Diagnosis

3
Diagnosis Pada wanita hamil dengan hipertensi dan proteinuria , diagnosis hipertensi kronis superimposed preeklampsia ditegakkan hanya bila tekanan darah semakin meningkat dan proteinuria semakin berat secara mendadak atau bila disertai dengan salah satu atau beberapa tanda yang menunjukkan kriteria di atas. Terapi Pegobatan hipertensi kronik superinposed preeklamsia sama dengan pengobatan pada preeklamsia dan eklamsia : Penatalaksanaan Pemberian Anti Hipertensi Jika tekanan darah diastolik 110 mmhg atau lebih, berikan obat anti hipertensi. Tujuan pemberian anti hipertensi adalah mempertahankan tekanan darah diastolik diantara 90-100 mmhg dan mencegah perdarahan serebral. Obat pilihan adalah hidralazin. Hidralazine lebih sering digunakan oleh karena memiliki beberapa keunggulan tertentu dalam kehamilan oleh karena : 1. Vasodilator langsung 2. Tidak menyebabkan spasme bronchus 3. Bukan kontra indikasi pada penderita penyakit jantung Berikan hidralazin 5 mg I.V pelan-pelan setiap 5 menit sampai tekanan darah turun. Ulang setiap jam jika perlu atau berikan hidralazin 12,5 mg I.M. setiap 2 jam Jika hidralazin tidak tersedia, berikan: - Labeltolol 10 mg I.V. : jika respon tidak baik (tekanan diastole tetap > 110 mmhg) berikan labeltolol 20 mg I.V.

description

Hipertensil pada Bumil

Transcript of Diagnosis

Page 1: Diagnosis

Diagnosis

Pada wanita hamil dengan hipertensi dan proteinuria , diagnosis hipertensi kronis

superimposed preeklampsia ditegakkan hanya bila tekanan darah semakin meningkat dan

proteinuria semakin berat secara mendadak atau bila disertai dengan salah satu atau beberapa

tanda yang menunjukkan kriteria di atas.

Terapi

Pegobatan hipertensi kronik superinposed preeklamsia sama dengan pengobatan pada

preeklamsia dan eklamsia :

Penatalaksanaan Pemberian Anti Hipertensi

Jika tekanan darah diastolik 110 mmhg atau lebih, berikan obat anti hipertensi. Tujuan

pemberian anti hipertensi adalah mempertahankan tekanan darah diastolik diantara 90-100

mmhg dan mencegah perdarahan serebral. Obat pilihan adalah hidralazin.

Hidralazine lebih sering digunakan oleh karena memiliki beberapa keunggulan tertentu

dalam kehamilan oleh karena :

1. Vasodilator langsung

2. Tidak menyebabkan spasme bronchus

3. Bukan kontra indikasi pada penderita penyakit jantung

Berikan hidralazin 5 mg I.V pelan-pelan setiap 5 menit sampai tekanan darah turun. Ulang

setiap jam jika perlu atau berikan hidralazin 12,5 mg I.M. setiap 2 jam Jika hidralazin tidak

tersedia, berikan:

- Labeltolol 10 mg I.V. : jika respon tidak baik (tekanan diastole tetap > 110 mmhg) berikan

labeltolol 20 mg I.V. Naikkan dosis sampai 40 mg dan 80 mg jika respons tidak baik sesudah

10 menit

- Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam, jika respons

tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg Nifedipin sublingual.

- Metildopa 3x 250-500 mg/hr  

Terapi cairan :

- Dekstrosa 5%

- Infus 6 gram dalam larutan RL / 6 jam,atau di berikan 4atau 5 gram i.m tiap 4-6 jam.

Perawatan edema paru

Page 2: Diagnosis

Bila terjadi edema paru sebaiknya penderita di rawat di ICU karena membutuhkan

perawatan animasi dengan respirator.

Persalinan

Sikap terhadap persalinan di tentukan oleh derajat tekanan darah dan perjalanan klinik :

- Bila tekanan darah terkendali, perjalanan kehamilan normal ,pertumbuhan janin normal dan

volume amnion normal , maka dapat di teruskan sampai aterm

- Bila terjadi komplikasi dan kesehatan janin bertambah buruk ,maka segera di terminasi

dengan induksi persalinan, tanpa memandang umur kehamilan. Secara umum persalinan di

arahkan pervaginam.

Prognosis

Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka gejala perbaikan tampak

jelas setelah kehamilannya di akhiri.