Digitasi Peta Secara Otomatis Lewat
-
Upload
kurniawan-edy -
Category
Documents
-
view
127 -
download
10
description
Transcript of Digitasi Peta Secara Otomatis Lewat
Digitasi Peta Secara Otomatis Lewat ArcGIS19 September 2007 — La An
sebelumnya saya mohon maaf buat pak Andy Setiawan. karena tulisannya saya muat disini
tanpa minta ijin terlebih dahulu. saya sebenarnya ga begitu sering bekerja di ArcGIS, saya
lebih sering menggunakan ArcView. hanya untuk analisis dan manipulasi saya sering
menggunakan ArcGIS. oleh karena itu adanya nfo ini sangat menarik buat saya, dan saya
langsung up load disini. Ok inilah tulisan pak Andy Setiwan tersebut
Digitasi Peta Secara Otomatis di Arcgis
Mungkin anda sudah mengenal software digitasi peta secara otomatis
macam RasterVect ataupun Raster2Vector. Sekali lagi, saya mempromosikan piranti
lunak GIS dan mapping tercanggih saat ini; ESRI ArcGIS, untuk melakukan operasi yang
sama, digitasi otomatis tanpa kita kudu klak-klik tanpa henti. Kini, anda bisa menghemat
tenaga dan menghindari jari telunjuk anda menjadi tremor!
Aktifkan ArcMap dari menu Start> All Programs> ArcGIS> ArcMap. Dari View,
tekan Add Data. Pilih file gambar raster yang akan di-scan. Setelah muncul jendela Add
Data, misalnya yang akan dipanggil adalah peta.bmp. jangan langsung di-klik, lalu Add.
dalam hal ini, yang musti kita lakukan adalah dengan klik ganda file peta.bmp hingga kita
bisa ‘masuk’ dalam file raster tersebut, dan menemukan band RGB atau Band_1, 2 dan 3.
Misalnya, yang akan kita pilih adalah Band_1, tinggal klik sekali, lalu tekan Add, atau klik
ganda pada file Band_1. Tidak ada pengaruh signifikan untuk kita pilih band 1, 2 atau 3.
singkatnya, semua sama.
Pastikan anda sudah mengaktifkan ekstensi ArcScan, yaitu dari menu Tools>
Extensions…>ArcScan. Beri tanda centang (V), lalu klik Close
Klik pada sembarang tempat kosong di menu bar atau button bar, lalu dari list yang ada,
pilih ArcScan
Sekarang toolbar ArcScan sudah muncul, akan tetapi menu Vectorization tetap belum
aktif. Hal ini disebabkan karena belum ada ‘shapefile’ atau fitur yang akan digunakan
sebagai lokasi tujuan atau lokasi penyimpanan hasil scanning. Karena itu, kita juga harus
menampilkan shapefile yang akan dijadikan sebagai lokasi penyimpanan hasil scanning.
Dari tombol Add Data, dalam contoh ini kita panggil scanning.shp
Apa sekarang menu Vectorization pada toolbar ArcScan sudah aktif? belum. Sekarang kita
perlu mengatur shapefile scanning dalam mode editing, yaitu dari toolbar Editor, tekan
drop-down menu Editor, lalu pilih Start Editing. maka menu-menu pada toolbar ArcScan
akan menjadi aktif.
Dari menu Vectorization, pilih sub-menu Generate features hingga muncul
jendela Generate Features. Di bawah tulisanChoose the line layer to add the
centerlines to:, akan muncul shapefile dimana kita bisa jadikan target untuk penyimpanan
hasil scanning. Anda bisa langsung menge-klik OK, maka hasil scanning akan muncul di
shapefile scanning.shp. Sekarang dari menu Editor, pilih sub-menu Stop Editing. Anda
akan ditanya apakah anda ingin menyimpan hasil editing (Do you want to save your
edits?), pilih Yes.
Mengkonversi hasil digitasi otomat menjadi fitur poligon
Apabila anda tidak hanya sekedar menginginkan scanning dalam bentuk topologi line, akan
tetapi anda menginginkan hasil dalam bentuk topologi poligon, maka yang perlu anda
lakukan sekarang adalah menambahkan shapefile kosong dengan tipe poligon sebagai
lokasi atau target penyimpanan hasil konversi topologi garis menjadi poligon, dalam contoh
ini, kita panggil shapefile bertopologi poligon dengan nama fromline.shp.
Ubah mode editing dari menu Editor> Start Editing
Klik di sembarang tempat kosong di menu bar atau tool bar, lalu dari list yang ada,
pilih Topology, sehingga berikutnya akan muncul toolbar Topology.
Gunakan tool panah Edit Tool untuk menyeleksi seluruh bagian yang akan dikonversi
menjadi topologi poligon, dengan cara membuat seleksi dengan bentuk kotak melingkup
keseluruhan fitur dari shapefile scanning.shp..
Setelah seluruh bagian yang akan dikonversi terseleksi, maka tombol Construct
Feature akan menjadi aktif. Tinggal klik tombol tersebut, dan jangan lupa dari toolbar
Editor, pada opsi Target:, yang anda pilih adalah shapefile topologi poligon yang akan anda
jadikan sebagai target/lokasi penyimpanan hasil konversi. Berikutnya akan muncul
jendela Construct Features, dimana akan ada kolom isian Cluster Tolerance:, dan
adapula Construction Options. Pada Construction Options, ada tiga opsi yang bisa anda
pilih:
(1) Create new polygon from selected features
Opsi ini secara otomatis akan langung membuat fitur poligon tanpa mempedulikan apakah
dalam fitur yang akan dijadikan sebagai wadah sudah memiliki fitur atau masih kosong.
(2) Create new polygons (considering existing features in target layer)
Untuk opsi ini, apabila layer target sudah memiliki fitur, maka poligon akan ditambahkan ke
dalam fitur yang sudah ada, sehingga apabila fiturnya saling bertampalan, maka secara
otomatis fitur dari polyline milik layer scanning dan fitur poligon yang sudah ada pada
shapefile fromline akan saling diintersect, sehingga akan terbentuk poligon yang merupakan
gabungan dari fitur poligon yang sudah ada dengan fitur hasil konversi yang sudah ter-
construct alias tidak ada poligon yang saling betumpukan karena sudah terintersect.
(3) Split existing features in target layer using selection
Untuk opsi ini, fitur poligon yang ada pada layer target akan di-split menggunakan garis-
garis yang membentuk fitur scanning.
Karena shapefile target kita masih kosong, maka opsi yang terpilih adalah Create new
polygon from selected features. Selanjutnya klik OK. Sekarang layer fromline anda
sudah memiliki fitur berbentuk poligon. dari menu Editor, pilih Stop Editing, lalu simpan
perubahan yang sudah anda lakukan.
Tutorial ini saya praktikkan dengan menggunakan piranti lunak ESRI ArcGIS 9.2, dengan
kontribusi dari rekan saya; Bang Satrio. Saya dulu ‘tidak sengaja’ menemukan fasilitas ini
dengan menggunakan program ESRI ArcGIS versi 9.0, dan dari pengamatan saya, operasi
scanning ini hanya bisa dilakukan dengan syarat bahwa file raster yang ditampilkan hanya
memiliki 2 warna, yaitu hitam dan putih. Saya sedikit lupa dengan langkah yang harus
dilakukan pada ESRI ArcGIS 9.0, tapi secara garis besar tidak jauh beda dengan tutorial ini.