IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA...

162
IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) BUDI MULIA 1 CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ISNANIYAH 1110054100011 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2014 M

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKAKELOMPOK TERHADA LANJUT USIA DI PANTI

SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) BUDI MULIA 1CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ISNANIYAH

1110054100011

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2014 M

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok
Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat,10 Oktober 2014

Isnaniyah

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

i

ABSTRAKIsnaniyah

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di PantiSosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

Ketika seseorang sudah mencapai usia tua dan mengalami beragamperubahan seperti adanya penurunan kapasitas mental, perubahan peran, sertafungsi-fungsi tubuhnya yang tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, makalanjut usia (lansia) memerlukan perhatian dari semua pihak. Keberadaan lanjutusia yang terus menerus meningkat juga dapat menimbulkan permasalahanyang akan mempengaruhi orang lain. Sehingga membuat mereka sulitberinteraksi satu dengan yang lainnya. Sejalan dengan usianya yang sudah tuakemampuan organ tubuh pun cenderung menurun, salah paham, cemburusosial, mudah tersinggung dan tidak nyaman dengan kondisinya saat inimerupakan permasalahan yang sering di alami lanjut usia khususnya di PantiSosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur. Dalammengatasi permasalahan lansia PSTW Budi Mulia 1 memiliki suatu programkegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompokdiberikan untuk membantu perkembangan lansia, agar lansia mampumengembangkan potensi diri secara berkelompok, dapat mengenal danberinteraksi satu sama lain dalam kerangka kerjasama, serta memiliki inisiatifkepemimpinan melalui media permainan dalam kelompok.

Penelitian ini merumuskan beberapa masalah yaitu Bagaimanaimplementasi program dinamika kelompok terhadap lansia di Panti SosialTresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur? Dan perubahan apa sajayang dirasakan oleh lanjut usia dari program dinamika kelompok yang telahdiberikan oleh Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia dilihat dariaspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pada penelitian ini penelitimenggunakan pendekaan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan serangkaian observasi, wawancara dandokumentasi. Prosedur pemilihan informan ini adalah purposive sampling,adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yaitu 1 pekerjasosial, 2 psikolog dan 4 orang warga binaan sosial (WBS) di Panti SosialTresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa program kegitan dinamikakelompok, sehubungan dengan pengembangan diri yang diberikan untuk lansiadi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 sejak setahun terakhir inimenunjukan perkembangan yang sangat baik. Dalam program dinamikakeompok ini juga dapat membuat para WBS memiliki tambahan aktivitas,adanya interaksi dan mau bersosialisasi dengan teman-temannya.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, Segala puja dan puji senantiasa penulis panjatkan atas

segala karunia Allah SWT, yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan penuh

cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni

Nabi Muhammad SAW, para keluarga yang suci, para sahabatnya yang mulia

serta para umatnya yang isnya Allah hingga kini terus mencintainya.

Dalam penulisan skipsi ini penulis masih merasa banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

banyak kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,

khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M.Ed Ps.D, MA selaku Pudek I,

Bapak Dr. Jumroni, M.Si, MA selaku pudek II, dan Bapak Dr. H.

Sunandar, MA selaku Pudek III. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Ibu Siti Napsiyah, MSW, selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial sekaligus sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Ahmad Zaky, M. Si, selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan

Sosial dan juga selaku Pembimbing Akademik angkatan 2010 yang telah

meluangkan dan mengorbankan waktunya untuk memberi perhatian,

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

iii

bimbingan, arahan, kritik dan saran yang bermanfaat serta motivasi yang

sangat besar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada Bapak/Ibu Dosen Program Studi

Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan sumbangan wawasan

keilmuan dan membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Akmal Towe M. Si, selaku ketua PSTW Budi Mulia 1 yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian skripsi dan telah banyak

membantu dalam proses penelitian.

6. Ibu Siti Fatonah S. Sos, selaku Pekerja Sosial di PSTW Budi Mulia 1

yang telah banyak membantu penulis dalam mencari informasi dan data-

data saat melakukan penelitian mengenai judul yang terkait dengan skripsi

penulis.

7. Ibu Siti Masitoh, M. Psi. dan Ibu Rika Fitriyana, M. Psi. selaku psikolog di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 yang telah membantu penulis

dalam mencari data terkait dengan skripsi penulis.

8. Terimakasih kepada Staff-Staff dan Tenaga Pelayanan Sosial (TPS) yang

turut membatu penulis dalam mencari informasi dan selalu memberikan

doa serta dukungannya.

9. Terimakasih kepada kedua orangtuaku tercinta, Bapak Akhyar dan Ibu Siti

Aisyah, yang penuh kasih sayang serta perhatiannya untuk memberikan

dorongan moril dan materil, serta doa yang senantiasa dipanjatkan demi

kesuksesan dan tercapainya cita-cita putrinya. Semoga kelak penulis dapat

membahagiakan kalian.. Amiin

10. Untuk kakak dan adikku, Nur Fajriyah, S. Pdi dan Arief Rachman,

terimakasih karena selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada

penulis.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

iv

11. Robby Sanjaya, seseorang yang selalu setia dan sabar menemani penulis

dimanapun dan kapanpun dalam penelitianku. Terimakasih atas do’a dan

dukungan serta selalu memberikan semangat yang luar biasa hingga saat

ini.

12. Teman-Teman terbaiku, Fifi Nurmaghfirah Ika Nurjayanti, Siti Jumartina,

Pipit Febriyanti, Putera Mahesa, Dysa Restiani, Bani Fauziyyah Jehan,

Ulfah Andriani dan Shabrina Dwi Pitarini Putri, Terimakasih atas doa,

motivasi, semangat, serta saran yang tidak henti-hentinya mereka berikan

untuk penulis, terimakasih karena kalian selalu ikhlas menemani penulis

disaat mulai mengalami kebingungan dan kegalauan dalam menyelesaikan

skripsi.

13. Teman-teman Praktikum 1, Prapti Anggorowati, Noviani Muslikhah, Lusi

Melani dan Hafidz yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi

untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Serta teman-teman senasib dan seperjuangan di Jurusan Kesejahteraan

Sosial Angkatan 2010 yang lain, atas dukungan, semangat dan juga

kesempatan menjadi rekan seperjuangan sejak awal masa perkuliahan

hingga akhir masa penulisan skripsi ini. Kalian Luar Biasa..

15. Sahabat-sahabat terbaiku.. Endah Purnamasari, Presia Angelika, Ristha

Indah Angelawati, Sabila Paramadina, Fitri Widiantari, dan Siti Sarah

terimakasih kalian telah hadir dalam hidupku, kalian adalah Inspirasi

bagiku mengingatkanku disaat aku lupa, selalu memberikan semangat

buatku, dan yang selalu mendo’akanku.

16. Teman-teman KPI dan Jurnalistik 2010, Aridiyat Ningrum, Noor Aisyah,

Eva Damayanti, Amanda, Alvionita Jayyusarah, Isye Naysila dan teman-

teman seperjuangan di FIDKOM tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

v

Penulis tidak mempu memberikan balasan apa-apa atas segala jasa yang

diberikan, dan hanya mampu menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya

dengan iringan do’a semoga segala pengorbanan dan bantuan dari semua pihak

dapat dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga

karya ini mampu memberikan manfaat, baik bagi penulis, mahasiswa

kesejahteraan sosial juga pembaca lainya.

Jakarta , 10 Oktober 2014

Penulis

Isnaniyah

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ........................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 8

D. Metodelogi Penelitian ............................................................... 10

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 19

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pengertian Implementasi Program ............................................ 21

B. Dinamika Kelompok

1. Pengertian Dinamika........................................................... 22

2. Pengertian Kelompok.......................................................... 22

3. Jenis-Jenis Kelompok ......................................................... 30

C. Pengertian Dinamika Kelompok

1. Pengertian Dinamika Kelompok......................................... 32

2. Manfaat Dinamika Kelompok............................................. 34

3. Proses Dinamika Kelompok………………………………. 36

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

vii

4. Peran Pekerja Sosial…………………………………….. .. 42

5. Prinsip-prinsip Praktek Pekerja Sosial

dengan Orang Tua…………………………………………. 43

D. Lanjut Usia

1. Pengertian Lanjut Usia…………………..……………….. 43

2. Kebutuhan Lanjut Usia…………………..………………. 45

BAB III : PROFIL LEMBAGA

A. Latar Belakang Berdirinya PSTW Budi Mulia 1 ...................... 47

B. Visi, Misi dan Tujan.................................................................. 48

C. Falsafah Lembaga…………………………………………….. 49

D. Struktur Organisasi…………………………………………… 50

E. Jagkauan Layanan……………………………………………... 51

F. Sarana dan Prasarana Lembaga………………………………. 52

G. Kemitraan dengan Pihak Luar………………………………… 54

H. Sumber Daya Manusia………………………………………… 55

I. Program………………………………………………………. 57

BAB VI : TEMUAN DAN ANALISA

A. Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lansia

di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung……………………………. . 59

B. Perubahan yang didapatkan lanjut usia dari implementasi dinamika

kelompok yang telah diberikan oleh Panti Sosial Tresna Werdha

(PSTW) Budi Mulia di lihat dari aspek biologis, psikologis, sosial,

dan spiritual…………................................................................. 77

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

viii

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 97

B. Saran.......................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan Informan……………………………………........... 13

Tabel 2. Struktur Organisasi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)

Budi Mulia 1……………………………………………......... 50

Tabel 3. Staff Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Dinamika Kelompok

di PSTW Budi Mulia 1………………………………………. 61

Tabel 4. WBS yang Mengikuti Kegiatan Dinamika Kelompok……….. 77

Tabel 5. Perubahan Aspek Biosikososial Spiritual…..………………. 92

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lanjut usia (lansia) merupakan suatu fase normal dari tahap-tahap

perkembangan manusia. Sesungguhnya lansia merupakan proses dan

perjalanan hidup secara alami. Semua orang akan mengalami proses menjadi

tua. Selain itu lanjut usia juga memiliki masalah terhadap kesehatan,

kehilangan pengalaman antar pribadi, kehilangan status dan peranan sosial.

Proses menjadi tua menghadapkan orang pada salah satu tugas kehidupan

yang paling sulit dalam perkembangan hidup manusia. Oleh sebab itu lanjut

usia sering kali dihadapkan berbagai masalah yang kompleks yang

memerlukan pertolongan dan pelayanan sosial yang memadai.1 Menjadi tua

umumnya dipandang sebagai proses penurunan total. Kemampuan

pemahaman pada lanjut usia tidak lagi dapat mengembangkan potensi dalam

dirinya sampai ke taraf yang dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan sosial

secara memadai.

Menurut seorang ahli psikologi dari Universitas Washington yakni

Jack Botwinick, lanjut usia mengalami penurunan kemampuan dalam

beberapa hal, misalnya menurunnya kecepatan di mana hilangnya sel-sel pada

sumsum tulang belakang yang memperlambat gerak refleks. Seseorang yang

berusia 80 tahun berjalan lebih lambat dibandingkan masa mudanya.

Penurunan yang kedua terjadi ialah melambatnya proses berfikir. Orang tua

1Kementerian Sosial RI, “Modul Diklat Dasar Pekerjaan Sosial Dengan Lanjut Usia”(Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Balai Besar Pendidikan dan PelatihanKesejahteraan Sosial (BBPPKS): Bandung) h. 42.

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

2

yang sehat tidak akan kehilangan kemampuan memberikan pertimbangan dan

berfikir abstrak.2

Elizabeth B. Hurlock menggambarkan secara umum kondisi lanjut usia

yaitu keadaan fisik lemah dan tak berdaya sehingga harus tergantung pada

orang lain, status ekonominya juga sangat terancam sehingga harus melakukan

perubahan besar dalam pola hidupnya untuk menentukan kondisi hidup yang

sesuai dengan perubahan status ekonomi dan fisik, lanjut usia juga

mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang semakin

bertambah, belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai

orang dewasa. Dan merasakan kebahagian dari aktivitas yang sesuai dengan

lanjut usia menganti aktivitas yang lama dengan yang cocok.3 Para lanjut usia

seharusnya mendapatkan tempat di mata masyarakat, dihormati dan

dibahagiakan. Namun pada kenyataannya, para lanjut usia tidak semuanya

dapat tinggal di lingkungan keluarganya dan beberapa lanjut usia ada yang

terlantar.

Dalam ajaran Islam juga sudah dijelaskan bahwa setiap manusia akan

mengalami perubahan hidup, dari keadaan yang lemah menjadi kuat, setelah

kuat akan kembali menjadi lemah. Sebagaimana yang tercantum dalam Q.S

Ar-Rum 30 ayat 54:

2 Dedy Kurniawan Halim, Psikologi Lingkungan Perkotaan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008) h. 155.

3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1984) h. 387.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

3

Artinya :

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudianDia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat,kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) danberuban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah YangMaha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Q.S Ar-Rum 30 ayat 54)

Dalam ayat ini menjelaskan setiap manusia akan mengalami proses

kehidupan, dari masa bayi, masa awal anak-anak, masa akhir anak-anak, masa

remaja, masa dewasa, hingga masa lanjut usia. Agama Islam memperlakukan

dengan baik para lanjut usia dan mengajarkan metode supaya keberadaan

mereka tidak dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh masyarakat. “Dukungan

terhadap para lansia dan penghormatan terhadap mereka adalah hal yang

ditekankan dalam Islam. Nabi Muhammad Saw bersabda, penghormatan

terhadap para lansia muslim adalah ketundukan kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Beliau mengegaskan, berkah dan kebaikan abadi bersama para lanjut usia

kalian.”4

Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2011, pada tahun

2000-2005 Usia Harapan Hidup (UHH) adalah 66,4 tahun (dengan persentase

populasi lansia tahun 2000 adalah 7,74%), angka ini di perkirakan akan

meningkat pada tahun 2045-2050 yang diperkirakan UHH menjadi 77,6 tahun

(dengan persentase populasi lansia tahun 2045 adalah 28,68%). Begitu pula

dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan UHH. Pada

tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi

lansia adalah 7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun

2010 (dengan persentase populasi lansia adalah 7,56%) dan pada tahun 2011

4 Al-Qur’an Online, “Q.S Ar-Rum ayat 54 beserta terjemahannya”, artikel ini di aksespada 31 Januari 2014 pada pukul 12.20 WIB dari http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-ar-ruum-ayat-46-60.html

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

4

menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%).

Meningkatnya populasi lanjut usia ini membuat pemerintah perlu merumuskan

kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lanjut usia

sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi

masyarakat.5

Di Indonesia sendiri sudah terdapat Undang-Undang mengenai

Kesejahteraan Lanjut Usia yakni UU Nomor 13 Tahun 1998 Pasal 1 ayat 1:

Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, baik

material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan

ketentraman lahir batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk

mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-

baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak

dan kewajiban asasi manusia sesuai dengan pancasila. Sedangkan pada ayat 2

disebutkan, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke

atas. Dan mereka dibagi kepada dua kategori potensial (ayat 3) dan lanjut usia

yang tidak potensial (ayat 4). Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang

masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan

barang atau jasa. Sedangkan lanjut usia tidak potensial adalah lanjut usia yang

tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan

orang lain.

Bagi lanjut usia tidak potensial (ayat 7) pemerintah dan masyarakat

mengupayakan perlindungan sosial sebagai kemudahan pelayanan agar lansia

dapat mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang wajar. Selanjutnya pada

5Kementerian Kesehatan RI, Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia, artikel inidi akses pada 6 Februari 2014 dari http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Lansia.pdf

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

5

ayat 9 disebutkan bahwa pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial adalah upaya

perlindungan dan pelayanan yang bersifat terus-menerus agar lanjut usia dapat

mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang wajar.6

Ketika seseorang sudah mencapai usia tua akan mengalami beragam

perubahan seperti adanya penurunan kapasitas mental, perubahan peran, serta

fungsi-fungsi tubuhnya yang tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, maka

lanjut usia memerlukan perhatian dari semua pihak, mengingat bahwa

keberadaan lanjut usia yang terus menerus meningkat akan menimbulkan

permasalahan yang akan mempengaruhi orang lain dikarenakan adanya

penurunan kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan dan penurunan

untuk melakukan interaksi sosial serta penurunan fisik dan psikis juga akan

membawa pengaruh kepada keluarga, lingkungan dan masyarakat.

Pada umumnya masyarakat berpendapat bahwa lansia tidak

membutuhkan terlalu banyak aktivitas karena kondisi fisik lansia yang mudah

lelah, mudah sakit dan juga adanya desakan dari keluarga yang tidak

menghendaki lanjut usia untuk berinteraksi di luar rumah. Namun pada

kenyataannya lansia sebenarnya masih memerlukan aktivitas rutin yang dapat

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti kebutuhan

bio/fisik, psikologi, sosial dan spiritual. Untuk pemenuhan kebutuhan bio/fisik

dapat membuat tubuh lansia menjadi lebih bugar dan tidak mudah jatuh sakit.

Untuk pemenuhan psikologis lansia dapat mengisi waktu luangnya seperti

bersosialiasi dengan teman sebaya ataupun dengan orang-orang terdekatnya.

Untuk pemenuhan sosial lansia dapat berinterkasi dengan baik. Dan untuk

6 Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kesejahteraan Lansia UU Nomer 13Tahun 1998

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

6

pemenuhan spiritual ini merupakan penunjang yang paling penting untuk para

lanjut usia, karena di usia mereka yang sudah memasuki fase penutup dalam

rentang hidup seseorang maka mereka dapat mengisi waktu luangnya dengan

mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Apabila pemenuhan kebutuhan bio/fisik, psikologis, sosial dan spiritual

lansia tidak dapat terpenuhi maka akan menimbulkan beragam permasalahan

terjadi pada kehidupannya sehingga membuat mereka sulit berinteraksi satu

dengan yang lainnya. Sejalan dengan usianya yang sudah tua kemampuan

organ tubuh pun cenderung menurun, salah paham, cemburu sosial, mudah

tersinggung dan tidak nyaman dengan kondisinya saat ini. Adapun lembaga-

lembaga yang peduli terhadap keberadaan lansia dalam peningkatan

kesejahteraan sosialnya ini dilakukan oleh Panti Sosial Tresna Werdha

(PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur.

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta

Timur memiliki suatu program kegiatan yang dapat menunjang peningkatan

aktivitas lansia yaitu dinamika. Dinamika kelompok ini terbentuk dari

beberapa lanjut usia yang memiliki latar belakang sosial yang sama, namun

memiliki kepribadian yang bertolak belakang, sehingga dapat menimbulkan

tingkat emosional yang tinggi. Hal ini sangat bermanfaat bagi kepercayaan diri

dan kepuasan hidup lanjut usia di panti. Dinamika kelompok diberikan untuk

membantu perkembangan lansia, agar lansia mampu mengembangkan potensi

diri secara berkelompok, mengenal dan berinteraksi satu sama lain dalam

kerangka kerjasama serta inisiatif memiliki kepemimpinan melalui media

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

7

permainan dalam kelompok.7 Dengan adanya program dinamika kelompok,

mereka mampu menerima dirinya selama berada di dalam panti dan dapat

menemukan makna hidupnya serta dapat menjalani aktivitas di masa tuanya

dengan penuh makna. Hal tersebut dikarenakan agar para lansia mampu

memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif, serta mewujudkan

kemandirian dan kesejahteraannya, memelihara sistem nilai budaya dan

kekerabatan serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.8

Seperti yang telah di uraikan sebelumnya tentang lansia beserta dengan

permasalahan dan kebutuhannya yang ditinjau dari berbagai aspek.

Penanganan lanjut usia ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah dalam

menyediakan sarana dan prasarana yang memungkinkan terpeliharanya

kualitas hidup lanjut usia, tetapi juga masyarakat dan keluarga mempunyai

peran penting serta dukungan bagi kehidupan lansia. Hal ini yang membuat

penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana implementasi program dinamika

kelompok terhadap lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi

Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur. Penelitian tersebut akan di tuangkan dalam

skripsi berjudul “Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap

Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1

Cipayung Jakarta Timur”

7 Kementerian Sosial RI, “Modul Diklat Dasar Pekerjaan Sosial Dengan Lanjut Usia”, h.102.

8 Tony Setiabudhi dan Hardywinoto, Panduan Gerontologi Tinjauan dari BerbagaiAspek, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), h. 39.

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan

yang akan dipaparkan dengan tujuan agar terhindar dari perluasan materi

yang akan dibahas serta mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu

pengetahuan, waktu, dana dan tenaga. Maka peneliti membatasi

permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah Implementasi

Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur.

2. Perumusan Masalah

Sebagaimana dalam pembatasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana implementasi program dinamika kelompok terhadap lansia

di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur?

b. Perubahan apa saja yang dirasakan oleh lanjut usia dari program

dinamika kelompok yang telah diberikan oleh Panti Sosial Tresna

Werdha (PSTW) Budi Mulia dilihat dari aspek biologis, psikologis,

sosial dan spiritual?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

9

a. Untuk mengetahui implementasi program dinamika kelompok

terhadap lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung

Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui perubahan yang dirasakan oleh lansia dari kegiatan

dinamika kelompok yang diberikan oleh Panti Sosial Tresna Werdha

(PSTW) di lihat dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1) Menambah informasi bagi pengembangan ilmu kesejahteraan

sosial khususnya pada permasalahan lansia.

2) Bermanfaat menjadi dokumen perguruan tinggi, untuk dijadikan

rujukan bagi mahasiswa yang berkonsentrasi pada studi sosial yang

berfokus pada kesejahteraan lansia.

3) Menjadi bahan pijakan untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

1) Diharapkan dapat menambah informasi bagi para pembaca,

mengenai program bimbingan sosial yang di berikan oleh Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur.

2) Merupakan masukan untuk penelitian lebih lanjut khusunya

penelitian terapan yang berkaitan dengan bimbingan sosial

terhadap lansia.

3) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan

kesejahteraan sosial khususnya yang terfokus pada kesejahteraan

lansia.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

10

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu proses yang harus dilalui dalam

suatu penelitian agar hasil yang diinginkan dapat tercapai. Metode penelitian

ini kemudian dibagi menjadi:

1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu metode

penelitian yang dihasilkan dari data-data yang dikumpulkan dan berupa

kata-kata dan merupakan suatu penelitian alamiah. Sebagaimana yang

ungkapkan oleh Bogdad dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong

mendefinisikan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

mensghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari

prilaku orang-orang yang diamati.9

Penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena

sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat,

dan waktu. Latar sosial tersebut digambarkan sedemikian rupa sehingga

dalam melakukan penelitian kualitatif mengembangkan pertanyaan

dasar.10

Penelitian kualitatif secara garis besar dibedakan menjadi

penelitian kualitatif interaktif yaitu merupakan studi yang mendalam

dengan mengunakan teknik pengumpulan data langsung dari subjek dalam

lingkungan alamiahnya. Peneliti interaktif mendeskripsikan konteks dari

studi, mengilustrasikan pandangan yang berbeda dari fenomena, dan

9 Lexi. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007) h. 4.

10 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 25.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

11

secara berkelanjutan merevisi pertanyaan berdasarkan pengalaman di

lokasi penelitian. Dan penelitian non-interaktif disebut juga penelitian

analitis, penelitian non-interaktif menganalisisi dokumen. Peneliti

menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis dan mengadakan sintesis

data untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan

dan peristiwa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat

diamati.11

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti memberikan

kesempatan pada informan untuk menyampaikan informasi yang

sebanyak-banyaknya dan tidak terbatas pada suatu bentuk kuesioner

tertutup, melainkan dengan menggunakan wawancara mendalam sesuai

dengan metode pengumpulan data yang seringkali digunakan dalam

penelitian kualitatif.12

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif

yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-

angka, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain

itu, semua yang dikumpulkan mungkin menjadi kunci apa yang telah

diteliti. Dengan demikian, laporan hasil penelitian akan berisi kutipan-

kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data

tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape,

dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Pada

11 Ghony dan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 65.12 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), h. 1.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

12

penulisan laporan, peneliti menganalisis data yang sangat kaya dan sejauh

mungkin dalam bentuk aslinya.13

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur yang berlokasi di Jalan Bina Marga No.

58 Cipayung, Jakarta Timur. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret

2014 sampai Agustus 2014.

4. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan untuk pemilihan informan dalam

pengertian ini adalah teknik purposive sampling (tujuan) dimana informan

dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-

orang yang tepat dalam memberikan informasi yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Konsep sample dalam penelitian kualitatif berkaitan

erat dengan bagaimana memilih informan, misalnya orang tersebut

dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia

sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek

atau situasi sosial yang diteliti.14

Penelitian ini menggali data seluas-luasnya dari pihak-pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan dinamika kelompok di PSTW Budi Mulia 1,

pihak-pihak tersebut antara lain: Pekerja Sosial, Psikolog serta Warga

Binaan Sosial (WBS).

13 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006), h. 25.

14 Septiawan Santana, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Yayasan Obor, 2007), h.27.

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

13

Tabel 1

Rancangan Informan

Informan Data Yang dicari Jumlah

Pekerja Sosial Pelayanan, penggalian dan pemecahanmasalah melalui program dinamikakelompok, serta tahapan pelaksanaandinamika kelompok terhadap lansia.

1 orang

Psikolog Pemhaman tentang perilaku individuataupun kelompok yang menjadisasaran layanan WBS

2 orang

Warga Binaan Sosial(WBS) / Lansia

Dalam hal ini penulis mencari databerdasarkan beberapa kategori,diantaranya ialah: gender, usia, suku,dan lain sebagainya. Agar penulisdapat mengetahui manfaat, sertaperubahan perilaku dari pelaksanaandinamika kelompok, serta menggaliinformasi mengenai implementasiprogram dinamika kelompok terhadaplanjut usia di Panti Sosial TresnaWerdha (PSTW) Budi Mulia 1.

4 orang

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mendapatkan data dan

informasi yang diperlukan serta dapat menjelaskan dan menjawab

permasalahan ini. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan:

a. Observasi

Obeservasi atau pengamatan merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan penginderaan terhadap apa

yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para

responden dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. 15 Dalam

penelitian ini peneliti melakukan observasi, atau pengamatan,

15 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 115.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

14

secara langsung kegiatan pembinaan keterampilan. Dalam

observasi peneliti melakukan pencatatan apa yang bias dilihat oleh

mata, didengar oleh telinga, diraba oleh tangan kemudian peneliti

tuangkan dalam penulisan skripsi sesuai dengan yang dibutuhkan.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk

memperoleh keterangan dengan tujuan penelitian. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan (interviewer) dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilakukannya sambil

bertatap muka dengan atau tanpa menggunakan pedoman

wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama. 16 Dalam penelitian yang

dilakukan, teknik wawancara ini merupakan teknik yang terpenting

karena dalam penelitiannya peneliti melakukan wawancara dengan

Pekerja Sosial, Psikolog dan Warga Binaan Sosial (WBS) PSTW

Budi Mulia 1, guna memperoleh data yang diperlukan.

c. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga

buku-buku yang berkaitan mengenai pendapat, teori, maupun

hukum dan lain-lain. Oleh sebab itu dalam setiap penelitian tidak

dapat dilepaskan dari literatur-literatur ilmiah, sehingga kegiatan

16 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 186.

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

15

kepustakaan ini menjadi sangat penting. 17 Penerapan teknik

dokumentasi dalam penelitian ini adalah peneliti mengkaji

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan guna

dijadikan sebagai sumber penelitian.

6. Sumber Data

Jika dilihat dari sumbernya, teknik pengumpulan data terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a. Data primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari para informan

yang ada di panti pada waktu penelitian. Data primer ini diperoleh

melalui pengamatan, dan wawancara. Informan dalam data primer ini

adalah Pekerja Sosial, Psikolog, dan Warga Binaan Sosial (WBS di

PSTW Budi Mulia 1.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber-sumber

pendukung yang berupa catatan atau dokumen yang diambil dari

berbagai literatur, buku-buku, internet, tulisan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, seperti brosur, arsip, dan lain-lain.

7. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat merumuskan hipotesis kerja seperti yang

17 Nawawi Hadari, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2007), h. 133.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

16

disarankan oleh data. 18 Metode analisa yang digunakan adalah metode

deskripsi analisis yakni dengan cara mengumpulkan data dan kemudian

diusun, disajikan, baru kemudian dianalisis untuk mengungkapkan arti dari

data tersebut.

Cara penafsiran dalam penelitian adalah menelaah seluruh data

yang tersedia. Data yang terkumpul tersedia dari berbagai sumber dan

terdiri dari wawancara, catatan lapangan dan tanggapa peneliti, gambar,

foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel dan sebagainya yang

didapatkan di tempat penelitian lalu hasil penelitian serta analisisnya

diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari

analisis yang telah dilakukan diambil dari suatu kesimpulan.

8. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai

berikut:

a. Kriteria Kredibilitas (derajat kepercayaan), yaitu kriterium ini dapat

menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data tersebut untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (triangulasi),

hal ini dicapai dengan jalan (a) membandingkan dokumen dari Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 dengan hasil wawancara dengan

Warga Binaan Sosial (WBS). (b) membandingkan antara jawaban

yang diberikan Pekerja Sosial dengan jawaban warga binaan sosial

mengenai program dinamika kelompok.

18 Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, h. 280.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

17

b. Kriteria Kepastian, menurut Scriven, yaitu masih ada unsur “kualitas”

yang melekat pada objektivitas. Hal itu digali dari pengertian bahwa

jika sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat

dipastikan.19 Dalam penelitian ini, peneliti dapat membuktikan data-

data ini terpercaya yaitu dengan data-data yang didapat dari hasil

wawancara terhadap subyek penelitian. Adapun dari segi faktual

adalah melihat pada implementasi program dinamika kelompok

terhadap lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1

Cipayung Jakarta Timur. Dalam hal ini peneliti dapat memastikan,

bahwa Implementasi Program Dinamika Kelompok terhadap Lansia di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

melalui hasil wawancara terhadap subyek penelitian.

9. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku “Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” karya Hamid Nasuhi

yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2008.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan studi kepustakaan telah banyak buku-buku

yang berhubungan dengan lansia. Penulis juga melakukan studi kepustakaan

terhadap beberapa skripsi terdahulu yang berkaitan, terutama yang melakukan

penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha:

19 Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, h. 326.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

18

1. Dinamika Kelompok Lanjut Usia di Panti Werdha (kasus : Panti Sosial

Tresna Werdha Sukma Raharja, Kel Paledang, Kec Bogor Tengah, Kota

Bogor, Provinsi Jawa Barat), oleh: Selfia Kusumawati pada Program Studi

Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian, ITB.

Dalam skripsi ini lebih ditekankan mengenai bagaimana konsep diri yang

dapat berdampak terhadap dinamika kelompok, berbeda dengan penelitian

penulis yang mengkaji mengenai implementasi program dinamika

kelompok dalam meningkatkan aktivitas lanjut usia.

2. Pengembangan Keterampilan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan, oleh : Siti Barkah pada Program Studi

Kesejahteraan Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini

mengkaji mengenai pengembangan keterampilan terhadap lansia,

perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya.

Inti dari perbedaan skripsi yang penulis buat dengan beberapa skripsi

diatas adalah terletak pada subyek dan obyek penelitiannya, dimana penulis

melakukan penelitian dengan subyeknya Implementasi program dinamika

kelompok, dan obyeknya adalah Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 1.

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

19

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam penelitian ini, penulis

berusaha membuat sistematika khusus dengan jalan mengelompokkan

berdasarkan kesamaan dan hubungan masalah yang ada. Sistematika penulisan

ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab akan di bagi lagi menjadi sub-

bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah,

Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka

dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis yang terdiri dari: Pengertian Implementasi

Program, Pengertian Dinamika kelompok: Pengertian

Dinamika, Pengertian Kelompok, serta Pengertian Dinamika

kelompok, Pengertian Lanjut Usia dan kebutuhannya.

BAB III Dalam bab ini yang akan dipaparkan adalah mengenai profil

lembaga Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung,

Jakarta Timur, yang mencakup: Sejarah Berdirinya Panti, Visi

dan Misi, Struktur Organisasi, Proses Pelayanan dan

Pengasramaan Panti, Program-Program Bimbingan

Keterampilan PSTW Budi Mulia 1, serta Kerjasama PSTW

Budi Mulia 1

BAB IV Hasil analisa dari Implementasi Program Dinamika Kelompok

Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur.

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

20

BAB V PENUTUP

Yang terdiri dari kesimpulan dan sarah terhadap hasil

penelitian pada bab-bab sebelumnya, guna menghasilkan

masukan terhadap program lembaga.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

21

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

21

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Implementasi Program

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi kata implementasi

adalah pelaksanaan atau terapan. Sedangkan definisi kata program adalah

rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian,

dan sebagainya) yang akan dijalankan.1 Program adalah sederetan rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok organisasi,

lembaga, bahkan negara. Suharismi Arikunto mengungkapkan bahwa program

adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai

kegiatan tertentu.2 Program merupakan aktivitas atau kegiatan yang

ditunjukan untuk mencapai suatu perubahan terhadap kelompok sasaran

tertentu.3

Berdasarkan definisi diatas, maka implementasi program adalah

pelaksanaan atau penerapan dari rancangan mengenai usaha yang telah dibuat

sebelumnya. Atau dengan kata lain implementasi program adalah pelaksanaan

atau perencanaan dari rancangan atau program yang telah disusun atau

disepakati bersama.

1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),h. 427.

2Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jogjakarta: Bina Aksara. 1998),h.33.

3 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT RefikaAditama, 2006), h.120.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

22

B. Dinamika Kelompok

1. Pengertian Dinamika

Secara harfiah dinamika merupakan bagian dari ilmu fisika tetang

benda-benda yang bergerak dan tenaga yang menggerakannya. Dinamika

berasal dari istilah dinamis yang berarti sifat atau tabiat yang bertenaga

atau berkemampuan, serta selalu bergerak dan berubah-ubah. Dinamika

menurut Munir adalah suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan

saling mempengaruhi antara unsur satu dengan unsur lainnya karena

adanya penelitian langsung di antara unsur-unsur tersebut. Jika salah satu

unsur sistem mengalami perubahan maka akan membawa pula pada

unsur-unsur lainnya.Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti

tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan

diri secara memadai terhadap keadaan.Dinamika juga berarti adanya

interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok

secara keseluruhan.4

2. Pengertian Kelompok

Kelompok merupakan suatu unit yang terdapat beberapa

individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan

kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi. Dengan

demikian kelompok menunjukan pada adanya kesatuan sosial yang

terdiri dari dua atau lebih individu yang berinteraksi secara intensif dan

teratur, sehingga dalam kelompok tersebutterjadi pembagian tugas,

4Wildan Zulkarnain, Dinamika Kelompok,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.25.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

23

struktur dan norma tertentu, serta diikat perasaan hangat pada anggota-

anggotanya.5

Secara umum kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan dari

dua orang atau lebih yang membentuk kesepakatan untuk mencapai

tujuan tertentu. Hartford mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan

yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bersatu dikarenakan

memiliki tujuan yang sama yang kemudian bersepakat untuk

merumuskan norma sebagai basis bagi mereka dalam beraktivitas,

mencapai tujuan bersama, dan dalam membentuk perasaan

kebersamaan.6

Selain itu pula kelompok dapat diartikan sebagai sesuatu yang

alami, karena manusia merupakan makhluk sosial yang akan

berinteraksi satu dengan yang lain sehingga membentuk kelompok-

kelompok tertentu. Terdapat banyak definisi dari kelompok.Banyak

ahli dari disiplin ilmu yang membahas tentang kelompok namun bila

dilihat dari sudut kebenaran, semua definisi tersebut benar karena

melihat dari sudut pandang dan penekanan yang berbeda. Berkaitan hal

tersebut, Johnson Menjabarkan tujuh definisi yang paling umum

tentang kelompok yaitu:

a. Tujuan

Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah orang yang

berkumpul bersama untuk mencapai suatu tujuan.Kelompok

5Kementerian Sosial RI, “Modul Diklat Dasar Pekerjaan Sosial Dengan LanjutUsia”(Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Balai Besar Pendidikan danPelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS): Bandung), h.104.

6 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Industri (Memperkuat Corporate Sosial Responsibility)(Bandung: Alfabeta Bandung, 2009), h.38.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

24

tersebut ada karena untuk suatu alasan. Orang membentuk

kelompok untuk mencapai tujuan yang tidak dapat mereka capai

sendiri. Yang menjadi pertanyaan apakah kelompok tetap ada tanpa

adanya tujuan yang menguntungkan yang berusaha dicapai oleh

para anggotanya? Freeman, pada awal tahun 1936, mengatakan

bahwa orang-orang membentuk kelompok untuk mencapai tujuan

umum.

b. Ketergantungan

Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan orang-orang

yang bergantung dalam beberapa hal. Setiap kelompok indvidu

bukanlah kelompok sebelum ada sebuah pristiwa yang

mempengaruhi mereka satu sama lain. Zanden menyatakan

kelompok adalah sekumpulan individu yang memiliki perasaan

senasib, sehingga perasaan yang satu dapat dirasakan oleh anggota

lain. Ketergantungan ini memang berbeda antara satu anggota

dengan anggota yang lainnya, walaupun diakui bahwa keeratan

keanggotaan kelompok tergantung dari tingkat ketergantungan

anggota satu dengan anggota yang lainnya.

c. Interaksi antar Individu

Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah individu yang

berinteraksi satu sama lain, sehingga kelompok tidak ada sebelum

adanya interaksi. Homans menyatakan kelompok adalah sejumlah

individu yang melakukan komunikasi selama jangka waktu tertentu

secara langsung tanpa melalui perantara. Definisi ini

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

25

mendeskripsikan pengertian kelompok berdasarkan yang dilihat

oleh teori ketergantungan. Bedanya teori ketergantungan dilihat dari

sudut vertikal, sedangkan teori interaksi Homans melihat dari sudut

horizontal yang menitik beratkan pada jaringan-jaringan sosial yang

sekaligus berfungsi sebagai media interaksi dan perekat kelompok.

d. Persepsi Keanggotaan

Kelompok dapat diartikan sebagai suatu kesatuan sosial yang

terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap diri mereka

berada dalam suatu kelompok. Para anggota kelompok masuk ke

dalam kelompok kerena memiliki persepsi sendiri tentang kelompok

itu. Interaksi di dalam kelompok, terutama tatap muka, akan

menimbulkan makna tersendiri. Makna tadi ditangkap melalui indra

yang berproses melalui persepsi. Menangkap impresi-impresi

melalui persepsi akan dapat melahirkan prilaku kelompok oleh

individu sebagai anggota kelompok.

e. Hubungan Terstruktur

Kelompok diartikan sebagai sekumpulan individu yang

interaksinya tersusun oleh serangkaian peran dan norma-norma. Hal

ini sesuai dengan para ahli sosiologi yang memandang kelompok

sama dengan organisasi. Sehingga para ahli tersebut beranggapan

bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai kelompok (Soekanto)

apabila:

1) Setiap anggota harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari

kelompok.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

26

2) Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan

yang lain.

3) Minimal harus terdapat sesuatu faktor yang merupakan milik

bersama, sehingga mempererat hubungan antar anggota.

4) Memiliki sistem dan berproses.

f. Motivasi

Kelompok dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang

mencoba untuk memuaskan beberapa kebutuhan pribadi melalui

kebersamaan mereka. Berdasarkan definisi ini, sekelompok orang

bukanlah kelompok sebelum mereka terdorong oleh alas an pribadi

untuk bergabung dalam sebuah kelompok. Orang-orang menjadi

anggota kelompok untuk mendapatkan penghargaan atau untuk

memuaskan keanggotaan mereka.

Homans, menyatakan bahwa kelompok akan tetap kompak

apabila dalam pertimbangannya selalu memiliki unsur

pertimbangan keuntungan dan kerugian. Jika anggota kelompok

merasa mendapat keuntungan maka kelompok itu akan tetap utuh.

Sebaliknya apabila tidak, maka kelompok tersebut kemungkinan

akan bubar. Agar kelompok tetap utuh dan anggotanya merasa

mendapatkan keuntungan, maka diperlukan pemimpin.Fungsi

pemimpin menjaga keselarasan dan mendistribusikan keuntungan

pada seluruh anggota. Keberhasilan pemimpin menjadikan anggota

termotivasi untuk bertahan dalam kelompoknya. Sehingga kehendak

anggota mendominasi secara kuat terhadap semua gerak kelompok.

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

27

g. Pengaruh yang Meguntungkan

Kelompok diartikan sebagai sekelompok orang yang

mempengaruhi satu sama lain. Sekelompok orang bukanlah suatu

kelompok, sebelum mereka mempengaruhi dan dipengaruhi satu

sama lain dan karakter dasar yang menjelaskan suatu kelompok

adalah pengaruh antar pribadi. Selanjutnya Suprihanto dkk,

menyatakan kelompok sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang

saling berinteraksi dengan cara-cara tertentu sehingga perilaku dan

atau prestasi seseorang mempengaruhi perilaku dan atau prestasi

orang lain. Secara tegas Shaw menyimpulkan kelompok adalah dua

orang atau lebih yang saling berinteraksi dalam hal-hal tertentu

sehingga setiap orang akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

orang lain. Definisi tersebut mencoba mencari kompromi untuk

memadukan penekanan pada berbagai macam definisi. Walaupun

Shaw tidak menjelaskan interaksi itu sendiri dalam bentuk yang

bagaimana. Sebab orang berkelahipun disebut berinteraksi satu

dengan lainnya. Hal ini merupakan suatu kelemahan yang perlu

diperhatikan.

Akhirnya upaya yang dapat dilakukan ialah sekedar

mengindentifikasi aspek-aspek yang ditonjolkan oleh masing-

masing definisi, kemudian dalam penggunaan tinggal mengadakan

penyesuaian dengan apa yang menjadi sasaran. Adapun idetifikasi

tersebut menurut Sudjarwo ialah:

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

28

1) Sesuatu dapat disebut sebagai kelompok apabila memiliki

anggota minimal dua orang atau lebih.

2) Setiap anggota memiliki peluang yang sama untuk berinteraksi

dan tidak menutup kemungkinan adanya bentuk pola

ketergantungan.

3) Kelompok mempunyai tujuan dan semua kegiatan diarahkan

pada pencapaian tujuan tersebut.

4) Tujuan kelompok ditetapkan sebagai manifestasi tujuan

anggota.

5) Pola interaksi antar anggota kelompok cenderung stabil dan

terpelihara serta terbuka terhadap penambahan anggota baru.

Pendapat senada dikemukakan Sahertian bahwa kelompok

terdiri atas sejumlah individu setidaknya dua atau lebih yang

berinteraksi sosial untuk mencapai tujuan yang sama dan bertindak

dengan pola yang terorganisir. Berdasarkan pendapat para ahli

maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kelompok merupakan

suatu perkumpulan antara beberapa individu yang saling bekerja

sama dan saling berinteraksi dan memiliki satu tujuan yang sama

agar dapat memenuhi kebutuhan pribadi melalui kebersamaan

mereka dan dapat mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Selain itu ada pula teori pembentukan kelompok salah satu

diantaranya ialah teori Activity Interaction-Sentiment Theory, teori

ini sering disebut juga dengan teori AIS dari Homans dengan

konsepsi dasar yang berpijak pada dasar pemikiran sebagai berikut:

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

29

a. Semakin banyak seseorang melakukan aktivitas bersama

dengan orang lain, maka semakin banyak interaksi yang dapat

menumbuhkan rasa kebersamaan.

b. Semakin sering seseorang melakukan interaksi, maka semakin

sering seseorang tersebut membagi perasaan dengan orang lain.

c. Semakin seseorang memahami perasaan orang lain maka akan

semakin tinggi frekuensi interaksi dilakukan, berarti juga

semakin sering aktivitas dilakukan.7

Teori ini tampaknya akan mencoba mengembangkan

alternarif baru yang mungkin dapat dikembangkan dari aktivitas

yang dilakukan, interaksi yang dikembangkan, serta perasaan yang

ditimbulkan.

Salah satu metode pekerjaan sosial yang menggunakan

kelompok sebagai media dalam proses pertolongan professional

ialah dengan menggunakan terapi kelompok. Terapi kelompok

ditunjukan untuk memfasilitasi individu agar dapat beradaptasi

baik secara sosial, tingkah laku, dan emosional melalui proses

kelompok. Biasanya, anggota kelompok dari terapi kelompok

adalah mereka yang mengalami kesulitan emosional, kesulitan

prilaku maupun interaksi dengan orang lain.8

7 Zulkarnain, Dinamika Kelompok,h. 18.8Siti Napsiyah dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerjaan Sosial, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) h.18.

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

30

3. Jenis-Jenis Kelompok

Adapun beberapa jenis kelompok diantaranya ialah:9

1. Kelompok primer dan sekunder

Kelompok primer memiliki ciri-ciri antara lain bahwa

setiap anggota melakukan kontak dengan anggota lainnya

secara akrab dan berkelanjutan seperti dalam keluarga dan

kelompok bermain anak-anak. Sedangkan kelompok sekunder

dibentuk atas dasar minat yang sama, misalnya satuan kelas di

sekolah dan pencinta alam.

2. Sociogroup dan Psychogroup

Kelompok Sociogroup tekanannya pada hal-hal yang

harus dikerjakan bersama.Pada kelompok Psychogroup

tekanannya pada hubungannya antar pribadi.Namun tekanan itu

dapat digeser sehingga kelompok sociogroup menjadi

psychogroup dan sebaliknya.Misalnya dalam kelompok yang

dibentuk untuk kepentingan kegiatan bimbingan, perbedaan

antar kedua macam kelompo itu tidak begitu tajam, karena

disamping mengusahakan seuatu bersama, pembinaan

hubungan antar pribadi juga harus diperhatikan.

3. Kelompok yang terorganisir dan kelompok yang tidak

terorganisir.

Kelompok yang terorganisir terdapat diferensiasi yang

membedakan antara peranan-peranan yang diperoleh anggota

9Kementerian Sosial RI, “Modul Diklat Dasar Pekerjaan Sosial Dengan Lanjut Usia”, h.104-105.

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

31

sehingga dapat suatu struktur, misalnya salah seorang berperan

sebagai pemimpin atau ketua.Struktur itu dapat bersifat sangat

formal dan kompleks.

4. In group dan out group

Dalam kelompok ingroup para anggotanya merasa terikat

satu sama lain dan menunjukan loyalitas satu sama lainnya.

Dalam kelompok out group anggota berasal dari yang bukan

anggota kelompok tertentu sehingga diantara mereka tidak

terdapat loyalitas, rasa simpati dan rasa keterikatan, bahkan

mungkin terdapat rasa antipasti dan rasa benci.Kelompok untuk

kepentingan kegiatan bimbingan tidak pernah mengikuti pola

perbedaan ini karena kelompok atau gabungan itu tidak pernah

menghasilkan perbedaan tajam, antar anggota kelompok.

5. Kelompok yang keanggotaannya bebas serta atas dasar

sukarela dan kelompok yang keanggotaannya diwajibkan.

Diantara kelompok/group yang dibentuk untuk kegiatan

bimbingan ada yang dibentuk atas dasar sukarela, dan ada

yang dibentuk atas dasar kewajiban sebagai siswa yang

bersekolah/mahasiswa yang kuliah di institut tertentu.

6. Kelompok Tertutup dan Kelompok Yang Terbuka.

Kelompok tertutup terdiri dari mereka yang mengikuti

kegiatan kelompok sejak permulaan dan tidak menerima

anggota baru sampai kegiatan kelompok berhenti. Sedangkan

kelompok terbuka memungkinkan ada orang lain masuk selama

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

32

kelompok berlangsung. Kelompok atau grup kecil yang

dibentuk dengan tujuan khusus cenderung bersifat tertutup,

misalnya kelompok konseling, sedangkan kelompok atau grup

besar lebih bersifat terbuka, misalnya satuan kelas bila ada

siswa baru masuk.

C. Pengertian Dinamika Kelompok

1. Pengertian Dinamika Kelompok

Dalam Kamus Manajemen, dinamika kelompok diartikan sebagai

penilaian prilaku kelompok dan perorangan serta interaksi perilaku anggota

kelompok; penilaian tersebut di gunakan untuk meningkatkan efektivitas

kelompok.10 Pengertian dinamika dan pengertian kelompok apabila

digabungkan akan menjadi pengertian dinamika kelompok. Dinamika

kelompok merupakan suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau

lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota

satu dengan lainnya dimana hubungan psikologis tersebut berlangsung

dalam situasi yang dialami secara bersama-sama. Dinamika kelompok

menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak dan dapat

menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah.11

Johnson mendefinisikan dinamika kelompok sebagai suatu lingkup

pengetahuan sosial yang berkosentrasi pada pengetahuan tentang hakikat

kehidupan kelompok.dinamika kelompok adalah studi ilmiah tentang

perilaku dalam kelompok untuk mengembangkan pengetahuan tentang

haikat kelompok, pengembangan kelompok, hubungan kelompok dengan

10B.N. Marbun, SH., Kamus Manajeman, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005) h. 65.11Kementerian Sosial RI, “Modul Diklat Dasar Pekerjaan Sosial Dengan Lanjut Usia”,

h. 104.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

33

anggotanya, dan hubungan dengan kelompok lain atau kelompok yang

lebih besar. Pengertian dinamika kelompok memiliki beberapa unsur,

diantaranya ialah:

a. Adanya kumpulan dua orang atau lebih.

b. Melakukan interaksi.

c. Anggota saling memperngaruhi satu dengan yang lainnya.

d. Keadaan kelompok dari waktu ke waktu sering berubah-

ubah/bergerak.

Berdasarkan pokok pengertian dinamika kelompok dapat ditarik

berbagai persoalan yang menjadi objek studi dinamika kelompok.

Persoalan dinamika kelompok ialah semua gejala kejiwaan yang

disebabkan oleh kehidupan bersama dalam kelompok, yang di uraikan

Benedict dalam Santosa sebagai berikut:

a) Persatuan; hal ini berkaitan dengan tingkah laku anggota kelompok

seperti proses pengelompokam, intensitas anggota, arah pilihan, nilai

manfaat kelompok.

b) Dorongan; yaitu persoalan minat anggota terhadap kehidupan

berkelompok

c) Stuktur; yakni persoalan pada bentuk pengelompokan dan bentuk

hubungan, perbedaan kedudukan antar anggota, pembagian tugas,

keterlibatan kerja.

d) Pemimpin; yakni persoalanpada bentuk, tugas, system kepemimpinan

dan sebagainya.

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

34

e) Perkembangan kelompok; persoalannya menentukan kehidupan

kelompok yang terlibat pada perubahan dalam kelompok, ketentraman

anggota dalam kelompok, perpcahan kelompok dan lain sebagainya.

Kurt Lewin sebagai perintis ilmu dinamika kelompok menyatakan

bahwa dinamika kelompok sebagai cabang suatu ilmu yang mempelajari

tenaga-tenaga yang bekerja dalam kelompok, penyebab terjadinya tenaga

tersebut, kondisi yang bisa mengubah tenaga tersebut, serta akibatnya

tehadap individu dan kelompok.12

Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat penulis simpulkan

bahwa dinamika kelompok merupakan suatu pengetahuan sosial yang

menganalisa aktivitas berkelompok dalam hubungan antar anggota

kelompok, saling berinteraksi, dan saling mempengaruhi dalam situasi

sosial dan kelompok agar mampu bergerak, berkembang dan

menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu tujuan.

2. Manfaat Dinamika Kelompok

Beberapa pihak menyadari betapa pentingnya mempelajari

dinamika kelompok karena beberapa alasan, yaitu individu tidak mungkin

hidup sendiri didalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri

dalam memenuhi kehidupannya, dan perlu adanya pembagaian kedalam

masyarakat yang besar agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.

Fungsi dinamika kelompok menurut Sunarto ialah:13

12Wildan Zulkarnai, Dinamika Kelompok, h.25.13Wildan Zulkarnai, Dinamika Kelompok, h.28.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

35

a. Individu satu dengan yang lainnya terjadi kerjasama saling

membutuhkan sebab individu tidak dapat hidup sendiri di

dalam masyarakat.

b. Melalui dinamika kelompok, segala pekerjaan yang

membutuhkan pemecahan masalah dapat teratasi, mengurangi

beban pekerjaan yang besar, sehingga waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif dan

efisien. Sebab dalam dinamika kelompok, pekerjaan besar akan

di bagi-bagi sesuai dengan bagian kelompoknya masing-

masing.

c. Meningkatkan masyarakat yang demokratis, sebab individu

satu dengan yang lainnya akan dapat memberikan masukan

atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki peran yang sama

dalam masyarakat.

Sedangkan tujuan dinamika kelompok antara lain sebagai berikut:

a. Membangkitkan kepekaan diri seseorang anggota kelompok

terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan

rasa saling menghargai.

b. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling

menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

c. Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama

anggota kelompok.

d. Menimbukan adanya itikad yang baik di antara sesama anggota

kelompok.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

36

Sehingga manfaat atau faedah mempelajari dinamika kelompok adalah:

a. Manfaat bagi perorangan, individu akan memperoleh gambaran

tentang partisipasi dari peserta lain, serta dapat menarik

pelajaran dan pengalaman berbagai aktifiras yang telah

dilakukan dan diceritakan oleh peserta lain.

b. Manfaat bagi kelompok, dapat mengetahui cara memecahkan

masalah bersama, cara merencanakan bersama, cara

menentukan norma bersama, pencapaian konsensus bersama,

kerjasama, mengatasi konflik dan cara mengambil keputusan

bersama.

c. Manfaat bagi organisasi, dapat belajar tentang kerjasama dalam

kelompok dan antar kelompok, serta kesatuan bahasa dan

komunikasi dalam memecahkan masalah antar kelompok.

d. Manfaat bagi pemimpin, dapat menyerasikan antara

kepentingan lembaga dan kepentingan anggota organisasi.

3. Proses Dinamika Kelompok

Semua kelompok pada hakikatnya memang proses atau dinamika

yang dilampaui seseorang dakam rangka menjadi anggota dalam suatu

kelompok merupakan hal yang bersifat sangat individual, artinya setiap

orang akan berbeda. Semua kelompok pada hakikatnya tumbuh dan

berkembang dari waktu ke waktu melalui beberapa

tingkatan/tahapan/fase namun bila dilihat secara minimal maka terdapat

sejumlah tahapan minimal sebagai berikut:

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

37

a. Tahap perkenalan. Individu mengadakan orientasi tau

perpajakan melalui prilaku yang di tampilkan dan respon-

respon apa yang diterima. Sedangkan jika kelompok itu baru

dibentuk, maka diadakan kesepakatan bersama tentang aturan-

aturan main yang harus di taati oleh semua anggota.

b. Tahap mencari pola. Kelompok masuk ke dalam proses

pancaroba, dimana sering terjadi benturan-benturan dalam

mencari pola. Sehingga apabila aturan permainan tidak jelas,

maka kelompok tersebut akan bubar atau individu yang baru

masuk akan vacuum dan kemudian akan keluar.

c. Tahap pemantapan norma. Kelompok masuk ke dalam tahap

pengakuan akan norma. Benturan-benturan dalam kelompok

akan melahirkan norma yang bersifat mengatur atau menata

jalannya interaksi dalam kelompok tersebut, serta mengatur

peran dan status yang ada.

d. Tahap berprestasi. Maksudnya setelah kelompok betul-betul

solid maka para anggota mencoba mengembangkan dirinya

masing-masing maupun secara bersama-sama, guna mencapai

suatu prestasi tertentu sesuai dengan tujuan kelompok

tersebut.14

Kondisi fisik lanjut usia sangat berbeda dengan kondisi

sebelumnya, keadaaan lanjut usia akan mengalami penurunan baik dari

fisik maupun mentalnya. Untuk menumbuhkan semangat hidup lanjut

14Wildan Zulkarnai, Dinamika Kelompok, h.29.

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

38

usia, maka diperlukan kegiatan pendamping untuk dapat memilih

aktivitas yang sesuai dengan kemampuan dan potensi lanjut usia.

Biasanya kegiatan-kegiatan seperti ini diarahkan pada kegiatan-kegiatan

yang bersifat rekreatif.

Teori aktivitas dikembangkan oleh Palmor dan Lemon et al. yang

menyatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana

seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta

mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas

dan aktivitas yang dilakukan. Dari satu sisi aktivitas lansia dapat menurun,

akan tetapi dilain sisi dapat dikembangkan.

Dari pihak lansia sendiri terdapat anggapan bahwa proses penuaan

merupakan suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha prilaku

mereka semasa mudanya.Pokok-pokok teori aktivitas adalah:

a. Moral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan

sepenuhnya dari lansia di masyarakat.

b. Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia.

Penerapan teori aktivitas ini sangat positif dalam menyusun

kebijakan terhadap lansia, karena memungkinkan para lansia untuk

berinteraksi sepenuhnya dimasyarakat.15 Perubahan peran dan fungsi

sosial memperlihatkan bahwa lanjut usia akan merasakan kepuasan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari menjadi jauh lebih penting, daripada

kuantitas dalam aktivitas yang dilakukan. Keberhasilan lanjut usia dapat

dilihat dari aktivitas kesehariannya dan akan terus menunjukan

15Siti Mariam, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, (Jakarta: Salemba Medika,2008), h.50-51.

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

39

peningkatan apabila lanjut usia melakukan peningkatan mutu dalam

aktivitas keseharian dilakukan oleh para lanjut usia. Ketika lansia memiliki

aktivitas sehari-hari yang tinggi, maka akan di ikuti dengan meningkatnya

keberhasilan di masa tuanya. Begitu pula sebaliknya, apabila aktivitas

sehari-harinya rendah maka akan diikuti dengan menurunnya tingkat

keberhasilan lansia.

Menghadapi kenyataan ini maka seorang pekerja sosial harus

mengetahui dan memberikan pelayanan yang memadai agar kegiatan

sehari-hari mereka tidak mengalami hambatan. Adapun seorang pekerja

sosial mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Pekerja sosial juga

menggunakan pendekatan-pendekatan sistematis berdasarkan sejumlah

pengetahuan dan penelitian. Pendekatan biopsikososial spiritual pekerjaan

sosial menawarkan suatu perspektif yang luas dalam prilaku

manusia.pendekatan ini digunakan untuk mengakses berbagai situasi

dalam konteks komunitas, keluarga, dan lingkungan sosial yang lebih luas.

Situasi ini dipahami sebagai gabungan antara faktor-faktor fisik, psikologi,

sosial, dan spiritual. Dengan kata lain kebutuhan manusia dan sumber-

sumber untuk memenuhi kebutuhan tersebut di pandang sebagai kesatuan

yang saling terkait.16 Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses

penuaan, yaitu teori biologi, teori psikologis, teori sosial dan teori

spiritual. 17

16 Albert R. Roberts dan Gilbert J. Greene, Buku Pintar Pekerja Sosial, (Jakarta: PT. BPKGunung Mulia, 2009), h.13-15.

17 Siti Maryam, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, h.46-54.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

40

a) Teori Biologis/Fisik

Pada teoribiologidikenal dengan istilah “pemakaian dan

perusakan” (wear and tear) yang terjadi karena kelebihan usaha dan

stress yang menyebabkam sel-sel tubuhn menjadi lelah.Pada teori ini

juga didapatkan terjadinya peningkatan jumlah kolagen dalam tubuh

lansia, tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan

kekurangan gizi.Pelayanan aspek fisik bertujuan untuk memelihara

kondisi fisik dan mempertahankan kebugaran lansia.

b) Teori Psikologi

Pada lanjut usia, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring

dengan penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi dapat

dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional

yang efektif.Kepribadian individu yang terdiri atas motovasi dan

itelegensi dapat menjadi karakteristik konsep diri yang positif dapat

menjadikan seseorang lansia mampu berinteraksi dengan mudah

terhadap nilai-nilai yang ditunjang dengan status sosialnya.Adanya

penurunan intelektualitas yang meliputi presepsi, kemampuan kognitif,

memori, dan belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit untuk

dipahami dan berinteraksi. Persepsi merupakan kemampuan

interprestasi pada lingkungan. Dengan adanya penurunan fungsi sistem

sensorik, maka akan terjadi pula penurunan kemampuan untuk

menerima, memproses, dan merespon stimulus sehingga terkadang

akan muncul aksi/reaksi yang berbeda dari stimulus yang

ada.Kemampuan kognitif dapat dikaitkan dengan penurunan fisiologis

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

41

organ otak.Selain keadaan fungsional organ otak, kurangnya motivasi

pada lansia juga berperan. Motivasi akan semakin menurun dengan

menganggap bahwa lansia itu sendiri merupakan beban bagi orang

lain.

c) Apek Sosial

Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses

penuaan diantaranya yaitu teori interaksi sosial, teori penarikan diri,

teori aktivitas, teori kesinambungan, teori perkembangan, dan teori

stratifikasi usia.Simmons, mengemukakan bahwa kemampuan lansia

akan terus menerus menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk

mempertahankan status sosialnya.

d) Aspek Spiritual

Komponen spiritual merujuk pada pengertian hubungan

individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti

kehidupan.James Fowler meyakini bahwa kepercayaan/ dimensia

spiritual adalah suatu kekuatan yang memberi arti kehidupan bagi

seseorang.Fowler menggunakan istilah kepercayaan sebagai suatu

bentuk pengetahuan dan cara berhubungan dengan kehidupan akhir.

Menurutnya, kepercayaan adalah suatu fenomena timbal balik, yaitu

suatu hubungan aktif antara seseorang dengan orang lain dalam

menanamkan suatu keyakinan, cinta kasih dan harapan.

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

42

4. Peran Pekerja Sosial

Adapun peran pekerja sosial dalam pelaksanaan dinamika

kelompok selain menjadi fasilitator ialah sebagai berikut18:

a) Fasilitator

Melihat bahwa banyak waktu yang digunakan oleh community

worker dihabiskan dalam kelompok-kelompok yang ada di

masyarakat. Karena itu keefektifan kerja dari community worker

juga akan sangat terkait dengan keterampilannya untuk berinteraksi

dengan kelompok.

b) Pemercepat Perubahan (Enabler)

Sebagai enabler seorang community worker membantu masyarakat

agar dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka,

mengidentifikasikan masalah mereka, dan mengembangkan

kapasitas mereka agar dapat menangani masalah yang mereka

hadapi secara lebih efektif.Peran sebagan enabler ini adalah peran

klasik dari seorang pekerja sosial. Dasar filosofis dari peran ini

adalah “help people to help themselves”

c) Perencana Sosial (Sosial Planner)

Seseorang perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah

sosial yang terdapat pada komunitas, menganalisisnya dan

menyajikan alternative tindakan yang rasional untuk menangani

permasalahan tersebut.Setelah itu perencanaan sosial

mengembangkan program, mencoba mencari alternatif sumber

18Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan IntervensiKomunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), (Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi UI, 2001) h. 62-65.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

43

pendanaan, dan mengembangkan berbagai minat ataupun

kepentingan.

5. Prinsip-Prisip Praktek Pekerja Sosial Dengan Orang Tua

Menurut Abraham Monk praktek pekerja sosial harus sesuai pada

kerangka konseptual sesuai dengan nilai-nilai profesi, prinsip dan tujuan

praktek pekerjaan sosial dengan orang yang lebih tua. Adapun prinsip-

prinsip praktek pekerja sosial dengan orang tua ialah sebagai berikut:19

a. Membantu seseorang dalam memperluas kompetensi mereka dan

meningkatkan kemampuan untuk memecahkan permasalahan

mereka.

b. Membantu seseorang dalam memperoleh pelayanan.

c. Membuat organisasi responsive terhadap orang-orang dan

pengaruh antara organisasi dengan lembaga.

d. Memfasilitasi interaksi lansia dan orang lain dalam lingkungan

mereka.

e. Mempengaruhi kebijakan sosial dan lingkungan.

D. Lanjut Usia

1. Pengertian Lanjut Usia (Lansia)

Memasuki masa lanjut usia merupakan periode akhir didalam rentan

kehidupan manusia di dunia ini. Banyak hal penting yang perlu

diperhatikan guna mempersiapkan masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya.

Kisaran usia yang ada pada periode ini adalah 60 tahun keatas. Perubahan

fisik kearah penurunan fungsi-fungsi organ merupakan indicator utama

19Diana M. Dinnito and C. Arron McNeece, Social Work Issue and Opportunities in AChallenging Profession, (United States of America: A Viacom Company, 1997), p. 203-204.

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

44

yang tampak jelas, guna membedakan periode ini dengan periode-periode

sebelumnya.

Sebagaimana halnya tugas dan perkembangan yang ada dan harus

dijalani pada periode-periode sebelumnya, individu-individu yang berada

pada periode lanjut usia juga memiliki tugas perkembangan yang harus

dilalui dengan sebaik-baiknya. Diantara tugas perkembangan yang

hendaknya di lalui oleh para lanjut usia adalah:

a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisikdan kesehatan.

b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income

(penghasilan) keluarga.

c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.

d. Menjalin hubungn degan orang-orang seusianya.

e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.

f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes dan harmonis.20

Lanjut usia dikategorikan sebagai kelompok lemah atau tidak

berdaya, yang dimana sesuai dengan apa yang telah dikatakan Edi Suharto,

yang terdapat dalam kelompok-kelompok lemah, yaitu:

a. Kelompok lemah secara structural, baik lemah secara kelas, gender,

maupun etnis.

b. Kelompok lemah secara khusus, seperti manula, anak-anak, dan

remaja penyandang cacat, gay, lesban dan masyarakat terasing.

c. Kelompok lemah secara personal, yakni mereka yang mengalami

masalah pribadi atau keluarga.21

20Dra. Zahrotun, M.Si, Dkk.,Psikologi Perkembangan Tinjauan Psikologi Barat danPsikologi Islam, ( Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 126.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

45

2. Kebutuhan Lanjut Usia

Lanjut usia sebagai manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan

sebagaimana pada umumnya, yaitu kebutuhan makan, perlindungan,

perawatan, kesehatan dan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam mengadakan

hubungan dengan orang lain. Akibat adanya kurangnya kemampua secara

fisik, psikologi, sosial dan ekonomi karena proses ketuaan yang dialami

serta perubahan-perubahan peranannya sehingga terjadi kontradiksi, yakni

di satu sisi adanya peningkatan kebutuhan, namun di sisi lain beberapa

kebutuhan lanjut usia tertentu tidak dapat terpenuhi secara memadai.

a. Kebutuhan-kebutuhan utama (primer) lanjut usia meliputi:

1) Kebutuhan biologis/fisik: yang meliputi kebutuhan makanan yang

bergizi, pakaian, dan papan (tempat berteduh).

2) Kebutuhan ekonomi: berupa penghasilan yang memadai yang

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar lansia.

3) Kebutuhan kesehatan: berupa kesehan fisik, mental, perawatan dan

kenyamanan.

4) Kebutuhan psikologis: meliputi kasih sayang, adanya tanggapan

dari orang lain, ketentraman, merasa berguna, memiliki jati diri

serta status yang jelas.

5) Kebutuhan sosial: berupa peranan-peranan dalam hubungan

dengan orang lain, hubungan antar pribadi dalam keluarga, teman-

teman sebaya dan hubungan dengan organisasi-organisasi sosial.

b. Kebutuhan-kebutuhan kedua (seknder) lanjut usia antara lain meliputi:

21Edi Suhatro, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Jakarta: PT RefikaAditama, 2005), h.60.

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

46

1) Kebutuhan dalam melakukan aktivitas.

2) Kebutuhan dalam pengisian waktu luang.

3) Kebutuhan yang bersifat kebudayaan, seperti informasi dan

pengetahuan, keindahan dan lain-lain.

4) Kebutuhan yang bersifat politis, yaitu meliputi status, perlindungan

hukum, partisipasi dan keterlibatannya didalam kegiatan

kemasyarakatan dan negara atau pemerintah.

Kebutuhan yang bersifat keagamaan/spiritual seperti memahami

akan makna kehadiran dirinya di dunia dan memahami hal-hal yang tidak

diketahui atau diluar dari kehidupan termasuk kematian.22

22Kementerian Sosial RI, Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia dalam Situasi Darurat,(Jakarta : Direktorat RESOS dan Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia, 2013), h.10-12.

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

47

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Latar Belakang Berdirinya Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi

Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

Keberhasilan pembangunan meningkatkan derajat kesehatan dan

gizi masyarakat berpengaruh terhadap meningkatnya usia harapan hidup dan

jumlah lanjut usia. Semakin meningkatnya tuntutan kehidupan kebutuhan

ekonomi, khususnya di kota-kota besar, menyebabkan terjadinya pergeseran

nilai dalam keluarga. Kondisi ini mengarah kepada semakin berkurangnya

perhatian keluarga terhadap lanjut usia karena keterbatasan waktu yang

tersedia. Akibatnya banyak lanjut usia terlantar dan harus hidup sendiri tanpa

perhatian dan pendampingan keluarga serta tidak dapat melakukan aktifitas

yang bermakna dalam mengisi hari tuanya, selanjutnya keberadaan lanjut usia

menjadi beban bagi keluarga. Kondisi ini menuntut Pemerintah Daerah

(PEMDA) untuk memberikan pelayanan sosial kepada lanjut usia sehingga

dapat menghindarkan mereka dari keterlantaran dari berbagai aspek.

PSTW Budi Mulia 1 merupakan salah satu Unit Pelaksanaan

Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan

kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar. Panti Sosial

Tresna Werdha Budi Mulia 1 yaitu dibangun pada tahun 1968 di atas lahan

seluas 9.999 m2 yang dikukuhkan menjadi PANTI WERDHA 1 CIPAYUNG

melalui SK Gubernur DKI Jakarta No. CA11/29/1/1972. Selanjutnya

mengalami pergantian nama menjadi PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

48

(PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung melalui SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta

No. 736 Tahun 1996.

Dengan berlakunya Perda No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretaris DPRD, SK Gubernur DKI

Jakarta No. 41 Tahun 2002 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kerja

Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta,

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung, dikukuhkan kembali

nerdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 163 Tahun 2002 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan

Dinas Bintal dan Kessos Provinsi DKI Jakarta, dan Peraturan Gubernur No.

57 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja PSTW Budi Mulia 1.

B. Visi, Misi, dan Tujuan

1. VISI PSTW BM I:

“Mengangkat Harkat dan Martabat Lansia Terlantar menuju Kehidupan

Layak, Sehat Normatif dan Manusiawi”

2. MISI PSTW BM I:

1. Menyelenggarakan penampungan lansia terlantar dalam rangka

perlindungan social.

2. Menyelenggarakan pelayanan sosial, psikologis, perawatan medis,

bimbingan fisik, mental spiritual dan bimbingan pemanfaatan waktu

luang.

3. Menyelenggarakan penyaluran bina lanjut dan pemulasaran jenazah.

4. Menjalin keterpaduan dan kerjasama lintas sosial.

5. Menggalang peran serta sosial masyarakat dan dunia usaha.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

49

3. TUJUAN

Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas hidup dan

keberfungsian sosial lanjut usia terlantar, sehingga dapat membuat hari

tuanya dengan mengikuti ketenteraman lahir dan batin.

C. Falsafah Lembaga

Adapun dasar-dasar hukum yang dipakai di PSTW BM I, diantaranya:

1. UU no. 13 th 1998 tentang Kesejahteraan Lansia.

2. UU no. 32 th 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

3. UU no. 11 th 2009 tentang Pokok-pokok Kesejahteraan Sosial.

4. Peraturan Pemerintah no. 25 th 2000 tentang Kewenangan Pemeintah

dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.

5. Peraturan Gubernur no. 104 th 2009 tentang Organisasi dan Kerja

Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Peraturan Gubernur no. 57 th 2010 tentang Organisasi dan Kerja Panti

Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1.

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

50

D. Struktur Organisasi Lembaga

Adapun struktur kepengurusan Panti, yakni:

Tabel 2

Struktur Organisasi Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi

Mulia1

a. Pembagian Tugas

Adapun Job desc yang dilakukan oleh pengurus di PSTW BM I, yaitu:

1. Ketua Panti bertugas memonitoring segala pekerjaan setiap divisi/seksi.

Di samping itu, Kepala Panti juga melaksanakan tugas manajerial dan

teknis operasional pelayanan dan rehabilitasi sosial sesuai dengan

Peraturan Perundang undang undangan yang berlaku.

2. Tata Usaha berperan dalam melakukan urusan surat menyurat,

kepegawaian, menyusun laporan keuangan, menginput data-data

Ketua Panti

Bpk. Akmal Towe, M.Si

KA.SUBAG Tata Usaha

Dra. Susiana, M.Si

KA. Sie Bimbingan Penyaluran

Asep Syahrial, S.Sos

KA. Sie Perawatan

Dra. Hj. Tantri Retno

Utari

Pekerja Sosial

Siti Fatonah, S.Sos

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

51

keuangan, transparansi dana, perlengkapan, serta sarana dan prasarana

Panti.

3. Sie. Perawatan merupakan divisi yang membantu pekerja sosial untuk

melakukan seleksi tehadap calon WBS berdasarkan segi moralitas dan

kesehatannya. Seksi perawatan juga berfungsi sebagai bagian yang

mengatur masalah sandang, pangan, kebersihan lingkungan, kerapihan

wisma dan WBS, obat-obatan bagi WBS yang sakit, serta pemberian

vitamin untuk seluruh WBS.

4. Sie. Bimbingan Penyaluran merupakan divisi yang mengawasi jalannya

program yang telah disepakati oleh Dinas dan pihak panti seperti

bimbingan rohani, senam, kerajinan tangan dan kesenian, layanan

konseling dan case conference.

5. Pekerja Sosial merupakan divisi yang melakukan indentifikasi,

registrasi, seleksi dan penerimaan serta penjelasan program kepada

WBS.

b. Pengambilan Keputusan

Dalam hal pengambilan keputusan, PSTW Budi Mulia 1

mengambil keputusan dengan sistem non-direktif (secara tidak langsung)

karena pengambilan keputusan dilakukan secara bermusyawarah antara

ketua panti dengan para staff panti.1

E. Jangkauan Layanan

Adapun target layanan PSTW Budi Mulia 1, diantaranya:

1. Lanjut usia terlantar usia 60 tahun keatas

1 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 13 Juli2014)

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

52

2. Penduduk DKI Jakarta

3. Lanjut usia terlantar

4. Ada surat pengantar dari RT/RW dan Kelurahan

5. Rekomendasi dari suku Dinas Sosial wilayah

F. Sarana dan Prasarana Lembaga

PSTW BM1 merupakan salah satu UPT Dinas Sosial Provisnsi DKI

Jakarta dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut

usia terlantar. Dibangun pada tahun 1968 di atas lahan milik pemerintah seluas

9.999 m2. Sarana dan prasaran yang ada di PSTW BM 1, terdiri dari :

1. Gedung kantor utama, didalam gedung kantor utama yang berfungsi

sebagai ruang kantor dan tempat dilaksanakannya case conference,

maupun rapat-rapat untuk para staf.

2. Wisma WBS, wisma WBS terdiri dari :

a. Wisma Asoka: dalam wisma Asoka diperuntukkan untuk WBS

wanita yang masih sangat mandiri dan potensial.

b. Wisma Bougenville: dalam wisma Bougenville diperuntukkan WBS

wanita yang masih mandiri dan beberapa potensial.

c. Wisma Cempaka: dalam wisma Cempaka diperuntukkan untuk WBS

wanita yang setengah renta dan setengah mandiri, tetapi lebih

mengarah ke renta.

d. Wisma Dahlia: dalam wisma Dahlia diperuntukkan untuk WBS

wanita yang sudah renta.

e. Wisma Edelweis: dalam wisma Edelweis diperuntukkan untuk WBS

pria yang sudah renta.

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

53

f. Wisma Flamboyan: dalam wisma Flamboyan diperuntukkan untuk

WBS yang tidak potensial.

g. Wisma Catiliya: wisma ini diperuntukan bagi kakek yang masih

potensial

3. Poliklinik : poliklinik ini berfungsi memeriksa kesehatan para WBS yang

dilakukan oleh dokter, bidan dan psikiatri (untuk kejiwaan). Poliklinik ini

juga dijadikan sebagai posyandu lansia Melati Putih.

4. Aula, aula sebagai tempat berkumpul melakukan kegiatan panti dan

tempat penerimaan tamu atau menyelenggarakan kegiatan kunjungan.

5. Ruang konsultasi, ruang ini dijadikan untuk melakukan konseling dengan

psikolog maupun dengan pekerja sosial.

6. Ruang taman bacaan

7. Ruang pemulasaran jenazah, ruang ini diperuntukkan untuk mengurus

jenazah WBS, dari mulai dimandikan hingga dikafankan.

8. Ruang keterampilan, ruang ini dijadikan tempat melakukan kegiatan

keterampilan.

9. Dapur

10. Mushollah

11. Asrama TPS (Tenaga Pelayanan Sosial), ruang ini digunakan untuk tempat

istirahat sementara bagi para TPS.

12. Rumah dinas, rumah ini diperuntukkan untuk pegawai PSTW BM 1 yang

harus selalu stand by disekitar panti, misalkan perawat yang tiba-tiba

dibutuhkan WBS.

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

54

13. Lapangan, lapangan ini digunakan untuk melakukan kegiatan panti seperti

senam, sekaligus dijadikan lahan parkir untuk para tamu atau staf.

G. Kemitraan dengan Pihak Luar

a. Hubungan Lembaga dengan Masyarakat

Hubungan Lembaga dengan masyarakat sekitar dapat dikatakan

cukup baik, terbukti dengan adanya PHLU (Pelayanan Harian Lanjut Usia)

yang dimana di Panti terdapat Posyandu Lansia yang dapat digunakan oleh

warga sekitar Panti khususnya Lansia di RT. 007 karena di daerah sekitar

belum memiliki layanan Posyandu Lansia. Maka dari itu, Panti dengan

warga sekitar RT 007/06 bekerja sama dalam hal Posyandu. Begitu juga

bila ada kegiatan seperti Senam, maka warga sekitar dapat mengikuti

senam bersama-sama.

b. Kerjasama dengan Jaringan Lembaga

Kerjasama yang telah dilakukan oleh PSTW Budi Mulia 1

Cipayung, dalam rangka pelayanan dan rehabilitasi sosial kepada lansia,

yaitu :

1. Dinas sosial, Satpol PP dalam pengiriman calon WBS (lansia terlantar)

dan menindaklanjuti hasil razia yang dilaksanakan.

2. RSKD Duren Sawit dan RSKD Satelit dalam bantuan tenaga medis

untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap WBS Panti.

3. RSUD Budi Asih dan RSUD Pasar Rebo dalam hal memberikan

pelayanan kesehatan pada lansia.

4. Kecamatan Cipayung dalam program Posyandu Lansia yang ditangani

oleh Dokter Puskesmas setempat untuk memberikan pelayanan

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

55

kesehatan pada PHLU (Pelayanan Harian Lanjut Usia), seperti

pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tensi darah, dsb.

5. PUM (Panti Usada Mulia) dalam bentuk perawatan untuk lansia yang

sakit.

6. Dinas Pemakaman, dalam bentuk memberikan fasilitas pemakaman

bagi para WBS yang meninggal di Panti.

7. PSBI (Panti Sosial Bina Insan) 2 Cengkareng, dalam bentuk

memberikan fasilitas yang sesuai bagi para WBS Panti (khusus lansia)

yang mengalami gangguan psikotik.

H. Sumber Daya Manusia (SDM)

Pembagian kerja setiap kepala seksi sebagian besar tidak berdasarkan

kompetensi, melainkan berdasarkan pengabdian dan pengalaman. Misalnya,

staf pada bagian keperawatan yang bertugas sebagai pendamping wisma tidak

harus berlatar belakang pendidikan perawatan. Tetapi pengabdian dan

pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi pendamping wisma. Meskipun

seperti itu, ada beberapa posisi yang menghariuskan memiliki latar belakang

sesuai dengan bidang yang bersangkutan, seperti untuk mengsisi posisi

pekerja sosial di panti harus berlatar belakang kesejahteraan sosial dan

memiliki SK (Surat Keputusan).

Rasio pekerja sosial yang ada di panti dengan WBS (Warga Binaan

Sosial) adalah 3 : 210 yang sudah tersertifikasi dan sudah memiliki Surat

Keputusan (SK) ) untuk menjadi peksos. Pekerjaannya pun menjadi jabatan

fungsional, seperti assessment, intervensi klien dan lain-lain. Artinya, pekerja

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

56

sosial di PSTW BM 1 hanya berjumlah 3 orang, sedangkan pekerja sosial

tersebut harus menangani kurang lebih 210 WBS yang ada di panti.

Pengembangan kompetensi, dalam hal pelatihan untuk para Staff

ataupun Tenaga Pelayanan Sosial (TPS) yang ada di PSTW BM 1

diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinas Sosial

(Dinsos) dengan waktu yang tidak menentu tetapi rutin dilaksanakan. Tempat

pelaksanaan di BPPKS (Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial)

yang terletak di Lembang, Jawa Barat. Untuk biaya pelatihan, jika Kemensos

yang menyelenggarakan bebas biaya, tetapi diluar Kemensos seperti Dinas

Sosial dikenakan biaya pelatihan. Selain itu untuk menunjang Pengembangan

profesi para staff tidak hanya pelatihan tertapi juga ditunjang dengan seminar-

seminar atau Diklat-diklat dari Universitas atau Institusi lain yang

mengadakan.

Penilaian kinerja dilakukan setiap bulan, setiap orang ada laporannya,

dan yang menilai adalah kepala seksi. Sedangkan kepala panti yang menilai

adalah kepala dinas. Apabila kinerjanya bagus, maka akan ada reward berupa

TKD (Tunjangan Kinerja Daerah).

Sistem Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan melalui supervisi setiap

seksi. Kepala panti selaku supersivor melakukan supervisi kepada

bawahannya yakni Kabag TU dan pekerja sosial. Kabag TU melakukan

supervise kepada Kasie Bimlur dan Kasie Perawatan. Kasie Bimlur

melakukan supervise kepada staf yang bertugas dalam hal bimbingan dan

penyaluran seperti kerajinan tangan dan kesenian. Kasie Perawatan melakukan

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

57

supervisi kepada staf yang bertugas sebagai penanggung jawab keperawatan di

setiap wisma.

I. Program

Adapun program-program yang terdapat di PSTW Budi Mulia 1, yaitu:

1. Pelatihan-pelatihan seperti keterampilan menjahit, membuat keset dan

meronce bunga dari sedotan khusus bagi para lansia yang masih

potensial. Hal tersebut berfungsi untuk dapat mengembangkan

kreatifitas para lansia yang masih ingin bekerja dan berkarya.

2. Kegiatan bermain Angklung sebagai terapi pemulihan para lansia yang

memiliki riwayat penyakit stroke. Disisi lain bermain Angklung juga

dapat membantu menggabungkan fungsi otak kiri (lewat syair lagu)

dan otak kanan (tangga nada), sehingga dapat menjadi jembatan otak

untuk menjadi aktif dan tidak mudah lupa (membantu meningkatkan

memori).

3. Kegiatan Bimbingan Rohani seminggu 2 kali setiap hari Senin dan

Kamis, baik rohani agama Islam (Pengajian) maupun Kristen

(Kebaktian dan Ke Gereja).

4. Kegiatan Panggung Gembira. Disini para lansia dituntut untuk bebas

berekspresi, tidak peduli suaranya merdu atau tidak, tujuannya dapat

melatih rasa kepercayaan diri lansia untuk mau berjoget dan riang

gembira bersama.

5. Pelatihan rebana untuk para lansia kakung dan perempuan (hari

berbeda), membantu untuk melatih gerakan otot tangan dan sebagai

salah satu tujuan untuk memperkenalkan salah satu alat musik

Indonesia.

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

58

6. Kegiatan Senam yang dilakukan seminggu 2 kali, tujuannya agar dapat

memberfungsikan syaraf dan motorik para lansia, terutama bagi

mereka yang merupakan penderita jantung, stroke dan diabetes.

7. Program Dinamika Kelompok.

Program ini dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan kegiatan

dinamka kelompok ini dilaksanakan pada hari Rabu ataupun Jum’at.

Waktu dalam kegiatan ini tidak ditentukan, karena melihat dari kondisi

WBS yang sudah tua dan sudah tidak bisa melakukan aktivitas terlalu

lama. Program ini dimaksudkan agar adanya pengembangan diri

lansia, adanya interaksi, sosialisasi mereka lebih baik, ada kepercayaan

diri mereka dan WBS dapat merasa terhibur.

Dinamika kelompok ini menjadi suatu program di PSTW karena

adanya pengajuan dari Seksi Bimbingan dan Penyaluran (Bimlur) ke

Dinas Sosial. Permintaan program ini sudah di rencanakan sejak tahun

2013 namun dapat terlaksana di tahun 2014. Kegiatan ini sudah

berjalan selama 1 tahun. Pada pelaksanaan kegiatan ini WBS

didampingi dengan Pekerja Sosial dan Tenaga Pelayanan Sosial (TPS)

untuk mengikuti dinamika kelompok. Yang menjadi fasilitator dalam

kegiatan ini ialah psikolog. Jumlah peserta tidak di tentukan biasanya

Peksos dan psikolog melibatkan WBS yang masih potensial dan mau

ikut dalam pelaksanaan kegiatan ini. Dinamika kelompok di PSTW.

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

59

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

A. Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia

di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 memberikan

pelayanan terhadap lanjut usia atau Warga Binaan Sosial (WBS) dengan

adanya program dinamika kelompok. Dalam implementasi program dinamika

kelompok di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1, metode dan

proses pelaksanaan dinamika kelompok berusaha menumbuhkan dan

membangun kelompok dari kumpulan individu-individu yang belum saling

mengenal satu sama lain, menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan

dan suatu cara pencapaian berusaha yang disepakati bersama. Dinamika

kelompok membuat setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa

dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamaan dalam suatu kelompok,

dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini perlu

diciptakan karena kelompok akan menjadi efektif apabila memiliki satu

tujuan, satu cara tertentu untuk mencapai tujuan tersebut, yang diciptakan dan

disepakati bersama dengan melibatkan semua anggota kelompok. Sesuai

dengan apa yang di ucapkan oleh Ibu Siti Fatonah selaku Pekerja Sosial

sebagai berikut:

“Dalam pelaksanaan dinamika kelompok kami membuatperjanjian dengan WBS sesuai dengan yang telah disepakati bersama,tentu saja dengan memberikan beberapa pilihan materi permainanagar pelaksanaannya terarah dan memiliki satu tujuan”1

1 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 13Agustus 2014)

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

60

Implementasi program dinamika kelompok merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan lansia secara

berkelompok dan dapat membantu mengembangkan potensi lansia secara

optimal sesuai dengan kemampuannya. Setelah mengikuti program dinamika

kelompok ini diharapkan adanya interaksi dengan para lanisa yang lain,

adanya rasa saling menghargai satu dengan yang lain dan timbul rasa

solidaritas terhadap sesama WBS sehingga dapat saling menghormati dan

saling menghargai pendapat orang lain. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Ibu Siti Masitoh, M.Psi sebagai Psikolog:

“Tujuan dilaksanakannya dinamika kelompok ini pada dasarnyaagar adanya interkasi bersama, bisa having fun, terus setiap kegiatanmemang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan WBS. Misalnyasesuai dengam motorik halus, jadi nanti kegiatannya berhubungandengan itu seperti, mengestafet buku. Mereka kan dibentuk kelompokseperti itu agar ada interaksinya dengan yang lain dan dapatmembangun perasaan positive dengan teman-teman.”2

Dalam memberikan materi saat pelaksanaan program dinamika

kelompok ialah staff yang memiliki latar belakang pendidikan dan

pengalaman yang menyatakan kesesuaian antara kemampuan dan pendidikan

yang dimiliki dengan program yang dijalankan. Staff yang berhubungan

langsung dengan pelaksanaan program dinamika kelompok terdiri dari 3 orang

yakni dengan 2 Psikolog dan 1 Pekerja Sosial.

2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Masitoh, M. Psi sebagai Psikolog, (Jakarta, 20Agustus 2014)

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

61

Tabel 3

Staff yang terlibat dalam pelaksanaan dinamika kelompok

No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir

1 Siti Fatonah, S.sos Pekerja Sosial Sarjana Sosial Widuri

2 Rika Fitriyana, M. Psi Psikolog Magister Psikologi YAI

3 Siti Masitoh, M. Psi Psikolog Magister Psikologi YAI

Sumber: Hasil Wawancara Pribadi

Pengetahuan dalam melakukan kegiatan dinamika kelompok dimiliki

oleh kedua Psikolog yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) BM 1.

Karena ilmu yang mereka miliki diperoleh dari teori yang didapatkan di

bangku kuliah, sedangkan keahlian didapatkan dari pengaplikasian teori serta

pengalaman kerja mereka. Sehingga dapat menunjang perbaikan pada diri

setiap WBS dengan diberikan kegiatan bagi lanjut usia berupa permainan.

Pada pelaksanaan dinamika kelompok ini psikolog dan pekerja sosial berperan

sebagai fasilitator. Dalam melaksanakan dinamika kelompok ini psikolog

harus berorientasi pada keadaan saat itu atau sekarang. Seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Rika Fitriyana, M. Psi sebagai Psikolog sebagai berikut:

“Kita dapet informasinya selain kita orientasi langsung kita jugadiskusi dengan Ibu Siti kemudian juga dengan petugas yang lain.Kalau sekiranya ada info-info yang kita perlukan kemudian kitatanyakan kepada perawat juga. Jadi kita banyak diskusi, jadi kita tidaksemata-mata hanya temuan kita aja. Kita kroscek lagi dengan petugasdisini yang sehari hari bersama dengan kakek nenek.”3

Kemudian hal serupa juga di ungkapkan oleh Ibu Siti Fatonah, S. Sos

sebagai pekerja sosial:

3 Wawancara Pribadi dengan Ibu Rika Fitriyana, M. Psi. sebagai Psikolog (Jakarta, 13Agustus 2014)

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

62

“Dalam pelaksanaannya memang di latih oleh orang-orang yangprofessional yaitu dengan Mba Messi atau Mba Rika, namun tentunyakita berunding terlebih dahulu apa sih materi yang ingin diberikan.Ada koordinasi antara pekerja sosial dengan psikolog. Kita salingberdampingan karena kedua komponen ini tidak dapat terpisahkan.”4

Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II halaman 43-44 dijelaskan

mengenai peran pekerja sosial dalam program dinamika kelompok, yakni

sebagai fasilitator, sebagai pemercepat perubahan (enabler), perantara

(broker), perencana sosial (social planner). Pekerja sosial dalam melakukan

peran sebagai fasilitator diharapkan mampu mengajak WBS untuk ikut serta

berperan aktif dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya. Dan

memfasilitasi WBS dengan suatu program, dapat memberikan manfaat serta

menghibur mereka. Salah satunya dengan menggunakan program dinamika

kelompok.

Selain itu pekerja sosial juga menggunakan peran sebagai pemercepat

perubahan (enabler), pekerja sosial diharapkan membantu para WBS agar

dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka, mengidentifikasikan masalah

mereka, dan mengembangkan kemampuan yang WBS miliki agar dapat

menangani masalah yang mereka hadapi secara lebih efektif. Salah satunya

dengan melakukan program dinamika kelompok. Dalam pelaksanaan

dinamika kelompok, pekerja sosial mampu mengidentifikasikan kebutuhan

para WBS dengan adanya berbagai macam permainan.

Kemudian pekerja sosial juga berperan sebagai perencana sosial

(social planner) yakni pekerja sosial merupakan bertugas untuk

mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang terdapat di dalam

4 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial. (Jakarta, 13Agustus 2014)

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

63

lembaga, pekerja sosial menganalisis data tersebut dan menyajikan rencana

pemecahan masalah untuk menangani permasalahan WBS. Setelah itu

perencanaan sosial mengembangkan program kegiatan serta mengembangkan

minat yang dimiliki WBS.

Merujuk pada BAB II halaman 43 menurut Abraham Monk prinsip-

prinsip pada pekerja sosial dengan orang tua (lansia), ialah sebagai berikut:

a. Membantu seseorang dalam memperluas kompetensi mereka dan

meningkatkan kemampuan untuk memecahkan permasalahan mereka.

Dalam hal ini pekerja sosial di PSTW Budi Mulia 1 memberikan

pelayanan sosial terhadap lanjut usia agar para WBS dapat mengeksplorasi

kemampuan mereka dengan adanya beberapa program. Salah satunya ialah

Support group yang ada di dalam program dinamika kelompok.

b. Membantu seseorang dalam memperoleh pelayanan. Dalam hal ini pekerja

sosial melakukan segala kemungkinan untuk membantu WBS memperoleh

pelayanan dengan menjaga harkat dan martabat para WBS serta menerima

WBS apa adanya. Kemudian memanfaatkan keterampilan manajeman

kasus untuk memastikan bahwa para WBS menerima semua layanan yang

di perlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien dengan cara

membantu masalah WBS dengan tulus ikhlas dan sungguh-sungguh

menyelesaikan masalah. Untuk itulah PSTW Budi Mulia 1 memberikan

suatu program dinamika kelompok. Sesuai dengan yang Ibu Siti Fatonah,

S.sos ungkapkan sebagai berikut:

“Dengan adanya dinamika kelompok bertahap akanmelihat perubahan prilaku lansia yang awalnya hanya diam sajamulai ada interaksi dengan temannya. Mulai mampu menceritakan

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

64

hal-hal yang dialami beliau dan intinya dapat membantu oranglain, ada rasa empati dengan teman-temannya”5

c. Membuat organisasi responsive terhadap orang-orang dan pengaruh antara

organisasi dengan lembaga. Dalam hal ini PSTW BM 1 mengalami

peningkatan jumlah WBS untuk itulah pekerja sosial harus bertanggung

jawab lebih untuk meyakinkan bahwa pelayanan di lembaga dirancang

untuk mengatasi permasalahan mereka. Pelayanan sangat membantu lansia

jika di rancang untuk mengurang perasaan jenuh atau tidak berdaya.

Dengan adanya Program dinamika kelompok inilah dapat membuat para

WBS merasa terhibur. Sebagaimana yang Ibu Siti Fatonah, S. sos

ungkapkan sebagai berikut:

“Karena dengan dinamika kelompok sedikit banyakmengurangi rasa kejenuhan lansia yang ada di panti dan untukmeningkatkan aktivitas lansia itu sendiri.”6

d. Memfasilitasi interaksi lansia dan orang lain dalam lingkungan mereka.

Pekerja sosial harus terampil dalam membantu WBS bersosialisasi sebagai

sarana untuk mengatasi kehilangan, karena mereka yang tinggal di PSTW

BM 1 Cipayung memang lansia yang sudah tidak memiliki keluarga.

Untuk itulah pekerja sosial harus memfasilitasi interaksi yang saling

menguntungkan antar anggota. Sesuai dengan yang Ibu Siti Fatonah, S.sos

ungkapkan sebagai berikut:

“Dinamika kelompok itu sangat banyak manfaatnya,tentunya ada interaksi, sosialisasi dengan wbs yang lain,pengembangan diri, dimana dinamika kelompok bertahap akanmelihat perubahan prilaku lansia yang awalnya hanya diam saja

5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial. (Jakarta, 13Agustus 2014)

6 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial. (Jakarta, 13Agustus 2014)

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

65

mulai ada interaksi dengan temannya. Mulai mampu menceritakanhal-hal yang dialami beliau dan intinya dapat membantu oranglain, ada rasa empati dengan teman-temannya.7

e. Mempengaruhi kebijakan sosial dan lingkungan. Dalam hal ini pekerja

sosial harus memberikan suatu program atau pelayanan yang terbaik untuk

lansia. Setiap program harus kritis di periksa untuk memastikan bahwa

semua program di PSTW BM 1 mencerminkan maksud yang ingin

disampaikan, dan pekerja sosial bertanggung jawab untuk menilai kembali

permasalahan atau kebutuhan WBS. Sesuai dengan yang Ibu Siti Fatonah,

S.sos ungkapkan sebagai berikut:

“Untuk program dinamika kelompok ini kita sudahberjalan 1 tahun. Program ini dapat terlaksana tentu denganadanya pengajuan dari divisi Bimbingan dan Penyaluran(BIMLUR) ke dinas sosial. Meskipun kita pernah melaksanakan,namun secara administrasi harus di konsep dulu nak. Dilihat darimanfaat untuk lansia bermacam-macam seperti dapatmeningkatkan kepercayaan diri, sosialisasinya baik, jadi saya rasasangat perlu dengan adanya dinamika kelompok ada di semuapanti”

Pemberian materi dalam dinamika kelompok merupakan hal yang

penting dalam proses pelaksanaan program. Adapun materi yang diberikan

oleh Psikolog dan Pekerja Sosial ialah berupa suatu permainan. Seperti yang

di ungkapkan Ibu Siti Fatonah, S. Sos:

“Materi yang kami berikan berbentuk permainan,mengenai pola fikir, motorik kasar atau motorik halus, ataumelatih memori. Kita sesuaikan dengan kondisi lansianya intinyayang mudah di tangkap beliau dan menerima apa yang kitasampaikan. Mediasi ini dilakukan pertama, untuk program Panti.Yang kedua melatih diri lansia untuk menjadi mandiri. Dan artimandiri disini ialah adanya kepercayaan diri. Karena dengandinamika kelompok sedikit banyak mengurangi rasa kejenuhanlansia yang ada di Panti dan untuk meningkatkan aktivitas lansia

7 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial. (Jakarta, 13Agustus 2014)

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

66

itu sendiri. Fungsi dinamika kelompok itu sangat banyak, tentunyaada interaksi, sosialisasi dengan wbs yang lain, pengembangandiri, dimana dinamika kelompok bertahap akan melihat perubahanprilaku lansia yang awalnya hanya diam saja mulai ada interaksidengan temannya. Mulai mampu menceritakan hal-hal yangdialami beliau dan intinya dapat membantu orang lain, ada rasaempati dengan teman-temannya.”8

Berikut program dinamika kelompok yang di berikan Panti Sosial

Tresna Werdha terhadap lanjut usia diantaranya ialah:

1. Dukungan kelompok (Support group)

Dalam pelaksanaan support group ini WBS diberikan

kesempatan untuk menceritakan pengalaman hidupnya yang sampai

saat ini masih terasa sangat berkesan, baik itu sedih ataupun senang.

Pada pelaksanaan ini fasilitator mempersilahkan para WBS yang hadir

untuk bercerita mengenai pengalaman hidupnya yang masih berkesan

sampai saat ini. Kemudian WBS yang hadir dalam support group ini

dapat memberikan komentar yang memberi semangat, motivasi

ataupun dukungan, dan tidak boleh memberikan kritik yang

menjatuhkan, menilai serta menyalahkan.9

Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah sebagai berikut:

a. Memberikan wadah bagi WBS untuk lebih membuka diri.

b. Memberikan wadah bagi WBS untuk melepaskan beban

pikirannya.

c. Menumbuhkan rasa saling mendukung.

8 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S. Sos. sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 20Agustus 2014)

9 Observasi kegiatan Support Group di PSTW BM 1, pada tanggal 29 Agutus 2014.

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

67

d. Membuat satu sama lain saling mengenal dan dapat

memahami perasaan serta mengetahui latar belakang

kehidupan teman-temannya,

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ialah sebagai berikut:

a. WBS yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias.

b. Peserta lebih mengenal dan memahami orang lain dalam

suatu kelompok.

c. WBS yang bercerita mendapatkan perasaan yang lebih

positif, lebih lega dan merasa mendapat dukungan dari

teman-temannya.

2. Permainan Kelompok

Permainan dalam dinamika kelompok menggunakan 2 metode

permainan yaitu berdasarkan memori ataupun motorik lansia. Dalam

metode permainan memori biasanya psikolog ataupun pekerja sosial

memberikan permainan yang berpengaruh terhadap daya ingat seperti

cerdas cermat atau diskusi/sharing. Sedangkan pada motorik lansia

biasanya menggunakan berbagai macam media yang dapat dijadikan

permainan diantaranya ialah: bola, kertas origami, kelereng, biji-bijian

dan lain sebagainya.10

Sedangkan metode permainan motorik terbagi lagi menjadi 2

bagian yaitu:

10 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S. Sos. sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 20Agustus 2014)

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

68

a. Motorik halus:

Permainan yang digunakan dalam motorik halus yakni sebuah

permainan kompetisi. Fasilitator memberikan alat bantu berupa

gelas plastik kosong, mangkuk, sendok dan kacang merah. Media

ini digunakan untuk suatu permainan mengisi gelas kosong dengan

kacang secara estafet. Fasilitator membagi peserta menjadi 2

kelompok, kemudian setelah itu fasilitator memberikan instruksi

mengenai cara bermain dan aturan bermainnya. Pada permainan ini

tugas kelompok adalah memindahkan kacang secara estafet

menggunakan sendok dan dimasukan ke gelas kosong.

Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah sebagai berikut:

1) Mengakrabkan antar WBS.

2) Melatih konsentrasi.

3) Melatih kerjasama.

4) Melatih motorik halus.

5) Menambah semangat untuk berkegiatan

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ialah sebagai berikut:

1) WBS yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias, senang dan

gembira.

2) Muncul semangat karena suasana kompetisi.

3) Semua WBS yang hadir dapat ikut terlibat, bahkan WBS yang

sehari-harinya diam dan pemalu, tidak dapat berjalan, kurang

lancar berkomunikasi, dapat ikut serta secara aktif dalam

permainan.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

69

4) Dari permainan ini, dapat terlihat WBS yang bersemangat

ataupun yang kurang bersemangat, dapat didiagnosa juga WBS

yang kemampuan dan motorik halusnya baik ataupun kurang

baik.

5) Petugas yang berinteraksi sehari-hari dengan WBS, dapat

melihat beberapa WBS ada yang mengalami peningkatan dan

ada juga yang mengalami penurunan sehingga dapat menjadi

perhatian mengenai pendekatan yang akan dilakukan

kemudian.

6) Dalam permainan ini interaksi keseharian akan nampak,

misalnya yang suka marah-marah, berbicara kasar, mudah

patah semangat ataupun kurang sabar.11

b. Motorik kasar

Permainan yang dilakukan dalam melatih motorik kasar ini

ialah dengan senam otak. Dalam melakukan senam otak, fasilitator

mengajarkan sebuah lagu yang akan digunakan dalam kegiatan

senam otak. Kemudian fasilitator memandu peserta untuk

menyanyikan lagu senam otak bersama-sama. Lalu mempraktekan

gerakan senam otak sederhana kepada seluruh peserta. Setelah itu

peserta bersama-sama menyanyikan lagu dan melakukan gerakan

senam otak secara bersamaan. Adapun tujuan dalam kegiatan ini

ialah sebagai berikut:

1) Meningkatkan konsentrasi.

11 Observasi kegiatan Permainan Motorik Halus di PSTW BM 1, pada tanggal 18 Juni2014

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

70

2) Melatih koordinasi motorik kasar.

3) Meningkatkan motorik kasar.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ialah sebagai berikut:

1) WBS cukup antusias mengikuti kegiatan ini dan berpartisipasi

secara aktif.

2) Saat fasilitator memberikan intruksi sebagian WBS ada yang

langsung mengikuti dan yang lainnya bersikap pasif.

3) Pembelajaran yang didapat dari kegiatan ini ialah: daya ingat,

konsentrasi, dan koordinasi motorik halus.12

Dari kedua materi yang diberikan oleh psikolog ataupun

pekerja sosial memang tidak banyak karena disesuaikan pada

implementasinya di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi

Mulia 1. Seperti apa yang telah diungkapkan oleh Ibu Rika

Fitriyana, M. Psi sebagai berikut:

“Sejauh ini sih kita pake itu aja. Dan itu aja udah cukupbanyak yah untuk lansia. Karena kita gak perlu cukup banyakteknik menyampaikannya. Yang penting kita konsisten.Menyampaikannya juga kita dengan bahasa yang ringan saja. Yangmudah dimengerti. Kalau dianya belum mau cerita masih blockingjangan dipaksa, karena mereka akan narik diri. Karena dalamkapasitas intelegensy itu kan dibawah rata rata kemudian latarbelakang pendidikan itu juga mempengaruhi. Bagaimana merekamenyerap informasi mengelola informasi”13

Dinamika kelompok ini dilaksanakan 1 kali dalam seminggu. Yakni

pada hari Rabu ataupun Jum’at. Waktu dalam melakukan kegiatan ini tidak di

tentukan karena melihat dari kondisi fisik lansia yang sudah melemah.

12 Observasi kegiatan Support Group di PSTW BM 1,pada tanggal 25 Juni 2014.13 Wawancara pribadi dengan Ibu Rika Fitriyana, M. Psi. sebagai Psikolog (Jakarta, 29

Agustus 2014)

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

71

Pelaksanaannya dinamika kelompok ini dilakukan di dalam wisma, di taman,

ataupun di aula. Tergantung dari jenis kegiatan yang akan dilakukan.

Selain itu pula, dalam pelaksanaan dinamika kelompok ini. Lansia

yang berada di dalam Panti juga dapat mengembangkan diri mereka melalui

aktivitas kelompok. Sehingga mereka dapat beradaptasi baik secara sosial,

tingkah laku, dan emosional melalui proses kelompok. Selain itu pula

dinamika kelompok merupakan suatu kegiatan yang dapat menunjang

aktivitas lansia di Panti menjadi bertambah dan dengan adanya pelaksanaan

dinamika kelompok, lansia mampu mengembangkan potensi yang mereka

miliki.

Adapun teori yang di gunakan dalam pelaksanaan dinamika kelompok

yaitu teori pembentukan kelompok dari Homans pada BAB II halaman 28-

29 yakni teori Activity-Interaction-Sentiment Theory. Dalam teori ini

menjelaskan mengenai suatu interaksi dalam kelompok dengan konsepsi

dasar yang berpijak pada dasar pemikiran sebagai berikut:

a) Semakin banyak seseorang melakukan aktivitas bersama dengan orang

lain, maka semakin banyak interaksi yang dapat menumbuhkan rasa

kebersamaan.

b) Semakin sering seseorang melakukan interaksi, maka semakin sering

seseorang tersebut membagi perasaan dengan orang lain.

c) Semakin seseorang memahami perasaan orang lain maka semakin

tinggi interkasi yang dilakukan, berarti juga semakin sering aktivitas

dilakukan.

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

72

Seperti yang telah peneliti paparkan diatas semakin banyak WBS

melakukan aktivitas bersama orang lain, maka semakin banyak pula interaksi

yang dapat menumbuhkan kebersamaan. Untuk itulah kegiatan seperti

dinamika kelompok sangat dibutuhkan, karena dengan adanya kegiatan ini

membuat satu sama lain saling mengenal lebih dalam mengenai perasaan dan

latar belakang orang lain, serta dapat menumbuhkan rasa saling mendukung.

Selain itu pula telah di jelaskan pada BAB II halaman 38 mengenai

teori aktivitas menurut Palmor dan Lemon et al. menyatakan bahwa penuaan

yang sukses tergantung dari bagaimana seorang lansia merasakan kepuasan

dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih

penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilakukan. Dari satu sisi

aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi di sisi lain dapat dikembangkan.

Selanjutnya peneliti akan memaparkan temuan yang peneliti temukan

pada saat peneliti mencoba menganalisis dengan teori tahapan dinamika

kelompok, adapun tahapan dinamika kelompok diantaranya ialah:

1) Tahap perkenalan

Jika kelompok itu baru dibentuk, maka diadakan kesepakatan

bersama tentang aturan-aturan main yang harus di taati oleh semua

anggota. Pada tahapan ini pekerja sosial dengan psikolog, melakukan

perkenalan awal dengan WBS. Sebelum kegiatan di mulai WBS diberikan

penjelasan serta arahan terlebih dahulu mengenai permainan yang akan di

lakukan. Kemudian pekerja sosial dengan psikolog melakukan

kesepakatan secara bersama sama tentang aturan-aturan main yang harus

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

73

di taati oleh semua anggota. Hal ini dilakukan agar WBS dapat mengerti

setiap permainan yang akan di laksanakan.

Berdasarkan pengamatan peneliti, pada tahapan perkenalan ini

psikolog didampingi oleh pekerja sosial sebagai fasilitator, melakukan

perkenalan dengan para WBS. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan

para WBS yang hadir mengikuti kegiatan. Setelah selesai melakukan

perkenalan. Psikolog memberikan penjelasan mengenai permainan yang

akan dilakukan serta aturan-aturan saat permainan berlangsung.14

2) Tahap mencari pola

Kelompok masuk ke dalam proses dimana sering terjadi benturan-

benturan dalam mencari pola. Sehingga apabila aturan permainan tidak

jelas, maka kelompok tersebut akan bubar atau individu yang baru masuk

akan vacuum dan kemudian akan keluar.

Tahap mencari pola merupakan suatu aturan dalam sebuah

pelaksanaan dinamika kelompok, maksudnya ialah apabila aturan mainnya

tidak jelas dan tidak dapat dimengerti WBS, maka kelompok tersebut akan

bubar. Sebisa mungkin pekerja sosial tidak akan memberikan suatu

program dinamika kelompok yang membuat para WBS menjadi bingung

dan merasa tidak nyaman. Sebagaimana yang telah di katakan oleh Ibu Siti

Fatonah sebagai berikut:

“Dalam tahapan mencari pola di PSTW ini merupakansuatu bentuk model dalam pelaksanaan dinamika kelompok yangdilakukan sesuai perjanjian dengan keinginan WBS, misal WBSingin menceritkan masa lalu kita membuat pola permainan denganmengenang masa lalu mereka. Agar mereka merasa nyaman danberani untuk tampil didepan orang banyak. Jadi apa yang kami

14 Observasi Kegiatan Cerdas Cermat di PSTW BM 1, pada tanggal 20 Agustus 2014

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

74

lakukan dibuat senyaman mungkin agar mereka tidak merasajenuh dan dapat terhibur”15

Dalam tahap mencari pola, pada saat pelaksanaan senam otak di

wisma dahlia, wisma yang di khususkan untuk lansia yang sudah tidak

potensial, peneliti mengamati beberapa WBS yang mengikuti kegiatan ini

mereka pergi meninggalkan tempat sebelum kegiatan ini berakhir setelah

peneliti mencari tahu penyebabnya rupanya mereka tidak mengerti aturan

dari permainan tersebut. Namun dikarenakan usia mereka yang sudah

melemah pekerja sosial, psikolog ataupun petugas panti tidak dapat

memaksakan mereka untuk selalu ikut dalam berbagai kegiatan.16

3) Tahap Pemantapan Norma

Kelompok masuk ke dalam tahap pengakuan akan norma.

Benturan-benturan dalam kelompok akan melahirkan peraturan yang

bersifat mengatur atau menata jalannya interaksi dalam kelompok tersebut,

serta mengatur peran dan status yang ada. Selain itu cakupan tugas

tanggung jawab kelompok mulai jelas dan telah disepakati oleh anggota

setelah mereka berargumentasi secara sengit dalam tahapan sebelumnya.

Seperti yang telah Ibu Siti Fatonah, S. Sos katakan sebagai berikut:

“Pemantapan Norma merupakan suatu Kerangkapermainan, apabila kerangka permainannya tidak jelas, sulit untukkakek dan nenek dapet mengerti maksud yang ingin kitasampaikan. misalnya dalam melakukan permainan rantai berbisikini merupkan sutau permainan yang menggunakan kerjasamaantar kelompok. Mau mulai dari mana dulu. apakah dari sebelahkanan atau dari sebelah kiri dulu. Kalau permainan menggenggambola ada aturannya. Ketika musik berhenti berarti ia yang berhakmeceritakan masa lalu atau bernyanyi, sesuai dengan perjanjian

15 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 13Agustus 2014)

16 Observasi kegiatan Support Group di PSTW BM 1,pada tanggal 25 Juni 2014

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

75

awal di dalam mencari pola. Moment apa dulu itu dibentuk,misalnya kita mau menggambar, atau bermain bola ataubernyanyi. Adanya komitmen dan sesuai kesepakatan.”17

Pada tahap pemantapan norma peneliti mengamati anggota

mulai fokus pada proses pelaksanaannya dinamika kelompok. Apabila

dalam suatu permainan ada yang tidak sesuai dengan keinginan WBS

maka mereka dapat mengungkapkannya dan pada pemantapan norma ini

para WBS yang mengikuti kegiatan mulai berusaha secara maksimal

dalam menyelesaikan permainan18.

4) Tahap berprestasi

Maksudnya setelah kelompok betul-betul solid maka para anggota

mencoba mengembangkan dirinya masing-masing maupun secara

bersama-sama, guna mencapai suatu prestasi tertentu sesuai dengan tujuan

kelompok tersebut. Dalam tahapan ini WBS diberikan kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan dirinya dalam melakukan permainan yang

telah ditentukan. Yang kemudian dapat membentuk kelompok tersebut

menjadi lebih solid sehingga dapat mencapai suatu tertentu sesuai dengan

tujuan kelompok.

“Dalam tahap ini ketika memberikan permainan denganWBS adanya kekompakan yang terjadi didalam kelompok, adakahsalah satu diantara mereka yang dapat mengembangkan diri,artinya mengembangkan diri disini yakni yang bisa menggantikanposisi kami, yang berani untuk tampil didepan, memproyeksikanapa yang kita tampilkan tadi. Itu artinya suatu pengembangan diri.Sehingga apa yang diberikan moderator bisa dipahami WBS. Dandapat diterapkan didalam kesehariannya”19

17 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 13Agustus 2014)

18 Observasi kegiatan Permainan Motorik Halus di PSTW BM 1, pada tanggal 18 Juni2014

19 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 13Agustus 2014)

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

76

Dalam tahapan pelaksanaan dinamika kelompok, peneliti

mengamati bahwa adanya dua macam interaksi saat program dinamika

kelompok berlangsung. Dua macam interaksi tersebut adalah interaksi

inter dan interaksi antar. Interaksi inter yakni antara fasilitator dengan

WBS sudah cukup baik karena ada hubungan timbal balik, WBS bertanya

kepada fasilitator jika ada sesuatu hal yang ingin ditanyakan, begitu halnya

dengan fasilitator bertanya keadaan WBS setiap bertemu sebelum

melakukan kegiatan. Sedangkan untuk interaksi antar yakni antara WBS

dengan WBS dan fasilitator dengan fasilitator, dalam hal ini WBS dengan

WBS dapat berinteraksi dengan baik di sela-sela waktu dan untuk interaksi

fasilitator dengan fasilitator berjalan dengan baik karena mereka saling

berinteraksi membicarakan mengenai perkembangan WBS.20

20 Observasi Kegiatan Senam Otak di PSTW BM 1, 11 September 2014

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

77

B. Perubahan yang didapatkan lanjut usia dari implementasi dinamika

kelompok yang telah diberikan oleh Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)

Budi Mulia di lihat dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.

Keberhasilan dalam program kegiatan dinamika kelompok dapat dilihat

dari kemajuan dan perubahan yang di capai dibandingkan dengan kondisi

WBS sebelumnya, serta manfaat yang dirasakan oleh mereka setelah

mengikuti program kegiatan dinamika kelompok. Terkait dengan program

kegitan dinamika kelompok, sehubungan dengan pengembangan diri yang

diberikan untuk lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1

sejak setahun terakhir ini menunjukan perkembangan yang sangat baik.

Dengan adanya program kegiatan dinamika kelompok, para WBS dapat

mengisi waktu luang mereka untuk ikut serta dalam program ini dan mereka

dapat berinteraksi dengan teman-temannya sekaligus dengan petugas Panti.

Tabel 4

WBS yang mengikuti program dinamika kelompok

No Nama Klien Nama Wisma Gender Usia Suku1 Sri Wisma Asoka P 63 thn Jawa2 Masnun Wisma Asoka P 89 thn Betawi3 Sumarni Wisma Asoka P 62 thn Betawi4 Maria Wisma Dahlia P 83 thn Batak5 Farida Wisma Cempaka P 61 thn Jawa6 Buyung Wisma Catiliya L 84 thn Betawi

7 Lumanow Wisma Catiliya L 70 thn Batak8 Thamrin Wisma Catiliya L 69 thn Kalimantan9 Wandi Wisma Flamboyan L 65 thn Sunda10 Dasni Wisma Flamboyan L 61 thn Padang

Sumber: Hasil Wawancara Pribadi

Berdasarkan dari tabel di atas merupakan WBS yang menerima

program kegiatan dinamika kelompok. Mereka merupakan sebagian dari

jumlah WBS yang tinggal di panti yakni sebanyak 210 orang. Dari kesepuluh

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

78

WBS yang peneliti amati mereka memiliki latar belakang, kondisi fisik, suku,

dan usia yang berbeda-beda namun disatukan dalam suatu kondisi yang sama

yaitu sama-sama tinggal dan menjalani kehidupan sehari-harinya di dalam

Panti. Perbedaan yang terjadi juga dapat menimbulkan suatu permasalahan

pada WBS. Perbedaan gender, perbedaan usia, perbedaan bahasa serta

berbedaan suku ini dapat menimbulkan kesalahpahaman antar WBS. Misalnya

suku Jawa yang memiliki karakter lemah lembut dalam bertutur bahasa

bertemu dengan suku Batak yang memiliki karakter yang keras dari nada

suaranya ini sering menimbulkan kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan

perselisihan. Dengan adanya program dinamika kelompok inilah para WBS

mengikuti suatu permainan yang dapat membuat mereka lebih akrab, dapat

menjalin kebersamaan, dan berbagi pengalaman dengan WBS yang lain

sehingga mereka dapat memahami setiap karakter WBS yang tinggal di

PSTW BM 1. Selain itu pula yang tinggal di anti merupakan suatu kelompok

yang terbentuk secara tidak sengaja, mereka hidup berkelompok dalam suatu

panti karena disatukan oleh sebuah nasib.

Adapun perubahan yang terjadi pada WBS di PSTW setelah mengikuti

program dinamika kelompok berdasarkan aspek Biopsikososial dan spiritual

yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1) Aspek Biologis/fisik

Dari segi fisik lansia memang memiliki berbagai macam

keterbatasan dalam melakukan segala hal. Perubahan-perubahan fisik yang

terjadi pada lansia diantaranya ialah penglihatannya yang sudah mulai

berkurang, pendengarannya juga mulai melemah dan pada kesehatan juga

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

79

menurun. Konsekuensi dari penurunan tersebut menjadikan faktor

kesehatan sebagai permsalahan utama bagi lansia. Hal ini juga terjadi pada

WBS di PSTW BM 1, kondisi seperti ini membuat para WBS yang berada

di Panti menjadi malas dalam mengikuti kegiatan yang ada di PSTW,

mereka merasa minder, tidak percaya diri dan malu akan kondisi hidupnya

saat ini.

Seperti yang terjadi pada Nenek Masnun (89 tahun) yang tinggal di

Wisma Asoka beliau mengalami penurunan terhadap penglihatannya dan

memiliki darah tinggi membuat beliau jarang mengikuti berbagai kegiatan

yang ada di Panti. Seperti yang beliau ungkapkan sebagai berikut:

“Udah males ikut kegiatan, udah tua. Waktu itu pernah ikutkegiatan itu. Cuma sekarang nenek udah rada males. Badannyaudah gampang capek. Paling nenek ngejait aja. Itu juga kalo lagigak males. Kalo lagi males seminggu baru nenek jait. Mau mainangklung matanya udah ga ngeliat. Ya paling kegiatannya ya gitu-gitu aja. Iyah soalnya matanya udah ngga enak gini.. entar dehkalo udah tua ngerasain deh.”21

Hal serupa juga dialami oleh Nenek Maria (83 tahun) dari wisma

dahlia, beliau merupakan WBS yang memiliki kecacatan pada bagian kaki

sehingga mengharuskan beliau untuk menggunakan tongkat. Sebagaimana

yang beliau ungkapkan:

“Nenek jarang ikut kegiatan, ribet kalau memakai tongkatseperti ini. Mungkin kalau kegiatannya yang ringan-ringan nenekmasih bisa ikut. Tapi kalau yang berat-berat nenek sudah tidakbisa ikut”

Namun berbeda halnya dengan Nenek Sri (63 tahun) yang juga

tinggal di Wisma Asoka walaupun beliau mengalami pengapuran pada

tulang, penglihatan juga sudah mulai melemah karena memiliki katarak.

21 Wawancara pribadi dengan Nenek Masnun, sebagai Warga Binaan Sosial (WBS)(Jakarta, 14 Agustus 2014)

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

80

namun beliau masih sering mengikuti setiap kegiatan yang ada di Panti.

Menurutnya setelah mengikuti program kegiatan dinamika kelompok

dapat menghibur beliau dan juga para WBS yang ada di Panti. Seperti

yang beliau ungkapkan sebagai berikut:

“Iya, saya semua ikut kegiatan, tapi yang saya mampu, yangsaya bisa. Kalo rebana kan memang bukan rombongan saya. Darigereja semua saya ikuti. Dari semua kegiatan dari gereja sepertikebaktian belum pernah saya absen. Saya selalu ikut. Tapi kalosekiranya kegiatannya berat ya saya tidak bisa berdiri lama-lama.Karena sering terasa nyeri pada punggung. saya ikut senam kansambil duduk. jadi saya ikut kegiatan yang memang tidak terlaluberat. Kayak angklung, meronce bunga, senam semua saya ikut.Daripada saya cuma bengang-bengong aja duduk di sini (terasdepan Wisma Asoka), ya saya senang kalau ada kegiatan sepertidinamika kelompok. Waktu itu saya ngikut yang rantai berbisik, itukita ketawa terus. Ada gembiranya lah pokoknya”22

Dengan adanya program dinamika kelompok ini fasilitator selalu

memberikan semangat dan selalu memberikan dukungan kepada setiap

WBS dengan memberikan materi terkait dengan kebutuhan WBS.

Sehingga dengan adanya program ini dapat membangkitkan semangat

para WBS yang sudah mulai berkurang .

2) Aspek Psikologi

Pada aspek psikologi kepribadian lansia dan perubahan secara

biologi dapat mempengaruhi sikap mentalnya yang akan mempengaruhi

orang lain selain itu pula banyak WBS yang merasa kesepian, depresi,

merasakan kecemasan akan kematian, rasa tidak berdaya, mudah marah

karena tidak ada pengakuan dari keluarga ataupun masyarakat, muncul

perubahan minat dan terjadi perubahan mental seperti suka lupa, ingatan

yang tidak lagi berfungsi dengan baik dan pengetahuan mulai lemah. Hal

22 Wawancara pribadi dengan Nenek Sri, sebagai Warga Binaan Sosial (WBS) (Jakarta,13 Agustus 2014)

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

81

ini juga dialami oleh Kakek Lumanow (70 tahun), beliau merupakan

WBS yang mengalami masalah kejiwaan atau yang sering disebut dengan

ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan). Sebelum Kakek Lumanow

tinggal di PSTW Budi Mulia 1, beliau tinggal di Panti Sosial Bina Laras

(PSBL) Harapan Sentosa 3 yakni panti yang khusus untuk ODMK.

Setelah beliau mengikuti kegiatan yang ada di panti kondisinya saat ini

sudah mulai stabil dan perubahan kondisinya juga sudah mencapai

hampir 90%. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ibu Siti Fatonah,

S. Sos sebagai berikut:

“Kakek Lumanow ini merupakan pribadi yang care terhadapteman-temannya. Suka bantu-bantu petugas di dapur buat ambilnasi. Dia juga rajin bersihin kamar mandi. Nah mungkin karenadia juga lama di PSBL jadi setiap kegiatan yang ada di sini beliaujuga selalu ikut. Perubahan yang di alamai saat ini juga sudahmembaik, sudah jarang marah-marah. Ya namanya mantan sikotikya terkadang beliau gak mau diatur”23

Melihat kondisi Kakek Lumanow yang memiliki masalah dengan

kejiwaan, beliau tidak bisa di atur-atur dalam melakukan sesuatu karena

beliau akan merasa tertekan. Namun, karena beliau sudah terbiasa

mengikuti semua kegiatan yang ada di Panti, sehingga membuat beliau

sangat antusisas dengan adanya kegiatan dinamika kelompok, sesuai

dengan apa yang beliau sampaikan sebagai berikut:

“Ya, Kakek senang ikut kegiatan yang ada di sini. Jadi tidakmerasa jenuh. Waktu acara lomba 17an saya juga ikut. Kalau adarame-rame juga saya ikut. Saya juara 3 dapet duit 20.”24

23 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai pekerja sosial (Jakarta, 22Agustus 2014)

24 Wawancara Pribadi dengan Kakek Lumanow, sebagai Warga Binaan Sosial (WBS)(Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

82

Selain itu hal yang serupa juga terjadi pada Kakek Wandi (65

tahun) yang mengalami psikotik ringan. Beliau sudah 4 bulan tinggal di

PSTW. Awalnya beliau tidak mau berbicara sama sekali, namun setelah

mengikuti program dinamika kelompok akhirnya beliau mau untuk

berbicara. Seperti pada pengamatan peneliti saat kegiatan support group

dan menceritakan tentang pengalaman masa lalunya. Beliau pun menangis

tersedu-sedu dan mengatakan bahwa beliau rindu dengan anaknya.25

Dinamika kelompok memang sangat di perlukan karena dengan

adanya program ini membuat para WBS dapat lebih membuka diri untuk

berinteraksi dengan orang lain. Tidak seperti dulu WBS terkesan lebih

menyendiri dan susah diajak berinteraksi dengan orang lain.

3) Aspek Sosial

Secara sosial, usia tua akan memngalami perubahan dalam peran

sosial di masyarakat. Hal ini menyebabkan lanisa rentan mengalami

tindakan diskriminasi dan isolasi oleh lingkungan sekitar, baik di tingkat

keluarga, masyarakat maupun Negara. Salah satu faktor utamanya adalah

adanya stigma di kalangan masyarakat bahwa lansia sebagai kelompok

yang harus tinggal di rumah. Pada aspek sosial pendapat mengenai lanjut

usia merupakan seseorang dengan keadaan fisik dan mentalnya lemah,

pikun, jalannya membungkuk dan sulit hidup bersama siapapun ini pada

akhirnya dapat mempengaruhi sikap sosial para lansia, sehingga membuat

lanjut usia menjadi lebih individualis, suka menyendiri, jarang berinterkasi

dengan teman-temannya dan tidak ada komunikasi antara satu dengan

25 Observasi kegiatan Support Group di PSTW BM 1, pada tanggal 19 September 2014

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

83

yang lain. Hal ini juga dapat berpengaruh dan dapat mengalami penurunan

kepada aspek-aspek yang lain seperti aspek biologis dan aspek psikologis.

Namun untuk menghindari hal-hal tersebut PSTW BM 1 membuat

suatu program dinamika kelompok guna meningkatan aktivitas WBS yang

tinggal di panti dan mereka dapat berinteraksi serta berkomunikasi dengan

baik kepada teman-teman sewismanya.

Hal ini juga dirasakan oleh beberapa WBS, setelah mengikuti

kegiatan dinamika kelompok seperti yang di ungkapkan oleh Kakek

Tamrin (69 tahun) dari Wisma Catilliya sebagai berikut:

“Senang, saya juga mengikuti kegiatan seperti angklung, danolah raga. Waktu itu juga saya ikut Terapi Aktivitas Kelompok(TAK) yang di berikan perawat. Saya senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini. Karena dapat mengurangi rasa jenuh sayaselama berada disini. Saya baru 6 bulan disini. Dengan adanyaTAK saya mempunyai banyak teman”26

Hal serupa juga di ungkapkan oleh Nenek Sumarni (62 tahun) dari

Wisma Asoka, sebagai berikut:

“Seneng, karena ada hiburan. Biasanya kita main bola,lempar bola. Terus dapet hadiah. Hadiahnya dapet mangkok,dapet uang. Jadinya kan kite semangat. Kita biasanya main dibelakang, di aula. Ye bareng sama nenek-nenek yang lain.”27

Selain itu hal yang sama juga di katakana oleh Nenek Farida (61tahun) dari wisma cempaka sebagai berikut:

“Iya, jadi kegiatannya gak cuma itu-itu aja. Lama-lama kanjuga saya bosen. Tapi kalo ada permainan kelompok kayak gini yasaya seneng. Bisa cerita ngobrol bareng sama temen-temen”

26 Wawancara Pribadi dengan Kakek Tamrin, sebagai Warga Binaan Sosial (WBS)(Jakarta, 22 Agustus 2014)

27 Wawancara Pribadi dengan Nenek Sumarni, sebagai Warga Binaan Sosial (WBS)(Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

84

4) Aspek Spiritual

Peranan agama merupakan suatu hal yang penting dalam

kehidupan. Pada aspek spiritualisme merujuk pada pengertian hubungan

individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti

kehidupan. Hal ini lah yang menyebabkan setiap WBS yang ada di PSTW

BM 1 wajib mengikuti semua kegiatan keagamaan yang ada seperti

pengajian, sholat berjama’ah ataupun kebaktian. Hal ini di maksudkan

agar mereka mampu meningkatkan kualitas ibadah mereka dan timbulnya

kesadaran dalam diri para lansia untuk menaati perintah Allah SWT dan

menjauhi larangannya.

Pada pengamatan peneliti saat kegiatan support group

menceritakan tentang pengalaman masa lalu. Kakek Dasni (70 tahun) saat

mendengar Adzan Ashar beliau langsung mengangkat tangan dan

meminta izin kepada Psikolog maupun Pekerja Sosial untuk melaksanakan

ibadah sholat Ashar terlebih dahulu. Dan meminta kegiatan tersebut di

lanjutkan setelah melaksanakan sholat ashar berjama’ah. Seperti yang

beliau ungkapkan sebagai berikut:

“Bu.. sudah Adzan Ashar, saya mau sholat terlebih dahulu.Kalau saya sudah selesai sholat. Nanti saya akan kembali lagikesini”28

Dengan keterbatasan fisik beliau yang mengalami struk, pelafalan

saat beliau berbicara pun sudah tidak terlalu jelas dan memiliki penyakit

alzaimar, beliau masih semangat dalam menjalankan setiap aktivitas yang

ada di Panti salah satunya dengan mengikuti kegiatan keagamaan.

28 Observasi kegiatan Support Group di PSTW BM 1, pada tanggal 19 September 2014

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

85

Dari keempat aspek yang sudah peneliti paparkan di atas, para WBS

mengalami perubahan cukup baik setelah mengikuti program dinamika

kelompok. Namun apabila dilihat berdasarkan usia, pada usia 83-89 tahun dari

aspek biologi/fisik mereka sudah mengalami penurunan, membuat mereka

menjadi jarang mengikuti program-program yang ada di PSTW BM 1.

Berbeda pada usia 60-70 tahun mereka masih memerlukan program-program

yang dapat meningkatkan aktivitas dan dapat mengisi waktu luangnya,

sehigga mereka mampu berinteraksi serta bersosialisasi dengan baik kepada

teman-temannya. Perubahan yang terjadi pada WBS juga bukan merupakan

suatu tuntutan yang di haruskan dari pihak panti. Namun dengan adanya

program ini diharapkan para WBS dapat merasakan manfaatnya. Seperti yang

di ungkapkan oleh Ibu Siti Fatonah, S. Sos sebagai berikut:

“Untuk perubahan itu kan kita bertahap yah, kan disini bukantuntutan mutlak harus bagus. Untuk perubahan itu sendiri kalau dipersentasikan kira-kira hampir 60 sampai dengan 70%. Artinyakeberhasilan itu tidak menonjol banget. Tapi paling tidak Beliausenang dengan adanya dinamika kelompok. bisa menerima kehadirankita dan poin yang paling penting disini ialah interaksi beliau lebihbagus. Dan beliau dapat merasakan manfaat yang kita berikan.Pokoknya beliau dapat menerima manfaatnya. Dan sebagai fasilitatorkita juga harus terbuka juga dengan mereka. Fungsi kita juga hanyasebagai fasilitator. Jd kita gak bisa memaksakan beliau. Yang pentingimplementasinya”29

Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Ibu Siti Fatonah, S.Sos

interaksi sangatlah di perlukan khususnya di dalam sebuah panti sosial, karena

dengan adanya interaksi dan sosialisasi, antar WBS dapat menumbuhkan rasa

saling mendukung, saling memberi semangat dan dapat menumbuhkan

keakraban sehingga dapat mengurangi ketergantungan di masa tuanya. Selain itu

29 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.Sos sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 22Agustus 2014)

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

86

pula dengan adanya program dinamika kelompok di PSTW BM 1 ini dapat

meminimalisir adanya ketergantungan fisik atau mental, yaitu merujuk pada

ketidakmampuan seorang lansia dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Seperti halnya pada lansia yang tidak potensial (mengalami disability) walaupun

perubahan tidak begitu terlihat dikarenakan berdasarkan kondisi beliau sudah

renta, namun sebagian dari mereka dapat melakukan aktivitasnya sendiri tanpa

di bantu dengan petugas seperti merapihkan tempat tidur, mandi, ataupun

mengambil makanan. Sedangkan pada WBS yang masih potensial dapat

melakukan kegiatan yang ada di PSTW BM 1 dengan mandiri contohnya ialah

membantu petugas dalam menyiapkan makanan, membantu petugas

membersihkan halaman dan lain sebagainya.

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

77

B. Perubahan yang didapatkan lanjut usia dari implementasi dinamika

kelompok yang telah diberikan oleh Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)

Budi Mulia di lihat dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.

Dalam melakukan penelitian keberhasilan dalam program kegiatan

dinamika kelompok dapat dilihat dari kemajuan dan perubahan yang di capai

dibandingkan dengan kondisi WBS sebelumnya, serta manfaat yang dirasakan

oleh mereka setelah mengikuti program kegiatan dinamika kelompok seperti

adanya interaksi dengan WBS yang lain dan timbul rasa solidaritas terhadap

sesama WBS sehingga dapat saling menghargai dan menghormati pendapat

orang lain. Terkait dengan program kegitan dinamika kelompok, sehubungan

dengan pengembangan diri yang diberikan untuk lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 sejak setahun terakhir ini menunjukan

perkembangan yang sangat baik. Dengan adanya program kegiatan dinamika

kelompok, para WBS dapat mengisi waktu luang mereka untuk ikut serta

dalam program ini dan mereka dapat berinteraksi dengan teman-temannya

sekaligus dengan petugas panti. Adapun beberapa WBS yang mengikuti

kegiatan dinamika kelompok diantaranya ialah sebagai berikut:

Tabel 4

WBS yang mengikuti program dinamika kelompok

No Nama Klien Nama Wisma Gender Usia Suku

1 Masnun Wisma Asoka P 89 thn Betawi

2 Sumarni Wisma Asoka P 62 thn Betawi

3 Lumanow Wisma Catiliya L 70 thn Batak

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

78

4 Thamrin Wisma Catiliya L 69 thn Kalimantan

Sumber: Hasil Wawancara Pribadi

Berdasarkan dari tabel di atas merupakan WBS yang menerima

program kegiatan dinamika kelompok. Mereka merupakan sebagian dari

jumlah WBS yang tinggal di panti yakni sebanyak 210 orang. Dari keempat

WBS yang peneliti amati mereka memiliki latar belakang, kondisi fisik, suku,

dan usia yang berbeda-beda namun disatukan dalam suatu kondisi yang sama

yaitu sama-sama tinggal dan menjalani kehidupan sehari-harinya di dalam

Panti. Perbedaan yang terjadi juga dapat menimbulkan suatu permasalahan

pada WBS. Perbedaan gender, perbedaan usia, perbedaan bahasa serta

berbedaan suku ini dapat menimbulkan kesalahpahaman antar WBS. Misalnya

suku Jawa yang memiliki karakter lemah lembut dalam bertutur bahasa

bertemu dengan suku Batak yang memiliki karakter yang keras dari nada

suaranya ini sering menimbulkan kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan

perselisihan. Dengan adanya program dinamika kelompok inilah para WBS

mengikuti suatu permainan yang dapat membuat mereka lebih akrab, dapat

menjalin kebersamaan, dan berbagi pengalaman dengan WBS yang lain

sehingga mereka dapat memahami setiap karakter WBS yang tinggal di

PSTW BM 1. Selain itu pula yang tinggal di panti merupakan suatu kelompok

yang terbentuk secara tidak sengaja, mereka hidup berkelompok dalam suatu

panti karena disatukan oleh sebuah nasib.

Adapun perubahan yang terjadi pada WBS di PSTW setelah mengikuti

program dinamika kelompok berdasarkan aspek Biopsikososial dan spiritual

yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

79

1) Aspek Biologis/fisik

Dari segi fisik lansia memang memiliki berbagai macam

keterbatasan dalam melakukan segala hal. Perubahan-perubahan fisik yang

terjadi pada lansia diantaranya ialah penglihatannya yang sudah mulai

berkurang, pendengarannya juga mulai melemah dan pada kesehatan juga

menurun. Konsekuensi dari penurunan tersebut menjadikan faktor

kesehatan sebagai permsalahan utama bagi lansia. Hal ini juga terjadi pada

WBS di PSTW BM 1, kondisi seperti ini membuat para WBS yang berada

di Panti menjadi malas dalam mengikuti kegiatan yang ada di PSTW,

mereka merasa minder, tidak percaya diri dan malu akan kondisi hidupnya

saat ini.

a. Nenek Masnun

Nenek Masnun merupakan WBS yang berusia 89 tahun, dari

segi usia umur beliau sudah cukup lanjut. Beliau tinggal di wisma

asoka. Beliau berasal dari Jakarta (Betawi). Beliau memiliki kulit

tubuh sawo matang, dengan rambut yang sudah mulai beruban. Tinggi

badan beliau juga mencapai 165 cm. Nenek Masnun juga

menggunakan kacamata untuk menujang beliau dalam melakukan

aktivitas.21 Kondisi beliau saat ini juga sudah banyak mengalami

penurunan seperti penglihatan yang sudah mulai melemah, beliau juga

memiliki darah tinggi dan kebiasaan beliau merokok sembunyi-

sembunyi juga sulit dihilangkan hal ini juga dapat menyebabkan beliau

mudah sakit sehingga membuat beliau jarang mengikuti berbagai

21 Observasi Nenek Masnun sebagai Warga Binaan Sosial (WBS) di PSTW BM 1,(Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

80

kegiatan yang ada di panti. Seperti yang beliau ungkapkan sebagai

berikut:

“Udah males ikut kegiatan, udah tua. Waktu itu pernah ikutkegiatan itu. Cuma sekarang nenek udah rada males. Badannyaudah gampang capek. Paling nenek ngejait aja. Itu juga kalo lagigak males. Kalo lagi males seminggu baru nenek jait. Mau mainangklung matanya udah ga ngeliat. Ya paling kegiatannya ya gitu-gitu aja. Iyah soalnya matanya udah ngga enak gini.. entar dehkalo udah tua ngerasain deh.”22

b. Nenek Sumarni

Nenek Sumarni saat ini berusia 62 tahun. Nenek Sumarni

juga berasal dari Jakarta (Betawi). Beliau memiliki tinggi badan

±168 cm dengan tubuh yang kurus. Kulit tubuhnya berwarna sawo

matang dan selalu mengenakan tutup kepala.23 Beliau merupakan

WBS yang rajin mengikuti setiap kegiatan yang ada di panti karena

kondisi beliau yang masih potensial dan masih mampu melakukan

aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Beliau juga tidak

mengalami kekurangan fisik, hanya saja beliau memiliki darah

rendah, selain itu daya ingat beliau terkadang melemah dan beliau

juga sering jatuh sakit akibat daya tahan tubuhnya yang menurun,

seperti flu, demam atau yang lain sebagainya.

c. Kakek Lumanow

Pada Kakek Lomanow yang berusia 70 tahun. Beliau

berasal dari Medan (Batak) kondisi fisik beliau masih normal,

dengan tinggi badan mencapai ±170 cm tubuhnya juga terlihat

kurus dan rambut yang sudah beruban. Beliau merupakan perokok

22Wawancara pribadi dengan Nenek Masnun, sebagai WBS (Jakarta, 14 Agustus 2014)23 Observasi Nenek Sumarni sebagai Sosial WBS di PSTW BM 1, (Jakarta, 22 Agustus

2014)

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

81

aktif hal ini dapat memperngaruhi kondisi fisik beliau mengingat

usia beliau yang sudah tidak muda lagi. Beliau adalah pribadi yang

rajin, terutama dalam menjaga kebersihan diri maupun kebersihan

lingkungan dan beliau juga selalu mengikuti kegiatan senam pagi

sehingga beliau selalu terlihat bugar.24

d. Kakek Thamrin

Sedangkan untuk Kakek Thamrin yang berusia 69 tahun

beliau berasal dari Kalimantan, beliau memiliki tinggi badan

sekitar 150 cm dengan berat badan berkisar 45 s/d 50 kg. Kondisi

fisiknya sudah mulai melemah beliau memiliki penyakit reumatik

hal ini terjadi dikarenakan beliau berjualan koran di daerah

Matraman, tidak jarang beliau terkadang kehujanan sampai

kedinginan karena tidak adanya tempat untuk berteduh. Karena

sakitnya inilah yang mengakibatkan beliau sering kambuh dan

beliau tidak dapat mengikuti kegiatan yang ada di panti.

Dengan adanya program dinamika kelompok ini fasilitator selalu

memberikan semangat dan selalu memberikan dukungan kepada setiap

WBS dengan memberikan materi terkait dengan kebutuhan WBS.

Sehingga dengan adanya program ini dapat membangkitkan semangat para

WBS yang sudah mulai berkurang .

2) Aspek Psikologi

Pada aspek psikologi kepribadian lansia dan perubahan secara

biologi dapat mempengaruhi sikap mentalnya yang akan mempengaruhi

24 Observasi Kakek Lumanow sebagai WBS di PSTW BM 1, (Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

82

orang lain selain itu pula banyak WBS yang merasa kesepian, depresi,

merasakan kecemasan akan kematian, rasa tidak berdaya, mudah marah

karena tidak ada pengakuan dari keluarga ataupun masyarakat, muncul

perubahan minat dan terjadi perubahan mental seperti suka lupa, ingatan

yang tidak lagi berfungsi dengan baik dan pengetahuan mulai lemah.

a. Nenek Masnun

Dalam aspek ini Nenek Masnun merupakan pribadi yang

ceria dan ramah. Emosi beliau juga stabil dan tidak pernah marah-

marah, namun terkadang beliau sering merasa kesepian karena

sudah tidak memiliki keluarga dan memasrahkan hidupnya untuk

tinggal di panti, tetapi beliau selalu dapat membuat orang

tersenyum sehingga membuat orang lain merasa nyaman di dekat

beliau. Dari segi psikologis beliau tidak terlalu memiliki banyak

permasalahan.

b. Nenek Sumarni

Nenek Sumarni merupakan pribadi yang ramah, namun

beberapa tahun yang lalu beliau pernah mengikuti konseling

dengan psikiater karena saat itu kondisi beliau sering marah-marah

dan sempat mengalami depresi ringan. Hal itu dikarenakan beliau

tidak di terima dilingkungan keluarganya. Beliau tidak memiliki

suami dan tidak memiliki anak. Beliau hanya memiliki sanak

saudara namun keluarga beliau tidak mau menerimanya untuk

tinggal bersama karena itulah yang membuat beliau lebih nyaman

untuk tinggal di panti. Nenek Sumarni juga memiliki rasa ingin

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

83

tahu yang berlebihan yang membuat para WBS yang lain merasa

tidak nyaman. Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa

beliau membutuhkan teman untuk berbagi cerita, bertukar pikiran,

membutuhkan perhatian dan perlindungan dari orang lain, melihat

dari latar belakang beliau yang tidak memiliki keluarga.

Namun setelah beliau mengikuti berbagai macam

pelayanan yang ada kondisi psikologis beliau semakin membaik.

Beliau tidak mudah marah, beliau juga dapat menerima kondisi

beliau untuk tinggal di panti. Beliau juga sering mengikuti kegiatan

seperti senam pagi, angklung dan lain sebagainya yang dapat

mempengaruhi perubahan psikologis menjadi lebih baik lagi.

c. Kakek Lumanow

Kakek Lumanow merupakan WBS yang mengalami

masalah kejiwaan atau yang sering disebut dengan ODMK (Orang

Dengan Masalah Kejiwaan). Sebelum Kakek Lumanow tinggal di

PSTW Budi Mulia 1, beliau tinggal di Panti Sosial Bina Laras

(PSBL) Harapan Sentosa 3 yakni panti yang khusus untuk ODMK.

Setelah beliau mengikuti kegiatan yang ada di panti kondisinya

saat ini sudah mulai stabil (tidak mengganggu, tidak agresif dan

sudah tenang) dan perubahan kondisinya juga sudah mencapai

hampir 90%. Melihat kondisi Kakek Lumanow yang memiliki

masalah dengan kejiwaan, beliau tidak bisa di atur-atur dalam

melakukan sesuatu karena beliau akan merasa tertekan. Namun,

karena beliau sudah terbiasa mengikuti semua kegiatan yang ada di

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

84

panti. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ibu Siti Fatonah,

S. Sos sebagai berikut:

“Kakek Lumanow ini merupakan pribadi yang care terhadapteman-temannya. Suka bantu-bantu petugas di dapur buat ambilnasi. Dia juga rajin bersihin kamar mandi. Nah mungkin karenadia juga lama di PSBL jadi setiap kegiatan yang ada di sini beliaujuga selalu ikut. Perubahan yang di alamai saat ini juga sudahmembaik, sudah jarang marah-marah. Ya namanya mantan sikotikya terkadang beliau gak mau diatur”25

d. Kakek Thamrin

Kakek Thamrin merupakan pribadi yang ramah, cara

bicaranya juga sangat lembut hanya saja beliau sangat pendiam dan

individualis mungkin karena beliau belum terlalu lama tinggal di

panti. Beliau berada di panti kurang lebih 6 bulan. Kondisi

psikologis beliau juga sangat baik, beliau tidak mengalami

gangguan kejiwaan, depresi ataupun dimensia. Beliau WBS yang

masih produktif.

Dalam aspek ini dinamika kelompok memang sangat di perlukan

karena dengan adanya program ini membuat para WBS dapat lebih

membuka diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak seperti dulu

WBS terkesan lebih menyendiri dan susah diajak berinteraksi dengan

orang lain.

3) Aspek Sosial

Secara sosial, usia tua akan memngalami perubahan dalam peran

sosial di masyarakat. Hal ini menyebabkan lanisa rentan mengalami

tindakan diskriminasi dan isolasi oleh lingkungan sekitar, baik di tingkat

25 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.sos sebagai pekerja sosial (Jakarta, 22Agustus 2014)

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

85

keluarga, masyarakat maupun Negara. Salah satu faktor utamanya adalah

adanya stigma di kalangan masyarakat bahwa lansia sebagai kelompok

yang harus tinggal di rumah. Pada aspek sosial pendapat mengenai lanjut

usia merupakan seseorang dengan keadaan fisik dan mentalnya lemah,

pikun, jalannya membungkuk dan sulit hidup bersama siapapun ini pada

akhirnya dapat mempengaruhi sikap sosial para lansia, sehingga membuat

lanjut usia menjadi lebih individualis, suka menyendiri, jarang berinterkasi

dengan teman-temannya dan tidak ada komunikasi antara satu dengan

yang lain. Hal ini juga dapat berpengaruh dan dapat mengalami penurunan

kepada aspek-aspek yang lain seperti aspek biologis dan aspek psikologis.

Namun untuk menghindari hal-hal tersebut PSTW BM 1 membuat

suatu program dinamika kelompok guna meningkatan aktivitas WBS yang

tinggal di panti dan mereka dapat berinteraksi serta berkomunikasi dengan

baik kepada teman-teman sewismanya.

a. Nenek Masnun

Nenek Masnun merupakan WBS yang menjalin relasi

dengan WBS yang lainnya dengan cukup baik. Interaksi beliau

juga sangat bagus, baik kepada teman sesama wisma ataupun

dengan petugas panti. Beliau juga tidak pernah memiliki

permasalahan yang dengan teman sewismanya selama beliau

tinggal di panti. Nenek Masnun merupakan pribadi yang ramah,

ceria dan mudah berinteraksi dengan orang baru. Namun

dikarenakan usia beliau yang sudah lanjut dan sudah mengalami

berbagai macam penurunan. Beliau sudah jarang mengikuti

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

86

kegiatan yang ada di panti salah satunya program dinamika

kelompok.

b. Nenek Sumarni

Dalam aspek ini Nenek Sumarni sempat mengalami dilema,

karena kondisinya dahulu yang mengalami depresi ringan, mudah

marah dan mempunyai rasa ingin tahu yang berlebihan membuat

beberapa WBS tidak nyaman berada di dekat beliau. Namun

setelah beliau mengikuti beragam kegiatan yang ada di panti.

interaksi serta sosialisasi beliau menjadi lebih baik. Beliau juga

sering mengikuti program dinamika kelompok, karena menurutnya

kegiatan seperti ini merupakan suatu permainan yang

menyenangkan dan dapat menjalin interaksi dengan WBS yang

lain. Seperti yang beliau ungkapkan sebagai berikut:

“Seneng, karena ada hiburan. Biasanya kita main bola, lemparbola. Terus dapet hadiah. Hadiahnya dapet mangkok, dapetuang. Jadinya kan kite semangat. Kita biasanya main dibelakang, di aula. Ye bareng sama nenek-nenek yang lain.”26

c. Kakek Lumanow

Kakek Lumanow adalah WBS yang memiliki interaksi

dengan WBS yang lainnya dengan cukup baik, beliau juga

memiliki kepedulian yang tinggi kepada teman-temannya. Dengan

ikhlas beliau membantu teman-temannya yang tidak dapat

melakukan aktivitas dengan baik (tidak potensial) atau teman-

temannya yang sedang sakit dengan membantu mengambilkan

makanan maupun minuman. Selain itu pula beliau juga rajin

26 Wawancara Pribadi dengan Nenek Sumarni, sebagai WBS (Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

87

membantu para petugas panti untuk mengambil makanan didapur,

menyapu teras atau halaman panti serta membersihkan kamar

mandi. Walaupun mengalami gangguan kejiwaan ringan tetapi

beliau dapat melakukan aktivitasnya sendiri tanpa bantuan

pendamping. Dan dari segi memori, memori beliau cukup baik.

Terlihat pada kegiatan cerdas cermat saat pelaksanaan program

dinamika kelompok beliau lebih dominan di bandingkan dengan

WBS yang kondisinya masih normal. Beliau juga rajin mengikuti

setiap kegiatan yang ada di panti sehingga membuat beliau sangat

antusisas dengan adanya kegiatan dinamika kelompok, sesuai

dengan apa yang beliau sampaikan sebagai berikut:

“Ya, Kakek senang ikut kegiatan yang ada di sini. Jadi tidakmerasa jenuh. Waktu acara lomba 17an saya juga ikut. Kalauada rame-rame juga saya ikut. Saya juara 3 dapet duit 20.”27

d. Kakek Thamrin

Kakek Thamrin merupakan pribadi yang pendiam dan agak

minder serta sulit untuk melakukan interaksi dengan orang lain.

Beliau cenderung individualis. Beliau juga jarang banyak bicara

hal ini dikarenakan beliau yang tidak dapat membuka pembicaraan

dalam artian jika tidak di ajak berbicara terlebih dahulu beliau sulit

untuk berbicara. Namun setelah mendapat pendampingan dari

petugas panti interaksi beliau saat ini sudah cukup baik, beliau juga

sangat care dengan teman-teman sewismanya. Selain itu beliau

juga selalu membantu petugas untuk mengambil nasi didapur dan

27 Wawancara Pribadi dengan Kakek Lumanow, sebagai WBS (Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

88

dibagikan kepada teman-teman di wismanya. Kakek Thamrin juga

rajin mengikuti setiap kegiatan yang ada di panti semua kegiatan

beliau ikuti seperti bermain catur, bermain angklung dan lain

sebagainya. seperti yang beliau ungkapkan sebagai berikut:

“Senang, saya juga mengikuti kegiatan seperti angklung, danolah raga. Waktu itu juga saya ikut Terapi Aktivitas Kelompok(TAK) yang di berikan perawat. Saya senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini. Karena dapat mengurangi rasa jenuh sayaselama berada disini. Saya baru 6 bulan disini. Denganadanya TAK saya mempunyai banyak teman”28

4) Aspek Spiritual

Peranan agama merupakan suatu hal yang penting dalam

kehidupan. Pada aspek spiritualisme merujuk pada pengertian hubungan

individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti

kehidupan. Hal ini lah yang menyebabkan setiap WBS yang ada di PSTW

BM 1 wajib mengikuti semua kegiatan keagamaan yang ada seperti

pengajian, sholat berjama’ah ataupun kebaktian. Hal ini di maksudkan

agar mereka mampu meningkatkan kualitas ibadah mereka dan timbulnya

kesadaran dalam diri para lansia untuk menaati perintah Allah SWT dan

menjauhi larangannya.

a. Nenek Masnun

Kesadaran diri untuk beribadah Nenek Masnun masih

kurang. Beliau belum terfikirkan kearah sana. Walaupun beliau

sudah sering di berikan bimbingan rohani islam namun beliau

masih malas untuk melaksanakan sholat 5 waktu dan dari petugas

28 Wawancara Pribadi dengan Kakek Tamrin, sebagai Warga Binaan Sosial (WBS)(Jakarta, 22 Agustus 2014)

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

89

panti pun sudah banyak yang mengingatkan beliau untuk

mengikuti setiap kegiatan keagamaan dari dirinya belum ada

kemauan untuk melaksanakan ibadah.

b. Nenek Sumarni

Nenek Sumarni merupakan WBS yang memiliki kesadaran

diri untuk beribadahnya tinggi. Beliau merupakan WBS yang rajin

beribadah, beliau selalu mengikuti sholat berjama’ah di masjid

bersama dengan beberapa WBS yang lain. Nenek Sumarni juga

sering mengikuti pengajian mingguan dan bimbingan rohani islam

hal ini terlihat dari kebiasaan beliau yang selalu datang kemasjid

lebih awal untuk melaksanakan sholat berjam’ah.29

c. Kakek Lumanow

Kakek Lumanow adalah WBS yang rajin mengikuti

kegiatan rohani Kristen. Beliau juga selalu beribadah setiap hari

minggu. Kesadaran diri beliau untuk beribadah juga sangat baik,

terlihat pada kebiasaan beliau yang selalu berdoa sebelum makan.

d. Kakek Thamrin

Pada Kakek Thamrin, awalnya beliau tidak pernah

melaksanakan ibadah sholat. Setiap petugas mengajak beliau

untuk sholat berjama’ah di masjid beliau beralasan bahwa kakinya

sakit. Namun sekarang setelah dari Mahasiswa beliau mau

menjalankan ibadah sholat meskipun dilakukan dalam posisi

29 Observasi Nenek Sumarni sebagai Sosial WBS di PSTW BM 1, (Jakarta, 22 Agustus2014)

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

90

duduk. Sehingga sampai saat ini beliau menjadi rajin untuk

melakukan ibadah sholat 5 waktu.

Dari keempat aspek yang sudah peneliti paparkan di atas, para WBS

mengalami perubahan cukup baik setelah mengikuti program dinamika

kelompok. Namun apabila dilihat berdasarkan usia, pada usia 83-89 tahun dari

aspek biologi/fisik mereka sudah mengalami penurunan, membuat mereka

menjadi jarang mengikuti program-program yang ada di PSTW BM 1.

Berbeda pada usia 60-70 tahun mereka masih memerlukan program-program

yang dapat meningkatkan aktivitas dan dapat mengisi waktu luangnya,

sehigga mereka mampu berinteraksi serta bersosialisasi dengan baik kepada

teman-temannya. Perubahan yang terjadi pada WBS juga bukan merupakan

suatu tuntutan yang di haruskan dari pihak panti. Namun dengan adanya

program ini diharapkan para WBS dapat merasakan manfaatnya. Seperti yang

di ungkapkan oleh Ibu Siti Fatonah, S. Sos sebagai berikut:

“Untuk perubahan itu kan kita bertahap yah, kan disini bukantuntutan mutlak harus bagus. Untuk perubahan itu sendiri kalau dipersentasikan kira-kira hampir 60 sampai dengan 70%. Artinyakeberhasilan itu tidak menonjol banget. Tapi paling tidak Beliausenang dengan adanya dinamika kelompok. bisa menerima kehadirankita dan poin yang paling penting disini ialah interaksi beliau lebihbagus. Dan beliau dapat merasakan manfaat yang kita berikan.Pokoknya beliau dapat menerima manfaatnya. Dan sebagai fasilitatorkita juga harus terbuka juga dengan mereka. Fungsi kita juga hanyasebagai fasilitator. Jd kita gak bisa memaksakan beliau. Yang pentingimplementasinya”30

Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Ibu Siti Fatonah, S.Sos

interaksi sangatlah di perlukan khususnya di dalam sebuah panti sosial, karena

dengan adanya interaksi dan sosialisasi, antar WBS dapat menumbuhkan rasa

30 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Fatonah, S.Sos sebagai Pekerja Sosial (Jakarta, 22Agustus 2014)

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

91

saling mendukung, saling memberi semangat dan dapat menumbuhkan

keakraban sehingga dapat mengurangi ketergantungan di masa tuanya. Selain

itu pula dengan adanya program dinamika kelompok di PSTW BM 1 ini dapat

meminimalisir adanya ketergantungan fisik atau mental, yaitu merujuk pada

ketidakmampuan seorang lansia dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Seperti halnya pada lansia yang tidak potensial (mengalami disability)

walaupun perubahan tidak begitu terlihat dikarenakan berdasarkan kondisi

beliau sudah renta, namun sebagian dari mereka dapat melakukan aktivitasnya

sendiri tanpa di bantu dengan petugas seperti merapihkan tempat tidur, mandi,

ataupun mengambil makanan.

Sedangkan pada WBS yang masih potensial dapat melakukan kegiatan

yang ada di PSTW BM 1 dengan mandiri contohnya ialah membantu petugas

dalam menyiapkan makanan, membantu petugas membersihkan halaman dan

lain sebagainya.

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

92

Tabel 5

Perubahan dari Aspek Biosikososial Spiritual

NamaWBS

Aspek Biologis Aspek Psikologi Aspek Sosial Aspek Spiritual

NenekMasnun

Sebelum :Pada aspek ini Nenek Masnunmerupakan seseorang yang rajinmengikuti kegiatan. Beliaumengikuti setiap kegiatan yangada di panti. seperti menjahit,bermain angklung, senampagi.dan lain sebagainya. Namunsaat ini penglihatan beliau jugasudah mulai melemah.

Sesudah :Perubahan yang terjadi sejalanusianya yang sudah lanjut danmengalami beragam penurunan,Nenek Masnun pun menjadisukar untuk melakukan setiapkegiatan yang ada di panti.beliau hanya mengisi waktuluangnya dengan menjahit.

Sebelum:Pada aspek psikologisNenek Masnun merupakanpribadi yang ramah danceria. Beliau juga tidakmengalami permasalahanpada kondisi psikologisnya.

Sesudah:Perubahan psikologis yangterjadi pada Nenek Masnunjuga tidak begitu terlihat.Hal ini dikarenakanmemang kondisi psikologisbeliau yang masih baik.

Sebelum:Pada aspek sosial Nenek Masnuncukup baik. Beliau mudahberinteraksi dengan orang lainbeliau juga tidak pernahmemiliki permasalahan denganteman-temannya.

Sesudah:Dalam aspek ini tidak terjadiperubahan pada Nenek Masnun.Karena memang pembawaan diribeliau yang cukup baik.

Sebelum:Aspek Spiritual NenekMasnun kurang begitubaik. Kesadaran diri beliauuntuk beribadah jugasangat kurang. Walaupunsesekali beliau mengitubimbingan rohani islamataupun pengajian beliautetap jarang untukmenjalakan ibadah Sholat 5waktu.

Sesudah:Perubahan pada NenekMasnun juga tidak terlihatpada aspek spiritualnya.Beliau masih jarangmelaksanakan sholat 5waktu.

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

93

Neneksumarni

Sebelum:Pada aspek ini sebelum beliaumengikuti kegiatan dinamikakelompok beliau tidak memilikiriwayat kesehatan yangberbahaya. Kondisi fisik beliaujuga sangat baik. Beliau jugatidak mengalami kekuranganfisik, hanya saja beliau memilikidarah rendah,

Sesudah:Perubahan yang terjadi padaaspek ini ialah beliaumendapatkan pelayanankesehatan dari panti beliausering di berikan vitamin untukmenjaga daya tahan tubuhnya.dan perubahan yang terjadisetelah beliau mengikutikegiatan dinamika kelompokialah dapat melatih mentalbeliau.

Sebelum:namun beberapa tahun yanglalu beliau pernah mengikutikonseling dengan psikiaterkarena saat itu kondisibeliau sering marah-marahdan sempat mengalamidepresi ringan. Hal itudikarenakan beliau tidak diterima dilingkungankeluarganya.

Sesudah:Namun setelah mengikutiberagam program kegiatandinamika kelompok yangada di panti perubahan punmulai dirasakan oleh NenekSumarni. Kondisi psikologisbeliau semakin membaik.Beliau tidak mudah marah,beliau juga dapat menerimakondisi beliau untuk tinggaldi panti. Beliau juga seringmengikuti kegiatan sepertisenam pagi, angklung danlain sebagainya yang dapatmempengaruhi perubahan

Sebelum:Nenek Sumarni sempatmengalami dilema, karenakondisinya dahulu yangmengalami depresi ringan,mudah marah dan mempunyairasa ingin tahu yang berlebihanmembuat beberapa WBS tidaknyaman berada di dekat beliau.

Sesudah:Tetapi dengan adanya programdinamika kelompok perubahanyang terjadi pada NenekSumarni ialah interaksi sertasosialisasi beliau menjadi lebihbaik dan adanya penambahanaktivitas untuknya.

Sebelum:Beliau merupakan WBSyang rajin beribadah,beliau selalu mengikutisholat berjama’ah di masjidbersama dengan beberapaWBS yang lain. NenekSumarni juga seringmengikuti pengajianmingguan dan bimbinganrohani islam.

Sesudah:Dan pada aspek ini tidakada perubahan yang terjadipada Nenek Sumarnikarena beliau memilikikesadaran diri untukberibadah yang tinggi.

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

94

psikologis menjadi lebihbaik lagi

KakekLumanow

Sebelum :Pada aspek ini sebelum kakekLumanow mengikuti kegiatandinamika kelompok beliaumemiliki kondisi fisik yang baik,beliau juga merupakan pribadiyang rajin dan bersih. Beliaujuga tidak memiliki riwayatpenyakit yang berbahaya. Hanyasaja kebiasaan merokok beliautidak dapat dihilangkan.

Sesudah :Perubahan yang terjadi padaaspek ini setelah KakekLumanow mengikuti kegiatandinamika kelompok tidak terlaluada perubahan yang signifikan.Karena beliau memangseseorang yang selalu menjagakebersihan.

Sebelum:Pada aspek psikologisKakek Lumanow adalahseseorang yang mengalamigangguan kejiwaan.Emosinya juga labil dantidak bisa mendapat tekanandari orang lain.

Sesudah:Perubahan yang terjadi padaaspek ini setelah KakekLumanow mengikutikegiatan dinamikakelompok beliau menjadilebih tenang, tidak agresifdan tidak menggangguorang lain. Dalam kegiatandinamika kelompok jugaterdapat beberapapermainan yang dapatmelatih kesabaran para

Sebelum:Pada aspek sosial sebelum beliaumengikuti kegiatan dinamikakelompok beliau merupakanseseorang yang memilikiinteraksi yang sangat baikdengan orang lain. Beliau jugatidak pernah memilikipermasalahan kepada teman-teman sewismanya atau denganWBS yang lain.

Sesudah :Perubahan yang terjadi setelah

mengikuti kegiatan dinamikakelompok pada Kakek Lumanowialah solidaritas beliau terhadapsesama WBS yang lain semakinsolid. Kemudian interaksinyajuga semakin lebih baik tidakhanya kepada para petugas pantinamun kepada sesama WBSyang lain juga,

Sebelum:Pada aspek ini KakekLumanow merupakanWBS yang rajin beribadah.Baik sebelum ataupunsesudah kegiatan dinamikakelompok. Beliau rajinmengikuti kebakitian danpebekalan rohani Kristen

Sesudah:Pada aspek ini tidak adaperubahan yang signifikan.Beliau memang pribadiyang rajin beribadah.

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

95

WBS.KakekThamrin

Sebelum:kondisi fisiknya sudah mulaimelemah beliau memilikipenyakit reumatik. Karenasakitnya inilah yangmengakibatkan beliau seringkambuh dan beliau tidak dapatmengikuti kegiatan yang ada dipanti.

Sesudah:Perubahan yang terjadi padaKakek Thamrin setelah beliaumendapatkan pelayanan. Beliaurajin memeriksakan penyakitnyadi klinik PSTW. Selain itu pulabanyak perawat yangmemberikan obat sehinggakondisinya membaik.

Sebelum:Beliau sangat pendiam danindividualis mungkin karenabeliau belum terlalu lamatinggal di panti. Beliauberada di panti kurang lebih6 bulan. Kondisi psikologisbeliau juga sangat baik,beliau tidak mengalamigangguan kejiwaan, depresiataupun dimensia. BeliauWBS yang masih produktif.

Sesudah:Namun dengan adanyadinamika kelompokperubahan yang terjadi padabeliau ialah beliau mau diajak berinteraksi denganorang lain.

Sebelum:Kakek Thamrin merupakanpribadi yang pendiam dan agakminder serta sulit untukmelakukan interaksi denganorang lain. Beliau cenderungindividualis. Beliau juga jarangbanyak bicara.

Sesudah:Namun setelah mendapatpendampingan dari petugas pantidan dengan adanya programdinamika kelompok dapatmembuat interaksi beliau saat inisudah cukup baik, beliau jugasangat care dengan teman-temansewismanya. Kakek Thamrinjuga rajin mengikuti setiapkegiatan yang ada di panti semuakegiatan beliau ikuti sepertibermain catur, bermain

Sebelum:awalnya beliau tidakpernah melaksanakanibadah sholat. Setiappetugas mengajak beliauuntuk sholat berjama’ah dimasjid beliau beralasanbahwa kakinya sakit.Kesadaran diri untukberibadahnya juga masihkurang

Sesudah:Namun sekarang setelahdari Mahasiswa beliau maumenjalankan ibadah sholatmeskipun dilakukan dalamposisi duduk. Sehinggasampai saat ini beliaumenjadi rajin untukmelakukan ibadah sholat 5waktu.

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

96

angklung. Sehingga membuatinteraksi beliau dnegan oranglain menjadi lebih baik lagi.

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

97

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab

sebelumnya dan telah penulis analisis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Implementasi program dinamika kelompok merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan terhadap WBS secara

berkelompok dan dapat membantu mengembangkan potensi lanjut usia

secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Dimana setelah mengikuti

kegiatan dinamika kelompok ini diharapkan adanya rasa saling

menghargai satu dengan yang lain, timbul rasa solidaritas terhadap teman

sesama WBS sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai

pendapat orang lain.

2. Dalam implementasi program dinamika kelompok ini lansia yang berada

di dalam panti juga dapat mengembangkan diri mereka melalui aktivitas

kelompok. Sehingga dapat beradaptasi baik secara sosial, tingkah laku,

dan emosional melalui proses kelompok. Selain itu pula dinamika

kelompok merupakan suatu kegiatan yang dapat menunjang aktivitas

lansia di panti menjadi bertambah dan dengan adanya pelaksanaan

dinamika kelompok, lansia mampu mengembangkan potensi yang mereka

miliki.

3. Dalam implementasi dinamika kelompok, metode dan proses pelaksanaan

dinamika kelompok dapat menumbuhkan dan membangun kelompok dari

semula kumpulan individu-individu yang belum saling mengenal satu

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

98

sama lain, menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, suatu

norma, dan suatu cara pencapaian berusaha yang disepakati bersama.

4. Keberhasilan dalam program kegiatan dinamika kelompok dapat dilihat

dari kemajuan dan perubahan yang di capai dibandingkan dengan kondisi

kakek dan nenek sebelumnya, serta manfaat yang dirasakan oleh mereka

setelah mengikuti program kegiatan dinamika kelompok. Terkait dengan

program kegitan dinamika kelompok, sehubungan dengan pengembangan

diri yang diberikan untuk lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)

Budi Mulia 1 sejak setahun terakhir ini menunjukan perkembangan yang

sangat baik.

B. SARAN

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung memang

telah memberikan suatu program atau pelayanan yang optimal kepada para Warga

Biaan Sosial (WBS) dalam hal ini ialah lanjut usia. Oleh karena itu, tanpa

mengurang rasa hormat atas kerja keras yang telah dilakukan oleh PSTW Budi

Mulia 1, sehingga peneliti mencoba untuk memberikan saran yang mudah-

mudahan dapat memberi masukan untuk PSTW, dan secara khusus dapat lebih

bermanfaat untuk para WBS. Saran tersebut antara lain:

1. Sebaiknya pelaksanaan program kegiatan dinamika kelompok seperti ini

lebih sering di lakukan, karena dengan adanya kegiatan seperti ini, lanjut

usia yang berada di panti merasa terhibur dan mengurangi kejenuhan lansia

selama berada dipanti.

2. Dalam pelaksanaan dinamika kelompok di PSTW Budi Mulia 1 dari segi

kualitas sebaiknya menggunakan berbagai media yang lebih beragam agar

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

99

tidak membosankan. Disamping itu dari segi kuantitas dalam pelaksanaan

dinamika kelompok di PSTW Budi Mulia 1 juga perlu untuk diperhatikan

waktunya.

3. Pada pelaksanaan dinamika kelompok di PSTW Budi Mulia 1 ini,

Sebaiknya SDMnya juga ditambahkan, karena dari jumlah WBS mencapai

210 orang dengan 2 orang Psikolog dan 3 orang pekerja sosial dirasa masih

kurang dalam memberikan pelayanan yang maksimal untuk para WBS di

PSTW Budi Mulia 1 ini.

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

100

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat danIntervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan PendekatanPraktis), Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2001

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan, Jogjakarta: BinaAksara. 1998

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2010

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: BalaiPustaka, 2007

Dinitto, M. Diana and McNeec, C Aaron. Social Work Issue andOpportunities In A Challenging Profession, United States ofAmerica: A Viacom Company, 1997

Ghony, M. Djunaidi dan Almansur, Fauzan. Metodologi Penelitian Kualitatif,Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012

Hadari, Nawawi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: PustakaBelajar, 2007

Halim, Kurniawan, Dedy. Psikologi Lingkungan Perkotaan, Jakarta: PTBumi Aksara, 2008

Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1984

Kementerian Sosial RI, “Modul Diklat Dasar Pekerjaan Sosial DenganLanjut Usia”, (Badan Pendidikan dan Penelitian KesejahteraanSosial Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial(BBPPKS): Bandung)

Kusmana, Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: IAIN:Indonesia Social Equity Project, 2006

Mariam, Siti. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Jakarta: SalembaMedika, 2008

Moleong, Lexi, J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2007

Napsiyah, Siti. dan Fuaida, Diawati, Lisma. Belajar Teori Pekerjaan Sosial,Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

101

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2006

Roberts, Albert R. dan Greene, Gilbert J. Buku Pintar Pekerja Sosial,(Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009)

Santana, Septiawan. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Yayasan Obor,2007

Setiabudhi, Tony dan Hardywinoto. Panduan Gerontologi Tinjauan dariBerbagai Aspek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2009

Suharto, Edi. Pekerjaan Sosial Industri (Memperkuat Corporate SosialResponsibility), Bandung: Alfabeta Bandung, 2009

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung:PT Refika Aditama, 2006

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kesejahteraan Lansia UUNomer 13 Tahun 1998

Zahrotun, Dkk. Psikologi Perkembangan Tinjauan Psikologi Barat danPsikologi Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013

B. Website

Al-Qur’an Online, “Q.S Ar-Rum ayat 54 beserta terjemahannya”, artikel ini

di akses pada 31 Januari 2014 pada pukul 12.20 WIB dari

http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-ar-ruum-ayat-46-60.html

Kementerian Kesehatan RI, Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia,

artikel ini di akses pada 6 Februari 2014 pada pukul 19.47 WIB dari

http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Lansia.pdf

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok
Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok
Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok
Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

HASIL OBSERVASI

Tanggal Hasil Obsevasi

18 Juni 2014

Pukul : 13.00

WIB

Tempat : Aula

Saya datang ke PSTW BM 1 untuk menemui Ibu Siti Fatonah,

kemudian setelah saya bertemu dengan Ibu Siti saya di ajak

beliau untuk mengikuti program dinamika kelompok untuk

lansia dengan didampingi oleh Ibu Messi selaku Psikolog di

PSTW BM 1. Pada hari ini Ibu Messi akan memberikan suatu

permainan kelompok yang berkaitan dengan motorik halus.

Media yang beliau gunakan diantaranya ialah gelas aqua

kosong, mangkuk, sendok dan kacang merah. Setelah Ibu Mesi

memperkenalkan diri. Beliau kemudian memberikan arahan

kepada semua peserta mengenai permainan yang akan

dilakukan. Peserta yang hadir berjumlah 40 orang. Dengan

dibantu pekerja sosial dan tenaga pelayanan sosial (TPS)

peserta di bagi menjadi dua kelompok, setelah terbagi menjadi

2 kelompok Ibu Mesi memberikan intruksi mengenai cara

bermain dan aturan permainannya. Masing-masing peserta di

berikan 1 buah sendok. Kemudian ke dua kelompok tersebut

berbaris dan saling berhadapan. Pada masing-masing

kelompok di berikan sebuah gelas kosong dan mangkuk

kosong. Tugas kelompok adalah memindahkan kacang secara

estafet dengan menggunakan sendok, dan di masukan ke

dalam gelas kosong. Dalam pelaksanaannya peneliti

mengamati anggota mulai fokus pada permainan. Apabila

dalam suatu permainan ada yang tidak sesuai dengan

keinginan WBS maka mereka dapat mengungkapkannya dan

bagi WBS yang mengikuti kegiatan mulai ini berusaha secara

maksimal dalam menyelesaikan permainan. Adapun tujuan

yang ingin di capai pada kegiatan ini ialah: mengakrabkan

WBS, Melatih Konsentrasi, Melatih kerjasama, Melatih

motorik halus dan menambah semangat untuk berkegiatan.

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

25 Juni 2014

Pukul : 13.00

WIB

Tempat : Aula

Pada hari ini peneliti mengikuti program dinamika kelompok.

Materi yang disampaikan oleh Ibu Rika yakni dengan

melakukan senam otak. Hal ini bertujuan untuk melatih

motorik kasar lansia. Seluruh peserta yang hadir di atur untuk

duduk mebentuk lingkaran. Kemudian Ibu Rika mengajarkan

lagu yang akan di gunakan dalam kegiatan senam otak. Setelah

peserta memahami lagu tersebut, Ibu Rika mempraktekan

gerakan senam otak sederhana kepada seluruh peserta yang

kemudian diikuti oleh semua peserta yang hadir. Setelah itu

Ibu Rika dan peserta bersama-sama menyanyikan lagu dan

melakukan gerakan senam otak secara bersamaan. Namun

pada saat pelaksanaan senam otak di wisma dahlia, wisma

yang di khususkan untuk lansia yang sudah tidak potensial,

peneliti mengamati beberapa WBS yang hadir pada kegiatan

ini mereka pergi meninggalkan tempat sebelum kegiatan ini

berakhir setelah peneliti mencari tahu penyebabnya rupanya

mereka tidak mengerti aturan dari permainan tersebut.

Adapun tujuan yang dilakukan dalam kegiatan ini ialah untu

meningkatkan konsentrasi, melatih motoric kasar dan dapat

meningkatkan semangat serta kesehatan peserta. Pada saat

kegiatan ini berlangsung, peneliti melihat saat Ibu Rika

memberikan intruksi ada peserta yang langsung mengikuti dan

ada juga yang bersikap pasif.

20 Agustus 2014

Pukul : 13.15

Tempat : Di

depan wisma

edelwise

Pada siang ini peneliti mengikuti program dinamika kelompok

bersama kakek di depan wisma edelwaise. Kegiatan yang akan

dilakukan ialah cerdas cermat. Ibu Mesi bersama dengan Ibu

Siti, Ibu Tanti dan Ibu dian mengajak beberapa kakek untuk

ikut kegiatan ini. Setelah peserta berkumpul. Saya bersama

dengan Ibu Tanti mengatur kakek agar duduk berbaris. Peserta

yang hadir ada 10 orang. Setelah semua berkumpul, Ibu Mesi

melakukan perkenalan dengan peserta yang hadir. Kemudian

dilanjutkan dengan perkenalan peserta yang hadir mengikuti

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

kegiatan. Lalu, Ibu Mesi memberikan penjelasan mengenai

permainan yang akan dilakukan serta aturan-aturan saat

permainan berlangsung. Contohnya apabila Ibu Mesi

memberikan pertanyaan kakek diwajibkan mengangkat tangan

terlebih dahulu baru menjawab pertanyaan dan begitu

seterusnya.

22 Agustus 2014

Pukul: 10.00-

15.00 WIB

Tempat: Wisma

Asoka dan

Wisma

Flamboyan

Peneliti melakukan pengamatan dan melakukan wawancara

kepada beberapa WBS yang di jadikan informan diantaranya

ialah : Nenek Masnun, Nenek Sumarni. Kakek Lumanow dan

Kakek Thamrin. Peneliti juga mengamati kegiatan beliau hari

itu.

29 Agustus 2014

Pukul: 14.00

Tempat: di

wisma asoka

Pada hari ini praktikan mengikti kegiatan dinamika kelompok

bersama dengan Ibu Siti dan Ibu Rika. Tema kali ini ialah

support group dimana para WBS di beri kesempatan untuk

menceritakan mengenai pengalaman hidupnya yang masi

berkesan sampai saat ini. Dalam pelaksanaannya tidak jarang

ada beberapa WBS yang pasif dan juga ada yang mendominan.

Untuk itulah psikolog beserta dengan pekerja sosial harus peka

terhadap sikap klien. Sehingga mereka mampu

mengungkapkan perasaannya dan para staf professional ini

mampu mengidentifikasikan permasalahannya.

11 September

2014

Pukul : 13.30

Tempat : Wisma

Bugenvile

Pada hari ini pelaksanaan program dinamika kelompok di

lakukan di Wisma Bugenvile. Materi yang di berikan yakni

senam otak. Sebelum Ibu Rika melakukan senam otak, Ibu

Rika melakukan Checking feeling. Beliau menanyakan seputar

perasaan peserta yang hadir. Dalam melakukan checking

feeling penulis mengamati ada dua macam interaksi yakni

interaksi antar dan interaksi inter. Dalam interaksi inter,

interaksi Ibu Rika dan peserta sudah cukup baik adanya

hubungan timbal balik dimana peserta bertanya kepada

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

fasilitator jika ada sesuatu hal yang ingin ditanyakan begitu

pula sebaliknya. Sedangkan untuk interaksi antar yakni antara

peserta dengan peserta juga sudah cukup baik adanya interaksi

yang baik di sela-sela waktu kegiatan. Setelah Ibu Rika

melakukan cheking feeling kemudian dilanjutkan dengan

melakukan senam otak.

19 September

2014

Pukul: 13.00

Tempat:

Halaman

belakang PSTW

Pada hari ini peneliti mengikuti kegiatan support group

bersama pekerja sosial dan psikolog, WBS yang hadir yakni

para kakek. Namun kali ini yang hadir hanya 3 WBS. Karena

psikolog dan pekerja sosial tidak dapat memaksakan WBS

untuk ikut kegiatan tersebut. Maka pelaksanaan dinamika

kelompok tetap berjalan sebagaimana mestinya. Saat psikolog

memperkenalkan diri dan memberikan kesempatan untuk

mengungkapkan perasaan WBS yang hadir. Tiba-tiba kakek

Wandi 65 tahun menangis tersedu-sedu. Kemudian psikolog

menanyakan mengapa beliau menangis. Beliaupun

mengungkapkan bahwa beliau rindu degan anaknya. Beliau

merupakan seseorang yang mengalami psikotk ringan. Namun

setelah eliau tinggal di PSTW kurang lebih 4 bulan.perubahan-

perubahan pun mulai dirasakan. Pada awalnya saat pertama

kali beliau masuk di PSTW BM 1 beliau tidak mau berbicara

sama sekali. Tetapi karena pekeja sosial dan psikolog selalu

memberikan motivasi serta dukungan kepada beliau dengan

cara sering melakukan konseling dan mengikuti beragam

kegiatan maka beliau sudah mau berbicara dan sudah dapat

berinteraksi dengan WBS yang lain. Saat kegiatan berlangsung

adzan ashar pun terdengar, saat psikolog masih menenangkan

perasaan mendadak kakek Dasni mengangkat tangan dan izin

untuk melakukan sholat ashar berjamaah. Kemudian beliau

juga mengajak kakek Wandi untuk ikut sholat ashar berjam’ah

agar hatinya menjadi lebih tenang. Hal inilah yan membuat Ibu

Rika selaku Psikolog merasa bangga.

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok
Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

PEDOMAN WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

A. Identitas

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Usia :

4. Asal :

5. Tanggal Wawancara :

6. Tempat Wawancara :

7. Pukul :

B. Wawancara Klien

1) Bagaimana menurut Kakek/Nenek dengan program Dinamika kelompok?

2) Bagaimana perasaan kakek/nenek saat mengikuti program dinamika

kelompok?

3) Apakah dengan mengikuti program dinamika kelompok ini kawan

kakek/nenek menjadi bertambah?

4) Siapa yang mengisi materi saat pelaksanan program dinamika kelompok?

5) Berapa lama waktu dalam pelaksanaan program dinamika kelompok?

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

6) Apa pesan dan kesan kakek/nenek dalam program dinamika kelompok

ini?

7) Apa harapan Kakek/Nenek inginkan selama berada di Panti?

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

PEDOMAN WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

A. Identitas

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Tanggal Wawancara :

4. Tempat Wawancara :

5. Pukul :

B. Wawancara Pekerja Sosial

1) Apa yang dimaksud dengan dinamika kelompok?

2) Apa tujuan yang ingin di capai dari pelaksanaan dinamika kelompok?

3) Materi seperti apa yang di berikan Ibu dalam pelaksanaan dinamika

kelompok?

4) Mengapa materi tersebut Ibu gunakan dalam pelaksanaan dinamika kelompok

di PSTW?

5) Bagaimana tahapan pelaksanaan dinamika kelompok di PSTW Budi Mulia 1?

6) Apa manfaat dari dari program dinamika kelompok kepada para WBS?

7) Siapa saja yang memberikan materi dalam pelaksanaan dinamika kelompok?

8) Apakah ada hambatan dari program dinamika kelompok ini?

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

PEDOMAN WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

A. Identitas

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Tanggal Wawancara :

4. Tempat Wawancara :

5. Pukul :

B. Wawancara Psikolog

1) Apa yang dimaksud dengan dinamika kelompok?

2) Apa saja manfaat dari kegiatan dinamika kelompok yang Ibu berikan di Panti

Sosial Tresna Werdha?

3) Bagaimana tahapan pelaksanaan program dinamika kelompok di PSTW BM

1?

4) Metode seperti apa yang di gunakan Ibu dalam pelaksanaan dinamika

kelompok?

5) Materi seperti apa yang Ibu berikan dalam pelaksanaan dinamika kelompok?

6) Biasanya membutuhkan berapa lama waktu pelaksanaan dinamika kelompok?

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

7) Seberapa besar pengaruh program kegiatan dinamika kelompok ini terhadap

kondisi WBS di PSTW BM 1?

8) Apakah ada hambatan dari pelaksanaan dinamika kelompok?

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Rika Fitriyana, M. Psi

2. Jabatan : Psikolog

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Tanggal Wawancara : Jum’at, 29 Agustus 2014

5. Tempat Wawancara : Ruang Konseling

6. Pukul : 14:30-15.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa tujuan dari programdinamika kelompok?

dimana kalau kita sudah memasuki lanjutusia biasanya kan ada penurunan memangsecara umum pastinya akan terjadipenurunan-penurunan fungsi. Baik itu darisegi fisik maupun dari proses berfikir ataumentalnya ada penurunan. Nah Denganmelalui berbagai permainan itu kita bisamempertahankan kemampuan mereka yangsudah ada. Tujuannya sih lebih kesitu, agarmereka bisa tetap berfungsi sebagaimanula.

2. Apa saja manfaat darikegiatan dinamika kelompokyang Ibu berikan di PantiSosial Tresna Werdha?

Kalo manfaatnya sih yang pertama itu,sebetulnya kalo support group itu ajanguntuk mengenal diri sendiri, kemudianmengenal orang lain. Kenapa sih stepawalnya check feeling karena sebetulnya ituuntuk dirinya sendiri, karena banyak orangyang ketika menghadapi masalah jadibingung. Karena mereka tidak mengenalidirinya sendiri. Sebetulnya kita itu maumemasukan tentang pengenalan diri.Melalui support group ini. Kemudian selainitu kita juga mau menumbuhkan keakraban,kedekatan satu sama lain sehingga merekabisa saling support. Itu sebetulnya ingin

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

membuat suatu support system.

3. Bagaimana tahapanpelaksanaan programdinamika kelompok diPSTW BM 1?

Kalau secara garis besar sih, kita tahapanpertamanya Membina rapot dulu yah,bagaimana menciptakan suasana yang baik,satu sama lain, antara sesama peserta danantara peserta dengan fasilitator, yakan.. itudulu. Setelah itu baru tahapan berikutnyakita menyampaikan pesan-pesan yang kitainginkan. Yang mana dulu nih goalsnyaapakah kepercayaan dirinya dulu, ataupengenalan dirinya dulu atau misalnya yanglebih urgent itu kerjasamanya dulu satusama lain. Itu disesuaikan kebutuhan dulusih. Biasanya kita lihat dilapangan ituseperti apa. Setiap wisma itu kankemampuannya berbeda beda. Jadi kitasesuaikan perwisma. Karena sebelummelakukan dinamika kelompok saya danMba Mesi berorientasi dulu ke setiapwisma jd kita bisa memetakanpermasalahannya itu apa? Seperti di asokadan bugenvile itu kita bisa lebih fokuskepada soft skill itu seperti pengenalan diri,penerimaan diri, kepercayaan diri, tp kalodiwisma cepaka dan dahlia itu kita lebihfokus kepada motorik mereka. Karenakanmereka banyak neneknya yang sudah sepuhdan butuh bantuan maksimal gitu kan. Jdkita lebih ke yang sifatnya motorik ataumemori. Kemudian kalau yg dikakek kitalebih ke tim building. Biar satu sama lainitu gak terlalu acuh. Jd mereka juga punyateman untuk berbagi, temen ngobrol dangak hanya menghabiskan waktu denganduduk santai saja. Jd kalau misalnya sudahtercipta perasaan sebagai satu kelompok.Itu kan nanti akan lebih hidup kayak gitu.Kita dapet informasinya selain kita orientasilangsung, kita juga diskusi dengan Ibu Sitikemudian juga dengan petugas yang lain.Kalau sekiranya ada info-info yang kitaperlukan kemudian kita tanyakan kepadaperawat juga. Jd kita banyak diskusi jd kitatidak semata-mata hanya temuan kita aja.

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

Kita kroscek lagi dengan petugas disiniyang sehari hari bersama dengan kakeknenek.

4. Metode seperti apa yang digunakan Ibu dalampelaksanaan dinamikakelompok?

Untuk kegiatan cerdas cermat itusebetulnya sebuah games, kita melatihmemori, ada kalanya kita melatih motorik.Ada motorik kasar kah, atau motorik halus.Seperti senam itu sebetulnya melatihmotorik kasarnya. Kalau motorik halusnyabiasanya kita pakai alat bantu untukmenggerakan otot mereka. Waktu itu kitamenggunakan kacang merah kecil samasendok. Jadi mereka memindahkan satuorang ke orang yang lain menggnakansendok. Itu sebetulnya kan untuk melatihmotorik halusnya mereka insensoryintegrasi mereka, mengintegrasikanperintah dari otak dengan gerakanmotoriknya. Kemudian disitu kita jugamenggunakan soft skillnya itu adalah bagaimana meningkatkan kepercayaan dirimereka, atau namanya self evikasi yaknikeyakinan diri bahwa mereka itu masihberdaya, dimana kalau kita sudahmemasuki lanjut usia biasanya kana dapenurunan memang secara umum pastinyaakan terjadi penurunan-penurunan fungsi.Baik itu dari segi fisik maupun darii prosesberfikir atau mentalnya ada penurunan. NahDengan melalui berbagai permainan itu kitabisa mempertahankan kemampuan merekayang sudah ada. Tujuannya sih lebih kesitu,agar mereka bisa tetap berfungsi sebagaimanula

5. Materi seperti apa yang Ibuberikan dalam pelaksanaandinamika kelompok?

Support group kemudian ice braking(hanya sekedar mencairkan suasana) kalausimulasi itu udah agak lebih dalampesannya. Sejauh ini sih kita pake itu aja.Dan itu aja udah cukup banyak yah untuklansia. Karena kita gak perlu cukup banyakteknik menyampaikannya. Yang pentingkita konsisten. Menyampaikannya juga kitadengan bahasa yang ringan saja. Yangmduah dimengerti . Kalau dianya belummau cerita msih blocking jangan dipaksa,karena mereka akan narik diri.karena dalam

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

kapasitas intelegensy itu kan dibawah ratarata kemudian latar belakang pendidikan itujuga mempengaruhi. Bagaimana merekamenyerap informasi mengelola informasigitu. Jd metode yang kita berikan yangringan ringan saja.

6. Biasanya membutuhkanberapa lama waktupelaksanaan dinamikakelompok?

Karena untuk pelaksanaan dinamikakelompok itu normalnya 2 jam (minimal) tpkan tidak memungkinkan untuk kakek dannenek dipaksakan untuk 2 jam. Karenasebetulnya kalau mau digali kan panjang,kan kita liat juga jumlahnya, situasinya.Sebagai fasilitator kita harus peka kalausudah liat ada yang terlalu mendominan.Berarti kita harus alihkan. Jd apa yang maukita masukin pesannya itu tidak hilang.Karena bisa jadi apabila pesannya itudatangnya dari si orang yang mendominasibelum tentu si orang lain bisamemenerima.gitu.. kalo fasilitator kansifatnya netral. Jd gimana kitamenyampaikan suatu pesan yang semuanyabisa terima.jd kita harus kreatifnya kalaudilapangan.

7. Seberapa besar pengaruhprogram kegiatan dinamikakelompok ini terhadapkondisi WBS di PSTW BM1?

Sangat berpengaruh, dengan catatan bahwapada saat pelaksanaan dinamika kelomokmereka ikut terlibat didalamnya.Makannya kan setiap kali setelahmenyelesaikan satu simulasi/ satupermainan. Kita bahas apa sih yang didapat.Apasih tujuannya begitu, mereka tidakhanya mainnya aja tetapi juga maksud daripermainan itu apa, tujuannya apa. Jadi kalomereka memahami itu nah sebetulnyamereka dapat mempraktekannya dalamkehidupannya sehari hari jadi dapatmeningkatkan kepercayaan dirinya,bagaimana cara berkomunikasi, interaksisosialnya itu kepake karena kalau saatmelaksanakan dinamika kelompok, itu kantanpa mereka sadari mereka sebetulnyamenjalakan suatu dinamika, interaksikemudian komunikasi seperti itu tapidengan catatan ini harus berkesinambunganpelaksanaannya. Jadi gak putus gitu aja.Bisa jadi nanti lupa, yang namanya skil itu

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

kan kalo gak diasah bisa menurun kan danlama-lama akan hilang.

8. Apakah ada hambatan daripelaksanaan dinamikakelompok?

Hambatan sih pasti ada yah, 1 dari segiketerbatasan waktu kemudian juga kondisikakek dan nenek tidak seperti dahulu,terkadang kita suduh menyusun permainansesederhana mungkin tetapi ternyatasimulasi yg kita buat itu membuat kakekdan nenek lebih mudah lelah, nah jadi kitafleksibel. Meskipun kita sudah menyusun,kita udh buat perencanaannya kita fleksibildengan kondisi dilapangan itu seperti apa.Nanti kalau terlalu bosen, pesan yang maukita sampaikan itu gak sampe. Karenafokusnya itu sudah hilang.

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Siti Masitoh, M. Psi

2. Jabatan : Psikolog

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Tanggal Wawancara : Rabu, 20 Agustus 2014

5. Tempat Wawancara : Teras Wisma Catiliya

6. Pukul : 14:00 - 15.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa tujuan dari programdinamika kelompok ?

Kan ini kegiatan kelompok yah, padadasarnya agar mereka melakukan kegiatanbersama. Ada interaksinya, interaksibersama, having fun.. terus setiap kegiatanitu kan memang dirancang untuk apa nih.Misalnya hari ini kita Motorik halus, jadinanti sasarannya motorik halus. Jd nantikegiatannya yang berhubungan dengan itumisalnya main-main, atau memindahkanapa, mengestafet buku, misalnya gitu yah.mereka di buat group-group itu kan memangdimaksudkan agar ada interaksi kerja samasatu sama lain. Jadi menumbuhkan perasaanpositive dengan teman-teman, kalau haribiasa kan tuh liat saja, mereka kan sendiri-sendiri aja. Jd interaksinya dibangunHubungan sosialnya dibangun.

2. Apa saja manfaat darikegiatan dinamikakelompok yang Ibu berikandi Panti Sosial TresnaWerdha?

Dengan adanya kegiatan ini kan perasaansenang itukan membawa dampak positive.Agar mereka keterusan individualis. Kalonanti sendiri-sendiri kan jadi pikun.Memang sebenernya bagus lansia-lansia inimemorinya dan lain sebagainya ini distimulasi lagi jd ngga cepet pikun.

2. Materi seperti apa yang Ibuberikan dalam pelaksanaan

Selain permainan, terus sharing, akunyebutnya checking feeling yah. Kemarin-

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

dinamika kelompok? kemarin ada apa, ada pristiwa apa, ada yangmau cerita atau engga. Kalau ada yang maucerita, jadi yang lain pada tau gitu kan, jadiya itu tadi, dinamika kelompok inimerupakan salah satu bentuk untukmengkoneksikan mereka satu sama lain, jdgak cuek satu sama lain, jadi tahu ooo..bahwa teman saya kemarin lagi kesal.. oooyang ini gak suka di giniin, ya walaupuntidak seperti anak muda yah. Padahal denganmereka duduk melingkar bersama saja itusudah ada interaksi, jadi membangunperasaan bersama.

3. Seberapa besar pengaruhprogram kegiatan dinamikakelompok ini terhadapkondisi WBS di PSTW BM1?

Kalau di wisma yang kakek & neneknyalebih sehat mereka lebih akrab yaah..meskipun mereka sehari- hari merekatinggal bersama tetapi interaksi yamgmembuat mereka senang bersama-sama itukan gak begitu sering dilakukan. Jd denganadanya permainan seperti dinamikakelompok, misalnya mereka harusberkelompok ber 6, berkompetisi dengankelompok lain itu akan menimbulkankeakraban.

4. Apakah ada hambatan daripelaksanaan dinamikakelompok?

Nenek & Kakek yang gak mau ikut, kadangkita khawatir itu bisa menular ke yang lainyang sudah ikut. Kita memang mengajakmereka main atau berkegiatan sebisamungkin rileks, santai dan mereka bisaseneng. Besok tetap mau beraktivitas. Itupunkadang2 ada orang yg memang capean, gakmau, gak usah di paksa yang kaya gitu.

5. Biasanya membutuhkanberapa lama waktupelaksanaan dinamikakelompok?

Melihat dari kondisi kakek dan nenek yangfisiknya mulai lemah, Kalau berjadwal jugatakutnya kakek nenek jd bosen yaaah. Jdkalau kita lihat suasana lagi sedang loyo apaitu bisa dilakukan. Jadi kita tentative ajatergantung suasana. Kan memang sudahterjadwalkan kalau tiap minggu.

6. Bagaimana sikap merekasaat pelaksanaan dinamikakelompok berlangsung?

Sikap seneng sih, sejauh ini merekasemangat. Karena ya itu td permainan2nyakan permainan jaman dahulu waktu merekamasih kecil. Merasa kerinduan dimasa keciltuh keluar lagi. Kayak misalnya kanmemindahkan kelereng pakai sendok itumereka seneng gitu. Mereka ketawa-ketawa

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

sambil konsentrasi di oper ke temennya.Waktu itu kita bikin panjang bangeet sampai10 orang jaraknya 30 sampai 40 cm.kegiatan di buat sehappy mungkin.

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Siti Fatonah, S. Sos

2. Jabatan : Pekerja Sosial

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Tanggal Wawancara : Jum’at, 29 Agustus 2014

5. Tempat Wawancara : Ruang Konseling

6. Pukul : 14:30-15.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut ibu, apa yangdimaksud dengan dinamikakelompok di PSTW BM 1

Sejenis permainan yang menyatukan lebihdari satu atau dua orang, untuk mecapaisuatu tujuan yang sama.

2. Apa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaandinamika kelompok

Dinamika kelompok itu tujuannya sangatbanyak, tentunya ada interaksi, sosialisasidengan wbs yang lain, pengembangan diri,dimana dinamika kelompok bertahap akanmelihat perubahan prilaku lansia yangawalnya hanya diam saja mulai adainteraksi dengan temannya. Mulai mampumenceritakan hal-hal yang dialami beliaudan intinya dapat membantu orang lain, adarasa empati dengan teman-temannya.

3. Sejak kapan proses kegiatandinamika kelompok inimulai?

Untuk program dinamika kelompok ini kitasudah berjalan 1 tahun. Program ini dapatterlaksana tentu dengan adanya pengajuandari divisi Bimbingan dan Penyaluran(BIMLUR) ke dinas sosial. Meskipun kitapernah melaksanakan, namun secaraadministrasi harus di konsep dulu nak.Dilihat dari manfaatnya untuk lansiabermacam-macam seperti dapatmeningkatkan kepercayaan diri,sosialisasinya baik jadi saya rasa sangatperlu dengan adanya dinamika kelompokada di semua panti

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

4. Materi seperti apa yang diberikan Ibu dalampelaksanaan dinamikakelompok?

Berbentuk permainan, mengenai pola fikir,motorik kasar atau motorik halus, ataumelatih memori.

5. Mengapa materi tersebut Ibugunakan dalam pelaksnaandinamika kelompok diPSTW?

Karena kita sesuaikan dengan kondisilansianya intinya yang mudah di tangkapbeliau dan menerima apa yang kitasampaikan. Mediasi ini dilakukan pertamauntuk program panti yang kedua melatihdiri lansia untuk menjadi mandiri. Dan artimandiri disini ialah adanya kepercayaandiri. Karena dengan dinamika kelompoksedikit banyak mengurangi rasa kejenuhanlansia yang ada di panti dan untukmeningkatkan aktivitas lansia itu sendiri.

6. Bagaimana tahapanpelaksanaan dinamikakelompok di PSTW BudiMulia 1

Tahap pertama yaitu perkenalan. Kalautahap perkenalan itu seperti biasa yah. Kitamemperkenalkan diri kita kepada para wbsyang hadir. Kemudian tahap kedua itu tahapmencari pola. Dalam tahapan mencari poladi PSTW ini merupakan suatu bentuk modeldalam pelaksanaan dinamika kelompokyang dilakukan sesuai perjanjian dengankeinginan WBS, Misal WBS inginmenceritkan masa lalu kita membuat polapermainan dengan mengenang masa lalumereka. Agar mereka merasa nyaman danberani untuk tampil didepan orang banyak.Jadi apa yang kami lakukan dibuatsenyaman mungkin agar mereka tidakmerasa jenuh dan dapat terhibur. Terustahapan berikutnya yaitu tahap pemantapannorma. Pemantapan Norma merupakansuatu Kerangka permainan, apabilakerangka permainannya tidak jelas, sulituntuk kakek dan nenek dapet mengertimaksud yang ingin kita sampaikan.misalnya dalam melakukan permainanrantai berbisik ini merupkan suaupermainan yang menggunakan kerjasamaantar kelompok. Mau mulai dari mana dulu.apakah dari sebelah kanan atau dari sebelahkiri dulu. Kalau permainan menggenggambola ada aturannya. Ketika musik berhenti

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

berarti ia yang berhak meceritakan masalalu atau bernyanyi, sesuai denganperjanjian awal di dalam mencari pola.Moment apa dulu itu dibentuk, misalnyakita mau menggambar, atau bermain bolaatau bernyanyi. Adanya komitmen dansesuai kesepakatan kemudia yang terakhirtahap berprestasi Dalam tahap ini ketikamemberikan permainan dengan WBSadanya kekompakan yang terjadi didalamkelompok, adakah salah satu diantaramereka yang dapat mengembangkan diri,artinya mengembangkan diri disini yakniyang bisa menggantikan posisi kami, yangberani untuk tampil didepan,memproyeksikan apa yang kita tampilkantadi. Itu artinya suatu pengembangan diri.Sehingga apa yang diberikan moderator bisadipahami WBS. Dan dapat diterapkandidalam kesehariannya

7. Apakah ada perubahan bagikakek dan nenek setelahmengikuti program dinamikakelomok?

Untuk perubahan itu kan kita bertahap yah,kan disini bukan tuntutan mutlak harusbagus. Untuk perubahan itu sendiri kalau dipersentasikan kira-kira hampir 60 sampaidengan 70%. Artinya keberhasilan itu tidakmenonjol banget. Tapi paling tidak Beliausenang dengan adanya dinamika kelompok.bisa menerima kehadiran kita dan poin yangpaling penting disini ialah interaksi beliaulebih bagus. Dan beliau dapat merasakanmanfaat yang kita berikan. Pokoknya beliaudapat menerima manfaatnya. Dan sebagaifasilitator kita juga harus terbuka jugadengan mereka. Fungsi kita juga hanyasebagai fasilitator. Jd kita gak bisamemaksakan beliau. Yang pentingimplementasinya

8. Apa manfaat dari dariprogram dinamika kelompokkepada para WBS?

Untuk pengembangan diri lansia, untukmelatih interaksi sosial menjadi lebih baik,sosialisasi menjadi lebih baik, ada rasakepercayaan diri juga, terus intinya jugabeliau merasa terhibur dan tidak merasakesepian dengan kondisi seperti ini.

9. Siapa saja yang memberikanmateri dalam programdinamika kelompok?

Dinamika kelompok memang di latih olehyang professional yaitu dengan Mba Messiatau Mba Rika, namun tentunya kita

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

berunding terlebih dahulu apa sih materiyang ingin diberikan. Ada koordinasi antarapekerja sosial dengan psikolog. Kita salingberdampingak karena kedua komponen initidak dapat terpisahkan.

10. Apakah ada hambatan dariprogram dinamika kelompokini?

Kalau untuk hambatan itu dari jumlah WBSnya yah dari 210 WBS banyak yangmengalami gangguan kejiwaan dandimensia. Selain itu kita juga kekuranganpekerja sosial, hanya 3 orang peksos untukmenangani 210 klien.

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Lumanow

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Usia : 70 tahun

4. Asal : Medan

5. Agama : Kristen Protestan

6. Tanggal Wawancara : 22 Agustus 2014

7. Tempat Wawancara : Wisma Catilliya

8. Pukul : 11.00 WIB – 11.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Selamat siang Kakek, inidengan Kakek Lumanow ?

Iya.

2. Kakek sudah berapa lamatingga di Panti?

12 bulan

2. Kalau boleh tau kenapakakek bisa tinggal di pantiini?

Ohh.. saya kan pernah sakit jiwa. Nah terusdibawa pulang. Tapi sering bolak-balikdibawa lagi, di bawa lagi. Kan kalo nakaldirumah suka ngelayab malem. Terus darisana saya dibawa kesini

3. Kakek senang tinggaldisini?

Iya, saya senang disini baik-baik semua.

4. Selama berada di PSTWini, apakah kakek rutinmengikuti programkegiatan yang ada disini?

Yang rame-rame saya ikut. Olah raga ikut,kebaktian, lomba-lomba saya ikut.

5. Dengan adanya kegiatantersebut apa yang kakekrasakan?

Ya, saya senang ikut kegiatan yang ada disini. Jadi tidak merasa jenuh. Waktu acaralomba 17an saya juga ikut. Kalau ada rame-rame juga saya ikut. Saya juara 3 dapet duit20

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

6. Apakah dengan mengikutikegiatan tersebut kawankakek menjadi bertambah?

Iya, bisa kenal temen-temen dari kamar yanglain.

7. Bagaimana menurut kakekdengan program kegiatandinamika kelompok?

Apa itu dinamika kelompok?

8. Dinamika kelompok itukegiatan yang baru sajakakek lakukan kemarindengan teman-teman kakekdi halaman belakang,permainan cerdas cermatkakek masih ingat?Bagaimana menurut kakekdengan adanya permainantersebut?

Ooohh, iya saya tau tentang pengetahuansejarah. Kemarin saya yang menang.

9. Apakah ada harapan yangkakek inginkan selamaberada di panti?

Saya mau pulang.

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Tamrin

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Usia : 69 tahun

4. Asal : Kalimantan

5. Agama : Islam

6. Tanggal Wawancara : 22 Agustus 2014

7. Tempat Wawancara : Wisma Catilliya

8. Pukul : 13.00 WIB – 13.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Assalamu’alaikum Kakek,ini dengan Kakek Tamrin ?

Iya.

2. Kakek sudah berapa lamatingga di Panti?

6 bulan, Ibu dari mana?

3. Saya dari UIN kek. Kakekkalau boleh tau kenapasiapa yang mengantarKakek kesini?

Engga saya lagi dagang di tangkap SatpolPP.

4. Oh Kakek berdagang.Kakek berjualan apa?

Saya dagang Koran di daerah Matraman.

5. Saat kakek berdagang,kakek tinggal bersamasiapa?

Sendiri, ngontrak di Matraman

6. Kakek senang tinggaldisini?

Engga. Gerah. Di tekan gak bebas keluar

7. Selama berada di PSTWini, apakah kakek rutinmengikuti program

Ya olah raga, semua kegiatan saya ikut

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

kegiatan yang ada disini?

8. Dengan beragam kegiatanyang berada di sini, apakakek masih merasa tidaknyaman berada disini?

Jenuh, gak ada pendapatan

9. Lalu setelah kakek beradadi sini, setelahmendapatkan pelayanan apayang kakek rasakan?

Senang, saya juga mengikuti kegiatanseperti angklung, dan olah raga. Waktu itujuga saya ikut Terapi Aktivitas Kelompok(TAK) yang di berikan perawat. Sayasenang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini.Karena dapat mengurangi rasa jenuh sayaselama berada disini. Saya baru 6 bulandisini. Dengan adanya TAK sayamempunyai banyak teman.

10. Apa harapan kakek selamatinggal disini?

Mau keluar, disini gak ada pendapatan

Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Sumarni

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Usia : 62 tahun

4. Asal : Betawi

5. Agama : Islam

6. Tanggal Wawancara : 22 Agustus 2014

7. Tempat Wawancara : Wisma Asoka

8. Pukul : 14.00 WIB – 14.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Nenek apa kabar ? Bae2. Kalau boleh tau nenek

namanya siapa?Nenek Sumarni

3. Nenek tau kegiatandinamika kelompok?

Iya tau. Yang kaya karet di ambil pake lidi

3. Kapan pelaksanaandinamika kelompokdilakukan nek?

Ye pokonye tiap minggu aje. Gak tiap hari

4. Biasanya yang memberikanmateri siape nek?

Mba Rika. Psikolog

5. Kemarin apakah nenekmengikuti kegiatantersebut?

Iyah ikut, main bola.

6. Bagaimana perasaan neneksaat mengikuti programdinamika kelompoktersebut?

Seneng, karena ada hiburan. Biasanya kitamain bola, lempar bola. Terus dapet hadiah.Hadiahnya dapet mangkok, dapet uang.Jadinya kan kite semangat. Kita biasanyamain di belakang, di aula. Ye bareng sama

Page 157: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

nenek-nenek yang lain.7. Manfaat yang nenek

rasakan setelah mengikutikegiatan tersebut?

Seneng aje nenek mah.

8. Tempat saat pelaksanaandinamika kelompokbiasanya dimana nek?Apakah pesertanyadibatasi?

Kadang di halaman belakang. Terus disini.Kalo peserta mah siapa aje yang mau ikut.

9. Untuk pelaksanaan programdinamika kelompok itu jamberapa nek?

Jam 9, kadang-kadang jam 10.

10. Apa harapan yang nenekinginkan selama nenektinggal di PSTW ini?

Lebih sering-sering diadain lagi, biar adahiburan.

Page 158: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

TRANSKIP WAWANCARA

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhadap Lanjut Usia di Panti Sosial

Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

1. Nama : Masnun

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Usia : 89 tahun

4. Asal : Betawi

5. Agama : Islam

6. Tanggal Wawancara : 14 Agustus 2014

7. Tempat Wawancara : Wisma Asoka

8. Pukul : 14.00 WIB – 14.30 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

1. Assalamu’alaikum nenek?Nenek sedang apa?

Lagi ngga ngapa-ngapain

2. Kalau boleh tau neneknamanya siapa?

Masnun

3. Nenek sudah berapa lamatinggal disini ?

Nenek mah udah 4 tahun di sini

3. Usia nenek saat ini berapatahun ?

89 tahun

4. Kalau boleh tau, siapa yangmembawa nenek ke sini?

Nenek disaranin sama Pak RT, Pak RT yanggurusin surat-suratnya.

5. Apa nenek nyaman tinggaldi sini?

Ya nyaman-nyaman ajalah. Mau pulang, yapulang kemana gak punya rumah. Anakudah gak ada. Suami meninggal.

6. Apakah nenek mengikutisetiap kegiatan yang adadisini?

Ya nenek ikut kaya senam, ngaji. Waktu itupernah ikut main angklung tapi sekarangmata nenek udah gak bisa liat angkanya.Tapi dulu mah rajin. Waktu belum sakit.Kan mata nenek abis di oprasi. Kenakatarak. Jadi udah ngga terlalu jelas kalo

Page 159: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

ngeliat.7. Apakah nenek pernah

mengikuti kegiatandinamika kelompok?

Dinamika kelompok apaan tuh?

8. Suatu kegiatan yang didamping oleh Ibu Rika, IbuMessi atau Ibu Siti. Apanenek pernah mengikutikegiatan tersebut?

Nenek gak pernah ikut.

9. Apa nenek tidak merasajenuh atau bosan karenatidak mengikuti kegiatanyang berada disini?

Engga, pan ngejait. Terus kalo ada lomba-lomba juga kadang nenek ikut. Jadi nggabosen-bosen banget. Nenek mah udah malesikut kegiatan, udah tua. Waktu itu pernahikut kegiatan itu. Cuma sekarang nenek udahrada males. Badannya udah gampang capek.Paling nenek ngejait aja. Itu juga kalo lagigak males. Kalo lagi males seminggu barunenek jait. Mau main angklung matanyaudah ga ngeliat. Ya paling kegiatannya yagitu-gitu aja. Iyah soalnya matanya udahngga enak gini.. entar deh kalo udah tuangerasain deh

10. Apa harapan yang nenekinginkan selama nenektinggal di PSTW ini?

Ya apa yah. Ya gini gini aja deh nenek mah.

Page 160: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

Lampiran-Lampiran

DOKUMENTASI SAAT PENULIS MELAKUKAN PENELITIAN

(Gambar 1.1: Ibu Rika melakukan Checking Feeling di Wisma Bugenvile)

(Gambar 1.2: Ibu Rika bersama dengan Ibu Siti melakukan senam otak diWisma Bugenvile)

(Gambar 1.3: Ibu Mesi dan Ibu Rika beserta dengan peneliti melakukanSupport Group di Wisma Cempaka)

Page 161: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

(Gambar 1.4)

(Gambar 1.5)

Pada gambar 1.4 dan 1.5 yakni program dinamika kelompok berupa permainancerdas cermat. Hal ini berguna untuk melatih memori. Karena beberapapertanyaan yang diberikan berupa pertanyaan mengenai kemerdekaan.

Page 162: IMPLEMENTASI PROGRAM DINAMIKA KELOMPOK TERHADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26930/3/... · kegiatan yang disebut dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok

(Gambar 1.6: peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Rika Fitriyana, M.Psi)

(Gambar 1.7: peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti Masitoh, M.Psi)