Dialektika Relasi Insani
description
Transcript of Dialektika Relasi Insani
Dialektika Relasi Insani Dien Anshari, S.Sos., [email protected]
DIALECTICAL MODEL
Di dalam setiap relasi, komunikator senantiasa mencari tujuan baru yang lebih penting tapi belum nyata (belum dapat terwujud).
“Manusia adalah makhluk mendua”
Dialectical Model
Tujuan-tujuan baru ini menimbulkan “ketegangan dialektis”:
▫CONNECTION versus AUTONOMY.▫PREDICTABILITY versus NOVELTY.▫OPENNESS versus PRIVACY.
Connection-autonomy dialectic Manusia adalah makhluk sosial
sekaligus individual. Alasan umum dalam putus
hubungan:
▫ Alasan kurang koneksi: “Kita sudah jarang ketemu. Telpon-telponan aja jarang.”
▫ Alasan kurang otonom: “Mau nonton, ngga boleh. Mau ke mall, ngga boleh.”
Kapan ya kita bisa naek ojek bareng
lagi?
Kemana-mana minta ikut! Pliss deh cin, grow up!
Predictability-novelty dialectic
Manusia menginginkan segalanya dapat diprediksi. Tapi, manusia juga makhluk yang cepat bosan, dan
gemar hal-hal baru.
▫ Jika semuanya sudah dapat diperkirakan, hubungan akan menjadi membosankan.
▫ Jika semuanya harus baru, hubungan akan jadi tidak tentu arah.
Openness-privacy dialectic
Keterbukaan (disclosure) menjadi syarat bagi pengembangan hubungan.
Tapi, manusia juga makhluk yang butuh privasi.
Diskusi kelompok
Bagaimana sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi ketegangan dialektis ini dalam lingkup kerja kesehatan masyarakat? (15 menit)Dilanjutkan dengan diskusi kelas.