DIKTAT Produk Migas_2014
-
Upload
arluky-novandy -
Category
Documents
-
view
47 -
download
0
Transcript of DIKTAT Produk Migas_2014
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
1/103
Produk Migas
PENDAHULUAN
Di industri perminyakan bahan bakar non penerbangan di klasifikasikan secara
umum menjadi 4 (empat) yaitu :
a. Bahan bakar jenis Gasoline
b. Bahan bakar Kerosine
c. Bahan bakar jenis Diesel uel
d. Bahan bakar jenis !esidual uel
bahan bakar diesel fuel yang berkembang dan beredar di "ndonesia saat ini adalah
Bahan bakar untuk mesin putaran rendah# menengah dan putaran tinggi. $ntuk
bahan bakar putaran menengah dan tinggi (%&& ' &&& rpm) banyak
menggunakan bahan bakar diesel fuel yang memiliki angka setana cukup tinggi#
yang mana secara umum kita kenal dengan minyak solar dan minyak disel.
*edangkan bahan bakar untuk putaran rendah ( + ,&& rpm) lebih banyak
menggunakan bahan bakar jenis residual fuel sesuai spesifikasi Dirjend -igas.
$ntuk bahan bakar jenis residu# di "ndonesia berkembang empat jenis bahan bakar
yaitu bahan bakar jenis " dan " / serta bahan bakar jenis - dan -
/. Bahan bakar ini digunakan untuk sistem pembakaran dalam dan sistem
pembakaran terbuka# dimana dalam menggunakan bahan bakar ini terkadang
digunakan bantuan steam sebagai media atomisasinya seingga bahan bakar jenis
residu ini bisa dikabutkan dan dibakar dengan baik.
0entunya sifat dan karakteristik dari bahan bakar harus diketahui sebelumnya
sehingga penggunan bahan bakar dapat sesuai dengan kebutuhannya. $ntuk
mengetahui kualitas bahan bakar yang baik# kita harus membandingkan hasil uji
di laboratorium dengan spesifikasi yang telah dikeluarkan oleh dirjend migas# dan
kadang1kadang harus membandingkannya dengan spesifikasi internasional
maupun spesifikasi dari 2- (riginal 2ngine -anufacturer) . *ehingga dari
hasil uji laboratorium dan membandingkannya dengan spesifikasi diatas kita bisa
memutuskan penggunaan bahan bakar dengan tepat.
Arluky Novandy
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
2/103
Produk Migas
BAB I
GASOLINE
I.1. Pendahuluan
Bahan bakar motor adalah bahan bakar yang digunakan untuk motor# baik dua
langkah maupun empat langkah. Disebut Gasoline yang sehari1hari disebut bensin
adalah campuran kompleks hidrokarbon dari proses pengolahan minyak bumi
dengan trayek didih antara ,& ' //3 o. Bahan bakar ini digunakan sebagai bahan
bakar motor yang menggunakan busi sehingga disebutspark ignition engine.
Komponen Hidrokarbon
*ebagai komponen hidrokarbon# molekul hidrokarbon gasoline 4 ' # terdiri
atas molekul'molekul senya5aan dari parafin# olefin# naften dan aromat.
6erbandingan dari masing'masing komponen sangat bergantung dari proses
pengolahannya. 6ada proses D$ terdiri dari parafin# naften dan aromat# sedang
proses Cracking terdiri dari parafin# olefin# naften dan aromat. Komposisi
gasoline oktan tinggi umumnya terdiri dari 7idrokarbon 8enuh (parafin dan
alkana) ,& ' %&9# 7idrokarbon tak jenuh# yang antara lain : olefin ikatan karbon
tunggal () & ' 39# olefin ikatan karbon lebih dari satu ++9# aromatik /3
' ,3 9# 6;< (polynuclear aromtics) ++9# dan alkuna ++9 (George 2. 0otten#
=uel and >ubricants 7andbook : 0echnology# properties# 6erformance and
0esting?#
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
3/103
Produk Migas
Komponen Nonhidrokarbon
Komponen nonhidrokarbon dalam minyak bumi berupa senya5aan *ulfur#
;itrogen dan ksigen serta logam. Keberadaan senya5aan tersebut berupa
senya5aan anorganik dan senya5aan organik. $mumnya senya5aan tersebut
menimbulkan kerugian# baik dalam proses pengolahannya maupun dalam
penggunaan produk. Karena itu perlu dilakukan proses untuk
mengurangimenurunkannya. Komponen nonhidrokarbon sangat berpengaruh
terhadap sifatspesifikasi gasoline# misalnya sifat korosifitas# bau dan
pembentukan getah pur5a (gum).
I.. Kara!"er#s"#! Gas$l#ne
6enggunaan gasoline harus aman# tidak membahayakan manusia# tidak merusak
mesin# harus efisien dalam penggunaanya serta tidak menimbulkan pencemaran
bagi lingkungan. $ntuk memberi jaminan mutu pada pelanggan dalam hal
keselamatan dan kesempurnaan pembakaran# gasoline secara cepat dapat dilihat
dari sifatspesifikasi.
S#%a"&s#%a" '!ara!"ers#"#!( Gas$l#ne :
- sifat mutu pembakaran (ignition quality)
- sifat penguapan (volatility)
- sifat pengkaratan (corrosivity)
- sifat kestabilan (stability)
I..1 S#%a" )u"u Pemba!aran 'ignition quality(
Gasoline dapat memberikan kerja mesin yang memuaskan apabila dapat
menghasilkan pembakaran sempurna dalam ruang bakar. 6embakaran yang
sempurna dapat dilakukan dengan mengupayakan agar perbandingan campuran
bahan bakar dan udara seimbang dengan percikan api busi# merambat dengan
merata ke ruang bakar secara serentak. Bila hal ini dipenuhi# maka tidak akan
terjadi ketukan (knocking)di dalam mesin.
Arluky Novandy
,
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
4/103
Produk Migas
Ke"u!an 'knocking(
Knocking# seringkali disebut dengan detonasi atau ketukan atau nglitik# atau ping
adalah bunyi yang dihasilkan akibat dari pembakaran bahan bakar diruang bakar
yang terjadi secara tidak normal (pembakaran abnormal). Bahan bakar yang
terbakar di ruang bakar ini terbakar sendiri (autoignition atau spark knock) secara
cepat. 7al ini disebabkan karena bahan bakar mengalami oksidasi sehingga
menyala sendiri sebelum terjadinya spark ignition (penyalaan busi).
Beberapa penyebab terjadinya knocking pada *" (*park "gnition) 2ngine adalah :
. angka octan yang dipersyaratkan oleh mesin tidak dipenuhi.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
5/103
Produk Migas
6ada posisi busi yang gambar a :
;yala api akan menempuh jarak sepanjang < bila semua ruang bakar
harus terbakar sempurna# sehingga diperlukan 5aktu yang lama untuk
membakar uap hidrokarbon yang ada didaerah ruang bakar. Karena 5aktu
yang diperlukan lama maka ada kemungkinan peningkatan suhu diruang
bakar sehingga akan terjadi autoignition.
6ada posisi busi yang gambar b :
;yala api akan menempuh jarak separuh dari panjang < bila semua ruang
bakar harus terbakar sempurna# sehingga diperlukan 5aktu yang tidak
terlalu lama bila dibandingkan dengan posisi busi seperti pada gambar a.
6ada posisi busi yang gambar c :
;yala api akan menempuh jarak yang sama efeknya dengan posisi busi
seperti pada gambar b.
3. Aaktu penyalaan busi yang terlalu cepat
Ketika busi terlalu cepat menyala# gas yang terbakar dikompres seiring
dengan naiknya piston sehingga menyebabkan naiknya temperatur.
Kenaikan temperatur yang mendadak ini menyebabkan bahan bakar
mudah mengalami oksidasi sehingga terjadi autoignition yang
menyebabkan mesin mengalami knocking.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
6/103
Produk Migas
0abel " ' : ksigenate Gasoline
ksigenate ' oksigenate di tabel tersebut dapat meningkatkan angka oktan
gasoline karena oksigenate memiliki kandungan oksigen yang tinggi. *eperti telah
diketahui bah5a supaya terjadi pembakaran sempurna diperlukan adanya oksigen
yang cukup sehingga diharapkan bahan bakar dapat terbakar habis secara
stoichiometry pembakaran di ruang bakar.
$ntuk masing1masing jenis gasoline mempunyai spesifikasi angka oktana yang
berbeda1beda tergantung keperluannya.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
7/103
Produk Migas
bahan bakar dan udara yang ideal# untuk menjamin terjadinya pembakaran yang
sempurna di ruang bakar. *ebaliknya jangan terlalu mudah menguap# sehingga
menimbulkan vapor lock dan pembentukan butir1butir es di dalam karbulator
(carburateur icing).
apor lock adalah permasalahan disekitar sistem distribusi bahan bakar mesin
yang berbahan bakar gasoline. apor lockmerupakan gasoline yang menguap
secara berlebihan dan terakumulasi di sistem bahan bakar (seperti : pompa bahan
bakar# jalur bahan bakar (fuel line)# karburator# atau injektor bahan bakar)
sehingga menyebabkan suplai bahan bakar ke ruang bakar menjadi terganggu.
8ika suplai bahan bakar ke ruang bakar terganggu# maka rasio udara1bahan bakar
menjadi kaya udara (!uel lean)# yang akhirnya menyebabkan mesin kehilangan
tenaga dan mengalami surging(bergetar). 8ika kejadian vapor lockini berlanjut
maka mesin akan menjadi berhenti dan sulit untuk dilakukan penyalaan mesin
kembali. 8ika vapor lockini terjadi maka yang bisa dilakukan adalah menunggu
hingga sistem bahan bakar menjadi dingin dan uap bahan bakar yang terakumulasi
di sistem bahan bakar terkondensasi semua. 0etapi sebaliknya# bila gasoline sukar
menguap akan menyebabkan penyebarannya di dalam ruang bakar tidak
seimbang# sehingga mesin sulit untuk dihidupkan. 7al ini akan menimbulkan
karbon deposit serta menyebabkan pengenceran minyak lumas (oil dillution).
Carburateur icingadalah fenomena dimana gasoline yang menguap berlebihan
dan terakumulasi di karburator secara termodinamika akan mendinginkan udara
yang ada di dalam karburator (dan bahkan disekitar karburator) sehingga
kandungan air yang ada di udara akan terkondensasi dan membentuk butiran1
butiran air. 8ika proses pendinginan ini berlanjut maka butiran1butiran air ini akan
berubah menjadi butiran es di dalam karburator (atau disekitar karburator juga).
6engujian untuk mengetahui sifat penguapan gasoline dapat dilihat pada
spesifikasi dari tiap jenis produk gasoline# yaitu :
Distilasi#
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
8/103
Produk Migas
I.., S#%a" Pen*!ara"an 'corrosivity(
$nsur1unsur dalam bahan bakar gasoline di samping hidrokarbon# terdapat pula
unsur1unsur sulfur# oksigen# nitrogen# halogen dan logam. *enya5a unsur yang
bersifat korosif adalah senya5a sulfur. *enya5a1senya5a sulfur dalam gasoline
yang korosif dapat berupa hidrogen sulfida# merkaptan# tiofena. 6ada pembakaran
bahan bakar senya5aan sulfur akan teroksidasi oleh oksigen dalam udara
menghasilkan oksida sulfur. Bila oksida sulfur ini bereaksi dengan air akan
menghasilkan asam sufat. 0erbentuknya asam sulfat ini dapat bereaksi dengan
logam# terutama dalam ruang bakar dan gas buang.
/* H //(udara) /*/
/*/ H /(udara) /*,
/*, H /7/ /7/*4(korosif)
6engujian untuk mengetahui sifat pengkaratan dalam gasoline dapat dilihat pada
spesifikasi dari tiap jenis produk gasoline# yaitu :
kandungan sulfur#
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
9/103
Produk Migas
*elama disimpan olefin dan nitrogen merupakan penyebab terjadinya getah
(gum)# sedang keberadaan logam u dan e bisa menjadi katalis yang berfungsi
mempercepat terbentuknya polimerisasi olefin dalam bahan bakar dalam bentuk
getah. Getah ini sebenarnya adalah polimer olefin sebagai hasil proses
polimerisasi dari olefin# yang oleh adanya logam u dan e dapat dipercepat
pembentukannya. *elama penimbunan# getah ini dapat mengendap pada bagian
dasar tangki timbun. Dalam pemakaian# getah ini mengendap pada saluran bahan
bakar# sehingga akan mengganggu aliran bahan bakar dan menyebabkan
terbentuknya endapan yang menempel pada saluran pemasukan dan katub hisap
bahkan juga pada filter. Bila ini terjadi# maka kerja mesin terganggu.
6engujian untuk mengetahui sifat kestabilan gasoline dapat dilihat pada
spesifikasi dari tiap jenis produk gasoline# yaitu :
$ji Getah 6ur5a#
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
10/103
Produk Migas
Table ! " # $arameter %ji dan &etode %ji untuk 'asoline
Parame"er Uj#)e"$de Uj#
AST) La#n
. D ,E '
%. 6eriode induksi# menit D 3/3 '
@. Kandungan belerang# 9 massa D /%% '
E. Korosi bilah tembaga , jam3& o D ,& '
C. $ji Doctor ' "6 ,&
&. Belerang merkaptan# 9 massa D ,//@ '
. Kandungan senya5a ksigenat# 9 ol ' dicampurkan
/. Aarna ' isual
,. Kandungan pe5arna# g&& > ' dicampurkan
4. Bau ' '
I.,.1 Pen*uj#an An*!a O!"ana #se"/ AST)D 0
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
11/103
Produk Migas
Ar"# Pen"#n*
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
12/103
Produk Migas
Bahan bakar yang ingin diketahui angka oktannya# diuji di mesin !
(cooperatie fuels research) jika diinginkan untuk mengetahui angka !;
nya# dan diuji di mesin ! / jika diinginkan untuk mengetahui angka -;
nya. Dimana di kedua mesin uji ini bahan bakar yang diuji dibandingkan dengan
dua bahan bakar reference tersebut diatas. -isalnya# bahan bakar yang ingin
diketahui angka !; nya diperkirakan memiliki angka oktan EE# maka dua bahan
bakar reference yang digunakan di mesin uji ! tersebut di blending terlebih
dahulu dengan perbandingan tertentu supaya menghasilkan bakar reference
dengan angka oktan EE. 6erbandingan dua bahan bakar reference tersebut untuk
menghasilkan angka oktan EE adalah sebagai berikut : EE9 ol iso octane H /9
ol n1heptane. Kemudian bahan bakar reference yang telah di blending tersebut
akan dengan pasti meghasilkan angka oktan EE dan kemudian digunakan sebagai
pembanding dari bahan bakar yang ingin diketahui !; nya di mesin ! .
7al yang sama juga dilakukan untuk bahan bakar yang ingin diketahui angka
-; nya# hanya saja dalam pengoperasian uji !; dan -; ada perbedaan
yang diatur di
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
13/103
Produk Migas
$ji !; diperlukan untuk memberikan suatu gambaran tentang akselerasi rendah
dari suatu kendaraan# beban tinggi dan knocking pada suhu medium# sedangkan
-; menggambarkan kendaraan saat berakselerasi tinggi# beban tinggi dan
knocking pada temperatur tinggi. 6erbedaan hasil uji !; dan -; ini biasanya
disebut dengansensitivity gasoline.
*ensitiity gasoline ini bergantung dari komposisi gasoline itu sendiri. !; dan
-; dari parafin dan iso parafin adalah hampir sama. *emakin tinggi iso parafin
(lo5 aromatic# lo5 olefin) maka cenderung sensitiity nya semakin rendah.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
14/103
Produk Migas
=undamentals of "nternal ombustion 2ngine?# 4th edition# C34# $* ;aal
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
15/103
Produk Migas
I.,.. Pen*uj#an Kandun*an T#mbal/ AST)D ,,-1
0imbal dalam gasoline berasal dari aditif anti knocking yang ditambahkan
ke dalam gasoline# yaitu 02># 6b(/73)4. Bila komponen hidrokarbon dalamgasoline dinyatakan sebagai !7 dan dibakar dengan udara di dalam ruang bakar
mesin# sebagai hasil pembakaran hidrokarbon itu adalah !.(baca radikal bebas
peroksida) yang secara terus menerus terbentuk. Dalam reaksinya# 02> berfungsi
untuk menyetop terbentuknya radikal bebas peroksida ini yang menyebabkan
terjadinya ketukan (knocking).
Ar"# +en"#n*
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
16/103
Produk Migas
b. 6ersen eaporated (olume penguapan) adalah total jumlah persen antara
cairan yang diperoleh dan persen yang hilang ( didistilasi pada kondisi standar pengujian.
6embacaan suhu dilakukan pada saat initial boiling point ("B6)# & 9 olume
distilat# 3& 9 olume distilat# C& 9 olume distilat# titik didih akhir dan persen
olume residu.
Ar"# +en"#n*
- 6engujian distilasi adalah suatu indikasi karakteristik kemudahan menguap
gasoline yang erat berhubungan dengan unjuk kerja dalam pemakaian.
- Dari pengujian distilasi ini secara empiris telah diketemukan hubungan antara
gasoline dan unjuk kerja otomotif serta hubungan antara kemudahan menguap
(volatility)gasoline dengan karakteristik gasoline yang lain.
In"er+re"as#
. >ihat suhu (o) maksiumum pada distilasi &9 olume penguapan pada
spesifikasi
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih rendah dari nilai maksiumumnya#
maka mesin akan mudah di start pada 5aktu dingin dan tidak memerlukan
pemanasan
Arluky Novandy
%
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
17/103
Produk Migas
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih tinggi dari nilai maksiumumnya#
maka bahan bakar mengandung banyak fraksi beratnya sehingga bahan
bakar susah menguap# sehingga mesin akan sulit di start pada 5aktu dingin.
/. >ihat suhu (o) minimum dan maksimum pada distilasi 3& 9 olume
penguapan pada spesifikasi
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih rendah dari nilai minimumnya#
maka masih banyak bahan bakar yang belum teruapkan sehingga distribusi
bahan bakar dalam ruang bakar mesin tidak sempurna dan tidak mencapai
kondisi optimum.
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih tinggi dari nilai maksiumumnya#
maka bahan bakar mengandung banyak fraksi beratnya sehingga akselerasi
mesin berkurang (terganggu).
,. >ihat suhu (o) maksimum pada distilasi C& 9 olume penguapan pada
spesifikasi
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih rendah dari nilai maksimumnya#
maka bahan bakar terbakar sempurna
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih tinggi dari nilai maksiumumnya#
maka bahan bakar mengandung banyak fraksi berat yang tidak terbakar
sempurna# sehingga terkumpul dalam ruang bakar mesin yang akan
merembes masuk ke dalam karter mengakibatkan terjadinya oil dilution
(pengenceran minyak) pengenceran minyak lumas dan deposit
(pengendapan) karbon pada kepala piston.
4. >ihat suhu (o) maksimum pada titik didih akhir distilasi pada spesifikasi.
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih rendah dari nilai maksimumnya#maka bahan bakar terbakar sempurna.
Bila diperoleh suhu pada pengujian lebih tinggi dari nilai maksiumumnya#
maka bahan bakar mengandung banyak fraksi berat yang tidak terbakar
sempurna# sehingga terkumpul dalam ruang bakar mesin yang akan
merembes masuk ke dalam karter mengakibatkan terjadinya oil dilution
(pengenceran minyak) pengenceran minyak lumas dan deposit
(pengendapan) karbon pada kepala piston.
Arluky Novandy
@
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
18/103
Produk Migas
3. >ihat !esidu (9 ol.) maksimum distilasi pada spesifikasi
Bila diperoleh 9 ol. residu pada pengujian lebih rendah dari nilai
maksimumnya# berarti kebersihan mesin terjamin karena sedikit terdapat
fraksi berat yang tertinggal.
Bila diperoleh 9 ol. residu pada pengujian lebih tinggi dari nilai
maksiumumnya# maka bahan bakar mengandung banyak fraksi berat yang
tidak terbakar sempurna# sehingga terbentuk endapan karbon pada busi dan
silinder ruang bakar yang mengakibatkan pengausan.
I.,.- Pen*uj#an Te!anan Ua+ e#d/ AST)D ,,
0ekanan uap gasoline sangat erat hubungannya dengan kemudahan
menguap. Kecenderungan gasoline untuk menguap dikarakterisasikan oleh
penetapan secara seri suhu penguapan pada distilasi & 9# 3& 9 dan C& 9. 7al ini
sangat bergantung pada susunan hidrokarbon gasoline. 0ekanan uap adalah suatu
faktor yang menunjukkan jumlah uap yang terbentuk pada distilasi gasoline.
0ekanan uap gasoline diukur pada suhu && o (,Eo) dalam sebuah bomb dalam
perbandingan 4 antara udara dan bahan bakar dinyatakan sebagai tekanan uap
!eid (!6).
Ar"# +en"#n*
0ekanan uap adalah salah satu sifat fisik dari cairan yang mudah menguap
yang merupakan salah satu sifat penting. -etode pengujian ini dimaksudkan
untuk menetapkan vapor pressurepada ,@#E o (&& o) suatu produk minyak
bumi dan crude oildengan initial boiling point("B6) di atas &
o
(,/
o
). 0ekanan uap merupakan sifat sangat kritis pada auto*oti! gasolinedan aviation
gasoline# pengaruhnya terhadap starting$ pemanasan dan terdapat
kecenderungan terjadinya vapor lockpada kondisi operasi temperatur tinggi.
In"er+re"as#
6ada spesifikasi motor gasoline tekanan uap !eid pada ,@#E o adalah batasan
maksimum.
Arluky Novandy
E
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
19/103
Produk Migas
Bila kurang dari batasan maksimumnya# maka tidak mengalami kesulitan starter
pada saat mesin dalam keadaan dingin.
Bila lebih dari batasan maksimumnya# kemungkinan adanya fraksi ringan yang
berlebihan sehingga akan terjadi apor lock (penguncian akibat uap) timbul
gelembung'gelembung uap bahan bakar yang mengakibatkan tersumbatnya
saluran dan menghentikan aliran bahan bakar.
I.,.5 Pen*uj#an Ge"ah Pur6a/ AST)D ,41
Getah pur5a adalah residu dari penguapan bahan bakar mesin bensin dan
aiasi tanpa pembersihan (treatment).
Kandungan getah pur5a takcuci pelarut adalah residu yang tinggal bila residu
diuapkan setelah dicuci dengan heptana dan cuciannya dibuang. $ntuk residu
penguapan dari motor gasoline terdiri dari getah pur5a dan komponen aditif
tidak menguap (nonvolatile additive).
Ar"# +en"#n*
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
20/103
Produk Migas
I.,.0 Pen*uj#an Per#$de Indu!s#/ AST)D 55
+reak point adalah titik pada kura tekanan'5aktu yang didahului oleh
penurunan tekanan (pressure drop)sebesar / psi (,#E k6a) dalam 5aktu 3
menit dan berhasil dengan penurunan tekanan tidak kurang dari / psi dalam
3 menit.
6eriode induksi (induction period) adalah 5aktu le5at antara penempatan
bo*b dalam penangas dan break pointpada suhu && o (/@ o).
Ar"# +en"#n*
6eriode induksi dapat digunakan sebagai indikasi kecenderungan motor gasoline
untuk dapat membentuk getah pur5a dalam penimbunan. Getah pur5a mungkin
disebabkan oleh terdapatnya senya5aan olefin dalam motor gasoline.
0erbentuknya getah pur5a sangat bergantung pada kondisi penimbunan dan jenis
gasoline. Dengan gasoline yang berbeda kecenderungan terbentunya getah pur5a
juga berbeda.
In"er+re"as#
6ada spesifikasi motor gasoline periode induksi dibatasi minimum.Bila kurang dari minimumnya# maka kurang stabil pada saat penimbunan dan
pengangkutan.
Bila lebih dari batasan minimum# maka gasoline stabil pada saat penimbunan
maupun pengangkutan.
I.,.7 Pen*uj#an Kandun*an Sul%ur/ AST)D 100
*enya5aan sulfur dalam minyak bumi dan produknya banyak sekali
jenisnya# antara lain hidrogen sulfida (7/*)# merkaptan (!*7)# sulfida (!*!)#
disulfida (!**!)# siklo sulfida (7/)3*# alkil sulfat (!/*4)# asam sulfonat
(!*/7)# sulfoksida (!*!)# sulfona (!*/!)# tiofena (474*) dan
benIotiofena (E7%*). leh sebab itu dalam pengujiannya dikatakan sebagai
sulfur jumlah. *ulfur dalam bahan bakar minyak dapat meyebabkan bau yang tak
menyenangkan# ikut membentuk gum dan sludge dalam penyimpanan# dan dalam
pembakaran akan menimbulkan asap dan menyebabkan korosi. 0idak semua
Arluky Novandy
/&
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
21/103
Produk Migas
akibat sulfur merugikan. *ulfur yang ada dalam aditif bersifat sebagai
penghambat oksidasi (oFidation inhibitor) dalam minyak lumas# sementara ada
senya5a sulfur yang bertindak penghambat korosi dalam lumas gear atau sebagai
eFtreem pressure properties untuk gear oil dan cutting oil.
Ar"# +en"#n*
6engujian ini dimaksudkan untuk memantau tingkat kandungan *ulfur dalam
berbagai macam produk minyak bumi dan aditif. Dengan mengetahui tingkat
kandungan sulfur dapat digunakan untuk memprediksi unjuk kerja suatu produk#
penanganan atau mengetahui sifat' sifar suatu umpan untuk proses pengolahan.
Dalam beberapa hal keberadaan senya5aan sulfur dapat memberikan informasi
terhadap mutu suatu produk# dan dilain hal senya5aan sulfur akan merugikan
peralatan proses atau penggunaan produk.
In"er+re"as#
Dalam spesifikasi gasoline nilai kandungan sulfur (sulphur content) dibatasi
maksimum. Bila dari hasil pengujian diperoleh kandungan sulfur lebih besar dari
batasan maksimumnya# maka akan menyebabkan penurunan nilai kalor bahan
bakar. Disamping itu menyebabkan pencemaran udara dan menaikkan
kemungkinan terjadinya korosi pada komponen ruang bakar mesin dan gas buang.
0idak ada hubungan antara tingkat korosifitas dengan besarnya nilai kandungan
total sulfur.
I.,.4 Pen*uj#an K$r$s# B#lah Temba*a/ AST)D 1,8*ifat korosif gasoline disebabkan oleh sulfur bebas# dan senya5aan sulfur
reaktif (terutama merkaptan dan hidrogen sulfida). *enya5aan sulfur ini reaktif
terhadap tembaga# menghasilkan noda dari kupri merkaptida yang ber5arna
merah kecoklatan. -erkaptan diklasifikasikan atas merkaptan ringan dan
merkaptan berat.
Bahan bakar yang mengandung merkaptan berlebihan perlu dilakukan treating
dengan proses soda 5ashing. 6roses ini hanya menghilangkan merkaptan ringan#
Arluky Novandy
/
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
22/103
Produk Migas
sedang merkaptan berat tidak hilang oleh proses ini. 6engujian korosif ini sebagai
uji kualitatif# sedang uji kuantitatifnya ditetapkan sebagai merkaptan sulfur.
Ar"# +en"#n*
-inyak bumi yang mengandung sulfur# umumnya dihilangkan selama proses
pengolahan. Bagaimanapun# senya5aan sulfur masih tertinggal dalam produk
yang dihasilkan# di antaranya bersifat korosif terhadap berbagai jenis logam. *ifat
korosifitas sulfur tidak terkait langsung dengan kandungan sulfur jumlah (total
sul!ur)#namun bergantung pada jenis senya5aannya. 6engujian korosifitas bilah
tembaga ditujukan untuk mengetahui tingkat korosif dari produk minyak bumi.
In"er+re"as#
6ada spesifikasi uji korosi bilah tembaga , jam pada 3& o adalah maksimum
5arna
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
23/103
Produk Migas
In"er+re"as#
Bila doctor test positif# contoh mengandung senya5aan korosif# sebaliknya bila
negatif bahan bakar tidak korosif selama penyimpanan# pengangkutan dan
pemakaian produk.
I.,.18 Pen*uj#an )er!a+"an Beleran*/ AST)D ,7
Keberadaan merkaptan dalam gasoline tidak dikehendaki# karena bersifat
korosif dan penyebab bau. 6ada metode uji ini# secara kuantitatif merkaptan
ditetapkan dengan metode potensiometri# dimana titik ekuialen ditunjukkan oleh
lonjakan perubahan potensial. Dibandingkan dengan titrasi indikator# titrasi
potensiometri lebih memberikan hasil yang akurasinya lebih tinggi.
Ar"# +en"#n*
0erdapatnya merkaptan dalam produk akan menyebabkan bau# mempunyai
pengaruh kurang baik terhadap elastomer sistem bahan bakar dan korosif terhadap
komponen sistem bahan bakar.
In"er+re"as#
6ada spesifikasi nilai merkaptan belerang dari berbagai jenis gasoline dibatasi
maksimum. Bila hasil pengujian melebihi nilai maksimum# maka gasoline bersifat
korosif.
Arluky Novandy
/,
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
24/103
Produk Migas
BAB II
KEOSINE ')INAK TANAH(
II.1 Pendahuluan
Kerosine atau minyak tanah adalah fraksi yang dihasilkan dari proses
pemgolahan minyak bumi yang digunakan untuk lampu dan untuk bahan bakar.
Dalam penggunaannya# kerosine harus memenuhi persyaratan# seperti iskositas
rendah# flash point yang lebih tinggi dari pada gasoline# 5arna yang stabil# bebas
bau# bebas dari hidrokarbon yang dapat terbakar menghasilkan nyala yang
berjelaga# kandungan sulfur rendah# dan mempunyai sifat'sifat lain yang dapat
terbakar oleh sumbu lampu. Kerosine mempunyai titik didih @3 ' /@3 o (,3& '
3/3 o) dan *G %&%& o kira'kira E& J iskositas kira'kira /#3 c*t# jernih
sampai suhu & o ( ' E o).
K$m+$s#s#
Komposisi kimia kerosine menentukan jenis nyala dalam pembakaran dan residu
yang tertinggal setelah pembakaran# terdiri dari naften dan parafin cabang dalam
jumlah yang besar. 6ermolekulnya mengandung & sampai 4. 6ada
pembakaran# parafin cabang dan naften tidak menghasilkan terbentuknya residu
karbon. *edang terdapatnya mono aromat dan poli aromat# pada pembakaranakan menghasilkan jelaga dan sisa pembakaran karbon.
Kara!"er#s"#! Ker$s#ne
*ifat1sifat Kerosine sebagai bahan bakar adalah :
. sifat umum
/. sifat mutu pembakaran
,. sifat penguapan
Arluky Novandy
/4
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Agar peserta kursus diharapkan mampu memahami produk olahan minyak
bumi jenis kerosine beserta arti penting hasil ujinya.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
25/103
Produk Migas
4. sifat pengkaratan
3. sifat kebersihan
%. sifat keselamatan
S#%a" Umum
*ifat umum bahan bakar kerosine sangat erat hubungannya dengan pemuatan#
kontaminasi# material balance dan transaksi jual ' beli.
*ifat umum kerosese sesuai spesifikasi ditunjukkan pada pengujian :
*pecific Graity %&%& o#
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
26/103
Produk Migas
S#%a" Pen*!ara"an
Kerosine sebagai bahan bakar harus tidak korosif. $nsur1unsur dalam kerosine
sebagai penyebab yang bersifat korosif adalah senya5a sulfur# dapat berupa
hidrogen sulfida# merkaptan# tiofena. 0erdapatnya senya5aan sulfur dalam
kerosine# disamping bersifat korosif juga menyebabkan menurunkan nilai panas
pembakaran (nilai kalori).
*ifat pengkaratan kerosine sesuai spesifikasi# ditunjukkan pada pengujian
berikut :
kandungan sulfur#
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
27/103
Produk Migas
*ifat keselamatan kerosine sesuai spesifikasi# ditunjukkan pada pengujian
berikut :
lash 6oint
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
28/103
Produk Migas
suhu yang digunakan yang berhubungan dengan pengukuran minyak curah
mempunyai selisih , o.
Ar"# +en"#n*
. Ketepatan pengukuran *G %&%& o atau
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
29/103
Produk Migas
mengandung senya5aan parafin dan iso parafin tinggi# berarti kerosine
mudah menguap sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ledakan
II.. Pen*uj#an T#"#! Asa+/ AST)D 1,
0itik asap (smoke point) adalah ketinggian maksimum nyala yang tidak
berasap# dinyatakan dalam milimeter dari suatu bahan bakar bila dibakar dalam
sumbu lampu yang didesain khusus. 0itik asap berhubungan dengan sifat
pembakaran# sifat kebersihan dan pencemaran# yang kesemuanya ini berhubungan
dengan komposisi hidrokarbon kerosine. 6oli naften dan mono aromat dan poli
aromat penyebab kerosine berasap dan menurunkan nilai pembakaran.
Ar"# +en"#n*
-etode uji ini menunjukkan suatu indikasi nyala relatif berasap dari bahan bakar
kerosine dan aiasi turbine dalam sebuah defusi nyala. 0itik nyala berhubungan
dengan komposisi hidrokarbon bahan bakar. $mumnya bahan bakar yang lebih
mengandung senya5aan aromatik memberikan nyala yang berasap. 0ingginya
titik nyala menunjukkan bah5a bahan bakar cenderung mempunyai titik nyala
yang rendah.
*ecara kuantitatif titik nyala berhubungan dengan perpindahan panas radiant dari
hasil pembakaran dari bahan bakar. Besarnya radiant perpindahan panas
berpengaruh kuat terhadap suhu logam yang terdapat dalam sistem peralatan
pembakaran. $ntuk bahan bakar aiasi turbine berpengaruh terhadap suhu logam
pada saluran pembakar (combustor liner) dan bagian yang panas lainnya.
In"er+re"as#
;ilai titik nyala pada spesifikasi adalah minimum 3 mm. Bila titik nyala di
ba5ah nilai minimum# ini berarti bahan kerosine itu pada pembakaran dihasilkan
banyak asap. "ni menunjukkan bah5a nilai kalori bahan bakar ini rendah# dan juga
mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Arluky Novandy
/C
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
30/103
Produk Migas
II.., Pen*uj#an N#la# =ela*a/ IP 18
Kerosine harus memiliki kebersihan nyala dan kelangsungan nyala# serta
tidak memberikan tendensi pembakaran yang dapat membentuk jelaga# dan
deposit karbon. 6engujian nilai jelaga (char alue) merupakan pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui kebersihan dari adanya kontaminasi dari fraksi berat
yang disebabkan oleh lamanya 5aktu penyimpanan.
S#*n#%#!as#
;ilai jelaga adalah suatu metode yang bertujuan untuk menentukan sifat
kebersihan bahan bakar kerosine sebagai bahan bakar alat penerangan dan bahan
bakar kompor.
In"er+re"as#
6ada spesifikasi minyak tanah (kerosine)# nilai jelaga maksimum 4& mgkg. Bila
dari hasil pengujian diperoleh hasil di atas 4& mgkg# ini menunjukkan bah5a
bahan bakar kerosine terkontaminasi oleh fraksi yang lebih berat# dan juga
mungkin disebabkan oleh lamanya penyimpanan.
II.., Pen*uj#an D#s"#las#/ AST)D 40
Distilasi pada dasarnya adalah menguapkan cairan dengan cara dipanaskan#
kemudian uapnya didinginkan untuk menghasilkan distilat
6engertian 1 pengertian yang penting dalam suatu distilasi adalah :
a. "nitial Boiling 6oint ("B6) adalah pembacaan termometer pada saat tetesan
kondensat pertama jatuh yang terlihat pada ujung tabung kondenser.
b. 6rosen eaporated adalah jumlah persen antara cairan yang diperoleh dan
persen yang hilang
c. 6ersen recoered adalah persen maksimum yang diperoleh dari suatu distilasi#
terbaca pada tabung (gelas ukur) penampung distilat.
d. 2nd point alan inal Boiling 6oint (B6) adalah pembacaan suhu maksimum
selama distilasi berlangsung. lni terjadi setelah cairan dalam tabung distilasi
teruapkan semua. 8uga disebut suhu maksimum.
Arluky Novandy
,&
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
31/103
Produk Migas
Ar"# +en"#n*
*ifat olatilitas (distilasi) hidrokarbon rnempunyai pengaruh yang penting untuk
keselamatan dan unjuk kerja# khususnya untuk bahan bakar distilat dan solent.
Kisaran titik didih memberikan informasi terhadap komposisi# sifat1sifat dan
perilaku bahan bakar minyak selama penyimpanan dan penggunaan.
olatilitas (kemudahan menguap) adalah faktor pokok yang menentukan
kecenderungan campuran hidrokarbon untuk menghasilkan uap yang mudah
meledak.
In"er+re"as#
6ada spesifikasi kerosine# perolehan distilasi pada /&& o minimum E 9 ol.
Bila hasil pengujian di ba5ah nilai minimum# ini berarti banyak mengandung
fraksi yang lebih berat atau kandungan naften dan aromat tinggi. 7al ini
dimungkinkan terjadinya kontaminasi oleh fraksi yang lebih berat. *ebaliknya
bila sifat penguapan bahan bakar. terlalu tinggi# maka tekanan akan membesar
secara tiba'tiba sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ledakan. 6ada spesifikasi kerosine# nilai titik akhir maksimum ,& o. Bila hasil
pengujian di atas nilai maksimumnya# ini berarti banyak mengandung fraksi
yang lebih berat atau kandungan naften dan aromat tinggi.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
32/103
Produk Migas
di ba5ah kondisi pengujian laboratorium. -etode uji ini tidak dapat digunakan
untuk menggambarkan bahaya kebakaran atau resiko kebakaran dari suatu
bahan# produk di ba5ah kondisi kebakaran yang sebenarnya. ;amun demikian#
hasil pengujian dapat digunakan sebagai salah satu elemen asesmen resiko
kebakaran dari beberapa faktor asesmen bahaya kebakaran.
/. 0itik nyala digunakan dalam pengapalan# penyimpanan# penanganan dan
peraturan keselamatan yang diklasifikasikan sebagai bahan dapat menyala
(flammable material) dan bahan dapat terbakar (combustible material)
In"er+re"as#
6ada spesifikasi kerosine# nilai titik nyala
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
33/103
Produk Migas
Ar"# +en"#n*
6engujian ini dimaksudkan untuk memantau tingkat kandungan *ulfur dalam
berbagai macam produk minyak bumi dan aditif. Dengan mengetahui tingkat
kandungan sulfur dapat digunakan untuk memprediksi unjuk kerja suatu produk#
penanganan atau mengetahui sifat' sifar suatu umpan untuk proses pengolahan.
Dalam beberapa hal keberadaan senya5aan sulfur dapat memberikan informasi
terhadap mutu suatu produk# dan dilain hal senya5aan sulfur akan merugikan
peralatan proses atau penggunaan produk.
In"er+re"as#
Dalam spesifikasi kerosine nilai kandungan belerang (sulphur content) maksimum
/& 9 massa. Bila dari hasil pengujian diperoleh kandungan sulfur lebih besar
dari /& 9 massa# akan menyebabkan penurunan nilai kalor bahan bakar.
Disamping menyebabkan pencemaran udara dan menaikkan sifat korosifitas pada
gas buang pada pembakaran. 0idak ada hubungan antara tingkat korosifitas
dengan besarnya nilai kandungan total sulfur.
II..0 Pen*uj#an K$r$s# B#lah Temba*a/ AST)D 1,8
*ifat korosif kerosine disebabkan oleh sulfur bebas# dan senya5aan sulfur
reaktif (terutama merkaptan dan hidrogen sulfida). *enya5aan sulfur ini reaktif
terhadap tembaga# menghasilkan noda dari kupri merkaptida yang ber5arna
merah kecoklatan. -erkaptan diklasifikasikan atas merkaptan ringan dan
merkaptan berat. Bahan bakar yang mengandung merkaptan berlebihan perlu
dilakukan treating dengan proses soda 5ashing. 6roses ini hanya menghilangkanmerkaptan ringan# sedang merkaptan berat tidak hilang oleh proses ini. 6engujian
korosif ini sebagai uji kualitatif# sedang uji kuantitatifnya ditetapkan sebagai
merkaptan sulfur.
#n*!asan )e"$de Uj#
>empengan tembaga yang telah digosok bersih# dicelupkan ke dalam sejumlah
sampel dan dipanaskan pada suhu tertentu dan dengan 5aktu tertentu sesuai
dengan sifat dari sampel yang diuji. 6ada akhir pengujian lempengan tembaga
Arluky Novandy
,,
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
34/103
Produk Migas
diambil# dicuci# dan 5arnanya dibandingkan dengan korosi bilah tembaga standar
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
35/103
Produk Migas
BAB III
DIESEL ;UEL
III.1 PENDAHULUAN
Gasoil atau dalam istilah sehari1harinya disebut dengan *olar adalah suatu
bahan bakar yang digunakan untuk mesin diesel. ;ama gasoil sebetulnya adalah
kurang tepat# karena nama tadi berasal dari massa dimana fraksi minyak tersebut
masih dipakai untuk bahan bakar gas kota.
*olar merupakan suatu fraksi crude oil dengan boiling range sekitar /@3 ' ,@3 o
dengan 5arna kecoklat1coklatan dan mempunyai iskositas yang lebih tinggi dari
pada kerosine tetapi lebih kecil dari residu.
KLASI;IKASI
raksi1fraksi crude oil sendiri dapat kita bagi dalam dua kelas besar#
yaitu : Black ils dan Ahite ils. Dari fraksi bensin berat keatas adalah Ahite
ils dan dari solar keba5ah adalah Black ils. Didalam Black ils masing1
masing fraksi tidak ada pembatasan yang jelas# sehingga untuk pembedaannya
perlu diketahui propertinya (sifat1sifat fisika dan kimia). Dengan adanya properti
fisika dan kimia barulah dapat diadakan pembedaan antara solar (7*D 7igh
*peed Diesel)# -inyak disel "D ("ndustrial Diesel uel)# -arine Diesel uel
(-D)# dan -inyak Bakar uel il ()# tetapi meskipun demikian masih tetap
ada oerlapping fraksi yang satu dengan yang lainnya.
Arluky Novandy
,3
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Agar peserta kursus diharapkan mampu memahami produk olahan minyak
bumi jenis diesel (uel beserta arti penting hasil ujinya.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
36/103
Produk Migas
-esin diesel# dimana solar digunakan sebagai bahan bakar merupakan
internal combustion engine yang terbagi atas , kelas menurut kecepatannya
(irgil B Guthrie# =6etroleum 6roducts 7andbook?# st ed# hal : 1E# C%
$*
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
37/103
Produk Migas
,. leanlines (kebersihan)# bisa diketahui dari carbon residue.
III. SI;AT BAHAN BAKA DIESEL DAN ANALISANA
*ecara umum sifat dan karakteristik dari diesel fuel dapat dibagi menjadi /
bagian# yaitu :
. *ifat yang berhubungan dengan pembakarannya dalam mesin
/. *ifat yang berhubungan dengan feeding# transportation dan storedge.
*ifat dan karakteristik tersebut adalah :
. ignition Luality (sifat pembakaran)
/. olatility (sifat penguapan)
,. orrosiity (sifat pengkaratan)
4. luidity (sifat alir)
3. leanliness (sifat kebersihan)
%. *tability
6ada bagian ini menerangkan hubungan kualitas diesel fuel yang bisa
dipergunakan untuk di ?daratan? (atau non aiation gas turbine mesin gas
turbinturbin gas engine) dan juga pada marine. $ntuk metode tes atau analisa
bisa dipergunakan metode
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
38/103
Produk Migas
alculated etane indeks
Cetane Nu*ber
etane number adalah sifat yang penting untuk automotie diesel engine
(7igh *peed Diesel 2ngine)# tetapi tidak begitu penting untuk operasi gas turbin
engine maupun mesin disel yang mempergunakan bahan bakar residu.
6emeriksaan etane ;umber dimaksudkan untuk menentukan ?ignition delay?
yaitu jarak 5aktu dari a5al injeksi bahan bakar diinjeksikan ke ruang bakar
sampai saat permulaan terjadinya pembakaran. Kondisi alami dari bahan bakar
juga merupakan faktor yang penting untuk mengurangi kondisi ?ignition delay?.
Karakteristik fisika dari bahan bakar seperti iskositas# graity# dan mid boiling
point adalah juga ikut mempengaruhi kondisi ini. Komposisi hidrokarbon dari
bahan bakar juga penting hubungannya dengan sifat fisika dan karakteristik
pembakaran dari bahan bakar ini. Bahan bakar dengan komposisi parrafine rantai
lurus akan terbakar sendiri diba5ah suatu tekanan (kompresi)# tetapi parafine
rantai cabang dan aromatik akan bereaksi lebih lama. Delay period yang panjang
akan menyebabkan kelambatan penyalaan dan akan menyisakan sejumlah bahan
bakar yang cukup banyak didalam ruang bakar sesudah injeksi bahan bakar
dimulai# dan karenanya pada saat sebagian bahan bakar terbakar pada saat injeksi
akan diikuti pembakaran spontan berikutnya sehingga akan menimbulkan suatu
gelombang tekanan yang mendadak dan tinggi sekali.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
39/103
Produk Migas
. Kecepatan kenaikan pressure yang lebih rendah# sehingga akan
mengurangi ?engine noise?
/. -aksimum silinder pressure akan menjadi lebih tinggi (6aull A# Gill#
=undamentals of "nternal ombustion 2ngine?# 4th edition# C34# $*
;aal
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
40/103
Produk Migas
etane ;umber 9 n etane H (persen dari heptamethyl nonane)
Didalam penggunaannya# primary reference fuel hanya digunakan untuk
mengkalibrasi dua secondary reference fuel. 7igh speed diesel engine biasanya
disupplay denga cetane number 43 ' 3&.
Calculated Cetane ndeks
6enentuan cetane number dilakukan dengan peralatan mesin khusus
(mesin ! 3) yang memerlukan 5aktu dan harga yang relatie tinggi. -etode
alternatie dikembangkan untuk menghitung perkiraan cetane number. 6erhitungn
berdasarkan persamaan dari suatu formula yang parameter1parameternya
diketahui dari hasil uji karakteristik lainnya.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
41/103
Produk Migas
Dimana :
G
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
42/103
Produk Migas
III.. S#%a" >$la"#l#". API Gra?#"< dan S+e2#%#2 Gra?#"< a"au Dens#".7 3arb$n es#du 'Karb$n S#sa(
0est carbon residue diperlukan untuk mengetahui kecenderungan minyak
berat membentuk coke atau residu karbon dan mineral yang tersisa setelah proses
destructie distillation minyak bakar pada kondisi yang telah ditentukan. Karbon
residu dari minyak bakar adalah kecenderungan minyak bakar membentuk deposit
(coke) dengan proses penguapan# dimana minyak diuapkan dengan udara yang
sangat terbatas. 6ada spesifikasi "# - dan -inyak Diesel yang dikeluarkan
oleh Ditjend -igas ;o. 44C% K4D8-/&&E# terdapat perbedaan metode uji
dalam penentuan carbon residu. $ntuk minyak jenis " dan -# penentuan
carbon residu menggunakan metode
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
57/103
Produk Migas
dari minyak bakar lebih besar dari yang dispesifikasikan# maka minyak tersebut
memiliki kecenderungan akan cepat membentuk carbon deposit dan menyebabkan
kegagalan fungsi dari noIIle.
Kegagalan noIIle akibat carbon deposit umumnya sering ditemui pada burner
type aporiIing 6ot Burner. 6ada burner type ini# terjadi kontak langsung antara
minyak dengan permukaan panas burner# sehingga minyak menguap yang pada
urutannya akan bercampur dengan udara pembakaran. !esidu karbon akhirnya
terbentuk akibat dekomposisi minyak atau terjadi penguapan minyak yang tidak
sempurna yang mana deposit carbonnya menempel pada permukaan atau berada
didekat permukaan burner (pipa penguapan) sehingga terjadi heat loss atau
turunnya effisiensi dari panas yang diberikan.
I>.4 3al$r#%#2 >alue Gr$ss
Qang dimaksud dengan 7eat ontent atau 0hermal alue dari bahan
bakar adalah 8umlah panas yang diberikan sebagai hasil dari pembakaran.
Biasanya dinyatakan dalam kilogram1kalori (kg1cal)# British thermal $nit
(Btulb)# atau -ega 8ouleliter (-8>). *atu kg1cal setara dengan #E Btulb.
7eat content dari minyak ditentukan dengan Bomb alorimeter# sesuai
dengan iLuid
7ydrocarbon uels by Bomb alorimeter (D /4&).
;et 7eat of ombustion (6anas 6embakaran ;et) atau >o5er 7eating alue
(>7) atau ;et 7eating alue atau ;et alorific alue atau *pesific 2nergy
adalah panas pembakaran yang dihitung dengan menyertakan uap air yang terikut
dalam produk pembakaran.
Gross 7eat of ombustion (6anas 6embakaran Gross) atau 7igher7eating alue (77) adalah panas pembakaran yang dihitung tanpa menyertakan
uap air dalam perhitungan panas pembakaran tersebut.
In"er+re"as#
Dipersyaratkan spesifikasi dari -inyak Bakar " adalah minimum 4#E@
-8kg. Bila diba5ah nilai minimum# maka minyak bakar akan menghasilkan nilai
bakar yang rendah. Dicurigai pula ada kontaminasi dengan air sebab density air
Arluky Novandy
3@
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
58/103
Produk Migas
hampir sama dengan density dari minyak bakar. Qang menyebabkan turunnya
;ilai Kalori dari minyak bakar adalah adanya air# sulfur dan abu yang terkandung
didalamnya.
I>. Sul+hur 3$n"en" 'Kandun*an Sul%ur(
-inyak bakar yang mengandung berbagai macam sulfur (sebagai senya5a
sulfur organic) bergantung dari jenis crude yang diolah# proses pengolahannya
dan grade bahan bakar (spesifikasi bahan bakar yang diinginkan). raksi minyak
yang memiliki range boiling point tinggi umumnya mengandung banyak sulfur.
In"er+re"as#
Dipersyaratkan spesifikasi *ulfur ontent untuk -inyak Bakar " dan
" / adalah maksimum ,#3 9 5t dan 4 95t. *edangkan untuk - dan -
/ dibatasi maksimum 4#3 95t dan 3 95t. Dan untuk minyak Diesel dan
minyak Diesel / dibatasi maksimum #3 95t dan /#& 95t. Bila batas maksimum
ini dilampaui maka minyak bakar cenderung bersifat korosif dan menimbulkan
pencemaran gas emisi karena banyak menghasilkan gas */. Dan bila bertemu
dengan uap air mengakibatkan terbentuknya hujan asam. *ulfur content tinggi
juga menyebabkan rendahnya nilai kalori dari minyak bakar.
*elain itu bila kandungan sulfur yang tinggi bertemu dengan logam
komplek sodium dan anadium maka akan terbentuk deposit (kerak) pada
permukaan luar dari tube superheater# economiIer dan air heater pada alat boiler
sehingga mengakibatkan turunnya effisiensi panas dari boiler tersebut.
I>.18 >ANADIU) dan SODIU) Pada Bahan Ba!ar =en#s es#du Seba*a#Pen
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
59/103
Produk Migas
$mumnya sodium pada proses re!inery telah diambil dari crude oil
melalui operasi desalting# sedangkan pada produk minyak bakar dan bahan bakar
jenis residu lainnya# sodium di re*oval dengan proses #ater #ashing dan
centri!uging. Bahan bakar jenis !esidu yang mengandung banyak logam
anadium umumnya disebabkan karena berasal dari crude oil yang mengandung
banyak anadium juga.
>ogam anadium dan sodium yang terdapat pada bahan bakar jenis residu
seringkali menyebabkan korosi dan !oulingdi bagiansuperheaterpada peralatan
boiler yang beroperasi pada temperatur &&& o atau diatasnya. 7al yang sama
juga ditemukan di bagian blade pada peralatan gas turbin yang beroperasi padatemperature diatas /&& o. 0etapi bila boiler dan gas turbin tersebut beroperasi
di ba5ah temperatur1temperatur tersebut diatas maka korosi yang diakibatkan
karena adanya logam anadium dan sodium dapat berkurang. 8uga# bila boiler dan
gas turbin tersebut beroperasi pada temperature yang rendah# maka abu yang
mengandung logam anadium dan sodium tersebut dapat terbuang melalui stack
dalam bentuk abu yang terbang di udara# sehingga kecil sekali adanya fouling dan
korosi pada peralatan gas turbin dan boiler tersebut. 8adi# bila kita menggunakan
bahan bakar jenis residu dengan kandungan abu yang tinggi# maka sebaiknya gas
turbin atau boiler dioperasikan pada temperatur diba5ah temperatur pembentukan
abu# sehingga fouling dan korosi dapat dihindari. 0emperatur pembentukan abu
dari bahan bakar jenis residu berada di range temperatur && ' %&& o. 0etapi
bila temperatur operasi boiler atau furnace berada di range temperatur
pembentukan abu# maka sebaiknya peralatan boiler dan furnace tersebut terbuat
dari material yang tahan terhadap korosi atau fouling yang disebabkan adanya
logam anadium dan sodium.
Arluky Novandy
3C
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
60/103
Produk Migas
I>.11 =ela*a dan Par"#!el&Par"#!el Karb$n Bahan Ba!ar =en#s es#du
,eringkali user dari bahan bakar 2enis residu ini *engeluhkan adanya banyak
deposit 2elaga di boiler dan e*isi partikel karbon dari stack boiler. 1eluhan 2enis
ini adalah hal yang paling u*u* ter2adi pada operasi inter*ittent type$ di*anapada operasi 2enis ini pengapiannya tersendat atau !rek#ensi la2u pengapiannya
tidak stabil. 4elaga cenderung *e*bentuk deposit pada bagian per*ukaan boiler
yang dingin dan biasanya deposit 2elaga ini terdapat pada boiler yang akan
*elakukan pengapian perta*a.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
61/103
Produk Migas
I>.1 33AI '3AL3ULATED 3ABON AO)ATI3IT INDE@( ISO
417
Kualitas pembakaran dari - (marine fuel oil) tidaklah begitu diperlukan jika
digunakan untuk pembakaran sistem terbuka dengan siklus pembakaran yang
terus menerus# seperti pada mesin boiler atau furnace. 0etapi bila bahan bakar
- ini diguakan untuk pembakaran sistem tertutup yang mana terdapat operasi
pembakaran dengan siklus pembakaran seperti pembakaran dalam (internal
combustion engine)# yaitu digunakan untuk pembakaran di mesin diesel# maka
kualitas pembakaran dari - ini menjadi sangatlah penting# karena bahan bakar
- ini diharapkan tidak menimbulkan knocking akibat adanya delay
(keterlambatan bahan bakar untuk terbakar di ruang bakar saat bahan bakar
diinjeksikan ke ruang bakar hingga mulainya penyalaan bahan bakar di ruang
bakar).
$ntuk mesin diesel yang mnggunakan bahan bakar minyak solar# umumnya
ignition delay minyak solar dinyatakan dalam etane "ndeks atau " (calculated
cetane indeF)# tetapi bila mesin diesel tersebut menggunakan bahan bakar -
atau uel il Blending# maka ignition delay nya dinyatakan dalam
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
62/103
Produk Migas
dan tinggi sangatlah tidak sesuai menggunakan bahan bakar dengan harga e5is# et.# al# "* E/@ : /&&) ini adalah sebagai berikut :
Dimana :
0 temperatur# o# yaitu temperatur yang sama dimana uji isositasdilaksanakan
iskositas kinematik
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
63/103
Produk Migas
Keterangan :
< iskositas kinematik pada suhu 3& o# c*t atau mm/detik
B Densitas fuel oil pada suhu 3 o# kgm,
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
64/103
Produk Migas
I>.1, Pen*aruh Adan
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
65/103
Produk Migas
E/@:/& beberapa pabrikan pembuat mesin (engine builder) mensyaratkan
.15 TOTAL SEDI)ENT 'ISO ,7,5(
Di dalam residual fuel juga ditemui komponen organik yang tak larut. 7al ini
dikarenakan sifat dari minyak residu yang tidak stabil akibat mudah mengalami
oksidasi. *elain komponen organik# terdapat pula komponen an organik yang juga
tidak terlarut di dalam minyak jenis residu# seperti : karat# sisa katalis (catalyst
fine)# pasir# sludge dan arnish. 2ndapan1endapan ini dapat merusak pompa
injeksi bahan bakar bertekanan tinggi serta injekstornya. Keberadaan endapan ini
dapat di minimalkan dengan menggunakan graity settling# filtrasi dan centrifugal
separator.
I>.10 STABILITAS BAHAN BAKA =ENIS ESIDU
,tabilitas dapat dide!inisikan sebagai ke*a*puan dari bahan bakar untuk tahan
terhadap perubahan ko*posisi. 1etidakstabilan dari bahan bakar bisa dala*
bentuk perubahan #arna$ pe*bentukan gu* (getah pur#a) atau padatan yang
tidak dapat larut dala* bahan bakar$ sludge #a atau deposit aspaltik yang
u*u*nya dite*ui pada bagian ba#ah tangki ti*bun$ dan lain&lain.
*tabilitas penyimpanan bahan bakar jenis residu bisa saja dipengaruhi oleh
beberapa faktor# diantaranya adalah crude oil# komposisi hidrokarbon# re!inery
treat*ent# air# dan beberapa kontaminan lainnya. Bahan bakar yang mengandung
hidrokarbon tidak jenuh dan senya5a yang telah mengalami catalityc cracking
biasanya kurang stabil secara kimia dan memiliki kecenderungan yang besar
untuk membentuk sediment serta mudah mengalami ageingdibandingkan bahan
bakar dari straight run. 7adirnya senya5a1senya5a reaktif seperti sulfur#
nitrogen# dan oksigen juga ikut berperan menyebabkan ketidakstabilan dari bahan
bakar jenis residu. Banyak spekulasi yang berkembang yang berkaitan dengan
mekanisme dari pembentukan sludge. 6embentukan sludge ini mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor seperti oksidasi# polimerisasi# dan metode atau
teknik dalam memproduksi bahan bakar itu sendiri# yang mana akhirnya pada
bahan bakar tersebut akan terbentuk komponen yang tidak mudah larut dan
mengendap pada bagian ba5ah tangki.
Arluky Novandy
%3
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
66/103
Produk Migas
Deposit aspaltik bisa saja terjadi dari pencampuran bahan bakar yang berbeda
=asal usulnya? dan cara treatment yang dilakukan. 7al ini bisa disebabkan karena
ada sifat inco*patibilitydari masing1masing minyak. Bahan bakar straight run
dari crude oil yang sama bila di blending biasanya minyak hasil blendingnya bisa
stabil dan co*patiblesatu sama lainnya. Bahan bakar yang di hasilkan dari proses
-her*al Cracking dan isbreaking akan stabil dengan baik bila di blending
dengan bahan bakar yang dihasilkan dengan proses yang sama# tetapi bila di
blending dengan bahan bakar hasil dari straight run# maka bahan bakar hasil
blending tersebut menjadi tidak stabil (inco*patible).
I>.17 BLENDING ;UEL OIL
Blending fuel oil jarang sekali dilakukan oleh user. Biasanya yang melakukan
blending ini adalah refinery atau supplier pendatang bahan bakar.
Grade ;uel O#l an* D# Blend#n*
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
67/103
Produk Migas
8ika uel il ;o./ di blending# maka biasanya uel il ;o./ ini di blending
dengan minyak distilate no. (seperti uel il ;o. pada spesifikasi
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
68/103
Produk Migas
digunakan karena peralatan yang tersedia sangatlah terbatas. -etode blending
graity ini sangatlah murah dan hanya ada dua prosedur yang harus diikuti. 0ype
dari receiing container hasil blending sangatlah menentukan prosedur mana yang
akan digunakan.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
69/103
Produk Migas
-etode1metode blending yang digunakan juga ikut menentukan baik tidaknya
hasil blending serta juga mempengaruhi stability dari produk hasil blending. *alah
satu faktor yang juga ikut berperan terhadap hasil blending adalah iskositas dan
densitas serta proporsi dari masing1masing komponen blending. -inyak dengan
iskositas tinggi serta perbedaan densitas yang lebar akan banyak menemui
kesulitan saat melakukan blending. *emakin ringan minyak yang digunakan untuk
blending# maka metode yang digunakan harus semakin teliti# karena minyak yang
berat akan mengabsorb (menyerap) minyak yang ringan dalam jumlah banyak.
8ika sejumlah kecil minyak ringan ditambahkan ke dalam minyak berat yang telah
dipanaskan sebelumnya maka minyak ringan tersebut tidaklah mendinginkan
minyak berat yang telah dipanaskan tadi.
8ika sejumlah kecil minyak berat yang telah dipanaskan sebelumnya ditambahkan
ke dalam sejumlah besar minyak ringan yang lebih dingin# maka minyak berat
akan didinginkan oleh minyak ringan tersebut. 7al inilah yang dapat
meningkatkan iskositas dari minyak berat sehingga blending akan susah
dilakukan.
-elakukan blending minyak dengan perbedaan density yang kecil maka akan
mempermudah proses blending dan minyak hasil blendingnya akan cenderung
lebih stabil. 0etapi bila blending yang dilakukan antara beberapa komponen
blending memiliki perbedaan densitas yang besar maka bukan hanya metode
pemanasan dan graity saja yang diperlukan dalam proses blending tersebut#
tetapi juga memerlukan proses pemisahan (pengendapan) di tangki pengendapan.
7al ini akan ditemui bila komponen blending minyak ringannya lebih banyak
daripada komponen minyak beratnya.
jika minyak hasil blending yang tidak satbil digunakan untuk pembakaran makabiasanya yang terbakar di ruang bakar adalah minyak yang fraksi ringan# karena
minyak yang fraksi berat tertinggal di dasar tangki. *ehingga bila minyak hasil
blending yang tidak stabil ini akan digunakan# maka sebaiknya tangki dipanaskan
dan di lakukan reblending (blending ulang).
Arluky Novandy
%C
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
70/103
Produk Migas
I>.14 Pr$blem K$r$s# A!#ba" Kandun*an Sul%ur Pada Bahan Ba!ar
)#n
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
71/103
Produk Migas
Beberapa teknik dan instrumentasi telah dikembangkan untuk mengukur
konsentrasi *,# temperatur de5 point (sebagian literatur menyebutkan bah5a
temperatur de5 point flue gas dari bahan bakar yang mengandung 9 sulfur
adalah /%% o (,& o) dan bahan bakar yang mengandung 3 9 sulfur adalah /C,
o (43 o)# dan secara teoritis de5 point air yang terkandung di flue gas adalah
, o (43 o ))# laju kondensasi asam# dan laju korosi dari logam1logam tertentu
pada suhu rendah. $mumnya laju pembentukan asam terjadi maksimum 3& o
diba5ah de5 point flue gas# jika de5 point flue gas umumnya /%& o# maka
korosi dimungkinkan mulai terjadi pada suhu kira1kira /& o. *ehingga
pemanfaatan flue gas untuk tujuan effisiensi boiler sebaiknya dipantau
temperaturnya tidak diba5ah de5 point flue gas.
7ubungan antara sulfur content dari fuel oil dan de5 point asam seperti terlihat
berikut ini :
Dari grafik diatas nampak bah5a temperatur de5 point dari asam yang
terkandung di bahan bakar meningkat dengan cepat saat sulfur content yang
terkandung di bahan bakar mencapai 9# dan selanjutnya meningkat secara
bertahap seiring dengan meningkatnya sulfur content yang terkandung di bahan
bakar.
Arluky Novandy
@
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
72/103
Produk Migas
Usaha )en2e*ah K$r$s# Tem+era"ur endah
Beberapa usaha telah dilakukan oleh para Process 3ngineer ,pecialist untuk
mengurangi korosi temperatur rendah pada peralatan boiler yaitu dengan menjaga
temperatur pada air prehetaterdan econo*i/erdiatas de5 point. $saha lain yang
dilakukan oleh paraProcess 3ngineer ,pecialist itu yaitu dengan menambahkan
additie.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
73/103
Produk Migas
terbuang bersama aliran flue gas# tetapi terkadang menjadi deposit di tube boiler.
Deposit hasil reaksi ini mudah dibersihkan dengan air secara berkala. Korosi
dapat dikurangi dengan metode ini mencapai @3 ' E3 9 dan de5 point asam dapat
dihilangkan.
0emperatur yang tepat untuk diinjeksikan gas ammonia yaitu ketika
temperatur metal dari boiler tidak melebihi kira1kira 4/& o. !ange temperatur
metal boiler yang harus dihindari ketika dilakukan injeksi gas ammonia yaitu 4/&
' 3/& o. Bila injeksi gas ammonia dilakukan pada range temperatur tersebut#
maka akan terbentuk deposit padat yang berasal dari ammonium bisulphate yang
meleleh.
K$r$s# Tem+era"ur T#n**#
Korosi temperatur tinggi ini akan banyak di temui pada mesin1mesin yang
beroperasi pada tempeartur tinggi# misalnya boiler yang beroperasi pada
temperatur &&& o atau lebih tinggi. Boiler yang beroperasi pada temperartur
&&& o atau lebih tinggi umumnya akan terjadi fouling dan korosi dibagian
superheater nya. 7al ini dikarenakan mesin boiler yang dioperasikan pada suhu
&&& o atau lebih tinggi ini berada pada suhu pembentukan anadium dan
sodium. $ntuk mengatasi korosi dan fouling# maka mesin boiler sebaiknya
dioperasikan diba5ah temperatur pembentukan anadium dan sodium# sebab bila
mesin boiler dioperasikan pada suhu diba5ah temperatur pembentukan anadium
dan sodium# maka logam1logaman ini hanya akan membentuk abu dan terbuang
bersama gas buang melalui stack. 6embentukan abu yang menyebabkan fouling
dan korosi akibat adanya logam1logaman anadium dan sodium adalah bila
temperatur mesin boiler dioperasikan pada kisaran && ' %&& o.6encegahan lainnya terhadap korosi pada temperatur tinggi ini adalah pemilihan
material pada mesin boiler. 0entunya pemilihan material ini tidaklah pernah
dilakukan karena mengingat harga material alloy yang sangat mahal. *ehingga
alternatif lainnya dalam mencegah korosi dan fouling akibat pengoperasian mesin
pada suhu tunggi ini adalah dengan menggunakan aditif.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
74/103
Produk Migas
residu# seperti : naphtenate. -agnesium juga bisa ditambahkan dalam bentuk
aLua# seperti : magnesium sulfat. Bisa juga magnesium ini ditambahkan ke
minyak jenis residu dalam bentuk suspended solid# seperti : senya5aan oksida#
karbonate# sulfat atau dolomit yang secara alami akan bereaksi sendiri membentuk
magnesium karbonate di dalam bahan bakar minyak jenis residu.
Qang perlu diperhatikan adalah# jika digunakan aditi magnesium dalam bentuk
aLua atau suspended solid# maka penambahan aditif ini harus dilakukan oleh user
pada saat bahan bakar jenis residu ini hendak digunakan. >arutan aLua
magnesium ini diinjeksikan ke oil feed line (jalur umpan minyak) saat dilakukan
pembakaran bahan bakar di ruang bakar dengan bantuan alat pengatur proporsi
bahan bakar residu1aditif. *edangkan aditif yang dalam bentuk solid# harus di
larutkan di aLua sehingga membentuk slury (suspended solid solid yang
tersuspensi di aLua) dan kemudian diinjeksikan di oil feed line dengan bantuan
peralatan pengatur proporsi bahan bakar1aditif. 0entunya proporsi yang sesuai
antara bahan bakar dan aditif ini bergantung dari merk dagang masing1masing
aditif.
I>.1 Penen"uan N#la# Ba!ar Dar# Bahan Ba!ar =en#s es#du
Pada berbagai *aca* aplikasi penggunaan bahan bakar 2enis residu$ bahan
bakar 2enis ini dibakar untuk *enghasilkan panas. Nilai panas dari pe*bakaran
bahan bakar 2enis residu u*u*nya disebut dengan 9eating alue atau 9eat
Co*bustion$ yang *ana nilai panas dari bahan bakar 2enis residu ini biasanya
diu2i *enggunakan *etode u2i A,-M % ':; dengan *enggunakan peralatan u2i
+o*b Calori*eter.
6ada penggunaan secara komersial bahan bakar jenis residu# pembakaran bahan
bakar jenis ini terjadi pada tekanan konstan# biasanya mendekati tekanan
atmosferik# dan uap air yang terbentuk dari hasil pembakaran bahan bakar jenis
residu tidak terkondensasi menjadi air. 6ada kondisi tekanan konstan# secara
aplikasi di lapangan nilai bakar yang bisa digunakan biasanya lebih kecil dari nilai
panas pembakaran gross (gross heat o! co*bustion) yang ditentukan dengan
metode uji Bomb Kalorimeter.
6ada penentuan nilai panas pembakaran# jika kandungan hidrogen (hydrogen
content) telah diketahui# maka panas pembakaran (heat o! co*bustion) pada
tekanan konstan dapat dihitungditentukan dengan menggunakan Bomb
Arluky Novandy
@4
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
75/103
Produk Migas
Kalorimeter. 7arga ini dikenal dengan Net 9eat o! Co*bustionatau5o#er 9eat
o! Co*bustion.
Penen"uan Panas Pemba!aran
6enentuan panas pembakaran dan kandungan hidrogen dari bahan bakar jenis
residu secara laboratorium umumnya memerlukan 5aktu yang cukup lama. 6ada
buku =Petroleu* Product 9andbook (6st edition)?# penentuan panas pembakaran
(heat o! co*bustion) bahan bakar jenis residu dan hidrokarbon murni pada
olume konstan dapat ditentukan darispeci!ic gravity(berat jenis relatie) dengan
keakurasian 9. Dengan cara yang sama pula# kandungan hydrogen dari beberapa
bahan bakar jenis residu dapat pula ditentukan dari specific graity1nya. Dan dari
persamaan berikut memungkinkan kita untuk melakukan koreksi nilai perhitungan
penentuan panas pembakaran olume konstan menjadi panas pembakaran tekanan
konstan. 6ersamaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
N /.4&& ' /.&&&d/ VVVVVVVVVVV()
9 7 /% ' 3d VVVVVVVVVVVVVVV..(/)
Np N ' 9 7 T(C F 3E3) ' //&U & VVVV..atau
Np N ' 3+ F 9 7 VVVVVVVVVVV..(,)
Dimana :
N 0otal panas pembakaran minyak jenis residu pada olume konstan#
calg minyak yang bebas air# abu# dan sulfur. 6roduk akhir
pembakaran : gas /dan liLuid 7/
Np 0otal panas pembakaran minyak jenis residu pada tekanan konstan(atmosferik)# calg minyak yang bebas air# abu# dan sulfur. 6roduk
akhir pembakaran : gas /dan liLuid 7/
9 7 6ersentase 7idrogen di hidrokarbon
d *pesific Graity %&%& o
7arga1harga yang dinyatakan dalam calgram yang dihitung dari persamaan diatas
dapat diubah menjadi Btu per pound (Btu>b) dan Btu gallon untuk masing1
masing range
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
76/103
Produk Migas
$ntuk bahan bakar jenis residu komersial yang mengandung sebagian air# abu#
dan sulfur# maka harga1harga hasil perhitungan pada tabel diatas mengalami
koreksi akibat adanya impuritis1impuritis tersebut. "mpuritis1impuritis lainnya
seperti ;itrogen atau ksigen bisa jadi juga terdapat pada bahan bakar jenis
residu# tetapi umumnya impurities1impuritis tersebut berada dalam jumlah yang
sangat kecil# sehingga hasil perhitungan koreksinya tidak dibuat.
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
77/103
Produk Migas
yang nilainya lebih kecil daripada hidrokarbon yang terkandung di bahan bakar
jenis residu. *ulfur memiliki panas pembakaran kira1kira 4&&& Btulb# sedangkan
karbon 4.&&& Btulb dan 7idrogen %/.&&& Btulb.
$ntuk mengkoreksi nilai1nilai hasil perhitungan kandungan panas pada table
diatas (karena bahan bakar mengandung air# abu dan sulfur)# maka digunakan
persamaan berikut ini :
NW N ' &N (9 7/ H 9
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
78/103
Produk Migas
;ilai panas yang dihitung dengan persamaan diatas adalah akurat untuk
digunakan dilapangan# utamanya untuk menentukan effisiensi boiler atau
peralatan pemanas lainnya.
Pr$ses Pemba!aran
6roses pembakaran untuk bahan bakar jenis residu merupakan peristi5a yang
secara kimia5i sangatlah komplek pada kondisi1kondisi tertentu# tapi secara
praktis dapat diasumsikan memenuhi persamaan kimia berikut ini :
3CH
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
79/103
Produk Migas
Dari persamaan kimia diatas nampak bah5a lb karbon memerlukan ,// atau
/#%@ lb oksigen untuk terjadinya pembakaran. Karena kebutuhan oksigen pada
sebagian besar proses pembakaran di supplai dari udara yang mengandung /,#/ 9
berat oksigen# maka udara kering yang dibutuhkan untuk membakar lb karbon
adalah /#%@/,/ atau #3 lb.
Dengan cara yang sama# oksigen yang diperlukan untuk membakar lb 7idrogen
adalah ,/4 atau E lb# yang mana nilai ini setara dengan E/,/ atau ,4#3 lb udara
keringlb hidrogen.
8uga oksigen yang diperlukan untuk membakar lb sulfur adalah ,/,/ atau lb#
yang mana nilai ini setara dengan /,/ atau 4#, lb udara kering.
6ersamaan reaksi diatas juga memungkinkan untuk menghitung berat dari produk
pembakaran yang diperoleh ketika membakar lb minyak bakar. Dimana# lb
karbon akan menghasilkan 44/ atau ,#%@ lb /. *atu pound 7idrogen akan
menghasilkan E/ atau C lb air. Dan# lb sulfur akan menghasilkan %4,/ atau /
lb sulfur dioksida (*/).
0entunya# ketika oksigen disupplai dari udara# gas stack juga akan mengandung
nitrogen yang terkandung di udara supplai tadi. Besarnya nitrogen yang
terkandung di udara supplai adalah @%E lblb udara yang digunakan. Dan jika#
udara berlebih digunakan# maka semua produk hasil pembakaran# sisa oksigen dan
nitrogen akan muncul di gas stack.
Kebu"uhan Udara dan Pr$du! Pemba!aran
8ika analisis kimia bahan bakar jenis residu lengkap# maka akan memungkinkan
kita untuk menghitung udara teoritis yang diperlukan untuk terjadinya
pembakaran sempurna.
*eperti yang telah di diskusikan sebelumnya# 7idrogen content dapat dihitung
dari graity minyak bakar. Dari perhitungan hidrogen content tersebut# udara
teoritis yang diperlukan dan produk hasil pembakaran minyak bakar untuk range
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
80/103
Produk Migas
7arga1harga yang ditunjukkan pada tabel diatas adalah untukstright hidrocarbon
!uel (bahan bakar hidrokarbon murni) yang bebas dari air# abu# sulfur dan
beberapa impuritis lainnya.
6enentuan kebutuhan udara dan oksigen teoritis pada tabel diatas untuk bahan
bakar jenis residu komersial yang mengandung sejumlah air# abu dan sulfur#
dikoreksi dengan faktor pengalinya. Dimana faktor pengali ini diperoleh dari
persamaan berikut :
&& ' (97/ H 9
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
81/103
Produk Migas
maka faktor koreksi yang digunakan untuk mengoreksi harga yang ada di tabel
diatas adalah sbb :
&& ' (9 H H 9) C@C
&&
Dari tabel diatas dapat di ketahui bah5a minyak bakar dengan graity 3 o
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
82/103
Produk Migas
akan menghasilkan gas sulfur dioksida sebesar &/ F E#&&4 %&EE lb * /lb
bahan bakar.
*ecara aktual# sebagian kecil dari sulfur dioksida ini diubah menjadi * ,#
tetapi hal ini juga bergantung pada jumlah udara berlebih yang digunakan# !la*e
te*peratur# dan adanya logam anadium di bahan bakar. -eskipun jumlah gas
sulfur trioksida ini kecil tetapi bisa menyebabkan korosi. 0etapi# korosi akibat
adanya gas sulfur trioksida ini dapat di minimalkan dengan mengatur udara
teoritis yang digunakan.
BAB >
L#ue%#ed Pe"r$leum Gases 'LPG(
>.1 K$m+$nen U"ama LPG
Arluky Novandy
E/
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
83/103
Produk Migas
>6G bisa juga didapatkan dari kondensat melalui proses fraksinasi dari gas
alam atau bisa juga didapatkan dari crude oil yang didistilasi menghasilkan
produk fraksi light end. Kedua jenis >6G# baik yang diperoleh dari gas alam
maupun dari proses fraksinasi crude oil adalah sama# yaitu secara umum >6G
terdiri dari susunan hidrokarbon atom dan 7. 0etapi impuritis detilnya antara
produk >6G yang dihasilkan dari gas alam dan proses pengolahan crude oil
adalah berbeda. >6G yang dihasilkan dari kondensat gas alam# yang mana telah
dipisahkan dari ethan dan methan serta yang telah dipisahkan dari fraksi berat nya
(dipisahkan dari fraksi gasoline) maka komponen utama dari >6G ini adalah
hidrokarbon jenuh# yakni 6ropane. *emakin kecil komponen dari 4 jenuh#
isobutane dan normal butan dari suatu >6G maka >6G ini disebut dengan >6G
6ropane.
6ada proses pengolahan crude oil# fraksi light end yang besar di suatu
kilangminyak biasanya fraksi light end ini diolah kembali menjadi >6G.
$mumnya kilang minyak yang menghasilkan fraksi light end banyak adalah
kilang yang terdapat pula proses nafta reforming# thermal cracking# catalytic
cracking# serta kilang polimer. >6G yang biasanya dihasilkan dari proses reformer
umumnya komponen utama >6G nya adalah butan.
7idrokarbon tidak jenuh yang umumnya sering ditemui di >6G adalah
propilene (,)# dan hidrokarbon dengan rantai 4# misalnya : normal butane#
isobutane# cis dan trans butene1/. >6G yang dijual dipasaran jarang sekali ditemui
murni (dikatakan murni bila >6G tersebut komponen tunggal terbesarnya adalah
C39# misal dikatakan >6G propane maka C39 komponen utama >6G tersebut
adalah jenis propane) berkomposisi propane saja atau butan saja. Biasanya yang
terjual di pasaran adalah >6G -iF. *ehingga bila disimpulkan adalah sebagaiberikut :
a. Bila disebut sebagai >6G propane maka komponen utama dari >6G
tersebut adalah propanepropilen
b. Bila disebut dengan >6G butane maka komponen utama dari >6G tersebut
adalah n1butane# isobutane dan atau butilene
Arluky Novandy
E,
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
84/103
Produk Migas
c. Bila disebut dengan >6G -iFture adalah maka komponen >6G tersebut
adalah campuran hidrokarbon , dan 4
>. Tra2e K$m+$nen d# LPG0race komponen adalah komponen1komponen lain selain komponen
utama di dalam >6G dengan jumlah yang kecil. 0race komponen ini biasanya
sudah terdapat di >6G dikarenakan a5alnya sudah terdapat di Gas 6G (nilai jual >6G) akan menurun. -isalnya adalah
: sulfur# air dan fraksi berat lainnya akan menurunkan nilai kalori dari >6G.
Berikut beberapa 0race komponen yang umumnya terdapat di >6G :
>..1 H#dr$!arb$n Im+ur#"#s
"mpuritis hidrokarbon ini bisa jadi tidak dapat dihilangkan secara
menyeluruh dengan proses =topping? dan =tailing?. Qang termasuk hidrokarbon
impuritis di >6G adalah : /# 3H dan ,74
>.. K$m+$nen Sen6G adalah :
a. 7/*
b. -ercaptan# !1*7# dan
c. senya5aan sulfur lainnya
a. 7/*
"mpuritis ini sering kali terdapat di gas alam atau crude oil yang akan diolah.
6ada proses pengolahan minyak# 7/* juga dapat mencemari produk light
end. 7/* ini tidak bisa hilang secara menyeluruh (tetapi hanya berkurang
saja) meskipun sudah melalui beberapa proses s5eetening# baik dengan
menggunakan soda caustic# amine ataupun dengan menggunakan molecular
siee percolation.
b. -ercaptan# !1*7
Arluky Novandy
E4
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
85/103
Produk Migas
Golongan dari mercaptan yang paling ringan fraksinya adalah methyl dan
ethyl mercaptan. Kedua jenis mercaptan ini selalu ada di gas alam ataupun di
crude oil. Di proses pengolahan minyak# mercaptan ini tidak bisa hilang
secara menyeluruh meskipun telah mengalami proses treating dengan
menggunakan soda pencuci. 6ada proses pencucian dengan menggunakan
soda reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
;a7 H !7* 7/ H !*;a
Dimana pada reaksi ini bergantung pada temperatur# laju alkali# konsentrasi
alkali# perbandingan dari spent alkali dan berat molekul mercaptan.
c. *enya5aan sulfur lainnya
*enya5a disulfida bisa saja terbentuk selama proses caustic s5eetening
melalui udara yang terlarut selama proses s5eetening. Keberadaan senya5aan
sulfur juga bisa terjadi saat penambahan stenching agent (aditif penambah
bau pada >6G untuk deteksi kebocoran). 6enambahan aditif bau ini biasanya
sebanyak ,3 ppm berat dari berat >6G. 6G ini adalah ethyl mercaptan# dimethyl sulfida# dan
tetrahydro thiophene (070). 6enambahan aditif bau ini biasanya digunakan
untuk >6G yang digunakan untuk keperluan rumah tangga.
*enya5aan sulfur lainnya yang juga bisa ditemukan di >6G# biasanya pada
>6G propane# adalah carbonyl sulfida (*). *atu1satunya cara terbentuknya
* di >6G ini adalah berdasarkan reaksi antara carbon dioksida dengan
hidrogen sulfida# yaitu :
E / H C 7/* , * H 3 ) H 7/ H E 7/ H % *
6ada proses# * ini terdapat di >6G ketika refinery gas yang kaya 7/* ini
mengalami kontak dengan / yang terdapat di flue gas.
* ini tidak mudah larut di dalam soda caustic yang umumnya soda caustic
ini di design untuk mengurangi keberadaan 7/* di dalam gas. *ehingga *
ini umumnya mengendap di aliran propane pada suhu ' 3& o.
Arluky Novandy
E3
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
86/103
Produk Migas
d. $nsur *ulfur
*elain disukfida# senya5a senya5a sulfur yang telah disebutkan diatas adalah
bersifat olatile (mudah menguap) pada kondisi normal (menguap bersama1sama dengan gas hidrokarbon pada kondisi ambient). Dikarenakan senya5aan
sulfur tersebut diatas menguap bersama1sama dengan gas hidrokarbon maka
sulfur yang tidak menguap akhirnya terbentuk. *ulfur yang tidak menguap ini
menjadi deposit di bagian dasar tabung >6G. 0eori terbentuknya deposit
sulfur yang tidak menguap ini masih bersifat spekulasi diantara beberapa ahli.
Diantara beberapa kemungkinan terbentuknya deposit sulfur ini adalah
sebagai berikut :
a. 0erjadinya dekomposisi thermal atau pirolisa 7/*
7/* 7/ H *
!eaksi diatas tidak terjadi ketika proses berada pada temperatur diba5ah
,&& o# tetapi reaksi akan cepat berlangsung ketika temperatur proses
berada diatas 3&& o. !eaksi pembentukan sulfur dapat terjadi di pipa1
pipa furnace# tetapi tidak terjadi selama proses distilasi berlangsung.
6embentukan unsur sulfur juga diduga telah terjadi di sumur1sumur gas
alam# danketika gas alam diproduksi maka senya5aan sulfur yang ikut
gas adalah 7/*# sedangkan unsur sulfur tetap terdeposit di dasar sumur
krn sifatnya yang tidak menguap.
b. !eaksi 7/* dengan oksigen terbatas
7/* H 7/ H *
6ada fase yang homogen# reaksi ini berlangsung pada temperatur diatas
3&& o# dan dapat pula berlangsung pada suhu rendah dengan katalis
logam. !eaksi pembentukan sulfur dengan oksigen terbatas ini juga dapat
terjadi selama proses s5eetening dengan menggunakan soda caustic
karena adanya oksigen yang terlarut di alkali. ksigen terbatas ini juga
bisa saja terdapat di crude oil dan terba5a ke >6G selama proses light end
berlangsung. 8ika >6G elah berada di tangki# maka kehadiran oksigen
Arluky Novandy
E%
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
87/103
Produk Migas
terbatas ini juga bisa saja dihasilkan dari bakteria (bakteri dari famili
chlamydobacteria).
6ada gas alam# kehadiran oksigen terbatas ini juga bisa saja terdapat direseroir dan tapping facilities# sehingga oksigen ini akhirnya bereaksi
dengan gas 7/* yang terdapat di gas dan terbentuklah deposit elemen
sulfur.
c. !eaksi dengan oksigen berlebih
!eaksi dengan oksigen berlebih ini akan menghasilkan sulfur dioksida#
yang kemudian reaksi dilanjutkan dengan menghasilkan unsur sulfur
7/* H , 7/ H */
/ 7/* H */ /7/ H , *
!eaksi diatas hanya terjadi pada temperatur diatas 3&& o tetapi
memerlukan oksigen berlebih. 6roses diatas umumnya jarang terjadi di
suatu plant# ataupun di kepala sumur.
Kemungkinan lain mekanisme pembentukan sulfur pada >6G di refinery
adalah oksidasi sodium hydrosulfida yang terjadi di area spent caustic
soda. !eaksinya adalah sbb :
7/* H /;a7 ;a/* H /7/ (fresh)
;a/* H 7/* /;a7* (spent)
/ ;a7* H ;a/* H * H 7/
Dan dekomposisi amonium sulfida dihasilkan oleh kombinasi senya5aan
sulfur di crude oil dengan amonia yang digunakan sebagai pipestill
corrosion agent di proses pengolahan.
8ika unsur sulfur terdapat di gas alam# maka unsur sulfur ini bisa
dikurangi di proses amine scrubbing sebelum proses >6G remoal. Di
suatu proses pengolahan yang hanya menggunakan caustic s5eetening#
Arluky Novandy
E@
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
88/103
Produk Migas
sulfur (yang tidak terlarut di alkali) tidak dapat di hilangkan. 0etapi
bagaimanapun juga# di beberapa proses pengolahan# proses amine scrub
juga digunakan sebelum proses caustic s5eetener. 0ujuan urutan proses
ini adalah untuk mengambil 7/* dan mengurangi penggunaan larutan
alkali# tetapi sebagian sulfur masih tetap ada pada 5aktu yang bersamaan.
Beberapa proses pengolahan banyak pula menggunakan proses gabungan
amine1caustic s5eetening dan tidak menemukan permasalahan tentang
sulfur di >6G pada proses gabungan ini bila dibandingkan dengan hanya
menggunakan proses caustic.
>.., Sen
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
89/103
Produk Migas
!iset yang dilakukan oleh Gulf il Kanada melaporkan bah5a hydrogen
sulfida dan unsur sulfur adalah senya5aan yang bersifat korosie# dan
dilaporkan pula bah5a merkaptan juga mempercepat terjadinya korosi bila
berikatan dengan sulfur# tetapi akan mencegah korosi bila beriktan dengan
7/*. 6ada korosi dindig kontainer >6G# korosi dapat disebabkan oleh
reaksi antara spesies sulfur tertentu dengan besi oksida serta reaksi antara
besi sulfida dengan oksigen. 6G melalui
ale dan s5ing joint yang biasanya juga di lumasi dengan grease terkadang
mengkontaminasi >6G.
>..5 es#du +$l#mer dan es#n
a. 6olimer1polimer tak jenuh
-eskipun polimer jarang ditemukan di >6G# tetapi butan oligomer telah
ditemukan (meskipun jarang) di >6G komersial dengan menggunakan
analisis spectrometric massa
b. 0ar yang di ekstrak dari pipa transfer bahan karet (hose)
*alah satu contoh permasalahan deposit pada >6G propan adalah deposit tar#
heay oil# dan padatan yang lengket. 6G menunjukkan %4#/9 carbon# @#,9 hidrogen# /#,9 nitrogen#
dan /,#9 sulfur. Ketika dianalisa dengan menggunakan liLuid
Arluky Novandy
EC
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
90/103
Produk Migas
chromatography dengan basis massa dan dianalisis dengan infra red untuk
pemisahan fraksi1fraksinya# ditemukan bah5a residu yang tredapat di >6G
mengandung phenyl betha naphthylamine# phtalates# dan unsur sulfur. *eperti
diketahui bah5a# phenyl betha naphthylamine adalah antioksidan yang
digunakan dalam pembuatan karet# phtalates adalah sejenis plasticiIer# dan
unsur sulfur adalah aditif yang digunakan untuk memulcanisir karet.
*ehingga diasumsikan bah5a senya5aan kimia diatas terkstrak (leaching)
saat pipa karet (hose) digunakan untuk mentransfer propan cair dari tangki
penyimpanan intermediate menuju tabung atau yang lebih kecil lagi.
6engguna >6G sebaiknya memperhatikan adanya residu tar ini karena residu
tar ini akan terbakar bersama1sama dengan gas >6G. 0etapi sekalipun ada#
maka residu ini akan terdeposit di pipa transfer# regulaor dan aporiIer.
>..0 Kebaradaan A#r d# LPG
6G dan di pengolahan gas# air hadir saat gas
mengalami proses pencucian dengan caustic karena air melarut dan kemudian
jenuh di fasa hidrokarbon. 8ika >6G disimpan di kondisi yang sangat dingin#
yakni di kondisi yang bertemperatur rendah dan bertekanan sedikit diatas tekanan
atmosferik# maka air yang terlarut di >6G akan terlepas dan ditangkap oleh
penyerap air (alumina bed) sesegera mungkin sebelum >6G disimpan. -eskipun
untuk penyimpanan bertekanan# yakni pada temperatur ambient dan tekanan
diatas atmosferik# maka akan dihasilkan >6G yang =kering? (kadar air diba5ah&& ppm berat) dan air yang terlepas ini akan di serap dengan menggunakan
molecular siees (Seolit)# alumina atau calcium cloride. 6roses pengolahan >6G
dalam usaha =mengkeringkan? >6G tidak ada yang menggunakan bahan kimia.
8umlah air yang terlarut di >6G bergantung pada : komposisi# temperatur dan
perbandingan liLuidapor dari >6G yang disimpan. 6erhitungan untuk
mengetahui adanya air di gas bisa menggunakan persamaan yang terdapat di
6oetmann and Dean dan Kobayasi and KatI. 6ada persamaan1persamaan yang ada
Arluky Novandy
C&
-
5/22/2018 DIKTAT Produk Migas_2014
91/103
Produk Migas
menunjukkan bah5a kelarutan air di gas meningkat dengan meningkatnya
temperatur# baik di fasa liLuid maupun di fasa gas. 8ika didasarkan atas komposisi
hidrokarbonnya maka# kelarutan air di butane cair lebih rendah bila dibandingkan
dengan kelarutan air di propan cair. Kelarutan air di isobutan lebih besar bila
dibandingkan dengan kelarutan air di n1butan. Kelarutan air di butan cair
komersial (campuran n dan n1isomers) berkisar C& ppm berat pada suhu 3 o#
sedangkan kelarutan air di propan pada suhu yang sama berkisar /E& ppm.
6ada proses pengolahan# temperatur transfer >6G propan ke tangki simpan bisa
mencapai 4, o# sehingga pada temperatur tersebut kelarutan air di propan bisa
mencapai ,/& ppm berat. 8ika kemudian >6G propan ini di dinginkan kembali di
tangki simpan hingga suhu & o# maka kelarutan air akan berkurang sebanyak %
ppm berat# sehingga akan terbentuk air bebas di tangki s