Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ...eprints.uns.ac.id › 29581 › 1 ›...

17
PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN HASILTINDAK PIDANA KORUPSI DISERTASI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum OLEH : NAMA : ENDANG USMAN N I M : T 311202003 PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016

Transcript of Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ...eprints.uns.ac.id › 29581 › 1 ›...

  • PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

    DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENGEMBALIAN ASET

    PEROLEHAN HASILTINDAK PIDANA KORUPSI

    DISERTASI

    Diajukan untuk Memenuhi Syarat

    Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

    OLEH :

    NAMA : ENDANG USMAN

    N I M : T 311202003

    PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM

    PROGRAM PASCA SARJANA

    FAKULTAS HUKUM

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    TAHUN 2016

  • iii

    PERNYATAAN

    N a m a : Endang Usman

    NIM : 311202003

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi dengan judul : “ PENERAPAN SITA

    JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) DALAM UPAYA MEUWUJUDKAN

    PENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN HASIL KORUPSI” adalah benar karya saya sendiri,

    hal yang bukan karya saya, dalam disertasi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam

    daftar pustaka.

    Apabila di kemudian hari, terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

    sanksi akademi, yang berupa pencabutan disetasi dan gelar yang saya peroleh dari diseratsi

    tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian disertasi saya, dengan ini saya bersedia

    disertasi ini di upload atau dipublikasikan pada website Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas

    Hukum Universitas Sebelas Maret .

    Surakarta, Juni 2016

    Yang membuat pernyataan,

    Endang Usman

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “ Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan sandaran segala urusanku.

    Dan perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat tinggalku,dan

    perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku dan jadikanlah

    kehidupanku sebagai tambahan bagi kebaikanku dan kematianku sebagai

    tempat istirahat dari segala kejelekanku ”. (HR Muslim)

    “ Man Jadda Wa Jada, barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka

    mendapatkannya” (Kata Mutiara)

    “Sukses hanya bagi orang yang tetap semangat meski halangan dan rintangan di depan mata” (Motivasi)

    Disertasi ini kupersembahkan untuk :

    1. Ibunda dan Ayahanda tercinta

    2. Istri dan Anak-anakku tersayang

    5. Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

  • v

    KATA PENGANTAR

    Terlebih dahulu penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas

    rahmat, ridho dan karunianya yang telah memberikan kesehatan, kekuatan serta kemudahan

    kepada penulis dalam mewujudkan serta menyelesaikan penulisan disertasi, walaupun dengan

    proses yang panjang. Penulis harus berusaha keras mengatasi kesulitan dan hambatan yang

    dihadapi selama melakukan penulisan dan penelitian, maklum penulis harus berbagi waktu dan

    konsentrasi dengan tugas sehari-hari yang diemban oleh penulis di kantor Bareskrim Polri.

    Alhamdulillah kedua tugas tersebut dapat berjalan lancer dan baik. Dalam rangka menulis dan

    menyusun disertasi, penulis telah mendapatkan pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat

    dan tak ternilai harganya.

    Selama menyusun disertasi ini tentunya penulis banyak mendapatkan arahan dan

    bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

    menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhomat :

    1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    2. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, Ph.D, selaku Wakil Rektor I Universitas Sebelas Maret Surakarta

    3. Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    4. Prof. Dr. Agr, Sc. Ir. Vita Cahyani, MP, selaku Wakil Direktur Program Pasca Sarjana

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    5. Prof. Dr. Supanto, SH, M.Hum, yang sangat terpelajar selaku Dekan Fakultas Hukum

    Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing (Promotor).

    Beliau memberikan bimbingan dengan sabar, berdiskusi, memberikan arahan dan petunjuk

    koreksi mengenai materi penulisan, memberikan ilmunya dan selalu memberikan semangat

    terus menulis jangan putus asa.

    6. Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Ketua Program Doktor

    Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai

    dosen. Beliau membantu memberikan bimbingan, arahan dan semangat terus menulis

    jangan putus asa.

    7. Prof. Dr. AdiSulistiyono, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku dosen pembimbing

    (Co Promotor) sekaligus dosen Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

    Sebelas Maret Surakarta. Beliau membantu memberikan bimbingan, arahan mengenai

    materi penulisan, berdiskusi dan memberikan semangat terus menulis jangan putus asa,

    serta memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat.

    8. Prof. Dr. Eryantouw Wahid. SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Ketua Program

    Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Trisakti sekaligus sebagai dosen

    penunjang. Beliau membantu memberikan bimbingan, arahan dan semangat terus menulis

    jangan putus asa.

  • vi

    9. Prof. Dr. Setiyono, SH, MS yang sangat terpelajar selaku dosen Program Doktor Ilmu

    Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau Membantu

    memberikan bimbingan, semangat dan ilmu yang bermanfaat.

    10. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Irjen Kemenristek dikti

    sekaligus sebagai dosen Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

    Sebelas Maret Surakarta. Beliau teman berdiskusi dan membantu memberikan bimbingan,

    semangat dan ilmu yang bermanfaat.

    11. Dr. HariPurwadi, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Dosen Program Doktor Ilmu

    Hukum sekaligus sebagai Ketua Program Studi S2 Ilmu Hukum Fakultas Hukum

    Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau sebagai teman berdiskusi dan memberikan

    bimbingan, semangat dan ilmu yang bermanfaat.

    12. Dr.WidodoTresnoNovianto SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Dosen Program

    Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau

    membantu memberikan koreksi, bahan masukan, sebagai teman berdiskusi dan

    memberikan bimbingan, semangat serta ilmu yang bermanfaat.

    13. Dr. Isharyanto, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Dosen Program Doktor Ilmu

    Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau membantu

    memberikan koreksi, bahan masukan, sebagai teman berdiskusi dan memberikan

    bimbingan, semangat serta ilmu yang bermanfaat.

    14. Segenap Dosen Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

    Surakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

    15. Segenap Staf dan Karyawan Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

    Sebelas Maret Surakarta, yang telah membantu penulis untuk kelancaran selama mengikuti

    pendidikan dan penulisan disertasi.

    16. Segenap Sahabat-sahabatku seangkatan pada Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas

    Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, Abdul Khoir, yang selalu mendorong dan

    membantu pada saat penulis berhenti kekurangan bahan penulisan, Husdi, GindoTobing,

    Sumaryono, Wagiman, Rainoer, Ishak, Bambang, Toton, Ade danAni.Teman seperjalanan,

    berdiskusi dan keluh kesah, terimakasih atas bantuan dan kebersamaannya.

    17. Ayahanda H. EndiSupandi dan Ibunda Hj, Rubaiah tercinta yang selalu memberikan doa

    tulus ikhlas kepada penulis dalam rangka menyelesaikan disertasi.

    18. Istriku Hj. Siti Kurnia Suryani,SS, tercinta dan anak-anakku tersayang Ahmad Zaki

    Usman, Ahmad Zaid Usman, dan Ahmad Zayn Usman, yang telah sangat membantu dan

    mendorong penulis menyelesaikan studinya, dan terimakasih banyak atas pengertian dan

    keikhlasannya karena selalu ditinggalkan pada akhir minggu demi perkuliahan dan

    penelitian disertasi.

    19. Adik-adikku tercinta Nurbaiti, Jajang Hidayat, Muhamad Hafidz danWiwinRahayu, telah

    memberikan bantuan dan doa untuk menyelesaikan penulisan disertasi.

  • vii

    20. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris JenderalPolisi Dr. Drs. Anang Iskandar,

    MH, yang telah memberikan izin kepada penulis sewaktu ada perkuliahan dan penelitian

    disertasi.

    21. Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs. Nurali yang

    pertama kali mengijinkan dan mendorong penulis melanjutkan pendidikan Program Doktor

    IlmuHukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

    22. Kepala Biro Koordinator dan Pengawasan Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS)

    Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Drs. Dharma Pongrekun SH, MM. yang telah

    memberikan izin kepada penulis sewaktu melakukan penelitian disertasi.

    23. KabagMinpers Rokorwas PPNS Bareskrim Polri, Komisaris Besar Polisi Ati Ginawati

    S.Sos, MM. yang telah memberikan izin dan sangat memaklumi penulis apabila ada tugas

    perkuliahan dan penelitian disertasi.

    24. Kawan-kawan di kantor Direktora tTindak Pidana Korupsi, Direktorat Tindak Pidana

    Ekonomi Khusus dan Rokorwas PPNS Bareskrim Polri terima kasih atas bantuan data-

    data, pengertiannya dan memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk

    menyelesaikan penulisan disertasinya.

    25. Jaksa Agung Pidana Khusus Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan staf, terlebih

    kepada Arif Wibawa SH, MH, yang telah membantu memberikan data dan berdiskusi

    dalam rangka menyusun disertasi.

    26. Humas Komisi Pemberantasan Korupsi dan PLH Direktur Penyidikan Komisaris Besar

    Polisi EndangTarsa SH, MH. Serta staf Perpustakaan KPK Yang telah memberikan data-

    data penelitian dan sebagai teman berdiskusi dalam rangka menyusun disertasi.

    27. Ketua dan Staf Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI Jakarta yang telah memberikan

    waktu dan data-data penelitian untuk menyusun disertasi.

    28. Serta para pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan

    disertasi ini, penulis mohon maaf tidak dapat menyebut satu per satu.

    Penulis telah berusaha dengan baik dan sekuat tenaga agar hasil disertasi ini dapat

    memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi kepentingan perkembangan ilmu hokum

    dan berguna bagi Negara, bangsa dan Negara Indonesia. Namun demikian penulis

    menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan penulisan selanjutnya. Penulis

    berharap semoga disertasi ini dapat berguna sebagai bahan hukum acara pemberantasan

    tindak pidana korupsi di Indonesia khususnya tentang upaya mewujudkan pengembalian

    asset hasil tindak pidana korupsi.

    Surakarta Mei 2016

    Penulis

    EndangUsman

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............ ......................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN . ......................................................................................... ii

    PERNYATAAN ................... ......................................................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv

    KATA PENGANTAR .......... ......................................................................................... v

    ABSTRAK ........................... ......................................................................................... viii

    ABSTRACT ......................... ......................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ........................ ......................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ................ ......................................................................................... xv

    DAFTAR BAGAN ............... ......................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ................................................................................ 15

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 15

    D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 16

    1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 16

    2. Manfaat Praktis ................................................................................... 17

    BAB II TINJAUANPUSTAKA ................................................................................. 19

    A. KajianTeori ... ......................................................................................... 19

    1. Teori Mashlahat dan Kemanfaatan .................................................. 19

    2. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam Perspektif

    Teori Penegakan Hukum Pidana ..................................................... 27

    3. Asset Recovery (Pengembalian Aset) Perolehan Hasil Tindak

    Pidana Korupsi ................................................................................. 33

    4. Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya

    Hukum Chambliss danSeidman ...................................................... 42

    5. Politik Hukum Pidana Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ....... 45

  • xi

    6.Penyitaan dan Perampasan Aset Harta Perolehan Hasil Korupsi ........ 54

    a. Penyitaan dan Perampasan Berdasarkan KUHAP...................55

    b. Penyitaan dan Perampasan Berdasarkan Undang-Undang

    Korupsi ..................................................................................... 62

    7. Sita Jaminan Dalam Sistem Hukum Perdata ................................... 66

    B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 72

    1. Penelitian yang Relevan ................................................................. 72

    2. Kebaruan Penelitian ......................................................................... 76

    C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 77

    BAB III METODE PENELITIAN............................................................................... 86

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 86

    B. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 87

    C. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 88

    D. Pemilihan Responden ............................................................................. 89

    E. Sumber dan Jenis Data Penelitian ........................................................... 90

    F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 92

    G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 94

    BAB IV KENDALA YANG MEMPENGARUHI BELUM OPTIMALNYA

    PENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN HASILTINDAK PIDANA

    KORUPSI ............ ......................................................................................... 97

    A. Kendala Penelusuran Aset (Asset Tracing), Pengembalian Aset

    (Asset Recovery) dan Penyitaan .............................................................. 97

    1. Kelembagaan Penegak Hukum (Struktur) ....................................... 97

    2. Peraturan Perundang-Undangan (Substansi) .................................. 100

    a. Ketidakjelasan Klasifikasi Delik Keuangan Negara................100

    b. Ketidakseragaman Pengertian Keuangan Negara.................... 105

    c. Perbedaan Persepsi Mengenai Keuangan Negara dan

    Delik Formil......................................................................... ....109

    d. Perhitungan Kerugian Negara yang Variatif ............................ 111

  • xii

    e. Asset Recovery dan Penyitaan.......................................................... 115

    3. Budaya Hukum Masyarakat( Kultur) .............................................. 120

    B. Kendala Eksekusi Putusan Pengadilan Terkait Pengembalian Kerugian

    Keuangan Negara .................................................................................... 122

    1. Kelembagaan Penegak Hukum (Struktur) ...................................... 122

    2. Peraturan Perundang-Undangan dan Putusan Hakim ...................... 133

    3. Budaya Hukum Masyarakat (Kultur) ........................................... 140

    BAB V PENTINGNYA PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

    DALAM UPAYAPENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN

    HASIL KORUPSI ......................................................................................... 142

    A. Paradigma Pengembalian Aset Perolehan Hasil Korupsi.......................142

    1.Sistem Hukum Internasional Pengembalian Aset Perolehan

    Hasil Tindak Pidana Korupsi ........................................................... 142

    2. Perbandingan Beberapa Negara TentangPerampasan

    (Penyitaan)Aset ....................................................................................... 164

    a. AmerikaSerikat....................................................................... 164

    b. Swiss ........................................................................................167

    c. Filipina.....................................................................................168

    d. Australia...................................................................................169

    e. Malaysia...................................................................................170

    3. Sistem Hukum Nasional Pengembalian Aset Perolehan Hasil

    Tindak PidanaKorupsi ..................................................................... 174

    a. Pengembalian Aset Korupsi berdasarkan Ratifikasi

    Undang-Undang Nomor7 Tahun 2006 Tentang

    PengesahanUnited Nations Convention Against Corruption

    Tahun 2003 .............................................................................. 174

    b. Pengembalian Aset Korupsi berdasarkan Undang-

    Undang Nomor 31 Tahun1999 jo.Undang-Undang

    Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak

    Pidana Korupsi.......................................................................... 179

  • xiii

    c. Gugat Perdata dalam r angka pengembalian asset Korupsi ............193

    B. Kondisi Pengembalian Aset Perolehan Hasil Korupsi di Indonesia.......195

    C. Peranan Sita Jaminan Dalam Pengembalian Perolehan Aset Hasil

    Korupsi .......... ......................................................................................... 220

    1. Perbandingan Penerapan Sita Jaminan Dalam Hukum Perdata

    Dan Hukum Pidana .......................................................................... 220

    2. LandasanTeoretis Penerapan Sit aJaminan Dalam Pengembalian

    Aset Hasil Korupsi ........................................................................... 228

    a. Sita Jaminan dan Unsur Perbuatan Melawan Hukum Sebagai

    DasarP enerapan SitaJaminan ................................................... 228

    b. Hubungan Kausalitas antara Perbuatan Melawan Hukum

    Dengan Kerugian Keuangan Negara Sebagai Dasar Penerapan

    Sita Jaminan Dalam Perkara Korupsi ....................................... 237

    BAB VI MEMBANGUN MODEL KELEMBAGAAN PENGEMBALIAN ASET

    PEROLEHAN KORUPSI MELALUI PENERAPAN SITA

    JAMINAN .................................................................................................... 242

    A. Model Penerapan Sita Jaminan Dalam Pengembalian Aset ................. 242

    B. Perluasan Penerapan Sita Jaminan ........................................................ 249

    C. Kelembagaan Sita Jaminan Dalam Rangka Pengembalian Aset

    Perolehan Hasil Tindak Pidana Korupsi ............................................... 254

    1. Kelembagaan PenegakHukum (Struktur) ...................................... 255

    2. Peraturan Perundang-undangan (Substansi) .................................. 261

    3. Budaya Hukum (Kultur) ................................................................ 266

    D. Konsep Sita Jaminan PadaRevisiUndang-Undang Pemberantasan

    Tindak PidanaKorupsi Dalam Rangka Asset Recovery ....................... 269

    E. Kelembagaan Penelusuran dan Pemulihan Aset Perolehan Hasil

    Korupsi .......... ....................................................................................... 275

    1. Penelusuran Aset dan Pengungkapan

    TindakPidana ................................................................................. 275

    2. Penerapan Konsep Illicit Enrichment

  • xiv

    ( Kekayaan Yang TidakWajar) ...................................................... 280

    3. Tindakan Penyitaandan Perampasan Aset ..................................... 285

    F. Kelembagaan Penyimpanan Aset Perolehan Korupsi .......................... 290

    BAB VII PENUTUP............ ....................................................................................... 298

    A. Kesimpulan ... ....................................................................................... 298

    B. Implikasi ....... ....................................................................................... 301

    1. Implikasi Teoretis .......................................................................... 301

    2. Implikasi Praktis ............................................................................302

    C. Rekomendasi . .......................................................................................303

    DAFTAR PUSTAKA .................... ....................................................................................... 305

    LAMPIRAN .................................. .................................................................................…..316

  • xv

    DAFTAR TABEL

    1. Tabel 1 Skor Peringkat Korupsi Indonesia Tahun 2015 ......................................... 4

    2. Tabel 2 Perbedaan Perampasan Aset ....................................................................... 35

    3. Tabel 2 Penelitian Relevan (Terdahulu) .................................................................. 75

    4, Tabel 4 Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................................. 90

    5. Tabel 5 Data Uang Yang DiselamatkanOlehPolri.................................................. 205

    6, Tabel 6 PenyelesaianPerkaraTipikorPolri .............................................................. 206

    7, Tabel 7 Data UangDiselamatkanOlehKejaksaanAgung RI ................................... 211

    8. Tabel 8. Data Penyelidikan, Penyidikan, PenuntutandanUangDiselamatkan

    KejaksaanAgung RI................................................................................... 212

    9. Tabel 9 RekapitulasiUangPenggantiPerkaraTipidkorJanuari s/d Desember 2014

    Kejaksaan RI.... ........................................................................................ 213

    10. Tabel 10. Data Aset yang Diselamatkan KPK ........................................................ 215

    11. Tabel 11 Rekapitulasi Barang Sitaan dan Rampasan oleh KPK ............................. 216

    12. Tabel 12 Konsep Tahapan Sita Jaminan ................................................................. 233

    13. Tabel 13 Perbedaan Antara Perampasan Berdasarkan Tuntutan Pidana

    Dengan Perampasan Perdata .................................................................... 285

  • xvi

    DAFTAR BAGAN

    1. Bagan 1. Alur KerangkaTeori………………………………………………………..….53

    2. Bagan 2. Keberlakuan Konsep Sita Jaminan Dalam Pengembalian Aset…………….…83

    3. Bagan 3. Teknik Analisa Data…………………..…………………………………….....96

    4. Bagan 4. Mekanisme Kelembagaan Sita Jaminan……………………………………...259

    5. Bagan 5. Perolehan Negara atas Ase tKorupsi……...…………………………….........294

    6. Bagan 6. Pola Keterpaduan Lembaga Pengembalian Aset………...……………..……296

  • IX.

    ABSTRAK

    ENDANG USMAN, T 311202003, PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR

    BESLAG) DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENGEMBALIAN ASET

    PEROLEHAN HASIL TINDAK PIDANA KORUPSI. Promotor : Prof. Dr. Soepanto,

    SH, M.Hum, Co Promotor : Prof. Dr. AdiSulistiyono, SH, M.Hum,. Disertasi : Program

    Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Tujuan penelitian disertasi ini adalah untuk mempelajari dan menganalisist entang : pertama,

    kendala pengembalian asset perolehan hasil tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat

    penegak hukum. Kedua, arti penting penerapan Sita Jaminan (conservatoirbeslag) dalam

    system penanganan perkara tindak pidana korupsi. Ketiga, model Sita Jaminan yang dapat

    meningkatkan pengembalian asset perolehan hasil tindak pidana korupsi dalam system

    hokum pidana Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa kendala yang mempengaruhi sulitnya pengembalian asset

    hasil korupsi disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, factor struktur kelembagaan yang

    tidaksistemik, lemahnyastrukturorganisasipenegakhukum, Jaksaselakueksekutormasihkurang

    optimal melakukan eksekusi uang pengganti sebagai asset recovery dikarenakan sarana dan

    prasarana terbatas, kesulitan melacak aset yang sudah dipindahtangankan dan

    disembunyikan. Kedua,f actor substansi hukum yaitu belum adanya peraturan perundang-

    undangan yang mendukung optimalisasi penyitaan harta kekayaan yang diduga hasil korupsi,

    perbedaan persepsi keuangan negara, perhitungan kerugian negara yang variatif menyulitkan

    implementasi pengembalian kerugian keuangan negara. Ketiga, factor budaya hokum

    masyarakat masih kurang dan permisif dengan tidak melaporkan asset para koruptor bahkan

    melindungi asset koruptor. Dalam upaya pengembalian kerugian keuangan Negara akibat

    tindak pidana korupsi, peranan Sita Jaminan (conservatoirbeslag) – yang digunakan dalam

    rezim hokum perdata – dapat diterapkan pada kasus tindak pidana korupsi.Konsep sita

    jaminan dimaksudkan menjamin pembayaran uang pengganti dan uang denda dari adanya

    itikad buruk(bad faith) pelaku tindak pidana korupsi.Kajian pentingnya penerapan Sita

    Jaminan ini didasarkan kepada perwujudan kemaslahatan, keadilan dan kepastian hukum.

    Selain itu, terdapat hubungan kausalitas penerapan Sita Jaminan dengan prinsip-prinsip

    perlindungan hokum melindungi kepentingan Negara dalam rangkap engembalian kerugian

    keuangan negara yang hilang akibat korupsi. Sebagai sebuah model yang ditawarkan, maka

    diharapkan konsep Sita Jaminan ini dimasukkan dalam proses revisi Undang-Undang

    Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Secara implementasi, Sita Jaminan diberlakukan

    pada awal proses peradilan (tahapp enyidikan), berakhir sampai adanya putusan pengadilan

    yang telah memperoleh kekuatan hokum tetap (inkracht). Sarana penunjang juga diperlukan,

    yakni adanya lembaga penyimpanan dan pengelola aset agar lebih mendayagunakan dan

    mengamankan kerugian keuangann egara. Lembaga ini juga sebagai pengintegra sisistem dari

    berbagai lembaga penegak hukum yang menjalankan fungsi yang sama.

    Kata Kunci : SitaJaminan(ConservatoirBeslag), PengembalianAset (Asset Recovery),

    TindakPidanaKorupsi.

  • IX.

    ABSTRACT

    ENDANG USMAN, T311202003, IMPLEMENTATION OF COLLATERAL

    CONFISCATION (CONSERVATOIR BESLAG) IN ORDER TO MANIFEST THE

    RESTORATION OF ASSETS OBTAINED FROM CORRUPTION.Promoter: Prof.

    Dr. Supanto, SH, M. Hum, Co Promoter: Prof. Dr. AdiSulistiyono, SH, M.H,.

    Dissertation: Doctoral Program of Law, Faculty of Law, University of SebelasMaret

    Surakarta.

    The purpose of this dissertation research is to study and analyze in detail: first, problems of

    restoration of assets obtained from corruption conducted by law enforcement officers.

    Second, the importance of the implementation of Collateral Confiscation in the corruption

    case handling system.Third, the model of Collateral Confiscation to increase the restoration

    of assets obtained from corruption in the Indonesian criminal justice system. The data used is

    secondary data and primary data. The results showed that the constraints affecting the

    difficulty of recovering assets from corruption caused by three factors. First, the institutional

    structure is not systemic, structurally weak law enforcement organizations. Attorney as an

    executor is still less than optimal at performing execution of subtitute money as asset

    recovery because of limited facilities and infra structure, struggled to keep track of assets that

    have been transferred and hidden. Second, factor in the substantive law, namely the absence

    of legislation that supports the optimization of assets seizure suspected of corruption,

    differences in the perception of state finances, the calculation of losses that varied

    complicates the implementation of the restoration of state’s financial loss. Third, factor of

    cultural law of the society is still lacking and permissive by not reporting assets of the

    corruptor and even protect corruptor’s assets. In an effort to restore the state’s financial losses

    due to corruption, the role of Collateral Confiscation - used in civil law regime - can be

    applied to cases of corruption. The concept is intended for sequestration guarantees for

    compensation and fines from their bad faith by the perpetrators of corruption. The importance

    of implementing Collateral Confiscation is based on the embodiment welfare, justice, and

    legal certainty. In addition, there is a causal relationship of implementation of Collateral

    Confiscation with the principles of legal protection in terms of restoration of state’s financial

    loss caused by corruption. As a model that is offered, it is expected that the concept of

    Collateral Confiscation is included in the process of revision of the Law on Corruption

    Eradication. In implementation, Collateral Confiscation enforced at the beginning of the

    judicial process (the investigation stage), ends until there is a court ruling that has permanent

    legal force (inkracht). Supporting facilities are also needed, namely the existence of

    depository institutions and asset administrators to better utilize and secure the country's

    financial losses. The institute also acts as a system integrator of the various law enforcement

    agencies that perform similar functions.

    Keywords: Collateral Confiscation (Conservatoir Beslag), Restoration of Assets (Asset

    Recovery), Corruption.