Dinamika kelompok motivasi

3
DINAMIKA KELOMPOK MOTIVASI Oleh: Nurussakinah 0906509752 Setelah materimengenai “Motivasi” disampaikan oleh Pak Dian Ayubi, tiapkelompok mendapatkan masing-masing 1 botol dan 3 karet gelang untuk melakukan games atau per Botol tersebut diletakkan di bagian ujung depan kelas. Di depan botol, ada 5 titik titik atau posisi untuk pelempar berdiri. Titik tersebut dibuat berdasarkan jarak d semakin jauh posisi atau titik tersebut, semakin tinggi poin yang didapatkan. Atura adalah tiap orang diharuskan melemparkan gelang karet ke leher botol tersebut. Jika berhasil memasukkan gelang karet ke leher botol, pelempar akan mendapat poin sesua melempar (minimal 5 poin). Namun, jika pelempar gagal memasukkan gelang karet ke le maka pelempar akan mendapatkan nilai minus sesuai lokasi dia melempar. Sebagai pema tiap orang mendapatkan 3 kali kesempatan untuk mencoba melempar gelang karet dari b posisi. Setelah permainan dimulai, tiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan melempar ge karet secara bergantian. Ketika pelempar memulai permainan, maka anggota kelompok y akan mencatatkan hasil poin yang didapat pelempar tersebut. Setelah semua anggota k mendapatkan giliran melempar, maka tiap orang disuruh untuk menghitung total atau j yang didapatnya dari hasil melempar tadi. Saya memulai melempar dari posisi terdekat dari botol dan gagal pada kesemp Kesempatan kedua saya melempar dari tempat yang sama, namun gagal lagi. Karena teri teman saya yang sebelumnya berhasil melempar dari posisi kedua (yang jaraknya lebih posisi yang pertama), saya termotivasi untuk mencoba dari posisi kedua j memutuskan untuk menggunakan kesempatan ketiga dan keempat untuk melempar dari posi kedua. Ketika mencoba, saya gagal lagi. Namun, karena saya merasa yakin bisa masuk mendapatkan nilai poin yang besar untuk menutupi nilai minus, saya mencoba lagi mel posisi dua. Pada kesempatan keempat ini, saya berhasil dan mendapat nilai sebesar semakin termotivasi untuk mencoba di posisi yang lebih jauh lagi, yaitu di posisi k

Transcript of Dinamika kelompok motivasi

DINAMIKA KELOMPOKMOTIVASI Oleh: Nurussakinah 0906509752Setelah materi mengenai Motivasi disampaikan oleh Pak Dian Ayubi, tiap kelompok mendapatkan masing-masing 1 botol dan 3 karet gelang untuk melakukan games atau permainan. Botol tersebut diletakkan di bagian ujung depan kelas. Di depan botol, ada 5 titik yang merupakan titik atau posisi untuk pelempar berdiri. Titik tersebut dibuat berdasarkan jarak dari botol, dimana semakin jauh posisi atau titik tersebut, semakin tinggi poin yang didapatkan. Aturan permainannya adalah tiap orang diharuskan melemparkan gelang karet ke leher botol tersebut. Jika pelempar berhasil memasukkan gelang karet ke leher botol, pelempar akan mendapat poin sesuai lokasi dia melempar (minimal 5 poin). Namun, jika pelempar gagal memasukkan gelang karet ke leher botol, maka pelempar akan mendapatkan nilai minus sesuai lokasi dia melempar. Sebagai pemanasan, tiap orang mendapatkan 3 kali kesempatan untuk mencoba melempar gelang karet dari berbagai posisi. Setelah permainan dimulai, tiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan melempar gelang karet secara bergantian. Ketika pelempar memulai permainan, maka anggota kelompok yang lain akan mencatatkan hasil poin yang didapat pelempar tersebut. Setelah semua anggota kelompok mendapatkan giliran melempar, maka tiap orang disuruh untuk menghitung total atau jumlah poin yang didapatnya dari hasil melempar tadi. Saya memulai melempar dari posisi terdekat dari botol dan gagal pada kesempatan pertama. Kesempatan kedua saya melempar dari tempat yang sama, namun gagal lagi. Karena teringat ada teman saya yang sebelumnya berhasil melempar dari posisi kedua (yang jaraknya lebih jauh dari posisi yang pertama), saya termotivasi untuk mencoba dari posisi kedua juga. Maka, saya memutuskan untuk menggunakan kesempatan ketiga dan keempat untuk melempar dari posisi kedua. Ketika mencoba, saya gagal lagi. Namun, karena saya merasa yakin bisa masuk dan ingin mendapatkan nilai poin yang besar untuk menutupi nilai minus, saya mencoba lagi melempar dari posisi dua. Pada kesempatan keempat ini, saya berhasil dan mendapat nilai sebesar 10 poin. Saya semakin termotivasi untuk mencoba di posisi yang lebih jauh lagi, yaitu di posisi ketiga. Namun,

DINAMIKA KELOMPOKkarena lebih jaun, saya gagal lagi di posisi kali ini. Karena khawatir nilai minus saya yang semakin bertambah, saya memutuskan untuk melempar dari jarak aman, yaitu dari posisi pertama (jaraknya terdekat dengan posisi botol). Pada kesempatan kali ini, saya terus mengalami kegagalan lagi, hingga akhirnya brehasil melempar kembali pada kesempatan ketujuh dan kedelapan. Namun, selanjutnya gagal lagi. Setelah nilai saya ditotal, nilai yang saya dapatkan mencapai minus 25. Cukup banyak kesalahan yang saya buat karena kegagalan dalam memasukkan gelang karet tersebut. Berdasarkan permainan tersebut, dapat disimpulkan bahwa melihat keberhasilan orang lain dapat memotivasi seseorang untuk mencoba melakukan hal yang sama. Begitupun sebaliknya, ketika melihat orang lain mengalami kegagalan, dapat memotivasi seseorang untuk tidak melakukan hal yang sama pula. Sedangkan sistem reward and punishment seperti yang diterapkan berupa poin, cukup efektif dalam meotivasi seseorang untuk melakukan hal yang terbaik. Pada pertemuan Jumat tanggal 30 Maret, materi kelas yang diberikan adalah tentang motivasi. Motivasi merupakan dorongan yang didasari oleh adanya kebutuhan tertentu dan menyebabkan perilakutertentu guna mencapai tujuan, sehingga ketegangan berkurang atau timbulah kepuasan pada diri orang tersebut. Kegiatan permainan yang dilakukan di kelas berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu memotivasi dirinya sendiri dan mendapatkan motivasi dari orang lain untuk dapat mencapai sesuatu sesuai dengan target. Permainan ini bernama lempar gelang. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 10 sampai 11 orang. Masing-masing kelompok diberikan peralatan 1 botol dan 3 karet gelang. Botol diletakkan di depan kelas. Setiap peserta akan melempar karet gelang pada posisi berdiri dengan ujung jari kaki tidak melewati garis lurus dengan botol yang telah ditentukan. Garis tempat berdiri ada 5 dan masing-masingnya memiliki point yang berbeda. Semakin jauh jarak garis dengan botol, semakin tinggi point yang akan diperoleh. Ketika melempar karet gelang, kedua telapak kaki tetap menempel di lantai dan badan tegak lurus. Jika berhasil memasukkan karet gelang ke botol, maka peserta akan mendapatkan poin sesuai dengan dimana posisi berdiri saat melempar. Sementara jika gagal, maka point akan dikurangi sesuai jarak garis dengan botol.Setiap orang mendapatkan kesempatan melempar untuk pemanasan sebanyak 3 kali. Selanjutnya, baru melempar sebanyak 10 kali. Kelompok saya terdiri dari 11 orang. Ketika kami melakukan pemanasan, sangat sulit untuk memasukkan karet gelang ke dalam botol walaupun dari jarak yang paling dekat. Saya mencoba dari jarak yang paling

DINAMIKA KELOMPOKdekat sampai pada jarak yang paling jauh. Berharap dapat memasukkan salah satu karet gelang, namun ternyata tidak satupun yang masuk. Walupun baru pemanasan, rasanya sangat saying jika tidak ada yang masuk. Saya memperhatika metode teman-teman lain dalam melempar karet itu. Setelah saya perhatikan, metode yang kita gunakan hampir sama. Banyak dari mereka yang juga tidak dapat memasukkan karet. Sampai pada akhirnya waktu pemanasan berakhir. Permainan yang sebenarnya dimulai. Pada lemparan pertama sampai ketiga, saya mengambil posisi yang sama, yaitu posisi terdekat dengan botol. Namun tidak ada karet yang masuk. Teman-teman memberikan semangat pada saya, namun tetap saja tidak membuahkan hasil. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengambil posisi yang sedikit lebih jauh dan semakin jauh. Berharap semangat dari peserta lain dapat membantu saya untuk fokus. Tapi tetap tidak ada yang masuk. Sampai pada akhirnya di lemparan terakhir ada salah satu karet gelang yang masuk ke botol. Saya lompat kegirangan, begitu juga peserta lain. Namun ternyata lemparan tersebut sudah lebih dari 10 (jatah setiap orang) dan tidak bisa dihitung. Akhirnya nilai yang saya peroleh -100 (hahaha rekor terendah di kelompok). Selanjutnya pemain berganti. Dari yang saya amati, sangat sedikit dari peserta di kelompok saya yang mengambil posisi yang jauh dari botol. Hanya beberapa yang berani. Beberapa orang juga berhasil memasukkan karet gelang ke botol. Selama permainan, saya melihat antusias dari semua peserta termasuk saya untuk dapat memecahkan rekor dan minimal berhasil memasukkan salah satu karet gelang. Beberapa orang yang berhasil memasukkan karet setelah berkali-kali mencoba membuat peserta lain termotivasi untuk menyamakan rekor dengannya. Selain itu, motivasi dan semangat dari peserta satu kelompok membuat peserta lain berani mengambil jarak yang jauh. Dari permainan ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa motivasi yang timbul merupakan motivasi sosial yang terdiri dari motif berprestasi (need for achievement), motif berafiliasi (need for affiliation), dan motif berkuasa (need for power). Dimana dalam kelompok ini seseorang menginginkan kedudukan yang lebih tinggi (dalam artian berhasil memperoleh skor tertinggi). Motivasi yang timbul seperti ini juga dapat disebut dengan motif sekunder, yaitu motif yang dipelajari melalui interaksi dengan orang lain. Setelah melihat peserta lain berhasil memasukkan karet gelang, peserta yang belum mendapat giliran akan termotivasi untuk dapat melakukan hal yang sama bahkan lebih. Ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan sangat besar peranannya terhadap motivasi diri.