Diagnosa Keperawatan Vertigo

18
DIAGNOSA KEPERAWATAN: Risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara jlandan vertigo SASARAN: Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangangan dan/atau jatuh Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan 1. Kaji vertigo yang meliputi riwayat, awitan, gambaran serangang, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait (kehilangan pendengaran, tinnitus, rasa penuh ditelinga). 1.Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya. 1. Tidak mengalami jatuh akibat gangguan keseimbangan. 2. Kaji luasnya ketidak mampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari- hari. 2. Luasnya ketidak mampuan menunjukkan resiko jatuh. 2. Ketakutan dan ansietas berkurang. 3. Ajarkan atau tekankan terapi vestibuler/kes eimbangan sesuai ketentuan. 3. Latihan mempercepat kompensasi labiritin, vertigo dan gangguan dan cara jalan. 3. Melakukan latihan sesuai ketentuan.

description

tugas

Transcript of Diagnosa Keperawatan Vertigo

Page 1: Diagnosa Keperawatan Vertigo

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara jlandan vertigo

SASARAN: Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangangan dan/atau jatuh

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Kaji vertigo yang

meliputi riwayat, awitan, gambaran serangang, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait (kehilangan pendengaran, tinnitus, rasa penuh ditelinga).

1. Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya.

1. Tidak mengalami jatuh akibat gangguan keseimbangan.

2. Kaji luasnya ketidak mampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari.

2. Luasnya ketidak mampuan menunjukkan resiko jatuh.

2. Ketakutan dan ansietas berkurang.

3. Ajarkan atau tekankan terapi vestibuler/keseimbangan sesuai ketentuan.

3. Latihan mempercepat kompensasi labiritin, vertigo dan gangguan dan cara jalan.

3. Melakukan latihan sesuai ketentuan.

4. Berikan, atau ajari cara pembeian, obat antivertigo dan/atau obat penenang vastibuler, beri peetunjuk pada pasien mengenal efek sampingnya.

4. Menghilangkan gejala akut vertigo.

4. Menggunakan obat yang diresepkan dengan baik.

5. Dorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing; dengan pagar tempat tidur dinaikkan.

5. Mengurangi kemungkinan jatuh dan cedera.

5. Segera melakukan dengan posisi horizontal saat pusing.

6. Letakkan bantal pada kedua sisi kepala untuk membatasi gerakan.

6. Gerakan akan memperberat vertigo.

6. Menjaga kepala tetap diam saat pusing.

7. Pengenalan aura dapat 7. Mengenali sifat rasa

Page 2: Diagnosa Keperawatan Vertigo

7. Bantu pasien mencari dan menentukan aura (adanya gejala aura) yang mendahului terjadinya setiap serangan.

membantu mengetahui saat perlunya memakai obat sebelum tejadi serangan, sehingga dapat menimalkan beratnya efek.

penuh atau rasa tekanan di dalam telinga yang terjadi sebelum seangan.

8. Anjurkan pasien tetap membuka matanya dan memandang lurus ke depan ketika berbaring dan mengalami vertigo.

8. Perasaan vertigo berkurang dan gerakan mengalami deslerasi bila mata tetap dijaga pada posisi yang tetap.

8. Melaporkaan upaya yang dapat membantu mengurangi vertigo.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Kerusakan penilaian yang berhubungan dengan ketidak mampuan yang memerlukan perubahan gaya hidup akibat vertigo yang tidak dapat diperkirakan.

SARAN: Mengubah gaya hidup untuk menurunkan ketidak mampuan dan memaksimalkan kontroldan kemandirian dalam batas normal yang diakibatkan oleh vertigo kronis.

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkam1. Dorong pasien untuk

mengidentifikasi kekuatan dan peran diri yang tetap dipenuhi.

1. Memaksikmalkan rasa peningkatan kontrol dan kemendirian.

1. Menggunakan kontrol maksimal terhadap lingkungan dan kemandirian dalam batas yang masih bias dicapai dengan vertigo.

2. Beri informasi mengenai vertigo dan apa yang bias diharapkan.

2. Mengurangi kekuatan dan ansietas.

2. Telah memahami informasi mengenai kondisinya.

3. Libatkan keluarga dan orang terdekat dalam proses rehabilitasi.

3. Merasa percaya kepada orang terdekat penting bagi kepatuhan pasien terhadap program pengobatan.

3. Keluarga dan orang terdekat dilibatkan dalam proses rehabilitasi.

4. Dorong pasien untuk 4. Memperkuat hasil 4. Mempergunakan

Page 3: Diagnosa Keperawatan Vertigo

menjaga rasa kontrol dengan membuat keputusan dan memberikan tanggung jawab yang lebih baik untuk perawatan.

psikologis dan sosial yang positif.

kekuatan dan potensi untuk menjalankan gaya hidup yang paling mendiri dan konstrutif

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Resiko terhadap kekurangan velome cairan yang berhubungan dengan meningkatnya heluaran cairan, perubahan masukan, dan obat-obatan

SARAN: Mempertahankan keseimbangan elektrolit-cairan normal

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Kaji, atau minta

pasien mengkaji, masukan dan haluaran (termasuk emesis, tinja cair, urin dan diaforesis). pantau hasil laboratorium.

1. Pencatatan yang akurat merupakan dasar untuk penggantian cairan

1. Nilai labotarium dalam batas normal

2. Kaji indicator

dehidrasi, termasuk

tekanan darah

(ortostasis), denyut

nadi, turgor kulit,

membrane mukosa,

dan tingkat kesadaran.

2. Pengenalan segera adanya

dehidrasi memungkinkan

intervensi segera.

2. Sadar dan berorientasi:

tanda vital dalam batas

normal, tugor kulit

normal, elektrolit

normal.

3. Dorong konsumsi

cairan oral sesuai

toleransi: hindari

minuman yang

mengandung kafein

(stimulant vestibuler).

3. Penggantian cairan oral

harus dimulai segera

mungkin untuk mengganti

kehilangan. Kafein dapat

meningkatan diare.

3. Membrane mukosa

tetap lembab.

4. Berikan, atau ajari 4. Antiemetic dapat 4. . Muntah dan diare

Page 4: Diagnosa Keperawatan Vertigo

cara pemberian obat

antiemetic dan

antidiare sesuai resep

dan kebutuhan.

Berikan instruksi pada

pasien mengenai efek

sampingnya.

mengurangi mual dan

muntah, mengurangi

kehilangan cairan dan

memperbaiki masukan per

oral. Obat antidiare

menurunkan motilitas usus

dan kehilangan cairan.

telah berhenti:

masukan oral yang

biasa telah tercapai.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Ansietas yang berhubungan dengan ancaman,

atau perubahan, status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.

Kriteria Hasil : Mengalami penurunan atau tidak mengalami ansietas.

Intervensi Rasional Hasil yang diharapkan1. Kaji tingkat

ansietas. Bantu

pasien

mengidentifikasi

keterampilan koping

yang telah

dilakukan dengan

berhasil pada masa

lalu.

1. Memandu intervensi

terapeutik dan

partisipasi dalam

perawatan diri.

Keterampilan koping

pada masa lalu dapat

mengurangi ansietas.

1. Ketakutan dan

ansietas tentang

serangan vertigo

berkurang atau

hilang.

2. Beri informasi

mengenai vertigo

dan penanganannya.

2. Meningkatkan

pengetahuan

membantu

mengurangi ansietas.

2. Mencapai

pengetahuan dan

keterampilan untuk

berkompromi dengan

vertigo.

Page 5: Diagnosa Keperawatan Vertigo

3. Dorong pasien

mendiskusikan

ansietas dan gali

keprihatinan

mengenai serangan

vertigo.

3. Meningkatkan

kesadaran dan

pemahaman

hubungan antara

tingkat ansietas dan

perilaku.

3. Merasakan

berkurangnya

ketegangan, ansietas

dan ketidakpastian.

4. Ajarankan pasien

teknik

penatalaksanaan

stres atau lakukan

rujukan bila perlu.

4. Memperbaiki manajemen stress mengurangi frekuensi dan beratnya serangan vertigo

4. Memanfaatkan

teknik manajemen

stres bila diperlukan.

5. Berikan upaya

kenyamanan dan

hindari aktivitas

yang menyebabkan

stres.

5. Situasi penuh stres

dapat memperberat

gejala kondisi ini.

5. Menghindari

peristiwa yang

menjengkelkan.

6. Intruksikan pasien

dalam aspek

program

pengobatan.

6. Pengetahuan pasien

membantu

mengurangi ansietas.

6. Mengulangi instruksi

yang diberikan dan

menyebutkan

pemahaman

mengenai

penanganan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Resiko terhadap trauma yang berhubungan

dengan kesulitan keseimbangan.

Kriteria Hasil : Mengurangi resiko trauma dengan mengadaptasi lingkungan

rumah dan dengan menggunakan alat rehabilitatif bila perlu.

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Lakukan pengkajian

untuk gangguan

1. Kelainan vestibular 1. Mengadaptasi

Page 6: Diagnosa Keperawatan Vertigo

keseimbangan dan/atau

vertigo dengan

menarik riwayat dan

dengan pemeriksaan

adanya nigtamus,

Romberg positif, dan

ketidakmampuan

melakukan Romberg

tandem.

perifer menyebabkan

gejala dan tanda ini.

lingkungan rumah

atau menggunakan

alat rehabilitasi untuk

mengurangi resiko

jatuh.

2. Bantu ambulasi bila

ada indikasi.

2. Cara jalan yang

abnormal dapat

membuat pasien

tidak bisa tegak dan

jatuh.

2. Mampu melakukan

ambulasi dengan

bantuan seperlunya.

3. Lakukan pengkajian

ketajaman

penglihatan dan

deficit proprioseptif.

3. Keseimbangan

tergantung pada

system visual,

vestibular, dan

proprioseptif.

3. Telah teridentifikasi

resiko visual dan

proprioseptif.

4. Dorong peningkatan

tingkat aktivitas

dengan atau tanpa

menggunakan alat

bantu.

4. Peningkatan aktivitas

dapat membantu

mencapai kembali

system

keseimbangan.

4. Tingkat aktivitas

telah meningkat.

5. Bantu

mengidentifikasi

bahaya dilingkungan

rumah.

5. Adaptasi terhadap

lingkungan rumah

dapat menurunkan

resiko jatuh selama

proses rehabilitasi.

5. Lingkungan rumah

terbebas dari bahaya.

Page 7: Diagnosa Keperawatan Vertigo

Diagnosa keperawatan: koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan

kepekaan diri dan harapan keteguhan yang tak tercapai dari vertigo.

Kriteria hasil : Mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menurunkan

kepekaan dan kebutuhan yang tak tercapai serta memperlihatkan koping efektif.

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Kaji penilaian kognitif

pasien mengenai

penyakitnya dan factor

yang mungkin

memperberat

ketidakmampuan pasien

mengembangkan

koping.

1. Meningkatkan citra

diri pasien.

Meningkatkan proses

koping.

1. Melakukan koping

secara efektif

terhadap vertigo.

2. Berikan informasi

factual mengenai

penangana dan status

kesehatan dimasa depan.

2. Menjelaskan,

informasi yang salah

atau kebingungan.

2. Mencapai

pengetahuan dan

keterampilan untuk

melakukan koping

terhadap vertigo.

3. Dorong dan bantu pasien

berpartisipasi dalam

pembuatan keputusan

mengenai penyesuaian

gaya hidup.

3. Membantu pasien

mencapai kembali

perasaan kuat dan

control dalam

perawatan diri dengan

aktivitas kehidupan

sehari-hari.

3. Mengucapkan

berkurangnya situasi

yang membahayakan

harga diri.

4. Dorong pasien

mempertahankan

aktivitas diversional dan

4. Isolasi social dan

penghindaran aktivitas

yang menyenangkan

4. Terlibat dalam

aktivitas di luar

rumah.

Page 8: Diagnosa Keperawatan Vertigo

rekreasional, latihan dan

peristiwa social.

akan memperberat

keterasingan dan

mengurangi

kemampuan

melakukan koping

terhadap vertigo.

5. Bantu pasien

mengidentifikasi

kekuatan personal dan

kembangkan strategi

koping berdasar pada

pengalaman positif

terdahulu dalam

menghadapi stres dan

dukungan situasional.

5. Untuk meningkatkan

kekuatan pasien yang

dapat membantu

menjaga pengharapan.

5. Mengidentifikasi strategi khusus untuk koping.

6. Rujuk pasien ke

kelompok pendukung

atau konseling sesuai

indikasi.

6. Dapat membantu

pasien merasa tidak

terlalu kesepian dan

terasing.

6. Memanfaatkan

kelompok pendukung

atau konseling bila

perlu.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: kurang aktivitas pengalih yang berhubungan

dengan hambatan lingkungan terhadap aktivitas tersebut.

Kriteria hasil : bergabung dalam aktivitas pengalih.

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Kaji tingkat dan jenis

aktivitas pengalih

untuk merencanakan

aktivitas yang sesuai.

1. Kebosanan dapat

terlihat, begitu juga

depresi: membantu

menentukan toleransi

maupun kesukaan.

1. Mengungkapkan

berkurangnya rasa

bosan dan Nampak

siaga dan hidup.

Page 9: Diagnosa Keperawatan Vertigo

2. Diskusikan pola

aktivitas pengalih

yang biasa dengan

pasien. Berikan

kesempatan untuk

melanjutkan aktivitas

pengalih yang sangat

berarti.

2. Untuk menyediakan

informasi mengenai

stressor yang nyata

maupun yang

dirasakan yang

mempengaruhi

tingkat aktivitas:

mendukung rasa

harga diri dan

produktivitas pasien.

2. Mencari kesempatan

yang realistis untuk

terlibat dalam

aktivitas pengalih.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: Kurang perawatan diri: makan, mandi/hygiene,

berpakaian/berdandan, tolleting, yang berhubungan dengan disfungsi labirin dan

episode vertigo.

Kriteria Hasil : mampu melakukan perawatan diri.

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Berikan atau ajari

cara pemberian

antiemetic dan

obat lain yang

diresepkan untuk

mengurangi mual

dan muntah yang

berkaitan dengan

vertigo.

1. Antiemetic dan obat

penenang akan

menekan stimuli

terhadap serebelum.

1. Menjalankan fungsi

yang diperlukan selama

periode bebas gejala.

Memakan obat untuk

mengurangi mual dan

muntah.

2. Bahas diet dengan

pasien dan pemberi

asuhan. Sediakan

cairan sesuai

kebutuhan.

2. Penyediaan jeda di

antara aktivitas

penting karena

episode vertigo terjadi

bervariasi.

2. Menjalankan aktivitas

sehari-hari.

Page 10: Diagnosa Keperawatan Vertigo

3. Dorong pasien

melakukan

perawatan

kebutuhan badan

saat bebas dari

vertigo.

3. Pembatasan natrium

dapat membantu

memperbaiki

ketidakseimbangan

cairan telinga dalam

pada beberapa pasien

sehingga dapat

menurunkan vertigo.

Cairan dapat

mencegah terjadinya

dehidrasi.

3. Menerima perencanaan

diet dan melaporkan

efektivitasnya.

Meminum cairan dalam

jumlah yang cukup.

Diagnosa keperawatan : ketidakberdayaan yang berhubungan dengan perjalanan penyakit dan menjadi tak berdaya dalam situasi tertentu akibat vertigo/ gangguan keseimbangan.

Kriteria Hasil : mengalami peningkatan perasaan control terhadap kehidupan dan aktivitas meskipun vertigo/ gangguan keseimbangan.

Intervensi Rasional Hasil yang Diharapkan1. Kaji kebutuhan,

nilai perilaku, dan kesiapan pasien untuk memulai aktivitas.

1. Melibatkan pasien dalam perencanaan aktivitas dan perawatan akan meningkatkan potensial penguasaan.

1. Tidak membatasi aktivitas secara membabi buta akibat vertigo.

2. Beri kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan perasaan (katarsis) mengenal diri dan penyakitnya.

2. Mengekspresikan perasaan dapat meningkatkan pemahaman gaya koping individu dan mekanisme pertahanan.

2. Mengucapkan perasaan positif mengenai kemampuan mencapai perasaan mampu dan control.

3. Bantu pasien mengidentifikasi perilaku koping yang berhasil sebelumnya.

3. kesadaran dapat meningkatkan pemahaman mengenai stressor yang memicu perasaan ketidakberdayaan. Kesadaran akan keberhasilan di masa lalu dapat meningkatkan rasa percaya diri.

3. Perilaku koping sebelumnya yang berhasil telah teridentifikasi.

Page 11: Diagnosa Keperawatan Vertigo