DIARE

33
DIARE FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

Transcript of DIARE

Page 1: DIARE

DIARE

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SRIWIJAYA2013

Page 2: DIARE

• Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia.

• Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk

• Salah satu langkah dalam pencapaian target MDG’s (Goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk.

Page 3: DIARE

• Penyakit diare termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa. Berdasarkan laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB (STP KLB) tahun 2010, diare menempati urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak setelah DBD, Chikungunya, Keracunan makanan, Difteri dan Campak. Keadaan ini tidak berbeda jauh dengan tahun 2009, menurut data STP KLB 2009, KLB diare penyakit ke 7 terbanyak yang menimbulkan KLB.

Page 4: DIARE

PREVALENSI DIARE MENURUT UMUR

Page 5: DIARE

Balita kelompok umur risiko tinggi terkena diare

Page 6: DIARE
Page 7: DIARE

Apa itu Diare??

• Diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih (WHO, 2009)

• Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit berampas, kadang juga disertai darah atau lendir. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit lainnya seperti jamur, cacing dan protozoa. Salah satu bakteri penyebab diare adalah bakteri Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC).

Page 8: DIARE
Page 9: DIARE

Diare Akut Cair

Buang Air Besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari. Khusus pada neonatus yan mendapat ASI, biasnya buang air besar dengan frekuensi lebih sering (biasanya 5-6 kali perhari) tetapi konsistensi tinjanya baik.

Page 10: DIARE

Diare AkutDiare yang pada awalnya mendadak dan berlangsung dalam beberapa jam sampai 14 hari

Diare KronisDiare yang berlangsung lebih dari 2 minggu (14 hari)

Page 11: DIARE

Diare Bermasalah

Diare ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah dengan maupun tanpa lendir.

•Diare berdarah

•Kolera

•Diare berkepanjangan

•Diare kronik

•Diare dengan gizi buruk

•Diare dengan penyakit penyerta

Page 12: DIARE

ETIOLOGI/FAKTOR PENYEBAB

1. Infeksi

a. Enteral

• Bakteri: Shigella sp., E.Coli patogen, Salmonella sp., Vibrio cholera

• Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Cytomegalovirus

• Parasit: Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli

• Worm: Ascaris lumbricoides, cacing tambang, Trichuris trichiura

• Fungus: Candida sp.

b. Parenteral: Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat  pencernaan (OMA, tonsilofaringitis,bronchopneumonia, enchepalitis) terutama terdapat pada bayi dan anak< 2 tahun

Page 13: DIARE

ETIOLOGI/FAKTOR PENYEBAB

2. Makanan

a.Intoksikasi makanan : makanan beracun atau mengandung logam berat, makanan yang mengandung bakteri

b.Alergi : susu sapi, makanan tertentu

c.Malabsorbsi/ maldigesti

3. Imunodefisiensi:imunodefisisensi IgA

4. Psikologis : Rasa takut dan cemas

5. Lain-lain

Page 14: DIARE

FAKTOR RISIKO• Kuman penyebab diare

• Faktor Umur : usia bayi dan balita lebih rentan terkena diare umur 6-24 bulan jumlah ASI sudah mulai berkurang dan pemberian makanan tambahan yang kurang nilai gizi serta kebersihannya

• Keadaan gizi

Malnutrisi korelasi positif dengan lama dan beratnya diare, menurunnya aktifitas enzim usus & hilangnya integrasi usus

• Higiene dan sanitasi

• Sosial budaya

Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan tidak tepat ( faktor penting ) . diare

• Kepadatan penduduk

• Sosial ekonomi

Page 15: DIARE

Faktor RisikoPerilaku

a. Tidak memberikan Air Susu Ibu/ASI (ASI eksklusif), memberikan Makanan Pendamping/MP ASI terlalu dini akan mempercepat bayi kontak terhadap kuman

b. Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit diare karena sangat sulit untuk membersihkan botol susu

c. Tidak menerapkan Kebiasaaan Cuci Tangan pakai sabun sebelum memberi ASI/makan, setelah Buang Air Besar (BAB), dan setelah membersihkan BAB anak

d. Penyimpanan makanan yang tidak higienis

Lingkungan

a. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan Mandi Cuci Kakus (MCK)

b. Tempat pembuangan sampah yang tidak memadai

c. Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk

Page 16: DIARE

Faktor Risiko

Page 17: DIARE

Patofisiolofi Diare

1. Gangguan Osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Cairan yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.

Page 18: DIARE

2. Gangguan Sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

2. Gangguan Motilitas Usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuhan berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare.

Page 19: DIARE

Gejala Klinis

1. Frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali

2. Nafsu makan berkurang atau tidak ada

3. Pada balita/bayi Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat

4. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah

5. Bila penderita kehilangan banyak cairan dan elektrolit maka gejala dehidrasi mulai tampak

6. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa elektrolit.

Page 20: DIARE

Komplikasi Diare

Kehilangan air dan elektrolit Dehidrasi, Hipokalemia, Asidosis metabolik, Kejang, Alkalosis metabolik

Gangguan sirkulasi darah Syok hipovolemik

Gangguan gizi Hipoglikemia, Malnutrisi energi protein, Intolerasi laktosa sekunder

Page 21: DIARE

Tatalaksana Diare

Tujuan• Mencegah dan mengobati

dehidrasi

• Mencegah gangguan gizi

• Memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat

Prinsip Penatalaksanaan

1. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah

2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut

3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan

4. Antibiotik Selektif

5.Nasihat kepada orang tua/pengasuh

Page 22: DIARE

PRINSIP TATALAKSANA DIARE

Page 23: DIARE

1. ORALITcairan yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang

hilang. Bila penderita tidak bisa minum harus segera di bawa ke sarana kesehatan untuk mendapat pertolongan cairan melalui infus. Pemberian oralit didasarkan pada derajat dehidrasi

a. Diare tanpa dehidrasi

• Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret

• Umur 1 – 4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret

• Umur diatas 5 Tahun : 1 – 1½ gelas setiap kali anak mencret

Page 24: DIARE

b. Diare dengan dehidrasi ringan sedang

Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kg bb dan selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa dehidrasi.

c. Diare dengan dehidrasi berat

Penderita diare yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke Puskesmas untuk di infus.

Page 25: DIARE

2. Zinc• Pemberian Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan

tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya. Berdasarkan bukti ini semua anak diare harus diberi Zinc segera saat anak mengalami diare.

• Dosis pemberian Zinc pada balita:

a. Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari

b. Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari.

Page 26: DIARE

3. Pemberian ASI/Makanan

• Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.

• Bagi anak yang masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengganti asupan gizi yang hilang.

Page 27: DIARE

4. Pemberian Antibiotika

• Pemberian dilakukan hanya atas indikasi

• Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah

Page 28: DIARE

5. Pemberian Nasihat• Terkait dengan peran ibu atau pengasuh mengenai :

1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah

2. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila :

a. Diare lebih sering

b. Muntah berulang

c. Sangat haus

d. Makan/minum sedikit

e. Timbul demam

f. Tinja berdarah

g. Tidak membaik dalam 3 hari.

Page 29: DIARE

Upaya Pencegahan Diare

1. Pemberian ASI yang benar

2. Memperbaiki makanan pendamping ASI

3. Penggunaan air bersih yang cukup air bersih tersedia (kualitas & kuantitas)

4. Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah BAB dan sebelum menjamah makanan dan minuman.

5. Membuang tinja dengan benar

6. Pemberian imunisasi campak

Page 30: DIARE

Pemutusan Mata Rantai Penularan

Cara penularan diare melalui cara faecal-oral yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau tidak langsung melalui lalat melalui 5F = faeces, flies, food, fluid, finger).

Page 31: DIARE

5F• Food & Fluid : makanan yang higienis, penyediaan air minum yang

bersih, serta kebersihan perorangan keluarga. memberikan ASI eksklusif kepada anak yang berusia di bawah enam bulan. ASI eksklusif memiliki banyak keuntungan bagi kesehatan bayi anda.

• Faeces : cucilah tangan anda sebelum makan.

• Fly : lalat sudah dikenal sebagai pembawa bakteri dari barang-barang yang kotor, atau tidak bersih.

• Finger : buang air besar pada tempatnya (WC/toilet), sediakan tempat buang sampah yang memadai, berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan di rumah anda, upayakanlah selalu agar lingkungan rumah anda selalu menjadi lingkungan hidup yang sehat.

Page 32: DIARE
Page 33: DIARE

Indonesia Sehat Tanpa Diare !!