Diagnosa keperawatan keluarga

22
MAKALAH DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah gerontik Disusun oleh: 2015

Transcript of Diagnosa keperawatan keluarga

Page 1: Diagnosa keperawatan keluarga

MAKALAH

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah gerontik

Disusun oleh:

2015

Page 2: Diagnosa keperawatan keluarga

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang

diridhoi Allah SWT.

Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami

tentang Diagnosa Keperawatan Keluarga. mudah-mudahan makalah ini bisa

membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di lapangan.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis

yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.

Sukabumi, September 2015

Penyusun

i

Page 3: Diagnosa keperawatan keluarga

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Diagnosa Keperawatan Keluarga.......................................3

B. Definisi Diagnosa Keperawatan Keluarga............................................3

C. Rumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga........................................7

D. Macam – Macam Diagnosis Keperawatan Keluarga............................7

E. Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA.......... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................12

B. Saran ....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Diagnosa keperawatan keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun

1998 Tentang Kesejahteraan lanjut usia, bahwa pelaksanaan pembangunan

nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasilan dan Undang-Undang Dasar 1945, telah menghasilkan

kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup makin

meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah.

Walaupun banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan

mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, namun karena faktor usianya akan banyak menghadapi

keterbatasan sehingga memerlukan bantuan peningkatan kesejahteraan

sosialnya.

Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia pada hakikatnya

merupakan pelestarian nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa;

Tujuan akhir makalah ini sesuai tujuan akhir keperawatan, yaitu

membantu klien mencapai potensi kesehatan sepenuhnya. Dalam mencapai

tujuan ini sangatlah diperlukan sebuah tujuan perantara yaitu membantu

perawat untuk mencapai keefektifan yang optimal.

Berdasarkan hal diatas, maka kami sebagai penulis tertarik untuk lebih

memahami tentang diagnosa keperawatan keluarga, dimana konsep ini saling

terkait satu sama lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian diagnosa keperawatan keluarga?

2. Apa rumusan diagnosa keperawatan keluarga?

3. Apa saja macam-macam diagnosa keperawatan keluarga?

1

Page 5: Diagnosa keperawatan keluarga

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Melatih mahasiswa menyusun makalah dalam upaya lebih meningkatkan

pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa.

2. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan

khususnya tentang diagnosa keperawatan keluarga.

2

Page 6: Diagnosa keperawatan keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara

akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti

untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status

kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).

Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi

data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis

keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan

klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana

pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.

B. Definisi Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Kerusakan Penatalaksanaan Pemeliharaan Rumah

Suatu kondisi dimana keluarga mengalami/beresiko mengalami kesulitan

mempertahankan kebersihan dan menjaga lingkungan rumah,

2. Resiko terhadap Cedera yang Berhubangan Dengan Kurangnya Kesadaran

terhadap Bahaya Lingkungan

Suatu kondisi dimana keluarga mempunyai resiko yang merugikan yang

disebabkan kurangnya kesadaran terhadap bahaya lingkungan atau usia

maturasi.

3. Resiko terhadap Penularan Infeksi,

Kondisi dimana keluarga beresiko menularkan agen agen patogen ke

anggota yang lain.

3

Page 7: Diagnosa keperawatan keluarga

4. Komunikasi Keluarga Disfungsional

Keadaan dimana keluarga.mengalami atau beresiko terhadap penurunan

untuk mengirim/menerima pesan.

5. Berduka yang Diantisipasi

Suatu keadaan dimana keluarga mengalami reaksi reaksi dalam berespon

terhadap kehilangan bermakna yang diperkirakan.

6. Berduka Disfungsional

Suatu kondisi dimana keluarga mengalami berduka jangka panjang yang

tak teratasi dan menimbulkan aktivitas yang merusak.

7. Peruhahan Proses Keluarga Berhubungan Dengan Dampak Anggota

Keluarga yang Sakit Dalam Sistem Keluarga

Suatu keadaan dimana dukungan keluarga yang biasa diterima,

mengalami/beresiko mendapat suatu stressor yang mengancam terapi

keluarga yang sebelumnya efektif.

8. Perubahan menjadi Orang Tua

Suatu keadaan dimana Keluarga memperlihatkan ketidakmampuan yang

nyata atau potensial dalam menyediakan lingkungan yang mendukung

dalam pemeliharaan tumbuh kembang anggota keluarga.

9. Perubahan Penampilan Peran

Suatu kondisi dimana keluarga rnengalami/beresiko mengalaini gangguan

pada cara ia merasakan penampilan perannya.

10. Gangguan Citra Tubuh

Suatu pernyataan pengalaman keluarga yang berada dalam/kemungkinan

mengalarni suatu gangguan dalam cara individu menerima citra tubuhnya

sendiri.

4

Page 8: Diagnosa keperawatan keluarga

11. Koping Keluarga Menurun

Suatu keadaan dimana orang utama yang menjadi pendukung (anggota

kcluarga, teman dekat) tidak cukup/tidak efektif memberi dukungan untuk

kesepakatan, kenyamanan, bantuan atau dorongan yang dibutuhkan

mencapai keluarga untuk mengatasi atau melaksanakan tugas tugas secara

adaptif berkenaan dengan perubahan kesehatannya.

12. Koping Keluarga Tidak Efektif Ketidakmampuan

Suatu keadaan dimana keluarga menunjukkan/beresiko menunjukkan

destruktif dalam berespon terhadap ketidakmampuan untuk mengatasi

stressor internal/eksternal karena ketidakadekuatan sumber (fisik,

kogniti~’ psikologis).

13. Resiko terhadap Tindakan Kekerasan

Suatu keadaan dimana keluarga telah atau beresiko menjadi merusak yang

diarahkan pada orang lain atau lingkungan.

14. Perilaku Mencari Bantuan Kesehatan

Suatu kondisi dimana keluarga pada kesehatan yang stabil secara aktif

mencari cara untuk mengubah kebiasaan kesehatan diri/lingkungan untuk

lebih meningkatkan kesehatan.

15. Konflik Peran Orang Tua

Suatu keadaan dimana orang tua mendapatkan pengalaman pertama atau

mengalami perubahan peran dalam berespon terhadap faktor dari luar

(sakit hospitalisasi, perceraian, perpisahan).

16. Perubahan Pertumbuban dan Perkembangan

Suatu keadaan dimana keluarga mengalami / beresiko terhadap kerusakan

kemampuan untuk melakukan tugas tugas perkembangan.

5

Page 9: Diagnosa keperawatan keluarga

17. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan

Suatu keadaan dimana keluarga mengalami / beresiko untuk mengalami

gangguan dalam kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak

sehat atau kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani

suatu kondisi.

18. Kurang Pengetahuan

Suatu kondisi dimana keluarga mengalami kekurangan pengetahuan

kognitif

dan ketrampilan mengenai suatu kondisi atau pengobatan.

19. Isolasi Sosial

Suatu keadaan dimana keluarga mengalami/memahami suatu kebutuhan

atau mengharapkan untuk melibatkan orang lain tetapi tidak dapat

membuat

hubungan tersebut.

20. Kerasakan Interaksi Sosial

Suatu keadaan dimana keluarga mengalarni atau beresiko mengalami

pengalaman yang negatif, insufisiensi atau respon yang tidak memuaskan

dalam interaksi.

21. Ketidakpatuhan

Suatu kondisi dimana keluarga yang sebenamya mau melakukan tetapi

dicegah dari melakukannya oleh faktor faktor yang menghalangi ketaatan

terhadap anjuran yang berhubungan dengan kesehatan yang diberikan oleh

profesi kesehatan.

22. Gangguan Identitas Pribadi

Suatu kondisi dimana keluarga mengalami atau beresiko mengalarni

ketidakmampuan untuk membedakan antara dalam dirinya dan bukan

dirinya.

6

Page 10: Diagnosa keperawatan keluarga

23. Penatalaksanaan Aturan Terapeutik Keluarga : Tidak Efektif

Suatu pola dimana keluarga mengalamilberesiko mengalami kesulitan

dalam menyatukan program kehidupan sehari hari untuk penatalaksanaan

penyakit dan gejala sisa penyakit yang memenubi tujuan kesehatan

khusus.

C. Rumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga

Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu:

1. Problem (P/masalah), merupakan gambaran keadaan klien dimana

tindakan keperawatan dapat diberikan. Masalah adalah kesenjangan atau

penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi.

Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien

secara jelas dan sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun

dengan menggunakan standart yang seharusnya tidak terjadi.

2. Etiologi (E/penyebab), keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau

masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan.

Penyebabnya meliputi : perilaku, lingkungan, interaksi antara perilaku dan

lingkungan.

3. Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau gejala, yang

merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis

keperawatan.

Jadi rumus diagnosis keperawatan adalah : PE / PES.

D. Macam – Macam Diagnosis Keperawatan Keluarga

1. Diagnosis Keperawatan Aktual

Diagnosis keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosis yang

menyajikan keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan

karakteristik mayor yang diidentifikasi. Diagnosis keperawatan

mempunyai empat komponen : label, definisi, batasan karakteristik, dan

faktor yang berhubungan.

7

Page 11: Diagnosa keperawatan keluarga

Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan

karakteristik. Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk

diagnosa. Batasan karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada

petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif. Batasan ini juga mengacu

pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis

keperawatan, yang teridiri dari batasan mayor dan minor. Faktor yang

berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang. Faktor ini dapat

mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor yang berhubungan

terdiri dari empat komponen : patofisiologi, tindakan yang berhubungan,

situasional, dan maturasional.

Contoh diagnosis keperawatan aktual : Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan penurunan transport oksigen, sekunder terhadap tirah

baring lama, ditandai dengan nafas pendek, frekuensi nafas 30 x/mnt, nadi

62/mnt-lemah, pucat, sianosis.

2. Diagnosis Keperawatan Resiko

Diagnosis keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang

individu, keluarga atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami

masalah dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama

atau hampir sama.

Validasi untuk menunjang diagnosis resiko adalah faktor resiko

yang memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap

klien atau kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik.

Penulisan rumusan diagnosis ini adalag : PE (problem & etiologi).

Contoh: Resiko penularan TB paru berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan tentang resiko penularan TB Paru, ditandai

dengan keluarga klien sering menanyakan penyakit klien itu apa dan tidak

ada upaya dari keluarga untuk menghindari resiko penularan (membiarkan

klien batuk dihadapannya tanpa menutup mulut dan hidung).

8

Page 12: Diagnosa keperawatan keluarga

3. Diagnosis Keperawatan Kemungkinan

Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih

memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk

memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor resiko.

Contoh : Kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran diri

berhubungan dengan tindakan mastektomi.

4. Diagnosis Keperawatan Sejahtera

Diagnosis keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai

individu, kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan

khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan diagnsosis

ini adalah dengan menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam

masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang

disahkan. Dalam menentukan diagnosis keperawatan sejahtera,

menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi

yang positif.

Sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua

telah melaprkan fungsi positif dalam peran pola hubungan. Perawat dapat

memakai informasi dan lahirnya bayi baru sebagai tambahan dalam unit

keluarga, untuk membantu keluarga mempertahankan pola hubungan yang

efektif.

Contoh : perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan

kurang pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru.

5. Diagnosis Keperawatan Sindrom

Diagnosis keperawatan sindrom merupakan diagnosis keperawatan

yang terdiri dari sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko,

yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

Contoh : sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan

kelemahan fisik.

9

Page 13: Diagnosa keperawatan keluarga

E. Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA, 1995

1. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Lingkungan

a. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (Higiene lingkungan)

b. Resiko terhadap cidera

c. Resiko terjadi infeksi(penularan penyakit)

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Komunikasi

Komunikasi Keluarga Disfungsional

3. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Peran

a. Berduka dan diantisipasi

b. Berduka disfungsional

c. Isolasi sosial

d. Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit

terhadap keluarga)

e. Potensial peningkatan menjadi orang tua

f. Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)

g. Perubahan penampilan peran

h. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah

i. Gangguan citra tubuh

4. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Afektif

a. Perubahan proses keluarga

b. Perubahan menjadi orang tua

c. Potensial peningkatan menjadi orang tua

d. Berduka yang diantisipasi

e. Koping keluarga tidak efektif, menurun

f. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan

g. Resiko terhadap tindakan kekerasan

10

Page 14: Diagnosa keperawatan keluarga

5. Diagnosa Keperawatan Kcluarga pada masalah Fungsi Sosial

a. Perubahan proses keluarga

b. Perilaku mencari bantuan kesehatan

c. Konflik peran orang tua

d. Perubahan menjadi orang tua

e. Potensial peningkatan menjadi orang tua

f. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

g. Perubahan pemeliharaan kesehatan

h. Kurang pengetahuan

i. Isolasi sosial

j. Kerusakan interaksi sosial

k. Resiko terhadap tindakan kekerasan

l. Ketidakpatuhan

m. Gangguan identitas pribadi

6. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Perawatan

Kesehatan

a. Perubahan pemeliharaan kesehatan

b. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan

c. Perilaku mencari pertolongan kesehatan

d. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik keluarga

e. Resiko terhadap penularan penyakit

7. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping

a. Potensial peningkatan koping keluarga

b. Koping keluarga tidak efektif, menurun

c. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan

d. Resiko terhadap tindakan kekerasan

11

Page 15: Diagnosa keperawatan keluarga

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara

akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti

untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status

kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).

Rumusan diagnosis keperawatan keluarga:

1. Problem (P/masalah

2. Etiologi (E/penyebab

3. Sign & symptom (S/tanda & gejala),

Macam-macam diagnosis keperawatan keluarga:

1. Diagnosis Keperawatan Aktual

2. Diagnosis Keperawatan Resiko

3. Diagnosis Keperawatan Kemungkinan

4. Diagnosis Keperawatan Sejahtera

5. Diagnosis Keperawatan Sindrom

12

Page 16: Diagnosa keperawatan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Purnamasari, D. (2011). Ensiklopedia Praktis Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Radja.

Setiawati, S dan Dermawan, C. A. (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan

Keluarga Edisi 2. Jakarta: Trans Info Media.

Setyowati, S dan Murwani, A. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep

Dan Aplikasi Kasus. Jogjakarta: Mitra Cendekia.

13