Diagnostik Klinik

download Diagnostik Klinik

of 15

description

diagnostik

Transcript of Diagnostik Klinik

FUNGSI HATI

DISUSUN OLEH:

1. SITI NURUL MULHIMAH12330031

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONALJAKARTA 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat ,hidayah dan taufiq-Nya penyusunan makalah dengan judul Fungsi Hati ini dapat diselesaikan.Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Farmakognosi. Pada proses pembuatan makalah ini penulis banyak menerima bimbingan dan arahan dari dosen mata kuliah tersebut. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Tatat Hayati selaku dosen Farmakognosi.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya sangat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.

Jakarta, 22 Oktoberr 2014

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ..BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1.Hati. .II.2.Uji Fungsi Hati...BAB III. PENUTUP IV.1.Kesimpulan ..DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

.11 Latar BelakangHati, aluran empedu, dan pankreas, semuanya berkembang sebagai cabang dari usus depan fetus pada daerah yang kemudian dari menjadi duodenum, semunya berhubungan erat dengan fisiologi pencernaan. Karena letak anatomi yang berdekatan, fungsi yang berkaitan, dan keasamaan dalam kompleks gelaja yang ditimbulkan oleh gangguan pada ketiga stuktur ini.Hati merupakan kelenjer terbesar dalam tubuh, rata-rata ekitar 1500 gr atau 2,5 % brat badan pada orang dewasa normal. Hati merupakan organ platis lunak yang tercetak oleh stujtur sekitarnya. Selain merupakan organ parenkim yang berukuran besar, hati juga menduduki urutan pertama dalam hal banyaknya, kerumitan dan ragam dan fungsinya. Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperan hampir setiap fungsi metabolik tubuh, dan khususnya bertanggung jawab atas lebih dari 500 aktivitas berbeda. Untunglah, hati memiliki kapasita cadangan yang besar, dan hanya dengan 10-20% jaringan berfungsi, hati mampu mempertahankan kehidupan. Dekstruksi total atau pembumbuangan hati mengakibatkan kematian dalam 10 jam. Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang memngagumkan. Pada kennyakan kasus, pengangkatan sebagian hati, baik karena sel sudah mati atau sakit, akan diganti dengan jaringan baru.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1.1 HatiHati merupakan organ pusat metabolism. Hal ini didukung oleh letak anatominya. Hati menerima pendarahan dari sirkulasi sistemik melalui arteri hepatica dan menampung alriran darah dan system porta yang mengandung zat makanan yang diabsorbsi di usus. Karena itu fungsi organ hati penting diketahui dalam menilai kesehatan seseorang. Adanya gangguan fungsi hati tidak selalu jelas dapat diketahui apabila tanpa pemerksaan UFH. Cukup sering adanya gangguan fungsi hati baru diketahui pada waktu dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Bila klinis memang sudah dapat diduga atau jelas adanya kelainan hati maka pemeriksaan UFH juga penting dalam menilai beratnya gangguan, membedakan jenis dan penyebab kelainan, serta memperkirakan perjalanan [enyakit atau hasil pengobatan. Kelainan hati dapat terjadi local sebagai pusat gangguan suatu penyakit atau merupakan bagian dari penyakit sistemik atau sebagai efek samping dari pengobatan. (Sherlock S, 2002)Indikasi pemeriksaan UFH dilakukan untuk penapisan yaitu mendeteksi adanya kelainan atau penyakit hati, membantu menegakkan diagnosis, memperkiakan beratnya penyakit, membantu mencari etologi penyakit, menilai prognosis penyakit dan disfungsi hati, dan menilai hasil pengobatan. Pemeriksaan UFH juga membantu mengarahkan upaya diagnosik selanjutnya.Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan dan beratnya antara 1200-1600 gram atau sekitar 2,5% berat badan pada orang dewasa normal.Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkusoleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empeduyang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-selperombak sel darah merah yangtelah tua disebut histiosit.Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernihkehijauan, didalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garamempedu, kolesterol dan juga bakteri serta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.Hati juga merupakan organ tubuh yang terpenting berkaitan dengan metabolisme asam amino, lemak, karbohidrat dan vitamin. Hati juga berfungsi mensintesis protein plasma, faktor pembekuan, asam empedu, katabolisma hormon, dan sebagai organ detoksifikasi.Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibroelastik yang disebut kapsulglisson dan secaramakroskopik dipisahkan menjadi lobus kiri dan kanan. Kapsulglisson berisi pembuluh darah,pembuluh limfe dan saraf. Kedua lobus hati tersusun oleh unit-unit yang lebih kecil disebut lobules. Lobules terdiri atas sel-sel hati (hepatosit), yang menyatu dalam suatu lempeng.Sel-sel hatidianggap sebagai unit fungsional hati. Sel-sel hati dapat melakukan pembelahan sel dan mudah diproduksi kembali saat dibutuhkan untuk mengganti jaringan yang rusak.Kerusakan akut pada hati dapat menjadi sangat berat, sehingga terkadang menyebabkan kematian dalam beberapa hari (gagal hati fulminans, nekrosis hati akut, dan atrofi kuning akut dari hati). Kebanyakan hal ini disebabkan oleh zat beracun. Sedangkan kerusakan akut yang lebih ringan dapat terjadi karena adanya virus dari berbagai jenis yang masuk ke vena porta, yang kemudian diterima oleh hati.Karena hati mempunyai multifungsi yang berkaitan dengan metabolisme, maka tes faal hati meliputi berbagai tes antara lain, kimia klinik,imunologi,seperti petanda tumor dan lain-lain.Hati adalah organ yang paling besar di dalam tubuh kita, warnanya coklat dan beratnya 1 kg. Letaknya dibagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :1. Permukaan atas terbentuk cembung, terletak di bawah diafragma.2. Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transfersus.Permukaanya diliputi oleh peritoneum viserial, kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. Beberapa ligamentum yang merupakan lipatan peritoneum terdapat jaringan penyambung padat yang dinamakan kapsula glisson, yang meliputi permukaan interior membentuk rangka untuk cabang-cabang vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Selain merupakan organ yang mempunyai ukuran terbesar, hati juga mempunyai fungsi yang banyak dan paling komplek. Hati merupakan pertahanan hidup dan berperan pada hampir setiap fungsi metabolisme tubuh. Hati mempunyai kapasitas cadangan yang besar dan fungsi jaringan untuk mempertahankan tubuh, hati juga mempunyai kemampuan regenerasi yang mengagumkan. Kerusakan hati sebagian pada kebanyakan kasus sel yang mati atau sakit, maka akan diganti dengan jaringan hati yang baru. Fungsi hati antara lain: Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan pemakaian dalam jaringan. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk disekresi dalam empedu dan urin, membersihkan darah sebelum zat-zat toksin tersebut mencapai organ tubuh yang peka misalnya otak fungsi, hal ini disebut detoksikasi. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen, karbohidrat yang diabsorbsi sebagai glukosa disimpan dalam hati sebagai glikogen. glukosa dilepaskan sesuai dengan kebutuhan. Sekresi empedu. Pembentukan ureum, golongan asam amino diubah menjadi ureum yang diekskresi melalui ginjal, rantai karbon yang yang tersisa mengalami oksidase menjadi CO2 dan air. Sebagian asam amino akan masuk sirkulasi sistemik dalam jumlah kecil, kadar asam amino yang tinggi dalam peredaran darah dapat menjadi racun yang merusak fungsi otak. Asam amino yang berjumlah 22 macam dipergunakan dalam tubuh sebagai bahanbahan dasar pembangunan protein. Beberapa asam amino ini tidak dapat dibuat dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan dan disebut sebagai asam amino esensial. Asam amino lainnya dapat diubah dari satu bentuk lain dengan bantuan enzimenzim khusus dalam sel-sel tubuh, terutama dalam sel hati.f. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air, zat lemak yang dipadukan dengan lesitin akan membentuk fosfolipid, kolesterol dibuat dihati dari asam asetat, sedangkan esternya merupakan gabungan kolesterol dengan asam lemak. Lipoprotein plasma yang mengangkut trigliserida juga dibuat dihati. ( Syaifudin, 1999 ) Hati mempunyai multi fungsi yang berkaitan dengan metabolisme maka gangguan faal hati dapat disebabkan oleh kelainan prahepatik, intra hepatik dan post-hepatik. Kelainan prehepatik misalnya pada anemi hemolitik, kelainan intrahepatik atau hepatoseluler misalnya pada hepatitis, cirrhosis dan karsinoma hepatis. Sedangkan kelainan post hepatik karena adanya tumor ( Hardjono, 2003 ).

1.2 Uji Fungsi HatiUji fungsi hati (UFH) sering disebutkan di klinik sebagai liver function test sehingga perawat mengenalnya dengan sngkatan LFT. UFH merupakn suatu kumpulan analisis laboratorium yang berkaitan dengan hati, baik fungsi hati maupun sutu kondisi hati yang sebenarnya bukan fungsi hati. Analit atau zat yang diperiksa dapat berupa produk metabolisme sel hati (hepatosit), enzim, protein lain, antigen virus, DNA dan RNA virus maupun antibody sebagai hasil respon imun humoral tubuh. Karenafungsi hati banyak maka jenis UFH yang dikenal juga banyak, selain itu ada juga uuji yang sebenarnya tidak menguji fungsi hati tetapi tetap dimasukan kelompok UFH sebab pentin membantu menilai kelainan hati.Macam-macam enzim yang digunakan1. Alanine transaminase (ALT)Alanine transaminase(ALT) juga dikenali sebagai Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) atau Alanine aminotransferase (ALAT) adalah sejenis enzim yang hadir di dalam hepatosit(sel hati). Kerosakan sel hati boleh menyebabkan enzim ini terbebas ke dalam darah di mana ianya ditaksir. Peningkatan enzim ini secara mendadak di dalam darah menunjukkan kerosakan hati akut seperti viral hepatitis dan paracetamol (acetamenophen) overdose.Julat normal bagi kehadiran enzim ini di dalam darah adalah 9 hingga 40 IU/L.2. Aspartate transaminase (AST)Aspartate transaminase (AST) juga dkenali sebagai serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) atau aspartate aminotransferase (ASAT) merupakan enzim yang serupa seperti ALT yang berkaitan parenchymal cell hati. Kandungan enzim ini yang meningkat secara mendadak di dalam darah menunjukkan terdapatnya kerosakan hati. Namun, ianya berbeza dengan ALT dimana enzim AST ini juga terdapat dalam sel darah merah, otot jantung dan rangka, oleh itu ianya tidak boleh dikatakan berada di hati sahaja. Nilai yang didapati daripada penaksiran enzim ALT dan AST kadangkala berguna bagi menentukan dalam membezakan punca kerosakan hati. Peningkatan enzim AST tidak spesifik untuk kerosakan hati sahaja, ianya digunakan juga sebagai penanda fungsi bagi otot kardiak jantung. Julat normal bagi kehadiran enzim ini di dalam darah adalah 10 hingga 34 IU/L.3. Alkaline phosphatase(ALP)Alkaline phosphatase(ALP) adalah sejenis enzim yang terdapat di dalam lapisan sel hempedu pada hati. Kadar ALP dalam plasma darah akan meningkat disebabkan beberapa punca antaranya adalah intrahepatic cholestasis. Enzim ALP juga terdapat di dalam sel tulang dan plasenta. Oleh itu, kadar enzim ALP yang tinggi boleh juga ditaksir pada kanak-kanak yang meningkat remaja (dimana tulang-tulang mengalami pertumbuhan) dan pesakit yang sudah berumur yang mengalami penyakit Pagets. Julat normal bagi kehadiran enzim ini di dalam darah adalah 20 hingga 140 IU/L.4. Glutamil transpeptidase gamma (GGT)Enzim ini cukup spesifik dan penanda yang lebih peka terhadap kerosakan cholestatic dari enzim ALP. Namun begitu, ianya meningkat dengan nilai yang terlalu kecil akibat kehilangan fungsi hati. Enzim ini juga boleh membantu dalam mengenalpasti penyebab ketinggian kadar enzim ALP dalam darah. Julat normal bagi kehadiran enzim ini di dalam darah adalah 0 hingga 50 IU/L. Gangguan faal hati dapat disebabkan oleh kelainan pra-hepatik,hepatikatau intrahepatik dan post-hepatik.Kelainan pra-hepatik misalnya anemia hemolitik. Pada keadaan ini faal hati pada umunya normal kecuali bilirubin (unconjugated). Bilirubin dalam urin dan faeces normal, tetapi uribilinogenuria berlebihan. Dalam hal ini perlu tes hematologi khusus yang berhubungan dengan penyakit hemolitik. Kelainan intrahepatik atau hepatoselular misalnya hepatitis, cirhosis dan karsinoma hepatitis. Pada umumnya enzim Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)danSerumGlutamic Pyruvic Transaminase(SGPT)danGamma Glutamil Transferase (GGT)meninggi,Alkaline Phosphatase(ALP)dapat meninggi bila ada obstruksi dan protein dapat abnormal. Bilirubin dapat bervariasi. Dalam hal ini diperlukan tes khusus untuk petanda hepatitis dan atau petanda tumor. Kelainan post-hepatik atau obstruktif karena batu empedu atau karena tumor. Dalam keadaan ini conjugated bilirubin danALP (AlkalinePhosphotase)meninggi,Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase(SGOT)danSerumGlutamicPyruvicTransaminase(SGPT)dapat meninggi. Pemeriksaan transaminase yang terdiri dari SGOT dan SGPT penting untuk menilaikelainan hati dan organ lain. SGPT lebih spesifik untuk kelainan dihati. Pola enzim sangatmembantu dalam menegakkan diagnosis gangguan hati tetapi pemeriksaan yanglengkap disertai pemeriksaan penunjang lain seringkali harus dilakukan. Untukmeningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium mutlak perlu dilaksanakanpeningkatan mutu internal dan eksternal.Serum GlutamicOxaloacetic Transaminase(SGOT)adalah enzim transaminase yang juga disebut yang berfungsi sebagai katalisator perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat. SGOT disebut juga dengan AST atau Aspartate aminotransferase. SGOT ditemukan dalam sitoplasma dan mitokondria sel hati, jantung, otot skelet, ginjal, pankreas, dan eritrosit. Pada kerusakan sel-sel tersebut diatas, SGOT dalam serum meninggi. Nilai rujukan untuk SGOT pada pria sampai 37 U/I dan pada wanita sampai 31 U/I.Nilai tidak normalpada kerusakan sel fase akut penyakit misalnya : 20 pada virus hepatitis akut, trauma otot, post operasi, kerusakan hati karena otot. 10 20 pada infrak miokard akut, mononucleosis infeksiosa dan cirrhosis karenaalkohol. 5 - 10 pada dermatomyositis dan cirrhosis hepatitis kronik. 2-5 pada anemia hemolitik, metastase Ca hepatitis, pankreatitis akut,dan perlemakan hati.Sebagai tes faal hati penentuan SGOT dapat dianggap ada kelainan faal yang berartiapabila nilai SGOT lebih besar dari 2 kali nilai normal tertinggi.Serum Glutamic PyruvicTransaminase(SGPT)adalah enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. Peningkatan dalam serum darah mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan hati.Ketika tingkatSGPTtinggi ditemukan dalam darah,penyebab yang mungkin dapat lebih dipersempit dengan mengukur enzim lain. Sebagai contoh,peningkatan kadarSGPTkarena selhatiyang rusak dapat dibedakan dari saluran empedu dengan mengukurALPjuga terkait miopati,SGPTdapat dikesampingkan dengan mengukur kreatininkinase enzim. Nilai rujukan untuk SGPT pada pria sampai 42 U/I dan pada wanita sampai 32 U/I.Nilai tidak normal padakerusakan sel fase akut penyakit misalnya : 20 - 50 pada hepatitis virus atau karena obat 10 - 20 pada hepatitis kronis, mononucleosis, kolestasis atau kolesistitis dan padapenyembuhan hepatitis. 1-10padacirrhosis hepatis akut, hepatitis karena alkohol. 1 - 2 pada infrak miokard akut dan kongesti hepaticSeperti halnya pada SGOT, tes SGPT sebgai tes parenchym hatidapat dianggap adasangkaan kelainan faal yang berarti apabila nilai SGPT lebih besar dari 2 kali nilai normaltertinggi. SGPT yang berasal dari sitoplasma sel hati dianggap lebih spesifik dari padaSGOT (berasal dari mitochondria dan sitoplasma sel-sel hati) untuk kerusakkan parenchymsel hati.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanHati berfungsi mensintesis protein plasma, faktor pembekuan asam empedu, katabolime hormon dan sebagai organ detoksifikasi. Adapun fungsi lainnya yaitu fungsi untuk pengolahan zat makanan yang disrap usus, fungsi penyimpanan dan pepembentukan zat yang doperlukan tubuh dan penetralan obat.Hati yang juga mengalami gangguaan fungsi yang biasa saja disebabkan oleh virus hepatitis, perlemakan hati dapat melalui berbagai pemeriksaan seperti pemeriksaan SGPT dan SGOT, bilirubin direct dan indirec, fosfatase alkali, kolesterol total, albumin, globulin dan globulin gamma. Kali ini hanya akan dibatasi mengenai pemerikaan SGPT ( serum Glutamic piruvat Transferase). SGPT juga disebut ALT (Alanin aminotransferase) mampu mengkatalisis kelompok amino dalam siklus krebs, untuk mengkatalisis energi dijaringan. Terdapat terutama disitoplasma sel hati dan edikit disel ginjal, sel jantung dan sel otot skelet. GPT merupakan salah satu indikator kerusakan hati. Tujuan ter GPT adalah diagnosa dan evaluasi penyakit hati, memantau efek obat yang hepatotoksik, membedakan ikterus hemolitik dengan ikterus karena penyakit hati.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton ,A.C,1990,Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit ,Edisi III,Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta.Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27thed. Jakarta: EGC; p. 317.Price, A.S. dan Wilson, M.L., 1995, Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta