RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG...

14
RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI, OTONOMI DAERAH, APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, KEPEMILUAN, PERTANAHAN DAN REFORMA AGRARIA) Tahun Sidang : 2012 – 2013 Masa Persidangan : III Rapat Ke- : -- Jenis Rapat : Rapat Panitia Kerja (PANJA) Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Kamis, 17 Januari 2013 Pukul : 09. 00 WIB s.d Selesai Tempat : Ruang rapat Komisi II DPR RI (KK.3) Ketua Rapat : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, BCip, M.Si/ Ketua Komisi II DPR RI Acara : - Laporan Perkembangan dari pemerintah atas hasil Rapat Sidang Kabinet terhadap substansi RUU ASN - Pembahasan substansi/ cluster RUU ASN Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : A. Anggota Komisi II DPR RI: 11 dari 25 orang Anggota Panja dengan rincian : Pimpinan Komisi II DPR RI (2 dari 4 orang Pimpinan): 1. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, BCip, M.Si 2. Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si Fraksi Partai Demokrat (3 dari 6 orang Anggota): 3. H. Abdul Wahab Dalimunte, SH 4. Drs. H. Abdul Patappe 5. Ignatius Moelyono Fraksi Partai Golkar (2 dari 4 orang Anggota): 6. H. Azhar Romli, M.Si 7. Drs. H. Murad U. Nasir, M.Si Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (1 dari 4 orang Anggota): 8. Dra. Eddy Mihati, M.Si Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (1 dari 2 orang Anggota): 9. H.M. Gamari Sutrisno Fraksi Partai Amanat Nasional (1 dari 1 orang Anggota): 10. Ir. Yandri Susanto 1

Transcript of RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG...

Page 1: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

KOMISI II DPR RI (BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI, OTONOMI DAERAH,

APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, KEPEMILUAN, PERTANAHAN DAN REFORMA AGRARIA)

Tahun Sidang : 2012 – 2013 Masa Persidangan : III Rapat Ke- : -- Jenis Rapat : Rapat Panitia Kerja (PANJA) Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Kamis, 17 Januari 2013 Pukul : 09. 00 WIB s.d Selesai Tempat : Ruang rapat Komisi II DPR RI (KK.3) Ketua Rapat : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, BCip, M.Si/ Ketua Komisi II DPR RI Acara : - Laporan Perkembangan dari pemerintah atas hasil Rapat Sidang

Kabinet terhadap substansi RUU ASN - Pembahasan substansi/ cluster RUU ASN

Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : A. Anggota Komisi II DPR RI:

11 dari 25 orang Anggota Panja dengan rincian :

Pimpinan Komisi II DPR RI (2 dari 4 orang Pimpinan): 1. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, BCip, M.Si 2. Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si Fraksi Partai Demokrat (3 dari 6 orang Anggota): 3. H. Abdul Wahab Dalimunte, SH 4. Drs. H. Abdul Patappe 5. Ignatius Moelyono Fraksi Partai Golkar (2 dari 4 orang Anggota): 6. H. Azhar Romli, M.Si 7. Drs. H. Murad U. Nasir, M.Si

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (1 dari 4 orang Anggota): 8. Dra. Eddy Mihati, M.Si

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (1 dari 2 orang Anggota): 9. H.M. Gamari Sutrisno Fraksi Partai Amanat Nasional (1 dari 1 orang Anggota): 10. Ir. Yandri Susanto

1

Page 2: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (1 dari 1 orang Anggota): 11. Drs. H. Akhmad Muqowam Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (tidak dihadiri):

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (tidak dihadiri): Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (tidak dihadiri):

B. Pemerintah:

1. Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri 3. Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum

dan HAM.

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT / F-PG (Drs. AGUN GUNANJAR SUDARSA) :

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Saudara Sekretaris Utama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Yang terhormat Saudara Dirjen Peraturan Perundang-undangan atau yang mewakili. Saudara Sekjen Kementerian Dalam Negeri atau yang mewakili. Yang kami hormati segenap Anggota Panja Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara Komisi II DPR RI.

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT dalam suasana Jakarta yang kebanjiran dimana-mana, yang macet dimana-mana tapi kita masih bisa hadir melaksanakan kewajiban konstitusional kita untuk rapat Panja dalam rangka penuntasan penyelesaian Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara yang sudah sekian lama mendapatkan sebuah proses yang tentunya denga liku-likunya tersendiri dan sebagaimana kita ketahui bahwa Rapat Panja ini memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah dalam rangka penyeragaman penyamaan atau konsolidasi di internal pemerintah supaya Undang-undang Aparatur Sipil Negara yang kelak akan berlaku bagi seluruh pegawai negeri sipil diseluruh Indonesia tanpa lagi mengenai lembaga pemerintahannya, Kementeriannyam juga tanpa lagi mengenal aparatur pusat dan daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang jumlahnya sekitar kurang lebih 4,7 juta Aparatur Sipil Negara kita ini tentunya membutuhkan kesamaan pandangan, kesamaan sikap dan DPR pada posisi ini sesungguhnya menunggu apa yang dikerjakan, dilakukan oleh pemerintah.

Ibu dan bapak yang kami hormati. Segenap Anggota Panja yang berbahagia.

2

Page 3: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

Pada kesempatan hari ini ada dua rapat yang berlangsung diruang ini kita mau bicara RUU Aparatur Sipil Negara dan diruang sebelah diruang KK.1 itu berlangsung juga rapat dalam rangka pembahasan 11 peraturan KPU dan 4 peraturan Bawaslu yang sampai hari ini masih terus berlangsung. Dan nantipun kita jam dua akan ada paralel kembali, satu ruangan disini dan satu ruangan disana, sampai juga berlangsung dengan demikian ketatnya jadwal-jadwal yang kita lakukan. Untuk itulah sebelum kami melanjutkan rapat ini sesuai dengan ketentuan Pasal 245 ayat (1) Peraturan Tata Tertib DPR, rapat ini alhamdulillah telah dihadiri oleh 11 anggota, 5 ijin, dan dihadiri 6 fraksi dari 9 fraksi. Oleh karena itu ketentuan tata tertib dalam peraturan ini, maka dengan ini rapat kami nyatakan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 11.15 WIB)

Selanjutnya kami mempersilakan kepada pemerintah dengan agenda pada kesempatan hari ini adalah laporan perkembangan dari pemerintah atas hasil rapat sidang kabinet terhadap substansi RUU ASN , perkembangannya sampai sejauh mana? dan yang kedua pembahasan substansi cluster RUU ASN mungkin ini hanya sifatnya setelah memberikan laporan masing-masing anggota Panja masih diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, yang tentunya tidak akan kita tuntaskan pembahasan ini sampai dengan mengambil keputusan pada hari ini. Artinya pada kesempatan sekarang ini anggota diberikan kesempatan awal untuk merespon, dan selanjutnya bahan yang disampaikan oleh pemerintah ini kami harapkan dipelajari secara seksama, secara mendalam dikalangan para anggota Panja. Kemudian mungkin kita apakah perlu ada rapat internal terlebih dahulu diantara kita, merespon apa yang dilakukan oleh pemerintah, biarlah itu menjadi agenda kita berikutnya. Agenda kita hari ini kami minta persetujuan yang pertama laporan perkembangan dari pemerintah atas hasil apa yang sudah dikerjakan selama ini termasuk mungkin pandangan yang melalui sidang kabinet, melalui wakil presiden dan sebagainya. Yang kedua tanggapan dari segenap anggota Panja setelah itu kami tutup. Kami tutup yang diakhiri dengan pertemuan selanjutnya yang mungkin nanti akan dijadwalkan kemudian. Tapi harapan kami pasti mohon dilaporkan kepada Bapak Menteri. Dalam rapat internal Komisi II kami sudah memutuskan seyogyanya, sepatutnya Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara ini menjadi juga sebuah produk karya kita bersama yang bisa kita putuskan dalam masa sidang ini. Ini harapan kita pak. Masa sidang kita ini berakhir di bulan April ya, jadi cukup panjang pak dan memang 60% porsinya diberikan untuk legislasi. Jadi kami berharap waktu yang teralokasikan di masa sidang ini bisa dioptimalkan untuk penuntasan Rancangan Undang-undang ini.

Untuk agenda ini bisa disetujui?

(RAPAT : SETUJU) Baiklah kami persilakan kepada pemerintah untuk menyampaikan laporan perkembangannya.

SESMEN PAN & RB : Terima kasih Pimpinan.

Yang kami hormati para Pimpinan dan para Anggota DPR RI yang tergabung dalam Panitia Kerja Rancangan Undang-undang tentang Aparatur Sipil Negara. Rekan-rekan dari unsur pemerintah yang hadir pada kesempatan ini.

Sebelum kami menyampaikan tentang perkembangan pembahasan RUU ASN di internal pemerintah Pimpinan, lebih dahulu kami sampaikan pertama mohon maaf Bapak Menpan tidak bisa hadir karena pada saat yang bersamaan beliau sedang melaksanakan kunjungan kerja ke Korea. Demikian juga informasi yang kami peroleh dari teman-teman dari berbagai Kementerian yang tergabung dalam tim pembahasan RUU ini dari Kemdagri, Keuangan, BKN, tadi informasi mereka memang terjebak kemacetan sehingga mohon maaf tidak bisa hadir pada kesempatan ini. Namun yang hadir dari sini adalah dari Kementerian PAN, kemudian dari Polkam dan dari

3

Page 4: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

kementerian pak. Pak Wamen juga pada saat ini sedang ada rapat yang sudah teragenda yaitu dengan Bapak Wakil Presiden. Baik, kami sampaikan perkembangan mengenai pembahasan RUU ASN oleh pemerintah.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Mengawali Rapat Panja yang akan kita laksanakan, pertama-tama marilah mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tiada tara sehingga kita semua dapat melaksanakan Rapat Panja ditempat ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Perlu kami sampaikan bahwa pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan beserta jajarannya senantiasa berupaya melaksanakan langkah-langkah yang konkrit dan konstruktif dalam rangka mengakselarasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Sesuai dengan pandangan dan pendapat Pimpinan dan anggota DPR yang terhormat. Pada rapat Panitia Kerja yang lalu, pemerintah diminta untuk menyempurnakan dan mengkaji kembali Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara.

Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati dan hadirin yang berbahagia. Dapat kami laporkan bahwa perkembangan yang diperoleh dalam penyempuran RUU ASN, pemerintah telah membentuk Tim Perumus yang terdiri dari unsur-unsur Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, BKN dan Lembaga Administrasi Negara.

Tim perumus pemerintah telah melakukan pertemuan beberapa kali untuk membahas pasal demi pasal secara kontinyu sehingga mencapai kesepakatan terutama oleh tiga kementerian yaitu Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Yang selanjutnya hasil kesepakatan tersebut oleh tim perumus pemerintah telah dilaporkan dan dipaparkan dihadapan Bapak Wakil Presiden beserta tim inti komite pengarah reformasi birokrasi nasional. Terakhir pada tanggal 9 Januari 2013, rapat tersebut menyimpulkan antara lain :.

a. Perlu dilakukan sosialisasi kepada Kementerian-Kementerian terutama Kementerian

yang juga pegawainya besar yaitu Kementerian Pertahanan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

b. Agar subtansi yang krusial dalam Rancangan Undang-undang ASN dilaporkan kepada Bapak Presiden dan sekaligus mohon waktu untuk dibahas dalam sidang kabinet terbatas.

c. Diminta agar Menko Polhukam mengkoordinasikan pembahasan substansi tersebut.

Berdasarkan hasil rapat tersebut kami telah menjadwalkan pelaksanaan sosialisasi Rancangan Undang-undang ASN dimaksud pada tanggal 22 Januari 2013. Kami juga telah mengirimkan surat kepada Bapak Menko Polhukam yang intinya menyampaikan draft RUU Aparatur Sipil Negara dan catatan rapat dengan Bapak Wakil Presiden serta memohon agar dapat dijadwalkan pembahasan atau pemaparan Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara dihadapan Bapak Presiden pada sidang kabinet terbatas akhir Januari 2013.

Pimpinan dan para Anggota Dewan yang kami hormati. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami laporkan juga perkembangan pembahasan substansi atau cluster RUU Aparatur Sipil Negara yang meliputi antara lain :

1. Jenis kepegawaian ASN terdiri dari : a. PNS.

4

Page 5: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

b. Pegawai tidak tetap pemerintah atau Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

2. Kewenangan kebijakan dan pembinaan ... (rekaman terpotong)... pemerintahan , memegang kekuasaan tertinggi pembinaan dan manajemen ASN. b. Untuk melakukan pembinaan profesi dan pegawai ASN, Presiden mendedikasikan

sebagian kekuasaan pembinaannya dan manajemen ASN kepada Menteri, Lembaga Administrasi Negara, BKN dan Komite Aparatur Sipil Negara.

3. Pejabat yang berwenang. Kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan ASN, PNS dan PPPK berada pada pejabat negara diubah menjadi pejabat karir tertinggi.

4. Komisi Aparatur Sipil Negara, menyangkut tugas, fungsi dan wewenang dan juga keanggotaannya.

5. Pengisian jabatan eksekutif senior atau jabatan Pimpinan tinggi. Jadi istilahnya didalam kesepakatan kami istilah JES diubah menjadi Jabatan Pimpinan Tinggi.

6. Sudah disepakati mengenai masalah pensiun, PNS, batas usia Pensiun, kemudian organisasi Aparatur Sipil Negara, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) serta ketentuan transisi. Ini yang sudah disepakati pemerintah sama tim perumus. Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan, dengan kerjasama yang baik maka

langkah-langkah strategis dapat kita lakukan secara sinergis, sistematis dan berkesinambungan. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan melindungi perjalanan bangsa kita ke arah kemajuan, kesejahteraan dan keadilan.

Demikian.

Wabillahittaufiq walhidayah.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT : Terima kasih Bapak Sekretaris Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Ibu dan bapak yang kami hormati. Dari apa yang disampaikan nampak bahwa perkembangan pembahasan ini nampaknya baru pada tataran sejumlah cluster substansi yang sudah mendapatkan prioritas untuk dibahas. Namun kedalamannya seperti apa ini yang mungkin masih perlu pemahaman pendalaman oleh kita semua Pak Sekretaris. Namun demikian kami mungkin juga bisa memaklumi, memahami, belum bisa dijelaskan tentang jenis kepegawaian yang seperti apa? kewenangannya, pengaturannya tentang pejabat berwenang, juga tentang KASN jabatan Pimpinan tertinggi, uraian-uraiannya seperti apa? pensiun juga seperti bagaimana? usia pensiun, organisasi dan seterusnya termasuk yang 10 poin ini tentang ketentuan transisinya.

Nah nampaknya kita bisa memahami segenap para anggota Panja karena nampaknya dari laporan yang ada ini pemerintah merencanakan akan melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu pada tanggal 22 Januari di Kantor Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Jadi tanggal 22 Januari yang diharapka nanti setelah itu akan ada kesempatan pemaparan apa yang sudah dikerjakan itu semua dihadapan Presiden, rencananya pada akhir Januari 2013.

Nah kalau melihat penjadwalan yang ada mungkin kami stress saja pak lebih dahulu mewakili teman-teman. Mohon juga kiranya Kementerian PAN sebagai mitra kami dalam penyusunan Rancangan Undang-undang ini sebagai mitra utamanya karena disamping itu juga ada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan termasuk dari BKN dan LAN. Kami mengharapkan betul agar schedule-nya itu artinya kita meminta betul jadwal-jadwal ini secara ketat dilakukan agar target kami dalam masa sidang ini dibulan April paling lambat itu sudah selesai pak. Jadi kalau lihat waktu di Januari kayaknya ada waktulah, ini yang pertama. Nah nanti kami minta responnya pak penjadwalannya itu seperti apa sebetulnya penuntasan ini semua termasuk komitmen kita untuk bisa selesai dalam masa sidang ini.

5

Page 6: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

Nah saya kira mungkin ini pengantar dari kami, kami persilakan dari anggota ada yang mau disampaikan Pak Gamari, Pak Muqowam, Ibu Eddy. Pak Gamari silakan.

F-PKS (HM. GAMARI). Terima kasih Pimpinan.

Anggota yang terhormat. Bapak-bapak dari Kantor Menpan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama sebetulnya saya mengharapkan adanya sikap pemerintah terhadap 10 butir atau cluster ini yang memang belum dijelaskan, sikapnya seperti apa? kalau misalnya jenis kepegawaian ASN ini memang sudah kita ketahui bersama adalah PNS dan pegawai tidak tetap pemerintah atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Yang kami tanyakan adalah bagaimana sikap pemerintah terhadap konsep yang sudah dibuat oleh DPR apakah sama seperti yang ada? atau pemerintah mempunyai konsep yang lain setelah rapat dengan Bapak Presiden? begitu juga pada butir kedua mengenai kewenangan kebijakan dan pembinaan manajemen ASN. Nah ini juga sebetulnya sudah ada pada draft kita. Sekali lagi kami menanyakan bagaimana sikap pemerintah setelah pemerintah membahasnya Pak Wapres itu. Sehingga dengan demikian bisa menjadi bahan bagi kami ketika kami nanti memasuki pembahasan pada draft RUU yang sudah ada. Kemudian yang ketiga ini sudah ada semacam sikap yang sudah lebih jelas ya. Kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan ASN , PNS dan PPPK berada pada pejabat negara diubah menjadi pejabat karir tertinggi, jelas ini tapi yang lainnya tidak ada. Nomor empat misalnya Komisi Aparatur Sipil Negara, apakah pemerintah sepakat dengan uraian atau konsep yang dibuat oleh DPR mengenai kewenangannya dan sebagainya karena ini tidak ada uraian sama sekali, kami ingin tahu apakah kewenangan dan uraian yang lainnya didalam konsep itu memang disetujui pemerintah atau tidak? mungkin bisa dijelaskan secara singkat pak. Kemudian nomor lima juga begitu, pengisian jabatan eksekutif senior yang kemudian diusulkan diganti dengan terminologi jabatan Pimpinan tinggi, nah ini seperti apa? apakah masih sama dengan konsep kami atau pemerintah punya konsep tersendiri? Saya kira akan lebih baik kalau disampaikan ke kita sebelum kita memasuki pembahasan substansi RUU itu sendiri.

Kemudian pensiun PNS, kemudian batas usia pensiun atau... kemudian organisasi ASN, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ketentuan transisi. Ini juga kami memerlukan penjelasan yang lebih mendalam mengenai itu terutama mengenai sikap pemerintah sehingga kalau ada sama kita pada pembahasan nanti kita sudah bisa membahasnya secara lebih mendalam dan lebih jelas.

Terima kasih Pak Ketua itu saja.

KETUA RAPAT : Terima kasih Pak Gamari. Pak Muqowam?

F-PPP (Drs. H. AKHMAD MUQOWAM) : Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ketua dan dari Menpan, Pak Sekretaris, Pak Deputi beserta jajaran pemerintah yang lain.

Copy yang ada di anggota komisi hasil rapat tanggal 22, saya kira ini sangat objektif barangkali adalah bisa menjadi pegangan pemerintah didalam memposisikan diri. Kalau itu betul apa yang disampaikan oleh Pak Ketua soal waktu kemudian Pak Gamari soal... apakah yang

6

Page 7: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

kemudian tidak dijelaskan disini dianggap sebagai idem ... dengan keputusan yang lama? ini yang saya kira penting Pak Agun, jadi tanggal 22 itu kita dalam rapat sudah memberikan beberapa poin pemikiran terutama dari sisi DPR baik mengenai JES, kemudian KASN, ASN, kemudian kesejahteraan, ... JES yang secara keseluruhan itu sudah hampir ada pemahaman yang sama ditingkat Panja DPR. Karena itu apakah kemudian yang disampaikan DPR itu bagaimana pemerintah merespon? Kaitannya yang baru saya kira yang baru ini adalah poin dua itu soal kewenangan dan kewenangan kebijakan dan pembinaan manajemen ASN. Selebihnya bapak dan ibu sekalian saya kira secara objektif bahwa didaerah terutama karena tindak lanjut pada waktu kita melakukan workshop. Nampaknya pemerintah dalam hal Kementerian Dalam Negeri, ada dari Depdagri nggak ini? saya kira Departemen Dalam Negeri secara power full mendatangkan orang untuk mendukung penolakan terhadap beberapa substansi dari Undang-undang ASN ini. Misalnya jabatan KASN dari sisi Kementerian Dalam Negeri, kemudian mengenai jabatan Eselon III dan IV itu kemana? Saya kira ketika kita kunjungan kerja ke daerah itu menemukan hal-hal yang saya kira ini masih menjadi pro kontra ditingkat pemerintah sendiri utamanya itu ada di daerah. Soal KSN, apa itu KSN mereka bilang seperti itu.

Jadi tingkat pemerintah sendiri sosialisasi yang akan dilakukan saya kira harus ada berbatas waktu Pak Tasdik, itu berkaitan dengan agenda kerja kita, agenda kerja Komisi II dalam hal legislasi. Ditingkat publik saya kira DPR yang selalu salah pak kalau bicara legislasi, padahal kasus KSN ini menurut saya adalah masih persoalan di pemerintah. Jadi artinya apa? kelambanan, koordinasi yang nampaknya belum selesai dari pemerintah.

Jadi pensikapan akhir paling tidak sampai sekarang ini seperti apa terhadap poin-poin yang bapak sampaikan dalam kesempatan kali ini. Sehingga kami kalau toh misalnya nanti ada sosialisasi yang bapak lakukan, paling tidak dasar pemikiran, substansi sudah paham kita ini pak. Kalau masih sampai dengan Oktober saya kira nggak ada soal, tapi kalau kemudian ada perbedaan DPR , Komisi II, Panja saya kira tidak boleh terlambat didalam penerima informasi dari apa yang sudah dibahas pemerintah, ini penting agar kita mempunyai parameter yang sama terutama substansi yang akan dibahas didalam RUU ini.

Lalu yang kedua terkait dengan poin-poin yang baru dan hasil daripada kajian pemerintah, selain DPR saya kira juga teman-teman pada tataran yang tadi disebutkan oleh Pak Sekretaris Menteri bahwa ada beberapa isu pemerintah yang nyata-nyata mempunyai sekian banyak pertahanan Dikbud kemudian kesehatan, agama, perhubungan, pekerjaan umum, hukum dan HAM. Dan saya kira yang juga disini sangat dominan sekali lagi adalah Kementerian Dalam Negeri. Pada tingkat sosialisasi seperti apa ketika keterbatasan Menpan ketika berhadapan dengan Kementerian Dalam Negeri itu nggak berdaya pak. Jadi Sekda kebawah tinkat propinsi, tingkat kabupaten kota saya kira secara besar dari ini masih tidak setuju dengan Undang-undang ini. Nah ini saya minta pertanggung jawaban dari pemerintah dalam hal ini yang didalam kesempatan kali ini terhadap isu-isu yang nyata-nyata sampai sekarang itu tidak pernah diterima secara baik oleh aparatur negara yang ada di daerah .

Itu Pak Ketua dua hal, terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Muqowam. Ibu Eddy?

F-PDIP (Dra. EDDY MIHATI, M.Si) : Terima kasih Ketua.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati Kementerian PAN dan seluruh pihak yang hadir pada saat ini, dan Ketua serta Anggota yang saya hormati.

7

Page 8: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

Prinsip sebenarnya sama dari apa yang tadi disampaikan oleh pembicara terdahulu. Saya belum bisa memahami dari hasil konsultasi dengan Wakil Presiden yang telah disampaikan oleh Kementerian PAN, kemudian tadi juga disampaikan bahwa nanti pada tanggal 22 Januari 2013 itu masih akan ada agenda penting yaitu sosialisasi kepada semua pihak terkait tentang kemungkinan adanya perubahan-perubahan dari Rancangan Undang-undang ini. Saya melihat bahwa memang poin-poin krusial yang sampai dengan saat ini masih menjadi perdebatan atau tarik ulur diantara kita yaitu DPR dengan pemerintah. Tetapi sebenarnya apa yang disampaikan pihak Kementerian PAN ini tadi belum juga bisa kami terima secara jelas. Ya sebagai contoh konkrit rekan-rekan terdahulu juga sudah sampaikan, poin krusial tentang KASN misalnya disini hanya disebutkan saja Komisi Aparatur Sipil Negara, akantetapi kejelasan secara detil ini memang belum ada apakah pihak pemerintah itu masih tidak setuju dengan draft dari DPR atau itu menyetujui ini belum juga disampaikan. Ini sebagai salah satu contoh saja sebenarnya ada sekian poin kan, paling tidak ada delapan dan ini disampaikan ada sepuluh poin yang perlu menjadi perhatian kita bersama.

Nah oleh sebab itu saya ingin menanyakan apakah klausul yang secara detil akan disampaikan itu nanti setelah tanggal 22 Januari atau bagaimana? sehingga kita bisa mempelajari hal itu.

Ketua, kalau hanya dengan bahan seperti ini kita belum bisa memberikan respon apapun gitu, karena memang yang disampaikan itu belum merupakan klausul detil yang akan dimasukkan kedalam Rancangan Undang-undang ini.

Nah saya kira itu ketua yang saya sampaikan, saya tidak perlu menguraikan lagi. Akan tetapi satu ketua masih ada tambahan lagi. Saya ingin memperoleh argumen yang jelas dari pihak pemerintah ketika pasal ataupun klausul yang disampaikan atau yang telah disusun oleh DPR ini tidak disetujui begitu. Ini perlu argumen yang jelas.

Terima kasih ketua.

KETUA RAPAT : Terima kasih Ibu Eddy. Pak Azhar Romli silakan.

F-PG (Ir. H. AZHAR ROMLI, M.Si) : Terima kasih Pimpinan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Anggota Panja yang saya hormati. Pak Sekjen, Bapak-bapak tamu kita dan dari Menko Polkam. Pak ketua, teman-teman.

Saya pikir kita selaku DPR khususnya Komisi II punya hak untuk membentuk Undang-undang ini memang harus ada ketegasan kita dari segi waktu. Dan pihak kita tentunya dalam rapat ini paling tidak masa sidang ini Undang-undang ini harus tuntas karena pengalaman kita menjadi catatan oleh Pak Muqowam kita tersandera ini dengan berbagai Undang-undang ini, kekalahannya lalu ke DPR, kinerja lemah, kita ke daerah juga kok ini Undang-undang ...

Karena itu urusan pemerintah melakukan konsolidasi sekarang ini. Kita menyambut baik adanya sosialisasi, dan hal-hal substansi yang memang harus dibawa kepada Presiden. tetapi hal itu saya pikir kita memaklumi tetapi ada hal-hal yang lain dari berbagai pertemuan kita atau di Panja dan ke tingkat Wakil Presiden ya mungkin sudah mulai titik temu yang mungkin tidak perlu dibawa lebih jauh kepada keputusan Presiden.

Memang kalau kita melihat dari apa yang disampaikan posisi sekarang ini misalkan kita masih kembali kepada posisi KSN. Kalau kita lihat disini pembinaan profesi dan ASN itu memang Presiden tetapi mendelegasikan suatu badan yang mungkin akan kita bentuk. Tetapi kita kan harus meng-inikan betul kesepakatan kita, mungkin tingkat wewenang kita memaklumi tetapi tingkat proses mulai dari rekrutmen, menseleksi, menilai seseorang dan tim itu melibatkan ada kelompok independen ini harus jelas hal-hal yang lain. Kalau memang pada tingkat wewenang

8

Page 9: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

putusan akhir ada pada pemerintah. Tapi kalau ASN ini ditiadakan saja apakah jabatan senior itu tadi tidak dengan ada jabatan tinggi ini harus perlu kita dudukkan bersama dulu. Nanti kita akan berulang-ulang kembali lagi posisinya. Itu yang pertama.

Yang kedua juga tentang posisi batas pensiun daripada PNS. Kita ke daerah karena ketika kunjungan komisi maupun perorangan kita juga bertemu. Ini menjadi persoalan pertanyaan juga sudah terlanjur sampai kepada masyarakat atau jajaran PNS yang paling bawah bapak ... yang akan jadi 58 seesuai dengan draft, tetapi ini belum ada titik keputusan padahal ini domainnya pemerintah. Kalau buat DPR sedikitnya kalau ini menjadi kesepakatan kita ini harus 58 ditinjau dari segi keuangan negara , fiskal tidak membebankan setelah dikaji ya saya pikir ini sudah harus menjadi titik putusan begitu, jangan menjadi PR terus tidak habis-habis yang bisa diselesaikan ditingkat pemerintah. Tapi kalau pemerintah ini berat ya sudah tegas kita katakan 55 tahun pensiun pegawai negeri atau 56 tapi bagi pegawai yang akan diterima katakan setelah Undang-undang KSN diundang mungkin itu bisa direspon menjadi pensiun 58. Yang begini-begini ini mungkin sudah ada, yang sudah pasti bisa dibicarakan ditingkat pemerintah tidak usah nunggu ditingkat presiden, wakil presiden itu sudah memberikan berapa pada saat pertemuan yang begitu.

Jadi tentang organisasi ASN juga kedinasan atau diluar kedinasan. Kalau pemerintah melihat misalnya ini berada di politik dan layak memang dalam hal pertimbangan harus dalam kedinasan ya tapi bagaimana konteksnya ini harus membawa kesejahteraan ya ini juga harus jelas begitu. Kalau memang diluar sulit diterima oleh pemerintah misalnya.

Jadi saya pikir kita harus ada progress juga Saudara Ketua dalam sambil menunggu schedule-nya pemerintah kalau baru akhir 22 ini disosialisasi dan rapat kabinet, ya mungkin nanti katakanlah bulan Februari kita masih ada ruang untuk membahas lebih dalam secara seperti yang diusulkan Pak Gamari tadi persoalan-persoalan yang lebih detil dari persoalan-persoalan yang menjadi persoalan ini. Tetapi kita sudah harus ada yang menjadi kita harap nggak perlulah DPR kalau soal mengenai masalah 58 tadi itu urusan keuangan negara, kira-kira hal yang lainnya menyangkut masalah juga kedinasan yang lain-lain itu tadi.

Nah saya pikir itu saja masukan Pak Ketua supaya nanti kita lebih dalam mungkin habis ini apakah bentuknya konsinyer ataupu bagaimana, tapi setelah mendapat gambaran lebih jauh dari pihak pemerintah.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Masih ada?

F-PD (H. ABDUL WAHAB DALIMUNTHE, SH) : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Saudara Pimpinan. Yang mewakili pemerintah.

Saya rasa Pak Ketua mengapa kita berlama-lama sekarang ini? kalau saya rasa inikan hanya sekedar laporan bahwa masih lagi dalam proses. Jadi oleh karena itu barangkali rapat kita ini kita tunda saja, serahkan nanti akhir Januari baru finalnya draft itu sampai sama kita baru kita bahas. Kalau kita bahas sekarang dan sebagainya ini masih belum ada bisa mendapat keputusan karena mereka sedang menyusun dan saya mengerti ketua bahwa ini menyangkut hajat hidup orang yang paling banyak di Indonesia ini dikalangan pegawai negeri sipil dan temperamennya berbeda-beda dianggap lain, di Kementerian Dalam Negeri lain, di Kementerian Agama lain. Jadi oleh karena itu pahamlah kita bahwa Undang-undang ini lama ini dibahas oleh pemerintah. Sebagai yang saya pernah di birokrasi , saya memahami masalah ini. Di Kementerian Dalam Negeri saja antara beberapa propinsi pun banyak perbedaan-perbedaan. Jadi oleh karena itu barangkali lebih bagus lambat tapi selamat dan mantap daripada cepat-cepat tapi tidak berhasil nantinya dalam pelaksanaannya. Itu saja sekian, terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

9

Page 10: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Dalimunthe. Pak Patappe silakan.

F-PD (DRS. H. ABDUL GAFAR PATAPPE) : Terima kasih Pak ketua. Saya sama dengan teman-teman ada tiga hal yang selalu juga mendapat pertanyaan daripada masyarakat terutama masyarakat pegawai negeri sipil. Ya kita masih anggap selama ini menjadi isu yang masik krusial tetapi mudah-mudahan sudah ada kemajuan.

Nah untuk itu seperti tadi yang dikatakan Pak Wahab, kami mungkin cuma mengharapkan sedikit dari Kementerian mungkin sudah ada bayangan sebelum materi ini disosialisasi karena sudah ada rencana sosialisasi tapi materi itu belum terlalu transparan untuk kita di DPR. Ya sosialisasi itu artinya kebersamaan kita, bukan sosialisasi oleh pemerintah tetapi oleh DPR juga melalui konstituen, melalui kunjungan kerja kita ke daerah itukan biasa juga ditanya.

Jadi saya minta ada sedikit gambaran-gambaran yang sudah jelas terhadap tiga isu yang masih krusial itu. Yang pertama masalah organisasi tadi yang disinggung oleh teman-teman yang kita kenal selama ini Korpri. Apakah nomenklaturnya nanti apa istilahnya apa masih menggunakan istilah Korpri atau apa?

Kemudian kedua, apakah bersifat kedinasan atau non kedinasan karena kedua-duanya punya alasan yang cukup. Komisi II memberikan alasan yang cukup tentang dua hal itu. Bersifat kedinasan alasannya seperti ini, kemudian non kedinasan juga kita bisa terima alasannya seperti ini.

Kemudian yang kedua, tentang Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN juga mungkin sudah ada gambaran yang kita bisa walaupun tidak terlalu jelas, ataupun tidak terlalu detil tapi mungkin sudah ada gambaran-gambaran supaya kita bisa pelajari dan tidak akan menjadikan nanti bahan polemik kita pada rapat-rapat yang akan datang.

Karena KASN ini sebenarnya ada satu hal tentang kekhawatiran saja. Ada kekhawatiran terhadap tumpang tindihnya fungsi antara KSN dengan kewenangan kementerian terutama PAN dan RB dan jajarannya semua itu. Jadi ini kalau bisa sudah ada gambaran sedikit pak.

Kemudian yang berikutnya yang ketiga adalah masalah nomenklatur daripada JES. Apakah itu juga ada pertimbangan dari Komisi II, apakah itu nomenklatur seperti JES itu masih bisa dipakai atau memang ada pertimbangan-pertimbangan lain. Nomenklatur JES termasuk strukturalnya itu kira-kira bagaimana pandangan dari pemerintah.

Saya kira terima kasih Pak ketua.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Pak Murad cukup? Baiklah Pak Sekretaris dari apa yang disampaikan oleh seluruh Anggota Panja yang kmai minta respon. Yang pertama itu berkenaan dengan waktu penyelesaian Rancangan Undang-undang ini. Jadi kami Komisi II sudah memutuskan karena memang Komisi II ini cukup lama terkendala untuk membahas Undang-undang berikutnya berkenaan dengan Rancangan Undang-undang ini yang tidak mungkin kami abaikan begitu karena pembahasannya ini sudah juga kami melampaui masa waktu pembahasan sebuah Rancangan Undang-undang yang sudah ditunda untuk kesekian kalinya yang sudah dilaporkan tadinya akan Paripurna ternyata nggak selesai ditunda kembali. Nah oleh karena itu kami masih memberikan apresiasi kalau sosialisasi termasuk paparan dihadapan presiden itu bisa terlaksana selambat-lambatnya diakhir Januari 2013 ini. Artinya kami masih bisa memberikan apresiasi. Dengan catatan mohon kiranya penjadwalan ini betul-betul tidak muncur lagi, kan kira-kira begitu. Tidak mundur lagi supaya target didalam masa sidang ini Rancangan Undang-undang tentang Aparatur Sipil Negara ini bisa kita tuntaskan.

Yang kedua berkenaan dengan substansi, substansi-substansi yang disosialisasikan yang dipaparkan kepada Bapak Presiden tentunya adalah substansi materi yang secara prinsipil

10

Page 11: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

adalah buah karya ramuan hasil perkembangan pembahasan sampai dengan pada posisi terakhir yang dikatakan oleh Pak Muqowam itu sampai dengan adanya workshop bedah RUU ASN yang melibatkan sejumlah pakar, perguruan tinggi dan melibatkan seluruh stake holder dari pusat sampai dengan ke daerah bahkan Sekda pada saat itupun diundang.

Bapak-bapak dan ibu-ibu. Ini catatan-catatan yang kami yakin apa itu jabatan tertinggi yang dikatakan oleh Pak Gamari jangan lagi nanti jabatan tertinggi yang disampaikan yang dilaporkan berbeda lagi dengan apa yang sudah perkembangan yang ada, ini jadi mudeng lagi. Kalau ini yang terjadi ya artinya komitmen kami, harapan kami untuk bisa selesai dibulan April akan menjadi tidak tercapai tidak teraih. Nah ini gambaran-gambaran ini mungkin yang disampaikan dua hal ini, yang pada intinya semua bersepakat tidak akan mungkin dilakukan pembahsan ini sebelum katakanlah kita juga memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk mengadakan sosialisasi di internal pemerintahan pda tanggal 22 Januari ini dan melaporkannya hasil subsstansi dari perkembangan semuanya itu dihadapan Presiden. Harapan kami mohon juga disampaikan apakah juga nanti substansi yang disosialisasikan termasuk yang dipaparkan, dilaporkan oleh Presiden apakah juga mencakup seluruh perkembangan yang ada dalam pembahasan ini. Karena kalau tiba-tiba yang dilaporkan, dipaparkan barangnya bendanya yang berbeda ya ini artinya akan menimbulkan problem pembahasan ulang, pembahasan dari awal lagi yang tentunya menjadi kendala. Kami persilakan pak.

SESMEN PAN & RB : Baik, terima kasih Pimpinan. Kami akan sangat memperhatikan sekali apa yang tadi sudah disampaikan. Namun demikian bapak Pimpinan dan anggota dewan yang kami hormati, pada kesempatan ini memang sebenarnya kami dan kebetulan saja Pak Menpan sedang berhalangan, Pak Wamen juga demikian yang lain juga berhalangan. Sebenarnya hari ini misi kami adalah ingin menyampaikan perkembangan terakhir mengenai proses pembahasan ditingkat pemerintah, itu saja. Pertama ada agenda kami akan melakukan sosialisasi tanggal 22 dengan seluruh Kementerian yang besar-besar yang terakhir pada akhir bulan Januari sesuai dengan kesepakatan di Wapres akhir Januari ini dimohon sudah ada sidang terbatas. Sebenarnya menyangkut substansi perkembangan hasil pembahasan juga sudah ada pak. Sebagai contoh misalnya ada perubahan dan kesepakatan diintern pemerintah yang signifikan. Seperti misalnya seluruh pengaturan kepegawaian yang ada di Undang-undang 32/2004 tentang pemerintahan daerah yang sekarang ini mengatur juga masalah kepegawaian, Mendagri setuju untuk itu dialihkan menjadi RUU ASN pak, itu nanti menjadi muatan dari RUU ASN. Jadi supaya ada kodifikasi peraturan perundangan dibidang kepegawaian hanya satu yaitu Undang-undang Aparatur Sipil Negara. Itu satu perubahan dan kesepakatan yang signifikan dan itu Pak Mendagri sendiri yang menghendaki seperti itu. Pak Tasdik juga Ibu Eddy tersenyum, Pak Muqowam lebih tersenyum, saya juga tersenyum mendengarnya.

F-PDIP (Dra. EDDY MIHATI, M.Si) : Interupsi ketua, tadi ingin menyampaikan. Kalau memang demikian sebenarnya kan kalau itu disampaikan kepada kami itukan bisa kita pelajari secara detil. Pada prinsipnya pada waktu kita rapat yang terakhir itu kita kan sudah tentukan bahwa pasal-pasal yang krusial itukan ada delapan tetapi ini dari pemerintah justru ada 10 poin ya, Pasal 18, 28, 29, 32, 75, 76, 88, 109. Nah pasal-pasal yang krusial ini kalau memang sudah ada perubahan atau usulan dari pihak pemerintah nah sebenarnya itu kalau disampaikan kepada kit akan bisa kita pelajari begitu, nanti ketemu lagi itu sudah bisa tune gitu. Terima kasih.

11

Page 12: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

KETUA RAPAT : Seperti yang saya katakan tadi Ibu Eddy , jadi hari ini itu kami sudah mengkerucutkan itu salah satu jawaban yang atas pertanyaan-pertanyaan kita. Bahwa sesungguhnya yang disosialisasikan yang dilaporkan dipaparkan kepada Presiden itu sesungguhnya adalah perjalanan dari sebuah proses pembahasan substansi kita. Dan yang disampaikan Pak Sekretaris itu menurut hemat saya adalah sesuatu yang memberikan perkembangan, ada perubahan yang cukup signifikan. Itu artinya bahwa apa yang dipertanyakan oleh kita sudah mendapatkan sebuah respon, salah satunya tentang itu yang tentunya dikalangan pemerintah ini sendiri pun lebih pada pilihan kalau saya melihat kebijakannya itu lebih kepada pilihan ingin perubahan-perubahan itu yang cukup signifikan itu disosialisasikan dulu di Kementerian-Kementerian umum, dilaporkan dulu kepada Presiden dan setelah itu kembali dengan kita itu sudah akan menjadi sangat mulus. Artinya prosesnya itu bukan sesuatu mengganti mendadak begitu, tetapi itu adalah tindak lanjut daripada proses yang kita lakukan. Kami persilakan Pak Sekretaris.

SESMEN PAN & RB : Baik bu, jadi kami sangat memahami dan permintaan dari anggota dewan memang apa sih yang sudah dilakukan perubahan? Kami sebenarnya sudah ada bu, tapi tadi proses kami di internal pemerintah masih ada step yang akan kami lakukan itu sidang kabinet terbatas dimana seluruh perubahan dari konsep awal dari RUU DPR itu nanti akan dipaparkan ini hasil kesepakatan pemerintah dihadapan presiden , ini konsep aslinya. Nah dari situ nanti akan diputuskan oleh Presiden. Sehingga nanti kami pada waktu melanjutkan pembahasan dengan DPR kita juga form begitu pak di pemerintahan kita, tidak ada perubahan sama sekali. Itu yang akan kami lakukan dan mudah-mudahan akhir Januari ini betul-betul Presiden sudah menyatakan ya oke lanjutkan untuk dilanjutkan pembahasan dengan DPR. Namun demikian atas permohonan dari anggota dewan Komisi II kalau sekiranya sebelum masa sidang ini materi-materi perubahan ini segera bisa diinformasikan ya nanti kami akan laporkan dengan Pak Menpan dan juga yang lain. Katakanlah untuk bisa mengikuti perkembangan-perkembangannya. Itu nanti akan kami laporkan. Dan Bapak Wakil Presiden sendiri bapak Pimpinan, beliau juga pada waktu rapat tanggal 9 Januari yang lalu selama masih menunggu sidang kabinet pak pembahasan RUU ASN dengan Panja bisa dilanjutkan. Jadi nanti ketika itu bisa saja nanti kami akan melaporkan paparan substansi yang sudah disepakati oleh pemerintah, termasuk masalah BUP sudah ada bu memang kesepakatan masalah KSN, organisasinya, keanggotaannya, kemudian masalah BUP itu juga sudah ada, kemudian menyangkut Korpri organisasinya sudah ada. Sudah ada semua bu, tapi memang pada kesempatan ini mohon kesepakatan saja pak, apakah Panja ini akan melaksanakan rapat-rapat setelah sidang kabinet atau sambil kita menunggu sidang kabinet rapat Panja ini bisa kita teruskan. Itu saja pak, nanti pasti didalam rapat ini materi-materi perubahan yang disepakati pasti akan kita paparkan pak. Jadi mohon kesepakatannya saja pak apakah selama menunggu sampai dengan akhir Januari kita perlu melakukan atau mengagendakan untuk membahas RUU ASN atau setelah RUU ASN dibahas di sidang kabinet terbatas? Petunjuk Wapres memang mengatakan sambil menunggu bisa dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan DPR.

KETUA RAPAT : Ibu dan Bapak.

Saya kira sudah cukup jelas, ada beberapa hal yang bisa kita sepakati ya termasuk yang

terakhir. Yang terakhir itu mungkin nanti akan kita juga sepakati apakah rapat Panja ini akan dilanjutkan sambil menunggu rapat kabinet dan lain sebagainya itu kita sepakati. Karena sesungguhnya yang perlu kami informasi kepada segenap anggota Komisi II memang satu-satunya Rancangan Undang-undang yang mendapatkan perhatian secara khusus bahkan penanganannya pun secara khusus sampai melibatkan presiden dan wakil presiden itu hanya Undang-undang ini.

12

Page 13: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

Itu bisa nampak ketika apa yang dilaporkan oleh Bapak Menpan tentang kondisi melibatkan lapor ke Wapres dan sebagainya itu terukur ketika Ketua Saudara katakanlah berkesempatan di Halim jumpa dengan Bapak Presiden, kami memanfaatkan kesempatan melaporkan mohon juga perkembangan percepatan penyelesaian Rancangan Undang-undang ASN yang disebelahnya ada Wapres yang kami sampaikan sesuai dengan laporan Bapak Menpan tim ini sekarang sudah berada dalam koordinasi Bapak Wapres. Langsung Pak Wapres merespon dan memang betul Rancangan Undang-undang ini karena merubah pola struktur, fungsi dan kewenangan birokrasi pemerintahan pesan Presiden itu lakukan melalui rapat-rapat kabinet begitu. Jadi artinya seluruh Kementerian itu praktis dilibatkan.

Nah inilah yang mungkin kita mengambil kesimpulan dalam rapat Panja kali ini. 1. Komisi II dapat menerima dan menyetujui kepada pihak Kementerian Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk melaksanakan sosialisasi pada tanggal 22 Januari dikalangan pemerintahan dan sekaligus melaporkan paparan perkembangan Rancangan Undang-undang ASN ini dihadapan Presiden pada akhir Januari tahun 2013.

(RAPAT : SETUJU)

2. Terhadap materi sosialisasi yang dilakukan termasuk paparan yang disampaikan kepada Bapak Presiden berkenaan dengan Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara ini adalah substansi materi yang tidak terputus atau terkait secara langsung yang substansi tersebut merupakan bagian dari proses pembahasan Rancangan Undang-undang ASN. Bukan merupakan sesuatu hal yang tiba-tiba muncul tapi merupakan produk dari hasil proses pembahasan substansi yang dilakukan lewat Rapat-Rapat Kerja dan rapat Panja antara Kementerian Pendayagunaan PAN dan Reformasi Birokrasi dengan Komisi II DPR RI.

(RAPAT : SETUJU)

3. Berkenaan dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam rangka pembahasan Rancangan Undang-undang Aparatur Sipil Negara ini. Pemerintah dapat menerimakan usulan Komisi II DPR RI untuk dapat segeranya bahan-bahan tersebut dikirimkan kepada seluruh anggota Panja agar lebih awal bisa membahasnya.

(RAPAT : SETUJU)

4. Berkenaan dengan rapat-rapat Panja yang selanjutnya Komisi II DPR RI akan

menyusun, melakukan penjadwalan kembali yang tentunya pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kegiatan di Komisi II yang pada hakekatnya bisa dilakukan bersamaan dengan rapat-rapat kabinet yang juga setiap waktu mungkin juga akan memantau mengikuti perkembangan Undang-undang ASN ini.

(RAPAT : SETUJU) Saya kira ibu dan bapak empat kesimpulan ini yang sudah kita sepakati, jadi nanti kalau bahan-bahan ini Pak Tasdik bisa lebih cepat, bisa lebih awal masuk, sosialisasi jalan, paparan jalan kita sudah bisa mulai rapat-rapat Panja sehingga apa yang diharapkan Pak Muqowam , Pak Azhar Romli, Pak Gamari, Ibu Eddy, Pak Wahab Dalimunthe, Pak Mengga termasuk Pak Patappe semuanya itu bisa diwujudkan sehingga obsesi kami dalam masa sidang ini selesai itu nampaknya ada tanda-tanda betul akan selesai. Saya kira demikian apabila masih ada yang ingin disampaikan oleh Pak Sekretaris kami persilakan.

SESMEN PAN & RB : Jadi dari kesimpulan rapat hari ini akan laporkan. Yang kedua khusus yang bahan saya akan usahakan secepatnya dikirim kesini.

13

Page 14: RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200427...2020/04/27  · RISALAH RAPAT PANITIA KERJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR

KETUA RAPAT : Baik terima kasih Pak Tasdik. Jadi sepakat bahan-bahan yang akan disosialisasikan dipaparkan akan lebih awal supaya rapat Panja juga tidak harus menunggu rapat kabinet, tapi kita bisa jalankan sebagaimana adanya. Dengan mengucapkan alhamdulillah rapat ini kami tutup seraya berharap mudah-mudahan bagi bapak-bapak yang rumahnya kebanjiran tidak sampai harus masuk kedalam rumah. Karena saya dapat informasi Anggota Komisi II juga ada rumahnya yang kebanjiran, mudah-mudahan tabah dan kuat menghadapi banjir yang melanda Jakarta ini. Dengan mengucapkan alhamdulillah sekali lagi kami nyatakan ditutup.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP)

Jakarta, 17 Januari 2013 a.n. Ketua Rapat

Sekretaris

ttd

Dra. HANI YULIASIH 19640726 199103 2002

14