Dilema Penggunaan Platinum Group Metals

2
DILEMA PENGGUNAAN P LATINUM GROUP METALS (PGMs) UNTUK CATALYTIC CONVERTERS Dengan merujuk kepada data dari Johnson Matthey, industri- industri di dunia menggunakan platina sebagai katalis cukup banyak, yakni sekitar 30 % (di luar catalytics converter). Sementara catalytic converter sendiri merupakan penyumbang kebutuhan terbesar, yakni mencapai 33% dari total demand. Sisanya digunakan sebagai bahan baku perhiasan dan barang berharga sebanyak 29 % dan untuk koin serta bentuk in vestasi lain sebesar 8 %. Penyuplai platina terbesar di dunia berada di kawasan benua Afrika, yakni Afrika Selatan dengan 73% dari total deman dunia. Sementara yang berada di peringkat kedua dan ketiga berturut- turut adalah Russia dan Zimbabwe (Data per 2012). Dengan harga yang cukup tinggi, yakni 521.000/gr(Data 2012), membuat para ilmuwan berfikir untuk penggunaan katalis secara efektif atau bahkan berupaya me-'replace' dengan yang lebih ramah di kantong. Hingga tulisan ini saya buat, riset terkait ini masih tetap dan terus akan berjalan tanpa kita sadari. Dalam banyak kasus, nanoteknologi selalu menjadi senjata ampuh dalam mengatasi banyak permasalah di industri, termasuk dalam kasus ini. Hal ini telah dibuktikan oleh Mazda ( http://www.mazda.com/mazdaspirit/env/other/singlenano_tech.html )

description

Nanomaterials

Transcript of Dilema Penggunaan Platinum Group Metals

DILEMA PENGGUNAAN PLATINUM GROUP METALS (PGMs) UNTUK CATALYTIC CONVERTERS

Dengan merujuk kepada data dari Johnson Matthey, industri-industri di dunia menggunakan platina sebagai katalis cukup banyak, yakni sekitar 30 % (di luar catalytics converter). Sementara catalytic converter sendiri merupakan penyumbang kebutuhan terbesar, yakni mencapai 33% dari total demand. Sisanya digunakan sebagai bahan baku perhiasan dan barang berharga sebanyak 29 % dan untuk koin serta bentuk investasi lain sebesar 8 %.

Penyuplai platina terbesar di dunia berada di kawasan benua Afrika, yakni Afrika Selatan dengan 73% dari total deman dunia. Sementara yang berada di peringkat kedua dan ketiga berturut-turut adalah Russia dan Zimbabwe (Data per 2012).

Dengan harga yang cukup tinggi, yakni 521.000/gr(Data 2012), membuat para ilmuwan berfikir untuk penggunaan katalis secara efektif atau bahkan berupaya me-'replace' dengan yang lebih ramah di kantong. Hingga tulisan ini saya buat, riset terkait ini masih tetap dan terus akan berjalan tanpa kita sadari. Dalam banyak kasus, nanoteknologi selalu menjadi senjata ampuh dalam mengatasi banyak permasalah di industri, termasuk dalam kasus ini. Hal ini telah dibuktikan oleh Mazda (http://www.mazda.com/mazdaspirit/env/other/singlenano_tech.html) yang dengan teknologi Single-Nanotechnology mampu mengurangi secara signifikan penggunaan precious metals sehingga mampu mengurangi cost dalam pembuatan mobil Mazda.