DIKTAT Orchidologi

96
PETUNJUK PRAKTIKUM ORKHIDOLOGI (BI 322) Oleh :. Dra. Kamsinah, MP. Dr. Murni Dwiati, M.Si. Dra. Wiwik Herawati, M.Sc. i

description

bdhdhgfhgf

Transcript of DIKTAT Orchidologi

Page 1: DIKTAT Orchidologi

PETUNJUK PRAKTIKUM

ORKHIDOLOGI

(BI 322)

Oleh :.

Dra. Kamsinah, MP.

Dr. Murni Dwiati, M.Si.

Dra. Wiwik Herawati, M.Sc.

UNIFERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2014

i

Page 2: DIKTAT Orchidologi

KATA PENGANTAR

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa Buku Petunjuk Praktikum Orkhidologi ini dapat diselesaikan dengan biaya DIPA Fakultas Biologi UNSOED Tahun Anggaran 2009, dengan nomor kontrak : 830/H 23.5. FB/DT/2009.

Petunjuk Praktikum Orkhidologi ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan praktikum dan penyelenggaraan Program studi S-1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Tujuan penyusunan Buku Petunjuk Praktikum ini untuk memberikan informasi dan sekaligus sebagai pedoman bagi mahasiswa serta instruktur praktikum atau siapa saja yang ikut terlibat dalam kegiatan praktikum Orkhidologi.

Dalam Petunjuk Praktikum ini terdapat 5 (lima) acara praktikum sebagai penunjang dalam meningkatkan pemahaman, ketrampilan, serta motivasi mahasiswa dalam mempelajari Orkhidologi. Melalui kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menerapkan berbagai konsep dasar (morfologi) organ vegetatif dan organ generatif anggrek,, cara memperbanyak tanaman anggrek secara vegetatif (konvensiaonal) maupun melalui kultur in vitro,mampu menyilangan anggrek untuk mendapatkan varietas baru, mampu membuat bibit anggrek botolan dan mengaklimatisasikan anggrek yang baru keluar dari botol, serta mampu menerapkannya dalan usaha/wiraswata tanaman hias kususnya tanaman anggrek.

Dengan Buku Petunjuk Praktikum ini diharapakn kegiatan praktikum dapat berjalan lancar dan terarah, sehingga tujuan atau target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Kami sadar bawa dalam penyusunan Buku Petunjuk Praktikum ini masih terdapat kekurangan disana-sini, sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaannya sangat kami harapkan.

Tim Penyusun

ii

Page 3: DIKTAT Orchidologi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN................................................................................................... 1

II. TUJUAN DAN MANFAAT PETUNJUK PRAKTIKUM................................................ 2

III. ISI PETUNJUK PRAKTIKUM.................................................................................. 3

Acara praktikum 1 : Morfologi Anggrek.............................................................. 3

Acara praktikum 2 : Penyilangan Anggrek........................................................... 32

Acara praktikum 3 : Perbanyakan Vegetatif........................................................ 38

Acara praktikum 4 : Kultur In Vitro Anggrek........................................................ 48

Acara praktikum 5 : Aklimatisasi Anggrek.......................................................... 69

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 80

iii

Page 4: DIKTAT Orchidologi

iv

Page 5: DIKTAT Orchidologi

I. PENDAHULUAN

Sebagai mata kuliah pilihan (MKP) pada program studi Strata Satu Biologi,

mata kuliah Orkhidologi harus dipahami secara mendalam bagi lulusan program Studi

Strata Satu Biologi yang berbasis kompetensi, serta mempunyai ketrampilan yang

memadai untuk dapat menerapkannya.

Mata kuliah Orkhidologi yang mempunyai beban kredit 3 SKS, terdiri dari 2

SKS kuliah dan 1 SKS Praktikum. Tujuan instruksional umum (kompetensi) dari mata

kuliah Orkhidologi adalah ; Mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran Orkhidologi

selama satu semester, dapat menguraikan sifat-sifat pertumbuhan, habitat, dan cara

pengembangbiakan anggrek, sehingga dapat membudidayakan dan memperbanyak

anggrek untuk pelestarian, terutama spesies indigen, bisnis maupun pengembangan

hibrida baru.

Untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar, serta ketrampilan

mahasiswa dengan ketersedian Petunjuk Praktikum yang tersusun rapi akan sangat

membantu pemahaman mahasiswa terhadap teori-teori yang mendasari kegiatan

praktikum tersebut dan meningkatkan kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam

melaksanakan praktikum.

Secara umum Petunjuk Praktikum ini memberikan bekal pemahaman teori

dasar dan kegiatan psikomotorik mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

psikomotorik yang akan dilaksanakan , serta mengerti dengan pasti sasaran belajar yang

ingin dicapai dalam kegiatan praktikum pada masing-masing acara praktikum.

1

Page 6: DIKTAT Orchidologi

II. TUJUAN DAN MANFAAT PETUNJUK PRAKTIKUM

Petunjuk Praktikum disusun dengan tujuan:

1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap sifat-sifat umum Anggrek, baik

ditinjau dari organ vegetatif maupun organ generatif.

2. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam menyilangkan Anggrek dan

menentukan buah Anggrek yang siap ditanam bijinya.

3. Meningkatkan ketrampilan perbanyakan Anggrek secara konvensional melalui

organ vegetatif dan kultur in vitro organ vegetatif maupun generatif Anggrek.

4. Meningkatkan ketrampilan aklimataisasi bibit Anggrek hasil kultur in vitro.

5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi dan menyimpulkan

hasil kerja agar penerapannya tidak terjadi kesalahan.

Manfaat Petunjuk Praktiukum adalah:

1. Mempersiapkan mahasiswa untuk lebih dahulu mengenal materi dan tujuan

instruksional khusus yang akan dipraktekkan.

2. Menyediakan pedoman pelaksanaan praktikum yang terarah dan terorganisasi,

baik bagi mahasiswa maupun asisten ( instruktur) praktikum.

Petunjuk Praktikum Orkhidologi ini mencakup 5 (lima) acara kegiatan

praktikum yang disusun berdasarkan ranah tingkat pengetahuan mahasiswa dalam

menunjang kegiatan belajar mengajar yang disajikan dalam perkuliahan.

Acara Praktikum yang dilaksanakan meliputi :

Acara I : Morfologi Anggrek

Acara II : Penyilangan Anggrek.

Acara III : Perbanyakan Vegetatif Anggrek.

Acara IV : Kultur In vitro Anggrek meliputi Kultur Embrio (Seed culture) dan

Kultur Jaringan (Tissue culture)

Acara V : Aklimatisasi Anggrek

2

Page 7: DIKTAT Orchidologi

III. ISI PETUNJUK PRAKTIKUM

Acara Praktikum 1 : MORFOLOGI ANGGREK

PENDAHULUAN

Morfologi Organ Vegetatif Anggrek

Orkhidologi adalah ilmu tentang tumbuhan yang termasuk dalam Familia

Orchidaceae (Anggrek-anggrekan). Untuk membedakan antara anggrek dengan

tumbuhan lain dapat dilihat dari sifat-sifat yang khas pada organ vegetatif, yaitu akar,

batang, dan daun maupun organ generatif, yaitu bunga, buah, dan bijinya.

Tujuan/Kompetensi :

Setelah menyelesaikan acara praktikum morfologi organ vegetatif yang meliputi

akar, batang, dan daun, praktikan dapat membedakan akar, batang, dan daun anggrek

yang berkaitan dengan cara hidupnya, yaitu anggrek tanah (terestrial) dan anggrek

epifit.

Teori :

A. Akar

Akar anggrek berhubungan erat dengan cara hidupnya.

a. Anggrek tanah (terestrial)

Anggrek tanah memiliki akar yang berbeda dengan akar anggrek epifit

maupun akar anggrek saprofit. Akar anggrek tanah mempunyai rambut akar yang

panjang dan rapat, sehingga memungkinkan tumbuhan mengambil air dan zat

organik dari dalam tanah.

b. Anggrek epifit.

Anggrek epifit mempunyai akar yang dapat menempel pada batang atau dahan

tumbuhan lain maupun substrat yang ditempelinya. Bagian akar yang menempel agak

datar, mengikuti bentuk permukaan yang ditempeli. Rambut akarnya pendek-pendek,

begian akar yang tidak menempel gundul, tidak berambut akar. Akar tersebut bersifat

dorsiventral, yaitu akar yang dapat dibedakan bagian perut (yang nempel) dan bagian

3

Page 8: DIKTAT Orchidologi

punggung/dorsal yang terkena sinar matahari, cerah dan gundul, mempunyai vilamen

dan mikorisa di bawah sel-sel epidermisnya.

Pada anggrek juga ada akar yang membesar menjadi umbi akar atau menjadi

akar yang sukulen atau berdaging, bahkan ada yang berbentuk seperti batu karang

atau koral dan disebut akar karang, tetapi jarang ditemukan. Akar yang pipih

kehijauan dan dapat berfungsi untuk asimilasi disebut akar asimilasi contohnya pada

Taeniophylllum sp.

1. Akar Anggrek Tanah (Terestris)

Gambar 1 : A. Akar berambut pada Paphiopedilum glaucophyllum J.J.S.

B. Penampang melintang akar Platanthera sasannae Lindl.

4

Page 9: DIKTAT Orchidologi

2. Akar Anggrek Epifit

Gambar 2 : A. Akar udara Vanda

B. Penampang melintang akar Phalaenopsis amabilis (L)

Bl yang tidak melekat.

C. Dorsiventralis pada akar Phalaenopsis amabilis yang

melekat

5

Page 10: DIKTAT Orchidologi

3. Akar Berdaging dan Akar Karang

A B

Gambar 3 : A. Akar berdaging pada anggrek Geleola javanica (Bl.) B

et Hl.

B. Akar karang pada anggrek Coralliorhiza innata Rich.

C. Batang

Anggrek memiliki dua macam cara pertumbuhan batang yaitu batang

monopodiaL dan simpodial.

Batang Monopodial.

Batang monopodial memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas, ujungnya terus

tumbuh memanjang dibagian batang utama.

Contoh : Arachnis, Vanda, Phalaenopsis dan lain-lainnya.

6

Page 11: DIKTAT Orchidologi

Gambar 4 : A. Cara pertumbuhan batang monopodial, skematis

B. Anggrek Renanthera berbatang monopodial

C. Anggrek Vanda berbatang monopodial

7

Page 12: DIKTAT Orchidologi

Batang Simpodial

Batang simpodial pertumbuhannya terbatas, cabang yang tumbuh di sampingnya

sama besar, sehingga tidak jelas batang utamanya. Batang simpodial seringkali

membesar seperti umbi atau bulbus, sehingga disebut pseudobulbus yang berfungsi

untuk menyimpan air dan cadangan makanan. Pseudobulbus yang terdiri atas satu ruas

saja disebut heteroblastik, contohnya pada Bulbophyllum. Pseudobulbus yang terdiri

atas dua ruas atau lebih disebut homoblastik. Contohnya pada Dendrobium. Batang

yang tumbuhnya merayap hirizontal di atas tanah atau di dalam tanah, beruas-ruas

disebut rhizoma, contohnya pada beberapa Bulbophyllum.

Gambar 5 : A. Cara pertumbuhan batang simpodial, skematis

B. Anggrek Cattleya berbatang simpodial

C. Anggrek Coelogyne berbatang simpodial

8

Page 13: DIKTAT Orchidologi

C

Gambar 6 : A. Pseudobulb yang heteroblastik pada Bulbophyllu

B. Rhizoma

C. Pseudobulb yang homoblastik pada Dendrobium

lamellatum (Bl.) Lindl.

D. Daun

Daun anggrek sangat bervariasi antara lain :

1. Daun berupa sisik

Anggrek saprofit tidak mempunyai helaian daun yang berkhlorofil (berwarna

hijau), daunnya berupa sisik-sisik yang tidak berkhlorofil, sehingga tidak dapat

berfotosintesis. Biasanya daun berwarna putih tulang kecoklatan seperti warna

jamur, contohnya pada Didymoplexis sp. , atau daunnya berwarna putih kehijauan

seperti pada Taeniophyllum sp.

2. Daun berlipat-lipat.

Pada anggrek tanah/terestris biasanya mempunyai daun daun yang lebar, tipis dan

berlipat-lipat membujur sejajar dengan tulang daunnya.

Contoh : Spatoglottis, Phaius dan lain-lain.

3. Daun bertunggangan.

Daun bertunggangan letaknya berderet dalam dua baris yang berhadapan, berseling,

rapat, bagian pangkal helaian daun bebas, menghimpit batang atau bagian pangkal

9

Page 14: DIKTAT Orchidologi

daun di atasnya, sedangkan bagian atas helaian daunnya belahan yang satu bersatu

dengan belahan yang lain (Oberomia).

4. Daun silindris

Daun berbentuk silindris terdapat pada Vanda hokeriana.

5. Daun bentuk talang

Daun relatif panjang, pada tulang daun belahan helaian daun kiri dan kanan

membentuk sudut, sehingga daun berbentuk talang. Contohnya pada beberapa

Vanda, Aerides.

6. Daun bentuk sendok

Helaian daun bentuk sendok, relatif datar, terdapat pada Cattleya, Bulbophyllum.

7. Daun bentuk garis

Daun dengan helaian relatif panjang tetapi sempit, sehingga bentuknya seperti

garis. Contoh : Thelymitra.

8. Daun bentuk pita

Daun memanjang, lebar daun labih besar dari daun bentuk garis.

9. Daun bentuk ginjal

Daun berbentuk seperti ginjal (jarang ditemukan). Contoh : Nervillia.

10.Daun seperti kulit

Daun anggrek yang keluar, ulet dan keras,tidak lunak. Contoh : Vanda,

Rynchostylis.

10

Page 15: DIKTAT Orchidologi

A B C

Gambar 7 : A. Daun berupa sisik pada Taeniophyllum

B. Daun berlipat-lipat membujur pada Spatoglottis

C. Daun bertungganggan pada Oberomia

A B C D

Gambar 8 : A. Daun bentuk sendok pada Cattleya

B. Daun silindris pada Vanda hookeriana

C. Daun bentuk talang pada Vanda daun

D. Daun bentuk garis pada Thelymitra

11

Page 16: DIKTAT Orchidologi

Gambar 9. A. Daun berbentuk ginjal pada Nervilia crispate(BL) Schltr.

B. Nervilia dengan bunga saja.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi morfologi organ vagetatif

anggrek, silahkan mengerjakan latihat berikut ini :

1. Apa perbedaan antara akar anggrek tanah dengan akar anggrek epifit? Jelaskan!

2. Apa yang dimaksud dengan “akar bersifat dorsiventral'?

3. Sebutkan cara pertumbuhan batang anggrek! Jelaskan!

4. Apa yang dimaksud dengan pseudobulbus dan apa fungsinya ?

5. Sebutkan 5 (lima) macam bentuk daun anggrek yang anda ketahui!

Petunjuk Jawaban

1. Lihat kembali teori tentang akar anggrek tanah dan anggrek epifit.

2. Akar bersifat dorsiventral adalah akar pada anggrek epifit yang menempel pada

substrat, di mana bagian yang menempel agak datar, berambut pendek-pendek

berfungsi untuk menyerap makanan, disebut ventral/perut, sedangkan bagian yang

tidak menempel bagian dorsal/punggung,berwarna cerah dan gundul, bentuknya

membulat.

3. Lihat kembali teori tentang cara pertumbuhan batang anggrek.

12

Page 17: DIKTAT Orchidologi

4. Pseudobulbus atau umbi semu, adalah batang anggrek simpodial yang membesar

atau menggelembung, sukulen, yang berfungsi untuk menyimpan cadangan

makanan dan air. Ada yang terdiridari satu ruas, ada yang terdiri dari banyak ruas.

5. Lihat kembali teori tentang macam-macam bentuk daun anggrek.

Rangkuman

Akar anggrek tanah memiliki rambut akar yang panjang-panjang.

Akar anggek epifit bersifat dorsiventral, rambut akar pada bagian yang menempel

pendek-pendek, sedangkan bagian yang tidak menempel gundul.

Akar anggrek juga ada yang membesar seperti umbi, sukulen/berdaging atau

berbentuk seperti batu karang, tetapi jarang dijumpai

Batang anggrek memiliki 2 macam pertumbuhan, yaitu batang monopodial dan

batang simpodial.

Batang simpodial seringkali membesar, sukulen berungsi untuk menyimpan

cadangan makanan dan air, disebut pseudobulbus.

Pseudobulbus ada terdiri atas satu ruas saja disebut heteroblastik, sedangkan yeng

terdiridari atas dua ruas atau lebih disebut homoblastik.

Daun anggrek sangat bervariasi. Anggrek tanah biasanya berdaun sangat tipis dan

berlipat-lipat. Anggrek epifit biasanya berdaun tebal, berdaging/sukulen, sehingga

berfungsi juga untuk menyimpan air dan cadangan makanan. Anggrek saprofit

daunnya berupa sisik-sisik yang tidak berklorofil. Bentuk daun ada yang seprti

ginjal, pita, garis, sendok, talang dan silindris.

Pelaksanaan Praktikum

Alat, Bahan dan Cara Kerja.

13

Page 18: DIKTAT Orchidologi

Alat : - buku gambar

- pensil

- loupe

Bahan : - Anggrek tanah : Spatoglottis atau Phaius.

- Anggrek epifit : Dendrobium, Bulbophyllum, Phalaenopsis

Cara Kerja :

Ambil anggrek tanah Spatoglottis atau Phaius . Gambar akarnya, perhatikan

rambut-rambut akarnya yang panjang. Perjelas pengamatan anda dengan

menggunakan loupe.

Ambil anggrek epifit (salah satu). Gambar akarnya, perhatikan bagian akar yang

menempel pada substrat, perhatikan bentuknya yang dorsiventral. Amati rambut-

rambut akar yang pendek dengan menggunkan luope.

Ambil anggrek tanah Spatoglottis atau Phaius, perhatikan cara pertumbuhan

batangnya. Gambar batang beserta daunya, perhatikan bentuk daunnya..

Ambil anggrek epifit Dendrobium, Bulbophyllum dan Phalaenopsis. Gambar

batang beserta daunnya. Perhatikan cara tumbuh, pseudobulbus (kalau ada) dan

bentuk daun dari ke tiga genus anggrek tersebut, tunjukkan perbedaannya.

Catatan : Semua gambar dilengkapi dengan keterangan !

B. MORFOLOGI ORGAN GENERATIF

PENDAHULUAN

14

Page 19: DIKTAT Orchidologi

Organ generatif (bunga, buah, dan biji) anggrek sangat khas, mudah dibedakan

dengan organ generatif tumbuhan lain. Meskipun anggrek umumnya dapat diperbanyak

atau memperbanyak diri dengan organ vegetatif, tetapi organ generatif sangat penting

untuk menghasilkan jenis-jenis baru melalui penyilangan. Tanaman anggrek memiliki

nilai ekonomi yang relatif tinggi, terutama karena bunganya. Bunga anggrek sangat

bervariasi, baik bentuk, ukuran, warna dan kriterianya.

Tujuan/Kompetensi :

Setelah menyelesaikan acara praktikum morfologi organ generatif (bunga, buah,

dan biji) anggrek praktikan dapat membedakan dan menyebutkan bagian-bagian bunga

anggrek; mengetahui bentuk buah anggrek beserta bijinya.

Teori

A. Bunga Anggrek

Bunga anggrek pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian utama, yaitu daun

kelopak (sepala); mahkota (petala) dan gymnostemium.

a. Daun kelopak (sepala)

Bunga anggrek umumnya mempunyai tiga buah sepalum atau daun kelopak. Satu

buah di bagian punggung (atas), dinamakan kelopak punggung atau sepalum dorsal,

sedangkan dua lainnya di samping kiri dan kanan dinamakan daun kelopak samping

atau sepala lateralia.

Pada bunga anggrek daun kelopak mempunyai ukuran dan warna yang sama atau

hampir sama dengan daun mohkota, sehingga merupakan bagian bunga yang

menarik dan menyempurnakan keindahan bunga anggrek.

b. Daun mahkota (patala)

Seperti halnya tumbuhan monokotil, jumlah petala biasanya tiga buah. Pada bunga

anggrek petala hanya berjumlah dua buah yang letaknya berseling dengan sepala.

Petalum ketiga telah berubah menjadi labelum atau bibir, tetapi dengan salah

kaprah di kalangan penganggrek dinamakan lidah. Bentuk labelum sangat

bervariasi tergantung jenisnya, ada yang berbentuk seperti kantong, seperti sepatu

pantofel atau bertaju/berlobus 2 atau 3 dengan berbagai variasi.

c. Gymnostemium

15

Page 20: DIKTAT Orchidologi

Gymnostemium berasal dari kata gynaecium atau putik dan stemona/stamen atau

benangsari. Jadi gynostemium merupakan persatuan antara putik (tepatnya tangkai

putik bersatu dengan benang sarinya menjadi sebuah organ).

Gambar 9 : 1. daun kelopak punggung (sepalum dorsale

2. daun mahkota (petalum)

3. daun kelopak samping (sepalum lateralia)

4. bibir (labelum)

5. gymnostemium

Gynostemium merupakan bagian bunga yang sangat penting, karena berfungsi untuk

perbanyakan atau reproduksi secara generatif. Oleh karena itu perlu diketahui bagian-

bagiannya.

Bagian-bagian gynostemium yang penting :

1. Tiang

Bagian gynostemium di bawah anthera dan atau stigma sampai dasar bunga

(reseptakulum).

2. Kepala putik, lubang putik (stigma).

Stigma pada anggrek ada yang berbentuk seperti kepala atau cap-shape, ada yang

berupa lubang saja, sehingga sering disebut lubang stigma.

3. Kepala sari (anthera).

Kepala sari pada anggrek terdapat di atas stigma, pada ujung gynostemium.

4. Operkulum.

16

Page 21: DIKTAT Orchidologi

Operkulum artinya penutup, merupakan bagian anthera yang menutupi

pollinia/polen., berbentuk seperti topi dan dapat diangkat atau dilepas.

5. Paruh (rostelum).

Paruh merupakan bagian gynostemium yang terletak antara anthera dan stigma,

kadang-kadang menonjol ke depan sehingga bentuknya seperti paruh burung.

6. Clinandrium.

Di atas stigma pada ujung gynostemium pada beberapa anggrek terdapat cekungan

yang disebut clinandrium. Di atas cekungan ini terdapat polinia atau polen, baik

yang masih dalam theca (disebut polinia) atau sudah lepas (polen).

7. Stipes/tangkai.

Stipes adalah perpanjangan ujung polinia yang menghubungkan polinia dengan

lempeng rekat. Stipes dihubungkan dengan polinia oleh suatu benang yang sangat

halus dan elastis.

Beberapa jenis anggrek mempunyai bunga yang rasupinatus, artinya bunga

bunga mengalami perputaran 1800, sehingga tangkai bunga melintir.

Gambar Bunga yang rasupinatus (tangkai bunga melintir) pada Vanda

MACAM-MACAM GYNOSTEMIUM

17

Page 22: DIKTAT Orchidologi

Gambar 10 : A. Anggrek Pleionandrae. Pada Apostasia papuana Schltr.

B. Anggrek Diandrae. Pada Paphiopedilum sp.

C. Anggrek Basitonik-Monadrae. Pada anggrek Habenaria

loerzingii J.J.S. (Ophrydoidae).

D. Anggrek Akrotonik-Monandrae. Pada anggrek Phalaenopsis

amabilis Bl.(Vandoidae).

sti : stigmast : staminodiuma : anthert : tiang (column)l : taju stigma tengah (median stigma lobe)o : ovariumco : connectivumdv : lempeng rekat (discus viscidium) yang terdapat di dalam

bursicular : rostellumop : operculumv : lempeng rekat

18

Page 23: DIKTAT Orchidologi

Gambar 11. Bagian-bagian gynostemium

A. Gynostemium Phalaenopsis amabilis Bl. Dilihat dari samping

B. Gynostemium yang sama setelah operculum diangkat dan pollinarium

angkat pula

a : kepala sari (anthera) po : polliniaop : operculum st : tangkai (stipes)

r : paruh (rostellum) vd : lempeng rekat (discus viscidium)

sti : kepala putik, lubang putik (stigma) cli : clinandriumt : tiang (column) o : bakal buah (ovarium)

B. Buah

Setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, 3-9 bulan kemudian terjadi

buah yang masak. Kemasakan buah tergantung dari jenis anggrek. Dendrobium

buahnya masak setelah 3-4 bulan, Vanda 6-7 bulan, sedangkanCattleya buah baru

masak setelah 9 bulan. Buah anggrek merupakan buah lentera,replum, setelah masak

membuka atau pecah tidak pada ujungnya atau pangkal buah, tetapi pecah di tengah-

tengahnya. Buah anggrek terlihat mempunyai 6 rusuk, tiga di antaranya berasal dari

rusuk sejati atau berasal dari costa daun buah, sedangkan yang tiga lainnya adalah

19

Page 24: DIKTAT Orchidologi

tempat melekatnya atau bersatunya dua tepi daun buah yang berlainan. Di tempat

bersatunya tepi daun buah ini terjadinya biji-biji anggrek.

Gambar 11 : Beberapa buah anggrek

A. Buah Dendrobium

B.Buah Vanda : 1. Buah utuh, 2. Penampang melintang buah

C.Buah Cattleya

D.

C. BIJI

Biji anggrek sangat kecil atau mikroskopik. Oleh karena itu ahli taksonomi

memasukkan Familia Orchidaceae ke dalam Ordo Microspermae (mikro = kecil;

spermae = biji).

Tiap satu buah anggrek dapat berisi jutaan biji. Biji anggrek terdiri dari dua

bagian. Bagian pertama merupakan selubungnya, berupa selaput yang sangat tipis

yang membungkus “biji” tersebut, Selaput ini dinamakan testa.

20

Page 25: DIKTAT Orchidologi

Gambar 12. : A. Biji yang isi : 1. “biji’ 2. Testa

B. Biji yang kosong.

21

Page 26: DIKTAT Orchidologi

Latihan

Agar pemahaman anda tentang materi morfologi organ generatif anggrek lebih

mendalam, silahkan mengerjakan latihan berikut :

1. Sebutkan bagian-bagian bunga anggrek dan jelaskan sifat masing-masing bagian!

2. Bagian bunga anggrek yang mana yang banyak variasinya ? Sebutkan 2 (dua)

contoh variasi tersebut !

3. Apa yang dimaksud dengan gynostemium !

4. Sebutkan 5 (lima) bagian dari gynostemium yang anda ketahui dan berikan

keterangan !

5. Apa tanda/ciri buah anggrek ?

6. Mengapa anggrek di masukkan ke dalam Ordo Microspermae ? Apa bagian-bagian

biji anggrek ?

Petunjuk Jawaban

1. Lihat kembali teori tentang bunga anggrek.

2. Bagian bunga anggrek yang banyak variasinya adalah labelum. Contoh : labelum

berbentuk kantong, berbentuk sepatu pantofel.

3. Gynostemium adalah organ yang merupakan persatuan antara putik/tangkai putik

dengan benang sari.

4. Lihat kembali teori tentang bagian-bagian gynostemium !

5. Buah anggrek merupakan buah lentera dengan tanda/cirri mempunyai 6 (enam)

rusuk yang membujur, 3 di antaranya rusuk sejati dan tiga lainnya merupakan

tempat melekatnya daun buah. Jika buah masak pecah bagian tengahnya.

6. Anggrek di masukkan ke dalam Ordo Microspermae , karena bijinya sangat kecil

atau mikroskopik. Biji anggrek terdiri dari “biji” yang terdiri atas sel-sel hidup dan

testa atau selaput yang menyelubungi “biji”.

22

Page 27: DIKTAT Orchidologi

Rangkuman

Bunga anggrek terdiri dari :

a. Daun kelopak (sepala) berjumlah 3 (tiga) buah yaitu sepala dorsale (kelopak

punggung) dan 2 (dua) sepalum laterale (kelopak samping).

b. Daun mahkota (petala) berjumlah 3 (tiga), tetapi yang satu berubah menjadi

labelum atau bibir, 2 (dua) buah lainnya terletak berseling dengan daun kelopak.

Labelum sangat bervariasi baik bentuk maupun warnanya.

c. Gynostemium merupakan organ yang terbentuk dari pertautan antara gynaecium

(putik) dan androsium (benang sari).

d. Gynostemium terdiri dari beberapa bagian antara lain tiang, stigma,

anther,operculum, rostelum,clinandrium dan stipes.

e. Buah anggrek berbentuk buah lentera dengan 6 (enam) rusuk. Jika buah masak

pecah dibagian tengah.

f. Biji anggrek sangat kecil (mikroskopik) terdiri dari bagian biji dan terselubung oleh

selaput yang disebut testa.

Tes Formatif 1:

Pilih satu jawaban yang paling tepat.

1. Akar dorsiventral terdapat pada :

A. akar anggrek tanah

A. akar anggrek epifit

B. akar anggrek saprofit

C. akar semua anggrek

2. Anggrek tanah memiliki akar yang bersifat:

A. memiliki rambut akar yang panjang

A. memiliki rambut akar yang pendek

B. dorsivantral

C. sukulen.

3. Bagian bunga anggrek yang berubah menjadi labelum adalah...

A. sepala dorsale

A. sepala laterale

B. petala

C. gynostemium

23

Page 28: DIKTAT Orchidologi

4. Bagian bunga anggrek yang memiliki banyak variasi adalah...

A. sepala

A. petala

B. labelum

C. gynostemium

5. Labelum dapat berbentuk seperti

A. sendok, silindris, ginjal

A. kantung, sepatu pantofel

B. talang

C. garis, pita.

6. Bagian anthera yang menutupi polinia/polen adalah...

A. operculum

A. rostelum

B. clinandrium

C. stipes

7. Buah pada anggrek memiliki...

A. 2 buah rusuk

B. 3 buah rusuk

C. 5 buah rusuk

D. 6 buah rusuk

8. Buah anggrek yang masak pecah di bagian...

A. ujung

A. tengah

B. pangkal

C. ujung dan pangkal

9. Biji anggrek diselubungi oleh...

A. kulit yang halus

B. testa yang tipis

C. karpelum/daun buah

D. kulit yang tebal

24

Page 29: DIKTAT Orchidologi

Cocokkanlah jawaban saudara dengan kunci jawaban test formatif 1 yang terdapat di

bagian akhir buku petunjuk praktikum ini. Hitunglah jawaban anda yang benar,

kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara

terhadap materi praktikum ini.

Rumus :

Arti tingkat penguasaan yang saudara capai :

90 % - 100 % : baik sekali

80 % - 89 % : baik

70 % - 79 % : cukup

Apabila tingkat penguasaan saudara mencapai 80% ke atas, Bagus ! Anda cukup

memahami kegiatan praktikum tersebut. Anda dapat meneruskan ke giatan praktikum

selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan saudara masih di bawah 80 % saudara harus

mengulangi materi kegiatan praktikum tersebut, terutama bagian yang belum saudara

kuasa.

25

Page 30: DIKTAT Orchidologi

Pelaksanaan Praktikum

Alat, bahan dan cara kerja

Alat: - Buku gambar

- Pensil

- Loupe

Bahan: - Bunga anggrek Dendrodium atau anggrek lain

- Buah anggrek

Cara Kerja:

1. Ambil bunga anggrek

Gambar bagian-bagian bunga yang meliputi sepala, petala, labelum dan

gynostemium. Perhatikan bentuk labilumnya. Perjelas pengamatan anda dengan

menggunakan loupe. Perhatikan tangkai bunga , apakah terpilin?

2. Buka operkulum pada gynostemium, ambil polinianya. Gambar polinia dan

stipesnya. Amati dengan menggunakan loupe bagian clinandrium, lubang putik

(stigma) dan rostelumnya.

3. Ambil buah anggrek, gambar dan perhatikan rusuk-rusuknya.

Catatan: Semua gambar dilengkapi dengan keterangan!

26

Page 31: DIKTAT Orchidologi

Acara Praktikum 2 : PENYILANGAN ANGGREK

Pendahuluan

Pada proses penyilangan baik yang menghilang sendiri atau antar jenis

anggrek melibatkan bagian bunga jantan dan betina, pada dasarnya penyilangan

merupakan penyatuan benang sari dengan serbuk sari yang selanjutnya akan

berkembang menjadi buah yang didalamnya berisi biji. Biji inilah sebagai alat

untuk melanjutkan keturunan atau sering disebut perbanykana secara generatif.

Dari perbanyakan generatif ini akan diperoleh keturunan yang sangat variatif.

Tujuan /Kompetensi

Setelah melakukan praktikum penyilangan anggrek mahasiswa,

diharapkan dapat menyilangkan bunga anggrek dengan kaidah-kaidah yang benar

sehingga didapatkan keturunan yang baik seperti yang diharapkan.

Teori

Maksud persilangan adalah perkawinan antar jenis anggrek yang berbeda

sehingga mendapat varietas baru yang variatif. Tujuan persilangan anggrek

adalah untuk mengumpulkan dua sifat baik dari dua jenis anggrek untuk

mendapatkan kombinasi warna, bentuk, ukuran atau jumlah bunga yang kita

inginkan serta untuk meningkatkan kualitas tanaman anggrek yang diperoleh.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyilangan anggrek antara lain :

1. pemillihan induk yang sehat

2. rajin berbunga

3. warna, bentuk bunga yang indah

4. ukuran bungan yang besar

5. jumlah bunga/tangkainya banyak dan panjang

6. bunganya tahan lama

7. sebagai induk betina pilih induk yang mempunyai bunga kuat, tidak cepat

layu/gugur

8. pilih kuntum yang masih segar/telah membuka penuh

27

Page 32: DIKTAT Orchidologi

9. sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman

Gambar 1 : Cara penyilangan anggrek

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman saudara mengenai materi di atas silahkan anda

kerjakan latihan berikut ini !

1. Mengapa penyilangan dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman ?

2. Mengapa induk betina harus dipilih yang benar-benar prima ?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab latihan ini lihat kembali materi kegiatan praktikum penyilangan

dan materi kuliah serta asistensi praktikum.

Rangkuman

Penyilangan anggrek merupakan perkawinan antar jenis anggrek untuk

memperoleh varietas baru dengan berbagai variasi perlu memperhatikan segala

faktor-faktor yang mendukung sehingga akan dihasilkan variasi seperti yang

diharapkan.

Tes Formatif 2

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang

disediakan.

1. Penyilangan anggrek dilakukan pada kondisi bunga....

28

Page 33: DIKTAT Orchidologi

A. Masih kuncup

B. Setelah mekar sempurna

C. Setelah bunga mendekati layu

D. Pada saat bunga baru mekar

2. Penyilangan sebaiknya dilakukan pada...

A. Sore

A. Pagi

B. Siang

C. Malam

3. Penyilangan harus memperhatikan faktor-faktor tertentu dengan tujuan...

A. Mudah dilakukan

B. Untuk menghasilkan hasil yang maksimal

C. Variasi yang duharapkan

D. Semua salah

Cocokkanlah jawaban saudara dengan kunci jawaban test formatif 2 (penyilangan

anggrek) yang terdapat di bagian akhir buku petunjuk praktikum ini. Hitunglah

jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi praktikum ini.

Rumus :

Arti tingkat penguasaan yang saudara capai :

90 % - 100 % : baik sekali

80 % - 89 % : baik

70 % - 79 % : cukup

< 70 % : kurang

Apabila tingkat penguasaan saudara mencapai 80 % ke atas, Bagus ! Anda cukup

memahami kegiatan praktikum tersebut. Anda dapat meneruskan ke praktikum

29

Page 34: DIKTAT Orchidologi

selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan saudar masih di bawah 80 % saudara

harus mengulangi materi kegiatan praktikum tersebut, terutama bagian yang

belum saudara kuasai.

Pelaksanaan Praktikum

Alat, Bahan, dan Cara Kerja

30

Page 35: DIKTAT Orchidologi

Alat :

tusuk gigi

kertas putih

kertas label

karet/tali

Bahan

2 jenis tanaman anggrek yang berbeda tapi sama –sama

monopodial atau sama-sama simpodial

Sprayer

Air

Cara Kerja

1. Siapkan 2 pot tanaman anggrek yang sudah mekar penuh semuanya

2. Sediakan selembar kertas putih dan sebatang tusuk gigi

3. Buka kap polonia yang terdapat pada ujung column di dalamnya akan

terlihat polonia yang berwarna kuning

4. Basahi ujung tusuk gigi dengan cairan yang ada di dalam lubang kepala

putik dengan aquades

5. Ambil dengan hati-hati polonia, pegang kertas putih di bawah bunga yang

mau diambil polonia yang memungkinkan jatuh pada saat pengambilan

6. Polonia kemudian dimasukkan ke dalam lubang kepala putik

7. Beri label yang diikatkan pada tangkai bunga yang berisi catatan tanggal

penyerbukan dan nama bunga jantan dan betina yang diambil polonianya

warna dari masing-masing bunga tersebut.

8. Bunga yang telah diserbuki akan layu, ada yang layu pada keesokan

harinya, ada juga layu sesudah beberapa hari. Ovari (bakal buah) yang

terdapat pada pangkal bunga akan tampak membengkak dan selanjutnya akan

berkembang menjadi buah.

Acara praktikum 3 : PERBANYAKAN VEGETATIF

Pendahuluan

31

Page 36: DIKTAT Orchidologi

Perbanyakan vegetatif merupakan cara untuk mendapatkan tanaman yang

sama seperti induknya, tujuan untuk memperoleh keunggulan tanaman.

Perbanyakan vegetatif disesuaikan dengan cara pertunbuhannya monopodial atau

sympodial. Monopodial maksudnya tanaman hanya mempunyai satu sumbu

utama artinya pertumbuhan batangnya tidak terbatas, contohnya Vanda, Archnis,

Ascocenda dan lain-lain. Sedang sympodial pertumbuhan ujung batangnya

terbatas, misal Cattleya, Dendrodium, Oncidium dan lain-lain

Tujuan /Kompetensi

Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat melakukan

perbanyakan vegetatif dengan benar sesuai dengan pola pertumbuhan jenis

anggrek sehingga diperoleh keturunan yang sama dengan induknya.

Teori

Perbanyakan vegetatif merupakan cara perbanyakan dengan menggunakan

bagian vegetatif tanaman sehingga akan menghasilkan tanaman yang sama persis

dengan induknya. Perlu diingat bahwa dengan perbanyakan vegetatif pada

anggrek harus disesuaikan dengan pola pertumbuhaannya. Pada anggrek

monopodial diperbanyak dengan stek batang, sedangkan anggrek sympodial dapat

diperbanyak di spilt dan dengan keiki. Dalam perbanyakan vegetatif perlu

diperhatikan adalah bagaimana kondisi tanamannya, sehat apa tidak,

kesuburannya, jumlah rumpun apa sudah penuh dalam pot atau tidak ini pada

jenis sympodial.. pada monopodial sama juga kesehatannya, kesuburannya serta

tinggi batangnya. Sedang yang menggunakan keiki baik pada Dendrodium

maupun Phalenopsis harus diperhatikan apakah akarnya sudah tumbuh banyak

atau tidak, karena hal ini akan mendukung keberhasilan setelah ditanam.

32

Page 37: DIKTAT Orchidologi

Gambar 1 : Cara split anggrek sympodial

Gambar 2 : Cara stek anggrek monopodial

33

Page 38: DIKTAT Orchidologi

Gambar 3 : Cara perbanyakan dengan Keiki Dendrobium

34

Page 39: DIKTAT Orchidologi

Gambar 4 : Cara perbanyakan dengan Keiki Phalaenopsi

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman saudara menguasai teori di atas silahkan

kerjakan latihan berikut ini:

1. Apa perbadaan anggrek monopodial dan sympodial?

2. Sebutkan cara perbanykan vegetatif pada anggrek!

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab latihan ini lihat materi dalam teori pada pedoman

praktikum tentang cara perbanyakan anggrek dengan cara vegetatif.

Rangkuman

Perbanyakan vegetatif anggrek dilakukan dengan menggunakan bagian

tanaman sesuai dengan pola pertumbuhannya yaitu dengan cara stek, split, dan

keiki.

Tes Formatif 3

Pilih salah satu jawaban yang benar dari jawaban yang tersedia

1. Pada anggrek Dendrodium bisa dilakukan perbanyakan vegetatif dengan

cara...

A. Split

A. Keike

B. Stek

C. Split dan keiki

2. Contoh anggrek monopodial adalah....

A. Oucidium

B. Dendrodium

35

Page 40: DIKTAT Orchidologi

C. Cattleya

D. Phalinopsis

3. Pada anggrek monopodial diperbanyak dengan cara...

A. Stek

B. Split

C. Keiki

D. Split dan keiki

Cocokkanlah jawaban saudara dengan kunci jawaban test formatif 3 (perbanyakan

vegetatif ) yang terdapat di bagian akhir buku petunjuk praktikum ini. Hitunglah

jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi praktikum ini.

Rumus :

Arti tingkat penguasaan yang saudara capai :

90 % - 100 % : baik sekali

80 % - 89 % : baik

70 % - 79 % : cukup

< 70 % : kurang

Apabila tingkat penguasaan saudara mencapai 80 % ke atas, Bagus ! Anda cukup

memahami kegiatan praktikum tersebut. Anda dapat meneruskan ke praktikum

selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan saudar masih di bawah 80 % saudara

harus mengulangi materi kegiatan praktikum tersebut, terutama bagian yang

belum saudara kuasai.

36

Page 41: DIKTAT Orchidologi

Pelaksanaan Praktikum

Alat, Bahan Dan Cara Kerja

Alat

Pot

Kawat

Tali pengait

Gunting stek

Pisau

Bahan

37

Page 42: DIKTAT Orchidologi

Anggrek vanda (monopodial)

Anggrek Dendrodium

Keiki Dendrodium maupun Phalenopsis

Media

Pupuk

Fungisida

Cara kerja untuk anggrek sympodial:

1. Siapkan anggrek Cattelya yang sudah penuh seingga perlu atau bisa

direpotting.

2. Keluarkan tanaman dari pot secara hati-hati.

3. Akar yang tua dan tidak aktif dipotong sehingga tinggal rizoma dan sisakan

akar yang aktif.

4. Tanaman dipotong-potong masing-masing tiga batang (bulb) satu sama lain

berhubungan.

5. Tanam pada pot yang telah disediakan, bulb yang paling tua hendaknya

diletakkan di bagian tepi pot, untuk menopang bulb digunakan kawat untuk

mengait agar tanaman tidak roboh, dan tempatkan pada tempat yang teduh.

Untuk anggrek monopodial:

1. Siapkan anggek vanda yang tingginya ± 76 cm – 100 cm.

2. Potong dari bagian batang 30-45 cm dan paling tidak ada akarnya satu buah.

3. Setelah dipotong, bekas potongan dicelupkan pada larutan fungisida untuk

menghindari pertumbuhan jamur. Selama tiga menit

4. Ditanam pada pot yang telah diisi media, tempatkan pada tempat yang teduh.

Untuk perbanyakan dengan keiki:

1. Siapkan keiki bisa dari Dendrodium maupun Phalenopsis.

2. Potong keiki yang telah berakar banyak, setelah dipotong dimasukkan

dalam larutan fungisida selama tiga menit.

3. Kemudian setelah kering angin tanam dalam pot yang telah diisi dengan

media.

38

Page 43: DIKTAT Orchidologi

4. Tempatkan pada tempat yang teduh tidak kena hujan.

Acara Praktikum 4 : KULTUR IN VITRO ANGGREK

Kultur in vitro merupakan salah satu teknik pembiakan anggrek yang

bukan secara konvensional. Teknik ini didasarkan pada suatu teori sel yang

dikemukakan oleh Scheleiden dan Schwann pada tahun 1938, bahwa tumbuhan

dalam hal susunannya mempunyai persamaan pokok, yaitu terdiridari sel-sel. Sel-

sel tumbuhan tersebut berbeda dengan sel-sel pada hewan, yakni mampu

mengadakan aktivitas hidup seperti metabolisme, tumbuh dan berkembang biak.

Hasil multiplikasi atau perbanyakan sel tumbuhan mampu untuk mengadakan

perkembangan (selain mampu mengadakan pembelahan sel, pertumbuhan, juga

differensiasi membentuk organ).

39

Page 44: DIKTAT Orchidologi

Hal ini dapat dikatakan bahwa setiap tumbuhan mampu membentuk

tumbuhan baru yang dikenal dengan “totipotensi” Morel (1984) menduga bahwa

dari satu jaringan meristem yang ditumbuhkan mampu dihasilkan kira-kira 4 juta

anak-anak tanaman dalam waktu satu tahun. Anak-anak tanaman yang dihasilkan

akan mampu berbunga satu tahun lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak

tanaman dari biji (Scully,1967).

Menurut Sagawa (1976) beberapa keuntungan dapat diperolah dengan

menggunakan kultur in vitro tersebut antara lain merupakan perbanyakan yang

cepat dan efisien, mempernudah seleksi mutan, menghindari sterilitas yang

menghambat program hibridisasi, menghasilkan tanaman bebas patogen dan

sebagai pelestarian plasma nutfah.

Dalam penerapannya, bahan yang dapat digunakan sebagai eksplan

adalah :

1. Generatif (biji) dikenal dengan seed culture

2. Vegetatif (jaringan) dikenal dengan tissue culture.

A. KULTUR BIJI ( SEED CUTURE)

Pendahuluan

Biji anggrek merupakan organ tumbuhan yang memang disiapkan untuk

tumbuh menjadi tanaman lengkap. Berbeda dengan biji-biji tanaman lain, biji

anggrek tidak mempunyai lembaga atau tunas, yang tampak pada biji anggrek

adalah protocorm . Protocorm berupa sel pada anggrek dimana akar, tunas, dan

batangnya tidak dapat dibedakan, dan hanya merupakan jaringan, tetapi dapat

tumbuh sebagai kecambah. Biji anggrek umumnya sangat kecil dan tidak

mempunyai cadangan makanan atau endosperm (Solvia dan Sutater,1977),

sehingga untuk dapat berkecambah secara alami sangat sulit, tanpa bantuan

40

Page 45: DIKTAT Orchidologi

mikorisa atau jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut (Widiastoety dan

Bahar, 1995 ; Darmono, 2004).

Untuk meningkatkan jumlah biji anggrek yang mampu berkecambah,

maka penebaran biji anggrek harus dilakukan secara aseptis dalam botol kultur

(secara in vitro) melalui kultur embryo (kultur biji/seed culture). Media untuk

menanam biji anggrek biasanya menggunakan media Vacin dan Went atau

media Knudson C. Media-media tersebut dilangkapi dengan senyawa-senyawa

anorganik, senyawa-senyawa organik, sumber energi, zat pemacu tumbuh ,

vitamin, serta arang aktif (chorcoal).

Tujuan/Kompetensi

Setelah menyelesaikan acara praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Membedakan biji anggrek yang isi dengan biji anggrek yang kosong,

menggunakan mikroskop.

2. Menumbuhkan biji-biji anggrek hasil penyilangan

3. Menyiapkan media untuk menumbuhkan biji anggrek.

4. Menyeterilkan biji-biji anggrek yang akan ditanam.

5. Membuat bibit anggrek dalam botol kultur (bibit botolan).

Teori

Media yang umum untuk menumbuhkan biji-biji anggrek adalah media

Vacin dan Went atau media Knudson C. Komposisi media terdiri dari senyawa-

senyawa anorganik dalam bentuk garam-garam(unsur hara), senyawa-senyawa

organik kompleks berupa bahan-bahan alami seperti air kelapa, ekstrak tomat,

ekstrak pisang, ekstrak kentang dan lain sebagainya, sumber energi dalam bentuk

gula seperti sukrosa, zat pemacu tumbuh (hormon tumbuh), bahan pemadat seperti

agar-agar (agar-agar batangan, agar -agar serbuk), serta arang aktif (chorcoal).

Usahakan pH media untuk berbagai jenis anggrek adalah pH = 5,2,

kecuali jenis Phalaenopsis pH = 5,5. Bila pH lebih besar dari 5,2 perlu

diturunkan dengan asam HCl (0,1 N), tetapi bila pH lebih rendah dari 5,2, maka

perlu dinaikkan dengan menambahkan NaOH (0,1 N).

41

Page 46: DIKTAT Orchidologi

Untuk mempernudah pembuatan media , biasanya dibuat larutan baku

(stock solution) yang disimpan dalam lemari es (refrigerator) sebelum digunakan.

Pembuatan larutan baku ini bertujuan untuk menghindari kesalahan penggunaan

serta memberikan ketelitian lebih tinggi bagi unsur-unsur yang digunakan dalam

jumlah relatif sedikit.

Resep Media Vacin & Went

Bahan Jumlah (mg/lt)

Ca3(PO4)2 ................................................................................ 200

KNO3 ...................................................................................... 525

KH2.PO4................................................................................ 250

MgSO4.7H2O ........................................................................ 250

(NH4)2SO4............................................................................. 500

Fe- tartrat ............................................................................... 28

MnSO4.7H2O ........................................................................ 7,5

Gula ........................................................................................ 20.000

Agar-agar ............................................................................... 8.000

Air (akuadest) ........................................................................ 850

Air kelapa muda ..................................................................... 150

Resep media Knudson C.

Bahan Jumlah (mg/lt)

Ca (NO3)2.H2O ....................................................................... 1.000

KH2PO4 ................................................................................ 250

MgSO4.7H2O ........................................................................ 250

(NH4)2SO4 ............................................................................ 250

FeSO4.4H2O ......................................................................... 250

MnSO4 ................................................................................... 7,6

pH .......................................................................................... 5,2

Sukrosa .................................................................................. 20.000

Agar-agar ............................................................................... 15 – 17,5

Air (akuadest) ........................................................................ 1.000 cc

42

Page 47: DIKTAT Orchidologi

Cara Pembuatan Media Kultur

Sebaiknya dibuat terlebih dahulu larutan stok, supaya media tidak mudah

rusak, tidak terlalu banyak atau terlalu kurang, tepat konsentrasinya dan dipisah-

pisahkan. Misal stok hara makro, stok hara mikro, stok vitamin, stok hormon, stok

zat besi. Bila akan dibuat media ,baru diukur sesuai kebutuhan kemudian

dicampur sampai rata, baru diukur pH medianya sesuai kebutuhan dengan

menggunakan pH meter. Selanjutnya ditambahkan agar-agar dan kemudian

dipanaskan sampai agar-agar hancur benar sambil diaduk- aduk di atas magnetik

stirrer. Kemudian dimasukkan dalam botol-botol yang telah disiapkan, baru

disterilisasi menggunakan autoclaf sampai 110o C selama 20 menit. Selain dengan

autoclaf, bisa juga digunakan dandang untuk menanak nasi. Setelah sterilisasi

selesai,botol diangkat diletakakan di tempat yang bersih. Cara meletakkan botol

dengan posisi miring, hingga alas makanan setinggi 0,5 – 2/3 tinggi botol diukur

dari alas sampai ke leher botol. Setelah sterilisasi selesai media ditunggu 5 – 7

hari, sebelum dipakai untuk menyebar biji, ini dengan maksud untuk mengetahui

sterilisasi itu sudah sempurna atau belum. Jika sterilisasi kurang sempurna ,maka

akan terjadi infeksi dalam waktu seminggu itu, hingga alas makanan ini tidak

dapat dipakai untuk menyebar biji.

Cara Sterilisasi Biji-biji Anggrek

Cara sterilisasi biji dari buah anggrek yang belum pecah.

a. Buah anggrek yang telah cukup umur untuk ditanam (tergantung dari jenis

anggreknya) di potong dari induknya, kemudian dibersihkan dari sisa-sisa

korola yang telah kering serta kotoran-kotoran yang sekiranya/diduga

mengandung penyakit menggunakan cutter yang tajam dan bersih (steril).

b. Masukkan dalam botol yang telah disterikan, kemudian tambahkan larutan

HgCl 0,1 % sambil digojog selama 10 menit , kemudian diulang dalam

larutan alkohol 70% selama 5 menit. Selanjutnya bilas dengan akuadest steril

dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Semua kegiatan sterilisasi ini

43

Page 48: DIKTAT Orchidologi

dilakukan dalam laminar air flow cabinet.

Cara sterilisasi biji dari buah anggrek yang telah pecah

1. Buah anggrek yang sudah pecah dikeluarkan biji-bijinya dari buah dan

dimasukkan dalam botol yang steril.

2. Sterilisasi pertama untuk biji yang telah pecah menggunakan larutan clorox

10% selama 5 menit sambil digojog , kemudian didiamkan hingga biji-biji

mengendap. Biji yang semula berwarna kuning atau coklat, setalah digojog

selama 5 menit akan berubah warnanya menjadi kehijau-hijauan.

3. Sterilisasi ke dua menggunakan larutan clorox 5% selama 5 menit, juga

sambil digojog.

4. Selanjutnya dicuci dengan akuades steril sebanyak tiga kali.

Catatan:

Biji-biji yang telah dicuci karena ringan, kadang-kadang akan kelihatan

mengapung di atas , tetapi kadang-kadang ada yang mengendap di bawah.Pada

waktu menuang larutan clorox atau akuades ada kesukaran dalam hal ini karena

biji yang ringan tersebut akan hanyut bersama cairan tadi. Maka cara yang mudah

untuk menuang cairan tersebut dengan membalikkan botol (tutup di bawah), tutup

dibuka sedikit demi sedikit, sehingga air akan keluar secara perlahan-lahan, dan

biji-biji akan menempel pada dinding botol. Semua kegiatan ini dilakukan di

dalam Laminar Air Flow Cabinet.

Cara Menanam Biji

1. Botol-botol yang telah berisi alas makanan dan telah disterilkan, jika tidak

terjadi infeksi setelah 5 atau 6 hari dapat digunakan untuk menyebar biji

anggrek.

2. Potong bagian ujung dan pangkal buah yang belum pecah sedikit saja

menggunakan scalpel steril dan tajam usahakan agar buah tetap utuh, baru

kemudian dibelah menjadi dua secara membujur.

3. Buah yang telah dibelah menjadi dua dibuka secara membujur, sehingga

dapat diletakan telentang dan kelihatan biji-bijinya.

44

Page 49: DIKTAT Orchidologi

4. Ambil biji-biji anggrek menggunakan jarum ose steril, kemudian letakkan

biji-biji tersebut di atas permukaan media agar secara hati-hati.

5. Ambil sedikit demi sedikit biji-biji angrek dan taburkan secar merata di atas

media yang telah disiapkan.

6. Tutup kembali botol-botol yang telah ditaburi biji-biji angrek dan letakkan

dalam rak inkubasi dengan mengatur suhu ruangan serta pencahayaan yang

dapat merangsang perkecambahan biji anggrek

7. Bila biji-biji telah lepas , setelah sterilasasi selasai dan dicuci tambahkan

sedikit akuades steril untuk mempermudah dalam penaburan biji-biji tersebut.

Disini penaburan biji-biji menggunakan pipet yang telah disterilkan.

8. Setelah beberapa minggu biji-biji tersebut akan tumbuh menjadi protocorm.

Selanjutnya biji akan bertunas, berakar, kemudian menjadi anak tanaman

anggrek (seedling).

Subkultur Seedling

Subkultur (transfer) seedling merupakan cara memindahakan kultur ke

dalam media baru. Protocorm yang telah tumbuh di dalam botol kultur

dipindahkan ke dalam botol yang berisi media baru. Subkultur ini sebaiknya

dilakukan setiap 4 - 8 minggu sekali, dengan tujuan :

1. Memperpanjang pertumbuhan planlet agar semakin besar dan berjumlah

banyak.

2. Memberikan pertumbuhan planlet yang semakin baik dalam persediaaan nu-

trisi dan dalam hal persaingan mengambil nutrisi.

3. Dengan demikian plenlet dapat tumbuh dengan sempurna.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda terhadap materi praktikum yang

akan dilakukan, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini :

1. Apa perbedaan antara biji anggrek dengan biji-biji dari tanaman lainnya?

2. Mengapa biji anggrek harus disebar secara in vitro ?

3. Sebutkan macam media yang umum digunakan untuk menumbuhkan biji-biji

anggrek !

45

Page 50: DIKTAT Orchidologi

4. Sebutkan 5 (lima) macam syarat yang harus dipenuhi sebagai media kultur

biji!

5. Apa kegunaan melakukan subkultur ?

Petunjuk Jawaban Latihan

a. Lihat kembali uraian tentang praktikun kultur embryo (kultur biji)

b. Baca kembali uraian tentang media kultur biji beserta syarat-syaratnya.

c. Baca kembali urian tentang subkultur.

Rangkuman

Biji anggrek tidak memppunyai lembaga (tunas) untuk tumbuh, yang

tampak pada biji anggrek adalah protocorm,yaitu sel pada anggrek dimana akar,

tunas dan batangnya tidak dapat dibedakan. Protocorm dapat tumbuh sebagai

kecambah. Selaian itu biji anggrek tidak mempunyai cadangan makanan

(endosperm).

Sehingga untuk menumbuhkan biji-biji anggrek dibutuhkan media yang

lengkap dan steril, jadi pengembangannya karus secara in vitro. Media harus

mengandung unsur-unsur hara (makro & mikro), sumber energi dalam bentuk

gula seperti sukrosa, persenyawaan organik komplek berupa bahan-bahan alami

seperti air kelapa, ekstrak tomat, ekstrak pisang dan ekstrak kentang, zat pemacu

tumbuh (hormon tumbuh), serta bahan pemadat seperti agar-agar (agar batangan

atau serbuk), serta arang aktif (chrcoal).

Jenis media yang umum dignakan untuk menanam biji-bii anggrek

adalah media Vacin & Went serta media Knudson C.

KULTUR JARINGAN (TISSUE CULTURE) ANGGREK

Kultur jariangan (Tissue Culture) merupakan cara yang tepat untuk

mendapatkan bibit anggrek secar cepat dalam jumlah banyak. Jaringan tanaman

anggrek yang dapat digunakan sebagi eksplan antara lain :

1. Meristem pucuk/meristem apikal atau meristem lateral.

46

Page 51: DIKTAT Orchidologi

2. Meristem akar

3. Jaringan muda ( daun, tangkai bunga muda dan bunga muda/inflorescensia)

4. Jaringan dewasa atau tangkai bunga.

Kultur Meristem Pucuk dan Meristem Lateral

Tunas pucuk atau tunas lateral merupakan jaringan meristem, dan

merupakan organ pertumbuhan anggrek, sehingga eksplan tunas pucuk/lateral

hanya memerlukan energi untuk terus tumbuh. Sel organ pucuk sudah mengarah

pertumbuhan pucuk dan sel organ lateral mengarah kepertumbuhan lateral.

Bahan yang dipergunakan stek pucuk atau ujung tanaman berukuran 15-

25 cm untuk anggrek tipe monopodial dan tunas anakan (keiki) berukuran 5-10

cm untuk anggrek tipe simpodial. Sebelum disterilisasi semua helaian daun

dibuka, kecuali daun primodia terakhir.

Gambar 3. Anggrek tipe monopodial (pucuk muda)

47

Page 52: DIKTAT Orchidologi

Gambar 4. Anggrek tipe simpodial

Kultur Meristem Akar

Sel-sel jaringan meristem akar pada dasarnya berfungsi untuk

pertumbuhan akar. Adanya sifat pertumbuhan tersebut, maka akar akan

menghambat pertumbuhan embrio somatik yang akan berkembang menjadi

tumbuhan baru. Oleh sebab itu untuk kultur meristem akar tanaman yang sudah

dewasa diperlukan komposisi hormon yanag kuat dan tepat untuk mendorong

terbentuknya embrio somatik.

Menurut Gunawan (1987) untuk kultur meristem akar sebaiknya eksplan

diambil dari seedling tanaman induk yang sudah terseleksi (dari botol kultur). Hal

ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi dan tidak perlu disterilkan dulu,

cukup dicuci dengan akuadest steril beberapa kali.

Pada kultur meristem akar dapat dibagi menjadi beberapa tahap :

Mengecambahkan biji secara aseptis

Inisiasi kultur akar

Subkultur dan pemantapan klon

Kultur Jaringan Muda

Jaringan muda pada tanaman anggrek dapat berupa daun muda, tangkai

bunga muda atau bunga muda. Pada metode ini sel-sel yang akan digunakan

sebagai eksplan berdeferensiasi sesuai dengan fungsinya, walaupun belum

mengalami penebalan-penebalan dindingnya. Berbeda dengan meristem yang sel-

selnya masih sangat muda dan belum terdeferensiasi, tetapi fisiologisnya

terpengaruh oleh fisiologis induknya.

48

Page 53: DIKTAT Orchidologi

Gambar 6. Cara pengambilan jaringan muda

Jika eksplan yang digunakan jaringan muda, maka perlu penambahan

hormon yang kuat dan tepat untuk menghilangkan pengaruh fisiologis dan

mendobrak diferensiasi sel untuk membentuk embrio somatik, sehingga eksplan

dapat tumbuh menjadi tanaman muda yang baru.

Beberapa keuntungan penggunaan daun muda sebagai eksplan adalah :

Mudah didapat dari tanaman seedling

Cara pengambilannya mudah.

Tidak perlu sterilisasi bahan yang lama dan menyebabkan kematian jaringan.

Jumlah daun dalam tanaman banyak.

Tanaman masih dapat tumbuh dengan baik.

Hasil percobaan Soemario (1978) kultur daun muda akan tumbuh dengan

baik jika ditanam pada media Vacin & Went yang telah dimodifikasi dengan

unsur-unsur hara mikro, glycin, hormon tumbuh dan air kelapa. Bahan eksplan

diambil dari seedling, yakni ujung daun ke 2,3, dan 4 sepanjang kurang lebih 1

cm.

Tangkai bunga dan bunga muda juga dapat digunakan sebagai

eksplan.Eksplan yang digunakan berasal dari inflorescensia sepanjang kurang

lebih 6 cm, kemudian disterilkan. Setelah disterilkan pembungkus bunga

(bracteola) dilepas, kemudian dipotong-potong dan selanjutnya calon bunga

ditanam.

49

Page 54: DIKTAT Orchidologi

Kultur Jaringan Dewasa

Kultur dari jaringan yang telah dewasa atau jaringan telah tua sangatlah

sulit, karena banyak faktor penghambatnya, misal sel-selnya telah terdeferensiasi

penuh sesuai dengan fungsinya secara optimal, telah terjadi penebalan dinding

selnya, dan terjadi akumulasi hasil metabolisme sekunder dalam sel, sehingga

daya viabilitas atau bertunas sudah menurun, dan fungsi komponen-komponen sel

sudah tidak optimal (Sandra, 2003)

Kenyataan-kenyataan tersebut sangat menghambat pembentukan embrio

somatik dari eksplan tersebut. Untuk memacu pembentukan embrio somatik

tersebut harus melalui tahapan-tahapan tertentu, memerlukan kelengkapan

komposisi vitamin, hormon yang tepat serta penambahan bahan organik.

Eksplan jaringan dewasa yang sering digunakan adalah daun, akar, pollen,

serta tangkai bunga (Phlaenopsis). Cara penanaman daun dan akar dari tanaman

dewasa hampir sama dengan eksplan jaringan muda.

Untuk pollen (benang sari) media yang digunakan adalah media Vacin dan

Went padat yang telah dimodifikasi dengan asam borium dan thiamin. Sedangkan

untuk media subkultur digunakan media Vacin dan Went yang ditambah unsur

mikro, kinetin, dan IAA.

Pada kultur tangkai bunga Phalaenopsis, tujuannya untuk mendapat

anakan yang sifatnya sama dengan induknya. Maka tunas yang terdapat pada

tangkai bunga Phalaenopsis dapat digunakan sebagai eksplan. Cara

pengambilannya seperti pada gambar 7.

Gambar 7. Tangkai bunga Phalaenopsis

50

Page 55: DIKTAT Orchidologi

Rangkuman

Kultur in vitro berdasarkan teori sel yang dikemukakan Schleiden dan

Schwan yang dikenal dengan totipotensi. Dalam penerapannya bahan yang dapat

digunakan sebagai eksplan adalah : bagian generatif ( dari biji) dan bagian

vegetatif (jaringan, organ, baik yang muda maupun dewasa)

Beberapa keuntungan menggunakan kultur In vitro untuk perbanyakan

tanaman antara lain : a. mendapakan bibit secara cepat dalam jumlah banyak; b.

tanaman bebas patogen; c. tidak memerlukan tempat yang luas; d. tanaman yang

dihasilkan akan berbunga labih awal 1 tahun dari pada tanaman yang berasal dari

biji.

Untuk sterilisasi alat dan media diperlukan tekanan 15 – 17,5 p.s.i.(pound

per square inch), dengan suhu 121o C, dan masing-masing memerlukan waktu 30

menit untuk alat dan 20 menit untuk media.Pembuatan media perlu dibuat terlebih

dahulu larutan stok-stok antara lain stok hara mikro, stok hara makro, zat besi,

hormon, dan vitamin Pembuatan stok terlebih dahulu bertujuan untuk mengindari

kelebihan konsentrasi, terutama bagi senyawa-senyawa yang memerlukan

konsentrasi sangat kecil.

Bahan eksplan dapat berupa jaringan meristem apikal/pucuk, meristem

lateral, sedangkan jaringan muda dapat berupa ujung akar, daun tangkai bunga

muda tau bunga muda (inflorescensia), dan jaringan dewasa berupa daun,

akar,pollen, dan tangkai bunga Phalaenopsis.Jaringan muda berbeda dengan

meristem, kerena sel-selnya masih sangat muda dan belum terdifferensiasi, tetapi

fiosiologisnya seperti fisiologis induknya. Maka pada media perlu tanambahan

hormon yang kuat dan tepat untuk menghilangkan pengaruh fisiologis dan

mendobrak differensiasi sel untuk membentuk embryo somatik.

Kultur jaringan dewasa lebih sulit lagi kerena banyak faktor pembatasnya,

yaitu sudah terdifferensiasi secara optimal, telah terjadi penebalan dinding sel,

terjadi perubahan komponen-komponen sel, terjadi akumulasi hasil metabolit

sekunder, sehingga daya viabilitas atau betunas menurun dan fungsi komponen-

komponen sel sudah tidak optimal, maka untuk memacu pembentukan embrio

51

Page 56: DIKTAT Orchidologi

somatik harus melalui tahapan-tahapan tertentu,yakni memerlukan kelengkapan

komposisi vitamin, hormon tumbuh serta penambahan bahan organik.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Praktikum In

Vitro di atas, silahkan kerjakan latihan berikut ini :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Kultur In Vitro?

2. Kultur In Vitro dapat dibagimenjadi berapa golongan? Sebut dan jelaskan

sacara rinci!

3. Apa saja bahan yang dapat digunakan sebagai eksplan dan lengkapi dengan

contoh-contohnya.

4. Bagaimana langkah-langkah pembuatan media kultur In Vitro?

5. Apa kegunaan melakukan sterilisasi?

6. Syarat-syarat apa saja yang harus diperlukan untuk memacu pembentukan

embrio somatik dari kultur jaringan muda dan jaringan dewasa? Masing-mas-

ing dilengapi dengan alasannya!

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab latihan tersebut , lihat kembali dan baca secara seksama

materi kegiatan praktikum Kultur In Vitro Anggrek!

Pelaksanan Praktikum

Alat, Bahan, dan Cara Kerja.

Alat :

1. Autoklaf

2. Laminar Air Flow Cabinet

3. Rak kultur

4. Hot Plate Magnetic Stirer

52

Page 57: DIKTAT Orchidologi

5. pH meter

6. Alat Desekting

7. Timbangan analitik.

8. Botol kultur

9. Cutter, pinset, jarum ose dan pipet.

Bahan -Bahan :

1. Zat-zat kimia untuk membuat media

2. Akuadestilata

3. Alkohol 70%

4. Senyawa untuk sterilisasi (HgCl 0,2 %; Alkohol 70%, chlorox, Pisan)

5. Agar batangan

6. Hormon tumbuh (auksi, sitokinin, dan sebagainya)

7. Vitamin

8. Bahan-bahan orgaik (ekstrak buah-buahan, kentang, dan air kelapa)

9. Glukosa (gula pasir)

Cara kerja :

1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan

2. Buat media sesuai dengan eksplan yang akan ditanam, kemudian sterilkan

dengan autoklaf selama 20 menit.

3. Siapkan eksplan sesuai yang yang diinginkan, kemudian sterilkan dengan

HgCl 0,2% selama 10 menit, kemudian dalam alkohol 70% selama 5 menit

dan selanjutnya dicuci dengan akuades steril 3 kali. Semua ini dilakukan

dalam Laminar Air Flow Cabinet (LAF).

4. Masukkan botol-botol kultur yang akan ditanami dalam L.A.F., dan

sebelumnya botol-botol tersebut disemprot dengan alkohol 70%

5. Ambil eksplan yang telah disterilkan dengan pinset dan masukkan dalam.

Cawan Petri steril yang telah diberi alas dengan kertas saring sambil diguling-

gulingkan agar jaringan tidak basah lagi dengan air bekas cucian.

6. Potong-potong eksplan yang telah kering menggunakan scalpel yang tajam

dan steril, sesuai dengan keinginan anda (tergantung jenis eksplan)

53

Page 58: DIKTAT Orchidologi

7. Tanam potongan eksplan ke dalam media yang telah disediakan, kemudian

botol kultur tutup kembali dengan kertas aluminium. Kencangkan tutup

dengan jalan menekan-tekan bagian mulut botol dan rekatkan dengan rapi

serta ikat dengan karet gelang.

8. Botol-botol kultur yang telah ditanami letakkan pada rak-rak kultur dalam

ruang kultur yang talah dilengkapi dengan A.C dan penerangan lampu Tl.

Untuk memacau pembentukan kalus dari eksplan, botol-botol kulur

ditempatkan dalam ruang gelap (tanpa cahaya).

Tes Formatif 4 :

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa jawaban yang disediakan!

1. Biji anggrek sulit berkecambah secara alami, karena....

A. tidak mempunyai endosperm

B. endospermnya sedikit

C. tidak mempunyai embryo

D. embryonya rudimenter

2. Media tumbuh untuk kultur biji anggrek harus mengandung ….

A. unsur hara makro & mikro

B. senyawa organik alami

C. sumber energi (gula)

D. semua di atas harus ada

3. Media yang umum digunakan untuk kultur anggrek adalah ….

A. White

B. Knodson C

C. Murashige dan Skoog (MS)

D. Lensmeyer dan Skoog (LS)

4. Untuk menyebar biji-biji anggrek yang telah terbuka dengan menggunakan ...

A. pinset

B. skalpel

C. pipet

D. jarum ose

5. Untuk mensterilkan alat-alat dalam kultur In vitro diperlukan waktu.........

A. 30 menit

54

Page 59: DIKTAT Orchidologi

B. 20 menit

C. 45 menit

D. 60 menit

6. Untuk merangsang pembentukan embrio somatik dalam kultur jaringan de-

wasa diperlukan.....

A. agar pemadat

B. senyawa organik

C. senyawa anorganik

D. konposisi hormon dan vitamin yang tepat

7. Jaringan muda yang dapat dijadikan eksplan adalah.....

A. tangkai bunga

B. pseudobulbus

C. rizoma

D. inflorescensia

8. Eksplan dalam kultur meristem akar dapat dibagi menjadi beberapa

tahapan,yaitu.......

A. inisiasi kultur akar

B. mengecambahkan biji

C. subkultur dan pemantapan klon

D. semuanya benar

9. Untuk eksplan yang diambil dari seedling botolan lebih menguntungkan

karena …....

A. sel-selnya sudah sempurna

B. tidak perlu disterilkan

C. sudah terjadi penebalan dinding sel

D. sudah terjadi penimbunan hasil metabolit sekunder.

Cocokkanlah jawaban saudara dengan kunci jawaban test formatif 4 (kultur in

vitro) yang terdapat di bagian akhir buku petunjuk praktikum ini. Hitunglah

jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi praktikum ini.

55

Page 60: DIKTAT Orchidologi

Rumus

Arti tingkat penguasaan yang saudara capai :

90 % - 100 % : baik sekali

80 % - 89 % : baik

70 % - 79 % : cukup

< 70 % : kurang

Apabila tingkat penguasaan saudara mencapai 80 % ke atas, Bagus ! Anda cukup

memahami kegiatan praktikum tersebut. Anda dapat meneruskan ke praktikum

selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan saudar masih di bawah 80 % saudara

harus mengulangi materi kegiatan praktikum tersebut, terutama bagian yang

belum saudara kuasai.

Acara praktikum 5 :AKLIMATISASI ANGGREK

Pendahuluan

Aklimatisasi merupakan salah satu proses yang harus dilalui pada

pembibitan anggrek secara in vitro dalam botol-botol kultur. Proses tersebut

bertujuan untuk mengadaptasikan tanaman baru (hasil kultur) terhadap lingkungan

56

Page 61: DIKTAT Orchidologi

barunya, setelah keluar dari botol. Masa aklimatisasi ini merupakan masa yang

sangat menentukan bagi kehidupan bibit anggrek selanjutnya, sehingga

diperlukan ketelitian yang lebih tinggi. Yakni penggunaan media aklimatisasi

yang baik dan sesuai bagi masing-masing jenis anggrek.

Menurut Haryani dan Sayoko (1993) kenyataan ini disebabkan selama

bibit dalam botol kultur semua kebutuhan makanan (nutrisi) terpenuhi dan dapat

dengan mudah diperoleh, serta semua factor lingkungan dapat dikontrol dan

dioptimalkan. Sedangkan setelah bibit keluar dari botol harus berjuang sendiri

untuk mendapatkan makanan dari media tumbuh yang ada dan terjadi perubahan

kondisi lingkungan yang sangat tajam.

Tujuan/Kompetensi

Setelah melakukan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapakan dapat :

1. Meningkatkan ketrampilan melakan aklimatisasi anggrek.

2. Meningkatkan prosentase keberhasilan bibit anggrek yang jadi (tetap hidup)

samai dapat diperjual belikan

3. Menentukan macam media aklimatisasi yang sesuai untuk masing-masing

jenis anggrek.

Teori

Amggrek yang ditumbuhkan secara in vitro pada umumnya saat

dikeluarkan dari dalam botol kutikulanya masih sangat tipis dan jaringan

pembuluhnya belum berkembang secara sempurna Akibatnya bibit yang baru

keluar dari botol tidak tahan terhadap intensitas cahaya mata hari yang kuat dan

kelembaban udara yang rendah.

Seperti mahluk hidup lainnya, faktor lingkungan yang merupakan

komponen abiotik mempengaruhi kehidupan tanaman anggrek adalah media

tumbuh, udara, air, sinar mata hari, dan temperatur (Gunadi, 1979). Untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek diperlukan ketersediaan unsur

hara. Besarnya unsur hara yang diperlukan tergantung pada umur dan besar

kecilnya tanaman. Selain hal tersebut diperlukan kebutuhan pupuk bagi tanaman

57

Page 62: DIKTAT Orchidologi

anggrek juga dipengaruhi oleh aktivitas tumbuh, macam media, serta jenis

anggreknya (Batchelor, 1981).

Fungsi media tumbuh bagi tanaman anggrek selain sebagai tempet

berpijak tanaman, juga harus bisa berperan sebagai tempat menyimpan unsur hara

serta air yang diperlukan bagi tanaman anggrek. Menurut Widiastoety dan Santi

(1979) media yang sesuai bagi tanaman anggrek harus memenuhi beberapa

persyaratan, yaitu :

1. tidak cepat lapuk

2. tidak menjadi sumber penyakit

3. mempunyai aerasi baik

4. mampu mengikat air dan unsur hara mineral

5. mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan

6. relatif murah harganya

Ciri anggrek (seedling) yang telah siap untuk di aklimatisasikan :

Anggrek monopodial.

Bibit anggrek dari botol yang telah siap diaklimatisasikan dapat

digolongkan menjadi 2 (dua) golongan yang sifat pertumbuhannya sympodial

tidak mengenal masa istirahat (rest period), sedangkan yang bersifat monopodial

mengenal masa istirahat, sehingga trasplantingnya (pindah tanam) harus

didasarkan atas kenyataan adanya masa istirahat itu.

Bagi monopodial saat yang tepat untuk mengeluarkan bibit dari dalam

botol adalah, waktu tanaman memperlihatkan pertumbuhan yang kuat, cepat, dan

segar.

Misal : Quarter terete vanda : akar-akarnya agak besar, panjang lebih kurang 5 cm.

Semi terete vanda : akar-akarnya langsing, panjang lebih kurang 3 cm.

Vada sabuk : tidak memperlihatkan banyak akar

Anggrek Sympodial

Memperlihatkan adanya umbi (bulb), paling tidak umbi kedua.

Misal : Cattleya --- memperlihatkan akar-akar yang panjang dan daunnya lebar-

lebar.

Dendrobium --- akarnya banyak, halus, dan panjang-panjang.

58

Page 63: DIKTAT Orchidologi

Latihan.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum Aklimatisasi

Anggrek, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Aklimatisasi !

2. Sebutkan 5 (lima) macam syarat yang harus dipenuhi untuk dapat

dijadikan media aklimatisasi !

3. Jelaskan ciri-ciri seedling anggrek monopodial dan sympodial yang telah

siap untuk dikeluarkan dari dalam botol!

4. Sebut dan jelaskan secara rinci lingkungan fisik yang menjadi pembatas

dalam proses aklimatisasi !

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab latihan ini lihat kembali materi dalam kegiatan praktikum 5

mengenai “Aklimatisasi Anggrek” secara seksama dan teliti.

Rangkuman

Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian terhadap lingkungan tumbuh

yang baru bagi tanaman yang baru dikeluarkan dari dalam botol kultur. Bibit yang

baru keluar sifatnya masih lemah karena kutikulanya masih sangat tipis dan

jaringan pembuluhnya masih belum berkembang sempurna.

Media aklimatisasi harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

tidak cepat lapuk, tidak menjadi sumber panyakit, mempunyai aerasi baik, mampu

mengikat air dan unsur hara, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan

harganya relatif murah.

Ciri-ciri anggrek yang telah siap untuk dikeluarkan dari dalam botol adalah :

Untuk anggrek yang bersifat Monopodial (Vanda, Phalaenopsis) akar-

akarnya panjang 3-5 cm, daun lebar, tanaman memperlihatkan pertumbuhan

yang kuat, cepat, dan segar.

Sedangkan untuk anggrek yang bersifat Sympodial ( Cattleya, Dendrobium)

paling tidak sudah mempunyai umbi semu (psedobulb), setidaknya umbi

kedua.

59

Page 64: DIKTAT Orchidologi

Tes Formatif 5.

Pilih salah satu jawaban yang saudara anggap paling benar !

1. Tujuan perlu dilakukan aklimatisasi bibit asal dari botolan karena ….

A. mengadaptasikan tanaman

B. menambah unsur hara

C. menambah oksigen

D. menambah cahaya

2. Media aklimatisasi harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain ….

A. tidak menjadi sumber penyakit

B. tidak cepat melapuk

C. mudah menyerap air dan unsur hara

D. semuanya benar

3. Untuk mengeluarkan anggrek sympodial, bibit harus sudah memenuhi

persyaratn ….

A. belum mempunyai pseudobulbus

B. sudah tampak adanya pseudobulbus

C. akarnya besar-besar dan panjang

D. akarnya kecil-kecil tetapi banyak

4. Sebelum ditanam bibit dicelupkan terlebih dahulu dalam larutan ….

A. herbisida

B. akarisida

C. fungisida

D. insektisida

5. Apa manfaat diberikan sterofoum pada dasar pot aklimatisasi ….

A. menghidari penggenangan air di bagian bawah tanaman

B. mangurangi penggunaan media aklimatisasi

C. memudahkan akar menempel

D. menambah unsur hara

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 5 (aklimatisasi

anggrek) yang terdapat dibagian akhir buku petunjuk praktikum ini. Hitunglah

jawaban Anda yang benar. Kumudian gunakan rumus di bawah ini untuk

60

Page 65: DIKTAT Orchidologi

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Kegiatan Praktikum Aklimatisasi

Anggrek

Rumus :

Arti tingkat penguasaan yang saudara capai :

90 % - 100 % : baik sekali

80 % - 89 % : baik

70 % - 79 % : cukup

Apabila tingkat penguasaan saudara mencapai 80% ke atas, Bagus ! Anda cukup

memahami kegiatan praktikum tersebut. Anda dapat meneruskan ke giatan

praktikum selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan saudara masih di bawah 80

% saudara harus mengulangi materi kegiatan praktikum tersebut, terutama bagian

yang belum saudara kuasa.

Pelaksanaan Praktikum

61

Page 66: DIKTAT Orchidologi

Alat, Bahan, dan Cara Kerja

Alat :

1. kawat yang dibekuk ujungnya menyerupai huruf U

2. pinset

3. baskom untuk merendam bibit dalam larutan fungisida

4. batang pengaduk

5. autoklaf

6. spreyer

7. pot plastik ukuran 2,5 inci

8. tray/ tempat meletakkan pot telah ditanami anggrek

9. spidol permanen

10.kertas merang atau koran bekas untuk mengeringkan bibit dari larutan

fungisida

Bahan :

1. steriofom

2. bibit anggrek botolan yang telah siap diaklimatisasikan (sesuai jenis

anggreknya)

3. media aklimatisasi

4. fungisida

5. pupuk majemuk dengan kandungan N tinggi

Cara Kerja

1. Siapkan pot dan tulis nama anggrek yang akan ditanam dengan spidol

permanen.

2. Siapkan steriofom yang telah dipotong kecil-kecil. Masukkan steriofom ke

dalam pot samapi 1/3 bagian pot

3. Larutkan pupuk sesuai aturan penggunaan sebanyak 1 liter, kemudian rendam

media aklimatisasi yang akan digunakan dalam larutan tersebut aduk-aduk

sampai rata, selanjutnya tiriskan.

62

Page 67: DIKTAT Orchidologi

4. Setelah ditiriskan masukkan dalam botol bekas jam dan tutup dengan

aluminium foil, kemudian sterilkan dengan autoklaf selama 30 menit.

5. Setelah steril dinginkan dalam baki plastik, dan bila telah dingin masukkan

dalam pot (hingga setengah bagian pot)

6. Buat larutan fungisida sesuai rekomendasi (1 gram per liter)

7. Keluarkan seedling dari dalam botol dengan cara :

a. Buka tutup botol, isi dengan air yang bersih sambil digojog pelan-pelan

agar media terlepas dari akar bibit.

b. Tarik keluar pelan-pelan menggunakan kawat pengait, tarik bagian

pangkal batang dan usahakan akar yang keluar terlebih dahulu, agar tidak

rusak daun-daunnya.

c. Rendam dalam larutan fungisida yang telah disiapkan selama 5

menit,kemudian tiriskan di atas kertas merang (koran bekas) sampai benar-

benar kering.

d. Setelah kering dari larutan fungisida, tanamlah seedling dengan cara

membalut akar seedling dengan moss atau media yang telah disiapakan.

Usahakan daun dan bulbus tidak tertutup oleh media.

8. Benamkankan seedling dalam pot yang telah diisi dengan steriofom (bagian

bawah) kemudian ditutup lagi dengan media sampai pot penuh sambil

ditekan agar bibit dapat tegak.

9. Sirami seedling dengan sedikit air, dan usahakan daun-daunnya tidak

terkena siraman air.

10. Letakkan pot dalam rak-rak plastik (tray dari platik), kemudian letakkan

seedling-seedling tersebut pada tempat terlindung dari sinar matahari secara

langsung dan usahakan kelembaban relatif udaranya cukup tnggi.

11. Setelah seedling-cukup kuat, ditandai daun dan akarnya tumbuh sempurna,

dapat dipindahkan di para-para yang intensitasnya tinggi dan sirkulasi

udaranya baik.

12. Syarat para-para harus bersih dari hama dan penyakit, denagn cara diberikan

fungisida dan insektisida secara teratur, tiadak terkena air hujan secara

langsung dan terhindar dari tiupan angin yang kencang secara langsung.

63

Page 68: DIKTAT Orchidologi

Siramlah seedling menggunakan sprayer agar perciakn air yang keluar kecil-

kecil dan tidak melukai seedling yang masih lemah.

DAFTAR PUSTAKA

Arditti Y, and R. Emst. 1993. Micropagation of Orchids. Yohn Willey & Sons. Ins. New York.

Batchelor, P.S. 1981. Orchids Culture. Watering Ames Orchid Soc. 50 (8) : 945-952

Comber, J.B. 1990. Orcid of Java. Betham Moxon Trust. Royal Botanis Garden Kew. Richmond Survey. England.

Darmono, D.W. 2004. Menghasilkan Anggrek Silangan. Penerbit Swadaya.

Djauafarer, R. 2003. Phalaenopsis Spesies. Jenis dan Potensi untuk silangan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Dyah Widiastoety D. 2003. Merawat Cattleya. Swadaya. Jakarta.

Edhi Sandra. 2004. Membuat Anggrek Rajin Berbinga. PT. Agro Media. Tangerang.

Gunadi, T. 1979. Anggrek Dari Bibit Hingga Berbunga. PAI Cabang Bandung/Priyangan.

Gunawan ,L.W.1987. teknik Kultur Jaringan, Bogor. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman. Pusat Antar Universitas IPB.

Haryani dan B. Sayoko. 1993. Anggrek Phalaenopsis Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Livy Winata, G. 2005. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta.

Morel, G.M. 1984.Tissue Culture : Anew means of clonal propagation of Dendrobium by means of node culture. Amer. Orchid Soc. Bull. 33 : 473- 478.

Nugroho, N dan H. Sugito. 1996. Pedoman Pelaksanaan Teknik Kultur Jaringan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Redaksi Agromedia. 2006. Cara Tepat Merawat Anggrek. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.

64

Page 69: DIKTAT Orchidologi

Sandra , E. 2003. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. Cetakan ke-6. Agro Media Pustaka.

Sandra, S. 2003. Kultur Jaringan Anggrek. Skala rumah Tangga. Agro Media Pustaka Bogor.

Sagawa ,Y. 1976. Potential of in vitro culture technigues for improvement of hortikultural. 6 : 61 – 66.

Sastrapraja, S. dkk. 1976. Anggrek Indonesia. Lembaga Biologi Nasional LIPI, Bogor.

Setiawan, H. 20005. Usaha Pembesaran Anggrek . Cetakan ke IV. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiawan, H. Dan L. Setiawan.2003.Merawat phalaenopsis. Penebar Swadaya.

Scully,R.M. 1967. Aspect of meristem culture in the Cattleya alliance. Amer. Orchid Soc. Bull. 36 : 103-107.

Soemario , L. 1978. Pengembangbiakan Anggrek Dari Daun. Kumpulan Kertas Kerja Penganggrek Indonesia II Magelang.

Soeryowinoto, S.M. 1983. Merawat Anggrek.. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

Soeryowinoto, S. dan M. Soeryowinoto. 1987. Perbanyakan Vegetatif Pada Anggrek. Penerbit Yayasan Kanisius . Yogyakarta.

Soeryowinoto, M. 1989. Mengenal Anggrek Alam Indonesia. Penebar Swadaya.

Solvia, N. Dan T. Sutater.1997.Bioekologi Tanaman Anggrek Dendrobium. Dalam Anggrek. Balai Penelitian Tanaman Hias P : 1 – 13.

Widiastoety,D dan A.T. Bahar. 1995. Pengaruh Berbagai Sumber dan Kadar Karbohidrat Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Dendrobium. Jurnal Hortikultura 5 (3) 76- 80.

Withner, CL. 1959. The Orchid. Ronald Press Company, New York.

65