perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok...

105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DILENGKAPI MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF PADA SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: ST MUFLIKHATUS SUKRIYATI S851102041 PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DILENGKAPI

MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

PADA SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Untuk Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

ST MUFLIKHATUS SUKRIYATI

S851102041

PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DILENGKAPI

MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

PADA SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Untuk Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

ST MUFLIKHATUS SUKRIYATI

S851102041

PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DILENGKAPI

MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

PADA SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun oleh

ST MUFLIKHATUS SUKRIYATI

S851102041

Telah di setujui oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal……Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Riyadi ,M.Si Drs.Gatut Iswahyudi,M.Si

NIP.196701 16199402 1 001 NIP.19670607 199302 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pasca Sarjana UNS

Prof.Dr.Budiyono,M.Sc

NIP. 19530915197903 1 003

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DILENGKAPI

MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun Oleh

ST MUFLIKHATUS SUKRIYATI

S851102041

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal…………………

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua

Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.

NIP. 19530915 197903 1 003

…….………………………

Sekretaris

Dr. Mardiyana, M.Si

NIP. 19660225 199302 1 002

…………………………….

Anggota Penguji

1. Dr. Riyadi, M.Si.

NIP. 19670116 199402 1 001

………..…………………..

2. Drs. Gatut Iswahyudi, M.Si.

NIP. 19670607 199302 1 001

……………………………

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi

Universitas Sebelas Maret Pendidikan Matematika

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S Prof. Dr. Budiyono, M.Sc

NIP. 19610717 198601 1 001 NIP. 19530915 197903 1 003

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul: “EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

(STAD) DILENGKAPI MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA POKOK

BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA

KOGNITIF SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

PELAJARAN 2011/2012” ini adalah karya sendiri dan bebas plagiat, serta

tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunaan

sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan daftar

pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah

ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-

undangan (Permendiknas, No. 17 Tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi

dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Program Studi Matematika PPs

UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh

Prodi Matematika PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari

ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik

yang berlaku.

Surakarta, 02 Juli 2012

Mahasiswa,

ST MUFLIKHATUS SUKRIYATI

NIM. S851102041

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“La Tahzan Innallaha Ma’ana”

Nilai dari seseorang ditentukan dari keberaniannya dalam memikul

tanggung jawab, mencintai hidup, pekerjaan dan keluarganya

Kesuksesan bukan sekedar kebetulan, tapi memerlukan niat baik, persiapan

yang matang, kerja keras dan DO’A

Apa yang diberikan Allah dan Rasul padamu maka terimalah,dan pintalah

anugrah akan kemampuan mensyukuri nikmat, kebahagiaan yang slalu

diberikan padamu dan berbaktilah pada Bapak Ibu agar dapat melakukan

yang shaleh dan diridhai karena Dia membimbing pada cahayaNya bagi

siapa yang Dia kehendaki

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan tidak mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT,

Sang Maha Agung, Tuhan sumber dari segala muara esensi.

Persembahan totalitas usaha,karya dan buah pikiran tesis ini untuk :

Ibu St Mufarochah, bapak Masruchan Rochmat, adik Achmad Shobirin dan

Lailatul Nurul Aniq yg selalu selamanya memberiku semua-segala hal.

Keluarga besarku bani qosim dan bani rohmat yang slalu mendoa-dukung

Mas Tri Budi Prasetyo S.H

Untuk para dosen, pendidik, dan sahabat-sahabat ku

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas ijin, rahmat adan

hidayahNya serta usaha yang sungguh – sungguh akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tesis ini. Selain itu, dukungan, bimbingan, dan

dorongan dari semua pihak yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan

tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempataan ini penulis menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk

menempuh studi di Program Magister Pendidikan Matematika.

2. Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S., Asisten Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

dan kesempatan belajar yang seluas-luasnya untuk menyelesaikan tesis ini.

3. Prof. Budiyono, M.Sc., Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan bantuan selama penulis menempuh studi di Program magister

Pendidikan Matematika.

4. Dr. Riyadi, M.Si., pembimbing I yang memberikan motivasi, bimbingan,

petunjuk, saran, dan dorongan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan

kebijaksanaan dalam menyelesaikan tesis ini.

5. Drs. Gatut Iswahyudi,M,Si., pembimbing II yang telah memberikan motivasi,

bimbingan, petunjuk, saran, dan dorongan kepada penulis dengan penuh

kesabaran dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Program tudi Pendidikan Matematika

progam Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan bekal ilmu, bimbingan dan dorongan kepada penulis dalam

menyelesaikan studi.

7. Abdul rahman, S.H, M.H, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat Daerah Kabupaten Grobogan yang telah memberikan izin

penelitian di Kabupaten Grobogan.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

8. Muhamad Safi’I, M.Pd, Kepala SMP Negeri 1 Karangrayung dan Sukandar,

S.Pd., guru mitra penelitian, yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Lucas Suprijanto, M.Pd, Kepala SMP Negeri 5 Purwadadi, Yuli Susanto,

guru mitra penelitian, yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

10. Agus Sugiyono S.Sos, Kepala MTs YATPI Godong dan Siti Mufarochah,

guru mitra penelitian, yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

11. Ahmad Zaki Iqbal, s.Hi, Kepala MTs Al Hidayah Karangrayung dan

Muniroh, S.Pd., guru mitra uji coba instrumen penelitian, yang telah

membantu pelaksanaan uji coba instrumen penelitian.

12. Seluruh siswa SMP/MTs di Kabupaten Grobogan, khususnya siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Karangrayung, SMP Negeri 5 Purwadadi, MTs YATPI

Godong, dan MTs Al Hidayah yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

13. Teman – teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memberikan bantuan

dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

14. Bapak Masruchan Rohmat, Ibu St. Mufarochah, kedua saudaraku Achmad

Shobirin dan Lailatul Nurul Aniq, serta seluruh keluarga besar yang selalu

memberikan doa, semangat, dan segala hal sehingga penulis dapat mengikuti

perkuliahan dan menyelesaikan penyusunan tesis ini.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis hanya dapat membalas dengan do’a, semoga Allah SWT yang

akan memberikan pahala atas kebaikan budi mereka. Semoga tesis ini dapat

bermanfaat dan Alloh SWT selalu meridhoi, Amin.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS PUBLIKASI TESIS ............................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

ABSTRAK ......................................................................................................... xvi

ABSTRACT ........................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

A. Latar Belakang Masalah ............................................................

B. Identifikasi Masalah .................................................................

C. Pemilihan Masalah ...................................................................

D. Pembatasan Masalah .................................................................

E. Perumusan Masalah ...................................................................

F. Tujuan Penelitian .......................................................................

G. Manfaat Penelitian ....................................................................

1

1

6

7

7

8

9

9

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................

A. Kajian Pustaka .........................................................................

1. Prestasi Belajar Matematika ................................................

a. Hakekat Matematika ......................................................

b. Belajar Matematika ........................................................

c. Prestasi Belajar Matematika ..........................................

2. Model Pembelajaran ............................................................

a. Model Pembelajaran Konvensional ...............................

b. Model Pembelajaran Kooperatif ………………………....

11

11

11

11

12

12

13

13

15

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……………..

d. CD Pembelajaran sebagai Media Pembelajaran Matematika

e. Sintaks Tiga model pembelajaran….....................................

3. Gaya Kognitif (Cognitive Style) ..........................................

a. Pengertian Gaya Kognitif ..............................................

b. Penggolongan Gaya Kognitif ........................................

c. Cara Mengukur Gaya Kognitif Field Dependent dan

Field Independent ..........................................................

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................

C. Kerangka Berpikir ....................................................................

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................

17

19

20

22

22

23

25

28

30

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

B. Jenis Penelitian .........................................................................

C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel …...........

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................

E. Metode Pengumpulan Data .......................................................

F. Instrumen Penelitian ..................................................................

1. Tes Prestasi Belajar Matematika ..........................................

2. Tes Gaya Kognitif .............................................................

G. Teknik Analisis Data ................................................................

1. Uji Prasyarat ........................................................................

a. Uji Normalitas Populasi .................................................

b. Uji Homogenitas Variansi Populasi ..............................

2. Uji Keseimbangan ...............................................................

3. Uji Hipotesis ........................................................................

4. Uji Komparasi Ganda ......................................................

37

37

37

38

40

41

42

42

46

47

48

48

49

50

51

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................

A. Hasil Penelitian ..........................................................................

1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .....................................

a. Instrumen Tes Gaya Kognitif ...........................................

60

60

60

60

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

b. Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika .....................

2. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal ...................................

a. Uji Normalitas ……………...............................................

b. Uji Homogenitas Variansi Populasi .................................

c. Hasil Uji Keseimbangan ...................................................

3. Deskripsi Data Penelitian ......................................................

4. Hasil Uji Prasyarat untuk Pengujian Hipotesis .....................

a. Uji Normalitas Populasi ...................................................

b. Uji Homogenitas Variansi Populasi .................................

5. Hasil Pengujian Hipotesis .....................................................

6. Hasil Uji Komparasi Ganda ..................................................

B. Pembahasan ................................................................................

C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................

61

63

63

64

65

65

67

67

67

68

69

76

81

BAB V PENUTUP ......................................................................................

A. Simpulan ....................................................................................

B. Implikasi ....................................................................................

C. Saran ..........................................................................................

82

82

83

84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86

LAMPIRAN

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1.1. Persentase Daya Serap Pokok Bahasan Keliling Bangun Datar

Siswa SMP/MTs di Kabupaten Grobogan yang Diujikan pada

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010.............................

2

Tabel 1.2. Persentase Daya Serap Pokok Bahasan Luas dan Keliling

Bangun Datar Siswa SMP di Kabupaten Grobogan yang

Diujikan pada Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011…...

3

Tabel 2.1. Perhitungan Skor Perkembangan Individu ............................. 18

Tabel 2.2. Kriteria Penghargaan Kelompok STAD ............................... 18

Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ................ 21

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................. 37

Tabel 3.2. Desain Faktorial ANAVA Dua jalan dengan Sel tak Sama....... 38

Tabel 3.3. Sampel Penelitian pada Kelas Eksperimen dan Kontrol……… 40

Tabel 3.4. Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran ( P ) ................................. 44

Tabel 3.5. Rangkuman ANAVA Satu Jalan Sel tak Sama..... 51

Tabel 3.6. Data Amatan, Rerata dan Jumlah Kuadrat Deviasi .................. 54

Tabel 3.7. Rangkuman ANAVA Dua Jalan Sel Tak Sama ...................... 57

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal

Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika ........................

61

Tabel 4.2. Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika .............................

62

Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Populasi Terhadap Data

Kemampuan Awal Matematika Siswa ......................................

64

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi

Terhadap Data Kemampuan Awal Matematika Siswa ...........

64

Tabel 4.5. Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel Tak

Sama .........................................................................................

65

Tabel 4.6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada

Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran .......................

66

Tabel 4.7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Masing-Masing Kategori Gaya Kognitif .................................. 66

Tabel 4.8. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada

Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran dan Gaya

Kognitif .....................................................................................

66

Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Populasi Terhadap Data

Prestasi Belajar Matematika siswa ...........................................

67

Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi

Terhadap Data Prestasi Belajar Matematika Siswa ...............

68

Tabel 4.11. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak

Sama .........................................................................................

68

Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Baris pada

Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran.........................

70

Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Sel pada

Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran dan Gaya

Kognitif Siswa ..........................................................................

72

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar SMP/MTs di Kabupaten Grobogan .............................. 89

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

Satu (STAD Dilengkapi CD Media Pembelajaran) .................

93

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Kelas Eksperimen Dua (STAD) ........................

95

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol

(konvensional) ........................................................................

99

Lampiran 5 Instrumen Tes Gaya Kognitif Group Embedded Figures Test

(GEFT) dan Lembar Validasi Instrumen GEFT ....................

100

Lampiran 6 Kisi-kisi, Soal, dan Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Tes

Prestasi Belajar Matematika ...................................................

112

Lampiran 7 Lembar Validasi Instrumen Uji Coba Tes Prestasi Belajar

Matematika .............................................................................

119

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda dan

Realibilitas Butir Soal Instrumen Uji Coba Tes Prestasi

Belajar Matematika …………………………………….…..

122

Lampiran 9 Soal, dan Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Prestasi

Belajar Matematika ....................................................

125

Lampiran 10 Data Kemampuan Awal Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Satu, Kelas Eksperimen Dua dan Kelas Kontrol........................

130

Lampiran 11 Uji Normalitas Populasi Terhadap Data Kemampuan Awal

Matematika (Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan) ...........

133

Lampiran 12 Uji Homogenitas Variansi Populasi Terhadap Data

Kemampuan Awal Matematika (Uji Prasyarat untuk Uji

Keseimbangan) .........................................................................

140

Lampiran 13 Uji Keseimbangan Terhadap Data Kemampuan Awal

Matematika ...............................................................................

141

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Lampiran 14 Data Penelitian pada Kelas yang Dikenai Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD dilengkapi CD pembelajaran, STAD

dan Model Pembelajaran Konvensional .................................

142

Lampiran 15 Uji Normalitas Populasi Terhadap Data Prestasi Belajar

Matematika (Uji Prasyarat untuk Analisis Variansi Dua Jalan

dengan Sel Tak Sama) ...........................................................

143

Lampiran 16 Uji Homogenitas Variansi Populasi Terhadap Data Prestasi

Belajar Matematika (Uji Prasyarat untuk Analisis Variansi

Dua Jalan dengan Sel Tak Sama) ..........................................

155

Lampiran 17 Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Terhadap

Data Prestasi Belajar Matematika ..........................................

157

Lampiran 18 Uji Komparasi Ganda ............................................................. 160

Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 163

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

ST Muflikhatus Syukriyati. S8511041. Eksperimentasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dilengkapi

Media CD Pembelajaran Ditinjau dari Gaya Kognitif pada Siswa SMP/MTs

di Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012. Komisi Pembimbing I

Dr. Riyadi, M.Si. Pembimbing II. Drs. Gatut Iswahyudi, M.Si. Tesis.

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memiliki

prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran, model pembelajaran

tipe STAD atau model pembelajaran konvensional, (2) manakah yang memiliki

prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent atau field dependent, (3) pada masing-masing jenis model

pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik,

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent atau field dependent, (4)

pada masing-masing kategori gaya kognitif, manakah yang memiliki prestasi

belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran, model pembelajaran tipe STAD

atau model pembelajaran konvensional.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain

faktorial 3x2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP/MTs di

Kabupaten Grobogan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified

cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 306 siswa,

dengan rincian 104 siswa pada kelas eksperimen satu, 100 siswa pada kelas

eksperimen dua, dan 102 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah tes gaya kognitif (GEFT), dan tes prestasi

belajar matematika. Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas

populasi menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi

menggunakan metode Bartlett. Dengan α = 0,05, diperoleh simpulan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi

yang homogen. Uji keseimbangan terhadap data kemampuan awal matematika

menggunakan uji ANAVA satu jalan diperoleh simpulan bahwa kelas eksperimen

dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal matematika yang seimbang.

Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Hasil analisis data dengan ANAVA dua jalan sel tak sama menunjukan

bahwa (1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran, STAD dan model pembelajaran konvensional (Fa:12,9338 >

:3,0258), (2) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent (Fb:8,4349 >

:3,8726), dan (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya

kognitif terhadap prestasi belajar matematika siswa (Fc:3,6142 > :3,0258).

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh simpulan bahwa: (1)

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi

belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

maupun model pembelajaran konvensional, dan prestasi belajar matematika siswa

yang dikenai model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan model

pembelajaran konvensional, (2) prestasi belajar matematika siswa yang memiliki

gaya kognitif field independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, (3) pada siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran maupun model pembelajaran konvensional, prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field independent sama baiknya

dengan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

dependent. Pada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD,

prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field independent

lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki

gaya kognitif field dependent, (4) pada siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent maupun field dependent, prestasi belajar matematika siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran sama baiknya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional,

pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih

baik dibandingkan model pembelajaran konvensional, sedangkan pada siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar matematika siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD sama baiknya dengan prestasi

belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

Kata kunci: STAD, CD Pembelajaran, Gaya Kognitif, Prestasi Belajar

Matematika.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT

ST Muflikhatus Sukriyati. S8511041. Experimentation of Cooperative

Learning Model of Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Completed by Learning Media CD Viewed from Cognitive Style of Students

of Junior High School in Grobogan Regency Academic Year of 2011/2012. 1st

Advisor: Dr. Riyadi, M.Si. 2nd

Advisor: Drs. Gatut Iswahyudi, M.Si. A

Thesis. Master of Mathematics Education. Postgraduate Program of Sebelas

Maret University. Surakarta. 2012.

This research is intended to find out: (1) which students have better

mathematics achievement between them whom taught by using cooperative

learning model of STAD completed by learning media CD, STAD type only, and

conventional learning model, (2) which students have better mathematics

achievement between they who have field independent and field dependent

cognitive style, (3) in each type of learning model, which students have better

mathematics achievement between they who have field independent and field

dependent cognitive style, (4) in each cognitive style, which students have better

mathematics achievement between them whom taught using cooperative learning

model of STAD completed by learning media CD, STAD type only, and

conventional learning model.

This study is a quasi experimental research with 3x2 factorial design. The

population of this study is all students of junior high schools in Grobogan

Regency. The sampling model used in this study is stratified cluster random

technique. The total sample are 306 students consisting of 104 students of

experimental group one, 100 students of experimental group two, and 100

students of control group. The instruments used to collect the data were cognitive

style test (GEFT), and mathematics achievement test. The trial of test instruments

involve content validity, difficulty level, discrimination power, and reliability.

The pre-requisite test includes the normality test of population by using Lilliefors

model and the population homogenity varians test by using Bartlett model. Within

α = 0,05, it can be concluded that the samples came from the population with the

normal distribution and homogen varians. The balance test of the data of students

prior knowledge in mathematics by using ANAVA one-way came to an end with

the conclusion that two experimental groups and one control group have balance

prior knowledge in mathematics. The hypothesis testing used two-way analysis of

variance with unequal cell.

The result of data analysis using two-ways ANAVA test with different cells

shows that (1) there is difference of students’ mathematics achievement between

them whom taught by using cooperative learning model of STAD type completed

by learning media CD, cooperative learning model of STAD type only and

conventional learning model (Fa:12,9338 > :3,0258), (2) there is difference of

students’ mathematics achievement between they who have field independent and

field dependent (Fb:8,4349 > :3,8726), and (3) there is interaction between

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

learning model with cognitive style and students’ mathematics learning

achievement (Fc :3,6142 > :3,0258).

Based on the testing of hypothesis, it can be concluded that: (1) students

whom taught by cooperative learning model of STAD type completed by learning

media CD have better mathematics achievement than they taught by cooperative

learning model of STAD type only and conventional learning model. In addition,

students taught by cooperative learning model of STAD type only have better

mathematics achievement than they taught by conventional learning model. (2)

Students who have field independent have better mathematics achievement than

they who have field dependent. (3) Both students who have field independent and

field dependent have the same achievement in which they taught by using

cooperative learning model of STAD type completed by learning media CD and

conventional learning model. In contrast, students who have field independent

cognitive style have better mathematics achievement than they who have field

dependent in which they taught by using cooperative learning model of STAD

type only. (4) Students who have field independent and field dependent cognitive

style taught by using cooperative learning model of STAD type completed by

learning media CD have the same mathematics achievement than they whom

taught by using cooperative learning model of STAD type only. Yet, they have

better mathematics achievement than they taught by conventional learning model.

Students who have field independent cognitive style taught by using cooperative

learning model of STAD type have better mathematics achievement rather than

they taught by using conventional learning model. However, students who have

field dependent cognitive style taught by using cooperative learning model of

STAD type have the same achievement as students taught by using conventional

learning model.

Keywords: STAD, Learning Media CD, Cognitive Style, Mathematics Students’

Achievement.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks menuntut

penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat

menyeluruh maupun pada beberapa komponen tertentu. Pada umumnya,

gerakan-gerakan baru dalam pendidikan merupakan upaya peningkatan

mutu pendidikan yang hanya dalam beberapa komponen. Meskipun

demikian, suatu sistem penanganan satu atau beberapa komponen akan

mempengaruhi pula komponen lainnya. Beberapa dari gerakan-gerakan

baru lebih berpusat pada perbaikan dan peningkatan kualitas proses

pembelajaran, seperti cara guru mengajar dan cara siswa belajar. Oleh

karena itu, diperlukan suatu upaya pembelajaran yang optimal agar siswa

dapat memahami materi pembelajaran dengan baik dan benar. Berbagai

upaya telah dilakukan pemerintah untuk melakukan inovasi dalam dunia

pendidikan, misalnya dengan memperkenalkan berbagai model

pembelajaran inovatif. Pemerintah juga telah berupaya untuk melengkapi

sarana dan prasarana pembelajaran, misalnya dengan menyediakan buku-

buku gratis melalui program BSE (Buku Sekolah Elektronik).

Profesionalisme guru juga telah ditingkatkan, misalnya melalui pemberian

pelatihan tentang pembelajaran.

Berbagai usaha yang telah dilakukan pemerintah tampaknya belum

berhasil untuk meningkatkan kemampuan siswa, khususnya kemampuan

matematika. Menurut laporan TIMSS (Trends in International

Mathematics and Science Study) tahun 2007, suatu studi internasional

yang mengukur dan membandingkan kemampuan matematika siswa

antarnegara. Pada penguasaan matematika siswa grade 8 (setingkat SMP),

Negara Indonesia berada di peringkat ke-36 dari 48 negara. Skor yang

diperoleh siswa-siswa Indonesia adalah 397. Skor ini masih jauh di bawah

rerata skor internasional yaitu 500. Selain itu, bila dibandingkan dengan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tiga negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand, posisi

peringkat siswa Indonesia jauh tertinggal. Singapura berada pada peringkat

ke-3 dengan rerata skor 593, Malaysia berada pada peringkat ke-20

dengan rerata skor 474, dan Thailand berada pada peringkat ke-29 dengan

rerata skor 441 (http://nces.ed.gov/timss/results07_math07.asp.). Menurut

Programe for International Assessment (PISA) tahun 2003, rerata skor

siswa Indonesia usia 15 tahun mengenai literasi matematika

(mathematics literacy) adalah 360 dan berada pada peringkat ke-38 dari

39 negara yang berpartisipasi (http://www.nces.ed.gov/programs/

/index.asp). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

matematika pada kebanyakan sekolah di Indonesia masih rendah.

Pelaksanaan pembelajaran matematika yang masih belum optimal

diduga berdampak pada rendahnya prestasi belajar matematika siswa.

Masalah tersebut ditemukan pada siswa SMP/MTs yang berada di

Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data Ujian

Nasional SMP/MTs tahun pelajaran 2010/2011, persentase siswa yang

tidak lulus ujian nasional di Propinsi Jawa Tengah mencapai 19,724%,

yaitu 99727 siswa dari 505605 siswa yang mengikuti ujian nasional.

Jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional di Kabupaten Grobogan

adalah 1888 (9,092%) dari 20765 siswa yang mengikuti ujian nasional.

Jika melihat pada hasil analisis daya serap siswa SMP/MTs di

Kabupaten Grobogan menunjukkan pada pokok bahasan bangun datar

masih belum baik, yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Persentase Daya serap Pokok Bahasan Keliling Bangun Datar

Siswa SMP/MTs di Kabupaten Grobogan yang Diujikan pada

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010.

Sekolah Kemampuan yang Diuji Persentase Daya Serap

Kabupaten Propinsi Nasional

SMP Menentukan keliling gabungan

bangun datar 37,79 % 42,20 % 62,71 %

MTs Menentukan keliling gabungan

bangun datar 35,45 % 34,95 % 63,34 %

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tabel 1.2 Persentase Daya Serap Pokok Bahasan Luas dan Keliling

Bangun Datar Siswa SMP di Kabupaten Grobogan yang

Diujikan pada Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011.

Kemampuan yang Diuji Persentase Daya Serap

Kabupaten Propinsi Nasional

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan luas gabungan bangun datar 61,70 % 49,45 % 66,36 %

Menyelesaikan soal keliling gabungan 2

bangun datar dan penggunaan konsep

keliling dalam keseharian

69,49 % 61,22 % 72,36 %

Dalam proses pembelajaran, seorang guru memiliki peran penting

dalam menentukan kualitas. Oleh karena itu, seorang guru sebelum

mengajar harus merencanakan proses pembelajaran secara sistematis agar

tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Seorang guru

menginginkan setiap materi yang diajarkan, siswa dapat memahami materi

pelajaran. Hal tersebut tidak mudah karena siswa mempunyai keunikan

masing-masing serta latar belakang yang beragam. Guru diharapkan dapat

melakukan variasi model pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Trianto (2007) mengemukakan bahwa pembelajaran yang terjadi

sekarang ini, guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran

sehingga kurang memberikan akses bagi siswa untuk mengembangkan

kemampuan. Pada umumnya, masih banyak guru yang menggunakan

model pembelajaran konvensional, dengan segala aktivitas pembelajaran

masih berpusat pada guru. Proses pembelajaran cenderung berpusat pada

guru menjadikan siswa pasif. Berbeda dengan model pembelajaran

konvensional, yang cenderung berpusat pada guru (teacher centered

instruction), model pembelajaran kooperatif menempatkan siswa sebagai

subjek belajar, pembelajaran lebih berpusat pada siswa (student centered

learning). Pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa memberikan

perhatian besar pada aktivitas siswa, interaksi dan negosiasi makna, yang

mengarahkan siswa pada konstruksi pengetahuan.

Pembelajaran menggunakan diskusi kelompok sudah sering

dilakukan oleh guru, tetapi belum mendapatkan hasil yang optimal.

Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa merupakan bagian dari

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kerjasama kelompok yang terstruktur dengan baik untuk mencapai hasil

yang optimal, dapat melatih siswa mendengarkan dan merangkum

pendapat orang lain. Menurut Anita dalam Cooperative Learning (2005),

situasi dalam kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa

sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama

lain. Dalam interaksi ini, akan terbentuk suatu komunitas yang

memungkinkan siswa untuk memahami proses belajar dan memahami satu

sama lain. Melalui pembelajaran kooperatif, guru dapat mengelola kelas

dengan lebih efektif sehingga siswa dapat bekerjasama dalam kelompok

serta mengembangkan wawasannya.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dimungkinkan

mampu mengantisipasi kelemahan model pembelajaran konvensional

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD). STAD adalah pembelajaran kooperatif menggunakan

kelompok–kelompok kecil dengan jumlah tiap anggota kelompok 4–5

siswa secara heterogen. Pembelajaran STAD diawali dengan penyampaian

tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan

penghargaan kelompok (Trianto 2007:52). Dalam kegiatan pembelajaran

STAD, terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru

dengan siswa, maupun interaksi antara siswa dengan sumber belajar.

Adanya interaksi diharapkan siswa dapat membangun pengetahuan secara

aktif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat memotivasi siswa

sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan.

Guru diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang harus dikuasai, mampu menumbuhkan kreativitas

dan dapat mengembangkan sikap sosial diantara siswa. Pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan membuat siswa tidak merasa bosan serta

tertantang untuk belajar. Pada proses pembelajaran, guru bisa mengunakan

media pembelajaran. Media pembelajaran untuk membantu siswa

melakukan aktivitas belajar sehingga proses pembelajaran menjadi lebih

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

efisien dan efektif. Dengan demikian, pembelajaran akan berlangsung

menarik, mudah dipahami, dan lebih bermakna.

Media pembelajaran yang baik mencakup aspek penglihatan

(visual), pendengaran (auditif) dan gerak (motorik). Hal tersebut bertujuan

untuk memudahkan siswa dalam belajar. Semakin banyak indera dan

gerak anak yang terlibat dalam proses pembelajaran maka semakin mudah

anak belajar bermakna (Porter&Hernacki, 2002). CD (Compact Disc)

sebagai media pembelajaran dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan, mengembangkan proses berpikir

kognitif, ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni

(Rothlein&Meinbach, 1991). CD dapat mengakses berbagai macam data

dan fasilitas sehingga digunakan sebagai media pembelajaran untuk

memotivasi siswa dalam belajar. Namun demikian, guru SMP/MTs di

Kabupaten Grobogan belum memaksimalkan penggunaan media

pembelajaran yang menarik. Pada umumnya, proses pembelajaran

matematika hanya menggunakan papan tulis dan kapur/spidol saja,

walaupun guru sudah menggunakan berbagai kapur/spidol warna.

Perbedaan prestasi belajar matematika siswa dimungkinkan tidak

hanya dipengaruhi oleh model maupun media pembelajaran yang dipakai

guru dalam proses pembelajaran. Salah satu faktor yang juga penting

untuk diperhatikan guru adalah gaya kognitif. Setiap siswa mempunyai

perbedaan karakteristik gaya kognitif. Gaya kognitif berhubungan dengan

cara penerimaan dan pemprosesan informasi seseorang. Menurut Woolfolk

(1998), gaya kognitif merupakan cara seseorang dalam menerima dan

mengorganisasi informasi. Ada siswa yang terampil dalam menguraikan

hal yang kompleks dan ada siswa yang lebih tertarik terhadap mata

pelajaran sosial dibandingkan matematika. Gaya kognitif siswa secara

psikologis dibedakan menjadi gaya kognitif field-independent dan gaya

kognitif field-dependent. Hamzah B. Uno (2006) menjelaskan bahwa, gaya

kognitif bersifat given dan dapat berpengaruh pada prestasi belajar.

Perbedaan gaya kognitif siswa akan memberikan perbedaan dalam

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kemudahan memproses atau mengorganisasikan informasi yang diajarkan

guru. Dengan demikian guru perlu mempertimbangkan gaya kognitif

siswa dalam melaksanakan pembelajaran matematika.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilengkapi media CD

pembelajaran ditinjau dari gaya kognitif siswa pada pokok bahasan

segitiga dan segiempat. Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif

tipe STAD yang dilengkapi media CD pembelajaran karena pada

penerapannya yang dikemas dalam bentuk instruksi pembelajaran dengan

program power point. CD pembelajaran berisi serangkaian materi agar

siswa lebih memperhatikan dan mengingat materi pembelajaran. CD

pembelajaran menjadi pilihan karena pengorganisasian CD pembelajaran

yang baik akan membawa siswa melalui pengalaman belajar yang sesuai,

terorganisir dan membantu siswa dalam membentuk struktur matematika.

CD pembelajaran juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan

stimulus berpikir kreatif. Dengan mengetahui perbedaan karakteristik gaya

kognitif setiap siswa, diharapkan membantu para guru dalam membimbing

siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya terhadap matematika.

Dengan demikian, proses pembelajaran akan menjadi lebih variatif dan

inovatif dalam merekontruksi pengetahuan sehingga meningkatkan

aktivitas dan kreativitas siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, teridentifikasi masalah-

masalah penelitian sebagai berikut.

1. Guru matematika masih banyak yang menggunakan model

pembelajaran konvensional, dengan segala aktivitas pembelajaran

masih berpusat pada guru. Ada kemungkinan penyebab rendahnya

prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh model pembelajaran

yang diterapkan guru. Terkait dengan hal ini, dapat diteliti apakah jika

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

model pembelajaran matematika yang diterapkan oleh guru diubah,

maka prestasi belajar matematika siswa menjadi lebih baik.

2. Menurut pengamatan peneliti, guru-guru SMP/MTs di Kabupaten

Grobogan belum memaksimalkan penggunaan media pembelajaran

yang menarik dalam mengajar segitiga dan segiempat. Guru mengajar

hanya menggunakan papan tulis dan kapur/spidol saja, walaupun guru

sudah menggunakan berbagai kapur/spidol warna. Ada kemungkinan

rendahnya prestasi matematika siswa SMP/MTs di Kabupaten

Grobogan disebabkan karena guru tidak menggunakan media

pembelajaran yang menarik. Terkait dengan ini, dapat diteliti apakah

jika para guru menggunakan media pembelajaran yang menarik,

prestasi belajar matematika siswa menjadi lebih baik. Dalam konteks ini

dapat juga diteliti apakah eksperimentasi penggunaan berbagai jenis

media pembelajaran tergantung kepada karakteristik siswa.

3. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dimungkinkan tidak ha-

nya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang dipakai guru dalam

proses pembelajaran. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi

prestasi belajar matematika yang juga perlu mendapat perhatian dari

guru, diantaranya perbedaan gaya kognitif siswa. Terkait hal ini, dapat

diteliti apakah benar bahwa pada masing-masing kategori gaya kognitif

memberikan prestasi belajar matematika yang berbeda.

C. Pemilihan Masalah

Seluruh permasalahan di atas tidak mugkin diteliti pada waktu yang

sama. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipilih masalah penelitian yang

pertama dan ketiga, yaitu terkait dengan pemilihan model pembelajaran

dan gaya kognitif terhadap prestasi belajar matematika siswa.

D. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang dikaji dapat terfokus sesuai dengan tujuan

penelitian, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup sebagai berikut.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Ada tiga model pembelajaran yang dibandingkan dalam penelitian,

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran dengan program power point, model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, dan model pembelajaran konvensional.

2. Karakteristik siswa yang dipilih dalam penelitian ini adalah gaya

kognitif siswa. Gaya kognitif dibedakan dalam 2 kategori, yaitu gaya

kognitif field dependent dan field independent.

3. Pokok bahasan yang dipilih dalam penelitian ini adalah keliling dan

luas bangun segitiga dan segiempat.

4. Penelitian dilakukan pada siswa SMP/MTs di Kabupaten Grobogan

Propinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi, pemilihan, dan pembatasan masalah di

atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe STAD

atau model pembelajaran konvensional?

2. Manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa

yang memiliki gaya kognitif field independent atau field dependent?

3. Pada masing-masing jenis model pembelajaran, manakah yang

memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki

gaya kognitif field independent atau field dependent?

4. Pada masing-masing kategori gaya kognitif, manakah yang memiliki

prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran, model pembelajaran tipe STAD atau model

pembelajaran konvensional?

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

F. Tujuan Penelitian

Setelah dilakukan penelitian, diharapkan hasil penelitian dapat

bermanfaat sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui manakah yang memiliki prestasi belajar

matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran, model

pembelajaran kooperatif tipe STAD atau model pembelajaran

konvensional.

2. Untuk mengetahui manakah yang memiliki prestasi belajar

matematika lebih baik, siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent atau field dependent.

3. Untuk mengetahui pada masing-masing jenis model pembelajaran,

manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa

yang memiliki gaya kognitif field independent atau field dependent.

4. Untuk mengetahui pada masing-masing kategori gaya kognitif,

manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran, model pembelajaran tipe STAD atau model

pembelajaran konvensional.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak

diantaranya sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi

pembelajaran matematika yang berkaitan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran dan gaya

kognitif serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Manfaat praktis.

a. Bagi siswa.

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan siswa

tentang cara belajar matematika yang sesuai dengan kategori gaya

kognitifnya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mate-

matika.

b. Bagi guru.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif

untuk berimprovisasi menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dilengkapi dengan media CD pembelajaran dalam

proses pembelajaran matematika.

c. Bagi penelitian lain.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi

dalam melakukan penelitian sejenis dengan memperluas dan

memperdalam lingkup penelitian.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Hakikat Matematika

Erman Suherman (2001) menyatakan bahwa istilah

matematika berasal dari kata Latin mathematica yang diambil dari

kata Yunani, mathematike, yang berarti relating to learning

(berhubungan dengan pembelajaran). Kata tersebut mempunyai akar

kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge or

science). Kata mathematike berhubungan pula dengan sebuah kata

yang serupa yaitu mathanein yang mengandung arti belajar atau

berpikir. Secara etimologis (Elea Tinggih dalam Erman Suherman,

2001), perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang

diperoleh dengan bernalar”.

James (1976) dalam Erman Suherman (2001) menyatakan

bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan

yang lainnya dengan jumlah yang banyak, yang terbagi ke dalam tiga

bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Pendapat lain

dikemukakan oleh Jujun S. Suriasumantri (2007) bahwa matematika

adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari

pernyataan yang ingin disampaikan.

Berdsarkan definisi diatas, matematika merupakan ilmu

mengenai struktur dan hubungan-hubungannya, simbol-simbol ini

penting untuk membantu manipulasi aturan-aturan dengan operasi

yang ditetapkan, simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan

mampu memberikan kekurangan untuk membentuk suatu konsep

baru.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Belajar Matematika

Muijs dan Reynolds (2008) menyatakan bahwa belajar adalah

suatu proses pencarian makna. Siswa berusaha mengkonstruksi

makna belajarnya secara aktif. Hal ini menyiratkan bahwa setiap

siswa harus berperan aktif agar dapat belajar secara efektif sehingga

memperoleh pemahaman yang optimal terhadap suatu konsep.

Belajar menurut Paul Suparno dalam Arif Rohman (2009),

merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman

atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang telah dimilikinya,

sehingga pengertian yang telah dimiliki dapat berkembang. Yatim

Riyanto (2010) menyatakan belajar adalah suatu proses

mengkonstruksi pengetahuan dan memberi makna melalui

pengalaman nyata. Pengetahuan dikonstruksi oleh siswa sedikit demi

sedikit selama kurun waktu tertentu. Hasil pengkonstruksian tersebut

harus mampu diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak

secara seketika, artinya belajar membutuhkan adanya suatu proses.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, belajar adalah proses

menkontruksi pengetahuan pada diri siswa berdasarkan pengalaman

sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan. Dengan demikan,

belajar matematika dapat diartikan sebagai suatu proses

menkontruksi pengetahuan matematika pada diri siswa berdasarkan

pengalaman-pengalamannya yang berkenaan dengan matematika.

c. Prestasi Belajar Matematika

Kata prestasi berasal dari bahasa belanda “prestatie” yang

berarti usaha. Prestasi (achievement) ialah kapasitas seseorang, hasil

yang diperoleh seseorang setelah mengikuti latihan tertentu. Bloom

dalam Agus Suprijono (2010) menjelaskan bahwa prestasi belajar

seorang siswa mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Saifuddin Azwar (1999) menyatakan bahwa prestasi

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

belajar dapat dilihat dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai

rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan predikat keberhasilan,

dan semacamnya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, prestasi belajar

matematika merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa setelah

melakukan proses belajar matematika yang dinyatakan dalam bentuk

nilai tes yang diberikan guru matematika.

2. Model Pembelajaran

Joyce, Weil dan Calhoun (2000) berpendapat bahwa model

pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu pola yang digunakan untuk

membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya sebagai

pembelajar. Model pembelajaran adalah suatu cara yang dipilih untuk

menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan yang digunakan

untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya.

Muhibbin Syah (2005) mengemukakan bahwa, model pembelajaran

adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Agus Suprijono (2010) menyatakan bahwa model

pembelajaran merupakan suatu landasan praktik pembelajaran yang

dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan

implikasinya pada tingkat operasional di kelas.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, model pembelajaran

dapat diartikan sebagai pedoman dalam merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan langkah-langkah

pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

a. Model Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional seringkali masih dipakai di

sekolah-sekolah. KBBI (2001) menjelaskan bahwa pembelajaran

konvensional adalah tradisional, sedangkan tradisional sendiri

diartikan sebagai sikap atau cara berfikir dan bertindak yang selalu

berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

turun temurun. Dengan demikian, model pembelajaran konvensional

dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang masih

menggunakan cara yang biasa dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajaran.

Pada pembelajaran konvensional, guru memegang peranan

utama dalam menentukan isi dan urutan langkah-langkah yang akan

dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran

konvensional, proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan

pembelajaran bersifat otoriter (menguasai). Siswa kurang terlibat

aktif sehingga suasana pembelajaran di kelas membosankan.

Beberapa guru menyatakan bahwa mereka telah

melaksanakan pembelajaran kelompok tetapi masih konvensional.

Guru telah membagi para siswa dalam kelompok dan memberikan

tugas kelompok. Namun, guru masih mengeluh bahwa hasil kegiatan

pembelajaran kelompok tidak seperti yang mereka harapkan. Siswa

tidak memanfaatkan kegiatan pembelajaran dengan baik untuk

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka. Siswa

memboroskan waktu dengan bermain, bergurau dan sebagainya.

Siswa juga mengeluh tidak bisa bekerja sama dengan baik dalam

kelompok (Anita Lie, 2005).

Keunggulan model pembelajaran konvensional, yaitu.

a. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai

kesempatan yang sama untuk mendengarkan sehingga biaya

yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.

b. Materi pelajaran dapat diberikan secara lebih urut oleh guru.

Materi pelajaran yang diajarakan secara hierarki akan

memberikan fasilitas belajar pada siswa.

c. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting,

sehingga waktu dan energi dapat digunakan dengan baik.

d. Isi silabus dapat diselesaikan lebih mudah, karena guru tidak

harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu

pelajaran, tidak menghambat dilaksanakannya proses

pembelajaran (Purwoto, 2000).

Sedangkan kelemahan model pembelajaran konvensional

adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran berlangsung membosankan. Siswa menjadi pasif

dan tidak memiliki kesempatan untuk menemukan sendiri

konsep terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

b. Materi pelajaran yang diajarkan secara langsung tanpa

menemukan sendiri, dapat mengakibatkan siswa kurang mampu

menguasai materi yang diajarkan.

c. Pengetahuan yang diperoleh melalui model pembelajaran

konvensional lebih cepat terlupakan oleh siswa.

d. Model pembelajaran konvensional dengan ceramah

menyebabkan belajar siswa menjadi belajar menghafal sehingga

kurang adanya pemahaman terhadap materi pelajaran.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

Muhamad Nur (2005) mendefinisikan model pembelajaran

kooperatif sebagai model pembelajaran dengan siswa belajar dalam

kelompok kecil yang berbeda kemampuan, jenis kelamin, bahkan

latar belakangnya untuk membantu belajar satu sama lain sebagai

sebuah kelompok. Anita Lie (2005) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif sebagai sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan pada siswa dalam tugas terstruktur. Rusman (2010)

mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan

cara siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok secara

kolaboratif. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa belajar dan

bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan masalah,

menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Ratumanan menyatakan bahwa pada model pembelajan

kooperatif terjadi interaksi yang dapat memacu perkembangan

intelektual siswa (Trianto, 2007). Model pembelajaran kooperatif

tidak hanya unggul dalam memudahkan siswa memahami dan

menerapkan suatu konsep, namun juga mampu mengembangkan

kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan sikap percaya diri siswa.

Roger dan Johnson dalam Anita Lie (2005) mengemukakan

bahwa tidak semua kerja kelompok dianggap sebagai pembelajaran

kooperatif. Untuk mencapai hasil maksimal unsur-unsur yang harus

diterapkan dalam pembelajaran kooperatif yaitu.

1) Saling ketergantungan Positif.

Pada pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana

yang mendorong siswa agar saling membutuhkan. Hubungan

yang saling membutuhkan inilah yang disebut saling

ketergantungan positif.

2) Tanggung jawab perseorangan.

Pada pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa

bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik dalam

menyelasaikan suatu masalah dalam kelompoknya.

3) Interaksi Tatap Muka.

Kegiatan interaksi tatap muka akan mendorong siswa

saling bertatap muka sehingga mereka dapat berdialok dan

berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.

4) Komunikasi Antar Anggota.

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada

kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan dan

kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

5) Evaluasi Proses Kelompok.

Guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok

untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

agar selanjutnya dapat bekerja sama lebih efektif.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Rusman (2010) mengemukakan bahwa pada model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dibagi dalam kelompok

yang beranggotakan 4 atau 5 siswa dengan beragam kemampuan,

jenis kelamin dan suku. Isjoni (2010) menjelaskan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas

dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi

yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menekankan interaksi siswa dalam proses pembelajaran sehingga

menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam mengkonstruksi

pemahaman diri terhadap materi pelajaran melalui diskusi kelompok.

Terdapat empat inti dalam STAD yaitu penyajian materi,

belajar dalam kelompok, pemberian kuis, dan penghargaan.

1) Penyajian materi.

Guru menyajikan atau mempresentasikan materi

pelajaran. Setiap awal pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu

memulai dengan penyajian kelas. Penyajian tersebut mencakup

pembuktian pengembangan dan latihan terbimbing.

2) Belajar dalam kelompok.

Siswa belajar melalui kegiatan dalam kelompok

mereka dengan dilengkapi lembar kerja atau handout, untuk

memahami materi pelajaran. Selama belajar kelompok, tugas

kelompok adalah memahami materi tersebut.

3) Pemberian kuis.

Siswa mengerjakan kuis secara individu untuk

menunjukkan hasil yang diperoleh selama belajar dalam

kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan

kelompok. Perhitungan skor perkembangan individu menurut

Slavin (Trianto, 2007) dengan kriteria sebagai berikut.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel 2.1 Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Skor kuis Poin

perkembangan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 0 poin

10 poin sampai dengan satu poin di bawah skor awal 10 poin

Skor awal sampai dengan 10 poin di atas skor awal 20 poin

Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 poin

Nilai sempurna (tanpa memperhitungkan skor awal) 30 poin

Perhitungan skor kelompok dihitung dengan membuat

rata-rata skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok

dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Skor kelompok

dihitung berdasarkan poin peningkatan kelompok, pemberian

sertifikat, laporan berkala kelas, atau papan buletin sebagai

penghargaan skor tertinggi kelompok.

Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok STAD

Rata-Rata Poin Kelompok Penghargaan Kelompok

-

Kelompok Baik (Good Team)

Kelompok Hebat (Great Team)

Kelompok Super (Super Team)

(Trianto, 2007)

4) Penghargaan

Pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi

dan kelompok yang memperoleh skor tertinggi dalam kuis.

Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir pertemuan kegiatan

pembelajaran. Guru dapat memberikan penghargaan berupa

pujian, skor perkembangan atau barang. Langkah tersebut untuk

memberi motivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran.

Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

adalah cocok untuk diterapkan pada setiap mata pelajaran.

Pembelajaran STAD menuntut peran aktif setiap siswa dalam

berdiskusi untuk mengkonstruksi pemahamannya terhadap suatu

konsep. Slavin dalam Rusman (2010) menjelaskan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD memacu siswa agar saling

mendorong dan membantu satu sama lain anggota kelompok untuk

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mencapai tujuan pembelajaran. Selain keunggulan tersebut, model

pembelajaran kooperatif STAD juga memiliki kelemahan, yaitu

dalam pelaksanaan diskusi kelompok, siswa yang memiliki

kemampuan akademik tinggi lebih mendominasi kelompoknya. Hal

ini dapat terjadi karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe

STAD, kurang terdapat penekanan tanggung jawab kepada setiap

anggota kelompok untuk dapat menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya saat pelaksanaan diskusi.

d. CD Pembelajaran Sebagai Media Pembelajaran Matematika

Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media

pembelajaran apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Azhar

Arsyad, 2005). Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media

pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan

pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Sedangkan,

media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang

untuk menyalurkan pesan.

Berdasarkan pendapat diatas, media pembelajaran adalah alat

yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran untuk

merangsang siswa supaya terjadi proses belajar. Media pembelajaran

dapat diklasifikasikan sebagai media objek fisik (model, alat peraga);

media grafik atau visual (poster, CD Pembelajaran, kartu); media

proyeksi (film); media audio (radio, tape,); media audio visual (TV).

Penggunaan media pembelajaran akan memberikan hasil

yang efektif pada siswa. Oleh karena itu, pemilihan media

pembelajaran dalam proses pembelajaran harus didasarkan pada

karakteristik dan kontribusi yang spesifik. Oemar Hamalik (2008)

mengemukakan bahwa multimedia interaktif yang digunakan dalam

pembelajaran dengan karakteristik program yang sudah ditentukan

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dapat menciptakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan CD

pembelajaran. Menurut Santoso yang dikutip oleh Elang Krisnadi

(2004) mengemukakan bahwa siswa belajar dengan guru dilengkapi

media pembelajaran memiliki prestasi belajar matematika yang lebih

baik daripada siswa belajar dengan pembelajaran konvensional.

Elang Krisnadi (2004) mengemukakan bahwa dalam

pembelajaran dilengkapi CD pembelajaran dapat membantu tugas

guru dalam menyajikan materi pelajaran. Selain itu, CD

pembelajaran juga memiliki sejumlah potensi yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran.

Kelebihan penggunaan CD pembelajaran, antara lain: dapat diputar

berulang-ulang, tayangan dapat dipercepat atau diperlambat, tidak

memerlukan ruang khusus, pengoperasian alat relatif mudah. Selain

hal tersebut, kelemahan pemanfaatan CD, antara lain: harus

menggunakan listrik dan keping CD mudah rusak apabila perawatan

dan pengoperasian yang kurang baik.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran sebagai penekanan dan penguat untuk siswa dalam

memahami dan mengingat materi pelajaran.

e. Sintaks Tiga Model Pembelajaran

Sintaks model pembelajaran konvensional yaitu.

Tahap 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan siswa.

Tahap 2 Guru menyampaikan materi pelajaran.

Tahap 3 : Guru membimbing siswa untuk belajar dan memberi

kesempatan siswa untuk berlatih.

Tahap 4 : Guru menanggapi dan atau berusaha meluruskan

jawaban siswa serta memberikan umpan balik.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tahap 5 : Guru memberikan latihan mandiri pada siswa.

Sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu.

Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Langkah Kegiatan Guru

1) Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa.

Menyampaikan semua tujuan yang ingin

dicapai dalam pembelajaran dan memotivasi

siswa untuk belajar.\

2) Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok belajar.

Membagi siswa ke dalam kelompok belajar.

3) Menyajikan materi

pelajaran.

Menyajikan materi pada siswa kemudian

meminta siswa mengerjakan lembar kerja

dengan diskusi kelompok.

4) Membimbing kelompok

untuk belajar.

Guru memantau jalannya diskusi, memberikan

pengarahan dan bimbingan secukupnya pada

kelompok yang mengalami kesulitan.

5) Melakukan diskusi kelas.

Guru memanggil perwakilan dari masing-

masing kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas secara

bergantian. Langkah ini diakhiri dengan

mengarahkan siswa untuk memberikan

kesimpulan atau jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang didiskusikan.

6) Evaluasi.

Mengevaluasi pemahaman siswa tentang

materi yang telah didiskusikan dengan

memberikan tes kepada siswa secara

individual.

7) Memberikan penghargaan.

Guru memberikan penghargaan pada individu

maupun kelompok melalui skor penghargaan

berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil

belajar individual dari skor dasar ke skor tes

berikutnya (terkini).

Sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran yaitu.

Tahap 1 Guru memberikan informasi dan atau mendiskusikan

bersama siswa tentang tujuan pembelajaran dari

materi pelajaran yang akan didiskusikan.

Guru memberikan motivasi belajar pada siswa.

Tahap 2 Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok

belajar kemudian menyajikan materi pelajaran secara

garis besar dengan menggunakan CD pembelajaran.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

(Pada satu kelompok diharapkan semua anggota dapat

aktif dan kelompok dalam menyelesaikan tugas).

Tahap 3 : Guru membimbing kelompok untuk belajar dan

melakukan diskusi kelompok. Guru menginstruksikan

salah satu dari perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan jawaban kelompok di depan kelas.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya/menanggapi jawaban temannya.

Tahap 4 : Guru menanggapi dan berusaha meluruskan jawaban

siswa serta memberikan penekanan dan penguatan

dengan menggunakan CD pembelajaran secara

klasikal.

Tahap 5 : Pada tahap ini siswa diberikan kuis mandiri sebagai

evaluasi.

Tahap 6 : Hasil koreksi dikembalikan. Guru memberikan

penghargaan pada kelompok berdasarkan skor.

3. Gaya Kognitif

a. Pengertian Gaya Kognitif

Setiap siswa memiliki cara berbeda dalam memproses

pemahamannya berkenaan dengan apa yang dilihat, diingat, dan

dipikirkannya. Hamzah B. Uno (2006) menyatakan bahwa gaya

kognitif merupakan cara siswa yang khas dalam belajar, baik yang

berkaitan dengan cara penerimaan dan pengolahan informasi, sikap

terhadap informasi maupun kebiasaan yang berhubungan dengan

lingkungan belajar. Menurut Slameto (2003), perbedaan antar

individu yang menetap dalam cara menyusun dan mengolah

informasi serta pengalaman-pengalaman ini dikenal sebagai gaya

kognitif. Zhang dan Sternberg (2006) dalam Seifert dan Sutton

(2009) mendefinisikan bahwa:

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

There is evidence that individuals, including students, do

differ in how they habitually think. These differences are

more specific than learning styles or preferences, and

psychologists sometimes call them cognitive styles, meaning

typical ways of perceiving and remembering information, and

typical ways of solving problems and making decisions.

Berdasarkan definisi tersebut, setiap siswa mempunyai

perbedaan dalam cara kebiasaan berpikir yang disebut gaya kognitif.

Gaya kognitif berkaitan dengan cara siswa menerima dan mengingat

informasi, memecahkan masalah serta membuat suatu keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, gaya kognitif

merupakan suatu cara yang dilakukan siswa untuk mempersepsikan

dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh dari sekitar

(berkaitan dengan cara menerima, mengingat, memahami,

memikirkan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan).

b. Penggolongan Gaya Kognitif

Penggolongan gaya kognitif yang berkaitan dengan proses

pembelajaran, menurut Nasution (2008) adalah sebagai berikut.

1) Field dependent – field independent.

Siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent

sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan bergantung pada

riwayat pendidikan di masa lalu. Sebaliknya, siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent kurang dipengaruhi

oleh lingkungan dan riwayat pendidikan di masa lalu.

2) Impulsif – reflektif.

Siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif cenderung

mengambil keputusan dengan cepat tanpa memikirkannya

secara mendalam. Sedangkan, siswa yang memiliki gaya

kognitif reflektif cenderung mempertimbangkan segala

alternatif sebelum mengambil keputusan dalam situasi yang

tidak mempunyai penyelesaian yang mudah.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Preseptif/reseptif – sistematis/intuitif.

Siswa yang memiliki gaya kognitif preseptif/reseptif

cenderung mencoba mengadakan organisasi dalam sejumlah

informasi yang diterimanya, menyaring informasi, dan

memperhatikan hubungan-hubungan diantaranya. Sedangkan

siswa yang memiliki gaya kognitif sistematis/intuitif cenderung

lebih memperhatikan detail atau perincian informasi dan tidak

berusaha untuk membulatkan atau mempertalikan informasi

yang satu dengan yang lain.

Berdasarkan tiga macam penggolongan gaya kognitif

tersebut, penggolongan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

gaya kognitif field dependent – field independent. Alasan pemilihan

ini dikarenakan gaya kognitif field dependent – field independent

mencerminkan cara analisis dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Slameto (2003) menjelaskan perbedaan Gaya kognitif field

dependent dan field independent sebagai berikut.

1) Siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dapat

menerima informasi lebih secara global dan mengalami kesulitan

dalam memisahkan diri dari keadaan sekitar dan cenderung

mengenal dirinya sebagai bagian dari kelompok. Dalam orientasi

sosial, siswa cenderung lebih perseptif dan peka.

2) Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent cenderung

menyatakan suatu gambaran lepas dari latar belakang gambaran

tersebut, serta mampu membedakan objek-objek dari konteks

sekitarnya dengan lebih mudah. Siswa memandang keadaan

sekelilingnya lebih secara analitis dan mampu dengan mudah

menghadapi tugas-tugas yang memerlukan pembedaan-

pembedaan dan analisis.

Karakter siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent

pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Memiliki ingatan lebih baik untuk masalah sosial.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Lebih mudah memahami materi pembelajaran yang mengandung

muatan sosial.

3) Memiliki struktur, tujuan, dan penguatan yang didefinisikan

secara jelas.

4) Lebih terpengaruh kritik.

5) Memiliki kesulitan besar untuk mempelajari materi terstruktur.

6) Cenderung menerima organisasi yang diberikan dan tidak mampu

untuk mengorganisasi kembali.

7) Mungkin memerlukan instruksi yang lebih jelas mengenai

bagaimana memecahkan masalah.

Karakter pembelajaran pada diri siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent adalah sebagai berikut.

1) Mungkin perlu bantuan memfokuskan perhatian pada materi

dengan muatan sosial.

2) Mungkin perlu diajarkan bagaimana konteks untuk memahami

informasi sosial.

3) Cenderung memiliki tujuan diri yang terdefinisikan dan

penguatan.

4) Tidak terpengaruh kritik.

5) Dapat mengembangkan strukturnya sendiri pada situasi tak

terstruktur.

6) Biasanya lebih mampu memecahkan masalah tanpa instruksi

dan bimbingan eksplisit.

c. Cara Mengukur Gaya Kognitif Field Dependent dan Field

Independent

Untuk mengukur gaya kognitif field dependent dan field

independent, Witkin (1950) dalam Srivastava (1997:13)

mengungkapkan bahwa terdapat beberapa instrumen yang telah

dikembangkan untuk mengukur gaya kognitif field dependent dan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

field indepedent seorang individu. Beberapa instrumen tersebut

adalah sebagai berikut.

1) The Rod and Frame Test (RFT).

Instrumen RFT dikembangkan oleh Witkin dan Asch

(Srivastava, 1997:13). Dalam tes ini, gaya kognitif seorang

individu diukur dengan memintanya untuk menyesuaikan rod

(tangkai) pada frame (bingkai). Subyek dikondisikan di dalam

sebuah ruangan gelap yang dilengkapi dengan tangkai dan

bingkai yang bercahaya. Jika subyek menyesuaikan tangkai

yang tegak lurus dengan bingkai, maka subyek cenderung

dipengaruhi oleh isyarat internal dan dikatakan memiliki gaya

kognitif field independent. Sebaliknya, jika subyek

menyesuaikan tangkai yang sejajar dengan bingkai, maka

subyek cenderung dipengaruhi oleh isyarat eksternal dan

dikatakan memiliki gaya kognitif field dependent.

2) The Rotating Room Test (RRT).

Srivastava (1997:15) menyatakan bahwa pada

mulanya instrumen ini dikembangkan oleh Witkin (1949)

kemudian dikembangkan ulang oleh Wolf (1965). Prosedur

pelaksanaan tes ini hampir sama dengan prosedur pelaksanaan

RFT, hanya saja RRT ini dilakukan pada ruangan yang

berputar. Jika subyek dapat berdiri tegak dan tidak terpengaruh

terhadap ruangan tes yang berputar, maka subyek tersebut

memiliki gaya kognitif field independent. Sebaliknya, jika

subyek terpengaruh terhadap perputaran ruangan, maka subyek

tersebut memiliki gaya kognitif field dependent.

3) The Embedded Figures Test (EFT).

Tes ini pertama kali diciptakan oleh Witkin pada

tahun 1971. Menurut Srivastava (1997:16), instrumen tes ini

menggunakan figure (gambar) untuk mengukur gaya kognitif

field dependent dan field independent. Pada tes ini, subyek

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

diminta untuk menemukan gambar sederhana yang terdapat

pada gambar yang kompleks. Dalam EFT terdapat 24 gambar

kompleks dan 8 gambar sederhana. Jika subyek dapat

menemukan gambar sederhana dalam gambar kompleks

tersebut dengan cepat dan tepat, maka subyek tersebut

memiliki gaya kognitif field independent. Sebaliknya, jika

subyek sulit menemukan gambar sederhana tersebut, maka

subyek tersebut memiliki gaya kognitif field dependent.

Menurut usia peserta tes, EFT dibagi menjadi dua yakni

Children’s Embedded Figures Test (CEFT) dan Group

Embedded Figures Test (GEFT).

a) Children’s Embedded Figures Test (CEFT).

CEFT ini diberikan kepada peserta tes yang

berusia di bawah 10 tahun. Tes ini terdiri dari gambar-

gambar yang sudah sangat dikenal oleh anak-anak dan

beberapa karikatur digunakan sebagai gambar kompleks.

Gambar kompleks ini terbuat dari kayu lapis atau tripleks

dan diwarnai serta dalam bentuk teka-teki atau puzzle.

Menurut Srivastava (1997: 15), dalam CEFT ini, terdapat

enam materi tes, yakni simple forms, discrimination series,

demonstration series, practice series, test series, dan

additional supplies.

b) Group Embedded Figures Test (GEFT).

Tes ini dikembangkan oleh Oltman, Raskin dan

Witkin (1971). GEFT terdiri dari 25 gambar kompleks

yang dibagi ke dalam tiga tahap dengan waktu pengerjaan

maksimal 15 menit. Tahap pertama merupakan tahap

practice atau latihan, sedangkan tahap kedua dan ketiga

merupakan tahap ujian dan penilaian yang masing-masing

terdiri dari 9 gambar kompleks.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c) The Figures Drawing Test (FDT).

Tes ini dikembangkan oleh Witkin dengan

mengadopsi tes yang dikembangkan oleh Machover

(1949). Pada tes ini, seseorang diminta untuk

menggambarkan orang lain yang berlawanan jenis kelamin

dengannya. Hasil akhir tes ini memiliki lima skala nilai.

d) Hidden Figures Test (HFT).

Tes ini dikembangkan oleh Witkin (1962). Tes ini

hampir sama dengan EFT karena menggunakan gambar-

gambar untuk mengukur gaya kognitif field dependent dan

field independent.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk

mengukur gaya kognitif field dependent dan field independent adalah

Group Embedded Figures Test (GEFT) karena subjek penelitian

adalah siswa kelas VII SMP/MTs yang memiliki usia di atas 10

tahun. GEFT merupakan instrumen baku yang telah reliabel dengan

koefesien reliabilitas sebesar 0,82. Penskoran terhadap hasil

pengerjaan subjek juga lebih objektif. Ketentuan penilaiannya adalah

untuk setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi

skor 0 sehingga skor yang diperoleh berkisar antara 0 sampai 18.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan terkait dengan penelitian ini adalah.

1. Hasil penelitian Barbara Means (2010) menguji praktek penerapan

teknologi yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Wawancara

dan pengamatan dilakukan dengan staf di sekolah oleh guru yang

menggunakan perangkat lunak untuk membantu siswa agar mencapai

nilai diatas rata. Temuan menyoroti pentingnya praktek sekolah di

bidang kolaborasi guru menggunakan perangkat lunak dengan

manajemen kelas. Kesesuaian dengan penelitian ini adalah

menggunakan perangkat lunak sebagai media pembelajaran.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Hasil penelitian Balfaqih (2003) menunjukkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa dibandingkan penerapan model pembelajaran

konvensional. Kesesuaian dengan penelitian ini adalah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Hasil penelitian Adesoji dan Ibraheem (2009) menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

Kesesuaian dengan penelitian ini adalah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Hasil penelitian oleh Zakaria, Chin, dan Daud (2010) ini menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memberikan pengaruh positif terhadap proses pembelajaran sehingga

mampu meningkatkan sikap siswa terhadap matematika dan berdampak

pada peningkatan peroleh prestasi belajar matematika oleh siswa.

Kesesuaian dengan penelitian ini adalah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

5. Hasil penelitian M. Adelina Guisande, dkk (2007) yang menunjukkan

bahwa pada materi yang membutuhkan daya ingat yang tinggi dan

memiliki soal dengan tingkat kesulitan yang kompleks, prestasi belajar

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent lebih baik

dibandingkan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya kognitif field

dependent. Kesesuaian dengan penelitian ini adalah menggunakan gaya

kognitif sebagai tinjauan penelitian.

Letak perbedaan yang mendasar dengan penelitian tersebut adalah

ukuran populasi, subyek, variabel yang diukur, pokok bahasan, dan

waktu penelitian.

Selain penelitian yang telah dilakukan di luar negeri tersebut,

berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan di dalam negeri.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1. Hasil penelitian Hendriyadi (2011) menunjukkan bahwa prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe

STAD lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang

dikenai model pembelajaran konvensional.

Kesesuaian dengan penelitian ini adalah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Perbedaannya adalah tinjauan

penelitian, subjek dan lokasi penelitian.

2. Hasil penelitian oleh Moertiningsih E.P.U (2011) menunjukkan bahwa

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent memiliki prestasi

belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki

gaya kognitif field dependent.

Persamaan dengan penelitian ini adalah menggunakan gaya

kognitif sebagai tinjauan penelitian. Perbedaannya adalah penerapan

model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, pokok

bahasan dan subjek penelitian.

3. Hasil penelitian Mahardi Saputro (2011) menunjukkan bahwa siswa

yang memiliki gaya kognitif field independent telah mampu

memecahkan masalah matematika menggunakan langkah-langkah

Polya secara tepat, sedangkan siswa yang memiliki gaya kognitif field

dependent belum mampu memecahkan masalah matematika dengan

menggunakan langkah-langkah Polya.

Persamaan dengen penelitian ini adalah menggunakan tentang gaya

kognitif sebagai tinjauan penelitian. Perbedaannya adalah kemampuan

yang diukur, yaitu kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

dengan menggunakan langkah-langkah Polya, pokok bahasan, subjek

dan lokasi penelitian .

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan penalaran untuk dapat sampai pada

pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Kerangka berpikir berguna untuk mewadahi teori yang seolah-olah

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

terlepas untuk menjadi satu rangkaian yang utuh untuk menentukan

jawaban sementara. Kerangka berpikir yang dimaksud dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Kaitan Model Pembelajaran dan Prestasi Belajar Siswa.

Prestasi belajar matematika siswa merupakan suatu hasil yang

dicapai siswa setelah melakukan proses belajar matematika yang

dinyatakan dalam bentuk nilai tes yang diberikan guru matematika.

Salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar matematika adalah

model pembelajaran. Pada model pembelajaran konvensional masih

banyak didominasi guru sehingga menjadikan kreativitas dan

kemandirian siswa kurang berkembang. Siswa yang kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran dan hanya mengorganisir sendiri apa yang

diperoleh tanpa mengkomunikasikannya dengan siswa lain. Oleh

karena itu, siswa agar dapat memahami materi dengan baik diperlukan

penerapan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

dalam berdiskusi. Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang

diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Proses belajar bagi siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih bermakna dibandingkan siswa yang dikenai

model pembelajaran konvensional. Dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, setiap siswa dituntut berperan aktif dalam

melaksanakan diskusi kelompok. Dalam diskusi siswa dapat

mengkomunikasikan kesulitan yang dialami dengan anggota kelompok

lain. Dalam penerapan model pembelajaran konvensional, proses

pembelajaran hanya terpusat pada guru dan berlangsung monoton.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media

CD pembelajaran dimungkinkan lebih mampu mengubah komponen

kognisi, afeksi, dan konasi yang dimiliki oleh siswa sebagai unsur

penting dalam memperoleh prestasi belajar matematika. Proses

pembelajaran STAD yang dilengkapi media CD pembelajaran lebih

mampu memberikan penekanan dan penguatan yang lebih bermakna,

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

serta dapat menarik siswa untuk lebih mengingat dan memahami

materi pelajaran.

Berdasarkan data hasil penelitian yang relevan, pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki prestasi

belajar yang lebih baik dibanding dengan model pembelajaran

konvensional. Demikian pula diharapkan bahwa, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dilengkapi media CD pembelajaran mungkin akan

meningkatkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun

model pembelajaran konvensional.

2. Kaitan Gaya Kognitif dan Prestasi Belajar Siswa.

Hamnzah B. Uno (2006) menjelaskan bahwa gaya kognitif

dapat berpengaruh pada prestasi belajar. Siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent lebih tertarik untuk mengamati pemrosesan

informasinya. Siswa ini dapat menerima secara terpisah-pisah bagian-

bagian dari suatu pola dan dapat menganalisa suatu pola berdasarkan

bagian-bagiannya. Siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent umumnya lebih mudah dalam menghadapi tugas-tugas

yang memerlukan kemampuan analisis. Siswa ini memiliki

kemampuan analisis yang baik sehingga cenderung lebih refleksif

terhadap kemungkinan-kemungkinan klasifikasi pilihan yang

diberikan, dan cenderung membuat kesalahan yang lebih sedikit dalam

membaca dan berpikir induktif.

Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent

cenderung lebih fleksibel dibandingkan siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent. Secara kognitif, siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent akan mengalami kesulitan dalam menganalisis

masalah yang dihadapi dan mengubah strategi pemecahan masalah

yang selama ini telah digunakan atau menemukan strategi baru dalam

memecahkan masalah yang dihadapi.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan data hasil penelitian yang relevan menunjukan

bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif field independent memiliki

prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent.

3. Kaitan Model Pembelajaran dan Prestasi Belajar Siswa pada

Masing-Masing Gaya Kognitif.

Gaya kognitif field independent dan field dependent memiliki

perbedaan karakteristik yang kontras. Perbedaan tersebut terkait

dengan cara yang dilakukan oleh siswa untuk mempersepsikan dan

mengorganisasikan informasi yang diperoleh dari sekitar (berkaitan

dengan cara menerima dan mengingat informasi, memecahkan

masalah, serta membuat suatu kesimpulan). Dalam menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan segitiga dan segiempat

membutuhan kemampuan analisis yang memadai.

Kemampuan analisis matematika kurang dimiliki oleh siswa

dengan gaya kognitif field dependent. Siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent cenderung lebih mudah memahami materi

pelajaran dengan mengandung muatan sosial. Sebaliknya, siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent cenderung membutuhkan

bimbingan yang lebih mendalam untuk dapat memahami materi

pelajaran dengan mengandung muatan sosial, namun siswa ini

cenderung memiliki kemampuan analisis matematika yang lebih baik

dibandingkan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

Elang Krisnadi (2004) mengemukakan bahwa proses

pembelajaran dilengkapi CD pembelajaran dapat membantu tugas guru

dalam menyajikan materi pelajaran. Pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran

lebih memberikan penguatan dan penekanan pada daya ingat siswa

serta mampu mengakomodasi setiap perbedaan karakteristik siswa

dibandingkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

maupun konvensional.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Berdasarkan uraian diatas, pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran

prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent sama baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa

yang memiliki gaya kognitif field dependent. Pada siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model

pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent lebih baik dibandingkan

prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

dependent.

4. Kaitan Gaya Kognitif dan Prestasi Belajar Siswa pada Masing-

masing Model Pembelajaran.

Model pembelajaran dan gaya kognitif memiliki pengaruh

dalam prestasi belajar siswa. Penerapan suatu model pembelajaran

tertentu tidak selalu efektif pada setiap situasi karena adanya

perbedaan gaya kognitif siswa. Siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent memiliki kemampuan yang baik dalam

mempersepsikan dan mengorganisasi kembali informasi yang telah

diterimanya sehingga mampu memecahkan permasalah dengan baik.

Slavin dalam Rusman (2010) memaparkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memacu siswa agar saling

mendorong dan membantu untuk memahami materi pelajaran. Setiap

siswa memiliki tanggung jawab individu untuk saling mendorong,

membantu dan memecahkan masalah sehingga tujuan pembelajaran

tercapai. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran lebih memberikan penguatan dan

penekanan pada daya ingat siswa serta mampu mengakomodasi

setiap perbedaan karakteristik siswa. Elang Krisnadi (2004)

mengemukakan bahwa siswa belajar dengan guru dilengkapi media

pembelajaran memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik

daripada siswa belajar dengan pembelajaran konvensional.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Slameto (2003) menjelaskan bahwa siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent memandang keadaan sekelilingnya lebih

secara analitis dan mampu dengan mudah menghadapi tugas-tugas

yang memerlukan pembedaan-pembedaan dan analisis. Siswa dengan

gaya kognitif field independent memiliki kemampuan yang lebih baik

dalam menerima, memproses, dan memunculkan kembali pengetahuan

dibandingkan siswa dengan gaya kognitif field dependent. Siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent, cenderung hanya menerima

konstruksi suatu konsep yang diberikan, mengalami kesulitan untuk

mengkonstruksi sendiri konsep tersebut. Dalam menyelesaikan

masalah, siswa tersebut cenderung memerlukan instruksi yang lebih

jelas bagaimana memecahkan masalah. Siswa tersebut cenderung

mengalami kesulitan untuk merubah strategi pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian diatas, siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent, prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

keduanya lebih baik dibanding model pembelajaran konvensional.

Sedangkan, pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent,

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran sama

baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan keduanya lebih baik

dibandingkan model pembelajaran konvensional.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.

1. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model pembelajaran

konvensional dan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan

model pembelajaran konvensional.

2. Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika

siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

3. Pada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran, prestasi belajar matematika

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent sama baiknya

dengan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent. Pada siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun konvensional, prestasi

belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

4. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, prestasi

belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik

dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan keduanya lebih baik

dibanding model pembelajaran konvensional. Pada siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran sama baiknya dengan prestasi

belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan keduanya lebih baik dibandingkan model

pembelajaran konvensional.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP/MTs Kabupaten Grobogan.

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap. Selanjutnya,

pelaksanaan penelitian terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Keterangan Rencaan Waktu Pelaksanan (2012)

Feb Mar April Mei Juni

Tahap persiapan

1. Menentukan populasi

2. Menentukan sampel dan membagi

sampel menjadi kelas kontrol dan

kelas eksperimen

3. Menyusun kisi-kisi serta butir

instumen

4. Uji coba instrumen

Tahap pelaksanaan

1. Pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran ditinjau

dari gaya kognitif

2. Tes prestasi belajar

Tahap akhir

Penyusunan laporan

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu karena

kontrol dilakukan tidak pada semua variabel yang relevan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Budiyono (2003:82) bahwa, tujuan penelitian

eksperimental semu untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang

sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

semua variabel yang relevan. Penelitian ini menggunakan desain faktorial

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3 x 2 dengan teknik analisis variansi (ANAVA). Desain yang digunakan

digambarkan berikut:

Tabel 3.2 Desain Faktorial ANAVA Dua Jalan dengan Sel tak Sama

Gaya kognitif

Model pembelajaran

Field Independent

(b1)

Field Dependent

(b2)

STAD dilengkapi media CD pembelajaran

(a1)

a1b1 a1b2

STAD

(a2)

a2b1 a2b2

Konvensional

(a3) a3b1 a3b2

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Budiyono (2009:121) mengemukakan bahwa keseluruhan

pengamatan yang ingin diteliti, berhingga atau tak berhingga,

membentuk apa yang disebut populasi (universum). Sugiyono

(2008:80) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian, populasi

merupakan seluruh objek individu dengan karakteristik tertentu yang

hendak diteliti.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP/MTs di

Kabupaten Grobogan. Daftar SMP/MTs dapat dilihat dilLampiran 1.

2. Sampel

Budiyono (2009:121) menyatakan bahwa sebagian populasi yang

diamati disebut sampel atau contoh. Sugiyono (2008) menjelaskan

bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Dengan demikian, sampel dapat diartikan

sebagai bagian dari objek individu yang hendak diteliti dengan

karakteristik tertentu yang mewakili populasi. Oleh karena

keterbatasan tenaga, waktu, dan dana sehingga tidak memungkinkan

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

bagi peneliti untuk meneliti populasi, maka peneliti hanya meneliti

sampel yang diambil dari populasi penelitian.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk menentukan sampel penelitian, peneliti melakukan

sampling. Budiyono (2009:121) mengemukakan bahwa sampling

merupakan suatu proses pengambilan sampel. Dalam setiap penelitian,

sampling yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh

sampel penelitian yang representatif terhadap populasi. Sugiyono

(2008:81) mengatakan bahwa teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Dengan meneliti sampel yang representatif, hasil

penelitian diharapkan mampu digunakan untuk menggeneralisasi

populasi. Dalam penelitian ini, sampling dilakukan dengan

menggunakan teknik stratified cluster random sampling.

Ada tiga kelompok sekolah yang digunakan pada penelitian ini

adalah sekolah kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Unit-unit

populasi ini disebut cluster. Dalam hal ini SMP/MTs yang ada di

kabupaten Grobogan merupakan cluster. Pada setiap kelompok

sekolah dipilih satu sekolah secara acak sebagai sampel penelitian.

Pengelompokkan ini didasarkan pada ketentuan sebagai berikut.

a. Jika nilai <

maka sekolah tersebut dikategorikan rendah.

b. Jika

nilai

maka sekolah dikategorikan

sedang.

c. Jika nilai >

maka sekolah tersebut dikategorikan tinggi.

Dengan X adalah rata-rata nilai mata pelajaran matematika ujian

nasional pada tahun pelajaran 2010/2011 seluruh SMP/MTs dalam

populasi, dan s adalah standar deviasi. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 1.

Dari tiga kelompok tersebut, diambil secara acak masing-masing

satu sekolah sedemikian sehingga diperoleh kelompok tinggi,

kelompok sedang, dan kelompok rendah. Selanjutnya, dari masing-

masing sekolah yang terpilih, diambil secara acak masing-masing tiga

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

kelas. Dari tiga kelas yang diperoleh, satu kelas digunakan sebagai

kelas eksperimen satu yakni kelas yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi CD pembelajaran, kelas eksperimen

dua yakni kelas yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dan kelas kontrol yakni kelas yang dikenai model pembelajaran

konvensional. Hasil perolehan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian pada Kelas Eksperimen dan Kontrol.

MTs YATPI

VII B kelas eksperimen satu

VII A kelas eksperimen dua

VII C kelas kontrol

SMP Negri Karangrayung I

VII G kelas eksperimen satu

VII I kelas eksperimen dua

VII F kelas kontrol

SMP Negri 5 Purwadadi

VII F kelas eksperimen satu

VII H kelas eksperimen dua

VII G kelas kontrol

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Budiyono (2003:29), variabel terikat diartikan sebagai

variabel yang keadaanya tergantung kepada variabel bebas. Definisi

operasional, indikator, skala pengukuran, simbol, dan kategori masing-

masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Variabel Bebas

a. Model Pembelajaran (A)

1) Definisi operasional : model pembelajaran adalah pedoman

dalam merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran dikelas dengan langkah-langkah pembelajaran

untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

2) Indikator : sintaks dari masing-masing model pembelajaran.

3) Skala pengukuran : nominal.

4) Simbol : ai ; i = 1,2,3

dengan a1= model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a2 = model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

a3 = model pembelajaran konvensional.

b. Gaya Kognitif (B)

1) Definisi operasional : gaya kognitif merupakan suatu cara

yang dilakukan siswa untuk mempersepsikan dan

mengorganisasikan informasi yang diperoleh dari sekitar

(berkaitan dengan cara menerima, mengingat, memahami,

memikirkan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan).

2) Indikator : skor tes gaya kognitif.

3) Skala pengukuran : Skala interval yang diubah menjadi

skala ordinal dengan klasifikasi sebagai berikut.

a.) Field independent dengan skor 10.

b.) Field dependent dengan skor 10.

4) Simbol : bj ; j = 1, 2

dengan b1 = gaya kognitif field independent

b2 = gaya kognitif field dependent

2. Variabel Terikat

Prestasi Belajar Matematika

a. Definisi operasional: prestasi belajar matematika adalah suatu hasil

yang dicapai oleh siswa setelah melakukan proses belajar

matematika yang dinyatakan dalam bentuk nilai tes yang diberikan

guru matematika.

b. Indikator : nilai tes prestasi belajar matematika pada pokok

bahasan segitiga dan segiempat.

c. Skala pengukuran : skala interval.

d. Simbol: X

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengukur variabel diperlukan instrumen yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data. Metode yang digunakan untuk

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

mengumpulkan data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu metode

dokumentasi dan metode tes yang dijelaskan sebagai berikut.

1. Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2003), “Metode dokumenta i adalah

cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen

yang telah ada”. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh daftar nama siswa dan data nilai ujian semester

gasal tahun pelajaran 2011/2012.

2. Metode Tes

Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan

sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek

penelitian (Budiyono, 2003:54). Metode tes pada penelitian ini untuk

memperoleh data prestasi belajar dan gaya kognitif siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menjelaskan semua alat pengumpulan data

yang digunakan, proses pengumpulan data, dan teknik penentuan kualitas

instrument. Terkait dengan hal tersebut, instrument penelitian sebelum

digunakan untuk mengambil data terlebih dahulu harus diujicobakan pada

siswa di luar kelas penelitian, dengan maksud untuk mengetahui

instrument tes yang akan dipakai.

1. Tes Prestasi Belajar Matematika

Tes prestasi belajar matematika digunakan untuk memperoleh

data prestasi belajar matematika siswa kelas VII semester genap tahun

pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan segitiga dan segiempat

setelah dikenai perlakuan. Data yang diperoleh melalui tes prestasi

belajar matematika ini dianalisis dan digunakan untuk melakukan uji

hipotesis penelitian.

a. Menelaah Validitas Isi Instrumen Tes

Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah uji

validitas isi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

isi adalah: membuat kisi-kisi butir tes, menyusun soal-soal butir

tes, kemudian menelaah butir tes. Budiyono (2003:59) menyatakan

bahwa, “Untuk menilai apakah uatu in trumen mempunyai

validitas yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui

expert judgement (penilaian yang dilakukan oleh para pakar)”.

Langkah berikutnya validator menilai masing-masing butir tes yang

telah disusun relevan dengan kisi- kisi yang ditentukan. Langkah-

langkah memvalidasi isi butir soal menurut Budiyono (2003 : 59)

adalah, penilai menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh

pengembang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi

telah mewakili isi (substansi) yang akan diukur.

Kriteria penelaahan dalam validitas isi meliputi :

1) Butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal

2) Materi pada butir soal dapat dipahami oleh siswa

3) Kalimat soal dapat dipahami oleh siswa

4) Kalimat soal tidak menimbulkan penafsiran ganda

5) Butir tes bukan termasuk kategori soal mudah atau sukar

Setelah instrumen tes prestasi belajar matematika

dinyatakan valid oleh validator, instrumen tes tersebut kemudian

diujicobakan kepada siswa di luar sampel tetapi masih termasuk

dalam populasi penelitian. Hasil uji coba instrumen tes ini

dianalisis untuk mengetahui indeks kesukaran dan daya pembeda

butir soal, serta koefesien reliabilitas instrumen tes.

b. Tingkat Kesukaran

Budiyono (2011:30) mengemukakan bahwa tingkat

kesukaran butir soal menyatakan proporsi banyaknya peserta yang

menjawab benar butir soal tersebut terhadap seluruh peserta tes.

Indeks tingkat kesukaran butir soal dirumuskan sebagai berikut:

P = N

B

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dengan P adalah indeks tingkat kesukaran butir soal. B adalah

banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal tersebut. N

adalah banyak seluruh peserta tes.

( Budiyono, 2011: 30)

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran ( P )

Besarnya P Kategori

0 P < 0,30

0,30 0,70

0,70

Soal yang sukar

Soal yang sedang

Soal yang mudah

Nilai P yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,30 P

0,70 berarti yang digunakan adalah butir-butir soal yang

memiliki kriteria sedang dan membuang butir-butir soal dengan

kategori terlalu mudah dan terlalu sukar.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir

soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi

dan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Budiyono

(2003:65), semua butir dari suatu instrumen harus mengukur hal

yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula.

Kecenderungan inilah yang disebut dengan indeks daya pembeda

Perhitungan indeks daya pembeda suatu butir soal dalam

penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk dari

Karl Pearson. Budiyono (2003:65) menyatakan bahwa rumus

korelasi momen produk Karl Pearson adalah sebagai berikut:

2222xy

YYnXXn

YXXYnr

dengan rxy adalah indeks daya pembeda untuk butir soal, n adalah

banyaknya peserta tes, X adalah skor untuk butir soal ke-i dan Y

adalah skor total.

Menurut Budiyono (2011) biasanya, suatu soal dikatakan

mempunyai daya beda yang baik jika rxy 0,3. Berdasarkan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pendapat tersebut, indeks daya pembeda (rxy) yang dipakai dalam

penelitian ini adalah indeks daya pembeda lebih dari atau sama

dengan 0,3 (rxy ≥ 0,3).

d. Reliabilitas

Budiyono (2003:63) menyatakan bahwa suatu instrumen

disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen

tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan

pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-

orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada

waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

Dengan mempertimbangkan keekonomisan dan kepraktisan,

pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi koefesien

reliabilitas instrumen tes dalam penelitian ini adalah pendekatan

satu kali tes. Peneliti hanya melakukan pengukuran terhadap

sekelompok peserta tes satu kali saja. Perhitungan koefesien

reliabilitas instrumen tes ini dilakukan terhadap butir-butir soal

yang telah valid jika ditinjau dari validitas isi dan tergolong baik

jika ditinjau dari tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal.

Penentuan koefesien reliabilitas instrumen tes menggunakan

teknik Kuder-Richardson (KR 20) karena instrumen tes yang

digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda. Rumus

KR 20 dalam Budiyono (2003:69) dirumuskan sebagai berikut.

2

2

111

t

iit

s

qps

n

nr

dengan,

r11 : koefisien reliabilitas instrumen tes,

n : banyaknya butir tes,

pi : proporsi banyaknya peserta menjawab benar pada butir

soal ke-i,

qi : 1 – pi

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2

ts : variansi total.

Menurut Budiyono (2003:72), suatu instrumen tes dikatakan

baik apabila memiliki koefisien reliabilitas lebih dari 0,70.

Berdasarkan pendapat tersebut, koefisien reliabilitas yang dipakai

dalam penelitian ini adalah koefisien reliabilitas lebih dari 0,70.

2. Tes Gaya Kognitif

Dalam penelitian ini, gaya kognitif siswa diukur dengan

menggunakan instrumen standar untuk tes gaya kognitif, yakni Group

Embedded Figures Test (GEFT). Instrumen GEFT pertama kali

disusun oleh Witkin pada tahun 1971 dengan koefesien reliabilitas

sebesar 0,82. Instrumen GEFT telah banyak digunakan oleh peneliti

sebelumnya, termasuk oleh peneliti di Indonesia. Oleh karena itu,

instrumen GEFT ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa,

termasuk dalam bahasa Indonesia.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan GEFT yang telah

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan telah digunakan oleh

peneliti lain, yakni Mahardi Saputro (2011) dan Moertiningsih E.P.U.

(2011). GEFT ini terdiri dari 3 tahap dengan total waktu pengerjaan

selama 15 menit. Tahap pertama terdiri dari 7 butir soal, tahap kedua

dan ketiga masing-masing terdiri dari 9 butir soal. Untuk tahap

pertama, siswa diberikan waktu mengerjakan GEFT maksimal 3

menit. Pada tahap kedua dan ketiga, siswa diberikan waktu maksimal

untuk mengerjakan GEFT masing-masing 6 menit.

Tahap pertama dimaksudkan sebagai latihan dan tidak dinilai,

sedangkan tahap kedua dan ketiga merupakan tahap penilaian.

Ketentuaan penilaiannya, yakni untuk setiap nomor yang dijawab

benar diberi skor 1 dan yang dijawab salah diberi skor 0. Jika siswa

yang tidak dapat menyelesaikan gambar pada GEFT sesuai waktu

yang ditentukan pada masing-masing tahapan, maka gambar tersebut

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dianggap salah dan diberi skor 0. Dengan demikian, rentang nilai

GEFT yang diperoleh siswa adalah antara 0 sampai 18.

Ketentuan penggolongan tersebut yaitu jika siswa memperoleh

nilai kurang dari 10, maka siswa memiliki gaya kognitif field

dependent. Jika siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 10,

maka siswa memiliki gaya kognitif field independent. Ketentuan

penggolongan ini juga telah digunakan oleh Brenner (1997) dalam

penelitianny berjudul “An Analysis of Students’ Cognitive Style in

Asyncronous Distance Education Course”. Yunos, Ahmad, dan Madar

(2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Field Dependence-

Independence Students and Animation Graphics Courseware Based

Instruction”.

Instrumen GEFT ini merupakan instrumen baku yang

digunakan untuk mengukur gaya kognitif. Oleh karena itu, peneliti

tidak melakukan uji coba instrumen GEFT. Peneliti hanya

menentukan validator untuk melakukan validasi terhadap instrumen

GEFT ini. Validasi yang dilakukan hanya menelaah aspek bahasa saja,

dengan kriteria sebagai berikut.

a. Rumusan soal tes menggunakan bahasa yang sederhana,

komunikatif, dan mudah dipahami.

b. Rumusan soal tes menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

Meskipun GEFT yang digunakan dalam penelitian ini diambil

dari instrumen yang telah menggunakan bahasa Indonesia, tujuan

validasi diarahkan pada pemahaman siswa SMP/MTs terhadap bahasa

yang digunakan dalam GEFT. Hal ini dilakukan untuk menghindari

adanya kesalahpahaman siswa SMP/MTS dalam mengerjakan GEFT.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama. Selain analisis variansi dua jalan, digunakan pula

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

tiga jenis analisa data yang lain yaitu: uji anava satu jalan, uji Lilliefors

dan uji Bartlett. Uji Lilliefors dan uji Bartlett digunakan untuk menguji

persyaratan analisis yaitu normalitas dan homogenitas. Uji anava satu

jalan digunakan untuk menguji keseimbangan.

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel

yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

Lilliefors. Syarat uji Liliefors adalah apabila datanya tidak dalam

distribusi frekuensi data bergolong. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan uji Lilliefors menggunakan prosedur

sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2) Tingkat signifikan = 0,05

3) Statistik uji )()( ii zSzFMaksL

dengan,

F(zi) = P(Z zi); Z N (0,1)

zi = skor standar untuk Xi atau ,s

XXz i

i

s = standar deviasi

S(zi) = proporsi cacah Z zi terhadap seluruh zi

4) Daerah kritis

DK = ;nL | L L

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika Lobs DK.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi tersebut

dalam keadaan homogen atau tidak, dengan kata lain mempunyai

varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan

menggunakan uji Bartlett dengan prosedur sebagai berikut.

1) Hipotesis

H0 : 2 2 21 2 k...

H1 :

atau

atau…..

2) Tingkat signifikan = 0,05

3) Statistik uji

,

dengan:

k = banyaknya populasi

f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k = k

jj 1

f

fj = derajat kebebasan untuk 2j js n 1 , j = 1,2,, k

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

nj = ukuran sampel ke-j

);11

()1(3

11

ffkc

j

2

2

2 )1()(

;

jj

j

j

jj

j

j

snn

XXSS

f

SSRKG

4) Daerah kritis

DK = 2 2 2;k 1|

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika 2 obs DK.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk menguji keseimbangan

kemampuan awal matematika siswa sebelum pemberian perlakuan

pada kelas eksperimen satu, kelas eksperimen dua dan kelas

kontrol. Dalam penelitian ini, uji keseimbangan menggunakan

analisis variansi satu jalan sel tak sama, adalah sebagai berikut.

a. Model

Xij = + j + ij

Keterangan :

Xij = data amatan ke-i pada perlakuan ke-j,

` = rerata dari seluruh data amatan,

j = efek perlakuan ke-j pada variabel terikat,

ij = deviasi data Xij terhadap rerata populasi yang berdistribusi

normal dengan rerata 0,

j = 1, 2, 3; dengan 1 = kelas eksperimen satu,

2 = kelas eksperimen dua,

3 = kelas kontrol.

i = 1, 2, …, nj ; nj = banyaknya data amatan pada setiap sel.

b. Hipotesis

H0 : j = 0, untuk setiap j = 1, 2, 3.

H1 : paling sedikit ada satu j yang tidak nol.

c. Komputasi

Jumlah kuadrat total (JKT) sebagai berikut.

N

GXJKT

ji

ij

2

,

2

N

G

n

TJKA

j j

j22

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat adalah:

dkA = k-1

dkG = N-k

dkT = N-1

Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-

masing diperoleh rerata kuadrat berikut:

dkA

JKARKA

dkG

JKGRKG

d. Statistik uji

Statistik uji analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama

adalah: RKG

RKAF yang merupakan nilai dari variabel random

berdistribusi F dengan derajat kebebasan k-1 dan N-k.

e. Daerah kritis

Dari nilai F diatas, daerah kritiknya adalah sebagai berikut

}{ ,1; kNkFFFDK

f. Keputusan uji

Ho ditolak jika Fobs DK

g. Rangkuman analisis uji

Tabel 3.5 Rangkuman ANAVA Satu Jalan sel Tak Sama Sumber JK dk RK Fobs

F

Perlakuan JKA k-1 RKA

RKG

RKA

F*

Galat JKG N-k RKG - -

Total JKT N-1 - - -

F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel.

(Budiyono, 2009:195-198)

3. Uji Hipotesis.

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan satu

variabel terikat. Variabel bebas tersebut adalah model

pembelajaran dan gaya kognitif. Variabel terikat adalah prestasi

belajar. Oleh karena itu, menurut Budiyono (2009), untuk

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

menguji signifikansi efek 2 variabel bebas terhadap satu variabel

terikat dapat digunakan analisis variansi dua jalan. Analisis

variansi dua jalan yang digunakan adalah analisis variansi dua

jalan dengan sel tak sama karena jumlah siswa untuk setiap

tingkat gaya kognitif yang dimiliki berbeda dan jumlah siswa

dalam tiap-tiap kelompok eksperimen juga berbeda sehingga

jumlah data untuk setiap sel dimungkinkan berbeda. Menurut

Budiyono (2009), prosedur untuk analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama adalah sebagai berikut.

a. Tujuan dan Persyaratan Analisis

Tujuan dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama untuk menguji signifikansi efek dua variabel bebas,

yaitu model pembelajaran dan gaya kognitif, terhadap satu

variabel terikat, yaitu prestasi belajar siswa. Uji prasyarat

untuk analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah

uji normalitas dan uji homogenitas. Prosedur uji normalitas

dan homogenitas sama dengan uji prasayarat untuk analisis

variansi satu jalan.

b. Model

Xijk = + i + j + ()ij + ijk

Keterangan :

Xijk = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j,

` = rerata dari seluruh data amatan,

i = efek baris ke-i pada variabel terikatnya,

j = efek kolom ke-j pada variabel terikat,

ijk = deviasi data Xijk terhadap rerata populasi ij yang

berdistribusi normal dengan rerata 0,

()ij = interaksi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel

terikat,

i = 1, 2, 3; dengan 1 = pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran,

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2 = pembelajaran kooperatif tipe STAD,

3 = pembelajaran konvensional,

j = 1, 2 ; dengan 1 = gaya kognitif field independent,

2 = gaya kognitif field dependent,

k = 1, 2, …, nij ; nij = banyak data amatan pada setiap sel ij.

(Budiyono, 2003:207-208)

c. Hipotesis

Misalnya baris menyatakan variabel (faktor A) yang

mempunyai nilai a1, a2 dan a3 dan kolom menyatakan variabel

(faktor B) menyatakan variabel gaya kognitif (B) yang

mempunyai nilai b1 dan b2. Ada tiga pasang hipotesis yang

dapat diuji dengan analisis variansi dua jalan ini, yaitu.

1) H0A : i = 0, untuk setiap i = 1, 2, 3.

(tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap

variabel terikat).

H1A : paling sedikit ada satu i yang tidak nol.

(ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel

terikat).

2) H0B : j = 0, untuk setiap j = 1, 2.

(tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap

variabel terikat).

H1B: paling sedikit ada satu j yang tidak nol.

(ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel

terikat).

3) H0AB: ()ij = 0 untuk untuk setiap i = 1,2,3 dan j = 1, 2.

(tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap

variabel terikat).

H1AB : paling sedikit ada satu ()ij yang tidak nol.

(ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel

terikat).

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d. Komputasi

1) Notasi Data

Tabel 3.6 Data Amatan, Rerata dan Jumlah Kuadrat Deviasi

Model Pembelajaran

Gaya Kognitif

Field independent (b1)

Field dependent

(b2)

STAD dilengkapi

media CD

pembelajaran

a1

n11

11X

11X

2

11X

11C

11SS

n12

12X

12X

2

12X

12C

12SS

STAD a2

n21

21X

21X

2

21X

21C

21SS

n22

22X

22X

2

22X

22C

22SS

konvensional a3

n31

31X

31X

2

31X

31C

31SS

n32

32X

32X

2

32X

32C

32SS

ijijij

ij

ij

ij CXSSn

XCDengan

2

2

;)(

Pada análisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini

didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut:

nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

= banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij

hn = rerata harmonik frekuensi seluruh sel =

j,i ijn

1

pq

N = j,i

ijn = banyaknya seluruh data amatan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2

k

ijkX

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB = rerata pada sel ij

Untuk jumlah rerata, didefinisikan sebagai berikut.

j

iji ABA = jumlah rerata pada baris ke-i

i

ijj ABB = jumlah rerata pada kolom ke-j

j,i

ijABG = jumlah rerata semua sel

Didefinisikan besaran-besaran sebagai berikut:

(1) pq

G 2

; (2) j,i

ijSS ; (3) i

i

q

A2

(4). j

j

p

B 2

; (5)j,i

2

ijAB

Berdasarkan besaran-besaran tersebut diperoleh jumlah

kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah

kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG) dan

jumlah kuadrat total (JKT) sebagai berikut.

JKA = hn {(3) – (1)}

JKB = hn {(4) – (1)}

JKAB = hn {(1) + (5) – (3) – (4)}

JKG = (2)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah

kuadrat itu sebagai berikut:

dkA = p – 1 dkG = N – pq

dkB = q – 1 dkT = N – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1)

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan

masing-masing diperoleh rerata kuadrat sebagai berikut:

dkA

JKARKA ;

dkB

JKBRKB

dkAB

JKABRKAB ;

dkG

JKGRKG

2) Statistik Uji

Statistik uji variansi dua jalan dengan sel tak sama ialah:

a) untuk H0A adalah RKG

RKAFa yang merupakan nilai

dari variabel random yang berdistribusi F dengan

derajat kebebasan p –1 dan N – pq,

b) Untuk H0B adalah RKG

RKBFb yang merupakan nilai

dari variabel random yang berdistribusi F dengan

derajat kebebasan q-1 dan N-pq,

c) Untuk H0AB adalah RKG

RKABFab yang merupakan nilai

dari variabel random yang berdistribusi F dengan

derajat kebebasan (p – 1)(q – 1) dan N-pq.

3) Daerah Kritis

Untuk masing-masing nilai F, daerah kritisnya adalah:

a) daerah kritis untuk Fa adalah pqN,1p;FF|FDK

,

b) daerah kritis untuk Fb adalah }{ ,1; pqNqFFFDK ,

c) daerah kritis untuk Fab adalah

pqN,1q1p;FF|FDK

.

4) Keputusan uji

Ho ditolak jika Fobs DK

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

5) Rangkuman Analisis Uji

Tabel 3.7 Rangkuman ANAVA Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK Fobs Fα

Baris (A) JKA p-1 RKA Fa F*

Kolom (B) JKB q-1 RKB Fb F*

Interaksi (AB) JKAB (p-1)(q-1) RKAB Fab F*

Galat (G) JKG N-pq RKG - -

Total JKT N-1 - - -

F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel.

(Budiyono, 2009:211-231).

4. Uji Komparasi Ganda

Uji komparasi ganda dilakukan apabila hasil analisis

variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Dalam

penelitian ini, uji lanjut menggunakan metode Scheffe’. Ala an

digunakan metode Scheffe’ karena metode ini mampu

menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikan yang sedikit.

Langkah-langkah uji komparasi ganda dengan

menggunakan metode Scheffe’ adalah sebagai berikut.

a. Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rerata.

b. Merumuskan hipotesis nol yang sesuai dengan uji komparasi.

c. Menentukan taraf ignifikan i (α = 0,05).

d. Mencari nilai statistik uji F dengan rumus sebagai berikut.

1) Komparasi Rerata Antar Baris

Hipotesis nol yang yang diuji pada komparasi antar

baris adalah:

Ho :

H1 :

Uji Scheffe’ untuk kompara i ganda antar bari adalah:

)11

(

)(

..

2..

..

ji

ji

ji

nnRKG

XXF

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dengan :

Fi.-j. = nilai Fobs pada pebandingan baris ke-i dan baris ke-j

.iX = rerata pada baris ke- i

.jX = rerata pada baris ke-j

RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan

analisis variansi

.in = ukuran sampel pada baris ke-i

.jn = ukuran sampel pada baris ke-j

Daerah kritik ini adalah: })1({ ,1; pqNpFpFFDK

2) Komparasi Rerata Antar Kolom

Dalam penelitian ini, gaya kognitif hanya mempunyai

dua kategori (field independent dan field dependent). Jika

Ho ditolak maka tidak perlu dilakukan uji komparasi antar

kolom. Kalaupun dilakukan komparasi ganda antar rerata

gaya kognitif, dipastikan bahwa hipotesis nolnya juga akan

ditolak. Dengan demikian, untuk mengetahui gaya kognitif

yang memberikan prestasikan lebih baik dengan melihat

rerata marginal dari masing-masing kategori gaya kognitif.

3) Komparasi Rerata Antar Sel Pada Baris yang Sama

Hipotesis nol yang yang diuji pada komparasi ganda

antar sel pada baris yang sama adalah:

Ho :

H1 :

Uji Scheffe’ untuk komparasi rerata antar sel pada

baris yang sama adalah:

)11

(

)( 2

ikij

ikij

ikij

nnRKG

XXF

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dengan daerah kritik : })1({ ,1; pqNpqFpqFFDK

4) Komparasi Rerata Antar Sel Pada Kolom yang Sama

Hipotesis nol yang yang diuji pada komparasi ganda

antar sel pada kolom yang sama adalah:

Ho :

H1 :

Uji Scheffe’ untuk kompara i rerata antar el pada

kolom yang sama adalah:

dengan:

Fij-kj = nilai Fobs pada pembandingan nilai rerata pada

sel ij dan rerata pada sel kj

ijX = rerata pada sel ij

kjX = rerata pada sel kj

RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari

perhitungan analisis variansi

ijn = ukuran sel ij

kjn = ukuran sel kj

Daerah kritik ini adalah: })1({ ,1; pqNpqFpqFFDK

e. Menentukan keputusan uji untuk komparasi ganda.

f. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada.

(Budiyono, 2009:215-217)

)11

(

)( 2

kjij

kjij

kjij

nnRKG

XXF

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sesuai dengan pelaksanaan penelitian, berikut diuraikan hasil penelitian

dengan urutan sebagai berikut.

1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen ini dilakukan di kelas VII MTs Al Hidayah

Karangrayung dengan jumlah subjek sebanyak 76 siswa. Instrumen dalam

penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika dan tes gaya kognitif. Hasil

uji coba untuk instrumen tes adalah sebagai berikut.

a. Instrumen Tes Gaya Kognitif

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen Group

Embedded Figure Test (GEFT) untuk mengukur gaya kognitif field

independent dan field dependent. Instrumen GEFT ini merupakan instrumen

baku yang telah dikembangkan oleh Witkin (1971) dengan koefesien

reliabilitas sebesar 0,82.

Instrumen GEFT merupakan instrumen baku, sehingga peneliti tidak

melakukan uji coba terhadap instrumen ini. Namun demikian, untuk

menghindari adanya kesalahpahaman siswa SMP/MTs terhadap bahasa

yang digunakan dalam instrumen GEFT, dilakukan validasi yang menelaah

aspek bahasa. Penelahaan ini dilakukan dengan menggunakan lembar check

list (√) oleh Sukandar, S.Pd., guru matematika SMP Negeri 1

Karangrayung, Yuli Susanto, S.Pd., guru matematika SMP Negeri 5

Purwadadi, Siti Mufarochah, S.Pd., guru matematika MTs YATPI Godong.

Hasil lembar check list (√) penelaahan aspek bahasa instrumen GEFT dapat

dilihat pada Lampiran 5. Kriteria penelaahan dalam aspek bahasa telah

terpenuhi sehingga instrumen GEFT ditetapkan sebagai instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur gaya kognitif siswa

SMP/MTs. Instrumen GEFT selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b. Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

Instrumen tes prestasi belajar matematika yang disusun oleh peneliti

berbentuk pilihan ganda dan terdiri dari 30 butir soal dengan empat pilihan

jawaban yaitu a, b, c, dan d. Instrumen tes prestasi belajar matematika yang

diujicobakan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan pada tahap uji coba

instrumen tes, dipaparkan hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar

matematika sebagai berikut.

1) Penelaahan Validitas Isi

Kriteria penelaahan validitas isi instrumen tes prestasi belajar

matematika ini meliputi aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Penelahaan

ini dilakukan dengan menggunakan lembar check list (√) oleh Venissa

Dian Mawarsari, M.Pd, dosen matematika Universitas Muhamadiyah

Semarang, Sukandar, S.Pd., guru matematika SMP N 1 Karangrayung,

Yuli Susanto, S.Pd., guru matematika SMP N 5 Purwadadi.

Hasil lembar check list (√) penelaahan validitas isi instrumen tes

prestasi belajar matematika ini dapat dilihat pada Lampiran 7. Kriteria

penelaahan validitas isi telah terpenuhi, sehingga instrumen tes prestasi

belajar matematika ini valid ditinjau dari validitas isi.

2) Tingkat Kesukaran

Berikut disajikan rangkuman hasil perhitungan tingkat kesukaran

butir soal instrumen tes prestasi belajar matematika.

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal

Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika Indeks Kesukaran Interpretasi Butir Soal Simpulan

0,00 ≤ P < 0,30 sukar 15 dibuang

0,30 ≤ P ≤ 0,70 sedang

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30

dipakai

0,70 < P ≤ 1,00 mudah 22 dibuang

Ditinjau dari tingkat kesukaran, butir soal yang digunakan untuk

mengumpulkan data prestasi belajar matematika siswa adalah butir soal

yang memiliki tingkat kesukaran sedang, yakni memiliki indeks

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

kesukaran lebih dari atau sama dengan 0,3 dan kurang dari atau sama

dengan 0,7 (0,30 ≤ P ≤ 0,70). Hasil perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 8.

3) Daya Pembeda

Berikut disajikan rangkuman hasil perhitungan daya pembeda butir

soal instrumen tes kemampuan awal matematika.

Tabel 4.2. Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika Indeks Daya

Pembeda Interpretasi Butir Soal Simpulan

rxy < 0,3 jelek 2, 5, 22 dibuang

rxy ≥ 0,3 baik

1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

dipakai

Ditinjau dari daya pembeda, butir soal yang digunakan untuk

mengumpulkan data prestasi belajar matematika siswa adalah butir soal

yang memiliki daya pembeda baik, yakni dengan indeks daya pembeda

lebih dari atau sama dengan 0,3 (rxy ≥ 0,3). Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran dan daya

pembeda butir soal tes prestasi belajar matematika, dari 30 butir soal

yang diujicobakan, terdapat 26 butir soal yang tergolong baik, ditinjau

dari tingkat kesukaran dan daya pembeda, yakni butir soal nomor 1, 3, 4,

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

29 dan 30. Untuk mempermudahkan perhitungan nilai prestasi belajar

matematika siswa, dari 26 butir soal tersebut hanya dipilih 25 butir soal

saja. Untuk keperluan tersebut, butir soal nomor 8 tidak digunakan untuk

mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Selain alasan untuk

mempermudah perhitungan nilai prestasi belajar matematika, tidak

digunakannya butir soal nomor 8 ini karena butir soal ini memiliki indeks

kesukaran yang mendekati indeks kesukaran butir soal yang tergolong

mudah, yakni sebesar 0,6974 dan indikator soal nomor 8 sudah terdapat

pada butir soal yang lain.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

4) Reliabilitas

Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan untuk

mengumpulkan data prestasi belajar matematika siswa adalah instrumen

tes yang memiliki koefisien reliabilitas lebih dari 0,70 (r11 > 0,70).

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap instrumen tes yang terdiri dari

butir-butir soal yang telah tergolong baik, ditinjau dari tingkat kesukaran

dan daya pembeda, diperoleh koefesien reliabilitas sebesar 0,8523.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Oleh karena

instrumen tes ini memiliki koefesien reliabilitas (r11) sebesar 0,8523 lebih

dari 0,70 maka instrumen tes prestasi belajar matematika ini ditetapkan

sebagai instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data prestasi

belajar matematika siswa.

Dengan demikian, dari 30 butir soal yang diujicobakan, hanya 25

butir soal yang digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar

matematika. Instrumen tes prestasi belajar matematika pokok bahasan

segitiga dan segiempat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

2. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal

Data kemampuan awal matematika siswa diperoleh dari hasil tes

semester gasal mata pelajaran matematika. Data kemampuan awal matematika

siswa dapat dilihat pada Lampiran 10.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

pada kelas eksperiman satu, kelas eksperimen dua maupun kelas kontrol

masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Oleh karena itu, uji normalitas populasi ini dilakukan sebanyak tiga kali,

yakni masing-masing terhadap data kemampuan awal matematika siswa

pada kelas eksperimen satu, kelas eksperimen dua dan kelas kontrol.

Dengan taraf signifikansi 0,05, rangkuman hasil uji normalitas

populasi menggunakan metode Lilliefors disajikan dalam tabel berikut.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Populasi Terhadap Data

Kemampuan Awal Matematika Siswa Kelas n Lobs L0,05;n Keputusan Uji Simpulan

Eksperimen Satu 104 0,0825 0,0869 H0 tidak ditolak Normal

Eksperimen Dua 100 0,0795 0,0886 H0 tidak ditolak Normal

Kontrol 102 0,0763 0,0877 H0 tidak ditolak Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas populasi terhadap data kemampuan

awal matematika siswa, sampel pada kelas eksperimen satu, kelas

eksperimen dua dan kelas kontrol mempunyai nilai Lobs kurang dari nilai

L0,05;n sehingga Lobs bukan anggota daerah kritik. Hal ini berarti pada taraf

signifikansi 0,05, keputusan uji normalitas populasi untuk setiap sampel

adalah H0 tidak ditolak.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa sampel pada kelas

eksperimen satu, kelas eksperimen dua maupun kelas kontrol masing-

masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji

normalitas populasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

b. Uji Homogenitas Variansi Populasi

Uji homogenitas variansi populasi dilakukan untuk mengetahui

apakah populasi-populasi yang dibandingkan mempunyai variansi yang

sama (homogen) atau tidak. Oleh karena itu, uji homogenitas variansi

populasi ini dilakukan sebanyak satu kali, yakni dengan membandingkan

variansi pada kelas eksperimen satu, kelas eksperimen dua dan kelas kontrol

terhadap data kemampuan awal matematika siswa. Dengan taraf signifikansi

0,05, rangkuman hasil uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji

Bartlett disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi Terhadap

Data Kemampuan Awal Matematika Siswa

Sampel k

Keputusan Uji Simpulan

Eksperimen Satu vs

Eksperimen Dua vs

kontrol

3 0,6883 5,9910 H0 tidak ditolak Homogen

Berdasarkan hasil uji homogenitas variansi populasi terhadap data

kemampuan awal matematika siswa, diperoleh sebesar 0,6883 kurang

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dari nilai sebesar 5,9910 sehingga

bukan anggota daerah kritis .

Hal ini berarti pada taraf signifikansi 0,05, keputusan uji homogenitas

variansi populasi adalah H0 tidak ditolak.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa populasi-populasi yang

dibandingkan, yakni kelas eksperimen satu, kelas eksperimen dua dan kelas

kontrol mempunyai variansi yang sama (homogen). Perhitungan uji

homogenitas variansi populasi dapat dilihat pada Lampiran 12.

c. Hasil Uji Keseimbangan

Berdasarkan hasil uji prasyarat, yakni uji normalitas dan uji

homogenitas variansi populasi menyimpulkan sampel kelas eksperimen

satu, kelas eksperimen dua dan kelas kontrol berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dan populasi-populasi tersebut homogen. Dengan

demikian bisa dilakukan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

Tabel 4.5. Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK Fobs Keputusan Uji

A 103,4798 2 51,7400 0,5345 3,0256 H0 tidak ditolak

Galat 29331,7130 303 96,8043 - - -

Total 29435,1928 305 - - - -

Berdasarkan hasil uji keseimbangan menggunakan uji analisis variansi

satu jalan dengan sel tak sama diperoleh Fobs = 0,5345 dengan taraf signifikansi

0,05. Daerah kritik adalah{F > 3,0256} sehingga Fobs bukan anggota daerah

kritik. Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa populasi pada kelas

eksperimen satu, kelas eksperimen dua dan kelas kontrol mempunyai

kemampuan awal matematika yang sama. Perhitungan uji keseimbangan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.

3. Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian ini, data yang digunakan dalam pengujian hipotesis

adalah data prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan segitiga dan

segiempat untuk masing-masing kategori model pembelajaran dan gaya

kognitif. Data hasil penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berikut disajikan deskripsi data prestasi belajar matematika siswa pada

masing-masing kategori model pembelajaran.

Tabel 4.6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Masing-

Masing Kategori Model Pembelajaran

Model Pembelajaran n Nilai

Min

Nilai

Maks s

STAD dilengkapi media CD

pembelajaran 104 52 100 78,6923 12,6300

STAD 100 44 100 74,0400 14,4781

konvensional 102 44 100 69,3726 12,8787

Berikut disajikan deskripsi data prestasi belajar matematika siswa pada

masing-masing kategori gaya kognitif.

Tabel 4.7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Masing-

Masing Kategori Gaya Kognitif

Gaya Kognitif n Nilai Min Nilai

Maks s

Field Independent 105 44 100 77,4476 14,2626

Field Dependent 201 44 100 72,2985 13,3083

Berikut ini disajikan deskripsi data prestasi belajar matematika siswa

pokok bahasan segitiga dan segiempat untuk masing-masing sel dengan desain

faktorial 3x2.

Tabel 4.8. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Masing-

Masing Kategori Model Pembelajaran dan Gaya Kognitif

Gaya Kognitif

Model

Pembelajaran

Field Independent Field Dependent

STAD dilengkapi

media CD

pembelajaran

n 40 64

Nilai Min 60 52

Nilai Maks 100 100

80,8000 77,3750

s 11,3932 13,2611

STAD

n 34 66

Nilai Min 44 44

Nilai Maks 100 100

80,8235 70,5455

s 14,8945 13,04452

Konvensional

n 31 71

Nilai Min 44 44

Nilai Maks 96 100

69,4194 69,3521

s 14,0683 12,4293

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

4. Hasil Uji Prasyarat untuk Pengujian Hipotesis

Uji prasyarat untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi

dua jalan dengan sel tak sama meliputi uji normalitas populasi dan uji

homogenitas variansi populasi. Data hasil uji normalitas populasi dan

homogenitas variansi populasi adalah sebagai berikut.

a. Uji Normalitas Populasi

Uji normalitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan

taraf signifikansi 0,05, rangkuman hasil uji normalitas populasi

menggunakan metode Lilliefors terhadap data prestasi belajar matematika

siswa disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Populasi Terhadap Data

Prestasi Belajar Matematika Siswa Uji normalitas n Lobs L0,05; n Keputusan Uji Simpulan

STAD dilengkapi

media CD

pembelajaran

104 0,0706 0,0869 H0 tidak ditolak Normal

STAD 100 0,0660 0,0886 H0 tidak ditolak Normal

konvensional 102 0,0620 0,0877 H0 tidak ditolak Normal

Field Independent 105 0,0569 0,0865 H0 tidak ditolak Normal

Field Dependent 201 0,0561 0,0625 H0 tidak ditolak Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas populasi, setiap sampel mempunyai

nilai Lobs kurang dari nilai L0,05; n sehingga Lobs bukan anggota daerah kritik.

Hal ini berarti pada taraf signifikansi 0,05, keputusan uji normalitas

populasi untuk setiap sampel adalah H0 tidak ditolak. Dengan demikian,

diperoleh simpulan bahwa semua sampel pada penelitian ini berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas populasi

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

b. Uji Homogenitas Variansi Populasi

Uji homogenitas variansi populasi dilakukan untuk mengetahui

apakah populasi-populasi yang dibandingkan mempunyai variansi yang

sama (homogen) atau tidak. Dengan taraf signifikansi 0,05, rangkuman hasil

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji Bartlett terhadap data

prestasi belajar matematika siswa disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi Terhadap

Data Prestasi Belajar Matematika Siswa

Sampel k

Keputusan Uji Simpulan

Model Pembelajaran 3 2,2320 5,9910 H0 tidak ditolak Homogen

Gaya kognitif 2 2,1652 3,8410 H0 tidak ditolak Homogen

Berdasarkan hasil uji homogenitas variansi populasi, setiap pasangan

sampel mempunyai nilai kurang dari nilai

. Hal ini berarti

pada taraf signifikansi 0,05, keputusan uji homogenitas variansi populasi

adalah H0 tidak ditolak. Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa

populasi-populasi yang dibandingkan mempunyai variansi yang sama

(homogen). Perhitungan uji homogenitas variansi populasi selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 16.

5. Hasil Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis ini menggunakan analisis variansi dua jalan (3x2) dengan

sel tak sama. Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis variansi dua

jalan sel tak sama untuk menguji signifikansi efek model pembelajaran dan

gaya kognitif terhadap prestasi belajar matematika.

Dengan taraf signifikansi 0,05, rangkuman hasil perhitungan analisis

variansi dua jalan dengan sel tak sama disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.11. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK Fobs Keputusan Uji

A 4421,1403 2 2210,5701 12,9338 3,0258 H0A ditolak

B 1441,6514 1 1441,6514 8,4349 3,8726 H0B ditolak

AB 1235,4537 2 617,7269 3,6142 3,0258 H0AB ditolak

Galat (G) 51274,4504 300 170,9148 - - -

Total 58372,6957 305 - - - -

Perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 17. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama, dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh bahwa:

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

a. Fa sebesar 12,9338 lebih dari nilai sebesar 3,0258. Oleh karena itu, H0A

ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel

terikat. Dengan demikian, terdapat perbedaan prestasi belajar matematika

antara siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran, model kooperatif tipe STAD dan model

pembelajaran konvensional.

b. Fb sebesar 8,4349 lebih dari nilai sebesar 3,8726. Oleh karena itu, H0B

ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel

terikat. Dengan demikian, terdapat perbedaan prestasi belajar matematika

antara siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dan siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent.

c. Fab sebesar 3,6142 lebih dari nilai sebesar 3,0258. Oleh karena itu, H0AB

ditolak. Hal ini berarti ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel

terikat. Dengan demikian, terdapat interaksi antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran, model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional

dengan gaya kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent

terhadap prestasi belajar matematika.

6. Hasil Uji Komparasi Ganda

Uji komparasi ganda ini dilakukan untuk mengetahui kategori manakah

yang secara signifikan memberikan rerata yang berbeda dengan kategori

lainnya. Berdasarkan keputusan uji pada analisis variansi dua jalan dengan sel

tak sama, pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh bahwa.

a. H0A Ditolak

Berdasarkan keputusan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama

diperoleh H0A ditolak sehingga perlu dilakukan uji komparasi rerata antar

baris. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. Berikut ini

disajikan rangkuman hasil uji komparasi rerata antar baris pada masing-

masing kategori model pembelajaran dengan metode Scheffe’.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Baris pada

Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran No. H0 Fobs 2.F0,05:2:300 Keputusan Uji

1. = 6,4611 2(3,0258) = 6,0517 H0 ditolak

2. = 26,1962 2(3,0258) = 6,0517 H0 ditolak

3. = 6,4376 2(3,0258) = 6,0517 H0 ditolak

Berdasarkan hasil uji komparasi ganda antar baris pada masing-

masing kategori model pembelajaran, dengan taraf signifikansi 0,05

diperoleh bahwa.

1) H0 yang pertama, yakni = ditolak. Hal ini berarti terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan Tabel 4.6., rerata marginal prestasi belajar matematika

siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran, yakni 78,6923 lebih tinggi dibandingkan

rerata marginal prestasi belajar matematika siswa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, yakni 74,0400. Dengan demikian,

diperoleh simpulan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika

siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2) H0 yang kedua, yakni = ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat

perbedaan prestassi belajar matematika antara siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran dan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan Tabel 4.6., rerata marginal prestasi belajar matematika

siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran, yakni 78,6923 lebih tinggi dibandingkan

rerata marginal prestasi belajar matematika siswa dengan model

pembelajaran konvensional, yakni 69,3726. Dengan demikian,

diperoleh simpulan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika

siswa dengan model pembelajaran konvensional.

3) H0 yang ketiga, yakni = ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran

konvensional.

Berdasarkan Tabel 4.6., rerata marginal prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki model pembelajaran kooperatif tipe

STAD, yakni 74,0400 lebih tinggi dibandingkan rerata marginal prestasi

belajar matematika siswa yang memiliki model pembelajaran

konvensional, yakni 69,3726. Dengan demikian, diperoleh simpulan

bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa dengan model pembelajaran konvensional.

b. H0B Ditolak

Berdasarkan keputusan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama

diperoleh H0B ditolak. Dalam penelitian ini, karena variabel gaya kognitif

hanya mempunyai dua kategori, yaitu field independent dan field dependent,

sehingga tidak perlu dilakukan uji komparasi ganda antar kolom. Untuk

mengetahui gaya kognitif yang memberikan prestasi belajar matematika

yang lebih baik adalah dengan membandingkan besarnya rerata marginal

dari masing-masing kategori gaya kognitif.

Berdasarkan Tabel 4.7., rerata marginal prestasi belajar matematika

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, yakni 77,4476 lebih

tinggi dibandingkan rerata marginal prestasi belajar matematika siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent, yakni 72,2985. Dengan demikian,

diperoleh simpulan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang memiliki

gaya kognitif field independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

c. H0AB Ditolak

Berdasarkan keputusan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama

diperoleh H0AB ditolak sehingga perlu dilakukan uji komparasi rerata antar

sel pada masing-masing kategori model pembelajaran dan gaya kognitif.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. Berikut disajikan

rangkuman hasil uji komparasi rerata antar sel pada masing-masing kategori

model pembelajaran dan gaya kognitif dengan metode Scheffe’.

Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Sel pada

Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran dan Gaya

Kognitif Siswa

No. H0 Fobs 5.F0,05;5;300 Keputusan Uji

1 11 = 12 1,6895 5 (2,2441) = 11,2205 H0 tidak ditolak

2 21 = 22 13,8698 5 (2,2441) = 11,2205 H0 ditolak

3 31 = 32 0,0006 5 (2,2441) = 11,2205 H0 tidak ditolak

4 11 = 21 0,0001 5 (2,2441) = 11,2205 H0 tidak ditolak

5 11 = 31 13,2350 5 (2,2441) = 11,2205 H0 ditolak

6 21 = 31 12,3389 5 (2,2441) = 11,2205 H0 ditolak

7 12 = 22 8,8672 5 (2,2441) = 11,2205 H0 tidak ditolak

8 12 = 32 12,6761 5 (2,2441) = 11,2205 H0 ditolak

9 22 = 32 0,2850 5 (2,2441) = 11,2205 H0 tidak ditolak

Berdasarkan hasil uji komparasi rerata antar sel pada masing-masing

kategori model pembelajaran dan gaya kognitif, dengan taraf signifikansi

0,05 diperoleh bahwa.

1) H0 yang pertama, yakni 1211 μμ tidak ditolak. Hal ini berarti pada siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media

CD pembelajaran, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent sama baiknya dengan prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

2) H0 yang kedua, yakni 2221 μμ ditolak. Hal ini berarti bahwa pada siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD, terdapat

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent dan field dependent.

Berdasarkan Tabel 4.8., pada siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, rerata gaya kognitif field

independent, yakni 80,8235 lebih tinggi dibandingkan rerata gaya

kognitif field dependent, yakni 70,5455. Dengan demikian, diperoleh

simpulan bahwa pada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif

tipe STAD, prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

3) H0 yang ketiga, yakni 31= 32 tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa pada

siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional tidak terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent dan field dependent.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang

dikenai model pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent sama baiknya

dengan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif

field dependent.

4) H0 yang keempat, yakni 11 = 21 tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa

pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, tidak terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran

dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent, prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran sama baiknya dengan prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

5) H0 yang kelima, yakni 11 = 31 ditolak. Hal ini berarti bahwa pada

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, terdapat perbedaan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran dan model

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan Tabel 4.8., pada siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent, rerata model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran, yakni 80,8000 lebih tinggi

dibandingkan rerata model pembelajaran konvensional, yakni 69,4194.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang memiliki

gaya kognitif field independent, prestasi belajar matematika siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe dilengkapi media CD

pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa

yang dikenai model pembelajaran konvensional

6) H0 yang keenam, yakni 21 = 31 ditolak. Hal ini berarti bahwa pada

siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, terdapat perbedaan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan konvensional.

Berdasarkan Tabel 4.8., pada siswa yang memiliki gaya kognitif

field independent, rerata model pembelajaran kooperatif tipe STAD,

yakni 80,8235 lebih tinggi dibandingkan rerata model pembelajaran

konvensional, yakni 69,4194. Dengan demikian, diperoleh simpulan

bahwa pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent,

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

7) H0 yang ketujuh, yakni 12= 22 tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa

pada siswa dengan gaya kognitif field dependent, tidak terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran

dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar matematika siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media

CD pembelajaran sama baiknya dengan prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

8) H0 yang kedelapan, yakni 12= 32 ditolak. Hal ini berarti bahwa pada

siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, terdapat perbedaan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran dan model

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan Tabel 4.8., pada siswa yang memiliki gaya kognitif

field dependent, rerata model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran, yakni 77,3750 lebih besar

dibandingkan rerata model pembelajaran konvensional, yakni 69,3521.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang memiliki

gaya kognitif field dependent, prestasi belajar matematika siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi CD

pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa

yang dikenai model pembelajaran konvensional

9) H0 yang kesembilan, yakni 22= 32 tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa

pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, tidak terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran

konvensional.

Dengan demikian, diperoleh simpulan bahwa pada siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar matematika siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD sama baiknya

dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran konvensional.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, berikut adalah

penjelasan dari hipotesis penelitian.

1. Hipotesis Pertama

Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi CD pembelajaran, model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil uji komparasi rerata antar baris pada masing-masing kategori

model pembelajaran, diperoleh simpulan bahwa prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model

pembelajaran konvensional dan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan prestasi

belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Lebih baiknya

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif

tipe STAD yang dilengkapi media CD pembelajaran akan lebih mampu untuk

meningkatkan komponen kognisi, afeksi, dan konasi yang dimiliki oleh siswa

sebagai unsur penting dalam memperoleh prestasi belajar matematika yang

lebih baik dibandingkan pengalaman belajar yang diperoleh oleh siswa yang

dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model

pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran STAD yang dilengkapi media

CD pembelajaran lebih mampu memberikan penekanan dan penguatan yang

lebih bermakna, serta dapat menarik siswa untuk lebih mengingat dan

memahami materi pelajaran.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, setiap siswa dituntut

berperan aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok, sedangkan pada model

pembelajaran konvensional, proses pembelajaran hanya terpusat pada guru.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dengan demikian, pemahaman siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih optimal dibandingkan pemahaman siswa yang

dikenai model pembelajaran konvensional.

Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Hendriyadi (2011) yang menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik

dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran konvensional.

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent. Dalam penelitian

ini, variabel gaya kognitif hanya mempunya dua kategori sehingga penentuan

kategori gaya kognitif yang lebih baik dengan membandingkan rerata marginal

masing-masing kategori gaya kognitif. Berdasarkan rerata marginal masing-

masing kategori gaya kognitif, diperoleh simpulan bahwa prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field independent lebih baik

dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif

field dependent.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Lebih baiknya

prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent disebabkan karena siswa lebih tertarik untuk mengamati

pemrosesan informasinya. Siswa ini dapat menerima secara terpisah-pisah

bagian-bagian dari suatu pola dan dapat menganalisa suatu pola berdasarkan

bagian-bagiannya. Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent

umumnya lebih mudah dalam menghadapi tugas-tugas yang memerlukan

kemampuan analisis. Siswa ini memiliki kemampuan analisis yang baik

sehingga cenderung lebih refleksif terhadap kemungkinan-kemungkinan

klasifikasi pilihan yang diberikan, dan cenderung membuat kesalahan yang

lebih sedikit dalam membaca dan berpikir induktif. Siswa yang memiliki gaya

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

kognitif field independent cenderung lebih fleksibel dibandingkan siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent. Secara kognitif, siswa yang memiliki

gaya kognitif field dependent akan mengalami kesulitan dalam menganalisis

masalah yang dihadapi dan mengubah strategi pemecahan masalah yang

selama ini telah digunakan atau menemukan strategi baru dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Hal ini tercermin dalam hasil skor GEFT, siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent mempunyai skor yang lebih tinggi

dibandingkan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dalam

menemukan bentuk sederhana di dalam gambar yang kompleks. Siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent cenderung mempunyai kemampuan

yang lebih baik dalam memersepsikan dan mengorganisasikan informasi yang

diperoleh dari sekitar (berkaitan dengan cara merasakan, mengingat,

memikirkan, memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan) dibandingkan

siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent yang cenderung lebih

mudah dalam mempelajari ilmu sejarah, kesusasteraan, bahasa, dan ilmu

pengetahuan sosial.

Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Mahardi Saputro (2011) dan Moertiningsih E.P.U (2011) yang menyimpulkan

bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif field independent mempunyai

prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil komparasi rerata antar sel pada masing-masing

kategori model pembelajaran, diperoleh simpulan bahwa.

a. Pada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent sama baiknya dengan prestasi

belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Oleh karena

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi CD

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pembelajaran mampu mengakomodasi setiap perbedaaan karakteristik

siswa, maka prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent sama baiknya dengan prestasi belajar matematika

siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.

b. Pada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD, prestasi

belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field independent

lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Siswa yang

memiliki gaya kognitif field independent memiliki kemampuan yang baik

dalam mempersepsikan dan mengorganisasi kembali informasi yang telah

diterimanya sehingga mampu memecahkan permasalah dengan baik. Siswa

yang memiliki gaya kognitif field independent cenderung memiliki

kemampuan analisis matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent.

c. Pada siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional, prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field independent sama

baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian.

Dimungkinkan pada penelitian guru tidak memperhatikan heterogenitas

gaya kognitif siswa dalam proses pembelajaran.

4. Hipotesis Keempat

Berdasarkan hasil komparasi rerata antar sel pada masing-masing

kategori gaya kognitif, diperoleh simpulan bahwa:

a. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran sama baiknya dengan prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran koperatif tipe STAD.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian.

Dimungkinkan pada penelitian guru tidak memperhatikan heterogenitas

gaya kognitif siswa dalam proses pembelajaran.

b. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran lebih memberikan penguatan dan penekanan pada daya ingat

siswa dan dapat menarik siswa untuk lebih mengingat dan memahami

materi pelajaran dibandingkan model pembelajaran konvensional.

c. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Pada model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memacu siswa agar saling

mendorong dan membantu untuk memahami materi pelajaran. Setiap siswa

memiliki tanggung jawab individu untuk saling mendorong, membantu dan

memecahkan masalah sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

d. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran sama baiknya dengan prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent mempunyai pemahaman yang sama

baiknya, baik dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi

media CD pembelajaran maupun model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

e. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD

pembelajaran lebih memberikan penguatan dan penekanan pada daya ingat

siswa dan dapat menarik siswa untuk lebih mengingat dan memahami

materi pelajaran dibandingkan model pembelajaran konvensional.

f. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sama baiknya dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian.

Dimungkinkan pada penelitian guru tidak memperhatikan heterogenitas

gaya kognitif siswa dalam proses pembelajaran.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada hasil penelitian, teridentifikasi suatu keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian ini. Keterbatasan penelitian ini diduga berdampak pada

tidak terbuktinya beberapa hipotesis penelitian yang telah disusun. Keterbatasan

dalam penelitian ini adalah data gaya kognitif siswa diukur pada pertemuan

terakhir untuk masing-masing model pembelajaran. Dengan demikian,

pelaksanaan pembelajaran pada model pembelajaran tidak memperhatikan

heterogenitas gaya kognitif siswa. Hal ini terkait dengan pembentukan kelompok

belajar pada masing-masing model pembelajaran. Meskipun pembentukan

kelompok belajar telah memperhatikan heterogenitas jenis kelamin dan

kemampuan akademik, peneliti tidak mampu menjamin bahwa kelompok belajar

yang telah tersusun dari heterogenitas gaya kognitif siswa.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa

pada siswa kelas VII SMP/MTs di Kabupaten Grobogan, khususnya pada

pokok bahasan segitiga dan segiempat.

1. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik

dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model pembelajaran

konvensional dan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan model

pembelajaran konvensional.

2. Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field

independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa

yang memiliki gaya kognitif field dependent.

3. Pada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dilengkapi media CD pembelajaran maupun model pembelajaran

konvensional, prestasi belajar matematika siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent sama baiknya dengan prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. Pada siswa

yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD, prestasi belajar

matematika siswa yang memiliki gaya kognitif field independent lebih

baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang

memiliki gaya kognitif field dependent.

4. Pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent maupun field

independent, prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran

sama baiknya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

kooperatif tipe STAD dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik

dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran konvensional, pada siswa yang memiliki gaya

kognitif field independent prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan model

pembelajaran konvensional, sedangkan pada siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent, prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

model pembelajaran kooperatif tipe STAD sama baiknya dengan prestasi

belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh, berikut

adalah beberapa implikasi, baik teoritis maupun praktis dalam upaya

mengoptimalkan prestasi belajar matematika peserta.

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe

STAD yang dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Selain model pembelajaran, gaya kognitif juga

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan

teori untuk mengembangkan model pembelajaran matematika yang

inovatif, khususnya pada pokok bahasan segitiga dan segiempat dengan

memperhatikan gaya kognitif siswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga

dapat dijadikan sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian lebih

lanjut berkenaan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD yang dilengkapi media CD pembelajaran dan gaya kognitif siswa.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar

matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

STAD yang dilengkapi media CD pembelajaran lebih baik dibandingkan

prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran

kooperatif tipe STAD, maka model pembelajaran kooperatif tipe STAD

yang dilengkapi media CD pembelajaran efektif diterapkan pada

pembelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan segitiga dan

segiempat untuk mengoptimalkan prestasi belajar matematika siswa.

Selain itu, selama pembelajaran, guru juga harus memperhatikan

karakteristik gaya kognitif siswa karena karakteristik ini turut

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian, dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi kepala sekolah

Hendaknya kepala sekolah senantiasa memberikan motivasi,

monitoring, dan evaluasi kepada para guru, khususnya guru matematika

agar berani menerapkan model pembelajaran inovatif dengan

memperhatikan karakteristik gaya kognitif siswa. Salah satu model

pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

matematika adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dilengkapi media CD pembelajaran. Selain itu, pemanfaatan fasilitas

yang ada di sekolah juga harus dioptimalkan agar tidak hanya terkesan

sebagai pelengkap fasilitas akan tetapi siswa dan guru dapat

mempergunakannya untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan

prestasi akademis siswa.

2. Bagi guru matematika

a. Berdasarkan penelitian, diperoleh informasi bahwa ada berbagai

manfaat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dilengkapi media CD pembelajaran dalam pembelajaran matematika

untuk siswa baik manfaat secara akademis maupun manfaat sosial.

Oleh karena itu, disarankan sesekali model pembelajaran ini dapat

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · media cd pembelajaran pada pokok bahasan segitiga commit to user eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe student

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

dijadikan sebagai salah satu referensi dalam pembelajaran di kelas.

Model ini membutuhkan perangkat pembelajaran lebih banyak,

akibatnya sangat dimungkinkan muncul kendala teknis dalam

pelaksanaannya. Selain itu diperlukan persiapan yang matang oleh

guru sehingga apabila model pembelajaran ini akan digunakan, harus

disertai dengan persiapan fasilitas dan pengkondisian siswa yang bisa

mendukung proses pembelajaran.

b. Hendaknya termotivasi untuk menerapkan model pembelajaran STAD

yang dilengkapi media CD pembelajaran agar proses pembelajaran

mampu mengoptimalkan pemahaman siswa yang memiliki gaya

kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent terhadap

suatu konsep matematika terutama materi luas dan keliling segiempat

dan segitiga.

3. Bagi siswa

a. Hendaknya dalam mengikuti pembelajaran kooperatif, turut terlibat

secara aktif dalam melakukan diskusi kelompok agar mampu

mengkonstruksi pemahaman terhadap suatu konsep yang sedang

dipelajari, bersedia memperhatikan dan menghargai penjelasan,

pendapat, pertanyaan, atau jawaban dari anggota kelompok lain.

b. Hendaknya selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh

penjelasan guru tentang tata cara penerapan suatu model pembelajaran

yang akan diterapkan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan efektif sehingga

memperoleh pemahaman yang optimal.

4. Bagi peneliti lain

Hendaknya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan

memperdalam dan memperluas lingkup penelitian ini, yakni dengan

mengembangkan model pembelajaran lain yang lebih inovatif dengan

memperhatikan variabel-variabel bebas lain yang turut mempengaruhi

prestasi belajar matematika siswa.