diare

3
BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkemb seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Surve yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 200 ter ke!enderungan insidens naik. Pada tahun 2000 I" penyakit Diare #0/ 000 penduduk, 200# naik men$adi #%& /000 penduduk, tahun 200' naik men$adi &2# /000 penduduk da 200 men$adi &/000 penduduk. Ke$adian (uar )iasa *K()+ diare $uga masih sering t dengan " yang masih tinggi. Pada tahun 200 ter$adi K() di ' Ke!amatan dengan $ kasus ## orang, kematian 2# orang * " 2, & +. 1ahun 200 ter$adi K() di 2& Ke! dengan $umlah kasus .% ' orang, dengan kematian 00 orang * " ,%& +, sedangkan 200 ter$adi K() diare di ## ke!amatan dengan $umlah penderita &20& dengan kematian orang * " ,%& .+. 1ingginya angka ke$adian diare pada kelompok usia balita di K Kota Karang Kotamadya )andar (ampung men$adi ru$ukan dan dasar dari penelitian desk ini. II. Permasalahan Salah satu langkah dalam pen!apaian target 4D56s *5oal ke-&+ adalah kematian anak men$adi 2/# bagian dari tahun 0 sampai pada 20 . )erdasarkan Sur Kesehatan "umah 1angga *SK"1+, Studi 4ortalitas dan "iset Kesehatan Dasar dari tahu tahun diketahui bah7a diare masih men$adi penyebab utama kematian balita Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di r maupun di sarana kesehatan. 8ntuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksa !epat dan tepat.

description

diare pada anak

Transcript of diare

BAB 1PENDAHULUAN

I. Latar Belakang MasalahPenyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.). Tingginya angka kejadian diare pada kelompok usia balita di Kelurahan Kota Karang Kotamadya Bandar Lampung menjadi rujukan dan dasar dari penelitian deskriptif ini.

II. Permasalahan

Salah satu langkah dalam pencapaian target MDGs (Goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat.

III. Tujuan

Bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%. Sedangkan menurut jenis kelamin prevalensi laki-laki dan perempuan hampir sama, yaitu 8,9% pada laki-laki dan 9,1% pada perempuan. Maka dari itu, diharapkan setelah adanya pemberian probiotik pada kejadian diare pada balita akan terjadi percepatan penyembuhan selain dari antibiotic dan pemberian zinc.Tidak luput juga penyuluhan tentang bahaya dan pencegahan PER diare untuk tindakan pencegahan terhadap angka kejadian kematian balita kasus diare.

IV. Sasaran PenelitianPenderita diare pada kelompok usia 1 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Kotamadya Bandar Lampung Provinsi Lampung dalam kurun waktu bulan September 2014.

V. PermasalahanTingginya penderita diare pada kelompok usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kota Karang Teluk Betung Timur Bandar Lampung menjadi dasar penelitian ini. Pemberian probiotic pada kasus diare sudah sejak lama dikenal dan dipercaya menjadi tatalaksana tambahan pada penanganan kasus diare selain dari pemberian oralit untuk rehidrasi,antibiotic untuk membunuh bakteri dan zinc untuk perkembangan villi usus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh apa dan secepat apa penyembuhan kasus diare dengan tambahan pemberian probiotic. Pemberian probiotik dianggap dapat menumbuhkan koloni bakteri baik bagi usus dan akan mempercepat penyembuhan diare.

VI. Metode PenelitianPada penelitian ini kami penulis menggunakan cara deskriptif