan dicintai dan mencintai
oleh suami dan anak-anaknya serta menjadi bagian dalam keluarganya
maupun masyarakat desanya, subyek 2 merasa menjadi bagian dari komunitas
tempatnya bekerja, sedangkan subyek 3 memiliki kekasih yang sangat
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 113/214
101
mencintai dan dicintainya. Pada tahap Esteem needs dapat dipenuhi oleh
ketiga subyek. Subyek 1 merasa dihargai dan diakui oleh masyarakat desanya
karena subyek sering membantu kegiatan di kelurahan. Sedangkan pada
subyek 2 dan 3 kurang nampak esteem needs karena kedua subyek tersebut
kurang menampakkan percaya diri dan belum mempunyai kebutuhan untuk
dianggap penting oleh orang lain dan lebih fokus pada hal-hal yang bersifat
diri sendiri. Sedangkan untuk self actualization belum terpenuhi oleh ketiga
subyek karena ketiga subyek masih berada di kebutuhan-kebutuhan dasar
dalam hidupnya dan seperti yang dikatakan Maslow dalam Budiharjo (1997,h.
163) bahwa aktualisasi diri memerlukan lingkungan dimana seseorang bebas
mengungkapkan dirinya untuk mempelajari, memilih perilakunya, dan
mengejar nilai-nilai seperti kebenaran keadilan dan kejujuran.
Tahap-tahap dalam hierarki kebutuhan menurut Maslow sudah pernah
dipenuhi oleh ketiga subyek tetapi karena ada suatu peristiwa yang membuat
ketiga subyek harus kembali memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar kembali,
hal ini sesuai dengan revisi teori Maslow yang mengatakan bahwa saat
kebutuhan sudah mencapai pada tahap puncak bisa kembali pada kebutuhan
basik lagi (Budiharjo 1997, h.165). Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
hidup ketiga subyek menyebabkan adanya motivasi awal yang akhirnya
membuat ketiga subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang hingga sekarang.
Ketiga subyek mempunyai suatu dinamika motivasi yang mewarnai kehidupan
mereka, karena kebutuhan-kebutuhan yang muncul tidak hanya datang sekali
kemudian dipenuhi dan selesai, tetapi kebutuhan-kebutuhan dalam hierarki
motivasi dapat naik dan turun sesuai tahap-tahap dalam hierarki motivasi.
Dinamika motivasi dari awal masuk hingga sekarang yang dimiliki oleh ketiga
subyek meliputi :
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 114/214
102
1)
Awal subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang
Motivasi awal subyek masuk SOS Desa Taruna Semarang
dikarenakan adanya suatu peristiwa yang menyebabkan ketiga subyek
mengalami safety needs, belongingness and love needs dan esteem
needs, ketiga subyek ingin melakukan pemenuhan safety needs
belongingness and love needs dan esteem needs dengan cara menjadi
Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang. Peristiwa yang dialami
subyek 1 adalah kehilangan suaminya karena suaminya meninggal
dunia dan subyek menjadi bahan sindiran oleh tetangganya karena
status janda, karena peristiwa tersebut subyek 1 mengalami
belongingness and love needs ditunjukkan dengan kesedihan yang
mendalam karena suami yang subyek cintai dan mencintai dirinya
meninggal dunia dan subyek menjadi janda menyebabkan subyek tidak
diterima menjadi bagian dari masyarakat desa tempat ia tinggal dan
merasa sudah tidak dibutuhkan oleh anak-anak kandungnya yang
sudah mulai dewasa. Pada subyek 2 mempunyai pengalaman
mengasuh anak-anak dimana dirinya tidak boleh mempunyai hubungan
yang dekat dengan anak-anak asuhnya, karena peristiwa tersebut
subyek 2 mengalami belongingness and love needs ditunjukkan
keinginannya untuk memiliki hubungan yang dekat seperti ibu dengan
anak-anaknya. Sedangkan pada subyek 3 adanya pengalaman dimana
dirinya harus meninggalkan kekasih yang dicintai dan mencintainya
karena subyek tidak ingin didesak untuk pindah agama mengikuti
agama keluarga kekasihnya sehingga muncul belongingness and love
needs karena subyek telah memutuskan hubungan dengan pacarnya
sehingga ia ingin pergi dan melupakan pacar yang masih dicintainya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 115/214
103
Pada subyek 1 dan 2 juga mengalami esteem needs karena
peristiwa tersebut adanya keinginan dari kedua subyek untuk dihargai
keberadaannya. Pada subyek 1 ingin dihargai dan tidak ada persepsi
negatif dari para tetangganya tentang status janda. Sedangkan pada
subyek 2 ingin adanya pengertian dari anak-anak asuhnya tentang
pilihan subyek untuk tidak menikah sehingga tidak ada sindiran atau
pesepsi negatif dari anak-anak asuhnya.
Ketiga subyek juga memunculkan safety needs dalam peristiwa
tersebut. Pada subyek 1 safety needs muncul karena adanya keinginan
untuk mencari suatu lingkungan yang aman dimana dirinya tidak
terganggu oleh persepsi maupun perilaku negatif tetangganya. Subyek
2 safety needs ditunjukkan pada keinginan subyek untuk menghindari
sindiran-sindiran dari anak-anak asuhnya mengenai status subyek yang
belum menikah dan juga ada perilaku subyek yang sering berpindah-
pindah pekerjaan karena selama bekerja di beberapa lembaga sosial
subyek belum merasa cocok di tempat kerjanya yang dahulu karena
kurang ada jaminan terhadap masa depannya sebagai pekerja kontrak.
Sedangkan subyek 3 safety needs muncul karena subyek ingin bebas
dari tekanan keluarga pacarnya yang mengharuskan subyek untuk
pindah keyakinan agama bila ingin tetap menjalani hubungan tersebut.
Ketiga subyek berusaha memenuhi safety needs dengan cara
masuk SOS Desa Taruna Semarang, setelah merasa cukup nyaman dan
terhindar dari gangguan-gangguan tersebut ketiga subyek telah
melakukan pemenuhan safety needs karena pada subyek 1 merasa
sudah tidak mendapat gangguan dari tetangganya yang usil. Pada
subyek 2 merasa bebas dari sindiran-sindiran negatif dari anak-anak
asuhnya tentang dirinya yang belum menikah. Sedangkan pada subyek
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 116/214
104
3 mendapat lingkungan, orang-orang dan pengalaman baru serta bebas
dari tekanan keluarga pacarnya yang memaksa dirinya untuk pindah
keyakinan.
2)
Proses selama subyek berada di SOS Desa Taruna Semarang
Saat ketiga subyek memutuskan menjadi Ibu Asuh SOS Desa
Taruna Semarang belongingness and love needs muncul karena ketiga
subyek memerlukan waktu untuk mencintai dan diterima menjadi
bagian SOS Desa Taruna Semarang sehingga ketiga subyek perlu
beradaptasi dengan anak-anak asuh yang dipercayakan padanya, ibu-
ibu SOS yang lain dan lingkungan SOS Desa Taruna Semarang.
Pada subyek 1 mengalami kesulitan untuk menerima anak-anak
yang dipercayakan pada dirinya karena subyek merasa asing dengan
anak-anak tersebut dan subyek tidak yakin akan dapat mencintai anak-
anak tersebut seperti dirinya mencintai anak kandungnya sendiri. Pada
subyek 2 Semarang belongingness and love needs muncul karena
posisi subyek sebagai asisten di Panti Asuhan SOS Desa Taruna
Semarang yang tinggal terpisah dengan ibu-ibu dan anak-anak SOS
sehingga membuat subyek kurang mempunyai hubungan yang dekatdengan ibu-ibu SOS maupun anak-anak SOS. Sedangkan pada subyek
3 mengalami kesulitan menghadapi anak-anak yang sudah tinggal lama
di rumah yang dipercayakan padanya.
Ketiga subyek berusaha memenuhi belongingness and love
needs dengan cara-cara yang berbeda-beda. Pada subyek 1 melakukan
penyesuaian dengan anak-anak yang diasuhnya dengan mencoba untuk
memahami satu persatu sifat atau karakter masing-masing anak.
Subyek 2 mencoba untuk mendekatkan diri dengan anak-anak dan ibu-
ibu SOS dengan cara subyek sering berkeliling dari satu rumah ke
rumah untuk membantu ibu-ibu mengasuh anak-anaknya. Sedangkan
subyek 3 menjadi sosok ibu yang cukup demokratis terhadap anak-
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 117/214
105
anak yang mulai beranjak dewasa sehingga dirinya dapat diterima dan
peraturannya tidak selalu ditentang oleh anak-anak.
Belongingness and love needs muncul lagi karena pada ketiga
subyek tidak mendapatkan dukungan dari pihak keluarga terutama ibu
mereka yang tidak setuju akan keputusan subyek masuk SOS Desa
Taruna Semarang dengan konsekuensi tidak akan menikah selama
mengabdi di SOS Desa Taruna. Tetapi ketiga subyek tidak
menghiraukan dan tetap memutuskan menjadi Ibu Asuh. Dukungan
dari keluarga terutama ibu akhirnya didapatkan subyek 1 dan 3 setelah
mereka pulang ke rumah bersama anak-anak asuhnya, hal ini membuat
ibu kedua subyek menjadi jatuh cinta dan sayang pada anak-anak
subyek. Pada subyek 1 tidak mendapat dukungan dari anak sulung,
tetapi setelah anak sulung mengunjungi dan melihat keadaan subyek,
anak sulung subyek mendukung dan meminta maaf karena dahulu
marah kepada keputusan subyek untuk masuk di SOS Desa Taruna
Semarang. Sedangkan dukungan dari ibu tidak didapatkan oleh subyek
2 karena sebelum subyek membawa pulang anak-anak asuhnya, ibu
subyek 2 sudah meninggal dunia, tetapi subyek mendapat dukungan
dari saudara-saudaranya.
Ketiga subyek kembali pada safety needs karena dihadapkan
dengan masalah-masalah yang terjadi selama proses menjadi Ibu Asuh
di SOS Desa Taruna Semarang. Pada subyek 1 muncul karena ada
pencurian yang dilakukan oleh anak asuh subyek sendiri menyebabkan
subyek selalu waspada untuk meletakkan uang di rumah nya sendiri.
Sedangkan pada subyek 2 muncul karena subyek tidak ingin terikat
dengan tanggungan biaya pendidikan keponakan-keponakannya
sehingga subyek menegaskan untuk memberi bantuan biaya
pendidikan sebatas kemampuan dan kemauan subyek. Pada subyek 3
ditunjukkan dengan adanya desakkan oleh keluarga pacar yang masih
sering menyurati subyek waktu subyek sudah menjadi Ibu Asuh,
tujuan dari surat tersebut meminta subyek untuk kembali ke pacarnya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 118/214
106
dan masuk keyakinan keluarga mereka. Hal ini membuat subyek
bimbang dan tidak menemukan kenyamanan dalam hidupnya maka
subyek menegaskan kepada keluarga pacarnya untuk tidak
berhubungan dengan subyek lagi.
Belongingness and love needs muncul lagi karena pada ketiga
subyek mengalami masalah dalam menangani anak-anak yang telah
dipercayakan pada ketiga subyek. Pada subyek 1 mengalami suatu
masalah dengan salah satu anak asuhnya karena anak tersebut
berperilaku sangat tidak sopan, kurang ajar dan selalu menentang
peraturan maupun nasehat yang diberikan subyek sehingga terjadilah
pertengkaran tetapi karena ada pembelaan dari anak-anak yang lain
membuat subyek merasa tidak sendirian dan dicintai oleh anak-
anaknya yang lain. Dengan berjalannya waktu anak tersebut menjadi
semakin baik dan menghormati dan mencintai subyek beserta keluarga
subyek. Pada subyek 2 mengalami kesulitan untuk dekat dengan 14
orang anak ditambah dengan usia mereka yang beranjak dewasa dan
sangat susah dikendalikan. Sedangkan subyek 3 mempunyai satu anak
yang selalu menentang kehadiran subyek sehingga membuat suatu
pertengkaran antara subyek dengan anak tersebut. Setelah
pertengkaran tersebut subyek dan anak tersebut berupaya untuk
berkomunikasi dengan baik sehingga hubungan menjadi semakin
dekat.
Physiological needs muncul pada subyek 1 dan 2 ketika
mereka dihadapkan pada tanggungan biaya hidup beberapa orang
dalam keluarganya. Pada subyek 1 physiological needs muncul karena
subyek masih harus membiayai hidup ibu, anak bungsu dan satu
adiknya yang tidak bisa bekerja. Sedangkan pada subyek 2
Physiological needs muncul karena keuangan rumah tangga subyek 2
sering mengalami deficit dari jatah pengeluaran yang diberikan Panti
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 119/214
107
Asuhan setiap bulan dan subyek masih membantu dalam hal keuangan
untuk menyelesaikan pendidikan keponakan-keponakannya.
Esteem needs muncul pada ketiga subyek. Pada subyek 1 masih
terdapat persepsi negatif dari tetangga tentang pekerjaan subyek di
Semarang tetapi esteem needs dapat terpenuhi ketika tetangga melihat
subyek pulang dengan membawa anak-anak asuhnya sebagai bukti
bahwa dirinya melakukan pekerjaan yang halal. Pada subyek 2 esteem
needs muncul karena subyek mendapat persepsi negatif dari Ibu-ibu
SOS lain mengenai dirinya yang tidak mempunyai kemampuan untuk
merawat anak sehingga sampai sekarang rumah subyek hanya
ditinggali oleh 3 orang anak dan tidak pernah ditambah anak lagi oleh
Bapak Pimpinan. Pada subyek 3 mengalami sakit hati atas perilaku 4
orang anak yang menfitnah dirinya mengusir anak-anak tersebut dari
rumah serta Bapak Pimpinan dan Bapak Pembina mempercayai
perkataan 4 orang anak tersebut tanpa bertanya pada diri subyek.
3)
Keinginan subyek di masa mendatang
Maslow mengatakan bahwa dengan bertanya tentang ”apa
pandangan seseorang ke depan”- dunia dan kehidupan seperti apa yang
mereka inginkan di masa datang? Dari sini dapat diketahui tentang apa
yang mereka butuhkan (Budiharjo, 1997, h.165).
Ketiga subyek mempunyai keinginan atau harapan di masa
mendatang mengenai keberadaannya sebagai manusia yang
mempunyai cita-cita. Keinginan tersebut muncul dan menunjukkan
adanya safety needs pada subyek 1 dan 2 ketika mereka dihadapkan
dengan harapan untuk masa depan hidupnya. Pada subyek 1 safety
needs ini muncul karena subyek ingin menikmati masa pensiun di
Wisma Bunda dengan segala faslitilas yang telah disediakan SOS
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 120/214
108
Desa Taruna Semarang untuk para Ibu Asuh yang sudah paripurna
tugasnya sebagai Ibu Asuh. Sedangkan subyek 2 tidak ingin tinggal
bersama saudara-saudaranya karena merasa kurang nyaman sehingga
subyek ingin menghabiskan masa pensiun di lingkungan SOS Desa
Taruna Semarang.
Adanya harapan ketiga subyek yang menunjukkan
Belongingness and love needs dengan keinginan untuk tetap tinggal
dan mengabdikan seluruh dirinya untuk merawat dan mengasuh anak-
anak karena tidak tega meninggalkan anak-anak yang selama ini sudah
diasuh, serta subyek mulai mengerti bahwa kehadiranya sangat
dibutuhkan oleh anak-anak. Hal ini menyebabkan ketiga subyek
berharap dirinya dapat selalu dekat dengan anak-anak walaupun masa
pensiun kelak sudah diterima.
Esteem needs muncul kembali pada ketiga subyek ketika
mereka mempunyai keinginan untuk menjadi Ibu Asuh yang
berkualitas. Hal ini nampak dari subyek 2 dan 3 yang ingin menjadi
ibu dengan kemampuan mengarahkan anak-anak dalam memperoleh
kehidupan yang lebih baik dan menjadi anak-anak yang mandiri,
beriman serta bertanggung jawab dengan hidup, selain itu ada juga
kesadaran bahwa anak-anak masih membutuhkan kehadiran subyek
untuk mengasuh anak-anak. Pada subyek1 ada keinginan menjadi
berguna di hari tuanya dengan melakukan sesuatu karena sebentar lagi
subyek akan pensiun dari tugas dan perannya sebagai ibu asuh. Pada
subyek 2 mempunyai keinginan untuk selama mungkin di SOS Desa
Taruna Semarang kalau dirinya masih dipercaya untuk mengasuh
anak-anak. Sedangkan pada subyek 3 menyadari bahwa kehadiran
dirinya sangat dibutuhkan oleh anak-anak asuhnya karena anak-anak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 121/214
109
yang dipercayakan padanya mengalami masalah-masalah yang cukup
berat.
Pada subyek 1 adanya keinginan untuk membuka warung
makan, hal ini dikarenakan subyek merasa bahwa waktu pensiun sudah
semakin dekat dan subyek sudah tidak mempunyai tanggung jawab
dan peran dalam mengasuh anak sehingga subyek ingin menghabiskan
waktunya dengan menyalurkan hobby memasaknya. Keinginan
subyek 1 ini menunjukkan adanya self actualization. Pada kebutuhan
tingkat akhir atau aktualisasi diri, Maslow menyebut dengan meta –
motivation atau motivasi pertumbuhan , kebutuhan untuk ada (being-
needs). Kebutuhan ini mencakup hasrat untuk terus-menerus
mewujudkan potensi-potensi diri, keinginan untuk “menjadi apa yang
anda bisa”.
Subyek 1 yang sudah berhasil mencapai tingkat ini karena
dalam diri subyek ingin mengaktualisasikan potensi memasak
makanan yang dimilikinya, sehingga waktu subyek menerima masa
pensiunnya subyek akan mengisi waktu luangnya dengan membuka
warung makan untuk menyalurkan bakat dan potensinya memasak.
Subyek 2 dan 3 belum sampai pada tingkat ini karena menurut
Budiraharja (1997, h. 166) gerakan menuju ke arah being needs bukan
sesuatu yang otomatis walaupun manusia memiliki kapasitas untuk
tumbuh, namun sedikit orang yang mampu mencapai aktualisasi diri.
Hal ini dikarenakan manusia memiliki dua kekuatan dalam dirinya.
Ada kekuatan yang menarik ke keamanan dan pertahanan diri seperti
yang terjadi pada subyek 2 dan 3 yang menarik diri ke safety needs dan
belongingness and love needs, sedangkan kekuatan lain adalah
menarik individu ke arah keseluruhan diri dan keunikkan diri, ke arah
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 122/214
110
berfungsinya kapasitas secara penuh seperti yang terjadi pada subyek
1.
Pada ketiga subyek banyak muncul motivation karena subyek
masih membutuhkan kebutuhan-kebutuhan dasar yang bersifat
fisiologis dan psikologis yang belum terpenuhi dan sedang diusahakan
untuk dipenuhi sehingga membuat diri subyek tetap bertahan dalam
hidup.
Maslow mengkonsepsikan pandangan perilaku organisme sebagai
sebagai sesuatu yang bersifat holistik merupakan satu kesatuan utuh yang
tidak dapat terpengal-penggal. Ketiga subyek merupakan individu yang
mempunyai keseluruhan padu dan teratur sehingga seluruh pribadinya
digerakan oleh motivasi untuk menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna
Semarang.
Sebelum ketiga subyek memutuskan untuk menjadi Ibu Asuh di SOS
Desa Taruna Semarang, subyek sudah terlebih dahulu terpenuhi physiological
needs karena ketiga subyek mempunyai penghasilan dan kehidupan yang
mapan. Terlihat pada subyek 1 mempunyai rumah sendiri dan uang pensiun
alm. suami. Pada subyek 2 mempunyai pekerjaan dan penghasilan sebagai
pekerja sosial di suatu lembaga sosial, begitu pula dengan subyek 3 yang
memiliki penghasilan yang lumayan besar dari pekerjaannya di Salary. Tetapi
ketiganya meninggalkan kehidupan yang sudah nyaman dan mapan tersebut
untuk menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna karena adanya suatu peristiwa
dalam hidup ketiga subyek sehingga dengan masuk SOS Desa Taruna
Semarang ketiga subyek dapat memeuhi safety needs dan belongingness and
love needs terpenuhi. Tetapi untuk subyek 1 dan 2 motivasi awal juga
dipengaruhi adanya kebutuhan akan harga diri atau esteem needs.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 123/214
111
Menurut Ewen (1998, h. 192) karakteristik orang yang dianggap
sebagai “wanting animals” atau hewan yang selalu menginginkan sesuatu
yang artinya mencari dan meminta sesuatu. Salah satu yang diminta adalah
pemuasan atau pemenuhan satu tahap yaitu physiological needs dan ingin
mencapai pemenuhan safety needs dan belongingness and love needs datang.
Menurut Maslow (Budiraharja, 1997, h. 161) manusia digerakkan oleh
serangkaian kebutuhan dasar, sesudah physiological needs terpuaskan maka
akan beralih ke taraf kebutuhan yang lebih tinggi yaitu safety needs dan
belongingness and love needs. Physiological needs seperti kebutuhan akan
udara, makanan, minuman, tidur, pendidikan dan keuangan untuk pemenuhan
hidup secara fisik sehari-hari pada ketiga subyek sudah cukup dipenuhi
sehingga dalam diri ketiga subyek tidak terlalu merasa kekurangan sesuatu
yang ada di dalam tubuhnya. Kebutuhan ini telah tercukupi maka muncullah
kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ketiga subyek
menjadi Ibu Asuh di SOS Desa Taruna Semarang karena untuk memenuhi
safety needs dan belongingness and love needs. Pada subyek 1 dan 2 motivasi
awal juga dipengaruh adanya keinginan untuk memenuhi esteem needs.
Meskipun motivasi awal atau daya penggerak untuk menjadi Ibu Asuh itu
sendiri pada masing-masing subyek berbeda namun keseluruhan subyek
memiliki tujuan yang sama yaitu mencari tempat yang aman dan menemukan
dirinya menjadi bagian dari suatu kelompok.
Pada ketiga subyek mencari suatu tempat dan suasana yang aman,
nyaman dan bebas dari tekanan dan gangguan dari orang-orang disekitarnya
dengan masuk SOS Desa Taruna Semarang. Setelah ketiga subyek berhasil di
terima di SOS Desa Taruna Semarang maka terpenuhilah safety needs dimana
ketiga subyek mendapat jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 124/214
112
keteraturan situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas.
Menurut Maslow (Budiraharja, 1997,h.164) kebutuhan ini menyebabkan
subyek membuat peraturan dalam mengatur rumah tangganya, dan
menginginkan fasilitas yang disediakan oleh Desa Taruna SOS supaya ibu-ibu
SOS mengabdi secara total. Setelah safety needs cukup terpenuhi sehingga
muncullah keinginan untuk mencapai belongingness and love needs. Pada
subyek 1 dan subyek 3 dimana keduanya ingin melupakan kenangan dari
berbagai pengalaman indah bersama dengan orang yang dicintai dan mencintai
subyek karena orang tersebut sudah tidak dapat berada di samping subyek
sehingga membuat subyek memutuskan untuk tetap survive dalam hidup
dengan mencari kegiatan dimana subyek dapat memberi perhatian dan cinta
yang dimiliki kepada anak-anak asuhnya. Begitu pula dengan subyek 2 yang
ingin mencari hubungan yang lebih akrab lagi dengan anak-anak yang di
asuhnya karena berdasarkan pengalaman-pengalaman yang terdahulu subyek
belum mempunyai hubungan yang dekat dan akrab dengan anak-anak
asuhnya. Pada kebutuhan ini ketiga subyek ingin mencintai mencintai dan
dicintai seseorang untuk menggantikan orang-orang yang tidak dapat mereka
cintai dan mencintainya lagi sehingga cinta dan perhatian menjadi terfokus
hanya untuk anak-anak asuhnya, subyek juga menginginkan setia kawan dan
butuh kesetia kawanan dari sesama Ibu-ibu SOS dan Bapak Pimpinan. Dengan
demikian subyek merasa menjadi bagian dalam suatu komunitas di Panti
Asuhan SOS Desa Taruna Semarang dan tidak lagi merasa sendiri dan
kesepian dalam menjalani kehidupan ini (Budiraharja, 1997, h.164).
Kebutuhan ini belum terpenuhi ketika awal subyek masuk Panti Asuhan SOS
Desa Taruna Semarang karena subyek menjadi orang asing bagi lingkungan
Panti Asuhan tersebut dan anak-anak di rumah yang ditinggali subyek. Subyek
memerlukan waktu dan proses yang cukup lama serta menghadapi konflik-
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 125/214
113
konflik baik dalam dirinya maupun di luar dirinya untuk beradaptasi dengan
suasana dan lingkungan yang baru terutama dengan anak-anak asuh subyek.
Setelah subyek berhasil menyesuaikan diri dengan situasi tersebut membuat
subyek merasa bahwa kehadirannya dibutuhkan oleh anak-anak asuh dan
Pemimpin Panti Asuhan untuk menjalankan fungsi dan peran sebagai Ibu
Asuh di SOS Desa Taruna (Manual SOS Children’s village Organization,
2002, h3) yaitu membangun hubungan yang mesra dengan setiap anak yang
dipercayakan kepada Ibu untuk diberi rasa aman dan kasih sayang. Dengan
terpenuhinya kebutuhan tersebut membuat subyek ingin memenuhi kebutuhan
yang lebih tinggi yaitu esteem needs.
Ketiga subyek memerlukan proses yang panjang sebelum mencapai
esteem needs karena subyek mengalami naik turun tahap dalam hierarki
motivasi karena adanya hambatan-hambatan yang terjadi dan subyek akan
mulai naik ke tahap yang lebih tinggi bila dapat menghadapi hambatan-
hambatan tersebut. Ketiga subyek sering berada di tahap safety needs dan
belongingness and love needs ketika berhadapan dengan anak-anak yang
belum dapat menerima kehadiran subyek dengan segala peraturan yang
subyek terapkan dalam rumahnya sehingga yang terjadi banyak kenakalan-
kenakalan dan ketidak patuhan anak pada subyek serta membuat subyek
marah hingga hubungan yang kurang baik antara subyek dengan anak-anak.
Setelah melewati berbagai pengalaman bersama anak-anak membuat subyek
lebih bisa mengerti dan memahami setiap karakter pada anak sehingga
akhirnya ada suatu kepercayaan dalam diri subyek untuk merawat dan
mengasuh anak-anaknya.
Menurut Ismail (2006,h.2) subyek sebagai ibu dengan sifat keibuan
harus mampu dan berkompeten dalam memenuhi kebutuhan dasar anak-anak
asuhnya seperti kebutuhan fisik biomedis (asuh) yaitu subyek merasa mampu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 126/214
114
untuk memenuhi nutrisi makanan, kebersihan dan kesehatan anak-anak.
Subyek juga memberikan kasih sayang (asih) baik secara psiko-sosial-emosi-
mental dimana ketiga subyek mengharapkan anak-anak yang diasuhnya dapat
mempunyai harga diri dan kemandirian dalam hidupnya. Selain hal tersebut
subyek juga memberikan stimulasi (asah) baik secara sensorik, motorik,
kognitif, komunikasi, sosial-emosional, kreativitas sehingga anak-anak dapat
survive dalam hidup. Subyek juga mendapat penghargaan dan kepercayaan
dari Bapak Pimpinan untuk merawat dan mengasuh anak-anak, walaupun
demikian subyek merasa kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar
anak-anak sehingga tidak dapat mengarahkan anak-anak yang dipercayakan
padanya menjadi mandiri dan sukses dalam hidup. Tetapi esteem needs
dialami oleh subyek ketika melihat anak-anak subyek menjadi sukses dan
tetangga subyek menjadi kagum dengan subyek karena anak-anak yang diasuh
subyek sangat sayang dan perhatian dengan subyek dan keluarganya. Karena
subyek1 sudah mencapai pemenuhan di esteem needs sehingga membuat
subyek mudah untuk naik ke tahap teratas dalam hierarki motivasi yaitu Meta-
motivation atau aktualisasi diri. Sedangkan subyek 2 dan 3 belum terpenuhi
esteem needs- nya membuat keduanya masih dalam tahap pemenuhan esteem
needs dan terkadang turun menjadi belongingness and love needs hingga
safety needs .Menurut Maslow (Boeree, 2004, h. 280-283) ketika kondisi tidak
menguntungkan atau ketika usaha-usaha untuk survive terancam, maka subyek
akan “mundur” ke level kebutuhan yang lebih rendah.
Pada subyek 1 self-actualization menjadi tahap yang akan dicapai
setelah dirinya menerima masa pensiun karena subyek akan
mengaktualisasikan diri dengan cara mewujudkan potensi-potensi diri serta
keinginan untuk menjadi yang subyek inginkan (Budiraharja 1997,h.165)
,yaitu menyalurkan potensi memasak dengan membuka warung makan. Self-
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 127/214
115
actualization pada subyek 1 meliputi penuh energi, kesanggupan untuk berdiri
sendiri dan hidup penuh arti karena subyek 1 ingin mempunyai arti di masa
pensiunnya dan subyek ingin menghabiskan hari tuanya dengan sesuatu yang
dapat dilakukan sesuai dengan hobby dan kemampuannya, sehingga masa
tuanya mempunyai arti dan tidak menyusahkan orang-orang di sekitarnya.
Membuka warung adalah salah satu alternatif dari pengungkapan potensi
memasak yang dimilikinya.
Dalam menjalani pengabdiannya di SOS Desa Taruna Semarang ketika
subyek memiliki harapan-harapan yang menjadi salah satu motivasi penting
untuk menguatkan ketiga subyek untuk tetap mengabdikan diri secara total
karena menurut Maslow pandangan seseorang tentang masa depan dan
kehidupan seperti apa yang ingin dijalani menjadi sesuatu yang penting untuk
diketahui karena dengan demikian akan diketahui apa yang subyek butuhkan
(Boeree 2004, h. 280-283). Harapan yang dipunyai ketiga subyek tidak jauh
berbeda karena mereka bertiga menginginkan dirinya dapat mengarahkan dan
mampu membawa anak-anak asuhnya menjadi orang yang mandiri dan
bertanggung jawab dalam hidup, disini dapat dilihat bahwa ketiga subyek
menginginkan esteem needs. Selain hal tersebut ketiga subyek juga ingin
menghabiskan masa pensiun di SOS Desa Taruna Semarang karena ada
jaminan yang pasti dengan fasilitas yang lengkap di hari tuanya (safety needs),
dan tetap berada di sekitar anak-anak yang pernah mencintai dan dicintainya
(belongingness and love needs) karena subyek takut kesepian di hari tuanya
dan ingin tetap menjadi bagian dalam keluarga besar SOS Desa Taruna
Semarang.
Berdasarkan dinamika yang terjadi diantara ketiga subyek dapat dilihat
bahwa adanya suatu hierarki dalam motivasi yang dibangun oleh ketiga
subyek dari awal masuk SOS Desa Taruna Semarang hingga dapat bertahan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 128/214
116
dalam pengabdian sekarang. Hierarki motivasi tersebut menuntut ketiga
subyek untuk memenuhi kepuasan dari kebutuhan terendah sebelum seseorang
naik ke kebutuhan yang lebih tinggi karena kebutuhan terendah mempunyai
kekuatan yang lebih atau mempunyai tekanan yang lebih besar ketika
kebutuhan tersebut tidak terpuaskan dari pada kebutuhan yang lebih tinggi
yang kurang mendesak dan kurang memiliki daya juang (Larsen dan Buss,
2002, h.245).
B. Kelemahan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari adanya
sejumlah kelemahan yang menyertainya sehingga pelaksanaan penelitian
menjadi kurang maksimal. Kelemahan-kelemahan penelitian ini antara lain :
1.
Muncul social desirability kecenderungan subyek menjawab pertanyaan
yang mengarah pada hal-hal yang baik dan masih menutup diri.
2.
Saat wawancara ada anak-anak subyek yang sering mengganggu atau
terpecah konsentarsi dalam suatu pertanyaan sehingga subyek
kehilangan alur cerita dan terjadi pengulangan.
3.
Ada beberapa orang-orang yang datang untuk bertamu atau bertanya
sesuatu saat wawancara dilaksanakan sehingga subyek memutus
pembicaraan.
4.
Jadwal subyek yang tidak pasti membuat pelaksanaan observasi dan
wawancara kurang maksimal karena perlu penyesuaian jadwal antara
subyek dan peneliti.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 129/214
117
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya dinamika motivasi
menurut hierarki kebutuhan Malow yang terjadi pada semua subyek.
Motivasi awal ketika ketiga subyek masuk SOS Desa Taruna
Semarang mempunyai kesamaan yaitu adanya keinginan untuk memenuhi
Safety needs dan Belongingness and love needs karena adanya peristiwa
dalam hidup ketiga subyek dimana mengharuskan ketiga subyek untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dengan mencari suatu tempat yaitu di SOS
Desa Taruna Semarang sebagai Ibu Asuh. Kebutuhan akan esteem needs
juga menjadi motivasi awal untuk subyek 1 dan 2. Kenyataan yang terjadi
bahwa selama menjadi Ibu Asuh subyek mengalami dinamika motivasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Physiological needs
Kebutuhan ini untuk memenuhi kebutuhan secar fisik seperi
kebutuhan akan makanan, minuman, dan tempat tinggal.
Sebelum ketiga subyek memutuskan masuk SOS Desa Taruna
sudah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga dengan
mudahnya ketiga subyek naik ke tingkat Safety needs.
2.
Safety needs
Kebutuhan untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan
dalam hidup sangat dibutuhkan oleh ketiga subyek sehingga
membuat ketiga subyek akhirnya masuk menjadi Ibu Asuh di
SOS Desa Taruna karena dirasa bahwa tersebut menjadi suatu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 130/214
118
tempat bagi ketiga subyek untuk memperoleh kenyamanan dan
keamanan dalam hidupnya. Setelah ketiga subyek merasa
cukup terpenuhi safety needs, maka ketiga subyek mulai naik
ke tahap Belongingness and love needs.
3.
Belongingness and love needs
Kebutuhan untuk mendapatkan cinta dimana ketiga subyek
dapat mencintai dan dicintai dan menjadi bagian dalam suatu
kelompok. Seluruh subyek mengharapkan adanya suatu cinta
untuknya di SOS Desa Taruna sehingga dengan mudahnya
ketiga subyek dapat melupakan pengalaman mencintai dan
dicintai di masa lalu. Tetapi untuk mememenuhi kebutuhan
ketiga subyek harus beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Dalam perjuangannya mendapatkan belongingness and love
needs ketiga subyek mengalami turun naik antara safety needs
dengan belongingness and love needs karena untuk menjadi
bagian dalam hidup anak-anak asuhnya ketiga subyek harus
membuat dirinya dan anak-anak yang diasuhnya nyaman dan
aman berada dekat dengan subyek. Inti dari perjuangan dan
pengabdian subyek selama di SOS Desa Taruna adalah
memenuhi safety needs dan belongingness and love needs.
4.
Esteem needs
Kebutuhan untuk merasa dihargai dan diakui oleh diri sendiri
dan orang lain akan kemampuannya untuk mengasuh dan
merawat anak-anak yang dipercayakan pada ketiga subyek.
Dalam pengabdian ketiga subyek merasa tidak percaya diri dan
merasa kurang mampu menghadapi pengalaman-pengalaman
bersama anak-anaknya. Tetapi karena kemauan dan kerja keras
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 131/214
119
subyek memenuhi belongingness and love needs sehingga cinta
ketiga subyek dapat terbalas dengan adanya perhatian dan
dicintai anak-anaknya. Dengan demikian subyek mendapatkan
penghargaan dan keyakinan bahwa dirinya mampu dan dapat
dipercaya oleh SOS Desa Taruna Semarang untuk terus
merawat dan mengasuh anak-anak. Dengan banyaknya
peristiwa maupun pengalaman yang telah terjadi membuat
ketiga subyek sulit untuk mempertahankan tingkat ini, sehingga
membuat seluruh subyek mengalami penurunan tingkat dalam
hierarki kebutuhan Maslow dan membawa ketiga subyek
berjuang untuk mencapai tiap tingkat yang sudah pernah di
alaminya.
Dinamika Motivasi yang terjadi di atas telah dialami oleh ketiga
subyek, hal ini terjadi karena munculnya kebutuhan-kebutuhan di dalam
diri individu yang tidak lepas dari adanya pengalaman-pengalaman selama
berada di SOS Desa Taruna Semarang. Pengalaman-pengalaman ini
muncul karena adanya determinan dari lingkungan (Keluarga di rumah,
Anak-anak asuh, Bapak Pimpinan, Bapak Pembina, dan Ibu-ibu SOS
lainnya) yang pada akhirnya akan mempengaruhi individu terhadap usaha-
usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut
sehingga kebutuhan dibawah terpenuhi dan membawa individu untuk naik
ke tahap di atas. Dalam penelitian ini ketiga subyek sudah mengalami
pemenuhan di tahap Physiological needs serta adanya suatu pengalaman di
masa lalu dimana membuat subyek untuk segera memenuhinya dan
membawa ketiga subyek berusaha naik ke tahap di atas. Dengan latar
belakang pengalaman-pengalaman dimana subyek membutuhkan tempat
yang aman dan nyaman, bebas dari tekanan-tekanan dari orang-orang di
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 132/214
120
sekelilingnya. Subyek akhirnya memutuskan masuk ke SOS Desa Taruna
Semarang dengan pemikiran subyek akan dapat memenuhi kebutuhan
akan rasa aman dan nyaman. Setelah kebutuhan tersebut subyek ingin
memenuhi kebutuhan untuk diterima menjadi bagian dalam hidup anak-
anak yang diasuhnya sehingga subyek harus beradaptasi dengan hidup
barunya di SOS Desa Taruna. Untuk mememenuhi kebutuhan tersebut
subyek mulai terusik ketidaknyamanannya sehingga membuat subyek
harus kembali ke tahap di bawahnya. Perjuangan subyek untuk
mengembalikan pemenuhan kebutuhan di bawah untuk naik ketahap di
atas tidak mudah, tetapi dengan keinginan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut membantu subyek untuk melewati segala hambatan, sehingga
akhirnya subyek dapat diterima dan dicintai anak-anaknya. Hal ini
membuat subyek menjadi percaya diri dan mendapat penghargaan dari
Bapak Pimpinan bahwa dirinya mampu merawat dan mengasuh anak-
anaknya. Tetapi rasa dihargai dan percaya diri tersebut tidak selamanya
dialami oleh subyek karena ada banyak kejadian dimana subyek harus
kembali turun dari tahap-tahap yang sudah dialaminya. Karena adanya
pengalaman pemenuhan pada tahap yang di atas membuat subyek semakin
keras untuk memenuhi tahap-tahap tersebut.
B.
Saran
Lewat penelitian ini peneliti ingin menyampaikan beberapa saran
berhubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh :
1. Bagi subyek penelitian
a.
Hendaknya subyek mulai memahami dan mengerti bahwa
kehadiran subyek di SOS Desa Taruna Semarang sangat
penting bagi anak-anak maupun pihak SOS sendiri,
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 133/214
121
sehingga subyek semakin termotivasi untuk tetap mengabdi
di SOS Desa Taruna Semarang.
b.
Subyek lebih terbuka dengan Ibu-ibu SOS yang lain
sehingga dapat saling belajar dari pengalaman-pengalaman
menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
c.
Subyek dapat lebih memanfaatkan pertemuan Ibu-ibu SOS
untuk sharing masalah-masalah pribadi, anak-anak asuh,
maupun lingkungan SOS Desa Taruna Semarang.
d.
Subyek mempunyai komunikasi yang cukup terbuka dan
efektif dengan Bapak Pimpinan maupun Pengurus Panti
Asuhan SOS Desa Taruna Semarang sehingga dapat
memudahkan subyek menyampaikan masalah maupun
perasaan yang dialami.
2. Bagi pengurus SOS Desa Taruna Semarang
a. Memberikan dukungan, kepercayaan, dan keyakinan pada
Ibu-ibu SOS bahwa dirinya sangat penting dan dibutuhkan
untuk terus menjalankan SOS Desa Taruna Semarang.
b. Ada perhatian lebih terutama pada Ibu SOS yang baru
seperti sering diadakan kunjungan ke rumah-rumah untuk
menanyakan keadaan Ibu-ibu SOS dan perkembangan
anak-anaknya maupun bermain bersama anak-anak di
dalam rumah sehingga membuat Ibu SOS yang baru mudah
untuk beradaptasi dengan lingkungan SOS dan merasa
”tidak sendiri” dalam mengasuh anak-anak dengan berbagai
macam latar belakang dan kepribadian.
c. Sering diadakan sharing antar Ibu-ibu SOS mengenai
pengalaman hidup dahulu dan sekarang, sehingga ada suatu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 134/214
122
wadah dimana ibu-ibu dapat katarsis emosi dari masalah-
masalah yang sedang dihadapinya.
d.
Membuat suatu acara seperti Mother day dimana semua
ibu-ibu SOS dalam 1 hari mendapat kesempatan untuk
”bebas” sejenak dari tugas dan tanggung jawab sebagai ibu
asuh dan merasa dicintai, dihargai oleh anak-anak yang
selama ini diasuhnya.
3.
Saran untuk peneliti yang tertarik dengan penelitian ini :
a.
Mengupayakan pendekatan yang lebih mendalam antara
peneliti dan subyek penelitian sehingga peneliti juga dapat
ikut merasakan beban dan tanggung jawab yang dialami
oleh subyek .
b. Perlunya preliminary survey yang lebih mendalam untuk
mengenal lingkungan penelitian. Hal ini dilakukan untuk
lebih memahami lingkungan, permasalahan, dan aktivitas
subyek penelitian, juga berfungsi untuk menjalin rapport
yang baik antara peneliti, instansi tempat penelitian, dan
subyek penelitian sehingga dengan hubungan baik tersebut
keterbukaan dalam penelitian akan semakin baik.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 135/214
123
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga,P. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta
AtkinsonR.L, Atkinson R.C. 1999. Pengantar Psikologi II . Edisi ke II. Alih
Bahasa Dr. Widjaja K. Editor Dr. Lyndon S. Batam : Interaksara
Boeree.C.2004. Personality Theories Melacak Kepribadian Anda Bersama
Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasphie
Budiraharjo P.1997. Mengenal Teori Kepribadian Mutakhir.Yogyakarta :
Kanisius
Chaplin. J.P. 1989. Kamus Psikologi. Cetakan ke-2 Jakarta : Mutiara
Departemen Sosial Republik Indonesia. 1986. Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Penyatuan dan Pengentasan Anak Terlantar
melalui Panti Asuhan Anak. Jakarta : Departemen Sosial
Ervika. 2000. Perilaku Maternal www.library.usu.ac.id (28 September
2007)
Ewen. R.1998. Personality. London : Lawrence Erlbaum Associatiates
Publishers
Gerungan W. A.1997. Psikologi Sosial . Bandung: PT Eresco
Hall, CS, Lindzey G. 1993. Teori-teori Holistik (Psikologi Kepribadian 2)
Yogyakarta : Kanisius
Hasibuan H.M.1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim Z. 2002. Psikologi Wanita. Bandung : Pustaka Hidayah
Irwanto, dkk. 1994. Psikologi Umum. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utami
Islamil D. 2006. Layanan Kesehatan Yang Tepat Bagi Optimalisasi
Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Yogyakarta : Pediatri Sosial
Jewel,L.N dan Siegall.M. 1998. Psikologi Industri, Organisasi Modern.
Terjemahan : A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta : Arcan
Kartono.K.1992. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita
Dewasa. Jilid 1.Bandung :Mandar Maju
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 136/214
124
Larsen R.J. dan BussD.M., 2002. Personality Psychology. New York : The
Mc. Graw-Hill Companies
Lukas F. 2005. SOS Kinderdorf . www.freelists.org (28 September 2007)
----------. 2002. Roots, Vision, Mission and Value. Jakarta : SOS Children’s
Village Organisation
Moekijat.2001. Dasar-Dasar Motivasi. Bandung : CV. Pionir Jaya
Moleong, J.L.2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Monk, F,J, AMP, Hadinoto, S.R. 1996. Psikologi Perkembangan.
Pengantar Dalam berbagai bagiannya. Cetakan XX . Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Mulyati,R. 1997. Kompetensi Interpersonal Pada Anak Panti Asuhan dengan
Sistem Pengasuhan Tradisional dan Anak Panti Asuhan dengan
Sistem Pengasuhan Ibu Asuh. Psikologika. Yogyakarta :
Universitas Islam Indonesia. Tahun 2-No4 (43-49)
Penelitian Dinas Sosial .20 April 2007. www.journal.unair.ac.id (28
September 2007)
Pennington D.2003. Essential Personality. New York: Oxford University
Perss inc.
Poerwandari, K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Perilaku
Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran
dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia
Sarwono S.W. 2000. Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh- tokoh
Psikologi. Jakarta : PT Bulan Bintang
Siagian,S.P.1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Supratiknya,A.1993. Teori-teori Holistik (Organismik- Fenomenologi).
Yogyakarta : Kanisius
Walgito,B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 137/214
125
Wijayanti G.C.2005. Motivasi Hidup Bakti pada Biarawati santo Augustinus
dari Kerahiman Allah. Skripsi.Univesitas Katolik Soegijapranata
Semarang (Tidak diterbitkan)
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 138/214
126
INTERVIEW GUIDE
Materi wawancara yang akan dilakukan kepada subyek telah
disusun sebagai berikut :
a. Latar belakang subyek penelitian :
1. Identitas subyek
2. Latar Belakang Keluarga (Orang Tua , Saudara, Suami/ anak)
3. Latar Belakang Pendidikan
b. Situasi subyek sebelum masuk Panti Asuhan SOS Desa
Taruna Semarang
1. Lingkungan secara fisik (deskripsi isi rumah)
2. Interaksi subyek dengan Orang tua, Saudara, Suami/ anak,
Teman
3. Pengalaman masa kecil
4. Pengalaman masa remaja
5. Keseharian dan kegiatan di waktu senggang
6. Cita-cita awal
c. Proses mendaftar sebagai Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS
Desa Taruna Semarang
1. Informasi tentang Panti Asuhan SOS Desa Taruna Semarang
2. Alasan atau motivasi awal masuk Panti Asuhan SOS Desa
Taruna Semarang
Faktor yang mempengaruhi subyek mendaftar menjadi Ibu
Asuh
3. Cara mendaftar sebagai Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS Desa
Taruna Semarang
4. Tes-tes yang dijalani
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 139/214
127
5. Persepsi awal
6 Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak
d. Pengalaman awal menjadi Ibu Asuh di Panti Asuhan SOS
Desa Taruna Semarang
1. Perasaan awal
2. Hambatan awal
3. Kebahagiaan awal
4. Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak
5. Harapan awal
6. Motivasi awal
e. Proses selama mengabdi sebagai Ibu Asuh di Panti Asuhan
SOS Desa Taruna Semarang
1. Perasaan
2. Hambatan
3. Kebahagiaan
4. Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak
5. Persepsi
6 Harapan
7. Motivasi untuk tetap mengabdi
f. Situasi Ibu Asuh sekarang
1. Perasaan
2. Hambatan
3. Kebahagiaan
4. Tanggapan Orang tua, Teman, Saudara, Suami/ anak
5. Persepsi
6 Harapan ke depan
7. Motivasi untuk tetap mengabdi
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 140/214
128
PEDOMAN OBSERVASI
a. Keadaan fisik subyek, warna kulit, perawakan, rambut,
penampilan.
b. Keadaan lingkungan cottage di Panti Asuhan
c. Keadaan cottage : perabotan rumah, berantakan atau rapi.
d.. Sikap dan perilaku subyek terhadap anak asuhnya dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Interaksi anak-anak asuh terhadap subyek
f. Ekspresi wajah saat diwawancara : ceria, menggerutkan dahi.
g. Bahasa tubuh atau gerakan tubuh tertentu yang mungkin
muncul saat wawancara atau saat subyek menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari peneliti : menghindari kontak
mata saat menjawab, menggerak-gerakkan tangan,
memegang sesuatu, menghindari pertanyaan, memikir lama
untuk menjawab pertanyaan, dll.
h. Cara menjawab apakah saat mengungkapkan hal tersebut
terdapat tekanan-tekanan, pengulangan, dll.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 141/214
129
TABEL WAWANCARA SUBYEK I
Waktu Pelaksanaan :
23 Oktober – 27 Oktober 2007
a) Identitas Subyek
Nama : X
Usia : 62 tahun
Agama : Katolik
Urutan kelahiran : Anak kedua dari 10 bersaudara
Pendidikan Terakhir : SMEA
Lama si PA.SOS Semarang : 19 tahun
Status Marital : Janda dua anak
b)
Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Kode Analisa
Tolong,
ceritakantentang
orang tua,
saudara dan
suami ibu ?
Dari orang tua saya dulu
cuma guru SR (sekolahRakyat), kalau sekarang SD.
Ibu saya cuma ibu Rumah
Tangga. Trus semua ada 10
anak tapi meninggal tiga
sekarang cuma tujuh. Saya
anak ke 2, trus laki-laki,
laki-laki, laki-laki trus yang
belakang cewek tiga. Itu kok
ya, Puji Tuhan semua jadi
pegawai negeri ada yang
guru , polisi, tentara. Ada
satu yang cacat no.4 cewek,dulu katanya udah
meninggal, sudah disiapkan
di meja tu kok sama seorang
tentara tu Pak Tarip yang
punya batu akik dicelup-
celupkan ke air trus aire di
kepyur-kepyurke ke dia, dari
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 142/214
130
sini sampai kaki. Kok
sekarang ngomong yang
lidahnya pendek ga kaya
kita-kita, kalau mbak tikakalau ngomong sama dia ga
tau maksudnya, tapi
orangnya jujur, grapyak
sekali. Tapi istilahnya orang
di desa mo potong padi ya
kalau tanya tanya “ lek meh
neng ndhi lek? Mo potong
padi punyanya siapa?” Jadi
saya tu ya bilang “Ti,, mbok
kalau tanya satu kali saja
kan ndak tau maksudnya,”
ya dia bilang “ngeh”. Dulu bapaknya (suami) ABRI
KOPASUS meninggal tahun
85, dia kan tentara di
pasukan KPKAD Timor-
Timur, Irian Barat,
Kalimantan Utara. Dia trus
tugas trus Gestafo ambil
jenazah dilubang buaya.
Saya sendiri punya anak
laki-laki sekarang da punya
cucu lima. Anak cowok
semua.
Anak
menikah
tahun
berapa ?
Waduh saya kok lupa ya
mbak, saya sudah disini jadi
saya masuk sini mereka
masih sendiri semua.
C1 Subyek berani mengambil
keputusan untuk masuk SOS
Desa Taruna dikarenakan
subyek merasa bahwa anak-
anaknya sudah besar-besar,
mampu untuk mengurusi diri
sendiri, dan tidak terlalu
membutuhkan pengasuhan
yang total dari subyek.
Kalau adik-
adik ?
Saya adik saya polisi,
adiknya lagi kepala SD,adiknya guru, ini cewek
yang saya cerita tadi,
adiknya lagi polwan polisi di
Pati, yang terakhir ini
bekerja di Medan. Sama
kerja dapat orang Batak tapi
anaknya kuliah di UNNES
C2 Keluarga subyek sangat
perhatian akan keadaan subyekterutama keponakannya yang
kuliah di UNNES Semarang
sering mengunjungi subyek di
SOS Desa Taruna Perhatian ini
membuat subyek menyadari
bahwa ia tetap diperhatikan
dan mempunyai hubungan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 143/214
131
jadi setiap hari kesitu gitu.
Sekilas suami saya
meninggal tahun 85 saya
masuk sini tahun 88, 3 tahunsetelah suami meninggal.
yang akrab dengan keluarga
besarnya walaupun subyek
sudah mempunyai kehidupan
sendiri.
Tau SOS
dari mana
bu ?
Itu ya saya tau SOS karena
Bulek ada di Semarang,
Bulek juga polwan, tapi
sering masuk sama bapak
pimpinan yang dulu, sering
masuk sini, trus ibu saya
”bilang mbok bocah kae
dicarike kerjaan, di rumah
kok ngelamun aja nanti ndak
kaya orang stres”. Saya
ditanya sama Bulek ”kamuditinggal mati suami kamu
masih kepengen menikah ga
?” ”Ga ”saya jawab gitu.
” Nek ga ya ni saya kasih
alamat ikilah lahan mu iki
ladangmu disini ini, trus
saya cari informasi trus saya
kesini disuruh buat lamaran.
Terus saya ditanya ”ibu
katolik?” ”ya saya katolik”.
Saya buat lamaran trus
setelah itu saya mungkin
kurang lebih 9 lebih itu saya
dipanggil tes trus ke
Bandung.
Saya kalau ga salah saya
datang kesini tu hari Kamis,
Jumat, Sabtu trus Minggu
sore berangkat. Trus Senen
paginya saya langsung tes.
Tesnya tu ya” Pak tesnya
tidak mesti orang pinter
lulus, ga mesti orang bodoga diterima?”
Ya tesnya apa ya mbak,
tesnya ya gambar seperti
batik-batik kotak-kotak
diberi bunga lengkap terus
ada kotak yang kosong, ”Ini
kalau diisiin yang kosong
C1
C1
D1
Ibu subyek takut kalau subyek
terlalu stress dan ibu subyek
khawatir dengan keadaan
subyek yang sepanjang hari
melamun dan tidak
mengerjakan sesuatu setelah
suaminya meninggal dunia.
Ibu subyek meminta informasi
mengenai pekerjaan pada
Bulek subyek di Semarang
untuk mencarikan subyek pekerjaan sehingga subyek
tidak terlalu larut dalam
kesedihan.
Subyek tidak ingin menikah
lagi setelah suaminya
meninggal, sehingga membuat
Bulek subyek yakin untuk
menyarankan subyek masuk ke
SOS Desa Taruna. Menurut
Bulek subyek adalah saran
yang tepat untuk subyek
mencari suasana baru dan
memulai kehidupan baru
Subyek merasa kurang percaya
diri menghadapi tes masuk
menjadi Ibu Asuh SOS DesaTaruna karena subyek merasa
rendah diri akan
kemampuannya dan tidak
yakin kalau dirinya dapat
diterima di SOS Desa Taruna
karena dirinya hanya lulusan
SMEA.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 144/214
132
yang mana bu ?” ” Trus ibu
seumpamanya ibu bekerja di
suatu instansi tapi ibu punya
janji ama temen tapi disuatu instansi ada rapat
mendadak , ibu berat yang
mana ?”gitu. Trus ibu jawab
” Berat di Instansi to ya”.
Trus disuruh gambar yang
ada coretan situ trus disuruh
jadi apa?” Tapi saya disuruh
gambar, kan saya ga bisa to,
trus gambar manusia laki-
laki atau perempuan, umur
berapa, lagi ngapain. Tapi
saya ga bisa gambar. ”Ya sebisanya tapi ga boleh
disetip. Trus mo diulangi ga
bu ?” ” ah, saya malah
pusing” gitu. Trus ya itu
saya inget.
Trus
wawancara
ada ga bu ?
Wawancara ga ada tapi
cuma wawancara masalah
pribadi. Saya itu yang tadi
saya cerita sama mbak tika
itu tentang Rumah Tangga
saya, saya ditinggal sama
suami saya. Trus abis itu
saya pulang, mungkin 2
bulan saya nunggu, saya
lulus pa ga trus eh, suatu
saat trus ada mobil begitu
datang mobil SOS dari sini
orang Bu Uut, Mbak Yati,
Bu Hemi, Bu Susan sama
sopirnya itu lima.
Mencari rumah saya tu
sampai muter-muter . Karena
mereka tanyanya bukan BuSatari tapi Sutarti janda RT
tapi ga ada, mereka tanya
pak Lurah ”Di sini yang ada
Bu Sutari. ”. Setelah dia
nyari muter-muter ga
ketemu. Mereka ya udah
tanya yang namanya Bu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 145/214
133
Sutari itu yang mana. Trus
ke rumah saya. ”Oh ternyata
tu bener Bu Sutari, gimana
bu ?” ”saya sudah ngarep-ngarep bu ”. ”Ibu tu tesnya
lulus sudah dipanggil ga
nyampe, ya mungkin ga
dikasih kelurahan karena
dulu saya minta surat
keterangan Pak Lurah bilang
gini ”Arep golek apa tho
mbak arep kesana-sana,
mbak Tari kan suaminya
sudah meninggal, anak
sudah besar-besar, rumah
sudah ada, ditinggali pensiunan”. Saya jawab
”Itukan secara lahir pak, nek
remuke batin saya pak lurah
ga tau.” saya bilang gitu
Saya di rumah sering bantu
Bu lurah PKK, kesana-
kemari. Kan saya ya sering
bantu, “Bu Tari udah ga
usah nyari kerja.”
D1
A2
A2
B2
B1
C2
Subyek sangat berharap untuk
diterima di SOS Desa Taruna
karena subyek tidak yakin
akan lulus tes masuknya tetapisubyek juga ingin diterima di
SOS Desa Taruna
Pak Lurah menganggap bahwa
keadaan subyek sudah sangat
terjamin karena subyek
mempunyai anak-anak yang
sudah besar-besar, sudah
mempunyai rumah sendiri dan
masalah keuangan juga
terbantu dengan uang pensiun
alm. suaminya sehingga tidak
ada gunanya subyek bekerja diluar kota, namun pemikiran
Pak Lurah salah karena subyek
merasa keadaannya sekarang
sangat menderita, dan hanya
dengan bekerja subyek dapat
melupakan kesedihannya
Subyek dikenal cukup aktif
dalam membantu kegiatan ibu-
ibu di kelurahan, sehingga Bu
lurah sangat menyayangkan
kalau subyek pergi dari desa
untuk bekerja di luar kota,
karena bagi Bu Lurah subyek
sangat membantu dalam
kegiatan PKK
Awal
masuk
bagaimana
perasaan
ibu ?
Ya saya masuk sini ya hari
I,II sampai 3 bulan, hari I itu
saya merasa aku ki ya tese
lulus tapi apa aku bisa ya
mencintai anak-anak yang
anak saya dapatkan. Itu ya
masih saya pikir-pikir saya
disini 3 bulan I. Saya pulang bulan ke-3 baru boleh
pulang ”Saya ambil
pensiunan pak, nanti kalau
ga diambil nanti
dikembalikan ke pusat.”Nah
itu ibu saya tanya, ”gimana
sudah mantep disana ?
D1
C1
A2
Subyek merasa ragu akan
kemampuan dirinya untuk
merawat anak-anak yang ia
dapatkan dari SOS Desa
Taruna walaupun ia lulus tes
masuk karena subyek tidak
yakin bahwa dirinya mampu
mencintai anak yang bukananak kandungnya. Bagi subyek
mencintai anak SOS Desa
Taruna membutuhkan waktu
dan penyesuaian yang tidak
sedikit.
Subyek merasa bahwa
keluarganya terutama Ayah
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 146/214
134
Kerasan ga?” Trus ayah
saya ”mbok , sudah ga usah
ditanya macem-macem wong
anaknya disana sudahkelihatan badannya seger .”
Nah trus bulan ke-4 saya
diberi Maria itu. Itu trus
bikin betah saya sampai
sekarang.
Meskipun ya waktu saya
masuk tu anaknya 11 mbak, paling besar SMP kelas I
trus dikasih Maria jadi 12,
saya tu langsung kesini tu ga
usah apa ya.
Trus masuk kan kesini,
disini ada ibu yang lama
yang masih muda, apa ya dia
jadi asisten. Jadi satu saya
disini 1 bulan lebih trus dia
pindah jadi satu sama asisten
lagi. Trus dia keluar.
B2
D1C1
yakin bahwa subyek lebih
bahagia di SOS Desa Taruna
terlihat dari tubuh yang
semakin segar walaupun begituibu subyek cukup
mengkhawatirkan keadaan
subyek di SOS Desa Taruna
Kehadiran bayi bernama Maria
membuat subyek mendapatkan
seseorang yang benar-benar
membutuhkan dirinya setiap
waktu sehingga membuat
subyek merasa berarti dan
dapat bertahan di SOS Desa
Taruna sampai sekarang.
Subyek meragukan dirinyauntuk merawat 11-12 anak
sekaligus diawal pengabdian di
SOS Desa Taruna karena
subyek dahulu hanya
mempunyai 2 orang anak
tetapi sekarang yang terjadi
subyek harus mencintai dan
merawat 12 anak.
Penerimaan
tetangga
setelah Ibu
masuk SOS
?
Ada mbak...ada mbak, gini
ya namanya ada orang yang
orangnya curiga, negatif.
Setelah disini berapa ya
Agustus, September,
Oktober, November,
Desember. Mungkin liburan
ini tahun depan tahun 89,
anak-anak liburan kenaikan
kelas, saya pulang dengan
anak semua. Ni masih kecil
(Maria) trus itu tetanggasaya bilang ”wah bener
kalau sekarang orang-orang
percaya kalau mbak Tari
kerja bener-bener .” ” kalau
kemaren-kemaren dikira
menjual diri?” saya bilang
gitu” Termasuk kowe seng
D1
D2
Tanggapan negatif diperoleh
oleh subyek dari tetangganya
mengenai pekerjaan subyek di
Semarang, karena tetangga
subyek mengira kalau subyek
mengerjakan sesuatu yang
tidak benar atau menjual diri di
Semarang.
Akhirnya tetangga subyek
mempunyai persepsi positif
dan yakin kalau subyek apa
yang subyek kerjakan di SOS
Desa Taruna adalah pekerjaan
halal setelah tetangganya
melihat sendiri subyek pulang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 147/214
135
ngarani tho ! ya ndak tho,
kalau menjual diri saya
sudah ngak laku, orang yang
punya duwit milih sengenom gitu.”
rumah di desa dengan
membawa anak-anak asuhnya
di SOS Desa Taruna.
Apa yang
membuat
ibu ingin
masuk SOS
?
Di kampung tho, beda
dengan dikota. Saya selama
menjanda di rumah, susah
loh mbak, ia wong di desa
kalau dandan sitik sudah
dipikir wah ngopo, mo pergi
kemana dikira kemana, jadi
semakin kurus mbak, jadi
saya tu Tuhan saya terima
kasih bisa masuk juga, saya
terima kasih trus.
Setelah pulang anak-anak
itu, orang-orang itu
tanggapannya ya ndukung,
apalagi bapak saya rasanya
seneng sekali. Sama ibu
bilang gini ”Aku tu heran
sama bapakmu, itu semua
anaknya jadi pegawai kok
kalau ada temen atau
saudara yang datang, kaya
bangga seng diceritake kok
kowe terus , ki lho photone
Tari sama anak-anaknya
sekarang, ” Tapi saya cuma
kecewa kok bapak belum
lama melihat saya disini
lama sudah meninggal.
C1
D2
D2
Tanggapan negatif tetangga di
desa mengenai seorang janda
membuat ruang gerak subyek
sempit karena subyek tidak
dapat dengan bebas melakukan
sesuatu sesuai keinginannya
sehingga yang dilakukan
subyek setelah suaminya
meninggal hanyalah duduk
diam di rumah tanpa
melakukan apa pun. Subyektakut kalau apa yang
dilakukannya menjadi bahan
pembicaraan tetangganya
Tetangga subyek menjadi
percaya dan yakin tentang apa
yang dikerjakannya setelah
melihat anak-anak SOS Desa
Taruna
Ayah subyek merasa bangga
dengan pekerjaan subyek di
SOS Desa Taruna sehingga
membuat ayah subyek selalu
menceritakan sambil
menunjukkan foto subyek dan
anak-anak asuhnya. Subyek
merasa kecewa karena ayahnya
sudah meninggal sebelum
melihat subyek tinggal lama di
SOS Desa Taruna dan belum
melihat anak-anak asuhnya
tumbuh menjadi dewasa.
Memang bapak
belum
melihat
anak-anak
ini?
Bapak sudah sempat lihat,wong saya sudah 10 tahun
disini, saya masuk tahun 88,
bapak saya meninggal 98.
Tapi sekarang kalau melihat
sudah besar-besar.
Kalau yang besar-besar yang
sudah nikah tu kalau hari
C2 Sikap anak-anak subyek yang
perhatian dan sering
menjenguk ibu subyek
membuat ibu subyek menjadi
bahagia karena di masa tuanya
banyak orang yang
memperhatikan.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 148/214
136
raya sering kesana kok . Jadi
ibu saya tu seneng. Trus
tetangga pada lihat ”kok anu
ya bu, anak-anaknya padanitik pada ngasih beras atau
ngasih apa.” ” Lo itu kan
dari nurani dia sendiri saya
ga nyuruh itu mo nya
sendiri.
Yang kerja di Bandung kan
ada jadi sopir di SOS
Bandung itu kalau liburan
sering bawa ibu-ibu ke Jawa
Tengah. “Bu kalau sesuk
libur ku ta bawa beras ya?”
”Ngawa beras meh ngongopo ?” “Meh ta kasih
mbah (mbah itu ibu saya)
sama mas Joko, (mas joko
itu anak saya). “ya terserah
kamu kalau ngak repot “
saya bilang gitu. Trus dia
bawa beras, ada supermi,ada
roti.
Tu ya orang-orang kampung
yang pada lihat pada geleng
kepala ternyata Bu Tari tu
ngamalke pada mbales gitu.
Trus setelah yang ini (Maria)
SMA, setelah itu ditambah
ini Tk, trus ya yang tadi beli
folio itu. Itu malah masih 25
hari mbak, masih merah itu,
tapi saya dapat 3 bayi,
ketiga-tiganya ga pernah
ditengok sama sekali.
Makanya dia sekarang kaya
apa yang dijak tu ya ngakmau. Trus saya ngomong
“Ya jo ngono dek, justru
kamu berterima kasih kamu
dibawa kesini”. Seperti
kemarin yang saya ceritakan
pada mbak tika itu ,” kalau
kamu dibuang di jalan
C2
C2
C2
Tetangga subyek kagum
setelah melihat anak-anaksubyek sering berkunjung ke
rumah subyek dengan
membawakan sesuatu. Sikap
anak-anak yang demikian
membuat tetangga subyek
mengerti bahwa apa yang
subyek lakukan benar-benar
tulus karena anak-anak subyek
banyak yang perhatian pada
subyek dan keluarganya.
Anak subyek sering ke rumah
subyek di desa denganmemberi beras, roti, supermi
atau sesuatu untuk ibu dan
anak subyek. Padahal subyek
tidak menyuruh untuk
melakukan semua itu. Subyek
merasa apa yang dilakukan
anak-anaknya itu semua atas
inisiatif dari anak-anak dan
subyek tidak menuntut anak-
anak dapat melakukan hal
tersebut.
Tetangga subyek kagum
setelah melihat anak-anak
subyek sering berkunjung ke
rumah subyek dengan
membawakan sesuatu. Sikap
anak-anak yang demikian
membuat tetangga subyek
mengerti bahwa apa yang
subyek lakukan benar-benar
tulus karena anak-anak subyek
banyak yang perhatian pada
subyek dan keluarganya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 149/214
137
ditemu kirik ?” ku bilang
gitu. “Besok kalau aku
kepengen, ku ta ketemu ta
liat wajahnya.” Saya kasihtau mungkin dengan
bertambah umur dia berubah
pikiran. Setelah bayi terakhir
yang muda tadi, sampai
sekarang kalau yang besar-
besar dari flores ada 3, dari
kaliurang, ada satu dari
gombong itu dulu sudah
agak besar sudah 3 tahun,
tapi kalau di Gombong di
susteran tapi jarang diajak
komunikasi cuma dimandiin,dikasih makan, masukin
bok. Umur 3 tahun belum
bisa ngomong kok mbak,
pipis, berak itu ngobrok di
celana. Sampe besar trus
gimana ya ?Trus aku cari
cara gimana ya , dari bangun
tidur saya kasih toilet sampai
bisa. Lama-lama bisa.
Waktu pesta yang besar-
besar pesen ”ni dapat snack
sama nasi. Nek snack nya
sudah dimakan, nasinya
jangan boleh dimakan”,
soalnya dia ga bisa ngerem
jadi saya yang kontrol.
Kalau ga ya ngobrok. Di
SMP aja nunggak 2 kali ok
mbak, SMP kelas 1 ngulang,
SMP kelas 2 juga.
Jadi sekarang harusnya
sudah kelas 1 tapi sekarang
sudah ga ngobrok
D2
D2
Anak subyek ada yang masih
belum dapat menjaga
kebersihan diri karena masih
buang kotoran di celana atau
ngobrok. Hal ini membuat
subyek lebih ekstra untuk
merawat anak yang mengalami
masalah pada masa toilet
training. Subyek selalu
mengawasi dan mengontrol
anak tersebut, karena bagi
subyek anak ini perlu
seseorang yang mendampingi
dan melatihnya untuk dapat
mengontrol diri baik masalah
memasukkan makanan ke
dalam mulutnya maupun
mengeluarkan kotoran dengan
teratur dan tetap menjaga
kebersihan.
Anak subyek yang dulu masih
buang kotoran dicelanasekarang sudah berangsur-
angsur mengalami kemajuan
karena sudah dapat menjaga
kebersihan saat buang kotoran.
Kalau
tanggapan
Orang tua
Mendukung, bilang gini
”anake ben neng omah,
anaknya biar di rumah
C2 Ibu subyek berjanji merawat
anak-anaknya dan membiarkan
subyek untuk memantapkan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 150/214
138
waktu ibu
masuk SOS
?
dengan saya kan masih
sendirian semua. Kan laki-
laki semua kalau perempuan
ya saya ga tega.
C2
hatinya masuk ke SOS Desa
Taruna
Subyek akan berpikir ulang
untuk masuk SOS Desa Tarunakalau anak kandung subyek
perempuan karena subyek
tidak tega dan takut
meninggalkan anak-anak
perempuannya tetapi karena
anak subyek laki-laki sehingga
subyek berani untuk masuk
SOS Desa Taruna
Kira-kira
Ibu usia
berapa
masukSOS?
43 tahun, kan sudah lewat 3
tahun kan paling tua 40
tahun, saya setelah
dipanggil ngadep sama bapak ”Pak, saya usianya
sudah lebih lo pak”
”Ga papa saya yakin anda
pasti bisa”. Eh, ternyata yo,
saya yo termasuk golongan
sehat yo mbak, yo kalau
pusing-pusing ya biasa
mbak kecapeaan tapi kalau
yang dimaksud sakit sampai
kedokter sampai anu
..apalagi sampai mondok.
Saya nggak minta lo mbak.
Sampai Mas Sugeng juru
bayar ngomong gini, ” Bu,
kok sampean energik banget
tho ?” ”La ngopo tho mas?”
”Kancane entek pirang-
pirang juta dewe.” ”Saya
nggak kepengen mas, 5 juta
10 juta saya gak kepengen,
saya pengen yang sehat tapi
kalau Mas Sugeng ngasih
uang 50.000 untuk jajan,kalau saya ga dikasih, saya
mesti minta. Saya ga
pengen kalau gitu.”
D2
D2
SOS Desa Taruna tidak
mempermasalahkan usia yang
melebihi ketentuan kriteria
penerimaan Ibu Asuh karena
SOS Desa Taruna yakin
bahwa subyek mampu untuk
mengabdi di SOS Desa Taruna
Karyawan bagian pembayaran
SOS Desa Taruna kagum
dengan kesehatan subyek yang
cukup baik sehingga subyek
terlihat mampu menjalani
perannya sebagai ibu asuh
walaupun usianya yang sudah
tidak muda lagi
Tanggapan
anak
tentang
keputusan
Anak yang menentang anak
saya yang besar. Dia lulus
SMA, kerja di Jakarta. Ibu
ngirim layang ”Le, ibu
C1 Menurut subyek, anak
kandung subyek yang besar
menentangnya masuk SOS
Desa Taruna karena waktu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 151/214
139
Ibu masuk
SOS ?
ketompo ning Semarang”.
Itu ga dibales tapi setelah
saya disini 9 bulan dia
kesini, ”anu le dulu kan takirimi layang kok ga dibales
? Ga nyampe tho?”
”Nyampe bu” ”ko ga
dibales ngopo? Ibu ngarep-
ngarep, kamu selama ini
udah ga inget wajah ibu
karo rupane ibu!” Dia ga
jawab trus dia nangis.
Ternyata dia minta maaf.
”Sekarang aku sudah lihat
sini, pokoke aku seneng
banget lihat ibu kerja disinisaya sudah marem, mantep,
mendukung pokoke sak
basene disini”. Anak saya
belum tau saya disini
bagaimana tapi setelah tau
dia bilang saya marem lihat
ibu ibu kerja disini.
C2
subyek minta persetujuan anak
dengan mengirim surat ke
Jakarta tempat anak subyek
bekerja, anak subyek tidakmemberi jawaban atau
membalas surat subyek,
padahal subyek sangat
mengharap jawaban dari
anaknya.
Setelah anak subyek
mengetahui keadaan SOS Desa
Taruna, anak subyek meminta
maaf pada subyek karena dulutidak menyetujui subyek kerja
di SOS Desa Taruna karena
anak subyek belum
mengetahui keadaan di SOS
Desa Taruna, tetapi sekarang
anak sulung subyek sangat
mendukung subyek untuk terus
mengabdi di SOS Desa Taruna
Setelah ga
ada kabar
gimana
perasaan
ibu ?
Ibu mikirnya layang iki
nyampe ora ?Cuma saya
mikir tapi setelah dia kesini
saya tu tanya dia nangis
terus gitu.
Kalau anak
yang kedua
bagaimana
bu?
Kalau yang ke-2 waktu dia
masih sendirian kan dengan
anak-anak sini sayang. Tapi
kalau sekarang dia sudah
punya anak sendiri ada
kecemburuan sosial. Sering-
sering ya cemburu dengan
anaknya. Kan waktu itu Mas
Joko gek sendiri, itu baekan,
sekarang Mas Joko dia punya anak sendiri. Dah
pernah cucu saya tu waktu
saya libur pulang tu, ”mbah
saya mbok dibeliin sepatu,
oh ya suk neng pasar mbek
mbak Ria, kan punya uang
waktu nabung.” Ah kalau
C2
C1
Anak bungsu subyek
mendukung subyek masuk
SOS Desa Taruna, hal ini
dapat dilihat bahwa anak
bungsunya juga menyayangi
anak SOS Desa Taruna, tetapi
rasa sayang menjadi berkurang
setelah anak bungsu subyek
mempunyai anak sendiri
sehingga sering terjadikecemburuan antara anak-anak
SOS Desa Taruna dengan cucu
kandung subyek untuk
merebutkan perhatian anak
bungsu subyek. Subyek merasa
kalau cucunya kurang dididik
oleh menantunya sehingga
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 152/214
140
dengan mbak Ria ga. Itu sisi
lain dikarenakan ibunya
sendiri cara
mengarahkannya kurang.(itukan menantu saya). Tapi
kalau adik-adik saya semua
sayang sama anak-
anak..ngemong. Adik saya
yang di Medan punya anak
kuliah di UNNES , trus adik
saya yang kepala sekolah tu
punya anak kalau kesini
seneng dengan anak-anak,
ngajari kalau ada PR. Trus
adik saya yang di Pati semua
baek-baek .Cuma cucu (anak dari Mas
Joko)saya yang kurang,
kurang gimana ya mbak yo.
Ya mungkin cemburu,
padahal saya tu ya tetep
istilahnya bantu mbak,
karena ya keluarga tu ya
memang waktu bapak
(suami) meninggal disuruh
sekolah ga mo, cuma ndak
punya ijazah SMP cuma SD.
Tapi padahal badannya gede
gagah tinggi besar seperti
bapaknya. Dulu pernah ta
daftarkan tentara 4 kali ga
diterima. Cuma mbok ya
bilang ” Iki anak kompitama
tapi kowe bayar
semene”,tapi ndak ” Anakmu
sok seng keri wae” bilang
gitu. Trus ku punya kenalan
kolonel di lawang sewu itu
”Bu, mbok ya sudah diterima,” saya ya sekarang sudah
Puji Tuhan bisa kerja ndak
ketung tani di rumah, nanem
padi, lombok, namem kates,
di samping itu sering
dimintai tolong gardena
ngerehab. Dipasrahi sama
C2
A1
A2
tidak dapat berbagi dengan
anak SOS Desa Taruna
Saudara-saudara subyek
memiliki perhatian dan rasa
sayang terhadap anak-anak
subyek yang berada di SOS
Desa Taruna. Subyek senang
karena anak-anak asuhnya
mendapat perhatian dan cinta
yang cukup dari keluarga besar
subyek
Subyek tetap membantu dalam
hal keuangan keluarga anak
bungsu subyek karena anak
bungsunya tidak mau
melanjutkan sekolah setelah
suami subyek meninggal dunia
sehingga hanya mempunyai
ijazah SD, dan sulit untuk
masuk tentara, padahal subyek
sudah mencoba memasukkan
anak bungsunya sampai 4 kali
dan semuanya gagal. Tetapi
sekarang anak bungsunya
dapat bekerja dan menafkai
keluarga dengan menanam
padi, cabe, pepaya dan
membantu pembangunan di
Gardena. Subyek sudah tidak
terlalu mengkhwatirkan anak bungsunya karena sudah
mampu untuk menjaga dan
menghidupi keluarga, tetapi
sampai sekarang subyek tetap
membantu keluarga anak
bungsunya karena tidak mau
dianggap pilih kasih antara
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 153/214
141
orang Poltabesnya sana
”Mas, mbok ku tulung aku
dicarikan tenaga” dia kaya
mandor. Trus tau mbak, adayang minta tolong ”aku nek
pengen ngawe omah ukuran
semene, modele kaya ngene,
ndak duwe duwit sak mene
cukup ora?” Ya kaya istilahe
arsitek tapi arsitek nganu ya
kaya gambar rumah.
Sekarang itu ternak sapi
sambil tani, sambil kerja di
Gardena tapi anaknya pinter
sekolahnya. Pokoke ta
bantu. Kemarin anaknya ”Mbah saya bayari ya” ”yo,
tapi pesene mbah kuwi kuwe
sekolah sing pinter ”.
cucu dan anak-anak asuhnya.
Dulu Ibu
pengalaman
sekolahnya
gimana?
Saya cuma sampai SMEA,
waktu dulu saya di SMP.
Trus adik-adik saya yang
laki-laki semua di SPG, ya
trus saya jadi disuruh SPG,
ga mau. Trus bapak sampe
bilang ”Kamu tu juga ga
mau nurut sama orang tua,
adik-adikmu laki-laki
sekolah SPG”. Semua tiga-
tiganya sekolah SPG semua.
Saya dari SMEA ndelalah
kebetulan belum sampai
selesai sudah menikah tu
mbak.
Kalau
pendidikan
adik-adik
ibu?
Itu adik saya polisi juga SPG
tapi jadi polisi, Guru. Kalau
yang bodo dulu ga sekolah
ya mbak. Kalau yang
Polwan ini SMPS sini dariSMPS itu ikut Bulek yang
nyuruh saya masuk sini.
Kalau ya paling kecil di
Klanpok Purwokerto itu. 3
bulan trus itu di perumahan
BLK Silakitang Narutung.
Saya bilang ” Nduk, kalau
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 154/214
142
duwe bojo jangan orang sana
ya!” Eh ternyata dapat orang
sana, sekarang sudah buat
rumah disana.Awal
ketemu
bapak
gimana bu ?
Itu sekampung memang. Bar
ujian langsung dapat ijabzah.
Jadi kerja setelah disini
(SOS) dapat dikatakan
pelarian ya bisa, kalau ga
ditinggal mati suami kan ga
mungkin kesini.
B1 Pengalaman kerja subyek yang
pertama kali di SOS Desa
Taruna sebagai tempat pelarian
bagi subyek untuk tidak terlalu
sedih karena suaminya
meninggal dunia. Subyek tidak
mungkin akan bekerja jika
suaminya masih hidup.
Penyebab
bapak
meninggal
kenapa ya?
Itu mungkin apa ya mbak
karena jantung. Kan dia di
pasukan cape mbak,
kecapekan. MungkinJantung, tapi kan,
sebelumnya sudah pernah
cek up kan ikut asuransi kan
dia itu tho masukin asuransi,
itukan habis cek up sudah
bagus, ga papa tapi wong
sore jam 4 masih ke sawah.
Banyak orang yang kaget, ya
pada kaget. Ini lo mbak dia
kan e.. Agustus, September,
Oktober, November,
Desember, Januari 85,
Februari. 7 bulan trus ambil
pensiunan trus kan ngrapel.
Ngrapel gaji 7 bulan sama
tabungan pensiunan trus
Februari ngrapel trus beli
apa-apa, sebelum semua
berkas-berkas di map. ”Pak,
mbok yo sudah lo wes ora
kanggo, kok iseh dilihat-
lihat”. ” Iki harta karun, bu
belum tentu temen-temen yang sekarang masih dines,
belum tentu pensiun masih
hidup kadang-kadang dia
tugas gugur,”gitu. Kan RPK
tugas trus mbak.
E.. setelah dia meninggal
semua di map itu mbak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 155/214
143
untuk ngurus pensiun janda.
Ketua PKB nya tu ”loh, iki
ko sudah lengakap disini
semua” ”Ga tau Pak kokkayanya sudah ada yang
nyuruh gimana.”
Bapaknya bilang ”kayanya
ku iki bu, kaya wong ibarat
keluar dari penjara, tugas
saya tinggal satu, ngentaske
anak saya dua itu.” E..
ternyata belum sampai
mentas yo!. Bapak sering
berkhayal besok kalau punya
cucu cewek-cewek engko
ngene ” nduk , dimintakanrek mbah uti” ” Alah
ngarang” ”lo, apa kowe
sudah rak pengen nduwe
putu to bu?” bilang gitu.
Seumpama dia masih hidup,
cucu cewek-cewek tenan
semua po rak seneng rak
karuwan. Saya tu sering
kalau saya keroso banget
saat natalan tu mbak, natalan
di Gereja lihat orang-orang
pada sekeluarga, saya tu trus
diingatkan. Trus pas sini ada
kunjungan baret ijo srondol
saya tu bisa nangis. ”Bu kok
kaya ada sesuatu?”, ”Saya
dulu pakaiannya kaya ibu-
ibu itu pak, trus Bapak
seperti bapak cuma beda
barete. Bapak Baret hijau,
suami saya baret merah”,
bilang gitu. Jadi kalau
sampai sekarang ini kalausaya sama tentara seperti
keluarga, dimanapun
walaupun belum kenal saya
biasa selamat siang om saya
mesti gitu. Kalau di mobil di
bus kalau saya bareng
tentara saya selalu tanya
C1 Subyek merasa sangat
kehilangan suami saat Natal di
Gereja karena melihat keluarga
orang lain masih lengkap.
Subyek merasa diingatkan
kembali kenangan bersama
suaminya saat kumpul satu
keluarga untuk merayakanmisa Natal di Gereja. Subyek
merasa sangat sedih ketika ada
kunjungan Baret Hijau Srondol
di SOS Desa Taruna karena
mengingatkan subyek pada
kehidupan masa lalunya
sebagai istri tentara dengan
memakai pakaian yang
dikenakan oleh tentara dan istri
tentara waktu kunjungan di
SOS Desa Taruna.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 156/214
144
tugasnya dimana, ”ibu pasti
dari keluarga ABRI ya?”
”kok tau” ”Biasanya kalau
umum manggil ga pernahom ” ”ya saya dari keluarga
ABRI”
Bagaimana
hubungan
ibu dengan
orang tua ?
Ya terbuka, Tapi dulu ya
waktu saya masih keluarga
namanya orang berkeluarga,
seumpamanya ada kesalahan
suami, kejelekan suami, saya
ndak pernah bilang sama
orang tua saya meskipun
gimana ya mbak, istilahnya
rahasiane bojo kudune
ditutupi sampe ibu saya bilang ”nek tari kalau nutup-
nutupi ”. Kalau saya mbak,
kalau lihat orang
berkeluarga apa istilahe
purikan. Tau purikan mbak?
Ada perselisihan trus
istrinya pergi ke rumah
orang tua, saya tu ga seneng.
Saya punya idaman kalau
saya sudah berkeluarga
jangan sampai saya gitu.
Saya belum pernah sampai
purikan, yo kalau rame-rame
itu biasa yo namane
iramanya orang berkeluarga.
Tapi bapaknya tu memang
kalau tentara tu keras ya
mbak tapi pertama jadi
istrinya sampai sekarang
belum pernah dikeplak,
dijewer.
C2 Subyek mengagumi alm.
suaminya karena selama
pernikahannya, alm. suaminya
memperlakukan dirinya
dengan baik dan bijaksana.
Bagi subyek suaminya adalah
sosok suami yang tidak pernah
sekalipun memukul atau
memperlakukan subyek
dengan kasar walaupun alm.
Suaminya adalah tentara.
Dulu waktu
ibu berkeluarga
tinggal
sendiri atau
ikut ibu
atau ibu
mertua?
Saya berkeluarga trus di
asrama Kartosuro. Setelahitu pindah ke kampung jadi
satu sama mertua di
Tuguran. Sebentar mbak,
abis itu buat rumah sendiri.
Jadi sekarang rumah saya
ditempati anak saya yang
kecil. Rumah yang saya buat
Subyek merasa sangat sedih
dan kecewa karena rumah
yang dibangun bersama alm.
suaminya hanya sebentar saja
dirasakan oleh alm. suaminya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 157/214
145
itu adus keringet saya,
nyelengi mbak aku. Mana
setelah selesai kok bapaknya
belum lama tutup ngenggoniko meninggal. Saya tidur ga
pernah di rumah, ditempat
ibu saya. Kalau tidur di
rumah saya trus inget mbak.
Ya saya sempat stres ,
mungkin kalau saya nggak
masuk SOS mungkin saya
gila.
Mertua saya.....maaf ya beda
agama, bapaknya kan
istilahe juru kunci mesjid ,
saya bilang sama bapak ”ko panjengengan bisa jadi
orang katolik padahal mbahe
itu orang islam fanatik
,”mbak dulu. Saya kan sama
suami saya kan katoliknya
duluan suami saya, tapi
kalau bapak saya kan sudah
dari zaman Belanda sekolah
SPG di SPG Ambarawa, jadi
bapak saya kalau doa pake
bahasa Belanda pinter .
Bapaknya (suami) bilang
”gini lo bu aku kan dulu
sekolah SD negeri ga lulus ,
trus pindah ke SD Sumber
Rejo itu SD Kanisius itu bisa
lulus, itu saya dibabtis di situ
, la ijazah untuk masuk
tentara bisa dapat bayaran
untuk makan hidup ijazah
kanisius itu.
Saya baptis sambil terima
sakramen ijab itu, mbaksudah punya anak, saya
babtis sama anak saya.
C1
B1
karena suami subyek
meninggal dunia, sedangkan
subyek sendiri tidak mampu
tidur di rumah tersebut karenaselalu teringat akan kenangan-
kenangan bersama alm.
suaminya, hal ini juga yang
membuat subyek stres, untuk
membantu subyek menghadapi
masalah tersebut, subyek
akhirnya membuat keputusan
untuk meninggakan rumah
yang penuh dengan kenangan
dan mencari suasana baru dan
membuat subyek merasa lebih
nyaman
Bagaimana
dengan
masa kecil
Ibu?
Waktu saya kecil saya rukun
sama semua adik saya.
Rukun saya tu punya tugas
sendiri-sendiri. Tugas saya
di rumah setrika, nyuci. Trus
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 158/214
146
saya punya adik-adik 3
cowok-cowok, kan waktu itu
masih sendirian semua.
Kalau sekolah berangkat berempat naik sepeda
semua. Trus sampai
sekarang dekat.
Kalau waktu saya menikah
adik saya yang Polwan
masih Tk, jadi saya ga
ngurus dia, trus yang ngurus
dia tu yang cowok-cowok
itu. Tapi sering saya ajak ke
asrama.
Waktu
sudahmenikah
gimana
hubunganny
a dengan
keluarga ?
Ya saya tu dari kecil selama
SD, SMP, SMEA ga pernah pisah dari orang tua. Saya
pertama kali dibawa suami
saya ke asrama tu ya
kelingan omah trus lo mbak,
tapi lama-lama saya juga
mikir to ya mbak. Setelah
kita punya anak sendiri yo
sudah saya biasakan untuk
ga mbok-mbokan.kan udah
jadi mbok sendiri.
Trus dipikir senenge yo
seneng waktu ikut suami
saya meskipun dalam rumah
Tangga ada apa ya mbak,
ada kendala, cekcok, apa nek
dong kekurangan, tapi
rasane hidup tu lengkap.
Kalau janda di rumah tu ya
sedih lo mbak. Tanggapan
orang lain tu ga semua sama,
maksude pernah dulu waktu
tidur digugahi orang. Ya
saya cuma ngadep fotone bapak ta pandangi, saya
cuma nangis saja, moga-
moga diparingi kuat.
Ada juga yang bilang gini
”Bu aku tadi malam ko
mimpi? ” ”Mimpi apa pak?”
” Mimpine tidur sama kamu”
C2
B1
Subyek merasa bahagia waktu
ikut suami walaupun kadang
ada pertengkaran, ketidak
cocokan satu sama lain, dan
kekurangan tetapi subyek
merasa hidupnya lengkap
Ada tetangga subyek yang
suka mengganggu subyek
dikarenakan subyek sudah
janda. Gangguan yang pernah
dialami subyek seperti ada
orang yang mencobamembangunkan subyek
malam-malam denga suara-
suara, tetapi subyek hanya bisa
menangis dan melihat foto
suaminya. Ada juga orang
yang sering menggoda subyek
dan mengarahkan pembicaraan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 159/214
147
”Oh to la waktu mimpi laper
po kenyang ?” ”Ya sudah
makan” ” La kuwi
kekeyangan itu trus mimpinebrekakrak” saya bilang
gitu.Itu kan cuma mancing-
mancing. Saya susah jadi
janda makane saya lari
kesini, saya sekarang ibarate
saya sudah di SOS di rumah
sendiri meskipun ada
hambatan-hambatan sedikit.
pada hubungan sex. Subyek
merasa sangat berat menjadi
janda di desa banyak yang
mengganggu dan membuathidupnya tidak tenang dan
nyaman, sehingga dia
memutuskan untuk masuk ke
SOS Desa Taruna walaupun di
SOS Desa Taruna ada
hambatan-hambatannya juga.
Selama
masuk SOS
siapa yang
menjadi beban bagi
Ibu?
Ya kalau ga kepikiran ibu
dan adik saya sudah mantep
disini. Kalau anak-anak saya
sudah berkeluarga ada yangngurusi istrinya sendiri.
Kalau yang saya pikirkan
ibu dan adik saya yang bodo.
Ya saya wira-wiri. Kalau
orang sudah tua aduh mbak,
manjane. Kalau saya pulang
jadi rebutan antara ibu dan
anak saya yang bungsu. Trus
aku bilang ”Ah, aku nek
pada kaya ngene aku nanti
ga pulang ”aku bilang gitu.
”Ya udah aku ta ngalah biar
putune ndisik ”. Tapi yang
namanya orang tua tetep ga
mo ngalah seperti bayi, udah
82 ok mbak.
C1 Subyek masih mengalami
keraguan untuk bertahan di
SOS Desa Taruna karena
subyek cukup khawatirmeninggalkan ibu dan adiknya
yang ”cacat” sendirian di
rumah sehingga menyebabkan
subyek harus sering menengok
keluarganya di desa. Sekarang
kondisi ibu subyek sudah tua
dan sering sakit sedangkan
adik subyek yang ”cacat” tidak
dapat melakukan apa-apa
karena untuk menjaga diri
sendiri saja tidak mampu
apalagi menjaga ibu subyek
yang sedang sakit.
Apa cita-
cita ibu
waktu
masih
muda?
Cita-cita pengen jadi
perawat Rumah sakit. Iya
kayane ki piye yo mbak. Ya
disisi lain ada materi yo kita
kasarane anak muda, disitu
ada menolong orang. Sampai
sekarang saya sudah pernahdiapusi orang lo mbak di
terminal terboyo. Saya
datang dari jauh nunggu
saudara saya dipetuk , la di
depan WC ada orang bapak–
bapak dan ibu-ibu. Kalau
ibu-ibu nunggu suaminya
C1 Subyek mempunyai cita-cita
untuk jadi perawat di Rumah
sakit karena subyek senang
bila melihat baju perawat yang
putih. Selain itu subyek bisa
mendapat materi yang cukup
untuk memenuhi kebutuhanhidupnya serta dapat menolong
orang lain. Subyek adalah
orang yang cukup mudah
tersentuh oleh penderitaan
orang lain tetapi karena itu ia
pernah tertipu oleh orang yang
dikira subyek adalah orang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 160/214
148
yang jadi kenek bus sudah 1
bulan ga pulang, trus kalau
bapak-bapak itu orangnya
rapi ”la panjenengan Pak?”” Tunggu kenalan bu” . ” La
ko tunggu kenalan kenapa
pak?” ”Saya tu mo pulang
ke Kudus tapi uangnya
kurang bu”. ” La uangnya
kurang berapa ta aturi ya
pak , ta kasih kurang
berapa?” Langsung saya
kasih 3000. Waktu saya
sudah mo pulang lagi saya
dianter saudara sampai
terminal terboyo eh ternyata bapak yang kemarin masih
ada di sana. Aku tadinya
ikhlas tapi sekarang dia
disini berarti saya diapusi
tho.
yang perlu pertolongan
diterminal Terboyo, tetapi
kenyataan subyek tertipu untuk
menolong orang tersebut danmemberikan uang kepada
orang itu.
La kenapa
ibu ingin
jadi perawat
?
Ya nggak sebetulnya ga,
rasanya cuma pengen gitu.
Lagian kalau ke Rumah
sakit lihat pakaian perawat
kok kayanya apik gitu. Ya
itu trus kendalanya ketemu
bapak.
Kenapa
akhirnya
Ibu masuk
ke SOS?
Ya cuma gini lo mbak, aku
ki yo untuk mengisi waktu
luang, sambil bisa ngasih
kasih sayang anak-anak
yang disini. Dari pada aku
neng omah , ku meh ngopo
terus terang saya dikampung
, anak sudah besar-besar
ibarat meh apa yo
mbak,istilahe mo dagang ga
bisa utamane itu, keduaharus punya modal. Kalau
disini tu kan modale modal
ati mbak. Ati kan cuma
berusaha membuat ati sabar.
Ya seperti sekarang ini
sampai bisa bertahan 19
tahun.
C1
C2
Subyek masuk SOS Desa
Taruna karena anak-anaknya
sudah besar-besar dan tidak
perlu perawatan subyek
sehingga subyek ingin
mengisi waktu luangnya
dengan melalukan sesuatu
yang berguna. Subyek sempat
berpikir untuk berdagang di
desa tapi menurut subyek
berdagang harus mempunyaimodal serta kemampuan
berdagang. Sedangkan bekerja
di SOS Desa Taruna hanya
bermodalkan hati yang sabar
untuk memberi kasih sayang
pada anak-anak, dan subyek
yakin bahwa dirinya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 161/214
149
mempunyai semua hal itu.
Apa
persepsi
awal ibu
mengenai
SOS?
Iya sedikit banyak sudah
digambarkan sama bulek. Ya
cuma nganu .. mesake anak-
anak.
Bagaimana
pengalaman
awal ibu
masuk
SOS?
Awalnya saya juga ini mbak,
belajar mengenal sifat anak-
anak. Kan ada satu yang
bikin saya nangis. Satu anak
tu nakal, males, kalau main
pulangnya malam pernah
dodok-dodok ta bukai
pertama, kedua . Yang
ketiga ga ta bukai dia misuh-misuh mbak, misuh-misuh
suaranya kotor-kotor, saru-
saru trus ta buka tapi trus ta
tampek , dia bilang bangsat .
”Trus yang bangsat tu kamu
pa ibu ? Disini ga kamu tok
yang diatur tapi ibu juga
diatur.” Saya matur bapak,
tu saya tidak betah, itu saya
goyang ya pengen bali-bali.
”Bapak saya gini lo pak,
saya selama ini di rumah tuga pernah mendengar
perkataan seperti itu.”
”Seng sabar ya bu, saya
yakin ibu pasti sabar” Tapi
nanti kalau berani lagi dia
dikeroyok sama yang lain,
yang lain mbelani saya . Dia
dijotosi sampai nangis,
Tapi sekarang sudah kerja yo
baik, kalau ada hadiah,
bonus dari bose dikasih
saya. Nek manggil saya
mami dia sendiri.
C1
D1
C2
Awal subyek di SOS sudah
mempunyai masalah dengan 1
anak yang nakal, malas, dan
tidak punya sopan-santun,
bicaranya kotor dan berani
menentang subyek. Subyek
merasa tidak yakin bahwa
dirinya bisa mengatasi anak
yang nakal tersebut dan subyekingin keluar dari SOS Desa
Taruna karena tidak biasa
dengan lingkungan yang suka
berbicara ” jorok” atau
”kotor”. Waktu subyek masih
tinggal di desa tidak ada satu
orang rumah yang berbicara
”jorok atau kotor”
Anak-anak subyek yang lain
sayang dan membela diri
subyek dari anak yang nakal
tersebut, hal ini membantu
subyek untuk lebih nyaman di
SOS Desa Taruna.
Anak subyek yang nakal itu
akhirnya menjadi anak yang
baik dan sangat perhatian pada
subyek dengan selalu memberi
hadiah-hadiah yang didapatkan
dari tempat anak tersebut
bekerja. Subyek sangat bangga
dengan anaknya tersebut
walaupun dulu nakal tetapi
sekarang menjadi anak yang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 162/214
150
baik
Apa yang
membuat
ibu
akhirnya
betah di
SOS ?
Saya lihat yang kecil itu
(Maria), saya jatuh hati sama
yang kecil mbak, saya
mesake.Itu dulu nganu
banyak yang gemes kok
mbak. Wong pernah dulu
umur berapa, ada keluarga
polisi juga ga punya anak,
tiap sore itu kesini, diajak
pergi ”mbok ta pinjeme 2
hari.” ”Saya ga berani matur
bapak dulu”. Bapak bilang
”kalau anak pergi sedikit
harus dengan ibunya, kalau
mo kesini dari pagi sampai
malam, syukur ngowoke
apa-apa sing banyak
sekalian” Trus ga kesini
lagi. Itu dari kecil anake
apik kan pinter joget
gambyong, bondan. Itu
disamping joget dia judo,kemaren juara pemain putri
terbaik.
C2
D2
Subyek mendapat bayi
bernama Maria yang lucu dan
menggemaskan banyak orang,
ada juga keluarga polisi yang
ingin mengadopsi Maria tetapi
oleh SOS tidak boleh karena
bayi tersebut sudah milik
subyek. Hal ini menambah rasa
sayang subyek untuk bertahan
di SOS Desa Taruna karena
subyek bangga mempunyai
anak yang disenangi oleh
banyak orang. Selain hal
tersebut anak subyek Maria
mempunyai wajah yang
cantik, pintar menari dan juara
dalam kejuaraan judo.
Bagaimana
penyesuaian
ibu pertama
kali dengan
anak?
Ya gini ya mbak, kemaren
yang tinggal disini kan baru.
Saya diberi tahu saya belajar
nek sing anak itu gimana. Itu
lama-lama setelah saya
disini dengan sendirinya to
mbak.
C2 Dalam beradaptasi di SOS
Desa Taruna subyek dibantu
oleh asisten dan subyek
berusaha belajar tentang sifat-
sifat tiap anak. Sesudah itu
subyek terbiasa dengan sifat-
sifat anak-anak yang
bermacam-macam
Apa
harapanawal ibu
waktu
pertama kali
di SOS ?
Ya kalau saya sih pikir saya
cuma menyayangi anak-anak. Sebisa mungkin anak
itu biar sebaliknya
ngganggep saya sebagai ibu,
nek aku tuwo seng gedhe
pada gemati (tidak memberi
cuma ada perhatian). Seperti
sekarang ini anak-anak yang
C1 Harapan awal subyek masuk di
SOS adalah subyek dapatmenyayangi anak-anak, dan
anak-anak dapat mencintai
subyek seperti ibu
kandungnya. Subyek
mengharapkan anak-anak
selalu perhatian pada dirinya
terutama pada waktu hari
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 163/214
151
sudah besar itu kalau kesini
bawa oleh-oleh ”Yo nek
gawa oleh-oleh adikmu tak
usah sing larang-larang””ora ben dina ko bu”.
tuanya kelak.
Jadi ibu
masih
sampai
sekarang
membiayai
kebutuhan
ibu dan adik
di rumah ?
Ya saya biasa 1 bulan sekali,
kan yang biasa pulang saya,
tapi kalau adik saya yang
rumahnya dekat tu kasih
beras, kan dia nanem,
ya..ada beras ada uang..apa
yo e.. keponakan putrane
budhe,bulek ya pada gemati
ko sama ibu.
Kalau hari raya tu penuh
makanan kadang-kadang
saya disuruh bawa
kesini”digowo bali kono
sing anake akah, kene rak
selak rakenak” kan lama-
lama kan selak rak enak
mbak.
C1
A1
C2
Subyek merasa khawatir bila
meninggalkan adik dan ibunya
di rumah sendiri tidak ada
yang mengurus makanya
subyek 1 bulan sekali pulang
untuk menjenguk. Subyek
tetap harus di SOS Desa
Taruna karena dengan begitu
subyek dapat selalu membiayai
kebutuhan hidup ibu dan adik
subyek di desa walaupun ada beberapa saudara yang masih
memperhatikan ibu dan adik
subyek.
Anggota keluarga subyek
memperhatikan anak-anak
asuh subyek setiap di rumah
subyek yang di desa banyak
makanan, subyek disuruh
untuk membawa makanan-
makanan yang ada di rumah
untuk anak-anak asuh subyek .
Apa
hambatan-
hambatan
yang
dirasakan
ibu selama
19 tahun
disini ?
Apa ya mbak yo?Piye ki aku
meh matur ? Suatu saat tu
saya pertama kali disini
disuruh buat administrasi tu
lo keuangan. La trus saya
kalau buat kan harus laporan
ke bapak pimpinan. Itu
pertama kali saya disini sisa
lo mbak. Saya disini pertama
kali ga ada gelas adanya
piring-piring, trus sisa
20.000 ta nggo blanja mbak,ta beliin gelas,ada piring,
pokoke alat-alat. Trus tu ada
yang bilang “ko isa, ki pasti
pensiunane nggo tombok
blanja” ada yang bilang
gitu. Tapi kalau saya pulang
kalau dari rumah saya mesti
A1 Subyek mengalami tanggapan
negatif dari beberapa ibu SOS
tentang laporan administrasi
keuangannya yang sisa.
Pemikiran ibu-ibu lain bahwa
uang sisa karena uang
kebutuhan rumah subyek
ditambah dari uang pensiunan
alm. Suami subyek. Padahal
subyek tidak pernah
menambah uang kebutuhan di
rumahnya dengan uang pensiunan yang diperolehnya.
Uang bulanan subyek bisa sisa
dikarenakan subyek sering
membawa pulang makanan
atau sayur-sayuran dari desa
sehingga dapat menghemat
uang belanja beberapa hari.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 164/214
152
bawa bagor mbak, bapak
saya selain guru juga tani,
kalau pulang bawa sayuran,
kadang bawa pisang,mungkin itu ya gak 3-5 hari.
Ya trus saya ditanya
pimpinan gimana bu? Ya
saya jawab ya itu pak
masalah uang sisa ada yang
dukung ada yang ngga.
Hambatan yang lain karena
ada anak saya yang misuh-
misuh. Kalau dengan ibu-ibu
yang lain ya yang namanya
manusia sering ada kesalah
pahaman , kalau Semarangini masih wajar, masih bisa
diselesaikan baik-baik ga
terus padu .. ga pernah ada
ibu tukaran ibu tengkar tu
ga pernah ada. Conto saya tu
dititipin undangan bu Mul
yang jualan pakaian
lenggannya ibu-ibu sini. ”bu
tari , saya titip undangan tapi
cuma satu tapi buat ibu-ibu.
Ya itu saya utarakan
dipertemuan. Trus ada ibu
yang bilang ”lo yang entuk
undangan tu bu tari pa
semua”. ”Kalau buat saya ya
ga ta umumin to bu,
sekarang dibaca dulu. Kan
pikiran orang beda-beda.
Kalau ibu-ibu disini rukun
mbak walaupun disini beda
agama. Kalau ga rukun la
gimana adanya cuma ibu-
ibu, kalau ibu sudah ga rukun gimana anak-anaknya.
Selain itu Bapak kalau
sekarang Pak Wijoyo yo
jarang ditengok, karena dulu
Pak Hendro sering njenguk
” piye bu?” Kan seneng mbak
kalau ada yang
C1
C1
C1
Subyek merasa bahwa
mempunyai anak yang tidak
sopan sering berkata kotor
kepada subyek merupakan
suatu hambatan yang cukup
besar yang pernah subyek
alami di SOS Desa Taruna
karena subyek tidak terbiasa
dengan hal tersebut.
Subyek merasa bahwa di SOS
Desa Taruna sering terjadikesalah pahaman antara ibu-
ibu SOS karena setiap ibu pasti
mempunyai persepsi yang
berbeda dan ketidak cocokan
dalam berhubungan antara satu
ibu dengan ibu yang lain.
Subyek merasa bahwa sosok
seorang bapak pimpinan
diperlukan bagi dirinya.
Karena menurut subyek rasa
bahagia bila ada yang
memperhatikan dan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 165/214
153
memperhatikan. Tapi bagi
saya ya ga masalah, seng
penting saya bisa ngurusi
anak, cukup kebutuhane, ya saya sering susah kalau
ada anak sakit tengah malem
tu lo mbak, ga enak kalau
ngugah Pak Arto, tapi yo tak
wanek-waneke. Kan si Yuda
kalau asma sewaktu-waktu.
Saya juga susah kalau ada
anak yang ngambil, saya
sering duwite ilang, saya tusok lupa mbak, kadang saya
seneng naruh dompet sak-
sake, trus lemari ngga ada
kunci. Saya tu gini ko bisa
ya anak itu nyuri ? Uang
yang diambil tu buat beliin
baju temennya, njajake
temennya. Trus ta suruh beli
pot 2 sama rabuk 2 uangnya
50.000. Trus kembalinya
10.000. “lo rabuke pira to?”
”15.000”.Trus saya tanya di
lenggan saya kemaren habis
berapa? “Oh, kemaren habis
2 pot 10.000 rabuknya 2 tu
6000”. Sampai sekarang
anak itu masih sering
ngambil uang, ya itu salah
saya. Atine sok mangkel,
anak ko ta ngemateni ko ya
kaya ngene.Trus aya bilang
gini “Kita tu disini sama-
sama berjuang, aku berjuangngasihi kamu wong kamu
bukan anakku, kamu
berjuang untuk mencintai
aku kaya ibumu sendiri.
Trus saya bilang sama mbak
tika, kalau ibu-ibu tu kalau
mendapat anak bayi dengan
A2
B1
D1
C1
C2
mengunjungi untuk sekedar
menanyakan kabar.
SOS Desa Taruna tidakmemberikan fasilitas antar
jemput 24 jam karena para
pengantar atau sopir masih
beristirahat, sedangkan subyek
sangat terdesak dan
memberanikan diri untuk
meminta sopir SOS membawa
anaknya yang menderita asma
ke rumah sakit
Anak subyek ada yang sering
mengambil uang subyek
karena subyek adalah orangyang cukup pelupa dalam
menyimpan uang sehingga
kesempatan tersebut
dimanfaatkan oleh anaknya
Anak subyek tidak dapat diatur
dan diajari untuk patuh pada
subyek, hal ini membuat
subyek merasa tidak berguna
saat anak-anak subyek tidakmenurut perintah dan tidak
perhatian kepada subyek
Subyek lebih bisa mencintai
anak yang di dapat dari bayi
karena merasa merawat dari
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 166/214
154
yang besar beda mbak, yang
besar tu kita mencintai tu
proses mbak, lain dengan
yang bayi yang datang pirang sasi , ngopeni. Ya
kaya Ria dia kalau sama
saya nurut dan kalau saya
marah ya ta tampek ta
tampek tenan. Contonya
kalau Ria selesai makan tapi
di bak cuci ada piring kotor,.
Trus saya bilang gini “kok
masih ada piring kotor “ Ri a
jawabannya “bukan punya
ku”. ”Ibu kan minta tolong,
itu piring adik karena orangyang di rumah ini yang ga
cuci piring kan adik!”
Suatu saat kalau ibu datang
dari pergi yo mbok ora ono
kotoran kaya kamu pada
mulih sekolah, tapi gak bisa
la wong yang besar kalau
masak abis masak kotor
semua. Kalau saya abis
masak semua bersih ga ada
satupun yang kotor baru
istirahat.
“Ibu ki jaman biyen nek wis
ana SOS, ibu ki seneng
mlebu SOS ”, saya bilang
gitu mbak.”Kamu tu disini
bersyukur lo, enak air gare
cetet, listrik gare cetet ,
setrika, Ibu ki neng ndesa
nek sinau nggo senter, adus
neng kali. Nek sekolah nggo
sepeda ontel, nek banne
rusak ngenteni gentian sengliane. Nangis ndisik biyen
ibu, ngak kaya kamu apa-
apa kantor”. Soale ga
menghadapi susahnya cari
uang soalnya apa-apa dari
kantor, uang tu ga ada yang
hemat.
B1
kecil dan sosok ibu disini
sangat dibutuhkan oleh anak
bayi yang belum dapat
melakukan sesuatu sendiri,tetapi kalau anak yang sudah
besar mencintainya perlu
proses karena anak-anak yang
sudah agak besar, sudah tidak
terlalu membutuhkan sosok ibu
untuk merawat serta memenuhi
segala kebutuhan anak tersebut
Subyek menginginkan
rumahnya bersih saat subyek
pulang dari pergi sama seperti
yang dilakukannya waktu
anak-anak pulang sekolah. Hal
ini diharapkan subyek supaya
anak-anak dapat diberi sedikit
tanggung jawab mengenai
kebersihan rumah seperti yang
telah subyek lakukan.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 167/214
155
Apa
keinginan
ibu selama
menjalanikehidupan
di SOS?
Apa ya …kalau keinginan
orang tua tu. E bocah ki nek
di kandani wong tua ki
mapan lo, wong wis diajariibu ngene ki, mbok ya
dilakuke ora setiap hari
ngandani. Kadang-kadang
gimana ya mbak anak-anak
tu disuruh seperti yang tua
ini ga bisa, paling nggak
dulu tu ibu ngajari gitu, ya
mbok sekarang ki gitu lo,
ben dina kok ngomongi.
Kalau disini kalau ga ususe
dawa, mulute ngambleh ga
bisa mbak. Sampai ada ibu-ibu yang kunjungna kesini
”kok bisa ya bu, wong saya
yang lengkap, anake cuma 2
aja repot, apalagi ibu.” “ Ya
mungkin Tuhan bu, tapi
sajane abot lo mbak tapi
kalau ga dipikir ko ya sudah
19 tahun”. Tapi kadang-
kadang kalau melihat anake
sekolahnya ga berhasil
kecewa, tapi si anak itu ga
kecewa ik mbak, yang
kecewa ibune.
D1
B1
Subyek ingin anak-anaknya
patuh atas keteladanan yang
subyek ajarkan, sehingga tidak
setiap hari subyek harusmemberi tahu dan akhirnya
anak-anak dapat lebih
bertanggung jawab akan hidup
masing-masing, tidak terlalu
tergantung kepada orang lain.
Anak subyek tidak merasa
kecewa kalau sekolahnya tidak
berhasil, yang merasakan
kekecewaan adalah subyek.
Hal ini membuat subyek tidak
tahu harus berbuat apa lagi
untuk menaikkan semangat
belajar anak-anaknya, karena
dari dalam diri anaknya saja
sudah tidak ada keinginan
untuk berprestasi.
Bagaimana
perasaan
ibu setelah
menjalani
19 tahun?
Sebetulnya ya mbak, seneng
karena sebentar lagi pensiun.
Kalau ditanya siap, saya siap
pensiun. Kan seneng mbak
sudah ga ada beban tapi ya
itu saya kadang-kadang
mikir gimana ninggal yang
kecil, aku sok mesake kalau
anak-anak dapat ibu baru
lagi.
C1 Subyek tidak yakin dengan
masa pensiunnya, karena
subyek mengalami dilema
antara kebahagiaannya lepas
dari beban dan tanggung jawab
lagi tetapi disisi lain subyek
tidak tega meninggalkan anak-
anaknya karena subyek merasa
kasihan dengan anak-anaknya
bila mereka harus beradaptasilagi dengan ibu baru.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 168/214
156
Trus
rencana ibu
ke depan
apa bu ?
Oh, saya tu kalau pensiun
jadi bulan Januari 2008, saya
langsung mau pulang ke
rumah kira-kira ya 1 bulan,supaya anak-anak disini
deket sama ibunya yang
baru. Setelah itu mungkin
saya nanti pensiun tetep di
SOS karena saya sudah
seneng disini, apalagi kalau
kangen sama anak-anak
tinggal turun ke bawah.
Saya sudah ditawari sama
adik, anak saya buat pulang
ke rumah gitu soalnya mau
dibukae warung makan. Tapiya saya jawab “ yo sok sak
seneng ku to meh neng
ngendi”. Saya juga sudah
punya rencana sama Bu Tuti
buat buka warung di depan
sini. Adik saya bilang
”mbak, bentar lagi pensiun
to kalau gitu jalan–jalan
nengok saudara-saudara.”
Ya saya bilang gitu.
B1
C1
E1
Subyek mempunyai rencana
kalau sudah pensiun dia akan
pulang selama kurang lebih 1
bulan supaya anak-anaknyadekat dengan ibu baru. Setelah
itu subyek akan di wisma
bunda SOS untuk menikmati
masa pensiunnya sekaligus
masih dapat melihat anak-
anaknya. Subyek mempunyai
rencana membuka warung
makan tetapi subyek masih
ragu akan membuka dimana,
karena baik anak, adik,
maupun Bu Tuti teman subyek
menawari subyek untuk berjualan. Subyek juga akan
berjalan-jalan untuk
menjenguk keluarga.
Apa yang
membuat
ibu bahagia
mendekati
usia pensiun
ibu ?
Ya saya seneng waktu
pensiun saya masih sehat
masih bisa kemana-mana
dan bisa ngapa-ngapain.
Tapi saya tu ya mikir mbak,
kalau sudah pensiun saya mo
ngapa? Kan kalau masak,
nyuci cuma buat saya
sendiri.
D1
C1
Subyek tidak yakin apa yang
akan dilakukannya setelah
pensiun karena subyek merasa
badannya masih sehat dan bisa
melakukan apapun, tetapi tidak
ada kegiatan atau tanggung
jawab yang pasti dimilikinya
lagi, hal ini membuat subyek
terkadang sangat yakin untuk
memasuki masa pensiun tetapi
juga terkadang ia berpikir akan
kesepian di hari-hari
pensiunnya tanpa mengerjakansesuatu yang jelas.
Keterangan :
1. Belum terpenuhi
2. Sudah terpenuhi
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 169/214
157
A Psysiological Needs
B. Safety needs
C. Belongingness & love needs
D. Esteem needs E. Self Actualizatio
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 170/214
158
TABEL WAWANCARA SUBYEK II
Waktu Pelaksanaan :
29 Oktober – 5 November 2007
a) Identitas Subyek
Nama : Y
Usia : 42 tahun
Agama : Katolik
Urutan kelahiran : Anak ke 5 dari 5 bersaudara
Pendidikan Terakhir : SMA
Lama si PA.SOS Semarang : 7 tahun
Status Marital : Belum Menikah
b) Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Kode Analisa
Bagaimana
tanggapan
orang tua,
saudara
terhadap
keputusan
ibu masuk
SOS ?
Ya.. ibuku keberatan dengan
keputusanku masuk SOS,
tapi ya itukan pilihanku. Jadi
ya mau ga mau
menyetujuinya. Ibuku dulu
ga setuju karena ya
………karena alasan kalau
kerja di SOS ga boleh
menikah. Ya.. sebenarnya
waktu di Temanggung juga
sama ga boleh menikah tapi
ga mutlak harus, jadi ibu sih
ga papa. Waktu aku pengen
masuk SOS agak ditentang
karena aku setuju untuktidak menikah.Tapi karena
aku orangnya terserah orang
mau berpendapat apa saja
yang penting aku nyaman ya
aku jalani aja. Jadi waktu
aku selama berada di SOS
orang tua ku ga pernah
C1
C2
Ibu subyek tidak mendukung
subyek untuk masuk SOS. Ibu
Subyek melarang masuk SOS
karena dengan masuk SOS
subyek memutuskan tidak
menikah. Ibu menganjurkan
pada subyek untuk
berkeluarga.
Keluarga subyek yang dulu
melarang subyek masuk SOS
Desa Taruna sekarang
mendukung setelah ibu subyek
meninggal dunia dan waktu
subyek pulang membawa
anak-anak saudara-saudara
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 171/214
159
melihat anak-anak karena
setelah beberapa bulan di
SOS ibu meninggal dunia
sedangkan ayah kumeninggal dunia semenjak
aku SMA. Kalau kakak-
kakakku setuju malah
sayang sama anak-anak, trus
mereka bisa mengerti
keputusanku dan
mendukung terutama setelah
aku bawa anak-anak ke
rumah kakak.
Ah…apalagi sekarang
setelah kedua orang tuaku
sudah tidak ada, maka ga ada yang melarang. Trus aku
juga merasa sudah ga punya
tanggungan di rumah karena
kakak-kakak sudah pada
kerja dan punya keluarga
sendiri-sendiri.
Tapi aku tetap membantu
pendidikan keponakan-
keponakanku, ya tapi
terserah aku mo kasih
berapa, soalnya aku
orangnya ga mau terikat, sa
seneng ku mo kasih berapa,
yang penting aku punya ku
kasih. Sekarang kalau aku
pulang dengan anak-anak
pindah-pindah tempatnya,
tapi semua di Yogya karena
semua kakakku di Yogya
cuma daerahnya beda-beda..
Sampai anak-anak kalau
sudah waktunya pulang
nanya “Bu, kita pulang dirumahnya siapa?” Tapi
paling sering pulang ke
rumah kakak persis di
atasku, soalnya aku paling
dekat dengan dia.
A2
A1
B1
B2
subyek melihat sehingga
mereka menyukai dan
menyayangi anak-anak subyek
Subyek sekarang merasa lebih
bebas dan sudah tidak
mempunyai tanggungan dirumah karena orang tua subyek
sudah meninggal, sedangkan
kakak-kakak subyek sudah
bekerja dan bekeluarga.
Subyek membantu pendidikan
keponakan-keponakannya,
tetapi subyek tidak ingin
terikat oleh suatu kewajiban
harus memberi dengan jumlah
nominal yang pasti tiap bulan,
karena prinsip subyek tidak
ingin terikat dan ia ingin bebas
memberi kapan dan berapa
jumlahnya kepada keponakan-
keponakannya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 172/214
160
Sebelum
ibu masuk
SOS,
bagaimanakeadaan
ibu?
Kan dulu aku juga pernah
jadi Ibu asuh di Panti
Asuhan Bethlehem
Temanggung yang dikelolasuster-suster Penyelenggara
Ilahi (PI) selama lima tahun.
Kan beda, kalau di
Temanggung sistemnya
lebih enak karena tiap rumah
ditempati anak-anak yang
satu tingkat. Satu rumah
untuk anak Tk, SD kelas
1,2,3 jadi satu rumah trus
SD kelas 4,5,6 jadi satu.
Kalau SMP sendiri, SMA
juga sama. Trus ketentuandisana ya sama ga boleh
menikah tapi tidak mutlak
dan di sana ibu-ibu asuhnya
ga boleh ada hubungan yang
dekat dengan salah satu atau
beberapa anak. Jadi kalau
suster lihat ada ibu yang
dekat dengan salah satu
anak, ya..suster akan
mengganti ibu asuh itu
dengan ibu asuh yang lain.
Kan sistemnya setiap tahun
kenaikan kelas pindah
rumah, ganti anak, ganti ibu
juga. Aduh malesnya… tuh
kalau sudah nata rapi satu
rumah eh..tiba-tiba dipindah
ke rumah yang kemproh. Ya
kerja bakti lagi to. Tapi
enaknya disana ibu-ibu
punya kegiatan rutin seperti
setiap hari pertemuan rutin
membahas anak, evaluasidari suster, konsultasi
dengan psikolog, trus diajari
keterampilan kaya kristik,
nyulam. Kalau laporan
keuangan rumah selalu
dilaporkan tiap mingggu, ga
kaya sini setiap bulan. Ya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 173/214
161
enak yang tiap bulan karena
bisa langsung belanja
bulanan. Tiap hari minggu
harus ngajar sekolahminggu, kalau hari 17
agustusan sama natal kita
semua dikasih uang 5000
buat jajan dan jalan-jalan,
terserah mau main kemana,
tapi nanti pulangnya harus
jam berapa gitu. Tapi
kerjanya ya kaya disini 24
jam, izin keluarnya ketat
soalnya suster punya daftar
keluar-masuk, mana pager
masuknya aduh tingginya.Kalau disana anak-anak
nakal nanti disuruh camping
di tenda. Jadi misalnya
rumah 1 ada 2 anak yang
nakal, trus rumah 5 ada yang
nakal 3, yah..anak yang
nakal digabung jadi satu
disuruh camping bareng,
dikasih uang buat belanja
makanan dia sehari-hari.
Biar merasakan bahwa
mereka butuh ibu dan bisa
menghargai ibu di rumah.
Setelah dari PA. Bethlehem
Temanggung, aku pernah
juga menjadi Ibu Asrama di
Purbalingga selama 3 tahun.
Setelah itu aku bekerja di
Rumah Sakit Bersalin S.T
Maria Tegal di bagian
Perawat, meskipun aku
bukan lulusan perawat tapi
aku bisa bertahan selama 5tahun. Setelah itu bekerja di
Panti Werda di Jakarta
kurang lebih 3 tahun.
Kenapa ibu
pindah-
pindah dari
Aku pindah-pindah karena
merasa belum nyaman saja
dengan situasinya
B1 Subyek pindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain
dikarenakan subyek merasa
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 174/214
162
satu
pekerjaan
ke
pekerjaanyang lain?
maksudnya kurang
menantang, dan aku belum
srek disana.
Setelah tahu SOS yang adakomitmen dan kejelasan
tentang pekerjaan ibu asuh
yang selamanya ga terikat
kontrak dan benar-benar
tidak boleh menikah. Kalau
dari dulu aku udah tahu
SOS aku kan langsung ke
SOS tanpa harus berkelana
kemana-mana. Tapi ya ga
papa dengan begitu aku
sudah punya persiapan
mental untuk bertahan diSOS.
B2
belum menemukan
kenyamanan dalam suatu
pengabdiannya di suatu
pekerjaan.Subyek menemukan
kenyamanan dan kepastian di
PA. SOS Desa Taruna karena
di tempat ini subyek memiliki
kepastian akan keberadaannya
yang tidak menikah disahkan
dengan syarat atau komitmen
yang harus dipunyai oleh
semua ibu asuh yang berada di
PA. SOS Desa Taruna
Kenapa ibu
akhirnya
memilih di
SOS ini?
Di SOS karena disini lebih
terjamin, ga sistem kontrak
kaya yang lain. Jadi aku
seneng sama sesuatu yang
pasti, kaya disini aku bisa
bekerja sampai tua dan bisa
pensiun disini.
Kalau dulu di PA.Bethlehem
Temanggung, aku seneng
sama sistemnya tapi karena
disana kerjanya kontrak dan
banyak sindiran-sindiran
dari anak-anak asuh kalau
kita lama disana.
Sindirannya kaya gini ”kok,
ga keluar-keluar kenapa?
Kenapa ko ga menikah-
menikah ?” Kan itu lama-
lama bikin sakit ati dan pasti
pikirannya negatif pada kita
yang lama di sana. Kan kaya
temenku yang sudah lamadisana juga selalu disindir
anak-anak kok ga keluar-
keluar, ko betah banget to
disini?
A2
B1
C1
SOS Desa Taruna mempunyai
sistem kerja bagi ibu Asuh
untuk terus mengabdi dan
tidak ada sistem kontrak
beberapa tahun, tetapi
mengharap kesediaan Ibu Asuh
untuk selama mungkin menjadi
Ibu Asuh, oleh karena hal
tersebut subyek merasa hari
depannya lebih terjamin karena
subyek dapat bekerja selama
yang ia inginkan dan sudah ada
jaminan pensiunan
Subyek merasa khawatir
dengan pekerjaan yang
sistemnya sementara waktu
berada di PA. Bethlehem
Temanggung , dan juga subyek
takut sindiran dari anak-anak
asuh di PA Bethlehem
Temanggung karena anak-anak
di Bethlehem Temanggungakan menyindir dan
mempunyai persepsi negatif
terhadap ibu-ibu asuh yang
sudah terlalu lama di tempat
itu dan sindiran tersebut
membuat sakit hati
Kalau Ya.. kegiatan ku di waktu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 175/214
163
waktu
senggang
apa yang
ibu lakukandi masa
muda dulu?
senggang kadang membuat
kristik, menyulam, jalan-
jalan atau kalau ku udah
cape ya tidur atau menanam bunga.Ya.. sak kepenginku
lah. Dibawa enak saja. Ya
kalau sekarang di SOS yang
masih dijalani tu menanam
bunga sama tidur. Sekarang
kalau nanem-nanem sama bu
Yunita soalnya dia lebih
telaten dari pada aku Kalau
nyulam gitu sudah ngga
karena mungkin mataku
sudah ples. Aku paling takut
jalan-jalan soalnya sering pusing kalau naik mobil dulu
aja kalau pergi-pergi pingsan
di mobil, sangking
pusingnya.
Apa cita-
cita ibu
waktu
masih
muda?
Apakah ibu
mempunyai
suatu figur
dimana
membuat
ibu menjadi
tertarikuntuk
berkeja di
bodang
sosial ?
Aku memang sejak kecil
pingin bekerja yang sifatnya
sosial. Ya,. Kenapa ya?
Pokoknya seneng aja kalau
bisa menolong orang lain.
Sekarang cita-cita ku sudah
terwujud, aku bisa bekerja di
Panti Asuhan. Dari SD aku
memang sudah bercita-cita
untuk bekerja di bidang
sosial, ga tau kenapa,
pokoknya seneng aja.
Em..aku tuh kayanya ga
punya figur apa-apa, ya gitu
aja. Dari kecil keluarga ku
juga ga memberi contoh
kehidupan beragama, karena
ayah dan ibu ku memang
muslim tapi islam kejawenyang ga pakai ritual
keagamaan seperti sholat,
puasa dan sebagainya.
Makanya aku juga mengenal
katolik waktu SMP dan
SMA aku sekolah di sekolah
katolik disitu aku mulai
C2 Subyek mempunyai banyak
pengalaman bekerja di Panti
Asuhan karena bagi subyek
pekerjaan tersebut sesuai
dengan cita-citanya untuk
selalu memberikan
pertolongan pada orang yang
membutuhkan sehingga
membuat subyek ingin bekerja
di karya sosial.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 176/214
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 177/214
165
masuk atau tidak. Setelah ku
mantap, aku ikut tes seleksi.
Dulu aku tes psikologi yang
mencocokkan gambar,menggambar pohon, orang,
rumah, sama wawancara.
Eh..setelah hasilnya keluar
aku ternyata keterima, tapi
diterima hanya sebagai
asisten. Aku dipanggil
Bapak Pimpinan beliau
mengatakan bahwa aku
diterima tapi karena ada
beberapa hal ga memenuhi
syarat jadi ibu asuh jadi aku
dibilangi langsung dan akusempat kecewa karena aku
merasa sudah mempunyai
banyak pengalaman namun
ternyata masih dinilai
kurang, tapi karena kau udah
pengen kerja di SOS
makanya aku tetap terima
walaupun aku ga diterima
sebagai ibu asuh. Aku
merasa sangat senang
akhirnya aku mendapatkan
suatu lembaga yang benar-
benar selama ini aku
inginkan. Trus aku Training
di Bandung selama 3 bulan.
Waktu penempatan, ku
pasrah dimana aja boleh di
Jakarta, Semarang, Flores,
Bali ga masalah yang
penting aku bisa masuk. Eh
ternyata aku ditempatkan di
SOS Semarang ya sudah
malah deket sama keluarga.Tapi ya tetep aku ga sering
pulang, kalau pulang libur
kenaikan kelas anak-anak.
Sewaktu menjadi asisten aku
sangat menikmati karena
bisa muter-muter ke rumah –
rumah dan bisa ketemu
D1
B2
C2
Subyek mengikuti tes masuk di
PA. SOS Desa Taruna tetapi
hasilnya menunjukkan bahwa
subyek belum memenuhi
syarat untuk menjadi Ibu Asuh
dan dinilai belum mampu
untuk mengasuh anak-anak.Hal ini membuat subyek
kecewa karena subyek merasa
mempunyai pengalaman yang
cukup dalam mengasuh anak
namun hasilnya subyek dinilai
kurang mampu untuk
mengasuh anak-anak.
Tetapi karena subyek merasa
mantap dan senang dengan
segala fasilitas dan cara kerja
PA. SOS Desa Taruna maka
subyekpun menerima dirinya
hanya sebagai asisten saja.
Subyek mempunyai hubungan
yang cukup dekat dengan ibu-
ibu SOS dan anak-anak di PA.
SOS Desa Taruna selama
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 178/214
166
dengan banyak anak-anak
dan aku senang bisa
mengenal anak-anak dan
ibu-ibu SOS lain.Setelah beberapa waktu jadi
assiten aku dipanggil lagi
sama bapak Pimpinan yang
mengatakan bahwa aku
ditawari menjadi ibu asuh di
rumah 5 ini, karena ibu
rumah lima keluar dan ga
ada penggantinya. Ya aku
sih mau-mau aja, tapi ya aku
mengatakan bahwa aku akan
menjadi ibu asuh sesuai
dengan kemampuanku.Karena bapak Pimpinan
percaya ya aku iya aja.
D2
subyek masih menjadi asisten,
karena subyek sering
berkunjung dari rumah-ke
rumah.Subyek merasa sangat senang
karena akhirnya dirinya diberi
kesempatan oleh Bapak
Pimpinan PA. SOS Desa
Taruna untuk menjadi Ibu
Asuh menggantikan Ibu Asuh
di rumah 5 yang keluar.
Subyek langsung
menyetujuinya dan merasa
bahwa dirinya mampu untuk
diberi tanggung jawab sebagai
Ibu Asuh. Subyek bersemangatuntuk menjadi Ibu Asuh
karena mendapat kepercayaan
dari Bapak Pimpinan untuk
menggantikan Ibu Asuh yang
keluar.
Kira-kira
apa persepsi
awal ibu
waktu
masuk
SOS?
Ya..aku kan ga begitu
terkejut lagi ya mbak,
soalnya aku kan dulu juga
kerja di Panti Asuhan juga,
ya hampir sama. Jadi
pengalaman yang dulu aku
pake lagi untuk disini.
Terlebih lagi aku memang
dulu mengalami kalau antara
teori dan kenyataan dalam
mengurus anak memang
jauh berbeda. Tetapi karena
dulu juga sudah pernah
mengalami jadi ga buat aku
goncang. Tetapi aku anggap
sebagai suatu pengalaman
dan pelajaran saja. Seperti
bagaimana harus mendidikanak, aku sudah menerapkan
pengalaman dulu. Prinsipku
adalah anak nyaman atau
tidak nyaman dengan aku
harus berani menyampaikan
apa yang dirasakan, supaya
aku sebagai ibu juga tahu
B2
.
Subyek mempunyai peraturan
dan prinsip dalam mengatur
rumah dan mengasuh anak-
anak sehingga keadaan
rumahnya terasa nyaman.
Prinsip tersebut mengharuskan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 179/214
167
apa yang anak-anak rasakan.
Begitu juga dengan aku
selalu mengutarakan apa
yang aku senangi dan tidakku senangi.
Tapi ya ada yang menentang
dan menolak prinsip dan
peraturan yang ku buat
terutama yang sudah lama
disini dan sudah besar-besar
Untung anak-anak yang
sekarang bisa menerima aku
yang kaya gini.
Seperti Thea anak yang aku
dapetin waktu masih bayi,
dia selalu aku ajari bagaimana mengungkapkan
keinginannya tapi bila orang
atau kakaknya yang dimintai
tidak bersedia ya ga usah
marah. Karena aku
mengajari Thea untuk
mengungkapkan haknya tapi
bila ada yang tidak terkabul
ya itu hak orang lain atau
kakaknya buat menolak. Dan
Thea juga kalau sedih boleh
marah, boleh nangis. Kan
abis itu Thea berhenti dan
main lagi. Kalau Thea
mudah dikasih tahu tapi ya
itu kadang-kadang ucapan
kita dikembaliin. Misalnya
kemaren waktu sakit di
Rumah Sakit ada teman
kamarnya kalau minta apa-
apa harus dituruti dan kalau
terlambat trus ngamuk-
ngamuk dan membanting barang-barang. Trus
sepulang dari Rumah Sakit
Thea jadi berubah kalau
minta apa-apa membanting
barang. Trus aku sama Bu
Yunita ngobrol ko Thea bisa
gitu ya? Setelah dipikir-pikir
B1
B2
B2
D2
adanya keterbukaan antara
dirinya dan anak-anaknya
mengenai segala sesuatu.
Anak-anak yang sudah besar
dan sudah lama di SOS Desa
Taruna awalnya cukup sulit
mengikuti peraturan maupun
prinsip-prinsip yang dimiliki
subyek untuk mengasuh dan
mendidik anak-anak, karena
subyek mempunyai cukup
banyak pengalaman dalam
mengasuh anak sehingga tidak
sulit untuk beradaptasi dengananak-anak tersebut dan Anak-
anak subyek yang sekarang
bisa menerima peraturan
subyek
Subyek mendapat bayi yang
bernama Thea dan diasuhnya
dengan prinsip yang subyek
pegang, sehingga Thea
menjadi anak yang mudah
mengutarakan sesuatu sesuai
apa yang ada di dalam hatinya
Menurut subyek thea adalah
anak yang pintar dan kritis
dalam segala hal. Kekritisan
Thea menambah kebanggaan
subyek karena selain pintar
menanggapi sesuatu ternyata
Thea juga sering membuat
subyek menjadi banyak
tertawa karena kelucuan yang
di buat Thea.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 180/214
168
oh ternyata niru temen
kamarnya itu. Trus waktu
dia banting barang lagi trus
aku bilang ”oh ya udah to Thea ikut aja sama anak
yang dirumah sakit kemaren
kalau minta sambil banting-
banting barang, apa mo ta
anterin ?” Trus dia minta
maaf. Setelah itu waktu bu
Yunita lagi marah sama
Andi karena dia ambil
jemuran hangernya ga
dilepas, ya Bu Yunita marah
sambil buka hanger, trus
naruhnya kaya dibanting. Eh Thea disamping Bu Yunita
lagi makan dengan santainya
dia ngomong gini ”Oh, ibu
niru anak yang kemaren di
Rumah Sakit itu to, sana
ikut anak itu, apa mo ta
anterin?” Kan kritis banget
to, mbak
Bagaimana
dengan
perasaan
ibu waktu
pertama kali
masuk
SOS?
Aku merasa senang karena
lembaga seperti inilah yang
aku cari dan sekarang sudah
ku temukan. Kan aku ingin
sesuatu yang pasti seperti
yang aku sudah katakan ke
mbak tika.
Selain senang aku juga agak
kesulitan dalam
mendampingi anak-anak
yang datang lebih dulu dari
pada aku, karena anak-anak
yang datang dulu kan sudah
terbentuk, maka mau ga mau aku yang harus
menyesuaikan diri. Kalau
disini sistemnya ibu
memiliki hubungan yang
khusus sama anaknya kaya
keluarga beneran.
Kalau disana ibu tidak
B2
C1
C2
SOS Desa Taruna dengan
segala peraturan dan
kebebasan bagi ibu asuh untuk
mengatur anak-anak sebagai
sebuah keluarga yang
sebenarnya membuat subyek
merasa senang karena subyek
telah menemukan jalan hidup
yang selama ini dia cita-
citakan untuk bekerja di
lembaga sosial seperti SOS
Desa Taruna.
Subyek mengalami kesulitan
ketika harus mendampingi
anak-anak yang sudah besardan lama di rumah tersebut,
karena mereka sudah terbentuk
dengan kebiasaan yang
mungkin agak berbeda dengan
kebiasaan subyek. Jadi subyek
harus lebih banyak
menyesuaikan diri terhadap
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 181/214
169
mempunyai hubungan yang
khusus malah ga boleh.
Enaknya kalau ga cocok
dengan anak-anaknya kan ada pikiran kalau bentar lagi
dipindah. Kalau disini
enaknya anak-anak dan ibu
bisa lebih mengenal tapi ya
itu ..kalau dapet anak yang
nakal, kan selama disini
akan terus menghadapi anak
itu.
Waktu pertama aku
langsung di tempatkan
dirumah A5 karena ibu yang
dulu menikah dan aku satu-satunya tante disini ya aku
langsung masuk sini sudah
diberi 11 anak. Tapi kalau
sekarang dijumlah anak ku
jumlahnya 14 orang, 2
diantaranya kakak adik
kandung sudah dipulangkan
ke flores karena pake
narkoba dari pada
menggangu dan
mempengaruhi anak-anak
yang lain ya lebih baik
dipulangkan. Dulu anak ini
suka ngelawan dan kalau
pulang sampai tengah
malam pernah pagi dini
hari. Sambil mabuk dan
ternyata ketahuan kalau
pakai narkoba. Ya aku
pertama takut tapi lama-
lama ta biarin terserah
mereka kalau tidak mau
diatur kan yang rugi jugamereka. Tapi sebenarnya
kedua anak ini aslinya baik
tapi cuma karena pengaruh
lingkungan di luar yang ga
bener aja jadi kaya gitu
ditambah lagi ibu
kandungnya sering memberi
C1
D1
B1
B2
D1
anak-anak supaya hubungan
yang dekat antar dirinya
dengan anak-anak dapat
terjalin dengan mudah.
SOS Desa Taruna
mengharapkan anak-anak
diasuh dalam sebuah keluarga
sehingga antara ibu dan anak
harus memiliki hubungan yang
dekat dan mempunyai ikatan
emosional dan harus menerima
dan tetap mencintai anak-anak
yang nakal
Subyek mempunyai anak-anak
yang cukup mengecewakan
subyek karena ada 2 orang
anak yang harus dipulangkan
ke Flores tempat anak tersebut
berasal dikarenakan memakai
narkoba dan mabuk-mabukan.
Selain itu anak-anak ini juga
sering melawan perintah da
melanggar peraturan yang
subyek buat. Anak-anak ini
membuat subyek takut tetapi
subyek mencoba untuk pasrah
dan berprinsip terserah mereka
kalau tidak ingin diatur.
Subyek juga merasa kecewa
karena ada 4 orang anaknya
yang tidak selesai belajar dan
semuanya sudah keluar dariSOS.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 182/214
170
uang yang ditransfer. Waktu
kedua anak ini mau
dipulangkan Pak Wijoyo
heran dengan aku soalnyakok aku ga mempertahankan
mereka disini. Karena
menurutku kasihan anaknya
bila lama di sini karena
sebenarnya lingkungan
disini membuat mereka
akan lebih rusak dan mereka
merusak yang lainnya, ya
mendingan dari pada saling
merusak ya harus salah satu
harus pergi. Yang tau
masalah ini cuma aku samaPak Antok.
Trus juga ada 4 anak yang
tidak selesai belajarnya
sekarang sudah ga ada
kabarnya, yang 6 orang
sedang proses belajar ada
yang masih SMA, ada yang
masih kuliah. Kalau yang
satu sudah bekerja, dia itu
yang sering ke sini cerita-
cerita sambil main sama
anak-anak disini dan ada
satu anak perempuan sudah
menikah. Sehingga sekarang
di rumah hanya tinggal 3
orang anak yang masih
kecil-kecil. Satu duduk di
kelas 2 SMP, satu lagi kelas
5 SD, dan satu perempuan
yang masih Tk B. Padahal
keinginan awal aku masuk
kesini tu pengen semua
anak-anak yangdipercayakan kepadaku
semua dapat selesai
belajarnya tapi
kenyataannya ya begitu.
Tapi itu semua kan terserah
mereka sendiri aku sebagai
ibu tugasnya mengingatkan
D2
B2
C2
D1
B1
Subyek cukup bangga dengan
6 anaknya yang sedang belajar
di berbagai kota, dan ada satu
yang sudah bekerja dan sering
mengunjungi subyek. Satu lagi
sudah menikah. Sedangkan
anak yang masih tinggal di
rumah hanya 3 orang anak
masing-masing Tk, SD, SMP.
Bagi subyek kehadiran anak-
anak ini yang membahagiakan
subyek karena mereka mau
menuruti perintah subyek dan
mempunyai hubungan yang
cukup akrab dengan subyek
Harapan subyek adalah anak-anak yang diasuhnya menjadi
anak-anak yang pintar, yang
dapat menyelesaikan proses
belajar dengan baik dan
sukses.
Subyek mempunyai prinsip
bahwa dirinya akan selalu
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 183/214
171
terus menerus tapi disaat
mereka sudah ga mau
mendengarkan ya itu kan
terserah mereka, karena bagiku aku sudah berusaha
menjadi ibu yang baik bagi
mereka tapi apa tanggapan
mereka ya terserah mereka.
C1
D1
mengingatkan terus menerus
segala hal yang subyek rasa
baik. Subyek ingin menjadi ibu
yang baik bagi anak-anaknyasehingga subyek akan
melakukan sesuai dengan
kemampuan yang subyek
miliki untuk merawat dan
mengasuh anak-anak
Konflik apa
yang
menyebabk
an ibu
bimbang
akankeputusan
ibu untuk
masuk
SOS?
Sebenarnya kalau dibilang
bimbang ya paling karena
keinginanku untuk menjadi
ibu yang baik bagi anak-
anak tapi ditanggapi dengan
cara dan penangkapanmaksud ku dengan berbeda.
Waktu awal sih aku
mencoba untuk
menyesuaikan dengan
keadaan disini tapi anak-
anak serasa ga menghargai
ku sebagai ibu mereka
banyak yang membantah
dan aku merasa hubungan
ku dengan anak-anak tidak
ada kedekatan hanya
sekedar formalitas saja.
Ketidak nyamanan ini aku
rasakan tapi karena aku
orangnya cuek jadi aku
berusaha untuk menjadi
yang terbaik tapi bila anak-
anak salah mengerti ya itu
terserah mereka.
Kalau sekarang yang aku
rasakan adanya sedikit
masalah karena rumah yang
aku tinggali sekarang hanya berisi 3 orang anak dan
tidak ada penambahan anak
lagi padahal rumah lain
yang isinya lebih dari 7
orang anak mendapat
tambahan anak, hal ini
sempat mengganggu
C1
C2
B1
C1
D1
Subyek ingin menjadi sosok
ibu yang baik bagi anak-
anaknya tetapi apa yang
dilakukan oleh subyek
terkadang ditanggapi berbeda
oleh anak-anaknya. Subyekmengusahakan untuk
menyesuaikan diri dengan
keadaan dan situasi anak-
anaknya tetapi anak-anak
kurang dapat menerima
kehadiran subyek, subyek
merasa anak-anak belum siap
untuk menerima peraturan dan
gaya pengasuhan yang subyek
berikan. Anak-anak belum
dapat mengadakan hubungan
yang dekat dengan subyek
sehingga terlihat bahwa
hubungan yang terjalin antara
subyek dengan anak-anaknya
hanya hubungan formalitas
saja. Subyek adalah sosok
orang yang tidak terlalu
memperdulikan tanggapan
orang disekitarnya termasuk
anak-anaknya sehingga subyek
tidak terlalu sakit hati bila
dirinya kurang diterima dandianggap bagian dari keluarga
barunya.
Subyek menjadi khawatir dan
tidak nyaman dengan persepsi
ibu –ibu SOS yang menilai
dirinya kurang mampu
mengasuh anak-anak karena
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 184/214
172
Kenapa ibu
lebih
senang
dengan
anak yang
banyak ?
pikiranku, karena bagi Ibu-
ibu yang lain menjadi
pikiran yang negatif karena
mungkin aku dinilai sangatkeras kepada anak sehingga
tidak ada lagi anak yang
dipercayakan padaku. Aku
pernah bertanya sama Pak
Wijoyo kenapa terjadi
seperti ini, namun
jawabannya karena mau
mengembalikan SOS ke visi
semula yaitu anak-anak
akan diasuh oleh ibu yang
mempunyai latar belakang
agama yang sama. Setelahmendapat penjelasan
tersebut ya sudah mau
diapakan lagi bila
keputusannya memang kaya
gitu.
Ya bukannya senang tapi
jatah untuk makan dalam
belanja tiap bulan lebih
banyak dan mengaturnya
lebih enak kalau anak-
anaknya banyak. Sekarang
dengan anak sedikit tetap
saja masaknya ya lumayan
banyak karena ga mungkin
aku jatah anak-anak makan
dengan lauk yang ta jatah
satu-satu, jadi jatah uang
bulanan selalu nombok dan
selalu kurang.
A1
sampai sekarang rumah subyek
hanya ada 3 orang anak dan
sudah hampir 1 tahun subyek
belum mendapat tambahananak asuh. Padahal standart isi
satu rumah ada 7 orang anak.
Subyek merasa lebih senang
dengan banyak anak karena
dengan anak yang banyak
maka jatah makan tiap bulan
dari kantor akan lebih banyak
dan lebih mudah mengatur
keuangan selama 1 bulan.
Kalau anak sedikit
menyebabkan jatah makan tiap
bulan juga tidak banyak dan
biasanya subyek mengalami
defisit dalam belanja tiap
bulan.
Apa yang
menyebabk
an ibu dapat
bertahan diSOS?
Ya karena keputusan ku
aku pengen di sini apapun
yang terjadi aku selalu siap
menghadapi sampai ke pengalaman yang pahit
sekalipun, ditambah aku
sudah mempunyai cukup
banyak pengalaman
mengasuh anak-anak
dengan berbagai macam
tanggapan terhadap
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 185/214
173
kehadiranku. Selain itu aku
merasa nyaman dengan
lingkungan disini, apalagi
sekarang dengan ketigaanakku yang aku merasa
sangat dekat dengan
mereka, dan adanya teman-
teman seperti Bu Yunita
yang selalu memberi
masukkan baik berupa saran
dan kritik pada semua yang
aku lakukan dalam
mengasuh anak-anak,
kehadirannya cukup
membantuku.
B2
C2
Subyek dapat bertahan selama
7 tahun di PA. SOS Desa
Taruna karena subyek sudah
nyaman dengan lingkungan diPA. SOS Desa Taruna, dan
mempunyai 3 orang anak yang
sangat subyek sayangi dan
menyayangi subyek serta
subyek mendapat sahabat yang
selalu memberi masukkan
kepada subyek mengenai
segala sesuatu yang subyek
lakukan begitu juga dengan
subyek selalu memberi
masukkan maupun kritik pada
sahabatnya.Apa
harapan ibu
pada anak-
anak?
Anak-anak yang masih
tinggal dengan aku bisa
lebih baik dari pada kakak-
kakak yang lebih dahulu,
karena aku yakin bahwa
anak-anakku yang sekarang
lebih pintar, lebih bisa
diandalkan dalam
belajarnya, lebih penurut.
Seperti Thea yang selalu
kritis dalam segala sesuatu,
Aku seberapa mungkin
untuk memperlakukan anak-
anakku sama karena bila aku
memanjakan satu anak,
nantinya akan kasihan
anaknya dan ibunya juga
karena anaknya bila dituruti
terus menerus akan
bertambah permintaannya
dan akan merusak anak, dan
bagi ibunya sendiri akan
kesusahan untuk selalumemenuhi permintaan anak.
Aku selalu memberi alasan-
alasan yang rasional pada
semua anak-anak supaya
mereka mengerti, tidak
hanya menuruti perintah
ibunya tanpa mengerti
D1
C1
C2
Subyek berharap anak-anak
yang sekarang masih tinggal
dengannya menjadi anak-anak
yang pintar, penurut , dan
menjadi orang yang baik
karena subyek yakin bahwa
anak-anak tersebut mampu
untuk mencapai harapan
subyek. Selain itu subyek juga
berharap bahwa dirinya
mampu untuk memperlakukan
anak-anak asuhnya dengan adil
dan sama karena menurut
subyek jika ia memanjakan
salah satu anak maka yang
akan terjadi kesalah pahaman
dengan anak lain dan
menjerumuskan anak tersebut
dengan sifat manja yang terus
berkembang sehingga nantinya
ibu akan lelah menghadapi
permintaan anak yang selalu
bertambah dan meningkatsedangkan bagi anak sendiri
akan menjadi orang yang tidak
mandiri dan tergantung dengan
orang lain
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 186/214
174
mengapa harus melakukan
hal tersebut.
Apa
rencana ibuke depan?
Sebisa mungkin aku akan
tetap mengabdi di SOSsampai ada pihak-pihak
yang keberatan dengan
kehadiranku disini seperti
kalau kehadiranku tidak
dibutuhkan lagi oleh Bapak
Pimpinan aku siap untuk
keluar, tapi selama
semuanya baik-baik saja dan
aku mampu untuk melayani
disini aku akan melayani
sampai aku merasa tak
mampu lagi untuk mengasuhanak-anak. Aku sih inginnya
disini selamanya sampai
akhirnya aku pensiun dan
aku menikmati masa
pensiunku disini karena aku
merasa nyaman dan senang
disini, karena bila aku disini
aku merasa dekat dengan
anak-anakku dan memang
aku ga punya rumah sendiri
dan aku ga merasa nyaman
bila harus menumpang di
rumah saudara-saudaraku
yang berada di Yogya.
D1
B1
A1
C1
B1
Subyek ingin tetap mengabdi
di PA. SOS Desa Tarunasampai ada pihak-pihak yang
berkeberatan dengan kehadiran
subyek di PA. SOS Desa
Taruna, serta didukung oleh
situasi subyek yang masih
dalam keadaan baik-baik saja
dan mampu untuk mengasuh
anak-anak. Subyek ingin tetap
di PA. SOS Desa Taruna
sampai akhirnya subyek harus
pensiun karena subyek sudah
merasa nyaman dan menurutsubyek di PA. SOS Desa
Taruna dirinya tidak
kekurangan suatu apapun
semua tersedia, terlebih lagi
dapat selalu dekat dengan
anak-anak. Subyek juga
kurang nyaman bila harus
menumpang di rumah saudara-
saudaranya yang berada di
Yogyakarta
Keterangan :
1. Belum terpenuhi
2. Sudah terpenuhi
A Psysiological Needs
B. Safety needs
C. Belongingness & love needsD. Esteem needs
E. Self Actualizatio
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 187/214
175
TABEL WAWANCARA SUBYEK III
Waktu Pelaksanaan :
7 – 15 November 2007
a) Identitas Subyek
Nama : Z
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
Urutan kelahiran : Anak pertama dari 6 bersaudara
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Lama si PA.SOS Semarang : 14 tahun
Status Marital : Belum Menikah
b) Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Kode Analisa
Ibu tahu
SOS darimana ?
Dari Jawa Pos , di iklan
kecik ukurannya kecil biasa.Tulisannya tu kalau ga salah
inget..dicari wanita tidak
menikah, waktu itu gitu.
Trus janda tanpa tanggungan
bukan tanpa anak, trus
bersedia hidup bersama
anak-anak kecil, laki dan
perempuan korban bencana
alam gitu he em.. bersedia
ditempatkan di Lembang,
Bali, Semarang, Jakarta,
Flores gitu. Trus tertarik itu,maka itu yang pertama saya
suka pergi-pergi. Jadi apa
sih suka tantangan, suka
sesuatu yang baru gitu
kayanya kalau ke Flores ke
Bali. Kan saya sama sekali
ga pernah tau kalau menetap
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 188/214
176
di rumah gitu kan. Kan
bersedia ditempatkan di
Flores, Bali, Jakarta, Bali,
Semarang gitu kan saya sukatraveling gitu mbak, jadi trus
hidup dengan anak-anak
korban bencana, apa gitu
kan menarik gitu. Bencana
alam kan terjadi awal
eh..akhir 9 berapa ya, berapa
ya aku lupa ya mbak? 93 94
an gitu, bencana Tsunami di
Flores.
Trus tertarik lagi karena
wanita tidak menikahnya itu
menarik. Ya karena waktuitu saya sedang patah hati.
Ya masalahnya cuma apa ya,
beda agama kan kalau gitu
kan rasanya beda dengan
disakiti . Kalau gitu kan
rasanya bisa lebih menerima
,
kalau karena beda agama
kan masih ada rasa sayang
ati, tetep aja ya bisa.
Menurut adat ga bisa.
Masalahnya gini apa
namanya e..kalau orang Bali
waktu itu pacar saya orang
Bali jadi saya harus masuk,
mau ga mau, jadi yang
perempuan ga bisa, mau ga
mau harus masuk.
B1
C1
Subyek sangat tertarik pada
ketentuan wanita tidak
menikah karena situasi subyekwaktu itu sedang patah hati
yang menyebabkannya harus
putus dengan pacarnya yang
beda agama. Kedua belah
pihak tidak dapat bernegosiasi
tentang kepercayaan karena hal
tersebut menjadi prinsip yang
mutlak untuk subyek dan
pacarnya, walaupun demikian
subyek masih mencintai
pacarnya. Subyek merasa
sangat kehilangan seseorang
yang benar-benar ia cintai
karena perbedaan agama yang
tidak dapat diselesaikan.
Kenapa ibu
tidak pindah
keyakinan
saja atauada yang
melarang ?
Saya sendiri ko, kalau
keluarga saya sih terserah
kamu, tapi saya yang ga
bisa, ga akan bisa gitu dansudah mantep. Justru
keluarga besar saya yang
besar sekali gitu ya, bukan
keluarga inti itu kristen, jadi
apa .. pak de-pak de, om,
tante itu kristen, cuma
keluarga saya yang muslim.
B2 Perbedaan agama yang tidak
dapat terselesaikan antara
subyek dan pacarnya
dikarenakan dalam diri subyeksudah meyakini dan
mengimani agama yang
dianutnya walaupun keluarga
subyek memberi kebebasan
untuk subyek menentukan
agama yang akan dianutnya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 189/214
177
Bagaimana
pendidikan
agama di
rumah ?
Bagaimana
hubunganibu dengan
keluarga
pacar ibu ?
Ga kental, tapi biasa aja gitu
mbak, Kaya orang awam ga
harus begini-begini, cuma
kita sering disediain buku bacaan baca sendiri di
Rumah banyak buku bacaan,
trus di keluarga kan rumah
saya deket masjid gitu
lo,saya setiap ngaji gitu, tapi
satu sisi rumah saya juga
deket gereja. Jadi sebenarnya
bukan sesuatu yang besar,
jadi kalau sekolah minggu
saya juga ikut-ikutan kan
dapet gambar-gambar bagus.
Tapi yang namanyakepercayaan itu ada didalam
hati.
Jadi sebenarnya orang tua
kalau saya mau kesana-
kesini sih terserah. Trus
kalau pacar saya yang
pindah ga mungkin , karena
itu sudah adat mbak, kalau
orang Bali adat dan agama
sudah jadi satu, meskipun
pada awalnya sudah banyak
yang memperingatkan gitu
kok gitu ya gimana, putus
nyambung, putus nyambung
kayanya ga bisa, trus
dihadapkan pada suatu harus
menentukan, kan ga
mungkin begitu terus, kan
gitu kedua belah pihak sudah
piye... ya saya yang mundur.
Ya sebenarnya saya sudah
masuk sini tu keluarganyasana ga pengen kehilangan
saya karena sudah lama
banget sudah 5 tahun. Jadi
keluarga ini sudah kaya
saudara sendiri gitu, udah
baik banget .
Kan sudah ga berhubungan,
B2
C2
B1
B2
Subyek menentukan
pilihannya untuk tetapmempertahankan
keyakinannya dan
meninggalkan pacarnya yang
menyuruhnya masuk
kepercayaan yang dianut oleh
pacar subyek
Keluarga pacar subyek sudah
sayang sekali dengan subyek
dan sudah menganggap subyek
menjadi bagian dari keluarga.
Keadaan seperti ini membuat
subyek merasa terganggu dan
hatinya merasa tidak tentram,
bigung dengan pilihan antara
agama yang diyakininya
dengan pacar yang ia cintai.
Subyek akhirnya memutuskan
untuk mundur dari
kebahagiaan bersama pacarnya
karena subyek lebih
mementingkan keyakinannya
terhadap agama yang
dianutnya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 190/214
178
kan saya waktu disini
disurati, saya kan ga bisa
tenang, sudah jadi ibu disini
masih di itik-itik terus.Terutama sama keluarganya,
dibujuki segala macem tapi
saya ya nangis-nangis
walaupun disini, tapi
akhirnya hati saya ga
tentrem to mbak, saya
akhirnya bigung sendiri
antara saya disini disana
disini. Saya tinggal bilang ya
gitu aja sudah selesai
masalahnya. Tapi
masalahnya ya itu masalah prinsip itu tadi, dari pada
saya ga srek, kan ga enak
gitu belakangnya, makanya
kemudian saya menengaskan
tidak, dan jangan pernah
menghubungi saya lagi. Trus
ga menghubungi lagi tapi
kalau dengan keluarga saya
ya kalau lagi apa ya mbak,
kalau lagi lebaran ya kirim
kartu, tapi saya ga mo
denger . Nanti hati saya pasti
saya goyah lagi, saya tau
kemampuan saya ..eh..he.
Kenapa saya ga ketemu
karena nanti saya bigung
lagi, kenapa saya ga mo
ketemu ga mo denger kabar
beritanya.
Oleh keluarganya saya harus
masuk kepercayaan sana,
aturan mbak, jadi yang
namanya aturan kalauseumpama cowok ini ikut
saya bisa dibuang dari adat,
sudah kalau ada apa-apa
bukan lagi urusannya adat,
dibuang dari keluarga, dari
adat. Trus desa banjar gitu,
kuat sekali di sana. Makanya
B1
B2
Subyek merasa ragu akan
keputusan yang dibuatnya
untuk masuk SOS Desa Taruna
dan menghapus kenangan bersama pacarnya tetapi yang
terjadi keluarga pacarnya tetap
menghubungi subyek dengan
berbagai surat yang isinya
membujuk subyek untuk tetap
bersama dengan pacar subyek.
Hal ini membuat subyek tidak
tenang dan bimbang menjalani
pengabdiannya di SOS Desa
Taruna sehingga subyek
akhirnya menegaskan untuk
tidak diganggu oleh keluarga pacarnya karena subyek ingin
fokus di SOS Desa Taruna dan
subyek menginginkan untuk
tidak dihubungi lagi.
Subyek akan sangat bigung
akan keputusannya masuk SOS
bila sampai dirinya bertemu
lagi dengan pacarnya,untuk
mengatasi hal tersebut subyek
akhirnya memutuskan untuk
tidak lagi ingin mendengar hal-
hal yang berhubungan dengan
pacar maupun keluarga
pacarnya lagi
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 191/214
179
ya sudah sampai disini saja,
sudah ga bisa bernegosiasi,
buang –buang waktu. Saya
jadi stres juga, saya cumamengulur-ulur seperti itu,
tapi ga pernah ada apa
namanya..ga ada solusi yang
jelas, ya sudah saya mutusin
sendiri saja sudah selesai.
Selang
berapa lama
dari ibu
putus trus
masuk SOS
?
Ga ada 1 tahun, ya itu yang
bikin saya pokoknya pengen
kehidupan yang baru, nuansa
baru, pandangan baru,
ketemu orang-orang baru
gitu udah sedikit mengobati
yang ada di pikiran sayawaktu itu begitu. Tapi pada
awalnya ga pengaruh yang
namanya hati dimanapun
juga tetep aja, tidur pun
kadang mimpi sendiri, inget
ya pasti kan gitu mbak
belum mereka minta alamat
sini ke rumah, kalau ga aku
yang nge-cut ginikan saya
kan tetap gini terus
terombang-ambing terus,
begitu saya memutuskan
dengan segala resiko kan
saya sudah tidak mikir yang
ini saya harus memikirkan
sesuatu yang lain lagi. Yang
ini saya tinggalkan.
B1
C1
Subyek menginginkan
kehidupan, pandangan , orang-
orang yang baru di SOS Desa
Taruna untuk mengobati dan
menghilangkan rasa sakit dan
kecewa ketika subyek
membuat keputusan untuk putus dengan pacarnya. Pada
awalnya subyek merasa sangat
berat dan tetap sulit melupakan
pacarnya karena rasa cinta
yang subyek rasakan pada
pacarnya tidak mudah hilang
walaupun subyek telah masuk
SOS Desa Taruna
Bagaimana
proses
melamar
masuk
SOS?
Saya sampai lupa bener, kan
waktu itu saya masih kerja
kan mbak, sambil kerja di
Salary, kan waktu itu sedang
mendirikan kantor baru di
Malang gitu, jadi gitu sambilada ini, sedang kesibukan
saya yang ini juga menyita
perhatian saya. Jadi ini
itupun saya sampai lupa
gitu. Wong saat ini begitu
ada surat “selamat anda
diterima” aku terbengong-
A2
B1
Subyek sudah mempunyai
pekerjaan dan kehidupan yang
tetap dengan gaji yang dapat
memenuhi kebutuhan hidup
sehari-harinya.
Tetapi alasan subyek mencari pekerjaan adalah untuk
melupakan pacarnya dengan
cara menyibukkan diri dengan
berbagai kegiatan. Subyek
selain mendaftar di Salary ia
juga mendaftar di SOS karena
ada syarat yang menuliskan
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 192/214
180
bengong. ”Aku daftar
dimana ya..aku pernah daftar
dimana ya? “ sampai lupa
gitu. Sebenarnya ga fokus-fokus banget , cuma tertarik
pada wanita yang tidak
menikah gitu. Saya ga
menjalani tes cuma pake
surat. Surat ini apa ya
namanya..minta keterangan
bahwa saya tertarik iklan
yang ada di Jawa Pos
tanggal sekian, no. sekian,
minta keterangan lebih
lanjut. Trus saya dapat surat
keterangan tinggal bersamaanak-anak tapi belum begitu
jelas yang sebenarnya kan
apa belum jelas, mungkin
karena ga ada sama sekali
Panti Asuhan, ga ada sama
sekali...cuma SOS Desa
Taruna. Jadi saya buta
bener, trus saya diminta
menulis itu karya tulis, jadi
kaya sesuatu yang ga
sengaja. Waktu itu terus ada
panggilan dari Bu Pratiwi
gitu trus sama sekali tidak
membahas, cuma tanya-
tanya saya, cuma disitu
begini –begini maksudnya tu
tempat anak-anak
bermasalah gitu, trus kalau
disini gajinya kecil makanya
diberi nama uang saku,
disini tu pokoke perempuan
yang jadi ibu asuh ga
menikah. Saya disuruh bikin program seandainya saya
diterima, udah selesai gitu.
Mungkin lewat tulisan
tangan saya, kan nulisnya
pakai pensil kok mbak.
Waktu itu, trus jadi sama
sekali tidak psikotes atau tes
bahwa dibutuhkan wanita yang
tidak menikah.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 193/214
181
segala macem tu ga, tidak
live in juga. Jadi itu yang
membuat saya itu sama
sekali tidak tau. Ga live in sama sekali tu tidak, satu
haripun tidak, jadi saya buta
trus saya lupa sama sekali.
Trus ada surat ”anda
diterima ”, trus aku ”kapan
ya? Ini dimana di SOS Desa
Taruna Indonesia” gitu, trus
”anda diminta datang dalam
minggu ini atau apa ya.. aku
da lupa, sudah lupa sama
sekali itu ya..kemudian saya
mengundurkan diri, truslangsung berangkat.
Makanya ibu saya
terbegong-bengong, ”ini
wong edan gitu, pekerjaan
yang sudah ditangan
ditinggalkan , dia memburu
sesuatu yang tidak tahu”
gitu. Itukan dia belum tahu
apa pekerjaannya tapi saya
langsung ke Bandung , kan
ada alamatnya disini. Bagi
saya kan itu tadi tertariknya
pada wanita yang tidak
menikah. Itu yang jadi
hambatan bagi pelamar yang
lain, ketika diberi tahu tidak
menikah mereka mundur,
tapi saya sebaliknya justru
yang dibutuhkan wanita
yang tidak menikah ini
mempertaruhkan hidup saya.
C1 Ibu subyek terkejut atas
keputusan subyek untuk
mengundurkan diri dari
pekerjaannya yang dulu dan
masuk ke SOS Desa Taruna
yang belum jelas kerjanya
seperti apa. Subyek tidak
terlalu menghiraukan
kekhawatiran ibunya tersebut
dan memantapkan hati untuk
masuk SOS Desa Taruna
Bagaimana
tanggapanorang tua
atau
keluarga?
Wah ibu pasti keberatan.
pasti itu, ga mungkin ga. Trus ibu saya ketemu Pak
Hadi ke Bandung ke SOS
juga, trus pasrah, titip biasa
to gitu. Trus saya sudah jadi
ibupun sebenarnya ibu saya
belum bisa menerima,
C2 Ibu subyek sangat keberatan
dengan keputusan subyekmasuk SOS Desa Taruna
karena ibu subyek belum
mengetahui SOS Desa Taruna.
Waktu subyek masuk SOS
Desa Taruna, ibu subyek
menitipkan subyek kepada
salah satu Pimpinan di
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 194/214
182
tapi begitu saya membawa
anak saya terus berubahmelihat anak-anak, namanya
orang punya hati. Ketika
saya pulang membawa anak-
anak kecil pasti hatinya
luluh kan seperti cucunya
kan. Ketika belum tahu ,
menentangnya juga ketika
saya mengalami ada masalah
saya telepon ibu saya
langsung bilang
”pulang..pulang” ga da
solusi yang laen, ga da nasehat yang laen cuma
pulang, pulang. Aku terus ga
pernah berkeluh kesah
karena nanti disuruh pulang,
kan cara pandangnya beda
ya aku disini sama anak-
anak, ibu saya yang waktu
itu belum bisa menerima
keputusan saya untuk tidak
menikah hidup begini kaya
gini, kan pasti pergolakan
sendiri gitu ya tapi begitu
saya pulang dengan anak-
anak yang kecil semua. Ibu
atau orang tua saya trus
langsung jatuh sayang
langsung sama mereka, trus
abis itu ga melarang lagi.
Aku waktu bawa pulang
sudah 2 tahunan disini.
C2
Bandung karena ibu subyek
terlalu mengkhwatirkan
keadaan subyek. Setiap kali
subyek menelepon ibunyakarena ingin berkeluh kesah,
selalu tanggapan ibu subyek
adalah menyuruh subyek
pulang.
Ibu subyek mulai menerima
keputusan subyek masuk SOS
Desa Taruna setelah subyek
liburan pulang membawa
anak-anak, tanggapan ibu
subyek dan keluarga yang lain
sangat senang dan bahagia
karena kehadiran anak-anaktersebut, sehingga menganggap
anak-anak SOS Desa Taruna
sebagai cucu sendiri.
Kehadiran anak-anak di rumah
subyek membawa dampak
positif bagi diri subyek karena
dengan anak-anak tersebut hati
ibu dan keluarganya menjadi
luluh dan menerima keputusan
subyek untuk tetap bertahan di
SOS Desa Taruna
Kenapa ibu
baru pulang
setelah 2tahun di
SOS ?
Masuk bulan Agustus tahun
94, waktu itu saya masih
asisten, Saya langsung pegang rumah. Asisten tu 6-
7 bulan trus pegang rumah
sini tapi waktu itu liburan
panjang saya ngurus anak-
anak sekolah, anak-anak
banyak yang masuk SMP,
SMA jadi saya ga pulang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 195/214
183
banyak anak saya yang
masuk tapi bukan anak-anak
saya yang ini, kan waktu itu
saya pegang rumah katolik,ada yang masih disini, ada
yang sudah keluar. Yang
waktu itu ibu saya ga tau,
tapi yang apa
namanya..kemudian kan
dipencar-pencar. Ini
mendirikan rumah muslim,
trus anak-anaknya kecil-
kecil jadi soalnya waktu itu
juga kesulitan juga sih..kan
pendidikan agamanya tu loh.
Kan kalau ke Gereja sayakan cuma bisa ngopyak-
ngopak ga bisa nyontoni ga
bisa apa.mo doa di rumah
paling anak-anak ta suruh
doa, aku cuma nemenin to
tapi ga ikut serta dalamnya
padahal biasanya kalau
rumah-rumah itu kan ada
doa pagi, doa malam mau
tidur itu kan doa bareng,
nanti bangun pagi doa
bareng. Kalau aku ga bisa
melakukan gitukan rasanya
gimana gitu ya. Anak-anak
dipencar-pencar itu karena
kebijaksanaan pimpinan
kalau saya sih sudah ga
masalah, anak-anak juga
sudah ga masalah, la waktu
dipencar-pencar ja nangis-
nangis juga. Trus 96 awal
kalau ga salah baru saya
disini sebagai rumah muslimdengan anak-anak yang baru
semua. Awalnya 1 dulu trus
datang 1, trus datang 4, trus
akhirnya anak-anaknya
banyak , trus datang 1 satu
terus sekarang jadi 7. Yang
lain sekarang yang 1 sekolah
C1
C2
Pimpinan SOS Desa Taruna
Semarang memberi perintah
bahwa subyek menempati
rumah katolik di A3 karena Ibu
Asuh di rumah tersebut akan
keluar dari SOS Desa Taruna.
Subyek tidak terlalu
bermasalah menempati rumah
tersebut tetapi karena
perbedaan keyakinan antaradirinya dan anak-anak asuhnya
menyebabkan subyek sulit
memberi keteladanan pada
anak-anak tentang pendidikan
agama, sehingga subyek hanya
memotivasi anak-anaknya
untuk tetap taat beribadah
menurut agama mereka, dan
tidak bisa ikut terlibat dalam
pendidikan agama anak-anak.
Kebijaksanaan SOS Desa
Taruna memisah anak-anak di
rumah A3 untuk ikut ibu-ibu
yang katolik karena melihat
kesulitan subyek memberi
teladan tentang pendidikan
agama, walaupun subyek
bersama anak-anaknya sudah
tidak terlalu bermasalah
mengenai hal tersebut. Rumahsubyek akhirnya menjadi
rumah muslim dengan anak-
anak baru yang juga muslim.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 196/214
184
di luar, sekolah di Magelang,
trus di Temanggung itu di
Bina Grahita, kan karena
keterbelakangan mental, adayang sudah pulang itu
anaknya nakal buanget , di
pendopo di sel. Yang
dirumah 7. Jadi ya trus kalau
kemaren lengkap mbak,
kemaren minggu kemaren
pada ngumpul semua jadi
rumahnya ga cukup,
tidurnya harus pindah-
pindah, masak 1 kamar 4
orang , da yang lain kasurnya
dibawa keluar biar cukup.Bagaimana
tanggapan
keluarga
sekarang ?
Bapak sama kaya ibu, ga
dukung tapi ya bapak
nyantai aja. Sayakan no.1
dari 6 bersaudara, adik-adik
saya sudah pada menikah,
sudah pada kerja, sudah
pencar-pencar, sudah punya
anak. Sekarang di rumah
tinggal bapak-ibu tinggal
berdua. Sekarang mereka
biasa saja maksudnya gini lo
mbak,saya tu dari kecil saya
terbiasa dibebasin untuk
memilih tapi harus
bertanggung jawab terhadap
pilihanmu. Jadi saya dan
saudara-saudara saya yang
lain dibiasakan bebas
memilih tapi kamu harus
bertanggung jawab dengan
pilihanmu. Dari kecil semua
dibegitukan, jadi kemudian
saya memilih ini ga adayang menentang, cuma ibu
saya ini keberatan belum-
belum sudah memutuskan
tidak menikah gitu.
Sekarang aja kalau
nginepnya aja mesti suruh
tidur sana-sana. Kalau
C2
C2
Awalnya bapak subyek juga
tidak menerima keputusan
subyek masuk SOS Desa
Taruna sama seperti ibu
subyek dikarenakan bapak
subyek cukup terkejut dengan
pilihan subyek, tetapi bapak
subyek lebih bersikap netral
dan demokratis sehingga lebih
menghargai keputusan subyek
untuk menentukan pilihan
hidupnya sendiri asalkan
subyek dapat bertanggung
jawab atas keputusannya
tersebut.
Keluarga subyek tidak ada
yang menentang keputusan
subyek untuk masuk SOS Desa
Taruna karena keluarga subyek
terbiasa dengan pilihan
masing-masing pribadi,
sedangkan ibu subyek bukan
menentang hanya khawatir pada subyek yang terlalu
terburu-buru memutuskan
masuk SOS Desa Taruna
dengan konsekuensi tidak
menikah.
Keluarga subyek sangat senang
bila subyek datang ke rumah
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 197/214
185
mereka tahu kalau saya
datang mereka pada datang.
Saudara saya jarang kesini,
kan pada kerja. Tapi kalaulebaran kemaren saya ga
pulang mereka yang kesini.
mereka dengan membawa
anak-anak. Hal ini membuat
subyek yakin bahwa anak-
anaknya diterima dandisayangi oleh keluarganya.
Pada
awalnya
hambatan
apa yang
ibu hadapi ?
Penyesuaian , anak-anak
penyesuaian ibu baru,
sedangkan saya penyesuaian
jadi ibu karena saya belum
pernah jadi ibu itu kaya
apalagi orang di luar yang
masuk ke lingkungan sini
sudah apa namanya mbak,
perlu penyesuaian. Apalagi
ditambah dengan jadi ibukan sesuatu bagi saya kan
kaya apa jadi ibu, masih apa
lagi saya hobby masih
keluyuran seneng pergi
kemana-mana. Trus disini
aku harus menyesuaikan
menjadi sosok seorang ibu
harus jadi teladan anak-
anaknya, harus jadi
penengah, ngatur Rumah
Tangga, harus masak harus
bikin menu. Lo kalau sore
belajar bersama anak-anak
kalau ga belajar dulu yo
pasti gejolak nganu to
mbak, saya juga stres
sendiri, anak-anak juga stres
sendiri dengan aturan-aturan
baru saya. Apalagi waktu
saya masuk tu anak-anaknya
remaja, ABG lagi gitu lo.
D1 Subyek merasa tidak yakin
pada kemampuan dirinya
karena subyek perlu
menyesuaikan diri dengan
lingkungan SOS Desa Taruna
yang baru dikenalnya,
menyesuaikan diri dengan
anak-anak, dan menyesuaikan
diri dengan peran sebagai ibu,
yang selama ini belum pernahia jalani. Subyek mempunyai
hobby traveling tetapi setelah
masuk SOS subyek harus di
rumah menjadi sosok ibu yang
harus menjadi teladan, menjadi
penengah, mengatur Rumah
Tangga, dan mendampingi
anak dalam belajar
Selama di
SOShambatan
apa saja
yang pernah
ibu alami ?
Waktu itu dengan 2 anak.
Dulu waktu masih denganibunya yang dulu ini 1 anak
ini dipercaya ada 2 adiknya
suruh jaga adiknya kembar.
La anak ini disuruh menjaga
adiknya, jadi segala sesuatu
tentang adiknya disuruh
melayani dari mandi sampai
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 198/214
186
pakaikan baju sampai segala
macem harus anak ini yang
melayani. Padahal menurut
saya waktu itu kalau anakkelas1 dan 2 sudah harus
bisa mandiri soalnya bukan
balita gitu kan,sudah harus
bisa pake baju sendiri. La
itu namanya ya itu mungkin
cara saya yang salah. Jadi
anak itu jadinya ga seneng
trus ibunya suka ngirim
permen atau kue hanya
untuk bertiga. Ibu yang
rumah dulu kan sudah
keluar kan suka ngirimi untuk 3 anak, padahal
anaknya kan banyak.
Otomatis yang terima kan
saya, la kesalahan saya itu
kue yang untuk bertiga itu
ta bagi untuk orang
serumah. Ga berkenan di
hati. Kan ibunya ngirim
surat bahwa ini hanya untuk
bertiga tapi sesuatu yang
tidak bagus untuk yang lain
tapi mungkin karena cara
saya yang salah, kan
seharusnya saya harus minta
izin dulu trus apa kalau ga
saya minta mereka yang
membagikan. Sekarang saya
bisa gitu setelah saya belajar
banyak, tapi waktu itu saya
baru awal-awal melihat
yang seperti itu yang ga pas
di hati saya, trus saya
bertindak. Akhirnya ya konfliknya dari situ ,
akhirnya anak itu
menentang saya gitu dengan
sengaja menentang, ya
hanya 1 itu yang 2 malah
ga, malah santai-santai saja,
malah tidurnya sama aku
C1
B2
Ada satu anak yang selalu
ingin membuat marah subyek
dikarenakan waktu dulu anakini dipercaya oleh ibu yang
dulu untuk merawat adik
kembarnya, padahal adik
kembarnya sudah kelas2
,menurut subyek seharusnya
anak-anak ini sudah dapat
mandiri, selain itu subyek
tanpa izin membagi makanan
yang diberi oleh ibu yang dulu,
padahal makanan tersebut
hanya untuk 3 anak.
Subyek tidak suka dengan hal
ini maka subyek membuat
aturan sendiri dan hal ini
membuat anak tersebut marah
dan selalu membuat masalah
dengan subyek Subyek
mempunyai peraturan sendiri
dalam mengatur rumah nya
seperti adanya prinsip bahwa
anak yang sudah masuk
sekolah sudah harus mandiri
dan akan memperlakukan
anak-anak dengan adil,
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 199/214
187
juga. Ga masalah ko kalau
dia tidur dengan memeluk
foto ibunya, trus aku juga ga
masalah kalau yang 1 tidur pake daster ibunya. Saya
juga ga merasa tersaingi
atau apa saya bisa
memaklumi, tapi cuma
sering, mengirimi hanya
untuk mereka bertiga, saya
nya yang ga terima. Ya itu
bagi saya kesalahan terbesar
ta inget-inget dari sekarang,
saya ga boleh melakukan
seperti itu lagi. Kalaupun
saya harus tanya izin dulukalau ga memberi
pengertian biar dia sendiri
yang membagikan gitu to.
Akhirnya dia membangkang
saya terus, pokoknya ada
saja perilaku dia yang bisa
pengen buat saya marah.
Waktu itu kan saya
menahan-nahan ya ternyata
ini meledak, tahan-tahan
saya ga pengen melayani ya
saya tau jelas disengaja
sampe ga pulang, sampai
dia ngajak adiknya adik
rumah yang memang nakal
sekali. Jadi 2 anak yang
membangkang yang laen sih
nggak yang lain biasa-biasa
saja. Malah yang lain malah
e..lebih cepat dekat,
mungkin karena anak
remaja trus saya orangnya
demokrasi. “kamu bolehasal kamu ngomong sama
ibu., kamu boleh pulang
sekolah maen ke rumah
temannya tapi kamu harus
pamit dulu sama ibu gitu ga
papa,” gitu mbak. Untuk
aturan saya ga saklek banget
B1
C1
C2
Anak tersebut selalu
melanggar aturan yang di buat
subyek dan perilakunya selalu
membuat subyek marah, tetapi
subyek hanya bisa menahan
emosinya saja terhadap anak
itu.
Anak subyek yang lain mudah
dekat dengan subyek karena
subyek menerapkan pola
pengasuhan yang demokratis,
sehingga subyek memberikebebasan pada anak-anaknya
tetapi tetap bertanggung jawab
atas kebebasan tersebut.
Kedekatan dengan anak-anak
terjalin karena adanya
komunikasi yang cukup baik
antara subyek dengan anak-
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 200/214
188
ada omongan, izin, ada
pertanggung jawaban
keuangan dan segala
macem, yang laen bisa tapi ya itu tadi gara-gara itu tadi.
Ya itukan akhirnya meledak
itu malem, saya sampe
pingsan, ga bisa mengontrol
emosi, waktu itu dia ga
pulang seharian, kalau
makan malem pulang hanya
untuk makan. Kan
makannya 1 meja gini
mbak, dia ga mandi ga apa
dia makan, saya masih diam
tapi sudah banyak sekalitumpukkannya, habis itu dia
keluar, trus ini piringnya
masih disitu sengaja buat
gara-gara saya masih diem,
udah selesai semuanya saya
kunci, tapi kunci masih di
pintu, paling ga kalau
mereka totok-totok ada yang
bisa bukain. Trus semua
tidur lampu dimatiin, trus
dia ga totok-totok tapi
gedor-gedor, teriak-teriak
“Siapa yang berani ngunci
pintu, kamu bukan ibuku,
ngapain “ trus yang keluar
malah si Lina bukain pintu,
ga terima kasih malah
marah-marah sama Lina itu
malah gelut, jambak-
jambakan, masak aku ibu
denger kaya gitu ga keluar
dari kamar. Trus aku keluar
dari kamar ta pisah “sudahmalam” ganti dia yang
maki-maki aku, aku diusir
“kowe du ibuku muleho
neng malang, omahmu neng
Malang” Itu saya
meledaknya disitu mbak,
langsung saya punya tenaga
C1
anaknya
Anak subyek memaki-maki
subyek karena waktu anak ini
pulang tengah malam semua
orang rumah sudah tidur dan
pintu terkunci dan lampusudah mati, hal ini membuat
anak tersebuit marah lepada
subyek. Mendengar makian
dari anak itu, subyek spontan
melakukan perlawanan fisik
karena emosi yang sudah tidak
dapat tertahankan lagi. Emosi
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 201/214
189
ekstra, si anak itu bisa
ta..kan rambutnya kan
panjang, bisa ta jambak,
gini sret, trus ta gulung, trusta tindihi trus ampe nganu
gini itu emosi saya meledak
tinggi sekali, aku sampe
teriak-teriak sampe histeris,
ada yang lari ke tempat Pak
Hendro gitu, trus saya
diangkat gini supaya anak
ini bisa nganu apa namanya
sudah ta tindihi sampe ta
jotos, sambil teriak-teriak
gitu semua kejengkelan saya
terpendam sekian lama trus begitu akhirnya diginikan
pingsan saya, ga tau apa
yang terjadi. Jadi waktu itu
saya langsung darah tinggi ,
kalau biasanya darah saya
90-60, 80-60, tapi begitu
130 saya jatuh, jadi memang
darah saya tu rendah. Semua
orang marah gitu sama dia,
karena dia waktu si Rumah
Sakit yang nungguin tu saya
sampe pingsan di Elisabet,
karena apa nungguin dia
dari pagi sampe malem jam
1 harus cari darah apa
hemoglobin putih-putih atau
trombositnya tu turun
sedangkan di Elisabeth
kehabisan stok, jadi harus
ke PMI . Jadi jam 1 jam
setengah satuan malam saya
sama Pak Hendro, sangking
lemesnya ya..kalau sekarangada kantin Elisabeth kalau
jaman 95 apa ada kantin,
harus keluar kan? Saya
ditangga tu dari Ruang
Teresia tu mbak jatuh
ditangga itu gara-gara
belum makan , kalau telat
subyek yang akhirnya meledak
dipicu oleh penumpukkan
emosi yang subyek lakukan
selama ini dan belum pernahdiungkapkan karena subyek
hanya memendam
kemarahannya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 202/214
190
nengok aja dia langsung
marah-marah infusnya
dicopoti, “Lo ibukan naik
bus ke sini ga bisa tepatwaktu”, keras banget
anaknya. Ya udah gara-gara
dia saya kaya diamankan
gitu, biar anak-anak ga
boleh masuk dulu biar saya
tenang. Sekarang sudah
menikah, tapi setelah itu ya
baik-baik, kan terus
dipencar pindah-pindah
rumah, trus baik gitu sama
saya, sama sekali ga da
gesekan atau dendam itu.Ya cuma letupan emosi gitu
aja, dia emosi sama saya,
saya juga. Begitu sudah
selesai ya sudah, tapi abis
itu baik. Jadi nonton TV ja
disini walaupun rumahnya
sudah dipencar-pencar,
sayang sama saya jadi
dibilang dendam ya ga da
sama sekali, aku ketemu
sama dia ya biasa-biasa saja,
dia menikah aku juga
datang, dia kesini minta doa
restu. Ya itu apa warna aja
kalau aku bilang. Kalau kita
berdua mengingat-ingat itu
ya tertawa ko bisa ya. Lucu
kan?
Sekarang sudah menikah di
Yogya. Waktu itu saya ga
telepon ibu saya, akhirnya
saya ke Psikolog untuk diri
saya sendiri Bu Erna psikolog saya dari awal
disini sampe sekarang. Jadi
kalau ada sesuatu yang saya
sendiri merasa terganggu ga
bisa ngatasi saya ke tempat
Bu Erna di LPT. Ya ga
papa, saya tu ga keberatan
C2
C2
Setelah peristiwa meledaknya
emosi, subyek dan anak itu
menjalani hubungan yang lebih
baik karena keduanya
menganggap peristiwa tersebut
sudah berlalu dan sudah tidak
ada dendam, perilaku anak inimenjadi menyenangkan dan
bisa lebih terbuka dengan
subyek walaupun anak ini
sudah pindah rumah tetapi
kalau nonton TV tetap di
rumah subyek. Ketika anak ini
akan menikah datang ke
subyek untuk minta doa restu
dan subyek pun datang ke
pernikahannya untuk
memberikan restunya .
Subyek sering ke Psikolog
kalau sedang mempunyai
masalah baik masalah diri
sendiri maupun masalah anak-
anak, karena subyek tidak
berani lagi menelepon ibu
untuk berkeluh kesah tentang
masalahnya dan subyekmemanfaatkan fasilitas PA.
SOS Desa Taruna seperti
adanya kerja sama dengan
Lembaga Konsultasi UNIKA
agar ibu-ibu yang mempunyai
masalah dengan anak-anaknya
dapat mengkonsultasikan pada
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 203/214
191
untuk hal-hal gitu tapi saya
nyaman gitu, saya tau apa
yang harus saya lakukan
gitu. Karena saya tu dibimbing Bu Erna untuk
mengenali diri saya sendiri
selama 1 tahun, saya selalu
didampingi. Pada akhirnya
kalau saya mengenal Bu
Erna berhasil membimbing
saya untuk mengenal diri
saya sendiri, ketika terjadi
sesuatu ko aku begini ya
pasti gitu kan, biasanya gini
ko sekarang gini berarti ada
sesuatu yang ga beres daridiri saya gitu, kalaupun ga,
kalaupun kalau Bu Erna
kasih solusi, saya coba
terapkan tapi saya ga bisa,
trus saya balik lagi, saya ga
bisa Bu Erna. “coba cari
cara lain gitu “. Kalau saya
sih mendidik anak lebih ke
pengalaman saya
dikeluarga aja gitu ya kalau
basic nya Bk itu saya ambil
waktu ada masalah,
pendekatan pada anak saya
lebih alamiah saja
perjalanan saya waktu kecil
saya begitu disayangi. Masa
kecil saya kan bahagia, jadi
saya kepengen mereka juga
merasakan hal yang sama
seperti saya. Saya gampang
banget sayang sama anak-
anak meskipun saya dulu ga
suka anak, ga bisa bergaulgitu, sama anak-anak pada
awalnya. Karena dulu saya
kecilnya ikut nenek saya
jadi cucunya cuma sendiri,
jadi cucu tunggal. Akhirnya
saya ga pernah berinteraksi
sama anak kecil, saya ga
C2
C2
psikolog.
Subyek merasa menemukan
seseorang yang dapatmembimbing dan
mendampingi dirinya dalam
kesulitan yang dihadapinya di
SOS Desa Taruna dan lebih
mengenal diri subyek
Subyek berharap kalau anak-
anak yang diasuhnya juga
merasakan kebahagiaan masa
kecil yang pernah subyek
alami dulu menyebabkan
subyek ingin menyanyangi
anak-anak. Waktu dulu subyek
tidak terlalu menyukai anak-anak tetapi karena
dikondisikan untuk hidup
bersama-anak-anak,
menyebabkan rasa sayang pada
anak-anak datang dengan
sendirinya tanpa disadari dan
subyek mulai merasa bahwa
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 204/214
192
bisa dulu. Kalau ada anak
kecil didekat saya diem aja
gitu, ga bisa aku ngomong
apa dengan terpaksa ya, saya harus berinteraksi
kemudian berkomunikasi
belajar bagaimana nganu
anak. Pada akhirnya tumbuh
sendiri rasa sayang sama
anak. Kalau dulu ga bisa
tidur sama anak, kalau
sekarang saya tidur sendiri
malah saya bigung. Kalau
cuti ga bawa anak saya
kelimpungan bener mbak,
sepi banget saya kesepian.Ketika mereka pergi ada
acara, pergi nonton sampe
ke MCd kan sampe sore
sampe jam 4 dari jam 9
sampe jam 4 saya dirumah
bigung, jalan sana-sini ko ga
datang-datang. Sekarang
justru menikmati saya
dengan anak-anak gitu, ada
acara cerita untuk anak saya
menikmati keberadaan saya
ditengah-tengah anak-anak.
Kan itu digilir . Cerita dari
buku-buku boleh cerita
pengalaman. Kan buat kita
lebih deket dengan anak-
anak, kalau hari minggu
anak-anak ngaji juga, la
saya juga mendampingi.
Mereka disini dengan guru-
guru. Saya rasanya enak
gitu dengan mereka dengan
segala kenakalan mereka,dengan kelucuan mereka
saya bisa sangat menikmati.
Saya sudah 14 tahun disini.
Ada banyak konflik karena
saya ga tau kenapa Tuhan
memberi anak-anak yang
luar biasa. La itu kenapa
D2
C2
D2
kehadiran anak bagi subyek
sekarang sangat penting. Kalau
dulu subyek susah bergaul
dengan anak-anak karenasubyek tidak pernah hidup
bersama anak kecil, subyek
tinggal bersama nenek
Kehadiran anak-anak membuat
subyek menjadi lebih berarti
karena anak-anak
membutuhkan subyek untuk
mengasuk mereka sehingga
subyek merasa lebih dekat
dengan anak-anak terutama hal
ini dirasakan waktu acara
cerita anak. Selain itu subyek
juga menikmati kebersamaan
bersama anak waktu menemani
anak-anak ngaji pada hari
minggu.
Menurut subyek anak-anak
yang diasuh olehnya adalah
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 205/214
193
saya harus riwa-riwi ke
Psikolog, Psikiater gitu. Itu
bagian dari perjalanan yang
semua orang sudah angkattangan, saya sampe kemaren
di forum itu sampe semua
orang sudah angkat tangan,
kenapa saya ga boleh juga
angkat tangan saya gitu.
Padahal saya sendiri
sebelumnya sudah tidak tau
apa yang saya lakukan, jadi
hampir semua anak saya
jurusannya ke P2GPA,
kalau ga ke Pak Ismat
Yusuf tapi ini sudah..Makanya saya kenal sama
Bu Asih, sama Bu Lita
karena anak-anak saya,
kadang saya malu mbak, “lo
Bu Riri lagi..Bu riri lagi ko
ga bosan to bu datang
kesini?”, trus saya bawa
anak si A gitu ya kesana,
masalahnya berat, “la yo
kok jadi anaknya Bu Riri,
kenapa ga jadi anaknya ibu
yang lain” gitu. “Kenapa
harus ngumpul disitu?”,
“Saya juga ga tau” saya
bilang gitu. Jadi kalau
kumatnya bareng-bareng
..wah saya tu sudah ga kuat
gitu, kenapa sih ta bela-
belain gitu. Ada sisi
manusia ya protes kenapa ta
bela-belain sampe stres
sampe gini, wong mereka
bukan apa-apa saya, jugamuncul itukan manusiawi
itu perasaan.
anak-anak yang perlu
penanganan khusus, dengan
demikian subyek sering
membawa anak-anaknya untuk pergi ke Psikolog atau
Psikiater. Subyek merasa tidak
sanggup lagi menghadapi
anak-anaknya tersebut karena
subyek merasa tidak menyerah
untuk mengasuh anak-
anaknya.
Apa yang
membuat
ibu tetap
bertahan di
Itu olah batin, saya
berbahagia karena bertemu
dengan banyak orang-orang
yang ngajari saya seperti itu
C2 Subyek gembira dan senang
karena dengan masuk SOS
Desa Taruna subyek dapat
bertemu dengan orang-orang
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 206/214
194
SOS? gitu lo mbak, jadi waktu
saya sudah ruwet saya
biasanya diem saya ga tau
apa-apa, kan aku bilang akuga tau apa yang harus aku
lakukan sama mereka juga
aku bilang aku ga tau mo
apa monggo terserah sama
mereka , aku mo diem gitu.
Tanya gitu sama mereka,
kalau aku mo diem aku diem,
kalau mo nangis ya ku mo
nangis, teriak kenceng
sampe tetanggaku kesini.
Kalau Sholat nangis sama
Tuhan ya nangis “ Aduh Tuhan ko aku bertubi-tubi
kaya gini aku ga kuat gitu
mbok ,satu-satu, jangan
langsung brek , saya t u
langsung kaya terpuruk.
Biasanya bareng apa lagi
kalau berempat meninggat
semua kemana dicari ga tau,
minggat itu berempat sampe
berhari-hari ga pulang gitu.
Orang tua bigung, kan ini
minggat karena apa? Kadang
aku ga tau permasalahannya,
langsung pergi begitu aja.
Ternyata karena memang
konsep tentang rumah tu ga
ada pada mereka karena
memang asalnya mereka
tinggal di hutan, kan saya
punya itu kan 4. Tapi orang
kan ga melihat dibalik itu
semua kan mbak,orang kan
melihatnya mesti diseneniibune, ini mesti apalagi
ketika mereka ditanya
mereka bilang ga boleh
pulang sama ibu. Bikin saya
down pengen keluar tu itu,
saya ga melakukan yang
seperti itu ko mereka
D1
yang dapat mendampinginya
dalam menjalani kehidupan di
SOS Desa Taruna
Masalah dengan anak-anak
yang membuat subyek sakit
hati dan ingin keluar dari SOS
Desa Taruna karena ada 4 anak
subyek yang pergi tidak
pulang-pulang selam berhari-
hari membuat cemas subyek
dan membuat persepsi negatif
pada diri subyek karena dikira
4 anak itu pergi karena
dimarahi oleh subyek.
Ditambah lagi keempat subyek
mengatakan kalau subyeklah
penyebab keempat anak ini
tidak pulang, dan tidak boleh
makan. Padahal subyek merasa
tidak ada masalah dengan
anak-anak ini Subyek merasasedih karena keempat anaknya
ini tidak menghargai
perjuangan subyek untuk
mengasuh mereka dan juga
subyek merasa difitnah atas
perilaku yang tidak sama
sekali dilakukannya.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 207/214
195
ngomongnya seperti itu saya
terluka, tersakiti ketika
mereka melakukan seperti
itu. Saya ga boleh makansama ibu, padahal makanan
ada disitu, mereka kan ga
berani makan sendiri karena
rumongso salah mo makan
kan pekewoh, kan akhirnya
ga makan. Padahal makanan
tu selalu tersedia ,masak ada
magicjar tak masukin
lemarikan ya ga mungkin to.
Saya tu frustrasinya kalau
diputar balik gitu saya kan
sungguh-sungguh gimana caranya ya mendidik
mereka, mengasuh mereka
pengennya mandiri,
bertanggung jawab tapi
prosesnya kan ga gampang
ya, kan susah banget saya
paling terluka kalau dibalik-
balik gitu. Padahal aku
gimana caranya jadi ibu
yang baik gitu to mbak, kan
saya meneladan ibu saya,
bagi saya ibu saya tu
perempuan hebat gitu lo,
anak-anak semua gitu semua
begitu terkesannya sama ibu
saya. Karena dapat membagi
waktu antara wanita karier
sama ibu Rumah Tangga
semua tertangani, ga da
yang terteter . Ada masalah
seberat apapun begitu
tegarnya dibanding bapak
saya, ya mungkin karena bapak saya anak tunggal ya
itu mungkin. Ibu saya kaya
menghandel semua, begitu
hebatnya dimata anak-anak
gitu lo mbak. Otomatis saya
menjadi ibu, saya pengen
seperti ibu saya, sampe
D2
Subyek hanya ingin mendidik ,
mengasuh anak-anak dengan
baik supaya mereka dapat
mandiri dan bertanggung jawab. Tetapi subyek sadar
bahwa harapan sederhananya
sangatlah sulit untuk dicapai.
Subyek berharap dirinya dapat
menjadi ibu yang baik seperti
ibu subyek yang dapat
mengatur rumah tangga dan
karier dan tidak ada yang
dinomor duakan. Ibu subyek
ádalah sosok ibu yang kuat
dalam menghadapi masalah
seberat apapun.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 208/214
196
jangka panjang harus saya
persiapkan sampe sekarang.
Apalagi kalau apa namanya
kalau pendidikan mental itulo mbak, penting bagi saya.
Saya banyak bertanya ke
pakar-pakar, mental tu perlu
dipersiapkan mulai dari
sekarang gitu mbak. Saya
mempersiapkannya juga
mulai dari awal saya sudah
mempersiapkan. Ketika
menghadapi gini ga
langsung bruk bunuh diri
atau segala macem. Trus dari
kecil-kecil itu saya sudahmemasukkan nilai-nilai
segala macem. Trus itu saya
sungguh-sungguh , dibalik
gitu saja kan saya ko gitu
saya yang saya tersakiti tu
disitu sampe teriak-teriak,
muntah-muntah. Kemudian
itu dari bapak-bapak
pimpinan dan bapak
pembina itu percaya pada
mereka tanpa ngecek itu,
saya tersakiti bener mo
pulang bener , keluar bener.
Kan saya tersakitinya saya tu
mereka saja ga pernah
berkunjung, ikut andil dalam
pengasuhan, mereka ga tau
apa yang saya lakukan
terhadap mereka. Ko ujung-
ujungnya ketika saya
dipanggil ko yang salah aku,
kalaupun salah (aku begitu
orangnya keras) bapak kasihsaya solusinya, saya ga papa
disalahkan tapi bapak kasih
saya solusi supaya saya tau
apa namanya harus
bagaimana menghadapi
anak-anak yang spesial ini.
Kaya gitu mbak,saya sudah
D1 Subyek merasa kecewa, sakit
hati karena anak-anak yang
diasuhnya membuat fitnah
pada dirinya sehingga subyek
merasa pengabdiannya selama
ini sia-sia dan tak berarti.
Subyek kehilangan
kepercayaan dari Bapak
pimpinan dan pembina karena
bapak pimpinan lebih percaya
dengan pernyataan anak-anak
itu dan tidak memeriksa ulang
apa yang sebenarnya terjadi ,
hanya menyalahkan subyek
dari satu pihak saja..
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 209/214
197
mo keluar , sudah pamit Pak
Wijoyo sudah hampir semua
anak-anak antik-antik
semua. Pokoknya ini jempol4, bener itu tahun lalu itu
mbak, saya sudah berkemas-
kemas sudah semua ta pak
semua. Anak-anak semua
sudah dipersiapkan sudah
berkonsultasi ke Bu Erna,
dah semua ta persiapkan
dalam 1 tahun Bu Erna
bilang paling tidak 1 tahun
Bu Riri mempersiapkan
anak-anak semuanya untuk
saya tinggalkan, karena sayasudah begitu terlukanya
sekian belas tahun, saya
jungkir balik kaya gitu
hampir sendiri kan 70-80%
saya sendiri. Ko tahu-tahu
berakhirnya cuma dituding
kaya gitu ya sakitnya yo
beneran gitu. Saya ga terima
kalau memang saya dirasa
itu kesalahan saya ya saya
kan ra iso, kan saya ga
mampu , kan yang kasihan
anak-anak, biar lebih baik
saya mundur biar mereka
dapat ibu yang lebih baik
dari saya, ya ga boleh Pak
Wijoyo, “Ya mbok dipikir
dulu, kenapa ko kamu keluar
apa mereka akan menjadi
lebih baik? Kalau kamu
keluar trus mereka menjadi
nganu..” “Ya kan saya ga
tau daripada sama sayasalahe banyak, dari pada
mereka menjadi itu, aku
dosa” Itu sampe Sinta yang
kecil sudah ta siapke, nanti
ibu sudah ga disini lagi,
kaya orang mo cerai. Itu lo
tapi kalau kamu liburan mo
C1 Subyek merasa dirinya
berjuang sendiri dalam
mengasuh anak-anak Desa
Taruna dan merasa
pengabdiannya sia-sia karena
SOS Desa Taruna tidak banyak
memberikan sedikit
pemecahan tentang masalah
yang subyek hadapi.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 210/214
198
ketempat ibu, nanti ta
jemput apa segala macem
nanti ta persiapke.
Saya bisa bertahan karenasaya menerima anak lagi si
Puput yang rambutnya
segini, kalau si Vira tu
anaknya juga berat juga
klien Bu Erna juga. Trus
datang si Puput ternyata
lebih dari Si Vira , ternyata
masalahnya lebih besar lagi
ta bawa ke P2GPA, setelah
mereka tau ya ampun..Bu
Riri, gitu “Ini gimana?
Rasanya anak-anak janganditinggal dulu, saya kasihan
juga sebenarnya sama Bu
Riri pengen kehidupan yang
laen tapi ini anak-anak butuh
ibu yang seperti anda, kalau
ga nanti kalau dia ganti ibu
gitu aja dia sudah jadi, ini
masalahnya semua. Saya
untuk mengembalikan
pikiran saya konsep saya
tetep disini susah karena
saya sudah begitu siapnya
pergi, ternyata saya
membalik lagi gini
kemudian saya gitu
kemudian ada Pak Trisno
dari pusat pas berkunjung
kesini juga lihat kamar saya
“Itu apa Bu Riri ko sudah
dipak-pakin?” “saya tinggal
berangkat” Pokoknya ga..ga
bisa pokoknya ini saya akan
bantu ibu, ga akan terjadilagi yang seperti itu, saya
ikut mengawasi, akan datang
setiap bulan membantu
membenahi segala sesuatu
yang ga beres. Saya setiap
kali akan berkunjung akan
datang ke tempat Bu Riri
C2
C2
Subyek dapat bertahan hinggasekarang karena mendapat
anak lagi yang mempunyai
masalah yang lebih berat dari
pada saudara-saudaranya.
Walaupun anak-anak subyek
mempunyai masalah yang
cukup berat dengan diri
mereka sendiri, tetapi hal
tersebut membuat subyek tidak
tega meninggalkan anak-
anaknya dan merasa bahwa
anak-anak membutuhkandirinya
SOS Desa Taruna membantu
subyek menghadapi masalah
anak-anaknya dengan
menghadirkan sosok Pak
Trisno seorang Bapak
Pimpinan SOS Desa Taruna
Pusat. Hadirnya Pak Trisno
membuat subyek terkagum-kagum karena Pak Trisno mau
membantu subyek dalam
mengawasi anak-anak dan
setiap bulan selalu datang
untuk berkomunikasi dengan
anak-anak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 211/214
199
yang anak-anaknya spesial
semua. Dan kemudian trus
terpantau dari pusat kan
kemudian mulai ditata lagifungsi-fungsi yang kemaren
tidak berjalan ditata lagi,
jadi ada 2 hal di dalam
rumah ga nyaman, situasi di
SOS sendiri tidak nyaman
dan tidak aman, kan banyak
pencurian ga gitu kan
apalagi kita perempuan
harus menjaga anak-anak
dalam tidur pun harus
bertanggung jawab kaya
gitu. Sampe ada maling sayahadapi sendiri. Sampe ada
yang bilang Bu Riri tu
manusia pilihan, kalau aku
kaya gini mendingan ga
usah dipilih aja, manusia
pilihan Tuhan dikasih anak
kaya gitu, aku kalau
masalahnya kaya gitu aku ga
usah aja dipilih Tuhan,
rasane rekoso banget ya
kaya gitu mbak, tapi saya
pikir-pikir pas ta rasain ya
emang ga enak banget , tapi
ya kalau santai ya sudah gitu
ya enak lagi gitu, ga masuk
ke hati biarin aja orang, itu
kalau sudah ini jalanku.
Kalau sudah emosi ya sudah
menumpuk kalau da malam
saya sok berdialog dengan
diri saya sendiri, ko kamu
mau kaya gitu. Kenapa
begitu kan diajari samaRomo Bambang untuk
berdialog dengan diri, olah
batin banyak diajari.
Kemudian di Suralaya saya
juga pernah dibawa kesana
sama Pak Trisno saya stres.
Saya stres mbak, jangan
C2 Subyek banyak belajar dalam
mengolah emosinya dari Romo
Bambang yang mau
mengajarkannya cara berdialog
dengan diri. Cara yang
diajarkan Romo Bambangternyata dapat membantu
subyek untuk mengatasi
masalah-masalahnya
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 212/214
200
dikira saya stres mbak,
sampe linglung juga pernah
ya tapi saya bersyukur saya
bertemu dengan orang-orangyang banyak beri suntikan
yang kemudian saya bisa
berpikir luas, panjang ga
emosian, menerima segala
sesuatu tu lebih enak.
Bagaimana
keadaan
anak-anak
setelah Pak
Trisno
datang ?
Mereka lebih tersapa, yang
kecil-kecil wah sudah
..orangnya duduk ada yang
dirambut, ada yang di..wah
mana-mana. Udah penuh
Orangnya juga menikmati
gitu. Ya sadar diri posisisaya disini sebagai bapak,
jadi ga da kata saru, anak-
anaknya dimana-mana.
Bapak yo bapak kamu boleh
ngapain aja. Trus seneng
banget kalau Pak Trisno
kesini karena apa mbak,
karena dia datang ga sebagai
pimpinan tapi sebagai teman
anak-anak , bapaknya anak-
anak, jadi anak-anak seneng
”kesini lagi pak” ngobrol tu
ya ngobrol..saya tu terkesan
gitu lo ngobrolnya tidak
tentang petuah, tidak tentang
nasehat, menggurui,
intograsi ga, bener-bener
ngobrol sampe ketawa-
ketawa ngakak dan saya ikut
menikmatinya.Jadi bapaknya
anak-anak kalau ada
masalah sama sekali tidak
menyinggung sama sekaliga, saya pengen sekali bisa
seperti Pak Trisno,
komunikasi sama anak-anak
komunikasi antar individu
bisa asyik banget . Biasanya
anak-anak kalau bapaknya
dapang tu gini-gini, pergi
C2 Subyek terkesan dan
terkagum-kagum dengan Pak
Trisno karena dapat
mengadakan hubungan dan
komunikasi yang hangat pada
anak-anak sehingga anak-anak
merasa nyaman di dekat Pak
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 213/214
201
apa gitu kaku, tapi itu ga
bisa cerita. Padahal jarang
ketemu tapi kualitas
pertemuannya ya mbokdiledek kaya apa. Duduk di
bawah nonton TV, sambil
ndelosor , tiduran jadi ga ada
suasana resmi ga ada. Saya
terbantu.
Trisno.
Apa
harapan ibu
terhadap
anak-anak ?
Kalau saya punya visi yang
jauh tu mbak, saya pengen
anak saya mandiri,
bertanggung jawab, imannya
kuat. Saya ga masalah mo
agamanya apapun bagi saya
karena saya hidup dalam perbedaan selalu gitu.
Bertanggung jawablah
dengan semua pilihanmu.
Tidak harus menjadi orang
kaya tapi bisa menghidupi
diri sendiri udah hebat, ga
ngerepotin banyak orang,
sederhana tapi ko susah
untuk mengantarkan mereka
kesitu tu susah, kadang
e..tidak semua bisa
menerima kaya gitu.
D1 Subyek berharap anak-anaknya
bisa mandiri, bertanggung
jawab atas pilihan tersebut,
mempunyai iman yang kuat
dan dapat menghidupi diri
sendiri. Tetapi subyek merasa
bahwa keinginan sederhananyaternyata cukup berat untuk
dilaksanakan kerena tidak
semua anak dapat mewujudkan
harapan yang subyek
Bagaimana
sekarang
perasaan
ibu ?
Sekarang saya baik-baik
saja. Ya sekarang karena
situasinya seperti ini sadar
diri punya anak-anak yang
butuh dan anak-anak spesial
yang sangat butuh saya
bener mbak. Kasusnya ga
maen-maen bener gitu, jadi
apa saya fokus untuk
mendampingi ya saya sudah
belajar ikhlas. Jadi sekarangmeskipun apa namanya
orang berhak mengatakan
apapun tentang saya. Saya
sudah ga mudah merasa
gampang sakit hati gitu
sudah kan ga tau apa yang
saya lakukan terhadap
D2 Subyek sadar mempunyai
anak-anak yang sangat
membutuhkan bimibingannya,
jadi apapun kata orang subyek
terhadap anak-anaknya, subyek
tetap bertahan untuk selalu
fokus mendampingi anak-anak.
Perpustakaan Unika
7/24/2019 Dinamika Motivasi ibu asuh
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-motivasi-ibu-asuh 214/214
202
mereka, mereka berhak
memvonis saya. Tapi yang
diatas itu yang tau segalanya
dan saya bertanggung jawabnya yang utama sama
yang diatas, itu kemudian
saya ga stres-stres banget .
Kan prinsip saya ya dari Bu
Erna, yang penting Bu Riri
sudah melakukan yang
terbaik kalau itupun yang
terjadi ya sudah, diterima
j i ik ti j Y
Perpustakaan Unika