DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA...

26
14 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN Tahun Sidang : 2009-2010 Masa Persidangan : - Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Pemerintah Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Rabu, 25 Agustus 2010 Waktu : 00.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi V Ketua Rapat : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG Sekretaris Rapat : - Acara : Pembahasan RUU Tentang Perumahan dan Pemukiman Anggota Hadir : ARSIP DPR-RI

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA...

  • 14

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    RISALAH RAPAT

    PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

    Tahun Sidang : 2009-2010 Masa Persidangan : - Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Pemerintah Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Rabu, 25 Agustus 2010 Waktu : 00.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi V Ketua Rapat : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG Sekretaris Rapat : - Acara : Pembahasan RUU Tentang Perumahan dan Pemukiman Anggota Hadir :

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 15

    KETUA RAPAT (H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG) : Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua yang saya homati saudari ketua. Saudara Wakil ketua dan Anggota Komisi V DPR RI . Yang saya hormati saudara Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Yang saya hormati saudara Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili. Yang terhormat para pejabat dilingkungan Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian

    Hukum dan HAM. Dan hadirin sekalian yang kami mulyakan. Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang

    telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas fungsional kita dalam keadaan sehat walafiat.

    Hadirin sekalian tidak terasa juga bahwa kita sekarang sudah berada pada hari ke-15 dalam bulan suci Ramadhan ini, semoga di bulan ini kita senantiasa mendapat ridho dari ALLah SWT.

    Berdasarkan catatan yang ada pada kami pada pimpinan bahwa saat ini telah di tandatangani 33 anggota Komisi V DPR RI dan terdiri dari semua fraksi telah hadir dan memenuhi kourum. Oleh karena itu sesuai dengan tata tertib kita maka ijinkan saya membuka rapat ini dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim rapat ini saya buka dan saya nyatakan terbuka untuk umum.

    (RAPAT DIMULAI PUKUL 15.05 WIB) Saudara menteri dan hadirin sekalian yang saya hormati. Atas nama pimpinan dan anggota Komisi V DPR RI kami menyampaikan ucapkan terima

    kasih atas kehadiran saudara Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan saudara Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili, pada rapat kerja pada hari ini untuk mewakili Pemerintah berdasarkan Surat Presiden RI Nomor 49/presiden/VI/2010 tanggal 24 Juni 2010, untuk membahas rancangan undang-undang tentang perumahan dan Permukiman, sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan bahwa acara ini adalah 2 acara pokok kita, yang pertama menetapkan pembahasan jadwal Pembahasan RUU tentang Perumahan dan Permukiman. Kedua, Pembahasan DIM RUU tentang Perumahan dan Permukiman.

    Saudara Menteri dan hadirin sekalian yang saya hormati, sebagaimana kita ketahui bahwa pada tanggal 27 Juli yang lalu sampai dengan tanggal 2 Agustus anggota Komisi V DPR RI telah melaksanakan tugasnya atau melakukan studi tentang RUU Permukiman ini kedua negara yaitu ke Belgian yang dipimpinan oleh pak Yosef dan satu ke Austria yang dipimpin oleh pak Mulyadi. Untuk itu barangkali sebelum kita melanjutkan barangkali ada hal-hal atau masukan yang sangat berharga dalam RUU ini bagi kita semua dalam pembahasan nanti mungkin secara singkat bisa.

    Jadi mungkin secara sekilas saja pengalaman-pengalaman yang kita dapatkan, kita persilakan kepada pak Mul selaku ketua Tim pada kunjungan ke Austria.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 16

    H. MULYADI: Terima kasih saudara Pimpinan, serta seluruh Anggota Komisi V yang kami hormati. Saudara Menteri serta seluruh eselon I yang hadir pada hari ini. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Seperti yang disampaikan tadi bahwa Komisi V telah melakukan kunjungan atau studi

    banding kebeberapa negara, pada saat itu di bagi dalam 2 rombongan, yang pertama ke Belanda dan Belgia di pimpin oleh pak Yosep dan Austria dan Turki yang dipimpin oleh saya dan pak Muhidin, jadi pada kunjungan tersebut memang banyak hal yang kami temukan terkait pemahaman kami terhadap aspek perumahan dan Permukiman, jadi kami semakin melihat bagaimana sebuah negara bertanggung jawab terhadap rakyatnya terkait dengan kepentingan perumahan dan Permukiman, jadi kita tidak bisa mengatakan bahwa negara tersebut adalah negara maju tetapi yang bisa kita ambil adalah bagaimana tekad sebuah negara untuk memberikan rumah yang layak pada warga negaranya, untuk pemahaman itu semakin utuh kami temukan pada saat kami melakukan kunjungan kerja. Jadi kunjungan kerja itu kebetulan yang rombongan Austria dan Turki itu adalah tadi pimpinan adalah saya dengan pak Muhidin, sedangkan anggotanya adalah pak Novairiansah dari Fraksi Demokrat, dan Mike Hewatimena dari Fraksi Demokrat dan pak Agus Bastian dari Fraksi Demokrat, pak Umar Arsal dari Fraksi Demokrat dan Hedi Swandi dari Fraksi Golkar, katanya pak Sujadji dari Fraksi PDIP, pak Lasharus dari Fraksi PDIP dan pak Arifinto dari Fraksi PKS dan bu Hanagayatri dari Fraksi PAN dan bu Nurhasanah dari Fraksi PPP dan pak Marwan Jafar dari Fraksi PKB dan JW Francis dari Gerindra dan pak Akbar Faisal dari Fraksi Hanura, dan tentunya kami mengharapkan kepada seluruh rekan-rakan yang ikut studi banding ke beberapa negara tersebut tentu akan dapat memperkaya pemahaman kita tadi sehingga pada saat kita melakukan penyempurnaan RUU ini banyak muatan-muatan atau subtansi yang mungkin dan di mungkinkan untuk kita lakukan penyempurnaan, jadi seperti di sebuah di Austria itu kami bisa sampaikan ada sebuah provinsi kota Liens, itu bagaimana sebuah negara itu sebuah provinsi itu dapat uang dari negara sebesar 350 juta US pertahun hanya untuk sebuah provinsi yang penduduknya hanya 200 ribu, dan dari 200 ribu itu tentu sebagian kecil saja yang tidak mampu mempunyai rumah yang layak tapi negara memberikan subsidi 350 juta euro pertahun, dan bagaimana juga sebuah lembaga yang namanya unleo itu, itu memberikan rumah secara gratis kepada masyarakat yang tidak mampu jadi walaupun kita kaitkan dengan kemampuan keuangan negara kita, tentu kita belum mampu melakukannya yang persis seperti yang dilakukan oleh negara lain, namun demikian semangatnya dari hasil kunjugan kita itu tentu dapat kita berikan atau kita salurkan melalui pemuatan atau penyempurnaan dari RUU ini.

    Begitupun ada beberapa lembaga yang menjadi pemikiran kita seperti di Turki itu ada namanya lembaga Togi yang bertanggung jawab penuh terhadap penyedian perumahan yang di subsidi oleh pemerintah dan itu mereka tidak berada di bawah kementerian tapi langsung dibawah Perdana Menteri, jadi memang ada beberapa hal yang tentu sangat terkait dengan apa yang akan kita bahas di dalam RUU ini, jadi kalau kami melihat kalau RUU itu hanyalah salah satu instrumen untuk

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 17

    mencapai tujuan dari sisi ke pranataan, oleh karena itu bagaimana kita menyempurnakan salah satu instrumen ini agar apa yang diinginkan, apa yang dicita-cita kan oleh Pemerintah itu dapat terlaksana dengan baik kalau kita hanya berbicara masalah anggaran tidak akan ada selesainya karena anggaran kita setiap tahun selalu tidak bisa memenuhi seluruh keinginan untuk mensejahterakan masyakarat, tapi disisi lain sebagai anggota Dewan sebagai fungsi legislasi tentu kita menggunakan instrumen ini untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan sebelumnya.

    Jadi pada kesempatan ini disampaikan kepada pemerintah nanti teman-teman yang sudah mengikuti studi banding, tentu akan banyak sekali pengalaman-pengalaman baru yang walaupun itu nanti bisa saja di sampaikan pada saat pembahasan yang semua itu tentu tujuannya tidak lain tidak bukan adalah dalam rangka penyempurnaan.

    Jadi itu mungkin sedikit yang bisa kami sampaikan dan sebetulnya banyak sekali ini yang perlu saya sampaikan terkait dengan fungsi-fungsi yang ada di negara itu, tapi tentu waktunya tidak tepat karena kita lebih kepada aspek pembahasan dan apabila diperlukan laporan kami yang terkait dengan hasil kunjungan tentu nanti dapat disampaikan oleh sekretariat sebagai bagian dari referensi kita semua dalam rangka pembahasan RUU ini, saya rasa cukup segitu saja pengantar dari hasil studi banding yang nanti laporannya secara singkat dapat sampaikan.

    Terima kasih. Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih kepada pak Mul. Selanjutnya saya persilakan kepada pak Yosep. YOSEPH UMARHADI: Terima kasih pak ketua. Yang saya hormati ibu pimpinan dan bapak-bapak wakil ketua Komisi serta rekan-rekan

    anggota Komisi V yang saya hormati. Yang saya hormati Menteri Perumahan beserta seluruh jajarannya. Terima kasih kami diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil laporan kunjungan luar

    negeri dalam rangka studi banding pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman, saya kira memang sebagai bentuk pertanggung jawaban kita kepada masyarakat dan kepada lembaga terutama kepada pimpinan dewan yang menugaskan kita karena memang waktu tidak dimungkinkan pada kesempatan lain, maka kesempatan ini saya kalau secara garis besar kami menyampaikan bagaimana hasil daripada kunjungan tersebut yang tentu sedikit banyak akan memberikan kepada kita semua didalam menyempurnakan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman ini meski timeming dan waktu yang diberikankepada kita tidak terlalu tepat karena Undang-Undang tersebut telah selesai dibahas dan disahkan di Paripurna. Tetapi karena mengingat subtansi yang banyak ditemukan dalam studi banding tersebut menarik untuk dimasukan oleh karena itu mengawali laporan ini kami mengajukan usul kepada pimpinan dan kepada kita

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 18

    semua, bahwa dimungkinkan nanti khususnya rekan-rekan yang melakukan kunjungan kerja dapat menyampaikan atau memasukan point-point yang terkait terhadap draf yang telah di putuskan sebagai draf dari Komisi V undang-undang tersebut.

    Sebagaimana diketahui bahwa kunjungan kerja keluar negeri dilakukan pada tanggal 27 sampai dengan 2 Agustus yang lalu dengan jumlah anggota ada 10 anggota delegasi disertai 2 sekretariat dan satu staf ahli, yaitu saya sendiri selaku ketua rombongan kemudian didampingi oleh anggota-anggota antara lain pak Samiadji Massaid dari fraksi Demokrat, bapak Agung Budi Santoso dari fraksi Demokrat, bapak Yosep Naesoi dari fraksi Partai Golkar, bapak Riswantoni dari fraksi Partai Golkar, bapak Mangara Siahaan dari Fraksi PDI Perjuangan, bapak Yudi Widiana Andia dari fraksi PKS, bapak Sigit Susianto dari Fraksi PKS, bapak Taufan Tiro dari fraksi PAN dan bapak Muhammad Toha dari fraksi Kebangkitan Bangsa, staf ahli yang mendampingi adalah saudara Zaki Rahman dan saudari Haryanti dari staf Sekretariat.

    Kami sangat bergembira dan merasa bersyukur bahwa dalam tempo yang tidak terlalu lama boleh dikatakan injury time begitu , mitra yang kita kunjungi menerima kita dengan sangat baik bahkan dari sisi agenda dan waktu yang disiapkan sebenarnya memang sangat padat dan kami dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya data-data maupun informasi baik secara lisan, secara tertulis bahkan menyusul jawaban-jawaban yang diberikan oleh mitra kerja, oleh mitra yang dikunjungi terutama kedutaan dan kementerian di Belanda itu disusulkan melalui emil, ini menunjukan betapa mereka sangat well come dan menerima kita dengan sangat baik.

    Kunjungan ke Belgia dan Belanda kami diterima oleh kedutaan Belanda dan kedutaan Belgia, dan kalau dari sisi pemerintahan kami diterima oleh Kementerian houssing spesial planing dan lingkungan imparimen yang oleh istilah Belanda disebut firom, langsung diterima oleh wakil Menteri sendiri karena disaat kita berkunjung sedang disusun kabinet di Belanda oleh karena itu belum ada Menteri ditunjuk wakil menterinya. Kemudian juga diterima oleh organisasi pengembang perumahan non profit terutama sosial housing yang beranggotakan sekitar 400 organisasi yang organisasi tersebut disebut pestia di Belanda ini sudah sangat menarik pertemuan dan bahkan kita juga meninjau perumahan-perumahan yang sudah dibangun oleh mereka.

    Organisasi nono profit itu di Belanda sekitar 35% jumlahnya dari 400 tersebut, oleh karena itu menunjukan betapa pemerinta Belanda yang sudah majupun memiliki perhatian yang luar biasa atau yang sangat signifikan terhadap masyarakat yang tidak mampu terutama yang tidak mampu menjangkau rumah untuk tempat tinggal mereka, kemudian di Belgia juga kami juga diterima oleh kedutaan besar ataupun oleh wakil dari menteri perumahan dan spesial planing di Belgia yaitu terutama dari staf ahlinya staf khusus, secara singkat nanti kami akan menyampaikan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan laporan yang kami buat secara tertulis setebal kurang lebih 60 halaman, benar nanti mohon melalui pimpinan kami minta supaya disampaikan kepada pimpinan dewan bahwa kunjungan kerja ke luar negeri ini betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan telah menghasilkan suatu wawasan dan subtansi pemahaman yang sangat baik

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 19

    buat kita semua, pertemuan dengan kementerian perumahan penataan ruang dan lingkungan itu atau virom Belanda kami memperoleh suatu gambaran bahwa paradigma pembangunan perumahan di Belanda itu ada 3, seperti segitiga paradigma begitu yaitu yang pertama adalah keterjangkauan, yang kedua adalah ketersediaan, yang ketiga adalah kualitas, jadi 3 paradigma ini yang merupakan segitiga paradigma dalam pembangunan ini menjadi policy dari pemerintah Belanda didalam menyediakan perumahanan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah, dari 16,4 juta jiwa di Belanda itu yang memiliki rumah tidak lebih dari 50% hanya sekitar 7 juta 104 ribu 518 rumah yang memiliki rumah, sehingga yang lain sisanya itu tidak mampu membeli rumah dengan harga dengan hak milik sendiri.

    Oleh karena itu pemerintah Belanda memiliki kebijakan untuk memberikan subsidi, jadi sekitar 42,25% itu berupa rumah sewa dengan harga rata-rata sewa itu sekitar 421 euro perbulan, jadi dengan demikian maka ini saya kira cocok sekali dengan apa yang sedang kita upayakan di dalam pembahasan Undang-Undang ini, bagaimana Undang-Undang ini lebih menitik beratkan kepada upaya kita untuk mempercepat deadlock penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

    Dan pelaksanaan dari pembangunan rumah tersebut lebih banyak diserahkan kepada asosiasi yang tadi saya sampaikan yaitu asosiasi pengembangan dan perumahan, merupakan organisasi non profit dari sekitar 400 lembaga tadi 35% diantaranya non profit dan dengan berbagai subsidi tentunya baik itu penyediaan lahannya, penyediaan tanahnya.

    Kemudian darisisi pengembangnya tentu dari berbagai macam intensif dan kepada penghuninya sendiri calon penghuninya sendiri sudah ada policy atau kebijakan untuk memberikan subsidi pada mereka, yang tentu saja tidak bisa diperjual belikan apabila memang masyarakat yang berpenghasilan rendah tadi telah mentas atau lebih baik ekonominya itu dikembalikan kepada pemerintah dalam hal ini melalui pengembang, itu diteruskan kepada masyarakat lainnya yang belum bisa.

    Jadi sosial houssing ini tidak hanya untuk yang masyarakat miskin tetap untuk masyarakat yang sudah tua dan sebagainya termasuk juga masyarakat baru, keluar baru yang sudah mulai berkeluarga, kemudian kami juga berdiskusi dengan asosiasi yang tadi saya sebutkan pestia dimana pestia ini ternyata memang model yang sangat baik sekali dan bahkan banyak negara yang telah meminta pestia tadi untuk datang kenegara baik itu di Amerika Selatan, di Turki, di negara-negara Eropa lainnya untuk memberikan model atau menjadi breadmark bagi negara-negara yang ingin melaksanakan policy yang sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah belanda tadi.

    Kemudian yang ketiga satu hal yang saya kira sangat menarik adalah penguatan terhadap pemerintah daerah yang memang pemerintah federal itu tentu pemerintah daerah itu sangat kuat, tetapi berbeda dikita ini satu masukan yang saya kira sangat penting, dimana pemerintah daerah diberikan dukungan yang kuat dan pemerintah sendiri memiliki satu policya yang kuta didalam pembangunan perumahan untuk masyarakat ini, kami berkunjung kesatu pemerintahan distrik yaitu di sundet namanya perbatasan dengan Belgia yang diterima langsung oleh walikota, dan kami diajak langsung melihat bagaimana pembangunan untuk sosial housesing tadi bahkan sampai sekarang

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 20

    hubungan masih baik dan mengirimkan satu masukan kepada kita melalui emil, ini satu hal yang kiranya lantas kita folow up, kemudian kalau di Belgia, Belgia juga demikian itu ada 3 daerah otonomi di Belgia yang masing-masing memiliki model atau policy didalam pembangunan perumahan yang sifatnya juga hampir sama dengan Belanda, yaitu memberikan dukungan dan subsidi yang kuat bagi masyarakat yang tidak mampu memperoleh perumahan tadi.

    Secara umum barangkali nanti dapat kami bagikan kepada seluruh anggota dan sementara sebagai laporan formal kepada DPR RI melalui pimpinan Pansus, kami akan menyerahkan hasil kunjungan ini dan apabila pemerintah Menteri Perumahan ingin ikut memperlajari kami persilakan untuk menghubungi pihak sekretariat nanti bisa meminta copynya.

    Saya kira demikian pak ketua. Terima kasih atas kesempatan. Dan sekali lagi kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh anggota Tim yang dengan

    secara aktif mengikuti dan melakukan diskusi dan selama kunjungan berlangsung. Sekian terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih pak Asep. Bapak ibu sekalian yang saya hormati. Sesuai dengan jadwal yang telah kita sepakati tadi bahwa penetapan jadwal, dan kemudian

    kita pembahasan DIM RUU tentang Perumahan dan Permukiman, sebagaimana kita ketahui bahwa pembahasan jadwal pelaksanaan DIM RUU tentang Perumahan ini merupakan satu mekanisme yang kita sepakati pada raker yang lalu dengan pak Menteri, oleh karena itu sebelum kita bahas kita persilakan kepada sekretariat untuk menyampaikan jadwal kepada yang terhormat bapak dan ibu anggota Komisi V dan tentu kepada pak Menteri dan seluruh jajarannya.

    Silakan. F.PD ( ADJI MASAID ) : Pimpinan apakah bisa ditentukan kita rapat sampai jam berapa hari ini mengingat sekarang

    sudah jam setengah empat. Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih. Saya kira begini karena tadi rapat kita dengan pak Menteri inikan kita harus mulai jam 2

    sekarang, tadi kita mulai sudah jam 3, kira-kira sampai jam berapa, saya tanya kepada bapak-bapak sekalian, bagaimana? Disini kita siapkan buka, kalau begitu sampai jam 5.Tatib kita kan sampai dengan jam 16.30 jadi itu dulu kita sepakati. Nanti kita tanya lagi, ya setuju?

    (RAPAT : SETUJU)

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 21

    Bapak ibu sekalian yang saya hormati. Bapak Menteri yang saya hormati, saya kira alokasi waktu pembahasan RUU ini kita

    harapkan bisa selesai dalam 3 kali Raker mudah-mudahan bisa tercapai dan 4 kali Panja dan 3 kali Timus, oleh karena itu kami persilakan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang terhormat untuk mengoreksi rancangan jadwal itu kalau memang sesuai kita sahkan kemudian nanti bisa kita sebagai dasar dalam pelaksanaan pembahasan ini.

    F.PD ( ADJI MASAID ) : Ini sebagai usulan saja pak, karena kita kan tadi sudah dilaporkan dari pak Mulyadi dan pak

    Yosep mengenai keberangkatan kita. Kunjugan kerja kita ke Belgia, Belanda dan Austria dan Turki itu tadi kita mempunyai pandangan-pandangan yang tadi sudah dikatakan sama pak Yosep, terutama itu masalah paradigma yang ada diluar itu dan juga perhatian pemerintah terhadap subsidi bagi mereka yang menyewa bukannya membeli pak, ini juga merupakan masukan-masukan yang sangat berarti sekali bagi kami dan sayang waktu itu dari Kementerian Perumahan tidak ikut dengan kami, sehingga kita bisa berdiskusi bersama dan oleh karena itu kiranya dalam hal ini jadwal yang disampaikan oleh pak Muhidin itu mungkin masih bisa, tidak terlalu ketat dalam memutuskan RUU ini menjadi Undang-Undang karena masukan-masukan yang berarti sekali untuk kita bisa memberikan kewajiban atau pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang tidak mampu dan juga masalah isu-isu yang berkembang sekarang ini berapa kali saya juga ditanya oleh media itu, masalah isu kepemilikan orang asing untuk mendapatkan di Indonesia, dan yang kedua adalah pemanfaatan ruang pertanian yang dijadikan untuk perumahan, itu bagaimana , itu yang juga harus kita selesaikan agar isu-isu ini tidak berkembang di masyarakat.

    Itu saja kiranya buat saya tapi paling penting adalah masalah jadwal untuk RUU ini jangan lah kita terlalu kaku untuk dipatokin itu ketua, terima kasih.

    KETUA RAPAT : Terima kasih pak Adji. Jadi begini masalah jadwal ini memang perlu kita tetapkan harinya, kenapa harus kita

    tetapkan harinya, karena jadwal ini kita terikat dengan anggaran yang disiapkan oleh Kesekjenan tentang pembahasan Undang-Undang, jadi kalau sesuai dengan ketentuan itu kita diberi alokasi Raker itu 4 kali, kemudian 4 kali kita lakukan Panja selama 8 hari, jadi Panja itu bisa dimanfaatkan selama 8 hari, 2 kali di luar sidang ini, jadi kita hanya dialokasikan waktu dan biaya itu hanya 2 kali melakukan konsinyering dalam Panja itu waktunya semua bisa kita pakai 2 kali 2, 4 hari kemudian 4 hari bisa kita lakukan disini, kenapa saya katakan disini, karena memang ini sesuai dengan ketentuan yang ada sekarang yang kita telah sepakati baik berupa DIPA maupun yang lain-lain, ya mungkin kalau ada tambahan teman-teman yang ada di BURT bisa mempertimbangkan, karena itu menyangkut masalah dana. Kemudian masa persidangan itu kita sudah ditetapkan maksimal 2 kali masa persidangan jadi ini kalau yang lalu, periode kami yang lalu itu bisa dari awal pelantikan sampai terakhir, sekarang dalam MD3 sudah berbeda sekali. Jadi kalau itu tidak selesai kita harus minta ijin

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 22

    lagi kepada pimpinan DPR RI, ini sekarang sudah bergeser paradigmanya kalau yang lalu satu Undang-Undang Pajak, itu mulai saya masuk di DPR RI Tahun 2004 selesai akhir Tahun 2009. Ini mungkin pengalaman inilah yang mendasari pada bapak-bapak yang duduk di Pansus MD3, sehingga dibuatlah satu jadwal yang begini ini, ini saya kira jadi memang kami sendiri dari Pimpinan sebenarnya tidak membatasi tapi aturanlah atau dana yang disiapkan untuk itu. Oleh karena itu, nanti kalau semua ini sudah kita manfaatkan ada kekurangan-kekurangan atau masih memerlukan waktu kita harus minta ijin kepada pimpinan DPR RI , jadi saya kira itu pak Adji.

    Terima kasih. F.GERINDRA ( FARI J. PRANCIS ) : Berkaitan dengan jadwal saya kira, kita juga mengacu kepada matrik rekapitulasi DIM-nya

    kalau kita melihat karena saya sendiri juga mengamati berkaitan dengan matrik rekapitulasi DIM yang ditawarkan pemerintah itu kita bersyukurlah kurang lebih 425 yang tetap, tetapi yang perlu penyempurnaan redaksional itu 255 dan yang lebih rame lagi pada saat kita membahas penyempurnaan subtansi itu kurang lebih sekitar 26 ditambah lagi penambahan subtansi yang baru, yaitu kurang lebih 32.

    Saya membayangkan ini waktunya kalau dikasih hanya kita 8 kali bertemu apakah itu cukup atau mungkin saja kita 8 kali bertemu tetapi kita pake 2 jam mungkin tidak cukup, tetapi 8 hari ini kita ketemu berapa jam itu, itu yang perlu kita sepakati karena kalau lihat dan saya baru pertama ikuti tapi banyak sekali pembahasan DIM kalau yang disampaikan pemerintah berkaitan dengan penyempurnaan subtansi, apalagi ada penambahan subtansi itu saya kira pasti akan rame walaupun nanti di Panja bisa bahas itu, saya kira saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh bung Adji tadi, bagaimana kita mengatur itu sehingga betul-betul sesuai dengan kesepakatan kita pada sidang kali ini kita bisa menggolkan Rancangan Undang-Undang ini, tapi kita harus sepakat waktunya itu satu hari berapa lama, kalau satu hari 2 jam saja ya saya kira sama saja pada saat kita sebelum kita dibawa ke Baleg ini kita selalu mengatakan nanti saja dulu baru kita bahas, tapi sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi, saya kaget juga ini teman-teman dari Pemerintah juga bersama-sama kita kemarin tetapi cukup banyak ini penambahan subtansinya, kurang lebih sekitar 32 ini pak Menteri. Ini berat ini pak, tapi saya kira saya kembalikan ke Pimpinan lah dengan teman-teman berkaitan dengan matrik rekapitulasi DIM ini yang membuat kita sendiri perlu banyak waktu untuk diskusi.

    Terima kasih pak. F.PDIP ( SOEDJADI ) : Terima kasih pimpinan. Saya berharap moga-moga kita semua sudah membaca draf RUU ini lengkap dengan naskah

    akademik, karena nanti dalam penyempurnaan apalagi lalu kita menanggapi DIM dari mitra kerja kita kalau pemahaman antara draf akademik dengan materi ini bertentangan mungkin pendapatannya menjadi mohon maaf menjadi pedebatan kusir.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 23

    Saya mencoba melihat kembali, draf naskah akademik ini ternyata banyak hal yang sudah mulai tidak fokus kami kaitkan dengan RUU sendiri belum kita lalu mempelajari DIM dari mitra kerja kita daerah 3 hal, 4 hal yang perlu kita dalami yaitu berkali-kali dalam naskah akademik itu selalu mendekatkan orang miskin dan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pembiayaannya, tapi dalam naskah yang kita susun belum paripurna, kemudian mendadak ada pasal-pasal yang menyampaikan tentang insensif lalu pengurangan pajak lalu kompensasi subsidi silang dan sebagainya. Tetapi di lain pihak peremajaan perumahan kumuh atau kawasan kumuh yang juga sangat disoroti dalam draf naskah akademik ini justru isinya kurang padat dan kurang tajam, kemudian masalah pembiayaan juga sangat disinggung banyak sekali terutama ide-ide.

    PIMPINAN: Pak Jadi ini kita baru belum masuk ke subtansi itu kita sekarang masih masuk ke subtansi

    setuju kan kita dengan jadwal acara ini, F.PDIP ( SOEDJADU ): Betul pak, nanti setelah ini kami usulkan itu jadi yang terakhir tentang pembiayaan banyak

    mengambil ide-ide tentang program fasilitas likuiditas, tetapi didalam draf RUU ini sama sekali belum digambarkan oleh karena itu walau waktu itu terlalu mepet, kami khawatir sindiran-sindiran yang sudah keluar pada buku yang antara lain menyatakan lebih dari 8% hasil undang-undang dari kita itu banyak mendapatkan protes dan bahkan banyak yang dianulir oleh kita.

    Terima kasih. F.PG ( YOSEPH NAE SOI ) : Ketua ada 2 subtansi yang saya mau usulkan pada siang hari ini yang pertama subtansi

    mengenai waktu saya kira harus sepakat dulu bahwa undang-undang ini akan disahkan oleh kita pada tanggal 7 Oktober tahun 2010, kalau kita sudah sepakat tanggal 7, maka kita akan menentukan waktunya dalam satu hari kita akan bahas itu berapa jam, di tata tertib kita waktu kerja kita adalah jam 9 sampai jam 16.30 dan jam 19 sampai dengan jam 23.30, kalau saya mengalokasikan waktu jam yang ditentukan tata tertib dan MD3 dengan waktu yang ditentukan disini, maka tergantung dari kita teknik pembahasannya bisa molor bisa juga tidak dan kalau itu molor itu berarti kita membahas lagi mengenai rancangan undang-undang yang kita sudah sahkan bersama, dan kita hanya membahas lagi rancangan undang-undang yang sudah kita bahas dan sudah kita tetapkan dan DIM yang dibahas oleh pemerintah. padahal kalau kita sudah sepakat undang-undang ini dari kita, kita tidak mungkin bahas lagi yang kita bahas adalah DIMdari Pemerintah, sekarang ada 2 cara yang pertama kita menyetujui subtansinya kemudian bahasanya kita kasih libas kemudian strukturnya kita kasih ke legal drafter itu waktunya tidak hari mungkin sudah selesai. Tetapi kalau kita membahas semunya ahli bahasa juga kita ambil alih, legal drafter juga kita ambil alih maka waktu yang 7 hari atau 8 hari pak Menteri sudah ketawa, itu saya kita tidak mungkin akan selesai, oleh sebab itu tergantung dari kita dan kalau saya pribadi bahwa tanggal 7 ini waktunya yang pas asal kita tepat waktu, mulai dari pagi sampai dengan malam kita kebut dan kalau hanya 2 jam saya kita tidak mungkin.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 24

    Dan kemudian tehnik pembahasannya kita hanya bahas subtansi kemudian kita berikan kepada ahli bahasa, ahli legal drafter besok kita bahas lagi bersama mengenai materi itu baru bisa tapi kalau kita kata yang, dan akan kita juga bahas bersama. Satu tahun juga tidak akan selesai, jadi saya kita tergantung kita ketua, kalau saya pribadi kita tegaskan tanggal 7 bulan Oktober 2010 undang-undang ini sudah dijadikan undang-undang, waktu kemudian baru kita bahas waktunya hari perhari dan jam perjam.

    KETUA RAPAT : Terima kasih pak Yosep. Kalau memang itu tadi kita bisa sepakati karena nanti didalam pembahasan khususnya dalam

    Panja nanti itu semua ahli bahasa hadir, legal drafting hadir. Saya kira kalau memang itu bisa kita sepakati dan semua teman-teman bisa memahami saya kira jadwal ini kalau memang kita semangati dengan tata tertib kita dimana kita mulai bekerja mulai dari jam 9 break jam 12 kemudian kita masuk lagi. Ini tergantung semua dari kita, jadi kalau memang kalau kita membahas hanya 2 jam 3 jam saya kira harapan kita tidak mungkin tercapai.

    Oleh karena itu, sekali lagi saya tawarkan kepada bapak-bapak sekalian, ibu-ibu sekalian anggota Komisi V yang saya hormati, silakan menanggapi kalau kita sepakat dengan jadwal ini nanti tergantung kita-kita semua, kalau toh nanti sudah 2 kali masa persidangan tidak selesai tapi kita sepakat dulu yang ada sekarang. Kita sepakat lagi untuk menambah satu kali masa persidangan, karena itu ketentuan dalam tata tertib kita.

    Saya kira demikian. F.PKS ( CHAIRUL ANWAR ) : Terima kasih pak. Jadi saya sangat setuju dengan yang disampaikan dengan oleh pak Yosep tadi kalau

    seandainya masalah subtansi ini yang kita selesaikan dan biasanya subtansi tidak banyak pak, ini kita disitu saja fokusnya termasuk juga masalah penyamaan persepsi itu bisa kita distribusikan kepada staf ahli kita dan staf ahli dari pemerintah dan ini juga membantu kita, sehingga waktu yang kita adakan itu betul-betul waktu untuk memutuskan yang penting-penting didalam pembahasan undang-undang ini, masalah bahasa, masalah legal drafting dan lain-lain. itu kita berikan delegasi kepada ahlinya kemudian terakhir baru kita lihat secara bersama-sama dan menurut saya cukup itu waktunya pak.

    Terima kasih. KETUA RAPAT : Pak Chairul dari PKS merasa cukup waktunya, jadi terima kasih banyak pak. Kemudian pak Malkan silakan pak Malkan. F. P G ( MALKAN AMIN ) : Saya ingin konsisten saja, jadwal yang diberikan oleh sekretariat tentu atas ijin pimpinan dan

    ini kan sudah di combain semua dengan jadwal-jadwal yang ada dan kita setuju saja yang ditawarkan

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 25

    itu dan tentu nanti ada hal yang mendesak tentu pimpinan dengan sangat terhormat pimpinan kita selalu mengundang kita untuk membicarakan.

    Saya kira kita setuju saja ini dengan apa yang tadi diusulkan oleh pak Yosep bahwa yang memang domain ahli bahasa ya ahli bahasa lah yang kita manfaatkan kalau itu jangan kita jadi pukat harimau, insya allah akan selesai dan kita sepakati seperti apa yang pak Yosep katakan jadwal akhir ini ada produk.

    Terima kasih pak ketua. F.PD ( ADJI MASAID ) : Intinya saya setuju apa yang tadi dikatakan pak Malkan, singkat padat dan kita setuju saja

    dulu tapi masalah tadi masalah yang dikatakan pak Yosep sebenarnya kita tidak ada kepikiran untuk membahas masalah titik dan koma tapi yang kita pedulikan adalah masalah subtansi, tapiyang saya ingin minta melalui pimpinan mungkin bisa disampaikan kepada Pemerintah adalah hasil kunjungan kita ini pak Menteri apakah masih boleh kita tambahkan daripada usulan dari kita ini tadi apalagi yang disampaikan oleh pak Yosep masalah terjangkauan, ketersediaan, dan kualitas.

    Itu saja pimpinan.Mungkin bisa nanti disampaikan. Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih jadi dari PKS dari Golkar, dari Demokrat, mungkin dari Gerindra waktu tadi tadi. F.GERINDRA ( FARI J. PRANCIS ) : Terima kasih. Waktunya setuju cuma mungkin kali ini saya berbeda dengan pak Yosep pak, walaupun

    sama-sama dari NTT. Beliau senior dan saya baru saja masuk tetapi saya kira saya ikut sejak awal berkaitan dengan pembahasan ini pak, saya mungkin dalam catatan hampir tidak pernah tidak hadir. Saya kira pak Bambang sama-sama kita ini rame, dan bagaimana kita mempertahankan dan juga melihat ada celah-celah yang kemungkinan-kemungkinan yang apakah ada subtansi baru yang perlu atau tidak. Dan apakah subtansi yang kita bahas ini masih perlu kita sempurnakan atau tidak, tapi saya menduga ini pak mudah-mudahan seperti yang senior saya sampaikan mengalir saja karena mungkin senior saya itu tidak ikut dalam tim kerja ini, kami di Sultan terus ke Bogor terus Karawaci itu dengan rame saya sampai dimarahin dengan senior saya pak Soejadi ini ko pak Fari dari Gerindra berbeda dengan PDIP.

    Memang berbeda pak, tetapi saya mau kasih tahu pak Yosep minta maaf. Senior saya harus ceritakan ini kami rame pak, kalau ada penyempurnaan subtansi apalagi ada yang baru mudah-mudahan bisa diterima saya kira itu yang mau saya sampaikan bahwa ini tidak masalah ahli bahasa, tetapi berkaitan dengan kontensnya yang perlu kita dalami, saya kena marah pak. Pak Yosep marahin pak (suara tidak jelas) jadi saya ingin mengikuti ini prosesnya.

    Terima kasih. Pak Yosep minta maaf pak Yosep.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 26

    F.PG ( ALI WONGSO S ) : Terima kasih ketua. Saya setuju bahwa jadwal ini dijalankan atau disetujui. Namun tadi ketua saya tangkap ada 4 Raker, dan 5 rapat Panja selain rapat Timus. Pertam saya lihat disini Raker cuma ada 3, jadi barangkali bisa yang rapat Panja yang tanggal

    22 ini masih menjadi Raker, pertimbangannya juga bahwa Raker hari ini sangat sedikit sekali porsi kita membahas DIM apalagi jam 5 nanti kita harus selesai, mungkin hanya setengah jam efektif. Jadi biar saya usulkan tanggal 22 ini masih Raker melanjutkan Raker tanggal 26, bulannya lain ya? Ini terlalu jauh jadinya kalau dilanjut, intinya begini lah Raker ini bagaimana proporsional cukup membahas DIMnya ini, ini semangatnya bagaimana diatur waktunya tanpa harus merubah struktur jadwal ini.Itu saja.

    Terima kasih. F.PDIP ( SADARESTUWATI ) : Terima kasih. Sebelum saya menyetujui jadwal saya hanya ingin bertanya dulu kepada mitra apakah DIM ini

    sudah final atau masih ada tambahan-tambahan yang lain, karena tentunya ini nanti akan berkaitan erat dengan jadwal yang sudah ditentukan pada prinsipnya kalau DIM ini sudah selesai atau sudah diberikan kepada, sore hari ini saya setuju dengan jadwal-dengan jadwal yang sudah ditentukan, terima kasih.

    KETUA RAPAT : Masih ada? Silakan PPP. PPP: Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berkenaan dengan penjadwalan yang sudah disiapkan ini dan juga tadi ada masukan

    pendapat dari senior saya yang sudah berpengalaman untuk pembahasan undang-undang ini saya pikir ini bisa kita terima dulu tetapi kita juga terhadap pembahasan dan subtansi yang akan nanti kita bahas tentu disini akan terjadi perdebatan-perdebatan panjang yang berkenaan dengan tadi mungkin saja nanti ada subtansi yang baru yang bisa masuk ke sini tetapi dengan banyaknya pembahasan yang penyempurnaan ini juga sudah menjadi beban berat buat kita menyelesaikan, untuk itu pada dasarnya dengan jadwal yang ada saya sepakat tapi tentu dengan pengaturan-pengaturan yang kita sesuaikan untuk kita bersama. Untuk itu pimpinan, terima kasih.

    Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Jadi saya kira menyangkut jadwal ini tidak ada masalah, kita sepakati dulu hari ini? bisa

    disepakati. (RAPAT : SETUJU)

    Terima kasih.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 27

    Ada jawaban Menteri ya? Saya cabut dulu kalau begitu. Silakan pak Menteri. PEMERINTAH/MENPERA: Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati pimpinan. Pertama kita sepakat kita ini membuat undang-undang yang selesai, kita ingin membuat

    undang-undang yang tidak begitu 2 tahun kemudian 3 tahun kemudian kita perbaiki, jadi setidaknya kalaupun ada perubahan yang luar biasa mungkin bisa lebih lama 10 tahun jangan sampai kita membuat undang-undang politik hampir 2-3 tahun kita berubah. Dan itu sebenarnya esensinya, kemudian undang-undang ini merupakan inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat, saya atas nama pemerintah sebenarnya tidak berkeberatan mana kala dari hasil kunjungan kerja yang lalu itu, itu memperkaya pandangan-pandangan dari Dewan sehingga ada hal-hal yang terlupakan yang untuk di insert dimasukan dalam undang-undang ini.

    Saya kira kami dengan senang hati itu akan tetap menerima karena ini dalam rangka untuk menyempurnakan hanya saja tentu tidak diperdebatkan bersama pemerintah itu diselesaikan di tiangkat Dewan Perwakilan Rakyat, jadi setelah di DPR RI nanti kemudian ada tambahan subtansi saya kira bisa saja, supaya tidak melalui mekanisme yang panjang melalui paripurna karena ini sudah mulai paripurna, karena hanya satu DIM dari Pemerintah, saya kira itu kalau bisa dipahami sebagai sebuah understanding saja antara pemerintah dan dewan, dalam hal ini Komisi V dan kalau itu bisa kita pahami sehingga penambahan subtansi yang berkembang itu dari sisi Dewan Perwakilan Rakyat, karena posisi undang-undang ini adalah inisiatif dewan, atau ownershipnya dibalik kali ini kalau ada gagasan yang memang bagus dan memang bisa itu ownershipnya dipindah menjadi DIM pemerintah tinggal kami nanti bisa mengakomodasi misalnya pak Adji punya pendapat tentang tersedianya rumah sewa yang bersubsidi, bagaimana mengakomodasinya disini karena melalui mekanisme internal di dewan mungkin agak sedikit berpanjangan kami dengan senang hati itu bisa dijadikan tambahan untuk subtansi bagi pemerintah dan tentu kami akan kembalikan ke Dewan dan ownershipnya dipindahkan.

    Jadi kami tidak ada masalah supaya tidak menjadi persoalan dikemudian hari, kalau orang kemudian membaca notulasi dari proses undang-undang ini, kemudian pertanyaan terkait dengan apakah ada penambahan baru dalam pemerintah pembahasan ini dari pemerintah setidak-tidaknya, sebagaimana saya sampaikan baru saja tadi baru ada sesuatu yang memang perlu disampaikan dan memang tidak perlu melalui mekanisme yang panjang itu ounershipnya dipindahkan kepada pemerintah dan pemerintah akan menyampaikan sepanjang ada understandingnya tadi, dan kemudian tentu kami akan menyiapkan naskah akademis atas pertambahan-pertambahan dari subtansi itu selain ini memang setelah membaca dan mendengar dari yang disampaikan oleh pimpinan tadi terkait dengan hasil kunjungan kerja terpikirkan oleh saya tambahan subtansi baru, ini

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 28

    juga tidak cukup bagi pemerintah kalau untuk mengakomodasi hasil kunjungan dewan beberapa waktu yang lalu, yang saya kira kunjungan kerja itu sangat berharga dan sangat disayangkan kalau tidak, kalau pengayaan atas wawasan dan gagasan itu tidak bisa kita akomodasikan dalam undang-undang ini.

    Kalau kami diberi kesempatan juga untuk menyerap hasil dari kunjungan kerja itu, mudah-mudahan itu hasil sinkronisasi pemikiran kita untuk menyempurnakan subtansi undang-undang ini.

    Saya kira itu posisi dari pemerintah. Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih. Bu Restu bisa di terima? Jadi bisa saya sahkan jadwal ini. Terima kasih.

    (RAPAT : SETUJU) Sekali lagi saya ucapkan terima kasih pada bapak ibu anggota Komisi V yang saya hormati. Mudah-mudahan salah satu tugas konstitusional kita yaitu legislasi undang-undang ini bisa

    selesai tepat waktu, karena salah satu permasalahan yang dihadapi oleh DPR RI sekarang ini adanya kedodoran dalam masalah legislasi dan mudah-mudahan kitalah di komisi V ini yang bisa menjadi daya dorong bagi teman-teman semua sehingga bisa selesai tepat waktu.

    Bapak ibu sekalian yang saya hormati. Dalam acara kedua Daftar Pembahasan Inventaris Masalah atau DIM RUU tentang

    Perumahan dan Permukiman sebelum kita teruskan mungkin ada pandangan-pandangan dari pak Menteri Perumahan dan kalau tidak kita memasuki pembahasan ini.

    YOSEPH: Ketua, mohon ijin sedikit saya barangkali nanti sebelum memulai dapat memperkenalkan

    siapa saja yang hadir, karena juga ada kementerian lain yang kiranya kita semua supaya itu ahli hukumnya, siapa ahli bahasanya, siapa.

    Terima kasih pak. PEMERINTAH/MENPERA: Terima kasih ketua. Saya perkenalkan dari Pemerintah selain dari Kementerian Perumahan Rakyat ada juga dari

    Kementerian HUKHAM dan juga ada dari Kementerian Perumahan Rakyat, kami ada pak nanti ada saudara Kalis nanti akan memimpin Panja, dari pihak pemerintah. kemudian nanti ada dari staf ahli pak Yusuf dan juga staf ahli yang ada di belakang, termasuk ahli bahasa, legal drafter yang tentunya pada saat nanti bisa dimintakan untuk dapat membantu menuntaskan tugas konstitusional kita bersama ini, mengenai apakah ada sesuatu yang bisa kita awali pembahasan ini dengan satu team work yang sama saya menangkap sesungguhnya yang ingin kita satu padukan adalah terkait dengan grand desain penyelenggaraan perumahan Permukiman seperti apa sebenarnya grand desain ini kira-kira mungkin itu tanggapan yang diharapkan dari kami setelah kami membaca Rancangan Undang-

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 29

    Undang ini, dan mudah-mudahan apa yang kami tangkap ini dan kemudian kami coba sajikan nanti ini bisa menjadi satu frem bersama dalam rangka melihat undang-undang ini dan dengan demikian kita bisa menyempurnakan secara bersama-sama. Jadi kalau di ijinkan kami ingin sedikit saja mungkin 5 menit saja menyampaikan salah satu gagasan terkait dengan grand desain penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

    KETUA RAPAT : Silakan. PEMERINTAH/MENPERA: Kami hanya sekitar 4 tayangan saja kalau diijinkan, jadi bagaimana kita ingin menetapkan

    perumahan itu dalam misalnya tadi disampaikan oleh pimpinan yang terkait dengan special planing terkait dengan digital rencana tata ruang wilayah, terkait dengan memperkuat peranan daerah karena perumahan sudah menjadi urusan wajib daerah kemudian pada saat yang sama bagaimana subsidi itu bisa kita berikan ataupun bentuk seperti apa, pemerintah hari ini sesungguhnya bukan ingin mengurangi subsidi itu tapi subsidi yang kita nilai sama-sama hanya lebih memberatkan daripada membantu masyarakat yang tepat untuk mendapatkan subsidisebaiknya lebih banyak dikurangi, supaya subsidi itu mengarah kepada masyarakat yang memang berhak mendapatkan bantuan dari negara.

    Baiklah, jadi kita mulai dengan ini, yang pertama adalah kalau kita lihat sebuah ini satu frem saja yang diatur tentu adalah terkait dengan pengaturan kelembagaan dan pembiayaan kita ingin menempatkan yang namanya housing itu perumahan itu dalam sebuah kawasan, tidak mungkin perumahaan itu terpencil, tidak mungkin perumahan itu tidak diletakkan dalam satu planning yang pas. Kita menganut Undang-Undang Dasar kita kan menganut membangun, memajukan kesejahteraan umum dan satu indikator dari kesejahteraan umum itu adalah dan itu juga di masukan dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, sehingga dengan demikian menjadi satu pertanyaan besar bagi kita housing itu apa? dan kita mau letakan dimana? Apakah housing ini hanya sebagai sesuatu yang tidak perlu ada kompromi negara, jadi itu dibiarkan saja menjadi urusan warga negara kalau itu tentu kita akan bertentangan dengan konstitusi kita, tapi kalau kemudian kita akan masuk kesana bagaimanakah intervensi negara itu harus bekerja, itu mungkin pertanyaan-pertanyaan besarnya.

    Dalam satuan yang lebih aplikatif dan lebih implementatif kita ingin melihatnya itu dalam tata ruang, maka kita lihat disini kita letakanlah itu disebuah peradaban yang namanya kota, kota itu bisa saja kota kabupaten, kota kecamatan, juga kota-kota megapolitan, metropolitan dan seterusnya, tapi adalah kota dimana ada transaksi sosial didalamnya dan segala aktivitas manusia yang ada. disana tentu kita ingin meletakan housing itu sedemikian rupa sebagai kor bagian yang penting didalam pembentukan spesial planing itu dan terjadinya apa yang disebut dengan peradaban, jadi perumahan itu tidak ada artinya tanpa Permukiman dan Permukiman yang kita bentuk adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan dalam rangka itu kita membentuk peradaban kita. Jadi kalau kita lihat disitu

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 30

    penempatannya secara bongkah dalam satu kawasan kira-kira seperti itu, selanjutnya bagaimana dia bekerja dalam dengan fungsi-fungsi perencanaan kota dan spesial planing pada umumnya kita lihat sebuah kota dengan adanya CBD disana Central Bisnis Distrik dan kemudian tentu orang beraktivitas seperti apapun termasuk kita, termasuk anggota yang terhormat ini pasti kita pulang kerumah apakah rumah itu kita punya sendiri, apakah rumah itu kita sewa, apakah itu rumah itu kita kontrak tetap kita harus pulang kerumah.

    Dan disanalah menanti keluarga kita dan di sanalah kita membangun nilai-nilai dan membangun keluarga, maka sebagai pusat kegiatan juga yang ada dirumah dalam rangka peradaban tentu fungsi-fungsi ini yang harus mendapatkan support dalam satu kawasan yang disebut Permukiman, karenanya kami sering kami mengatakan housing ini harus ditempatkan else urban depelopment policy instrument, itu penting sekali kalau itu bisa ditempatkan maka yang lainnya insfrastruktur dan seterusnya itu akan mengarah untuk menprofide kenyamanan dan memprofide semua insfrastruktur yang diperlukan agar rumah itu ada dengan baik dan tidak mungkin kita membiarkan sebuah rumah terbangun diatas gunung dan tidak ada apa-apa disana, tentu tidak bisa.

    Selanjutnya bagaimana itu bekerja dari sisi negara dari sebuah negara dengan para pelakunya dan kalau kita lihat disitu ada para pelaku dunia usaha, kemudian peranan daerah dan tentu peranan pemerintah pusat hal ini di presentasikan dalam APBN, kita lihat yang ditengah itu bahwa inilah sebenamya yang kita inginkan, jadi semua rumah yang lengkap perumahan namanya didalamnya tersedia sesuatu sehingga kehidupan itu bisa berjalan dengan baik peranan-peranan apa saja yang ada sementara ini dalam rangka APBN kita menyiapkan yang namanya pusat pembiayaan ada sisi pembiayaan ada dana alokasi khusus yang untuk memperkuat peranan daerah tugas perbantuan dekon dan seterusnya, ini adalah gambaran dimana bekerjanya satu sistem yang kita sebut dengan publik private parnership atau KPS kerja sama pemerintah dan swasta ini tentu harus menghasilkan sesuatu yang disebut dengan rumah dan tentu rumah ini akan menjadi aset masyarakat yang menunjukan ada sebagai bagian dari indikator marginal produktivity personal capital.

    Jadi pembentukan aset masyarakat dan akhirnya tentu aset negara secara keseluruhan aset nasional, dan dengan demikian kita juga bisa mengukur seseorang itu apakah dia pada posisi sebagai takepayer yang baik karena dia sebagai take payer yang baik sebagai indikator tentu dia akan memberikan, penerimaan dari sisi daerah misalnya dan juga melalui APBN penerimaan negara, dengan tercreatnya ini kreativitas untuk menyediakan ini maka sesungguhnya apa yang kita lakukan adalah menciptakan lapangan pekerjaan pro job dan kita juga menyediakan perumahan itu bagi masyarakat yang kurang mampu propur dan dengan adanya aktivias ekonomi yang bergerak ini terjadi pertumbuhan dan tentu kita harus menjada lingkungan yang asli itu maka kita pro impairment.

    Saya kira ke empat ini pak Hadi, saya kutip dari bapak presiden, jadi keempat inilah yang dikenalkan oleh presiden kita bapak DR. Soesilo Bambang Yodhoyono dan ini bagaimana bekerjanya di perumahan, jadi begitu pak Mulyadi kami menceritakan fungsi-fungsi itu bekerja di perumahan tentu bisa saja ini dikritik dan terbuka untuk di kritik tapi saya ingin memberikan frem tadi kita biara

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 31

    mengenai pengaturan, kemudian kelembagaan dan pembiayaan, jadi kita sudah disini ada pembiayaan, ada pengaturannya dan juga kelembagaanya. Yang belum kita selesai itu memang terkait dengan kelembagaannya terkhir terkait dengan perumahan, penyelesaian rumah kumuh ini merupakan kesepakatan internasional kita bersama-sama dalam rangka emdijis dan ini juga dalam rangka urban ringual dalam rangka peremajaan perkotaan dan kita lihat disini pelaku-pelakunya tentu dari pemerintah dengan APBNnya, pemerintah daerah dengan APBDnya masyarakat dengan kemampuan swadayanya dan dunia usaha dengan dana yang tersedia, ini bagaimana sekali lagi triple P nya itu saya khawatir menyebut P3 public privat pathnersip itu menyelesaikan persoalan perumahan kumuh ini menjadi sebuah perumahan yang asri yang baik yang terencana yang memenuhi semua argonomic dari kehidupan yang kita inginkan dan tentu disitu dengan secara terukur akan terbangun sebuah masyarakat yang membayar pajak.

    Jadi kita lebih banyak mengarah ke pada take payer ini sebab ada resiprokalnya nanti saya kira dinegara-negara yang kita kunjungi itu yang bapak-bapak kunjungi itu mereka mendapakan subsidi dan pastinya subsidi tapi pada mat yang sama mereka juga take payer, mereka pasti take payer. Bagaimana cara memperhitungkannya antara kewajiban dia take payer dengan itu saya kira sebuah loncatan yang luar biara yang disampaikan oleh pak Adji tadi.

    Demikian saja satu frem yang mungkin mudah-mudahan bisa mewakili keingin kita dalam menyusun undang-undang ini.Itu saya bapak ketua.

    Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih pak Menteri. Telah memberikan gambaran kepada kita semua menanggapi RUU yang kita ajukan ini, saya

    kira kalau semua bisa sama pandangan tentang yang disampaikan oleh saudara Menteri tadi, saya kira menyangkut masalah deadlock perumahan ini paling tidak nantinya kita bisa menyelesaikan secara bertahap saya kira begitu harapannya pak Menteri.

    Bapak ibu saudara-saudara sekalian yang saya hormati. Kita semua sudah menerima barangkali DIM dari Pemerintah mudah-mudahan sudah dibaca

    dan sudah dibuka, kalau kita melihat berdasarkan rekapitulasi materi persandingan DIM yang telah disampaikan oleh pemerintah terdapat atau sebanyak 738 DIM dari 738 DIM ini itu ada pemeritah langsung menerima lebih dari separuh sebenarnya kita sebagai anggota komisi V berterima kasih karena lebih dari separuh RUU kita yang ada dalam DIM ini 738 ini diterima oleh pemerintah.

    Kemudian penyempurnaan redaksional sebanyak 255 DIM yang meliputi penyempurnaan rumusan sebanyak 202 DIM dan penghapusan rumusan sebanyak 53 DIM jadi ada 53 DIM pemerintah kelihatannya belum bisa memahami. Saya kira begitu pak Menteri, minta dihapus.

    Silakan pak.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 32

    PEMERINTAH/MENPERA: Jadi terkait dengan penghapusan rumusan ini tidak menghapus subtansi karena subansi itu

    sudah termuat di DIM-DIM sebelumnya jadi sebenarnya ini hanya rekapitulasi saja dari yang kami baca kalau ini pengulangan, tapi kalau itu memang dirasa penting tetap dimuatkan kembali karena konteknya mungkin berbeda tapi kami khawatir nanti penjelasan atau pemahamannya menjadi ada double standar jadi ini kita hindari, jadi sama sekali tidak ada keinginan kami untuk menghapus subtansi itu sangat berbahaya.

    KETUA RAPAT : Terima kasih. Rupanya kata berulang itu memang sering, saking banyaknya ada sekian ratus sehingga

    terdapat ada 53 DIM itu terjadi pengulangan-pengulangan, kemudian ada penyempurnaan subtansi sebanyak 26 DIM kemudian ada penambahan subtansi baru sebanyak 32 DIM, berdasarkan mekanisme pembahasan RUU tentang perumahan dan Permukiman yang telah kitasetujui pada Raker pertama tanggal 22 Juli 2010, bahwa dalam membahas seluruh materi persandingan DIM ini dengan ketentuan materi yang diusulkan tetap oleh pemerintah, tentu kalau dan tentu harus demikian diharapkan kalau pemerintah sudah menerima tentu kita juga menerima karena RUU ini berasal dari DPR RI.

    F.GERINDRA ( FARY J. PRANCIS ) : Pak ketua interupsi. Saya kira kita bisa menerima kalau kita membacanya karena saya sendiri belum baca secara

    keseluruhan pak Menteri, tapi paling tidak saya mendapatkan item-item yang sudah ditetapkan itu posisinya tetap tapi itu adalah perubahan, contoh misalnya di DIM 48 dikatakan oleh teman-teman Pemerintah itu tetap tapi itu menjadi persoalan bagi kita. Pasal 48 itu ada saran perubahan, ya 48.

    KETUA RAPAT : DIM itu bukan pasal, DIM itu terdiri dari Daftar Masalah, jadi bukan pasal itu. F.GERINDRA ( FARY J. PRANCIS) : Yang pasal ini pak yang pasal 48 itu. KETUA RAPAT : DIMnya berapa? F.GERINDRA ( FARY J. PRANCIS ): Nomor 48. Pasal 48 kan. DIMnya 275. KETUA RAPAT : DIM 275 tidak termasuk didalam tetap ini, jadi dia. Jadi DIM 275 itu masuk didalam

    penyempurnaan, jadi tidak masuk disitu pak. F.GERINDRA ( FARY J. PRANCIS ) : Artinya saya mau katakan begini pak, seandainya kita walaupun kita mengatakan itu tetap,

    tapi harus kita bahas nantinya. Tidak langsung kita ketok ini.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 33

    Tidak saya ngerti maksudnya ini memang sudah kita sepakati tetap tetapi kita berarti langsung kita ketok kita harus cek bersama-sama nanti.

    KETUA RAPAT : Jadi begini maksudnya pak Menteri, jadi kita baca DIM ini dan Menteri sudah tetap mungkin

    ada perubahan redaksional atau ada kekurangan koma begitu kali. F.GERINDRA ( FARY J. PRANCIS ) : Kalau memang itu sama redaksinya dengan kita biar saja pak Menteri memplot bahwa itu

    tetap kita tidak membahas terus kita setujui padahal itu ada perubahan, kalau itu sama tidak ada masalah kita ketok saja. maksud saya bisa dimengerti pak ya?

    KETUA RAPAT : Mengecek saja, jadi mengecek kebenarannya bahwa sebenarnya kalau sudah tetap kita

    harus berterima kasih bersama pak menteri, ini aturan mainnya. Saya kira demikian pak.Kalau bisa pak Menteri bilang setuju semua, saya kira kita lebih

    berbahagia karena ini memang dari kita, ini terima kasih pak. INTERUPSI: Pimpinan saya kira waktu kita manfaatkan saja seefektif mungkin dan kita serahkan dulu

    kepada pemerintah menyampaikan DIM ini menjelaskan DIM ini, supaya kira dengar. KETUA RAPAT : Jadi begini pak, kita ini nanti kan ada tahapan masuk Panja, disitulah nanti yang belum bisa

    kita sepakati pada hari ini, itu kita drop ke Panja. Disitulah terjadi perdebatan diantara kita semua karena pak menteri maunya begini, kita maunya begini, itulah nanti pembahasannya dankalau sudah tetap ini tentu beban kita sebenarnya berterima kasih kepada mitra kita bahwa mitra kita bisa memahami keinginan kita, itulah kira-kira pandangan dari saya.

    F.PG ( ALISONGSO ) : Sebelum pak Yosep, ini kita inikan tidak semuanya Panja. KETUA RAPAT : Sedikit pak ini semua Raker, ini semua hasil kita semua. Nanti Panja itu yang memang tidak

    semua bisa menjadi Panja. F.PG ( ALISONGSO ) : Saya tahu itu makanya didengarkan dulu. Kita ini tidak semua Panja, dan yang tidak Panja kita mau tahu dimana bedanya dari

    Pemerintah ini dan misalnya tadi dikatakan ada yang perlu disempurnakan, ada yang rumuskan dihapuskan, ada subtansi yang perlu disempurnakan. Kita mau dengar inti-intinya apa, baru nanti detailnya sampai kepada rumusan redaksinya barangkali terserah ke Panja, gitukan.

    KETUA RAPAT : Terima kasih pak.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 34

    Jadi begini, logikanya memang kita semua ini tidak masuk Panja tapi tentu semua fraksi ini ada Panjanya, ada anggotanya jadi kalau ada fraksi yang belum ada yang tidak masuk itu bisa menitip kepada anggota Panja dari fraksi masing-masing.

    F.PG ( ALIWONGSO ) : Bukan menitip, kita sudah lewati itu, ini kita merespon pemerintah terhadap inisiatif DPR RI

    ada DIM, kita mau dengar dimana subtansi-subtansi yang berbeda itu dan apa yang kita bahas di Raker ini tentu dicatat semua menjadi bahan bagi Panja. Itu saja.

    KETUA RAPAT : Terima kasih. Jadi kita saya lempar dulu.Tetap ini bisa kita terima?Yang tetap dulu. F.PG ( ELDI SUWANDI ) : Nanti dulu, saya usul ketua, DIM ini DIM Pemerintah oleh karena itu harus disampaikan oleh

    Pemerintah dulu maksud dan tujuannya kenapa posisi seperti ini, sehingga ada penjelasan dari pemerintah selanjutnya pembahasan DIM ini juga Pemerintah yang menyampaikan tersebut untuk di argumentasikan kenapa ini tetap, kenapa ini berubah, sehingga satu-satu. Sehingga mana yang akan masuk Panja mana yang nanti ke Timus, oleh karena itu saya usulkan ini serahkan kepada pemerintah dulu karena DIM nya DIM Pemerintah untuk dijelaskan secara keseluruhan oleh Pemerintah.

    Terima kasih. KETUA RAPAT : Jadi pak Eldi ini maunya DIM ini pak Menteri ini dibaca tiap satu setuju? Begitu jadi satu-satu.

    Jadi mekanismenya kita baca satu-satu. F.PG ( ALIWONGSO ) : Pimpinan saya kira belum ngambil setuju atau tidak setuju, kita dengar dulu misalnya yang

    paling penting kan mulai dari Nomor 2 ini, apa rumusan yang dihapus ini, kita tidak perlu tanggapi dulu tapi kita mau dengar penyempurnaan rumusan subtansi yang harus disempurnakan, jadi ada reasoning-reasoning pemerintah, tentu. Kalau kita dengar inikan lebih baik, baru kita respon lagi, begitu. Terima kasih.

    KETUA RAPAT : Jadi ada usul pak Menteri ini DIM ini dibaca satu-satu ini mekanisme juga bisa diterima, jadi

    kalau pak Aliwongso yang point kedua ini ya? Kalau tetap kan sudah selesai jadi yang yang kedua ini yang diinginkan. Oleh karena itu saya tawarkan tadi kalau kita sudah mudah-mudahanbisa di baca semua bahwa ada 425 ini sudah tetap, pemerintah bisa menerima DIM dari pemerintah dan RUU dari kita ini ada 425 DIM Pemerintah bisa menerima kalau penyempurnaan redaksional ini saya kira, ini saya kira betul seperti yang disampaikan oleh pak Aliwongso tadi memang betul perlu pemerintah menjelaskan, saya kira betul bisa diterima. Cuma yang tetap ini apakah bisa diputuskan?Yang 425 ini sudah diterima ini.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 35

    F.PDIP ( SOEJADI ) : Usul pimpinan. Saya kira begini, ini ada yang tetap ada penghapusan ada perubahan, ada sesuatu yang kami

    anggap penting. Penghapusan itu menyangkut ketentuan-ketentuan umum jadi kami sama dengan pak Eldi tadi ini tetap satu persatu di hapus, jadi misalnya tidak perubahan setuju dok, tetapi yang tidak di hapus dijelaskan sekarang ditanya membahas, penghapusan lalu perubahan jadi repot karena ada satu hal yang pada ketentuan-ketentuan umum itu minta dihapus.

    Dihapus dengan penjelasan sudah ada pada penjelasan di pasal-pasal berikutnya, ini nanti juga merepotkan merubah formasi susunan.

    Terima kasih pimpinan. F.PD ( AGUS BASTIAN ) : Terima kasih. Saya kira daripada kita berdebat maksudnya apa yang di katakan pak ketua tadi yang

    masalah yang tetap saya kira, kita tetapkan saja pak karena undang-undang ini kita yang buat kalau pemerintah merasa kalau bahwa ini sudah tidak perlu dirubah kenapa harus kita meminta penjelasan dari pemerintah, saya kira kurang tepat.

    Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih. Jadi saya kira sudah betul pak. Jadi tadikan menyangkut masalah rumusan ini. Ini ada 425 DIM. F.PG ( ALI WONGSO ) : Pimpinan kalau kita lihat jadwal nanti pada butir sepuluh Kamis 7 Oktober disitu kita saya kira

    final ya laporan Panja, di Raker. Saya usul begini dan terhadap DIM ini, ini ada 4 bagian satu yang tetap yang kedua penyempurnaan redaksional ketiga penyempurnaan subtansi, keempat penambahan subtansi baru, ini tolong diperhatikan dulu pimpinan. Yang paling utama disini adalah butir 3 dan 4 penyempurnaan subtansi dan penambahan subtansi baru, barangkali saya atau mengurangi hak kawan-kawan lain yang paling utama adalah butir 3 dan 4 yang satu dua kita lepas ke Panja saja, dan nanti Panja melaporkan secara menyeluruh pada tanggal 7 kalau mungkin pada waktu sore ini masih ada waktu butir 3 dan 4 itu saja kita minta kepada Menteri, pemerintah menjelaskan apa ini yang dimaksud perubahan subtansi dan reasoningnya begitu juga penambahan subtansi, kalau memang ini sangat perlu dalam rangka memujudkan visi yang disampaikan pemerintah tadi mengapa tidak kan begitu. Terima kasih.

    F.PDIP ( YOSEP ) : Pak ketua. Barangkali masalah teknis saja saya ingin mengusulkan meskipun sebenarnya merupakan

    undang-undang ini adalah inisiatif dan merupakan keputusan paripurna DPR RI yang menjadi satu kesatuan semua fraksi menyetujui, namun terkait dengan mungkin alur pembicaraan dan

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 36

    pembahasan saya mengusulkan, barangkali perlu ada juru bicara masing-masing fraksi. Jadi supaya semuanya bisa berbicara diberikan kesempatan mewakili fraksi masing-masing, meskipun tapi tidak terkait dengan subtansi melainkan mekanisme saja, itu yang saya kira sangat diperlukan. Supaya nanti bagaimana pendapat dari masing-masing fraksi terhadap itu dan itu yang pertama dan yang kedua, saya kira kita berterima kasih kepada Pemerintah telah melakukan pemetaan terhadap DIM-DIM yang diajukan kepada kita semua. Dimana 425 diantaranya tetap kemudian bagian 2,3 dan 4 yang merupakan apakah itu penyempurnaan, pengahapusan, penyempurnaan subtansi dan penambahan subtansi.

    Saya kira sudah barang pasti mungkin kita tidak mungkin kita membahas terutama point 2,3,4 pada saat ini, jadi sebenarnya kalau kita ingin lebih cepat kita bisa mengambil suatukeputusan bahwa kecuali yang tetap ini, ini baik 2,3,4 ini bisa langsung kita putuskan dan kita serahkan kepada Panja, jadi nanti dibahas panjang lebar di Panja dengan memberikan kesempatan kepada Pemerintah, dan sekarang mungkin sepatah atau dua patah kata untuk memberikan gambaran mengenai subtansi-subtansi baru yang dimunculkan tetapi tidak diperdebatkan disini, tapi sebagai sebuah pemahaman kita nanti ketika di Panja kita kan perdalam perdebatkan lebih jauh.

    Jadi kita sebenarnya bisa separuh lebih menghasilkan suatu keputusan dimana yang diluar tetap ini kita bisa langsung kita putuskan untuk masuk ke Panja, itu saya kira dengan catatan bahwa apabila nanti ini terkait dengan suatu undang-undang kan ada keterkaitan antara Bab I dengan Bab lain dimana DIM-DIM inikan tersebar di berbagai Bab, ketika kita membahas di Panja itu kemudian terkait dengan sesuatu yang diputuskan melalui tetap itu telah disahkan tapi ternyata ada kaitannya saya kita nanti diberikan amanat kepada Panja untuk menyampaikan kepada Raker, bahwa ini terkait dengan apa yang diputuskan tetap di depan maka dimungkinkan dilakukan penyempurnaan, itu saya kira lebih fleksible dan lebih akomodatif dalam rangka kwalitas dan penyempurnaan ini. Itu saya kira beberapa tehnis dan mekanisme.

    Terima kasih. F.PD ( MULYADI ) : Karena tadi saya sudah cukup panjang menyampaikan masalah yang tetap ini, memang kita

    harus menyamakan persepsi kita dulu terhadap yang tetap tadi ada saya menangkap tetap pun ada yang mengarahkan ke Panja, sebetulnya begini supaya kita lebih memahami tentang tatib kita Pasal 142 (I a) itu DIM dari Pemeritah yang menyatakan rumusan tetap itu langsung disetujui itu tatib kita, jadi kita harus bertahap tidak bisa kita sekaligus bicara tetap juga dikaitkan dengan penyempurnaan rumusan dikaitkan dengan penghapusan rumusan dan penyempurnaan subtansi itu harus dipisah. Jadi memang harus step by step dan step yang pertama tadi pimpinan minta persetujuan sesuai sesuai dengan Tatib Pasal 142 bahwa yang tetap itu menurut Tatib kita harus disetujui, kalau yang diluar tetap yang beberapa kategori itu memang akan masuk ke Panja. Jadi mohon kita membantu pimpinan untuk dapat menyetujui yang tetap karena memang tatib kita seperti apa yang disampaikan oleh pak Yosep tadi kalau ada sesuatu yang perubahan atau penyempurnaan terkait yang tetap tentu

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 37

    ada fleksibilitas karena memang ada subtansi yang terkait dengan yang sudah diketok, itu memungkinkan seperti yang disampaikan oleh pak Yosep tadi dan agar rapat ini berjalan dan ada progresnya step by stepnya dan tentu yang pertama kita harus ketok dulu yang tetap ini pak, setelah itu baru kita mulai lagi bicara yang urutan berikutnya.

    Saya rasa itu yang perlu saya sampaikan agar pimpinan dapat melanjutkan rapat ini sesuai dengan pase-pase yang perlu kita sepakati pada hari ini.

    Terima kasih. Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F.PKS ( CHAERUL ANWAR ) : Terima kasih pak ketua. Apa yang ingin saya sampaikan mirip betul tadi, jadi sebetulnya hari ini separuh dari Undang-

    Undang ini sudah selesai itu tadi setuju dengan pak Yosep itu kalau hal-hal yang prinsip saja yang dibahas, mungkin langsung masuk ke mekanisme undang-undang jadi yang tetap diketok jadi sudah selesai kemudian nanti kalau ada komentar perwakilan fraksi saja pak.

    Terima kasih. KETUA RAPAT : Jadi saya kira sudah sejalan semua, yang tetap ini tadi saya tawarkan ada pun menyangkut

    masalah penyempurnaan tentu pak Menteri akan menjelaskan kepada kita dan menyangkut masalah subtansi juga pak Menteri akan jelaskan kepada kita dan penambahan subtansi juga itu memang diselesaikan dalam Raker, sebelum kita masuk ke Panja pak menteri jelaskan dulu kepada kita tetapi tetap kita ini harus selesaikan dalam Raker. Jadi otomatis selesai, bisa diterima?

    (RAPAT : SETUJU) Terima kasih. Alhamdulillah. Selesai setengah pak, untuk itu saya persilakan kepada saudara menteri untuk menjelaskan

    mungkin ada point kedua yaitu penyempurnaan rumusan. F.PDIP ( YOSEP UMARHADI ) : Interupsi pak ketua, mengenai waktu. Kita tadi sepakat jam 16.30 jadi kalau mau di perpanjang kita perpanjang dulu pak ketua.

    Terima kasih pak ketua. Interupsinya belum pak ketua. KETUA RAPAT : Bagaimana kalau kita beri waktu pak Menteri sampai dengan jam 17 jam 5 setelah itu kita

    lanjutkan untuk minta kepada menteri melalui Raker nanti kita skor besok jam 10.Jadi hari ini kita selesai 425 DIM ini telah selesai.

    Terima kasih. Alhamdulilllah, didalam bulan puasa ini banyak berkah ini pak Menteri, lebih dari seperuh DIM

    kita sudah disetujui. Untuk itu rapat ini saya skor sampai besok kita ketemu.

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 38

    F.PDIP ( YOSEP UMARHADI ) : Satu hal yang barangkali pak Menteri tadi dari penjelasan awal mengenai paradigma atau

    grand desain tadi, ini saya kira suatu yang sangat menarik, mohon itu dielaborasi lalu diserahkan kepada kita, dan kalau bisa itu tidak bisa elaborasi kalimat penjelasan itu saya tanya apakah itu sudah masuk naskah akademis atau belum, drafnya pemerintah, tolong juga itu dimasukan dalam naskah akademis yang nanti di sandingkan dengan naskah akademis kita karena kita punya naskah akademis dan pemerintah juga punya naskah akademis, sebab itu akan menjadi. Kemudian sebenarnya lebih dari pada itu pak. Pak ketua pak Pimpinan, tidak hanya separuh 425 kalau kita sepakat yang lain itu masuk Panja itu sudah selesai itu, yang lain itu masuk Panja itu sudah selesai.

    F.PG ( ALI WONGSO ) : Pimpinan apa yang diputuskan ketua tadi sudah betul jangan dirubah lagi itu saya kira terima

    kasih. F.PG ( YOSEP NAE SOI ) : Tidak hanya ini kita setuju pak ketua. Nanti Raker besok kalau misalnya kita setuju dengan pemerintah usulan pemerintah kita

    setuju Raker ketok, kemudian yang belum beda pendapat masukan Panja, masuk Timus, masuk Timsin, jadi tidak hanya tetap ini pak ada juga yang kita setuju mungkin, kalau besok kita setuju denga pemerintah punya ya kita setuju. Kalau kita tidak setuju kita masukan ke Panja, begitu pak ketua.

    KETUA RAPAT : Ini lebih maju lagi pak Menteri, luar biasa. Masih ada? saya kira kalau sudah tidak ada sekali lagi saya ucapkan terima kasih kalau

    memang ini nanti bisa berjalan dengan bagus harapan kita semua tentunya bahwa pembahasan ini bisa berjalan dengan baik sehingga tugas-tugas konstitusional kita dalam menyelesaikan RUU Perkim ini bisa tepat waktu pada penjelasan pak Menteri.

    PEMERINTAH/MENPERA: Baik pertama kami ingin mengucapkan terima kasih, bahwa alhamdulillah 425 DIM itu sudah

    kita sepakati bersama dan kami memberikan satu aplause saja bahwa penyempurnaan redaksional 255 itu kalau bisa tidak di bahas didalam Panja tetapi ini menyangkut mekanisme yang ada di dewan, langsung saja disampaikan dan saya ingin menjelaskan juga apa yang disampaikan oleh yang terhormat. Memang ada seakan-akan pemerintah penyempurnaan subtansi yang kemudian kita masukan lagi menjadi penambahan subtansi baru yang sebenarnya itu seakan-akan dihilangkan dari ketentuan umum, kemudian masuk di batang tubuh, itu mungkin pendapat yang akan berbeda kenapa ketentuan umum dihilangkan kemudian menjadi subtansi baru di dalam batang tubuh, tentu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang tata cara penyusunan Undang-Undang, sesuatu yang perdefinisi memang diperlukan itu kita masukan ketentuan umum, tetapi kalau dia bisa langsung menjelaskan didalam batang tubuh dan itu merupakan konplusif disana mungkin bisa maknai disana tapi manakala itu memang kita tidak sepakat untuk dikembalikan dalam bentuk struktur

    ARSI

    P DP

    R-RI

  • 39

    yang awal kami juga tidak keberatan. Jadi tinggal kita berargumentasi saja disini tetapi intinya subtansinya tidak hilang, jadi samasekali tidak hilang. Terkait dengan penghapusan rumusan seperti yang saya sampaikan tadi tidak ada yang penghapusan rumusan itu artinya penghapusan subtansi sama sekali tidak dan penyempurnaan subtansi itu sesungguhnya hanya untuk mengingatkan kita kembali beberapa hal baik terkait dengan peraturan perundang-undangan yang memang perlu kita muatkan disini, selebihnya saya kira bisa di bahas didalam Raker yang hanya sekitar 58 DIM, tapi kalau 58 DIM itu dinyatakan cukup untuk dibahas di Panja, artinya besok tidak diperlukan Raker.

    Berarti tidak diperlukan lagi Raker besok apabila pada akhirnya penyempurnaan subtansi dan penambahan ini tidak diperlukan di pembahasan di Raker dan kalau yang 255 sudah diadres ke Tim Perumus dan mungkin ini sudah tidak lagi di Panja pak, karena saran kami ini sudah sifatnya redaksional tidak sama sekali tidak subtantif yang subtantif itu adalah tiga dan empat. Tetapi itu sebenarnya penempatan yang berpindah, hanya kami khawatir pengkatagosasiannya saja, itu saja dari kami terima kasih.

    Sekali lagi kami dengan bangga ingin mengatakan undang-undang ini mungkin dapat kita selesaikan dengan cepat, tetapi saya tetap memberikan catatan sebagaimana tadi disampaikan oleh yang terhormat pak Adji tadi kami membuka diri manakala ada subtansi yang mana dirasakan penting dan sama-sama menjadi kesepakatan kita dalam undang-undang ini dan ownershipnya direlakan hanya untuk membuat mekanisme pembahasan ini, jadi lebih cepat dengan senang hati dapat kami terima. Terima kasih.

    Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat berbuka puasa. KETUA RAPAT : Terima kasih. Saya ingin tanya dulu kepada pak Menteri besok kira-kira pak Yosep sarankan jamberapa

    pak?Siang, kalau pak Menteri? Jam 14. Saya kira kita sepakat besok ketemu jam 14 setuju? (RAPAT : SETUJU)

    Sekali lagi saya atas nama pimpinan Komisi V dan seluruh anggota Komisi V DPR RI menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran kementerian perumahan rakyat dan tentu juga dari kementerian hukum dan HAM yang telah hadir pada saat ini dengan ini dengan mengucapkan alhamdulillah hirobilalamin Raker ini saya skor sampai dengan besok jam 14.00.

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (RAPAT DITUTUP PUKUL 16.45 WIB)

    Jakarta, 25 Agustus 2010

    KETUA RAPAT ttd

    H. MUHIDIN MOHAMAD SAID

    ARSI

    P DP

    R-RI

    1.BAGIAN I2.RAKER oke3.PANJA4.SUBSTANSI oke5.TIM PERUMUS oke6.RAPUR TGL.17 DESEMBER 2010 OKE!RISALAH RESMIRapat Paripurna ke-17 (Tujuh belas)II

    7.BAGIAN III oke