Diabetes Mellitus1

download Diabetes Mellitus1

of 43

description

DM

Transcript of Diabetes Mellitus1

  • ASKEP KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS (DM)Kismiyati

  • Gb.1 Perkiraan jumlah orang dewasa dengan DM menurut kelompok umur untuk negara maju dan negara berkembang

  • Tabel 1. Daftar negara dengan jumlah perkiraan kasus DM terbanyak untuk tahun 2000 dan 2030

    Ranking Negara tahun 2000Orang dengan DM (juta)Rangking Negara tahun 2030Orang dengan DM (juta)IndiaCinaASIndonesiaJepangPakistanFederasi RusiaBrasilItaliaBanglades31,720,817,78,46,85,24,64,64,33,2IndiaCinaASIndonesiaPakistanBrasilBangladesJepangFilipinaMesir79,442,330,321,313,911,311,18,97,86,7

  • KELENJAR PANKREASFisiologi Endokrin

  • Pulau langerhansSel A glukagonSel B insulinSel D somatostatinSel F pancreatic polipeptida

  • Bagian terbesar pankreaseksokrin yang menghasilkan enzim-enzim pencernaanBagian endokrinberupa pulau-pulau Langerhans (sekitar 1 juta pulau) yang menghasilkan hormonPulau Langerhans terdiri atas sel-sel alfa yang mengatur kadar gula darahInsulinbersifat hipoglikemik (menurunkan gula darah)Sebaliknya glukagonbersifat hiperglikemik (meningkatkan gula darah)Sel deltamenghasilkan somatostatin, yang menghambat pelepasan insulin dan glukagonSel F menghasilkan polipeptida pankreatik yang berperan mengatur fungsi eksokrin pankreas.PANKREAS

  • Sasaran utama glukagon adalah hati, dengan :Merombak glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis)Sintesis glukosa dari asam laktat dan dari molekul non karbohidrat seperti asam lemak dan asam amino (glukoneogenesis)Pembebasan glukosa ke darah oleh sel-sel hati, sehingga gula darah naik.Sekresi glukagon dirangsang turunnya kadar gula darah, juga naiknya kadar asam amino darah (setelah makan banyak protein). Sebaliknya dihambat oleh kadar gula darah yang tinggi dan oleh somatostatinEFEK HORMON GLUKAGON

  • GLUKOSAGLIKOGENdarah Otot, liverINSULINGb.3. Kerja hormon insulin

  • Definisi DMSuatu penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia yang merupakan hasil dari gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.Hiperglikemi kronis dari DM dihubungkan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai macam organ, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah.

  • Patogenesis Autoimmune destruction of the -cells of the pancreasImpairment of insulin secretion and defects in insulin actionHYPERGLYCEMIA

  • Simtom (Gejala)Gejala:PoliuriaPolidipsiaPolifagia Berat Badan turunPenglihatan kaburKomplikasi akut:Hiperglikemia & KetoasidosisNapas berbau seperti buahDehidrasiNapas dalam dan cepatMual muntahTidak sadar dan koma

    Gejala hiperglikemia kronis:suseptibilitas terhadap infeksiKomplikasi kronis:Retinopati (potential loss of vision)Nefropati (renal failure)Neuropati perifer (foot ulcers, amputation, Charcot joint)Neuropati autonom (causing gastrointestinal, genitourinary, and cardiovascular symptoms & sexual disfunction)

  • 10 gejala diabetesPOLI URI POLIURI Polidipsia DAN Polifagia CEPAT LELAH DAN MENGANTUK

  • BERAT BADAN MENURUN, SEBALIKNYA NAPSU MAKAN BERTAMBAHMUDAH TIMBUL BISUL/LUKA DENGAN KESEMBUHAN YANG LAMAGATAL-GATAL TERUTAMA PADA KELAMIN LUAR

  • GAIRAH SEKS MENURUNIBU YANG MELAHIRKAN BAYI LEBIH DARI 4 KGKESEMUTANPENGLIHATAN KABUR, DITANDAI DENGAN SERINGNYA BERGANTI UKURAN KACAMATA

  • Klasifikasi DMDiabetes tipe 1 ( Insullin Dependent Diabetes ) - kerusakan pankreas sel mengarah kepada defisiensi insulin absolut A. Autoimun B. keturunanDiabetes tipe 2 (80%) (Non Insullin Dependent Diabetes ) - defisiensi insulin relatif - insulinnya cacat- Kerusakan reseptor insulin3. DM kehamilan (Gestational DM)

  • Diabetes Mellitus Tipe 1

  • Kriteria Diagnosis DMGejala DM ditambah gula darah sewaktu 200 mg/dl (11,1 mmol/l) atauGlukosa darah puasa (GDP) 126 mg/dl (7,0 mmol/l) atauGlukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa (GD 2 jam PP) 200 mg/dl (11,1 mmol/l) dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO). TTGO: beban glukosa = 75 gr glukosa anhidrous (gula) dicairkan dalam air TTGO tidak direkomendasikan untuk pemeriksaan rutin.

    Kriteria tersebut harus dikonfirmasi pada hari berikutnya.

  • Tabel 3. Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus

    NormoglycemiaToleransi Glukosa tidak sempurnaDiabetesPuasa < 110 mg/dl2jam PP < 140 mg/dlPuasa 110 and < 126 mg/dl 2 jam PP 140 and < 200 mg/dl Puasa 126 mg/dl or2 jam PP 200 mg/dl orSymptoms of diabetes and casual plasma glucose concentration 200 mg/dl

  • Kriteria untuk mengetahui adanya DM pada individu yang asimptomatikUsia 45 tahun, pemeriksaan diulang setiap 3 tahun.Pemeriksaan seharusnya dipertimbangkan pada usia lebih muda atau dilakukan lebih sering pada individu dengan:Overweight (BMI 25 kg/m2)Ada riwayat DM pada saudara tingkat pertamaPopulasi etnis risiko tinggi (orang Amerika-Afrika, Amerika-Hispanik, penduduk asli Amerika/Indian, Amerika-Asia, Penduduk Kepulauan Pasifik)Pernah melahirkan bayi dengan BBL > 9 lb ( 4 kg) atau didiagnosis GDMHipertensi ( 140/90)Kadar Kolesterol HDL 35 mg/dl (0,90 mmol/l) dan/atau kadar trigliserida 250 mmol/dl (2,82 mmol/l)

  • Medical Management

    DIETOLAHRAGAOBAT - OBATAN

  • Pemberian diet :55 60 % KH.30 % lemak.12 20 % protein.

    Pengobatan :Oral hypoglycemic agents. : Menurunkan gula darah karena menstimulasi pankreas terutama sel beta untuk melepaskan insulin.Pengobatan oral :Diatas usia 40 tahun.Tidak riweayat ketosis.Tidak hamil.Hiperglikemia ringan/sedang.

  • Insulin therapy :Semua klien dengan IDDM harus di suntuk insulin setiap hari, tetapi NIDDM tidak harus dengan insulin tetapi cukup dengan diet, exercise dan oral hypoglycemic agents.Insulin akan menurunkan kadar glukosa dalam darah, karena :Meningkatkan transportasi glukosa kedalam sel.Menghambat konversi glycogen dan asam amino menjadi glukosa.Beberapa jenis insulin dengan kecepatan kerja :Rapid-acting.Intermediate-acting.Long-acting.

  • Komplikasi pemberian insulin :Hypoglycemia : gangguan kesadaran, takikardia, diaporesis. Gula darah dibawah 60 mg/100mL.Hypertrophy jaringan atau atrophy: Jaringa yang mengalami hypertrophy (lipohypertrophy) dimana jaringan tempat penyuntikan mengalami penebalan. Jaringan yang mengalami atrophy (lipoatrophy), dimana jaringan kehilangan lemak bawah kulit pada area injeksi.Erratic insulin action: Klien berespon terhadap insulin dimana ditandai terjadinya hypoglycemia diikuti dengan hyperglycemia.Alergi insulin : Pada klien yang sensitif pada insulin

  • GEJALA GEJALA REAKSI INSULINBerkeringat dan merasa dingin merasa lembabRasa kebas atau kesemutan pada bibr atau ujung jariMerasa pusing lemahKesulitan dalam berbicaraPalpitasiMudah tersinggungGelisahSakit kepalaPenglihatan kaburLaparKulit pucatKejang otot

  • ASUHAN KEPERAWATANPenurunan volume cairan b/d diuresis osmotik akibat hyperglycemia/ diare, vomiting/pembatasan intake : nausea, confusion.Data pendukung :Peningkatan urin outputKelemahan, haus, kehilangan berat badanb secara akut.Kulis kering/membran mukosa, tugor kulit jelek.Hipotensi, takikardia, capillary refill memanjang.

  • Tujuan : Klien akan mendemosntrasikan hidrasi yang adekuat, ditandai dengan :Vs dalam batas normal/stabil.Denyut nadi perifer teraba jelas.Turgor kulit dan capillary refill baik.Urin output seimbang.Elektrolit dalam batas normal.Tindakan :Kaji intensitas muntah, dan pengeluaran urin yang berlebihan.Rasional : mengestimasi total volume depletion. Apabila terjadi infeksi akan ditemukan adanya demam dan hipermetabolik yang dapat mengakibatkan peningkatan IWL.

  • 1. Monitor TTV.Rasional : Hipovolumea dimanifestasikan adanya dipotensi dan takikardia.2. Kaji pola pernafasan : Pernafasan kussmaul dan nafas bau aseton.Rasional : Paru2 akan mengeluarkan asam karbonat sebagai akibat alkalosis respiratik (ketoacidosis). Nafas bau aseton sebagai akibat pemecahan asam acetoacetic dan penanganan ketosis.3. Kaji RR dan kualitasnya. Amati penggunaan otot asesoris, apnea, dan adanya sianosis.

  • Rasional : Penanganan hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan RR dan pola nafas mendekati normal. Tetapi peningkatan beban kerja pernafasan akan menunjukkan pernafasan dangkal dan cepat, adanya sianosis.4. Kaji temperatur ,dan warna kulit.Rasional : Akibat demam dan diaphoresis karena proses infeksi akan menunjukkan peningkatan suhu tubuh, kulit nampak kemerahan. Bila kulit kering sebagai akibat dehidrasi.5. Kaji nadi perifer, capillary refill, turgor kulit, dan membran mukosa.Rasional : sebagai indikasi tingkat hydrasi/aduasi volume sirkulasi.

  • 6. Monitor I & O. Catat BD urin.Rasional : memperkirakan kebutuhan cairan tubuh, kerja ginjal dan efektifitas pengobatan.7. Timbang berat badan.Rasional : Penurunan berat badan sebagai akibat pengeluaran caran yang berlebihan.8. Pertahankan asupan cairan 2500/hari/dalam batas toleransi jantung.Rasional : Mempertahankan hidrasi/volume sirkulasi.9. Ciptakan lingkungan yang nyamanRasional : Hindari klien dari kepanasan guna mencegah pengeluaran cairan yang berlebihan ( IWL).

  • 10. Kaji kemungkinan adanya nausea, nyeri abdomen, muntah .Rasional : Penurunan cairan dan elektrolit akan menyebabkan gangguan motilitas pencernaan yang menyebabkan muntah.11. Observasi kemungkinan adanya perubahan tingkat kesadaran.Rasional : Perobahan status mental klien sebagai akibat peningkatan atau penurunan kadar glukosa, gangguan elektrolit, acidosis, penurunan perfusi serebral, atau hipoksia.

  • 12. Observasi kemungkinan adanya fatigue, crackles, edema, peningkatan berat badan.Rasional : Overload cairan dan adanya CHF.13. Pemberian cairan normal saline dapat atau tanpa dextrose.Rasional : jenis dan jumlah cairan yang diperlukan bergantung dari tingkat kehilangan cairan dan respon klien.14. Pasang urin bag/kateter.Rasional : memfasilitasi pengukuran output urin secara akurat ( pemasangan dilakukan terutama pada klien yang mengalami neurogenic bladder (retensi urin/inkontinen).

  • 15. Monitor pemeriksaan laboratorium, misalnya hematokrit.Rasional : hasil peemriksaan akan menunjukkan tingkat hidrasi. Bila terjadi peningkatan menunjukkan gangguan pada diuresis osmotik.16. Monitor BUNRasional : Peningkatan BUN menunjukkan pemecahan sel akibat dehidrasi atau petunjuk adanya gagal ginjal.17. Monitor kalium.Rasional : hiperkalemia terjadi sebagai respon asidosis. Tetapi bila kehilangan kalium melalui urin maka akan terjadi penurunan kalium dalam tubuh.

  • 18. Berikan bikarbonat bila pH kurang dari 7.0.Rasional : koreksi asidosis.

    Nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d defisiensi insulin/penurunan intake oral :anoreksia, nausea, abdominal pain, dangguan kesadaran/ Hipermetabolik akibat pelepasan hormon stress : epnineprin, cortisol, dan karena proses infeksi.

    Data pendukung :Intake makanan tidak adekuat.Kehilangan nafsu makan.Berat badan menurun.Kelemahan/fatigue.Tonus otot jelek.Diare.

  • Tujuan :Klien akan mengkonsumsi secara tepat jumlah kebutuhan kalori/nutrisi yang diprogramkan., ditandai :Peningkatan berat badan seimbang.Pemeriksaan albumin dan globulin dalam batas normal.Turgor kulit baik.mengkonsumsi makanan sesuai program.

    Tindakan :1. Timbang berat badan.Rasional : Penurunan berat badan menunjukkan tidak adekuatnya nutrisi klien.2. Auskultasi bowel sound.

  • Rasional Hiperglikemia, dan ketidak seimbangan cairan dan elektrolit menyebabkan penurunan motilitas usus. Apabila penurunan motilitas usus berlangsung lama sebagai akibat neuropati saraf otonom yang berhubungan dengan sistem percernaan.3. Berikan makanan lunak/cair.Rasional : Pemberian makanan oral dan lunak bertujuan untuk merestorasi fungsi usus dan diberikan pada klien dengan tingkat kesadaran baik.

  • 4. Libatkan klien dalam menyusun rencana diet klien.Rasional : Informasi yang adekuat terhadap klien akan meningkatkan pemahamannya terhadap diet klien dan dapat berpartisipasi dalam program diet klien.5. Observasi tanda hipoglikemia misalnya : penurunan tingkat kesadaran, permukaan teraba dingin, denyut nadi cepat, lapar, kecemasan, nyeri kepala.Rasional : metabolisma KH akan menurunkan kadar glukosa, dan bila saat itu diberikan insulin akan meyebabkan hipoglikemia.

  • 6. Ajarkan klien untuk melakukan self monitoring glukosa (fingerstick glucose testing).Rasional : Analisis serum glukosa lebih akurat dibanding dengan monitoring gula urin. Pemahaman klien dalam melakukan self monitoring akan mendorong kesadaran klien untuk mengatur dietnya.7. Berikan insulin.Rasional : akan mempercepat pengangkutan glukosa kedalam sel.8. Konsultasi dengan dietitian.Rasional : Memperkirakan tingkat kebutuhan diet klien.

  • Risiko infeksi b/d Penurunan fungsi lekosit/gangguan sirkulasi.

    Tujuan : Klien akan mempertahankan integritas tubuh tetap utuh dan terhindar dari infeksi, ditandai :Tidak ada tanda-tanda infeksi.Tidak ada luka.Tidak ditemukan adanya perubahan warna kulit.Tindakan :Observasi tanda2 infeksi/inflamasi (demam, kemerahan kulit, cairan luka, dahak purulen, urin kabur).Rasional : Kemerahan, edema, luka, drainase cairan dari luka menunjukkan adanya infeksi.

  • 1. Ajarkan klien untuk mencuci tangan dengan baik, demikian pula dengan staf kesehatan untuk mempertahankan kebersihan tangan pada saat melakukan prosedur.Rasional : Mencegah cross-contamination.2. Pertahankan tehnik aseptik terutama saat pemasangan IV.Rasional : Peningkatan glukosa dalam darah merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri.3. Ajarkan klien wanita untuk mencuci vulva dari atas kebelakang.Rasional : Membersihkan vulva tanpa gerakan teratur akan memudahkan bakteri masuk ekdalam saluran kemih dan mengakibatkan UTI.

  • 4. Pertahankan kebersihan kulit, massage area tonjolan, pertahankan kulit kering, seprei kering dan rapih.Rasional : Gangguan sirkulasi perifer dapat terjadi bila menempatkan pasien pada kondisi risiko iritasi kulit.5. Auskultasi bunyi nafas.Rasional : Ronchi sebagai indikasi akumulasi sekresi jalan nafas sehubungan adanya peneumonia/bronkhitis ,Dapat juga bila terjadi edema paru akibat pemberian IV cairan yang berlebihan/CHF.6. Partahankan posisi semo fowler.Rasional : ekspansi paru, menurunkan/mengurangi risiko aspirasi.

  • 7. Ajarkan klien untuk batuk dan nafas dalam.Rasional : Refleks batuk akan melepaskan sekresi pada dindinmg saluran nafas dan memudahkan pengeluaran sekresi dari jalan nafas.8. Bantu klien untuk oral care.Rasional : Mengurangi risiko gangguan/penyakit pada mulut dan gusi.9. Dorong klien mengkonsumsi diet secara adekuat dan intake cairan 3000 mL/hari (jika tidak ada kontraindikasi).Rasional : Peningkatan pengeluaran urin akan mencegah stasis dan mempertahankan pH urin yang dapat mencegah terjadinya perkembangan bakteri.10. Antibiotika bila ada indikasi.

  • *************