BUKU 7 PETUNJUK PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI …Panitia dan Peserta Rakor a. Panitia Rakor Dalam...
Embed Size (px)
Transcript of BUKU 7 PETUNJUK PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI …Panitia dan Peserta Rakor a. Panitia Rakor Dalam...

BUKU 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
RAPAT KOORDINASI
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial
Kementerian Sosial RI

A. PENDAHULUAN
Rapat koodinasi dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan persiapan
pelaksanaan PKH, penyampaian informasi tentang perubahan kebijakan
pelaksanaan PKH, pelaksanaan dan evaluasi PKH di pusat dan daerah,
permasalahan pelaksanaan PKH dan upaya pemecahannya serta langkah-
langkah dan tindak lanjut.
Rapat Koordinasi PKH meliputi Rapat Koordinasi PKH Tingkat Pusat,
Rapat Koordinasi Nasional, Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi, dan Rapat
Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota.
Petunjuk pelaksanaan ini disusun agar pelaksanaan Rapat Koordinasi
dapat berjalan dengan lancar mencapai sasaran dan tujuan yang ditentukan.
B. TUJUAN, TEMA DAN KELUARAN
1. Tujuan Rapat Koordinasi
Secara umum, Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan bertujuan
untuk:
a. Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi program dengan Kementerian/
Lembaga terkait, termasuk penguatan komitmen/dukungan Pemerintah
Daerah dalam pelaksanaan PKH di lapangan
b. Mensosialisasikan kebijakan pelaksanaan Program Keluarga Harapan
c. Menginformasikan perkembangan pelaksanaan PKH di pusat dan
daerah serta permasalahan dan pemecahannya.
d. Mengidentifikasi kendala dan permasalahan yang muncul atas
pelaksanaan PKH di lapangan, serta merumuskan solusi pemecahannya
e. Mencapai kesepahaman dan kesepakatan serta tindak lanjut dalam
implementasi pelaksanaan PKH oleh Kementerian/Lembaga serta
Pemerintah Daerah dalam mewujudkan komplimentaritas pelaksanaan
PKH.

2. Tema Rapat Koordinasi
Dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi perlu adanya “tema” yang menjadi
rujukan pencapaian tujuan Rakornas, diimplementasikan dalam materi dari
para narasumber, diskusi kelompok dan rumusan hasil Rakornas.
Tema dari Rapat Koordinasi disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang
berkembang saat itu yang memerlukan pembahasan, acuan serta
penyelesaian pada tingkat nasional maupun daerah oleh stakeholders yang
terkait, sepeti:
a. Peran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam
Transformasi Kepesertaan PKH
b. Implementari bantuan program komplementaritas bagi peserta PKH
c. Perlindungan Sosial secara Komprehensif Bagi Peserta PKH”
d. Tema lain sesuai dengan kebijakan dan perkembangan pelaksanaan
PKH terkini.
3. Keluaran Rapat Koordinasi
a. Terbangunnya komitmen bersama antar Kementerian/Lembaga
b. Memastikan dukungan dana sharing dan kesiapan daerah
c. Sebagai bahan rumusan untuk Rapat Koordinasi terkait PKH
C. RAKOR PKH TINGKAT PUSAT
1. Sumber Dana
Rapat Koordinasi (Rakor) PKH Tingkat Pusat bersumber dari Dana Pusat yang
berasal dari anggaran pada DIPA Direktorat Jaminan Sosial Keluarga tahun
berjalan.
2. Panitia dan Peserta Rakor
a. Panitia Rakor
Dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dibentuk suatu
panitia Rakor PKH tingkat Pusat yang terdiri dari :

1) Pengarah
2) Ketua
3) Sekretaris
4) Seksi Acara dan Persidangan
5) Seksi Perlengkapan
6) Seksi Keuangan
b. Peserta Rakor
1) Peserta Pusat
Peserta pusat adalah pejabat dari Kementerian Sosial dan
Kementerian/Lembaga terkait, serta Tenaga Ahli pada Direktorat
Jaminan Sosial Keluarga, meliputi:
2) Pejabat terkait dari Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas)
3) Peserta dari Kementerian Sosial
a) Pejabat terkait di lingkungan Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
b) Pejabat terkait di lingkungan Badiklit Kesos
c) Pejabat terkait di lingkungan Direktorat Kemiskinan Perkotaan
d) Pejabat terkait di lingkungan Direktorat Kemiskinan Pedesaan
e) Pejabat terkait di lingkungan Biro Humas Kemensos
f) Pejabat terkait di lingkungan Pusat Data dan Informasi
g) Pejabat terkait di lingkungan Direktorat/Biro lain sesuai kebutuhan
h) Tenaga Ahli Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
i) Koordinator Regional PKH
j) Koordinator Wilayah PKH
4) Pejabat terkait dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Pejabat terkait dari Kementerian Kesehatan
6) Pejabat terkait dari Kementerian Agama
7) Pejabat terkait dari Kementerian Dalam Negeri
8) Pejabat terkait dari Kementerian Kominfo
9) Pejabat terkait dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

10) Pejabat terkait dari Badan Pusat Statistik
11) Pejabat terkait dari Badan Pengawasan Keuangan
12) Pejabat terkait dari BPJS Kesehatan
13) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian/Lembaga lain sesuai
kebutuhan.
14) Peserta Lainnya, dapat terdiri dari Koordinator Kabupaten/Kota terpilih
yang bertugas di sekitar kota tempat pelaksanaan Rakor Pusat, yang
jumlahnya disesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.
c. Narasumber
Narasumber berasal dari Kementerian/Lembaga terkait yang disesuaikan
dengan tema dan tujuan Rakor Pusat. Sebagai narasumber utama pada
Rapat Koordinasi Tingkat Pusat dialokasikan untuk Menteri atau Pejabat
Esselon I pada Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Narasumber Rakornas antara lain:
1) Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial
2) Dirjen Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan
3) Inspektur Jenderal Kementerian Sosial
4) Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Dirjen Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan
6) Deputi Statistik Sosial BPS
7) Kepala BPJS Kesehatan
8) Pejabat Esselon I atau yang setingkat dari Kementerian/Lembaga
terkait.
Dalam hal Menteri atau Pejabat Esselon I tidak dapat hadir,
dimungkinkan untuk ditunjuk penggantinya minimal esselon II atau
setingkat yang menguasai substansi PKH terkait dengan program dan
tupoksi Kementerian/Lembaga

d. Moderator
Moderator adalah seseorang yang mempunyai kecakapan untuk
memandu jalannya persidangan, memotivasi dan membangkitkan
antusias peserta dalam mengikuti persidangan, mengarahkan tanya-
jawab, membuat kesimpulan. Moderator dapat berasal dari pejabat di
lingkungan Direktorat Jaminan Sosial Keluarga atau dari unsur lain yang
memenuhi kriteria di atas.
3. Susunan Acara
Rapat Koordinasi Tingkat Pusat dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial dan
ditutup oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial.
a. Pembukaan
1) Acara Pendahuluan, pemutaran Film/Video PKH
2) Pengantar Acara
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan lagu Mars PKH
4) Pembacaan Do’a
b. Acara Inti
1) Laporan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial
2) Pengarahan Menteri Sosial sekaligus membuka Rapat Koordinasi
Tingkat Pusat PKH
3) Acara Pembukaan selesai
c. Penutupan
1) Pembacaan dan penyerahan Hasil Rakor PKH Tingkat Pusat
2) Laporan Penyelenggaraan Rakor PKH Tingkat Pusat oleh Direktur
Jamsos
3) Penyerahan Sertifikat Nominator PKH Award
4) Sambutan dilanjutkan Penutupan oleh Dirjen Perlindungan dan
Jaminan Sosial
5) Menyanyikan lagu Bagimu Negeri
6) Pembacaan Do’a

7) Acara Penutupan Selesai
4. Paparan Nara Sumber
a. Materi Paparan
1) Review pelaksanaan PKH dan persiapan pelaksanaan PKH tahun
berjalan
2) Kebijakan terkini dalam pelaksanaan PKH
3) Program Kementerian/Lembaga yang terkait dengan PKH
4) Sinergitas dan dukungan pelaksanaan PKH
5) Permasalahan pelaksanaan PKH dan pemecahannya
b. Pelaksanaan Paparan
Paparan oleh narasumber dilaksanakan secara panel dalam beberapa
sesi. Setiap sesi terdiri dari paparan Narasumber pejabat di lingkungan
Kementerian/Lembaga yang dipandang mempunyai keterkaitan lebih
dekat satu dengan lainnya
c. Waktu Penyajian
Waktu penyajian setiap narasumber bervariasi antara 20 sampai dengan
30 menit disesuaikan dengan urgensinya.
5) Diskusi Kelompok
Dalam pelaksanaan PKH, selain keberhasilan masih dijumpai berbagai
permasalahan yang memerlukan pemecahan bersama ditingkat pusat, pada sisi
yang lain diperlukan adanya dukungan komplementaritas program.
1. Tujuan
a) Memperkuat koordinasi lintas sector di tingkat pusat
b) Menjadi wadah strategy and policy sharing
c) Memperkuat komitmen dalam komplimentaritas pelaksanaan PKH
d) Meningkatkan kualitas pelaksanaan PKH
e) Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan PKH

f) Merekomendasikan hal yang dipandang perlu untuk kelancaran dan
perbaikan pelaksanaan PKH
2. Tema
Setiap kelompok mempunyai tema masing-masing yang mencerminkan
tema Rakornas dan pokok bahasan setiap kelompok.
3. Aspek Bahasan
a) Kebijakan yang mendukung pelaksanaan PKH
b) Substansi dari masing masing kelompok dalam pelaksanaan PKH
c) Mekanisme pelaksanaan PKH
d) Pembahasan isue penting dalam pelaksanaan PKH
e) Permasalah dan kendala dalam pelaksanaan PKH
4. Mekanisme Diskusi
a) Penjelasan umum diskusi kelompok
Memberikan informasi tentang latar belakang, tujuan, tema, aspek
bahasan, mekanisme diskusi dan hasil diskusi.
b) Pembagian Kelompok
Peserta Rakornas secara umum dibagi 3 (tiga) kelompok yakni:
1) Kelompok Kelembagaan
2) Kelompok Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
3) Kelompok Persiapan dan Pelaksanaan PKH untuk lokasi baru.
c) Pelaksanaan Diskusi Kelompok
1) Pengantar dari nara sumber yang berisi topic bahasan, arah diskusi,
dan memfasilitasi pembentukan organisasi kelompok .
2) Pembentukan Organisasi Kelompok yang terdiri dari Ketua, Sekretaris
dan Penyaji
3) Pelaksanaan Diskusi kelompok yang dipimpin oleh Ketua terpilih,
membahas tentang aspek bahasan, permasalahan, solusi
pemecahan dan rekomendasi
d) Penyusunan penandatanganan kesepakatan hasil diskusi kelompok

e) Hasil diskusi merupakan perumusan kebijakan makro di setiap daerah
pelaksana PKH.
6) Perumusan Hasil Rakor Pusat
1. Tim Perumus
a) Narasumber terpilih
b) Ketua, Sekretaris dan Penyaji dari masing-masing kelompok
c) Para Koordinator Regional dan Koordinator Wilayah
d) Pendamping dan Operator PKH terpilih
e) Untuk kelancaran penyusunan rumusan hasil Rakornas, dipilih seorang
Ketua dan seorang Sekretaris.
2. Sumber Perumusan
Sumber perumusan adalah hasil diskusi kelompok terutama rekomendasi
kelompok
3. Format Rumusan
a) Narasi pengantar
b) Pokok pokok rumusan yang bersumber dari hasil diskusi kelompok
terutama rekomendasi
c) Narasi penutup
d) Naskah Rumusan hasil Rakornas ditandatangani oleh Tim Perumus
Kelompok
4. Pembacaan dan penyerahan Hasil Rumusan
Rumusan hasil Rakor PKH Tingkat Pusat dibacakan oleh Ketua Tim
Perumus pada saat acara Penutupan Rakor selanjutnya diserahkan kepada
Direktur Jaminan Sosial Keluarga. Naskah Rumusan Hasil Rakor Pusat
dilengkapi dengan hasil rumusan masing-masing kelompok.
7) Publikasi
Rakornas PKH merupakan event penting dalam proses bisnis PKH karena akan
menghasilkan gagasan dan inovasi pelaksanaan PKH, peningkatan komitmen,

solusi penyelesaian masalah, sehubungan dengan hal tersebut sangat
diperlukan publikasi dalam pelaksanaan Rakor PKH Tingkat Pusat. Publikasi
dilakukan melalui media cetak.
8) Kegiatan Pendukung
Dalam pelaksanaan Rakor Pusat dapat diadakan kegiatan pendukung antara
lain pameran Kube PKH, pameran film/video/foto kegiatan PKH.
D. RAPAT KOORDINASI PKH TINGKAT NASIONAL
D.1. Sumber Dana
Rapat Koordinasi (Rakor) PKH Tingkat Nasional bersumber dari Dana Pusat
yang berasal dari anggaran pada DIPA Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
tahun berjalan.
D.2. Maksud dan Tujuan
1. Tersosialisasikannya konsep PKH untuk Kabupaten/Kota Lokasi baru
2. Memantapkan persiapan pelaksanaan PKH untuk Kabupaten/Kota lokasi
baru
3. Terinformasikannya Kebijakan Terkini Dalam Pelaksanaan PKH
4. Terinformasikannya Kebijakan Lintas Sektor Kementerian/ Lembaga Terkait
5. Memantapkan sinergitas dan dukungan pelaksanaan PKH
6. Terpecahkannya permasalahan pelaksanaan PKH.
D.3. Panitia, Peserta, Narasumber, Moderator
1. Panitia
Dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dibentuk suatu panitia
Rakornas yang terdiri dari Panitia Pusat dan Daerah.
a) Panitia Pusat
1) Pengarah

2) Ketua
3) Sekretaris
4) Seksi Kesekretariatan
5) Seksi Acara
6) Seksi Persidangan
7) Seksi PKH Award
8) Seksi IT
9) Seksi Tata Ruang
10) Seksi Perlengkapan
11) Seksi Keuangan
12) Seksi Publikasi dan Dokumentasi
b) Panitia Daerah
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Seksi Administrasi
4) Seksi Transportasi
5) Seksi Penerima Tamu
2. Peserta
Peserta Rakornas terdiri dari peserta Pusat, peserta Provinsi, peserta
Kabupaten/Kota (Lokasi pengembangan tahun berjalan), Korwil, dan peserta
lain yang telah ditetapkan.
a) Peserta Pusat
Peserta pusat adalah pejabat dari Kementerian Sosial dan dari
Kementerian/Lembaga terkait yang menguasai sinergitas PKH serta
dapat memberikan informasi dukungan terhadap PKH dan memberikan
solusi terhadap permasalahan pelaksanaan PKH yang terkait dengan
Kementerian/Lembaganya.
Unsur peserta pusat terdiri dari :

1) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas)
2) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Sosial
3) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
4) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan
5) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Agama
6) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
7) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Kominfo
8) Pejabat terkait di lingkungan Badan Pusat Statistik
9) Pejabat terkait di lingkungan Kementerian/Lembaga lain sesuai
kebutuhan
10) Tenaga Ahli Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
11) Koordinator Regional dan Koordinator Wilayah yang bertugas dalam
wilayah Rakornas.
b) Peserta Provinsi
Peserta Provinsi adalah Kepala Daerah dan Pejabat Dinas terkait di
Provinsi pelaksana PKH, yang terdiri dari:
1) Gubernur
2) Kepala Bappeda Provinsi
3) Kepala Dinas/Institusi Sosial Provinsi
4) Kepala Dinas/Institusi Pendidikan Provinsi
5) Kepala Dinas Kesehatan
6) Kepala Kanwil Agama Provinsi
Jika peserta sebagaimana disebut di atas tidak dapat menghadiri Rapat
Koordinasi PKH Tingkat Nasional, dapat mewakilkan kepada pejabat
setingkat di bawahnya.
c) Peserta Kabupaten/Kota
Peserta dari Kabupaten/Kota adalah Kepala Daerah dan Pejabat Dinas
terkait di Kabupaten/ Kota lokasi pengembangan PKH (baru), terdiri dari:

1) Bupati/Walikota
2) Kepala Bappeda Provinsi
3) Kepala Dinas/Institusi Sosial Provinsi
4) Kepala Dinas/Institusi Pendidikan Provinsi
5) Kepala Dinas Kesehatan
6) Kepala Kanwil Agama Provinsi.
Jika peserta sebagaimana disebut di atas tidak dapat menghadiri Rapat
Koordinasi PKH Tingkat Nasional, dapat mewakilkan kepada pejabat
setingkat di bawahnya.
d) Peserta Kabupaten/Kota Nominasi PKH Award
Peserta Kabupaten/Kota Nominasi PKH award adalah Kepala Daerah,
Kepala Dinas/Institusi Sosial dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
sebagai nominator PKH Award dari setiap Kategori PKH Award. Jika
peserta sebagaimana disebut di atas tidak dapat menghadiri Rapat
Koordinasi PKH Tingkat Nasional, dapat mewakilkan kepada pejabat
setingkat di bawahnya.
e) Peserta Lainnya
Peserta lain adalah para Koordinator Kabupaten/Kota, Pendamping atau
Operator PKH terpilih yang bertugas di sekitar lokasi tempat pelaksanaan
Rakornas, yang jumlahnya disesuaikan dengan alokasi anggaran yang
tersedia.
3. Narasumber
Narasumber berasal dari Kementerian/Lembaga terkait yang disesuaikan
dengan tema dan tujuan Rakornas. Untuk Rapat Koordinasi Tingkat
Nasional dialokasikan untuk Esselon I atau yang setingkat, dalam hal tidak
dimungkinkan minimal esselon II atau yang setingkat. Narasumber adalah
pejabat yang menguasai substansi PKH terkait dengan program dan tupoksi
Kementerian/Lembaga.
Narasumber Rakornas antara lain:

a) Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial
b) Dirjen Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan
c) Inspektur Jenderal Kementerian Sosial
d) Kepala BPJS Kesehatan
e) Dirjen Pendidikan DasarKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
f) Dirjen Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan
g) Deputi Statistik Sosial BPS
h) Pejabat Esselon I atau yang setingkat dari Kementerian/Lembaga terkait.
4. Moderator
Moderator adalah seseorang yang mempunyai kecakapan untuk memandu
jalannya persidangan, memotivasi dan membangkitkan antusias peserta
dalam mengikuti persidangan, mengarahkan tanya-jawab, membuat
kesimpulan. Moderator dapat berasal dari pejabat struktural di lingkungan
Direktorat Jaminan Sosial Keluarga atau dari unsur lain yang memenuhi
kriteria diatas.
D.4. Susunan Acara
Rakornas dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial dan ditutup oleh Gubernur
atau Bupati/Walikota tempat dilaksanakannya Rakornas, dengan susunan acara
sebagai berikut.
1. Acara Pembukaan
a) Acara pendahuluan
b) Upacara adat penyambutan/tarian selamat datang
c) Pengantar acara
d) Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan lagu Mars PKH
e) Pembacaan do’a
2. Acara Inti
a) Laporan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial
b) Sambutan Selamat Datang Gubernur

c) Penyerahan Bantuan Perlengkapan Kerja Pendamping dan Operator
PKH oleh Gubernur, Bupati/Walikota kepada Pendamping dan Operator
PKH. (disesuaikan dengan kondisi )
d) Prosesi acara PKH Award
e) Penyerahan bantuan Program Kesejahteraan Sosial oleh Menteri Sosial
kepada Gubernur, Bupati/Walikota
f) Pengarahan Menteri Sosial sekaligus membuka Rakornas PKH
g) Penyerahan Piagam Penghargaan Menteri Sosial kepada Gubernur,
Bupati/Walikota tempat berlangsungnya acara Rakornas
h) Persembahan kesenian daerah
i) Acara Pembukaan selesai
3. Acara Penutupan
a) Pembacaan dan penyerahan Hasil Rakornas PKH
b) Laporan Penyelenggaraan Rakornas
c) Penyerahan Sertifikat Nominator PKH Award
d) Sambutan dilanjutkan Penutupan oleh Gubernur/Bupati/Walikota
e) Menyanyikan lagu Bagimu Negeri
f) Pembacaan Doa
g) Acara Penutupan Selesai
D.5. Paparan Narasumber
1. Materi Paparan
a) Review pelaksanaan PKH dan persiapan pelaksanaan PKH tahun
berjalan
b) Kebijakan terkini dalam pelaksanaan PKH
c) Program Kementerian/Lembaga yang terkait dengan PKH
d) Sinergitas dan dukungan pelaksanaan PKH
e) Permasalahan pelaksanaan PKH dan pemecahannya
2. Pelaksanaan Paparan

Paparan oleh narasumber dilaksanakan secara panel dalam beberapa sesi.
Setiap Sesi terdiri dari Kementerian/Lembaga yang dipandang mempunyai
keterkaitan lebih dekat satu dengan lainnya
3. Waktu Penyajian
Waktu penyajian setiap narasumber bervariasi antara 20 sampai dengan 30
menit disesuaikan dengan urgensinya
D.6. Diskusi Kelompok
Dalam pelaksanaan PKH, selain keberhasilan masih dijumpai berbagai
permasalahan yang memerlukan pemecahan bersama di tingkat pusat maupun
daerah, pada sisi yang lain diperlukan adanya dukungan komplementaritas
program. Untuk lokasi baru diperlukan informasi tentang PKH serta langkah
yang harus dipersiapkan dengan baik untuk kelancaran pelaksanaan PKH.
1. Tujuan
a) Memperkuat koordinasi lintas sector di pusat dan daerah
b) Menjadi wadah strategy and policy sharing
c) Memperkuat komitmen daerah dalam komplimentaritas pelaksanaan
PKH
d) Mempersiapkan pelaksanaan PKH dengan baik bagi Kabupaten/Kota
lokasi baru
e) Meningkatkan kualitas pelaksanaan PKH
f) Memecahkan berbagai permasalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
PKH
g) Merekomendasikan hal yang dipandang perlu untuk kelancaran dan
perbaikan pelaksanaan PKH
2. Tema
Setiap kelompok mempunyai tema masing-masing yang mencerminkan
tema Rakornas dan pokok bahasan setiap kelompok.
3. Aspek Bahasan

a) Kebijakan yang mendukung pelaksanaan PKH
b) Substansi dari masing masing kelompok dalam pelaksanaan PKH
c) Mekanisme pelaksanaan PKH
d) Kesiapan sarana dan prasarana, dana sharing untuk lokasi baru
e) Pembahasan isu-isu penting dalam pelaksanaan PKH
f) Permasalah dan kendala dalam pelaksanaan PKH
4. Mekanisme Diskusi
a) Penjelasan umum diskusi kelompok
Memberikan informasi tentang latar belakang, tujuan, tema, aspek
bahasan, mekanisme diskusi dan hasil diskusi.
b) Pembagian Kelompok
Peserta Rakornas secara umum dibagi 3 (tiga) kelompok yakni:
1) Kelompok Kelembagaan
2) Kelompok Pendidikan dan Kesehatan
3) Kelompok Persiapan dan Pelaksanaan PKH untuk lokasi baru.
c) Pelaksanaan Diskusi Kelompok
1) Pengantar dari nara sumber yang berisi topik bahasan, arah diskusi,
dan memfasilitasi pembentukan organisasi kelompok .
2) Pembentukan Organisasi Kelompok yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Penyaji
3) Pelaksanaan Diskusi kelompok yang dipimpin oleh Ketua terpilih,
membahas tentang aspek bahasan, permasalahan, solusi
pemecahan dan rekomendasi
d) Penyusunan penandatanganan kesepakatan kelompok
e) Hasil Diskusi merupakan perumusan kebijakan makro di setiap daerah
pelaksana PKH.
D.7. Perumusan Hasil Rakornas
1. Tim Perumus

a) Narasumber terpilih
b) Ketua, Sekretaris dan Penyaji dari masing-masing kelompok
c) Para Koordinator Regional dan Koordinator Wilayah
d) Pendamping dan Operator PKH terpilih
e) Untuk kelancaran penyusunan rumusan hasil Rakornas, dipilih seorang
Ketua dan seorang Sekretaris.
2. Sumber Perumusan
Sumber perumusan adalah hasil diskusi kelompok terutama rekomendasi
hasil diskusi kelompok
3. Format Rumusan
a. Narasi pengantar
b. Pokok pokok rumusan yang bersumber dari hasil diskusi kelompok
terutama rekomendasi
c. Narasi penutup berupa Naskah Rumusan hasil Rakornas ditandatangani
oleh Tim Perumus Kelompok
4. Pembacaan dan penyerahan Hasil Rumusan
Rumusan hasil Rakornas dibacakan oleh Ketua Tim Perumus pada saat
acara Penutupan Rakornas selanjutnya diserahkan kepada Direktur Jaminan
Sosial Keluarga. Naskah Rumusan Hasil Rakornas dilengkapi dengan hasil
rumusan masing-masing kelompok.
D.8. Publikasi
Rakornas PKH merupakan event penting dalam proses bussiness PKH karena
akan menghasilkan gagasan dan inovasi pelaksanaan PKH, peningkatan
komitmen, solusi penyelesaian masalah, sehubungan dengan hal tersebut
sangat diperlukan publikasi dalam pelaksanaan Rakornas. Publikasi dilakukan
mulai tingkat pusat sampai daerah dengan menggunakan berbagai media.
1. Publikasi Pusat/Kemeterian Sosial
a) Pemasangan Baliho

b) Tayangan Megatron
2. Publikasi Daerah/Lokasi Rakornas
a) Backdrop
b) Spanduk dari berbagai Kabupaten/Kota pada Provinsi lokasi
penyelenggaraan Rakornas
c) Vertikal Banner
d) Umbul-umbul
3. Publikasi melalui Televisi
a) Talk Show di Televisi
b) Running text
4. Publikasi melalui RRI setempat
a) Talk Show di RRI setempat pada lokasi Rakornas
b) Siaran langsung oleh RRI setempat
5. Publikasi melalui Media Cetak
a) Publikasi media cetak pusat melalui Biro Humas Kemensos
b) Publikasi media cetak daerah melalui Bagian Humas Pemda pada lokasi
Rakornas
D.9. Kegiatan Pendukung
Pada Acara Rakornas dapat diadakan kegiatan pendukung antara lain Pameran
Mini Kube PKH, pameran film/video/foto kegiatan PKH.
E. RAPAT KOORDINASI PKH TINGKAT PROVINSI
E.1. Sumber Dana
Rapat Koordinasi PKH tingkat Provinsi bersumber dari Dana Dekonsentrasi,
Dana Pusat dan Dana APBD. Dana Dekonsentrasi diperuntukan Rakor Provinsi
pada Provinsi yang mempunyai lokasi baru PKH Kabupaten/Kota, Dana Pusat
diperuntukan Rakor seluruh Provinsi.

E.2. Panitia, Peserta, Narasumber, Moderator
1. Panitia
Dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dibentuk suatu panitia
Rakor Provinsi dari Dinas/Institusi Sosial.
2. Peserta
Peserta Rakor Provinsi terdiri dari peserta Provinsi, peserta Kabupaten/
Kota, dan Peserta lain yang ditetapkan.
a. Peserta Provinsi
Peserta Provinsi adalah Kepala Dinas/Institusi terkait dalam pelaksanaan
PKH, jika Kepala Dinas/Institusi berhalangan, yang mewakili adalah
pejabat setingkat dibawah Kepala.
Unsur Dinas/Institusi peserta adalah :
1) Ketua DPRD atau Ketua Komisi yang membidangi sosial
2) Kepala Bappeda Provinsi
3) Kepala Dinas/Institusi Sosial Provinsi
4) Kepala Dinas/Institusi Pendidikan Provinsi
5) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
6) Kepala Kanwil Agama Provinsi.
Jika peserta sebagaimana disebut di atas tidak dapat menghadiri Rapat
Koordinasi PKH Tingkat Provinsi, dapat mewakilkan kepada pejabat
setingkat di bawahnya.
b. Peserta Kabupaten/Kota
1) Ketua DPRD atau Ketua Komisi yang membidangi sosial
2) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
3) Kepala Dinas/Institusi Sosial Kabupaten/Kota
4) Kepala Dinas/Institusi Pendidikan Kabupaten/Kota
5) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
6) Kepala Kanwil Agama Kabupaten Kota

Jika peserta sebagaimana disebut di atas tidak dapat menghadiri Rapat
Koordinasi PKH tingkat Provinsi, dapat mewakilkan kepada pejabat
setingkat di bawahnya.
c. Peserta Lainnya adalah Koordinator Wilayah, yang jumlahnya
disesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.
3. Narasumber
a) Narasumber pusat adalah Direktur Jaminan Sosial Keluarga, jika tidak
memungkinkan hadir maka dapat ditunjuk pejabat eselon III atau Tenaga
Ahli Direktorat Jaminan Sosial Keluarga.
b) Narasumber Provinsi adalah Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala
Dinas/Institusi Sosial Provinsi
4. Moderator Rakor PKH tingkat Provinsi adalah Kepala Bidang pada
Dinas/Institusi Sosial Provinsi pelaksana PKH. Jika berhalangan atau kondisi
tidak memungkinkan, dapat ditunjuk Koordinator Wilayah.
E.3. Susunan Acara
Rakor Provinsi dibuka secara resmi oleh Gubernur atau yang mewakili dan
ditutup oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi, dengan susunan acara sebagai
berikut.
1. Acara Pembukaan
a) Acara Pendahuluan
1) Pemutaran film/video/dokumentasi PKH
2) Pengantar acara
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan lagu Mars PKH
4) Pembacaan do’a
b) Acara Inti
1) Laporan Kepala Dinas Sosial Provinsi

2) Penyerahan Bantuan Perlengkapan Kerja Pendamping dan Operator
PKH oleh Gubernur atau yang mewakili dan Bupati/Walikota kepada
Pendamping dan Operator PKH
3) Pengarahan Gubernur atau yang mewakili sekaligus membuka Rakor
PKH tingkat Provinsi
4) Acara Pembukaan selesai.
2. Acara Penutupan
a) Pembacaan dan penyerahan Kesepakatan Rakor PKH tingat Provinsi
b) Laporan penyelenggaraan Rakor PKH tingkat Provinsi
c) Sambutan dilanjutkan penutupan Rakor oleh Kepala Dinas/Institusi Sosial
Provinsi
d) Menyanyikan lagu Bagimu Negeri
e) Pembacaan do’a
f) Acara Penutupan Selesai
E.4. Paparan Narasumber
1. Materi Paparan
a) Review pelaksanaan PKH dan persiapan pelaksanaan PKH tahun
berjalan
b) Kebijakan Nasional terkini dalam pelaksanaan PKH
c) Kebijakan dan program Pemda dalam mendukung PKH
d) Sinergitas dan dukungan pelaksanaan PKH dari Dinas/Institusi terkait
e) Koordinasi dalam pelaksanaan PKH
f) Permasalahan pelaksanaan PKH dari Dinas/Istansi terkait dan
pemecahannya
2. Pelaksanaan paparan oleh narasumber dilaksanakan secara panel dalam
satu sesi.
3. Waktu Penyajian setiap narasumber bervariasi antara 20 sampai dengan 30
menit disesuaikan dengan urgensinya.

E.5. Perumusan Kesepakatan Rakor
1. Tim Perumus
a) Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota
b) Dinas/Institusi Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota
c) Dinas/Institusi Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota
d) Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
e) Kanwil Agama Provinsi dan Kantor Agama Kabupaten/Kota
2. Sumber perumusan adalah paparan narasumber, tanya jawab selama
berlangsungnya Rakor.
3. Format rumusan, terdiri atas:
a) Narasi pengantar
b) Pokok pokok kesepakatan
c) Narasi penutup
Naskah rumusan hasil Rakor PKH tingkat Provinsi ditandatangani oleh Tim
Perumus Kelompok
4. Pembacaan Hasil Rumusan Rumusan Kesepakatan Rakor PKH tingkat
Provinsi dibacakan oleh Ketua Tim Perumus pada saat acara Penutupan
Rakor Provinsi untuk diserahkan kepada Direktur Jaminan Sosial Keluarga.
E.6. Publikasi
Rakor PKH tingkat Provinsi merupakan event penting dalam proses bisnis PKH
karena akan menghasilkan gagasan dan inovasi pelaksanaan PKH,
peningkatan komitmen, solusi penyelesaian masalah, sehubungan dengan hal
tersebut sangat diperlukan publikasi pelaksanaan Rakor Provinsi dengan
menggunakan berbagai media, seperti:
1. Spanduk dari berbagai Kabupaten/Kota pelaksana PKH pada Provinsi lokasi
penyelenggaraan Rakor
2. Vertikal banner

3. Umbul-umbul
4. Talk Show di RRI setempat
5. Publikasi media cetak koordinasi dengan Bagian Humas Pemda
E.7. Kegiatan Pendukung
Pada acara Rakor PKH tingkat Provinsi dapat juga ditampilkan pameran mini
Kube PKH dan pameran film/video/foto kegiatan PKH.
F. RAPAT KOORDINASI PKH TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Rapat Koordinasi PKH tingkat Kabupaten/Kota diperuntukkan bagi Kabupaten/
Kota pelaksana PKH lokasi baru (pengembangan).
F.1. Sumber Dana
Rapat Koordinasi PKH tngkat kabupaten/Kota bersumber dari Dana
Dekonsentrasi, Dana Pusat dan Dana APBD. Dana Dekonsentrasi diperuntukan
Rakor tingkat Kabupaten/Kota lokasi baru.
F.2. Panitia, Peserta, Narasumber, Moderator
1. Panitia
Dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dibentuk suatu panitia
Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota dari Dinas/Institusi Pelaksana PKH.
2. Peserta
Peserta Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari:
a) Peserta Kabupaten/Kota
1) Ketua DPRD atau Ketua Komisi yang membidangi sosial
2) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
3) Kepala Dinas/Institusi Sosial Kabupaten/Kota
4) Kepala Dinas/Institusi Pendidikan Kabupaten/Kota
5) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

6) Kepala Kanwil Agama Kabupaten Kota
Jika peserta sebagaimana disebut di atas tidak dapat menghadiri Rapat
Koordinasi PKH tingkat Kabupaten/Kota, dapat mewakilkan kepada
pejabat setingkat di bawahnya.
b) Para Koordinator Kabupaten/Kota
c) Peserta lainnya terdiri dari Pendamping atau Operator PKH terpilih yang
bertugas di sekitar lokasi tempat Rakor tingkat Kabupaten/Kota
dilaksanakan, yang jumlahnya disesuaikan dengan alokasi anggaran
yang tersedia.
3. Narasumber
a) Narasumber Pusat adalah pejabat Eselon III dari Direktorat Jaminan
Sosial Keluarga, jika tidak memungkinkan hadir maka dapat ditunjuk
pejabat setingkat Eselon IV atau Tenaga Ahli Direktorat Jaminan Sosial
Keluarga
b) Narasumber Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas/Institusi Sosial
Kabupaten/ Kota.
4. Moderator Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala Bidang
Dinas/Institusi Sosial pelaksana PKH. Jika berhalangan atau kondisi tidak
memungkinkan, dapat ditunjuk Koordinator Kabupaten/Kota.
F.3. Susunan Acara
Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota dibuka secara resmi oleh Bupati/Walikota
dan ditutup oleh Kepala Dinas/Institusi Sosial Kabupaten/Kota, dengan susunan
acara sebagai berikut.
1. Acara Pembukaan
a) Acara Pendahuluan
1) Pemutaran film/video/dokumentasi PKH
2) Pengantar acara

3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan lagu Mars PKH
4) Pembacaan do’a
b) Acara Inti
1) Laporan Kepala Bidang Dinas/Institusi Sosial Kabupaten/Kota
2) Penyerahan bantuan perlengkapan kerja Pendamping dan Operator
PKH oleh Bupati/Walikota kepada Pendamping dan Operator PKH
3) Pengarahan Bupati/Walikota sekaligus membuka Rakor PKH tingkat
Kabupaten/Kota
4) Acara Pembukaan selesai
2. Acara Penutupan
a) Pembacaan dan penyerahan Kesepakatan Rakor PKH
b) Laporan penyelenggaraan Rakor PKH
c) Sambutan dilanjutkan penutupan oleh Kepala Dinas/Institusi Sosial
Kabupaten/Kota
d) Menyanyikan lagu Bagimu Negeri
e) Pembacaan do’a
f) Acara penutupan selesai
F.4. Paparan Narasumber
1. Materi Paparan
a. Review pelaksanaan PKH dan persiapan pelaksanaan PKH tahun
berjalan
b. Kebijakan Nasional terkini dalam pelaksanaan PKH
c. Kebijakan dan program Pemda dalam mendukung PKH
d. Sinergitas dan dukungan pelaksanaan PKH dari Dinas/Institusi terkait
e. Koordinasi dalam pelaksanaan PKH
f. Permasalahan pelaksanaan PKH dari Dinas/Istansi terkait dan
pemecahannya

2. Pelaksanaan Paparan oleh narasumber dilaksanakan secara panel dalam
satu sesi.
3. Waktu Penyajian setiap narasumber bervariasi antara 20 sampai dengan 30
menit disesuaikan dengan urgensinya.
F.5. Perumusan Kesepakatan Rakor
1. Tim Perumus
a) Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
b) Kepala Dinas/Institusi Kabupaten/Kota
c) Kepala Dinas/Institusi Pendidikan Kabupaten/Kota
d) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
e) Kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota
2. Sumber perumusan adalah paparan narasumber, tanya jawab selama
berlangsungnya Rakor.
3. Format Rumusan, terdiri atas:
a) Narasi pengantar
b) Pokok pokok kesepakatan
c) Narasi penutup
Naskah rumusan hasil Rakor PKH tingkat Kabupaten Kota ditandatangani
oleh Tim Perumus Kelompok
4. Rumusan Kesepakatan Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota dibacakan oleh
Ketua Tim Perumus pada saat acara Penutupan Rakor untuk diserahkan
kepada Direktur Jaminan Sosial Keluarga.
F.6. Publikasi
Publikasi pelaksanaan Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota menggunakan
berbagai media yang tersedia, seperti:
1. Spanduk di beberapa sudut kota lokasi Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota
2. Vertikal banner

3. Umbul-umbul
4. Talk Show di RRI setempat
5. Publikasi media cetak koordinasi dengan Bagian Humas Pemda
F.7. Kegiatan Pendukung
Pada acara Rakor PKH tingkat Kabupaten/Kota dapat juga ditampilkan pameran
mini Kube PKH dan pameran film/video/foto kegiatan PKH.

Lampiran 1 : Penilaian PKH Award
PKH AWARD
A. Latar Belakang
Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun 2015 telah menjangkau 472
Kabupaten/Kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Luasnya jangkauan PKH
tersebut tentu membutuhkan komitmen dan dukungan pemerintah daerah agar
dalam pelaksanaannya dapat berjalan baik sesuai dengan tujuan PKH. Salah
satu bentuk komitmen dan dukungan pemerintah daerah terhadap PKH adalah
alokasi dana sharing program dalam APBD.
Dalam pelaksanaannya banyak pemerintah daerah yang telah
mengalokasikan APBD untuk dana sharing PKH yang dapat membantu
suksesnya pelaksanaan PKH di daerah. Alokasi dana sharing tersebut
diperlukan untuk mendukung koordinasi dan monitoring program, operasional
sekretariat pelaksana PKH Daerah serta bantuan operasional bagi Pendamping
dan Operator.
Dalam rangka memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah,
Pendamping dan Operator, Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
menyelenggarakan PKH Award sebagai bentuk Penghargaan atas komitmen
dan dukungan dalam pelaksanaan PKH yang diharapkan dapat menjadi
motivasi bagi pemerintah daerah, Pendamping dan Operator dalam mendukung
suksesnya PKH di daerah.
B. Tujuan
1. Untuk memberikan apresiasi bagi pemerintah daerah atas dukungan dan
komitmen terhadap pelaksanaan PKH dalam bentuk alokasi dana sharing
APBD provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada Pemerintah Daerah dalam
komitmen dan dukungan pada Program Keluarga Harapan di daerah.

3. Untuk memberikan apresiasi dan motivasi bagi Pendamping dan Operator
pada kerjasama yang telah dibangun selama ini dalam pelaksanaan PKH.
C. Kategori PKH Award
PKH Award terdiri dari 4 (empat) kategori yaitu :
1. Prosentase Dana Sharing APBD I Tertinggi
2. Prosentase Dana Sharing APBD II Tertinggi
3. Perhatian Daerah Terhadap Pendamping dan Operator
4. Kerjasama Pendamping dan Operator Terbaik
D. Kriteria Penilaian
Penilaian PKH Award mempertimbangkan capaian hasil pada pelaksanaan PKH
tahun lalu di Kabupaten/Kota dan Provinsi lokasi PKH dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Prosentase Dana Sharing APBD I Tertinggi
Penilaian berdasarkan prosentase tertinggi alokasi dana sharing APBD I
dibagi nominal bantuan PKH selama 1 (satu) tahun pada Provinsi tersebut.
2. Prosentase Dana Sharing APBD II Tertinggi
Penilaian berdasarkan prosentase tertinggi alokasi dana sharing APBD II
dibagi nominal bantuan PKH selama 1 (satu) tahun pada Kabupaten/Kota
tersebut.
3. Perhatian Daerah Terhadap Pendamping dan Operator
Penilaian berdasarkan pada besarnya dana sharing APBD II tertinggi yang
diperuntukkan bagi supporting kebutuhan operasional pendamping dan
Operator.
4. Kerjasama Pendamping dan Operator Terbaik
Penilaian berdasarkan kepada kerjasama antara Pendamping dan Operator
yang mengacu pada:
a. Capaian serapan penyaluran bantuan setiap tahap penyaluran bantuan
tahun lalu.

b. Ketepatan dan kecepatan final closing setiap tahap penyaluran bantuan
tahun lalu.
Lampiran 2 : Panduan Diskusi Kelompok
1. Tema Diskusi dan Pokok Bahasan
TEMA DISKUSI POKOK BAHASAN
1.
2.
3.
Dst
2. Pembahasan dan Rekomendasi
POKOK BAHASAN SOLUSI REKOMENDASI
1. 1.
2.
dst
1.
2.
Dst
2.
Dst

Lampiran 3 : Tata Tertib Pelaksanaan Rakornas
TATA TERTIB PELAKSANAAN
RAPAT KOORDINATOR TINGKAT NASIONAL
PROGRAM KELUARGA HARAPAN
1. Peserta
a. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Rakornas PKH
sampai dengan selesai.
b. Peserta yang meninggalkan acara Rakornas sebelum penyelenggaraan
ditutup dengan resmi, wajib lapor kepada panitia.
c. Peserta selama mengikuti acara Rakornas diwajibkan menggunakan pakaian
sopan dan rapi.
d. Apabila peserta terlambat 1 (satu) hari atau pulang 1 (satu) hari lebih awal
maka tidak akan diganti uang transport.
e. Peserta diwajibkan membawa Surat Tugas dan Lembar II seperti contoh
terlampir.
f. Pada saat pendaftaran peserta diwajibkan menyerahkan tiket berangkat,
airport tax, boarding pass dan foto copy tiket pulang.
g. Apabila peserta tidak menyerahkan foto copy tiket pulang maka biaya
transportasi pulang disamakan dengan biaya kedatangan.
h. Apabila peserta tidak membawa Surat Tugas, maka uang transport tidak akan
diganti.
i. Penggunaan kendaraan, telepon lokal/interlokal, permintaan tambahan
konsumsi, laundry, menerima/mengirim fax, makanan/minuman yang terdapat
di minibar ditanggung sendiri oleh peserta.
j. Peserta daerah diwajibkan membawa laporan mengenai :
1) Kemajuan PKH

2) Hambatan PKH
3) Jumlah APBD daerah/dukungan daerah
4) Jumlah Peserta PKH penerima Jamkesmas dan Bantuan Siswa Miskin.
5) Komitmen Daerah dan Tim Koordinasi PKH
6) Capaian yang sudah dihasilkan.
2. Persidangan
a. Peserta sudah siap ditempat sidang 15 (lima belas) menit sebelum acara
dimulai.
b. Acara pembukaan, paparan dan diskusi kelompok wajib diikuti oleh seluruh
peserta.
c. Seluruh peserta diharuskan mengikuti Rakornas sampai selesai, dan tidak
dibenarkan untuk meninggalkan Rakornas tanpa seijin panitia.
d. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta dan dipandu oleh penanggung
jawab kegiatan
e. Sidang pleno berisi action plan masing-masing wilayah berdasarkan hasil
diskusi.