DIMENSI Hari Ini

10
DIMENSI-DIMENSI PEMBANGUNAN Pembangunan memiliki berbagai dimensi, antara lain dimensi sistem, dimensi teknologi, dimensi administrasi, dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi politik serta pertahanan keamanan. Penjelasan lebih lanjut dari masingmasing dimensi akan dipaparkan pada uraian sebagai berikut : Dimensi Sistem Sistem suatu kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen (unsur- unsur) yang saling berkaitan (berinteraksi) dan memiliki tujuan atau fungsi tertentu, Dimensi sistem dalam pembangunan meliputi sistem sosial, sistem ekonomi, sistem alam/fisik, sistem politik, dan sebaginya. Dimensi Teknologi: Pembangunan merupakan tindakan teknologis karena pembangunan mempunyai kekuatan mengubah seperti sifat-sifat teknologi. Teknologi adalah pengetahuan yang bersifat preskriptiif atau berisi resep-resep untuk mengubah atau meciptakan sesuatu yang baru. Dengan demikian dimensi teknologi dalam pembangunan adalah adanya atau terciptanya nilai tambah dari

description

adalah

Transcript of DIMENSI Hari Ini

Page 1: DIMENSI Hari Ini

DIMENSI-DIMENSI PEMBANGUNAN

Pembangunan memiliki berbagai dimensi, antara lain dimensi sistem,

dimensi teknologi, dimensi administrasi, dimensi ekonomi, dimensi sosial,

dimensi politik serta pertahanan keamanan. Penjelasan lebih lanjut dari masingmasing

dimensi akan dipaparkan pada uraian sebagai berikut :

Dimensi Sistem

Sistem suatu kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen (unsur-unsur) yang saling

berkaitan (berinteraksi) dan memiliki tujuan atau fungsi tertentu, Dimensi sistem

dalam pembangunan meliputi sistem sosial, sistem ekonomi, sistem alam/fisik,

sistem politik, dan sebaginya.

Dimensi Teknologi:

Pembangunan merupakan tindakan teknologis karena pembangunan mempunyai

kekuatan mengubah seperti sifat-sifat teknologi. Teknologi adalah pengetahuan

yang bersifat preskriptiif atau berisi resep-resep untuk mengubah atau

meciptakan sesuatu yang baru. Dengan demikian dimensi teknologi dalam

pembangunan adalah adanya atau terciptanya nilai tambah dari proses atau

pelaksanaan pembangunan, Jadi pembangunan harus dapat menciptakan nilai

tambah (value aded).

Dimensi adminsitrasi

Inti dari administrasi adalah kerjasama untuk mencapai tujuan. Pembangunan

merupakan kegiatan kerjasama dari semua unsur yang terlibat untuk

menciptakan keadaan masyarakat yang baru yang lebih baik yaitu masyarakat

yang sejahtera.

Dimensi ekonomi:

Pembangunan berkaitan dengan upaya mengembangkan /membangun pasar

(penawaran dan permintaan) di suatu tempat, daerah, negara serta internasional.

Dimensi sosial:

Pembangunan berkaitan dengan upaya menciptakan kehidupan masyarakat yang

rasional, dinamis, produktif, aman dan berkeadilan.

Dimensi politik:

Pembanguan merupakan bagian penting keputusan politik. Pembangunan

Page 2: DIMENSI Hari Ini

berkaitan dengan upaya membangun kehidupan demokrasi yang sehat dan

pembentukan masyarakat madani.

Pembangunan Masyarakat (Community Development)

Pembangunan masyarakat perlu dipahami dengan benar sehingga dapat menjadi ruh yang

menggerakkan pelaksanaan program pembangunan kehutanan berbasis masyarakat. Terdapat dua

dimensi dalam pembangunan masyarakat yaitu bagaimana membangun keberdayaan atau

kapasitas masyarakat (community organizing) dan membangun ekonomi rakyat (economic

development). Dimensi kedua (economic development) pada umumnya merupakan dampak dari

dimensi pertama, yang dilengkapi atau disertai dengan adanya subsidi atau bantuan pihak

eksternal. Kebanyakan pelaksanaan pembangunan lupa pada dimensi yang pertama karena lebih

fokus pada dimensi kedua tersebut, sehingga yang terjadi program pembangunan lebih bersifat

karikatif dibandingkan memberi solusi terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Oleh

karena itu, perlu digarisbawahi bahwa yang menjadi entry point atau tiutik masuk agar tercapai

tujuan pembanguan kehuatan berbasis masyarakat adalah dimensi pertama yaitu meningkatkan

keberdayaan masyarakat.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan pembangunan masyarakat (community

development) sebagai : "the process by which the efforts of the people themselves are united with

those of governmental authorities to improve the economic, social and cultural conditions of

communities, to integrade these communities into the life of the nations, and to enable them to

contribute fully to national progress" (Ndraha, 1990).

Page 3: DIMENSI Hari Ini

Rumusan di atas menekankan bahwa pembangunan masyarakat merupakan upaya membangun

dan meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih

baik/berdaya sehingga mampu berpartisipasi secara penuh dalam pembangunan.

Menurut Du Sautoy (1962), terdapat tiga hal penting sehingga suatu program dapat dikatakan

sebagai program yang berbasis community development. Apabila ketiga hal tersebut diabaikan

maka kegiatan yang dilaksanakan dianggap bukan kegiatan yang membangun masyarakat

(community development) melainkan pembangunan yang diperuntukan bagi masyarakat (work

for). Ketiga elemen tersebut adalah: (1) pelaksanaan program harus dapat menciptakan “self

help” masyarakat, (2) program harus sesuai dan mengedepankan kebutuhan masyarakat, dan (3)

pelaksanaan program harus dilaksanakan secara terintegrasi dengan mengaitkan berbagai

dimensi dan sektor.

1. Membangun “Self Helf” Masyarakat

Membangun “self help” masyarakat merupakan inti dari kegiatan community development. Self

help disini dapat dimaknai dengan kemandirian. Dengan demikian, fungsi yang harus dijalankan

oleh pelaksana program kehutanan berbasis masyarakat adalah membantu masyarakat untuk

dapat membantu dirinya sendiri atau membangun kemandirian (helping people to help them

self). Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang memiliki kapasitas atau keberdayaan

sehingga memiliki rasa percaya diri yang tinggi atas kemampuannya dan tidak tergantung pada

pihak lain. Hal ini berarti, program pembangunan kehutanan berbasis masyarakat harus

berangkat dari upaya memberdayakan masyarakat, bukan upaya atau kegiatan yang bersifat

karikatif. Memberdayakan masyarakat sekitar hutan merupakan upaya untuk meningkatkan

harkat dan martabat masyarakat sekitar hutan yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk

melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain

memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat bukan merupakan kegiatan yang bersifat simultan, yang langsung

terlihat hasilnya. Kegiatan pemberdayaan merupakan kegiatan investasi jangka panjang, di mana

membutuhkan proses yang berkesinambungan sehingga tercapai hasil yang diinginkan yaitu

masyarakat yang berdaya. Hal inilah yang belum terakomodir dalam pelaksanaan program

Page 4: DIMENSI Hari Ini

pembangunan kehutanan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendekatan pembangunan kehutanan

adalah pendekatan keproyekan sehingga pengelolaannya didasarkan pada manajemen proyek,

artinya pelaksanaan program pembangunan kehutanan lebih didasarkan pada kepentingan-

kepentingan rutin “proyek” semata, yang pada umumnya bersifat jangka pendek. Tolok ukur

keberhasilannyapun adalah tolok ukur keproyekan yaitu proyek dianggap sukses jika

anggarannya dapat dihabiskan, sementara pada kenyataannnya masyarakat tetap dalam kondisi

belum berdaya.

Walaupun secara konseptual pemberdayaan masyarakat oleh para birokrat dianggap penting

sehingga dimasukkan dalam berbagai program pembangunan (termasuk pembangunan

kehutanan). Namun secara faktual, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang membutuhkan

proses dalam pencapaian tujuannya kelihatannya belum dipertimbangkan sebagai kegiatan

investasi yang memberikan manfaat jangka panjang, bahkan cenderung dianggap sebagai beban

anggaran. Memang harus diakui bahwa upaya memberdayakan masyarakat sekitar hutan

merupakan investasi yang hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung, namun baru dapat dilihat

dan dinikmati dalam jangka panjang di beberapa tahun ke depan. Akan tetapi dalam jangka

panjang pemanfaatan tenaga kerja yang terampil dalam mengelola hutan, sebagai hasil dari

kegiatan pemberdayaan, akan segera mensubstitusi pengorbanan tersebut. Perlu disadari bahwa

kemakmuran bangsa bukan disebabkan oleh akumulasi kekayaan sumberdaya alam melainkan

dengan cara membangun sebanyak mungkin tenaga produktif sehingga tercipta kekuatan

swadaya bangsa yang mampu mengelola sumberdaya alam tersebut dengan baik

Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan merupakan proses edukasi (community education),

artinya keberdayaan masyarakat dapat tercipta melalui proses mendidik masyarakat yang

dilakukan melalui pendampingan, penyuluhan dan pelayanan (P3). Tujuan dari P3 adalah

pertama, mendorong masyarakat untuk melihat peluang-peluang yang ada untuk merencanakan

pembangunan hingga menikmati hasilnya. Kedua, mendorong masyarakat untuk menentukan

program pembangunan berasas lokal tapi berorientasi global. Ketiga, mendorong masyarakat

untuk mempunyai kemampuan dalam mengontrol masa depannya sendiri. Keempat, mendorong

masyarakat untuk menguasai lingkungan sosialnya.

Intervensi pemberdayaan dilakukan dengan cara mengelola potensi yang ada pada masyarakat

Page 5: DIMENSI Hari Ini

tetapi belum diberdayakan untuk menjadi suatu kekuatan sehingga dapat tercapai dampak/hasil

yang lebih besar dari suatu kegiatan bersama. Dalam konteks pembangunan, artinya masyarakat

diizinkan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi program pembangunan, tetapi pada saat yang bersamaan

mereka harus secara penuh bertanggung jawab atas hasil yang dicapai (entah baik atau buruk).

Artinya bahwa pembangunan masyarakat menekankan pada upaya meningkatkan dan

mengembangkan kapasitas, di mana masyarakat tidak sekadar dilibatkan sebagai partisan biasa,

tetapi menjadikan mereka sebagai pelaku utama dari program tersebut.

2. Program harus sesuai dan mengedepankan kebutuhan masyarakat

Keberhasilan suatu program sangat ditentukan oleh seberapa jauh kegiatan yang ditawarkan

dianggap penting oleh masyarakat, berikutnya adalah apakah struktur dan proses kegiatan sesuai

dengan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat (Ife, 1995). Oleh karena itu, perlu dicermati,

apakah kriteria yang disebutkan Ife tersebut telah terakomodasi dalam program pembangunan

kehutanan?

Masih terasa adanya nuansa top down dalam pelaksanaan program pembangunan kehutanan.

Penyusunan program pembangunan masih didasarkan atas pemikiran para birokrat atau

pertimbangan di belakang meja, yang menganggap bahwa apa yang disusun telah sesuai dengan

kebutuhan dan demi kepentingan masyarakat. Mekanisme ini disebut sebagai work for bukan

work with karena secara konseptual bertujuan untuk membantu masyarakat. Namun dalam

pelaksanannya, program yang disusun belum sesuai dan belum mempertimbangkan kebutuhan

atau kepentingan masyarakat dan kekhasan setempat. Banyak program disusun tanpa melakukan

identifikasi kebutuhan atau konsultasi publik, sehingga hasil akhir yang dicapai setelah program

dijalankan adalah tidak optimal, kalau tidak mau dikatakan gagal. Kegagalan program

kehutanan, sebagai misal penanaman pohon, disebabkan karena terjadi proses “penyeragaman”

komoditas yang ditanam tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan komoditas lokal yang

menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga yang terjadi adalah ketidakberlanjutan

kegiatan/program, karena masyarakat tidak merasa butuh atau tidak merasa penting terhadap

komoditas yang ditawarkan. Akibatnya tidak ada upaya pemeliharaan sehingga persentase

kematian bibit yang ditanam sangat tinggi. Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan

Page 6: DIMENSI Hari Ini

program lebih sebagai tenaga kerja yang orientasinya untuk mendapatkan upah kerja, setelah

upah didapat pekerjaan berhenti.

Di dalam masyarakat banyak terdapat sumberdaya (resources) lokal yang lekat dengan

masyarakat, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sumberdaya inilah yang harus

menjadi fokus program pembangunan, termasuk pembangunan kehutanan, untuk didayagunakan

atau dimanfaatkan sehingga masyarakat semakin mampu memenuhi kebutuhannya yang pada

akhirnya dapat mempengaruhi taraf hidup dan kesejahteraan mereka. Dengan demikian,

pembangunan berbasis masyarakat harus diartikan sebagai proses untuk menciptakan hubungan

yang serasi antara sumber-sumberdaya yang ada dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat

sehingga tercapai suatu kondisi kesejahteraan yang semakin meningkat (Soetomo 2008)

3. Pelaksanaan program harus dilaksanakan secara terintegrasi

Terdapat berbagai dimensi dalam kegiatan pembangunan berbasis masyarakat yang harus

dipertimbangkan, yaitu ekonomi, politik, personal/spritual, budaya, sosial, dan lingkungan

masyarakat (Ife, 1995). Keenam dimensi tersebut harus terintgrasi atau harus ada dalam

program-program pembangunan berbasis pembangunan masyarakat, walaupun bisa saja

penekanannya berbeda-beda antara dimensi yang satu dengan dimensi yang lain. Artinya boleh

jadi sebuah program pembangunan menekankan pada satu dimensi atau menjadi entry point

program namun tidak boleh mengabaikan dimensi lainnya. Sebagai contoh, pada suatu

masyarakat yang sudah memiliki kapasitas di bidang ekonomi yang kuat, namun ternyata

lingkungan sekitarnya rusak maka yang menjadi penekanan atau entry point program adalah

pada aspek penegelolaan lingkungan namun tetap memerlukan dukungan dari dimensi lainnya.