Bibir Sumbing Dan Lelangit Sumbing

73
BIBIR SUMBING DAN LELANGIT SUMBING drg. Prihartiningsih, SU, Sp.BM(K)

description

Bibir sumbing dan lelangit sumbing

Transcript of Bibir Sumbing Dan Lelangit Sumbing

  • BIBIR SUMBING DAN LELANGIT SUMBINGdrg. Prihartiningsih, SU, Sp.BM(K)

  • DAFTAR ISTILAH

    Labioschisis - LabioplastyCheilochisis- CheiloplastyPalatochisis- PalatoplastyUranoschisis- UranoplastyCheilognatouranoschisisCleft lip Cleft palateCelah bibir ?Celah langit-langit ?

  • Bibir sumbingLangit-langit sumbing / lelangit sumbingSumbing bibirSumbing langit-langit ?Oral surgeryMulut Bedah ?Bedah Mulut

    Lanjutan Daftar Istilah

  • ETIOLOGIFAKTOR EKSTRINSIKA. Primer Terjadinya pada saat pembentukan jaringan embrional1) Mekanis:Tekanan berlebihan trauma in utero2)Teratogenik:Bahan kimia/obat-obatan- Alkohol- Obat-obatan anticonvulsan- Sitostatika, asam folat anagon- Warfarin, suatu antikoagulan & vit K antagonis

  • Infeksi : virus rubellaRadiasi: sinar X, bom nuklir

    B. SekunderTerjadinya setelah fase awal pembentukan jaringan embrionalPenyebab: Injury fisikPembedahan

    FAKTOR INTRINSIKA. Kelainan chromosom warisan- Trisomi 13- Trisomi 18- Trisomi 21- Monosomi 21

  • B.Mutasi genetikMutasi: suatu perubahan dalam rangkaian dasar protein yang membuat makromolekul dua yang membuat helix rangkap setiap chromosomC.Interaksi lingkup genetikD.Mutasi somatik

  • INSIDENSICHALMERS J. LYONSLaki-laki: 52.6%Perempuan: 47.4%Unilateral kanan: 40%Unilateral kiri: 60%

    VEAU: Unilateral : Bilateral = 3:1Kiri > KananLaki-laki > Perempuan

  • Lanjutan InsidensiFRASER & CALNAN:Unilateral kiri: unilat.kanan : Bilat. : 6:3:1

    FOGH-ANDERSONBS=25%, BLS=50%, LS=25%

    INGALLS DKKBS=16%, BLS=30%, LS=54%

    FRASER & CALNANBS=21%, BLS=46%, LS=33%

  • Lanjutan InsidensiBERDASARKAN RASKaukasoid= 1: 1.000 kelahiranJepang= 2.1 : 1.000 kelahiranNegro= 0.4 : 1.000 kelahiranAsia Timur= 1.7 : 1.000 kelahiran

  • KLASIFIKASI BIBIR SUMBINGMEADUnilateral : komplit, inkomplit Bilateral: komplit, inkomplit

    STARKUnilateral : ringan, sedang, beratBilateral : ringan, sedang, berat

    BOURGOYNEUnilateral : komplit, inkomplitBilateral : komplit, inkomplit, komplit-inkomplit

  • METODE LABIOPLASTYBatasan:Membentuk bibir menjadi normalMemperbaiki bibir yang cacat menjadi normal

    Batasan:1. Estetis2. Fungsi3. Psikologis

  • Kriteria Keberhasilan

    1. Vermilion simetris2. Mucocutaneous junction jelas dan bersinambung3. Substansi bibir harus kendur4. Bekas luka operasi dan jahitan tidak kentara5. Memiliki Cupid Bon6. Garis dan cekungan filtrum serasi7. Cuping dan lubang hidung simetri8. Jendela nostril terpisah dengan columella yang lurus dan memiliki panjang yang cukup memadai

  • ETIOLOGIBeberapa teori1. Gangguan nutrisia.MalnutrisiZn, vit Bb. Nutrisi kurang2.Herediter : 30 50%3.Pengaruh / mekanisme kimia / pada janin4.Pengaruh psikologis ibu hamil5.Obat-obatan, radiasi dan infeksi

  • WAKTUSeawal mungkin48 jam 6 bulanRole of Ten 10 minggu 10 gr%- Berat badan minimal 10 pon- Hemoglobin minimal 10 gram/%- Lekosit di bawah 10.000/mm3- Umur minimal 10 mingguTriple of Ten 10 pound < 10.000/mm

  • Celah Bibir(kelainan kongenital)Faktor KeturunanFaktor Lingkungan Faktor TraumaRendah diriCanggung dlm pergaulanKelainan bicaraMasa depan sulit dlm menghadapi kehidupan

    Bedah MulutFKG-UGM

  • Frekwensi kejadian :88 - 175 /100.000 kelahiran hidup pertahun

    Lebih sering 1 sisi Laki-laki > perempuan (3:2)

    CELAHBibir & langit-langit (45%)Bibir (20%)Langit-langit (35%)

  • Celah Bibirringan :tampak sbg celah kecil di atas bibir

    berat :tjd di ke2 sisi bibir atas & mbentuk celah s/d lubang hidung & langit-langit (labiopalatoschizis).

  • Etiologi Celah

  • Operasi labioplastiLabioplasti bilateral :

    - Millard- Barsky - Straight Line Closure - Manchester7

  • Dx : Labioschizis bilateral inkomplit6,7,13.

    Tx : Labioplasti bilateral dg metode Barsky dibawah anastesi lokal.

  • PENDAHULUANEpidemiologi :Celah bibir dan lelangit 1/1000 kelahiran, celah langit-langit 1/2000 kelahiranResiko : Asia , Amerika, Celah bibir lebih banyak laki-laki, celah lelangit pada wanita.45% celah bibir+ lelangit, 30% celah lelangit, 25% celah bibir.

  • ETIOLOGI1. Faktor Herediter Ortu celah bibir/lelangit sex linked recessive gene 15 % keturunan2. Faktor Lingkungan - Def Vit A,B - Infeksi Virus trisemester I kehamilan - Radiasi - Obat-obatan - Hormonal dll

  • DEFINISICelah bibir ad kelainan bawaan yg terjadi o/k tidak adannya penyatuan (fusi) secara normal pada bibir pada proses embrional yg dapat terjadi secara sebagian atau sempurna

  • TIPE CELAH BIBIR/LELANGITUnilateral, bilateral, medianComplete (perluasan sampai dasar hidung) atau incomplete (submucosa)Primary ( anterior ke arah foramen incisivus) atau sekunder (posterior ke arah foramen incisivus)

  • KLASIFIKASI CELAH BIBIRMicroform left unilateral cleft lip only, not requiring primary repairMinor left incomplete unilateral cleft lip only

  • Left incomplete unilateral cleft lip and palate with a Simonarts bandWide left complete unilateral cleft lip and palate

  • Timing of Cleft Repairs

  • INDIKASI

  • Superficial Anatomy of the Lower Face

  • OTOT OTOT PADA WAJAH

  • CELAH BIBIRIllustration of the orbicularis oris muscles as they relate to the other facial musculatureDiagram of the orbicularis oris muscles ssociated with a unilateral cleft lip deformity. Note the unnatural substitute insertions of the muscle along the cleft margin.

  • INERVASI PADA WAJAH

  • Pembuluh darah dan lymphatic

  • GAMBAR VASKULARISASI

  • METODE OPERASI UNILATERALSTRAIGHT LINE- Rose dan Thomson- Veau

    TRIANGULAR- Mirault- Brown & Mc Dowel- Blair Tennison Randall Cronin, dsb

  • III.DOUBLE TRIANGULAR- Skoog dan Trauner

    IV.QUADRANGULAR- Le Measurier- Hagedorn

    V.ROTATION- Millard

  • TEKNIK LABIOPLASTY UNILATERALTeknik straight lineTeknik triangular: lateral, doubleTeknik RectangularTeknik Rotation

  • 1. Teknik Straight LineContoh:- Teknik Rose & Thomson- Teknik Veau

  • 2. Teknik Triangulair

    Contoh:- Teknik Tennison- Teknik Randal

  • 3. Teknik RectangularContoh:- Teknik Le Mesurier- Teknik Hagedorn

  • 4. Teknik Rotation-Advancement

    Contoh:- Teknik Millard I- Teknik Millard II

  • Rose & ThomsonTennison, Randall, dsb.CroninSkoog & Trauner

  • Metode Le Mesurier Rectoangular Flap RepairABCD

  • EFGH

  • CARA MENYAMBUNG VERMILIONMedial Tongue in Lateral DartLateral Tongue in Medial Dart

  • Onlay dari Bagian LateralPosterior Interdigitation from Lateral Elemen

  • ANESTESI YANG DIGUNAKAN

    Anestesi UmumAnestesi Lokala. Anestesi blok N. infraorbitalisb. Anestesi infiltrasi

  • ALAT YANG DIGUNAKANScalpel pisau bedah + pemegangGunting bedahPinset bedahPinset anatomisKlem pean Klem kocherPemegang jarum needle holderKlem kain doek klemSpatel kayuGunting benangAlat pengisap suction APPPengait luka wound haakPengait pipi cheek retJarum kulit (atraumatik 4.0, 5.0, 6.0)Jarum mukosa (atraumatik 4.0, 5.0, 6.0)Jangka putarJarumAlat cauter

  • BAHAN YANG DIGUNAKANGentian violeteBenang jahit absorbable: 4.0/5.0/6.0Benang jahit nonabsorbable: 4.0/5.0/6.0Kain kasaSofratuleLarutan betadinePlester

  • OBAT YANG DIGUNAKANAntibiotikaAnti radangAnalgesik antipiretikVitamin CKalau perlu, anti perdarahan

  • UNTUK OPERATOR DAN ASISTENSarung tangan karetBaju operasiMaskerTutup kepala

  • ANESTESI LOKALBlokade anestesi Infra Orbital kiri kanan ekstra/intra oralInfiltrasi anestesi bibi medial dan bibir lateral pada ekstra/intra oralLarutan anestesi lidokain HCL 2% adrenalin 1:80.000Deponer masing-masing 0,5 cc

  • PASCA PENJAHITANDibersihkan dengan akuades/NaClDiolesi larutan betadinTempat jahitan ditutup dengan sofratuleKemudian ditutup dengan sofratuleKemudian ditutup dengan kasaTerakhir diplester

  • NASIHAT PASCA OPERASI PADA PASIENJangan banyak bicara, tertawa, dsbMakan dan minum jangan membasahi kasaKalau perlu makan dan minum mekakai tube (makanan cair)Hari ke-2 / 3 kontrol untuk ganti kasa tamponHari ke-7 ambil jahitan selang selingObat-obatan diminum sesuai aturan

  • PRINSIP JAHITAN (MENJAHIT)Paruh pemegang jarum pada tempat jarum dari ujung jarumMasuknya jarum ke dalam jaringan harus tegakMelintasnya jarum dalam jaringan harus sesuai lengkung jarumJarak masuk keluarnya jarum dari garis insisi 2-3 mmKalau salah satu sisi jaringan terfiksir maka cara memasukkan jarum dari tempat yang longgar ke tempat yang terfiksirKalau salah satu sisi jaringannya tebal sedang sisi lainnya tipis maka memasukkan jarum dari sisi yang tipis ke tebalKalau salah satu lebih dalam, maka jarum dimasukkan dari sisi yang dalam ke sisi yang dangkal

  • 8. Jarak lintasan jarum di permukaan lebih pendek daripada di dalam jaringanFlap yang tegang tidak boleh dijahit harus dilonggarkan lebih duluMengikatnya jahitan jangan terlalu kuat, ujung kedua jaringan cukup menempel sajaSimpul tak boleh pada garis insisiJarak antar jahitan 3-4 mm, jarak ini tergantung ketegangan jaringanMenghindari terjadinya Dog ear dengan cara menarik ujung garis insisi dengan pengait luka dan menyesek flapnya

  • DRAINASE = PENGALIRAN

    Membantu mencegah formasi hematom dan serum pada dead space jaringan lunak atau keras yang mungkin akan memudahkan terjadinya infeksi

    Membantu mengeluarkan pus / cairan patologis

  • DRESING = PERBAN

    Penutup dan perlindungan luka (jahitan)Menekan tempat pembentukan hematom atau fraktur

  • TEKNIK LABIOPLASTY BILATERALTeknik Straight LineTeknik TriangularTeknik RectangularTeknik Rotation-Advancement

  • Teknik Straight LineContoh:Veau III

  • 2. Teknik Tiangular

    Contoh:Tennison

  • 3. Teknik Rectangular

    Contoh:Teknik Barsky

  • 4. Teknik Rotation-Advancement

    Contoh:Teknik Millard

  • LELANGIT SUMBINGPalatoshisis palatoplastyUranoschisis = ouranos + schisisStaphyloschisis = staphylos + schisis

    Uranoschisis = sumbing pada palatum durumStaphyloschisis = sumbing pada palatum molle

  • KLASIFIKASIMenurut FITZ-GIBBON pada 4 tipe:I.Sumbing hanya pada palatum molleII.Sumbing palatum molle dan sebagai palatum durumIII.Sumbing palatum molle, palatum durum, alveolar satu sisi dan bibir satu sisiIV.Sumbing seperti III tetapi dua sisi

    Menurut MEAD ada 4 tipe:I.Sumbing pada uvulaII.Sumbing pada palatum molleIII.Sumbing pada palatum molle + durumIV.Sumbing melibatkan tulang alveolar kanan dan kiri

  • PALATOPLASTYBatasan:Membentuk palatum menjadi normalMemperbaiki palatum (yang cacat) menjadi normal

    Tujuan:1. Fungsia. Makan b. Bicara2.Psikologis3.Estetis

  • KRITERIA KEBERHASILANSumbing sudah tidak adaMakan dan minum tak tergangguBicara normal

  • ANESTESI YANG DIGUNAKANAnestesi UmumAlat yang digunakan:Idem pada labioplasty ditambah:1. Alat pembuka mulut (mouth gag)2. Alat bantuan (dari akrilik) sebagai pelindung luka pada palatumBahan, obat, dan keperluan operator:Idem pada labioplastyBahan, obat, dan keperluan operator:Idem pada labioplasty untuk anestesi umum

  • BAHAN, OBAT & KEPERLUAN OPERATORIdem pada labioplasty PENYIAPAN PASIENIdem pada labioplasty untuk anestesi umum

  • TEKNIK OPERASITeknik Von Langenbeck

  • 2. Teknik Push Back (Dorrance)Set Back (Brown)

  • 3. Teknik Push/Set Back Veau-Wardil-Kilner

  • NASIHAT PASCA OPERASIIdem bibir sumbing + kalau pakai NGT (Naso Gatrointestinal Tube = maag slank) maka makan dan minum melalui alat tersebut

    TINDAKAN PASCA PENJAHITAN

    1. Pasang alat pelindung luka operasi terbuat dari akrilik di fiksasi pada gigi2.Pasang NGT