Anekdot anak platinum stizeric

9

Transcript of Anekdot anak platinum stizeric

Page 1: Anekdot anak platinum stizeric
Page 2: Anekdot anak platinum stizeric

ANEKDOT “ANAK PLATINUM”

Kelompok Mazidah Nuzaela Nafisatul Muna Shifa Nur Azizah

Page 3: Anekdot anak platinum stizeric

Suatu hari di sebuah sekolah yang bertaraf Internasional yang dikelilingi kebun-kebun indah, terdapat seorang anak yang bernama Salihah sedang berada di kelas. Kemudian datanglah seorang anak lagi yang bernama Budiman.

Salihah : “Mana sih Budi? Astagfirullah, janji itu harus ditepatin!” (bersabar)

Budiman : “Assalamu’alaikum.” (datang dengan tergesa-gesa sambil mendorong pintu dengan kencang)

Salihah : “Wa’alaikum salam Budi” (tersenyum ke arah Budi) Budiman : “Apa kamu menunggu lama?” Salihah : “Tidak kok, baru sebentar aku disini nungguin

kamu.” (berkata sambil tersenyum malu-malu) Budiman : “Oh syukurlah kalau begitu” Salihah :”Iya”

Anak Platinum

Page 4: Anekdot anak platinum stizeric

Karena Budiman yang merasa bersalah kepada Salihah yang sudah menunggu lama, akhirnya Budiman langsung mengajak Salihah ke tempat tujuan mereka berdua. Dan sekarang mereka berdua sudah berada di sebuah ruangan yang sedikit tertutup.Namun ketika mereka berdua sedang berjalan ke pintu masuk ruangan tersebut, dua orang teman kelas Salihah yang bernama Caroline dan Angelina melihatnya. Mereka pun penasaran akan apayang dilakukan Salihah dan Budiman di ruangan tertutup itu.

Caroline : “Woi angel, kira-kira tuh bocah mau ngapain berduaan di tempat begituan?”Angelina : “Gak tau tuh, yuk coba kita deketin di depan pintu” (ajak Angelina dengan semangat) Karena di bekali rasa penasaran yang teramat dalam, dua sahabat itu pun mendekati pintu ruangan yang di dalamnya terdapat Budiman dan Salihah.

Page 5: Anekdot anak platinum stizeric

Selama mereka berdiri di depan pintu, mereka mendengar bahwa Salihah dan Budiman sedang berbincang-bincang mengenai pelajaran. Namun anehnya, nada bicara Salihah yang biasanya lemah lembut dan bijak, berubah menjadi agak sedikit manja ketika berbicara dengan Budiman. Dan pada akhirnya, tiba saatnya Caroline dan Angelina mendengar sesuatu yang membuat mereka berdua tercengang, membuat mereka tidak menyangka akan kelakuan dua anak tersebut saat ini.

Angelina :“ya ampun gua gak nyangka banget sama itu anak. Bisa-

bisanya mereka kaya gitu!” (berkata sambil terkaget-kaget)Caroline :“oh my god!!!! Harus dilaporin nih

ke guru” (berkata dengan menggebu-gebu)Angeline :“iya, bener. Ayo laporin sekarang

juga.”

Page 6: Anekdot anak platinum stizeric

Dan pada akhirnya mereka berdua pun mengadukan perihal ini ke guru yang bersangkutan. Tetapi guru tersebut malah berbicara sebaliknya.

Guru 1 :“ah tidak mungkin Salihah begitu. Apalagi Budiman. Kalian tau darimana?” (berkata dengan nada membentak)Caroline :“kami berdua mendengarnya sendiri wahai guru. Kami berdua berani bersumpah kalo itu asli, tidak bohong dan tidak main-main.” (berkata sambil berusaha untuk mempercayakan guru tersebut)Guru 2 :”berarti kalian berdua menguping ya? Apa- apaan kalian ini! Mengapa melakukan hal tidak sopan seperti itu! Sekali lagi kalian berulah eperti ini, orang tua kalian berdua akan saya panggil ke sini untuk membawa kalian pulang.” (berkata dengan nada keras)

Page 7: Anekdot anak platinum stizeric

Mendengar hal itu, Caroline dan Angelina segera diam dan keluar dari ruang guru. Mereka berdua sangat kesal dan marah akan reaksi dua guru tersebut. Mereka bertekad bahwa mereka akan menemukan bukti-buktinya agar para guru seantero sekolah memercayainya.

Angeline :”Mentang-mentang anak pinter, mentang- mentang rajin, di kelas aktif, anak kesayangan guru-guru, jadinya hal seperti ini gak ada yang percaya sama sekali.” (marah dan wajahnya memerah)

Caroline :”tau tuh, gimana sih. Katanya ini sekolahan Internasional, katanya disini gurunya adil-adil tapi kok giliran masalah yang menyangkut anak pinter jadi pilih-pilih kasih gini?” (berkata dengan suara yang keras ketika berhadapan dengan seorang guru yang sedang lewat di hadapan mereka)

Angeline :‘’ini mah namanya bukan sekolah modern internasional yang gurunya gak mandang bulu siswanya.”

Page 8: Anekdot anak platinum stizeric

Caroline :”terus sekolah apa dong?” (bertanya dengan raut wajah yang polos)Angeline :”sekolah kuno yang gurunya masih suka pilih kasih ke muridnya. Yang pinter menang, yang bego

makin kalah. Sekolah atau hutan rimba?”Caroline :”hahaha, bener tuh. Guru atau cobaan?”

Dan mereka berdua melanjutkan perjalanan sambil terus berbincang-bincang mengenai hukum rimba yang ada di sekolah mereka, sekolah yang katanya bertaraf Internasional.

Page 9: Anekdot anak platinum stizeric