perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGEMBANGAN ... · pengembangan dan penetapan modul yang...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGEMBANGAN ... · pengembangan dan penetapan modul yang...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARANBERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI
POKOK PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SMP
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Fitrotul Khayati
S851208024
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
Tesis yang berjudul : “PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA
UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED
LEARNING) PADA MATERI POKOK PERSAMAAN GARIS LURUS
KELAS VIII SMP.”.
1. Tesis ini adalah karya penelitian sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat
karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagian acuan
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs
UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu
semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan
publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Pendidikan
Matematika PPs-UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang
diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Matematika PPs-UNS. Apabila saya
melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia
mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Februari 2015Mahasiswa,
Fitrotul KhayatiS851208024
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTO
Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Dansesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi
orang-orang yang khusyu.
Tidaklah Allah disembah dengan sesuatu yang lebih afdhal selaindari ilmu, dan Allah meninggikan derajatnya orang-orang yang
berilmu.
Kenakanlah pakaian yang denganya engkau tidak akan dihinaoleh orang-orang yang dungu dan tidak akan dicela oleh mereka
yang berilmu.
Orang yang ingin mencapai yang belum pernah dicapainya, harusbersedia melakukan kebaikan yang belum pernah dilakukannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Ibu dan Bapak tersayang sebagai ungkapan rasa hormat, bangga
dan syukur atas segala perjuangan, kesabaran, keikhlasan, doa
yang selalu dipanjatkan dan kasih sayang yang diberikan tidak
bisa terganti dengan apapun.
Kakak, Adik, dan Seluruh keluarga besar Bani Mariyat terima
kasih atas do’a serta dukungan selama ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, kesehatan, serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada nabi
Muhammad Shollallohu a’laihi wasallam, sebagai rahmat seluruh alam. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang
telah memberikan bantuan hingga diselesaikannya tesis ini, kepada:
1. Prof.Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Univesitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian.
2. Prof. Dr. Budiyono, M. Sc, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Fakulas Pascasarjana Universitas Sebelas Maret sekaligus penguji dalam
seminar proposal dan seminar hasil, ujian tesis, serta sebagai validator
modul dalam penelitian ini.
3. Dr. Imam Sujadi, M.Si, Pembimbing I yang telah memberikan arahan,
bimbingan demi tercapainya kebaikan penyusunan tesis ini.
4. Dr. Dewi Retno S. Si, M. Kom, Pembimbing II yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan serta arahan sampai diselesaikannya tesis ini.
5. Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M. Sc, Ph. D, Validator modul dalam
penelitian ini yang telah menyempatkan waktu untuk memberikan penilaian,
masukan, dan saran yang sangat mendukung.
6. Dr. Budi Usodo, M.Pd, Pembimbing Akademik sekaligus Validator modul
dalam penelitian yang dengan sabar memberikan penilaian, saran, dan
bimbingan selama ini.
7. Dr. Mardiyana, M. Si, Penguji dalam ujian tesis. Terimakasih untuk semua
saran, masukan, dan bimbingan yang diberikan demi tercapainya kebaikan
penyusunan tesis ini.
8. Dr. Gatut Iswahyudi, M. Pd, Validator modul dalam penelitian yang
memberikan penilaian, masukan yang sangat mendukung.
9. Bapak Halim Maryanto, S.Pd, Pengajar Matematika SMP N 5 Yogyakarta
yang dengan kesabarannya mendampingi penulis selama melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
penelitian. Terimakasih untuk semua kebaikan, bantuan, dan dukungan yang
Bapak berikan.
10. Ibu Sri Rochani, S.Pd, Pengajar Matematika SMP N 5 Yogyakarta yang
telah memberikan dukungan dan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
11. Bapak Rafael, S.Pd, Pengajar Matematika SMP N 5 Yogyakarta yang
meluangkan waktu sehingga peneliti bisa mengadakan uji coba instrumen.
12. Bapak Chairul, S.Pd, Pengajar Matematika SMP N 2 Yogyakarta yang telah
meluangkan waktu untuk bekerja sama dan membimbing peneliti selama
mengadakan penelitian.
13. Siswa Kelas VIII SMP N 5 Yogyakarta yang selalu semangat.
14. Siswa Kelas VIII SMP N 2 Yogakarta yang selalu semangat.
15. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian hingga
diselesaikannya tesis ini.
Semoga tesis ini bermanfaat.
Surakarta, Januari 2015
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS.....................iv
MOTO ...............................................................................................................v
PERSEMBAHAN ............................................................................................vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xiii
ABSTRAK ......................................................................................................xv
ABSTRACT ...................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................8
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................9
D. Manfaat Penelitian .........................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori. ...........................................................................10
1. Penelitian dan Pengembangan ................................................10
2. Modul. .....................................................................................11
3. Matematika..............................................................................20
4. Pembelajaran Berbasis Masalah..............................................22
5. Persamaan Garis Lurus ...........................................................27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
B. Penelitian yang Relevan...............................................................28
C. Kerangka Berpikir .......................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian. ....................................................33
B. Jenis Penelitian ............................................................................34
C. Subjek Penelitian .........................................................................38
D. Instrumen Penelitian ....................................................................40
E. Teknik Analisis Data ...................................................................43
1. Teknik Analisis Data Studi Pendahuluan ...............................43
2. Teknik Analisis Data Validasi/kelayakan Modul ...................43
3. Teknik Analisis Data FGD......................................................45
4. Teknik Analisis Data Uji Coba Modul ...................................45
5. Teknik Analisis Data Pelaksanaan ..........................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan modul ......................................................52
1. Hasil Studi Pendahuluan .........................................................52
2. Hasil Penyusunan Modul .......................................................52
3. Hasil Validasi modul...............................................................54
4. Hasil Revisi I...........................................................................57
5. Hasil Focus Group Discussion ...............................................66
6. Hasil Revisi II .........................................................................68
7. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ..............................................73
8. Hasil Revisi III ........................................................................75
9. Hasil Uji Pelaksanaan Lapangan.............................................75
10. Hasil Revisi IV........................................................................84
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................85
1. Hipotesis Pertama....................................................................85
2. Hipotesis Kedua ......................................................................96
C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................104
B. Implikasi ....................................................................................105
C. Saran .........................................................................................106
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Peran Guru, Peserta Didik danPermasalahan dalam PBL ................ 24
Tabel 2.2 Tahapan-tahapan dalam PBL ............................................................ 25
Tabel 3. 2 Interval Nilai untuk Setiap Kategori Penilaian Modul .................... 45
Tabel 4. 2 Kategori Penilaian Ahli Materi untuk Semua Komponen Modul.... 55
Tabel 4. 3 Hasil Perolehan Skor dan Kategori Penilaian dari Ahli Media ....... 56
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Guru untuk Semua Komponen 66
Tabel 4. 5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ....................................................... 74
Tabel 4. 6 Hasil Perolehan Skor Angket Siswa untuk Setiap Komponen......... 74
Tabel 4. 7 Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa ........................................ 78
Tabel 4. 8 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal ................................. 79
Tabel 4. 9 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal .............. 80
Tabel 4. 10 Deskripsi Data Tes Hasil Belajar Siswa......................................... 81
Tabel 4. 11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Akhir ................ 82
Tabel 4. 12 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis .................................................... 83
Tabel 4. 13 Hasil Perolehan Skor Angket Siswa .............................................. 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran 1 Nilai Awal Kelas Kontrol .......................................................................113
Lampiran 2 Nilai Awal Kelas Eksperimen ................................................................114
Lampiran 3 Nilai Akhir Kelas Kontrol .....................................................................115
Lampiran 4 Nilai Akhir Kelas Eksperimen ..............................................................116
Lampiran 5 Uji Normalitas Awal Kelas Kontrol ......................................................117
Lampiran 6 Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen.................................................119
Lampiran 7 Uji Homogenitas Awal ..........................................................................121
Lampiran 8 Uji Keseimbangan Awal.........................................................................122
Lampiran 9 Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol.......................................................123
Lampiran 10 Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen ..............................................125
Lampiran 11 Uji Homogenitas Akhir .......................................................................127
Lampiran 12 Uji Hipotesis ........................................................................................128
Lampiran B
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Uji Coba..................................................................130
Lampiran 2 Instrumen Uji Coba.................................................................................131
Lampiran 3 Alternatif Jawaban Intrumen Uji Coba...................................................133
Lampiran 4 Validasi Instrumen..................................................................................140
Lampiran 5 Analisis data Instrumen Uji Coba...........................................................142
Lampiran 6 Instrumen Penelitian ...............................................................................143
Lampiran 7 Alternatif Jawaban Instrumen Penelitian................................................144
Lampiran C
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ........................150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol................................156
Lampiran D
Lampiran 1 Kisi- kisi dan Deskripsi Angket Ahli Materi .........................................160
Lampiran 2 Lembar Penilaian Ahli Materi ................................................................168
Lampiran 3 Kisi-kisi dan Deskripsi Angket Ahli Media ...........................................173
Lampiran 4 Lembar Penilaian Ahli Media.................................................................180
Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Guru............................................................................185
Lampiran 6 Angket Guru ...........................................................................................186
Lampiran 7 Kisi-kisi Angket Siswa ..........................................................................190
Lampiran 8 Angket Respson Siswa ..........................................................................191
Lampiran 9 Hasil Penilaian Ahli Materi ....................................................................195
Lampiran 10 Hasil Penilaian Ahli Media...................................................................203
Lampiran 11 Hasil Angket Guru................................................................................211
Lampiran 12 Hasil Uji Coba Modul...........................................................................213
Lampiran 13 Hasil Angket Respon Siswa..................................................................228
Lampiran 14 Analisis Angket Ahli Media ................................................................240
Lampiran 15 Analisis Angket Ahli Materi.................................................................243
Lampiran 16 Analisis Angket Respon Guru ..............................................................246
Lampiran 17 Analisis Angket Uji Coba.....................................................................248
Lampiran 18 Analisis Angket Respon Siswa ............................................................251
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
ABSTRAK
Fitrotul Khayati. S851208024. Pengembangan Modul Matematika untukPembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada MaterPokok Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP. Tesis. Pembimbing I: Dr.Imam Sujadi, M. Si. Pembimbing II: Dr. Dewi Retno Sari Saputro,S.Si., M. Kom.Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan.Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2015.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) bagaimanakahmengembangkan modul matematika untuk pembelajaran berbasis masalah(Problem Based Learning) pada Materi Pokok Persamaan Garis Lurus Kelas VIIISMP (2) bagaimana efektivitas hasil pengembangan modul matematika untukpembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada Materi PokokPersamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP.
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah tahappengembangan dan penetapan modul yang termasuk ke dalam penelitian danpengembangan (research and development). Pada tahap ini dilakukan studipendahuluan, perencanaan modul, validasi modul, Focus Group Discussion(FGD), uji coba, dan revisi. Tahap kedua adalah uji efektivitas pembelajaranmenggunakan modul hasil pengembangan yang termasuk dalam penelitianekperimental semu dengan desain penelitian 2x1. Populasi penelitian ini adalahsiswa kelas VIII SMP di Kota Yogyakarta. Sampel penelitian adalah siswa dariSMP N 5 Yogyakarta dan siswa dari SMP N 2 Yogyakarta. Metode pengumpulandata dilakukan dengan angket dan tes hasil belajar. Data dianalisis dengan analisisdeskriptif dan analisis kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Pengembangan modul matematikauntuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) diawali denganstudi pendahuluan menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan studiliteratur yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan akan modul, karakteristiksiswa, materi serta indikator-indikator dari materi yang disajikan dalam modul.Hasil studi pendahuluan menunjukkan kebutuhan akan dikembangkan modul.Penyusunan modul dilakukan dengan menyusun draf modul dilanjutkan denganmenyusun semua komponen modul yang disesuaikan dengan sintakspembelajaran berbasis masalah dan panduan penyusunan modul dari Depdiknas2004 dan Depdiknas 2008. Modul matematika untuk pembelajaran berbasismasalah pada materi persamaan garis lurus kelas VIII SMP terdiri atas tigabagian, yaitu bagian awal, inti, bagian akhir. Bagian awal berisi sampul dalam,kata pengantar, peta kedudukan modul, daftar isi. Bagian inti berisi pendahuluan,kegiatan pembelajaran yang disusun sesuai sintaks PBL, kesimpulan. Bagianakhir berisi latihan ulangan, daftar pustaka, dan glosarium. Hasil validasimenunjukkan bahwa modul telah memenuhi standar kelayakan modul dantermasuk dalam kategori baik. Perolehan nilai untuk komponen kelayakan isi dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
kedua ahli materi adalah 75,78% dalam skala empat dan termasuk dalam kategoribaik. Perolehan nilai untuk komponen kelayakan penyajian adalah 76,13% dalamskala empat dan termasuk kategori baik, sedangkan perolehan nilai untukkomponen PBL yang disajikan dalam modul 75% dalam skala empat dantermasuk kategori baik. Berdasarkan perolehan nilai dari kedua ahli materi untukketiga komponen menunjukkan bahwa dari segi materi modul termasuk dalamkategori baik dan selanjutnya dilakukan revisi berdasarkan masukan dan sarandari kedua ahli. Perolehan nilai dari kedua ahli media menunjukkan bahwa modultermasuk dalam kategori sangat baik. Dari segi kegrafikan, nilai yang diperoleh85,86% dalam skala empat dan termasuk kategori sangat baik. Dari segi bahasa,nilai yang diperoleh dari kedua ahli adalah 88,46% dalam skala empat dantermasuk kategori sangat baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa modul termasukkategori baik. Total nilai yang diperoleh dari FGD untuk komponen moduladalah 77,35% dalam skala empat dan termasuk kategori baik. Hasil uji cobalapangan awal menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 77,34% dalamskala empat dan termasuk dalam kategori baik. Hasil angket respon siswa padatahap uji pelaksanaan lapangan menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah72,46% dalam skala empat dan termasuk dalam kategori baik. Hasilpengembangan dalam penelitian ini adalah berupa modul matematika untukpembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada materi pokokpersamaan garis lurus kelas VIII SMP. 2) Hasil uji efektivitas terhadappenggunaan modul dalam pembelajaran menunjukkan bahwa siswa yang dalampembelajaran menggunakan modul memberikan hasil belajar yang lebih baik darisiswa yang dalam pembelajaran tidak menggunakan modul. Hal ini ditunjukkandari perbedaan variansi antara kedua kelompok siswa. Selain dari perbedaanvariansi, rerata hasil belajar siswa yang menggunakan modul yaitu 34,45 lebihtinggi dari rerata hasil belajar siswa yang tidak menggunakan modul yaitu 30,25sehingga tedapat selisih rerata sebesar 4,20. Hasil analisis menggunakan uji tterhadap hasil belajar kedua kelas menunjukkan bahwa pembelajaranmenggunakan modul untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem BasedLearning) memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan denganpembelajaran yang tidak menggunakan modul pada materi pokok persamaan garislurus kelas VIII SMP.
Kata kunci: Pengembangan, Modul matematika, Problem Based Learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRACT
Fitrotul Khayati. S851208024. Mathematics module development for problem-based learning on the topic of discussion of Linear Equation of Straight Linefor Grade VIII of Junior Secondary School. Thesis. The First Commission ofCounselor: Dr. Imam Sujadi, M. Si., Second Counselor: Dr. Dewi Retno SariSaputro, S. Si., M. Kom. The Graduate Program in mathematics Education, theFaculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University Surakarta.2015.
The objectives of this research was to investigate: (1) how to develop ofMathematics module development for problem-based learning on the topic ofdiscussion of Linear Equation of Straight Line for Grade VIII of JuniorSecondary School; and (2) the effectiveness of result of Mathematics moduledevelopment for problem-based learning on the topic of discussion of LinearEquation of Straight Line for Grade VIII of Junior Secondary School.
This research consisted of two phases. The first phase was the phase fordevelopment and stipulation of a module as a product of research anddevelopment.It included preliminary study, module development, modulevalidation, focus group discussion, product testing, and revision. The secondphase was the phase of module effectiveness testing with the quasi experimentalresearch with the factorial design of 2x1. The population of research was thestudents in Grade VIII of Junior Secondary Schools in Yogyakarta City. Sampleconsisted of students of SMP N 5 Yogyakarta and SMP N 2 Yogyakarta. Thedata of research were gathered through observation, unstructured interview,questionnaire, and test of learning result. They were then analyzed by using thedescriptive quantitative analysis.
The results of research are as follows: 1) Development of of Mathematicsmodule for problem-based learning on the topic of discussion of LinearEquation of Straight Line for Grade VIII of Junior Secondary School includespreliminary study, module drafting, module validation, module revision I,focusgroup discussion, module revision II, initial field testing, module revision III,field testing or module effectiveness testing, module revision IV (Finalizing thefinal product). Preliminary studies using interview, observation, and literaturestudy was conducted to determine the need for a module, student characteristics,material as well as indicators of the material presented in the module.Preparation of modules is done by drafting a module followed by the drafting ofall the components modules. Acquisition of scores for the content of the secondcomponent feasibility matter experts is 75.78% in the scale of four and includedin both categories. Acquisition value for the presentation of the feasibilitycomponent is 76.13% in the scale of four and includes both categories, while thevalue for PBL component presented in modules of 75% in the scale of four andincludes both categories. Based on the acquisition value of the third component
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
materials experts to show that the material terms of the modules included in bothcategories and subsequently be revised based on input and advice from theexperts. Acquisition value of both media experts shows that in terms ofkegrafikan and language, the modules included in the excellent category. FGDresults indicate that the module includes both categories. the total value obtainedfrom the FGD for module components is 77.35% in the scale of four andincludes both categories. The results of initial field trials showed that the valueobtained was 77.34% in the scale of four and included in both categories. Theresults of student questionnaire responses in the test phase of the implementationof the field indicates that the value obtained was 72.46% in the scale of four andincluded in both categories. Results in the development of this research is in theform of a mathematical module for problem-based learning in the subject matterequation of a straight line junior class VIII. The result of development in thisresearch was Mathematics module for problem-based learning on the topic ofdiscussion of Equation of Straight Line for Grade VIII of Junior SecondarySchool. 2) The result of module effectiveness testing shows that Mathematicsmodule for problem-based learning on the topic of discussion of Linear Equationof Straight Line for Grade VIII of Junior Secondary School is proven to beeffective
Keywords: Development, Mathematics Module, Problem-based learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu materi yang mendasari perkembangan
bidang teknologi dan informasi. Hal itu didukung juga dari kegunaan
matematika sampai sekarang ini yang dapat diaplikasikan sebagai cara untuk
memecahkan masalah dan persoalan kehidupan yang memerlukan
kemampuan menghitung, mengukur, menyampaikan informasi, dan juga
pengambilan keputusan.
Kenyataan itu menuntut setiap orang agar memiliki kemampuan
menggunakan matematika untuk dapat berpikir kritis, logis, terpola, konsisten,
dan sistematis. Namun demikian, banyak siswa yang masih merasa kesulitan
dalam mempelajari dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari
sehingga fungsi dan kegunaan matematika menjadi kurang bermakna. Para
siswa lebih memandang mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran
yang berisi rumus-rumus yang harus dihafalkan tanpa dapat merasakan makna
matematika itu sendiri. Berbagai usaha dan perubahan telah dilakukan oleh
guru misalnya dengan mengujicobakan berbagai metode pembelajaran namun
hal itu belum menunjukkan hasil yang optimal. Masih banyak siswa yang
merasa kesulitan memahami matematika, tidak hanya dari materinya tetapi
juga cara penyampaian guru yang terkadang masih sulit diterima siswa.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti di beberapa SMP N di kota
Yogyakarta khususnya yang menjadi sasaran kurikulum 2013, ada beberapa
hal yang menjadi fokus perhatian, di antaranya bahwa di beberapa sekolah
tersebut masih menggunakan buku pembelajaran matematika kelas VIII yang
sama yang belum berbasis masalah ataupun berbasis kurikulum 2013.
Beberapa buku yang digunakan masih terdapat cetakan yang keliru, dan untuk
beberapa edisi cetakan, kesalahan yang sama masih terjadi pada buku
pegangan tersebut. Buku pegangan yang digunakan guru dan siswa lebih
banyak berisi latihan soal sehingga siswa terbiasa menghafal rumus agar dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
menyelesaikan soal tanpa mengetahui bahwa konsep yang dipelajarinya
berguna dalam kehidupan nyata. Pemberian materi yang disampaikan guru
melalui buku pegangan tersebut kurang membiasakan siswa menemukan
sendiri pengetahuannya sehingga dapat menjadikan siswa bergantung pada
gurunya karena mereka tidak dibiasakan untuk menghubungkan sendiri
konsep-konsep yang sebenarnya bisa dikembangkan untuk siswa. Hal ini
sesuai dengan Urip Astika, dkk. (2013) yang menyatakan bahwa pada
kenyataannya, proses pembelajaran yang ada selama ini belum optimal karena
siswa masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa hanya
duduk diam dan mendengarkan materi dari guru.
Siswa kurang termotivasi untuk menggunakan buku atau acuan lain
sebagai sumber tambahan untuk belajar. Dalam pembelajaran, guru telah
berusaha untuk mencoba mengkombinasikan beberapa metode seperti tanya
jawab, namun hal itu masih sebatas untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam memahami materi, serta untuk mengetahui apakah siswa mendengarkan
dan memperhatikan gurunya saat menjelaskan, terkadang pembelajaran
langsung dengan metode ceramah yang lebih mendominasi di kelas. Kesulitan
guru untuk mengilustrasikan masalah nyata yang berkaitan dengan materi dan
kesulitan pemberian pemahaman awal juga menjadikan pembelajaran
matematika di kelas menjadi jauh dari dunia nyata yang sebenarnya bisa
dihadirkan dalam pembelajaran matematika. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Suratsih dalam Ratna Widyaningrum, dkk. (2013) bahwa
guru-guru masih banyak menggunakan sumber belajar yang tersedia di
pasaran yang tidak sesuai dengan kondisi, maupun karakteristik siswa.
Temuan lain dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
menunjukkan bahwa para siswa akan mempelajari materi dalam buku
pegangan yang dimilikinya pada saat guru mengajarkannya di kelas. Siswa
akan mengerjakan soal-soal yang ada di buku tersebut setelah guru meminta
untuk mengerjakannya. Hal itu dapat berakibat menjadikan siswa hanya akan
menjawab dan mengerjakan latihan soal jika guru telah menjelaskan
materinya terlebih dahulu. Meskipun pembelajaran tetap berjalan dengan baik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tetapi pembelajaran seperti itu masih mengesankan pada pola pembelajaran
yang berpusat pada guru. Hal itu akan sangat terlihat apabila guru yang
bersangkutan berhalangan hadir dan tidak bisa masuk ke kelas atau pun tidak
meninggalkan tugas maka jam pelajaran matematika untuk beberapa kelas saat
itu tidak terisi. Siswa dalam pembelajaran masih cenderung bergantung pada
guru.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penggunaan bahan ajar menjadi
salah satu hal yang harus diperhatikan guru dalam pembelajaran. Dalam hal
ini adalah bahan ajar yang bisa digunakan siswa untuk belajar tanpa harus
menunggu penyampaian materi ajar terlebih dahulu atau kehadiran guru di
kelas. Bahan ajar yang mudah dipahami dan dipelajari siswa tetapi dapat
membimbing mereka untuk bisa mengembangkan kemandirian belajar yang
dalam hal ini berbentuk modul matematika. Modul disusun dan dirancang
sedemikian sehingga dapat memberikan ruang dan kesempatan yang cukup
bagi siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan mereka dalam menemukan
sendiri konsep matematika.
Modul adalah seperangkat bahan ajar mandiri yang disajikan secara
sistematis sehingga memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan
kecepatan belajarnya tanpa tergantung pada orang lain atau dengan bimbingan
yang sangat terbatas dari fasilitator/guru, apabila diperlukan (Depdiknas 2004:
5). Demikian juga Skillshare dalam Depdiknas 2004 menyebutkan bahwa
modul adalah bagian pembelajaran yang spesifik dan lengkap yang terkait
dengan satu atau sejumlah kompetensi. Suatu modul harus dapat diakses
secara terpisah-pisah dan dapat dipahami secara mandiri. Hal inilah yang
menjadi kelebihan modul jika dibandingkan dengan bahan ajar lain, hal itu
karena modul memuat sekumpulan bahan pembelajaran, mekanisme
komunikasi dan interaksi, tugas-tugas spesifik, dan komponen evaluasi.
Pemerintah melalui Kemendikbud telah mengembangkan dan
mengimplementasikan kurikulum baru sebagai salah satu terobosan pada
bidang pendidikan yaitu kurikulum 2013. Salah satu tugas guru dalam
melaksanakan kurikulum 2013 adalah merubah pandangan pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa yang
memungkinkan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan saling
bekerja sama dalam menemukan pengetahuannya. Proses pembelajaran yang
dikehendaki dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat,
membaca, mendengar), bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Salah satu model pembelajaran matematika yang mengacu pada
kurikulum 2013 adalah pembelajaran berbasis masalah atau yang lebih
dikenal dengan PBL. Beberapa keungggulan model pembelajaran PBL adalah
mengembangkan kemampuan siswa untuk menemukan konsep dan
melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan dunia nyata sehingga dengan ini diharapkan pembelajaran menjadi
lebih bermakna. Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta
didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata
(Kemendikbud. 2013:186).
Sebagaimana yang dicanangkan dalam buku panduan Kemendikbud
2013 bahwa PBL dalam kurikulumnya dirancang masalah-masalah yang
menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting yang membuat mereka
mahir dalam memecahkan masalah, memiliki kecakapan berpartisipasi dalam
tim serta mengahadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal itu sesuai dengan Dedeh T. Choridah (2013) yang
mengungkapkan bahwa dalam standar kompetensi lulusan kurikulum 2013
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan dalam matematika mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Sumarmo dalam Dedeh T. Choridah (2013)
mengungkapkan bahwa pada pembelajaran matematika, siswa tidak sekedar
belajar pengetahuan kognitif, namun diharapkan memilki sikap kritis dan
cermat, objektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika. Sikap dan
kebiasaan seperti itu pada hakekatnya akan membentuk dan menumbuhkan
disposisi matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Ali dalam Amalia Fitri (2011:163) menyebutkan bahwa sebuah
permasalahan dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berani
mencoba, mengaplikasikan pengetahuan, mengadopsi pemahaman baru, dan
memberikan pengalaman sebagai seorang penemu. Senada dengan hal itu,
penelitian yang dilakukan oleh Ani Minarni (2013:1-19) juga
mengungkapkan tentang kelebihan PBL dimana kemampuan pemecahan
masalah yang merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
sangat dibutuhkan di era global ternyata dapat diraih oleh siswa-siswa SMP
melalui pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah atau
PBL merupakan pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar bagi
siswa untuk belajar (Djamilah Bondan, 2011). Tan (dalam Djamilah Bondan,
2011) juga menyebutkan bahwa PBL telah diakui sebagai suatu
pengembangan dari pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang
menggunakan masalah-masalah dunia nyata sebagai titik awal dalam proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khusnul
Khotimah, dkk. (2013) yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis
masalah mendorong siswa untuk terlatih memecahkan suatu masalah sehingga
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.
De Graaff (2003;657) menyatakan PBL education builds on the student’s
background, expectations, dan interests. It is common for students to be
motivied to work much harder with that PBL model than with traditional
teaching metods. Penjelasan tersebut menyatakan bahwa pembelajaran
berbasis masalah atau PBL mendorong siswa untuk lebih aktif dibandingkan
dengan metode pembelajaran tradisional. Hal itu sesuai dengan karakteristik
dalam PBL dimana siswa didorong agar bisa menemukan konsep,
menganalisis dan memecahkan permasalahan, serta mengkomunikasikan
gagasan yang dimilkinya.
Jonassen (2008:16) menyatakan bahwa,PBL is also student’s centered, requiring learners to self-direct theirlearning in order to determine what they know and do not know about theproblem. PBL is an instructional methodology, and like all instructionalmethodoligies, is not universally applicable to different learningproblems. The primary goal of PBL is to enhance student’s application of
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
knowledge, problem solving, and self-directed learning skills byrequiring them to actively articulate, understand, and solve problems.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa PBL merupakan pembelajaran
yang berpusat pada siswa dimana siswa secara mandiri menganalisis
permasalahan yang mereka hadapi. PBL merupakan pembelajaran, yang
tujuan utamanya meningkatkan aplikasi pengetahuan siswa, pemecahan
masalah, dan keterampilan untuk belajar mandiri dengan mengharuskan
mereka secara aktif mengartikulasikan, memahami, dan memecahkan
masalah.
Salah satu standar kompetensi di kelas VIII pada semester 1 adalah
memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Penelitian
yang dilakukan oleh Veronica W. Astuti, dkk. (2012) mengungkapkan bahwa
persamaan garis lurus merupakan materi yang sulit bagi siswa, terutama dalam
menggambar grafik dan persamaan garis lurus serta menentukan gradien dan
persamaan dari suatu grafik garis lurus. Senada dengan hal itu, penelitian yang
dilakukan oleh Retno D. Tanjungsari, dkk. (2012) yang menjelaskan tentang
diagnosis beberapa kesulitan belajar siswa siswa dalam mempelajari materi
persamaan garis lurus. Beberapa kesulitan siswa pada materi persamaan garis
lurus yang disebutkan dalam penelitian tersebut antara lain adalah kesulitan
dalam menerjemahkan bahasa soal, memahami variabel, penguasaan dasar-
dasar aljabar menerapkan prinsip gradien tegak lurus dan kesalahan dalam
operasi bilangan, menggunakan konsep termasuk ketidakmampuan untuk
mengingat konsep, ketidakmampuan mendeduksi informasi berguna dari suatu
konsep dan kurangnya kemampuan memahami (schematic knowledge) yang
ditunjukkan dengan kurang lengkapnya menuliskan rumus, kesulitan dalam
kemampuan algoritma termasuk di dalamnya kurangnya kemampuan
perencanaan (strategy knowledge) dan dalam kemampuan penyelesaian
(algorithmic knowledge) yang ditunjukkan dengan tidak mengerjakan soal,
kurang langkah, belum selesai, kurang ketelitian siswa dalam mengerjakan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan beberapa sebab kesulitan siswa
diantaranya karena selama pembelajaran siswa cenderung hanya menuliskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
apa yang dituliskan guru tanpa mengetahui kegunaan dari rumus ataupun
materi yang dipelajarinya. Siswa cenderung hanya mengahafal rumus-rumus
tetapi merasa kesulitan untuk menerapkan rumus dalam pemecahan masalah.
Berbagai kesulitan siswa dalam mempelajari materi persamaan garis
lurus memberikan gambaran bahwa masih banyak celah yang bisa diisi oleh
para peneliti untuk melakukan penelitian dengan fokus materi persamaan garis
lurus. Oleh karena itulah materi persamaan garis lurus masih perlu diteliti
lebih lanjut sehingga dapat memberikan dorongan bagi guru untuk
meningkatkan kompetensi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
yang lebih bermakna, sehingga siswa dapat merasakan makna mempelajari
materi tersebut yang mengarah pada pengembangan kemandirian siswa dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan persamaan garis lurus.
Kelebihan dan kelemahan yang ada pada penelitian sebelumnya dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian
selanjutnya. Dalam penelitian ini digunakan modul sebagai bahan ajar bagi
siswa yang membatu guru untuk memfasilitasi siswa belajar kelompok dalam
mendiskusikan penyelesaian masalah sekaligus mengevaluasi kemampuan
setiap siswa melalui latihan-latihan mandiri yang disajikan dalam modul.
Penyajian materi dalam modul dan penggunaan soal yang dekat dengan
permasalahan nyata yang dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari
diharapkan akan memudahkan siswa dalam memahami materi dan
menyelesaikan soal yang diberikan.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan modul berbasis masalah
diharapkan dapat memberikan ruang bagi siswa untuk melatih dan
mengembangkan kemampuannya dalam belajar sehingga diharapkan pula
mengubah paradigma dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penggunaan modul ini diharapkan
bisa dilakukan secara individual oleh setiap siswa maupun secara klasikal.
Pembelajaran secara individual yaitu ketika siswa mempelajari modul satu ke
modul berikutnya sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Pembelajaran secara klasikal dilakukan ketika siswa belajar dalam waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
bersamaan dengan siswa lain dan melakukan kegiatan yang mengharuskan
dilakukan dengan siswa lain seperti diskusi dan bekerja sama.
Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran dalam bentuk modul dengan
model PBL diharapkan dapat memfasilitasi guru dalam menciptakan
pembelajaran yang lebih bermakna karena menghadirkan masalah-masalah
yang dekat dengan kehidupan siswa sehingga siswa memiliki gambaran
tentang aplikasi ilmu yang dipelajarinya. Modul juga bisa menjadi bahan
belajar bagi siswa untuk mengembangkan kemandirian, keaktifan dalam
memecahkan masalah dan dalam menemukan konsep matematika. Hal itu
sesuai dengan Depdiknas dalam Wayan Somayasa, dkk. (2013) yang
menyatakan bahwa pengembangan modul dapat menjawab atau memecahkan
masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Hal itu karena terdapat sejumlah
materi pembelajaran yang sering kali peserta didik sulit untuk memahami
ataupun pendidik sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja
terjadi karena materi tersebut abstrak, rumit, dan asing. Apabila materi bersifat
abstrak, maka modul mampu membantu peseta didik menggambarkan sesuatu
yang abstrak tersebut misalnya dengan penggunaan foto, gambar, bagan, dan
lainnya. Apabila materi pembelajaran rumit, dapat dijelaskan dengan cara
yang sederhana sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik sehingga menjadi
lebih mudah dipahami. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
mengambil judul “Pengembangan Modul Matematika untuk Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Materi Pokok Persamaan
Garis Lurus Kelas VIII SMP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini
dinyatakan seperti berikut.
1. Bagaimanakah mengembangkan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) pada materi pokok persamaan
garis lurus kelas VIII SMP?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Bagaimana efektivitas pembelajaran menggunakan modul matematika
untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada
materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan modul matematika untuk
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada materi
pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP.
2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran menggunakan
modul matematika untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai tahapan dan proses
pengembangan modul untuk pembelajaran berbasis masalah yang
kemudian dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengembangkan bahan
ajar matematika.
2. Manfaat praktis
a. Memberikan masukan kepada guru, calon guru, atau praktisi
pendidikan dalam pembelajaran matematika untuk memilih model
pembelajaran yang tepat bagi siswanya sehingga dapat mengoptimalkan
hasil belajar matematika siswa.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru matematika tentang pentingya
pemilihan dan penggunaan bahan ajar tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Penelitian dan Pengembangan
Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan
adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu. Nana Syaodih Sukmadinata (2012:164) menjelaskan bahwa
penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk
yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ross (2005:10) menyatakan,
Research and development research differs from the above types ofresearch in that, rather than bringing new information to light, it focuseson the interaction between research and the production and evaluation ofa new product. This type of research can be ‘formative’ (by collectingevaluative information about the product while it is being developed withthe aim of using such information to modify and improve the developmentprocess).
Penjelasan tersebut menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan
berbeda dari jenis penelitian lain dan berfokus pada interaksi antara penelitian
dan dihasilkannya produk, baik produk yang merupakan hasil modifikasi dan
perbaikan dari penelitian sebelumnya maupun produk baru yang belum
pernah ada sebelumnya. Senada dengan itu, Lijnse (dalam Duit: 2007)
menyatakan,
The Model of Educational Reconstruction presented here shares majorfeatures with other recent models of instructional design that aim atimproving practice. First of all, the cyclical process of educationalreconstruction, i.e. the process of theoretical reflection, conceptualanalysis, small scale curriculum development, and classroom research onthe interaction of teaching and learning processes is also a key concern ofthe conception of developmental research.
Pernyataan tersebut mengandung maksud bahwa perhatian utama dari
penelitian dan pengembangan antara lain menyangkut siklus pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
analisis, pengembangan kurikulum, penelitian kelas pada interaksi
pengajaran dan proses belajar. Berdasarkan beberapa pernyataan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu
metode penelitian yang berisi proses, langkah, dan tahapan untuk
menghasilkan produk baru atau memperbaiki dan memodifikasi produk yang
telah ada sebelumnya disertai dengan evaluasi sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan. Selaras dengan kesimpulan tersebut, penelitian dan
pengembangan yang dilakukan peneliti ini berfokus pada proses dan tahapan
penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk baru yaitu berupa
modul yang telah diuji kelayakannya dan efektivitasnya sehingga layak untuk
digunakan dalam pembelajaran.
2. Modul
a. Pengertian modul
Menurut buku Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (dalam
Andi, 2012:104), modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa
atau dengan bimbingan guru. Menurut Badan Pengembangan
Pendidikan Departemen Pendidikan dalam Kebudayaan (dalam Andi,
2012:105), modul adalah satu unit program kegiatan belajar mengajar
terkecil yang secara terperinci menggariskan hal-hal berikut.
1) Tujuan-tujuan instruksional umum yang akan ditunjang
pencapaiannya.
2) Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
3) Tujuan-tujuan instruksional khusus yang akan dicapai siswa.
4) Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan.
5) Peranan guru dalam proses belajar mengajar.
6) Alat-alat dan sumber belajar yang akan dipakai.
7) Kegiatan-kegiatan belajar yang akan dan harus dilakukan siswa
secara berurutan.
8) Lembaran-lembaran kerja yang harus diisi siswa.
9) Program evaluasi yang akan dilaksanakan selama pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Berdasarkan pandangan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
modul pada dasarnya adalah salah satu bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan bertahap yang dapat dijadikan sebagai pengganti fungsi
pendidik untuk membimbing peserta didik menguasai materi yang
diajarkan sesuai dengan kecepatan belajar setiap siswa.
b. Karakteristik modul
Menurut Atwi Suparman (Depdiknas, 2004:5), bahan ajar mandiri
mempunyai empat ciri pokok berikut.
1) Mempunyai kalimat yang mampu menjelaskan sendiri dimana
uraian dalam bahan itu jelas sehingga tidak perlu penjelasan
tambahan dari pengajar atau sumber lain.
2) Dapat dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing. Dalam bahan tersebut telah terdapat petunjuk
kapan peserta didik boleh terus maju ke bagian berikutnya dan
kapan harus mengulang mempelajari bahan ajar atau bahan yang
lain. Peserta didik yang mampu belajar dengan cepat dapat maju
terus tanpa perlu menunggu siswa yang lebih lambat. Sebaliknya,
peserta didik yang lambat tidak perlu merasa tertinggal dan
memburu kecepatan siswa yang lebih cepat.
3) Dapat dipelajari oleh peserta didik menurut waktu dan tempat yang
dipilihnya.
4) Mampu membuat peserta didik aktif melakukan sesuatu saat
belajar, seperti mengerjakan latihan, tes atau kegiatan praktik.
Peserta didik belajar tidak sekedar membaca buku, mendengarkan
kaset/radio, melihat program video atau televisi.
Menurut Depdiknas (2008), karakteristik modul yang baik
diuraikan sebagai berikut.
1) Self Instructional yaitu melalui modul peserta didik mampu
membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
Untuk memenuhi self instructional, modul harus mengandung
komponen-komponen berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
a) Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas.
b) Berisi materi yang dikemas ke dalam unit-unit kecil/spesifik
sehingga memudahkan belajar secara tuntas.
c) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran.
d) Menampilkan soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya yang
memungkinkan pengguna memberikan respon dan mengukur
tingkat penguasaannya.
e) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan
suasana atau konteks tugas dan lingkungan penggunaannya.
f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h) Terdapat instrumen penilaian.
i) Terdapat instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur
atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi.
j) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunannya
mengetahui tingkat penguasaan materi.
k) Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung materi pembelajaran.
2) Self contained yaitu dalam satu modul yang utuh tercakup seluruh
materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub
kompetensi. Tujuannya adalah memberikan kesempatan
pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang tuntas karena
materi dikemas dalam satu kesatuan yang utuh.
3) Stand alone (berdiri sendiri) yaitu modul yang dikembangkan
tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan
bersama-sama dengan media lain sehingga dengan menggunakan
modul pembelajar tidak tergantung dan harus menggunakan
media yang lain untuk mempelajari atau mengerjakan tugas dalam
modul tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
4) Adaptive yaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif yang
tinggi sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
dan teknologi, serta fleksibel penggunaannya. Ciri modul yang
adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan dalam
kurun waktu tertentu.
5) User Friendly yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang
ditampilkan bersifat membantu sehingga dapat memberikan
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan
keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah
dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan
merupakan salah satu bentuk user friendly.
c. Fungsi Dan Tujuan Penulisan Modul
Menurut Andi (2012; 106), sebagai salah satu bahan ajar, modul
memiliki fungsi berikut.
1) Bahan ajar mandiri bagi peserta didik tanpa tergantung dari
kehadiran pendidik.
2) Pengganti fungsi pendidik, yakni modul yang dibuat mampu
menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta
didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia mereka.
3) Sebagai alat evaluasi, yakni dengan modul peserta didik dituntut
untuk dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaannya
terhadap materi yang dipelajari.
4) Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik.
Modul mempunyai banyak arti berkenaan dengan kegiatan belajar
mandiri. Menurut Surya Dharma (Depdiknas, 2008:5), penulisan
modul memiliki tujuan berikut.
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbal.
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, daya indera, baik peserta
didik maupun guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti meningkatkan
motivasi dan semangat belajar, mengembangkan kemampuan
dalam berinteraksi secara langsung dengan lingkungan dan sumber
belajar lainnya yang memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai
kemampuan dan minatnya.
4) Memungkinkan siswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri
hasil belajarnya.
d. Format modul
Format modul dalam penelitian ini terdiri atas bagian-bagian
berikut.
1) Bagian Pembuka, terdiri atas judul, daftar isi, peta informasi,
daftar tujuan kompetensi dan tes awal.
2) Bagian Inti, terdiri atas pendahuluan, hubungan dengan materi atau
pelajaran yang lain, dan uraian materi.
3) Bagian Penutup, terdiri atas glossary/ daftar istilah, tes akhir, dan
indeks.
e. Aspek yang Dinilai dalam Modul
Sesuai dengan panduan Depdiknas 2008, aspek-aspek yang dinilai
dalam modul meliputi komponen-komponen berikut.
1) Kelayakan Isi, meliputi kesesuaian materi dengan SK dan KD,
keakuratan materi, pendukung materi pembelajaran, dan
kemutakhiran materi.
2) Kelayakan Penyajian, meliputi teknik penyajian, pendukung
penyajian, penyajian pembelajaran, serta kelengkapan penyajian.
3) Penilaian Bahasa, meliputi lugas, komunikatif, dialogis dan
interaktif, kesesuaian dengan perkembangan peserta didik,
keruntutan dan keterpaduan alur pikir, serta penggunaan istilah,
simbol, atau ikon.
f. Langkah-langkah penyusunan modul
Buku panduan Depdiknas 2004 menyebutkan bahwa langkah-
langkah penyusunan modul meliputi hal-hal berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
1) Analisis kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan
kompetensi/sub kompetensi mana yang memerlukan bahan ajar
berupa modul. Dengan mencermati standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok dan uraian materi pokok maka
dapat ditetapkan kompetensi yang akan dicapai, serta strategi dan
sistem penilaian dalam mencapai kompetensi tersebut.
2) Menentukan judul modul
Apabila dalam kompetensi dasar terdapat maksimal empat materi
pokok, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan satu modul,
tetapi jika lebih maka dapat dipecah menjadi dua modul.
Pemecahan satu kompetensi dasar menjadi beberapa modul
dimaksudkan untuk memudahkan pembelajaran. Penamaan judul
modul dapat berupa kalimat tanya, kalimat atau pernyataan yang
dapat menumbuhkan semangat dan memotivasi peserta didik untuk
mempelajari modul tersebut secara mandiri.
3) Menentukan peta kedudukan modul
Penentuan peta kedudukan modul dimaksudkan untuk
menggambarkan urutan atau kedudukan modul dalam keseluruhan
modul per mata pelajaran sehingga dapat tergambar judul modul
mana yang harus didahulukan.
4) Menyusun atau menulis modul
Penyusunan modul biasanya dilakukan dengan menggunakan
format tertentu. Format modul yang digunakan sesuai buku
panduan penyusunan modul dari Depdiknas 2004 meliputi unsur-
unsur berikut.
a) Halaman sampul (Cover)
1) Judul modul.
2) Nama mata pelajaran, kelas, dan semester.
3) Pada bagian kanan atas halaman dituliskan kode modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
4) Jika dimungkinkan sebaiknya diberikan ilustrasi baik berupa
gambar atau foto yang menggambarkan materi dalam modul
sesuai dengan judul modul.
5) Nama instansi atau tahun.
b) Halaman judul
Halaman judul memuat unsur-unsur berikut.
1) Judul modul.
2) Nama mata pelajaran, kelas, dan semester.
3) Nama penyusun, dan penyunting (jika ada).
4) Nama instansi yang bertanggung jawab.
5) Tahun pembuatan/penyusunan.
c) Kata sambutan
Kata sambutan untuk setiap modul dimaksudkan untuk lebih
memperkuat atau bahkan keabsahan suatu modul untuk
digunakan.
d) Kata pengantar
Kata pengantar dibuat oleh penyusun atau editor.
e) Daftar isi
Memuat daftar dari materi dan sub materi yang telah dirancang
atau disusun oleh penyusun.
f) Pendahuluan
g) Deskripsi modul
Dalam deskripsi modul dimuat penjelasan singkat tentang
lingkup materi pokok dalam kompetensi dasar saja yang
diuraikan dalam modul, keterkaitan dengan modul lain, dan
hasil belajar yang akan dicapai setelah peserta didik menguasai
modul.
h) Peta kedudukan modul
Pada peta kedudukan modul, dicantumkan struktur yang
menunjukkan kedudukan modul yang akan dipelajari dalam
keseluruhan modul untuk satu mata pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
i) Prasyarat
Sebagian modul ada yang mencantumkan prasyarat namun ada
juga yang tidak menggunakan prasyarat. Prasyarat berisi
keterangan untuk siapa modul tersebut dan hal apa saja yang
harus dikuasai siswa terlebih dahulu sebelum mempelajari
modul tersebut sehingga diharapkan peserta didik memperoleh
pengalaman belajar yang runtut (sistematis) dan benar-benar
siap untuk mempelajari modul.
j) Glosarium (Daftar istilah)
Istilah-istilah dan atau singkatan tertentu yang sering digunakan
dalam uraian, termasuk kata-kata sulit, baik yang berasal dari
bahasa asing maupun bahasa Indonesia yang memerlukan
penjelasan sehingga dapat mempermudah pemahaman pemakai
modul.
k) Petunjuk penggunaan modul
Petunjuk penggunaan modul memuat langkah-langkah yang
perlu dilakukan oleh peserta didik sebelum, selama proses, dan
setelah selesai mempelajari modul. Selain itu juga memuat
tugas-tugas yang harus dikerjakan serta perlengkapan apa saja
yang harus dipersiapkan jika diperlukan.
l) Standar kompetensi dan kompetensi dasar
1) Standar kompetensi dan kompetensi dasar diuraikan tentang
spesifikasi yang diharapkan dikuasai siswa setelah
mengikuti kegiatan belajar dalam modul.
2) Rumusan kompetensi dasar memuat kompetensi yang
diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi atau variabel
yang diberikan.
m)Lembar cek kemampuan
Lembar ini memuat pertanyaan yang menjadi prasyarat untuk
mempelajari mater dalam modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
n) Kegiatan belajar
Dalam kegiatan belajar, termuat serangkaian pengalaman
siswa yang diorganisasikan dalam satuan aktivitas belajar
sehingga dapat mempermudah siswa menguasai kinerja yang
dipelajari. Dalam satu kegiatan memuat komponen-komponen
berikut.
1) Judul materi.
2) Uraian materi.
3) Rangkuman.
4) Tugas.
5) Tes.
6) Balikan dan tindak lanjut, dalam hal ini diuraikan tentang
apa yang harus dilakukan siswa setelah siswa
menyelesaikan tes. Dalam penjelasannya dimuat juga rumus
tertentu untuk mengetahui tingkat penguasaan materi, serta
batasan minimal ketuntasan penguasaan materi. Selain itu
diberikan pula penjelasan tentang apa yang harus dilakukan
siswa jika belum mencapai batas minimal dan apa yang
dilakukan siswa jika sudah mencapai batas minimal
ketuntasan.
o) Penilaian
Bagian ini memuat instrumen tes yang harus dikerjakan oleh
peserta didik untuk mengetahui tingkat kompetensi
sebagaimana tercantum dalam kompetensi dasar.
p) Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat sumber-sumber referensi yang
dijadikan rujukan dalam menyusun modul.
q) Lampiran-lampiran untuk memuat kunci jawaban tes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Matematika
Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa matematika meliputi
aspek-aspek aritmatika, aljabar, geometri, dan trigonometri. Soedjadi
dalam Dismas (2013) mendefinisikan pengertian matematika sebagai
berikut.
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematis.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic.
f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Marsigit (2012:18) menjelaskan hakikat matematika sebagai
berikut.
a. Matematika merupakan kreativitas yang memerlukan imajinasi,
intuisi, dan penemuan.
b. Matematika merupakan kegiatan penelusuran pola dan hubungan.
c. Matematika adalah kegiatan memecahkan masalah.
d. Matematika sebagai alat untuk berkomunikasi.
Tymoczko dan Ernest dalam Godino (1994) menyebutkan
beberapa definisi matematika yaitu,
a. mathematics is a human activity involving the solution ofproblematic situations. In finding the responses or solutions to theseexternal and internal problems, mathematical objects progressivelyemerge and evolve. According to Piagetian constructivist theories,people's acts must be considered the genetic source of mathematicalconceptualization,
b. mathematical problems and their solutions are shared in specificinstitutions or collectives involved in studying such problems. Thus,mathematical objects are socially shared cultural entities,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c. mathematics is a symbolic language in which problem-situationsand the solutions found are expressed. The systems of mathematicalsymbols have a communicative function and an instrumental role,
d. mathematics is a logically organized conceptual system. Once amathematical object has been accepted as a part of this system, itcan also be considered as a textual reality and a component of theglobal structure. It may be handled as a whole to create newmathematical objects, widening the range of mathematical tools and,at the same time, introducing new restrictions in mathematical workand language.
Definisi tersebut mengandung arti bahwa matematika adalah
kegiatan manusia yang melibatkan solusi dari situasi problematis melalui
proses menemukan tanggapan atau solusi untuk masalah-masalah
eksternal dan internal. Menurut teori konstruktivisme Piaget, tindakan
masyarakat harus dianggap sebagai sumber genetik konseptualisasi
matematika, masalah dan solusi dari permasalahan matematika dapat
bersifat spesifik ataupun kolektif, dengan demikian, objek matematika
secara sosial mempelajari entitas budaya bersama, matematika adalah
bahasa simbolis di mana masalah situasi dan penemuan solusi dari
masalah tersebut disajikan dengan konsisten. Sistem simbol matematika
memiliki fungsi dan peran yang penting, matematika adalah sistem
konseptual yang disajikan secara logis. Setelah objek matematika telah
diterima sebagai bagian dari sistem ini, juga dapat dianggap sebagai
suatu realitas tekstual dan komponen struktur global untuk membuat baru
obyek matematika, dan memperluas kajian keilmuan matematika.
Berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa matematika meliputi berbagai aspek pengetahuan baik bilangan,
aljabar, geometri, maupun pengukuran yang memiliki fungsinya masing-
masing dan mengekspresikan hubungan dan pola antara satu konsep
dengan konsep lain dan di dalamnya mencakup berbagai kegiatan seperti
memahami, membicarakan, membedakan, menjelaskan sehingga dapat
dijadikan sebagai alat atau sarana yang sistematis untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/ PBL)
a. Definisi
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah yang nyata (Kemendikbud,
2013:193).
Djamilah (2011) mengungkapkan bahwa PBL menggambarkan
suatu suasana pembelajaran yang menggunakan masalah untuk
memandu, mengemudikan, menggerakan, atau mengarahkan
pembelajaran. Masalah digunakan untuk mengaitkan rasa
keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi
pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan
analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber belajar yang
sesuai.
Bilgin & Senocak (2008) menyebutkan, the aim of problem based
learning is to help students to think to solve problems and to enhance
their thinking skills by constructing real or resembling situations
pertaining the concepts to be learned. Penjelasan tersebut
mengungkapkan bahwa tujuan dari PBL adalah membantu siswa agar
berpikir untuk memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan
berpikir mereka dengan membangun situasi yang nyata yang berkaitan
dengan konsep yang dipelajari. Gijselaers dan Schmidt dalam Dochy,
et all. (2005) menyebutkan,
Problem features have a great overall influence on process (e.g. group work, time spent on self-study) and outcome variables(achievement and motivation). This seems logical, if one sees thecentral role of problems in the Problem Based Learningapproach:1) problem are used to create a gap between exiting prior
knowlegde and knowlegde required to manage the problemadequately, and consequently guide the self-study,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2) problem are used to increase students’ motivation in respectto the subject matter of the domain, particularly because theinformation is challed for the same way as in the realsolution,
3) problem are used to enhance group work,4) problem cover theoritical and practical issues reflecting the
core of education for the profession,5) often there is not one solution but many solutions to the
problem task. The solutions sometimes depends on theperspective chosen during the problem analysis.
Penjelasan tersebut mengandung arti bahwa pemilihan masalah
memiliki pengaruh besar terhadap keseluruhan proses (misalnya kerja
kelompok, waktu yang digunakan untuk belajar mandiri) serta
berpengaruh pula terhadap variabel hasil yaitu berupa prestasi dan
motivasi belajar siswa. Hal ini karena masalah tersebut memiliki
beberapa peran utama yaitu untuk
1) membuat kesenjangan antara pengetahuan yang telah ada
sebelumnya dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut sehingga dapat membimbing
siswa untuk belajar mandiri,
2) masalah digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
karena masalah tersebut menyajikan hal-hal yang nyata atas
masalah yang ada dalam kehidupan nyata,
3) masalah digunakan untuk meningkatkan adanya kerja kelompok,
4) masalah yang ada bisa diselesaikan dengan berbagai penyelesaian
sehingga membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan
menganalisis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Peran guru, peserta didik, dan penyajian masalah dalam
pembelajaran dapat ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Peran Guru, Peserta Didik, dan Permasalahan dalam
PBL
Guru sebagai pelatih Peserta didiksebagai problemsolver
Masalah sebagaiawat tantangan danmotivasi
1) Bertanya tentangpemikiran
2) Memonitor pembelajaran3) Memotivasi peserta didik
untuk berpikir4) Mengaktifkan peserta
didik untuk terlibat aktifdalam pembelajaran
5) Menjaga berlangsungnyaproses
1) Peserta didikaktif
2) Terlibatlangsung dalampembelajaran
3) Membangunpembelajaran
1) Masalah yangdisajikan menarikuntuk dipecahkan
2) Menyediakankebutuhan yang adahubungannyadengan pelajaranyang dipelajari
Berdasarkan beberapa penjelasan dan definisi sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa PBL merupakan salah satu model pembelajaran
yang menyajikan masalah nyata dengan berbagai solusi yang dapat
dilakukan siswa sehingga siswa dapat bekerja sama dalam kelompok
untuk memecahkan masalah dengan pengetahuan yang mereka miliki
dan menghubungkan dengan pengetahuan lain sekaligus mencari
informasi baru yang relevan untuk solusinya, di sini tugas pendidik
adalah sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan
pengetahuannya. Sesuai dengan kesimpulan sebelumnya, dalam
modul yang disusun, peneliti mengawali materi dengan menyajikan
masalah nyata yang harus diselesaikan siswa baik secara individu
maupun berkelompok. Selain itu juga peneliti menyajikan soal latihan
dalam modul untuk menguji kecakapan siswa untuk mengaplikasikan
konsep yang dimiliki pada soal yang lebih abstrak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Kemendikbud melalui buku panduan kurikulum 2013
menjelaskan bahwa tahapan-tahapan model PBL ditunjukkan pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tahapan-tahapan PBL
Fase-Fase Perilaku GuruFase 1Orientasi peserta didiktentang permasalahankepada peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskanberbagai kebutuhan logistik penting, dan memotivasipeserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahanmasalah dalam pembelajaran
Fase 2Mengorganisasikanpeserta didik
Guru membantu peserta didik untuk mendefnisikandan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yangterkait dengan permasalahannya
Fase 3Membantupenyelidikan mandiridan kelompok
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkaninformasi, melaksanakan eksperimen untukmendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
Fase 4Mengembangkan danmenyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakandan menyiapkan hasil karya yang sesuai sepertilaporan, model, dan membantu mereka untukmenyiapkannya kepada orang lain
Fase 5Menganalisa danmengevaluasi prosespemecahan masalah
Guru mengevaluasi hasil belajar dan membantupeserta didik melakukan refleksi terhadappenyelidikan atau tugas yang telah dikerjakan
Menurut Yatim Riyanto (2009), langkah-langkah PBL adalah
1) guru memberikan permasalahan kepada peserta didik,
2) peserta didik dibentuk kelompok kecil, kemudian kelompok
tersebut mendiskusikan masalah dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Peserta didik juga membuat
rumusan permasalahan,
3) peserta didik rajin berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan melaporkan
data-data yang sudah diperoleh,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4) kegiatan diskusi penutup dilakukan apabila proses sudah
memperoleh solusi yang tepat.
Berikut adalah kombinasi dari kedua pendapat sebelumnya
menjadi sebuah sintaks PBL dalam penelitian ini.
1) Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
dan aktivitas apa saja yang harus dilakukan guru dan siswa.
Demikian juga dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi
proses pembelajaran.
2) Pembelajaran dilakukan dengan pengenalan masalah yang
berpotensi mempunyai banyak alternatif penyelesaian yang telah
disediakan dalam modul.
3) Peserta didik berdiskusi dengan tiap kelompoknya masing-masing
yang sebelumnya telah dibentuk. Pembentukan kelompok
berdasarkan perbedaan tingkat kemampuan atau prestasi sehingga
diharapkan terjadi diskusi yang efektif dan saling berbagi serta
bekerja sama dan membagi tugas untuk menyelesaikan masalah.
4) Guru memonitoring jalannya diskusi dan penyelesaian masalah
setiap kelompok.
5) Hasil analisis dan penyelesaian masalah dipresentasikan peserta
didik baik dalam bentuk gambar, tabel, skema.
6) Pembelajaran diakhiri dengan merefleksi dan mengklarifikasi
hasil analisis atau penyelesaian masalah.
Dikarenakan penelitian terfokus pada pengembangan modul,
maka sintaks pembelajaran yang dibuat oleh peneliti digunakan pada
saat mengujicobakan modul tersebut di dua kelas yaitu antara kelas
eksperimen atau kelas yang pembelajarannya menggunakan modul
serta kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran dengan buku
teks. Pada kelas eksperimen, guru berperan hanya sebagai fasilitator
siswa dalam menyelesaikan masalah dan mempresentasikan laporan
atau tugas yang ada dalam modul ketika pembelajaran berlangsung
di kelas, sedangkan pada kelas kontrol guru mengajar seperti biasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
menggunakan buku teks atau buku pegangan yang dimiliki siswa
seperti biasanya.
c. Sistem Penilaian PBL
Sistem penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek yaitu
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude).
Jabarannya adalah
1) penilaian pengetahuan diperoleh dari hasil laporan,
2) penilaian kecakapan diukur dari penguasaan dan kemampuan
peserta didik dalam menginterpretasikan jawaban pada suatu
masalah,
3) penilaian sikap diperoleh dari keaktifan dan partisipasi dalam
bekerja sama, membagi tugas dalam menyelesaikan masalah.
Penilaian untuk siswa dalam modul yang dikembangkan peneliti
berupa penilaian yang dilampirkan dalam modul setelah siswa
melewati tahap latihan soal. Dalam modul telah dilampirkan kriteria
pencapaian atau ketuntasan siswa, jika siswa telah mencapai batas
ketuntasan minimal maka siswa tersebut bisa melanjutkan untuk
mempelajari materi selanjutnya, namun jika skor siswa dalam latihan
soal belum mencapai batas ketuntasan minimal, maka siswa tersebut
harus mengulang mempelajari materi tersebut. Dalam hal ini, siswa
bisa menilai dirinya sendiri.
5. Persamaan Garis Lurus
Modul yang disusun oleh peneliti berisi materi pokok persamaan
garis lurus yang merupakan materi untuk kelas VIII SMP. Materi pokok
persamaan garis lurus termasuk dalam Standar Kompetensi 1 yaitu
memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus serta
kompetensi dasar 1.6 yaitu menentukan gradien, persamaan, dan grafik
garis lurus. Modul yang disusun peneliti terdiri dari tiga bab yaitu
bentuk-bentuk persamaan garis lurus, gradien, dan membuat persamaan
garis lurus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan materi persamaan garis lurus adalah
penelitian Kirbani (2013) tentang pengembangan model assesment for
learning (Afl) melalui penilaian teman sejawat untuk pada pokok bahasan
persamaan garis lurus di MTs PPMI Assalam Sukoharjo. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pada materi persamaan garis lurus, siswa yang
dalam pembelajarannya menerapkan Afl melalui teman sejawat mempunyai
prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran
langsung. Retno D. Tanjungsari, dkk. (2012) tentang diagnosis kesulitan
belajar matematika SMP pada materi persamaan garis lurus kelas VIII SMP N
2 Kertanegara. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam
materi persamaan garis lurus adalah kesulitan dalam menafsirkan bahasa soal,
menggunakan prinsip, memahami variabel, menguasai dasar-dasar aljabar,
mengubah persamaan, kesalahan komputasi aljabar, menerapkan prinsip
gradien tegak lurus, mengingat konsep, sera kurang ketelitian siswa dalam
mengerjakan.
Penelitian yang relevan dengan pengembangan modul adalah penelitian
Wayan Somayasa, dkk. (2013) tentang pengembangan modul matematika
realistik disertai asesmen otentik yang bertempat di SMK N 3 Singaraja. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa tahap yang dilakukan para peneliti hanya
sampai pada tahap uji coba terbatas yaitu suatu upaya untuk melakukan
evaluasi dan revisi hingga prototipe final berupa modul yang siap
dimplementasikan dalam situasi sebenarnya. Hasil penelitian tersebut juga
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar sebelum
dan sesudah menggunakan modul. Penelitian Lutfi Fidiana, dkk. (2012)
tentang pembuatan dan implementasi modul berbasis masalah untuk
meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas XI SMA N 3 Purwokerto.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa modul pembelajaran
berbasis masalah yang telah disusun dan implementasikan berpengaruh
posistif terhadap kemandirian belajar siswa. Ike Festiana, dkk. (2014) juga
telah melakukan penelitian tentang pengembangan modul fisika berbasis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
masalah. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas modul
yang dikembangkannya berkategori baik.
Penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis masalah adalah
penelitian F.Fakhriyah (2014) tentang penerapan PBL dalam upaya
mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat membantu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian lain yang
berkaitan dengan PBL yaitu Gede Widiada, dkk. (2013) tentang pengaruh
implementasi pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar
matematika. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika siswa dengan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari
hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional.
De Christina (2008) juga telah melakukan penelitian tentang PBL. Hasil
dari penelitian tersebut menjelaskan,
Teaching teachers is complex analytical and integrative enterprise thatmust be concerned not only with day-to-day activities but also with theentire teaching landscape. Professionals such as teachers face aparticular strunggle in eliminating the divide between practise and theory.Problem-based learning, with its emphasis on both scholarship andteaching practise, can accomplish this goal. In problem based learning,the synergy between theory and practise foster prospective teacher’problem solving, especially their ability to define the problem, generatesolution, and use both practical and literature-based resources to supportthe solution.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa dalam PBL guru harus mampu
mengembangkan kemampuan mendefinisikan masalah, menghasilkan
penyelesaian, dan menggunakan sumber atau acuan lain untuk mendukung
penyelesaian permasalahan yang ada. Perbedaan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dengan penelitian sebelumnya terletak pada modul yang
dikembangkan dimana dalam penelitian ini peneliti mengembangkan modul
untuk pembelajaran berbasis masalah untuk materi pokok persamaan garis
lurus dengan mengacu pada model pengembangan Borg & Gall dalam Nana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Syaodih Sukmadinata (2012). Sasaran penggunaan modul pada penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP dan sederajat.
C. Kerangka Berpikir
Banyak kritikan muncul terhadap pembelajaran matematika yang masih
mengedepankan pencapaian dan penguasaan suatu materi tanpa bisa
merasakan dan mengaplikasikan manfaat dari materi yang dipelajarinya
sehingga materi matematika menjadi kurang bermakna bagi siswa.
Sebenarnya dalam kehidupan nyata siswa banyak bersentuhan dengan konsep
matematika, baik menyangkut perhitungan, pengukuran sampai kepada
pemecahan masalah.
Proses pembelajaran matematika tidak hanya mengedepankan aspek
mengingat, dan menguasai materi, tetapi juga aspek aplikasi, analisis, maupun
aktivitas belajar. Hal ini karena dengan aspek analisis, aplikasi, aktivitas
belajar, berdiskusi, ataupun bekerja sama dalam pembelajaran akan melatih
siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan tentang matematika sehingga
diharapkan aspek lain seperti mengingat, memahami materi menjadi lebih
tertanam dalam diri siswa. Diperlukan pembelajaran yang mampu
memberikan ruang dan suasana bagi siswa untuk berkontribusi dan
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga siswa bisa mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya untuk diaplikasikan
dalam kehidupan yang dekat dengan siswa. Salah satu model pembelajaran
yang mendorong peserta didik untuk memahami, menganalisis, dan mencari
berbagai alternatif penyelesaian masalah adalah Pembelajaran Berbasis
Masalah atau PBL. PBL merupakan suatu pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok
untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Penyajian masalah yang
dikenal dan dekat dengan keseharian siswa juga akan menjadikan siswa
mengetahui manfaat yang bisa dirasakan dari belajar matematika. Pemberian
rangsangan-rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan
pemecahan masalah oleh peserta didik diharapkan dapat menambah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
keterampilan siswa dalam pencapaian materi pembelajaran dan prestasi belajar
siswa.
Salah satu ciri pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 adalah
pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa aktif melalui kegiatan
mengamati, menanya, menganalisis, mengkomunikasikan baik melalui lisan,
tulisan, grafik, tabel, dan lain-lain. Salah satu model pembelajaran
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran PBL. Pengalaman belajar dan materi matematika dapat
diperoleh tidak hanya dari kelas, siswa dapat belajar dari lingkungan sekitar
kapan pun dan dimana pun ia berada. Akan tetapi pada kenyataannya belajar
dengan fokus materi tertentu sering didapatkan siswa hanya dari buku
pelajaran dengan fasilitas seorang guru. Oleh karena itu perlu disusun bahan
belajar yang dapat menggabungkan materi dan pengajaran komunikatif untuk
memberikan pengalaman belajar pada masing-masing siswa. Sumber belajar
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa dan dapat menyesuaikan
dengan kecepatan pemahaman masing-masing siswa. Pada kenyataannya
masih banyak guru yang belum mengembangkan dan menyusun sendiri bahan
ajarnya yang bisa menunjang pembelajaran siswa sesuai yang ditekankan
dalam kurikulum 2013 meskipun sebenarnya guru telah diperkenalkan dengan
kurikulum 2013. Akibatnya yang terjadi pada pembelajaran di kelas adalah
guru masih menggunakan buku teks ataupun sumber belajar yang belum
mengacu pada kurikulum 2013. Oleh karena itu pengembangan bahan ajar
berupa modul masih layak untuk dilakukan. Selain bisa membantu guru dalam
menunjang pembelajaran yang bernuansa pembelajaran berbasis masalah,
pengembangan ini juga bisa memberikan gambaran kepada guru tentang
langkah dan cara mengembangkan modul sehingga diharapkan mereka dapat
mengembangkan sendiri bahan ajar untuk materi yang lain.
Modul matematika dengan model PBL pada materi pokok persamaan
garis lurus kelas VIII SMP adalah salah satu alternatif yang bisa membantu
guru dan bisa menjadi salah satu bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran. Masalah yang disajikan dalam modul adalah masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
dekat dengan kehidupan siswa. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam
modul dapat mendorong siswa untuk bekerja sama mengkonstruksi
pengetahuan dan saling mengevaluasi hasil pekerjaan yang direpresentasikan
baik dalam bentuk gambar, atau berbagai alternatif lain yang muncul sebagai
karya siswa, serta belajar dimana pun berada sesuai dengan kecepatan
belajarnya masing-masing serta mengevaluasi kemampuannya sendiri
sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
tercapai kemampuan siswa yaitu aspek kecakapan, sikap, dan pengetahuan
yang sesuai dengan tujuan kurikulum 2013. Alur penelitian disajikan dalam
Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Alur Penelitian dan Pengembangan Modul
Studi Pendahuluan1. Studi Literatur
a. Analisis kurikulum, SK, KD.b. Karakteristik siswa dalam teori
belajarc. Penelitian yang relevan.
2. Observasia. KBM.b. Karakteristik siswa dalam kelas
selama pembelajaran.c. Penggunaan bahan ajar termasuk
modul.
Validasi(Ahli materidan media)
Penyusunan modulsesuai pedoman
penyusunan modul
Revisi I
FGD bersamaguru matematikaRevisi
II
Revisi III Uji CobaLapangan Awal
Kelas Ekspreimen(pembelajaran menggunakan
modul)Uji Pelaksanaan
LapanganKelas Kontrol (pembelajarantanpa menggunakan modul)
Modul untuk Pembelajaran Berbasis Masalahpada Materi Pokok Persamaan Garis Lurus Kelas
VIII SMP
Revisi IV (PenyempurnaanModul Akhir)
Hasil belajar
Angket responsiswa pengguna
modul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Yogyakarta dan SMP N 5
Yogyakarta.
2. Kegiatan dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
KegiatanTahun Pelajaran 2013/2014 bulan ke-
2013 20146 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PenyusunanProposal √Seminar Proposan √Studi Pendahuluan √Penyusunan modul √ √ √ √Revisi dan validasi √Revisi I √ √Foccus GroupDiscussion √Revisi II √Uji Coba lapanganAwal √Revisi III √Uji Coba InstrumenTes Hasil belajar √Uji PelaksanaanLapangan √Pengolahan danAnalisis Data √ √Penulisan dan RevisiLaporan Penelitian √ √ √ √
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu:
a. Tahap pengembangan modul, meliputi: studi pendahuluan,
penyusunan draf modul, review/validasi ahli dilanjutkan revisi,
FGD dilanjutkan revisi, uji coba modul dilanjutkan revisi, dan
penetapan modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Tahap uji pelaksanaan lapangan modul yang termasuk penelitian
eksperimen semu.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu penelitian dan pengembangan
(research and development), dan penelitian eksperimen. Penelitian
pengembangan dilakukan dengan mengacu pada prosedur R&D dari Borg &
Gall dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2012) melalui beberapa modifikasi.
Sedangkan penelitian eksperimen berupa uji pelaksanaan lapangan untuk
membandingkan hasil belajar peserta didik yang menggunakan modul dengan
peserta didik yang tidak menggunakan modul.
Penelitian pengembangan ini diadaptasi dari model yang dikembangkan
oleh Borg dan Gall dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2012) yang terdiri
atas langkah-langkah berikut.
a. Studi pendahuluan dan pengumpulan data.
b. Penyusunan modul.
c. Validasi modul dilanjutkan revisi.
d. Focus group discussion dilanjutkan revisi hasil focus group discussion.
e. Uji coba lapangan awal.
f. Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan awal.
g. Uji pelaksanaan lapangan.
h. Revisi hasil uji pelaksanaan lapangan
1) Studi pendahuluan dan pengumpulan data
Langkah awal melakukan studi pendahuluan dan pengumpulan
data adalah menganalisis buku panduan kurikulum 2013 yang
diperoleh baik dari salah satu guru yang telah mendapatkan pelatihan
melalui MGMP maupun dengan mengakses dari internet. Selain itu
peneliti juga mengkaji bahan ajar yang sudah tersedia sesuai
kurikulum 2013 yaitu bahan ajar kelas VII sebagai salah satu acuan
penyusunan modul, serta pembelajaran yang dipraktekkan guru di
kelas. Langkah selanjutnya adalah melakukan observasi ke beberapa
sekolah yang menjadi sasaran implementasi kurikulum 2013 untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
tingkat SMP. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan
data siswa, kelas, serta nilai siswa pada saat kelas VII yang nantinya
akan digunakan sebagai dasar penetapan kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada saat uji pelakasanaan lapangan. Studi literatur juga
dilakukan untuk mendapatkan analisis SK dan KD materi
pembelajaran serta mengkaji penelitian yang relevan.
2) Penyusunan modul
Berpegang dari hasil studi pendahuluan dan pengumpulan data
di atas, peneliti kemudian menyusun rancangan modul (draf modul)
untuk pembelajaran berbasis masalah, materi yang akan dituangkan
dalam modul, serta susunan dna isi modul yang disesuaikan dengan
tahapan pembelajaran berbasis masalah. Tahap selanjutnya adalah
merencanakan penyusunan perangkat pembelajaran beserta
instrumen baik instrumen penilaian modul maupun instrumen tes
hasil belajar. Instrumen penilaian modul berupa instrumen penilaian
validasi oleh ahli, instrumen angket guru, serta intrumen yang
diberikan kepada siswa.
Instrumen yang diberikan kepada ahli berupa lembar validasi
modul baik kepada ahli materi maupun ahli media. Instrumen yang
diberikan kepada guru berupa angket mengenai modul yang
sebelumnya sudah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi.
Instrumen yang diberikan kepada siswa berupa angket dan
instrumen hasil belajar. Angket bagi siswa diberikan pada saat
melakukan uji coba lapangan awal, serta pada saat dilakukan
eksperimen. Instrumen hasil belajar digunakan untuk mengetahui
perbandingan nilai yang diperoleh antara kelas yang menggunakan
modul dengan kelas yang tidak menggunakan modul.
Format susunan modul dalam penelitan ini mengacu pada
buku pedoman pengembangan modul yang disusun oleh Depdiknas
2004 yang meliputi komponen-komponen berikut.
1) Halaman sampul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Halaman judul.
3) Kata pengantar.
4) Daftar isi.
5) Pendahuluan.
6) Deskripsi modul yang meliputi penjelasan mengenai SK dan
KD, serta indikator apa saja yang diharapkan dicapai siswa
setelah menggunakan modul.
7) Peta kedudukan modul/struktur materi yang disajikan modul.
8) Petunjuk penggunaan modul.
9) Daftar cek kemampuan.
10) Kegiatan belajar.
11) Penilaian.
12) Daftar pustaka.
13) Glosarium.
14) Lampiran yang berisi alternatif jawaban soal modul.
3) Validasi modul
Modul yang telah disusun oleh peneliti kemudian divalidasi
oleh ahli, yaitu ahli materi dan ahli media yang berkompeten di
bidangnya melalui lembar validasi modul. Modul yang telah
divalidasi oleh ahli kemudian direvisi secara terus menerus sesuai
dengan saran dan masukan dari ahli materi dan ahli media. Selain
melakukan revisi, peneliti pada tahap ini juga melakukan analisis
terhadap lembar penilaian modul yang diberikan kepada ahli materi
dan ahli media. Validasi ahli materi dan ahli media dilakukan untuk
mengetahui kebenaran isi dan format modul matematika untuk
pembalajaran berbasis masalah.
4) Focus group discussion (FGD)
FGD dilakukan dengan mengundang guru-guru matematika
tingkat SMP dan sederajat untuk selanjutnya peneliti memaparkan
modul, kemudian peserta FGD mengkritisinya melalui lembar
angket respon guru terhadap modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
5) Revisi modul setelah FGD
Setelah pelaksanaan FGD, maka peneliti menganalisis angket
respon guru. Berdasarkan hasil diskusi dan angket respon guru
dalam FGD, peneliti melakukan revisi terhadap modul sesuai saran
dan pendapat dari para peserta FGD sehingga dihasilkan modul
yang siap diujicobakan pada lapangan. Modul hasil revisi dari FGD
selanjunya siap diujicobakan.
6) Uji coba lapangan
Modul yang telah analisis dan direvisi berdasarkan hasil FGD
kemudian diujicobakan ke dalam skala kecil. Uji coba lapangan
awal dilakukan peneliti dengan mengujicobakan modul kepada
tiga siswa SMP kelas VIII yang telah menempuh materi fungsi.
Ketiga siswa tersebut dipilih dari siswa yang berkemampuan tinggi,
sedang, rendah. Hal ini dilakukan agar modul nantinya bisa
digunakan oleh seluruh siswa baik dari kemampuan tinggi, sedang,
maupun rendah. Peneliti memberikan angket yang berisi uji
keterbacaan modul untuk ketiga siswa tersebut. Angket tersebut
kemudian dianalisis dan dijadikan salah satu acuan untuk kembali
melakukan revisi dan penyempurnaan modul.
7) Revisi hasil uji coba lapangan
Revisi hasil uji coba lapangan dilakukan setelah pelakanaan uji
coba dengan mengacu pada hasil analisis angket yang diberikan
kepada ketiga siswa uji coba serta masukan dari ketiga siswa
sehingga modul siap untuk diujicobakan di kelas dalam
pembelajaran persamaan garis lurus atau pada uji pelaksanaan
lapangan untuk diketahui efektivitas modul.
8) Uji pelaksanaan lapangan
Uji pelaksanan lapangan dalam penelitian ini berupa uji
pelaksanaan lapangan modul. Uji pelaksanaan lapangan dilakukan
untuk mengetahui efektivitas modul yang digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Uji ini merupakan penelitian eksperimental
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
semu (quasi eksperimental research). Menurut Budiyono (2003:
82), tujuan eksperimental semu adalah untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh dari
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan.
Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada
variabel bebas yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul
yang dikenakan pada kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran dengan bahan ajar yang biasa
digunakan guru di kelas. Instrumen berupa post test diberikan
kepada kedua kelompok (kelas eksperimen dan kelas kontrol) pada
akhir pembelajaran. Instrumen tersebut terlebih dahulu divalidasi
dan diujicobakan untuk diketahui reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda soal.
9) Revisi akhir
Tahap ini dilakukan dengan merevisi modul yang telah
digunakan siswa dalam pembelajaran yang disesuaikan pula
dengan hasil analisis angket respon siswa terhadap penggunaan
modul dalam pembelajaran di kelas.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pengembangan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah ini dibagi dalam beberapa tahap berikut.
1. Subjek studi pendahuluan
Subjek penelitian dan pengembangan pada tahap analisis kebutuhan modul
dalam penelitian ini ialah guru yang mengajar matematika kelas VIII SMP
atau yang sederajat.
2. Subjek validasi modul
Subjek penelitian dan pengembangan pada tahap validasi adalah empat
ahli yang kompeten di bidangnya yang terdiri atas dua ahli materi dan dua
ahli media yang kesemuanya merupakan dosen pascasarjana UNS. Ahli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
materi yaitu Prof. Dr. Budiyono, M.Sc dan Dr. Budi Usodo, M.Pd,
sedangkan ahli media yaitu Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, Ph.D dan
Dr.Gatut Iswahyudi, M.Pd.
3. Subjek focus group discussion
Subjek pada tahap ini yaitu para guru yang mengajar atau pernah mengajar
matematika kelas VIII SMP atau yang sederajat, dalam penelitian ini
subjek FGD terdiri atas tiga guru yaitu Astri Diwenny, M.Pd, Halimah
Sa’diyah, S.Pd, dan Retno Nurfitri S.Pd.
4. Subjek Uji coba lapangan
Subjek pada tahap ini ialah siswa-siswa kelas VIII SMP yang belum
menempuh pembelajaran pada materi persamaan garis lurus, tetapi telah
mendapatkan materi relasi dan fungsi dan memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Para siswa tersebut kesemuanya merupakan siswa SMP N 5
Yogyakarta yaitu Raditya Adhidarma N, Galuh Vela, dan Sherinna Mega
Cahyani.
5. Subjek uji lapangan
Subjek uji lapangan dalam penelitian ini terdiri atas dua kelas, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang berasal dari populasi yang berdistribusi
normal, dan homogen, serta memiliki kemampuan awal yang sama.
Populasi pada uji lapangan ini merupakan siswa kelas VIII SMP se kota
Yogayakarta tahun pelajaran 2013/2014 yang menjadi sasaran kurikulum
2013. Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel untuk uji lapangan
yang terdiri atas dua kelas. Kelas eksperimen merupakan kelas yang dalam
pembelajarannya menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis
masalah yaitu satu kelas VIII SMP N 2 Yogyakarta, sedangkan kelas
kontrol merupakan kelas yang dalam pembelajarannya tidak menggunakan
modul untuk pembelajaran berbasis masalah yaitu kelas VIII SMP N 5
Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen studi pendahuluan
Instrumen yang digunakan pada saat studi pendahuluan berupa pedoman
wawancara yang digunakan untuk melakukan wawancara dengan guru
pada saat obeservasi mengenai kondisi awal dari sekolah, guru, dan siswa,
serta pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas.
2. Instrumen uji validasi modul
Instrumen yang digunakan dalam uji validasi modul berupa angket skala
Likert dengan 4 skala yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K),
Sangat Kurang (SK) yang diserahkan kepada ahli materi dan ahli media.
3. Instrumen focus group discussion (FGD)
Instrumen yang digunakan dalam FGD adalah angket respon guru
terhadap modul hasil revisi dari tahap validasi ahli materi dan ahli media.
Angket tesebut juga menggunakan skala empat yaitu Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (ST), Setuju (S), Sangat Setuju (ST).
4. Instrumen uji coba lapangan awal
Instrumen pada saat uji coba modul berupa angket dengan skala empat
yang diberikan kepada siswa yang menjadi subjek uji coba. Angket ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana keterbacaan, ketertarikan siswa,
dan tanggapan terhadap modul. Angket tesebut juga menggunakan skala
empat yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (ST), Setuju (S),
Sangat Setuju (ST).
5. Instrumen uji pelaksanaan lapangan
Instrumen pada saat uji lapangan atau uji pelaksanaan lapangan terdiri atas
tes hasil belajar dan angket respon siswa.
a. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan
modul untuk pembelajaran berbasis masalah antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Sebelum tes hasil belajar digunakan pada saat uji
lapangan, terlebih dahulu tes tersebut divalidasi dan kemudian
diujicobakan pada kelas lain (kelas uji coba) untuk diketahui tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas soal. Berikut pemaparan
mengenai tahapan dari uji validitas sampai uji reliabilitas tes hasil
belajar.
1) Uji validitas isi
Untuk memenuhi uji validitas isi, penyusunan instrumen tes pada
materi pokok persamaan garis lurus ini dilakukan dengan beberapa
proses sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi materi yang telah diberikan beserta tujuan
pembelajarannya.
b) Membuat kisi-kisi soal.
c) Menyusun soal dan alternatif kunci jawaban.
d) Menelaah soal sebelum dicetak.
Proses tersebut sesuai dengan Budiyono (2003:58), bahwa agar tes
mempunyai validitas isi, maka harus memperhatikan hal-hal berikut.
a) Tes harus dapat mengukur sampai seberapa jauh tujuan
pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.
b) Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan materi
yang diajarkan.
c) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum
diajarkan untuk menjawab soal-soal tersebut dengan benar.
Setelah tes hasil belajar selesai disusun, kemudian dilakukan uji
validitas isi oleh ahli yang berkompeten. Uji validitas isi dilakukan
dengan menyertakan kisi-kisi dan lembar penilaian kepada ahli
sehingga akan diketahui valid tidaknya tes tersebut.
2) Tingkat Kesukaran
Soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar merupakan
soal yang baik. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap-tiap butir
tes atau hasil belajar matematika digunakan rumus sebagai berikut.
%100T
BP
,
dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta tes yang memberi responsi benar
T = jumlah seluruh peserta tes
Tingkat kesukaran soal diantara 30% - 70% dipandang sebagai
tingkat kesukaran yang memadai atau baik. Makin rendah angka
prosentase tingkat kesukaran soal, maka soal tersebut makin sulit.
Dalam penelitian ini soal tes dikategorikan sulit jika P < 0,30 dan
soal tes dikategorikan sedang jika 0,30 ≤ P ≤ 0,70 sedangkan
dikatakan mudah jika P > 0,7. Dalam penelitian ini soal dikatakan
baik atau memadai jika 0,30 ≤ P ≤ 0,70.
3) Uji Daya Pembeda
Sebuah instrumen terdiri atas sejumlah butir-butir instrumen. Semua
butir tersebut juga harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan
kecenderungan yang sama. Ini berarti harus ada korelasi positif
antara skor masing-masing butir-butir tersebut dengan skor totalnya.
Untuk menghitung daya pembeda butir ke-i, rumus yang digunakan
adalah rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson.
)))(()((
))((2222 YYnXXn
YXXYnrxy
dengan
= indeks daya pembeda untuk butir ke-i
n = banyaknya subjek yang dikenai tes
X = skor butir ke-i
Y = skor total
(Budiyono, 2009: 268)
4) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan kepada keajegan hasil pengukuran. Setiap
jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi
skor 0 dan pengujian hanya dilakukan sekali.Terdapat berbagai
metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi reliabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat reliabilitas tes
digunakan rumus Kuder-Richarson dengan KR-20, yaitu :
2
2
11 1 t
iit
s
qps
n
nr
dengan:
= indeks reliabilitas instrumen
= banyaknya butir instrumen
tS 2 = varian total
pi = proporsi subjek= 1 −Range untuk adalah 10 11 r
Soal dikatakan realiabel jika ≥ 7 (Budiyono, 2003:70)
b. Angket respon siswa pengguna modul
Angket ini diberikan kepada siswa pada kelas eksperimen setelah
menggunakan modul dalam pembelajaran di kelas untuk diketahui
bagaimana respon siswa terhadap modul yang digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Angket ini menggunakan skala 4.
E. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data studi pendahuluan
Data studi pendahuluan yang berupa hasil observasi, hasil review berbagai
jurnal penelitian yang relevan, hasil penelaahan buku-buku pelajaran
khususnya matematika kelas VIII SMP dianalisis secara deskriptif dan
digunakan sebagai acuan untuk menyusun modul.
2. Teknik analisis data validasi/kelayakan modul
Data yang diperoleh pada tahap validasi adalah data hasil penilaian
validator terhadap modul melalui angket/lembar validasi. Angket tersebut
memuat indikator-indikator kelayakan modul sesuai dengan panduan
penilaian modul dari Depdiknas yang meliputi lembar validasi ahli materi
dan lembar validasi ahli media.
Beberapa kriteria yang menjadi penilaian dari ahli materi adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
a. aspek kelayakan isi yang meliputi: kesesuaian materi dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, keakuratan materi, kemutahiran
materi, dan keberadaan modul dalam mendorong keingintahuan
siswa,
b. aspek kelayakan penyajian yang meliputi: teknik penyajian,
kelengkapan penyajian, penyajian pembelajaran, koherensi dan
keruntutan aluru pikir yang disajikan dalam modul,
c. aspek pemberian masalah dan penilaian yang tercantum dalam
pembelajaran berbasis problem based learning (PBL) yang meliputi
karakteristik PBL, dan sistem evaluasi.
Beberapa kriteria yang menjadi penilaian dari ahli media adalah
a. aspek kelayakan kegrafikan yang meliputi ukuran, desain isi, dan
desan sampul modul,
b. aspek kelayakan bahasa meliputi kelugasan, komunikatif, dialogis
dan interaktif, kesesuaian dengan perkembangan peserta didik,
kesesuaian dengan kaidah bahasa dan penggunaan istilah, simbol,
maupun lambang.
Analisis data pada tahap ini meliputi teknik analisis deskripstif
kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Data kualitatif berupa masukan
dan saran perbaikan modul dari ahli materi dan ahli media dideskriptifkan
secara deskriptif kualitatif sebagai panduan untuk merevisi modul. Data
kuantitatif berupa data skor penilaian ahli materi dan media dari lembar
validasi yang diisi oleh kedua ahli dianalisis dengan acuan yang diadaptasi
dengan menggunakan skala Likert dengan 4 skala yang nantinya akan
dideskriptifkan secara kualitatif.
Skala yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah 4
skala berikut.
1) Sangat Kurang (SK) dengan skor 1.
2) Kurang (K) dengan skor 2.
3) Baik (B) dengan skor 3.
4) Sangat Baik (SB) dengan skor 4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Langkah-langkah menyusun kreiteria penilaian adalah
1) menentukan jumlah interval, yaitu 4,
2) menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum,
3) menghitung panjang kelas (p), yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas,
4) menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar.
Kategori penilaian dan interval nilai untuk masing-masing kategori
ditunjukkan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Interval nilai untuk tiap kategori penilaian
No Kategori penilaian Interval nilai1.2.3.4.
Sangat BaikBaikKurang BaikSangat Kurang
(S min + 3p) S S max(S min + 2p ) S (S min + 3p – 1)(S min + p) S (S min + 2p – 1)S min S (S min + p – 1)
Keterangan :
S : Skor responden
S min : Skor terendah
S max : Skor tertinggi
p : Panjang interval kelas
3. Teknik analisis data focus group discussion
Teknik analisis data data focus group discussion dilakukan dengan
menganalisis angket respon guru serta saran dan masukan perbaikan
modul. angket respon guru dianalisis dengan menggunakan skala Likert
dengan 4 kriteria, interval nilai dan kategori dari skala Likert yang
digunakan pada focus group discussion sama dengan interval nilai dan
kategori yang digunakan pada teknik analisis kelayakan modul, yaitu pada
Tabel 3.2.
4. Teknik analisis data uji coba modul
Teknik analisis data uji coba modul dilakukan dengan menganalisis angket
siswa pada setelah uji coba modul. Teknik analisis ini digunakan untuk
mengukur tingkat keterbacaan siswa, ketertarikan siswa untuk
menggunakan modul. Angket respon siswa dianalisis dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
menggunakan skala Likert dengan empat kriteria, interval nilai dan
kategori dari skala Likert yang digunakan pada tahap uji coba sama
dengan interval nilai dan kategori yang digunakan pada saat teknik analisis
kelayakan modul dan saat focus group discussion, yaitu pada Tabel 3.2.
5. Teknik analisis data uji pelaksanaan/uji pelaksanaan lapangan
Teknik analisis data saat uji pelaksanaan terbagi menjadi dua yaitu teknik
analisis terhadap hasil belajar siswa dan teknik analisis terhadap angket
respon siswa pengguna modul.
a. Teknik analisis data hasil belajar siswa
Teknik analisis data pada tahap ini terbagi menjadi dua, yaitu analisis
data awal atau sebelum uji pelaksanaan lapangan yang meliputi uji
keseimbangan dan teknik analisis data akhir setelah uji pelaksanaan
lapangan atau uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji keseimbangan,
dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui bahwa sampel yang
terdiri atas kelas eksperimen dan kontrol keduanya mempunyai
kemampuan awal yang sama, sedangkan uji hipotesis digunakan untuk
mengetahui efektivitas penggunaan modul dalam pembelajaran di kelas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang
diperoleh dari penelitian ini berasal dari populasi berdistribusi
normal atau tidak. Peneliti menggunakan metode Liliefors dengan
prosedur sebagai berikut.
a) Hipotesis
0H : Sampel berasal dari populasi normal
1H: Sampel tidak berasal dari populasi normal
b) Tingkat Signifikansi : = 0,05
c) Statistik uji
L = Maks |F(zi) - S(zi)|
F( iz ) = P ( Z );iz Z ~ N (0, 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
S( iz ) = Proporsi cacah Z iz terhadap seluruh cacah z
s = deviasi standart atau simpangan baku
iz = skor standart
iz =
s
xxi
d) Daerah kritik : DK = { L | L > Lα,n }
Harga n,L dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat
signifikansi dengan derajat kebebasan n (ukuran sampel).
e) Keputusan uji
H0 ditolak jika harga penguji L ada di dalam daerah kritik (L
DK), H0 diterima jika harga penguji L ada di luar daerah kritik
(LDK).
f) Kesimpulan
Jika H0 ditolak berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi
tak normal. Jika H0 diterima berarti sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal.
(Budiyono, 2009: 170 - 171)
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah sampel – sampel
pada penelitian ini berasal dari populasi yang homogen (mempunyai
variansi yang sama) atau tidak. Dalam penelitian ini uji
homogenitas yang digunakan adalah dengan uji Bartlett, dengan
prosedur sebagai berikut.
a) Hipotesis
:0H 22
21 (populasi mempunyai variansi homogen)
1H :22
21 (populasi mempunyai variansi tidak homogen)
b) Taraf Signifikansi : 05,0
c) Statistik Uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2
122
121
21 )()(
p
nn
s
ssb
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
d) Daerah Kritik
),:({ 21 nnbbbDK k
e) Keputusan Uji
H0 ditolak jika harga statistik uji obsb ada di dalam daerah kritik
)( DKobs
b . H0 diterima jika harga statistik uji bobs ada di luar
daerah kritik )( DKobs
b . Jika H0 ditolak berarti populasi tidak
homogen dan jika H0 diterima berarti populasi homogen.
(Budiyono, 2009: 174 - 177)
3) Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan ini digunakan untuk mengetahui apakah
kemampuan awal kedua kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak. Secara statistik apakah
ada perbedaan rerata antara dua kelompok itu, yang berarti dari dua
sampel yang independen. Berikut adalah uji keseimbangannya.
a) Hipotesis
H0 : 1 = 2 (kedua kelompok berasal dari populasi yang
mempunyai kemampuan awal sama)
H1 : 1 2 (kedua kelompok berasal dari populasi yang
mempunyai kemampuan awal tak sama)
b) Tingkat signifikan : = 0,05
c) Statistik Uji:
2~11
21
21
021
nnt
nns
dXXt
p
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2
11
21
222
2112
nn
snsnsp
d) Keterangan
1X : rerata dari sampel kelompok eksperimen
2X : rerata dari sampel kelompok kontrol
:21s variansi dari sampel kelompok eksperimen
:22s variansi dari sampel kelompok kontrol
1n : banyak sampel kelas eksperimen
2n : banyak sampel kelas kontrol
0d = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)
2ps : variansi gabungan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
e) Daerah Kritik
DK =
2;
2 21
|nn
ttt atau
2;
2 21 nntt
f) Keputusan Uji :
H0 diterima jika thitung tidak terletak pada daerah kritis
H0 ditolak jika thitung terletak pada daerah kritis
g) Kesimpulan:
Jika H0 diterima maka kedua kelompok berasal dari populasi
memiliki kemampuan sama, dan jika H0 ditolak maka kedua
kelompok berasal dari populasi memiliki kemampuan tak sama
(Budiyono, 2009:151)
4) Uji pelaksanaan lapangan
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan
modul matematika untuk pembelajaran berbasis masalah. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan rerata hasil belajar yang dicapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
oleh kelas eksperimen dan kontrol. Peneliti menggunakan uji t
untuk membandingkan hasil belajar kedua kelas. Dengan asumsi
bahwa populasi berdistribusi normal dan homogen. Prosedur ujinya
adalah sebagai berikut.
a) Hipotesis
H0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan modul tidak lebih baik
dari rerata hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya tidak
menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembalajaranya menggunakan modul lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan modul)
b) Tingkat signifikan : = 0,05
c) Statistik Uji:
2~11
21
21
021
nnt
nns
dXXt
p
2
11
21
222
2112
nn
snsns p
dimana:
1X : rerata dari sampel kelas eksperimen
2X : rerata dari sampel kelas kontrol
:21s variansi dari sampel kelompok eksperimen
:22s variansi dari sampel kelompok kontrol
1n : banyak sampel kelas eksperimen
2n : banyak sampel kelas kontrol
0d = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)
50
oleh kelas eksperimen dan kontrol. Peneliti menggunakan uji t
untuk membandingkan hasil belajar kedua kelas. Dengan asumsi
bahwa populasi berdistribusi normal dan homogen. Prosedur ujinya
adalah sebagai berikut.
a) Hipotesis
H0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan modul tidak lebih baik
dari rerata hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya tidak
menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembalajaranya menggunakan modul lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan modul)
b) Tingkat signifikan : = 0,05
c) Statistik Uji:
2~11
21
21
021
nnt
nns
dXXt
p
2
11
21
222
2112
nn
snsns p
dimana:
1X : rerata dari sampel kelas eksperimen
2X : rerata dari sampel kelas kontrol
:21s variansi dari sampel kelompok eksperimen
:22s variansi dari sampel kelompok kontrol
1n : banyak sampel kelas eksperimen
2n : banyak sampel kelas kontrol
0d = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)
50
oleh kelas eksperimen dan kontrol. Peneliti menggunakan uji t
untuk membandingkan hasil belajar kedua kelas. Dengan asumsi
bahwa populasi berdistribusi normal dan homogen. Prosedur ujinya
adalah sebagai berikut.
a) Hipotesis
H0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan modul tidak lebih baik
dari rerata hasil belajar siswa yang dalam pembelajarannya tidak
menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembalajaranya menggunakan modul lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan modul)
b) Tingkat signifikan : = 0,05
c) Statistik Uji:
2~11
21
21
021
nnt
nns
dXXt
p
2
11
21
222
2112
nn
snsns p
dimana:
1X : rerata dari sampel kelas eksperimen
2X : rerata dari sampel kelas kontrol
:21s variansi dari sampel kelompok eksperimen
:22s variansi dari sampel kelompok kontrol
1n : banyak sampel kelas eksperimen
2n : banyak sampel kelas kontrol
0d = 0 (sebab tidak dibicarakan selisih rerata)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2ps : variansi gabungan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
d) Daerah Kritik
DK = }{ 2; 21 nnttt
e) Keputusan Uji :
H0 diterima jika thitung tidak terletak pada daerah kritis
H0 ditolak jika thitung terletak pada daerah kritis
f) Kesimpulan:
Jika H0 diterima berarti pembelajaran menggunakan modul
matematika berbasis masalah pada materi pokok persamaan
garis lurus kelas VIII SMP memberikan hasil belajar yang lebih
baik dari pembelajaran tanpa menggunakan modul. Jika H0
ditolak maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran
menggunakan modul matematika berbasis masalah (PBL) pada
materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
memberikan hasil belajar yang tidak lebih baik dari
pembelajaran yang tidak menggunakan modul.
(Budiyono, 2009: 151)
b. Teknik analisis angket respon siswa pengguna modul
Teknik analisis ini dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan modul. Hasil analisis ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana respon siswa terhadap modul yang digunakan
dalam pembelajaran di kelas. Perhitungan dan pedoman teknik analisis
pada tahap juga mengacu pada skala Likert dengan empat kriteria
sebagaimana yang digunakan dalam analisis angket validasi, angket
respon guru, dan angket uji coba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Modul
1. Hasil Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dan observasi dilakukan di SMP N 1
Prambanan, SMP N 5 Yogyakarta, SMP N 2 Yogyakarta yang
menerapkan kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara dengan
guru mengenai pembelajaran di kelas, penggunaan modul, dan sejauh
mana keterlaksanaan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran.
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi perhatian dan temuan
peneliti setelah mengadakan studi pendahuluan.
a. Beberapa sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 masih
menggunakan buku pegangan yang belum berbasis masalah
ataupun buku yang mengacu pada kurikulum 2013, selain itu juga
masih terdapat beberapa salah cetak yang terdapat pada buku
tersebut. Kesalahan cetak seperti pemberian soal yang tidak ada
penyelesaiannya pun dikeluhkan oleh guru matematika karena
dirasa dapat membingungkan siswa sehingga guru harus berulang
kali menjelaskan tentang kesalahan tersebut.
b. Beberapa sekolah belum memiliki bahan ajar baik buku ataupun
modul yang digunakan untuk pembelajaran berbasis masalah.
c. Siswa kelas VIII SMP usianya berkisar 14 tahun. Hal ini juga
menjadi pertimbangan peneliti dalam menyusun modul untuk
pembelajaran berbasis masalah agar sesuai dengan karakteristik
siswa. Materi pembelajaran disusun dari hal-hal yang konkret
menuju ke hal-hal yang abstrak yang sesuai dengan usia mereka
sehingga diharapkan dapat memudahkan proses pemahaman siswa
terhadap masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2. Hasil Penyusunan Modul
Penyusunan modul diawali dengan menyusun komponen PBL
yang diterapkan dalam modul. Komponen pembelajaran berbasis
masalah yang diterapkan dalam modul ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Komponen PBL yang diterapkan dalam modul
Tahap Tahapan pada modul siswa
Orientasi Siswa Siswa ditunjukkan masalah-masalah dalamkehidupan sehari-hari tentang persamaan garislurus yang terdapat dalam modul pada bagianawal kegiatan pembelajaran.
Mengorganisasikansiswa untuk belajar
Melalui materi pada modul, siswa dituntunagar mendapatkan gambaran suatupermasalahan yang berkaitan dengan materiyang dipelajari baik melalui ilustrasi maupuncontoh permasalahan yang terdapat pada materimodul.
Membimbingpenyelidikan
Siswa diarahkan untuk menyelesaikan suatupermasalahan yang ditunjukkan modul baiksecara individual maupun berdiskusi.
Mengembangkandan menyajikanhasil karya
Siswa dibimbing dan diarahkan agar membuatlaporan portofolio yang berisi kumpulan tugasyang ada pada modul.
Menganalisis danmengevaluasiproses pemecahanmasalah
Siswa ditunjukkan evaluasi yang harusdikerjakan secara mandiri.
Tahap selanjutnya adalah menyusun modul persamaan garis lurus
berdasarkan langkah pada Tabel 4.1 yang disesuaikan dengan
banyaknya sub materi yang ada pada materi pokok persamaan garis
lurus. Modul yang disusun peneliti terdiri atas tiga bab yaitu bab I
persamaan garis lurus, bab II gradien, dan bab III membuat persamaan
garis lurus.
Berikut adalah garis besar susunan modul untuk pembelajaran
berbasis masalah.
a. Sampul luar berisi judul modul yang menggambarkan materi pokok
yang dipelajari siswa di dalam modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
b. Bagian awal
1) Sampul dalam berisi identitas penulis, konsultan, validator
modul.
2) Kata pengantar sebagai halaman pembuka yang menjelaskan
peran modul dalam proses pembelajaran.
3) Peta isi modul yang menggambarkan komponen-komponen
modul dan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa.
4) Daftar isi yang memuat kerangka modul dan dilengkapi
dengan nomor halaman.
c. Bagian inti
1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan, peta
kompetensi materi, petunjuk penggunaan modul, dan lembar
cek kemampuan.
2) Kegiatan pembelajaran yang dirinci dan disusun sesuai tahapan
pembelajaran berbasis masalah.
3) Kegiatan akhir yang berupa kesimpulan dari setiap bab.
d. Bagian akhir
1) Latihan ulangan yang berisi soal-soal latihan dari semua bab
yang terdapat dalam modul.
2) Daftar pustaka, berisi daftar rujukan yang digunakan untuk
menyusun modul.
3) Glosarium yang berisi deskripsi istilah, kata-kata sulit dan
asing yang digunakan dalam modul dan disusun menurut
abjad.
3. Hasil Validasi Modul
a. Hasil Validasi Ahli Materi
Validasi kepada ahli materi dilakukan dengan meminta bantuan
kepada ahli yang berkompeten. Peneliti menyerahkan modul yang
telah disusun kepada ahli materi dengan menyertakan kisi–kisi dan
lembar penilaian modul. Ahli materi dalam penelitian ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
dosen Pascasarjana UNS yaitu Prof. Budiyono, M.Sc dan Dr.Budi
Usodo, M.Pd.
Hasil skor dari validasi ahli materi selengkapnya ditunjukkan
pada lampiran 15 D. Rangkuman hasil penilaian yang diperoleh dari
angket ahli materi ditunjukkan pada Tabel 4. 2.
Tabel 4. 2 Kategori penilaian untuk semua komponen
No Komponen Jumlahtotal
Jumlahskor ideal
KategoriPenilaian
1.2.3.
Kelayakan IsiKelayakan PenyajianPBL
976748
1288864
BaikBaikBaik
Berdasarkan Tabel 4.2, perolehan skor untuk komponen
kelayakan isi dari kedua ahli materi adalah 97 dari skor maksimal
128 atau sekitar 75,78% dalam skala empat dan termasuk dalam
kategori baik. Perolehan skor untuk komponen kelayakan penyajian
adalah 67 dari skor maksimal 88 atau sekitar 76,13% dalam skala
empat dan termasuk kategori baik, sedangkan skor yang diperoleh
untuk komponen PBL yang ditunjukkan pada modul adalah 48 dari
skor maksimal 64 atau sekitar 75% dalam skala empat dan termasuk
kategori baik. Berdasarkan perolehan nilai dari kedua ahli materi
untuk ketiga komponen menunjukkan bahwa dari segi materi modul
termasuk dalam kategori baik. Secara keseluruhan berdasarkan
penilaian yang diperoleh dari ahli materi yang meliputi penilaian
terhadap komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan
komponen PBL, kesemuanya termasuk dalam kategori Baik.
Beberapa masukan dari kedua ahli materi setelah validasi adalah
1) perbaikan bagian pengetikan ataupun tulisan yang masih salah,
2) contoh permasalahan yang ditunjukkan sebaiknya yang real dan
mudah dipahami siswa tingkat SMP,
3) perbaikan pada konsep karena ada beberapa konsep yang masih
perlu diperbaiki,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
4) soal ataupun permasalahan yang diberikan dibuat lebih jelas dan
rinci,
5) pemberian masalah kontekstual pada awal bab sebaiknya
permasalahan yang tidak terlalu kompleks bagi siswa SMP
tetapi bisa menjembatani siswa untuk menghubungkan
permasalahan tersebut dengan materi yang akan dipelajari.
b. Hasil Validasi Ahli Media
Validasi kepada ahli media dilakukan dengan menyerahkan
modul yang telah disusun oleh peneliti kepada ahli media dengan
menyertakan kisi-kisi dan lembar penilaian. Ahli media dalam
penelitian ini adalah dosen Pascasarjana UNS yaitu Prof. Drs. Tri
Atmojo Kusmayadi, M. Sc, Ph.D dan Dr. Gatut Iswahyudi, M.Pd.
Hasil skor dari validasi ahli media ditunjukkan pada lampiran 14D.
Rangkuman hasil penilaian yang diperoleh dari angket ahli media
ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil perolehan skor dan kategori penilaian untuk komponenkegrafikan dan bahasa
Aspek Jumlahskor total
Totalskor ideal
Kategori
Kelayakan KegrafikanKelayakan Bahasa
15892
184104
Sangat BaikSangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.3, penilaian dari kedua ahli media
menunjukkan bahwa dari segi kegrafikan dan bahasa, modul
termasuk dalam kategori sangat baik. Dari segi kegrafikan, skor yang
diperoleh adalah 158 dari skor maksimal 184 atau sekitar 85,86%
dalam skala empat dan termasuk kategori sangat baik. Dari segi
bahasa, skor yang diperoleh dari kedua ahli adalah 92 dari skor
maksimal 104 atau sekitar 88, 46% dalam skala empat dan termasuk
kategori sangat baik. Secara umum komponen kegrafikan dan bahasa
modul termasuk kategori sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berikut adalah beberapa saran dan masukan dari ahli media.
1) Perbaikan penulisan notasi atau simbol matematika.
2) Gambar maupun tabel yang bernomor.
3) Perbaikan penulisan (kesalahan ketik).
4) Sebaiknya bagan yang berisi konsep materi berada dalam satu
halaman sehingga memudahkan siswa untuk memahami alur
/urutan materi dalam modul.
c. Hasil Revisi I
Revisi modul tahap I dilakukan berdasarkan saran dari para
validator. Hasil revisi secara terus-menerus dikonsultasikan dengan
ahli materi dan media sampai diperoleh draf yang layak dan
dinyatakan siap untuk diujicobakan.
Berdasarkan penilaian dari ahli media dan ahli materi modul
yang dibuat oleh peneliti telah layak untuk dikembangkan dan layak
digunakan namun tidak menutup kemungkinan untuk diadakan
evaluasi kembali. Baik dari ahli materi maupun ahli bahasa
memberikan masukan mengenai perbaikan modul karena terdapat
salah ketikan, kesalahan penomoran halaman, kesalahan tata letak
nomor dan nama tabel maupun gambar, konsep yang masih harus
diperbaiki, gambar yang kurang jelas sehingga berpotensi
membingungkan siswa, serta permasalahan nyata yang terapkan
dalam modul.
Berikut beberapa halaman yang direvisi berdasarkan saran dan
masukan dari para ahli.
1) Kesalahan tulisan (ketikan) pada cover modul yang ditunjukkan
pada Gambar 4.1 dan revisinya ditunjukkan pada Gambar 4.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Gambar 4.1 Cover modul sebelum direvisi
Gambar 4.2 Cover modul setelah direvisi
2) Kesalahan pada penulisan nama gambar ditunjukkan oleh
Gambar 4.3 dan revisinya ditunjukkan pada Gambar 4.4 dimana
nama dan nomor gambar letaknya sejajar atau nama gambar
tepat dituliskan setelah nomor gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Gambar 4.3 Kesalahan susunan nama dan penomoran gambar
Gambar 4. 4 Revisi Gambar 4.3
3) Kesalahan ketik pada nama tabel yang ditunjukkan dengan
Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 merupakan hasil revisinya dengan
nama tabel diawali dengan huruf kapital dan diberi nomor tabel,
(nama dan nomor tabel telah ditulis dengan sesuai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 4.5 Kesalahan penulisan nama tabel
Gambar 4.6 Hasil revisi Gambar 4.5
4) Gambar 4.7 menunjukkan kesalahan pada letak nomor dan
nama tabel dan revisi ditunjukkan dengan Gambar 4.8 dengan
nomor dan nama tabel letaknya satu baris (sejajar).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Gambar 4.7 Kesalahan letak antara nomor dan nama tabel
Gambar 4.8 Hasil revisi Gambar 4.7
5) Gambar 4.9 menunjukkan kesalahan cetak karena ada beberapa
tulisan dalam modul yang tidak terlihat dan Gambar 4.10 adalah
hasil revisi dimana tabel disusun lebih sederhana dengan lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
sedikit kalimat penjelas serta ilustrasi yang membuat siswa
tertarik.
Gambar 4.9 Ketikan yang tidak terlihat dalam modul
Gambar 4.10 Hasil revisi dari Gambar 4.9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
6) Gambar 4.11 menunjukkan kesalahan pemilihan kalimat karena
dapat membingungkan siswa dan revisinya dengan
menghilangkan kalimat tersebut dan ditunjukkan oleh Gambar
4.12.
Gambar 4.11 Pemilihan kalimat yang kurang tepat
Gambar 4.12 Revisi dari Gambar 4.11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
7) Gambar 4.13 menunjukkan pemilihan kalimat yang kurang tepat
dan berpotensi membingungkan siswa meskipun telah diberikan
ilustrasi dan direvisi dengan memberikan tanda panah pada
ilustrasi tersebut yang ditunjukkan oleh Gambar 4.14.
Gambar 4.13 Penyajian dan penjelasan gambar yang kurang
tepat
Gambar 4.14 Revisi dari Gambar 4.13.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
8) Gambar 4.14 menunjukkan pemilihan ilustrasi yang dianggap
kurang tepat dan bisa membingungkan siswa dan direvisi
dengan mengganti gambar dan ditunjukkan oleh Gambar 4.15.
Gambar 4.14 Penyajian ilustrasi yang kurang tepat
Gambar 4.15 Revisi dari Gambar 4.14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
d. Hasil Focus Group Discussion (FGD)
FGD dalam penelitian ini dilakukan dengan mengundang guru-
guru mata pelajaran matematika tingkat SMP atau yang sederajat dan
diselengarakan pada hari Sabtu, 15 Maret 2014 bertempat di SMP
Colombo Yogyakarta. FGD ini merupakan diskusi kelompok yang
fokus membahas modul yang sebelumnya telah selesai direvisi
berdasarkan validasi ahli media dan materi.
Dalam FGD ini peneliti memaparkan modul yang telah direvisi
agar bisa digunakan pada uji coba lapangan awal, selanjutnya peserta
FGD menanggapi dengan memberikan saran, kritik, dan pendapat
demi perbaikan modul. Diskusi dengan para guru dalam FGD
dilakukan dengan menyertakan angket guru terhadap modul agar
nantinya modul bisa digunakan oleh guru dan siswa secara luas
khususnya untuk kelas VIII SMP dan sederajat.
Hasil diskusi dan angket respon guru ditunjukkan pada lampiran
16D. Rangkuman angket guru terhadap modul ditunjukkan pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil angket respon guru untuk semua
komponen
Komponen Skor
angket
guru
Skor
maksimal
angket
Kategori
Teknik Penyajian 127 168 Baik
Kesesuaian Bahasa 36 48 Baik
Kesesuaian Isi 50 60 Baik
Keakuratan Materi 18 24 Baik
Kepraktisan dan kemudahan 25 36 Baik
Komponen PBL 37 48 Baik
Pengembangan Kemampuan
Berpikir
69 84 Baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berdasarkan hasil angket respon guru pada Tabel 4.4, untuk
komponen penyajian modul, skor yang diperoleh dari peserta FGD
adalah 127 dari skor maskimal angket adalah 168 atau sekitar
75,59% dalam skala empat dan termasuk kategori baik. Untuk
komponen kesesuaian bahasa modul, skor yang diperoleh adalah 36
dari skor maksimal yaitu 48 atau sekitar 75% dalam skala empat dan
termasuk kategori baik. Skor yang diperoleh dari angket guru
terhadap komponen kesesuian isi modul adalah 50 dari skor
maksimal 60 atau sekitar 83,33% dalam skala empat dan termasuk
kategori baik. Untuk komponen keakuratan materi, nilai yang
diperoleh adalah 18 dari skor maksimal 24 atau sekitar 75% dalam
skala empat dan nilai tersebut termasuk kategori baik. Untuk
komponen kepraktisan dan kemudahan, nilai rata-rata yang diperoleh
adalah 25 dari skor maksimal angket 36 atau sekitar 69,44% dan
nilai tersebut termasuk kategori baik. Untuk komponen PBL yang
ditunjukkan pada modul, perolehan nilai dari para guru adalah 37
dari skor maksimal yaitu 48 atau sekitar 77,08% dan nilai tersebut
termasuk kategori baik dalam skala empat. Untuk komponen
pengembangan kemampuan berpikir yang ditunjukkan pada modul,
nilai yang diperoleh dari para guru adalah 69 dari skor total 84 atau
setara dengan 82,14% dalam skala empat dan nilai tersebut ternasuk
kategori baik. Secara umum, total nilai dari keseluruhan komponen
adalah 77,35% dan termasuk kategori baik dalam skala empat untuk
semua aspek pada guru dalam FGD setuju bahwa modul termasuk
dalam kategori Baik untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
Beberapa hal yang menjadi perhatian peneliti pada tahap ini
yaitu modul untuk pembelajaran berbasis masalah dapat diterapkan
pada tingkat SMP khususnya kelas VIII, secara umum modul
tersebut disetujui dengan beberapa penyempurnaan, modul tersebut
dapat membantu siswa untuk bisa menjembatani dalam
menghubungkan hal-hal yang ada dalam kehidupan nyata dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
konsep matematika yang sering dianggap terlalu abstrak dan sulit
oleh siswa.
Berikut beberapa tanggapan dari peserta FGD.
1) Bahasa yang digunakan dalam modul masih kompleks dan
sebaiknya digunakan bahasa yang lebih sederhana lagi yang
langsung bisa dimengerti oleh semua kalangan siswa baik
tingkat kemampuan tinggi, sedang atau pun rendah.
2) Penyajian gambar atau ilustrasi sebaiknya menggunakan gambar
yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh siswa
kelas VIII terutama pada saat siswa harus belajar sendiri karena
modul akan dijadikan salah satu bahan ajar mandiri bagi siswa.
3) Sebaiknya proporsi materi untuk tiap lembar modul dijadikan
lebih singkat tetapi tetap jelas, sehingga siswa tertarik dan tidak
bosan untuk membaca modul. Hai ltu dikarenakan banyak minat
baca siswa yang cenderung menurun apalagi jika harus
membaca buku yang kalimat atau pun isinya terlalu banyak dan
terlihat terlalu tebal.
4) Perbaikan cover modul agar lebih menggambarkan isi modul
dan penambahan daftar referensi.
e. Hasil Revisi II
Revisi II dilakukan setelah mendapatkan masukan dan saran
dari para guru peserta FGD. Beberapa perbaikan yang dilakukan
yaitu pada penambahan daftar pustaka, penyederhanaan modul
sehingga tidak terlihat terlalu tebal. Berikut adalah bagian-bagian
yang dihilangkan dan direvisi .
1) Gambar 4.15 menunjukkan halaman yang diganti dengan isi
materi yang baru karena dianggap terlalu rumit dan perbaikan
dilakukan dengan menyajikan gambar yang lebih sederhana dan
ditunjukkan oleh Gambar 4.15.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Gambar 4.15 Halaman yang direvisi
Gambar 4.16 Hasil revisi dari Gambar 4.15
2) Gambar 4.17 menunjukkan halaman yang direvisi dengan
menghilangkan halaman tersebut karena siswa menjawab soal
pada kertas portofolio bukan di modul, sehingga lebih baik
dihilangkan agar tidak membingungkan siswa.
69
Gambar 4.15 Halaman yang direvisi
Gambar 4.16 Hasil revisi dari Gambar 4.15
2) Gambar 4.17 menunjukkan halaman yang direvisi dengan
menghilangkan halaman tersebut karena siswa menjawab soal
pada kertas portofolio bukan di modul, sehingga lebih baik
dihilangkan agar tidak membingungkan siswa.
69
Gambar 4.15 Halaman yang direvisi
Gambar 4.16 Hasil revisi dari Gambar 4.15
2) Gambar 4.17 menunjukkan halaman yang direvisi dengan
menghilangkan halaman tersebut karena siswa menjawab soal
pada kertas portofolio bukan di modul, sehingga lebih baik
dihilangkan agar tidak membingungkan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 4.17 Halaman yang dihilangkan
3) Gambar 4.18 menunjukkan halaman yang direvisi karena
penggunaan kalimat yang terlalu banyak dan bisa membuat siswa
bosan, perbaikan dilakukan dengan menyajikan kalimat yang
lebih sederhana, singkat dan Gambar 4.19 adalah hasil revisnya.
Gambar 4.18 Halaman yang direvisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Gambar 4.19 Hasil revisi Gambar 4.18
4) Gambar 4.19 menunjukkan halaman yang direvisi karena isinya
terlalu kompleks dan kalimatnya terlalu panjang yang
memungkinkan siswa bosan dan tidak tertarik, perbaikan
dilakukan dengan menyajikan kalimat yang lebih sederhana yang
ditunjukkan oleh Gambar 4.20.
Gambar 4.19 Halaman yang direvisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Gambar 4.20 Hasil revisi Gambar 4.19
5) Gambar 4.21 menunjukkan gambar yang direvisi karena
penjelasan gambar yang terlalu banyak dan bisa membingungkan
siswa, perbaikan dilakukan dengan mengganti gambar dan
menyajikan kalimat penjelas yang lebih sederhana seperti
ditunjukkan oleh Gambar 4.22.
Gambar 4.21 Halaman yang direvisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Gambar 4.22 Revisi Gambar 4.21
f. Uji Coba Lapangan Awal
Modul yang telah mendapat perbaikan atau revisi baik dari
proses validasi maupun FGD selanjutnya diujicobakan pada
lapangan awal. Dalam penelitian ini uji coba lapangan awal
dilakukan peneliti dengan memberikan modul beserta angket kepada
tiga siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, yaitu kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah.
Uji coba lapangan awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keterbacaan siswa, pemahaman, maupun ketertarikan terhadap
modul sebelum pada akhirnya modul siap dipraktekkan dalam
pembelajaran di kelas yaitu pada uji pelaksanaan lapangan.
Instrumen dalam uji ini berupa angket yang diisi oleh ketiga siswa.
Dalam uji coba lapangan awal ini peneliti menjabarkan modul dan
isi dari instrumen sehingga ketiga siswa tersebut mengerti dengan
betul isi dari angket yang digunakan.
Aspek yang dinilai pada uji lapangan awal terdiri atas 3 kriteria
yaitu kriteria tampilan, penyajian materi, dan manfaat penggunaan
modul bagi siswa. Kisi-kisi dari angket tersebut ditunjukkan pada
Tabel 4.5.
73
Gambar 4.22 Revisi Gambar 4.21
f. Uji Coba Lapangan Awal
Modul yang telah mendapat perbaikan atau revisi baik dari
proses validasi maupun FGD selanjutnya diujicobakan pada
lapangan awal. Dalam penelitian ini uji coba lapangan awal
dilakukan peneliti dengan memberikan modul beserta angket kepada
tiga siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, yaitu kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah.
Uji coba lapangan awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keterbacaan siswa, pemahaman, maupun ketertarikan terhadap
modul sebelum pada akhirnya modul siap dipraktekkan dalam
pembelajaran di kelas yaitu pada uji pelaksanaan lapangan.
Instrumen dalam uji ini berupa angket yang diisi oleh ketiga siswa.
Dalam uji coba lapangan awal ini peneliti menjabarkan modul dan
isi dari instrumen sehingga ketiga siswa tersebut mengerti dengan
betul isi dari angket yang digunakan.
Aspek yang dinilai pada uji lapangan awal terdiri atas 3 kriteria
yaitu kriteria tampilan, penyajian materi, dan manfaat penggunaan
modul bagi siswa. Kisi-kisi dari angket tersebut ditunjukkan pada
Tabel 4.5.
73
Gambar 4.22 Revisi Gambar 4.21
f. Uji Coba Lapangan Awal
Modul yang telah mendapat perbaikan atau revisi baik dari
proses validasi maupun FGD selanjutnya diujicobakan pada
lapangan awal. Dalam penelitian ini uji coba lapangan awal
dilakukan peneliti dengan memberikan modul beserta angket kepada
tiga siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, yaitu kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah.
Uji coba lapangan awal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keterbacaan siswa, pemahaman, maupun ketertarikan terhadap
modul sebelum pada akhirnya modul siap dipraktekkan dalam
pembelajaran di kelas yaitu pada uji pelaksanaan lapangan.
Instrumen dalam uji ini berupa angket yang diisi oleh ketiga siswa.
Dalam uji coba lapangan awal ini peneliti menjabarkan modul dan
isi dari instrumen sehingga ketiga siswa tersebut mengerti dengan
betul isi dari angket yang digunakan.
Aspek yang dinilai pada uji lapangan awal terdiri atas 3 kriteria
yaitu kriteria tampilan, penyajian materi, dan manfaat penggunaan
modul bagi siswa. Kisi-kisi dari angket tersebut ditunjukkan pada
Tabel 4.5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tabel 4.5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa
Kriteria Indikator Nomor butir
angket
Tampilan Kejelasan teks 1, 2, 4, 7, 15
Kesesuaian gambar /ilustrasi
dengan materi
17, 19
Penyajian
materi
Kemudahan pemahaman materi 22, 29
Ketepatan penggunaan lambang
atau simbol
16
Kelengakapan dan ketepatan
sistematika penyajian
3, 9, 10, 13,
26
Kesesuaian contoh dengan materi 20, 21
Manfaat Kemudahan belajar 11, 12, 25,
28
Peningkatan motivasi belajar 8, 18, 23,
24, 30
Ketertarikan mengunakan modul 5, 6, 14, 27
Analisis hasil dari uji lapangan awal ditunjukkan pada Lampiran
17 D, Rangkuman dari hasil uji lapangan awal dapat dilihat pada
Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil perolehan skor angket siswa untuk setiap komponen
No Komponen Total skor yangdiperoleh
Totalskor ideal
Kategori
1.2.3.
Tampilan modulPenyajian modulManfaat modul
6693121
86120156
BaikBaikBaik
Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh bahwa skor dari ketiga siswa
untuk komponen tampilan modul adalah 66 dari skor maksimal
angket 86 atau setara dengan 76,74% dalam skala empat dan
termasuk kategori baik. Untuk komponen penyajian modul, nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
yang diperoleh dari ketiga siswa adalah 93 dari skor maksimal yaitu
120 atau setara dengan 77,5% dan termasuk dalam kategori baik
dalam skala empat. Nilai yang diperoleh dari ketiga siswa untuk
komponen manfaat modul yaitu 121 dari skor maksimal angket 156
atau setara dengan 77,56% dan nilai tersebut termasuk dalam
kategori baik dalam skala empat.
g. Hasil Revisi III
Revisi III dilakukan setelah pelaksanaan uji coba lapangan awal.
Secara keseluruhan, siswa pada saat uji coba memberikan respon
yang positif terhadap modul yang disusun peneliti. Namun peneliti
tetap melakukan pengecekan ulang pada modul terutama kesalahan
ketikan atau pada kesalahan pencetakan modul. Sehingga pada revisi
III ini perbaikan dilakukan pada tulisan atau ketikan yang masih
keliru .
h. Hasil Uji Pelaksanaan Lapangan
Uji pelaksanaan lapangan merupakan tahap dimana modul diuji
keefektivitasannya dengan cara menggunakan modul dalam
pembelajaran di kelas. Peneliti membandingkan antara siswa yang
dalam pembelajaran menggunakan modul dengan siswa yang dalam
pembelajarannya tidak menggunakan modul. Tahap ini juga disertai
dengan pemberian angket respon siswa pengguna modul di kelas,
sehingga analisis pada tahap ini meliputi analisis terhadap hasil
belajar siswa dan terhadap angket respon siswa.
1) Hasil belajar siswa
Uji pelaksanaan lapangan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai hasil belajar antara kelas yang dalam
pembelajaran menggunakan modul (kelas eksperimen) dengan
kelas yang dalam pembelajaran tidak menggunakan modul
(kelas kontrol). Sebelum dilakukan uji efektivitas, perlu
dilakukan analisis data awal untuk memastikan bahwa kedua
kelas mempunyai kemampuan awal yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji normalitas,
uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Selain analisis data
awal, peneliti juga melakukan analisis terhadap tes hasil belajar
yang akan digunakan pada uji efekivitas yang meliputi uji
validitas instrumen, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran butir
soal, dan uji daya pembeda soal. Berikut penjelasan mengenai
uji yang digunakan.
a) Uji validitas
Tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan
persamaan garis lurus terdiri atas 11 soal uraian. Penilaian
validitas isi dilakukan dengan menggunakan daftar chek list
(√) oleh beberapa ahli (validator) yaitu Bapak Halim, S.Pd
guru matematika kelas VIII SMP N 5 Yogyakarta dan Ibu
Rochani, S.Pd guru matematika kelas VIII SMP N 5
Yogyakarta. Berdasarkan penilaian kedua validator, dapat
diambil kesimpulan bahwa secara umum intrumen
memenuhi validitas isi dan dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian. (lihat Lampiran 4B).
Beberapa hal yang menjadi masukan dan saran dari
kedua validator adalah penggunaan kata kerja dalam
indikator dan dalam instrumen sehingga lebih operasional
dan lebih mudah mengukur tingkat pecapaiannya, sebaiknya
digunakan bahasa yang lebih sederhana sehingga tidak
menyulitkan siswa dalam memahami soal
Setelah instrumen divalidasi oleh validator, selanjutnya
instrumen tersebut direvisi dan diperbaiki sesuai masukan
dari para validator. Langkah selanjutnya adalah uji coba
instrumen pada kelas uji coba. Uji coba instrumen
dilakukan pada kelas VIII semester 2 yang telah menempuh
materi persamaan garis lurus dengan jumlah siswa adalah
28 responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
b) Tingkat kesukaran
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang terdiri dari
11 butir soal uraian, terdapat 5 soal yang termasuk kategori
sukar yaitu soal nomor 7, 8, 9, 10, dan 11. Soal yang
termasuk kategori sedang yaitu nomor 1, 2, 5, 6. Soal yang
termasuk kategori mudah yaitu nomor 3 dan 4. Berdasarkan
hasil analisis terhadap uji coba instrumen tersebut, soal
dengan nomor 3, 4, 7, 8, 9, 10, dan 11 tidak dapat
digunakan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 5B.
c) Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda dilakukan dengan rumus
korelasi product moment dimana butir soal yang baik
apabila rxy dari setia butir soal tersebut lebih dari 0,3.
Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dapat disimpulkan
bahwa 11 soal tersebut memiliki daya pembeda yang baik.
Hal itu karena rxy dari masing-masing soal lebih dari 0,3.
Perhitungan selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 5B.
d) Uji Reliabilitas
Perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan rumus
Cronbach Alpha. Hasil analisis uji reliabilitas instrumen uji
coba diperoleh indeks reliabilitas sebesar 0,791. Indeks
reliabilitas tersebut lebih dari 0,70 yang berarti instrumen
tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya ditunjukkan
pada Lampiran 5B.
e) Penetapan instrumen tes
Penetapan instrumen tes ini didasarkan pada indeks
kesukaran dan daya pembeda tiap butir soal. Berdasarkan
indeks daya pembeda dapat disimpulkan bahwa setiap soal
mempunyai daya pembeda yang baik. Berdasarkan indeks
kesukarannya soal dengan nomor 1, 2, 5, 6 yang termasuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
kategori sedang, sehingga keempat soal tersebut bisa
digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal dengan nomor
3, 4, 7, 8, 9, 10, 11 tidak dapat digunakan.
2) Analisis data kemampuan awal siswa
Data kemampuan awal siswa baik dari kelas kontrol
maupun kelas eksperimen diperoleh dari nilai UAS siswa kelas
VII. Kelas eksperimen adalah kelas yang dikenakan modul
untuk pembelajaran berbasis masalah, sedangkan kelas kontrol
adalah kelas yang tidak dikenakan atau tidak menggunakan
modul.Data kemampuan awal yang diperoleh selanjutnya diuji
keseimbangannya agar diketahui apakah kelas kontrol dan
eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama atau
berbeda.
Sebagai uji prasayarat dari uji keseimbangan, maka pada
masing-masing sampel dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sampel. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel mempunyai
kemampuan awal yang sama atau berbeda.
Data kemampuan awal siswa untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol ditunjukkan pada Lampiran 1A. Berikut
ditunjukkan deskripsi nilai UAS dari kedua sampel yang
ditunjukkan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa
KelasStatistik
N X2s s Xmaks Xmin
Eksperimen 20 82.85 9.924 3.151 90 80Kontrol 20 82.55 9.524 3.086047 93 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Berdasarkan Tabel 4.21, kelas eksperimen mempunyai nilai
tertinggi yaitu 90 sedangkan kelas kontrol mempunyai nilai
tertinggi 93 dengan nilai terendahnya sama yaitu 80. Uji
keseimbangan untuk mengetahui bagaimana keadaan dari
kemampuan masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol apakah dalam keadaan yang seimbang atau tidak.
Data yang digunakan dalam uji keseimbangan ini adalah data
kemampuan awal siswa yaitu nilai UAS kelas VII. Langkah
pertama pada uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah dengan melakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
a) Uji normalitas
Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dengan
taraf signifikansi 5%. Hasil uji normalitas selengkapnya
ditunjukkan pada Lampiran 5A. Rangkuman hasil
perhitungan uji normalitas data kemampuan awal siswa
ditunjukkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan awal
Kelas Lhitung Ltabel Keputusan Uji KesimpulanEksperimen 0,1724 0,190 H0 diterima NormalKontrol 0.1714 0,190 H0 diterima Normal
Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh bahwa Lhitung pada
kelas eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan
modul adalah 0,1724 sedangkan nilai Lhitung pada kelas
kontrol yang tidak dikenai modul adalah 0,1714. Karena
DKLhitung , dapat dikatakan bahwa kedua sampel berasala
dari populasi yang berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji yang kedua adalah uji homogenitas, dimana dalam
penelitian ini digunakan uji Bartlett dengan tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
signifikansi 5%. Hasil perhitungan dari uji homogenitas
selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 6A dan 7A.
Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa = 0,999dengan = 0,901, dimana DK={b 901,0b }atau
dengan kata lain DKbobs sehingga dapat diambil keputusan
bahwa H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan
pada data nilai UAS kelas VII, kedua sampel (eksperimen
dan kontrol) mempunyai variansi populasi yang homogen.
c) Uji Keseimbangan
Oleh karena populasi siswa dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol telah dinyatakan berdistribusi normal
dan kedua populasi tersebut memiliki variansi homogen,
maka langkah selanjutnya dilakukan uji keseimbangan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji
keseimbangan menggunakan metode uji t. Hasil
penghitungan uji t ditunjukkan pada Lampiran 8A, sedangkan
rangkuman hasil uji keseimbangan ditunjukkan pada Tabel
4.9.
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji t (Uji Keseimbangan) Kemampuan Awal
Kelas NNilai UAS Semester 1
hitungt 38:05.0tKeputusan
UjiRerataSimpangan
Baku
Eksperimen 20 82,85 3,152 0,304 2,045H0
Diterima
Kontrol 20 82,55 3,086
Hasil analisis uji keseimbangan pada Tabel 4.9
menggunakan uji t tersebut menunjukkan 304,0hitungt
dengan 684,1tabelt , sedangkan DK= {t 045,2t atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
045,2t . Dengan demikian DKthitung , sehingga H0
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang
memiliki kemampuan awal yang sama.
3) Analisis data kemampuan akhir siswa
Data tes hasil belajar pada pada materi pokok persamaan
garis lurus baik untuk kelas eksperimen ataupun kelas kontrol
diperoleh dari hasil tes hasil belajar siswa setelah melaksanakan
pembelajaran pada materi pokok persamaan garis lurus. Adapun
deskripsi data hasil belajar kedua kelas ditunjukkan pada Tabel
4.10.
Tabel 4.10 Deskripsi Data Tes Hasil Belajar Siswa
KelasStatistik
N X 2s s Xmaks Xmin
Eksperimen 20 34,45 53,208 7,294 47 23Kontrol 20 30,25 24,408 4,940 38 24
Berdasarkan Tabel 4.10, nilai tertinggi kelas eksperimen
adalah 47 dan nilai terendahnya adalah 23, sedangkan kelas
kontrol nilai tertingginya adalah 38 dan nilai terendahnya adalah
24. Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 43,45 dan kelas
kontrol yaitu 30,25 sehingga terdapat selisih rata-rata antara
kedua kelas yaitu 4,20. Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa
antara kedua kelas terdapat perbedaan variansi dan simpangan
baku.
a) Uji normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Liliefors dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Perhitungan
dari hasil uji nomalitas akhir selengkapnya ditunjukkan
pada Lampiran 9A dan 10A. Rangkuman dari hasil uji
normalitas akhir ditunjukkan pada Tabel 4.11.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir
Kelas Lhitung LtabelKeputusan
UjiKesimpulan
Eksperimen 0,1621 0,190 H0 diterima NormalKontrol 0,1596 0,190 H0 diterima Normal
Berdasarkan Tabel 4.11, diperoleh bahwa Lhitung pada
kelas eksperimen adalah 0,1621 sedangkan nilai Lhitung pada
kelas kontrol adalah 0,1596. Kedua nilai DKLhitung
dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji yang kedua adalah uji homogenitas, dimana dalam
penelitian ini digunakan uji Bartlett dengan tingkat
signifikansi 5%. Hasil perhitungan dari uji homogenitas
selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 11A. Rangkuman
dari hasi uji homogenitas menunjukkan bahwa populasi
homogen.
c) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan modul untuk pembelajaran berbasis masalah
pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol.
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan
tingkat signifikansi = 5%, dk = 20 + 20 -2 = 38.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
H0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika pada siswa
yang menggunakan modul tidak lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika pada siswa
yang menggunakan modul lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan modul)
82
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir
Kelas Lhitung LtabelKeputusan
UjiKesimpulan
Eksperimen 0,1621 0,190 H0 diterima NormalKontrol 0,1596 0,190 H0 diterima Normal
Berdasarkan Tabel 4.11, diperoleh bahwa Lhitung pada
kelas eksperimen adalah 0,1621 sedangkan nilai Lhitung pada
kelas kontrol adalah 0,1596. Kedua nilai DKLhitung
dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji yang kedua adalah uji homogenitas, dimana dalam
penelitian ini digunakan uji Bartlett dengan tingkat
signifikansi 5%. Hasil perhitungan dari uji homogenitas
selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 11A. Rangkuman
dari hasi uji homogenitas menunjukkan bahwa populasi
homogen.
c) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan modul untuk pembelajaran berbasis masalah
pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol.
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan
tingkat signifikansi = 5%, dk = 20 + 20 -2 = 38.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
H0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika pada siswa
yang menggunakan modul tidak lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika pada siswa
yang menggunakan modul lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan modul)
82
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Akhir
Kelas Lhitung LtabelKeputusan
UjiKesimpulan
Eksperimen 0,1621 0,190 H0 diterima NormalKontrol 0,1596 0,190 H0 diterima Normal
Berdasarkan Tabel 4.11, diperoleh bahwa Lhitung pada
kelas eksperimen adalah 0,1621 sedangkan nilai Lhitung pada
kelas kontrol adalah 0,1596. Kedua nilai DKLhitung
dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji yang kedua adalah uji homogenitas, dimana dalam
penelitian ini digunakan uji Bartlett dengan tingkat
signifikansi 5%. Hasil perhitungan dari uji homogenitas
selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 11A. Rangkuman
dari hasi uji homogenitas menunjukkan bahwa populasi
homogen.
c) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan modul untuk pembelajaran berbasis masalah
pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol.
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan
tingkat signifikansi = 5%, dk = 20 + 20 -2 = 38.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
H0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika pada siswa
yang menggunakan modul tidak lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika pada siswa
yang menggunakan modul lebih baik dari rerata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan modul)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Hasil penghitungan uji t ditunjukkan pada Lampiran 12A,
sedangkan rangkuman hasil uji keseimbangan ditunjukkan
pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Kelas N
Nilai tes hasilbelajar
hitungt 38:05.0tKeputusan
UjiRerata
SimpanganBaku
Eksperimen 20 34,45 7,294 2,132 1,645H0
Ditolak
Kontrol 20 30,25 4,940
Berdasarkan Tabel 4.12, hasil analisis uji hipotesis
menunjukkan bahwa 132,2hitungt dengan 645,1tabelt ,
sedangkan DK= {t 645,1t }. Dengan demikian
DKthitung , sehingga H0 ditolak atau dapat disimpulkan
bahwa rerata hasil belajar matematika siswa dengan
pembelajaran yang menggunakan modul matematika
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus
kelas VIII SMP lebih baik daripada rerata hasil belajar
matematika siswa yang dalam pembelajaran tidak
menggunakan modul.
4) Hasil respon siswa terhadap modul
Tanggapan siswa terhadap modul merupakan tahapan yang
dilakukan setelah siswa menggunakan modul pada uji
pelaksanaan lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana tanggapan siswa selama menggunakan modul dalam
pembelajarannya. Hasil angket tanggapan siswa ditunjukkan
pada Lampiran 18D, rangkumannya ditunjukkan pada Tabel
4.13.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Tabel 4.13 Hasil perolehan skor angket siswa untuk setiap komponen
Komponen Total skor yangdiperoleh
Total skorideal
Kategori
Tampilan modul 391 532 BaikPenyajian modul 560 760 BaikManfaat modul 716 988 Baik
Berdasarkan Tabel 4.13, skor total yang diperoleh dari
angket untuk komponen tampilan modul adalah 391, sedangkan
skor maksimal angket siswa adalah 532 atau sekitar 73,49%.
Nilai tersebut termasuk dalam kategori baik dalam skala empat,
Skor total yang diperoleh dari angket respon siswa adalah 560
sedangkan skor maksimal angket adalah 760 atau sekitar 73,
68% termasuk dalam kategori Baik. Skor total yang diperoleh
dari angket respon siswa terhadap manfaat modul adalah 716,
dan skor maksimal angket adalah 988 atau setara dengan
72,46% dan termasuk dalam kategori Baik.
Secara umum disimpulkan bahwa dari segi tampilan,
penyajian, dan manfaat modul semua termasuk dalam kategori
Baik. Hal ini sesuai dengan harapan peneliti bahwa siswa dapat
merespon baik terhadap penggunaan modul dalam
pembelajarannya. Pembuatan produk yang berupa modul dapat
membantu guru dalam pembelajarannya dalam menyampaikan
materi untuk pembelajaran berbasis masalah sehingga siswa
yang menggunakan modul merasa tertarik karena modul mudah
untuk digunakan dan dikemas dengan tampilan dan penyajian
yang menarik serta memberikan manfaat baik bagi guru maupun
siswa. Berdasarkan uji lapangan besar ini maka dapat
disimpulkan bahwa modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah efektif serta layak sebagai salah satu bahan
ajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
i. Hasil Revisi IV
Berdasarkan hasil angket respon siswa maka peneliti kembali
meninjau ulang modul yang telah digunakan dalam pembelajaran.
Secara keseluruhan setelah dilakukan kajian ulang terhadap modul
yang telah digunakan dalam kelas, maka revisi modul hanya pada
hasil cetakan modul.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hipotesis Pertama
Pengembangan modul untuk pembelajaran berbasis masalah pada
materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP diawali dengan
studi pendahuluan menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan
studi literatur yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan akan
modul, karakteristik siswa, materi serta indikator-indikator dari materi
yang ditunjukkan pada modul. Hal ini sesuai juga dengan Puslitjaknov
(2008), bahwa penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengumpulkan
informasi, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam
pembelajaran, dan merangkum permasalahan. Berdasarkan hasil studi
literatur, diperoleh kesimpulan bahwa materi persamaan garis lurus
merupakan salah satu materi yang masih dianggap sulit oleh siswa. Hal
lain yaitu bahwa kurikulum 2013 mendorong para guru agar
mengembangkan pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk
menemukan sendiri pengetahuannya serta melibatkan siswa untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa
sehingga pembelajaran matematika lebih bermakna baik melalui
pengembangan metode pembelajaran, perangkat, maupun bahan
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori Jerome S. Bruner dalam
Suyono, dkk. (2012) bahwa guru harus memberikan keluasan kepada
siswa untuk menjadi pemecah masalah sedangkan peran guru yang
utama adalah menjamin agar kegiatan belajar menimbulkan rasa ingin
tahu, meminimalkan risiko kegagalan belajar, dan agar belajar relevan
dengan kebutuhan siswa. Dalam teori tersebut juga terkandung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
dorongan bagi guru untuk memandu siswanya sehingga mereka dapat
membangun basis pengetahuannya sendiri dan bukan karena diajari
melalui memorisasi hafalan.
Selama melakukan studi literatur dan observasi, peneliti
menganalisis SK dan KD serta materi pembelajaran kelas VIII SMP
dengan tujuan agar modul yang disusun peneliti dapat membantu siswa
menguasai kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan. Selain
menganalisis SK dan KD, peneliti juga menganalisis karakteristik
siswa kelas VIII. Teori belajar Piaget memandang perkembangan
kognitif sebagai suatu proses anak secara aktif membangun sistem
makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan
interaksi sosial. Dijelaskan pula bahwa siswa kelas VIII SMP berada
pada usia lebih dari 11 tahun dengan kategori operasional formal dan
mampu memecahkan masalah.
Hal ini sesuai dengan Santyasa dalam Sang Putu Sri Jaya (2012)
bahwa keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran menggunakan
modul yaitu meningkatnya motivasi peserta didik karena pengerjaan
tugas dibatasi dengan jelas dan disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik serta karena pendidik dan peseta didik dapat mengetahui
benar pada modul bagian mana peserta didik telah berhasil dan belum
berhasil. Prastowo dalam Ratna Widyaningrum (2013) juga
menyatakan bahwa gambar maupun ilustrasi yang ditunjukkan pada
modul dapat mendukung dan memperjelas isi materi sehingga
menimbulkan daya tarik dan mengurangi kebosanan pembaca (peserta
didik). Hal yang sama juga disampaikan Eka Lestari, dkk. (2013)
bahwa penggunaan modul dalam pembelajaran matematika merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat siswa aktif dan
termotivasi dikarenakan modul merupakan bahan ajar mandiri yang
memuat serangkaian pengelaman belajar yang disusun secara
sistematis dan dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar. Dengan
menggunakan modul, siswa dapat mencapai tujuan belajar sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
dengan kemampuan mereka masing-masing. Berdasarkan penelitian
Purnomo dalam Eka Lestari, dkk. (2013), penggunaan modul dapat
memotivasi dan meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep
lingkaran.
Penyusunan modul dilakukan setelah mendapatkan gambaran awal
dari studi pendahuluan yang menguatkan perlunya dikembangkan
suatu produk pembelajaran yang berupa modul. Modul disusun
berdasarkan buku pedoman penyusunan modul antara lain buku
panduan dari Depdiknas (2007) dipadukan dengan pedoman menurut
Direktorat Tenaga Kependidikan (2008), yaitu tahap perencanaan
dengan : (1) menetapkan kompetensi berdasarkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, (2) mengidentifikasi dan menentukan ruang
lingkup unit kompetensi atau materi, (3) penyusunan sintaks
pembelajaran yang akan digunakan dalam modul, (3) mengidentifikasi
dan menentukan pengetahuan yang harus dipelajari, (4) menentukan
judul modul.
Berdasarkan panduan tersebut, peneliti menyusun modul dengan
langkah-langkah (1) menetapkan judul modul dimana judul modul
dalam penelitian ini yaitu Modul Matematika untuk Pembelajaran
Berbasis Masalah Materi Pokok Persamaan Garis Lurus Kelas VIII, (2)
menetapkan kemampuan yang harus muncul dan dimiliki siswa setelah
menggunakan modul dimana kemampuan awal tersebut tertulis pada
setiap indikator pada setiap bab dalam modul (3) menetapkan garis-
garis besar atau outline modul, dimana garis besar tersebut
digambarkan dalam peta kompetensi modul yang merupakan
penjabaran setiap bab menjadi beberapa sub bab materi yang harus
dipelajari siswa, (4) mengembangkan materi sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, (5) menyusun kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan sintaks pembelajaran berbasis
masalah, (6) memeriksa ulang modul yang telah selesai disusun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Modul awal yang telah disusun mencakup komponen-komponen :
sampul luar, sampul dalam, kata pengantar, peta isi modul, daftar isi,
pendahuluan, SK/KD, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
evaluasi pembelajaran dan rubrik penilaian, alternatif jawaban,
glosarium, dan daftar pustaka. Hal ini sesuai dengan Triyanto dalam
Heru E. Kurniawan, dkk. (2013) yang menyatakan bahwa modul
merupakan panduan dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi
pembelajaran, kegiatan penyelidikan berdasarkan konsep, informasi,
dan contoh-contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Modul awal yang telah selesai disusun kemudian diserahkan
kepada ahli materi dan ahli media untuk mendapatkan validasi.
Validasi dari ahli materi memperoleh skor 97 atau 75% dalam skala
empat untuk aspek kelayakan isi, skor 67 atau 76% dalam skala empat
untuk aspek kelayakan penyajian, dan skor 48 atau 75% untuk aspek
komponen PBL. Skor total yang diperoleh dari ahli materi adalah 212
atau 75% dan termasuk kategori baik.
Skor yang diperoleh dari kedua ahli media adalah 158 atau 85%
dalam skala empat untuk aspek kelayakan kegrafikan, dan 92 atau 88%
dalam skala untuk aspek kelayakan bahasa. Sedangkan skor total yang
diperoleh dari kedua ahli media adalah 250 atau 86% dalam skala dan
termasuk kategori sangat baik. Hasil validasi oleh semua validator
menunjukkan bahwa modul layak untuk digunakan dengan revisi.
Saran dan masukan dari para validator menjadi pertimbangan peneliti
untuk merevisi modul.
Sejalan dengan hasil ini, modul yang dikembangkan oleh Wayan
Somayasa, dkk. (2013) pada tahap validasi memperoleh persentase
83,86% atau termasuk dalam kualifikasi baik. Hasil penelitian Ratna
Widyaningrum, dkk. (2013) menunjukkan bahwa dari segi materi,
keterbacaan, dan penyajian modul yang divalidasi ahli termasuk dalam
kategori baik. Jika dikaitkan dengan hasil penelitian sebelumnya, maka
untuk tahap validasi, modul yang dikembangkan oleh peneliti ini telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
memenuhi standar kelayakan modul, bahkan untuk penilaian ahli
media, modul yang dikembangkan peneliti ini termasuk kategori
sangat baik.
Revisi I modul dilakukan berdasarkan saran, masukan, dan
komentar dari para validator. Revisi dilakukan dengan memperbaiki
modul baik dengan cara menggganti tulisan yang dianggap kurang
tepat maupun dengan memperbaiki kesalahan ketikan. Hasil revisi
secara terus menerus dikonsultasikan dengan ahli materi dan media
sampai diperoleh modul yang layak dan dinyatakan siap untuk
digunakan dalam FGD.
Focus group discussion (FGD) dilakukan setelah peneliti
menyelesaikan revisi I. FGD dilakukan bersama guru-guru yang
pernah mengampu mata pelajaran matematika kelas VIII SMP.
Melalui FGD yang dilaksanakan bersama para guru, peneliti
memperoleh hasil respon guru melalui angket respon guru serta
berbagai masukan dan saran sebagai bahan pertimbangan dalam
memperbaiki modul. Tanggapan dan masukan dari para peserta FGD
yang telah berpengalaman mengampu kelas VIII sangat penting karena
para guru sudah terbiasa di lapangan/di kelas dan mempunyai
pengalaman yang lebih banyak terutama dalam hal pembelajaran baik
dari segi pemilihan materi, penggunaan metode, perangkat, sumber
belajar siswa, maupun kemampuan dan karakterisrik dari masing-
masing siswanya.
Hal ini sesuai dengan Uno dalam Heru E. Kurniawan, dkk. (2013)
yang menyatakan bahwa pengetahuan dan logika berpikir guru
terhadap isi mata pelajaran harus sangat baik, karena tanpa logika
berpikir yang baik, guru akan kesulitan memilah dan meilih materi
pelajaran, merumuskannya dalam rumusan yang singkat dan padat,
serta mengurutkan materi dalam struktur urutan yang logis dan mudah
dipahami. Berdasarkan hasil pengisian angket respon guru, diperoleh
skor yaitu 127 atau 75% untuk aspek teknik penyajian, skor 36 atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
75% untuk aspek kesesuaian bahasa, skor 36 atau 83% untuk aspek
kesesuaian isi, 18 atau 75% untuk aspek keakuratan materi, skor 25
atau 69% untuk aspek kepraktisan dan kemudahan, skor 37% untuk
aspek komponen pembelajaran berbasis masalah, dan skor 69 atau
82% untuk aspek pengembangan kemampuan berpikir siswa. Secara
keseluruhan total skor yang diperoleh dari ketiga guru pada saat FGD
adalah 362 dari total skor angket, dimana total maksimal skor angket
adalah 468 atau sekitar 77% dari skor total angket.
Berdasarkan hasil skor yang diperoleh, modul termasuk dalam
kategori baik . Respon positif dari guru juga ditunjukkan dalam
penelitian Ratna Widyoningrum, dkk. (2013), dimana hasil penilaian
dari guru terhadap modul yang dikembangkannya termasuk dalam
kategori sangat baik. Penelitian Wayan Somayasa, dkk. (2013) juga
menunjukkan bahwa guru menyambut baik modul yang
dikembangkannya yang ditunjukkan degan perolehan persentase
sebesar 86,28% dengan kualifikasi baik. Hasil yang ditunjukkan dari
beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa mayoritas guru
menyambut baik adanya pengembangan modul. Hal ini diharapkan
menjadi motivasi tersendiri bagi guru-guru lain untuk dapat
mengembangkan modul yang sesuai dengan karakteristik peserta
didiknya masing-masing. Sungkono dalam Ratna Widyaningrum, dkk.
(2013) menyebukan bahwa salah satu kompetensi yang perlu dimiliki
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan
bahan ajar.
Terkait dengan penggunaan modul dalam pembelajaran Parmin,
dkk. (2012) menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari
pembelajaran dengan penerapan modul adalah menumbuhkan motivasi
belajar peserta didik karena memudahkan memperoleh informasi
pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui pada bagian yang mana
mereka telah berhasil dan pada modul bagian yang mana mereka
belum berhasil, dan bahan pelajaran terbagi lebiih merata dalam satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
semester yang pada gilirannya hasil belajar mereka dapat ditingkatkan
seoptimal mungkin dari segi kualitas maupun kuantitas.
Secara keseluruhan, pada saat FGD guru menyambut positif
dengan disusunnya modul yang diharapkan dapat membantu guru
untuk mengembangkan pembelajaran berbasis masalah yang
dituangkan dalam sebuah modul. Hal ini penting karena para guru
merasa banyak siswa yang tidak tertarik dengan pelajaran matematika.
Salah satunya karena siswa belum tahu tentang manfaat ilmu yang
dipelajarinya, siswa lebih terbiasa menghapalkan rumus-rumus agar
bisa mengerjakan soal-soal matematika tanpa terdorong untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Para guru peserta FGD juga
memberikan masukan bahwa masih banyak siswa yang lebih sering
meminta gurunya untuk menjelaskan materi secara total, tanpa tertarik
untuk memahami sendiri buku matematika yang dimilkinya, hal itu
dikarenakan minat baca siswa yang cenderung menurun meskipun para
guru mencoba mendorong siswa untuk banyak membaca buku. Hal
inilah yang kemudian menjadi salah satu saran para guru untuk
menyederhanakan materi pada modul, sehingga modul tidak terkesan
terlalu tebal dan kedalaman materinya membuat siswa tetap tertarik
untuk membaca dan menggunakan modul.
Dalam revisi II peneliti menyusun ulang isi modul agar bisa
menjadi lebih sederhana dan menarik untuk dibaca tanpa mengurangi
cakupan materi yang ingin disampaikan melalui modul. Revisi
dilakukan dengan mengganti beberapa ilustrasi atau gambar yang
terlalu rumit untuk dilihat siswa karana terlalu membutuhkan banyak
penjelasan dari setiap gambar yang ada. Hal ini juga dilatarbelakangi
oleh rendahnya minat baca peserta didik pada umumnya terutama jika
materi yang dibaca terlalu panjang dan sulit.
Hal ini sesuai juga dengan Depdiknas (2008:11), bahwa
kesuksesan belajar menggunakan modul tergantung pada kriteria
peseta didik didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
meliputi ketekunan, waktu untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu
kegiatan pembelajaran, dan kemampuan memahami petunjuk dalam
modul. Berdasarkan diskusi dengan para guru pada saat FGD ini,
peneliti juga kembali memilah dan memilih materi dan penyajian
modul yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami siswa
sehingga ketika nanti modul diujicobakan mendorong siswa tertarik
menggunakan modul yang dikembangkan ini. Revisi juga dilakukan
pada halaman-halaman yang dianggap kurang efektif seperti
menghilangkan lembar jawab siswa yang ada di modul, hal itu karena
untuk semua jawaban siswa dituliskan dalam laporan portofolio dan
tidak dituliskan dalam modul.
Uji coba lapangan awal dilakukan pada siswa kelas VIII yang
belum mendapatkan materi persamaan garis lurus tetapi telah
menempuh atau menyelesaikan materi relasi dan fungsi, dimana materi
relasi dan fungsi juga menjadi syarat pada materi persamaan garis
lurus. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keterbacaan dan
ketertarikan siswa untuk menggunakan modul matematika berbasis
masalah sebelum nantinya dieksperimenkan pada pembelajaran.
Uji coba ini juga digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki modul dalam revisi
berikutnya. Subjek uji coba ini yaitu siswa SMP kelas VIII dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Secara keseluruhan ketiga siswa
menyambut baik modul yang diberikan peneliti. Menurut ketiga siswa,
mereka tertarik salah satunya karena penyajian warna dalam modul
dapat mengurangi kebosanan mereka untuk membaca dan
mempelajari. Selain itu, menurut ketiga siswa tersebut penyajian
masalah nyata yang terdapat dalam modul dapat memberikan insprirasi
bagi mereka bahwa banyak dari kehidupan nyata yang berkaitan erat
dengan ilmu matematika. Instrumen yang digunakan pada uji coba ini
adalah angket respon siswa. Hasil skor yang diperoleh adalah 66 atau
76% untuk aspek tampilan modul, 93 atau 77% untuk aspek penyajian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
modul, dan 121 atau 77% untuk aspek manfaat modul. Skor total yang
diperoleh dari angket respon siswa uji coba lapangan awal adalah 280
atau 77% dari skor maksimal angket. Berdasarkan hasil angket tersebut
maka modul termasuk kategori baik.
Revisi III dilakukan pada bagian yang masih terdapat salah
pengetikan, gambar ataupun ilustrasi yang kurang jelas, seerta
pengecekan ulang terhadap keseluruhan isi dan komponen modul. hal
ini sesuai dengan yang disampaikan Prastowo dalam Ratna
Widyaningrum, dkk. (2013) bahwa gambar-gambar dapat mendukung
dan memperjelas isi materi sehingga menimbulkan daya tarik dan
mengurangi kebosanan siswa dimana siswa memberikan respon positif
terhadap modul yang disusun meskipun masih memerlukan beberapa
perbaikan saat uji coba. Penelitian lain yang mengungkapkan
tanggapan siswa terhadap modul pada saat uji coba adalah penelitian
Wayan Somayasa, dkk. (2013) dimana pada saat uji coba didapatkan
persentase subjek sebesar 88% dengan kualifikasi baik dengan
beberapa perbaikan.
Penelitian Sri Handayani (2013) juga mengungkapkan bahwa pada
saat uji coba skala kecil dengan 5 siswa yang terdiri dari tingkat
kemampuan tinggi, sedang, rendah menyatakan bahwa semua siswa
setuju dengan penggunaan modul dalam pembelajaran dan beberapa
hal yang membuat mereka tertarik antara lain dari tampilan modul
yang ditunjukkan. Berdasarakan beberapa hasil penelitian sebelumnya
mengenai respon siswa pada saat uji coba menunjukkan bahwa
perwakilan siswa baik dari tingkat kemampuan tinggi, sedang, maupun
rendah tertarik dengan modul yang disusun dan mereka menyambut
baik jika modul yang telah disusun nantinya bisa digunakan dalam
pembelajaran.
Hal ini diperkuat oleh Eka Lestari dan Abdurrahman As’ari (2013)
yang menyebutkan bahwa sebagaian besar siswa merasa bosan, malas,
dan mengantuk ketika guru menyampaikan materi matematika yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
ada di buku teks. Hal tersebut karena siswa kurang beraktivitas dan
memiliki tantangan selama pembelajaran. Buku teks juga kurang
memiliki peran dalam pencapaian tujuan belajar karena sebagian siswa
mau membaca buku tersebut, tetapi sebagian yang lain tidak tertarik
untuk membaca buku teks tersebut.
Uji pelaksanaan lapangan dilakukan dengan membandingkan dua
kelas dimana satu kelas menggunakan modul dalam pembelajaran dan
satu kelas lain tidak menggunakan modul dalam pembelajarannya.
Modul yang sudah dilengkapi dengan kunci jawaban, dan lembar
portofolio diberikan kepada semua siswa yang ada dalam eksperimen
pada saat uji pelaksanaan lapangan. Peneliti menggunakan jasa
percetakan sehingga revisi yang dilakukan pada tahap akhir ini adalah
revisi terhadap hasil cetakan dari jasa percetakan.
Pengembangan modul ini hanya dilaksanakan sampai pada tahap
uji pelaksanaan lapangan yang dilanjutkan dengan revisi IV. Revisi IV
dilakukan pada bagian penulisan yang masih keliru. Hal ini sejalan
pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratna Widyaningrum, dkk.
(2013) dimana langkah-langkah pengembangan Borg & Gall
dilaksanakan sampai pada taha uji coba lapangan. Penelitian lain juga
dilakukan oleh Heru E. Kurniawan, dkk. (2013) yang menyebutkan
bahwa tahap pengembangan modul berbasis PBL dilaksanakan sampai
pada langkah ke-tujuh disebabkan keterbatasan sumber daya dan
waktu. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Khusnul
Khotimah, dkk. (2012) yang melakukan tahap pengembangan sampai
langkah kelima.
Pada kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan modul,
semua siswa dibagikan masing-masing satu modul lengkap dengan
lembar portofilio yang nantinya menjadi lembar kumpulan jawaban
tugas siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan agar
pembelajaran berjalan dengan efektif dan siswa bisa mengikuti semua
kegiatan pembelajaran dalam modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Pada awal pembelajaran guru meminta siswa untuk mempelajari
petunjuk/panduan kemudian mengerjakan soal pada materi prasyarat.
Guru kemudian mengenalkan peta konsep modul mengenai materi
persamaan garis lurus dengan tujuan siswa mengetahui garis besar
cakupan materi yang akan dipelajari. Pada saat masuk dalam kegiatan
inti, tugas guru adalah mendampingi dan membimbing jika siswa
masih memerlukan bantuan serta disaat siswa diharuskan berdiskusi
dengan temannya dalam mengerjakan tugas dan kemudian
mempresentasikan hasil diskusi.
Kegiatan orientasi siswa pada masalah dilakukan dengan meminta
siswa untuk membaca modul dimana modul telah menyajikan ilustrasi
yang dapat menjembatani masalah nyata menuju materi sehingga siswa
dapat mengetahui kegunaan materi yang akan dipelajari. Selain
ilustrasi, orientasi siswa pada masalah juga dilakukan dengan meminta
siswa untuk mengerjakan rubrik masalah yang dapat memandu siswa
pada materi yang akan dipelajari.
Kegiatan mengorganisasikan siswa untuk belajar dilakukan dengan
meminta siswa membaca materi modul secara individual. Kegiatan
membimbing penyelidikan dilakukan dengan membimbing siswa
untuk menyelesaikan tugas individual maupun tugas kelompok baik
yang berbentuk rubrik masalah maupun rubrik menemukan konsep.
Kegiatan mengembangkan dan menyajikan hasil karya dilakukan
dengan meminta siswa mengerjakan tugas pada lembar portofolio agar
modul tetap bersih dari jawaban siswa serta untuk membiasakan
siswa agar memiliki laporan yang berisi kumpulan jawaban tugas.
Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok maka guru meminta
agar perwakilan kelompok mempresentasikan hasil jawaban
kelompoknya kepada teman atau kelompok lain. Hal ini diharapakan
dapat membimbing siswa untuk mengemukakan jawaban dan pendapat
serta saling mengkritisi jawaban yang satu dengan yang lain. Kegiatan
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
dengan meminta siswa mengerjakan rubrik evaluasi (latihan ulangan)
untuk mengetahui kemampuan individual siswa. Hal ini sesuai dengan
pengembangan modul berbasis masalah yang dilakukan oleh Ike
Festiana, dkk. (2014) dimana pada tahap orientasi masalah siwa
ditunjukkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
terdapat dalam modul apda awal kegiatan, tahap mengorganisasikan
untuk belajar dilakukan dengan mendorong siswa untuk
mendefinisikan masalah dan memacahkannya, tahap membimbing
penyelidikan dilakukan dengan memantau dan membimbing siswa
selama pemecahan masalah baik individu maupun sevara
berkelompok, tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya
dilakukan dengan menyajikan tugas proyek untuk setip kelompok, dan
tahap menganalisis serta evaluasi dilakukan dengan memberkan
evaluasi pada setiap akhir KD untuk dikerjakan siswa.
Pembelajaran berbasis masalah yang diwujudkan melalui modul ini
memberikan stimulus dan mengenalkan kepada siswa tentang
permasalahan nyata yang bisa mereka pecahkan, mengembangkan
kemampuan matematis siswa terutama dalam penemuan konsep dan
menghubungkan kosep yang satu dengan yang lain. Hal ini sejalan
dengan T. Setiawan, dkk. (2012) bahwa esensi kehidupan adalah
situasi pemecahan masalah, sehingga penting untuk mengenalkan dan
membiasakan siswa mengasah kemampuan pemecahan masalah baik
masalah routine maupun masalah non routine. Pembelajaran berbasis
masalah melalui modul matematika juga mendukung apa yang
diungkapkan Soedjadi dalam T. Setiawan (2012) bahwa proses
pembelajaran matematika di sekolah masih menggunakan pendekatan
tradisional atau mekanistik, yaitu seorang guru secara aktif
mengajarkan matematika kemudian memberkan contoh dan latihan.
Siswa berfungsi sebagai mesin, siswa mendengar, mencatat, dan
mengerjakan latihan. Eksplorasi pengetahuan awal tidak dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah pembelajaran menggunakan modul matematika untuk
pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis
lurus lebih baik dari pembelajaran yang tidak menggunakan modul.
Berdasarkan uji normalitas data awal dari kedua kelas diperoleh bahwa
kelas ekperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal (selengkapnya pada lampiran 5A). Berdasarkan
uji homogenitas terbukti bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang
homogen (selengkapnya pada lampiran 6A dan 7A), dan berdasarkan
uji keseimbangan yang dalam penelitian ini menggunakan uji t
diperoleh bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama
(selengkapnya pada lampiran 8A).
Berdasarkan uji normalitas data akhir yaitu setelah uji pelaksanaan
lapangan menunjukkan bahwa baik kelas eksperimen maupun kelas
kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal (selengkapnya
pada lampiran 9A dan 10A). Berdasarkan uji homogenitas data akhir
diperoleh bahwa kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan
modul (kelas eksperimen) dan kelas yang dalam pembelajarannya
tidak menggunakan modul (kelas kontrol) mempunyai variansi yang
homogen (selengkapnya pada lampiran 11A). Setelah dilakukan uji
normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis.
Hasil analisis terhadap tes hasil belajar antara kelas eksperimen
yang dalam pembelajarannya menggunakan modul dengan kelas
kontrol yang dalam pembelajaran tidak menggunakan modul
menunjukkan bahwa variansi kedua kelas berbeda. Variansi kelas
eksperimen adalah 53,20 sedangkan variansi kelas kontrol adalah
24,40. Selain dari perbedaan variansi, rerata dari kedua kelas juga
berbeda. Rerata hasil belajar matematika kelas yang menggunakan
modul untuk pembelajaran berbasis masalah adalah 34,45 sedangkan
rerata hasil belajar kelas yang tidak menggunakan modul adalah 30,25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
atau terdapat selisih 4,20. Hal ini menunjukkan bahwa rerata hasil
belajar siswa pada kelas yang menggunakan modul untuk
pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis
lurus lebih tinggi daripada rerata hasil belajar siswa pada kelas yang
tidak menggunakan modul. Berdasarkan hasil analisis menggunakan
uji t, diperoleh bahwa thitung= 2,132 sedangkan ttabel = 1,645 dengan
daerah kritis DK ={ t }645,1t , dengan demikian thitung∈ , maka
H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
modul matematika untuk pembelajaran berbasis masalah pada materi
pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP memberikan hasil
belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak
menggunakan modul dengan kata lain pembelajaran menggunakan
modul matematika untuk pembelajaran berbasis masalah pada materi
pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP terbukti efektif. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adi Wibowo, dkk.
(2013).
Kesesuaian keputusan uji hipotesis penelitian dikarenakan selama
pembelajaran siswa dibiasakan dengan masalah yang dekat dengan
kehidupan siswa sehingga siswa tidak asing dengan adanya pemberian
masalah dan siswa dapat mengetahui manfaat dari materi yang
dipelajarinya. Selain itu pemilihan contoh, ilustrasi, dan permasalahan
yang ditunjukkan modul merupakan gambaran yang sesuai dengan
tingkat perkembangan kemampuan siswa SMP kelas VIII pada
umumnya, sehingga siswa lebih mudah memahami materi dan hal ini
berdampak positif pada ketertarikan siswa untuk menggunakan modul.
hal ini sesuai dengan pendapat Duncan & Al-Nakeeb dalam Lutfi
Fidiana (2012), bahwa PBL dapat mendorong siswa untuk mampu
bertanggung jawab pada pembelajarannya sendiri dengan sebuah
permasalahan yang membutuhkan banyak penyelesaian. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Fidiana (2012) yang
menyimpulkan bahwa permasalahan yang ada pada modul mendorong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
siswa untuk membaca buku, dengan begitu inisiatif siswa untuk belajar
juga meningkat. Hal ini sejalan dengan teori Piaget dalam Amalia
(2011;163) bahwa dengan adanya pemberian masalah dapat
meningkatkan motivasi untuk menggali informasi yang secara
otomatis dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa khususnya
manfaat mempelajari materi tersebut. Penelitian Ronteltap dalam Heru
E. Kurniawan, dkk. (2013) menyebutkan tentang kolaborasi modul
pembelajaran yang dimplementasikan pada pembelajaran berbasis
masalah, dimana siswa yang berdiskusi memiliki keberanian
mengungkapkan pendapat serta berpengaruh signifikan terhadap
prestasi belajarnya.
Berdasarkan hasil angket respon siswa setelah menggunakan
modul maka diperoleh skor 391 atau 73% untuk aspek tampilan
modul, skor 560 atau 73% untuk aspek penyajian modul, dan skor 716
atau 72% untuk aspek manfaat modul. Skor total yang diperoleh dari
respon angket siswa adalah 1.667 atau 73% dari skor maksimal angket.
Secara keseluruhan berdasarkan hasil angket, dapat disimpulkan
bahwa modul termasuk kategori baik. Berdasarkan uji pelaksanaan
lapangan, siswa memberikan respon yang baik terhadap
pengembangan modul. Hal ini sesuai dengan harapan peneliti yaitu
modul dapat diterapkan dan selanjutnya digunakan untuk menunjang
pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran dengan modul tidak terbatas hanya di sekolah, tetapi
modul dapat dipelajari di rumah ketika pembalajaran di kelas/sekolah
tidak dimungkinkan. Hal ini dapat membantu siswa untuk belajar
sendiri dan mengukur kemampuannya sendiri dalam belajar
matematika. Selain itu modul ini juga mengajak dan mengembangkan
kemampuan siswa untuk memikirkan masalah-masalah nyata yang
berkaitan dengan konsep matematika khususnya materi persamaan
garis lurus, menyelidiki permasalahan, mengetahui sendiri cara atau
langkah-langkah menemukan konsep, menghubungkan satu konsep
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
dengan konsep lain sehingga siswa tidak terpaku pada satu macam
penyelesaian, serta dapat mengaplikasikan konsep pada permasalahan.
Berbagai penelitan mengenai pembelajaran berbasis masalah
menunjukkan keunggulannya. Hasil penelitian Sugandi dalam Dedeh
T. Khoridah (2013;201) menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
masalah mampu meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat
tinggi dan kemandirian belajar siswa, dimana pada saat diberikan
masalah matematika siswa dituntut untuk memahami, bernalar, dan
kreatif dalam pemecahan masalah matematis, dan pada saat berdiskusi
dan presentasi, siswa dituntut untuk berkomunikasi, mengemukakan
ide kreatifnya dengan teman atau guru. Keunggulan dari pembelajaran
berbasis masalah diharapkan dapat membuat siswa termotivasi dan
tertarik dalam pembelajaran ketika PBL tersebut dikemas dalam
sebuah modul belajar. Hal ini sesuai dengan tujuan terlaksananya
kurikulum 2013 yang menekankan pada pendekatan saintifik dan
kontekstual dalam proses pembelajaran untuk mendukung kreativitas
siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
membentuk jaringan/hubungan. Sehubungan dengan hal tersebut,
penelitian Parmin dan E. Peniati (2012) menyebutkan bahwa hasil
analisis angket tanggapan mahasiswa juga menunjukkan respon yang
positif setelah penggunaan modul dalam pembelajaran dimana
sebanyak 18 orang (72%) mahasiswa menjawab bahwa modul sangat
diperlukan sedangkan sisanya menjawab diperlukan.
Diperolehnya penggunaan modul untuk pembelajaran berbasis
masalah yang telah memenuhi standar kevalidan, kepraktisan, dan
keeefektivan disebabkan oleh beberapa faktor berikut. Pertama, modul
yang dikembangkan ini dirancang sesuai dengan karakteristik dari
pembelajaran berbasis masalah (PBL) sehingga dapat menghantarkan
siswa pada langkah-langkah penemuan konsep-konsep matematika,
keterkaitan dan hubungan antar konsepkhususnya yang berkaitan
dengan materi persamaan garis lurus. Kedua, menyajikan masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
nyata yang pada umumnya menjadi pengalaman siswa namun dapat
menjembatani untuk menemukan konsep matematika yang dipelajari.
Ketiga, permasalahan yang ditunjukkan merupakan masalah yang
dikenal dan dekat dengan kehidupan sehiri-hari serta disesuaikan
dengan kemampuan siswa, sehingga masalah-masalah matematika
yang diberikan bisa diselesaikan oleh para siswa. Penyajian masalah
yang menjembatani siswa menuju konsep yang dipelajarinya dapat
memberikan gambaran kepada siswa mengenai manfaat materi yang
dipelajarinya sehingga menjadikan pembelajaran matematika menjadi
lebih bermakna dalam ingatan dan daya fikir siswa. hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan Dahar dalam Ratna Widyaningrum, dkk.
(2013) yang menyatakan bahwa berusaha sendiri untuk mencari
pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya akan
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Hal sejalan
juga disampaikan Triyanto dalam Ratna Widyaningrum, dkk. (2013)
bahwa pembelajaran yang bermakna tidak akan terwujud jika siswa
hanya mendengarkan ceramah dari guru. Keempat, modul yang
dikembangkan ini disusun dalam unit-unit kecil dan dikemas dalam
satu kesatuan yang utuh dan saling berhubungan. Selain itu pemilihan
bahasa dan ilustrasi yang mudah dipahami untuk semua tingkatan
siswa, baik tinggi, sedang, maupun rendah, serta kelengkapan
komponen modul menjadikan modul praktis untuk digunakan baik
secara individu maupun dalam kelompok belajar.
Sebagaimana yang dinyatakan Depdiknas dalam Wayan Somayasa,
dkk. (2013) bahwa pengembangan modul dapat menjawab dan
memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Hal itu karena
terdapat sejumlah materi pembelajaran yang sering peserta didik sulit
untuk memahaminya ataupun pendidik sulit untuk menjelaskannya.
Kesulitan tersebut dapat terjadi karena materi yang bersifat abstrak,
rumit, dan asing. Apabila materi pembelajaran bersifat abstrak, maka
modul mampu membantu siswa dengan menggambarkan sesuatu yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
abstrak tersebut melalui penggunaan gambar, bagan, skema. Materi
yang rumit dapat dijelaskan modul dengan cara dan alur yang
sederhana sesuai dengan tingkat berfikir siswa sehingga menjadi lebih
mudah dipahami. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat menyediakan
kegiatan pembelajaran lebih terancana dengan baik, mandiri, tuntas,
dan dengan asil yang jelas. Modul dapat memfasilitasi siswa lebih
tertarik dalam belajar, dan dapat meningkatkan hasil belajar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Heru E.Kurniawan,
dkk. (2013) yang menunjukkan keberhasilan proses pembelajaran
siswa yang menggunakan modul berbasis masalah yang telah
dikembangkannya yang ditunjukkan dengan peningkatan rerata antara
sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil penelitian Ronteltap dalam
Heru E. Kurniawan, dkk. (2013) juga menyebutkan mengenai
pengaruh positif dari perpaduan modul pembelajaran yang
diimplementasikan pada pembelajaran berbasis masalah dimana siswa
yang berdiskusi memiliki keberanian mengungkapkan pendapatnya
serta berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajarnya.
Modul matematika untuk pembelajaran berbasis masalah (PBL)
pada materi persamaan garis lurus kelas VIII SMP ini mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya: 1) berorientasi pada masalah nyata
yang dapat menyampaikan siswa pada konsep matematika yang
dipelajari dan memberikan gambaran kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan implikasi teori
konstruktivisme Piaget mengenai pengajaran bahwa guru harus lebih
menekankan pentingnya pengalaman bagi anak, 2) memberikan ruang
bagi siswa untuk menemukan dan menghubungkan sendiri konsep-
konsep matematika, hal ini dapat mengembangkan kemampuan
berpikir matematis siswa. Ali dalam Amalia Fitri (2011) menyebutkan
bahwa permasalahan dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
berani mencoba, mengaplikasikan pengetahuan, mengadopsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
pemahaman baru dan memberikan pengalaman sebagai seorang
penemu, 3) memberikan gambaran dan ruang bagi guru untuk
melaksanakan pembelajaran matematika yang berbasis masalah kepada
siswanya.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ibrahim dalam Urip
Astika, dkk. (2013) bahwa pembelajaran berbasis masalah tidak
dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-
banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan
berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, serta
belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata dan menjadi pembelajar mandiri.
C. Keterbatasan Penelitian1. Pada saat uji pelaksanaan lapangan, sebagian pembelajaran dilakukan
oleh guru dan peneliti, hal itu dikarenakan padatnya jadwal guru dan
sekolah tempat dilakukannya penelitian.
2. Model penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dari Borg & Galll
dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2012) hanya dilakukan sampai
tahap uji efektivitas dilanjutkan penyempurnaan produk (modul) akhir.
Peneliti tidak melakukan diseminasi dikarenakan keterbatasan waktu
dan tempat peneliti.
3. Penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditunjukkan pada modul
masih terfokus hanya pada aspek kognitif yang dilengkapi dengan
penilaian portofolio. Penilaian terhadap aspek afektif dan psikomotor
hanya dilakukan guru maupun peneliti dalam bentuk pengamatan di
kelas selama tahap uji hipotesis.
4. Beberapa modul yang diberikan kepada setiap siswa memiliki warna
yang kurang jelas sehingga mempengaruhi tingkat kemenarikan
tampilan warna isi modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan penelitian yang didasarkan pada hasil
penelitian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan rumusan
masalah.
1. Pengembangan modul matematika untuk pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) diawali dengan studi pendahuluan
menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan studi literatur.
Hasil studi pendahuluan menunjukkan tentang kebutuhan
dikembangkannya modul. Penyusunan modul dilakukan dengan
menyusun draf modul dilanjutkan dengan menyusun semua komponen
modul yang disesuaikan dengan sintaks pembelajaran berbasis masalah
dan panduan penyusunan modul dari Depdiknas 2004 dan Depdiknas
2008. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul telah memenuhi
standar kelayakan modul dan termasuk dalam kategori baik. Perolehan
nilai untuk komponen kelayakan isi adalah 75,78% ; komponen
kelayakan penyajian adalah 76,13% ; dan untuk komponen PBL yang
disajikan dalam modul 75% dalam skala empat dan termasuk kategori
baik. Revisi dilakukann berdasarkan masukan dan saran dari kedua
ahli. Perolehan nilai dari kedua ahli media menunjukkan bahwa modul
termasuk dalam kategori sangat baik. persentase segi kegrafikan modul
adalah85,86% dan segi bahasa adalah 88,46% dalam skala empat dan
termasuk kategori sangat baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa modul
termasuk kategori baik. Total nilai yang diperoleh dari FGD untuk
komponen modul adalah 77,35% dalam skala empat dan termasuk
kategori baik. Hasil uji coba lapangan awal menunjukkan bahwa nilai
yang diperoleh adalah 77,34% dalam skala empat dan termasuk dalam
kategori baik. Hasil angket respon siswa pada tahap uji pelaksanaan
lapangan menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh adalah 72,46%
dalam skala empat dan termasuk dalam kategori baik. Hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
pengembangan dalam penelitian ini adalah berupa modul matematika
untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada
materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP.
2. Hasil uji efektivitas terhadap penggunaan modul dalam pembelajaran
menunjukkan bahwa kelas yang dalam pembelajaran menggunakan
modul memberikan hasil belajar yang lebih baik dari kelas yang dalam
pembelajaran tidak menggunakan modul. Hal ini ditunjukkan dari
perbedaan variansi dan rerata antara kedua kelas. Variansi kelas
eksperimen adalah 53,20 sedangkan variansi kelas kontrol adalah
24,40. Rerata hasil belajar kelas eksperimen adalah 34,45 sedangkan
rerata hasil belajar kelas kontrol adalah 30,25 sehingga tedapat selisih
rerata antara kedua kelas sebesar 4,20. Hasil analisis menggunakan uji
t terhadap hasil belajar kedua kelas menunjukkan bahwa thitung= 2,132
sedangkan ttabel = 1,645 dengan daerah kritis DK = { t }645,1t ,
dengan demikian thitung . Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) memberikan hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak
menggunakan modul pada materi pokok persamaan garis lurus kelas
VIII SMP.
B. Impilkasi
1. Implikasi teoritis
Berdasarkan kesimpulan penelitian dinyatakan bahwa produk
berupa modul untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada materi pokok persamaan garis lurus bisa
dipraktekkan/digunakan di SMP N 2 Yogyakarta. Lebih lanjut dalam
uji pelaksanaan lapangan diperoleh bahwa siswa yang menggunakan
modul mempunyai rerata hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang
tidak menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis masalah. Hal
ini menunjukkan secara teoritis bahwa hasil penelitian ini dapat
105
pengembangan dalam penelitian ini adalah berupa modul matematika
untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada
materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP.
2. Hasil uji efektivitas terhadap penggunaan modul dalam pembelajaran
menunjukkan bahwa kelas yang dalam pembelajaran menggunakan
modul memberikan hasil belajar yang lebih baik dari kelas yang dalam
pembelajaran tidak menggunakan modul. Hal ini ditunjukkan dari
perbedaan variansi dan rerata antara kedua kelas. Variansi kelas
eksperimen adalah 53,20 sedangkan variansi kelas kontrol adalah
24,40. Rerata hasil belajar kelas eksperimen adalah 34,45 sedangkan
rerata hasil belajar kelas kontrol adalah 30,25 sehingga tedapat selisih
rerata antara kedua kelas sebesar 4,20. Hasil analisis menggunakan uji
t terhadap hasil belajar kedua kelas menunjukkan bahwa thitung= 2,132
sedangkan ttabel = 1,645 dengan daerah kritis DK = { t }645,1t ,
dengan demikian thitung . Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) memberikan hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak
menggunakan modul pada materi pokok persamaan garis lurus kelas
VIII SMP.
B. Impilkasi
1. Implikasi teoritis
Berdasarkan kesimpulan penelitian dinyatakan bahwa produk
berupa modul untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada materi pokok persamaan garis lurus bisa
dipraktekkan/digunakan di SMP N 2 Yogyakarta. Lebih lanjut dalam
uji pelaksanaan lapangan diperoleh bahwa siswa yang menggunakan
modul mempunyai rerata hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang
tidak menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis masalah. Hal
ini menunjukkan secara teoritis bahwa hasil penelitian ini dapat
105
pengembangan dalam penelitian ini adalah berupa modul matematika
untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada
materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP.
2. Hasil uji efektivitas terhadap penggunaan modul dalam pembelajaran
menunjukkan bahwa kelas yang dalam pembelajaran menggunakan
modul memberikan hasil belajar yang lebih baik dari kelas yang dalam
pembelajaran tidak menggunakan modul. Hal ini ditunjukkan dari
perbedaan variansi dan rerata antara kedua kelas. Variansi kelas
eksperimen adalah 53,20 sedangkan variansi kelas kontrol adalah
24,40. Rerata hasil belajar kelas eksperimen adalah 34,45 sedangkan
rerata hasil belajar kelas kontrol adalah 30,25 sehingga tedapat selisih
rerata antara kedua kelas sebesar 4,20. Hasil analisis menggunakan uji
t terhadap hasil belajar kedua kelas menunjukkan bahwa thitung= 2,132
sedangkan ttabel = 1,645 dengan daerah kritis DK = { t }645,1t ,
dengan demikian thitung . Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) memberikan hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak
menggunakan modul pada materi pokok persamaan garis lurus kelas
VIII SMP.
B. Impilkasi
1. Implikasi teoritis
Berdasarkan kesimpulan penelitian dinyatakan bahwa produk
berupa modul untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada materi pokok persamaan garis lurus bisa
dipraktekkan/digunakan di SMP N 2 Yogyakarta. Lebih lanjut dalam
uji pelaksanaan lapangan diperoleh bahwa siswa yang menggunakan
modul mempunyai rerata hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang
tidak menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis masalah. Hal
ini menunjukkan secara teoritis bahwa hasil penelitian ini dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
digunakan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan modul
untuk pembelajaran yang berbasis masalah.
2. Implikasi praktis
Berdasarkan uraian dari implikasi teoritis, maka modul matematika
untuk pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada
materi pokok persamaan garis lurus bisa digunakan oleh guru atau
pengajar di sekolah lain sehingga diharapkan dapat memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa baik digunakan untuk
pembelajaran individu maupun kelompok.
C. Saran
1. Kepada Guru
a. Penelitian dan pengembangan modul untuk pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) pada materi pokok persamaan
garis lurus kelas VIII SMP diharapkan bisa memberikan wawasan
dan salah satu acuan bagi guru untuk bisa mengembangkan sendiri
bahan ajar bagi siswanya dan bisa menjadi salah satu bahan ajar
yang dapat membantu guru dan siswa di dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran berbasis masalah.
b. Saat menggunakan modul untuk pembelajaran berbasis masalah
hendaknya baik guru maupun siswa memperhatikan panduan
modul pada tiap babnya sehingga lebih mudah mengikuti langkah
atau tahapan-tahapan pada modul.
2. Kepada peneliti selanjutnya
Hasil penelitian yang berupa modul ini diharapkan bisa menjadi
inspirasi bagi peneliti lain untuk melanjutkan dan menjadikan modul
dalam bentuk media (misalkan dalam bentuk CD pembelajaran
matematika) sehingga peneliti lain tidak perlu mencetak modul untuk
dibagikan kepada siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
DAFTAR PUSTAKA
Adi Wibowo, Bhisma Murti, dan Putu Suriyasa. 2013. Pengaruh Problem BasedLearning, Motivasi Belajar, dan Intelligence Qoutient terhadap PrestasiBelajar Mata Kuliah Fisiologi Olahraga pada Mahasiswa FakultasOlahraga dan Kesehatan. Jurnal Pasca UNS. Vol 1. No 1. 2013 (hal 49-60).
Amalia Fitri. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika DasarBermuatan Pendidikan Karakter dengan Metode Problem BasedLearning. Jurnal PP volum 1. No 2. ISSN 2089-3639.
Andi Prastowo. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Pustaka Insani.Yogyakarta.
Andi Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva PressYogyakarta.
Ani Minarni. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadapKemampuan Pemahaman Matematis, Kemampuan Pemecahan MasalaahMatematis, dan Keterampilan Sosial Siswa SMP. Universitas PendidikanIndonesia. Perpustakaan .upi.edu.
Bilgin, Ibrahim & Senocak, Erdal. 2008. The Effect of Problem-Based LearningInstruction on University Students’ Performance of Conceptual andQuantitative Problems in Gas Concepts. Eurusia Journal of MathematicsSciensce & Technology education, 5 (2).
Budhi Rahayu. 2013. Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam MeningkatkanKemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita. Jurnal PendidikanMatematika STKIP PGRI Sidoarjo. Vol 1, No 1. ISSN;2337-8166
Budimah, Herpratiwi, dan Undang Rosidin. 2014. Pengembangan ModulPembelajaran IPA Berbasis Karakter Materi Kaor SMP Kelas VII BandarLampung. Jurnal Sains dan Pendidikan Vol.1 No 1. 1-8
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta. UNS Press.
Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta. UNS Press.
Djamilah Bondan. 2011. Problem Based Learning dan Implementasinya.Yogyakarta.UNY.
Dedeh T. Choridah. 2013. Peran Pembelajaran Berbasis Masalah untukMeningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kreatif serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Disposisi Matematis Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Prodi Matematika STKIPSiliwangi Bandung, Vo 2, No.2.
De Graaff, E. 2003. Characteristics of Problem-Based Learning. InternationalJournal Enginering Education. Vol 9. No 5. Pp 657-662. http:www.ijee.ie.
De Simone, C. 2008. Problem Based Learning: a framework for prospectiveteacher pedagogical problem solving. Teacher Develompment. Vol. 12,No. 3. August, 179-191.
Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus Penyusunan Modul Sekolah Menengah Atas.Depdiknas. Jakarta.
Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus Penyusunan Modul Sekolah Menengah Atas.Depdiknas. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Depdiknas. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Penulisan Modul. Depdiknas. Jakarta
Devi Diyas Sari. 2012. Penerapan Model Problem Based Leraning untukMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis peserta didik padaPembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri Sleman. UNY. Yogyakarta.
Dismas. 2013. Pengembangan Model Assessment For Learning (Afl) melaluiPenilaian Teman Sejawat Pada Pembelajaran Matematika Pada PokokBahasan Trigonometri Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Sma NegeriKarangpandan Tahun Pelajaran 2012/201. Tesis. Surakarta: UNS (Tidakditerbitkan).
Dochy, Filip & Mien, Segers. 2005. Students’ Perception of Problem BasedLearning Environment. Learning Environtment Research. 8:41-66.
Duit, Reinders. 2007. Science Education Research Internationally: Conceptions,Research. Eruasia Journal of Mathematics. Science & TechnologyEducation. 3(1). 3-15.
Eka Lestari dan Abdur R. As’ari. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran SoalCerita Matematika Kontekstual Berbahasa Inggris untuk Siswa Kelas X.Artikel. Universitas Negeri Malang. Journal-online.um.ac.id.
Fauziah Sulaiman. 2013. Physics Students’Acceptance of Problem BasedLearning Online in Terms of Learning Outcomes. International Journal ofHumanities ans Social Science Invention Kinabalu (Malaysia) Vol 2 Issue3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
F. Fakhriyah. 2014. Penerapan Problem Based Learning dalam UpayaMengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. JPII 3 (1)(2014) 95-101.
Gede Widiada, Made Candiasa, Nyoman Natajaya. 2013. Pengaruh ImplementasiPembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Matematikaditinjau dari Kecerdasan Logis Matematis pada Siswa Kelas X AkomodasiPerhotelan SMK Payangan. E-Journal Pascasarjana Universitas GaneshaProdi Administrasi Pendidikan. Volume 4.
Godino, D & Juan. 1994. Mathematical Concept, Their Meaning, andUnderstanding. Proceeding of XX Conference of International Group ofThe Psychology of Mathematics Educaion. (v.2,pp. 417-425). Universidade Valencina.
Heru Edi Kurniawan, Sarwanto, dan Cari. 2013. Pengembangan Modul IPA SMPBerbasis Problem Based Learning Terintegrasi Pendidikan Karakter padaMateri Getaran dan Gelombang. Seminar Nasional Fisika dan pendidikanFisika dengan tema “ Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal. ProdiPendidikan Sains.PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta.Http://fisika.fkip.uns.ac.id.
Husnindar, M.Ikhsan, Syamsul Rizal. 2014. Penerapan Model PembelajaranBerbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis danDisposisi Matematika Siswa. Jurnal Didaktik Matematika. ISSN: 2355-4185.
Ike Festiana, Sarwanto, Sukarmin. 2014. Pengembangan Modul Fisika BerbasisMasalah pada Materi Listrik Dinamis untuk Meningkatkan KemampuanBerfikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Inkuiri. ISSN: 2252-7893, Vol 3, No11 (36-47).
Johnson, Elaine, B . 2002. Contextual Teaching and Learning. MLC. Bandung.
Jonassen, D, H. 2008. All Problem are Not Equal: Implications for Problem BasedLearning. Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning. Volume1. Issue 2. Page 6-28. Http:docs.lib.purdue.edu.
Kirbani. 2013. Pengembangan Model Assessment for Learning(Afl) melaluiPenilaian Teman Sejawat untuk Pembelajaran Matematika pada PokokBahasan Persamaan Garis lurus di Madrasah Tsanawiyah PondokPesantren Islam Assalam Sukoharjo. Tesis, Surakarta: UNS (tidakditerbitkan)
Kemendikbud. 2013. Dokumen Kurikulum 2013. Tim Kemendikbud.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Khusnul Khotimah, Muhardjito, dan Purbo Suwasono. 2013. PengembanganModul Kalor Berbasis Problem Based Learning Berbantuan PaketScaffolding untuk Siswa Kelas X. Malang. Universitas Negeri Malang.
Lutfi Fidiana, Bambang S., Pratiwi D. 2012. Pembuatan dan Implementasi ModulPraktikum Fisika Berbasis Masalah untuk Meningkatkan KemandirianSiswa Kelas XI. Education Journal. UPEJ. 1 (1). Unnes Physics. ISSN No2552-6935.
Marsigit. 2012. Pedoman Umum dan Khusus Pembelajaran Matematika SMP.Yudistira.
Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Rosdakarya.Bandung.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Rosdakarya.Bandung.
Parmin, E. Peniati. 2012. Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi BelajarMengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. JPII 1 (1) 8-15.Journal.unnes.ac.id/index.php/jpii.
Purwanto, Aristo Rahadi, Suharto Lasmono. 2007. Pengembangan Modul.Depdiknas. Jakarta.
Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Depdiknas
Ratna Widyaningrum, Sarwanto, Puguh Karyanto. 2013. Pengembangan ModulBerorientasi POE (Predict, Observe, Explain) Berwawasan Lingkunganpada Materi Pencemaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. JurnalNo 1 Vol 6. ISSN: 1693-2654.
Retno Dewi Tanjungsari, Edy Soedjoko, dan Mashuri. 2012. Diagnosis KesulitanBelajar Matematika SMP pada Materi Persamaan Garis Lurus. UJME 1(1). ISSN 2252-6927.
Ross, N. Kenneth. 2005. Educational research: some basic concepts andterminology. International Instintuante of Educational Planning. Unesco.France.
Sofan Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum2013. Prestasi Pustakarya. Jakarta
Sudrajat. 2008. Peranan Matematika dalam Perkembangan Ilmu dan Teknologi.Disampaikan pada Seminar “The Power Mathematics for all AplicationHIMATIKA. Unisba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Sukriman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Pustaka Insani.Yogyakarta.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Rosdakarya. Bandung.
Taufiq Amir. 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. MediaGroup. Jakarta.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. PrestasiPustaka. Jakarta.
T. Setiawan, Sugianto, I Junaedi. 2012. Pengembangan Perangkat PembelajaranMatematika dengan Pendekatan Problem Based Learning untukMeningkatkan Keterampilan Higher Order Thinking. UJRME 1 (1). ISSN2252-6455.
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. DepartemenPendidikan. 2003Jakarta.
Warsono Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Tatang Herman.2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk MeningkatkanKemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah MenengahPertama. Jurnal No 1 Vol 1. ISSN: 1907 – 8838.
Urip Astika, Suma, dan W Suastra. 2013. Pengaruh Model PembelajaranBerbasis Masalah terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan BerpikirKritis. E-journal PPs Universitas Pendidikan Ganesha Prodi MIPA Vol 3.
Veronica Wiwik Dwi Astuti dan Mohammad Andy Rudhito. 2012. PenggunaanProgram Geogebra dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar SiswaKelas VIII SMP N 1 Nanggula Kulon Progo Pokok Bahasan Grafik GarisLurus pada Pembelajaran Remedial. Prosiding Seminar NasionalMatematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. ISBN : 978-979-16353-8-7.
Wayan Somayasa, Nyoman Natajaya, Made Candiasa. 2013. PengembanganModul matematika Realistik disertai Asesmen Otentik untuk MeningkatkanHasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X di SMK N 3 Singaraja.E-Journal PPs Universitas Pendidikan Ganesha Prodi Studi Penelitian danEvaluasi Pendidikan Volume 3.
Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta. Kencana Prenada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Zaenal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Rosdakarya. Bandung.
_____________. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar. Diva Press.Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Lampiran 1A
Nilai Awal Kelas Kontrol
No Nama NILAI1. ADHIKA BASTIAN 842. AGREITA SALSABILA 803. ANANDA ELNISH F 834. ANGGI DAME O SILAEN 865. ANINDITHA SYAVELA A 806. ANNISA CANTIKA A E 807. ARRIFKY AHAD DORI 938. BAGUS AJI WIBOWO 819. DHE ARINDA S 8110. DONA ALI SIDAURUK 8211. ELEKTRA AMELIA 8412. FIANDILA ELVANA D 8513. REGORIUS GILANG R A 8314. M FIKRI ANANDA 8115. NIDA SALMA HAJARO 8516. PARRY YEDIDYA 8017. SIFA FADILA ANSORI 8018. S KAWENTAR 8019. TASYA PUTRI YUMNA 8220. ZULFAN AZHAR ZAKI 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Lampiran 2A
Nilai Awal Kelas Eksperimen
No Nama Nilai1. AGATHA ARVELLA 802. AGUNG PRADENTA 803. ANDI LAHFAH 804. AUDIA ADISTY U 875. ALVIAN HANIF 846. AZZA ARSYIDA 817. DIGNA ARABELLA 908. FIRDA CAHYANING 829. FRIZA IGA 8410. KHOLISA ATHALLA 8111. IBRAHIM ROMI 8112. IKA YUDYAN T 8213. MIFTAHUL JANNAH 8314. M SYAIFUL HAK 8315. NOOR CAHUKAB 8016. RAHCMADEVI 8517. THALITA RAHMA 8018. WAHTU PUTRI 8019. QANTAZA 8420. YOFANI 90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Lampiran 3A
Nilai Akhir Kelas Kontrol
No Nama NILAI1. ADHIKA BASTIAN 332. AGREITA SALSABILA 343. ANANDA ELNISH F 384. ANGGI DAME O SILAEN 275. ANINDITHA SYAVELA A 356. ANNISA CANTIKA A E 277. ARRAFLY AHAD DORI 388. BAGUS AJI WIBOWO 299. DHE ARINDA S 2410. DONA ALI SIDAURUK 3611. ELEKTRA AMELIA 3412. FIANDILA ELVANA D 2413. REGORIUS GILANG R A 2514. M FIKRI ANANDA 3115. NIDA SALMA HAJARO 2516. PARRY YEDIDYA 3117. SIFA FADILA ANSORI 3618. S KAWENTAR 2419. TASYA PUTRI YUMNA 2620. ZULFAN AZHAR ZAKI 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Lampiran 4A
Nilai Akhir Kelas Eksperimen
No Nama Nilai1. AGATHA ARVELLA 232. AGUNG PRADENTA 383. ANDI LAHFAH 264. AUDIA ADISTY U 365. ALVIAN HANIF 336. AZZA ARSYIDA 377. DIGNA ARABELLA 388. FIRDA CAHYANING 469. FRIZA IGA 4610. KHOLISA ATHALLA 3811. IBRAHIM ROMI 3712. IKA YUDYAN T 2513. MIFTAHUL JANNAH 4714. M SYAIFUL HAK 3715. NOOR CAHUKAB 2916. RAHCMADEVI 3717. THALITA RAHMA 3318. WAHTU PUTRI 3519. QANTAZA 2320. YOFANI 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Lampiran 5A
Uji Normalitas Kelas Kontrol
1. HipotesisHo : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normalH1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat signifikansi ( = 5%)3. Statistik Uji
)()( ii zSzFMaksL dengans
XXz i
i
; )()( ii zzPzF dan
n
fzS
n
ii
i
1)(
4. Hasil perhitungan yang diperoleh adalah
No Xi Xi² Zi F(tabel) F(Zi) S(Zi) )()( ii zSzF
1 80 6400 -0,8263 0,2939 0,2061 0,3 0,0939
2 80 6400 -0,8263 0,2939 0,2061 0,3 0,0939
3 80 6400 -0,8263 0,2939 0,2061 0,3 0,0939
4 80 6400 -0,8263 0,2939 0,2061 0,3 0,0939
5 80 6400 -0,8263 0,2939 0,2061 0,3 0,0939
6 80 6400 -0,8263 0,2939 0,2061 0,3 0,0939
7 81 6561 -0,50226 0,1915 0,3085 0,45 0,1415
8 81 6561 -0,50226 0,1915 0,3085 0,45 0,1415
9 81 6561 -0,50226 0,1915 0,3085 0,45 0,1415
10 82 6724 -0,17822 0,0714 0,4286 0,6 0,1714
11 82 6724 -0,17822 0,0714 0,4286 0,6 0,1714
12 82 6724 -0,17822 0,0714 0,4286 0,6 0,1714
13 83 6889 0,145818 0,0596 0,5596 0,7 0,1404
14 83 6889 0,145818 0,0596 0,5596 0,7 0,1404
15 84 7056 0,469857 0,1808 0,6808 0,85 0,1692
16 84 7056 0,469857 0,1808 0,6808 0,85 0,1692
17 84 7056 0,469857 0,1808 0,6808 0,85 0,1692
18 85 7225 0,793896 0,2852 0,7852 0,9 0,1148
19 86 7396 1,117935 0,3643 0,8643 0,95 0,0857
20 93 8649 3,386209 0,4997 0,9997 1 0,0003
1651 136471Rata-rata 82,55 Lobs 0,1714
S 3,086047 Ltabel 0,190
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
5. Daerah KritikDK = { L│L > L0,05; 20 = 0,190 }; Lobs = 0,1714 DK
6. Keputusan Uji : H0 diterima.7. Kesimpulan : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Lampiran 6AUji Normalitas Kelas Eksperimen
1. HipotesisHo : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normalH1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi ( = 0.05)3. Statistik Uji
)()( ii zSzFMaksL dengans
XXz i
i
; )()( ii zzPzF dan
n
fzS
n
ii
i
1)(
4. Komputasi :
No Xi Xi² Zi Ftabel F(Zi) S(Zi) )()( ii zSzF
1 80 6400 -0,90471 0,3159 0,1841 0,3 0,1159
2 80 6400 -0,90471 0,3159 0,1841 0,3 0,1159
3 80 6400 -0,90471 0,3159 0,1841 0,3 0,1159
4 80 6400 -0,90471 0,3159 0,1841 0,3 0,1159
5 80 6400 -0,90471 0,3159 0,1841 0,3 0,1159
6 80 6400 -0,90471 0,3159 0,1841 0,3 0,1159
7 81 6561 -0,58727 0,2224 0,2776 0,45 0,1724
8 81 6561 -0,58727 0,2224 0,2776 0,45 0,1724
9 81 6561 -0,58727 0,2224 0,2776 0,45 0,1724
10 82 6724 -0,26983 0,1067 0,3933 0,55 0,1567
11 82 6724 -0,26983 0,1067 0,3933 0,55 0,1567
12 83 6889 0,047616 0,0199 0,4801 0,65 0,1699
13 83 6889 0,047616 0,0199 0,4801 0,65 0,1699
14 84 7056 0,365058 0,1443 0,6443 0,8 0,1557
15 84 7056 0,365058 0,1443 0,6443 0,8 0,1557
16 84 7056 0,365058 0,1443 0,6443 0,8 0,1557
17 85 7225 0,682499 0,2517 0,7517 0,85 0,0983
18 87 7569 1,317382 0,4066 0,9066 0,9 0,0066
19 90 8100 2,269706 0,4884 0,9884 1 0,0116
20 90 8100 2,269706 0,4884 0,9884 1 0,0116
1657 137471rata-rata 82,85 Lobs 0,1724
S 3,150188 Ltabel 0,1920
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
5. Daerah KritikDK = { L│L > L0,05; 20 = 0,190 }; Lobs = 0,1724 DK
6. Keputusan Uji : H0 diterima
7. Kesimpulan : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Lampiran 7AUji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
1. Hipotesis
H0 : σ 1= σ 2 (Kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen)
H1 : σ1 σ2 (Kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang
homogen)
2. Tingkat Signifikansi
05,0
3. Statistik Uji
2
122
121
21 )()(
p
nn
s
ssb
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
4. Komputasi
S12 = 9,92 ; S1
2 = 9,95 sehingga :
72,938
)52,9(19)92,9(192
ps
Maka sp = 3.118
5. Daerah Kritik :
),:({ 21 nnbbbDK k
b (0,05:20:20) = 0,901
))901.0{ bbDK
999,072,9
))523,9()923,9(( 38
11919
b
DKbobs 999,0
6. Keputusan Uji : H0 diterima
7. Kesimpulan : Kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Lampiran 8A
Uji Keseimbangan Kelas Ekspermen dan Kontrol
1. Hipotesis
H0 :μ1 = μ2 ( Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)
H1 :μ1 μ2 (Kedua kelompok tidak memiliki kemampuan awal yang
sama)
2. = 0,053. Statistik uji yang dgunakan:
21
21
1
nn
is
xxt
p
~ ( + − 2)
4. Komputasi
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
S12 = 9,92 ; S1
2 = 9,95 sehingga :
72,938
)52,9(19)92,9(192
ps
Maka sp = 3,118
304,0
10
1118,3
55,8285,82
obst
5. Daerah kritis
t(0,25;38)= 2,045 dan tobs = 0,304
045,2{ ttDK atau t > 2,045}
tobs = 0,304 DK
6. Keputusan uji : Ho diterima
7. Kesimpulan : Kedua kelas/kelompok memiliki kemampuan awal yang
sama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Lampiran 9AUji Normalitas Kelas Kontrol
1. HipotesisHo : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normalH1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal2. Tingkat signifikansi ( = 5%)3. Statistik Uji
)()( ii zSzFMaksL dengans
XXz i
i
; )()( ii zzPzF dan
n
fzS
n
ii
i
1)(
4. Komputasi
No Xi Xi² Zi Ftabel F(Zi) S(Zi) |F(Zi) − S(Zi)|1 24 576 -1,26507 0,3962 0,1038 0,15 0,0462
2 24 576 -1,26507 0,3962 0,1038 0,15 0,0462
3 24 576 -1,26507 0,3962 0,1038 0,15 0,0462
4 25 625 -1,06266 0,3554 0,1446 0,2 0,0554
5 25 625 -1,06266 0,3554 0,1446 0,2 0,0554
6 26 676 -0,86025 0,3051 0,1949 0,25 0,0551
7 27 729 -0,65784 0,2454 0,2546 0,4 0,1454
8 27 729 -0,65784 0,2454 0,2546 0,4 0,1454
9 28 784 -0,45543 0,1772 0,3228 0,45 0,1272
10 29 841 -0,25301 0,0987 0,4013 0,5 0,0987
11 31 961 0,151808 0,0596 0,4404 0,6 0,1596
12 31 961 0,151808 0,0596 0,5596 0,6 0,0404
13 33 1089 0,556631 0,2123 0,7123 0,65 0,0623
14 34 1156 0,759042 0,2764 0,7764 0,75 0,0264
15 34 1156 0,759042 0,2764 0,7764 0,75 0,0264
16 35 1225 0,961454 0,3315 0,8315 0,8 0,0315
17 36 1296 1,163865 0,377 0,877 0,9 0,023
18 36 1296 1,163865 0,377 0,877 0,9 0,023
19 38 1444 1,568688 0,4418 0,9418 1 0,0582
20 38 1444 1,568688 0,4418 0,9418 1 0,0582
605 18765Rata-rata 30,25 Lobs 0,1596
S 4,940435 Ltabel 0,190
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
5. Daerah Kritik
DK = { L│L > L0,05; 20 = 0,190 }; Lobs = 0,1596 DK
6. Keputusan Uji : H0 diterima7. Kesimpulan : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Lampiran 10AUji Normalitas Kelas Eksperimen
1. HipotesisHo : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normalH1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal2. Tingkat signifikansi ( = 5%)3. Statistik Uji
)()( ii zSzFMaksL dengans
XXz i
i
; )()( ii zzPzF dan
n
fzS
n
ii
i
1)(
4. Komputasi
No Xi Xi2 Zi Ftabel F(Zi) S(Zi) )()( ii ZSZF
1 23 529 -1,5697 0,4418 0,0582 0,05 0,0082
2 24 576 -1,43261 0,4236 0,0764 0,1 0,0236
3 25 625 -1,29552 0,4015 0,0985 0,2 0,1015
4 25 625 -1,29552 0,4015 0,0985 0,2 0,1015
5 26 676 -1,15843 0,377 0,123 0,25 0,127
6 29 841 -0,74715 0,2734 0,2266 0,3 0,0734
7 33 1089 -0,19878 0,0793 0,4207 0,4 0,0207
8 33 1089 -0,19878 0,0793 0,4207 0,4 0,0207
9 35 1225 0,075401 0,0279 0,5279 0,45 0,0779
10 36 1296 0,212493 0,0832 0,5832 0,55 0,0332
11 36 1296 0,212493 0,0832 0,5832 0,55 0,0332
12 37 1369 0,349584 0,1368 0,6368 0,7 0,0632
13 37 1369 0,349584 0,1368 0,6368 0,7 0,0632
14 37 1369 0,349584 0,1368 0,6368 0,7 0,0632
15 38 1444 0,486676 0,1879 0,6879 0,85 0,1621
16 38 1444 0,486676 0,1879 0,6879 0,85 0,1621
17 38 1444 0,486676 0,1879 0,6879 0,85 0,1621
18 46 2116 1,583412 0,4441 0,9441 0,9 0,0441
19 46 2116 1,583412 0,4441 0,9441 0,9 0,0441
20 47 2209 1,720504 0,4573 0,9573 1 0,0427∑ 689 24747Rata-rata 34,45 Lobs 0,1621
s 7,294374 Ltabel 0,190
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
5. Daerah Kritik
DK = { L│L > L0,05; 20 = 0,190 }; Lobs = 0,1621 DK
6. Keputusan Uji : H0 diterima7. Kesimpulan : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Lampiran 11AUji Homogenitas Kelas Ekspermen dan Kontrol
1. HipotesisH0 : σ 1= σ 2 (Kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen)
H1 : σ1 σ2 (Kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang homogen)
2. Tingkat Signifikansi05,0
3. Statistik Uji
2
122
121
21 )()(
p
nn
s
ssb
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
4. KomputasiS1
2 = 53,208 ; S12 = 24,408 sehingga :
808,3838
)408,24(19)208,53(192
ps
Maka sp = 6,229
5. Daerah Kritik :
),:({ 21 nnbbbDK k
6. b(0,05:20:20)= 0,901
))901,0{ bbDK
929,0808,38
))408,24()208,53(( 38
11919
b
DKbobs 929,0
7. Keputusan Uji : H0 diterima8. Kesimpulan :Kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Lampiran 12AUji Hipotesis
1. HipotesisH0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajaran menggunakan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
tidak lebih baik dari rerata hasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajaran menggunakan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
lebih baik dari rerata hasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan modul)
2. = 0,053. Statistik uji yang dgunakan:
21
21
1
nn
is
xxt
p
~ ( + − 2) dan
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
4. Komputasi
S12 = 53,208 ; S1
2 = 24,408 sehingga :
808.3838
)408.24(19)208.53(192
ps
Maka sp = 6.229
132,2
10
1229.6
255.3034.34
obst
5. Daerah kritis
t(0,05;38)= 1,645 dan tobs = 2,132
128
Lampiran 12AUji Hipotesis
1. HipotesisH0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajaran menggunakan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
tidak lebih baik dari rerata hasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajaran menggunakan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
lebih baik dari rerata hasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan modul)
2. = 0,053. Statistik uji yang dgunakan:
21
21
1
nn
is
xxt
p
~ ( + − 2) dan
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
4. Komputasi
S12 = 53,208 ; S1
2 = 24,408 sehingga :
808.3838
)408.24(19)208.53(192
ps
Maka sp = 6.229
132,2
10
1229.6
255.3034.34
obst
5. Daerah kritis
t(0,05;38)= 1,645 dan tobs = 2,132
128
Lampiran 12AUji Hipotesis
1. HipotesisH0 : 1 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajaran menggunakan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
tidak lebih baik dari rerata hasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan modul)
H1 : 1 > 2 (rerata hasil belajar matematika siswa yang dalam
pembelajaran menggunakan modul matematika untuk pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus kelas VIII SMP
lebih baik dari rerata hasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan modul)
2. = 0,053. Statistik uji yang dgunakan:
21
21
1
nn
is
xxt
p
~ ( + − 2) dan
kN
sn
s
k
ik
p
i
1
2
2
)1(
4. Komputasi
S12 = 53,208 ; S1
2 = 24,408 sehingga :
808.3838
)408.24(19)208.53(192
ps
Maka sp = 6.229
132,2
10
1229.6
255.3034.34
obst
5. Daerah kritis
t(0,05;38)= 1,645 dan tobs = 2,132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
DK = {t t >1,645}
tobs = 2,132 DK
6. Keputusan uji : Ho ditolak
7. Kesimpulan : pembelajaran menggunakan modul matematika untuk
pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok persamaan garis lurus
kelas VIII SMP memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari
pembelajaran yang tidak menggunakan modul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Lampiran 1B
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor
soal
1.Memahami
bentuk
aljabar,
relasi, fungsi,
dan
persamaan
garis lurus
1.6. Menentukan
gradien,
persamaan, dan
grafik garis lurus
Menjelaskan pengertian persamaan garis
lurus dalam berbagai bentuk dan variabel.
1, 2
Menggambar grafik garis lurus pada
bidang Cartesius.
3, 4
Mnjelaskan pengertian dan menentukan
gradien garis lurus.
5, 6
Menentukan persamaan garis lurus
melalui dua titik, melalui satu titik
dengan gradien tertentu.
7, 8, 9
Menentukan koordinat titik potong dua
garis.
10, 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 2B
Instrumen Uji Coba
SOAL MATERI POKOK PERSAMAAN GARIS LURUS
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan langkah-langkah yang tepat!
1. Jelaskan pengertian dari persamaan garis lurus ! Jelaskan apakah persamaan garis
y = 2x merupakan salah persamaan garis lurus ?
2. Diantara bentuk – bentuk persamaan garis lurus adalah y = mx dan y = mx + c. buatlah
masing-masing satu contoh persamaan garis yang mengacu pada bentuk – bentuk
tersebut!
3. Di bawah ini terdapat tabel yang menunjukkan hubungan antara harga fotokopi
dengan banyaknya lembar kertas yang digunakan untuk fotokopi.
Tabel 1
Banyaknya lembarkertas
(x)
Harga fotokopi dalam rupiah
(y)1 2002 4003 6004 8005 1000
Banyak kertas dilambangkan dengan x dan harga fotokopi dilambangkan dengan y.
a. Tulislah semua pasangan titik (x,y) sesuai dengan data pada Tabel 1
b. Gambarkanlah semua pasang titik tersebut pada bidang Cartesius
c. Hubungkanlah semua titik tersebut dengan sebuah garis. Apakah kamu
memperoleh sebuah garis lurus yang menghubungkan semua titik?
4. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan harga buku tulis dengan banyaknya
buku tulis yang dibeli.
Tabel 2
Banyaknyabuku(x)
Harga buku
(y)12345
200040006000800010000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Banyaknya buku dilambangkan dengan x dan harga tiap buku dilambangkan dengan
y.
a. Tulislah semua pasangan titik (x,y) sesuai data pada Tabel 2
b. Gambarkanlah setiap pasang titik tersebut pada bidang Cartesius
c. Hubungkanlah semua titik tersebut dengan sebuah garis, apakah kamu
memperoleh suatu garis lurus?
5. a. Jelaskan pendapatmu tentanng gradien !
b. Gambar 1 di bawah ini menunjukkan dua tangga berjalan yang letaknya sejajar.
Apakah kedua tangga berjalan tersebut mempunyai gradien yang sama atau
berbeda? Jelaskan alasannmu!
Gambar 1
6. Terdapat dua garis yaitu y = 2x + 1 dan y = 2x + 2
a. Tentukanlah nilai gradien dari masing-masing garis
b. Jika dilihat dari nilai gradien kedua garis, apakah kedua garis tersebut akan sejajar
atau berpotongan? Jelaskan pendapatmu
7. Tentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis y = 3x – 2 ! (jawabanmu boleh
lebih dari satu jawaban)
8. Tentukan persamaan garis jika:
a. Melalui titik (3, 5) dan (-2,4)
b. Melalui titik (3,5) dan sejajar garis y = 2x - 4
9. Manakah dari 2 pasangan garis berikut yang memiliki gradien yang saling tegak
lurus? jelaskan pendapatmu!
a. Garis y = - 3x + 14 dan garis y = 1/3x + 2
b. Garis y = - 3x + 12 dan garis y = -3x + 6
10. Tentukan koordinat titik potong garis 2x + y = 3 dengan garis y = -3x + 6
11. Tentukan koordinat titik potong antara garis y = x + 4 dengan garis y = -3x + 2
dengan cara menggambar garis tersebut pada bidang Cartesius
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Lampiran 3B
Alternatif Jawaban Instrumen Uji Coba
Nomor
soal
Alternatif jawaban Skor
1. Ditanyakan :
a. Pengertian persamaan garis lurus
b. Apakah persamaan garis y = 2x merupakan bentuk persamaan garis
lurus
2
Jawab:
a. Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan garis yang jika
digambarkan pada bidang Cartesius akan membentuk sebuah garis
lurus.
b. Benar, karena jika titik-titik yang melewati garis tersebut gigambarkan
pada bidang Carteius maka akan terbentuk suatu garis lurus yang
menghubungkan semua titik
4
4
Skor total 10
2. Diketahui : bentuk persamaan garis y = mx dan y = mx + c
Ditanyakan :
Bentuk persamaan garis yang mengacu pada bentuk y = mx dan y = mx + c
2
Jawab:
Contoh untuk persamaan yang mengacu pada bentuk y = mx adalah y = 2x,
y = 3x, y = 4x
Contoh yang mengacu pada bentuk y = mx + c adalah y = 2x + 2, y = x + 1
atau y = 2x + 4
4
4
Skor total 8
3. Diketahui:
x = banyak lembar kertas
y = harga fotokopi
Ditanyakan:
a. Semua pasangan titik sesuai Tabel 1
b. Gambar grafik dari setiap pasangan titik tersebut
c. Apakah diperoleh suatu garis lurus yang melewati semua pasang titik
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Jawab :
a. {(1, 200) ; (2, 400) ; (3, 600) ; (4, 800) ; (5, 1000)}
b. Gambar grafik
4
6
c. Benar, jika semua titik dihubungkan, maka akan terbentuk suatu
garis lurus yang melewati titik tersebut
2
Skor total 14
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(1,200)
(2,400)
(3,600)
(4,800)
(5,1000)
(6,1200)
(7,1400)
(8,1600)
(9,1800)
y = 200x
(10,2000)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
4. Diketahui:
x = banyaknya buku
y = harga tiap buku
Ditanyakan :
a. Semua pasangan titik sesuai Tabel 2
b. Gambar grafik
c. Ada atau tidaknya garis lurus yang melewati semua titik
2
Jawab:
a. { (1, 2000) ; (2, 4000) ; (3, 6000) ; (4, 8000); (5, 10.000)}
b. Gambar grafiknya adalah
c. Benar, terdapat garis lurus yang melewati semua titik
4
6
2
Skor total 14
20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(1,2000)
(2,4000)
(3,6000)
(4,8000)
(5,10000)
(6,12000)
(7,14000)
(8,16000)
(9,18000)
y = 200x
(10,20000)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
5. Ditanyakan:
a. Pengertian gradien
b. Sama atau tidaknya gradien dari tangga berjalan yang letaknya sejajar
2
Jawab:
a. Gradien adalah ukuran kemiringan suatu garis lurus atau koefisien
arah pada suatu garis lurus yang menunjukkan nilai tetap dari
perbandingan y dengan x
b. Karena kedua tangga berjalan letaknya sejajar, maka gradiennya sama
4
4
Skor total 10
6. Diketahui:
y = 2x + 1
y = 2x + 2
Ditanyakan:
a. Gradien dari masing –masing garis
b. Kedudukan garis sejajar atau berpotongan
2
Jawab:
a. Gradien garis y = 2x + 1 adalah 2
Gradien garis y = 2x + 2 adalah 2
b. Karena kedua garis mempunyai gradien yang sama maka dapat
disimpulkan bahwa kedua garis letaknya sejajar
4
4
Skor total 10
7. Ditanyakan :
Persamaan garis yang sejajar dengan garis y = 3x – 2 2
Jawab
Garis – garis yang sejajar dengan y = 3x – 2 adalah garis yang mempunyai
gradien yang sama dengan gradien garis y = 3x – 2 yaitu 3, diantaranya
adalah garis y = 3x + 2; y = 3x + 1, y = 3x + 8 .
4
Skor total 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
8. Ditanyakan :
a. Persamaan garis yang melalui titik (3, 5) dan (-2, 4)
b. Persamaan garis yang melalui titik (3, 5) dan sejajar garis y = 2x – 4
Jawab
a. Rumus persamaan garis yang melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2)
adalah12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
Misakan (x1, y1) adalah (3, 5) dan (x2, y2) adalah (-2, 4) maka
persaman garisnya adalah42
3
45
5
xy
6
3
1
5
xy
-6 ( y – 5 ) = (x – 3)
-6y + 30 = x – 3
- 6y = x – 33
y =6
33
x
y = -6
33
6
x
b. Persamaan garis yang melalui sebuah titik dan sejajar dengan garis
lain adalah y - y1 = m (x – x1)
Garis y = 2x – 4 memiliki gradien 2 atau m = 2
Persaman garis yang melalui titik (3,5) dan bergradien 2 adalah
y – 5 = 2 (x – 3)
y – 5 = 2x – 6
y = 2x – 1
Skor Total
2
6
6
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Ditanyakan:
Menentukan gradien garis yang saling tegak lurus
Jawab:
Dua gradien dikatakan saing tegak lurus jika hasil kali kedua gradien
tersebut adalah – 1.
a. Garis y = -3x + 14 gradiennya -3 dan garis y = 23
1x gradiennya
3
1.
Hasil kali kedua gradien yaitu – 3 (3
1) adalah -1. Karena hasil kali
kedua gradiennya adalah – 1 maka dapat dsimpulkan bahwa garis y = -
3x + 14 tegak lurus dengan garis y = 23
1x
b. Gradien garis y = -3x + 12 adalah -3
Gradien garis y = -3x + 6 adalah -3
Hasil kedua gradien yaitu 3 ( -3) = -9
Karena hasil kali kedua gradien tidak sama dengan -1, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua garis tidak saling tegak lurus
Skor Total
2
4
4
10
10. Ditanyakan :
Koordinat titik potong garis 2x + y = 3 dan garis y = -3x + 6
2
Jawab :
Dengan cara mensubstitusikan persamaan garis y = -3x + 6 pada
persaman garis 2x + y = 3 maka diperoleh
2x + -3x + 6 = 3
-x = -3
x = 3
untuk x = 3, maka dapat dicari nilai y dengan substitusi, yaitu:
y = -3 (3) + 6
= -3
Jadi koordinat titik potongnya adalah (3, -3)
8
Skor total 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
11. Ditanyakan :
Menentukan koordinat titik potong garis y = x + 4 dan y = -3x + 2 dengan
cara menggambar grafiknya pada bidang Cartesius
2
Jawab:
Gambar grafik y = x+ 4 dan y = -3x + 2 adalah sebagai berikut
8
Skor total 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Lampiran 4B
Validasi Instrumen
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
1. Kolom – kolom validasi instrumen meliputi:
a. Kesesuaian instrumen dengan indikator
b. Perumusan jelas
c. Kesesuian instrumen dengan kaidah bahasa Indonesia
d. Struktur kalimat mudah dipahami
e. Tidak mengandung makna ganda
2. Berilah tanda (√) dalam kolom – kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
3. KOMENTAR DAN SARAN
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. KESIMPULAN
Instrumen untuk Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada
materi pokok Persamaan garis Lurus keas VIII SMP ini dinyatakan*):
a. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi
b. Layak digunakan di lapangan dengan revisi
*) Lingkari salah satu
Yogyakarta, ……………………………. 2014
Validator
………………………………
NIP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
Analisis Hasil Uji Coba Instrumen tes
Kode Siswa
Skor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Skortotal
U-1 8 4 12 12 8 8 4 14 8 5 8 91
U-2 6 4 12 12 6 8 4 5 8 0 0 65
U-3 3 4 12 12 6 7 4 4 4 1 1 58
U-4 8 4 10 10 9 6 8 0 0 0 0 55
U-5 6 4 12 12 6 8 0 6 0 0 0 54
U-6 6 3 11 11 11 3 2 2 2 2 0 53
U-7 4 4 10 8 10 6 8 0 0 0 0 50
U-8 3 4 12 12 7 8 4 0 0 0 0 50
U-9 7 4 12 12 6 8 0 0 0 0 0 49
U-10 3 4 12 12 8 8 2 0 0 0 0 49
U-11 6 4 11 11 5 8 4 0 0 0 0 49
U-12 6 0 12 12 6 8 0 0 4 0 0 48
U-13 7 4 10 10 8 8 0 0 0 0 0 47
U-14 6 4 12 12 5 6 0 0 0 0 0 45
U-15 7 4 12 12 7 2 0 0 0 0 0 44
U-16 7 4 12 12 7 2 0 0 0 0 0 44
U-17 7 4 12 12 8 0 0 0 0 0 0 43
U-18 3 4 12 12 6 0 0 0 0 0 0 37
U-19 3 4 12 12 5 0 0 0 0 0 0 36
U-20 3 2 12 12 7 0 0 0 0 0 0 36
U-21 4 4 11 11 6 0 0 0 0 0 0 36
U-22 1 4 10 10 3 7 0 0 0 0 0 35
U-23 7 4 12 12 0 0 0 0 0 0 0 35
U-24 3 4 12 12 3 0 0 0 0 0 0 34
U-25 1 4 11 11 6 1 0 0 0 0 0 34
U-26 3 2 10 10 2 5 0 0 0 0 0 32
U-27 3 0 12 10 0 0 0 0 0 0 0 25
U-28 4 2 5 5 0 0 0 0 0 0 0 16
Jumlah 135 97 315 311 161 117 40 31 26 8 9.000 1250
∑ X² 769 373 3601 3521 1139 825 216 277 164 30 65
∑ XY 6434 4487 14278 14128 7843 6096 2296 2261 1778 619 786(∑X)² 18225 9409 99225 96721 25921 13689 1600 961 676 64 81
∑ Y² 61006
(∑ Y)² 1562500
rxy 0.5195 0.3572 0.3949 0.4144 0.6223 0.66 0.5613 0.7806 0.7237 0.68962 0.67593
KRITERIASOAL BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Lampiran 6B
Instrumen Penelitian
PERSAMAAN GARIS LURUS
Selesaikanlah soal-soal di bawah ini dengan langkah - langkah yang jelas !
1. Bentuk persamaan garis lurus antara lain adalah y = mx dan y = mx + c. Jelaskan
perbedaan dari masing-masing bentuk persamaan tersebut !
2. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara harga pensil dengan
banyaknya pensil.
Tabel 1
Banyaknya
pensil
Harga pensil
(Rp)
1 2.000
2 4.000
3 6.000
4 8.000
a. Misal x adalah banyaknya pensil dan y adalah harga pensil, tulislah semua
pasangan titik (x,y) sesuai Tabel 1 dan gambarkanlah pasangan titik tersebut
pada bidang Cartesius !
b. Hubungkanlah setiap titik tersebut, apa yang dapat kamu simpulkan dari
gambar yang kamu peroleh ?
c. Berapakah harga untuk 7 pensil ?
3. Jelaskan perbedaan antara gradien dua buah garis yang letaknya sejajar dengan
gradien dua buah garis yang letaknya saling tegak lurus !
4. Tentukan persamaan garis lurus jika :
a. Melalui titik (3, 5) dan (2, 4).
b. Melalui titik (3,5) dan sejajar dengan garis y = 2x + 4.
5. Tentukan titik potong antara garis y = 2x – 4 dan garis y = -3x + 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Lampiran 7B
Alternatif Jawaban Instrumen Penelitian
Nomor
soal
Alternatif jawaban Skor
1. Ditanyakan: perbedaan persamaan garis y = mx dan y = mx + c 2
Perbedaan dari persaman garis y = mx dan y = mx + c yaitu bahwa
persamaan garis y = mx grafiknya melalui titik (0,0) sedangkan garis y =
mx + c grafiknya tidak melalui titik (0,0) tetapi melalui titik (0,c) dengan
c adalah konstanta
4
Skor total 6
2. Diketahui :
x = banyaknya pensil
y = harga pensil
2
Ditanyakan
a. Gambar grafik yang sesuai dengan titik pada tabel 1
b. Kesimpulan dari grafik
c. Harga 7 pensil
2
Alternatif jawaban
a. Gambar grafiknya adalah 6
3
10000
8000
2000
6000
4000
2000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(1,2000)
(2,4000)
(3,6000)
(4,8000)
(5,10000)
(
(
y = 2000x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
b. Jika semua titik dalam grafik dihubungkan, maka akan diperoleh
garis lurus yang melewati semua titik sehingga semakin banyak
pensil yang dibeli maka akan semakin banyak pula uang yang
harus dibayarkan
c. Harga 7 pensil = 2000 x 7 = 14. 000
3
Skor total 16
3. Ditanyakan :
Perbedaan antara gradien dua garis yang sejajar dengan gradien dua
garis yang saing tegak lurus
2
Alternatif penyelesaian:
Gradien dua garis yang saling sejajar besanya adalah sama
Gradien dua buah garis yang saling tegak lurus besanya tidak sama
tetapi hasil kali kedua gradien sama dengan -1 4
Skor total 6
4. Diketahui :
Titik (3, 5) dan (2,4)
(3, 5) dan sejajar garis y = 2x + 4 (gradiennya 2)
Ditanyakan:
a. Persamaan garis lurus yang melalui titik (3, 5) dan (2, 4)
b. Persamaan garis lurus yang melalui titik (3, 5) dan sejajar dengan
garis y = 2x + 4
3
Jawab
a. Rumus persamaan garis yang melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2)
adalah12
1
12
1
xx
xx
yy
yy
Misakan (x1, y1) adalah (3, 5) dan (x2, y2) adalah (-2, 4) maka
persaman garisnya adalah32
3
54
5
xy
1
3
1
5
xy
-1 ( y – 5 ) = -1 (x – 3)
-y + 30 = -x + 3
- y = x – 27
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
y = -x + 27
Jadi persamaan garis yang melalui titik (3, 5) dan (2,4) adalah y = -x
+ 27
b. Persamaan garis yang (x1, y1) dan sejajar dengan garis lain adalah
y - y1 = m (x – x1)
Garis y = 2x + 4 memiliki gradien 2 atau m = 2
Persaman garis yang melalui titik (3,5) dan bergradien 2 adalah y
– 5 = 2 (x – 3)
y – 5 = 2x – 6
y = 2x – 1
Jadi persamaan garis yang melalui titik (3,5)dan sejajar dengan garis y
= 2x + 4 adalah y = 2x – 1.
Skor total
10
23
5. Ditanyakan:
Menentukan titik potong antara garis y = 2x – 4 dan y = -3x + 6
2
Jawab:
Misal garis y = 2x – 4 ...... (i)
garis y = -3x + 6 .........(ii)
Dengan cara substitusi (i) ke (ii) diperoleh
2x – 4 = -3x + 6
5x = 10
x = 2
nilai y dicari dengan mensubstitusikan x = 2 pada (i) yaitu y = 2 (2) –
4 = 0
jadi koordinat titik potong garis y = 2x – 4 dan y = -3x + 6adalah (2, 0)
8
Skor total 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 8B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
Lampiran 1C
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Alokasi waktu : 5 x 40 menit
A. Standar Kompetensi:
Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.
B. Kompetensi Dasar:
Menenetukan gradien, persamaan garis lurus, dan grafik garis lurus.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk
dan variabel.
2. Menggambar grafik garis lurus pada bidang Cartesius.
3. Menjelaskan pengertian gradien persamaan garis lurus.
4. Menentukan radien persamaan garis lurus.
5. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik.
6. Menentukan persamaan garis lurus yang melelwati suatu titik dan
mempnyai gradien tertentu.
7. Menentukan koordinat titik potong dua garis.
8. Menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan konsep persamaan
garis lurus.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan bentuk-bentuk persamaan garis lurus dalam
berbagai variabel.
2. Siswa dapat menggambar grafik garis lurus pada bidang Cartesius.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian gradien persamaan garis lurus.
4. Siswa dapat menentukan radien persamaan garis lurus.
5. Siswa dapat menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
6. Siswa dapat menentukan persamaan garis lurus yang melelwati suatu
titik dan mempnyai gradien tertentu.
7. Siswa dapat menentukan koordinat titik potong dua garis.
8. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
konsep persamaan garis lurus.
E. Model Pembelajaran
Problem Based Learning
F. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
dan mengkomunikaskan cakupan materi dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari. sehingga siswa mempunyai gambaran manfaat materi
tersebut dalam kehidupannya. Kaitannya dengan persamaan garis lurus,
manfaat yang didapat siswa yaitu siswa dapat mengetahui cara
menentukan kemiringan suatu garis, ataupun kemiringan benda yang
ada di lingkungan. Siswa dapat menentukan kedudukan garis,
menentukan persamaan garis, dan menggambarkan garis tersebut dalam
koordinat Cartesius.
b. Guru membagikan modul dan lembar portofolio sebagai kumpulan
tugas siswa. Guru mengarahkan siswa dalam memecahkan
permasalahan dalam modul, yaitu penyelesaian yang disajikan dalam
lembar portofolio harus mengandung unsur-unsur Memahami masalah
dengan menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dalam soal dan Penyelesaian dan kesimpulan, yaitu dengan
menyelesaikan soal menggunakan rumus dan langkah-langkah yang
jelas serta menyimpulkan hasilnya.
c. Apersepsi dengan meminta siswa mengerjakan lembar cek kemampuan
sebelum mempelajari modul.
d. Guru mengarahkan siswa untuk membaca materi prasyarat dan panduan
modul pada Bab I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
2. Kegiatan Inti (30 menit)
a. Mengorientasikan siswa pada masalah.
Guru meminta siswa menyelesaikan masalah I dan masalah II. Jika
masih terdapat siswa yang sulit memahami modul guru bersama siswa
membahas penyelesaian masalah I dan II.
b. Mengoraganisasikan siswa untuk belajar
Guru mengarahkan siswa untuk membaca dan mempelajari modul
tepatnya materi Bab I.
c. Membimbing penyelidikan
1) Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku
menyelesaikan masalah III.
2) Guru berkeliling dan membantu kelompok jika masih mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan masalah.
3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pada Bab I.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1) Guru meminta siswa menyelesaikan Uji Kemampuan Diri I secara
individu.
2) Guru kembali mengingatkan siswa bahwa semua tugas harus dibuat
dalam bentuk portofolio.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru mengumpulkan semua hasil jawaban siswa.
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di
bab II.
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Apersepsi dengan meminta siswa membaca kembali petunjuk modul
pada Bab II
b. Motivasi dengan menjelaskan pentingnya pemahaman dan penguasaan
tentang gradien, yaitu bahwa setiap benda baik tangga berjalan, tangga
di rumah, gunung, atau jalan yang menurun dan menanjak mempunyai
kemiringan yang berbeda-beda. Siswa bisa langsung memperhatikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
ilustrasi yang ada pada modul. Selain untuk menentukan kemiringan
suatu benda, gradien juga akan digunakan ada materi selanjutnya
yaitu menentukan persamaan garis lurus (tepatnya pada Bab III).
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Mengorientasikan siswa pada masalah (5 menit)
Guru mengorientaskan masalah nyata mengenai gradien melalui
masalah IV mengenai kemiringan suatu ruas jalan.
b. Mengoraganisasikan siswa untuk belajar (10 menit)
Guru mengarahkan siswa untuk menemukan konsep gradien dengan
mempelajari dan mengisi Tabel 1.6 atau Masalah V secara individu.
Secara langsung guru bertanya kepada beberapa siswa mengenai
kesimpulan dari hasil penyelesaian Tabel 1.6.
c. Membimbing penyelidikan (15 menit)
Setelah siswa dapat menyimpulkan konsep gradien, guru meminta
siswa mempelajari sifat-sifat gradien. Guru mengarahkan siswa untuk
berdiskusi dengan teman sebangku menyelesaikan masalah VI. Guru
mengawasi siswa dalam mengisikan semua tabel baik tabel tentang
gradien dua garis yang saling sejajar, gradien garis yang sejajar sumbu
X, sejajar sumbu Y, serta gradien garis yang saling tegak lurus. Guru
meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan penyelesaian Masalah
VI.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (30 menit)
1) Guru meminta siswa menyelesaikan Uji Kemampuan Diri II secara
individu.
2) Guru kembali mengingatkan siswa bahwa semua tugas harus dibuat
dalam bentuk portofolio.
3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pada Bab II.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru mengumpulkan semua hasil jawaban siswa.
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di
bab III.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Apersepsi dengan meminta siswa membaca kembali petunjuk modul
pada Bab III.
b. Motivasi: Guru memberikan gambaran sekilas hubungan Bab I, II,
dan III.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Mengorientasikan siswa pada masalah.
Guru mengorientaskan masalah nyata kepada melalui penyelesaan
masalah VII.
b. Mengoraganisasikan siswa untuk belajar dan membimbing
penyeledikan
1) Guru mengkondisikan siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangku menyelesaikan masalah yaitu menemukan kosep tentang
cara menentukan persamaan garis lurus yang meliputi persamaan
garis lurus yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2), persamaan garis
lurus yang melalui titik O(0,0) dengan gradien m, persamaan garis
lurus melalui tiitk (0,c) dengan gradien m.
2) Guru berkeliling dan membantu siswa jika masih mengalami
kesulitan menyelesaikan setiap langkah penemuan konsep.
3) Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaian masalah VIII yang
berkaitan dengan kedudukan dan titik potong dua garis pada suatu
bidang.
c. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1) Guru mengarahkan dan mengkondisikan siswa menyelesaikan Uji
Kemampuan Diri III.
2) Guru memotivasi dan mengarakan siswa untuk mepresentasikan
hasil pekerjaannya.
3) Guru mengarahkan siswa untk saling tanya jawab mengenai
penyelesaian atau presentasi kelompok lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
4) Guru kembali mengingatkan siswa bahwa semua tugas harus
dibuat dalam bentuk portofolio
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan latihan
ulangan secara individu tanpa melihat kunci jawaban terlebih
dahulu dan mengumpulkan hasil jawabannya dalam bentuk
portofolio
b. Guru mengingatkan siswa bahwa akan diadakan posttest
G. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Alat tulis, Whie Board
Sumber Belajar : Modul untuk Pembelajaran Berbasis Masalah
H. Instrumen Pembelajaran
Instrumen diambil dari soal-soal yang ada dalam modul untuk
dikumpulkan penyelesaiannya dalam bentuk portofolio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Lampiran 2C
RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Mata pelajaran : Matematika
Materi pokok : Persamaan Garis Lurus
Kelas /Semester : VIII/Ganjil
Alokasi waktu : 5 x 40 menit
A. Standar Kompetensi:
Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. Kompetensi Dasar:
Menenetukan gradien, persamaan garis lurus, dan grafik garis lurus
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian persamaan garis lurus dalam berbagai
bentuk dan variabel
2. Menggambar grafik garis lurus pada bidang Cartesius
3. Menjelaskan pengertian gradien persamaan garis lurus
4. Menentukan radien persamaan garis lurus
5. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik
6. Menentukan persamaan garis lurus yang melelwati suatu titik dan
mempnyai gradien tertentu
7. Menentukan koordinat titik potong dua garis
8. Menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan konsep
persamaan garis lurus
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk persamaan garis lurus.
2. Siswa dapat menggambar grafik garis lurus pada bidang Cartesius.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian gradien persamaan garis lurus.
4. Siswa dapat menentukan radien persamaan garis lurus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
5. Siswa dapat menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua
titik.
6. Siswa dapat menentukan persamaan garis lurus yang melelwati
suatu titik dan mempnyai gradien tertentu.
7. Siswa dapat menentukan koordinat titik potong dua garis.
8. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan
konsep persamaan garis lurus.
E. Metode Pembelajaran
Langsung, penugasan, tanya jawab
F. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
b. Mereview materi sebelumnya (relasi dan fungsi) dan
mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan inti (30 menit)
a. Guru menjelaskan materi mengenai bentuk-bentuk persamaan
garis lurus, pengertian garis lurus, dan cara menggambar grafik
garis lurus.
b. Guru melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa
untuk memeriksa kepahaman siswa terhadap materi
c. Guru memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaian
d. Guru memberkan latihan soal kepada siswa yang ada pada buku
pegangan siswa
e. Guru meminta beberapa siswa untuk menyesaikan soal-soal
tersebut di papan tulis
f. Guru mengoreksi jawaban yang ada di papan tulis
g. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
3. Penutup
a. Guru memberikan tugas kepada siswa berupa latihan soal yang
ada pada buku pegangan guru dan siswa
b. Guru mengakhiri pelajaran
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
b. Memberikan apersepsi tentang materi gradien.
2. Kegiatan inti (30 menit)
a. Guru menjelaskan materi mengenai pengertian gradien,
menentukan nilai gradien, dan sifat-sifat gradien.
b. Guru melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa
untuk memeriksa kepahaman siswa terhadap materi.
c. Guru memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaian.
d. Guru memberikan latihan soal kepada siswa yang ada pada
buku pegangan siswa.
e. Guru meminta beberapa siswa untuk menyesaikan soal-soal
tersebut di papan tulis.
f. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang ada di papan
tulis.
g. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
3. Penutup
a. Guru memberikan tugas kepada siswa berupa latihan soal yang
ada pada buku pegangan guru dan siswa
b. Guru mengakhiri pelajaran
Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
b. Memberikan apersepsi tentang materi menentukan persamaan
garis lurus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
2. Kegiatan inti (30 menit)
a. Guru menjelaskan materi langkah-langkah menentukan
persamaan garis lurus
b. Guru melakukan tanya jawab secara langsung kepada siswa
untuk memeriksa kepahaman siswa terhadap materi.
c. Guru memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaian.
d. Guru memberikan latihan soal kepada siswa yang ada pada
buku pegangan siswa.
e. Guru meminta beberapa siswa untuk menyesaikan soal-soal
tersebut di papan tulis.
f. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban yang ada di papan
tulis.
g. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
3. Penutup
a. Guru memberikan tugas kepada siswa berupa latihan soal yang
ada pada buku pegangan guru dan siswa
b. Guru menugaskan kepada siswa untuk kembali mempelajari
materi persamaan garis lurus dan mengumumkan bahwa akan
diadakan ulangan.
c. Guru mengakhiri pelajaran
4. Alat dan Sumber Belajar
Alat belajar : Alat tulis, white board, LCD.
Sumber Belajar :Buku BSE Matematika Konsep dan
Aplikasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Lampiran 1D
Kisi-Kisi Angket Ahli Materi
Kriteria Indikator Nomor butir
1.Aspek
Kelayakan Isi
a.Kesesuaian materi dengan SK
dan KD
1,2,3
b.Keakuratan materi 4,5,6,7,8,9,10
c.Kemutahiran materi 11,12,13,14,
d.Mendorong keingintahuan 15, 16
2.Aspek
Kelayakan
Penyajian
a.Teknik penyajian 18,19
b.Kelengakapan penyajian 20,21,22,23
c.Penyajian pembelajaran 24, 25, 26
d.Koherensi dan keruntutan alur
pikir
27, 28
3.Penilaian
Problem Based
Learning (PBL)
a. Karakteristik PBL 29, 30, 31, 32, 33, 34
b. Sistem evaluasi 35, 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
DESKRIPSI BUTIR PENILAIAN
1. ASPEK KELAYAKAN ISI
Indikator
Penilaian
Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
a.
Kesesuai
an materi
dengan SK
dan KD
1. Kelengkapan
materi
Materi yang disajikan mencakup materi
yang terkandung dalam Standar Kompetensi
(SK) yaitu Memahami bentuk aljabar,
relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus dan
Kompetensi Dasar (KD) yaitu 1)
Menentukan persamaan garis lurus 2)
Menentukan gradien garis lurus serta 3)
Membuat dan menentukan grafik garis lurus
2. Keluasan materi Materi dalam modul dilengkapi dengan
contoh dan soal latihan yang mendukung
pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar
3. Kedalaman
materi
Materi memuat penjelasan dari konsep,
definisi, algoritma yang disajikan dalam
modul
b.
Keakurat
an materi
4. Keakuratan
konsep dan
definisi
Materi yang disajkan akurat, konsep dan
definisi dirumuskan secara jelas
5. Keakuratan
gambar, diagram,
dan ilustrasi
Gambar, diagram, dan ilustrasi dalam
modul sesuai dengan kenyataan dan dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik
6. Keakuratan
prosedur dan
algoritma
Cara penyelesaian masalah dirumuskan
dengan tahapan yang jelas
7. Keakuratan
contoh dan kasus
Contoh dan kasus yang disajikan sesuai
dengan kenyataan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penialaian
Keakuratan fakta
dan data
Fakta dan data dalam modul sesuai dengan
kenyataan dan dapat meningkatkan
pemahaman siswa
Keakuratan istilah Istilah-istilah sesuai dengan kelaziman yang
berlaku dalam materi persamaan garis lurus
8. Keakuratan
notasi dan simbol
(lambang)
Notasi, lambang, maupun simbol disajikan
secara benar
9. Kekuratan acuan
pustaka
Pustaka disajikan dengan benar sesuai
acuan
c.
Kemutahir
an Materi
10.Kesesuaian
materi dengan
perkembangan
ilmu
Materi dalam modul aktual dengan
penggunaan materi persamaan garis dalam
kehidupan
11.Contoh dan kasus
dalam kehidupan
sehari-hari
Contoh dan kasus yang disajikan modul
terdapat dalam kehidupan sehari-hari
12.Gambar, diagram
dan ilustrasi
dalam kehidupan
sehari-hari
Gambar, diagram, ilustrasi yang disajikan
modul dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari
13.Kemutahiran
pustaka
Pusataka dipilih dalam kurun waktu 6 tahun
terakhir
d.Mendoro
ng
keingintah
uan
14.Mendorng rasa
ingin tahu
Materi yang disajikan mendorong rasa
keingintahuan siswa untuk mengerjakan
latihan atau memecahkan permasalahan
15. .Menciptakan
kemampuan
bertanya
Terdapat ruang dalam modul yang
mendorong siswamerespon pertanyaan,
mendiskusikan penyelesaian masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
2. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
a.Teknik
Penyajian
18. Konsistensi
sistematika penyajian
Sistematika penyajian dalam setiap
kegiatan belajar konsisten
19. Keruntutan konsep Konsep disajikan secara runtut
mulai dari yang konkret ke yang
abstrak, dari yang dikenal peserta
didik sampai yang belum dikenal,
dari yang sederhana ke yang
kompleks
b.Kelengkapan
penyajian
20. Halaman awal Berisikan judul modul, kata
pengantar, ilustrasi isi modul, SK
dan KD serta indikator yang harus
dicapai, daftar isi. Judul modul
memuat judul materi pokok dan
sasaran modul.
Kata pengantar mengulas tentang
peran dan ulasan isi modul secara
menyeluruh
SK dan KD serta indikator
memuat kompetensi yang harus
dikuasai sisiwa setelah
mempelajari modul.
Daftar isi memberikan gambaran
menngenai isi modul secara
terperinci diserta nomor halaman.
21. Pendahuluan Berisi latar belakang, tujuan, peta
kompetensi, petunjuk penggunaan
modul, dan cek kemampuan.
Latar belakang berisi alasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
dibuatnya modul
Tujuan berisi apa saja tujuan
pembuatan modul
Peta kompetensi berisi alur /
susunan materi diserta kompetensi
untuk masing-masing materi
Petunjuk penggunaan modul
memuat aturan dan panduan bagi
siswa dalam menggunakan modul
Cek kemampuan berisi soal yang
menjadi kemampuan prasyarat
siswa untuk mempelajari modul
22. Bagian Isi Penyajian dilengkapi dengan
gambar, ilustrasi, tabel,
rujukan/sumber acuan, soal latihan
dan rangkuman pada setiap bab
23. Penutup Pada akhir modul terdapat daftar
pustaka, glosarium, jawaban soal
latihan.
Daftar pustaka memuat rujukan
dan sumber yang berkaitan dengan
penulisan modul
Glosarium memuat istilah – istilah
penting yang ada dalam modul
disertai penjelesannya
Kunci jawaban berisi kumpulan
alternatif jawaban dari semua soal
yang harus diselesaikan siswa
c.Penyajian 24. Keterlibatan peserta Penyajian materi bersifat interaktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Pembelajaran didik (terdapat bagian yang mengajak
pembaca untuk berpartisipasi)
25. Pemusatan Perhatian Terdapat bagian yang memberikan
penguatan kepada peserta didik
untuk tetap berkonstrasi
26. Pemberian Refleksi Terdapat bagian dalam modul yang
bisa memudahkan peserta didik
mengaitkan antara materi yang
telah dan akan dipelajari
d.Koheransi
dan
Keruntutan
Alur Pikir
27. Keruntutan antar
kegiatan belajar
Penyampaian materi melalui modul
mencerminkan keterkaitan isi
28. Kesatuan tema Materi yang disajikan dalam modul
mencerminkan kesatuan tema yang
saling berkaitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
3. ASPEK PENILAIAN PROBLEM BASED LEARNING
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir
a.Karakteristik
Problem
Based
Learning
29. Orientasi siswa Setiap bab dibuka dengan penjelasan
kepada siswa tentang kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran apa saja yang
harus dicapai siswa setelah mempelajari
modul, sehingga siswa tahu dengan
benar kemampuan apa saja yang harus
dimilikinya setelah mempelajari modul
30.Orientasi
Masalah
Modul menyajikan dan mengenalkan
masalah dikenal sisiwa tetapi bisa
menjabatani siswa untuk masuk ke
dalam materi pelajaran.
31.Pengorganisasian
siswa
Modul mengorganisasikan siswa dengan
memberikan perintah kapan siswa harus
mengerjakan soal secara individu dan
kapan siswa harus mengerjakan soal
dengan berkelompok
32. Penyelidikan Permasalahan yang disajikan dalam
modul mengarahkan siswa untuk
menyelidiki permasalahan tersebut
dengan membuat permisalan (model
matematika) , membuat grafik,
menemukan suatu rumusan dengan
menghubungkan satu konsep dengan
konsep lain .
33.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil
Penyajian penyelesaian masalah tidak
monoton dengan satu cara. Modul
menyajikan beberapa cara menyajikan
suatu hasil dalam bentuk tabel, grafik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
Langkah-langkah penyelesaian yang
disajikan modul dapat membimbing
siswa untuk mengenali masalah dan
kemudian mengembangkan dan
mengurutkan langkah-langkah
penyelesaian permasalahan tersebut.
34. Menganalisa
dan mengevaluasi
proses
Modul menyajikan alternatif jawaban
(yaitu kunci jawaban) yang disajikan
secara runtut sehingga siswa bisa
mengetahui letak kesalahnnya baik
ketika belajar sendiri maupun
berkelompok
b. Penilaian 35. Penilaian
Kognitif
Modul menyajikan penilain kemampuan
kognitif siswa dalam bentuk uji
kompetensi I, II, II dan latihan ulangan.
Skor penilaian dan sistem penilaian
kemampuan siswa disajikan secara jelas
sehingga siswa bisa mengetahui sendiri
tingkat kemampuannya apakah siswa
tersebut harus mengulang materi atau
bisa melanjutkan materi berikutnya.
36. Penilaian
Portofolio
Setiap siswa diharuskan menuliskan
jawaban dari setiap soal dalam modul
baik soal individu maupun soal
kelompok dalam satu laporan portofolio
yang berisi kumpulan semua tugas siswa
untuk diserahkan kepada guru untuk
mendapatkan penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Lampiran 2D
Lembar Penilaian Ahli Materi
Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian.
Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang “Modul Matematika untuk Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem
Based Learning) pada Materi Pokok Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII”.
Pendapat, penilaian, saran, dan koreksi dari Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat
untuk memperbaiki kualitas modul ini. Untuk itu kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk memberikan tanda “√” pada kolom skor penilauain berikut
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
mengisi lembar penilaian modul ini, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Keterangan
SK = Sangat Kurang
K = Kurang
B = Baik
SB = Sangat Baik
Judul Program :Pengembangan Modul Matematika untuk
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) pada Materi Pokok Persamaan Garis
Lurus Kelas VIII SMP
Materi Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persamaan Garis lurus
Sasaran Program : Siswa kelas VIII SMP
Nama Ahli :
Asal instansi :
Hari/tanggal :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
1. ASPEK KELAYAKAN ISI
Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Penilaian
SK K SB B
a. Kesesuaian
materi dengan
SK dan KD
1. Kelengkapan Isi
2. Keluasan Materi
3. Kedalaman Materi
b.Keakuratan
Materi
4. Keakuratan konsep dan
definisi
5. Keakuratan gambar,
diagram, dan ilustrasi
6. Keakuratan prosedur dan
algoritma
7. Keakuratan contoh dan kasus
8. Keakuratan fakta dan data
9. Keakuratan istilah
10.Keakuratan notasi dan
simbol (lambang)
11.Kekuratan acuan pustaka
c.Kemutahiran
Materi
12.Contoh dan kasus dalam
kehidupan sehari-hari
Gambar, diagram dan ilustrasi
dalam kehidupan sehari-hari
Kemutahiran pustaka
d.Mendorong
Keingintahuan
Mendorng rasa ingin tahu
Menciptakan kemampuan
bertanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
2. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN
Indikator
Penilaian
Butir Penilaian Alternatif Penilaian
SK K B SB
a. Teknik
Penyajian
18.Konsistensi sistematika
penyajian
19. Keruntutan penyajian
b. Kelengkapan
Penyajian
20. Halaman awal
21. Pendahuluan
22. Bagian Isi
23. Penutup
c. Penyajian
Pembelajaran
24. Keterlibatan peserta
didik
25. Pemusatan Perhatisn
26. Pemberian Refleksi
d. Koherensi
dan keruntutan
alur
27. Keruntutan antar
kegiatan belajar
28. Kesatuan tema
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
3. Penilaian Problem Based Learning
Indikator
Penilaian
Butir Penilaian Alternatif Penilaian
SK K B SB
a. Karakteristik
PBL
29. Orientasi siswa
30. Orientasi masalah
31. Pengorganisasian siswa
32. Penyelidikan
33. Mengembangkan dan
menyajikan hasil
34. Menganalisa dan
mengevaluasi hasil
b. Sistem
Penilaian
dalam Modul
35. Penilaian kognitif
36. Penilaian kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
KOMENTAR DAN SARAN
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN
Modul Matematika untuk Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) pada materi pokok Persamaan garis Lurus keas VIII SMP ini
dinyatakan*):
1. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi
2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan di lapangan
*) Lingkari salah satu
Surakarta, ……………………………. 20
Ahli Materi
………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Lampiran 3D
Kisi-Kisi Lembar Penilaian Ahli Media
Kriteria Indikator Nomor Butir
1. Aspek
Kelayakan
Kegrafikan
a. Ukuran Modul 1,2
b. Desain Sampul
Modul
3,4,5,6a,6b,7,8a,8b
c. Desain Isi Modul 9a,9b,10a,10b,10c,11a,11b,12,3a,13b
,13c,13d,14
2. Aspek
Kelayakan
Bahasa
a. Lugas 1,2,3
b. Komunikatif 4,5
c. Dialogis dan
Interaktif
6,7
d. Kesesuaian dengan
Perkembangan
Peserta Didik
8,9
e. Kesesuaian dengan
Kaidah Bahasa
10,11
f. Penggunaan istilah,
simbol, lambang
12,13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
1. ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
a. Ukuran
Modul
1. Kesesuaian ukuran
modul dengan standar
ISO
Ukuran modul A4 (210 x 297 mm),
A5 (148 x 210 mm), B5 (176 x 250
mm)
2. Kesesuaian ukuran
dengan materi isi
modul
Ukuran modul sesuai dengan materi
isi modul dari segi tata letak maupun
jumlah halaman
b. Desain
Sampul
Modul
3. Penampilan unsur tata
letak pada sampul
muka, belakang dan
punggung terlihat
harmonis
Elemen warna, ilustrasi, dan tipografi
ditampilkan secara harmonis
sehingga penempatan tata letak
bagian sampul maupun isi modul
terlihat harmonis
4. Menampilkan pusat
pandang yang baik
Penempatan materi desain yang ingin
ditampilkan dapat memperjelas
tampilan teks maupun ilustarinya
5. Warna unsur tata letak
harmonis dan
memperjelas fungsi
Warna secara keseluruhan dapat
memberikan nuasa tertentu dan dapat
memperjelas isi modul
6a. Ukuran huruf judul
modul lebih dominan
dan proporsional
dibandingkan ukuran
modul maupun nama
pengarang
Judul modul dapat memberikan
inforamsi secara tepat tantang materi
isi modul mengenai persamaan garis
lurus
6b. Warna judul modul
kontras dengan warna
latar belakang
Judul modul ditampilkan lebih
menonjol daripada warna latar
belakangnya
7.Tidak menggunakan
terlau banyak
Menggunakan dua jenis huruf dan
untuk mendapatkan kom binasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
kombinasi jenis huruf tampilan huruf dapat menggunakan
variasi dan seri huruf
8a.Sampul menggambarkan
isi/materi ajar dan
mengungkapkan
karakter objek
Sampul modul dapat memberikan
informasi kepada pembaca materi
ajar apa yang terkandung di dalamnya
(matematika, biologi, dll)
8b. Bentuk, warna, ukuran,
proporsi objek sesuai
realita
Modul menampilkan objek secara
jelas baik dari bentuk , warna,
maupun ukuran sehingga makna yang
ditangkap pembaca akan sama
dengan yang ditampilkan dalam
modul
c. Desain
Isi
Modul
9a. Penempatan unsur tata
letak konsisten
berdasarkan pola
Penempatan unsur tata letak
(judul, sub judul, kata pengantar,
daftar isi, ilustrasi, dll) pada
setiap awal kegiatan konsisten
Penempatan unsur tata letak pada
setiap halaman mengikitu pola
dan terlihat konsisten
9b. Pemisahan antar
paragraf terlihat jelas
Susunan teks antar paragraf terpisah
dengan jelas baik berupa jarak (pada
susunan teks rata kanan-kiri) ataupun
dengan inden (pada susunan teks
dengan alinea)
10.a. bidang cetak dan
margin terlihat
proporsional
Penempatan undur tata letaj (judul,
sub judul, teks, ilustrasi, keterangan
gambar, nomor halaman) terlihat
proporsional
10b. Margin dua halaman Susunan tata letak halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
yang berdampingan
proporsional
berpengaruh terhadap tata letak
halama di sebelahnya
10c. Spasi antara teks dan
ilustrasi sesuai
Menggambarkan kesatuan tampilan
antara teks dengan ilustrasi yang
tersaji dalam satu halaman
11a. Judul kegiatan belajar,
subjudul kegiatan
belajar, angka halaman
Judul kegiatan dituis secara
lengkap disertai dengan angak
kegiatan belajar (Kegiatan Belajar
1, Kegiatan Belajar 2, dst)
Penuisan sub judul telah sesuai
dengan hierarki penyajian materi
ajar
Penempatan nomor halaman
disesuaikan dengan pola tata letak
11b. Ilustrasi dan
keterangan gambar
Mampu memperjelas penyajian
materi dan menarik sesuai onjek
aslinya
Keterangan gambar ditempatkan
berdekatan dengan ilustrasi
dengan ukuran lebih kecil
daripada huruf teks
12. Penempatan judul, sub
judul, ilustrasi,
keterangan gambar
tidak mengganggu
penyajian materi
Penempatan judul, sub judul, ilustrasi
,keterangan gambar tidak
mengganggu kejelasan teks sehingga
tidak mengganggu pemahan pembaca
13a. Penggunaan variasi
huruf tidak berlebihan
Digunakan untuk membedakan judul,
sub judul serta memberikan
penguatan terhadap susunan teks
yang dianggap penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
13b. Lebar susunan teks
normal
Memudahkan tingkat keterbacaan isi
modul sehingga tilisan tidak terlalu
padat
13c. Spasi antar baris
susunan teks normal
Jarak spasi antar baris tidak terlalu
rapat dan tidak terlalu renggang
13d. Spasi antar huruf
normal
Jarak spasi antar huruf terlihat
normal sehingga memudahkan untuk
membabca
14. Kreatif dan dinamis Menapilkan ilustrasi dari berbagi
sudut pandang sehingga dapat
menambah pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
2. ASPEK KELAYAKAN BAHASA
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
a. Lugas 1. Ketepatan
struktur
kalimat
Kalimat yang digunakan mewakili isi
pesan materi yang ingin disampaikan
2. Kefektifan
kalimat
Kalimat yang digunakan efektif dan jelas
sehingga tidak menimbulkan makna
ganda
3. Kebakuan
istilah
Istilah yang digunakan sesuai dengan
Kamus Besar Bahasa Indonesia
b. Komunikat
if
4. Penyampaian
materi
Disajikan dengan bahasa yang mudah
dipahami dan lazim dalam komunikasi
tulis Bahasa Indonesia
5. Pemusatan
perhatian
melalui bahasa
dalam ilustrasi
Penyajian pesan melalui tulisan dalam
ilustrasi (seperti motto, tips belajar, dll)
menambah kemenarikan peserta didik
terhadap modul
c. Interaktif 6. Kemampuan
memotivasi
peserta didik
Bahasa yang digunakan dapat
menimbulkan motivasi dan ketertarikan
peserta didik untuk mempelajari modul
secara tuntas
7. Kemampuan
mendorong
berpikir kritis
Bahasa yang digunakan mampu
merangsang proses berpikir kritis
peserta didik dalam memahami materi
dan menyelesaikan permasalahan
d. Kesesuaian
dengan
perkemban
gan peserta
didik
8. Kesesuaian
dengan
perkembangan
kognitif
peserta didik
Bahasa yang digunakan mudah
dipahami peserta didik dan sesuai
dengan tingkat perkembangan
kognitifnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
Indikator Butir Penilaian Deskripsi Butir Penilaian
9. Kesesuaian
dengan tingkat
perkembangan
emosional
peserta didik
Bahasa yang digunakan sesuai dengan
tingkat kematangan emosional peserta
didik
e. Kesesuaian
dengan
kaidah
bahasa
10. Ketepatan
ejaan
Ejaan yang digunakan mengacu pada
Ejaan Yang Disemprnakan
11. Ketepatan tata
bahasa
Tata kalimat yang digunakan dalam
modul mengacu pada kaidah tata Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
f. Penggunaa
n istilah,
simbol,
maupun
lambang
12. Konsistensi
penggunaan
istilah
Penggunaan istilah yang
menggambarkan suatu konsep dalam
satu modul harus konsisten sehingga
tidak membingungkan peserta didik
13. Konsistensi
penggunaan
simbol atau
lambang
(ikon)
Simbol ataupun lambang dalam satu
modul konsisten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
Lampiran 4D
Lembar Penilaian Ahli Media
Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian.
Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang “Modul Matematika untuk Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning ) pada Materi Pokok Persamaaan Garis Lurus Kelas VIII”.
Pendapat, penilaian, saran, dan koreksi dari Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat
untuk memperbaiki kualitas modul ini. Untuk itu kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk memberikan tanda “√” pada kolom skor penilauain bberikut
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
mengisi lembar penilaian modul ini, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Keterangan
SK = Sangat Kurang
K = Kurang
B = Baik
SB = Sangat Baik
Judul Program : Pengembangan Modul Matematika untuk
Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based
Learning) pada Materi Pokok Persamaan Garis
Lurus Kelas VIII SMP
Materi Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Sasaran Program : Siswa kelas VIII SMP
Nama Ahli :
Asal instansi :
Hari/tanggal :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
1. ASPEK KELAYAKAN KEGRAFIKAN
Indikator
PenilaianButir Penilaian
Alternatif Pilihan
SK K B SB
a. Ukuran Modul 1. Kesesuaian ukuran dengan
standar ISO
2. Kesesuaian ukuran dengan
materi isi modul
b. Desain Sampul
Modul
3. Penampilan unsur tata letak
pada sampul muka, belakang
dan punggung terlihat
harmonis
4. Menampilkan pusat pandang
yang baik
5. Warna unsur tata letak
harmonis dan memperjelas
fungsi
6a. Ukuran huruf judul modul
lebih dominan dan
proporsional dibandingkan
ukuran modul maupun nama
pengarang
6b. Warna judul modul kontras
dengan warna latar belakang
7.Tidak menggunakan terlau
banyak kombinasi jenis huruf
8a. Sampul menggambarkan
isi/materi ajar dan
mengungkapkan karakter objek
8b. Bentuk, warna, ukuran,
proporsi objek sesuai realita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
Indikator Butir Penilaian SK K B SB
c. Desain Isi
Modul
9a. Penempatan unsur tata letak
konsisten berdasarkan pola
9b. Pemisahan antar paragraf
terlihat jelas
10.a. bidang cetak dan margin
terlihat proporsional
10b. Margin dua halaman yang
berdampingan proporsional
10c. Spasi antar teks dan ilustrasi
sesuai
11a. Judul kegiatan belajar,
subjudul kegiatan belajar,
angka halaman
11b. Ilustrasi dan keterangan
gambar
12. Penempatan judul, sub judul,
ilustrasi, keterangan gambar
tidak mengganggu penyajian
materi
13a. Penggunaan variasi huruf
tidak berlebihan
13b. Lebar susunan teks normal
13c. Spasi antar baris susunan teks
normal
13d. Spasi antar huruf normal
14. Kreatif dan dinamis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
2. ASPEK KELAYAKAN BAHASA
Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Penilaian
SK K B SB
a. Lugas 1. Ketepatan struktur kalimat
2. Kefektifan kalimat
3. Kebakuan istilah
b. Komunikatif 4. Menampilkan pusat
pandang yang baik
5. Pemusatan perhatian
melalui bahasa dalam
ilustrasi
c. Interaktif 6. Kemampuan memotivasi
peserta didik
7. Kemampuan mendorong
berpikir kritis
d. Kesesuaian
dengan
perkembangan
peserta didik
8. Kesesuaian dengan
perkembangan kognitif
peserta didik
9. Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional
peserta didik
e. Kesesuaian
dengan kaidah
bahasa
10. Ketepatan ejaan
11. Ketepatan tata bahasa
f. Penggunaan
istilah, simbol,
maupun
lambang
12. Konsistensi penggunaan
istilah
13. Konsistensi penggunaan
simbol atau lambang (ikon)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
Komentar dan Saran
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan
Modul Matematika untuk Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) pada materi pokok Persamaan garis Lurus keas VIII SMP ini
dinyatakan*):
1. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi
2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan di lapangan*) Lingkari salah satu
Surakarta, ……………………………. 20
Ahli Media
………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Lampiran 5D
Kisi-Kisi Lembar Penilaian Modul oleh Guru
No Kriteria Indikator Nomor
Butir
1. Aspek teknik
penyajian
Kesesuaian tampilan penyajian 1, 2, 3
Kesesuaian pemilihan gambar 5, 6, 24
Kelengkapan penyajian 35, 36, 37
Ketepatan penggunaan simbol atau
lambang
4, 27
Keruntutan dan sistematis 32, 33, 39
2. Aspek kesesuaian
bahasa
Kejelasan dan ketepatan struktur
kalimat
8, 9,
Ketepatan penggunaan bahasa 10, 11
3. Aspek kesesuaian
isi / materi
Kesesuaian materi dengan SK dan
KD
13, 14, 15,
16, 17
4. Aspek keakuratan
materi
Kesesuaian materi dengan tingkat
pemahaman siswa
7, 38
5. Aspek
kepraktisan dan
kemudahan
Kemudahan dan kepraktisan
penggunaan modul
12, 29, 30
6. Aspek
pengembangan
pembelajaran
berbasis masalah
Pengenalan dan pemilihan masalah 19, 20, 31
7. Aspek
pengembangan
kemampuan
berpikir siswa
Pengembangan kemampuan
memecahkan masalah
18, 21, 22,
23, 26, 28,
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
Lampiran 6D
Angket Guru
No Pernyataan Pilihan jawaban
STS TS S SS
1. Tampilan halaman cover modul menarik
2 Setiap judul modul ditampilkan dengan
jelas sehingga dapat menggambarkan isi modul
3 Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi
yang digunakan sesuai sehingga
mempermudah siswa dalam membaca
4 Penempatan tata letak (judul, subjudul,
teks, gambar, nomor halaman) modul
konsisten sesuai dengan pola tertentu
5 Penyajian gambar dan ilustrasi dapat
menyampaikan isi materi
6 Perpaduan antara gambar dan tulisan menarik
7 Penggunaan bahasa sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
8 Modul menggunakan bahasas yang komunikatif
dan interaktif
9 Pengunaan struktur kalimat dalam modul benar
10 Kalimat dan bahasa dalam modul tidak
menimbulkan makna dan penafsiran ganda
11 Modul menggunkan kalimat yang sederhana tetapi
mudah dipahami siswa
12 Petunjuk dalam modul jelas sehingga
mempermudah siswa melakukan kegiatan ataupun
perintah dalam modul
13 Materi yang disajikan dalam modul sesuai dengan
Sk dan KD persamaan garis lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
No Pernyataan STS TS S SS
14 Materi yang disajikan benar, sesuai dengan kajian
materi persamaan garis lurus
15 Materi yang disajikan mendukung pencapain KD
16 Materi yang disajikan mulai dari pengenalan
konsep, definisi, prosedur, contoh, latihan,
ilustrasi sesuai dengan tingkat pendidikan
(kemampuan) siswa dan sesuai dengan KD
17 Indikator pembelajaran pada modul sesuai dengan
SK dan KD materi persamaan garis lurus
18 Modul dapat membimbing siswa membangun
pemahaman berdasarkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dengan menguhubungkan
satu konsep dengan konsep yang lain
19 Modul mengarahkan siswa untuk menggali
informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu masalah
20 Modul membimbing siswa untuk dapat menyusun
cara menyelesaikan suatu permasalahan
21 modul membimbing siswa menyelesaikan suatu
masalah dan menyimpulkan hasil penyelesaiannya
22 Modul membibimbing siswa untuk menyelesaikan
masalah tidak hanya dengan satu cara
23 Modul mendorong siswa untuk berdiskusi dan
bekerja sama dengan siswa lain
24 Gambar dan ilustrasi yang disajikan merupakan
masalah yang dikenal siswa (masalah sehari-hari)
25 Gambar dan ilustrasi yang disajikan dapat
meningkatkan pemahaman siswa
26 Terdapat Masalah yang disajikan dalam modul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
yang bisa menjebatani siswa untuk memahami
konsep dari yang nyata ke konsep yang abstrak
27 Notasi, simbol, ataupun lambang yang tertera
dalam modul disajikan secara benar sesuai yang
berlaku pada materi persamaan garis lurus
28 Terdapat kajian dalam modul yang membantu
siswa menemukan konsep dalam materi
persamaan garis lurus
29 Modul mudah dipahami dan praktis digunakan
oleh siswa baik untuk pembelajaran mandiri
maupun kelompok
30 Modul mudah diiplementasikan dalam
pembalajaran
31 Masalah-masalah yang disajikan modul mudah
dipahami siswa sehingga siswa bisa
menyelesaikannya
32 Sistematika penyajian dalam setiap bab jelas
33 Konsep disajikan secara runtut
34 Terdapat bagian-bagian dalam modul yang
membangkitkan motivasi belajar siswa
35 Daftar pustaka memuat daftar buku atau referensi
yang dijadikan rujukan pembuatan modul
36 Evaluasi dalam modul sesuai dengan indikator
pembelajaran
37 Terdapat perintah dalam modul untuk membuat
laporan berbentuk portofolio
38 Penyelesaian masalah dalam modul jelas dan
memudahkan pemahaman siswa
39 Modul disajikan secara runtut sesuai daftar isi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Komentar dan Saran
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Yogyakarta,
( )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
Lampiran 7D
Kisi-Kisi Angket Uji Coba Modul
No Kriteria Indikator Nomor butir angket
1. Aspek tampilan Kejelasan teks 1, 2, 4, 7, 15
Kesesuaian gambar
/ilustrasi dengan materi
17, 19
2. Aspek penyajian
materi
Kemudahan pemahaman
materi
22, 29
Ketepatan penggunaan
lambang atau simbol
16
Kelengakapan dan
ketepatan sistematika
penyajian
3, 9, 10, 13, 26
Kesesuaian contoh
dengan materi
20, 21
3. Aspek manfaat Kemudahan belajar 11, 12, 25, 28
Peningkatan motivasi
belajar
8, 18, 23, 24, 30
Ketertarikan
mengunakan modul
5, 6, 14, 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
Lampiran 8D
ANGKET RESPON SISWA
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Nama :
Tanggal :
Dalam rangka pengembangan pembelajaran matematika di kelas, kami mohon
tanggapan adik-adik terhadap modul untuk pembelajaran yang berbasis masalah
pada materi pokok persamaan garis lurus. Jawabalah dengan sejujur-jujurnya
karena hal ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai matematika adik-adik.
Petunjuk
1. Angket ini berisi 30 pernyataan. Pertimbangkanlah baik-baik setiap
pernyataan dalam kaitannya dengan modul yang baru saja kalian pelajari.
Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihannmu.
2. Berilah tanda check ( √ ) pada kolom – kolom yang sesuai dengan
pendapatmu untuk setiap pernyataan yang diberikan.
Keterangan Pilihan Jawaban
STS : Sangat tidak setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
No Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS S SS
1. Setiap bahasa dalam modul mudah dipahami
2. Modul menggunakan kalimat yang tidak
menimbulkan makna ganda
3. Petunjuk kegiatan ataupun petunjuk pengerjaan
pada setiap bab jelas, sehingga mempermudah
saya dalam melakukan semua kegiatan
4. Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang
digunakan mempermudah saya dalam
membaca modul
5. Penyajian modul menarik dan tidak
membosankan
6. Penyajian modul ini membosankan untuk
dipelajari
7. Pada setiap halaman terdapat kata atau kalimat
yang tidak saya fahami
8. Ilustrasi, gambar, dan tugas ataupun soal yang
diberikan membantu saya untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dalam
menyelesaikan suatu masalah
9. Kunci jawaban dalam modul membantu saya
mengetahui jawaban yang sesungguhnya dari
setiap soal ataupun tugas
10. Ketika belajar menggunakan modul saya selalu
memeriksa kembali hasil pekerjaan ataupun
jawaban saya dengan kunci jawaban
11. Dari setiap bab ataupun kegiatan dalam modul,
saya dapat menyimpulkan dan mengambil ide-
ide penting terkait materi persamaan garis lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
No Pernyataan STS TS S SS
12 Saya merasa mudah menggunakan modul ini
karena materi dan isinya lengkap dan disajikan
secara runtut
12. Saya dapat mengikuti tahap-tahap
pembelajaran dan kegiatan dalam modul ini
13. Saya senang membaca modul ini karena materi
yang disajikan jelas
14. Saya menyukai komposisi warna dan tampilan
dalam modul ini
15. Saya dapat memahami simbol-simbol dan
lambang-lambang matematika dengan jelas
16. Gambar, grafik, dan ilustrasi yang disajikan
mempermudah saya memahami materi
persamaan garis lurus
17. Modul ini membantu saya menumbuhkan
kemampuan menemukan suaru rumusan,
berpikir kritis dan kreatif
18. Setiap bab selalu menyajikan masalah atapun
ilustrasi yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari
19. Permasalahan dan ilustrai yang disajikan dalam
modul dapat saya jumpai dalam kehidupan
sehari-hari
20. Permasalahan yang disajikan dalam modul ini
terasa asing bagi saya karena permasalahan
tersebut tidak ada dalam kehidupan sehari-hari
21. Soal-soal dan tugas yang diberikan
menggunakan bahasa yang mudah saya pahami
22. Kegiatan dan tugas-tugas dalam modul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
No Pernyataan STS TS S SS
mendorong saya berdiskusi dan saling bekerja
sama dengan teman saya
23. Saya selalu menyelesaikan soal-soal dengan
cara saya sendiri tanpa melihat kunci jawaban
terlebih dahulu
24. Tugas-tugas dalam modul ini terlalu sulit
25. Modul ini menyajikan materi yang saling
berhubungan pada setiap babnya
26. Perhitungan penilaian pada setiap akhir uji
kompetensi membuat saya mengetahui
kemampuan saya sehingga saya tahu apakah
saya harus mengulangi materi atau bisa
melanjutkan materi
27. Materi pada setiap bab tidak saling
berhubungan
28. Isi materi pada setiap bab disajikan secara urut
sehingga saya mudah mengubungkan satu
rumus dengan rumus lain
29. Modul menyajikan gambar dan ilutrasi yang
dapat meningkatkan motivasi saya dalam
belajar
Demikian angket ini saya isi dengan sebenarnya, tanpa ada pengaruh dari
pihak lain.
Yogyakarta,
Siswa Kelas VIII
( ………………………………………..)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
Lampiran 9D
Hasil Penilaian / Validasi Ahli Materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
198
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
199
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
201
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
202
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203
Lampiran 10D
Hasil Penilaian/Validasi Ahli Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
205
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
206
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
207
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
208
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
209
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
210
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
211
Lampiran 11 D
Hasil Foccus Group Discussion Guru Matematika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
212
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
213
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
214
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
215
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
216
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
217
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
218
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
219
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
220
Lampiran 12 D
Hasil Uji Coba Modul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
221
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
222
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
223
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
224
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
225
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
226
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
227
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
228
Lampiran 13 D
Hasil Uji Responden Siswa terhadap Modul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
229
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
230
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
231
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
232
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
233
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
234
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
235
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
236
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
237
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
238
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
239
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
240
Lampiran 14 D
Analisis Angket Validasi Modul Ahli Mdia
a. Hasil Penilaian Ahli1) Aspek Kelayakan Kegrafikan
Kriteria Ahli I Ahli II Rata - rata1 4 4 42 4 4 43 3 3 34 3 3 35 3 3 36a 3 3 36b 3 3 37 3 3 38a 3 3 38b 3 3 39a 4 3 3, 59b 4 3 3,510a 3 4 3, 510b 3 3 310c 3 3 311a 4 3 3, 511b 4 4 412 4 4 413a 4 4 413b 4 4 413c 4 4 413d 4 4 414 3 3 3
TOTAL 80 78 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
241
2) Aspek Kelayakan Bahasa
KRITERIA AHLI I AHLI II RATA- RATA1 3 3 32 3 4 3, 53 3 4 3, 54 4 3 3, 55 4 4 46 4 4 47 4 4 48 4 3 3, 59 4 3 3, 510 3 3 311 3 4 3, 512 3 4 3, 513 3 4 3, 5
TOTAL 45 47 46
b. Analisis Angket Validasi
1) Aspek Kelayakan Kegrafikana) Jumlah total kriteria = jumlah kriteria x jumlah ahli = 23 x 2 = 46
b) Skor Min (S min) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1x 46 =
46
c) Skor Mak (S mak)= skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4x 46=
184
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 184 – 46 = 138
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : Jumlah kategori = 138 : 4 = 34, 5
g) Jumlah skor total yang diperoleh = (80 + 78) = 158
h) Daftar interval nilai
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
150,5 S 184115 S 150,580,5 S 11546 S 80,5
i) Skor total yang diperoleh dari kedua ahli adalah 138, dan
berdasarkan tabel, skor 38 termasuk dalam kategori baik, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
242
dapat dikatakann bahwa untuk aspek kelayakan kegrafikan modul
termasuk dalam kategori baik
2) Aspek Kelayakan Bahasaa) Jumlah total kriteria = jumlah kriteria x jumlah ahli = 13 x 2 = 26
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1 x 26 =
26
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria= 4x26
=104
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 104 – 26 = 78
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : jumlah kategori = 78 : 4 = 19,5
g) Jumlah skor total yang diperoleh = 92
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
85,5 S 10465 S 85,545,5 S 6526 S 45,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
243
Lampiran 15 D
Analisis Angket Validasi Modul Ahli Materi
a. Hasil Penilaian Ahli Materi1. Aspek Kelayakan Isi
KRITERIA AHLI I AHLI 2 RATA –RATA1 3 4 3, 52 3 3 33 3 3 34 2 3 2, 55 3 3 36 3 3 37 2 3 2, 58 3 3 39 3 3 310 4 3 3, 511 3 3 312 3 4 3, 513 3 3 314 3 3 315 3 3 316 3 3 3
TOTAL 47 50 48, 5
2. Aspek Kelayakan Penyajian
KRITERIA AHLI I AHLI II RATA – RATA1 3 4 3, 52 3 3 33 3 3 34 3 3 35 3 3 36 3 3 37 3 3 38 3 3 39 3 3 310 3 3 311 3 3 3
TOTAL 33 34 33, 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
244
3. Aspek Penilaian Problem Based Learning
KRITERIA AHLI I AHLI II RATA –RATA1 3 3 32 3 3 33 3 3 34 3 3 35 3 3 36 3 3 37 3 3 38 3 3 3
TOTAL 24 24 24
b. Analisis Angket1) Aspek Kelayakan Isi
a) Jumlah total kriteria = jumlah kriteria x jumlah ahli = 16 x 2 =32
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1 x32 = 32
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria =4x32 = 128
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 128 – 32 = 96e) Jumlah kategori = 4f) Panjang interval (p)= Rentang : jumlah kategori = 96 : 4 = 24g) Jumlah skor total yang diperoleh = 97h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
103 S 12889 S 10355 S 8932 S 55
i) Skor yang diperoleh dari kedua ahli adalah 97 sehinggatermasuk dalam kategori baik dalam skala empat.
2) Aspek Kelayakan Penyajiana) Jumlah total kriteria = jumlah kriteria x jumlah ahli = 11 x 2 = 22
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1 x 22 = 22
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4 x 22 = 88
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 88 – 22 = 66
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p)= Rentang : jumlah kategori = 66 : 4 = 16,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
245
g) Jumlah skor total yang diperoleh = 67
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
72,5 S 8855 S 72,538,5 S 5522 S 38,5
i) Skor yang diperoleh dari kedua validator adalah 67 dan skor tersebut
termasuk dalam kategori baik dalam skala empat. Hal ini
menunjukkan bahwa dari segi kelayakan penyajian, modul termasuk
dalam kategori baik.
3) Aspek Penilaian Problem Based Learninga) Jumlah total kriteria = jumlah kriteria x jumlah ahli = 8 x 2 = 16
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1 x
16 = 16
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4 x 16 =
64
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 64 - 16 = 48
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : jumlah kategori = 48 : 4 = 12
g) Jumlah skor total yang diperoleh = 48
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
51 S 6439 S 5127 S 3916 S 27
i) Skor yang diperoleh dari kedua ahli adalah 48 dan nilai tersebut
termasuk dalam kategori baik dalam skala empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
246
Lampiran 16 D
Analisis Angket Foccus Group Discussiona. Hasil Angket FGD Guru
1) Aspek Teknik PenyajianNo Nomor
butirGuru I Guru II Guru III
1. 1 2 2 22. 2 3 4 33. 3 3 3 44. 4 3 3 35. 5 3 3 36. 6 2 3 37. 24 3 3 48. 27 3 4 39. 32 3 3 310. 33 3 3 311. 35 3 3 312. 36 3 3 313. 37 3 3 414. 39 3 3 3
Total 40 43 44
2) Aspek Kesesuaian BahasaNo Nomor Butir
angketGuru I Guru II Guru III
1. 8 3 3 32. 9 3 3 33. 10 3 3 34. 11 3 3 3
Total 12 12 12
3) Aspek Kesesuaian Isi / MateriNo Nomor butir
angketGuru I Guru II Guru III
1. 13 3 3 32. 14 3 4 43. 15 3 3 44. 16 3 3 35. 17 3 4 4
Total 15 17 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
247
4) Aspek Keakuratan MateriNo Nomor Butir
angketGuru I Guru II Guru III
1. 7 3 3 32. 38 3 3 3Total 10 6 6 6
5) Aspek Kepraktisan dan KemudahanNo Nomor Butir
AngketGuru I Guru II Guru III
1. 12 3 2 22. 29 3 3 33. 30 3 3 3
Total 9 8 8
6) Aspek Pengembangan Pembelajaran Berbasis MasalahNo Nomor Butir
AngketGuru I Guru II Guru III
1. 19 3 3 32. 20 3 3 33. 31 3 3 34. 37 3 3 4
Total 12 12 13
7) Aspek Pengembangan Kemampuan BerpikirNo Nomor Butir
AngketGuru I Guru II Guru III
1. 18 3 3 42. 21 3 3 33. 22 3 3 44. 23 3 4 45. 24 3 3 46. 26 3 4 37. 28 3 3 3
Total 21 23 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
248
Lampiran 17 D
Analisis Angket Uji Coba Modul
a. Hasil Angket Uji Coba Modul
NO BUTIRANGKET
RESPONDEN JUMLAHPERTAMA KEDUA KETIGA
1. 3 3 3 92. 3 3 3 93. 3 3 3 94. 4 3 3 105. 4 3 3 106. 3 3 3 97. 3 3 2 88. 4 4 3 119. 3 3 3 910. 3 3 2 811. 3 4 3 1012. 3 3 3 913. 3 3 3 914. 3 2 3 815. 4 3 4 1116. 4 4 3 1117. 4 4 3 1118. 3 4 3 1019. 3 2 3 820. 4 3 3 1021. 3 4 3 1022. 3 3 3 923. 3 2 2 724. 3 4 3 1025. 3 4 3 1026. 3 3 3 927. 3 3 3 928. 2 3 2 729. 3 4 2 930. 4 4 3 11
JUMLAH 97 96 86 280
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
249
b. Analisis Uji Keterbacaan Siswa
1) Aspek Tampilan
a) Jumlah total kriteria = jumlah butir kriteria x jumlah siswa =
7 x 3= 21
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria =
1x21 = 21
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria =
4 x 21= 84
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 84 - 21 = 63
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : jumlah kategori = 63 : 4 =
15,75
g) Jumlah skor total yang diperoleh = 66
h) Daftar Interval Penilaian
Skor KategoriPenilaian
Interval Nilai
4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
68,75 S 8452,50 S 68,7536,75 S 52,5021 S 36,75
2) Aspek Penyajian Materi
a) Jumlah total kriteria = jumlah butir kriteria x jumlah siswa =
10 x 3 = 30
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total
kriteria = 1 x 30 = 30
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total
kriteria = 4x 30 = 120
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 120 - 30 = 90
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang: jumlah kategori= 90:4 = 22,5
g) Jumlah skor total yang diperoleh=93
h) Daftar Interval Penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
250
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
98,5 S 12075 S 98,552,5 S 7530 S 52,5
i) Skor yang diperoleh dari kedua validator adalah 93 dan skor
tersebut termasuk dalam kategori baik dalam skala empat.
Hal ini menunjukkan bahwa dari segi penyajian materi,
modul termasuk dalam kategori baik.
3) Aspek Manfaat
a) Jumlah total kriteria = jumlah butir kriteria x jumlah siswa = 13 x 3 = 39
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1 x 39 = 39
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4 x 39 = 156
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 156 - 39 = 117
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : jumlah kategori = 117 : 4 = 29,25
g) Jumlah skor total yang diperoleh = 121
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
127,5 S 15698,50 S 127,568,25 S 98,5039 S 68,25
i) Skor yang diperoleh dari kedua validator adalah 121 dan skor tersebut
termasuk dalam kategori baik dalam skala empat. Hal ini menunjukkan
bahwa aspek manfaat modul termasuk dalam kategori baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
251
Lampiran 18 D
Analisis Angket Respon Siswa terhadap Modul
a. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Modul
X
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 57
2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 55
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 55
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 58
5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 55
6 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 54
7 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 59
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 58
9 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 63
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 0 3 3 3 4 3 56
11 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 54
12 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 52
13 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 53
14 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 50
15 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 45
16 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 54
17 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 57
18 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
19 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 60
20 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 60
21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 53
22 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 54
23 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 58
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 56
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 58
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 58
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 57
29 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 54
30 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 53Keterangan :
X = responden
Y = nomor butir angket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
252
b. Analisis Uji Angket Siswa terhadap Modul1) Aspek Tampilan
a) Jumlah total kriteria = jumlah butir kriteria x jumlah siswa = 7
x 19= 133
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 1x
133 = 133
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4
x133= 532
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 532 - 133 = 399
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : jumlah kategori = 399 : 4 =
99,75
g) Jumlah skor total yang diperoleh dari 7 butir kriteria =391
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
433,25 S 532332,5 S 432,25232,75 S 332,5133 S 232,75
i) Skor yang diperoleh dari respon siswa adalah 391 dan nilai
tersebut termasuk dalam kategori baik dalam skala empat. Hal
ini menunjukkan bahwa dari segi tampilan, modul termasuk
dalam kategori baik.
2) Aspek Penyajian Materia) Jumlah total kriteria = jumlah butir kriteria x jumlah siswa = 10
x 19 = 190
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria =
1x190 = 190
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4x
190 = 760
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 760 - 190= 570
e) Jumlah kategori = 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
253
f) Panjang interval (p)= Rentang : jumlah kategori = 570 : 4 =
142,5
g) Jumlah skor total yang diperoleh 10 kriteria =56
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
618,5 S 760475 S 618,5332,5 S 475190 S 332,5
i) Skor yang diperoleh dari angket adalah 56 dan skor tersebut
termasuk dalam kategori baik dalam skala empat. Hal ini
menunjukkan bahwa dari segi penyajian materi, modul yang
dikembangkan termasuk dalam kategori baik.
3) Aspek Manfaata) Jumlah total kriteria = jumlah butir kriteria x jumlah siswa =
13x 19 = 247
b) Skor Min (Smin) = skor terendah x jumlah total kriteria = 247
c) Skor Mak (Smak) = skor tertinggi x jumlah total kriteria = 4 x
247 = 988
d) Rentang = Skor Mak – Skor Min = 988 - 247= 741
e) Jumlah kategori = 4
f) Panjang interval (p) = Rentang : jumlah kategori = 741 : 4 =
185,25
g) Jumlah skor total yang diperoleh dari 13 butir kriteria = 716
h) Daftar Interval Penilaian
Skor Kategori Penilaian Interval Nilai4321
Sangat BaikBaikKurangSangat Kurang
804 S 988618,75 S 804433,25 S 618,75247 S 432,25
i) Skor yang diperoleh dari angket siswa adalah 716 dan skor
tersebut termasuk dalam kategori baik dalam skala empat. Hal
ini menunjukkan bahwa dari segi manfaat, modul hasil
pengembangan termasuk dalam kategori baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan atas berkah, rahmat, dan hidayah Tuhan Yang Maha Kuasa,
sehingga penyusunan modul matematika dengan materi pokok Persamaan Garis Lurus dapat
diselesaikan. Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar Matematika kelas VIII SMP. Penyusunan modul ini disesuaikan dan mengacu pada
kurikulum 2013.
Modul ini menyajikan materi Persamaan garis Lurus secara lebih sederhana, menarik dan
mudah dimengerti. Selain disertai dengan ilustrasi yang menarik, modul juga dilengkapi
dengan contoh-contoh kehidupan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan
berhubungan dengan materi pokok Persamaan Garis Lurus serta penerapan karakter
pendidikan yang diinginkan. Gambar, grafik, dan simbol dibuat semenarik mungkin untuk
mempermudah kalian dalam memahami materi. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas
dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika, kalian diharapkan dapat memahamii
konsep matematika, menjelaskan konsep, dan mengaplikasikannya untuk menyelesaikan
suatu masalah. Kalian juga diharapkan mampu menggunakan penalaran, mengkomunikasikan
gagasan dengan mendiskusikan materi dan menyelesaikan masalah yang disajikan modul.
Ada bagian dimana kalian harus mempelajari materi secara individu agar pemahaman kalian
lebih mendalam, tetapi ada juga bagian dalam modul yang mengharuskan bekerja sama
dalam kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi dengan teman lain sehingga kalian
memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan. Semoga bahan ajar ini dapat
menjadi saran belajar dan menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Selamat belajar,
semoga kan kalian raih impian dan cita-cita. Semangat.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan modul ini.
Yogyakarta, Januari 2015
Penyusun
KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan atas berkah, rahmat, dan hidayah Tuhan Yang Maha Kuasa,
sehingga penyusunan modul matematika dengan materi pokok Persamaan Garis Lurus dapat
diselesaikan. Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar Matematika kelas VIII SMP. Penyusunan modul ini disesuaikan dan mengacu pada
kurikulum 2013.
Modul ini menyajikan materi Persamaan garis Lurus secara lebih sederhana, menarik dan
mudah dimengerti. Selain disertai dengan ilustrasi yang menarik, modul juga dilengkapi
dengan contoh-contoh kehidupan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan
berhubungan dengan materi pokok Persamaan Garis Lurus serta penerapan karakter
pendidikan yang diinginkan. Gambar, grafik, dan simbol dibuat semenarik mungkin untuk
mempermudah kalian dalam memahami materi. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas
dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika, kalian diharapkan dapat memahamii
konsep matematika, menjelaskan konsep, dan mengaplikasikannya untuk menyelesaikan
suatu masalah. Kalian juga diharapkan mampu menggunakan penalaran, mengkomunikasikan
gagasan dengan mendiskusikan materi dan menyelesaikan masalah yang disajikan modul.
Ada bagian dimana kalian harus mempelajari materi secara individu agar pemahaman kalian
lebih mendalam, tetapi ada juga bagian dalam modul yang mengharuskan bekerja sama
dalam kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi dengan teman lain sehingga kalian
memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan. Semoga bahan ajar ini dapat
menjadi saran belajar dan menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Selamat belajar,
semoga kan kalian raih impian dan cita-cita. Semangat.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan modul ini.
Yogyakarta, Januari 2015
Penyusun
KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan atas berkah, rahmat, dan hidayah Tuhan Yang Maha Kuasa,
sehingga penyusunan modul matematika dengan materi pokok Persamaan Garis Lurus dapat
diselesaikan. Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar Matematika kelas VIII SMP. Penyusunan modul ini disesuaikan dan mengacu pada
kurikulum 2013.
Modul ini menyajikan materi Persamaan garis Lurus secara lebih sederhana, menarik dan
mudah dimengerti. Selain disertai dengan ilustrasi yang menarik, modul juga dilengkapi
dengan contoh-contoh kehidupan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan
berhubungan dengan materi pokok Persamaan Garis Lurus serta penerapan karakter
pendidikan yang diinginkan. Gambar, grafik, dan simbol dibuat semenarik mungkin untuk
mempermudah kalian dalam memahami materi. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas
dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika, kalian diharapkan dapat memahamii
konsep matematika, menjelaskan konsep, dan mengaplikasikannya untuk menyelesaikan
suatu masalah. Kalian juga diharapkan mampu menggunakan penalaran, mengkomunikasikan
gagasan dengan mendiskusikan materi dan menyelesaikan masalah yang disajikan modul.
Ada bagian dimana kalian harus mempelajari materi secara individu agar pemahaman kalian
lebih mendalam, tetapi ada juga bagian dalam modul yang mengharuskan bekerja sama
dalam kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi dengan teman lain sehingga kalian
memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan. Semoga bahan ajar ini dapat
menjadi saran belajar dan menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Selamat belajar,
semoga kan kalian raih impian dan cita-cita. Semangat.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan modul ini.
Yogyakarta, Januari 2015
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ILUSTRASI ISI MODUL
Masalah NyataSetiap bab dibuka dengan ilustrasiberupa contoh aplikasi materi dalamkehidupan nyata yang dekat dandikenal siswa
Indikator PembelajaranBerisi hal yang dipelajari dalam tiapmateri agar siswa mengetahui secarajelas indikator yang harusmuncul/dicapainya.
MateriMateri yang berisi penemuan konsep diharapkan bisamengembangkan kemampuan matematis dan berpikirkritis dalam pemecahan masalah
Masalah Jumlah Kalori yang Terkandung dalam
Suatu Makanan
Gambar 1.3 Pasien berkonsultasi dengan dokter
Sumber bunda.co.id/rsubundamargonda
Desi terkena penyakit Obesitas (berat badan berlebih). Setelah
memeriksakan diri ke dokter, Desi disarankan untuk berdiet dengan
mengatur pola makan terutama asupan lemak yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsinya.
Persamaan y = 2x + 1 menjelaskan hubungan antara jumlah lemak
(dilambangkan dengan x) dengan jumlah kalori (dilambangkan
dengan y).
a. Berapakah jumlah kalori (y) pada makanan yang mengandung
lemak (x) masing-masing 3 gram, 4 gram, 5 gram, dan 6 gram
Kompetensi Dasar1.6IndikatorAlokasi watu
PERSAMAAN GARIS LURUS
Menentukan persamaan garislurus yang melalui titik (x1, y1)
dengan gradien m
Materi
ILUSTRASI ISI MODUL
Masalah NyataSetiap bab dibuka dengan ilustrasiberupa contoh aplikasi materi dalamkehidupan nyata yang dekat dandikenal siswa
Indikator PembelajaranBerisi hal yang dipelajari dalam tiapmateri agar siswa mengetahui secarajelas indikator yang harusmuncul/dicapainya.
MateriMateri yang berisi penemuan konsep diharapkan bisamengembangkan kemampuan matematis dan berpikirkritis dalam pemecahan masalah
Masalah Jumlah Kalori yang Terkandung dalam
Suatu Makanan
Gambar 1.3 Pasien berkonsultasi dengan dokter
Sumber bunda.co.id/rsubundamargonda
Desi terkena penyakit Obesitas (berat badan berlebih). Setelah
memeriksakan diri ke dokter, Desi disarankan untuk berdiet dengan
mengatur pola makan terutama asupan lemak yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsinya.
Persamaan y = 2x + 1 menjelaskan hubungan antara jumlah lemak
(dilambangkan dengan x) dengan jumlah kalori (dilambangkan
dengan y).
a. Berapakah jumlah kalori (y) pada makanan yang mengandung
lemak (x) masing-masing 3 gram, 4 gram, 5 gram, dan 6 gram
Kompetensi Dasar1.6IndikatorAlokasi watu
PERSAMAAN GARIS LURUS
Menentukan persamaan garislurus yang melalui titik (x1, y1)
dengan gradien m
Materi
ILUSTRASI ISI MODUL
Masalah NyataSetiap bab dibuka dengan ilustrasiberupa contoh aplikasi materi dalamkehidupan nyata yang dekat dandikenal siswa
Indikator PembelajaranBerisi hal yang dipelajari dalam tiapmateri agar siswa mengetahui secarajelas indikator yang harusmuncul/dicapainya.
MateriMateri yang berisi penemuan konsep diharapkan bisamengembangkan kemampuan matematis dan berpikirkritis dalam pemecahan masalah
Masalah Jumlah Kalori yang Terkandung dalam
Suatu Makanan
Gambar 1.3 Pasien berkonsultasi dengan dokter
Sumber bunda.co.id/rsubundamargonda
Desi terkena penyakit Obesitas (berat badan berlebih). Setelah
memeriksakan diri ke dokter, Desi disarankan untuk berdiet dengan
mengatur pola makan terutama asupan lemak yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsinya.
Persamaan y = 2x + 1 menjelaskan hubungan antara jumlah lemak
(dilambangkan dengan x) dengan jumlah kalori (dilambangkan
dengan y).
a. Berapakah jumlah kalori (y) pada makanan yang mengandung
lemak (x) masing-masing 3 gram, 4 gram, 5 gram, dan 6 gram
Kompetensi Dasar1.6IndikatorAlokasi watu
PERSAMAAN GARIS LURUS
Menentukan persamaan garislurus yang melalui titik (x1, y1)
dengan gradien m
Materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Contoh SoalSetiap materi terdapat contoh soalyang dapat memberikan gambaran siswauntuk meperjelas konsep yang diberikan.
AktivitasAktivitas siswa akan membimbing siswasemakin memahami konsep yangdipelajari yang mengarah pada penemuanrumus yang berhubungandengan rumus sebelumnya.
KesimpulanRangkuman diberikan di akhirbab dengan maksud agar siswamengingat kembali ha-halpenting yang telah dipelajari
Gambarlah grafik persamaan garis lurus
2x + 3y = 6 pada bidang Cartesius!
Alternatif penyelesaian :
Misalkan dengan Cara II
Tentukan dua pasang titik potong
garis dengan sumbu X dan sumbu Y.
Untuk x = 0, maka y = 2 →( , ) = (0,2)Untuk y = 0, maka x = 3 → (x, y) =
(3,0)
1. Suatu garis dikatakan meotong sumbu Y ketikakondisi x = 0..2. Suatu garis dikatakan memotong sumbu X ketikakondisi y = 0.3. Salah satu kegunaan kita mengetahui titikpotong garis dengan sumbu X dan sumbu Yadalah untuk dapat menggambarkan grafikpersamaan garis pada koordinat Cartesius.
Kesimpulan Bab I
1. Menentukan persamaan garis lurus
melalui tiitk (0,c) dengan gradien m
Seperti cara pada nomor 3, lakukanlah
langkah-langkah berikut agar kalian
dapat menemukan sendiri rumusnya.
a. Tuliskan rumus untuk memperoleh
persamaan garis lurus melalui titik
(x1, y1) dengan gradien m
b. Jika titik (x1 , y1) pada rumus di
point (a) di atas diganti dengan titik
O(0,c), apa yang akan kalian
peroleh?
Kesimpulan apa yang dapat kalian perolehberdasarkan jawaban di atas?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Latihan soalLatihan soal berupapermasalahan diberikan untukmengukur pemahaman siswaterhadap materi yangdipelajari.
Umpan BalikUmpan balik digunakanagar siswa dapatmengukur sendiritingkat pencapaiannyaapakah bisa melanjut-kan materi atau harusmengulang babsebelumnya.
Tabel 1.3 menunjukkan harga fotokopi dan banyaknya lembar kertas yang
difotokopi.
Tabel 1.3 Hubungan antara banyaknya kertas dengan harga jasa
fotokopi
Banyaknya kertas
(lembar)
x
Harga fotokopi (Rp)
y
1
2
3
4
5
…
…
100
200
300
…
…
…
…
Isilah titik-titik pada Tabel 1.3!
Misalkan x menyatakan banyaknya kertas dan y
menyatakan harga fotokopi untuk tiap lembar kertas ,
maka :
a. Tulislah persamaan yang menyatakan hubungan y
sebagai fungsi dari x ?
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci
jawaban yang telah tersedia. Hitunglah keseluruhan jumlah skor
jawaban yang bernilai benar, dan gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan materi kalian pada kegiatan belajar
Bab I ini. = ℎ 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASARStandarKompetensi KompetensiDasar Indikator1.Memahamibentukaljabar,relasi,fungsi, danpersamaangaris lurus
1.6.Menentukangradien,persamaan,dan grafikgaris lurus
Mengenal pengertian persamaan garis lurus dalam berbagai
bentuk dan variabel
Menggambar grafik pada bidang CartesiusMengenal pengertian dan menentukan gradien persamaangaris lurus dalam berbagai bentukMenentukan persamaan garis lurus melalui dua titik,melalaui satu titik dengan gradien tertentuMenentukan koordinat titik potong dua garis
Menggunakan konsep persamaan garis lurus untuk
memecahkan masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................... i
Ilustrasi Modul .................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
Pendahuluan ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
C. Peta Kompetensi ..................................................................................................... 3
D. Petunjuk Penggunaan Modul .................................................................................. 4
E. Lembar Cek Kemampuan ....................................................................................... 5
Kegiatan Belajar..................................................................................................................
I. Persamaan Garis Lurus .......................................................................................... 6
A. Materi Prasyarat ................................................................................................ 6
B. Masalah I........................................................................................................... 8
C. Masalah II ......................................................................................................... 9
D. Materi ................................................................................................................ 10
1. Pengertian persamaan garis lurus................................................................ 11
2. Bentuk umum persamaan garis lurus .......................................................... 11
3. Masalah III .................................................................................................. 11
4. Titik potong terhadap sumbu X…………………. ..................................... 12
5. Menggambar grafik persamaan garis lurus pada diagram Cartesius .......... 12
E. Kesimpulan Modul Bab I ................................................................................. 14
F. Uji Kemampuan Diri I ...................................................................................... 15
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut....................................................................... 16
II. Gradien ................................................................................................................... 17
A. Masalah IV ........................................................................................................ 18
B. Materi ................................................................................................................ 19
1. Pengertian gradien ................................................................................ 19
2. Menghitung nilai gradien...................................................................... 19
C. Masalah V ......................................................................................................... 22
D. Masalah VI ........................................................................................................ 23
E. Kesimpulan Bab II .......................................................................................... 27
F. Uji Kemampuan Diri II ..................................................................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G. Umpan Balik .................................................................................................... 29
III. Membuat Persamaan Garis Lurus ......................................................................... 30
A. Masalah VII...................................................................................................... 31
B. Materi ............................................................................................................... 32
1. Persamaan garis lurus yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) .................... 32
2. Persamaan garis lurus yang melalui tiitk (0,0) dengan gradien m .............. 32
3. Persamaan garis yang melalui titik (0,c) dengan gradien m........................ 33
4. Persamaan garis lurus yang melalui sebuah titik dan sejajar garis lain ...... 33
5. Persamaan garis lurus yang melalui sebuah titik dan tegak lurus garis
lain............................................................................................................... 33
6. Kedudukan dan titik potong dua garis pada suatu bidang garis ................. 34
C. Kesimpulan Bab III .......................................................................................... 37
D. Uji Kompetensi Bab III ..................................................................................... 38
E. Umpan Balik .................................................................................................... 38
Evaluasi .............................................................................................................................. 39
Latihan Ulangan...................................................................................................... 39
Umpan Balik ........................................................................................................... 40
Glosarium ............................................................................................................... 41
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penunjang dalam proses pembelajaran adalah modul. Modul
yang baik adalah modul yang menarik, mudah dipahami, tidak membosankan,
serta memberikan makna. Modul ini disusun sebagai salah satu penunjang
dalam pembelajaran matematika yang selama ini masih dianggap sulit oleh
sebagian kalian.
Berdasarkan kurikulum 2013, kompetensi yang harus dicapai kalian
lebih ditekankan pada kemampuan menganalisis, aktif dan mandiri serta
bekerja sama dalam pemecahan masalah. Kemampuan-kemampuan tersebut
sangat kalian butuhkan untuk membantu menjadi pribadi yang mandiri, aktif,
dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Matematika sesungguhnya sangat
menarik dan penting untuk dipelajari. Banyak dari permasalahan yang sering
kita alami dalam kehidupan nyata yang sangat terkait dengan matematika.
Dengan mempelajari konsep yang ada dalam matematika diharapkan
matematika dapat menjadi salah satu alat untuk memecahkan masalah dan
menyederhanakan masalah menjadi lebih mudah diselesaikan dengan rumusan
matematika.
Penyajian modul ini menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning). Dalam modul ini, sebelum memulai
pembelajaran kalian disajikan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari
sehingga kalian mengetahui bahwa materi yang akan dipelajari berguna untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Selain menyajikan berbagai contoh
permasalahan, disajikan pula berbagai latihan soal yang harus diselesaikan
menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah seperti yang telah
dicontohkan. Hal ini akan melatih kalian terbiasa dan tidak takut
menyelesaikan masalah. Langkah-langkah penyelesaian yang dicontohkan
akan membimbing kalian mengetahui bagaimana memecahkan suatu
permasalahan.
Latihan yang disajikan dalam modul diharapkan dapat mendorong
sikap aktif, kreatif, dan kemandirian kalian untuk menyelesaikan masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Di dalam modul telah tersedia kolom penilaian. Kolom ini diisi kalian untuk
mengukur sendiri tingkat pencapaian yang diperoleh setelah mengerjakan
latihan apakah kalian telah tuntas atau harus mengulang mempelajari materi
yang belum dikuasainya.
B. Tujuan
Penyusunan modul ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya
memfasilitasi kalian SMP khususnya kelas VIII untuk memahami konsep
persamaan garis lurus, mengembangkan kemampuan menemukan sendiri
konsep dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Dengan
menggunakan modul ini, kalian diharapkan dapat belajar dengan kecepatan
belajar masing-masing, melakukan pembelajaran tanpa tergantung dengan
kehadiran maupun penjelasan dari pendidik sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Persamaangaris lurus
Persamaangaris lurus
Mengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentukdan variabel
Menentukan titik potong garis terhadap sumbu X dansumbu Y
Menggambarkan persamaan garis ke dalam bidangCartesius
Gradien
Pengertian gradien
Menghitung nilaigradien
Sifat-sifatgradien
Gradien garis yang melalui titik pusat (0,0)dan titik (x,y)
Gradien garis yang melalui dua buah titik(x1,y1) dan (x2, y2)
Gradien garis yang sejajar sumbu X
Gradien garis yang sejajar sumbu Y
Gradien dari garis-garis yang sejajar
Gradien dari garis-garis yang saling tegaklurus
Membuatpersamaangaris lurus
Persamaan garis lurus yang melalui sebuahtitik (x1,y1) dengan gradien m
Persamaan garis lurus jika diketahui koordinatdua titik pada garis yaitu (x1, y1) dan (x2, y2)
Persamaan garis lurus yang melalui titik O(0,0)dengan gradien m
Persamaan garis lurus melalui tiitk (0,c)dengan gradien m.
Persamaan Garis yang Melalui Sebuah Titikdan Sejajar dengan Garis Lain.
Persamaan Garis yang Tegak Lurus denganGaris Lain dan Melalui Sebuah Titik.
Menentukan kedudukan duabuah garis
Dua garis saling berpotongan
Dua garis tidak saling berpotongan
C.PETA
KOMPETENSI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok ataupun
pembelajaran individu baik di dalam maupun di luar kelas. Berikut ini
diberikan beberapa cara mempelajari modul persamaan garis lurus ini.
1. Cek kemampuan kamu pada lembar cek kemampuan sebagai prasyarat
untuk mempelajari modul!
2. Modul ini terdiri dari 3 (tiga) bab. Setiap bab mempunyai petunjuk
penggunaan sendiri-sendiri yang menunmu memahami materi pada setiap
bab.
3. Setiap bab diawali dengan penyajian suatu masalah, kerjakanlah masalah
yang telah disajikan sebelum mempelajari materi
4. Pahami materi dan langkah-langkah penyelesaian masalah yang
dicontohkan dalam modul.
5. Ikutilah kegiatan belajar yang disajikan dalam modul.
6. Kerjakanlah “uji kemampuan diri” secara individu!
7. Periksa hasil jawabanmu dengan kunci jawaban. Apabila belum sesuai
dengan kunci petunjuk tersebut, ulangilah untuk mempelajari bagian yang
belum dikuasai.
8. Apabila kamu telah menguasai materi tersebut, kamu bisa melanjutkan ke
materi pada bab selanjutnya.
9. Kerjakanlah “latihan ulangan” secara individu!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Sebelum mempelajari materi pada modul persamaan garis lurus,
selesaikanlah soal berikut.
1. Diketahui suatu fungsi f dengan f(x) = x - 1 dengan daerah asal {2, 3, 4, 5}.
a. Buatlah tabel nilai fungsi f
b. Gambarlah grafik fungsi f pada koordniat Cartesius
c. Berupa apakah grafik fungsi f?
2. Perhatikan gafik fungsi f pada koordinat Cartesius berikut.
Gambar 1 Titik-titik pada bidang Cartesius
Berdasarkan Gambar 1 di atas, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini.
a. Tentukan daerah hasil fungsi f.
b. Tentukan nilai fungsi f untuk x = 3, dan x = 4.
c. Perhatikan pola yang kamu peroleh. Tentukan rumus fungsi f berdasarkan
hasil jawaban (b).
Lembar Cek Kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Menggambar titik pada koordinat Cartesius
Gambar 1.1 Titik - titik pada bidang Cartesius
Setiap titik pada bidang koordinat Cartesius dinyatakan dengan pasangan berurutan
x dan y. Pada Gambar 1.1, kesembilan titik tersebut dapat dituliskan dan dilambangkan
dengan A (0,3) ; B (1,4) ; C (2,5) ; D (3,6) ; E (4,7) ; F (5,8) ; G (6,9) ; H (7,10) ; I
(8,11).
Misalkan terdapat titik P (-3,-2) ; Q (-2, -1) ; R ( -1, 0) ; S (0, 1) ; T (1, 2) ; U
(2,3) ditempatkan pada bidang Cartesius dan semua titik dihubungkan oleh sebuah
garis (misalkan garis k) maka akan diperoleh grafik seperti Gambar 1.2.
Gambar 1.2 Garis lurus yang melewati seluruh titik
Berdasarkan Gambar 1.2, semua titik P, Q, R, S, T, dan U apabila dihubungkan
dengan suatu garis akan terbentuk suatu garis lurus.
Materi Prasyarat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB I
PERSAMAAN GARIS LURUS
Kompetensi Dasar:
Menentukan persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel.
Indikator pembelajaran:
Setelah mempelajari modul pada Bab I siswa diharapkan mampu untuk :
1. Membedakan ciri-ciri dari bentuk – bentuk persamaan garis lurus.
2. Menentukan titik potong garis terhadap sumbu X dan sumbu Y.
3. Menggambar grafik garis lurus.
4. Menentukan persamaan garis jika diberikan grafiknya pada bidang Cartesius.
5. Menyelesaikan permasalahan nyata berdasarkan konsep bentuk persamaan garis lurus.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PADA BAB I
1. Kerjakan soal pada “MASALAH I” secara individu.
2. Selesakanlah “ MASALAH II” secara individu.
3. Bacalah dan pahamilah “MATERI” secara individu.
4. Diskusikan penyelesaia “MASALAH III” dengan teman sebangku atau
kelompokmu.
5. Selesaikan “UJI KEMAMPUAN DIRI I” secara individu.
6. Setiap penyelesaian yang kalian laporkan harus mengandung unsur-unsur:
a. Memahami masalah dengan menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dalam soal.
b. Penyelesaian dan kesimpulan, yaitu dengan menyelesaikan soal menggunakan
rumus dan langkah-langkah yang jelas serta menyimpulkan hasilnya.
7. Setiap kamu menyelesaikan soal, buatlah laporan yang berisi semua hasil jawaban
penyelesaian masalah baik yang dikerjakan individu maupun kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Masalah I
Masalah Pertumbuhan Tinggi Pohon Palem
Pak Deni menanam pohon palem. Pada awal penanaman, tinggi pohon itu 500 cm.
Setelah beberapa minggu pertumbuhan pohon palem itu sesuai dengan Tabel 1.1
berikut.
Tabel 1.1 Hubungan masa tanam dengan tinggi palem
Masa tanam (minggu)
x
Tinggi palem (cm)
y
1
2
3
4
2
4
6
8
a. Jika masa tanam dilambangkan dengan x dan tinggi palem dilambangkan
dengan y, tentukanlah semua pasangan berurutan titik (x,y) sesuai data pada
Tabel 1.1!
b. Gambarlah semua titik (x,y) tersebut pada bidang Cartesius dan hubungkanlah
setiap titik yang ada!
c. Berdasar jawaban (b) apakah kamu mendapatkan sebuah garis lurus yang
menghubungkan semua titik tersebut? Bagaimana hubungan antara kenaikan
tinggi pohon palem (y) dengan grafik garis lurus tersebut?
Inga ingat ….semuatugas baik individudan kelompok harusdikumpulkan dalambentuk portofolio. …
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Masalah Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Suatu Makanan
Gambar 1.3 Pasien berkonsultasi dengan dokter
Sumber bunda.co.id/rsubundamargonda
Desi terkena penyakit Obesitas (berat badan berlebih) seperti Gambar 1.3.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, Desi disarankan untuk berdiet dengan mengatur
pola makan terutama asupan lemak yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsinya.
Persamaan y = 2x + 1 menjelaskan hubungan antara jumlah lemak
(dilambangkan dengan x) dengan jumlah kalori (dilambangkan dengan y).
a. Berapakah jumlah kalori (y) pada makanan yang mengandung lemak (x) masing-
masing 3 gram, 4 gram, 5 gram, dan 6 gram ?
b. Berdasarkan jawaban poin (a) di atas, kamu telah mendapatkan 4 pasangan titik (x,y)
gambarkanlah semua pasang titik tersebut dalam koorodinat Cartesius?
Masalah II
9
Masalah Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Suatu Makanan
Gambar 1.3 Pasien berkonsultasi dengan dokter
Sumber bunda.co.id/rsubundamargonda
Desi terkena penyakit Obesitas (berat badan berlebih) seperti Gambar 1.3.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, Desi disarankan untuk berdiet dengan mengatur
pola makan terutama asupan lemak yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsinya.
Persamaan y = 2x + 1 menjelaskan hubungan antara jumlah lemak
(dilambangkan dengan x) dengan jumlah kalori (dilambangkan dengan y).
a. Berapakah jumlah kalori (y) pada makanan yang mengandung lemak (x) masing-
masing 3 gram, 4 gram, 5 gram, dan 6 gram ?
b. Berdasarkan jawaban poin (a) di atas, kamu telah mendapatkan 4 pasangan titik (x,y)
gambarkanlah semua pasang titik tersebut dalam koorodinat Cartesius?
Masalah II
9
Masalah Jumlah Kalori yang Terkandung dalam Suatu Makanan
Gambar 1.3 Pasien berkonsultasi dengan dokter
Sumber bunda.co.id/rsubundamargonda
Desi terkena penyakit Obesitas (berat badan berlebih) seperti Gambar 1.3.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, Desi disarankan untuk berdiet dengan mengatur
pola makan terutama asupan lemak yang terkandung dalam makanan yang
dikonsumsinya.
Persamaan y = 2x + 1 menjelaskan hubungan antara jumlah lemak
(dilambangkan dengan x) dengan jumlah kalori (dilambangkan dengan y).
a. Berapakah jumlah kalori (y) pada makanan yang mengandung lemak (x) masing-
masing 3 gram, 4 gram, 5 gram, dan 6 gram ?
b. Berdasarkan jawaban poin (a) di atas, kamu telah mendapatkan 4 pasangan titik (x,y)
gambarkanlah semua pasang titik tersebut dalam koorodinat Cartesius?
Masalah II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. PENGERTIAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Masalah I memenuhi persamaan garis y = 2x, Masalah II memenuhi persamaan garis
y = 2x + 1. Apabila kedua persamaan digambarkan pada bidang Cartesius akan
didapatkan grafik seperti Gambar 1.4 berikut.
Gambar 1.4 (a) Grafik y = 2x Gambar 1.4 (b) Grafik y = 2x + 1
Berdasarkan Gambar 1.4 (a) dan 1.4 (b) grafik dari persamaan y = 2x dan y = 2x + 1
berupa garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua persamaan tersebut
merupakan persamaan garis lurus.
2. BENTUK UMUM PERSAMAAN GARIS LURUS
a. Bentuk y = mx
Grafik garisnya selalu melalui titik pusat O(0,0) dengan m adalah kemiringan garis.
b. Bentuk y = mx + c
Hampir sama dengan bentuk y = mx, namun diberi tambahan konstanta c dengan
c ≠ 0 yang menunjukkan bahwa grafik garisnya tidak akan melalui titik O (0,0).
c. Bentuk Ax + By + C = 0
Persamaan y = 2x +1 dapat diubah ke bentuk lain yaitu 2x – y + 1 = 0. Sehingga
bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai Ax +
By + C = 0, dengan A ≠ 0 dan x dan y sebagai peubah, sedangkan A, B, C
dinamakan konstanta yang nilainya dapat berubah-ubah.
Materi
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis
lurus
10
1. PENGERTIAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Masalah I memenuhi persamaan garis y = 2x, Masalah II memenuhi persamaan garis
y = 2x + 1. Apabila kedua persamaan digambarkan pada bidang Cartesius akan
didapatkan grafik seperti Gambar 1.4 berikut.
Gambar 1.4 (a) Grafik y = 2x Gambar 1.4 (b) Grafik y = 2x + 1
Berdasarkan Gambar 1.4 (a) dan 1.4 (b) grafik dari persamaan y = 2x dan y = 2x + 1
berupa garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua persamaan tersebut
merupakan persamaan garis lurus.
2. BENTUK UMUM PERSAMAAN GARIS LURUS
a. Bentuk y = mx
Grafik garisnya selalu melalui titik pusat O(0,0) dengan m adalah kemiringan garis.
b. Bentuk y = mx + c
Hampir sama dengan bentuk y = mx, namun diberi tambahan konstanta c dengan
c ≠ 0 yang menunjukkan bahwa grafik garisnya tidak akan melalui titik O (0,0).
c. Bentuk Ax + By + C = 0
Persamaan y = 2x +1 dapat diubah ke bentuk lain yaitu 2x – y + 1 = 0. Sehingga
bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai Ax +
By + C = 0, dengan A ≠ 0 dan x dan y sebagai peubah, sedangkan A, B, C
dinamakan konstanta yang nilainya dapat berubah-ubah.
Materi
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis
lurus
10
1. PENGERTIAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Masalah I memenuhi persamaan garis y = 2x, Masalah II memenuhi persamaan garis
y = 2x + 1. Apabila kedua persamaan digambarkan pada bidang Cartesius akan
didapatkan grafik seperti Gambar 1.4 berikut.
Gambar 1.4 (a) Grafik y = 2x Gambar 1.4 (b) Grafik y = 2x + 1
Berdasarkan Gambar 1.4 (a) dan 1.4 (b) grafik dari persamaan y = 2x dan y = 2x + 1
berupa garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua persamaan tersebut
merupakan persamaan garis lurus.
2. BENTUK UMUM PERSAMAAN GARIS LURUS
a. Bentuk y = mx
Grafik garisnya selalu melalui titik pusat O(0,0) dengan m adalah kemiringan garis.
b. Bentuk y = mx + c
Hampir sama dengan bentuk y = mx, namun diberi tambahan konstanta c dengan
c ≠ 0 yang menunjukkan bahwa grafik garisnya tidak akan melalui titik O (0,0).
c. Bentuk Ax + By + C = 0
Persamaan y = 2x +1 dapat diubah ke bentuk lain yaitu 2x – y + 1 = 0. Sehingga
bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai Ax +
By + C = 0, dengan A ≠ 0 dan x dan y sebagai peubah, sedangkan A, B, C
dinamakan konstanta yang nilainya dapat berubah-ubah.
Materi
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan
ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis
lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
TUGAS KELOMPOK
Masalah Tabungan Dino
Dino mempunyai uang Rp500,00. Ia merencanakan menabung Rp 1.000,00 setiap minggu.
Tabel 1.2 menunjukkan besar tabungan Dino (y) setelah x minggu.
Tabel 1.2 Hubungan antara tabungan Dino dengan lamanya waktu menabung
x (minggu) 1000x 1.000x + 500 Y (x,y)
0
1
2
3
4
..
…
…
8
…
…
…
12
0
1000
2000
…
…
:
…
:
…
…
…
…
…
500
1.500
…
…
…
:
…
:
…
…
…
…
…
500
1.500
2500
3500
4500
5500
6500
7500
8500
9500
10.500
11.500
12.500
(0,500)
(1, 1.500)
…
…
…
:
…
:
…
…
…
…
…
Isilah titik-titik yang masih kosong pada Tabel 1.2. Setelah mengisikan dengan
lengkap, selesaikan permasalahan berikut.
a. Apa yang dapat kamu simpulkan antara hasil pada kolom ke-3 dengan hasil
pada kolom ke-4?
b. Berapakah uang tabungan Dino setelah 14 minggu?
c. Pada minggu ke-berapa uang tabungan Dino berjumlah Rp. 20.500,00?
Masalah III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. TITIK POTONG GARIS DENGAN SUMBU X DAN SUMBU Y
Perhatikan kembali garis yang memenuhi y = 2x + 1 pada Gambar 1.4 (b),
apakah garis tersebut memotong sumbu X dan sumbu Y ? Jika memotong, dimanakah
titik potongnya?
Titik-titik perpotongan tersebut terjadi pada x = 0 dan y = 0.
Untuk x = 0, maka y = 2x + 1 = 2= 1. Jadi titik potongnya adalah (0, 1).
Untuk y = 0, maka 0 = 2x + 1 diperoleh x = - . Titik potongnya adalah ( - , 0)
4. MENGGAMBAR GRAFIK PERSAMAAN GARIS LURUS
Perhatikan beberapa cara menggambar grafik persamaan garis lurus berikut!
a. Cara I : Menentukan titik-titik yang memenuhi persamaan kemudian
menghubungkan semua titik dengan sebuah garis.
Pada “ Masalah I”, untuk persamaan y = 2x, misakan diambil 3 titik x = 0, x = 1,
x = 3, maka diperoleh (0,0) ; (1,2) ; (2,4). Jika ketiga titik tersebut ditempatkan
pada bidang Cartesius dan dihubungkan dengan suatu garis, akan diperoleh
grafik garis lurus yang memenuhi persamaan y = 2x.
Kondisi x = 0, menyebabkan garis y = 2x + 1 memotong sumbu Y .Kondisi ini dinamakan perpotongan garis dengan sumbu Y.
Kondisi y = 0, menyebabkan garis y = 2x + 1 memotong sumbu X. Kondisiini dinamakan perpotongan garis dengan sumbu X.
Perhatikan dialog berikut!
Loly : Apa kegunaan kita mempelajari titik potong sumbu X dan sumbu Y Lylo?
Lylo: Pengetahuan tentang titik potong sumbu X dan Y akan menyampaikan kita padapengetahuan baru yaitu menggambar grafik garis lurus. Hal itu karena denganmenentukan titik potong garis dengan sumbu X dan Y, kita dapat menggambargrafik garis lurus.
Loly: Apakah kegunaan kita mempelajari titik potong sumbu X dan sumbu Y?
Lylo: Pengetahuan kita mengenai titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y
akan mengahantarkan kita pada pengetahuan baru yaitu menggambar grafik
garis lurus. Hal itu karena dengan menentukan titik potong garis dengan
sumbu X dan sumbu Y, kita dapat langsung menggambarkan grafik garis lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b. Cara II : Menentukan titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong dengan sumbu X diperoleh ketika y = 0, dan titik potong dengan
sumbu Y diperoleh ketika x = 0.
Tempatkanlah kedua titik potong tersebut pada bidang Cartesius kemudian
hubungkanlah dengan sebuah garis, maka akan diperoleh sebuah garis lurus.
CONTOH
Gambarlah grafik persamaan garis lurus 2x + 3y = 6 pada bidang Cartesius!
Alternatif penyelesaian :
Misalkan dengan Cara II
Tentukan dua pasang titik potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y.
Untuk x = 0, maka y = 2 → ( , ) = (0,2)Untuk y = 0, maka x = 3 → (x, y) = (3,0)
Tempatkan kedua titik potong (0,2) dan (3,0), kemudian hubungkan dengan
sebuah garis maka akan diperoleh grafik garis lurus seperti Gambar 1.5.
Gambar 1.5 Dua titik yang dihubungkan oleh sebuah garis
Gambar 1.5 merupakan gambar grafik 2x + 3y = 6 yang diperoleh dari dua titik
potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y yang dihubungkan dengan sebuah
garis.
Jadi cukup dengan dua titik yaitu titik potonggaris dengan sumbu X dan dengan sumbu Y kitabisa membuat grafik garis lurus. Mudah bukan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
1. Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang
koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus.
2. Bentuk-bentuk persamaan garis lurus adalah:
a. y = mx
Garis yang dibentuk oleh persamaan tersebut melewati titik O (0,0) dan memiliki
gradien m.
b. y = mx+ c
Garis yang terbentuk memiliki gradien m dan melewati titik O (0,c) dengan c adalah
suatu konstanta.
c. Ax + By + C = 0
Merupakan bentuk umum persamaan garis lurus, dengan A, B, C adalah konstanta
dan A≠ 0.3. Titik potong garis dengan sumbu X terjadi ketika y = 0 sehingga diperoleh titik potong
dengan sumbu X yaitu (x,0).
4. Titik potong garis dengan sumbu Y terjadi ketika x = 0 sehingga diperoleh titik potong
dengan sumbu Y yaitu (0,y).
5. Beberapa alternatif cara untuk menggambar grafik persamaan garis lurus pada
koordinat Cartesius.
a. Menentukan titik-titik yang memenuhi persamaan garis, setiap titik yang diperoleh
ditempatkan pada koordinat Cartesius dan dihubungkan dengan sebuah garis
sehingga dapat ditarik garis lurus yang melewati semua titik.
b. Menentukan titik potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y, kedua titik tersebut
ditempatkan pada koordinat Cartesius dan dihubungkan dengan sebuah garis
melalui kedua titik tersebut sehingga terbentuk grafik garis lurus.
Kesimpulan Modul Bab I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
UJI KEMAMPUAN DIRI I
Selesaikanlah soal di bawah ini dengan langkah-langkah yang jelas dan
jadikanlah hasi jawabanmu sebagai laporan.
1. Gambarlah garis yang memenuhi persamaan y = 4x dan y = 6x pada sebuah bidang
Cartesius. Apakah kedua garis itu sejajar?
2. Gambarlah grafik dari y = 2x dan y = 2x + 3 pada koordinat Cartesius.
a. Apakah grafik yang kamu gambarkan merupakan grafik garis lurus?
b. Sebutkan perbedaan dari kedua grafik!
3. Tabel 1.3 menunjukkan harga fotokopi dan banyaknya lembar kertas yang
difotokopi.
Tabel 1.3 Hubungan antara banyaknya kertas dengan harga jasa fotokopi
Banyaknya kertas
(lembar)
x
Harga fotokopi
(Rp)
y
1
2
3
4
5
…
…
100
200
300
…
…
…
…
Isilah titik-titik pada Tabel 1.3!
Misalkan x menyatakan banyaknya kertas dan y menyatakan harga fotokopi untuk
tiap lembar kertas, maka :
a. Tulislah persamaan yang menyatakan hubungan y sebagai fungsi dari x ?
b. Gambarlah pasangan titik (x,y) pada bidang Cartesius dan hubungkanlah semua
pasangan titik dengan sebuah garis.
c. Bagaimana hubungan antara gambar grafik garis lurus dengan harga jasa foto
kopi?
d. Tentukan berapa harga fotokopi untuk 25 lembar kertas?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Hitunglah keseluruhan jumlah skor jawaban yang bernilai benar, dan
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi kalian pada
kegiatan belajar Bab I ini.
Arti tingkat penguasaan yang kalian capai:
a. 90 – 100% = Baik sekali
b. 80 – 89% = Baik
c. 70 – 79% = Sedang
d. < 69% = Kurang
Jika tingkat penguasaan yang kalian peroleh lebih dari 80%, kalian dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar selanjutnya di Bab II. Akan tetapi jika penguasaan kalian <
80%, kalian harusmengulangi untuk mempelajari bab ini, terutama pada bagian yang
kalian anggap belum dikuasai.
= ℎ 100 %
UMPAN BALIK
TIPS-TIPS BELAJAR
1. Mengulang kembali pelajaran.
2. Menghubungkan materi yang sudah dipelajari dengan
materi selanjutnya.
3. Meringkas pelajaran dalam kalimat yang mudah kita ingat..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB IIGRADIEN
Standar Kompetensi:
Menentukan gradien garis lurus
Indikator pembelajaran :
Setelah mempelajari Bab II ini, diharapkan kamu dapat:
a. Menentukan gradien persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk.
b. Menentukan gradien garis-garis yang sejajar.
c. Menentukan gradien garis-garis yang saling tegak lurus.
Petunjuk Penggunaan modul pada Bab II
1. Pahamilah bacaan pada “MASALAH IV” sebagai gambaran mengenai perbedaaan
ukuran kemiringan suatu benda yang bisa diselesaikan dengan konsep matematika!
2. Bacalah “ MATERI” secara individu!
3. Isilah titik-titik pada “MASALAH V dan MASALAH VI” dengan kelompokmu!
4. Selesaikan “UJI KEMAMPUAN DIRI II” secara individu!
5. Semua jawaban baik yang dikerjakan secara individu maupun berdiskusi ditulis pada
kertas lain dan digabung menjadi satu dalam bentuk portofolio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Gambar 1.6 Bagan ruas jalan dari P sampai S
Sumber : Buku Ajar Matematika Kelas VIII
Masalah IV
Pada daerah pegunungan seperti kota Malang, banyak dijumpai jalan
menanjak atau yang menurun. Gambar 1.6 menunjukkan suatu bagan ruas jalan
dari P sampai S dengan posisi kemiringan yang berbeda-beda. Posisi
kemiringan jalan sepanjang P ke Q berbeda dengan posisi kemiringan jalan dari
Q ke R maupun dari R ke S.
Bagaimana cara mengetahui ukuran kemiringan setiap ruas jalan
sepanjang P ke Q, Q ke R, dan R ke S? Perbandingan antara jarak tegak
terhadap jarak datar itulah yang menyebabkan kemiringan tiap ruas jalan
berbeda-beda. Apa hubungan antara ukuran kemiringan dengan materi gradien
yang akan kalian pelajari?
Dengan mengetahui nilai suatu gradien, kita dapat mengetahui ukuran
kemiringan suatu benda misalnya kemiringan suatu ruas jalan. Sekarang kamu
semakin yakin bukan bahwa matematika memang dekat dengan kehidupan kita
yang dalam hal ini bisa digunakan untuk mengetahui ukuran kemiringan suatu
jalan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1. PENGERTIAN GRADIEN
Gambar 1.7 Jembatan Penyebrangan (kiri) dan tangga (kanan)
Sumber : Bogor.antaranews.com
Jembatan penyebrangan dan tangga pada Gambar 1.7 memiliki kemiringan yang
berbeda, garis juga memiliki kemiringan yang berbeda-beda. Tingkat kemiringan garis
inilah yang disebut gradien.
2. MENGHITUNG NILAI GRADIEN
Gambar 1.8 Tangga
Sumber: www.solution of slope
Nilai kemiringan tangga dapat ditentukan dengan perbandingan tinggi tembok
(∆ ) dengan jarak kaki tangga dari tembok (∆ menunjuk pada perbedaan datar)
seperti Gambar 1.8. Berikut ini berbagai cara untuk menentukan gradien dari suatu
persamaan garis.
Gradien suatu garis adalah ukuran kemiringan atau kecondongan suatu garis. Gradien
juga disebut sebagai koefisien arah pada suatu garis lurus dan dilambangkan dengan
huruf m.
Materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
A. Gradien Garis yang Melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x,y)
Pada Bab I, garis yang melalui titik pusat O (0,0) dan satu titik tertentu
persamaannya adalah y = mx. Bagaimanakah mendapatkan nilai m?
y = mx maka diperoleh m =
Gambar 1.9 Grafik y = 2x
Perbandingan antara komponen y dengan komponen x pada Gambar 1.9 dapat
dituliskan seperti Tabel 1.4 .
Tabel 1. 4 Perbandingan komponen y dengan komponen x
Komponen x Komponen y
OA 1 2 = 2
OB 2 4 = 2OC 3 6 = 2
OD 4 8 = 2
Berdasarkan Tabel 1.4, perbandingan komponen y dengan komponen x semuanya
memberikan hasil yang sama yaitu 2. Jadi gradien garis y = 2x adalah 2. Gradien garis
ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah persamaan garis tersebut ke
dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m atau
nilai koefisien x.
20
A. Gradien Garis yang Melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x,y)
Pada Bab I, garis yang melalui titik pusat O (0,0) dan satu titik tertentu
persamaannya adalah y = mx. Bagaimanakah mendapatkan nilai m?
y = mx maka diperoleh m =
Gambar 1.9 Grafik y = 2x
Perbandingan antara komponen y dengan komponen x pada Gambar 1.9 dapat
dituliskan seperti Tabel 1.4 .
Tabel 1. 4 Perbandingan komponen y dengan komponen x
Komponen x Komponen y
OA 1 2 = 2
OB 2 4 = 2OC 3 6 = 2
OD 4 8 = 2
Berdasarkan Tabel 1.4, perbandingan komponen y dengan komponen x semuanya
memberikan hasil yang sama yaitu 2. Jadi gradien garis y = 2x adalah 2. Gradien garis
ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah persamaan garis tersebut ke
dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m atau
nilai koefisien x.
20
A. Gradien Garis yang Melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x,y)
Pada Bab I, garis yang melalui titik pusat O (0,0) dan satu titik tertentu
persamaannya adalah y = mx. Bagaimanakah mendapatkan nilai m?
y = mx maka diperoleh m =
Gambar 1.9 Grafik y = 2x
Perbandingan antara komponen y dengan komponen x pada Gambar 1.9 dapat
dituliskan seperti Tabel 1.4 .
Tabel 1. 4 Perbandingan komponen y dengan komponen x
Komponen x Komponen y
OA 1 2 = 2
OB 2 4 = 2OC 3 6 = 2
OD 4 8 = 2
Berdasarkan Tabel 1.4, perbandingan komponen y dengan komponen x semuanya
memberikan hasil yang sama yaitu 2. Jadi gradien garis y = 2x adalah 2. Gradien garis
ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah persamaan garis tersebut ke
dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m atau
nilai koefisien x.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
B. Gradien Garis yang Melalui Dua Buah Titik (x1, y1) dan (x2, y2)
Berdasarkan rumus gradien m = . Jika terdapat dua titik yang berbeda misalkan
A (x1, y1) dan titik B (x2, y2) dan keduanya terletak pada satu garis, gradien atau
kemiringan garis yang dibentuk oleh kedua titik tersebut adalah
m= =∆∆ =
Perhatikan Gambar 1.10 berikut untuk menyelesiakan Masalah V!
Gambar 1.10 Gambar grafik garis y = x + 2
Contoh
Tentukan gradien dari persamaan 4x – 2y – 6 = 0
Penyelesaian:
Persamaan 4x – 2y – 6 = 0 mengacu pada persamaan ax + by + c = 0. Untuk menentukan
nilai gradiennya ubahlah menjadi menjadi bentuk y = mx + c.
4x – 2y – 6 = 0↔ y = - 3 + 2x↔ y = 2x - 3
Koefisien x pada persamaan y = 2x – 3 adalah 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa gradien
garis 4x – 2y – 6 adalah 2. Mudah bukan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tabel 1.6 Perbandingan nilai y dengan x pada tiap ruas garis y = x + 2
Ruas
garis
Titik yang dilalui Besarnya
perbedaan pada
komponen x (∆ )Besarnya
perbedaan pada
komponen y
((∆ )∆∆
PQ (-3, 0) dan (0,2) xQ – xP = 0 – (-3) =
3
yQ – yP = 2 – 0
= 3
….…. =⋯QR ( …, ….) dan (…., ….) xR – xQ =⋯ = … yR – yQ =⋯
= …
⋯⋯ =⋯RS ( …, ….) dan (…., ….) xS – xR =⋯ = … yS – yR =⋯
= …
⋯⋯ =⋯Apakah nilai
∆∆ pada Tabel 1.6 sama dengan koefisien x dari persamaan y = x +2?
Bagaimana dengan garis y = 2x + 3? Koefisien x dari garis tersebut adalah 2, akankah
gradien garisnya juga 2? Yuuk belajar lagi!
Gradien garis yang melalui dua titik yaitu (x1, y1) dan titik (x2, y2) adalahm = . Rumus tersebut berguna untuk menentukan rumus gradien
yang lain tepatnya pada materi sifat-sifat gradien yang akan kalianpelajari dari Masalah VI!
MASALAH V
Bandingkan setiap komponen y dengan komponen x pada ruas garis PQ,
QR, RS dari Gambar 1.10 ! Isikanlah titik-titik yang dilewati tiap garis
ke dalam Tabel 1.6!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. SIFAT-SIFAT GRADIEN
A. Gradien Garis yang Saling Sejajar
Perhatikan Gambar 1.11 yang menyajikan garis a sejajar garis b dan sejajar garis c.
Gambar 1.11 Garis a, b, c yang letaknya sejajar
Untuk mengetahui nilai gradien dari masing-masing garis, isilah Tabel 1.7!
Tabel 1.7 Nilai gradien garis a, b, c
Garis Titik Gradien
a
b
c
(1, 2) dan (2, 4)
(0, 6) dan (-3, 0)
(4, 0) dan (2, 4)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯Berdasarkan Tabel 1.7, apakah gradien garis a, b, dan c itu sama? Apa yang dapat
kalian simpulkan dari gradien garis a, b, dan garis c yang letaknya sejajar ?
MASALAH VI (diskusikan bersama teman sebangkumu
Garis-garis yang sejajar memiliki gradien yang sama. Sehingga
berlaku jika garis y1 = m1x + c sejajar dengan garis y2 = m2x + c,
gradien kedua garis tersebut adalah sama, atau m1 = m2.
23
3. SIFAT-SIFAT GRADIEN
A. Gradien Garis yang Saling Sejajar
Perhatikan Gambar 1.11 yang menyajikan garis a sejajar garis b dan sejajar garis c.
Gambar 1.11 Garis a, b, c yang letaknya sejajar
Untuk mengetahui nilai gradien dari masing-masing garis, isilah Tabel 1.7!
Tabel 1.7 Nilai gradien garis a, b, c
Garis Titik Gradien
a
b
c
(1, 2) dan (2, 4)
(0, 6) dan (-3, 0)
(4, 0) dan (2, 4)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯Berdasarkan Tabel 1.7, apakah gradien garis a, b, dan c itu sama? Apa yang dapat
kalian simpulkan dari gradien garis a, b, dan garis c yang letaknya sejajar ?
MASALAH VI (diskusikan bersama teman sebangkumu
Garis-garis yang sejajar memiliki gradien yang sama. Sehingga
berlaku jika garis y1 = m1x + c sejajar dengan garis y2 = m2x + c,
gradien kedua garis tersebut adalah sama, atau m1 = m2.
23
3. SIFAT-SIFAT GRADIEN
A. Gradien Garis yang Saling Sejajar
Perhatikan Gambar 1.11 yang menyajikan garis a sejajar garis b dan sejajar garis c.
Gambar 1.11 Garis a, b, c yang letaknya sejajar
Untuk mengetahui nilai gradien dari masing-masing garis, isilah Tabel 1.7!
Tabel 1.7 Nilai gradien garis a, b, c
Garis Titik Gradien
a
b
c
(1, 2) dan (2, 4)
(0, 6) dan (-3, 0)
(4, 0) dan (2, 4)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯Berdasarkan Tabel 1.7, apakah gradien garis a, b, dan c itu sama? Apa yang dapat
kalian simpulkan dari gradien garis a, b, dan garis c yang letaknya sejajar ?
MASALAH VI (diskusikan bersama teman sebangkumu
Garis-garis yang sejajar memiliki gradien yang sama. Sehingga
berlaku jika garis y1 = m1x + c sejajar dengan garis y2 = m2x + c,
gradien kedua garis tersebut adalah sama, atau m1 = m2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
B. Gradien Garis yang Sejajar Sumbu X
1) Perhatikan Gambar 1.12 yang menyajikan tiga garis yang sejajar dengan sumbu X
Gambar 1.12 Tiga garis yang sejajar
2) Isilah Tabel 1.8 sesuai dengan titik –titik yang ada pada masing-masing garis a,
b, c .
Tabel 1.8 Gradien garis a, b, c
Garis Titik yang dilalui garis Gradien
a
b
c
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯3) Berapakah nilai gradien garis a, gradien garis b, dan gradein garis c?
4) Berilah kesimpulan mengenai gradien garis yang sejajar sumbu X!
C. Gradien Garis yang Sejajar Sumbu Y
Perhatikan Gambar 1.13 dan isilah titik-titik pada Tabel 1.9!
Gambar 1.13 Tiga garis yang sejajar sumbu Y
24
B. Gradien Garis yang Sejajar Sumbu X
1) Perhatikan Gambar 1.12 yang menyajikan tiga garis yang sejajar dengan sumbu X
Gambar 1.12 Tiga garis yang sejajar
2) Isilah Tabel 1.8 sesuai dengan titik –titik yang ada pada masing-masing garis a,
b, c .
Tabel 1.8 Gradien garis a, b, c
Garis Titik yang dilalui garis Gradien
a
b
c
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯3) Berapakah nilai gradien garis a, gradien garis b, dan gradein garis c?
4) Berilah kesimpulan mengenai gradien garis yang sejajar sumbu X!
C. Gradien Garis yang Sejajar Sumbu Y
Perhatikan Gambar 1.13 dan isilah titik-titik pada Tabel 1.9!
Gambar 1.13 Tiga garis yang sejajar sumbu Y
24
B. Gradien Garis yang Sejajar Sumbu X
1) Perhatikan Gambar 1.12 yang menyajikan tiga garis yang sejajar dengan sumbu X
Gambar 1.12 Tiga garis yang sejajar
2) Isilah Tabel 1.8 sesuai dengan titik –titik yang ada pada masing-masing garis a,
b, c .
Tabel 1.8 Gradien garis a, b, c
Garis Titik yang dilalui garis Gradien
a
b
c
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯3) Berapakah nilai gradien garis a, gradien garis b, dan gradein garis c?
4) Berilah kesimpulan mengenai gradien garis yang sejajar sumbu X!
C. Gradien Garis yang Sejajar Sumbu Y
Perhatikan Gambar 1.13 dan isilah titik-titik pada Tabel 1.9!
Gambar 1.13 Tiga garis yang sejajar sumbu Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Tabel 1.9 Gradien garis k, l, m
Garis Titik yang dilalui garis Gradien
k
l
m
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯Berilah kesimpulan mengenai gradien garis yang sejajar sumbu Y sesuai hasil dari
Tabel 1.9!
D. Gradien Garis-Garis yang Saling Tegak Lurus
Perhatikan Gambar 1.14 dan isilah titik-titik yang ada pada Tabel 1.10!
Gambar 1.14 Garis l dan g yang saling tegak lurus
Tabel 1.10 Gradien garis g dan l
Garis Titik Gradien
g
l
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ ⋯⋯ ⋯ = ....
Berdasarkan Tabel 1.10 berapakah hasil kali gradien garis g dengan l ?
Jika dua buah garis saling tegak lurus maka hasil kali gradien kedua
garis tersebut adalah -1. Dengan kata lain hasil kali gradien dua garis
yang saling tegak lurus adalah -1
25
Tabel 1.9 Gradien garis k, l, m
Garis Titik yang dilalui garis Gradien
k
l
m
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯Berilah kesimpulan mengenai gradien garis yang sejajar sumbu Y sesuai hasil dari
Tabel 1.9!
D. Gradien Garis-Garis yang Saling Tegak Lurus
Perhatikan Gambar 1.14 dan isilah titik-titik yang ada pada Tabel 1.10!
Gambar 1.14 Garis l dan g yang saling tegak lurus
Tabel 1.10 Gradien garis g dan l
Garis Titik Gradien
g
l
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ ⋯⋯ ⋯ = ....
Berdasarkan Tabel 1.10 berapakah hasil kali gradien garis g dengan l ?
Jika dua buah garis saling tegak lurus maka hasil kali gradien kedua
garis tersebut adalah -1. Dengan kata lain hasil kali gradien dua garis
yang saling tegak lurus adalah -1
25
Tabel 1.9 Gradien garis k, l, m
Garis Titik yang dilalui garis Gradien
k
l
m
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯Berilah kesimpulan mengenai gradien garis yang sejajar sumbu Y sesuai hasil dari
Tabel 1.9!
D. Gradien Garis-Garis yang Saling Tegak Lurus
Perhatikan Gambar 1.14 dan isilah titik-titik yang ada pada Tabel 1.10!
Gambar 1.14 Garis l dan g yang saling tegak lurus
Tabel 1.10 Gradien garis g dan l
Garis Titik Gradien
g
l
( …, ….) dan (…., ….)
( …, ….) dan (…., ….)
⋯ − ⋯⋯ − ⋯ = ⋯⋯ ⋯⋯ ⋯ = ....
Berdasarkan Tabel 1.10 berapakah hasil kali gradien garis g dengan l ?
Jika dua buah garis saling tegak lurus maka hasil kali gradien kedua
garis tersebut adalah -1. Dengan kata lain hasil kali gradien dua garis
yang saling tegak lurus adalah -1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
CONTOH
Diketahui terdapat dua garis y = -2x + 5 dan garis x + y = 2, apakah kedua garis
tersebut saling sejajar atau tegak lurus?
Alternatif penyelesiaan masalah
a. Memahami masalah
Diketahui :
Dua persamaan garis yaitu y = -2x + 5 dan garis x + y = 2
Ditanyakan:
Kedudukan kedua garis (sejajar atau tegak lurus)
b. Penyelesaian masalah dan kesimpulan
Garis y = -2x + 5 mengacu pada bentuk y = mx + c dengan m adalah gradien
garisnya. Jadi gradien garis y = -2x + 5 adalah -2.
Garis x + y = 2 bisa diubah ke bentuk y = mx + c
x + y = 2↔ y = 4 – 2x↔ y = – 2x + 4
Jadi garis y = -2x + 4 gradiennya adalah – 2
Karena kedua garis mempunyai gradien yang sama, dapat disimpulkan
bahwa garis y = -2x + 5 dan garis x + y = 2 kedudukan atau letaknya saling
sejajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
KESIMPULAN BAB II
1. Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatakan ukuran kemiringan suatu
garis. Jika dikaitkan dengan koordinat Cartesius maka gradien merupakan
perbandingan antara nilai komponen y dengan nilai komponen x.
2. Garis dengan persamaan y = mx memiliki gradien m dan grafiknya melalui titik
(0,0).
3. Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien m dan grafiknya melalui titik
(0, c).
4. Garis dengan persamaan ax + by + c = 0 memiliki gradien - .
5. Gradien garis yang melalui dua titik yaitu (x1, y1) dan titik (x2, y2) adalah m = .6. Gradien garis yang sejajar sumbu X adalah nol.
7. Garis yang sejajar sumbu Y gradiennya tidak terdefinisikan.
8. Garis-garis yang sejajar memiliki gradien yang sama.
9. Hasil gradien dua garis yang saling tegak lurus adalah -1 atau m1. m2 = -1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
UJI KEMAMPUAN DIRI II
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan langkah-langkah penyelesaian masalah
1. Tentukan gradien dari:
a. Garis yang melalui titik pusat dan titik (2,5).
b. Garis yang melalui titik (3, -5) dan titik (4, -2).
2. Selidikilah benar atau tidaknya dua pernyataan berikut ini.
a. Garis y = -2x + 5 sejajar dengan garis x + = 2.
b. Garis -5x + 3y =15 tegak lurus garis –3x – 5y = 15.
3. Masalah kemiringan jalan pendakian.
Perhatikan jalan yang didaki pendaki pada Gambar1.15.
Gambar 1.15 Jalan pendaki gunung
Berdasarkan Gambar 1.15, misalkan diketahui panjang AB = 7m dan panjang
BC = 5m. Berapakah gradien (kemiringan) jalan pendakian tersebut?
28
UJI KEMAMPUAN DIRI II
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan langkah-langkah penyelesaian masalah
1. Tentukan gradien dari:
a. Garis yang melalui titik pusat dan titik (2,5).
b. Garis yang melalui titik (3, -5) dan titik (4, -2).
2. Selidikilah benar atau tidaknya dua pernyataan berikut ini.
a. Garis y = -2x + 5 sejajar dengan garis x + = 2.
b. Garis -5x + 3y =15 tegak lurus garis –3x – 5y = 15.
3. Masalah kemiringan jalan pendakian.
Perhatikan jalan yang didaki pendaki pada Gambar1.15.
Gambar 1.15 Jalan pendaki gunung
Berdasarkan Gambar 1.15, misalkan diketahui panjang AB = 7m dan panjang
BC = 5m. Berapakah gradien (kemiringan) jalan pendakian tersebut?
28
UJI KEMAMPUAN DIRI II
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan langkah-langkah penyelesaian masalah
1. Tentukan gradien dari:
a. Garis yang melalui titik pusat dan titik (2,5).
b. Garis yang melalui titik (3, -5) dan titik (4, -2).
2. Selidikilah benar atau tidaknya dua pernyataan berikut ini.
a. Garis y = -2x + 5 sejajar dengan garis x + = 2.
b. Garis -5x + 3y =15 tegak lurus garis –3x – 5y = 15.
3. Masalah kemiringan jalan pendakian.
Perhatikan jalan yang didaki pendaki pada Gambar1.15.
Gambar 1.15 Jalan pendaki gunung
Berdasarkan Gambar 1.15, misalkan diketahui panjang AB = 7m dan panjang
BC = 5m. Berapakah gradien (kemiringan) jalan pendakian tersebut?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
UMPAN BALIK
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Hitunglah jumlah skor jawaban kalian yang benar, dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi kalian pada kegiatan belajar Bab I ini.
Arti tingkat penguasaan yang kalian capai:
a. 90 – 100% = Baik sekali
b. 80 – 89% = Baik
c. 70 – 79% = Sedang
d. < 69% = Kurang
Jika tingkat penguasaan yang kalian peroleh lebih dari 80%, kalian dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya di Bab II. Akan tetapi jika penguasaan
kalian < 80%, kalian harus mengulangi untuk mempelajari bab ini, terutama pada bagian
yang kalian anggap belum dikuasai.
Sumber : Google. Com
= ℎ 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IIIMEMBUAT PERSAMAAN
GARIS LURUS
Kompetensi Dasar : Menentukan Persamaan Garis Lurus
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari modul di Bab III ini kalian diharapkan mampu:
1. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui sebuah titik (x1, y1) dengan gradien m.
2. Menentukan persamaan garis lurus jika diketahui koordinat dua titik yang dilalui garis
yaitu (x1, y1) dan (x2, y2)
3. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui titik O(0,0) dengan gradien m.
4. Menentukan persamaan garis lurus melalui tiitk (0,c) dengan gradien m.
5. Menentukan persamaan garis lurus yang melalui sebuah titik dan sejajar dengan garis
lain.
6. Menentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis lain dan melalui sebuah
titik.
Petunjuk Penggunaan Modul Bab III
1. Bacalah “ MASALAH VII” secara individu!
2. Selesaikan “ MASALAH VIII” secara individu!
3. Selesaikan “ MENEMUKAN KONSEP” secara individu!
4. Selesaikan “UJI KEMAMPUAN DIRI III” secara individu!
5. Selesaikan “LATIHAN ULANGAN” secara individu!
6. Ukurlah hasil kemampuanmu dalam menjawab soal melalui kriteria penilaian pada
halaman “UMPAN BALIK”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
MASALAH VII
Masalah ayam petelur. Pak Rudi mempunyai peternakan ayam petelur. Pak Rudi
memiliki 10 telur. Setelah beberapa minggu, telurnya bertambah. Pertambahan telur
itu mengikuti garis lurus seperti tersaji pada Gambar 1.16. Sumbu X menunjukkan
lamanya waktu dalam satuan minggu sedangkan sumbu Y menunjukkan banyaknya
telur dalam satuan butir telur.
Gambar 1.16 Grafik kenaikan banyaknya telur untuk setiap minggu
1. Garis lurus pada Gambar 1.16 dilewati oleh 4 titik, misakan ditulis :
(x0, y0) = (0,10) ; (x1, y1) = (1, 20) ; (x2, y2) = (2, 30) ; (x3, y3) = (3, 40).
2. Pilihlah dua pasang titik sembarang. Misalkan titik (1, 20) dan (2, 30). Gradien
yang melewati dua titik tersebut adalah m =∆∆ = =
– = 10.3. Jika m = 10 disubstitusikan pada y = mx + c, diperoleh y = 10x + c.
4. Misalkan salah satu titik yaitu titik (x0, y0) disubstitusikan pada persamaan
y = 10x + c … (i) akan diperoleh
y0 = 10x0 + c atau c = y0 - 10x0 .……(ii)
Jika c = y0 - 10x0 disubstitusikan pada (i), diperoleh y = 10x + y0 - 10x0
y - y0 = 10x - 10x0
y - y0 = 10( x - x0).
5. Persamaan y - y0 = 10( x - x0) merupakan persamaan garis yang melalui titik (x0, y0)
dan mempunyai gradien yaitu m = 10.
6. Bagaimanakah bentuk persamaan garisnya jika titik (x0, y0) pada persamaan
y - y0 = 10( x - x0) diganti dengan titik (x1, y1)?
7. Secara umum dapat disimpulkan bahwa persamaan garis yang melalui titik
(x1, y1) dengan gradien m adalah y – y1 = m ( x – x1).
Rumus y – y1 = m ( x – x1) akan sering kalian gunakan saat mempelajari materiselanjutnya, terutama dalam menemukan konsep menentukan persamaan garis lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1. Persamaan garis lurus yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2).
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Tulislah rumus persamaan garis lurus melalui titik (x1, y1) dengan gradien m!
b. Tulislah rumus gradien garis yang melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2), Berilah
simbol gradien tersebut dengan m!.
c. Gantilah m pada jawaban point (a) dengan m dari jawaban point (b)!.
d. Berilah kesimpulan mengenai rumus persamaan garis melalui titik (x1, y1) dan
(x2, y2), berdasarkan persamaan terakhir yang kamu dapatkan?
2. Persamaan garis lurus yang melalui titik O(0,0) dengan gradien m
Berikut beberapa langkah yang bisa kalian tempuh.
a. Tuliskan rumus persamaan garis lurus melalui titik (x1, y1) dengan gradien m!
b. Jika titik (x1, y1) pada point (a) diganti dengan titik (0,0), persamaaan garis seperti
apa yang kalian peroleh?
c. Berikanlah kesimpulan untuk rumus persamaan garis lurus yang melalui titik
O(0,0) dengan gradien m berdasarkan bentuk persamaan terakhirmu pada langkah
(b)?
3. Persamaan garis lurus melalui tiitk (0,c) dengan gradien m
a. Tuliskan rumus persamaan garis lurus melalui titik (x1, y1) dengan gradien m!
b. Jika titik (x1 , y1) pada point (a) di atas diganti dengan titik (0,c), rumus seperti apa
yang kalian peroleh?
c. Simpulkan rumus persamaan garis yang melalui titik (0,c) dengan gradien m sesuai
persamaan terakhir yang kamu dapatkan!
MATERI
MENEMUKAN KONSEP MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Diskusikan dengan teman sebangkumu untuk menyelesaikan langkah-
langkah menentukan persamaan garis dari nomor 1 sampai nomor 3.
Catatlah semua hasilnya kemudian laporkan pada gurumu !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4. Persamaan Garis yang Melalui Sebuah Titik dan Sejajar dengan Garis Lain.
Gambar 1.17 Dua garis (g dan l) yang letaknya sejajar
Perhatikan gambar 1.17 tersebut!
a. Garis l dengan persamaan y = mx +c melalui titik (0,c) dan bergradien m.
b. Garis g melalui titik (x1, y1) dan sejajar garis l. Akan dicari persamaan garis g.
c. Karena garis g dan l saling sejajar sehingga gradiennya sama yaitu mg = ml = m.
d. Garis g melalui titik (x1, y1) dan bergradien m, maka persamaan garis g adalah
y – y1= m (x – x1).
e. Dapat disimpulkan bahwa y – y1= m (x – x1) merupakan persamaan garis yang
melalui sebuah titik (x1, y1) dan sejajar dengan garis lain.
5. Persamaan Garis yang melalui Sebuah Titik dan Tegak Lurus dengan Garis Lain
Gambar 1.18 Dua garis (g dan l) yang saling tegak lurus
Perhatikan Gambar 1.18 dan pahamilah langkah-langkah berikut!
a. Garis l dengan persamaan y = mx +c merupakan garis yang melalui titik (0,c) dan
bergradien m atau bisa dilambangkan ml = m.
b. Dapatkah kamu menemukan persamaan garis g, yaitu garis yang melalui titik
(x1, y1) dan tegak lurus garis l.
c. Karena garis g dan l saling tegak lurus maka mg . ml = -1 atau mg = = - .
d. Karena garis g melalui titik (x1, y1) dan mempunyai gradien - , maka dapat
disimpulkan bahwa persamaan garis g adalah adalah y – y1 = - (x – x1).
33
4. Persamaan Garis yang Melalui Sebuah Titik dan Sejajar dengan Garis Lain.
Gambar 1.17 Dua garis (g dan l) yang letaknya sejajar
Perhatikan gambar 1.17 tersebut!
a. Garis l dengan persamaan y = mx +c melalui titik (0,c) dan bergradien m.
b. Garis g melalui titik (x1, y1) dan sejajar garis l. Akan dicari persamaan garis g.
c. Karena garis g dan l saling sejajar sehingga gradiennya sama yaitu mg = ml = m.
d. Garis g melalui titik (x1, y1) dan bergradien m, maka persamaan garis g adalah
y – y1= m (x – x1).
e. Dapat disimpulkan bahwa y – y1= m (x – x1) merupakan persamaan garis yang
melalui sebuah titik (x1, y1) dan sejajar dengan garis lain.
5. Persamaan Garis yang melalui Sebuah Titik dan Tegak Lurus dengan Garis Lain
Gambar 1.18 Dua garis (g dan l) yang saling tegak lurus
Perhatikan Gambar 1.18 dan pahamilah langkah-langkah berikut!
a. Garis l dengan persamaan y = mx +c merupakan garis yang melalui titik (0,c) dan
bergradien m atau bisa dilambangkan ml = m.
b. Dapatkah kamu menemukan persamaan garis g, yaitu garis yang melalui titik
(x1, y1) dan tegak lurus garis l.
c. Karena garis g dan l saling tegak lurus maka mg . ml = -1 atau mg = = - .
d. Karena garis g melalui titik (x1, y1) dan mempunyai gradien - , maka dapat
disimpulkan bahwa persamaan garis g adalah adalah y – y1 = - (x – x1).
33
4. Persamaan Garis yang Melalui Sebuah Titik dan Sejajar dengan Garis Lain.
Gambar 1.17 Dua garis (g dan l) yang letaknya sejajar
Perhatikan gambar 1.17 tersebut!
a. Garis l dengan persamaan y = mx +c melalui titik (0,c) dan bergradien m.
b. Garis g melalui titik (x1, y1) dan sejajar garis l. Akan dicari persamaan garis g.
c. Karena garis g dan l saling sejajar sehingga gradiennya sama yaitu mg = ml = m.
d. Garis g melalui titik (x1, y1) dan bergradien m, maka persamaan garis g adalah
y – y1= m (x – x1).
e. Dapat disimpulkan bahwa y – y1= m (x – x1) merupakan persamaan garis yang
melalui sebuah titik (x1, y1) dan sejajar dengan garis lain.
5. Persamaan Garis yang melalui Sebuah Titik dan Tegak Lurus dengan Garis Lain
Gambar 1.18 Dua garis (g dan l) yang saling tegak lurus
Perhatikan Gambar 1.18 dan pahamilah langkah-langkah berikut!
a. Garis l dengan persamaan y = mx +c merupakan garis yang melalui titik (0,c) dan
bergradien m atau bisa dilambangkan ml = m.
b. Dapatkah kamu menemukan persamaan garis g, yaitu garis yang melalui titik
(x1, y1) dan tegak lurus garis l.
c. Karena garis g dan l saling tegak lurus maka mg . ml = -1 atau mg = = - .
d. Karena garis g melalui titik (x1, y1) dan mempunyai gradien - , maka dapat
disimpulkan bahwa persamaan garis g adalah adalah y – y1 = - (x – x1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
6. Kedudukan dan Titik Potong Dua Garis pada Suatu Bidang
Selesaikanlah soal-soal yang ada pada Masalah VIII (pada Gambar1.19).
Pemahamanmu dalam menyelesaikan soal akan memudahkanmu menentukan
kedudukan dan titik potong dari dua buah garis lurus.
MASALAH VIII
Gambar 1. 19 (a) Gambar 1.19 (b)
Perhatikan Gambar 1.19 dan jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Perpanjanglah garis g dan h pada Gambar 1.19 (a), apakah ada titik
potong antara kedua garis itu?
2. Perpanjanglah garis a dan b pada Gambar 1.19 (a), apakah ada titik
potong (titik pertemuan) antara kedua garis itu?
3. Bagaimana kedudukan garis m dan n pada gambar 1.19 (b)? Apakah
kedua garis tersebut saling sejajar atau berpotongan?
4. Berapa banyak titik potong antara garis m dan n pada Gambar 1.19 (b)
`BERPIKIR KRITIS
34
6. Kedudukan dan Titik Potong Dua Garis pada Suatu Bidang
Selesaikanlah soal-soal yang ada pada Masalah VIII (pada Gambar1.19).
Pemahamanmu dalam menyelesaikan soal akan memudahkanmu menentukan
kedudukan dan titik potong dari dua buah garis lurus.
MASALAH VIII
Gambar 1. 19 (a) Gambar 1.19 (b)
Perhatikan Gambar 1.19 dan jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Perpanjanglah garis g dan h pada Gambar 1.19 (a), apakah ada titik
potong antara kedua garis itu?
2. Perpanjanglah garis a dan b pada Gambar 1.19 (a), apakah ada titik
potong (titik pertemuan) antara kedua garis itu?
3. Bagaimana kedudukan garis m dan n pada gambar 1.19 (b)? Apakah
kedua garis tersebut saling sejajar atau berpotongan?
4. Berapa banyak titik potong antara garis m dan n pada Gambar 1.19 (b)
`BERPIKIR KRITIS
34
6. Kedudukan dan Titik Potong Dua Garis pada Suatu Bidang
Selesaikanlah soal-soal yang ada pada Masalah VIII (pada Gambar1.19).
Pemahamanmu dalam menyelesaikan soal akan memudahkanmu menentukan
kedudukan dan titik potong dari dua buah garis lurus.
MASALAH VIII
Gambar 1. 19 (a) Gambar 1.19 (b)
Perhatikan Gambar 1.19 dan jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Perpanjanglah garis g dan h pada Gambar 1.19 (a), apakah ada titik
potong antara kedua garis itu?
2. Perpanjanglah garis a dan b pada Gambar 1.19 (a), apakah ada titik
potong (titik pertemuan) antara kedua garis itu?
3. Bagaimana kedudukan garis m dan n pada gambar 1.19 (b)? Apakah
kedua garis tersebut saling sejajar atau berpotongan?
4. Berapa banyak titik potong antara garis m dan n pada Gambar 1.19 (b)
`BERPIKIR KRITIS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Perhatikan Gambar 1. 20!
Gambar 1.20 (a) Dua garis sejajar Gambar 1.20 (b) Dua garis berpotongan
Gambar 1.20 (a) menunjukkan bahwa dua garis yang letaknya sejajar tidak akan
berpotongan di satu titik tertentu meski diperpanjang sampai tak hingga. Gambar 1.20
(b) menunjukkan adanya titik potong (titik pertemuan) antara kedua garis atau dapat
dikatakan bahwa kedua garis berpotongan.
Perhatikan Gambar 1. 21 berikut!
Gambar 1. 21 Dua garis saling berpotongan
Kedua garis pada Gambar 1.21 saling berpotongan (bertemu) di satu titik yaitu titik A
(2,-1).
Ketika kamu mendapatkan dua
garis yang berpotongan dan
bertemu pada suatu titik,
dapatkah kamu mengetahui
titik potong kedua garis
tersebut?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Ada beberapa alternatif cara menentukan titik potong dua garis yaitu :
a. Menggambarkan kedua garisnya pada bidang Cartesius
Caranya yaitu menggambarkan kedua garis tersebut pada satu bidang yang sama,
sehingga titik potong kedua garis adalah titik ketika kedua garis saling bertemu.
Seperti pada Gambar 1.22, titik potong kedua garis berada pada titik A(2, -1).
b. Cara Substitusi
Yaitu dengan mensubstitusikan persamaan garis pertama ke dalam persamaan garis
kedua kemudian dicari nilai (x, y) yang merupakan titik perpotongan kedua garis.
Contoh
Tentukan titik potong garis y = 2x – 4 dan y = -3x + 6
Penyelesaian:Cara substitusi
Substitusikan y = 2x – 4 pada persamaan y = - 3x + 6, sehingga y= y
2x – 4 = - 3x – 6
2x + 3x = 6 + 4
5x = 10 atau x = 2
Nilai x = 2 disubstitusikan ke persamaan y = - 3x+ 6, sehingga :
y = - 3(2) + 6 = 0
Jadi titik potongnya adalah (2,0).
Ada banyak cara untukmenyelesaikan soal matematika
bukan? Dengan berpikir kritis dankreatif ada banyak hal yang bisa
kita temukan di dunia. Betul. Betul?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
KESIMPULAN BAB III
1. Persamaan garis yang melalui sebuah titik (x1,y1) dengan gradien m adalah
y – y1= m (x – x1).
2. Persamaan garis lurus yang melalui dua titik yaitu (x1, y1) dan (x2, y2) adalah
y = (x – x1) + y1.
3. Persamaan garis lurus yang melalui titik O (0,0) dengan gradien m adalah y = mx.
4. Persamaan garis lurus melalui tiitk (0,c) dengan gradien m adalah y = m (x – c).
5. Persamaan garis yang melalui sebuah titik dan sejajar dengan garis y = mx + c
adalah y – y1= m (x – x1).
6. Persamaan garis yang melalui sebuah titik (x1, y1) dan tegak lurus garis y = mx + c
adalah y- y1) = (x – x1 ).
7. Dua garis yang letaknya sejajar mempunyai gradien (ukuran kemiringan) yang
besarnya sama.
8. Dua garis yang sejajar tidak mempunyai titik potong antar kedua garis.
9. Dua garis dikatakan berpotongan apabila keduanya bertemu atau berpotongan pada
suatu titik tertentu.
10. Titik potong antara dua garis dapat dicari dengan cara:
a. Menggambarkan kedua garis dalam satu bidang Cartesius dan dicari titik
pertemua kedua garis.
b. Mensubstitusikan persamaan garis pertama kepada garis yang kedua kemudian
dicari nilai (x,y) yang memenuhi kedua persamaan tersebut.
Sumber : Google.com
Ayo kita latihan soal…
Karena dengan sering latihansoal, ketika besok kita ujiankita dapat mengerjakan dankita tak nyontek
Iyaaa….
Betul. Betul.betul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
UMPAN BALIK
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Hitunglah jumlah skor jawaban Kalian yang benar, dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingakat penguasaan materi kalian pada kegiatan belajar ini
Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:
90 – 100% = Baik sekali
80 – 89% = Baik
70 – 79% = Sedang
< 69% = Kurang
Jika tingkat penguasaan yang kalian peroleh lebih dari 80%, Kalian dapat
meneruskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Jika penguasaan kalian < 80%, Kalian
harus mengulangi untuk mempelajari bab ini, terutama pada bagian yang kalian anggap
belum dikuasai.
Tingkat Penguasaan = x 100 %
UJI KOMPETENSI BAB III
1. Tentukan persamaan garis yang melalui tiitk (3, -3) dan (-2, -1)!
2. Tentukan persamaan garis yang bergradien 4 dan melalui titik (-
4,2)!
3. Tentukan persamaan garis l yang melalui titik (2, -2) dan sejajar
dengan garis g yaitu x + 3y – 4 = 0
4. Tentukan persamaan garis k yang melalui titik (3,5) dan tegak
lurus garis l dengan persamaan garis l yaitu y = x + 2 !
5. Tentukan koordinat titik potong garis 2x + y = 3 dan y = -3x + 6!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
LATIHAN ULANGAN
Selesaikanlah secara individu latihan ulangan berikut disertai langkah-langkah yang
urut dan jelas!
1. Tabel 1.11 menunjukkan harga tanah tiap meter persegi.
Tabel 1.11 Daftar harga untuk masing-masing luas tanah
Tanah (m2) Harga (Rp)
2
4
6
.
.
12
240.000
480.000
720.000
.
.
…………………..
Harga tanah seluas 12m2 adalah?
2. Jika garis k melalui titik (6, -3) dan tegak lurus pada garis y = 4x – 1.
a. Berapakah gradien garis y = 4x – 1?
b. Apakah gradien garis k sama dengan gradien garis y = 4x – 1?
c. Tentukanlah persamaan garis k !
3. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (4,-1) dan tegak lurus garis y = x – 5!
4. Persamaan garis ax – 2y – 1 = 0 sejajar dengan garis 6x – 4y + 5 = 0. Tentukan nilai a?
5. Tentukan persamaan garis yang melalui titik A (1,4) dan
a. Titik B (5,7);
b. Bergradien ;
c. Sejajar dengan garis x + 3y = 1;
d. Tegak lurus dengan garis 2x – 5y = 0.
Latihan yuuk…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
6. Perhatikan Gambar 1.22!
Gambar 1.22 Ukuran potongan sebuah baju
Rina akan membuat sebuah baju. Dia mulai membuat ukuran baju untuk selanjutnya
diberi garis agar mudah dipotong sesuai Gambar 1.22. Jika garis tersebut persamaannya
x + y = 3 dan salah satu garis lain persamaannya y = 2x – 1, berapakah titik potong
kedua garis?
UMPAN BALIK
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Hitunglah jumlah skor jawaban Kalian yang benar, dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingakat penguasaan materi kalian pada kegiatan belajar ini
Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:
90 – 100% = Baik sekali
80 – 89% = Baik
70 – 79% = Sedang
< 69% = Kurang
Jika tingkat penguasaan yang kalian peroleh lebih dari 80%, Kalian dapat
menertuskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Jika penguasaan kalian < 80%, Kalian
harusmengulangi untuk mempelajari bab ini, terutama pada bagian yang Kalian anggap
belum dikuasai.
Tingkat Penguasaan = x 100 %
40
6. Perhatikan Gambar 1.22!
Gambar 1.22 Ukuran potongan sebuah baju
Rina akan membuat sebuah baju. Dia mulai membuat ukuran baju untuk selanjutnya
diberi garis agar mudah dipotong sesuai Gambar 1.22. Jika garis tersebut persamaannya
x + y = 3 dan salah satu garis lain persamaannya y = 2x – 1, berapakah titik potong
kedua garis?
UMPAN BALIK
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Hitunglah jumlah skor jawaban Kalian yang benar, dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingakat penguasaan materi kalian pada kegiatan belajar ini
Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:
90 – 100% = Baik sekali
80 – 89% = Baik
70 – 79% = Sedang
< 69% = Kurang
Jika tingkat penguasaan yang kalian peroleh lebih dari 80%, Kalian dapat
menertuskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Jika penguasaan kalian < 80%, Kalian
harusmengulangi untuk mempelajari bab ini, terutama pada bagian yang Kalian anggap
belum dikuasai.
Tingkat Penguasaan = x 100 %
40
6. Perhatikan Gambar 1.22!
Gambar 1.22 Ukuran potongan sebuah baju
Rina akan membuat sebuah baju. Dia mulai membuat ukuran baju untuk selanjutnya
diberi garis agar mudah dipotong sesuai Gambar 1.22. Jika garis tersebut persamaannya
x + y = 3 dan salah satu garis lain persamaannya y = 2x – 1, berapakah titik potong
kedua garis?
UMPAN BALIK
Cocokkan jawaban Uji Kemampuan Diri kalian dengan kunci jawaban yang telah
tersedia. Hitunglah jumlah skor jawaban Kalian yang benar, dan gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingakat penguasaan materi kalian pada kegiatan belajar ini
Arti tingkat penguasaan yang Kalian capai:
90 – 100% = Baik sekali
80 – 89% = Baik
70 – 79% = Sedang
< 69% = Kurang
Jika tingkat penguasaan yang kalian peroleh lebih dari 80%, Kalian dapat
menertuskan dengan kegiatan belajar selanjutnya. Jika penguasaan kalian < 80%, Kalian
harusmengulangi untuk mempelajari bab ini, terutama pada bagian yang Kalian anggap
belum dikuasai.
Tingkat Penguasaan = x 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
GLOSARIUM
Absis : Unsur pertama dari pasangan terurut suatu titik yang ditunjukkan pada
garis mendatar.
Bidang : Himpunan titik–titik, lebih dari dua buah titik dan semuanya terletak
pada sebuah garis, dan sebuah bidang mempunyai ukuran panjang dan
lebar.
Garis : Himpunan titik – titik.
Garis sejajar : Dua garis atau lebih yang letaknya sejajar pada satu bidang dan
mempunyai ukuran kemiringan yang sama sehingga tidak mempunyai
titik potong.
Garis tegak lurus : Dua garis yang mempunyai satu titik perpotongan yang membentuk
sudut 90°
Gradien : Ukuran kemiringan suatu garis atau bidang
Grafik : Kombinasi baik berupa gambar, lambang, simbol yang dijadikan salah
satu alat menyampaikan suatu ide tertentu.
Konstanta : Lambang atau gabungan lambang yang menunjuk anggota tertentu
dari himpunan semestanya.
Koordinat : Suatu bilangan atau huruf yang menjelaskan posisi di gafik atau peta.
Ordinat : Unsur kedua dari pasangan terurut suatu titik yang ditunjukkan pada
garis tegak.
Titik potong : Titik perpotongan (pertemuan ) antara dua garis atau lebih.
Variabel : Lambang atau gabungan lambang yang mewakili sebarang anggota
himpunan semestanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Daftar Pustaka
Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTsKelas VIII. Jakarta : Depdiknas.
Endah Budi Rahayu. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika. Jakarta :Depdikas.
Heru Nugroho. 2009. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Matematika. Jakarta: Dekdikbud.
Laily Rahmawati. 2015. Jalan Kapten Muslihat Zona Tertib Lalu Lintas.www.antarbogor.com. (Diunduh Februari 2015
Listas Tecnologia. 2014. Anuncious Curisos Realizados en Escaleras Mecanicas.Listas20minutes.es (Diunduh oktober 2014).
Megamixer. 2013. Gambar Rumah Minimalis. Megamixer.us (Diunduh Desember 2013).
Tatag Yuli Eko Siswono, Netti Lastiningsih. 2007. Matematika 2. Jakarta: Esis.