diagnonis bibir mencong

25
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

description

d

Transcript of diagnonis bibir mencong

Page 1: diagnonis bibir mencong

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Page 2: diagnonis bibir mencong

Anamnesis

Identitas

Keluhan Utama

Lokasi

Onset

Page 3: diagnonis bibir mencong

Kualitas

Kuantitas

Kronologis

Memperberat dan Memperingan

Keluhan Tambahan

Page 4: diagnonis bibir mencong

Keluhan Utama

• Secara tiba-tiba lemas / jatuh / tidak terasa apa-apa / diplopia / disfasia

Page 5: diagnonis bibir mencong

Kualitas dan Kuantitas

• Kualitas – Gejala timbul secara tiba-tiba dan bertahap– Bagaimana aktifitas sehari-hari pasien setelah

mengalami gejala– Apakah masih bisa berbicara, menulis– Apakah intelektual pada pasien mulai menurun

• Kuantitas• Berapa kali serangan yang dialami oleh pasien

Page 6: diagnonis bibir mencong

Keluhan Tambahan

• Keluhan yang menyertai adalah :– Nyeri Kepala– Mual dan Muntah– Kejang

Page 7: diagnonis bibir mencong

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Kebiasaan

Page 8: diagnonis bibir mencong

Riwayat Penyakit Dahulu

• Adakah riwayat stroke sebelumnya • Apakah pernah mengalami kejang sebelumnya• Adakah riwayat penyakit vaskular yang

diketahui ( aterosklerosis )• Apakah mengalami trauma kepala sebelumnya• Adakah riwayat hipertensi, hiperkolestrolemia

Page 9: diagnonis bibir mencong

Riwayat Kebiasaan

• Merokok• Alkohol• Pola Makan• Olahraga

Page 10: diagnonis bibir mencong

Pemeriksaan Fisik Secara Umum

Pasien sakit ringan / berat

Pemeriksaan fisik

Periksa GCS

Page 11: diagnonis bibir mencong

Pemeriksaan Fisik

Page 12: diagnonis bibir mencong

https://www.ebmedicine.net/media_library/images/aboutUs/Table%201.%20Glasgow%20Coma%20Score.jpg

Page 13: diagnonis bibir mencong

Pemeriksaan Neurologis

Rangsang Meningen (-)

• N VII Facialis (-)

Pemeriksaan Saraf Kranial

Pemeriksaan Motorik

Page 14: diagnonis bibir mencong

1) Angkat alis2) Kerut Dahi

3) Menyeringai

PEMERIKSAAN NERVUS FACIALIS

Page 15: diagnonis bibir mencong

4) Lagoftalmus5) Kembung Pipi

Page 16: diagnonis bibir mencong

Pemeriksaan Motorik• Derajat Kekuatan Otot (Lengan dan Kaki)

Page 17: diagnonis bibir mencong

Pemeriksaan Motorik

Tonus Otot

Trofi Otot

Gerakan Spontan Abnormal

Page 18: diagnonis bibir mencong
Page 19: diagnonis bibir mencong

Gejala Perdarahan Infark

Permulaan Super akut Subakut

Waktu serangan aktif Bangun pagi

Peringatan sebelumnya - ++

Nyeri Kepala ++ -

Muntah ++ -

Kejang ++ -

Perdarahan di retina

Kaku kuduk, kernig, brudzinski

Ptosis

Lokasi

++

++

++

Subkortikal

-

-

-

Kortikal/Subkortikal

Page 20: diagnonis bibir mencong

Pemeriksaan PenunjangStroke

Page 21: diagnonis bibir mencong

Laboratorium

• Kadar Gula Darah:Sangat diperlukan karena pentingnya DM sebagai salah satu faktor resiko stroke. Dengan pemeriksaan dapat diketahui adanya hipoglikemia yang memberikan gambaran klinik menyerupai stroke.

• Darah Lengkap (hitung sel darah):pemeriksaan darah lengkap diperlukan untuk menentukan keadaan hematologik yang dapat mempengaruhi stroke iskemik (mis: anemia, polisitemia, dan keganasan)

Page 22: diagnonis bibir mencong

Neurofisiologi

• EEG• Kardiovaskular (EKG, foto thoraks)

• Neuroimaging : - CT Scan kepala- MRI kepala

Page 23: diagnonis bibir mencong

EEG (Electroensefalograph)• EEG adalah suatu prosedur pemeriksaan menggunakan alat

elektromedik yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik otak, melalui tengkorak yang utuh.• Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun

struktur lapisan otak bagian luar.

Page 24: diagnonis bibir mencong

EKG (Elektrokardiograf)Karena pentingnya iskemia dan aritmia jantung, serta penyakit jantung lainnya sebagai penyebab stroke. Maka pemeriksaan EKG harus di lakukan pada semua penderita stroke akut.

Page 25: diagnonis bibir mencong

Neuroimaging

CT Scan Kepala• Merupakan pemeriksaan baku emas.• Berguna untuk menentukan:

- jenis patologi- lokasi lesi- ukuran lesi- menyingkirkan lesi non vaskuler.

MRI Kepala• Suatu pemeriksaan pencitraan yang

menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengevaluasi otak.

• MRI mampu mendeteksi kondisi iskemik di otak kurang dari 6 jam setelah terjadinya serangan stroke.