DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja...

35
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RlSALAH RAPAT RAPAT KERJAPANSUS RUUTENTANO PERS .. ··-····--··--··················-·-··················· Tahun Sidang Masa Persidangan Rapatke Jenis Rapat S1fatRapat Hari, tanggal Puku 1 Temp al KetuaRapat Sekretaris Rapat Acara H adi r l. Anggota Pansus : : 1999-2000 : I :4 : Rapat Kerja. : Terhuka\ : Kamis, 9 September 1999 : 10.00- 12.00 WIB : Ruang Rapal KK- I Gedung Nusanlara DPR-RI n. Jenderal Ga.tot Subroto - Senayan Jakarta ·. : Ny. Hj. Aisyah Aminy, SH. : Ny. Siti Kaem.i, SH. : Rapt;lt J>anja ·. : 2. Pemerintah : 30 orang. 1. Soenarto, SH., 2. Aminullah Ibrahim, 3. Ny. Hj. Aisyah Aminy, SH., 4. Ny. Hj. Farida S. Chadaria, SH., 5. Y.B. Wiyanjono, SH., 6. F.X. Ferry Tinggogoy, SH., 7. Drs. Ign; Koes Sujudono, SH., 8. Drs. F. Isnawan, M. Phil., 9. H. Suwandi, SIP., 10. I Nyoman Tamu Aryasa, 11. Christina :M. Rantetana, SKM. MPH., 12. Drs. Sedia Oetomo, 13. Sofyan Luhis, 14. Drs. Daml Siska., 15. Dr. Badlf.iar Aly, 16. Amir Liven Sirait, MBA, 17. !wan Sembiring Ivleliala, 18. Karsidi, SH., 19. Drs. Abu Hasan Sazili Marjani, 20. Ny. Rinnie .Amaluddin, SH., 21. Abdullah Alatas Fahrni, 22. Drs. Agun Ounandjar Gunarsa, 23. Att1e n. Andjar Rachman, SH., 24. T ,ukman R. Boer, TvfRA, 25. Bambang Sadlono SY, SH.MA:, 26. Prof Dr. KH. Sjechul Hadi P; SH.!\-1A, 27. Dra. Iris Indira MA., 28. Prof H.A. E., SH."rvfS., 29., Razia.n Agus Toniman, 30. Ir. Ny. Endang Wibawali R., 31. Drs. Moeljono :MS, SE, SH., 32. Drs. Yasril Ananta Baharuddin, 33. Willem Paul Bonay, 34.' Drs. H. Ghazali Abbas Adan, 35. KH. Amin 36. RH. Dikdik Iskandar, SH., - 1 -

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RlSALAH RAPAT RAPAT KERJAPANSUS RUUTENTANO PERS

··········----~---~-~-·-·'!"·•·· .. ··-····--··--··················-·-···················

Tahun Sidang Masa Persidangan Rapatke Jenis Rapat S1fatRapat Hari, tanggal Puku 1 Temp al

KetuaRapat Sekretaris Rapat Acara H adi r

l. Anggota Pansus :

: 1999-2000 : I :4 : Rapat Kerja. : Terhuka\ : Kamis, 9 September 1999 : 10.00- 12.00 WIB : Ruang Rapal KK- I Gedung Nusanlara DPR-RI n. Jenderal Ga.tot Subroto - Senayan Jakarta ·.

: Ny. Hj. Aisyah Aminy, SH. : Ny. Siti Kaem.i, SH. : Rapt;lt J>anja pembahasanRUUtent~pgJ~~ ·. : l~-A;i1ggofii·-r{ofriisrr··:~-~nr·di:ri·G2·orang·Anggota

2. Pemerintah : 30 orang.

1. Soenarto, SH., 2. Aminullah Ibrahim, 3. Ny. Hj. Aisyah Aminy, SH., 4. Ny. Hj. Farida S. Chadaria, SH., 5. Y.B. Wiyanjono, SH., 6. F.X. Ferry Tinggogoy, SH., 7. Drs. Ign; Koes Sujudono, SH., 8. Drs. F. Isnawan, M. Phil., 9. H. Suwandi, SIP., 10. I Nyoman Tamu Aryasa, MB~ 11. Christina :M. Rantetana, SKM. MPH., 12. Drs. Sedia Oetomo, 13. Sofyan Luhis, 14. Drs. Daml Siska., 15. Dr. Badlf.iar Aly, 16. Amir Liven Sirait, MBA, 17. !wan Sembiring Ivleliala, 18. Karsidi, SH., 19. Drs. Abu Hasan Sazili Marjani, 20. Ny. Rinnie .Amaluddin, SH., 21. Abdullah Alatas Fahrni, 22. Drs. Agun Ounandjar Gunarsa, 23. Att1e n. Andjar Rachman, SH., 24. T ,ukman R. Boer, TvfRA, 25. Bambang Sadlono SY, SH.MA:, 26. Prof Dr. KH. Sjechul Hadi P; SH.!\-1A, 27. Dra. Iris Indira ~furti, MA., 28. Prof H.A. ~fa.~hur E., SH."rvfS., 29., Razia.n Agus Toniman, 30. Ir. Ny. Endang Wibawali R., 31. Drs. Moeljono :MS, SE, SH., 32. Drs. Y asril Ananta Baharuddin, 33. Willem Paul Bonay, 34.' Drs. H. Ghazali Abbas Adan, 35. KH. Amin Buny~ 36. RH. Dikdik Iskandar, SH.,

- 1 -

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

37. H. Hussein Umar, 38. H. Oesman Sahidi,. SH., 39. Drs. H. Muslic~ SF, 40. KH. Muamal Hamidy, Drs. H. Usamah Hisyatn.

II. PEMERINT AH :

1. Mohammad Yunus (Menpen)~ 2. I. OK. Manila, SIP, Msc. (Sekjen), 3. Drs. H.A Syaefudin ( Inspektur Jenderal), 4. Drs. A Aziz Husein ( DirjenJlTF), 5. T>rs. Soedarjanto (n1rektur Jendera1 Penerangan lJmum), 6. ·Tr. R. Semhiring (Ka. Badan Lilbang Pen), 7. Ors. Andi Mapeasse, SH, MM. (Star Ahli Menpen Ridang Penkom), 8. Amir Syarifuddin (Staf Ahli Menpe~. Bidang Polk.am), 9. Drs. Kadir Syuib (Staf Ahli Men.pen Bidang Sosbudwan), 10. Drs. Wachudi talkum (Staf Ahli Menpen Bidang PPULN), JJ. DrS~_.Wijana (Selrsetaris Ditjen PPG), 12. Muchtar Atrlin, SH. (Kepala Biro Hukum), 13. Dra. Sri Hadiningsih (Direk."tur Pe1nbinaan Pers), 14. Dia. SrL. Redjeki (Direktur Pembinaan Kewartawanan), 15. Widodo, SH. (Direktur P~binaan Grafika), 1 G. Drs. M. Hakim (Direktur Puhlikasi), 17. Drs. Surjanta Saleh (Direktur Radio), 18. Chaerul Zein, SH, MA, (Direklur Tefovisi), ,19. Drs. Nino Suprayitno (Kasubdit Pelayanan Perbekalan Grafika, Direktorat Pembinaan Grafika), 20. Rusdaini Rusad, SH.(Kabag Penyusunan Rallcangan Peraturan Perundang-undangan, Biro Hukum), 21. Ors. M. Sukami ·(Kabag Umum Sel. Diljen PPG), 22. Drs. Isa Anshari, Ms\;. (Kasubdit Akredilasi Kewa11awanan Dit. Pemhinaan Kewartawanan), 23. Drs. Suhennan Eme (Kabag Tatalaksanadan Perundang-undangan Set Diljen PPG), 24. R. Soenarhadijanto, Be. HK. ( Kabag Hubungan Kelembagaan, Biro Hukum), 25. Soemarjono (Direktur Pembinaan Humas), 26. SL. Batubara (SPS/MPII), 27. Sutiman (Nara Sumber), 28. H. Azkannin Zaini (Nara Sumber), 29. Eddy Suseno (Nara Sumber), 30 Atma Kusumah (Nara Sumber)

- 2 -

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

I

KETUA RAPAT Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur sama-sama kita persembahkan kehadirat Allah

Yang Maha Kuasa yang dengan hidayah, inayah serta Ridho-Nya Komisi I DPR-RI dapat menyelenggarakan Rapat Kerja dengan Menetri Penerangan Republik Indonesia pada hari ini Kamis, 9 September 1999 dalam rangka menuntaskan tugas Komisi I yaitu menyelesaikan Pembicaraan Tingkat I I I Pembahasan Rancangan Undang-undang ten­tang Pers.

Sesuai dengan tata tertib,, bahwa quorum sud.ah cukup dan fraksi, memang Fraksi PDI tadi sud'ah kesini tapi minta pamit sebentar dengan demikian kami perkenankan kami membuka rapat kerja ini dengan membaca Bismillahirohmanirohim. (ketok palu).

Acara kita hari ini adalah sebagai berikut, yaitu kata pengantar yang kami sampaikan kemudian yang kedua laporan Ketua Panja kepada Raker ini tentang pelaksanaan pembahasan RUU tentang Pers ini, kemudian yang keempat sambutan akhir Fraksi-fraksi, yang kelima pengambilan keputusan di tingkat komisi, keenam pemarapan naskah akhir RUU, dan keiujuh sambutan Pemerintah. Kita mengetahui bahwa RUU ini sudah kita bahas cukup mendalam mulai dari Raker dengan Menteri beberapa waktu yang .lalu yang prinsip­prinsip dasarnya sudah <lisetujui dalam Raker, namun ada beberapa hal yang memang harus dilobykan dan selanjutnya dibahas dalam Panja, Timus, dan Tim Sinkronisasi. Panja sudah berjalan dengan baik demikian Timus dan Tim Sinkronisasi yang di pimpin oleh Bapak Soenarto.

Dan hari ini sudah dapat disampaikan dalam rapat kerja ini. Tentunya Komisi I berpendapat, apci yang sudah dibahas baik dalam Raker, Panja, maupun Timus serta Tim Sinkronisasi adalah apa yang sejauh .mungkin sudah dapat di akomodir sebaik-baiknya dalam Rancangan Undang-undang in i da 1 am menggan ti Undang-undang yang lama yang sudah dianggap tidak memadai lagi. Untuk jelasnya mari kita dengarkan bersama laporan ketua Panja, kami persilahkan pada Ketua Panja untuk menyampaikan.

KETUA PANJA (SOENARTO, SH) Yang terhormat Saudara Ketua Rapat, Yang terhormat Saudara Menteri Penerangan selaku yang

mewakili Pemerintah beserta Staf, Yang terhormat Saudara-saudara Anggota Komisi I DPR-RI serta

hadirin sekalian.

·Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dan salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama masrilah kita memanjatkan pUJl dan syukur

kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena dengan perkenan dan rahmat-Nya kita semua diberik~n kesehatan, sehingga dapat mengha­diri Rapat Kerja Komisi I DPR-RI dengan Pemerintah yang diwakili oleh Saudara Menteri Penerangan Republik Indonesia. Pada hari ini tanggal 9 September 1999, merupakan tanggal yang bersejarah, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa.

Dalam rangka Pembicaraan Tingkat III atas Rancangan Undang­undang tentang Pers.

Yang terhormat Saudara Menteri Penerangan, Yang terhormat Saudara Pimpinan, dan Para Anggota Komisi I.

Sebagaimana telah diputuskan dalam rapat kerja pada tanggal 30 Agustus yang lalu, Pasnitia Kerja telah dibentuk dan ditugas­kan untuk membahas dan merumuskan lebih lanjut masalah-masalah substansial yang dilimpahkan oleh rapat kerja kepada panitia

- 3 -

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan dari seluruh unsur fraksi dan Pemerintah, saya kira nama-namanya tidak perlu saya sampaik~n.

Panitia kerja telah bekerja selama empat hari kerja yang semula hanya diberikan jatah waktu tiga hari, namun mengingat substansinya begitu penting sehingda ditambah satu hari menjadi empat hari kerja. Sedangkan Rapat Tim Perumus dan Rapat Tim Kecil telah bekerja secara sinkron selama dua hari kerja. Dalam memba­has berbagai substansi yang tidak dapat diselesaikan dalam Rapat Kerja dan Panitia Kerja telah diadakan beberapa kali loby. Semua masalah-masalah yang dilimpahkan kepada Panitia Kerja termasuk yang dipending untuk diloby setelah diselesaikan dan dibahas dalam Panitia Kerja dan dirumuskan lebih lanjut oleh Tim Perumus dalam Rapat Panitia Kerja berikutnya telah diadakan beberapa koreksi dan telah disetujui.

Adapun has i 1-has i 1 pembahasan yang perumusan yang pent ing yang dilaporkan sebagai kesepakatan adalah sebagai berikut : Pertama : mengenai judul sebagaimana telah disepakati dalam Rapat Ker ja tetap sesuai dengan naskah Rancangan Undang-undang yai tu Rancangan Undang-undang tentang Pers. Kemudian mengenai konsider­an Mengingat tel ah di tambahkan 2 but ir baru dengan menambahkan Ketetapan MPR-RI Nomor 17/MPR/1998. Kemdian tenag konsideran Menimbang terdiri 6 butir yang semula hanya 6 butir kemudian ditambah 1 butir baru, keseluruhan konsi­deran menimbang rumusannya telah disempurnakan kembali. Kemudian mengenai batang tubuh BAB I mengen.ai "KETENTUAN UMUM" Pasal 1 telah selesai dibahas dan disetujui dengan penyempurnaan kembali rumusan termasuk penambahan pengertian yang semula itu 10 butir menjadi 14 butir. Pengertian baru dalam Ketentuan Umum tersebut adalah tentang organisasi pers, hak. tolak, hak jawab, hak korek­si, dan kode etik jurnalistik.

Butir 1 tentang Pers disempurnakan kembali sehingga berbunyi sebagai berikut : " Pers adalah lembaga sosial dan wahana komu­nikasi~ massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyam­paikan informasi baik dalam tulisan, suara, gambar maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia", sedangkan butir 2 menge­nai wartawan " Wartawan adalah orang yang secara teratur melaku­kan peker jaan pers", but ir 3 ten tang Perusahaan Pers di lengkapi dan disempurnakan kembal i sehingga berbunyi "JPerusahaan Pers adalah badan hokum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menye­lenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi".

Beberapa masalah substansial dan dipending dalam rapat kerja telah disepakati antara lain BAB II mengenai judul Bab dilengkapi dengan kata "ASAS", sehingga berbunyi: "ASAS, HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN PERS" dengan perubahan tersebut maka disepakati pula Pasal 2 baru tentang ASAS KEMERDEKAAN PERS" yang berbunyi sebagai beri­kut : ''Kemerdekaan Pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasa~kan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan sepermasi hukum". Mengenai istilah trial by the press yang dalam naskah awal Rancangan Undang-undang Pasal 4 ayat (1) tetap menjadi Pasal 5 ayat (1) dengan penyempurnaan dan penjelasan. Istilah trial by the press dihapuskan dan rumusannya berbunyi, Pasal 5 ayat ( 1) "Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama, dan rasa kesusilaan masya­rak~t serta asas praduga tak bersalah". Dalam penjelasannya dirumuskan "Pers nasional dalam menyiarkan informasi tidak menghakimi atau membuat kesimpulan, kesalahan seseorang terlebih 1 agi un tuk kasus-kasus yang mas i h da 1 am proses per ad i 1 an ser ta dapat mengakomodasikan kepentingan semua pihak yang terkait dalam pemberitaan tersebut". Dal am Pasal 5 disepakati 2 (dua) ayat baru

- 4 -

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

mengenai Hak Jawab dan Hak Koreksi, dan dirumuskan sebagai beri­kut : Ayat (2) "Pers wajib melayani Hak Jawab". Ayat (3) "Pers wajib melayani Hak Koreksi".

Mengenai BAB III yang dipending semula dalam naskah awal Pemerintah berjudul "PENERBITAN PERS" yang terd.iri dari 2 pasal, Pasal 6 mengenai "PEMUSATAN PENERBITAN PERS DAN PENDAFTARAN" Pasal 7 tentang "PEMBERITAAN KE DALAM DAN KE LUAR NEGERI'', sesuai dengan keputusan Raker dimasukkan dalam pembahasan BAB IV tentang "PERUSAHAAN PERS", dan BAB III baru diganti dengan judul "WARTA­WAN".

Isi Pasal 6 dan Pasal 7 dari naskah ~wal Rancangan Undang­undang mengenai pengusahan penerbi tan pers, pendaftaran perusa­haan pers ke Departemen Penerangan dan Pemberitaan ke Luar Negeri dimaksukkan dalam BAB IV tentang "PERUSAHAAN PERS" dengan rumusan baru. ·

BAB III mengenai "WARTAWAN" yang telah disepakati dalam raker sebagai usulan baru terdiri dari 2 pasal yaitu menjadi Pasal 7 dan Pasal 8 Yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 7 ayat (1) "Wartawan bebas memilih organisasi wartawan". ayat (2) "Wartawan memiliki dan menaati kode etik jurnalistik''. Penjelasan ayat (2)-nya adalah "Yang dimaksud dengan kode etik jurnalistik adalah kode etik yang disepakati oleh organisasi wartawan dan ditet.apkan oleh organisasi pers". Sedangkan mengenai per 1 i ndungan t erhadap wart a wan sebagai sub­s tans i baru disepakati dalam raker lalu dirumuskan dalam Pasal 8 yang berbunyi : "Da 1 am me 1 aksanakan prof es inya wart a wan mendapa t per 1 indungan hukum". Yang d imaksudkan per 1 i ndungan hukum da 1 am penjelasan adalah "Yang dimaksud dengan perlindungan hukum adalah jaminan perlindungan Pemerintah dan atau masyarakat pada wartawan dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya mengenai BAB IV. "PERUSAHAAN PERS", judul Bab tetap yaitu "PERUSAHAAN PERS". Bab ini berisi pasal-pasal sesuai dengan keputusan raker dan substansi tetap. Oleh Panja telah diadakan penambahan pasal baru, perubahan dan penyempurnaan substansi dan perumusan dengan menggabungkan isi pasal, pasal BAB I I I Rancangan Undang-undang ten tang "PENERBITAN PERS", dan Pers BAB IV terdiri dari 6 Pasal. Pas a 1 9 mengenai ''Hak Kewarganegaraan" war ganegara mend i r i kan perusahaan pers dan hartis berbentuk badan hukum. Pasal 9 ayat (1) dan ( 2) naskah awa 1 Rancangan Undang-undang mengenai "Larangan Monopoli" oleh panitia kerja disepakati di drop, karena sudah diatur clalam Undang-undang tentang Larangan Monopoli. Pasal 10 mengenai profitsharing dan kepemilikan saham kepada karyawan perusa:haan yang telah disetujui clalam rapat kerja, namun clipen­ding, oleh Panja disepakati dimasukkan dalam Pasal 10 Rancangan Undang-undang in i clengan perubahan clan pe rumusan seh i ngga be r­buny i "Perusahaan pers memberikan kesejahteraan kepada warta­wan, dan karyawan pers dalam bentuk kepemilikan saham clan atau pembagian laba bersih serta bentuk kesejahteraan lainnya". Penje­lasan Pasal tersebut berbunyi : "Yang dimaksud dengan kesejahte­raan 1 a i nnya ada 1 ah pen i ngka tan gaj i, bonus, pembe r i an asurans i dan lgin-lain. Pemberian kesejahteraan tersebut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan antara manajemen perusahaan dengan warta­wan dan karyawan pers".

Selanjutnya mengenai Modal Asing. Mengenai Modal Asing dalam perusahaan pers yang disepakati raker tercantum dalam Pasal 8 aya t ( 4) naskah awa l Rancangan Undang-undang, namun o 1 eh Panj a telah disepakati bahwa Modal Asing dalam perusahaan pers tidak dicantumkan besarnya prosentase, tetapi dibatasi untuk tidak mehcapai saham mayoritas serta pelaksanaannya melalui pasar modal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga dalam pasal ini berbunyi, menjadi Pasal 11 "Penambahan Modal Asing pada perusahaan pers dilakukan melalui Pasar Modal. Penje-

- 5 -

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

lasannya : "Penambahan Modal 'Asing pada perusahaan pers dibatasi agar tidak mencapai saham mayorita~ dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku''. Pasal 12 baru Rancangan Undang-undang ini merupakan rumusan yang disepakati Panja yang semula dari Pasal 6 ayat (1) sampai dengan ayat (5) naskah awal RUU mengenai pendaftaran perusahaan pers pada De­partemen Penerangan yang dipandang disepakati tidak perlu didaf­tarkan pada Departemen Penerangan, tetapi menjadi tugas Dewan Pers untuk mendata setiap perusahaan pers. Perusahaan pers wajib mengumumkan secara terbuka melalui media yang bersangkutan menge­nai, nama, alamat, penanggungjawab, dan untuk penerbi tan pers ditambah dengan nama dan alamat percetakannya.

Maksud pengumuman secara terbuka adalah sebagai wujud per­tanggungjawaban pemberitaan oleh media yang bersangkutan atas karya jurnalistik yang disiarkan. Dalam penjelasan Pasal 12 ini di}umuskan secara jelas mengenai penanggungjawab perusahaan pers, ya~g berbunyi : "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, daJ:il penanggungjawab secara terbuka melalui medi·a yang bersangku­ta~ khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat perce­ta~an. Penjelasan Pasal 12 berbunyi : "Pengumuman secara terbuka dilakukan dengan cara :

I a. media cetak memuat kolom nama, alamat dan penanggungjawab

penerbitan serta nama dan alamat percetakan.

I :: media elektronik menyiarkan nama, alamat, dan penanggung­jawabnya pada awal atau setiap akhir karya j~rnalistik. media lainnya menyesuaikan dengan bentuk, sifat clan karaker media yang bersangkutan.

i

I Yang dimaksud dengan penanggung jawab adalah penanggung ja~ab perusahaan pers yang meliputi bidang usaha dan bidang re~aksi. Sepanajang m~nyangkut pertanggungjawaban pidana menganut ke~entuan perundang-undangan yang berlaku.

I Selanjutnya mengenai siaran iklan. Mengenai siaran iklan dalam naskah awal Rancangan Undang-undang Pasal 10 oleh Panja di ~dakan perubahan clan penyempurnaan subs tans i clan da 1 am naskah RUliJ d imasukan da lam Pas a 1 13. Subs tans i dan ruml!lsannya s eper ti di~epakati sebagai berikut :Perusahaan pers dilarang memuat ' I 1klan :

I a. yang berakibat merendahkan martabat suatu agama dan atau I mengganggu kerukunan hidup antar umat beragama serta I bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat. 1

b. minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif I lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-\ undangan yang berlaku. I c. peragaan wujud rokok atau penggunaan rokok. !

I

\ Selanjutnya mengenai BAB V tentang ''DEWAN PERS" .. Isi pasal-pasal Bab V tentang Dewan Pers telah diadakan penyempurnaan,

I

ka1ia-kata "Kebebasan Pers 11 dalam naskah awal Rancangan Undang-' . undang diganti dengan "Kemerdek.aan Pers" sesuai dengan keputusan

ra~er. Sedangkan mengenai fungsi-fungsi Dewan Pers, jumlah anggo­ta IDewan Pers, Unsur-unsur Dewan Pers, Pembiayaan Dewan Pers. Se1i~lah melalui pembahasan tingkat Panitia K~rja, maka disepakati ba~wa fungsi Dewan Pers perlu diadakan penyempurnaan, dan anggota De,an Pers disepakati jumlah anggotanya tidak perlu diatur. Unsur-unsur Dewan Pers dalam Rancangan Undang-undang ini disepa­kat i berasal dari kalangan wartawan, pimpinan perusahaan pers, dart tokok masyarakat yang ahli di bidang pers dan komunikasi dan

I •

bidang-bidang lainnya. I .

\ BAB VI da 1 am naskah awa 1 "PERS ASING DAN WARTAWAN ASING" VI! dengan judul "PERS ASING"

I I

Rancangan Undang-undang ber judu 1 disepakati oleh Panja menjadi BAB sedangkan ka ta "WARTAWAN AS ING"

- 6 -

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

dihapuskan. BAB VI ini terdiri 1 Pasal tanpa ayat yang dalam naskah awal Pasal 12 terdiri dari 2 ayat. Substansi Pasal 12 mengenai pers asing yang beredar dan cetak jarak jauh setelah pembahasan Panja akhirnya substansinya dirubah menjadi "Peredaran pers asing dan pendirian perwakilan pers asing disesuaikan dengan per a tu ran perundang-undangan yang ber 1 aku, sehi ngga rumusannya dalam Pasal 16 berbunyi "Peredaran pers asing dan pendirian perwakilan perusahaan pers asing di Indonesia disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ·

Selanjtnya BAB VI I ten tang "PERAN SERTA MASYARAKAT". Dal am pembahasan Panja sesuai keputusan raker, judul Bab tetap, semula Pasal 13 dalam naskah awal RUU menjadi Pasal 17, rumusannya di sempurnakan. "Da 1 am rangka mengawas i kemerdekaan pers masyara­ka t dapat membentuk pemantau media atau media·words.

BAB VI I I ten tang "KETENTUAN PIDANA". Ketentuan Pidana pada Pas al 14 naskah awal Rancangan Undang-undang menjadi Pas al 18. Dalam pembahasan Panja disepakati adanya perubahan substansi dari naskah Rancangan Undang-undang yaitu Pidana Minimal dihapuskan, dan denda dinaikkan, yang semula ayat ·(1) "Pidana maksimal 1 (satu) tahun menjadi 2 (dua) tahun, dan denda dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta ripah) menjadi Rp. 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah). ·

Mengenai usul F-KP tentang Pengurus Badan Hukum Pers ber­tanggung jawab dan mewaki 1 i perusahaan pers di depan hukum di­kai tkan dengan pidana disepakati dimasukan dalam penjelasan Pasal 12 dengan penyempurnaan-penyempurnaan substansinya.

Kemudian tentang BAB IX dan BAB X, BAB IX tentang "PERALI­HAN" dan BAB X tentang °KETENTUAN PENUTUP", rumusan disempurnakan kembali, mengenai penjelasan umum Rancangan Undang-undang ini dari naskah awal telah diadakan penyempurnaan, baik substansi maupun redaksionalnya.

Saudara Pimpinan, . Saudara Menteri Penerangan yang mewakili Pemerintah, dan

I • • • Pata Anggota Kom1s1 I DPR-RI yang saya hormat1. i / Demikianlah lap?r~n hasil pembahasan .Ra.ncanga:i Undang-undang

tentang Pers yang d1l1mpahkan kepada Pan1t1a KerJa, selanjutnya katni serahkan kepada forum rapak .ker ja ini untuk mendapatkan pe~setujuan sebelum dibawa ke Pembicaraan Tingkat IV pada tanggal 13( September 1999 yang akan datang. Dapat kami tambahkan bahwa se~ama rapat-rapat Panja, Timus, Timcil telah berlangsung dengan te~tib dan lancar meskipun terjadi cliskusi-diskusi yang cukup mehdalam dan harus diselesaikan melalui loby, namun dengan diji­w~i oleh semangat kekeluargaan dan keterbukaan dari Fraksi-fraksi da~ Pemerintah semua masalah dapat diselesaikan dengan baik, jadi ti~ak ada istilah yang mudah dipersulit yang sulit dipermudah.

Pada kesempatan ini saya selaku Ketua Panja menyampaikan uc1apan terima kasih kepada semua Fraksi-fraksi dan Pemerintah at~s kerja sama yang baik untuk melaksanakan tugas yang dibeban­ka/in kepada Panitia Kerja. Akhirnya kami mohon maaf apabila selama dalam memimpin Panitia Kerja ini ada hal yang kurang berkenan dan ti~ak sesuai dengan keinginan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, selk ian dan t er ima kas i h. W~bilahi Taofiq Walhidayah. W~ssalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT Terima kasih kepada Ketua Panja yang sudah melaporkan jalan­

nya pembahasan di tingkat Panja sampai clengan perumusan akhir yahg sudah dipersiapkan pada hari ini. Kita memahami betul betapa

- 7 -

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

Panja bekerja dengan keras untuk dapat menyelesaikan masalah­masalah yang pending yang tadinya mungkin saja diangkat sampai pada loby tingkat tinggi alhamdulillah dapat diselesaikan di tingkat komisi saja, kami berterima kasih pada Ketua Panja beser­ta seluruh anggota.

Sekarang kita memasuki acara berikutnya ialah pembacaan naskah akhir RUU. Kami persilahkan untuk pembacaan naskahnya kepada Saudara dari F-ABRI Aryasa, silahkan, dan selanjutnya mengenai Penjelasannya oleh Saudara Usamah Hisyam, kami persilah­kan.

INT. ARYASA (F-ABRI)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NONOR .... TAHUN ..... TENT ANG P E R S

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kemerdekaan pers m,erupakan sa 1 ah sa tu wujud kedau lat an

rakyat dan menjadi unsur yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokra­t is, seh i ngga kemerdekaan menge l uarkan pi k i ran dan pendapa t sebagaimana tercantum dalarn Pasal 28 UUD 1945 harus dijamin;

b. bahwa dalam kehidupan berrnasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dernokratis, kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat sesuai dengan hati nurani dan hak memperoleh informasi merupa­kan hak asasi manusia yang sangat hakiki, dan yang diperlukan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, rnemajukan kesejahte­raan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa;

c. bahwa pers nasional sebagai wahana komunikasi massa, penyebar informasi, dan pembentuk opini harus dapat melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban, dan perananannya dengan sebaik-baiknya berdasarkan kemerdekaan per s yang prof es i ona 1, seh i ngga harus rnendapat jaminan dan perlindungan hukurn, serta bebas dari campur tangan dan paksaan dari manapun;

d. bahwa pers nasional berperan yang berdasarkan kemerdekaan, sosial;

ikut menjaga ketertiban dunia perdamaian abadai dan keadilan

e. bahwa Undang-undang Nornor 11 Tahun 1966 tent ang Ket en t uan­ke ten tuan Pokok Pers sebagairnana telah ditambah dengan Undang­undang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah deng·an Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkem­bangan jaman;

- 8 -

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

RAKER RUU PERS 9 SEPTEMBER 1999 / KASET 2

F-ABRI (INT ARYASA} ...... sebagaimana dimalrnud (a), (b), {c), (d), dan (e), perlu

dihentuk UU tentang Pers; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat {1.) 1 Pasal 20 ayat (1), Pasal 27,

clan Pasal 28 Undang-undang Dasar 1945; 2. Ketet.apan Majel:l.s Per·musyawaratan Rakyat Republik

Indonesia nomor XVII/MPR/1998 tentang HAk Asasi Manusia.;

FPP (USAMAH HISYAM) : Penjelasan ataH Undang-·-undang RepubJ. j_k Indonesla nomor .... tentang Pers.

I. UMUM

l99H

Pasa1 28 UUD lfJ!4.5 mi:::~n,j2Jn:i.n k.ero.e:rd.ekaan heraerikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan .liEmn dan tul:isan. Pers yang meliputi media cetak, media elektron.:i..k dan media lc:iJ.nnyn merupak.an salah satu sarana unt.uJ) menge1uarkan ptk.iran dengan 1.i.san dan tulisan tersebut .. Agar pers berfungBJ secfara m.aksimal sebagaiman<:1

diamanatkan Pasa.l 2B UUD 1H45 ma.ka per1u d.ibentuk UU tentang Pers. Fungs:l. makf::~limal itn cUper1uka.n karena kemerdekaan Pers adalah salah satu perwu,)u.dan kedaulatan rnkyatdan merupakan untiur

yang sangat pen.ting dala.m kehj_dupan bermasyara.kat, berbangsa d . .::m

bernegara yang demokratiEL. Dalarn kehidupan yang demokrf:J.tt~:; itu pert.:'anggungjawa.ba.n kepada rakyrit ter.5nmin 1 e1iBtern penyelenggc:iraan negara yang tran.epa.ran berfungst eerta keadiJan dan keben;;1:can terwujucL Pers ynng memi1ik:i. .kemerde.kaan unt.uk mencari dan 1nenyampaikan info:rm;'l1'31 ,h1g,:1 ::::>r:U-l.f~at pent:ing u:nt.uk mewu,~)u(lkan ha.1-:: asasi ma.rn.1B:ia yang dijarnJ n deng;::n1 TAP MPR-RI No. XVI I/MPH/lDfm ten tang Hak l\sa(3j Han.i..u:;ia a.ntr::t:r''l la.in 1n13nga.taknn bahwa ::;et ia-p orang berhak berkorrrunUr,cis i. dnn O:lemperoleh :i.nfo:rma:-:>i m::!~:J ft.Jan

dengan Piagam J?eri-:::erikatan. BangBa.--Bangea t.entang. Hals Ami.s:i.

Ma.nusia yang berbunyi ; "f)et.iap orang berhak at.as .kebebaBetn mempunyai dan mengeluarka.n pendapat; cL:i.lam hak in.i termac:uk kebeba.san memilik:i pendapat tanpa gangguan, dan unt:uk meneari. menerima clan menyampa.ikan informasi dan pikira.n melalui· rnedla a.pa saja dan dengan t.idak memandang bata.~:i--batas wilayah." Pers yang

juga melaksanakan kontrol sosial sangat penting pula untu.k mencegah terjadinya penyalahgtmaan kekuasaan baik korupsi, kolusi, nepotisme maupun penyelewengan dan penyimpangan lciinnya. Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya., pere menghormati hak asasi setiap orang ka.rena itu di tuntut pers yang·

1 - 9 -

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

profesional dan terbuka d Lkontrol olch maeyarakat. Kont1·ol niaByarakat cUmc:d;;:nud antaen 1n.1n ole.h aetiap orang dengan dLi a.minnya hak ,j awab dan koreJrn.:i., d.e.n lembaga- lembaga kemasyarakatan aeperti pemantau rnedia a.tau media watch clan oleh Dewan Pers dengan berbaga:i. bentuk dan cara. Dntu.k menghinda.r:i pei1gaturan yang t·umpang tindih UU ini tidak mengatur ketentuan yang sudah diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

F-ABRI (INT ARYASA) Dengan persetujuan DPH--HI memutuska.n Pers.

menetapk.an UU tentang

BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam UU ini, yang dimaksud dengan : 1. Pe.r.·s adalah 1embaga. no0.:Ltll da.n wah.ana .komu:n.:Lka.s.i. massc1 yang

melaksanakan kegiatan jurna.l:istik mel:iput:i menca.ri, memperoleh, memiliki, menyimp,::i.n, mengolc.-;.h, clan menyampaj_k.o.n

:informasi baik d«:ila.m bent:1.~k tullsan, suara, gambar, auara dmi serta data dr:1.n. Jk m.1:1.upun da.lam bent.uh: gambar,

d~mgan rnenggunr-1kan :media ceta.k, uH:;d.in e le"k.troni . .k, dan ,ienis saJuran vnng te:rned5.d.

2. Perusahaan pers adAlah badan hukum Jndones].n

l c-11 n.:n. ·~·./ .:::i. t3f~t~a 1.~:.t

menyele:nggarEdG:1n Uf:H:1.ha per~3 i.neli pttt.1 1..ma.ha .1necUa. ceta.k, med :l.a

elektronik dr:1.n ka.ntor berita, r;erta peruea.ha.an medi.a--.medi.a

1ainnya yang seca:ra klnu;;ue menyelengga.r·.:::~ka .. n, menyia.rka.n, a..tD.u. menyalurkan in:formasi.

3,, ·Kantc.)r~ berit.ct a(1alfll1 l)t;r"ttsi:::tl1ctf.tf\ p<:::rt3 yE1r1g vne1c;yar:t5.. nlE~c.liet

cetak, med:ia elektronik, ata.u media lninnya serta masyarak-~tt

umum dalam mernperoleh informasl. 4. Wartawan adalah orang yang f:>ecara tera.tur meia.kaa:nakan

kegiatan jurnalistik. f). Organisasi pers adalah o-r.gan.i.r:msi WG.:rtawan dan organisasi

perusahaan pers. 6. Pers .nasiona1 adalah perG yang dlselenggarakan oleh perusahaan

pers Indonesia .. 7. Pers asing c1dalah perf:l yang d:lBele:hggarakan oleh perusa.haan

pers asing. 8. Penyensoran ada1ah penghapusa.n seca.t•a paksa sebagian a tau

selur·uh materi berita atau acara yang akan diterbltka:n ata11 ·disiarkan, atau tindakan teguran atau peringatan yang beraifat mengancam dari pihak manapun, dan ntau kewajfban melapor, serta memperoleh izin dari pihak be:rwaj ib, dalam pelaksana.a.n kegiatan jurnalistik.

9. Pembredelan atau pelarangan penyiaran adalah pen.ghentian penerbi tan dan peredaran a tau penyiaran ·secara paksa ata.u melawan hukmn.

2 - 10 -

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

10. Flak tolak. adalnh L1a ... k wtirt,c1\•.mn karena profc~ntnya, lu1t.ulz mer1olnk rnengungkapkan nama d.:c:1n u·Lau 1.dent.:1 t:.a.e 1ain.nya da:ri sumber.·

berlta yang ha:euE; dtra.lH'H::.:.i aJF)nnya. ,,. 1 l. Ft1'1k Jawab aci.nJnh hak fl1'~~.:eor1::.rng a.tau ~:lekelompok orang tu.ttnk

membe:rikan t.anggapan at.::ni ~,;,,,inggnhnn terhadap pembe:ritann berupa f akt<J yang me:eug.ibln namn batknya sendlr i.

12. Hak koreksi adalah hak e:et iap or<:lng untuk mf::ngoreki.':li ata .. u membetul.kan ke:ke.lt.ruan I.n:form<1E;:i yang clibe.rltakan oleh perci, baik tentang d.i.rinya maupun tentang orang la:in.

13. Kewajiban koreksi ad0J .. c:1h keh.arusan melakuka.n koreksi atau ralat terha.dap suatu informasi, data, fakta, opini, at.au gambar yang tidak benar YH.rtg tel.ah diberitakan oleh per-t:; yang bersangkutan.

14. Rode etik Jurnalistik fada1ah h:l.mpuna:n etika profe;;:n kewartawana.n.

FPP (USAHAH HISYAH) II. PASAL DEMI PASAL Penj e.lasan Pasa.l l c1J.kl:tI> ;j f~ la.r:> ..

F-ABRI (INT. ARYASA) BAB II Asas, fungsi, hak, kewajiban dan peranan pers

INTERUPSI FKP (B.AMBANG SADONO) : Angka 8 mengenai penyensoran, kemarin sudah diperbaiki. Mengenai berita diganti men,jadi materi informasi, jadi acara dibuang dan. kemarin yang ki.ta tambahkan banyak yang tidak di tulis. Yang bunyinya: Penyensoran adalah Penghapusan secara paksa sebagian atau seluruh materi informasi yang akan· diterbitkan dan seterusnya ... jadi berita at.au acara diganti informasi.

F-ABRI (INT. ARYASA) : BAB II Asas, fungsi, hak, kewajiban dan peranan pers. Pasal 2 Kernerdekaan pers ada.lah sa.lah satu w~1.jud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip de1nokrasi, keadilan, da,n supremasi hukum.

FPP (USAMAH HISYA~!) Penje.lasan Pasal 2 cukup ,jela;s.

F-ABRI CINT. ARYASA): Pasal 3 ayat ( 1) Pers nas:ional mernpunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, da.n kontrol sm3i.al.

FPP (USA.MAH HISYAH) : Pasal 3 penjelasan ayat (1) cuku.p jelas.

- '11 -

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

F-ABRI (INT. AHYASA) : Pa.sal 3 ayat (2) Disa.mp:l.ng f1n·1ge.i-·fung3l tersebut ayat ( l), Pf.~rn

nasional dapat berfungsi sebagai 1embaga ekonom.i.

FPP (USAMAH HISYAM) : Penjelasan ayat (2) Perusahn.a.n pers prinsip . ekonomi agar kuali.tas pers wartawan dan karyawannya aemakin meninggalkan kewajiban sosl.alnya.

dikelola sesua:L dan kesejahteraan

dengan para

tidak meningkat dengan

F-ABRI <INT. ARYASA) : Pasal 4 ayat (1) Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.

FPP (USAMAH HISYAM) Pasal 4 penjelasan aya.t ( l) Yang d.imaksud dengan kemerdekaan pers dijamin sebagai ha.k asasi. warga negara adalah bahwa pers bebas dari tindakan pencegahan, pelarangan dan atau penekanan agar hak masyarakat untuk memperoleh informasi terjamin. Kemerdekaan pers adalah kemerdekaan yang disertai kesadaran akan pentingnya penegakan supremasi hukum yang dilaksanakan oleh pengadilan dan tanggung ,jawab profesi yang diziabarkan dalam kode i::~ti.k

jurnalistik serta sesuai dengan ha.ti nuranJ_ i:nsan pers.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Ayat (2) Terhadap pers naslonal t.ida.k di.kenakan pembredelan atau 1.arangan pe:nyia.ran.

INTERUPSI FKP { BfiliBANG SADONO) Ini juga penyensoran

sud ah jacll

diperbaiki Terha.dap

,jadi

pers istilahnya nas.i.onal

sud ah tidak

penyensoran, pembredelan atau pela.rangan penylaran.

J?PP (USA.MAH HISYAM) :

sensor,

dtgant:L dikenakan

Penjelasan ayat. (2) Penyensoran, pembredelan, atau penyiaran tidak berlaku p.'1da media. ceta.k dan media

pelaranga.n elektrontk.

siaran yang bukan merupakan bag1an dari pelaksanaan kegiatan jurnalistik diatu.:r dalam ketentuan UU yang berhtku.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Ayat (3) Untuk· me:n<iamin keme:rdekc:i.tu1 pere, pers na.sio:na1 mernpt.myai.

hak mencar.i, memperoleh, da.n menyebarluaskan gagD.sa.n da:n i.nf ormasi.

FPP (USAMAH HISYAM) Penjelasan ayat (~3) cukup ,:)e1ai:.-o ..

- 12 -

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

F-ABRI (INT. ARYASA) : Ayat (4) Dalarn 1nempertanm;u.ng ;:)«:iwnbkan pemberitnan didepan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.

FPP (USAMAH HISYAM) : Penjelasan ayat (4) Tujuan utama hak tolak r:.1.daJah agar wartawa.n dapat melindungi sumber informasi dengan cara menolf:ik menyehutkan identi tas sl.unber :Lnforrnasl.. Ha.k ter.sebut dapat cUgunakan j ika wa.rtawan dimintai keterang;:1n olElh pe,jabat penyidik dan at;au diminta menjadi saksi dipengadlla.n. Hnk tolak dapat dibatalka.n. demi kepentingan dan kese1a.matan negara a.tau ketertiban umum yang di.nyatakan oleh pengadllan.

F-ABRI (INT. ARYAS.t.'\) : Pasal 5 ayat (1) Pers nasiona1 berkewajiban memberita.kan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.

FPP (USAMAH HISYAM) : Pasal 5 penjelasan ayat Cl) Pers nasional dalam menyiarkan informasi tidak menghakimi atau membuat kesimpulan kesalahan seseorang terlebih .lagi u:ntuk kasus-kasus yang masih dalmn proses peradilan serta dapat mengakomodasikari kepentingan semua. pihak yang terkait dalam pemberitaan tersebut.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Pers wajib melayani hak jawab. FPP (USAMAfI HISYAJ:-1) Penjelasan ayat {2) cukup jelas.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Ayat (3) Pers wa,jib melayan1 hak koreksL

FPP (USAMAH J-IISY.L~M) ... Penjelasan ayat a cukup jelas.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Pasal 6 Pers nasiona1 melakHanakan peranan sebagai berikut .: a. Memenuhi hak masyarakat untu.k mengetahu:i; b. menegakkan nll<:cl-nilai da.s,3.r dem.okrasi, mendorong

supremasi hukum, dan ha.k asast manusia, s,erta kebhinekaan;

t.erwuj udmrn rnenghorrnati

c. mengembangkan pendapat umum berdasarkan informa . .si yang tepat., akura t , dan bena.r;

d. melakukan pengawasan, k:ri t.ik, korek.si, dan saran terhadap ha.1 ·­hal yang berkattan dengan kepentlnga.n urnum;

e. memperjuangkan keadi lan ch:i.n kebena.ran.

- 13 -

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

FPP (USAM.AH HISYAM) : Penjelasan Pasal 6 Pera na.f.d.onal mempunyai peranan penting <la.lam memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mengembangkan pendapat umum dengan menyampaikan inf ormasi yang tepat akurat dan benar. Hal ini akan mendorong dl.tegakkanmra keadilan dan kebenaran serta diwujudkannya supremasi hukum untuk menuju masyarakat yang tertib.

F-ABRI (INT. ARYASA) : BAB III Wartawan. Pasal 7 ayat (l) Wartawan beha.s memilih organisasi wartawan.

FPP (USAMAH HISYAM) : Pasal 7 penjelasan a.yat (1) cukup jelas.

F-ABRI (INT. ARYAS.A) :

Wartawan memiliki clan mentaati kode etik jurnallstik.

FPP (USAMAH HISYAM) : Penjelasan ayat (2) Yang di:maksud dengan kode etik jurnalistlk ada.lah kode etik yang disepakati organisasi wa.rtawan dan ditetapkan oleh Dewan Pers.

F-ABRI (INT. ARYASA) :

Pasal 8 Dalf.tm melaksanakan profesinya wart aw an mendapat perlindungan huku.m.

FPP (USAMAH HISYAM) Penjelasan Pasal 8 Yang dima.ksud dengan perlindu.ngan hukum adala.h j aminan per lindungan Pemer Lntah dan at au masyarakat kepa.da v-1artawan dalam me.laksanakan fungs.i., hak, kewaj lban dan peranannya. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-unda:ngan yang berla.ku.

F·--ABRI {INT. .ARYA~3A.) : BAB IV Perusahaan Pers Pasal 9 ayat (1) Set.iap warga negara Indonesia dan negara berhak rnendirikan perusahaa:n per10i.

FPP ( USAMAH HI SY AM) : Penjelasan Pasal 9 ayat ( l) Setia.p wc..u·ga negara Indonesia. berrw.k atas kesempatan yang same. untuk b<:!kerja sesuaJ. dengan hak as:a~n

manusia termas-uk mendiri.kan. perusahaan pert::; sesuai dengan ketentuan peraturan peru.ndang··undangan yang ber la.ku. PerB nasional mempunyai ftmgsi cl!~1n peranan yang penti:ng dan st:rateg:is dalam kehidupan berma.syar.:.1kat, berbangsa. dan bernegara, oleh karena itu negara do.pat mendi.rikan perus,1haan pers dengan rnembentuk lembaga a.tau badan: usaha untuk menyelenggarakan usaha. pers.

- 14 ...

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

F-·ABRI (INT. ARYASA) : Setiap perusahaan pers harue be:rhentuk badan hukum Indonesia.

FPP (USAMAH HIGYAM) Penjelasan ayat (2) ct.lkup jelas.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Pasal 10 Perusahaan pers memberikan kesejahteraan kepada wartawan dan karyawan pers dalam bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih serta bentuk kesejahteraan lainnya.

FPP ( USAMAH HI SYAM) : Penjelasan Pasal 10 Yang dimaksud dengan ben.t"Llk kesejahteraan lainnya adalah peningkatan gaji, bonus, pemberian asuransi da.n lain-lain. Pemberian kesejahteraan tersebut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan antara mana.jemen perusahaan denga.n wartawan dan karyawan pers.

F-ABRI (INT. ARYASA) Pasal 11 Penambaha.n modal axnng pada perusahaan pera dilakukan melalui pasar modal.

FPP (USAMAH HISY£H1) : Pen,jelasan Pasal 11 Penambahan modal a.sing pada peruaahaan per::;

dibatasi agar think mencapai t3aham mayori taB dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perat·uran perund.ang-undangan. yang berlaku.

F--ABRI (INT. AHYAS.f:.,_) : Pasal 12 Perusahaan perB waj ib rnengumumkan penanggung jawab secara terhuka melnlu.i media khusus untuk pt:m.erbitan perB di..tambah percetakannya.

FPP (USAMAH HISYAH)

namn, yang .naJna

a1amat da.n bersangkutan;

dan alamat

Penjelasan Pasal 12 Pengumumnn secara terbuka dilakukan dengan cara : a Media cetak membu.at kolom nanv:t, alamat dan penanggung tirn~1.:1b

penerbitan ~3erta na.ma da.n iJ.lamat percetakan; b. media elektronik me:nyia.rkan nD.ma, ala.mat dan penangg-ri.ng

jawabnya pada awal atau akhir e;etiap siaran karya jurnalist:ik; c. media lainnya m.enye[ma.Lkan dengan bentu.k, sifat dc.·m karcikte:e

media yang beraangkutan ..

Pengumum.an tersebut dima.ksuclka.n 13eba..gai wujud atas karya ,jurna.l.istik yang d.tterb:Ltkan

pertanggungJa.wfabon atau disiarkan.

Yang dimaksud dengan pe:nnnggung j awab adala.h penanggung ,:1 a.wab perusahaan pers yang mel.ip1xt:i. b.i.da:ng u.cml111 dan bidang redakt:.d ..

- 15 -

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

Sepanjang menyangkut pe:ct.anggung,jawaba:n p:ldana menga.nut ketentuan perundang-undangan yang berl,•1kti.

F---ABRI (INT. ARYASA) : Pasal 13 Perusab.aan perB dilt11rang memuat iklnn :

a. Yang berakibat merendahkan ma.rtabat suatu agama dan atau mengganggu ke:rukunan hidup an tar u.mat beragarna, se:rta bertentangan dengan rasa keaus:i. lo.an mac;yara.ka.t;

r). minuman keras, narkot.i.k.:1, psik:itropika, clan znt adi tif la j_nnyd

sesua:i. dengan ketentu.an perat.ux·an perundang--u_nda11gan yang

berlaku; c. Peragaan wujud rokok dan at.ar1 pengg-uncH:Ul rokok.

FPP (USAMAH HISYAM) Penj e 1.asan P asa.1 1 ~3 cukup j e 1 as .

F-ABRI (INT. AHYJi.SA) :

Pasal 14 Untuk mengembti.ngken pemberitaan .ke da.1am da.n ke luar negeri, setiap wa.rga nega.ra I.ndorH:;ffia clan 11ega.ra da.pat rnendir.·tkan 1-::fl.ntor berita ...

',.. FPP ( USt'\MAH HI SYi\.M) Penjelasan Paea1 14 cukup je

F-·-ABRI (INT. ARY/\SA) :

ElAB V Dewan Pers .Pat-:;al 15 Ayat ( 1) Dl\1am upaya meng;embangkan kerne:rciekaa.n per;=.; d<:::1n meningkatkan keh"idupan pe:ef.-1 nEH:>iona1, cLibentuk Dewan Pers yoi.ng independen.

FPP (USAMAH HISYAM) Pasal 15 pen,ielas<.u1 ayat ( l) Tujuan adaJah untuk mengembangkan kemerdekaan kualitas serta kuanti tas perf:; nasional.

F-t\BRI (INT. ARYASi\) :

dibentuknya pern dan

Dewan Pert:;

meningkatkan

Ayat (2) Dewan Pers malakaanakan fungsi-fungsi sebagai berikut a. Melindungi kemerdekaan pers dar:i campur t.angan pihak Ialn;' b. melakukan pengkajian untuk pengernbangan kehidupan pers; c. menetapkan dan mengawasi. pelakaanaan kode ettk ju:r.na1iatik; d. memberikan pertimbangan clan men5.,.upayakan penyelesai.an

pengaduan masyarakat at.as kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers;

e. menetapkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan Pemerinta.h; f. memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun

peratura:n-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualit.as profesi kewartawanan;

g. mendata perus.ahaan pers_

- ·16 -

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

FPP (USAMAH HISYAM) : Penjelasan ayat (2) Pertimbe.ng,:m cttD.s pengaduan dari seba.gaimana dimaksucl ayat (~:~O)d ada.lah yang berkaitan jawab, hak korekr:d., dan dugaa.n pelanggaran terhadap ~iurna.listik.

F--·l\BRI (INT. ARYASA) :

.Ayat (3) Anggota Dewan Pers terdi.r.i dari : a.. Wartawan yang dipilih oleh or-gan.isasi wartawan; b. Pimpinan perusahaan pers yang diptLi.h o.leh

perusahaan.pers;

masyarakat dengan hak

kode etik

or·ganisast

c . tokoh masyar·aka t, bi.dang lainnya

ahli di b.tdang pere; da.n a tau komuni.kasi, yang dj_pil ih oleh organtaasi wa.rtawan

da.n

dlan organisasi perusahaa.n per fl,,

FPP (USAMAH HISYAM) Penjela.san ayat (3) c-ctkup je1nFL

F--ABRI (INT. /\RY AS.t1.) :

A~at (4) Ketua dan wakil ketua Dewan Pers dipilih dari dan oleh anggota.

F'PP ( USAMAH HH3Yl\M) Per:1..5elaBan nyat (4) cu]{Up ;le

F·-·ABRI (INT. ARYASA) : Keanggotaan Dewan Pers eeba.goimana cli.mak12ru.d dalam. ayat ( 3) J.>cH::;td

ini di tetapkan dengan Keputu;3a:n Presiden.

l?PP ( USAMAH HI SYAM) Penjelasan ayat (5) cukup ae.las.

F-ABRI (INT. ARYASA)

Ayat ( 6) Keanggotaan Dewan Pers her laku untuk ma.ea. tiga. tahun d.an set=mdah itu hanya dapat d:l.pU ih kembali untuk satu periode berikutnya.

FPP (US.AMAR HISYAH) Penjelasan ayat (6) cukup ,jelas.

F-ABRI (INT. ARYASA) : Su.mber pembiayaan Dewan Pers berasal dari a. Organisasi pers; b. perusahaan pers; c. bantuan dari negara dan bantuan lainnya yang tidak mengikat ..

n:>P (USAMAH HISYAM) Penjelasan ayat (7) cukup ,jelas.

- 17 -

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

F··-ABIU ONT. AHYASA) : BAB VI Pers Asing Pasal 16 Beredar pers aaJ.ng da .. n pendJ.rinn perwakLlan perust=1.haan pers asi.ng di. Indonet:i:in dirn~'nH):lknn denmm kctentuan peraturan pcrtµ1dang-undangan yang bei·laku.

FPP (USAMAH HISYAM) · Pen,jelanan Pasal lG cukup jeJar;.

F -ABRI ( I NT . /.\RYftSA. ) : BAB VI I Per an f)erta .Masyarc:i.knt. Pasal 17 ayat ( 1) Ma::.1ya:rakat dnp.;1t

mengembangkan kemerdekaan per~:; dan informasi yang diperlukan.

FPP (USAMAH HISYAM) :

me111kukan kegiJ:1tan u.nt:uh: menjamin hak mernper-o1eh

Pasal 17 penjelasan ayat (1) cukup jelas_

F-ABRI <INT. ARYA.SA) Ayat (2) Kegiatan sebagalmana dimaksud dalam ayat { l) dar)at

berupa : a. Memantau dan melaporkan analisis mengenai pelanggaran hukum,

etika, dan kekeliruan teknis pemberitaan yang dilakukan o1eh pers;

b. menyampaikan uaulan dan saran kepada Dewan Pers dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualita.s pers :nasional;

FPP CUSAMAH HISYAM) : Penjelasan ayat (2) untuk melaksanakan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat i:hi dapat dibentuk lembaga atau organisasi pemantau media (media watch).

F-ABRI (INT ARYASA) Bab VIII Ketentuan Pidana Pasal 18 ayat ( l) set lap orang yang seca.ra melawan hukum dengan sengaja melakukan ttndakan yang berakibat menghambat ata.u menghalangi pela.ksanaan ketentuan pasal 4 ayat; (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penj ara pa.ling lama 2 ta.hun a tau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00.

FPP (USA.MAH HISYA11) Pasal 18 penjelasan ayat 0.) eukup jela.s.

F-ABRI (INT ARYASA) Ayat (2) Perusahaan pers yang :me1anggar ketentuan Pasal 5 ayat ( 1) dan ayat ( 2) , serta Pa:sal 1;3 dipidana denga.n pida.na denda paling banyak Rp. 500.000.000,00.

- 18 -

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

FPP (USAMAH HISYAM) : Pen.jelasan ayat ( 2) Dala.m hal pelanggaran pidana yang dilakukan oleh perusahaan pers mc:tka perusahaan tersebut diwakili oleh penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam pen,jelasan Pasal 12.

F-ABRI (INT ARYASA) : Ayat (2) Hp.

( 3) Perusahaan pers ya.ng melanggar ketentuan Pasal dan Pasal 12 dipidana dengan pidana denda paling

100.000.000,00.

FPP (USAMAH HISYAM) Penjelasan ayat (3) cukup jelaf3.

F-ABRI (INT ARYASA) BAB IX Ketentuan Peralihan

9 ayat banyak

Pasal 19 ayat. (1) Dengan berlakunya Undang-undang i.n.i. segaln peraturan perundang-undangan dt bidang pers yang berlaku se:rta badan atau lembaga yang ada tetap berlaku atau tetap menjalankan fungsinya sepan,iang t.idak 1:)ertentangan atau belu:rn dlganti. deng;an yang baru berda.sarkan Undnng--undang ini.

FPP (USAMAH HISYAM) Penjelasan Pasal 18 cukup ,jelas.

F-ABRI (INT ARYA.SA) Ayat ( 2) Perusahaan pe:cc.i yang ~311dah ada sebelurr1 dit:mda.ngkanrr~/a

Undang-undang ini, wa;j ib menyesuaika.n diri clenga.n ketentuan Undang-undang inJ dalam waktu eelambat-.lamba.tnya 1 ( satu) tr-1.hun

se.jak diundangkannya Undang-undang ini.

FPP (USAMAH HISYAM)

F--ABRI ( INT ARYASA) Bab X Ketentuan Penutup Pa.0nl 20 Pada sa.at UU :l.nJ mula:i ber.lak.u

1. OU No. 11 tahun 1966 tentang Ketentua.n--Ketentuan Pokok. Per•::> (Lembaran Negara_ Republik T:r\(\<.:mef::d .. B tahun l9G6 No. 40, tambahan Lemba:ran Negara Republik Indones.ia No. 2BlfS) yang telah cliubah terakhir den.ga.n UU No. 21 tahun 1082 tentF_\ng

Perubahan ataf3 Und<::tng--undang HepubJik Indonet::iia No. ll tf:ihun

1966 tent.ang Ketentuo.n··-Ketentu<:1n Pokok. Pere eebagB.i.ma.na telnh diubah dengan Undang-undang No. 4 tahun 19E}7 ( Lernbara..n Negn.rr1

Republik Indqnesla t<:1.hun lH/32 No. f52, 'l'a:mbahan Lembaran N0ga1·n

Republik Indonesia No. ~-323~)) .

2 ~ T.J(J .N<).. 4/PNPS/~196~3 t.er1t.a..r:tf:; .PE~JJgarrtl\f'lclrl 'Tc~r·J1adt:1.f> Be1r~ctrtg .. ···I3,~::i.r·<.1r1f~ · Cetakan Yang Isinya Dapat Menggangf,-~u Ketertihnn Umum

- 19 -

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

(Leniliaran Negara Re~1blik Indonesia 1963 LembHran Negc1_ra Republik: Tndone:.::;1<:1. No. 2fi3~3,

Sepanjang menyangkut ketentuan me:ngenai

.No. 2~3, TAmhe.han Pasal 2 ayat (3) bu1et.in-·bulet:i.n,

surat-·aurat kaboJ'.' ha:rinn, n1n,i.::iJah-mej alah, dan. penerbit0_n-· penerbitan berkala; dinyat.akantidak berlaku.)

FPP (USAMAH HISYAM) Penjelasan Pasal 20 cukup jelas.

F--t'\BRI (INT ARYASA) 21 (Jnclrrng ··undang ini mulni bc!J'1nk.u pad a Langga .L

d i.undangkan. Agar mn:. J_ap or'ang rnenget;::1huinya., memer j_ n tahkan pengundangan Undang·-und<:\ng :ini denf;;an Lembaran Negara Republik IndoneG.ia ..

FPP (USAMAH Hif~YAM) Penjelasan Pasal .21 cukup jeln.EL

F-ABRI (INT ARYASA)

penempatan:nya d1.:11.am

Disahkan Indonesia tanggal (

d1 Jakc1rta pada tanggal (koaong) Pre~:dden Repub11·k Baharuddin .Jusu:f Hab:i.bie. Diundangkan di Jakarta p.ada

kosong ) Mente:ri Neg.ara Sekretaris Negara Hepubl1.k Indonesia Muladi. Lemba:ean Negara Republik Indonesia (kosong) nomor (kosong). SeleBaL

FPP (USA.MAH HISYAM) : Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor .....

- 20 -

Tt1hun

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

KETUARAPAT: Terima kasih kepada Saudara-saudara yang telah membacakan RUU

tentang Pers, baik materi pokok, substansinya maupun penjelasannya. Saya menanyakan kepada Fraksi-fraksi , masih ada koreksi terhadap apa yang sudah dibacakan ?

F ABRI (INT ARY ASA): Kitalihat halaman 10 bab VII Pasal 17 ayat (2) kalimat terakhir, bukan

titik koma, seharusnya titik.

FPP ( DRS.H. USM1AH HISY AM:): Terkbir :ini sekatipun kemarin sudah dijelaskan oleh ahli bahasa tetapi

karena ini Undang-undang Pers, FP:t> kurang yakin kata "peran serta" itu dipisah, karena sepengetahuan kami di beberapa kamus digabru1gkan. Lain Undang-undang Pers, Bab VII "peran serti' jadi memang tidak bisa disamakan dengan inter atau a:nt.ar, berbeda, ini u kesatuan kata, t.erima kasih.

KETUARAPAT: Dari kamus-kamusnya, barangkali bisa. dilihat kamus besar Bahasa

Indonesia bisa dibacakan bagaimana penulisannya menurut Kam.us Bahasa Indonesia itu. Ini mengenai Undang-undang Pers, kalau sudah, ini jadi fatal, kalau undang-undang lain tidak seberapa berat.

FABRI (INT ARY ASA): Dari F ABRI, sedikit t.ambahan memberikan gambaran kalau di dalam Undang-undang HAM kemarin, "peran serta" masyaraik.at :ini kemarin judul "partisipasi masyarakat", ya kita lihat dulu peran serta itu dalam Bahasa Indonesia itu ad.a kita tidak usah mengubah, mungkin penulisannya, kecu.ali k:ilau tidak ad.a kita pakai yang itu.

FKP (DR. 9ACHTIAR ALY, :NIA): Saya ada usul Ibu Ket.ua) sementara dilihat beberapa kamus, kami

masih tetap yakin seperti yang diusulkan oleh FPP ~(penm serti' itu digablmg, tapi biarlah mereka ke1ja ten1s, ki:ni kita bisa berjalan toh itu hanya soal .pengetikannya saja, kalau itu disepakat.i.

- 21 -

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

KETUARAPAT: Kalau sudah dikemukakan sekaligus kita selesaikan, baiklah kalau

begitu kita tunda supaya tidak ada kesalahan dalam penulisan, s:ilakan dari Pak Narto.

WAKIL KETUAK011ISI I (SOENARTO, SH): Kemarin sudah disampaikan jl1ga. Pasal 21 juga akan dipisahk311L

dengan Undang-m1dang :ini mulai berlaku pad.a tanggal diundangkan,, kemudian pada kalimat berikut itu satu spasi. Jadi agar setiap orang itu bukan sebagian dari pasal, terima kasih.

KETUARAPAT: Ini spasinya dilonggarkan lagi, Pasal 21. Undang-undang ini mulai

berlaku pada tanggal diundangkan, kemuaian "agar''nya ditaruhkan satu spasi lagi.

AHLI BAHASA: Saya bacakan kaidalu1ya dulu Ya Bu, Gabungan kata yang laz.lln

disebut tennasuk ist:ilah khusus usul-usulnya ditulis terpisah, contohnya; duta besar, orang tua, kambing hitam,, dan sebagamya. Ken1udian saya beranalogi pad.a kata peran:, ada tunuian peran pembantu dipisah, peran sulian dipisah, peran tambahan dipisah, peran utama dipisa11.

KETUA RAPAT: Ini berbeda, Peran Utama itu berbeda antara peran dan utama

merupakan dua substansi yang berbeda. Peran serta itu adalah satu kata sebetulny~ partisipasi atau dalam bahasa lnggrisnya "Participation" , Jadi sebetulnya hanya satu kata itu bukan dua kata, kami m.inta dari buku kainus Besar bahasa Indonesi~ kecuali kalau mau ben1bah menjadi "partisipas{', cukup, tetap "peran serta', dengan terpisah. Baik, dengan dentikiamn selesai pembacaan ini, dan kita setujui, kami persilakan sambutan akhir dari fraksi­fraksi, silakan dari F ABRI.

- 22 -

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

FABRI ( CHRISTINARANTATENA): Terima kasili Ibu Pimp:inan, Saudara Pimpinan rapat Yang Terhonnat, Saudara Menteri Penerangan yang mewakili Pemerintah beserta staff, Yang terhormat Saudara-saudara Anggota Komisi I DPR-RI, dan

had.irin sekalian yang kami hormati. Assalamualaikmn wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semi.la, Mengawali kes:impttlan musyaw:arah F ABRI :ini perkenankanlah kami

mengajak para hadirin lUltuk panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas karunia dan rahmat-Nya, seh.ingga pada hari ini dapat menyelesaikan tugas pembahasan RUU Pers dan melangsungkan rapat lliltuk mengrunbil keputusan pada tingkat tiga ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Rapat atas kesempatan unt.uk menyampaikan beberapa kesimpulan musyawarah F ABRI ini

Had:irin Yang Terhormat, Secara umum F ABRI berpendapat balnva RUU tentang Pers telah dapat.

berjalan sesuai dengan rencan~ pembahasan yang diwarnai dengan penuh semangat kekeluarga.:'U1, walaupun dalatn beberpa hal pencapaian mufakat hams melalui diskusi yang hangat, baik pad.a Tingkat Panja, timus, timcil dan kadang-kadang harus diselingi dengan Loby. Untuk itu patut kita semua bersyukur bahwa akhimya kita berhasil menyelesaikan pembahasat1 Undang­undang ini yang d.iharapkan akan mendorong penegakkan, perlinchmgan HAM pad.a mnumnya, dan kehidupan pers pad.a khususnya. Hadirin sekalian yang terhonnat,

Kehidupan pers dewasa ini diatur dengan Undang-lUldang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers, yang ditambah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah dengan Undang-m1dang Nomor 21 Tahun 1982, nrunun kenyataan menunjukkan bahwa Undang­undang tersebut belum mampu n1enciptakan iklim yang kondusip ru1tuk mengembangkan kehidupan pers yang bebas, dinamis, dan demokratis, disarnping itu sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan pers moderen, syukur alhamdulillah bahwa. refonnasi yang telah digulirkan sejak awal tahun 1998 telah mengubah hampir seluruh kehidupan bangsa tennasuk terbukanya kebebasan pers sebagai salah satu simbol demokrasi dan wujud kedaulatan rakyat, lUltuk itu F ABRI menghargai niat baik dan tekad ku.at Pemerintah k11ususnya. 1v1enteri Penerangan dan perangkatnya yang telah

- 23 -

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

memfasilitasi tenvujudnya keinerdekaan pers dengan mengajukan RUU tentang Pers yang akan kita sahkan :ini. Had:irin yang kami honnati,

Selanjutnya F ABRI 1nenggaris bawahi beberapa hal yang mendapat perhatian sm1gguh-sungguh dari F ABRI selama pembahasan baik ditingkat Raker, pada tingkat Panja, sebagai berikut :

1. Kebebasan Pers dikaitkan dengan hak asasi masyarakat lainnya. Pasal 3 ayat (1) RUU yang telah kita. sepakati menekankan bahwa kebebasan pers dijamm sebagai hak asasi warga negara. F ABRI sependapat dan menduk.lll1g sepenulmya terhadap berbagai langkah dan upaya lll1tuk mewujudkan kelbebasan pers yang sudah menjadi dambaan :insan pers .. Namlm F ABRI senantiasa konsisten bahwa kemerdekaan pers selalu mengandlUlg tanggung jawab, karena merupakan 1msur esensial dalam masyarakat. yang demokrat.is. Oleh karena it.u F ABRI berpendapat bahv~1a

dalam pengaturan kehidupan pers yang merdeka yang hendaknya , selalu didasarkan berfalsafah pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam kaitan ini berarti asas kese:imbangan, keserasian, keselarasan, harus selalu menjadi titik tolak:. terutama dalrun pengaturan. antara kemerdekaan. pers dengan jam:inan terhadap hak asasi warga negara lainnya, sehingga disatu sisi tlliltutan hak asasi masyarakat lmtuk mendapat.kan inf onnasi dapat terpenuhi dan di sisi lain hak asasi manusia lainnya yang mllllgkin menjadi sumber :infonnasi juga dihargai.

2. Masalah Trial By the Press. Didalam Pas al 4 ayat ( 1) naskah RffiJ dari Pemeri.ntah dinyatakan bahwa "penerbitan pers berkewajiban lU1tuk mernberitahukan proses pengadilan secara adil dan akurat serta tidak menghak:imi tertuduh atau terdakwa ( trial by the presst. Rumusan ini akhimya kita sepakati menggunak.an nunusan barn bahwa dalam melaksanakan kemerdekaan nya pers me1nplmyai kewajiban menghonnat.i asas praduga tak bersalah serta tidak melakukan penghakiman melalui tulisan-tulisan nya bai.k. dalam proses di pengadilan itu sendiri maupun pada proses sebelumnya. F ABRI berpendapat bahwa hal ini merupakan prinsip yang sangat mendasar, karena merupakan esensi dari tanggung jawab pers terhadap semua warga negara dan justm akan menunjukkan bahwa pers berdiri di semua orang tan.pa memandang status atau kedudukannya.

- 24 -

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

3._..l\lfasalah tentang Perlindru1gan profesi wartawan. Dalam pembahasan t:ingkat Panja disepakati u;:ml tan1bahan yang menghendaki dicantumkannya pasal di dalam Undang-m1dang tentang Perlindungan terhru:lap profesi wartawan oleh negara. F ABRI berpendapat

bahwa Perlindungan yang diberikan kepru:la warta:wan pru:la hakekatnya sama

dengan yang diberikan kepada warga negara pada umumnya termasuk perlindlmgan khusus yang disesuaikan dengart hakekat ancaman keamanan yang dihadapi dalam melaksanakan profesi.11ya.

4. Masalah pendaftaran penerbita1.1 pers. F ABRI sependapat bahwa apabila pendaftaran penerbitan pers hanya dimaksudkan lU1tuk kepentingan administratif sebagailnana disampaikan. oleh Pemerintah didalam pembahasan, maka kewajiban pendaftaran sebagaimana tercantum dalam Pasal 6 ayat (2) naskah RUU yang diajukan. oleh Pemerintah menjadi tidak sefihak , namun F ABRI berpendapat bahwa mengingat betapa besamya penman pers dalam menciptakan iklim. demiokrasi maka pers sebagai wahana penyampaian pikiran, pendapat dan aspirasi masyarnkat memerlukan pengaturan yang labili demokratis dan terbuka seh:ingga masyarakat benar-benar menyadari beta.pa pent:ingnya peranan pers bagi masyarakat itu sendiri.

5. Ketentuan pidana. F ABRI berpendapat bahwa ketentuan pidana yang telah disepakati dan diatm· Pasal 14 dalam RUU :ini merupakan keputusan yang bijaksana karena telah dapat mengakomodasikan unsur-unsur penegakkan warga negara untuk mendapatkan informasi perlindm1gan insan pers dan perlindlmgan masyarakat secara keseluruhan.

6. l\llasalah pers as:ing dan modal as:ing dalam penerbitan pers nasional. Dalam RUU ini telah disepakati tentang dimungkinkannya modal asing masuk dalam perusahaan pers untuk kepentingan penambahan dan. pengembangan pers itu. F ABRI sependapat bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah sejauh dapat dijamin bahV·la pengaruh as:ing tidak mendom.inasi kebijaksanaan pers nasional. Disini terletak pent:ingnya profesionalisme dan tanggung jawab pers sebagai perwujudan kedaulatan rakyat untuk

- 25 -

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

menumbuhkan kiprah pers nasional yang benar-benar mandiri serta melindungi kepentingan rakyat. Hadirin sekalian,

Mengacu kepada pandangan-pandangan yang telah kami sampaikan diatas, F ABRI dapat menyimpulkan bahwa pokok-pokok pikiran yang dikemukakan dalam pengantar musyawarah F ABRI yang · lalu telah dterako:modasikan RUU yang sebentar lagi akan kita sahkan. Oleh karena itu F ABRI menyatakan menerima dan menyetujui RUU Pers hasil pembahasan tingkat III ini unt:uk dilanjutkan pada pembicaraan Tingkat IV Pengmnbilan Keputusan. Selanjutnya F ABRI ju.ga ingin menyampaikan beberapa harapan kepada Pemerintah se bagai berikut : 1. Pemerintah segera menindaklanjuti perwujudan kemerdekaan Pers ini dengan menyatukan sikap dan langkah serta meningkatkan koordinasi lintas sektoral seh.1ngga peraturan perundang-lmdangan yang kelak akan diterbitkan untuk operasinalisasi undang-lmdang ini tidak sa:l.ing bert.entangan yang satu dengan yang lain. 2. Pemerintah perlu segeramengatur leb:ih lanjut tentang peredaran pers asing baik yang dicetak diluar negeri maupun yang dicetak di Indonesia dengan distem cetak jaraj jauh agar sejalan dengan kebebasan pers yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. 3. Dengan diundangkannya RUU tentang Pers mi akan menjadi produk yang monumental bagi kemederkaan pers dalam sejarah perjalanan bangsa, oleh karena itu Pemerintah harus segera mencosialisasikannya kepada masyarakat luas serta menerapkan sanksi hukum yang tegas bagi mereka yang melanggar. Hadirin yang kami honnati, ·

Sebelum mengaldriri musyawarah ini perkenankanlah kami F ABRI mengucapkan terima kasili dan penghargaan kepada FK.P,FPP, FPDI, atas kerjasama yang erat dalam menyelesaikan RUU ini, terima kas:ih dan penghargaan pttla kepada Pemerintah khususnya Saudara lvlenteri Penerangan beserta Staffnya yang dengan. penuh pengertian dan kesabaran telah mengak.omodasikan pandangan, pendapat, dan masukan para anggota dewan. Tidak lupa kami mengucapkan teruna kasih kepada semua Sekretariat Komisi I yang telah memberikan dukm1gan sepenuhnya bagi kelancaran pembahasan RUU ini, semoga Tuhan Yang lvlaha Esa. selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta ini, sekian teri:ma kas:ih, wassalamualaikmn wr.wb.

.. 26 ..

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

KETUARAPAT: Terima kasih kepada F ABRI yang telah memberikan atau

menyampaikan sambutan akhir fraksinya, pada tingkat III, silakan FPP.

FPP (DRS.H. USAIVfAH HISY MI): Terima kasih, Assalamualaikum V\rr. wb. Ibu P:impinan, Bapak :t\1Ienpen dan jajaran sert.a para Anggota Dewan

yang saya honnati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh

SWT, karena berkat ralunat dan hidayah-Nya, pada hari lni kita dapat menyelenggarakan Rapat Kerja untuk. membahas kes:itmpulan Tingkat III daripada pembahasan RUU tentang Pers.

FPP berpendapat bahwa didalam pelak.sanaan atau nunusan RUU ini bukan saja hal-hal tercermin memberik.an janrinan terhadap kemerdekaan pers tetapi juga telah memberik.an cenninan terhadap upaya daripada Undang-undang :ini untuk memberikan perlindu11gan kepada masyarak.at lua.~ pada umunmya. Perlindungan terhadap kemerdekaan pers tercennin dari pasal demi pasal yang ada didalam keseluruhan Undang-undang lni baik di batang tubuh maupun di penjelasan pasal. De:mikiart pula perlindi.mgan terhadap masyarakat yang diberikan atau dijamin oleh undang-undang ini tercermin khususnya. didalan Pasal 2 hingga Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 yang mengatur tentang hak, fungsi dan peranan pers serta Pasal 13, 15, dan 17. FPP yak:in bila pasal..:pasal ini dilaksanakan oleh pers nasional, maka perli:ridungan terhadap masyarak.at atas kemerdekaan pers akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan supremasi hulnun.

Oleh sebab itu FPP sangat tidak sependapat bilamana ada opini yang dibentuk. seakan-akan RUU Pers ini sangat LiberaL hal :irni sebagai salah satu contoh bahwa. Undang-i.mdang ini tidak lah digelar, tercermin jelas didalam pasal 5 yang isinya secara tegas memberikan satu aturan te11tang masalah­masalah pemberitaan yang wajib diberitakan oleh pers. Pasal 5 secara tegas berbunyi.

1. Pers Nasional berkewajiban men1beritalrnn peristiwa d.an opini yang menghom1ati norma-nonna agama dan rasa kesusilaan masyarak.at serta asas praduga tak bersalah~;.

- 27 -

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

Dalam pandangan FPP masuknya kata-kata yan& menghonnati norma­nonna agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah merupakan satu bagian dari RUU pers ini yang mencerminkan mas:ih adanya kepedulian terhadap masalah kultur budaya Indonesia, oleh sebab itu FPP secara tegas menolak anggapan bahwa RUU i:ni bersikap sangat liberal.

Yang kedua, juga tercennm dari Pasal 13 yang 1nengatur tentang masalah iklan, disitu secara tegas disebutkan bahwa perusahaan pers dilarang membuat iklan a. Yang berakibat merendahkan suatu agama dan atau mengganggu suatu kerukunan hidup an.tar uniat beragama serta bertentangan dengan rasa kesusilaan 111asyarak.at. B. :tvliras, narkotika, psycotropica dan zat adiktif la1nnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini juga merupakan salah sat.u cennin daripada RUU ini yang justn1 juga memberikan satu perlindWlgan kepada masyarakat, oleh karenanya kesan yang timbul bahwa seakan-akan RUU ini liberal dalam FPP tidak sepenuhnya benar.

Ibu-ibu dan Bapak-bapak Anggota Dewan yang saya honnati, Pada saat ini FPP berpendapat bahwa bilamana nantinya RUU nu telah diundangkan dan disahkan inak.a n1erupak.an tantangan bagi pers nasionaJl untuk melaksanakan kemerdekaan pers itu sendiri yang telah dijamin melalui lU1dang-undang yang tetap memegang prinsip personalisasi, profesionalisme,, tennasuk menegakkan demokrasi keadilan dan kebenaran serta penegakkan supremasi hukmn. Oleh sebab itu didalam pembahasan RUU lni dan dalam pengambilan keputusan di tingnkat III ini sebelunmya FPP hendak menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bai.k kepada FKP ,F ABRI dan FPDI, serta dari p:ihakl Pemer:intah yang sangat kooperatif serta demokratis dalam pembahasan RUU ini sehingga kita mendapatkan RUU yang telah kita dengar ru1tuk kita bahas didalam pembicara.an tingkat IV selanjut.nya.

Ucapan apresiasi khusus kami san1paikan kepada 'tvfenpen yang didalam pembahasan RUU ini ternyata sangat. progriesif, alr..himya FPP menyampaikan dapat menerima chm menyetujui agar RUU tentang Pers :ini dibahas didalam pembicaraan tingkat IV, terima kas]h, wab:illalri taufik walhidayah, wr,.wb.

- 28 -

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

KETUARAPAT: Terima kasih kepada FPP yang sudah menyampaik.an kata sambutan

akhimya, kami persilakan kepada FPDI. Terima kasih Ibu Ketu~ sudah disusul untuk "bicara di paripurna

Wltuk RUU Fidusia, oleh karena itu karena kami akan mencoba menggunakan waktu sebaik-baiknya.

Ibu ketua Komisi, Bapak Menteri dengan Staff, teman-teman Komisi I yang saya hormati. Pada pendapat akh.ir pembahasan tingkat III irri kanri ingin menyampaikan bahwa FPDI merasa puas dan gembira pada sejak awal FPDI menyambut baik tentunya undang-undang Pers irri, karena FPDI sendiri mengikuti kehidupan Pers. Di negara manapun selalu mengikuti pasang surut oleh masyarakat pers, akhir-akhir ini meski kita kukuh dan kita sempurnakan dengan Undang-imdang lUltuk menghindari terjadinya atau kemungkinan untuk menjadi sun1t kembali, tema sentrnl yang memayungi Undang-undang ini sesuai dengan semangat reformasi, adalah demokrasi supremasi hukum dan penegakkan HAM, oleh karena itu dijabarkan kemudian didalam konsideran n1enimbang. Disana sarat dengan filosofis yang memberikan pembak.uan masalah-masalah prinsip kehidupan pers disambung deng:an aspek fungsional pers itu sendiri ditekankan pada fungsi­fungsi yang sekarang sudah berjalan dan ak.an tetap dilanjutkan.

Selanjutnya mengenai kontrol sosial pertimbangan dari aspek sosiologis kendati tidak dilukiskan peristiwa-peritiwa yang tragis dimasa 1a1u,, paling tidak yang menyedihkan kehidupan pers kit.a namun secara ringkas dimasukkan dalam butir e 1nengk:osatir (?) Undang-llildang Pers Nomor 11 tahun 1966 yang diubah dengan Undang-m1dang Nomor 4 tahun 1967 dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 21 tahlUl 1982 kita konstatir, ldta nyatakan tid:ik sesuai dengan tm1tutan perkembangan, saya akan pertimbangkan dari aspek yuridis kita pasa.ng pad.a pengikat telah cukup jelas.

:tv1engenai muatan kami mencatat ke1najuan-kemajuan pada RUU ini yaitu megenai perluasan pengertian pers yang dengan sadar kita nunuskan sebagai kegiatan jurnalistik yang meliputi multi media.

- 29 -

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

Disamping mengenai peraturan-peraturan perusahaan pers dalam RUU ini kita berikan pula porsi mengenai kantor berita yang ketiga hal-hal ini behrm kita rasakan antara masalah perlindm1gan wartawan kegiatan profesinya hak tolak keterlibatan wartawan dalam aset perusahaan itu pun kitamasukkan dalam lmdang-undang ini. Nafas baru yang diatur didalam Undang-Undang ini di peran Dewan Pers yang menjadi inti daripada tata lak.sana kelridupan pers itu send:iri yang menderigulir kewenangan­kewenangan yang semula ada ditangan Pemerintah, sejauhmana dewan pers menggunakan kewenangan-kewenangan itu sesuai dengan harapan untuk menyegarkan dan melegakkan atau justru akan mengesankan kelridupatl Dewan Pers, kiranya kedewasaan dan kemandirian kehidupan pers itu sendiri yang akan menjadi tolak ukurnya. Sensor danlarangari terbit serta penyiaran ditegaskan dalam undang-undang ini tidak diperbolehkan lagi. Peran serta masyarakat diperjelas didalam Undang-·undang ini, untuk pengembangan pers itu sendiri supaya berkembang secara sehat dan profesional dengan dibuka pintu selebar-lebamya untuk melaporkan pelanggaran hukum, etika dan kekeliruan teknik pemberitaan oleh pers menyampaikan usulan dan saran pad.a Dewan pers untuk ditindak lanjuti.

- 30 -

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

I ,

I

Dipasang sanksi secara seimbang, antara sanksi yang dihadapi oleh pejabat atau orang per orang yang melakukan perbuatan-perbuatan menghalang-halangi atau menghambat kebebasan pers bahkan diancam dengan pidana penjara 2 tahun atau denda 500 juta. Sedangkan pada perusahaan juga dipagari bagi mereka yang melanggar norma agama, kesusilaan praduga tak bersalah dan tidak mau melayani hak jawab maka diancam pula dengan denda 500 juta. Demikian pula perusahaan yang nekat untuk berjalan tanpa bentuk badan hukum diancam pula dengan denda sebanyak 100 juta. Dengan demikian baik kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang dan pej abat di luar pers maupun yang dilakukan oleh perusahaan pers semuanya ada pagar dan rambunya secara sendiri. Ketentuan peralihan telah memadai karena mengandung 2 unsur baik memberlakukan undang­undang yang sekarang yang ada sebelum diganti yang baru maupun perintah penyesuailan perusahaan pers terhadap undang-undang ini selambat-lambatnya 1 tahun. Untuk ketentuan penutup cukup jelas kita cabut undang-undang 11 terakhir yang dirubah dlan diperbaharui dengan undang-undang 21tahun1982 dan Pasal 2 ayat (3) dari undang-undang 3 PNPS 1963 yang menyangkut butir-butir buletin, surat kabar harian, majalah dan penerbitan berkala jelas kita nyatakan tidak berlalru. Dari tinjauan muatan semuanya yang ada pada undang-undang ini kiranya cukup menyeluruh lengkap dan bulat kita buat. Oleh karena itu PDI menyatakan menerima dan menyetujui Rancangan Undang-undang yang tel.ah disempumakan di dalam Pembahasan Tingkat III ini untuk dibawa kepada pembahasan Tingkat IV Rapat Paripurna Dewan untuk mendapat persetujuan Dewan dan selanjutnya untuk bisa disahkan. Demikian Pendapat PDI dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

KETUARAPAT : Terima kasih pada Fraksi PDI yang sudah menyampaikan pula sambutan akhirnya danbHa memang diperlukan untuk ke Paripuma kita persilakan dan nanti segera kita akan menandatangani naskah. Berikutkan kami persilakan pada FKP untuk menyampaikan sambutan akhimya.

F-KP (AMIR LIVEN SIRAIT) : Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat; Yang terhormat Menteri Penerangan RI selaku wakil pemerintgah dam seluruh jajaran; Segenap Anggota Komisi I dan hadirin yang kami hormati.

Assalamu' alaikum warakhmatullahi wabarakatuh. Salam Sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena setelah melalui diskusi dan perdebatan panjang bahkan kadang-kadang cukup hangat dan a1ot tapi akhimya hari ini sampailah kita pada tahap-tahap akhir pembahasan rancangan undang­undang yang mudah-mudahan akan menjadi karya yang monumental, sebagai manifestasi dari asas kedaulatan rakyat, demokrasi, keadilan dan supremasi hukum yang kita junjung tinggi.

Hadirin yang kami hormati.

Sebelum Fraksi Karya Pembangunan menyampaikan beberapa catatan pembahasan rancangan undang-undang ini, kami ingin ingatkan kembali posisi ketika memasuki forum pembahasan yang telah berhasi kita lewati dengan penuh semangat dan kebersamaan. Yang pertama F.KP tidak sependapat dengan pemerintah dengan pengertian pers dalam rancangan undang-undang ini dimaksudkan hanya semata-mata menyangkut media cetak, FKP berpendapat bahwa pers menyangkut semua media, baik cetak maupun elektronika, baik secara teori maupun praktek yang terjadi di Indonesia maupun diberbagai negara lainnya, pengertian pers selalau diartikan meliputi baik media cetak maupun elektronika. Dalam rancangan undang-undang yang

- 3'1 -

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

diajukan pemerintah tak ada pengaturan yang lebih rinci mengenai pers atau kewartawanan di bidang elektronika tersebut. Kedua, mengenai soal pendaftaran pada prinsipnya FKP menolak segala hentuk pendaftaran, baik perusahaan pers termasuk · kantor berita, wartawan maupun pers asing ke Departemen Penerangan. Yang ketiga sepakat dengan prinsip supremasi hukum yang akan menjadi acuan terhadap pembicaraan rancangan undang-undang ini, maka pasal-pasal yang merupakan kriminalisasi baru dalam rancangan undang-undang ini agar dikembalikan pada proporsinya, misalnya diakomodasikan dalam Kitab Hukum Pidana. Sedangkan pasal yang merupakan kompetensi etika baik di bidang pers maupun periklanan tidalc perlu diangkat sebagai delik pidana dalam rancangan undang-undang ini. Ketentuan lain mengenai perusahaan, permodalan dan sebagainya sebaiknya tunduk pada peraturan yang sudah ada sehingga tidak perlu diatur secara khusus dalam rancangan undang-undang ini. Yang keempat FKP juga meminta perhatian dan perlindungan wartawan dalam arti perlindungan atas profesi yang diemhanyan bukan sekedar perlindungan terhadap fisik atau individu wartawan seperti layaknya warganegara lainnya.

Hadirin yang kami hormati.

Dalam kesempatan :ini FKP ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi­tingginya baik kepada pemerintah maupu fraksi-fraksi lain yang akhirnya bisa menerima gagasan FKP sehingga keempat masalah besar yang diajukan FKP tersebut disetujui dan diakomodasikan dalam rancangan undang-undang ini. FKP juga masih harus berterima kasih karena gagasan untuk menghapuskan bab mengenai penerbitan pers dan mengintegrasikan ke dalam bab mengenai perusahaan pers disetujui pula. Demikian pula usulan FKP yang disetujui untuk menambah bah baru menganai wartawan yang menurut FKP posisinya memang sangat strategis dalam dinamika kehidupan pers. Kami juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Fraksi ABRC, yang secara khusus pula memberikan tambahan dan penyempurnaan mengenai peranguran pembagian keuntungan atau profit sharing yang diaujukan FKP hin:gga pasal ini menjadi lebih lengkap. Kepada Fraksi Persatuan Pembangunan kami berterima kasih terutama karena perumusan ulang mengenai pasal yang menyangkut trial bagi pers, karena sejak semula FKP memang tidak sepakat memasukkan ketentuan mengenai hal ini. Kepada Fraksi PDI kami terutama merasa terbantu ketika ingin memasukkan pasal baru yang menyebutkan bahwa kemerdekaan pers merupakan turunan langsung dari kedaulatan rakyat, jadi kemerdekaan pers bukan hadiah dari siapapun atau dari pihak manapun tetapi merupakan amanat kedaulatan rakyat yang berasal dari hak-hak asasi manusia. Kepada Pemerintah FKP bukan hanya berterima kasih tetapi juga heran bercampur kagum akrena begitu cepatnya merespon segala gagasan yang memang muaranya untuk kepentingan kemerdekaan pers, keadilan dan supremasi hukum. Misalnya dalam hal penghapusan pendaftaran atai pelaporan, penghapusan pidana minimal, penghapusan sistem tanggung jawab fiktif dan sebagainya yang direspon pemerintah dengan sangat positif Dan yang tidak kalah penting adalah terima kasih dan rasa hormat FKP kepada Pimpinan yang telah memimpin sidang-sidang dengan penuh kearifan dan kesabara~ sehingga soal-soal yang krusial bisa diselesaikan dengan penuh kelegaan semua pihak. Akhirnya kepada semua pihak Staf dan Pakar Pemeirintah, Staf Sekretariat Komisi I DPR-RI, serfa para wartawan yang menaruh perhatian besar terhadap rancangan undang-undang ini kami menyampaikan terima kasih kami yang sebesar-besamya. Kita telah bersama-sama menghantarkan bangsa ini memasuki babak baru dalam usaha membudayakan prinsip kedaulatan rakyat melalui suatu rancangan undang-undang yang benar-benar mendasarkan dirinya pada prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. Semoga lahimya undang-undang ini akan menggambarkan lambang yang monumental bagi lahirnya kemerdekaan pers Indonesia menuju Indonesia Baru yang lebih demokratis.

- 32 -

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

Ibu Ketua, Saudara Menteri dan hadirin sekalian yang kami hormati.

Dengan Pendapat ini berarti FKP menyetujui membawa Rancangan Undang-undang ini ke Pembicaraan Tingkat IV untuk mendapatkan persetujuan. Atas perhatian hadirin yang terhormat kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaikum warkhmatulahi wabarakatuh.

KETUARAPAT : Terima kasih kepada FKP. · Demikian tadi kita ikuti sambutan akhir dari Fraksi Karya yang cukup juga mengesankan antara lain dikatakan kekaguman dan herannya kepada pemerintah yang bersedia melepaskan poin-poin yang tadinya keterkaitan dengan Deppen seperti pendaftaran dan lain-la.in. Barangkali saya tidak tahu persis keterkaitan pers ini nanti dengan Deppenn di mana lagi, kelihatannya kok nggak ada. Sepanjang undang-undang ini kelihatannya tidak ada. Baiklah mungkin Komisi I tidak tahu apakah Rapat kerjanya dengan Dewan Pers apa dengan siapa. Terima kasih kepada Fraksi Karya, dan sekarang kita sampai pada tahap berikutnya. Setelah kita mendengarkan pembacaan dari draft Rancangan Undang-udang tentang Pers ini secara menyeluruh dan kita dengarkan pula sambutan akhir dari fraksi-fraksi, dapatkah kita menyetujui rancangan undang-undang kita anggap selesai pada tingkat. Komisi atau Tingkat III dan selanjutnya kita akan menyampaikan pada Rapat Paripurna yang akan datang. Apakah disetujui FKP ?, FABRI ?, FPP ?, FPDI tadi sudah menyetujuinya dan tentunya Pemerintah dapat juga menyetujui.

Rapat Setuju.

Terima kasih, dengan demikian selesai tugas dari Komisi I dalam pembahasan ini. Berikutnya kita memasuki acara berik:ut ialah memarafan naskah akhir RUU kami persilakan Sekretariat. Mengharapkan wakil-wakil fraksi dan pemerintah dan pimpinan untuk segera memberikan parafuya ..

Pemarafan Naskah RUU tentang Pers.

Dengan selesainya pemarafan naskah akhir di Tingkat III ini maka terakhir kita akan mendengarkan bersama-sama sambutan dari pemerintah. Kami persilakan.

PEMERINTAH (MOH. YUNUS Y) Ibu Ketua, para Wakil Ketua dan Saudara-saudara Anggpta Komisi I Dewan PerwakHan Rakyat Republik Indonesia yang terhormat; Dan hadirin sekalian. Assalamu 'alaikum warkhmatullahi wabrakatuh. Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Besar karena kita yakin atas perkenan dan petunjuk-Nya kita semua dapat berkumpul di ruangan ini untuk melanjutkan Pembicaraan Tingkat III atas Rancangan Undang-undang tentang Pers. Kita barn saja melakukan pemaiafan atas draft Rancangan Undang-undang tentang Pers yang telah disepakati bersama, sebelumnya secara berturut-turut kita telah mendengarkan pendapat akhir dari fraksi-fraksi didahului dengan laporan ketua.Panja mengenai Raincangan Undang-undang tentang Pers. Pembicaraan Tingkat III dimulai pada tanggal 26 Agustus 1999 meliputi 3 kali Rapat Kerja, 4 kali Rapat Panitia Kerja, dan 2 kali Rapat Tim Perumus dengan dijiwai semangat musyawarah dan mufakat dalam suasana demokratis dan dalam nuansa reforma:si, argumentasi dari semua pihak di dalam Rapat Kerja ini semuanya mengarah kepada upaya

... 33 "".

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

penyempurnaan hasil kerja, memang kadangkala diwamai dengan nada dan irama yang agak tinggi namun berkat kesamaan spririt yang tulus untuk menyelesaikan tugas ini semua itu dapat dilewati dengan baik, bahkan dapat dikatakan berjalan cukup mulus.

Ibu Ketua dan para Wakil ketua, dan Saudara-saudara Anggota Komisi I DPR-RI yang kami hormati, dan hadirin yang berbahagia.

Hasil yang telah kita capai dalam pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pers ini adalah berkat kesamaan pandangan kita bahwa kemerdekaan pers .di negara Republik Indonesia yang kita cintai ini perlu kita wujudkan bersama dan diberdayakan secara proporsional sehingga pers nasional diharapkan mampu melaksanakan fungsi dan peranan kemerdekaan pers · secara profesional dan optimal. Dengan kemerdekaan pers yang profesional kita semua meyakini bahwa pers nasional akan semakin mendorong demokratisasi di segala bidang kehidupan yang pada akhirnya akan mempercepat pemberdayaan masyarakat menghadapi era globalisasi yang penuh dengan · tantangan dan peluang. Dari I 00 butir permasalahan yang dibahas ada bebernpa permasalahan yang pembahasannya memerlukan waktu cukup panjang, yaitu antara lain mengenai perigertian pers nasional, perusahaan piers, asas praduga tak bersalah, pendaftaran penerbitan pers, modal asing, larangan iklan pada pers nasionai peredaran dan pendirian pers asing, serta penyertaan modal asing maupun perlindungan terhadap wartawan. Pembahasan dilakukan secara intensif untuk menyamakan persepsi dalam upaya mencari solusi yang sebaik-baiknya. Syukur AlhamduHIIah pembahasan yang menyita waktu cuk:up panjang dan melelahkan itu akhirnya dapat menghasilkan suatu rumusan yang kita sepakati bersama. Harapan kami Rancangan Undang-undang tentang Pers ini semoga mendapatkan persetujuan Dewan yang terhorrnat pada Tingkat IV dalam Rapat Paripurna DPR-RI pada tanggal 13 September 1999 yang akan datang.

Ibu Ketua; para W akil Ketua dan Saudara-saudara Anggota Komisi I yang terhormat; maupun hadirin yang terhormat.

Selama pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pers ini pemerintah merasakan adanya dukungan pemikiran dan gagasan yang positif dari berbagai kalangan, baik dari pemerintah sendiri maupun dari masyarakat pers, dan para pakar di bidang pers untuk itu perkenankanlah kami atas nama pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar­besamya. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR-RI yang terhormat beserta Sekretariat yang telah memperlancar jalannya proses pembahasan. Demikian pula kepada pihak-pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu per satu kiranya hanya atas Tuhan Yang Maha Kuasalah yang akan memberikan balasan atas segala amal dan budi baik yang telah disumbangkan demi terselesainya tugas mulia ini. Harapan tambahan kami semoga dalam pembahasan perundang-undangan yang lain tidak melahirkan undang-undang yang di antara isinya tidak bertentangan dengan sernangat undang-undang ini. Selanjutnya marilah kita berdo'a dan berupaya secara bersama mudah-mudahan pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pers ini dapat memasuki Pembicaraan Tingkat IV, sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melaimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya bagi kita sekalian. Sekian dan terima kasih. Wassalamu 'alaikum warakhmatullahi wabarakatuh.

KETUARAPAT : Terima kasih kita ucapkan kepada Pemerintah yang sudah menyampaikan sambutannya terhadap rancangan undang-undang yang telah kita bahas secara· mendalam semenjak tanggal

- :34 -

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Kerja untuk dibahas dalam rapat-rapat panitia kerja. Panitia kerja yang dibentuk beranggotakan

26 yang lalu sampai hari ini, dan kita sudah melalui acara ini tahap bertahap dan acara terakhirpun sudah selesai. Akhirnya kami atas nama Pimpinan Komisi I DPR-RI menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan pada seluruh fraksi-fraksi yang sudah berpartisipasi secara aktif dan cukup positif dalam rangka menciptakan suatu rancangan undang-undang yang berguna bagi bangsa dan negara. Kemudian kami dari Pimpinan juga menyampaikan permohonan maaf bila dalam melaksanakan tugas kami mungkin ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak kami kepada pemerintah, apda fraksi-fraksi dan untuk itu sekali lagi semua apa yang kita lakukan ini bermanfaat bagi bangsa dan negara dan untuk masa depan yang lebih baik lagi. Kelihatannya bagi Komisi I DPR-RI hari ini adalah hari terakhir Rapat Kerja dengan Saudara Menteri dengan Jajarannya, kami sekalilagi mengucapkan terima kasih. Kerja sama yang baik selama ini dan pengertian yang cukup baik antara Komisi I dengan Pemerintah dan sudah merupakan suatu apa yang kita lakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara dan kami juga mengikuti langkah-langkah berikutnya dari pemerintah untuk membahas rancangan undang­undang yang masih tertinggal tapi mungkin tidak dalam periode ini lagi. Dan bagi kami juga adalah masa terakhir untuk sampai dengan tanggal 24 tinggal beberapa hari lagi Angg;ota Komisi I ini berpisah satu dengan lain dan berjumpa di tempat lain. Akhirnya semoga semuanya akan berjalan dan baik dan semuanya akan mendapatkan ridla dari Allah Yang Maha Kuasa sehingga kita memasuki masa depan yang lebih baik lagi. Terima kasih sekali lagi dan marilah kita tutup Rapat ini dengan membacakan Alhamdulillahirabil alamin, terima kasih. Wassalamu' alaikum warakhmatullahi wabarakatuh.

Rapat Kerja ditutup pukul 12.5 WIB.

Jakarta, 9 September 1999

SEKRETARIS RAPAT,

<JH NY. SITI KJi£11I. S.H.

NIP.210001051

- 35 -