DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-094355-6214.pdf · seluruh Anggota Dewan yang...

6
SAMBUTAN PEMERINTAH PADA RAPAT KERJA KOMISI IV DPR RI MENGENAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBICARAAN TINGKAT I RANCANGAN UNDANG-UNDANG (RUU) tentang PANGAN Jakarta, 16 Oktober 2012 Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, • Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPR RI yang terhormat, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atau yang mewakili, • Para Pejabat dari Kementerian/Lembaga Terkait, Hadirin yang saya hormati. Pertama-tama marilal1 kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWf, yang dengan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat . menghadiri Rapat Kerja Kornisi IV DPR RI dengan Pemerintah dalam keadaan sehat walafiat. Rapat Kerja ini merupakan pelaksanaan salah satu tugas konstitusional kita yang sangat penting dan strategis, yaitu pengambilan keputusan pada akhir pembicaraan tingkat I Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pangan. Atas nama pimpinan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam l\legeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan selaku wakil Pemerintah, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- 1 ARSIP DPR-RI

Transcript of DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-094355-6214.pdf · seluruh Anggota Dewan yang...

SAMBUTAN PEMERINTAH PADA RAPAT KERJA KOMISI IV DPR RI

MENGENAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBICARAAN TINGKAT I

RANCANGAN UNDANG-UNDANG (RUU) tentang PANGAN Jakarta, 16 Oktober 2012

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

• Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPR RI yang terhormat,

• Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atau yang mewakili,

• Para Pejabat dari Kementerian/Lembaga Terkait,

• Hadirin yang saya hormati.

Pertama-tama marilal1 kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWf, yang dengan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat .

menghadiri Rapat Kerja Kornisi IV DPR RI dengan Pemerintah dalam keadaan

sehat walafiat. Rapat Kerja ini merupakan pelaksanaan salah satu tugas

konstitusional kita yang sangat penting dan strategis, yaitu pengambilan

keputusan pada akhir pembicaraan tingkat I Rancangan Undang-Undang

(RUU) tentang Pangan.

Atas nama pimpinan Kementerian Pertanian, Kementerian

Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam l\legeri,

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan selaku wakil Pemerintah,

kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

1

ARSIP D

PR-RI

r t·

" "

tingginya kepada seluruh pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI yang telah

bekerja keras dalam menyusun, membahas, dan menyepakati pasal demi

pasal dari 776 DIM RUU tentang Pangan. Perbedaan pendapat dan

pandangan dalam proses pembahasan RUU ini kami pandang sebagai suatu

dinamika yang positif dan sehat dalam rangka mencari rumusan pengaturan

penyelenggaraan pangan nasional yang sesuai dengan prinsip-prinsip

kedaulatan pangan, dan kemandirian pangan.

Melalui kerja keras, saling pengertian dan rasa kebersamaan dari

seluruh Anggota Dewan yang terhormat dan juga Pemerintah, Alhamdulillah

RUU ini akhirnya dap?Jt disusun secara komprehensif dan nantinya dapat

menjadi payung hukum bagi penyelenggaraan pangan untuk memenuhi

kebutuhan dasar manusia dengan berlandaskan pada kedaulatan,

kemandirian, dan ketahanan pangan.

Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati,

Sebagaimana kita maklumi bahwa Undang-undang Nomor 7 tahun 1996

tentang Pangan yang berlaku pada saat ini memiliki beberapa kekurangan

yang per!u disempurnakan. Munculnya kelemahan tersebut karena selama 16

, tahun terakhir telah terjadi perubahan lingkungan strategis yang signi~kan

baik pada tin~1kat nasional maupun global.

Undang-undang Pangan tersebut belum dapat menjawab secara

kcmprehensif tehadap dinamika dan kompleksitas permasalahan dan

tantangan penyelenggaraan pangan pada saat ini, dan pada masa yang akan

datang. Undang-undang ini juga belum secara komprehensif mengatur

mengenai sistem ketahanan pangan secara utuh, yaitu ketersediaan,

keterjangkauan, serta pemanfaatannya. Pengaturan penyediaan pangan

selama ini, juga belum menyentuh sampai ke tingkat perseorangan. Hal-hal

itulah diantaranya yan ,~ kami pahami, sehingga muncul adanya upaya untuk

membuat perubahan atas UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan.

2

ARSIP D

PR-RI

Saudara pirnpinan dan anggota Dewan yang terhormat,

Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa dalam proses penyusunan

RUU ini, DPR telah melaksanakannya melalui kajian akademis yang mendalam

dengan melibatkan para ahli dari berbagai universitas, para pakar, praktisi,

dan pelaku usaha bidang pangan, serta kalangan organisasi profesi,

kemasyarakatan, dan keagamaan. Demikian juga di pihak Pemerintah,

pembahasan penyusunan DIM dari RUU tentang Pangan ini dilaksanakan

secara intensif dalam forum lintas kementerian/lembaga, Kelompok Kerja

Dewan Ketahanan Pangan, para ahli dari perguruan tinggi, dan beberapa

!embaga kemasyarnkatan di bidang pangan. Selain lima kementerian yang

ditugaskan Presiden, kami melibatkan pula secara intensif Kementerian

Kelautan cian Perikanan, Kementerian Kesehatan, dan Sadan Pengawas Obat

dan Makanan. Untu-k itu, kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah

berperan serta dalam proses penyusunan RUU tentang Pangan atas inisiatif

DPR ini, baik dalam forum diskusi secara formal maupun secara informal.

Selanjutnya dalam proses pembahasan RUU ini di tingkat Panja, kami

juga memaklumi bahwa berbagai kalangan dari akademisi, praktisi serta unsur

masyarakat telah memberikar. pendapat, kritik dan saran, baik yang bersifat

pro maupun yang bersikap kontra terhadap beberapa · substansi dalam RUU ini.

Kami memahami pendapat, kritik, dan saran tersebut telah dimanfaatkan

sebagai rnasukan yang sangat konstruktif untuk menyempurnakan rumusan

RUU tentang Pangan ini.

Saudara pirnpinan dan anggota Dewan yang terhormat,

Pernerintah menilai RUU tentang Pangan ini telah memuat hal-hal yang

mendasar, strategis, dan memberikan arah bagi pembangunan pangan dan

ketahanan pangan yang dapat mengatasi berbagai persoalan pangan nasional

dan global. Beberapa di antaranya adalah sebagai oerikut;

3

ARSIP D

PR-RI

Di dalam RUU tentang Pangan ini, kemandirian pangan dan kedaulatan

pangan diletakkan sebagai landasan filosofis atau ruh bagi keseluruhan isi

Undang-Undang ini. Indonesia sebagai negara besar harus berdaulat dalam

pembangunan ketahanan pangan dan tidak boleh dikendalikan oleh pihak

manapun dalam menentukan kebijakan pangannya. Kebijakan pembangunan

pangan juga diarahkan untuk mendorong kemandirian pangan, yang

dicerminkan oleh penyediaan beranekaragam pangan dari produksi dalam

negeri dengan pemanfaatan sumber daya dan sumber pangan domestik

secara optimal. Impor pangan pokok merupakan pilihan terakhir dalam

memenuhi penyediaan pangan, manakala produksi pangan dalam negeri tidak

dapat memenuhi k~butuhan pangan. Kemandirian dalam pemenuhan

kebutuhan pangan pokok ini perlu dicapai dan dijaga keberlanjutannya,

mengingat bahwa hal ini bukan hanya aspek ekonomi semata, tetapi juga

berkaitan dengan aspek-aspek sosial, budaya, politik, bahkan merupakan

bagian penting dari ketahanan nasional.

Ruang lingkup yang diatur dalam RUU ini telah mencakup pengaturan

penyelenggaraan Pangan yang komprehens!f, yang meliput! pengaturan

dalam subsistem: (1) ketersediaan pangan, (2) keterjangkauan pangan, dan

(3) pemanfaatan pangan, yaitu konsumsi pangari. dan gizi. Pengaturan

mengenai konsumsi pangan dan gizi ini diarahkan untuk lebih menjamin

pemenuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, terutama

bagi kelompok yang rawan pangan, antara lain wanita hamil, ibu menyusui,

bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait

dengan sistem pangan, seperti keamanan pangan, penelitian dan

pengembangan, sistem informasi, peran serta masyarakat, dan pengawasan

dan penyidikan pangan.

Dalam rangka mengakomodir perkembangan sistem ketatanegaraan,

khususnya sistem desentralisasi pemerintahan, RUU tentang Pangan juga

4

ARSIP D

PR-RI

mengatur tentang peran dan tanggungjawab Pemerintah dan pemerintah

daerah untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan.,

Ke depan Pemerintah Daerah diharapkan akan lebih berperan antara lain

dalam pengelolaan cadangan pangan, pengembangan pangan lokal,

percepatan diversifikasi pangan, pembinaan dan penanganan keadaan darurat

pangan.

Hal penting lainnya adalah bahwa Pemerintah bersama masyarakat

bertanggung jawab untuk mewujudkan ketahanan pangan. Selain dalam

kegiatan usaha pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan, peran

masyarakat dapat diimplementasikan dengan menyampaikan permasalahan,

masukan, dan/atau saran penyelesaian masalah pangan tersebut kepada

Pemerintah atau pemerintah daerah.

Terwujudnya kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan

pangan nasional merupakan komitmen nasional yang dikelola secara

terintegrasi dan terkoordinasi lintas sektor oleh Pemerintah dengan

melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan

hal tersebut, kami memahami perlunya dibentuk lembaga Pemerintah yang

cukup kuat untuk membantu Presiden dalam penyelenggaraan pangan. Untuk

maksud tersebut, RUU ini memberikan arahan bagi pembentukan lembaga

pemerintah yang menangani bidang pangan yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Presiden. Lembaga pemerintah yang menangani

bidang pangan tersebut mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di

bidang pangan.

Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat,

Sebagaimana kita maklumi, bahwa di dalam RUU tentang Pangan ini

terdapat 11 pasaljayat yang mengamanatkan disusunnya Peraturan

Pemerintah, 10 pasaljayat mengamanatkan pengaturan lebih lanjut

5

ARSIP D

PR-RI

·"

dengan/atau berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan satu Pasal

mengamanatkan disusunnya Peraturan Presiden. Dengan selesainya RUU

tentang Pangan ini, tugas Pemerintah yang akan harus segera dilakukan

selanjutnya adalah menyelesaikan berbagai peraturan turunannya · tersebut,

agar amanat dari RUU ini dapat segera diimplementasikan dalam rangka

membangun kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan

nasional yang kokoh dan berkelanjutan.

Harapan kami RUU tentang Pangan ini dapat memfasilitasi

penyelenggaraan ketahanan pangan nasional yang kokoh dan berkelanjutan,

serta sekaligus menjamin kesejahteraan petani, nelayan, pembudi daya ikan,

dan pelaku usaha pangan lainnya.

Sernoga upaya dan kerja keras ini mendapat ridho AJlah swr. Amin ya

robbal alamin. Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Jakarta, 16 Oktober 2012

An. Pemerintah Republik Indonesia Menteri Pertanian,

~)l_ -----­SUSWONO

6

ARSIP D

PR-RI