DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015...

55
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-14 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 13 Agustus 2015 3. Waktu : 10.19 WIB 14.20 WIB 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Prof. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI) 2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Panitera : Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : 1. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan; 2. Penyampaian Laporan Kinerja PURT Tahun Sidang 2014-2015; 3. Pidato Penutupan pada Akhir Masa Sidang IV dan Tahun Sidang 2014-2015. 9. Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang

Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-14

MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2014-2015

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Kamis

2. Tanggal : 13 Agustus 2015

3. Waktu : 10.19 WIB – 14.20 WIB

4. Tempat : R. Rapat Nusantara V

5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI)

2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI)

3. Prof. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI)

6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal

DPD RI)

2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI)

7. Panitera : Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II)

8. Acara : 1. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan;

2. Penyampaian Laporan Kinerja PURT Tahun Sidang

2014-2015;

3. Pidato Penutupan pada Akhir Masa Sidang IV dan Tahun

Sidang 2014-2015.

9. Hadir : Orang

10. Tidak hadir : Orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 1

II. JALANNYA SIDANG:

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

... (suara tidak terekam) Kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para Anggota serta

seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan Lagu Indonesia

Raya.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Hadirin dipersilakan duduk kembali.

Para Senator yang kami hormati, dengan terlebih dahulu menyampaikan ucapan

selamat datang setelah kita reses dan juga Selamat Idul Fitri, atas nama Pimpinan Selamat

Idul Fitri kepada sahabat senator yang merayakannya.

Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai

saat ini yang telah hadir baru 27 orang anggota dan telah menandatangani daftar hadir.

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.19 WIB

Page 3: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2

Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta persetujuan forum kit

atunda 10 menit. 10 menit setuju? Baik kita skors 10 menit.

KETOK 1X

SIDANG DISKORS 10 MENIT

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Dimohon kembali ke tempat masing-masing. Tempel menempel pipi dilanjutkan

nanti. Sebelum saya mulai, saya lihat juga beberapa jago kita yang mau maju ini sudah hadir

di sini.

Baik, Ibu Wakil Ketua, para Senator, forum yang kami hormati, kami sampaikan

Ketua sedang ada acara, sedang menerima Mendagri, ada marketing awards di lantai 8, jadi

kami ditugaskan untuk membuka dulu karena memang sudah waktunya. Tadi kita audah

skors sudah mencapai lebih 10 menit. Walapun kehadiran baru 46, saya minta persetujuan,

sudah 48, saya minta persetujuan karena toh tidak ada pengambilan keputusan, hanya

mendengarkan laporan dapat kita lanjutkan. Skors saya bisa cabut.

KETOK 1X

Sudah 52. Oke.

Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahiim Sidang Paripurna ke-14 Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

KETOK 1X

Sidang dewan yang mulia, sesuai jadwal acara, sidang paripurna kali ini mempunyai

3 agenda pokok. Pertama, laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan. Dua,

penyampaian laporan kinerja PURT Tahun Sidang 2014-2015. Mohon maaf ini nanti

tertutup. Ketiga, pidato penutupan akhir masa sidang.

Mengawali sidang paripurna ini kami sampaikan rasa duka dan belasungkawa atas

wafatnya Hj. Uraiharima, ibu mertua dari Ibu Hj. Rubaiti Erlita, S.Sos. mana Ibu Hj. Rubaiti

dimana? Tadi sudah ada. Kemudian juga ibunda dari H. Ahmad Jajuli, senator dari Provinsi

Lampung. Semoga amal ibadah almarhumah diterima Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa

dan mendapat tempat terbaik disisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan

kesabaran.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 12 huruf h dan Pasal 196 tata tertib DPD RI, kegiatan

anggota DPD di daerah yang diwakili dilakukan dalam rangka memenuhi kewajiban anggota

untuk menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan

daerah untuk selanjutnya dilaporkan dalam sidang paripurna setiap awal masa sidang. Untuk

itu, secara berurutan kami akan mempersilakan kepada wakil masing-masing provinsi untuk

menyampaikan laporan kegiatan di daerah. Perlu kami ingatkan, sesuai dengan kesepakatan

bahwa waktu penyampaian laporan masing-masing provinsi adalah maksimum 5 menit.

Berkenaan dengan itu, kiranya laporan yang akan disampaikan nanti dapat lebih dipadatkan

cukup garis besarnya saja. Selanjutnya laporan yang lebih lengkap diserahkan kepada

Pimpinan sebagai lampiran yang tidak terpisahkan dari laporan yang dibacakan. Laporan

tersebut menjadi bahan penting alat kelengkapan DPD khususnya Komite I, II, III dan IV

sebagai aptukalis politik DPD.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 3

Pada kesempatan pertama, kami persilakan wakil dari Provinsi, dari sini ya, dari

depan urutannya dari Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menyampaikan laporan kegiatan di

daerah pemilihannya. Saya persilakan. Saya mohon begitu provinsi yang satu selesai akan

turun mimbar, provinsi berikutnya sudah ancang-ancang siap naik. Ini untuk mengefisienkan

waktu. Silakan Pak.

PEMBICARA : Ir. H. ABDUL JABBAR TOBA (SULTRA)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, Bapak dan Ibu Anggota DPD RI, Bapak

Sekretaris Jenderal beserta seluruh jajarannya, Bapak-bapak dan Saudara-saudara yagn saya

hormati. Sebelumnya saya ingin menyampaikan Selamat Idul Fitri 1436 Hijriah. Mohon

maaf lahir dan batin. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa kita yang telah lalu dan

kembali kepada fitrahnya, suci dan bersih.

Bapak dan Ibu yang saya hormati, saya ingin sampaikan bahwa dari kami berempat

ini saya hadir sendirian. Salah satu diantaranya memang mencalonkan diri sebagai bupati di

Kabupaten Munah sehingga dengan demikian tidak sempat hadir. Saya sering main-main Pak

bahwa seharusnya yang membaca itu yang muda, kok dikasih yang tua yang membaca. saya

bilang anda semua bertiga ini berdosa kepada saya, ini kelakar. Tapi sebenarnya

sesungguhnya ada maksud saya kenapa kok begitu, karena tidak hadir. Ini barangkali peranan

dari BK yang perlu menegur yang tidak pernah hadir. Jadi bukan saya Sulawesi Tenggara

Pak, tapi banyak diantara teman kita yang tidak pernah hadir, sampai 4-5 bulan tidak hadir.

Seharusnya BK sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan. Itu saran saya Pak.

Terima kasih, kemudian saya bacakan bahwa hasil reses kita yang berlangsung

tanggal 10 Juli sampai 11 Agustus dari 4 komite. Masing-masing komite ada masalah.

Komite I ada 13 masalah, Komite II ada 10 masalah, Komite III 6 masalah dan Komite IV 12

masalah, sehingga demikian ada 41 masalah. Saya sadar kalau saya tidak mungkin

membacakan semua karena terlalu panjang. Oleh karena itu saya hanya mau membaca

bagian-bagian yang sangat penting.

Jadi Komite I saya mencoba membacakan yaitu perlu penetapan batas kawasan hutan

lindung dengan pemukiman. Di Sulawesi Tenggara memang banyak pemukiman di kawasan-

kawasan hutan. Itu disebabkan karena pada saat itu terjadi transmigrasi tahun 1982 dan

sampai sekarang tidak ada batasnya. Hutannya sudah tidak ada tapi yang tumbuh adalah

rumah-rumah penduduk. Itu yang pertama Komite I.

Komite II, Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih belum optimal dimanfaatkan oleh

nelayan. Salah satu penyebabnya, banyaknya persyaratan yang dikeluarkan oleh bank yang

bersangkutan. Namun sekarang sudah diturunkan dari 21% menjadi 12% tetapi persyaratan

di lapangan tetap diminta ada namanya sertifikat tanah atau ada agunan sehngga dengan

demikian petani atau nelayan tidak bisa memanfaatkan dengan baik.

Yang ketiga, Komite III kepemudaan. Perlu perhatian pemerintah terhadap kaum

pemuda yang tidak sempat melanjutkan pendidikannya dengan memberikan pelatihan

kewirausahaan diperlukan sarana dan fasilitas olahraga untuk meningkatkan minat dan

partisipasi olahraga pada pemuda-pemuda ini. Ini perlu karena banyak pemuda kita yang

tidak ada kerjanya, malam-malam di jembatan-jembatan itu ada hal-hal yang tidak

diinginkan.

Yang berikutnya adalah Komite IV. Komite IV ini ada beberapa yang dia kemukakan

tapi namun kemudian saya bacakan. Dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat

sebanyak 127 desa di Kabupaten Kolaka Utara sebesar 34 milyar namun sepenuhnya tidak

bisa dicairkan. Ini disebabkan karena sebagian kegiatan desa belum lengkap berkas

pencairannya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)nya kemudian

Page 5: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 4

RKPM ataupun APBD Desa. Inilah yang ditemukan teman-teman di lapangan. Mudah-

mudahan nanti kami serahkan kepada masing-masing kepada komite-komite. Saya kira

demikian.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Sulawesi Tenggara.

Selanjutnya kami persilakan Sulawesi Selatan.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULSEL)

Interupsi, Pak Ketua.

Saya minta Pak Ajiep tinggal dulu kita mau foto karena satu-satunya pada pagi hari

ini Sulawesi Selatan.

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Om swastyastu

Yang kami hormati Bapak Ibu Wakil Ketua Pimpinan Sidang Paripurna, Bapak Ibu

Anggota DPD yang kami muliakan, hadirin sekalian yang sama berbahagia. Saya ditunjuk

oleh tiga perwakilan dari Sulawesi Selatan untuk mewakili menyampaikan laporan ini.

Sebenarnya Sulsel itu selalu lengkap, hadir pada paripurna. Hanya terkadang Pak Ustadz

Azis memang beliau tokoh penyeimbang. Jadi sering ada di belakang duduk, dia lihat

kurang-kurang sebelah kiri duduk lagi sebelah kiri. Tadi di belakang duduk tapi kami

isyaratkan supaya ke depan supaya betul-betul lengkap kelihatan dan tidak ada yang

mencalonkan diri menjadi kepala daerah di empat ini.

Bapak Pimpinan yang kami hormati, laporan tertulis sebagaimana seharusnya juga

para Anggota DPD Sulawesi Selatan telah menyampaikan laporan ke Sekretariat Jenderal

himpunannya kumpulannya sudah kami pegang sehingga tidak perlu kami bacakan selain

waktu yang tidak lebih dari yang disepakati 5 menit.

Yang kedua tradisi kita membacakan seperti ini tindaklanjutnya yang justru yang say

sampai sekarang belum ketahui karena itu yang kami mau titipkan kepada Pimpinan DPD

adalah seperti yang dibicarakan pada Rapat Panmus kemarin, perlunya ada semacam rapat

bersama antara Pimpinan DPD dengan Pimpinan Alat Kelengkapan, salah satunya adalah

kita bicarakan tindak lanjut dari hasil laporan daerah pada setiap selesai kunjungan kerja atau

reses yang disampaikan secara terbuka melalui paripurna seperti ini.

Paripurna ini adalah bagiann dari pertanggungjawaban publik bahwa DPD telah

melaksanakan kegiatan di daerah masing-masing. Tetapi tindak lanjut hasil temuan masukan

kita itu juga perlu publisir sehingga publik tahu ini hasil perjuangan, ini hasil yang dilakukan

para Anggota DPD di Jakarta. Saya kira itu pengantar pertama.

Pengatar kedua saya, mudah-mudahan dalam perubahan tata tertib nanti kita bisa

merumuskan suatu model sidang paripurna yang efektf dan efisien. Hari ini kita paripurna

seperti kesepakatan Panmus kemarin. Tanggal 19 kita paripurna lagi untuk pembukaan masa

sidang. Mungkin perlu dipikirkan satu waktu penutupan dan sekaligus pembukaan masa

sidang sehingga dia lebih efektif.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 5

Saya kira itu saja. Mohon izin Bapak bertiga, kami serahkan saja apa yang telah kita

rumuskan, yang telah kita sepakati sesuai hasil rapat kami di Provinsi Sulawesi Selatan

beberapa waktu yang lalu sebelum berangkat ke Jakarta.

Saya kira demikian. Mohon maaf, terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Sulawesi Selatan.

Selanjutnya saya persilakan kepada Maluku. Siap-siap berikutnya Sulawesi Barat.

PEMBICARA : Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (MALUKU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om swastyastu.

Pimpinan dan rekan-rekan senator sekalian, mewakili senator dari Maluku, kebetulan

saya satu-stunya yang baru hadir, yang lainnya belum bisa hadir dengan berbagai alasan.

Izinkan saya akan menyampaikan laporan kegiatan hasil dari reses yang baru saja kita

jalankan. Namun sesuai kesepakatan kita bersama yang tadi disampaikan oleh Pimpinan

bahwa kita diberikan alokasi waktu yang terbatas. Izinkan saya tidak membacakan rincian

temuan dari teman-teman. Nanti akan saya sampaikan tetapi saya akan memanfaatkan waktu

ini untuk menyampaikan hal penting yang saya rasakan yang sangat mendasar khususnya

bagi kami provinsi- provinsi yang berada di kawasan tertinggal.

Pimpinan dan teman-teman senator sekalian, kita juga mengetahui bahwa 70 tahun

republik ini merdeka masih terjadi disparitas dari pembangunan nasional kita ada perbedaan

yang sangat mencolok antara kawasan, saya ambil contoh misalnya antara kawasan barat dan

timur. Dalam banyak hal di timur tertinggal, ini persoalan serius. Kami di timur ini saya

mencatat kurang lebih ada 6-7 provinsi tertinggal diluar masih ada 1 atau 2 di kawasan barat.

Nah oleh karena itu yang diperlukan adalah anggaran, tidak ada kata lain, anggaran. Kita

bersyukur bahwa Papua mendapatkan otsus dan di sana ada tambahan anggaran. Kalau ini

masih terus berlangsung maka disparitas akan bertambah. Saya ambil contoh misalnya

tentang desa. Uang yang turun di desa tentu yang di barat lebih banyak. Nah oleh karena itu

harus ada upaya-upaya bagaimana disparitas ini jangan semakin jauh yaitu dengan ada

perubahan politik anggaran. Saya ambil contoh Jakarta Raya. Maaf teman-teman senator dari

DKI. Mungkin dengan anggaran 74 trilyun APBN sudah mungkin rasanya tidak perlu untuk

Jakarta karena infrastruktur yang dibangun di Jakarta dengan menggunakan tangan swasta

sudah cukup sehingga APBN itu bisa didorong ke daerah yang belum maju. Saya kasih

contoh analogi begini, kalau saya sebagai orang tua punya anak tiga, yang satu mau lulus

kuliah, yang satu tenagh-tengah, yang satu mau masuk. Kalau tidak ada perubahan dalam

mengatur anggaran maka anak saya yang paling bungsu tidak akan masuk kuliah. Oleh

karena itu yang tua saya panggil. “Le, kamu mulai hari ini Bapak tidak kasih uang untuk

uang transport dan uang makan karena uang itu mau dipakai adik kamu masuk kuliah. Dari

mana uangnya? Bapak punya sepeda motor, kamu ojek.” Nah itulah. Jadi DKI itu sudah bisa

mandiri dengan swasta, ngapain harus mendapatkan APBN lagi? Daerah-daerah yagn sudah

maju juga demikian. Ada baiknya anggaran itu diarahkan kepada daerah-daerah yang belum

maju terutama untuk membangun infrastruktur sehingga investor bisa datang dan muncul

simpul-simpul ekonomi yang baru. Ini satu.

Yang kedua ada ruang sebenarnya, say aambil contoh provinsi kepulauam, ada tujuh

mengusulkan Undang-Undang Provinsi Kepulauan. Dibalik itu ada kompensasi anggaran

Page 7: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 6

yang cukup longgar bagi provinsi kepulauan. Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, Sulawesi

Utara, Riau dan Bangka Belitung. Kalau ini berjalan maka lumayan. Saya ketemu dengan

Ketua Komisi V di DPR, ini sudah masuk di prolegnas. Sudah masuk dan saya kira melalui

forum ini kami mengusulkan kepada DPD RI untuk ikut memperjuangkan hal ini. Ketua

Komite I Pak Muqowam mohon izin saya mendahului untuk.. tapi saya sudah ketemu Ketua

Komisi V untuk menyampaikan hal ini. Itu yang kedua.

Yang ketiga adalah tentang perbatasan. Maaf Ketua Komite I, perbatasan kan kita

akan menngajukan Rancangan Undang-Undang itu kembali. Ini penting karena dalam teori,

baik buruknya sebuah negara tergantung manajemen perbatasan. Tadi kita bicara dengan Ibu

Wakil Ketua, kalau melihat rumah orang itu kita lihat kamar mandinya atau dapurnya. Kalau

melihat sebuah negara dia bagus atau tidaknya tergantung perbatasan. Oleh karena itu, kita

sudah melihat semua ujung-ujung perbatasan. Kami juga di daerah Maluku punya wilayah

perbatasan yang perlu juga mendapat perhatian. Oleh karena itu Undang-Undang tentang

RUU Perbatasan itu hendaknya kita juga ikut memperjuangkannya. Saya kira itu saja tiga

hal.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Berikut, Sulawesi Barat. Berikut mohon siap-siap saja nanti Gorontalo.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Bismillahirahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Ketua DPD RI, Wakil Ketua DPD RI, Bapak Ibu Anggota DPD

RI yang hadir pada sidang paripurna ini. Saudara-saudara para jurnalis yang kami hormati.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada hari

ini kita bertemu kembali untuk menyampaikan dan melaksanakan tugas konstitusi kita

sebagai Anggota DPD RI setelah sebulan kita melakukan yang biasa kita sebut dengan reses

untuk melakukan penyerapan aspirasi dan mendapatkan masukan dari daerah dan

masyarakat. Dalam perjalanan kami yang hampir 1 bulan ini, beberapa hal yang menjadi

catatan penting untuk kita cermati bersama khususnya temuan, masukan, atau hal-hal yang

bersifat konstruktif dari masukan pemerintah provinsi Sulawesi Barat.

Yang pertama adalah, mungkin kami tidak bisa laporkan secara keseluruhan Ketua,

pilkada serentak 2016 atau biasa kita sebut semester 1, masukan dari pemerintah daerah

khususnya mereka-mereka yang menjadi pelaksana sesuai dengan amanah konstitusi

mengharapkan DPD RI aktif melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pilkada agar

substansi dan tujuan demokrasi benar-benar tercapai. Tentu persoalan regulasi khususnya

Undang-Undang No. 8 Tahun 2015 masih sangat banyak kekurangan seperti yang kita lihat

selama ini DPD RI Sulawesi Barat dalam masukan-masukan yang kami terima tentu

mengharapkan adanya penyempurnaan-penyempurnaan yang baik secara materi, Undang-

Undang maupun hal-hal teknis lainnya. Tentu uraiannya kami lampirkan.

Kedua, pemerintah Sulawesi Barat megnharapkan agar Dewan Perwakilan Daerah

mengambil peran strategis dalam rangka peningkatan dana transfer daerah khususnya

Page 8: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 7

rencana pemerintah pusat untuk menaikan asumsi transfer daerah yang menyangkut 24 item

program pembangunan baik yang biasa kita sebut DAK Reguler, DAK Afirmasi maupun

Dak Infrastruktur Publik guna percepatan pembangunan daerah. Tentu masukan dari

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat kami lampirkan.

Yang ketiga, pelaksanaan Undang-Undang No. 6 tentang desa memberi pengaruh

sangat besar dalam pembangunan desa khususnya dana alokasi desa, banyak masukan dari

pemerintah daerah dalam hal penyempurnaan peraturan pemerintah, pendukung pengawasan

dari Dewan Perwakilan Daerah serta penataan sistem, peran, fungsi provinsi sebagai wakil

pemerintah pusat dan kabupaten sebagai daerah otonom. Tentu seluruh hal yang menyangkut

masukan kami lampirkan.

Yang keempat, konflik perbatasan baik provinsi, kabupaten yang masih sangat

banyak di daerah-daerah di seluruh Indonesia khususnya di Sulawesi Baratpun mengalami

hal yang sama. Harus ada solusi secara hukum administrasi pemerintahan yang dilakukan

secara baik. Tentu melalui kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

khususnya Komite I yang memfasilitasi kami dalam konflik perbatasan, pengelolaan

tambang dengan Kalimantan Selatan dan sudah diselesaikan di Istana Negara satu bulan yang

lalu.

Yang kelima, kami berharap bahwa DPD terus aktif melakukan pengawasan dan juga

mendorong infrastruktur yang bersifat transnasional atau nasional yang berada di wilayah-

wilayah perbatasan, kami memiliki berbagai masukan. Terlampir diantaranya adalah

perbatasan antara Sulawesi Barat dengan perbatasan Sulawesi Selatan, Luwuk Utara dan

Tana Toraja. Kemudian yang lain adalah hal-hal yang menyangkut tentang peraturan

pemerintah khususnya menyangkut PP No. 17 Tahun 1994 tentang pembubaran koperasi

oleh pemerintah jika koperasi tidak bisa dianggap sebagai.. tidak bisa dibina maka lebih baik

dibubarkan. Banyak koperasi yang menjadi sumbu ekonomi di daerah-daerah khususnya di

Sulawesi Barat. Tentu DPD diharapkan mengambil peran strategis untuk melakukan

konsolidasi terhadap program pengembangan ekonomi masyarakat khususnya yang berbasis

koperasi. Ada 16 poin yang akan kami, yang menjadi catatakan pokok kami, Pimpinan dan

para anggota yang terhormat. Mungkin kami tidak bisa bacakan satu per satu. Tetapi melalui

kesempatan ini kami hanya ingin memberikan penekanan, DPD Provinsi Sulawesi Barat

mengharapkan kepada Pimpinan DPD RI khususnya alat kelengkapan agar serius melakukan

konsolidasi seluruh masukan-masukan yang kita berikan dari tahapan paripurna ke paripurna,

dari tahapan reses ke reses. Kenapa? Karena ini adalah momentum dan kepercayaan buat kita

semua. Jika ini tidak bisa terlakasana rasanya trust itu akan semakin turun dan kami berharap

khususnya kepada Pimpinan DPD untuk serius menanggapi seluruh masukan dari 344

provinsi dalam 5 kali reses yang kita lakukan setiap tahun. Itu saja Pimpinan yang menjadi

penekanan dari kami. Terima kasih.

Doa kami kepada Pimpinan agar tetap sehat memimpin DPD dan doa saya kepada

seluruh Anggota DPD kiranya Tuhan memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita

untuk terus menjalankan tugas dan tanggungjawab kita.

Terima kasih.

Billahitaufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Karena didoakan kita beri tepuk tangan dulu. Silakan.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 8

PEMBICARA : Hj. RAHMIYATI JAHJA, S.Pd (GORONTALO)

Bismillahirahmanirahiim.

Yang saya hormati Bapak Ibu Pimpinan DPD RI, yang saya hormati rekan-rekan

Anggota DPD RI, yang saya hormati Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal

bersama seluruh jajaran, hadirin media elektronik dan media cetak,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu

Puji syukur kehadirat Allah SWT pada pagi hari ini saya menggantikan teman-teman,

kebetulan Provinsi Gorontalo dari 4 anggota hanya saya sendiri yang hadir dan saya harus

mewakili teman-teman yang tercinta.

Berikut ini saya akan menyampaikan laporan antara lain dari tanggal 10-11 Agustus

2015 sebagai berikut :

Pemilihan kepala daerah serentak ada 3 kabupaten yang mengikuti. Yang pertama

Kabupaten Pohuwato, yang kedua Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo. Yang

anehnya di sini ada ketua partai justru tidak menggunakan kendaraan partainya. Ini menjadi

catatan.

Kemudian yang kedua adalah masalah kenaikan harga, alhamdulillah di Provinsi

Gorontalo stabil maupun ada kenaikan tapi ada catatan bahwa caya beli masyarakat sangat

kurang.

Yang ketiga adalah masalah BPJS dan yang terakhir adalah di Provinsi Gorontalo

masih terdapat permasalahan terkait dengan dana transfer ke daerah untuk tahun anggaran

2015. Transfer daerah belum mampu mengakomodasi kepentingan pembangunan di daerah

termasuk munculnya ketidaksesuaian antara kebutuhan dan peruntukan alokasi anggaran

sehingga dianggap mencederai rasa keadilan daerah. Upaya peningkatan Pendapatan Asli

Daerah atau PAD disebutkan tidak sejalan dengan kebijakan pusat sehingga mengganggu

perencanaan anggaran penerimaan pusat, kualitas belanja daerah tidak terjaga terlihat dari

rendahnya belanja daerah dibanding belanja pegawai serta rendahnya transparansi dan

akuntabilitas. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan mewakili teman-teman.

Selamat merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70, teman-teman, minal

aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin dan saya akan menyerahkan hasil reses Provinsi

Gorontalo kepada Pimpinan. Demikian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik. Terima kasih, Gorontalo.

Berikut kosong semua. Baik lewat, Maluku Utara silakan.

PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA)

Bismillahirahmaniirahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu.

Pimpinan yang terhormat, anggota senator yang berbahagia, kami yang sempat hadir

3 orang ditambah Mesakh, Mesakh sudah pindah ke Maluku Utara ini. Ibu Ati Armaiyn lagi

Page 10: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 9

izin. Saya diminta teman-teman untuk menyampaikan hasil reses kami bahwa tidak berbeda

jauh dengan reses-reses sebelumnya, aspirasinya mirip-mirip. Cuma ada beberapa hal penting

yang disampaikan oleh masyarakat Maluku Utara dan pemerintah daerah terkait dengan

transfer daerah khusus DAK dan DAU. Sampai saat ini daerah-daerah mengeluh karena

rumus hitungan DAU DAK itu sampai saat ini revisi tentang Undang-Undang No. 23 tentang

perimbangan keuangan pusat dan daerah itu belum menghitung laut. Kita baru menggunakan

pendekatan pada Undang-Undang Kelautan, sesungguhnya ini sangat mencederai rasa

keadilan dengan daerah-daerah yang luas daratannya lebih besar dari daerah-daerah yang

luas lautnya lebih besar. Problem ini hampir tiap tahun menjadi keluhan masyarakat di

daerah-daerah kepulauan khususnya beberapa provinsi kepulauan. Kami sangat berharap

kenaikan DAU, kenaikan DAK dapat mendorong dan mengurangi disparitas antara

pemerintah daerah lain dengan daerah provonsi kepulauan.

Yang kedua, terkait dengan dana desa. Sampai saat ini Maluku Utara belum

tertransfer dana desa ke beberapa kabupaten, baru beberapa kabu[aten kurang lebih 4

kabupaten yang baru dicairkan dana desanya. Ini terkendala dengan RPJMD Desa yang

belum disiapkan oleh pemerintah di tingkat desa. Karena memang petunjuk teknis dari

pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah juga belum selesai dilaksanakan.

Yang ketiga terkait dengan BPJS. BPJS hampir di semua daerah-daerah mungkin

punya masalah. Kami di Maluku Utara dari satu kecamatan ke kabupaten itu untuk mengurus

dengan BPJS untuk mendapatkan rekomendasi BPJS itu kita mengeluarkan biaya per orang

per keluarga itu Rp. 25.000 tapi perjalanan mengurus itu bisa lebih dari 2 juta rupiah. Ini

harus ada langkah-langkah lain dari pemerintah pusat ke daerah. Birokrasi pengurusan BPJS

itu lebih bisa dipermudah sampai di tingkat desa. Tidak perlu masyarakat dari tingkat desa

yang kepulauan harus mengurus kartu BPJS harus ke kabupaten dengan biaya yang cukup

tinggi.

Yang keempat terkait dengan dunia pendidikan. Kami daerah-daerah tertinggal itu

daerah-daerah yang jauh dan terisolir dari kabupaten maupun provinsi sangat kurang guru.

Daerah-daerah terisolir, kami bahkan beberapa desa dan kecamatan ada sekolah yang 6 kelas

gurunya cuma dua. Nanti kami akan sampaikan rincian keseluruhan masalah guru di daerah

kami, pak Sulistyo juga ada, daerah-daerah terpencil kami sampai saat ini pembagian dana

insentif untuk guru-guru di daerah terpencil juga belum jelas. Kategori daerah terisolir itu

seperti apa sehingga banyak tempat daerah-daerah di kepulauan kami banyak guru di daerah

tertinggal tapi tidak mendapat insentif dari dana pemerintah.

Terima kasih. Itu saja yang kami sampaikan. Garis besarnya akan kami serahkan

sebagai bagian dari laporan kepada Pimpinan.

Terima kasih.

Billahitaufik walhidyah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Prof. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Maluku Utara.

Kami persilakan Aceh. Untuk Pak Basri dari Maluku Utara dan teman-teman dari

provinsi kepulauan, rujukan yang bisa dipakai untuk dana untuk provinsi kepulauan itu

Undang-Undang No. 3, ada tiga sumber dana di sana. Satu, DAU yang sudah mengakomodir

wilayah laut. Kedua, ada DAK khusus untuk percepatan, kemudian ada dana percepatan lagi.

Ada tiga sumber dana. Jadi mohon ini dirujuk Undang-Undang No. 23.

Saya persilakan kepada Aceh.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 10

PEMBICARA : RAFLI (ACEH)

Bismillahirahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah awalnya saya ucapkan mohon maaf lahir dan batin, masih suasana

lebaran.

Yang terhormat Ketua dan Wakil Ketua, yang sangat mulia teman-teman utusan dari

daerah Dewan Perwakilan Daerah, saya belum menyebutnya senator. Alhamdulillah mungkin

persoalan banyak yang persis sama, bagaimana daerah selalu mengharap kemandiriannya di

bidang apa pun. Oleh karena itu, secara spesifik mungkin saya akan menceritakan tentang

Aceh. Usia perdamaian Aceh itu sudah masuk 10 tahun antara pemerintah Indonesia dengan

Gerakan Aceh Merdeka. Ini adalah sesuatu capaian yang sangat luar biasa dengan segala

konsekuensinya . Kita berharap di sini bagaimana segala aturan regulasi yang mendukung

tentang menjaga usia perdamaian ini adalah bentuk komitmen, ini adalah bentuk keseriusan

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, khususnya Aceh. Banyak hal-hal yang masih

diperjuangkan untuk menuju masyarakat itu betul-betul mengabdi demi bangsa yang besar

ini. Akhir-akhir ini kita melihat di Aceh masih ada gejolak-gejolak kecil. Mungkin kecil,

tetapi kalau ukurannya di Aceh ini besar. Jadi oleh karena itu, saya berharap kami dari empat

komite dengan masing-masing bidangnya, kalau saya di Komite II bagaimana potensi-

potensi sesuai dengan bidang saya ini benar-benar harus mendapat respons yang baik dari

pemerintah pusat. Saya hanya menyebutkan secara umum, rincinya banyak sekali. Begitu

juga dengan Komite I, III, dan Komite IV. Harapan saya di sini adalah kita DPD, sekali lagi

saya mengajak teman-teman, kita DPD adalah wakil yang sangat representatif di daerah,

tetapi pada saat ini kondisi sekarang kita belum bisa mempertegas, belum bisa

mempertahankan legitimasi yang kita pegang sebesar itu. Secara umum, saya ingin

sampaikan tentang Aceh menyangkut dengan hal-hal regulasi, menyangkut dengan turunan

Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA), seperti dana Otsus. Dana otsus ini kita berharap

jangan dibatasi sampai 2000 berapa. Kita berharap dana Otsus ini bisa seterusnya selamanya

dan kami juga ridho seluruh daerah juga mendapat Otsus selamanya. Setuju tidak? Besarlah

suaranya setuju, setuju tidak? Ini dia. Jadi oleh karena itu, bila ini ada ini kita semakin cinta

kepada bangsa Indonesia yang besar ini. Kalau tidak, saya pikir ini akan menjadi menjadi

rutinitas kosong, jadi kita jadi malas begitu.

Nah, inilah laporan reses kita secara umum. Jadi, kalau saya sebutkan ini untuk apa

saya sebutkan panjang sekali ini, ini kan ke tong sampah juga masuknya. Benar tidak? Jadi,

oleh karena itu sekali lagi saya harapkan kepada teman-teman, kemandirian daerah itu

penting. Indonesia yang besar ini dibentuk dengan bangsa-bangsa yang besar. Bangsa Aceh

yang besar, bangsa NTB yang besar, bangsa NTT yang besar, Sulbar yang besar, Jambi yang

besar, Bengkulu yang besar, panjanglah semua pokoknya, Yogya apalagi. Jadi, oleh karena

itu Ibu Ketua yang terhormat, Bapak Ketua, jadi harapan saya jadi kita itu biar enjoy gitu

kerjanya, jangan sakit hati gitu. Legitimasi kita itu benar kita pegang itu. Kalau tidak, ini

rutinitas saja. Insya Allah mudah-mudahan ini harapan saya, penekanan saya kepada

pemerintah Aceh tadi secara keseluruhan bagaimana dana otsus ini betul-betul bisa

selamanya seumur masa. Ini mengingat jasa Aceh untuk Indonesia tidak tanggung-tanggung.

Jangan ingat pesawat, itu kecil. Terima kasih banyak.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Rafli. Selanjutnya, saya persilakan kepada Jambi.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 11

Ada interupsi, saya persilakan. Ada tambahan Aceh?

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Terima kasih waktu diberikan kepada saya. Kita secara sistemik bersama-sama sudah

menyusun dalam naskah yang legitimate. Semua kita teken. Tetapi, ada beberapa hal yang

tidak ada di situ yang dibaca oleh Saudara Rafli. Itu tidak mewakili saya dan teman-teman.

Itu aspirasi dia sebagai orang yang punya otoritas yang legitimate. Ini sekadar penjelasan dari

saya, Sudirman, dan Adinda Fachrul Razi. Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Silakan, Jambi.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Pimpinan yang saya hormati dan seluruh Anggota DPD yang saya hormati, saya tidak

mengatakan Jambi sebagai bangsa, nanti takut dibilang makar.

Yang pertama yang ingin saya sampaikan adalah usulan dari seluruh seluruh

masyarakat Jambi, DPD harus sensitif terhadap isu-isu kemasyarakatan. Mayoritas

masyarakat Jambi 80% hidup pertanian sawit dan karet. Perlu Bapak-Ibu ketahui, sawit

sekarang jatuh di level harga di tengah masyrakat Rp800 dari harga Rp1.600, hampir 50%.

Yang kedua adalah harga karet, harga karet jatuh di petani sekarang adalah Rp6.500 perkilo

dari harga Rp10.000 lebih, hampir 50%. Maka dari itu, masyarakat Jambi meminta DPD,

khususnya lembaga ini, untuk sangat sensitif soal-soal yang seperti ini, untuk mendorong

pemerintah, khususnya pertanian melalui Disbun-Disbun di daerah, untuk untuk menetapkan

harga satuan di setiap provinsi.

Yang kedua, masalah pupuk. Masalah pupuk juga menjadi kajian, khususnya di

Komite II, sudah saatnya sebenarnya pemerintah pusat mengganti subsidi pupuk menjadi

subsidi harga. Hampir 35 triliun tiap tahun yang dikucurkan oleh pemerintah, tetapi tidak

berdampak langsung pada tengah-tengah masyarakat. Andaikata misalnya subsidi 35 triliun

itu digantikan dengan subsidi harga, saya pikir harga sawit, harga karet, dan harga gabah

akan terpenuhi kebutuhan masyarakat kita. Saya beri contoh, misalnya gabah, kalau rata-rata

masyarakat Bali punya setengah hektar, maka dia hanya penghasilan satu bulan hanya

mendapatkan sekitar Rp1.800.000 dengan HPP dengan harga Rp3.700. Tetapi, kalau ini

disubsidi dari subsidi pupuk, maka saya yakin seluruh masyarakat dan potensi gabah atau

padi bisa mendapat hasil perkeluarga minimal adalah Rp3 juta. Dengan angka ini, saya yakin

seluruh masyarakat Indonesia bisa menyekolahkan anak-anaknya.

Yang keempat, menyangkut Komite IV, pemerintah provinsi Jambi, khususnya

adalah menyangkut penerimaan dana bagi hasil PPH Pasal 21. Di Provinsi Jambi, banyak

perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Provinsi Jambi, tetapi berkantor di Jakarta

sehingga ini tidak masuk pendapatan ke wilayah Provinsi Jambi. Maka dari itu, berharap juga

DPD secara lembaga untuk mendorong ini.

Mungkin itulah yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan ini bermanfaat terutama

untuk Provinsi Jambi. Lebih dan kurang saya mohon maaf.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 12

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih. Berikut Riau.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (RIAU)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtrera bagi kita semua.

Om swastyastu.

Pimpinan yang kami hormati, para pejabat Sesjen Eselon I sampai Eselon IV, yang

berbahagia para senator, pejabat, undangan, serta para wartawan yang kami hormati. Laporan

reses kunjungan daerah bagi Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Riau: 1.

Intsiawati Ayus, S.H., M.H.; 2. Rosti Uli Purba; 3. DR. Hj. Maimanah Umar, 4. Abdul Gafar

Usman.

Tema reses dan tema kunjungan kerja adalah mengawal dan memperjuangkan

aspirasi daerah. Itu tema kunjungan kerja kami dan tema reses kami, mengawal dan

memperjuangkan. Kedua, bahwa kami tetap menjaga nama baik lembaga ini. Di muka forum,

di muka pemerintah, di muka masyrakat tidak boleh pernah terucap bahwa DPD kurang

kewenangannya, itu tidak boleh diucapkan di muka forum, itu jadikanlah introspeksi internal

kita. Jadi, kalau internal boleh kita mengatakan bahwa kita kurang, tetapi di muka forum, di

muka masyarakat tidak boleh diucapkan, itu prinsip yang kami lakukan. Yang ketiga, dari

persoalan-persoalan yang muncul, kami mengucapkan terima kasih kepada Setjen, kepada

Pimpinan, yang telah mendukung sepenuhnya komunikasi administratif kepada eksekutif

yang menjadi aspirasi dari daerah Provinsi Riau.

Selanjutnya, kepada Bapak-bapak dan Ibu, masalah asap di Riau telah ditanggapi

secara positif oleh pemerintah pusat sampai ke pemerintahan desa sehingga Bapak-bapak

pernah menonton di TV, anak gadis cantik di Riau ikut memadamkan asap sebagai petugas

pemadam asap di Riau. Artinya, kalau gadis cantik sudah turun, apalagi yang gaek-gaek

seperti saya ini, berarti semuanya sudah menjadi persoalan yang komperehensif. Kami

ucapkan terima kasih kepada Pak Wakil Ketua yang telah mengundang di ruang pimpinan

sehingga masalah asap di Riau bukan dilihat lagi sebelah mata. tetapi sudah menjadi

persoalan yang komperehensif.

Selanjutnya juga, kami berharap kepada Setjen dan kepada Pimpinan, ternyata di

Riau itu menjadi persolan yang sangat mendasar, RTRW sampai sekarang belum mendapat

pengesahan dari pemerintah pusat yang ini berdampak secara sistemik, baik kepada

pembangunan fisik maupun pencairan dana serta image dari negara-negara tetangga karena

Riau itu walaupun provinsi, tetapi di sana ada konsul Malaysia, konsul Singapura, dan di

sana juga lintas-lintas internasional sehingga berpengaruh kepada image kepada negara

Indonesia, kenapa pembangunan di sini tidak bisa dilanjutkan. Oleh karena itu, kami atas

nama Anggota DPD berharap kiranya komunikasi administratif dan komunikasi

kelembagaan masalah RTRW, kami berharap kepada Komite II yang terkait dengan

kementerian dan Komite I agar ini dilakukan secara tuntas pada periode sebelum reses

berikutnya. Dan, ini menjadi harapan oleh masyarakat Riau, setelah RTRW ini

dikomunikasikan oleh DPD, maka kami mengundang pimpinan komite yang terkait dan

pimpinan untuk turun melakukan rapat, rapat apa namanya Pak Ajiep kemarin itu, bukan

rakerda rapat sinkronisasi sehingga kehadiran pimpinan DPD dan pimpinan alat kelengkapan

merupakan suatu bukti bahwa DPD adalah lembaga yang punya wibawa dan DPD mampu

Page 14: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 13

menyelesaikan persoalan-persoalan di tingkat pusat sehingga ini menjadi hadiah yang

terhormat bagi DPD untuk turun ke daerah. Kami atas nama DPD Riau mengundang

Pimpinan untuk turun ke daerah membuktikan DPD itu eksis dan mampu menyelesaikan

persoalan-persoalan yang menjadi aspirasi daerah.

Selanjutnya juga, masalah guru Provinsi Riau. Kami telah mengumpulkan bupati dan

walikota serta gubernur menyatakan bahwa daerah Riau siap memberikan honor guru-guru

itu, guru honor, tetapi perlu mendapat persetujuan dari Menpan yang menurut PP Nomor 48

tidak dibenarkan mengangkat guru honor. Nah, oleh karena itu juga kami berharap kepada

Sesjen dan Pimpinan agar dapat menyurati Menpan, Riau siap untuk memberikan honor

kepada guru asal ada persetujuan dari Menpan. Karena, tanpa persetujuan nanti dianggap

melanggar aturan dan pearturan-peraturan.

Selanjutnya yang terakhir, dari semua aspirasi yang telah disampaikan kepada kami,

tetap kami tindaklanjuti seperti metode yang kami lakukan S31T, sudah diserap jangan

disimpan, tetapi harus disampaikan. Kalau sampai kita cek apa memang telah selesai apa

belum, setelah selesai masih belum menjadi harapan, perlu dituntaskan. Nah, sebelum reses

berikutnya, kami terima kasih kepada Pimpinan Komite II yang telah menindaklanjuti dan

tambah lagi satu RTRW mengundang Menteri Kehutanan dan Menteri RTRW sehingga

dengan demikian, dan juga kepada Komite I kami juga mengucapkan terima kasih, dan

terima kasih ini juga kepada Pimpinan yang telah memfasilitasi secara kelembagaan dan

Setjen memfasilitasi secara administratif. Ini adalah sesuatu yang menjadi dambaan kita.

Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan ini betul-betul sampai, dan apa yang kami minta

betul-betul dapat, apa yang kami tuntut betul-betul selesai. Terima kasih kepada Pimpinan

alat kelengkapan yang telah mem-follow up. Secara administratif akan kami berikan secara

sempurna. Demikian, terima kasih. Laporan hasil reses dan harus ditindaklanjuti sesuai

dengan kewibawaan yang berada kita. Demikian.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Riau. Saya persilakan Sumatera Selatan.

PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)

Pimpinan, Pimpinan. Interupsi, Pimpinan.

Papua sudah siap, jadi nanti kambali ke Papua sekarang begitu. Terima kasih

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya, kembali setelah dari belakang. Itu tradisi. Sumatera Selatan.

PEMBICARA: Hj. ASMAWATI, S.E., M.M. (SUMSEL)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Ketua dan Wakil Ketua DPD RI, yang terhormat Anggota DPD RI

yang saya cintai, Bapak Sesjen beserta jajarannya yang kami hormati, dan semua rekan-rekan

media yang pada kesempatan ini hadir. Kami dari Sumatera Selatan akan menyampaikan

informasi yang didapat sebagai berikut, yaitu setelah penyerapan aspirasi dari daerah-daerah

yang kami kunjungi, terdapat:

Pertama, pertama kali dalam sejarah di Sumatera Selatan, lima calon bupati dan wakil

bupati tidak lolos di tujuh kabupaten dalam hal kesehatan. Sehingga, tidak lolosnya

Page 15: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 14

kesehatan ini dari Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Selatan dan KPU Sumatera Selatan, hal

ini telah menimbulkan gelombang ketidakpuasan daripada calon bupati dan wakil bupati dan

tim kampanye serta partai politik pengusung terhadap IDI dan KPU.

Kedua, OKI menjadi salah satu kabupaten yang mengalami musibah kebakaran hutan

di mana disebabkan oleh beberapa hal, yaitu adanya tradisi turun-temurun masyarakat yang

membuka lahan dengan cara membakar ataupun sonor aktivitas kayu yang terbenam di dalam

tanah, dan menangkap ikan di dalam lahan gambut dengan cara membakar. Program

penanggulangan bencana asap dimulai sejak dini, di antaranya melalui program pengelolaan

hutan lahan kehidupan dan program masyarakat peduli api. Namun, hal itu itu masih saja

terjadi.

Yang ketiga, banyaknya rangkap jabatan yang ada di KUA tingkat kecamatan dan

mengakibatkan kendala proses jalannya pekerjaan, maka dari itu perlu perhatian yang serius

masalah eselonisasi pejabat tingkat kecamatan yang bersangkutan.

Keempat, sosialisasi tentang transfer dana desa kurang dan bahkan tidak ada sama

sekali. Jangankan masyarakat umum, perangkat desa saja banyak yang tidak mengetahui hal-

hal mendasar teknis dan operasional dana tersebut.

Pada kesempatan ini, kami sebagai wakil dari Sumatera Selatan menyerap aspirasi

masyarakat hendaknya masyarakat merasakan bahwa kepedulian dari pemerintahan daerah,

baik kabupaten maupun provinsi dan kami sebagai wakil juga diharapkan untuk membawa

aspirasi ini sampai ketika pusat dan kepada kepentingan komite-komite yang bersangkutan.

Demikian laporan kegiatan daerah kami. Kepada semua pihak yang telah membantu

kelancaran dan suksesnya kegiatan daerah ini diucapkan terima kasih. Semoga laporan

kegiatan di daerah yang kita dapati semasa reses bermanfaat bagi umat, bangsa, dan negara.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Waslaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih, Sumatera Selatan. Saya persilakan Kep. Ri.

PEMBICARA: HARIPINTO TANUWIDJAJA (KEP. RIAU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Pimpinan DPD RI serta rekan-rekan Anggota DPD RI, Sesjen

DPD RI beserta jajarannya, para hadirin semua. Langsung saja kami sampaikan

permasalahan yang didapatkan dari Kepulauan Riau.

Terkait dengan percepatan pembangunan daerah berciri kepulauan, seperti juga

beberapa daerah kepulauan yang lain, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pasal

29 Ayat (6) belum ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah sehingga alokasi dana untuk

mempercepat pembangunan itu belum dapat terlaksana, belum menghitung luas kelautan. Itu

salah satu kendalanya di mana Kep. Ri itu 96% wilayahnya adalah laut.

Kemudian, permasalahan di Batam, permasalahan kelembagaan. Dualisme

pemerintahan antara pemerintah Kota Batam dengan Badan Pengelola Kawasan Batam yang

masih terus berlanjut sehingga tidak dapat memberikan iklim investasi yang kondusif

sehingga free trade zone atau kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas tidak

berjalan dengan sangat optimal. Ada banyak poin-poinnya di sini.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 15

Kemudian juga, status lahan di Pulau Rempang, Galang yang telah tersambung

dengan Pulan Batam dan Pulau Janda Berias sampai sekarang masih status quo sudah sekian

tahun lamanya sehingga perluasan investasi tidak dapat dijalankan. Masih terkait dengan

kondisi kawasan perdagangan bebas di mana kawasan perdagangan bebas harusnya

mendapatkan kebebasan untuk keluar masuk lalu lintas barang, tetapi masih terjadi razia oleh

aparat, oleh dinas, atau Kementerian Perindustrian Perdagangan terhadap barang-barang

yang tidak mempunyai SNI. Sebetulnya kawasan perdagangan bebas adalah bersifat

sementara seperti bondet itu, tetapi terjadi razia. Jadi, ini mengurangi kekhususan kawasan

perdagangan bebas tersebut.

Kemudian juga, masih sangat perlunya pengembangan pelabuhan laut di Batam.

Sekarang kapasitas pelabuhan laut utama di Batam itu, Pelabuhan Batu Ampar masih sekitar

600.000 TEU (twenty- foot equivalent unit) pertahun di mana potensinya di Selat Malaka

perdagangannya adalah sekitar 45 juta TEU pertahun sehingga kapasitasnya masih sangat

besar. Kami harapkan pelabuhan laut di Batam dapat diperhatikan oleh pemerintah pusat,

ditingkatkan kapasitasnya, baik dari sisi pendalaman kolam dan juga peralatan-peralatannya

sehingga bisa disandari oleh kapal yang lebih besar karena saat ini hanya mampu disandari

oleh feeder, kapal-kapal feeder, belum bisa disadari oleh mother vessel.

Kemudian, persoalan klasik adalah masalah tenaga listrik di luar Batam, di Bintan,

Karimun, Tanjung Pinang, Anambas. Memang ironis kami sebagai pengimpor gas energi,

tetapi di daerah-daerah, termasuk di ibu kota provinsi listrik masih sangat bermasalah, masih

seperti minum obat batuk, tiga kali mati setiap hari.

Demikian juga, kawasan kami masih terjadi masalah ketersediaan sembako karena

kami sangat tergantung kepada mendatangkan sembako dari wilayah-wilayah di wilayah

Indonesia lainnya di mana sangat tergantung kepada cuaca, moda transportasi, apalagi kalau

sembako tersebut harus di kirimkan ke Anambas, Natuna, Lingga, dan lain sebagainya.

Ingin saya sampaikan satu hal yang agak spesifik mengenai kondisi di Batam di mana

karena penurunan harga komoditas dunia sehingga industri di Batam industri galangan kapal

sangat menurun sehingga terjadi angka pengangguran sangat tinggi saat ini, angka kriminal

sangat naik. Tetapi, di lain pihak pemerintah pusat, Kementerian ESDM ingin menjadikan

Batam sebagai pilot project untuk elpiji 3 kilo dengan harga keekonomian di mana Batam

memang sudah beberapa kali menjadi pilot project untuk seperti solar yang pembatasan dan

lain sebagainya. Kami mendapatkan masukan, kami meminta pemerintah menunda. Kami

tidak ingin Batam menjadi pilot project karena bila dilaksanakan, harga elpiji 3 kilo harus

dibeli oleh masyarakat senilai sekitar Rp50.000. Kami menolak dengan kondisi Batam yang

saat ini kesulitan. Kami meminta itu dipertimbangkan lagi agar jangan Batam lagi yang

menjadi pionir uji coba ini dengan kondisi Batam saat ini. Kemudian juga, di Anambas

mungkin ilustrasi masalah-masalah di kepulauan di contoh di Pulau Air sana di Kecamatan

Siantan Tengah Kabupaten Ambas, sampai saat ini listrik hanya enam jam satu hari dan itu

adalah PLTD Desa, bukan PLN. Sementara, jarak 10 kilometer dari desa tersebut karena

sudah menikmati fasilitas PLN sudah jauh lebih baik, listriknya 17 jam perhari. Kami sangat

mengharapkan bahwa masih banyak daerah-daerah seperti ini, kami sangat mengharapkan

segera diperhatikan koneksi listrik PLN untuk desa-desa yang jumlahnya sangat banyak di

Kepulauan Riau sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat.Demikian juga dengan

masalah air bersih. Kemarau 1 – 2 bulan, kami kesulitan karena pengelolaannya hanya

berdasarkan pipa-pipa dari PNPM semata.

Sekarang ini di Kepulauan Riau khususnya daerah Anambas, Natuna, dan Lingga

yang sangat mengandalkan dana bagi hasil pusat, khususnya migas, perekonomian sangat

menurun karena dana bagi hasil yang sangat menurun. Akibat daya beli yang berkurang

sehingga kapal kargo yang mengirim sembako ke daerah tersebut juga berkurang.

Akibatnya,di hasil-hasil perikanan juga kesulitan untuk pasarkan keluar daerah-daerah

Page 17: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 16

tersebut. Kami sangat mengharapkan pemerintah memperhatikan dan memberikan solusi atas

permasalahan ini. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Kep. Ri. Saya persilakan dari Sumatera Utara. Untuk Kep. Ri

tadi ada yang mendesak soal elpiji, itu bisa juga dibantu melalui rilis media agar dibantu oleh

staf humas dan juga mungkin dikomunikasikan dengan menteri terkait, Pak Hari tadi yang

mendesak elpiji.

Silakan, Pak.

PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.SP. (SUMUT)

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera buat kita semua.

Kami sampaikan laporan kegiatan di daerah pemilihan Provinsi Sumatera Utara

tanggal 10 Juli 2015 s.d. 11 Agustus 2015. Yang terhormat Pimpinan DPD RI, Sesjen beserta

jajaran, Bapak-Ibu para Anggota DPD yang berbahagia. Puji syukur kehadirat Allah SWT,

shalawat dan salam keharibaan junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Pimpinan dan

Anggota yang kami hormati, izinkan kami menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan

dalam masa reses tanggal 10 Juli 2015 s.d. 11 Agustus 2015. Kami yang melaksanakan reses:

Prof. Dr. Ir. Hj. Darmayanti Lubis; Drs. H. Rijal Sirait; Parlindungan Purba; saya Dedi

Iskandar Batubara.

Komite I, mendorong pemerintah agar menjadikan Pelabuhan Teluk Nibung sebagai

pelabuhan internasional. Kemudian, memangkas sekat-sekat birokrasi yang masih terus

terjadi di daerah dan fokus untuk melakukan penanganan pada hal-hal terkait dengan

pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung.

Komite II, berkaitan dengan kondisi Pelabuhan Belawan agar survei dan pelaksanaan

bersadarnya kapal Pelni segera dilakukan di pelabuhan baru Belawan Lama karena sistem di

sana sudah baik dan terpisah antara barang dan penumpang. Kemudian, pelabuhan baru

Belawan Lama semoga dapat menjawab keluhan penumpang tentang porter. Berkaitan

dengan kondisi stasiun kereta api, untuk poin yang kedua, memperhatikan persimpangan

kereta api yang belum ada palang pintu. Pemerintah hendaknya juga memperhatikan aspek

asuransi kecelakaan dan plafon asuransi harus disesuaikan. Pemerintah diminta juga untuk

meningkatkan program mudik gratis sebagai pelayanan yang memudahkan bagi masyarakat.

Tiga, berkaitan dengan kondisi listrik di Pulau Nias, minta pada pemerintah untuk menambah

investasi kelistrikan di area Pulau Nias karena sampai saat ini masih sering terjadi

pemadaman listrik akibat defisit daya dari PLTD yang sudah ada. Pemerintah juga diminta

serius untuk membangun jaringan listrik di area Pulau Nias. Kemudian, mendukung dan

meminta kementerian terkait mempercepat proses pembangunan serta pengembangan

Bandara Binaka Nias. Berkaitan dengan pendangkalan Sungai Batang Toru Kabupaten

Tapanuli Selatan agar pemerintah pusat mengeruk dan menormalisasi aliran Sungai Batang

Toru. Sungai dikeruk, maka sawah-sawah yang selama ini tidak produktif diharapkan akan

menjadi produktif sepanjang tahun. Berkaitan dengan penangkapan nelayan Indonesia oleh

polisi Diraja Malaysia yang dijatuhi hukuman masing-masing ABK denda 8.000 ringgit dan

nahkoda 10.000 ringgit, maka pertama diminta agar Bakamla RI dan agensi penguat kuasa

Page 18: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 17

maritim Malaysia duduk bersama dan meningkatkan serta menegaskan kembali MoU tentang

penghalauan nelayan jika keluar batas wilayah. Kami kira karena ini yang paling update baru

saja terjadi. Kedua, agar hubungan Malaysia-Indonesia juga lebih ditingkatkan dan

pemerintah segera menyelesaikan persoalan tapal batas wilayah laut.

Komite III, terkait dengan kekerasan maupun pelecehan seksual yang terjadi pada

anak di sekolah harusnya tidak hanya tertumpu pada Undang-Undang Perlindungan Anak,

tetapi juga dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan lainnya di mana pihak lembaga

pendidikan atau sekolah harus fokus melakukan pengawasan. Guru honor di swasta yang

dibiayai APBN dan APBD masih ditemukan banyak masalah dari aspek kesejahteraan.

Pembayaran tunjangan fungsional bagi guru non-PNS pun sampai hari ini belum jelas

polanya. Maka, masih banyak yang tidak menerima pembayaran tunjangan profesi guru.

Menerapkan pendidikan berdasarkan karakter dan pendidikan murah tentu saja bagi

masyarakat.

Komite IV, selaku lembaga perwakilan daerah tentu memberikan perhatian besar

terhadap kebijakan desentralisasi fiskal yang diartikulasikan melalui kebijakan dana transfer

daerah dalam APBN. Beberapa kasus yang ditemukan di beberapa desa bahwa dana desa

yang ditransfer oleh pemerintah pusat memang sudah sampai ke rekening desa, tetapi

sebagian besar desa belum berani menggunakannya karena belum jelas petunjuk pelaksana

dan petunjuk teknisnya, serta beberapa kabupaten juga belum menerbitkan peraturan bupati

terkait dengan pengelolaan dana desa. Pengesahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2015

berpotensi menimbulkan permasalahan di tingkat desa. Terkait dengan kepastian alokasi

dana desa yang besar dan masa jabatan kepala desa yang berpeluang sampai 3 periode

sehingga menjadikan jabatan kepala desa menjadi rebutan banyak pihak. Sebagai kuasa

pengguna anggaran, posisi kepala daerah yang strategis berpotensi pula terjadinya

penyelewengan dan sebagainya.

Kami kira itu beberapa hal catatan reses yang bisa kami laporkan pada forum

Paripurna yang berbahagia ini. Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Pulau Irian,

Pulau Cendrawasih, cukup sekian dan terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Sumatera Utara. Saya persilakan Sumatera Barat.

PEMBICARA: H. NOVI CANDRA, S.E. (SUMBAR)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi kita semua.

Salam sejahtera.

Om swastyastu.

Pimpinan DPD beserta anggota DPD RI yang sama-sama kita hormati, alhamdulilah

puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena pada hari ini kita hadir pada

Sidang Paripurna DPD RI dalam rangka menyampaikan laporan hasil reses dari masing-

masing anggota. Kami Anggota DPD RI dari Provinsi Sumatera Barat setiap pelaksanaan

reses selalu menyimpulkan, selalu membuat laporan secara bersama-sama yang semakin hari

semakin banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Artinya, masyarakat Sumatera

Barat sangat berharap pada lembaga kita, kepada DPD RI agar bisa memperjuangkan

harapan atau keinginan dari masyarakat tersebut. Tetapi, pada kesempatan hari ini atau

kesempatan kali ini, kami hanya menyampaikan beberapa hal.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 18

Yang pertama, terkait dengan situasi pilkada yang terjadi di Sumatera Barat pada hari

ini. Ada banyak masukan atau penolakan dari masyarakat terhadap keputusan MK mengenai

mantan narapidana yang dihukum di atas lima tahun yang diperbolehkan untuk maju dalam

pilkada.

Terus yang kedua, juga masukan dari masyarakat mengenai hasil dari proses pilkada

nanti agar kita dari DPD RI supaya meminta secara nasional mengenai quick count diadakan.

Karena dari beberapa pengalaman, hasil quick count yang berbeda dengan hasil yang

sebenarnya itu mengakibatkan terjadinya konflik di tingkat masyarakat.

Terus, yang sangat marak di Sumatera Barat pada hari ini adalah permasalahan

tambang, apakah itu tambang liar atau kadang-kadang tambang resmi yang hanya dikuasai

oleh oknum-oknum pejabat. Dulu pernah kejadian di Sumatera Barat ada ribut-ribut

permasalahan tambang dan waktu itu Ketua DPD RI langsung turun ke lapangan dan malah

terjadi pergantian pimpinan polisi daerah atau kapolda pada waktu itu akibat mem-backup

usaha-usaha tambang liar dari masyarakat, dan kejadian itu muncul lagi pada hari ini. Kami

inginkan kepada pimpinan dari DPD RI agar kembali datang dan hadir untuk memproses

kejadian tambang-tambang hal tersebut karena sudah sangat meresahkan sekali bagi

masyarakat yang ada di daerah Sumatera Barat.

Terus yang terakhir, Sumtera Barat itu terkenal dengan sumber air bersih, tetapi pada

saat ini banyaknya masyarakat-masyarakat pedesaan yang tidak menikmati air bersih dan

mereka berharap agar program-program nasional, seperti Pamsimas semakin digalakkan dan

semakin banyak daerah Sumatera Barat.

Demikianlah hasil reses yang kami sampaikan pada kesempatan hari ini.

Billahitaufik walhidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Sumatera Barat. Kami persilakan Bangka Belitung. Untuk Sumatera

Barat terkait kasus tadi mohon di-follow up dengan PAP supaya kita siap.

PEMBICARA: HERRY ERFIAN, S.T. (KEP. BABEL)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

salam sejahtera untuk kita semua.

Om Swastyastu.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang terhormat saudara-saudari Anggota DPD RI

seluruh Indonesia, yang terhormat Bapak Sesjen beserta jajarannya, hadirin yang berbahagia.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena pada pagi hari ini kita

dapat berkumpul hadir di ruangan ini mengikuti kegiatan Sidang Paripurna DPD RI. Pada

kesempatan ini, izinkan kami Anggota DPD RI Kepulauan Provinsi Bangka Belitung

menyampaikan laporan berkaitan dengan hasil kunjungan kami ke daerah dimulai pada

tanggal 10 Juli sampai dengan 11 Agustus 2015.

Pimpinan dan hadirin sidang yang kami hormati, sama seperti kegiatan reses kami

yang lalu, kami mendapat banyak sekali masukan atau aspirasi dari masyarakat dan

pemerintah daerah yang ditujukan kepada Komite I, Komite II, Komite III, dan Komite IV.

Tetapi, dalam kesempatan ini kami tidak akan membacakannya satu-persatu karena

semuanya telah kami susun dalam laporan ini. Tetapi, hal yang paling mendasar sebagai

provinsi penghasil timah, kami meminta kepada pemerintah usat, untuk memperbaiki tata

kelola pertambangan timah di Provinsi Bangka Belitung karena bagaimanapun juga timah

adalah sebagai urat nadi perekonomian provinsi kami Bangka Belitung. Harapan kami

Page 20: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 19

semoga aspirasi ini menjadi perhatian kita semua dan juga pimpinan DPD RI bagaimana kita

bersama-sama berusaha agar semua aspirasi ini dapat ditindaklanjuti sehingga keberadaan

lembaga kita DPD RI ini memberi arti penting bagi pembangunan daerah dan masyarakat di

Republik Indonesia ini. Demikian laporan dari kami.

Wabillahitaufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih memecahkan rekor yang paling cepat. Berikut, silakan Jawa Barat.

PEMBICARA: Ir. H. AYI HAMBALI, M.M. (JABAR)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasiastu.

Bapak dan Ibu Pimpinan DPD yang kami hormati, para anggota Dewan Perwakilan

Daerah seluruh Indonesia yang kami hormati, Bapak dan Ibu dari Sekretariat Jenderal, serta

para jurnalis yang berbahagia. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Mahakuasa yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bisa hadir

berkumpul setelah kita melaksanakan tugas di daerah selama satu bulan dan tidak lupa saya

mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidin wal Faidzin, semoga apa yang sudah

kita lakukan dengan berpuasa kita mendapat ampunan dari Tuhan Yang Mahakuasa, amin ya

rabbal alamin.

Hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, saya tidak akan membacakan dari apa

yang disampaikan, yang akan dilaporkan nanti akan kami sampaikan. Saya hanya

mengingatkan barangkali, karena setiap kali reses kita telah menyampaikan dari masing-

masing provinsi ada puluhan atau ratusan malah aspirasi yang disampaikan oleh masing-

masing kabupaten, Untuk reses kali ini, Jawa Barat ada lebih kurang menampung 110

aspirasi yang terdiri dari 31 aspirasi untuk Komite I, 30 aspirasi untuk Komite II, 30 aspirasi

bidang Komite III, dan 19 aspirasi bidang kewenangan Komite IV. Artinya, kalau satu

propinsi itu ada seratus aspirasi, maka dalam empat kali masa sidang itu ada lebih 400

aspirasi dan kalau itu dikalikan, banyak sekali jumlah aspirasi itu. Tetapi, kemudian apakah

kita sudah tahu dari aspirasi kita ini apakah sudah dilaksanakan atau dituntaskan seperti yang

kata Ketua BAP tadi S3T (disampaikan, diselesaikan, dan dituntaskan). Barangkali ini yang

menjadi masalah bagi kita karena rasanya sampai saat ini kami, khususnya di Jawa Barat,

jarang sekali aspirasi yang sudah disampaikan itu bisa selesaikan.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya ingin sampaikan kepada Bapak dan

Ibu Pimpinan DPD RI bahwa paling tidak ada satu aspirasi dari setiap anggota yang bisa kita

kawal, kita selesaikan pada satu masa sidang. Artinya, kita akan mendapatkan 4 dari 1

provinsi, kemudian ada 120 aspirasi yang kita tuntaskan dalam satu kali masa sidang.

Artinya, suara kita di tengah masyarakat itu akan lebih didengar. Jadi, tidak hanya dengan

menyampaikan kelemahan kewenangan kita tanpa kita berbuat sesuatu. Jadi, marilah

barangkali saya mohon kepada Ibu dan Bapak Pimpinan mengawal aspirasi-aspirasi ini. Satu

orang satu aspirasi saja. Jadi, dari Jawa Barat tidak perlu 110 aspirasi ini diselesaikan. Kita

pilih salah satu dari masing-masing anggota, dan kemudian kita tuntaskan, maka insya Allah,

tetapi dalam satu kali masa sidang. Artinya, dalam 5 kali masa sidang itu akan ada 20 di Jawa

Barat dan 20 di provinsi lain, kalau kali 34 provinsi, maka akan lebih dari dalam satu tahun

barangkali jumlahnya akan dari 400 – 500 aspirasi yang bisa kita tuntaskan. Itu artinya akan

dengan sendirinya mengangkat nama DPD yang saat ini barangkali kita sama-sama

Page 21: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 20

merasakan bahwa pada masa sidang yang lalu kita di-bully habisan-habisan, di koran yang

namanya koran Senator saja mem-bully kita, kita di-bully juga oleh alumni DPD sendiri, dan

kemudian kita juga saat ini lebih banyak dikecilkan oleh orang lain. Daripada kita melawan

itu, lebih baik berbuat sesuatu, mari kita tunjukkan apa yang bisa kita lakukan. Barangkali itu

saja dari ini. Laporannya akan kami sampaikan kepada Pimpinan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Jawa Barat. Silakan DKI.

PEMBICARA: DR. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si. (DKI JAKARTA)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan Sidang yang saya hormati, Anggota Senator yang mulia, mari kita

bersyukur kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah dan terima kasih yang masih

tetap setia untuk mendengarkan pidato saya pada pagi hari ini. Pertama, saya mengucapkan

mohon maaf lahir dan batin dan saya sudah memaafkan jika di antara Senator ada yang

punya salah dan dosa kepada saya. Perlu diketahui bahwa jika provinsi lain melakukan reses

atau kunjungan ke dapil dengan masa waktu yang telah ditetapkan, maka satu-satunya

provinsi yang hampir tiap hari turun ke dapil, yaitu Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu,

banyak sekali aspirasi yang masuk ke Provinsi DKI Jakarta, baik di masa reses maupun di

luar masa reses. Namun, untuk menghemat waktu, saya akan membacakan secara pointer

saja dari masing-masing perwakilan komite yang ada.

Pertama, mewakili Komite I yang menangani masalah pemerintahan daerah dan juga

termasuk masalah tata ruang dan masalah pertanahan. Yang menjadi sorotan pada hari ini

adalah dari aspirasi yang berkembang mengenai rencana pemerintah Provinsi DKI Jakarta

terkait reklamasi pantai utara Jakarta yang menuai berbagai macam persoalan karena ini

menyalahi peraturan dan menyalahi perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014, dan masih banyak masalah-masalah yang terjadi

dalam proses penyelenggaraan ini. Untuk itu, kami mengimbau kepada pemerintah pusat dan

juga pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meninjau ulang terkait masalah reklamasi pantai

utara.

Terkait dengan Komite II adanya fenomena Gojek yang berkembang di Provinsi DKI

Jakarta, namun regulasinya belum ada, dan sepaham kami bahwa transportasi dalam hal ini

kendaraan bermotor roda tidak masuk dalam kaitan transportasi, untuk itu kami mendorong

untuk Komite II yang diwakili oleh Prof. Dailami mendorong dan mengimbau kepada

pemerintah harus membuat regulasi yang tepat.

Terkait dengan Komite III, ini terkait dengan usulan dan inisiasi dari Anggota DPD

RI Provinsi DKI Jakarta mengenai perlindungan bahasa dan kesenian daerah yang salah

satunya adalah perlindungan bahasa daerah.

Terkait dengan Komite IV, yang lagi-lagi belum terselesaikan ini masalah APBD

Propinsi DKI Jakarta, masalah komunikasi antara eksekutif dengan legislatif yang sampai

dengan hari ini belum ada titik temu. Utuk itu, DPD mendorong pemerintah Provinsi DKI

Jakarta untuk segera mencari terobosan agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang dan

ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Dan, masih banyak lagi aspirasi-aspirasi yang

berkembang, untuk lebih detail dan lebih lengkapnya akan saya serahkan untuk menjadi

pertimbangan, untuk menjadi dorongan kepada kita semua. Mudah-mudahan aspirasi yang

sudah sampai ke meja kita semua ini dapat diselenggarakan dan dijalankan sesuai dengan

amanah kita semua.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 21

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih untuk DKI. Saya persilakan Bengkulu.

PEMBICARA: RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (BENGKULU)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang terhormat teman-teman Senator Republik

Indonesia. Berikut ini akan saya sampaikan hasil laporan dari kegiatan teman-teman atau

Anggota DPD RI dari Provinsi Bengkulu.

Yang pertama Komite I, sosialisasi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Tata Ruang masih sangat diperlukan dalam pelaksanaan pengadaan tanah di Provinsi

Bengkulu. Yang kedua, permasalahan harapan dari masyarakat Bengkulu kepada Senator

Anggota DPD RI lebih fokus mengawasi pilkada langsung sampai pelantikan nanti. Dan, ini

ada sedikit tambahan dari Sumatera Selatan tadi menyampaikan bahwa masalah kesehatan

calon-calon kepala daerah kita, saya ada sedikit tambahan, yaitu tentang kesehatan calon

kepala daerah kita, khususnya calon-calon kepala daerah yang terindikasi atau pernah terkena

istilahnya pernah menjadi tersangka kasus narkoba. Ini sudah pernah saya komunikasikan

dengan BNN, itu harapan dari BNN adalah untuk diusulkan tes DNA untuk untuk

mengantisipasi calon-calon kepala daerah yang pecandu narkoba. Kemudian adalah masalah

ijazah palsu yang masih sangat banyak terjadi di pencalonan pilkada ini.

Kemudian di Komite II, terjadinya lonjakan harga barang-barang, khususnya

menjelang lebaran dan hari Raya Idul fitri. Kemudian, yang kedua adalah infrastruktur jalan

yang masih harus diperhitungkan, masih harus diperhatikan oleh pemerintah, khususnya pada

saat kemarin aarus mudik dan arus balik.

Selanjutnya, Komite III yang pertama adalah pendidikan, masih perlunya dilakukan

evaluasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan ujian nasional serta kebijakan dalam proses

penerimaan mahasiswa baru. Yang kedua, tenaga honorer K2 harus menjadi perhatian

pemerintah secara komprehensif dan berprikemanusiaan. Yang ketiga, masyarakat Bengkulu

berharap persoalan-persoalan BPJS segera dituntaskan, khususnya yang kemarin sempat

adanya fatwa MUI.

Yang terakhir adalah Komite IV, perlunya keseimbangan potensi pajak antara pusat

dan daerah. Yang kedua, perlu dukungan pemerintah pusat dalam penyerapan pajak bumi dan

bangunan di sektor P3 (Pajak Perkebunan dan Pertambangan).

Sekian pointer-pointer dari hasil reses Provinsi Bengkulu. Mungkin data lengkap

akan saya berikan kepada kedua Pimpinan. Akik Bengkulu batu rafesya, aspirasi rakyat

Bengkulu tuntaskan segera. Dirgahayu Republik Indonesia ke-70. Terima kasih.

Wabillahitaufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Bengkulu. Dipersilakan Lampung.

PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 22

Salam sejahtera.

Bapak Wakil Ketua, Ibu Wakil ketua yang saya hormati, Bapak-Ibu sekalian Senator

Indonesia yang berbahagia, laporan dari Provinsi Lampung saya akan ambil pokok-pokoknya

saja.

Terkait dengan Komite I, yang sangat menonjol yaitu masih klasik laporan tentang

keamanan, begal, dan kerusuhan yang masih saja terjadi sangat banyak meskipun pihak

kepolisian juga sudah bekerja mati-matian untuk itu. Yang berikut, terkait dengan pemilihan

kepala daerah, delapan daerah kabupaten/kota yang sedang disiapkan untuk pilkada langsung

bersama yang lain.

Kemudian, terkait dengan Komite II, yaitu soal daging sapi, yang pertama. Jadi,

Lampung itu gudangnya pakan ternak sehingga di Lampung juga ada feedlot-feedlot yang

memelihara sapi impor dari Australia, tetapi sapi rakyat memang kurang terperhatikan. Yang

terpenting adalah bagaimana swasembada daging juga mengandalkan sapi dari rakyat, tentu

dengan menggalakkan dan mendorong breeding karena perusahaan-perusahaan besar tidak

melakukan breeding, hanya penggemukan, sehingga rakyat yang harus didorong untuk

melakukan breeding. Terkait dengan kekeringan dan Elnino di Lampung, 217,855 hektar

sawah yang diperkirakan tidak akan bisa panen karena kekeringan di Lampung. Kemudian,

terkait dengan kelangkaan gas elpiji, harga elpiji 3 kilogram mencapai Rp20.000, bahkan di

atas Rp30.000 pertabung. Tetapi, ada kecenderungan penggunaan LPG juga dilakukan oleh

para petani terkait dengan kekeringan, yaitu untuk pengganti Bbm. Jadi, gas elpiji 3 kilo itu

digunakan untuk mesin-mesin pompa air. Kemudian, alih fungsi lahan cukup

memprihatinkan. Di Provinsi Lampung sebanyak 24,59% lahan sawah beralih fungsi ke

perkebunan karet, sawit, dan juga perumahan. Kemudian, soal jalan tol Sumatera, persoalan

yang pada bulan-bulan terakhir ini mengemuka adalah belum pastinya soal ganti rugi lahan.

Pendataan sudah selesai, tetapi ganti rugi lahan belum pasti nilainya, itu yang menjadi

kegelisahan masyarakat.

Kemudian, terkait dengan Komite III, yaitu BPJS. Kemudian, BPJS terutama yang

paling sering dialami masyarakat adalah bahwa peserta BPJS itu ditolak karena adanya

penolakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dan tenaga kesehatan lemah karena biaya

tanggungan pasien yang terlalu kecil. Kemudian, terkait dengan perlindungan bahasa dan

kesenian daerah, bahwa upaya melestarikan bahasa dan aksara Lampung, pemerintah daerah

dengan Perda Nomor 2 Tahun 2008 dalam peraturan tersebut mencakup aspek-aspek bahasa,

aksara Lampung, kesenian purbakala, dan pakaian daerah. Artinya, di Lampung hal itu

menjadi perhatian juga serius pemerintah daerah. Kemudian, terkait dengan penyelenggaraan

ibadah haji, lemahnya penguasaan syari'at ibadah bagi jamaah yang dipengaruhi oleh

permasalahan kualitas manasik haji. Ada benarnya karena sebagian masyarakat masih awam

terhadap manasik haji dan langkah strategis yang perlu dibenahi adalah pembagian buku

manasik haji sebelum berangkat haji, kemudian juga kemasan buku panduan haji dibuat

menarik supaya mudah dipahami. Pengembangan ekonomi kreatif, potensi yang ada di

Lampung sangat besar. Lampung menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif, Lampung kaya

industri kreatif dan sumber daya manusia juga sudah memadai. Oleh karena itu, produk

ekonomi kreatif menjadi kontributor besar pengembangan wisata di Provinsi Lampung.

Yang terakhir Komite IV terkait dengan pembangunan bidang koperasi, bahwa ada

banyak operasi yang mati suri dan mati beneran itu diakibatkan lebih karena koperasi

seringkali lahir atau dibuat bukan karena kebutuhan, tetapi karena iming-iming adanya

bantuan dari pemerintah tanpa pendidikan. Sehingga, banyak koperasi kemudian gulung tikar

setelah uang pemberian pemerintah itu juga dibagi oleh kebanyakan pengurusnya. Kata

kuncinya adalah pendidikan koperasi sangat minim sehingga bantuan pemerintah seringkali

justru menjadi sumber masalah perkoperasian. Demikian yang bisa saya sampaikan hasil

kunjungan kerja empat Anggota DPD RI. Sementara saya sendiri, yang lain Pak Jajuli baru

Page 24: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 23

saja hadir, selamat datang Pak Ustadz. Kalau ada hal yang tidak berkenan, mohon maaf. Saya

akhiri.

Wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Lampung. Saya persilakan DIY.

Untuk Lampung, Pak Jajuli, tadi kami semua sampaikan belasungkawa dan

mendoakan kepergian ibunda.

PEMBICARA: Ir. H. CHOLID MAHMUD, M.T. (DIY)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita bersama.

Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan mewakili Bapak-Ibu Anggota dari

DPD DIY.

Yang pertama, di DIY sedang bersiap-siap untuk pilkada, itu ada 3 daerah dari 5

daerah, yaitu di Bantul, Gunung Kidul, dan Sleman. Di tiga daerah itu tidak ada calon

tunggal, jadi akan bisa melaksanakan pilkada serentak sesuai dengan undang-undang.

Kemudian yang kedua, dalam penggunaan anggaran desa ini ada permintaan dari

pemerintah desa agar BPK ikut mengawal dan mendampingi implementasi anggaran desa,

tetapi bersifat preventif. Jadi, tidak mencari-cari kesalahan setelah anggaran itu berjalan,

tetapi lebih banyak memberikan bimbingan sebelum anggaran itu diturunkan. Ini harapan

dari pemerintahan desa.

Kemudian, pemerintah kota dan Pemprov DIY sedang melakukan revitalisasi

kawasan keraton yang dimulai dari kawasan alun-alun utara Yogyakarta. Pemprov dan

pemkot mengharapkan adanya dukungan fasilitas dari pemerintah pusat karena ini

menyangkut objek-objek wisata vital di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemudian, ada beberapa keluhan terkait dengan persoalan-persoalan ekonomi. Jadi,

nilai tukar rupiah yang semakin melemah ini membuat perekonomian masyarakat semakin

sulit. Oleh karena itu, masyarakat berharap agar akses masyarakat lemah terhadap

permodalan untuk bisa dipermudah. Selain itu, juga berharap pengusaha-pengusaha kecil

dibekali dengan kemampuan dan keahlian yang dapat menunjang produksi maupun

pemasaran. Mereka juga berharap agar pemerintah mempermudah proses pendirian koperasi

yang didahului dengan pembinaan-pembinaan yang diperlukan sehingga kelompok

masyarakat ekonomi lemah bisa memperkuat eksistensi mereka di dalam situasi ekonomi

yang sulit. Keluhan juga dari masyarakat kecil, yaitu kehadiran toko-toko berjaringan atau

minimarket ini sangat mengganggu usaha-usaha masyarakat kecil yang sedang tumbuh.

Karena itu, mereka berharap agar pemerintah membuat regulasi yang lebih berpihak kepada

kepentingan usaha rakyat. Di samping itu, juga pemerintah perlu memberi perhatian untuk

menjadikan pasar-pasar tradisional menjadi tempat belanja yang nyaman sehingga membuat

usaha-usaha masyarakat kecil tumbuh secara baik. Diperlukan juga adanya perlindungan

hukum yang kuat untuk melindungi para pelaku ekonomi lemah itu dari gempuran pemodal-

pemodal besar yang sampai masuk ke kampung-kampung di berbagai daerah.

Demikian beberapa poin yang kami sarikan dari laporan empat Anggota DIY. Terima

kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 24

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada DIY. Saya persilakan Jawa Timur.

PEMBICARA: H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JATIM)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah wasyukurillah wani’matillah lahawla walaquwwata illa billah.

Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, Saudara dan Saudari Senator RI seluruh

Indonesia, pertama-tama kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah karena pada hari ini

kita semua diberi kesehatan sehingga kita mampu hadir di dalam Rapat Paripurna ini. Yang

kedua, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Bapak-Ibu Anggota Senator yang saya hormati, pertama-tama sebelum saya

menyampaikan laporan reses dari tanggal 10 Juli sampai 11 Agustus ini, kami dari Senator

Republik Indonesia dari Jawa Timur berempat mengucapkan belasungkawa suka duka

kepada anggota Senator yang berduka yang baik keluarga, family-nya yang telah

mendahuluinya. Semoga arwahnya diterima oleh Allah. Kami juga ikut berduka banyak

musibah yang terjadi di Indonesia baru-baru ini, mulai dari musibah di Papua, musibah

antaragama, dan musibah-musibah yang lain. Semoga itu menjadi introspeksi dan renungan

bagi kita semua sebagai senator Indonesia. Yang ketiga, kami sampai saat ini juga dari

senator dari Jawa Timur, atas nama Jawa Timur dan juga atas nama Gunung Raung juga

meminta maaf karena mengganggu aktivitas penerbangan di Bali dan beberapa daerah. Kami

dari warga Jawa Timur telah berusaha berdoa kepada Allah agar Gunung Raung tidak

mengganggu daerah-daerah yang lain, tetapi kami sebenarnya cukup terganggu adanya

meletusnya Gunung Raung dan sampai saat ini memang bantuan dari pemerintah pusat

belum seberapa besar terhadap dampak yang ditimbulkan, terutama dampak ekonomi bagi

masyarakat sekitar Gunung Raung. Kami berharap nanti Pimpinan DPD RI bisa datang

bersama-sama kepada warga yang terkena dampak Gunung Raung dan berdoa bersama-sama

di bawah di daerah Gunung Raung sehingga letusan Gunung Raung tidak berdampak

terhadap perekonomian kita karena terutama teman-teman dari Bali akibat Gunung Raung

beberapa kali juga dan NTB juga pernah mengeluh, akibat Gunung Raung, aktivitas

berangkat dari Jakarta pulang pergi tidak bisa.

Selanjutnya, kepada seluruh Senator kami ingin melaporkan bahwa ini adalah

kewajiban konstitusi juga bahwa kami telah melakukan kegiatan di daerah selama 1 bulan

mulai tanggal 10 Juli sampai 11 Agustus. Perlu kami laporkan aktivitas itu karena ini adalah

kewajiban kami. Namun, aspirasi-aspirasi yang kami dapatkan sama seperti aspirasi yang

terdahulu, tidak berbeda mulai urusan otak sampai urusan perut, maksudnya urusan

pendidikan, urusan perut urusan ekonomi, yang disampaikan oleh masyarakat. Kami merasa

sampai saat ini masih punya utang kepada masyarakat Jawa Timur karena belum mampu

memecahkan urusan-urusan, terutama urusan ekonomi. Seperti, kami selalu dibanding-

bandingkan dengan tetangga sebelah yang mampu memberikan dampak positif bantuan

langsung kepada masyarakat. Tetapi, sampai saat ini memang kami meminta maaf hanya bisa

berdoa kepada seluruh rakyat Jawa Timur, tetapi tidak bisa memberikan secara finansial.

Namun, harapan kami ke depannya kepada Pimpinan DPD maupun pada seluruh senator

Indonesia yang ada, mari kita bersama-sama. Saya kira kalau kita bersama-sama untuk

membangun, bersama-sama mewujudkan impian masyarakat, terutama Jawa Timur yang

menjadi lumbung pangan nasional ketika kita saat ini misalnya kekurangan daging, Jawa

Timur alhamdulillah daging tidak kurang. Ketika Indonesia kekurangan beras, harus impor

beras, beras naik, tetapi Jawa Timur alhamdulillah tidak kekurangan beras, masih bisa

memenuhi daerah-daerah lain. Tetapi, apabila Jawa Timur ini tidak diperhatikan, kurang

Page 26: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 25

perhatian dari pemerintah pusat meskipun kemarin Menteri Pertanian datang ke Jawa Timur

beberapa kali alhamdulillah memberikan banyak bantuan kepada Jawa Timur berupa alat-

alat pertanian dan lain sebagainya, tetapi kami tetap butuh perhatian dari pemerintah pusat di

forum yang terhormat ini, semoga ini juga didengar oleh Pak Jokowi dan para menteri.

Kami dari Jawa Timur, pertama satu, membutuhkan perhatian dari aspek

pembangunan waduk-waduk yang ada. Revitalisasi waduk untuk mengairi persawahan yang

banyak kekeringan. Yang kedua, dari aspek pupuk yang juga sudah dibahas oleh Komite II

menjadi perhatian atensi Komite II, juga pupuk kimia, kami dari Jawa Timur banyak

berharap dari para petani agar pupuk ini memang harus segera dihapus subsidinya karena

tidak bermanfaat bagi petani, tetapi bermanfaat bagi para cukong-cukong dan pemilik modal.

Ketiga, selain persoalanpertanian, kami juga persoalan keamanan menjelang pilkada karena

dari 38 kabupaten kota, untuk 2015 sekitar 18 kabupaten kota akan menggelar pilkada, 5

kabupaten sudah final 2015 akan menggelar pilkada, 3 kabupaten 1 – 2 masih abu-abu karena

masih negosiasi antarpetinggi parpol, dan satu memutuskan ditunda 2017. Namun, yang

terpenting dari itu adalah soal keamanan, kami mendapat aspirasi, baik dari Polda maupun

dari Polres karena ini berbarengan dengan Pilkades serentak pula di beberapa daerah, maka

ini akan mengalami kerawanan-kerawanan keamanan. Untuk itu, mohon perhatian terutama

dari DPD RI bagaimana anggaran keamanan terutama yang mereka harapkan yang masih

kurang, terutama Polres-Polres yang akan menjaga keamanan di kabupaten yang akan

menggelar pilkada.

Mungkin itu, selebih cukup banyak kalau dibacakan tidak cukup satu hari, dua hari,

jadi akan kami serahkan kepada Pimpinan. Nanti biar diserahkan menjadi perhatian

tersendiri. Di sini kami hanya poin-poinnya saja sehingga ini menjadi perhatian kita semua.

Bapak dan Ibu Anggota Senator yang saya hormati, demikian apa yang bisa kami

sampaikan di forum Paripurna yang terhormat ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Apabila ada kesalahan ucap, perkataan, dan lain sebagainya, kami atas nama Anggota

Senator dari Jawa timur mengucapkan permohonan maaf.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Jawa timur. Kami persilakan Kalimantan Barat.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa

yang atas rahmat-Nya kita dapat hadir pada acara yang mulia ini. Yang kami hormati

Pimpinan DPD RI beserta seluruh Anggota, yang kami hormati Sesjen DPD RI beserta

seluruh jajarannya, hadirin yang kami muliakan. Memulai laporan kegiatan di daerah

pemilihan, kami sampaikan pantun. Mohon maaf menyebut nama seseorang, Bu Antung dari

Kalimantan Selatan, ada ya? Ibu kota provinsinya Banjarmasin. Mumpung masih dalam

Syawalan, kami haturkan mohon maaf lahir dan batin. Yang ahli pantun tolong diperbaiki

kalau belum sempuna. Bapak-bapak, Ibu-ibu yang kami hormati, secara singkat laporan ini

dapat kami sampaikan sebagai berikut.

Pertama untuk Komite I, persoalan di Kalbar masih tetap sama. Pertama, masalah

pemekaran dua kabupaten dan satu provinsi pemekaran yang sudah masuk ke Prolegnas yang

sampai hari ini belum jelas ujungnya ke mana. Yang kedua, masalah perbatasan yang sampai

Page 27: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 26

hari ini ada dua border yang sudah resmi dibuka, tetapi dalam penataannya masih seperti

yang dulu, padahal presiden sudah dating, kemudian seluruh komisi yang ada di DPR RI

sudah dating, termasuk komite yang ada di DPD juga sudah datang ke sana, tetapi masih

tetap seperti yang dulu. Ini adalah pertanyaan terhadap kinerja pusat. Terkait dengan pilkada,

di Kalimantan Barat ada tujuh kabupaten yang melaksanakan pilkada. Dari 7 kabupaten, ada

5 yang maju dari petahana, yaitu incumbent. Tetapi, alhamdulillah semua terpenuhi calon

lebih dari satu. Mudah-mudahan ini pertanda baik perkembangan demokrasi di Kaliamntan

Barat. Aamiin.

Kemudian dari Komite II, permasalahan ekonomi masih tetap sama. Persoalan

komoditi yang turun-naik dan terakhir karet turun harganya dari Rp7.000 menjadi Rp6.000.

Harga barang juga demikian. Lebaran naik, sekarang belum turun-turun sepertinya. Ini masih

merupakan hal-hal yang menghiasi dunia perekonomian Kalimantan Barat. Di bidang

infrastruktur juga masih seperti yang dulu, jalan-jalan nasional yang masih belum terbenahi.

Demikian pula, energi listrik di Kalbar secara umum masih tetap listrik itu PLN disamakan

dengan perusahan milik negara. Kalau ada angina, dia padam, jadi seperti lilin yang ditiup

angin jadi padam. Demikian pula, penyediaan air baku air bersih di beberapa kabupaten

masih masalah. Di kabupaten asal Bu Rubaeti juga masalah air minumnya dan beberapa

kabupaten lain. Contoh yang agak mencolok, kabupaten yang paling dekat dengan kota

Pontianak, tercatat sekitar 8.000 warga menjadi pelanggan tetap antrean air minum ke

PDAM, itu kemarin penyediaan air minum untuk warga.

Sedangkan untuk Komite III, masalah kebudayaan sebagaimana disampaikan dari

Lampung tadi, persoalan bahasa daerah di sana digalakkan. Beberapa radio memang

mengkhusus bahasa daerah karena kita pahami dalam berbagai macam proses, khususnya

dalam proses pendidikan, bahasa menjadii penting. Ketika komunikasi kurang dipahami oleh

peserta didik, kadang-kadang pemahaman terhadap konten informasi menjadi masalah

sehingga masalah bahasa di Kalbar menjadi penting, khususnya bahasa daerah. Bahkan kalau

bisa disetarakan perhatiannya terhadap bahasa Indonesia. Kemudian, tentang masalah

kebakaran lahan dan hutan, di Kalbar tiga bulan dijadikan sebagai masa siaga menghadapi

kebakaran hutan dan alhamdulillah tidak terjadi kebakaran hutan yang menimbulkan

persoalan sampai ke negara tetangga. Namun demikian, edaran dari Polda Kalimantan Barat

itu sempat menimbulkan reaksi dari warga masyarakat, yaitu edaran yang melarang para

petani membakar lahan untuk ladang. Hampir saja terjadi demo, tetapi dapat ditahan ke

Polda. Karena, bagi masyarakat itu tidak ada jalan lain ketika berladang, kecuali harus

dibakar. Mau dikemanakan bekas tebangan itu? Dan, selama ini bukan ini, yang menjadi

masalah bukan petani, tetapi para pekebun yang besar-besar itu yang menimbulkan masalah.

Sementara, seolah-olah ini dibebankan kepada petani. Ini sempat menimbulkan reaksi di

Kalimantan Barat. Kemudian, di bidang kesehatan masih tetap BPJS masih tidak selancar

yang diharapkan dalam proses pencairannya, penggunaannya. Kemudian, penyebaran tenaga

kesehatan juga masih masalah di Kalimantan Barat, termasuk kualitas pelayanan dari aparat.

Di bidang pendidikan, juga masalah terutama di perbatasan. Sebagai gambaran, di sebuah

kabupaten di Kalbar, yaitu Kabupaten Sanggau di Kecamatan Entikong, di sana ada sepuluh

dusun sebagai gambaran, sepuluh dusun ini saling berjauhan. Kalau pergi ke kecamatan itu

memakan waktu berhari-hari perjalanan, tetapi kalau ke Malaysia itu hanya memakan waktu

lima jam perjalanan sehingga ini menjadi persoalan bagi warga di perbatasan, sementara

untuk mengatasi persoalan ini terkesan kurang serius pemerintah. Ini salah satu catatan

penting kita untuk masalah nasionalisme dan hal-hal lain untuk masyarakat perbatasan.

Kemudian dari Komite IV, masalah yang menonjol masih tetap pada masalah dana

desa. Masih terdapat beberapa kabupaten yang satu pun belum ada pencairan dana desa

dengan permasalahan tadi ya, mulai dari Pergub-nya yang baru muncul, kemudian kesiapan

RPJMDes-nya yang belum siap dan sebagainya. Sehingga, terkait dengan masalah dana desa

Page 28: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 27

ini, memang untuk Kalimantan Barat untuk daerah-daerah yang terpencil yang jauh yang

istilah di sana desa-desa yang tempat jin ditendang begitu, desa-desa ini memang masih sulit.

Kemudian, reaksi dari kepala desa juga tidak sama. Ternyata tidak semua bergembira kepala

desa menerima dana desa. Bahasa singkatnya begini, kami diberi tanggung jawab yang berat

dengan berbagai macam persyaratan, penjara makin dekat, tetapi sama sekali tidak ada

kebijakan untuk memperhatikan kesejahteraan aparat desa. Ini bagaimana? Jadi, ini catatan

dari para kepala desa ya. Termasuk, masalah kelembagaan ekonomi di pedesaan, ini juga

masih menjadi perbincangan ketika kita turun ke masyarakat antara koperasi dengan bumdes

karena bumdes ini bisa saja bumdes itu berupa koperasi, tetapi bisa juga pemahaman bumdes

itu sebagaimana BUMD di kabupaten dan provinsi. Oleh karena itu, terhadap masalah ini

perlu penyikapan yang ditegaskan dari DPD tentang kelembagaan ekonomi menyambut

semakin banyaknya dana-dana masuk desa. Yang kita tahu bahwa sekarang lebih dari 2o

triliun kalau terserap semua dan tahun depan diperkirakan 40 triliun dana desa ini.

Inilah yang dapat kami disampaikan. Selengkapnya kami serahkan kepada Pimpinan.

Terima kasih atas perhatiannya. Kami akhiri.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Kalbar. Silakan selanjutnya NTT.

PEMBICARA: SYAFRUDIN ATASOGE ,S.Pd. (NTT)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Pimpinan DPD yang saya hormati, Anggota Senator se-Indonesia yang saya hormati,

syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Alhamdulillah pada

kesempatan ini kita masih bisa melaksanakan tugas dan aktivitas kita, terutama hari ini

melaksanakan Sidang Paripurna. Yang pertama, tentunya masih dalam suasana Syawal,

izinkan kami dari Nusa Tenggara Timur menyampaikan minal aidin wal faidzin, mohon maaf

lahir dan batin.

Sidang Paripurna yang saya hormati, berikut akan saya sampaikan mewakili empat

Senator dari Nusa tenggara timur berkenaan dengan hasil reses yang sudah kami laksanakan.

Yang pertama adalah menyangkut Komite I, ada beberapa hal yang disoroti di Komite I

adalah yang pertama berkenaan dengan terbentuknya Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bali,

dan NTB yang masih menggunakan Undang-Undang sementara Nomor 64 Tahun 1958

sehingga kemudian perlu adanya revisi sehingga NTT menginginkan kemudian direvisi dan

mengusulkan menjadi provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur. Yang kedua, berkenaan

dengan daerah otonomi baru, Nusa Tenggara Timur dalam hal ini sudah mengusulkan

sebanyak 7 calon DOB, 2 kabupaten sebelumnya sudah diusul pada periode yang lalu:

Adonara dan Kota Maumere; kemudian ada beberapa lagi 2 kabupaten: Pantar, Amanatun;

kemudian provinsi kepulauan Flores; dan sudah disiapkan lagi adalah kotamadya Bung

Karno Ende dan calon DOB Manggarai Barat Daya. Sehingga, NTT mendorong untuk segera

bisa dibahas mengenai persoalan DOB. Yang berikut adalah menyangkut Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 soal Desa. Ini penerjemahan daripada turunan atau PP soal Undang-

Undang Desa ini sangat tumpang tindih di bawah. Jadi, ini perlu kemudian DPD mendorong

agar kemudian PP yang harus turunan dari Undang-Undang Nomor 6 ini benar-benar sesuai

dengan kebutuhan yang ada di bawah. Mengenai Undang-Undang Desa juga berkaitan

dengan dana desa, ini terjadi pemerintah desa itu sangat lemah dalam pemahaman sehingga

Page 29: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 28

perlu diterbitkannya juklak, kemudian pelatihan dan sosialisasi secara terarah agar realisasi

dana desa tersebut tepat pada sasarannya. Yang berikut adalah masih dengan desa, perlu

diterbitkannya Permendagri mengenai pemekaran desa. Bukan hanya desa-desa yang mau

dimekarkan, tetapi juga banyak permintaan kelurahan yang kemudian mau turun statusnya

menjadi desa sehingga ini perlu disikapi. Yang berikut adalah masih di Komite I menyangkut

pilkada ada dua hal. Pilkada secara langsung hari ini kita tahu bersama, kalau NTT ada 9

kabupaten yang akan melaksanakan pilkada serentak di 2015, dan dari 9 itu 1 yang punya

calon hanya 1 pasang. Jadi, ini menyangkut persoalan ini saya pikir seluruh Indonesia, jadi

memang Komite I khususnya lebih mendorong pada masa sidang berikut. Kemudian,

masyarakat NTT juga mengusulkan penerapan pilkada elektronik sehingga bisa melakukan

efisien dari sisi anggaran. Jadi, mudah-mudahan ini bisa didorong secara bersama. Yang

berikut, masih Komite I yang terakhir adalah soal wilayah perbatasan. Wilayah perbatasan ini

NTT bukan hanya darat, tetapi juga laut dan udara. Hari ini banyak kita soroti hanya darat,

ternyata di wilayah perbatasan laut itu sering terjadi. Saya kemarin menemukan bahwa

illegal fishing banyak nelayan-nelayan dari luar, dari Australia itu masuk ke wilayah laut

Sawu, Laut Flores. Jadi, ini memang luar biasa daerah-daerah perbatasan ini sehingga kami

masih tetap mengusulkan untuk rancangan undang-undang pengelolan wilayah perbatasan.

Untuk Komite II, ada beberapa hal mengenai pembangunan insrastruktur jalan,

jembatan, kemudian pembangunan infrastruktur jaringan listrik, kemudian pembangunan

irigasi. Yang berikut adalah juga didatangkan bibit kemiri sunan untuk beberapa kabupaten

dan selain dari itu adalah persoalan air bersih sehingga dibutuhkan mesin bor air dalam

rangka penyediaan air bersih.

Yang berikut adalah Komite III, ada beberapa hal. Yang pertama adalah menyangkut

pendidikan, di NTT mesti harus dibuat roadmap pembangunan pendidikan sesuai dengan

situasi dan kondisi geografis NTT. Selain dari itu adalah juga tenaga guru yang lebih

diperhatikan karena kondisi NTT yang cukup banyak daerah-daerah terpencil, hampir

seluruh kabupaten menjadi daerah-daerah terpencil, sehingga butuh tenaga-tenaga guru.

Yang berikut adalah persoalan kekeringan yang panjang kemarin di kabupaten yang ada di

NTT, itu membutuhkan perhatian yang serius sehingga sangat dibutuhkan pasokan air bersih,

makanan, dan obat-obatan buat masyarakat yang terkena dampak kekeringan yang ada di

Nusa Tenggara Timur. Selain itu juga, tenaga-tenaga dokter itu hampir sangat terbatas di

daerah-daerah pelosok-pelosok NTT sehingga ini mesti harus diperhatikan. Yang berikut

adalah mengenai people smuggling dan human traficking di mana NTT merupakan salah satu

sentra pengirim TKI dan TKW. Selain memperbaiki sistem rekruitmen TKI dan

melaksanakan law enforcement terhadap PJTKI yang nakal, di samping itu sebagai alternatif

harus diikuti mendorong menumbuhkembangkan UKM seperti ekonomi kreatif yang padat

karya serta ramah lingkungan dan mampu bersaing dengan pasar domestik dan regional.

Kemudian, dalam dalam hal kerja sama triangle antara Kupang, Darwin, dan Dili diharapkan

kemudian dimasukkan Rotendao menjadi salah satu destinasi. Yang berikut adalah salah satu

aspirasi dari masyarakat Ende menginginkan agar kemudian Danau Kelimutu menjadi

disamakan dengan Komodo menjadi salah satu keajaiban dunia.

Yang terakhir untuk Komite IV, adalah perlu adanya salah satu usulan ini adalah

perlu adanya asuransi bagi para petani. Ini diharapkan agar DPD bisa mendorong lahirnya

rancangan undang-undang asuransi untuk petani.

Demikian yang bisa kami sampaikan. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf.

Bilahitaufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih untuk NTT. Saya persilakan Jawa Tengah.

Page 30: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 29

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pimpinan Sidang dan Anggota DPD dari Sulawesi Selatan yang tadi mengklaim

paling banyak, paling 4, tetapi ternyata sekarang hanya Saudara Iqbal Parewangi saja. Coba

difoto lagi masih kosong, saya kira rupanya paling kompak itu Jawa tengah masih empat

orang itu.

Baik, pada Sidang Paripurna yang mulia ini perkenan kami menyampaikan laporan

penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Anggota DPD Jawa Tengah. Ada Bu

Denty, Pak Sulis, dan Mas Bambang semuanya ada semua. Selama masa reses mulai tanggal

10 sampai dengan 11 Agustus.

Pertama adalah Komite I, pertama Undang-Undang Desa saya kira semuanya sudah

sama dengan dari laporan yang lain. Lalu yang kedua adalah Undang-Undang Pemda karena

Undang-Undang ini baru, perlu ada peraturan pelaksanaan lebih lanjut. Kemudian yang

ketiga, Pilkada di Jawa Tengah itu ada 21 kabupaten kota dan insya Allah semuanya hampir

siap. Rekomendasi untuk Undang-Undang No. 6 adalah pertama adalah segera pencairan

dana desa sesuai amanat Undang-Undang No. 6, tetapi secara keseluruhan sekalian saya kira

duit yang masuk ke desa itu di Jawa ini 700 sampai 900. Saya kira di seluruh Indonesia juga

sama. Saya sebagai mantan Ketua Pansus ini merasa kaget ada dana begitu gede untuk desa.

Kemudian, soal aparat desa masih banyak yang kosong terhadap Sekdes yang PNS. Pak

Farouk, harus ada segera ambil alih pemerintah itu mau ditaruh di desa itu atau kemudian

diambil ke induknya. Sekdes yang masih PNS itu. Kemudian, BPD, BPD ini saya kira hari

ini undang-undang memberikan catatan paling banyak 7, padahal di beberapa desa itu ada

lebih dari 7. Saya kira sama problem kita. Karena itu, ada rekomendasi dari kita semua

barangkali, Komite I adalah bagaimana agar PP No. 43 itu juga berlaku sesuai dengan draf

yang lama, sesuai dengan PP yang lama karena kalau kemudian lebih dari 7 itu tidak mudah

di desa.

Kemudian, Komite II bidang pertanian, soal kekeringan di Jawa Tengah itu juga ada

di Temanggung di kampungnya Bu Denty, kemudian Kendal, Cilacap, Wonogiri, Boyolali,

dan Grobogan. Pvertanian yang lain adalah soal produktivitas tanaman holtikultura yang kian

rendah. Kemudian, soal kartu tani, rekomendasinya adalah pemerintah harus membuat

regulasi yang berkaitan dengan irigasi bibit, kemudian penurunan harga, pelatihan

pendampingan masyarakat holti dan project kartu tani, dan pendataan jumlah petani gabotan

dan potan. Kemudian untuk koperasi, Ibu-Bapak sekalian, rekomendasinya adalah perlu

respons pemerintah untuk membuat programa fasilitasi pembentukan koperasi dan

pendampingan terhadap jalannya koperasi.

Komite III, ekonomi kreatif, kemudian bahasa dan kesenian. Untuk ekonomi kreatif,

satu hal yang kami catat adalah perlu dukungan modal, kemudian untuk selanjutnya adalah

yang kedua adalah dukungan untuk pemasaran bagi produk-produk ekonomi kreatif.

Kemudian, untuk bahasa itu memastikan bahwa bahasa dan kesenian masuk kurikulum wajib

pendidikan formal. Kemudian, perlu menerbitkan regulasi tentang perlindungan bahasa dan

kesenian daerah yang saat ini nyaris terancam punah. Kemudian, di bidang pelaksanaan

Undang-Undang Jaminan Sosial BPJS, saya kira mutatis-mutandis dengan teman-teman yang

lain bahwa di lapangan masih banyak sekali persoalan terhadap pelaksanaan BPJS ini.

Kemudian, soal ibadah haji, waiting list saya kira perlu kita berpikir. Waiting list kita itu ada

satu kabupaten yang sampai dengan 2035. Saya kira SBY dengan Menteri agama SDA pada

waktu itu kemudian dibuka, kemudian open desk seperti sekarang yang terjadi itu secara

psikologis itu akan berpengaruh kepada umat Islam. Jadi, kalau 2035 itu kemudian ya kalau

masih hidup, kalau tidak? Ini impact-nya adalah munculnya berbagai macam umroh yang

Page 31: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 30

kian menjadi bisnis. Jadi, saya kira DPD perlu mengambil sikap barangkali ada moratorium

terhadap pendaftaran yang sudah sampai dengan tahun 2035 di beberapa kabupaten di Jawa

Tengah. Kemudian, soal kepemudaan, soal olah raga nasional, soal kepariwisataan,

kemudian soal dosen dan guru. Pak Sulis mendapatkan satu fakta bahwa Undang-Undang

dosen dan guru itu gagal dalam pelaksanaannya dan implementasinya. Ini pertama adalah

soal kebijakan manajemen pengolahan guru perlu resentralisasi kembali agar sentralisasi

guru tidak sekadar memindahkan persoalan guru. Kemudian, soal Undang-Undang berkaitan

dengan ini juga itu adalah bahwa guru dan dosen selama ini belum sesuai dengan harapan.

Kemudian, Ketua dan Bapak sekalian, soal sekolah 5 hari. Saya kira kita punya provinsi

punya, Jawa Tengah berbagai macam daerah menolak. Karena itu, mohon ini menjadi

kebijakan kita terutama teman-teman di Komite III untuk merespons ini, menolak atau

mempertimbangkan terhadap sekolah 5 hari dari 6 hari. Jadi, pemberlakuannya harus

memperhatikan aspirasi dan berbagai macam stake holder, utamanya adalah kesiapan di sisi

pendidikan, Bu Fahira, saya kira ini sangat perlu sekali.

Kemudian, yang juga terjadi adalah di Komite IV, koperasi masalah pemasaran.

Kemudian, rekomendasinya ada banyak sekali. Kemudian, soal perimbangan keuangan pusat

daerah. Pertama adalah ketidakadilan yang menurut orang Cepu ini. Cepu menerima 2 miliar,

tetapi bahwa Bojonegoro menerima 400 sampai dengan 500 miliar. Ini persoalannya

Undang-Undang No. 33, Pak Farouk, bahwa mulut sumur itu berada di mana, itu yang

menjadi pertimbangan. Sehingga, banyak sekali sumber daya yang di bawah tanah itu di

Cepu, tetapi karena mulut sumur itu di Bojonegoro, Bojonegoro yang mengambil banyak duit

dari eksplorasi minyak di Cepu dan Bojonegoro ini.

Kemudian terakhir, adalah berkaitan dengan keinginan kami Bapak-Ibu sekalian. Tadi

selalu disebut Komite I, II, III, dan IV. Saya mohon kepada Sekretaris Jenderal untuk

melakukan manajemen yang baik terhadap laporan-laporan in. Mohon maaf, kami selaku

Komite I tidak pernah menerima apa pun tentang hasil Paripurna ini mulai dari sidang mulai

masa, kalau telah terima itu adalah buku tebal-tebal itu secara keseluruhan. Jadi, saya minta

ini agar ada tabulasi, oh ini alat kelengkapan Komite I dikasih, Komite II dikasih, Komite III

dikasih, Komite IV dikasih sehingga nanti kita bisa meng-cluster mana persoalan tanah,

mana persoalan, dan sebagainya. Jadi, ini persoalan Sekretariat Jenderal saya kira Pak Ketua

agar ini bisa juga secara baik.

Lalu terakhir, karena Komite I berkaitan dengan daerah, saya umumkan di sini bahwa

ada 10 calon DPD yang mencalonkan menjadi pimpinan daerah. Pertama, cagub Maya

Rumantir. Mana Bu Maya Rumantir? Lalu, yang kedua adalah cawagub Habib Ismail,

sosialisasi. Gusti Farid, sosialisasi. Kemudian, Pak Marthen berdiri Pak Marthin. Kemudian,

calon bupati walikota ada Pak Ria Saptarika, mana Pak Ria tadi? Kemudian, Ibu Percha

Leanpuri, Sumatera Selatan. Kemudian, Bu Aryanthi Baramuli. Kemudian, Pak Rusman

Emba, sosialisasi juga. Kemudian, Pak Ma'mun Amin. Kemudian, terakhir ada Saudara

Bambang Susilo di Pasir, Kalimantan Timur. Jadi, saya kira sepuluh orang ini, Pak Ketua dan

Ibu Wakil Pimpinan, agar kita berdoa. Jadi, DPD ini adalah yang mantan gubernur menjadi

DPD juga banyak, yang DPD menjadi gubernur juga ada, yang dari bupati, walikota, DPD

banyak, yang nanti menjadi bupati, walikota juga banyak. Saya kira ini soal politik kita

semua. Pak Kanedi, terima kasih. Ini mantan walikota ini. Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Jawa Tengah yang sekaligus juga sebagai Ketua Komite I.

Kaltim kami persilakan.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 31

PEMBICARA: KH. MUSLIHUDDIN ABDURRASYID, Lc., M.Pd.I. (KALTIM)

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, para

Anggota, serta para hadirin, Sekretaris Jenderal yang saya hormati. Mungkin saya langsung

untuk menyampaikan beberapa hal yang ada di daerah kami berdasarkan komite yang ada.

Yang pertama mungkin Komite I tentang pemerintahan daerah. Kita melihat bahwa

penyusunan rencana tata ruang dan pembangunan daerah belum memperhatikan keberadaan

masyarakat adat dan lokal. Hal ini terlihat dari keberadaan izin-izin yang dikeluarkan oleh

pemerintah daerah kabupaten kota yang pada gilirannya sering berdampak pada timbulnya

gesekan-gesekan atau konflik antara masyarakat adat dan lokal dengan para pengusaha sektor

perkebunan, pertambangan, dan khususnya di Kalimantan Utara yang masih di bawah

Kalimantan Timur. Kemudian, masalah pemerintahan desa. Adanya penggabungan beberapa

dirjen kementerian menjadi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi masih menimbulkan kebingungan bagi desa karena selama ini desa diatur oleh

Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri. Kemudian, Undang-Undang Desa

masih belum diturunkan dalam berbagai bentuk aturan dan regulasi terkait untuk

memudahkan pelaksanaan.

Mungkin Komite II yang berhubungan dengan masalah kenaikan harga barang-barang

kebutuhan pokok, baik di masa Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri.

Komite III, yang pertama masalah pendidikan. Masalah pendidikan di daerah,

terutama masalah guru itu terasa sekali bahwa guru, terutama sekali di daerah-daerah timur

dan Kalimantan Timur juga di pedalaman-pedalaman tinggal tampaknya kurang mendapat

perhatian secara serius dari pemerintah pusat, dan ini mungkin juga daerah-daerah yang lain

di mana pertama sekali dari segi kuantitas guru belum merata, begitu juga kualitasnya

sehingga tampaknya untuk ke depan, DPD perlu mengambil gagasan bagaimana supaya

guru-guru ini sudah ada gerakan-gerakan ke depan untuk melakukan pemantauan barangkali,

pemetaan, kemudian mulai melakukan pemenuhan dari segi kuantitas, dan juga

meningkatkan kualitas tenaga guru karena ketika pendidikan itu seperti yang sekarang, insya

Allah Indonesia masih seperti ini saja, tidak ada perkembangan. Kemudian, masalah BPJS

kurang sampai ke bawah sehingga sosialisasi ini kurang tertangkap atau tidak dimanfaatkan

oleh orang-orang di daerah. Daerah tampaknya dengan jaminan kesehatan yang ada di daerah

itu lebih bagus daripada BPJS sehingga kadang-kadang kurang mendapat perhatian BPJS itu

sendiri. Kemudian masalah Komite IV, masalah kuota BBM yang belum memenuhi hajat

orang-orang Kaltim sehingga perlu barangkali untuk ke depan BBM ini harus dipenuhi

karena di daerah kami memang produk-produk BBM sendiri, tetapi kami belum bisa

memenuhi sehingga listrik atau mungkin alat-alat yang lain belum bisa terpenuhi, Untuk

rincian yang lain barangkali kami akan sampaikan ke Pimpinan. Baik, saya tutup dengan

terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Berikut, Kalsel. Banten. Eh, ada?

PEMBICARA: ANTUNG FATMAWATI, S.T. (KALSEL)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 32

Salam sejahtera bagi kita semua.

Kepada yang terhormat Bapak Farouk Muhammad selaku Wakil Ketua DPD RI, juga

serta Ibu Ratu Kanjeng Hemas sebagai Wakil Ketua DPD RI, juga rekan-rekan Senator

seluruh Indonesia. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, wasshalatu wassalamu'ala asrofil anbiya

iwal mursalin wa'ala alihi wasahbihi ajma'in, ama ba'du. Saya sebagai pribadi mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Biarpun terlambat, tetapi tidak apa-

apa. Semoga kita di sini amal ibadah kita selama satu bulan penuh puasa diterima oleh Allah

SWT dan semoga kita semua sehat walafiat, aamiin ya rabbal alamin.

Kegiatan Komite I perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang peningkatan

partisipasi peran masyarakat dalam pembangunan pedesaan dan pemberian keterbukaan

informasi sehubungan dengan proses pembangunan di pedesaan. Selama ini yang

dipertanyakan oleh masyarakat kita adalah aspirasi yang dibawa oleh Senator wakil kita di

Senayan ini perlu dipertanyakan oleh mereka, kenapa selama ini tidak terealisasi dan mereka

perlu minta pengawalan yang tepat. Jadi, juga mereka menanyakan tentang dana-dana

aspirasi seperti yang kemarin lagi berkembang di masyarakat, itu sangat membantu

seandainya itu DPD bisa menggulingkan bantuan-bantuan yang bisa di, tetapi kelihatanya

kita DPD tidak bisa membantu sejauh itu dana-dana yang diperlukan oleh masyarakat karena

keterbatasan kita sebagai DPD tidak sampai sejauh itu.

Kegiatan Komite II, masyarakat banyak mengeluh dengan naiknya harga barang

kebutuhan pokok yang cukup signifikan naiknya. Dinas terkait seharusnya menindaklanjuti,

memberikan sanksi bagi penjual makanan yang mengunakan bahan berbahaya.

Kegiatan Komite III, harus ada pembinaan terhadap para pelaku ekonomi kreatif agar

produk berkualitas, seperti perizinan, packing, mutu, penggunaan bahan yang tidak

membahayakan masyarakat yang akan memakai konsumsi produk ekonomi kreatif.

Kegiatan Komite IV, usulan baru pembangunan sarana prasarana transportasi harus

memperhatikan dokumen, perencanaan, dan kelengkapan dokumen teknis sesuai dengan

keputusan menteri, pedoman dan proses perencanaan di lingkungan Kemenkeu.

Demikianlah laporan dari Provinsi Kalimantan Selatan. Salah dan khilafnya mohon

maaf. Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan:

Gusti Farid Hasan Aman, Habib Abdurrahman Bahasyim, Habib Hamid Abdullah, Hj.

Antung Fatmawati. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Kalimantan Selatan. Selanjutnya, Banten.

PEMBICARA: H. AHMAD SUBADRI (BANTEN)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillah alhamdulillah washalatu wassalamu'ala rasulillah amma ba’du.

Bapak-Ibu Pimpinan DPD beserta seluruh Anggota Dewan yang terhormat, hadirin

yang berbahagia mewakili Bapak-bapak dan Ibu Anggota DPD RI dari Banten. Saya pertama

menyampaikan permohonan kami Anggota DPD Banten, maaf lahir batin dan Dirgahayu

Republik Indonesia ke-70. Selanjutnya, Bapak dan Ibu Pimpinan serta Anggota Dewan yang

terhormat, ini saya yakin ada banyak kesamaan aspirasi dari seluruh daerah, terutama

kemarin menjelang Idul Fitri saya yakin aspirasinya itu THR untuk konstituen kepada para

Anggota Dewan. Itu pasti aspirasi yang paling banyak disampaikan karena kalau kita ke

daerah itu jarang sekali masyarakat yang mempertanyakan soal produk legislasi apa yang kita

bahas, melainkan justru hal-hal yang konkret riil dirasakan dan dibutuhkan masyarakat yang

Page 34: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 33

menjadi tumpuan harapan. Ini barangkali melalui Pimpinan kita harus juga memformulasikan

bagaimana, kalau kemarin di DPR ada istilah dana percepatan pembangunan daerah, saya

kira DPD perlu merespons ini dengan tetap menghindari penyelewengan dan penyimpangan.

Berikutnya, Pimpinan, terkait Komite I ini ada aspirasi dari kepolisian daerah Banten

di mana wilayah Banten ini ada 8 kabupaten/kota, 3 kabupaten/kota masuk ke wilayah Polda

Metro dan 5 lainnya masuk pada Polda Banten. Ini mengharapkan, baik Polda maupun

masyarakat agar kepolisian di Banten ini dalam satu kesatuan, yaitu Polda Banten. Jadi,

konsekuensinya saya kira harus ada peningkatan status polda. Yang kedua, sebelum pilkada

di Banten ada sekian ratus desa yang menyelenggarakan pilkades dan ini alhamdulillah

berjalan aman, tertib, dan lancer, hanya tinggal satu kabupaten lagi di Kabupaten Lebak

dalam waktu dekat akan diselenggarakan pilkades. Pilkada dari 8 kabupaten/kota yang

menyelenggarakan pilkada, ada 4 kabupaten/kota, yaitu Kota Tangerang Selatan, kemudian

Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Cilegon. Sempat ada satu kabupaten

yang nyaris calon tunggal, tetapi alhamdulillah bisa terselesaikan dengan akhirnya muncul

satu pasangan calon sebagai competitor. Nah, ini juga ada aspirasi terkait dengan hal ini di

mana munculnya calon tunggal ini saya kira juga dampak dari putusan Mahkamah Konstitusi

yang cenderung dirasakan mempersulit warga negara untuk nyalon pada pemilu kepala

daerah karena saya kira tidak semua orang itu mau menjadi kandidat dalam pemilukada,

hanya para politisi-lah yang pada umumnya cenderung berminat untuk maju dalam kompetisi

pilkada. Sementara, dengan putusan Mahkamah Konstitusi tentang harus mundur anggota

dewan dalam pencalonan pilkada, ini dianggap berdampak menjadi mempersulit melahirkan

calon-calon pemimpin di daerah. Ini saya kira ada usulan dari masyarakat ketika kami

berdiskusi di sana, ini bagaimana caranya putusan Mahkamah Konstitusi ini bisa ditinjau

ulang ya. Apakah nanti perlu amandemen konstitusi mungkin dengan menambahkan peran

Majelis Permusyawaratan Rakyat agar bisa mengoreksi keputusan Mahkamah Konstitusi.

Karena, saya kira kalau bersifat final dan binding ini, putusan sekian ratus anggota Dewan

saja bisa dibatalkan oleh 9 anggota MK, saya kira putusan anggota MK juga ini perlu

mendapatkan koreksi dari lembaga, dalam hal ini diwacanakan oleh MPR. Barangkali ini

juga menjadi pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

Kemudian, yang berkaitan dengan Komite II, saya kira umumnya sama menyangkut

infrastruktur, kemudian sektor ekonomi. Ini utamanya di Banten ini banyak sekali proyek

strategis nasional yang dicanangkan oleh presiden, tetapi dalam implementasinya ini masih

terkendala, termasuk saya kira yang sangat penting saat ini adalah pengadaan Waduk Karian

di mana bukan saja di pedesaan, sekarang ini kesulitan air sudah di tingkat perkotaan.

Yang dari Komite III ini terutama adalah soal BPJS yang masih amburadul.

Saya kira untuk Komite IV juga sama berkaitan dengan pelaksanaan proyek-proyek

strategis nasional.

Saya kira demikian. Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Kami persilakan Bali.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 34

PEMBICARA: Dr. SHRI I GUSTI NGURAH ARYA WEDAKARNA M W S III, S.E.

(MTRU), M.Si. (BALI)

Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang kami

hormati saudara-saudara rekan-rekan Senator RI, para hadirin, Bapak Sekretaris Jenderal

DPD RI.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Shalom.

Om namo buddhaya om swastyastu.

Mengawali penyampaian laporan reses Provinsi Bali dengan mengucapkan angayu

bhagya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pada hari ini kami dari DPD Bali yang

hadir kami sendiri dengan Bapak A.A. Ngr Oka Ratmadi mewakili rekan-rekan, yaitu Bapak

Kadek Arimbawa dan Bapak Pasek Gede Suardika akan melaporkan hasil reses Anggota

DPD di Provinsi Bali dengan pembagian dengan empat komite.

Yang pertama terkait dengan Komite I, bahwa adanya aspirasi dari masyarakat terkait

dengan revisi Undang-Undang pembentukan Provinsi Bali yang juga telah masuk ke dalam

Prolegnas 2015 – 2019, berdasarkan pertemuan dengan para pakar hukum, eksekutif, tokoh

agama, tokoh adat, insan pers, LSM, dan mahasiswa yang berharap nantinya nilai-nilai

kearifan lokal yang ada di Bali sebagai landasan filosofi hidup masyarakat Bali dalam

dimasukkan ke dalam pasal perpasal revisi Undang-undang Nomor 4 Tahun 1958 yang

dibuat pada zaman Bung Karno tentang pembentukan daerah tingkat satu. Angayu bhagya

bahwa ini telah masuk dan mudah-mudahan menjadi prioritas di rancangan undang-undang

2016.

Laporan dari Komite II, bahwa terkait dengan masalah transportasi selama hari Raya

Idul fitri dan hari Raya Galungan Kuningan yang di mana Bali menjadi salah satu destinasi

terpadat selama hari libur tempo hari, bahwa diperlukan ada satunya transportasi alternatif

untuk Provinsi Bali yang di mana dalam rencana pemerintah Provinsi Bali akan mendirikan

dan membangun beberapa infrastruktur. Salah satunya adalah dengan adanya kereta api dan

juga peningkatan kapasitas kapal pesiar di pelabuhan-pelabuhan dan juga memaksimalkan

fungsi Pelabuhan Gilimanuk untuk menghubungkan Bali dan Jawa serta Pelabuhan

Padangbai untuk menghubungkan Bali dengan Nusa Tenggara. Terkait dengan letusan

Gunung Raung di Jawa Timur cukup memberikan dampak yang signifikan, yaitu terutama

dengan penutupan Bandara Ngurah Rai yang akhirnya dapat merugikan satu bidang

pariwisata. Kurang lebih terdapat hampir 100.000 turis dan wisatawan yang membatalkan

kunjungan ke Bali dalam waktu hampir satu bulan terjadinya erupsi.

Terkait dengan Komite III, bahwa kami mengucapkan terima kasih atas dukungan

juga dari DPD RI terkait dengan revitalisasi pasar-pasar tradisional, di antaranya Pasar

Sukawati, Pasar Kumbasari, yaitu dengan adanya alokasi dana cukup tinggi dari

pemerintahan kali ini di mana dalam Rancangan Undang-Undang Ekonomi Kreatif,

diperlukan suatu perlindungan terhadap pusat pasar tradisional yang saat ini tengah

menghadapi persaingan dengan pusat oleh-oleh yang modern yang ada di sejumlah titik

pariwisata. Kemudian, ketergantungan bahan baku dari Bali yang saat ini Bali tidak mandiri

lagi dalam hal bahan baku pengrajin, seperti masih dibutuhkannya kayu dan bahan dari

Kalimantan dan Sulawesi dan juga bahan-bahan makanan dari Jawa Timur khususnya yang

nantinya diharapkan dapat lebih ditingkatkannya ketahanan pangan dari ekonomi masyarakat

Bali. Salah satunya adalah dengan moratoriumnya fungsi pengalihan dari lahan yang ada di

Bali, dari tanah sawah menjadi tanah-tanah untuk keperluan pariwisata. Selain itu, kami

laporkan bahwa kami sudah menyelesaikan permasalahan dengan beberapa mahasiswa-

mahasiswa yang tempo hari tidak mendapatkan haknya, yaitu di tiga perguruan tinggi, yaitu

Page 36: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 35

di Universitas Mahasaraswati terkait dengan permasalahan mahasiswa Fakultas Kedokteran

Gigi, kemudian STIKES Majapahit di utara Bali, dan kemudian yang terakhir adalah Prodi

Fisioterapi di Universitas Udayana yang di mana mudah-mudahan segera turunnya izin dari

Kementrian Dikti. Selanjutnya, sikap untuk menolak proyek geothermal di Bedugul dan juga

dihilangkan atau dicabutnya status KSPN Besakih karena dianggap merusak tatanan adat dan

budaya Bali. Kemudian, salah satu kasus isu nasional, yaitu tentang pembunuhan Angeline

yang berlokasi di Denpasar, kami dari DPD RI mendorong untuk untuk diterapkannya sanksi

adat bagi para pelaku kejahatan dan juga kriminal. Selanjutnya, penataan airport Ngurah Rai

yang di mana kami telah berkoordinasi dengan Angkasa Pura bahwa di setiap pintu-pintu

masuk di Bali terdapat bahasa daerah dan juga aksara-aksara yang menjadi salah satu icon

dari Bali. Hal ini sebagai satu wujud untuk dukungan agar RUU Bahasa Daerah dan juga

kesenian. Komite III juga telah memberikan rekomendasi dan puji astungkara telah berhasil

setelah mendapatkan izin dari Menteri Agama terkait dengan pendirian Sekolah Tinggi

Agama Hindu Mpu Kuturan di Buleleng yang mudah-mudahan pada tahun 2015 ini bisa

berjalan. Terakhir, tentang terkait dengan Pasar Sidan yang telah ditetapkan sebagai pasar

sukla yang terdapat di Kabupaten Gianyar. Beberapa hal tentang internasional, kami

menyambut baik tentang dibebaskannya 40 negara sehingga terhadap visa atau visa on

arrival sehingga bisa menggenjot target pemerintahan untuk 20 juta wisatawan. Terkait

dengan rencana pemerintah untuk mengizinkan warga negara asing memiliki hak atau

sertifikat tanah di atas nilai 5 miliar, DPD RI Provinsi Bali menolak dengan keras karena

bagaimanapun juga kedaulatan tanah dan ibu pertiwi adalah merupakan hak eksklusif dari

warganegara Indonesia. Untuk itulah, beberapa hal yang terkait dengan diplomatik bahwa

saat ini kantor DPD RI di Bali juga telah menjadi salah satu panutan dari beberapa konsul

jenderal, baik dari konferensi-konferensi internasional. Hal ini dibuktikan dengan mulai

dilibatkannya dalam periode ini DPD Bali dalam kegiatan-kegiatan diplomatic gathering

maupun juga acara-acara yang melibatkan international relation.

Yang terakhir untuk Komite IV yang dipimpin oleh, yang diwakili oleh Bapak Anak

Agung Ratmadi, ada tiga usulan, ada tiga juga hasil laporan reses. Yang pertama, terkait

dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa diperlukan ada suatu

regulasi untuk memperkuat desa adat yang saat ini dipengaruhi oleh implementasi dari

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. Yang kedua, bahwa dukungan tentang sistem

ekonomi Pancasila, yaitu dengan pemberdayaan koperasi dan juga pemberdayaan ekonomi

lembaga LPD Bali yang saat ini jumlah dari tabungan masyarakat di desa adat sebesar 16,5

triliun yang lebih besar dari bank konvensional atau BPR yang di Bali sepatutnya

mendapatkan perhatian. Kami berterima kasih dengan adanya pengecualian Bali dan Papua

dalam Undang-Undang Keuangan atau OJK yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan juga

parlemen. Selanjutnya, bahwa pemasukan Bali sebesar, 2015 APBD Bali, telah mencapai

hampir 6 triliun yang mudah-mudahan pada tahun 2019 ini bisa ditingkatkan minimal

menjadi 10 triliun. Terlebih 30% dari devisa Indonesia dihasilkan dari Provinsi Bali dan

untuk itulah diperlukannya suatu keputusan melalui undang-undang khusus untuk Provinsi

Bali di Prolegnas 2016.

Demikian kami sampaikan laporan reses penyerapan aspirasi masyarakat daerah Bali.

Dan untuk itu, kami ucapkan Dirgahayu Provinsi Bali yang jatuh pada besok hari tanggal 14

Agustus dan Dirgahayu Republik Indonesia ke-70. Terima kasih.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih pada Bali. Saya persilakan NTB. Mohon waktunya diperhatikan.

Page 37: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 36

PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NTB)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu.

Pertama-tama, saya dan seluruh teman-teman, khususnya dapil Nusa Tenggara Barat

mengucapkan minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Kemudian, kami juga

mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan yang baru juga dilaksanakan oleh

teman-teman kita dari DPD Bali. Kemudian, kami juga mengucapkan Dirgahayu Republik

Indonesia yang beberapa hari akan kita laksanakan.

Pimpinan DPD yang terhormat, Bapak Sekretariat dan semua yang hadir pada pagi

hari ini, memang laporan ini tidak akan saya baca, Bapak-Ibu sekalian. Tetapi, saya

mengingatkan kita kembali, saya mengingatkan kepada Pimpinan DPD RI, pada reses

terdahulu ketika saya membaca, bahwa ini persoalan daerah kita yang saya dengar tadi dari

teman-teman, banyak sekali yang hampir sama dengan persoalan-persoalan kita antara

daerah satu dengan daerah lainnya. Misalnya, seperti listrik, jalan, guru, pendidikan, pilkada,

dan semuanya itu hampir sama di seluruh Indonesia. Jadi, saya mengingatkan saya masih

ingat ketika itu saya mengusulkan kepada Pimpinan bahwa setiap reses atau setelah kita

mendapatkan laporan untuk mempublikasikan kepada media massa di seluruh Indonesia

bahwa ada permasalahan di 33 provinsi yang hampir sama. Tetapi, saya minta bahwa di satu

provinsi tentu ada persoalan yang mendesak di sana. Kalaupun pemerintah tidak membaca,

minimal sekali bahwa media massa sudah mempublikasikan bahwa satu daerah memang

mempunyai permasalahan yang sangat urgent sehingga kalau tidak dibaca dengan

presidennya, ya minimal menterinya yang akan membaca permasalahan di daerah. Jadi,

Pimpinan DPD RI saya menekankan kembali bahwa setelah laporan reses ini masing-masing

provinsi harus dipublikasikan sesuai dengan kepentingan daerahnya. Karena, jangan sampai

reses berikutnya muncul lagi ratusan aspirasi yang itu nantinya akan menjadi bumerang

untuk anggota di daerah. Karena, terus terang saja kalau kita turun ke daerah selalu ditanya

mana realisasi dari reses berikutnya, mana realisasi dari reses-reses yang terdahulu. Jadi, saya

minta kepada Pimpinan DPD RI dan kita semua agar nantinya masyarakat merasa bahwa

DPD ini punya arti, punya juga perjuangan untuk masyarakat.

Terakhir, saya juga mungkin mencoba untuk mendapat aspirasi dari teman-teman

bahwa mungkin kita harus di Sipur ini, kalau daerah yang misalnya lengkap tentu ada

apresiasi untuk daerah itu sehingga kita tidak melihat ketika sudah selesai membaca, mereka

sudah tidak ada di tempat lagi. Itu saja terakhir.

Selamat kepada para sahabat yang ikut dalam pilkada ini. Mudah-mudahan sukses

dan mudah-mudahan DPD dengan nantinya teman-teman ikut di pilkada ini bisa membuat

satu keputusan berguna untuk ke daerahnya. Demikian, terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih NTB. Saya persilakan Sulawesi Utara.

Page 38: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 37

PEMBICARA: Dr. MAYA RUMANTIR, MA., Ph.D. (SULUT)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastyastu namo buddhaya.

Yang saya hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, rekan-

rekan Senator yang saya banggakan dan saya muliakan, juga yang terhormat Bapak Sesjen-

Wasesjen dan seluruh jajarannya yang hadir pada saat ini. Oleh kasih dan Pimpinan Tuhan

Yang Mahakuasa, maka Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal

Provinsi Sulawesi Utara telah melakukan kegiatan kunjungan kerja dan diskusi serta

penyerapan aspirasi di Provinsi Sulawesi Utara. Saya akan mewakili ketiga teman rekan

senator yang tidak hadir pada saat ini, dan akan membacakan hasil-hasil serapan aspirasi dari

Provinsi Sulawesi Utara. Selanjutnya, untuk memenuhi kewajiban sebagai Anggota DPD RI,

maka dengan ini kami akan laporkan hasil dan berharap ditindaklanjuti oleh DPD RI melalui

komite-komite yang ada sebagai berikut.

Komite I, tentang pemekaran daerah. Mohon perhatian pemerintah untuk

menindaklanjuti tentang pengusulan pemekaran daerah otonomi baru, yakni Provinsi

Bolaang Mongondow Raya, Kota Langowan, Kota Tahuna, Kabupaten Talaud Selatan. Di

bidang pertanahan, masalah pertanahan adalah sesuatu yang sangat krusial, di antaranya

lambatnya respons lembaga ataupun institusi yang berwewenang dalam merespons konflik-

konflik tanah. Tidak maksimalnya pejabat yang terkait dalam menggunakan kewenangan

sebagai mediator penyelesaian tanah, antara lain Kepala BPN, walikota, dan gubernur.

Berikutnya, mengenai perbatasan, tidak adanya aturan atau perundangan yang secara spesifik

mengatur tentang daerah-daerah perbatasan. Undang-Undang Wilayah Negara Nomor 43

Tahun 2008 tidak secara riil berkaitan langsung dengan fungsi negara untuk secara sistematis

dan sinergis dalam menyejahterakan rakyatnya. Ketimpangan pembangunan yang terjadi di

wilayah perbatasan sangat dibutuhkan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sekolah

puskesmas, ataupun rumah sakit; peningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di

daerah perbatasan; serta penambahan personel keamanan di daerah-daerah perbatasan.

Pengelolaan keutuhan wilayah dan penegakan kedaulatan NKRI, pertahanan dan keamanan

nasional, serta pendayagunaan sumber daya alam dan pemerataan pembangunan perlu

mendapatkan perhatian khusus. Selain itu, juga perlu dipikirkan dan dicarikan upaya untuk

membangun daya saing warga masyarakat di perbatasan untuk mengimbangi aktivitas sosial

ekonomi masyarakat negara tetangga dan pembangunan infrastruktur kawasan perbatasan

wilayah Indonesia. Pengawasan lalu lintas barang dan orang yang belum menjadi prioritas

negara, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah yang bersangkutan. Berikutnya tentang

masalah keamanan, khususnya di daerah perbatasan, akhir-akhir ini masyarakat mulai merasa

tidak nyaman dengan adanya berbagai peristiwa pembunuhan, perampokan, penculikan,

tawuran antarkampung, dan beredarnya teror isu bom. Ini perlu kebijakan pemerintah untuk

memperkuat pengamanan dan menambah penerimaan personel baru Polri di daerah dan

dukungan dana kamtibnas. Tingkat kejahatan kriminalitas tertinggi di Sulut ada di Bolmong

diikuti oleh Manado, Minahasa, dan daerah yang berbatas dengan negara tetangga. Masalah

PLT, isu yang berkembang soal figur dan kendaraan politik, karena tugas PLT kepala daerah

mempengaruhi jalannya pilkada, apalagi beberapa bulan sebelum pilkada. PLT memegang

kendali penuh pemerintahan. Di Sulawesi utara ada tujuh kabupaten kota yang akan

menggelar pilkada, juga pemilihan gubernur. Masyarakat berharap agar pemerintah pusat

dapat menempatkan seorang pejabat yang ditunjuk untuk dapat mengatasi permasalahan di

daerah dan akan ikut memperlancar proses dalam tahapan pilkada.

Masalah pertambangan dari Komite II, terkait gugatan warga Pulau Bangka di

Kupang Minahasa Utara tentang izin eksplorasi yang ditandatangani bupati, putusan PK

Page 39: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 38

Mahkamah Agung menerima gugatan warga, warga menang lagi sehingga izin eksplorasi

sudah final batal demi hukum. Tidak ada lagi upaya hukum yang bisa dilakukan bupati atau

Pemda Minahasa Utara. Sedangkan, untuk gugatan warga terkait izin usaha produksi yang

ditandatangani oleh Menteri ESDM di PTUN Jakarta yang diputuskan pada tanggal 14 Juli

2015, hakim juga mengabulkan keseluruhan gugatan warga, warga menang lagi. Saat ini

sementara menunggu hasil putusan PK Mahkamah Agung di PTUN, masih berlangsung juga

sidang gugatan di PN (Pengadilan Negeri) Manado tentang izin lingkungan hidup dan amdal

yang ditandatangani oleh Bupati Minahasa Utara. Masalah infrastruktur, pembangunan jalan

tol Manado Bitung terkendala pembebasan lahan. Sekiranya Perpres Nomor 30 Tahun 2015

tentang perubahan ketiga Perpres Nomor 71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan

tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dapat dilaksanakan dengan

memperhatikan hak-hak masyarakat pemilik tanah, juga perlu keterbukaan tentang harga

tanah. Mohon perbaikan jalan-jalan yang ada di Sulawesi Utara, banyak yang rusak,

berlubang, dan sempit.

Dari Komite III tentang kesehatan, BPJS mengalami kendala dalam pelayanan di

rumah sakit dan puskesmas karena masuk di puskesmas harus membuat surat rujukan ulang

berlaku satu bulan dan rumah sakit harus buat rujukan kembali. Kalau tidak berani ataupun

tidak tegas, tidak akan dilayani. Dan, obat-obatan juga sangat terbatas hanya tujuh macam.

Mohon para senator bisa menyampaikan ke pihak yang berwenang untuk lebih meningkatkan

pelayanan BPJS. Perlu adanya rekruitmen para medis dari masyarakat lokal untuk puskesmas

di 15 kabupaten kota. Salah satu pulau terpencil yang ada di dekat perbatasan Filipina, yaitu

Pulau Miangas sangat perlu diperhatikan, terutama tenaga medisnya, yaitu dokter juga

perawat agar bisa standby di tempat atau puskesmas. Dokter PTT di daerah terpencil di

Bolmong Utara dan Remboken sudah bertahun-tahun mengabdi, namun belum juga diangkat

menjadi PNS. Diharapkan perhatian pemerintah untuk adanya peningkatan kesejahteraan

bagi tenaga medis di daerah mengingat karena sangat dibutuhkan tenaga medis. Usulan

peningkatan pelayanan posyandu bagi anak-anak dan posyandu lansia berupa peralatan-

peralatan medis dan lain-lain. Diharapkan pemerintah membuat peraturan untuk bebas rokok

karena akibat yang ditimbulkan bagi perokok aktif dan pasif sama-sama berbahaya. Jika hal

ini tidak diantisipasi sejak dini tentu sangat memprihatinkan bagi generasi muda ke depan.

Baiklah, saya tidak akan membacakan semuanya. Namun, secara lengkap akan kami

serahkan kepada Pimpinan untuk bisa diterima dengan baik. Sedangkan, masih ada lagi di

Komite IV saya belum bacakan, namun sudah cukup waktunya. Baiklah akhirnya,

perkenankan saya mohon doa dan restu dari rekan-rekan senator dan terutama Pimpinan DPD

RI, semoga saya yang salah satu sebagai peserta pilkada serentak dan juga rekan senator

Aryanti Baramuli untuk ikut menjadi salah satu calon walikota di Bitung. Mohon doa dan

restunya dan dukungannya, semoga kami sekalian mendapatkan kekuatan dan kemampuan

untuk menjalankan tugas mulia bagi bangsa dan negara terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

Tuhan memberkati kita sekalian.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih. Kita ikut mendoakan.

Saya persilakan Sulawesi Tengah.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 39

PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E. (SULTENG)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu.

Pimpinan yang kami hormati dan banggakan serta seluruh Anggota DPD RI yang

kami muliakan. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada kesempatan yang indah

ini kita masih diberikan nikmat iman, nikmat kesehatan untuk bisa melaksanakan Sidang

Paripurna bersama di awal masa sidang tahun ke-2 DPD RI di periode 2014 – 2019.

Berkaitan dengan telah dilaksanakannya penyerapan aspirasi masyarakat di daerah

yang telah dilaksanakan di daerah Provinsi Sulawesi Tengah sejak tanggal 10 Juli sampai

dengan 11 Agustus 2015 dengan tujuan dan ruang lingkup, yaitu sosialisasi lembaga DPD

RI, produk yang telah dihasilkan, serta upaya penguatan lembaga dalam kaitan efektivitas

otonomi daerah, khususnya kepada masyarakat. Penyerapan dimaksud kami bagi dalam tiga

kategori. Yaitu, masalah yang bersifat lokal kami serahkan kepada bupati atau walikota yang

bersangkutan untuk ditindaklanjuti dan akan dipantau tindak lanjutnya sejauh mana

penyelesaiannya pada masa reses anggota DPD RI selanjutnya di Provinsi Sulawesi Tengah.

Untuk yang kedua, masalah yang bersifat regional kami serahkan kepada gubernur untuk

ditindaklanjuti dan akan dipantau tindak lanjutnya juga pada masa reses Anggota DPD RI

berikutnya. Sedangkan, untuk masalah yang bersifat nasional kami bawa ke Jakarta untuk

kami laporkan pada pembahasan Sidang Paripurna untuk dicarikan alternatif pemecahan

melalui rapat pada komite masing-masing di setiap alat kelengkapan. Adapun untuk beberapa

aspirasi, kami hanya membacakan masing-masing poin.

Untuk di Komite I, yaitu berkaitan dengan dana desa, kita berharap bahwa dana desa

menjadi salah satu solusi konkret untuk masalah desa yang sudah berpuluh-puluh tahun

lamanya. Oleh karena itu, penerapannya benar-benar sesuai dengan kebutuhan desa.

Makanya, diharapkan agar dalam perencanaan implementasi dan evaluasi, masyarakat bisa

terlibat aktif. Kita juga berharap agar penggunaan dana ini dilakukan secara transparan dan

partisipatif agar mencegah potensi penyalahgunaan anggaran yang lagi marak dilakukan oleh

para pejabat di segala sektor. Berkaitan dengan Pilkada yang dilaksanakan di Provinsi

Sulawesi Tengah, yaitu ada 9, terdiri dari pemilihan gubernur, pemilihan 1 kotamadya Palu,

1 walikota, dan 8 bupati atau 8 kabupaten. Seperti yang kita ketahui tujuan pilkada ini tentu

kita ingin dengan proses yang ada agar melahirkan pimpinan yang memiliki kualitas yang

semakin baik sehingga cita-cita dari otonomi daerah untuk mempercepat kesejahteraan dan

kualitas layanan publik daerah dapat terlaksana. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa begitu

banyak masalah dalam proses pilkada yang dipicu oleh penyelenggara yang tidak bersih.

Mereka bermain pada salah satu kandidat sehingga melahirkan kekecewaan dari pihak yang

kalah. Makanya, butuh pengawasan semua pihak agar pilkada nanti dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

Untuk Komite II, berkaitan dengan perkebunan pertambangan ada beberapa hal yang

menjadi prioritas, yaitu pemerintah daerah harus berperan aktif dalam membina petani di

mana pemerintah harus berkontribusi dalam hal memberikan pengetahuan. Namun, fokus

pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian dan Perkebunan serta instansi terkait untuk

segera melakukan pembinaan berkelanjutan kepada kelompok tani. Untuk infrastruktur, ini

ada beberapa hal juga sehingga di sini dari Komite II, Dinas PU, beserta instansi terkait agar

segera merespons apa yang menjadi permasalahan yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah

mengenai infrastruktur jalan dan penganggaran terkait infrastruktur jalan yang dinaungi oleh

dinas pekerjaan umum harus menjadi konsen bersama demi terciptanya ekonomi yang

merata.

Page 41: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 40

Untuk Komite III, berkaitan dengan beberapa hal dari Kabupaten Morowali Utara

yang didapatkan itu adalah diusulkannya untuk loket melakukan pembayaran premi BPJS di

setiap kecamatan. Dan, beberapa hal yang berkaitan dengan rumah ibadah untuk dari sisi

penganggaran, bantuan pemerintah melalui anggaran negara, baik itu APBN maupun APBD

dalam pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah perlu ditingkatkan, termasuk

peningkatan kesejateraan tokoh agama, baik itu pendeta, pastur, imam masjid, maupun

ustadz yang ada di daerah.

Khusus untuk Komite IV, ini ada beberapa hal yang menjadi prioritas aspirasi dari

masyarakat selama reses, yaitu diharapkan bahwa DPD RI dapat mendorong pemerintah agar

dalam pengelolaan APBN lebih banyak peningkatan untuk kemakmuran rakyat. Kemudian,

untuk mengatasi pengangguran perlunya diciptakan lapangan kerja baru yang lebih banyak.

Dan, mengharapkan penyusunan untuk RUU APBN 2016 bisa lebih proporsional, terutama

yang berhubungan dengan infrastruktur daerah. Dan, kurangnya perhatian perbankan untuk

memberikan bantuan modal bagi usaha nelayan, mohon perhatian dan dorongan dari DPD

RI.

Demikian laporan reses ini kami sampaikan. Kiranya dapat menjadi masukan yang

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan harapan dapat segera

ditindaklanjuti. Terima kasih.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Sulawesi Tengah. Selanjutnya, Kalimantan Tengah.

PEMBICARA: Hj. PERMANA SARI, Ssi., M.M., M.B.A. (KALTENG)

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang Terhormat Bapak dan Ibu Pimpinan DPD RI serta rekan-rekan Senator yang

saya muliakan. Alhamdulillah pada hari ini kita bisa berkumpul pada Sidang Paripurna dan

juga alhamdulillah juga akhirnya telah sampai kita kepada saat yang berbahagia dengan

selamat sentosa mengantarkan laporan kunjungan kerja dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Mudah-mudahan ini walaupun bukan penutup, tetapi sudah hampir di penghujung acara kita.

Untuk menyingkat laporan ini, saya coba untuk meringkasnya. Tetapi, sebelumnya saya

mewakili rekan-rekan dari Provinsi Kalimantan Tengah mengucapkan Selamat Hari Raya

Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Kami meminta maaf apabila ada kesalahan yang

sengaja maupun tidak disengaja.

Kemudian, terkait dengan laporan dari Komite I, yang saya sampaikan itu ada dua hal

yang menjadi prioritas yang minta perhatian dari DPD. Yaitu, yang pertama terkait pilkada

serentak yang juga akan dilaksanakan di Kalimantan Tengah, yaitu terkait masalah SARA.

Isu SARA ini sudah mulai berkembang di sana, mudah-mudahan para petugas yang berwajib,

baik TNI, POLRI, maupun BIN bisa bekerja sama untuk menindak tegas oknum yang

mengambil keuntungan dengan menyebarkan isu SARA tersebut sehingga isu ini tidak

berkembang menjadi lebih jauh lagi dan membawa kerugian. Kemudian, juga terkait pilkada

ini, sampai detik ini pilkada serentak di Kalimantan Tengah belum mendapatkan kepastian

dana yang jelas dari pemerintah daerah. Dana yang dianggarkan itu sebesar 162 miliar oleh

KPU provinsi, hanya disetujui 102 miliar, tetapi sampai saat ini masih ada kekurangan

anggaran sekitar 60 miliar yang berdampak pada proses penyelenggaraan pilkada. Untuk itu,

Page 42: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 41

diharapkan agar pemerintah bisa membantu mencari jalan keluar agar permasalahan ini bisa

terselesaikan dengan baik. Kemudian, prioritas juga adalah masalah, saya kira di beberapa

propinsi juga terjadi, RTRWP Kalimantan Tengah yang sampai sekarang belum selesai-

selesai juga. Saya sudah bertahun tahun hampir setiap kunker itu dilaporkan terus, dan kita

sudah berusaha memanggil pihak-pihak terkait, misalnya itu pihak kehutanan, PU, dan lain

sebagainya. Bila kita di sini, laporannya dianggap sudah selesai, tetapi bila kita ke daerah,

nyatanya belum ada sama sekali. Yang dianggap selesai itu masih berupa peraturan menteri,

kalau di Kalimantan Tengah masih Peraturan Menteri yang Nomor 529. Menurut

Kementerian Kehutanan, “Ibu itu sudah selesai dengan adanya Permen 529”. Sementara,

Permen itu bukan merupakan bagian dari peraturan perundangan. Jadi, ya RTRWP sampai

sekarang. Kami punya Perda Nomor 8 yang merupakan Perda RTRW, tetapi itu tidak diakui,

padahal itu sudah merupakan keputusan dari DPRD. Jadi, mohon bersama-sama kita

menyelesaikan masalah RTRWP ini karena menyebabkan ketidakpastian hukum di daerah.

Jadi, masih berpotensi menimbulkan konflik, misalnya masalah sertifikasi lahan dan lain-

lain.

Kemudian dari Komite II, saya kira masalahnya adalah hampir sebagaian besar sama

dengan provinsi, tetapi khusus untuk di Kalimantan Tengah ini yang terkait dengan masalah

energy, Pak. Di sana ada pembangunan PLTU di Pulang Pisau yang memang direncanakan

semestinya sudah selesai dua tahun yang lalu. Kemudian karena belum selesai, pada waktu

itu pernah dilakukan kunjungan ke sana, saya dilaporkan bahwa ya memang ada

keterlambatan karena masalah teknis, tetapi bulan Juli ini sudah selesai, akan segera di-

launching, tetapi ternyata sampai sekarang belum bisa juga dengan alasan masih seperti

sebelumnya masalah teknis juga. Diundur sampai Desember launching-nya, operasionalnya.

Tetapi, dari hasil pengawasan kami ke sana, ada informasi bahwa keterlambatan disebabkan

konsultan yang digunakan oleh PLN adalah PT PLNE yang merupakan anak perusahaan dari

PLN itu sendiri. Jadi, mereka sendiri tidak bisa melakukan pengawasan kepada konsultannya

sendiri, Pak. Jadi, banyak sekali masalah teknis yang didapat di lapangan karena hal tersebut.

Mudah-mudahan nanti bisa ditindaklanjuti di Komite II.

Kemudian Komite III, masalahnya saya kira sangat, saya kira di hampir semua

provinsi ini, terutama di daerah khusus terpencil dan pedalaman, yaitu terkait dengan

kesejahteraan para guru dan tenaga medis. Jadi, dimohonkan untuk insentif khusus dari

pemerintah untuk lebih diprogramkan.

Kemudian dari Komite IV, yaitu terkait timing penetapan pagu definitive, yaitu

kesulitan yang dihadapi oleh pemda sekarang akibat terlambatnya penetapan pagu definitif

oleh Kementerian Keuangan sehingga diharapkan ke depan Permenkeu (Peraturan

Pemerintah Kementerian Keuangan) tentang pagu definitif APBN berikutnya itu sudah

diterima daerah paling lambat akhir Juli atau Agustus tahun berjalan sehingga pelaksanaan

APBN di daerah itu bisa berlangsung dengan baik.

Sekian dan terima kasih. Laporan kunjungan kerja dari provinsi Kalimantan Tengah

telah saya sampaikan.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Kalimantan Tengah. Selanjutnya, Papua.

PEMBICARA: YOHANES MURIB (PAPUA)

Pertama, Pimpinan DPD RI yang saya hormati, para Senator se-Indonesia yang saya

hormati, hadirin yang saya muliakan. Sebelum Senator DPD Provinsi Papua membacakan

Page 43: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 42

laporan reses, saya juga ucapkan terima kasih atas teman-teman di ruangan sidang ini atas

kesabaran, walaupun teman-teman yang lain tidak sabar dalam menghadapi ujian ini.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Swastyastu.

Kami dari Komite I memberikan laporan perkembangan di daerah. Pertama, di

beberapa daerah di kabupaten/kota Provinsi Papua mengalami gangguan keamanan sehingga

berdampak pada stabilitas ekonomi dan sosial, terutama ada aksi-aksi kelompok sipil

bersenjata yang lima bulan terakhir sedang melakukan kegiatan-kegiatan yang sangat-sangat

merugikan masyarakat dan juga mengganggu stabilitas pembangunan di daerah. Karena itu,

kami dari DPD Papua meminta perhatian melalui DPD RI maupun juga instansi terkait untuk

sama-sama kita memperhatikan isu-isu daerah yang kita anggap sepele, tetapi kemudian hari

bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal. Kemudian dalam hal ini, rakyat Papua meminta

pemerintah pusat bahwa aksi kekerasan oleh kelompok sipil tadi dan beberapa permasalahan

isu yang muncul di Papua, jangan menganggap sekadar melakukan kekerasan atau seolah-

olah mau keluar dari NKRI. Ini adalah akibat dari kegagalan pemerintah dalam

menyelesaikan persoalan-persoalan. Karena itu, jangan menganggap bahwa kelompok-

kelompok yang pro-Indonesia/NKRI maupun kontra, jangan menganggap bahwa yang semua

itu menganggap bahwa mereka adalah orang-orang yang minta merdeka, tetapi sebenarnya

sadar tidak sadar perhatian pemerintah pusat yang belum dirasakan oleh masyarakat di

daerah. Karena itu, saya minta perhatian dari pemerintah pusat.

Dan, laporan lain masih Komite I, pemerintah maupun masyarakat Papua meminta

masalah pembangunan smelter Papua harus diseriusi dan segera dilaksanakan. Bukan saja

janji-janji karena janji-janji itu menteri-menteri atau presiden terdahulu sudah sampaikan hal

yang sama, dan masyarakat Papua bosan dengan janji-janji. Tetapi, harus ada keseriusan

karena itu berdampak kepada ada kesejahteraan masyarakat dan juga terbukanya lapangan

kerja bagi masyarakat Papua.

Dan, laporan masih dari Komite I juga, jika pemerintah mengalokasikan anggaran

atau dana desa berdasarkan populasi atau jumlah penduduk, maka rakyat Papua merasa

sangat dirugikan. Karena kalau berdasarkan jumlah penduduk, maka yang untung Pulau Jawa

dan seterusnya, Papua tidak masuk kriteria itu. Sementara, Papua punya masalah khusus,

masalah topografi dan juga demografi, tantangan pelayanan medan, dan juga kendala-

kendala lain yang sebenarnya diakomodir agar pembagian atau transfer daerah itu harus

imbang karena itu bisa menimbulkan iri hati atau kecemburuan kepada masyarakat di daerah.

Saya minta dan masyarakat juga minta Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 itu perlu

diperbaiki kembali tentang pembagian atau transfer dana desa.

Kemudian, pemerintah dan masyarakat dari Papua juga menilai bahwa pengiriman

penduduk daerah transmigrasi dianggap sebagai kiriman penduduk miskin. Sementara, Papua

adalah salah satu penduduk di provinsi di Indonesia yang angka 88% nya adalah miskin.

Lalu, kenapa pemerintah pusat harus mengirim lagi penduduk transmigrasi yang juga miskin.

Apa itu menambah persoalan di Papua? Saya minta juga dari mewakili masyarakat Papua,

kalau melakukan pengiriman masyarakat miskin perlu koordinasi dengan pemerintah daerah

setempat, jangan asal kirim. Karena kalau tidak, status orang Papua, masyarakat asli Papua

tidak akan berubah. Konsentrasi pembangunannya nanti akan tidak jelas mau ke mana seperti

apa.

Masih Komite I, usulan RUU Otsus Plus itu sangat serius dan sangat mendesak. Bagi

orang luar Papua mungkin itu biasa, tetapi bagi masyarakat Papua dan pemerintah Papua ini

terdesak. Kami Provinsi Papua mengharapkan jangan tunda lagi tahun 2016 menjadi 2017,

dan kami desak melalui DPD RI, 2016 sudah disahkan dan diselesaikan karena itu salah satu

solusi bagi permasalahan-permasalahan di Papua.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 43

Juga saya laporkan untuk Komite II, meminta status Bandar Udara Yahukimo untuk

ditingkatkan. Diharapkan mohon dukungan dari Komite II agar pembangunan, itu salah satu

infrastruktur yang bisa berdampak kepada pembangunan di daerah.

Kemudian Komite III, banyak guru dan tenaga medis meninggalkan pos di pedalaman

karena tidak tersedianya rumah dinas yang layak, dan sarana-prasarana yang tidak layak. Ini

masalah yang serius. Ditugaskan, tetapi tidak diberikan perhatian atau diberikan fasilitas

yang layak sehingga di pedalaman-pedalaman tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal.

Kemudian, di bidang pendidikan juga, diharapkan relawan sebagai tenaga pengajar

secepatnya diganti dengan guru yang sebenarnya agar mutu pendidikan lebih baik lagi dan

fasilitas-fasiltas lainnya.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

10 menit.

PEMBICARA: YOHANES MURIB (PAPUA)

Baik, Pak Ketua.

Komite IV, melaporkan bahwa Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa

Keuangan perlu melakukan pembinaan pengelolaan keuangan daerah agar dapat

meningkatkan opini audit BPK. Yang kedua, perlu ada teguran terhadap para bupati yang

belum menindaklanjuti rekomendasi BPK.

Dan, akhir dari laporan ini walaupun Komite III tidak menyampaikan, tetapi saya

mewakili empat anggota saya sampaikan, terkait dengan insiden di Tolikara. Saya laporkan

juga sekaligus kepada Pimpinan dan rekan-rekan Senator nasional, bahwa terkait dengan

insiden di Tolikara tanggal 17, sampai hari ini pihak-pihak yang diindikasikan terlibat di

dalam masalah ini sudah ditahan dan sedang dalam penyelidikan aparatur. Kami Senator dari

Papua juga menyampaikan bahwa insiden atau permasalahan ini jangan digeneralisasi ke

pihak-pihak yang lain karena oknum-oknum pelakunya sudah dalam proses hukum. Kami

dari DPD Papua juga menyatakan bahwa dengan insiden ini seluruh orang Kristen di

Indonesia maupun di luar Indonesia merasa dirugikan karena kami merasa bahwa insiden ini

orang Kristen sangat dirugikan karena kami tidak diinginkan terjadi hal ini. Karena itu, saya

juga mewakili masyarakat Papua menyampaikan atas gangguan dalam pelaksanaan ibadah

bulan Ramadhan kemarin, kami dari rakyat Papua menyampaikan mohon maaf sebesar-

besarnya kepada seluruh warga Indonesia, khususnya agama Muslim. Kiranya seperti orang

tua kami di Papua dari dulu masuk ke NKRI sampai sekarang tidak pernah ada masalah, baru

kali ini. Karena itu, mari kita sama-sama jaga keutuhan NKRI.

Sekian dan terima kasih atas penyampaian laporan dari DPD Papua. Kurang dan lebih

mungkin tutur kata saya, mohon maaf. Akhir kata, Indonesia dikenal sangat cantik dan

menawan karena cenderawasih ada di Papua.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih. Ya lewat sedikit, tetapi ada pesan-pesan. Bagus, terima kasih. Silakan

Papua Barat, terakhir.

PEMBICARA: JACOB ESAU KOMIGI, S.H., M.M. (PAPUA BARAT)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Page 45: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 44

Izinkan saya untuk menyampaikan hasil laporan reses Anggota DPD RI Provinsi

Papua Barat. Yang saya hormati Pimpinan DPD RI dan seluruh rekan-rekan Senator yang

berbahagia, para hadirin sekalian. Dari hasil laporan ini, ada kurang lebih 15 poin. Saya

hanya membacakan 3 bagian yang penting dan yang mengemuka dari hasil reses ini.

Yang pertama adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa

sampai dengan tanggal di mana kami reses, banyak kepala kampung yang belum

merealisasikan dana desa dimaksud karena belum ada juknis yang jelas dan ada rasa

ketakutan salah menggunakan dana tersebut. Sehingga, sampai dengan hari ini masih banyak

yang mengendap di rekening kepala kampung.

Yang kedua, masalah pemekaran daerah otonom baru terus masih menjadi primadona

di masyarakat karena di Provinsi Papua Barat ada 10 daerah kabupaten/kota dan Provinsi

Papua Barat Daya yang terus mengemuka. Pemerintah dan masyarakat terus sampai dengan

hari ini masih menunggu proses pemekaran itu karena itu bukan saja memperpendek rentang

kendali pelayanan, tetapi ada beberapa wilayah yang ketika itu dimekarkan akan menjadi

solusi bagi pemecahan persoalan-persoalan internal di tengah masyarakat yang sampai

dengan hari ini di beberapa wilayah setelah kami turun, ada kepala wilayah distrik yang ada

dua versi, dipimpin oleh dua kepala wilayah distrik, ada yang versi kabupaten induk dan ada

yang versi kabupaten pemekaran. Dan, terus terjadi konflik internal di masyarakat sehingga

kami merekomendasi ini menjadi poin di mana didorong oleh DPD RI untuk melakukan

terobosan dalam rangka pemekaran daerah ini dipercepat.

Yang berikut, menyangkut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilihan

kepala daerah yang dilakukan serentak pada tanggal 15 Desember nanti. Bahwa, secara

keseluruhan ada delapan kabupaten di wilayah Provinsi Papua Barat yang siap untuk

melaksanakan pilkada serentak pada tanggal 15 karena seluruhnya mendapat dukungan dari

APBD pemerintah. Untuk itu, kami memberikan apresiasi kepada semua pemerintah daerah

yang sudah mendukung dan sampai saat ini tahapan pilkadanya berjalan dengan lancer.

Mungkin tiga hal itu yang dapat kami sampaikan dan selengkapnya akan kami

serahkan kepada Pimpinan. Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih. Alhamdulillah kita sudah selesaikan 33 provinsi.

Saya mencoba mencatat kompilasi masukan-masukan menonjol. Kiranya ini akan

ditindaklanjuti pada masing-masing alat kelengkapan, khususnya komite. Pertama, dana

desa, pilkada, perbatasan, dan RTRW pada Komite I. Kemudian untuk Komite II, masalah

listrik, masalah infrastruktur, harga komoditas, kelapa sawit, karet, dan garam, kemudian

pupuk. Komite III, masalah BPJS masih hampir di beberapa daerah provinsi. Kemudian,

pendidikan, khususnya perhatian terhadap guru. Keempat, dana desa untuk Komite IV. Nah,

saya harapkan juga isu-isu menonjol ini oleh Sekretariat Jenderal coba sejauh mungkin ini

ditampung dalam pidato pengantar Ketua DPD pada besok sehingga paling tidak itu

terpublikasikan bahwa hasil reses ini kita berikan perhatian kepada presiden dalam sidang

tersebut walaupun kita tidak perlu rinci. Tolong Sesjen ya.

Baik, Sidang Dewan Yang Mulia, berdasarkan Pasal 274 Ayat (1) Huruf e Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2014, PURT menyampaikan laporan kinerja dalam Sidang

Paripurna. Untuk itu, kita memasuki agenda laporan kinerja PURT tahun 2014 – 2015.

Sebagaimana tadi kami sampaikan sebelumnya, laporan PURT disampaikan dalam sidang

yang bersifat tertutup. Apakah dapat disetujui?

KETOK PALU 2X

Page 46: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 45

Baik, kami persilakan kepada Pimpinan PURT menyampaikan laporannya, dan kami

mohon kesediaan mereka yang tidak berkepentingan untuk meninggalkan ruangan ini dulu.

PEMBICARA: HABIB ALWI (KETUA PURT)

Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua Om Swastyastu Pimpinan DPD RI yang kami

hormati para anggota yang kami hormati hadirin dan hadirot yang berbahagia terlebih dahulu

mari kita ucapkan syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT pada hari ini kita dapat

menghadiri Sidang Paripurna ke-14 DPD RI dan penutupan tahun Sidang 2014 - 2015 pada

hari ini dalam keadaan sehat walafiat lembar sudah ada di tangan Bapak-Bapak Ibu-Ibu

sekalian sebagai lembar laporan saya akan memperingkas saja karena setiap selesai reses

PURT memang tidak melaporkan alat kelengkapan yang lain yang melaporkan tapi PURT

melaporkan dalam laporan akhir, laporan tahunan saja dan hari ini adalah PURT melaporkan

seluruh apa-apa yang telah dilakukan selama 1 tahun Bapak-Ibu hadirin sekalian hari ini

izinkan kami atas nama seluruh anggota PURT DPD RI melaporkan hasil pelaksanaan tugas

PURT pada tahun sidang 2014 - 2015 yaitu bahwa PURT dalam menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas selama satu tahun merupakan kewajiban dan akuntabilitas kinerja PURT

DPD RI laporan pelaksanaan tugas PURT merupakan laporan tugas dengan periode waktu 1

Oktober 2014 pada saat kita dilantik sampai dengan 13 Agustus 2015, hari ini. Substansi

pokok laporan PURT DPD RI adalah berkenaan dengan capaian pelaksanaan tugas PURT

dalam lingkup tugas penyusunan 1. Kebijakan anggaran DPD RI. 2. Penyusunan kebijakan

kerumahtanggaan yang meliputi kebijakan pembukaan kantor DPD RI di ibukota propinsi

dukungan sarana dan prasarana dan kebijakan PURT DPD RI dalam pengawasan,

pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI. Berkenaan dengan

pelaksanaan tugas PURT DPD RI dimaksud dapat dilaporkan sebagai berikut: Sesuai dalam

kebijakan anggaran kami laporkan bahwa pagu anggaran DPD RI tahun 2014 adalah 600

miliar sekian. Dari pagu tahun anggaran 2014 tersebut realisasi anggaran sampai dengan 31

Desember 2014 adalah sebesar 605 miliar sekian. Jadi kurang lebih sekitar 90,35% capaian

yang sangat baik pada tahun anggaran 2014 terutama atas ketaatan kami ulangi atas ketaatan

terhadap pengelolaan keuangan negara baik yang ditetapkan oleh pemerintah atau pun

pengelolaan anggaran internal DPD yang bertujuan untuk akuntabilitas keuangan DPD RI

kembali memperoleh hasil penilaian tertinggi di Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan

keuangan lembaga negara atau pemerintah wajar tanpa pengecualian, WTP. Atas capaian

tersebut sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 9 tahun berturut-turut DPD RI selalu

memperoleh opini tertinggi dari BPK RI hal ini tentu harus terus kita pertahankan dan

membutuhkan dukungan dari kelembagaan DPD RI. Untuk tahun 2015, pagu definitif kita

yang ditetapkan pada bulan September 2014 adalah sebesar 763.893.352.000 rupiah.

Selanjutnya pada Februari 2015 pemerintah menetapkan besaran tambahan anggaran melalui

APBNP sebesar 375 miliar sehingga pagu DPD RI pada tahun 2015 yang kita jalani ini

menjadi sebesar satu triliun 138 miliar 893 2 ribu rupiah sampai dengan 31 bulan kemarin

realisasi anggaran DPD RI tahun 2015 baru sampai 300 miliar 300 30 juta 9 90 2000 21

rupiah atau 30 2,9 26 persen mungkin pertanyaannya kok rendah sekali secara umum masih

rendahnya realisasi anggaran DPD RI tahun 2015 adalah karena beberapa faktor eksternal

misalnya adanya kebijakan penghematan perjalanan dinas atau meeting konsinyering bagi

seluruh kementerian atau lembaga dan terlambatnya realisasi APBN-P DPD RI tahun 2015

yang meskipun tambahan anggaran telah ditetapkan pada bulan Februari namun baru dapat

dilaksanakan pada akhir bulan april 2015 mengingat alokasi tambahan anggaran kegiatan

pada APBNP harus melalui repti dan persetujuan dari BPKP selain itu realisasi pengadaan

barang dan jasa terutama pembangunan gedung kantor DPD RI di 3 provinsi yaitu NTT,

Page 47: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 46

Jogja akan Kalimantan Tengah baru dimulai pada bulan Juni 2015 namun demikian PURT

DPD RI optimis bahwa realisasi anggaran DPD hingga akhir tahun 2015 dapat mencapai 80

% seiring dengan capaian tugas yang dilaksanakan oleh alat kelengkapan DPD dan

Sekretariat Jendral DPD sedangkan berkenaan dana alokasi pagu DPD untuk tahun anggaran

2016 pemerintah telah menetap kan pagu sementara pagu tahun 2016 adalah satu triliun 69

miliar 500 69.594.539.000 rupiah salah satu dasar penetapan alokasi pagu kementerian atau

lembaha tahun 2016 adalah didasarkan pada alokasi pagu definitif tahun anggaran 2015 dan

data realisasi anggaran dimaksud pada tahun anggaran 2014 maka jika dibandingkan pagu

definitif kita di luar APBNP tahun 2015 yang sebesar 763 miliar sekian maka pagu anggaran

tahun 2014 mengalami sebesar 305 miliar sekian berarti 40,02 persen namun demikian pagu

anggaran DPD tahun 2016 dipandang masih belum memadai sehingga perlu diusulkan

penambahan mengingat saat ini proses penetapan pagu baru pada penetapan pagu anggaran

sementara maka perlu ada komunikasi politik atas usulan penambahan pagu tahun 2016

tersebut harus menjadi prioritas utama Pimpinan DPD RI dan PURT DPD RI Tahun Sidang

2015 - 2016 untuk dilakukan pendekatan secara politik terhadap pihak legislatif yaitu Komisi

III DPR RI dan Badan Anggaran DPR RI serta kepada eksekutif dalam hal ini kementerian

keuangan dan kementerian Bappenas untuk dapat menyetujui usulan penambahan anggaran

DPD RI tahun 2016 secara proporsional dan memadai Bapak-Ibu hadirin sekalian berkenaan

dengan kebijakan kerumahtanggaan DPD RI Tahun Sidang 2014 - 2015 PURT DPD RI

memprioritaskan pada lanjutan proses pembentukan kantor DPD RI Ibukota Propinsi dan

optimalisasi dukungan sarana dan prasarana di gedung kantor di ibukota negara dalam rangka

pembentukan dan pengelolaan kantor DPD RI di ibukota propinsi PURT DPD RI Tahun

Sidang 2014 - 2015 melakukan kegiatan supervisi dan monitoring pembentukan dan

pengelolaan kantor DPD RI yang bertujuan untuk 1.

Komunikasi politik Anggota PURT DPD RI dengan pemerintah daerah khususnya gubernur

ketua DPRD dan sekretaris daerah untuk dukungan hibah tanah dalam rangka pembangunan

gedung kantor DPD RI di daerah yang berasal dari dana APBN 2. Mendorong pemerintah

daerah untuk segera menerbitkan surat keputusan gubernur yang menyatakan hibah tanah

pembangunan 3. Menginventarisir kebutuhan untuk optimalisasi pengelolaan kantor

sementara DPD RI di ibukota provinsi yang dilaksanakan oleh penanggung jawab atau

kepala kantor hingga tahun 2014 masih terdapat hambatan dalam upaya pembentukan kantor

DPD ibukota propinsi khususnya untuk pembangunan gedung kantor permanen DPD RI di

ibukota provinsi meskipun amanat pembentukan kantor telah ditegaskan kembali dalam pasal

22 ayat 4 pada tahun anggaran 2014 alokasi anggaran untuk pembangunan gedung kantor

permanen DPD RI telah dialokasikan oleh pemerintah 3 provinsi Sumatera Selatan DI

Yogyakarta Nusa Tenggara Timur dalam perkembangannya yang dapat direalisasikan

pembangunan pada tahun 2014 hanya di provinsi Sumatera Selatan dan telah selesai

pembangunannya pada bulan Desember 2014 tinggal kita menunggu diresmikannya itulah

kantor pertama kali DPD RI di daerah yang akan diresmikan diharapkan bisa diresmikan

secepatnya dan dihadiri oleh semua anggota DPD RI terima kasih semua di sisi lain untuk

provinsi Yogyakarta pembangunan tidak terealisasi karena terkendala administrasi

penyelesaian hibah berupa penghapusan aset tanah dan pelelangan (...) DIY tidak dapat

selesai sehingga tidak untuk dilakukan pada tahun 2014 sedangkan di propinsi NTT

terkendala karena tidak ada pemenang lelang hingga 3 kali lelang ulang tidak ada

pemenangnya alasan tidak ada pemenang dalam pelelangan di provinsi NTT adalah

mengingat harga penawaran yang diajukan peserta tender melebihi harga penawaran sendiri

HPS yang ditetapkan panitia pengadaan adapun HPS untuk nilai pembangunan gedung

kantor permanen DPD RI di ibukota Kementerian provinsi disusun berdasarkan perhitungan

teknis dari Kementerian PU untuk tahun 2015 sesuai alokasi anggaran yang akan dilakukan

Page 48: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 47

pembangunan gedung kantor DPD RI di 3 Provinsi dan ini dananya dalam kondisi stand by

yaitu Yogyakarta NTT dan Kalimantan Tengah peletakan batu pertama ground breaking

pembangunan kantor di Yogjakarta dan NTT telah dilakukan pada bulan Juni 2015 dan

diharapkan pada bulan Desember 2015 pembangunan dapat diselesaikan seiring dengan

berjalannya proses pembangunan gedung kantor DPD RI di Ibukota Provinsi, PURT DPD RI

bersama dengan sekjen juga mempersiapkan perangkat sistem pendukung kantor di ibukota

propinsi yang dijalankan dalam bentuk operasionalisasi dan pengelolaan kantor sementara

DPD RI di ibu kota provinsi secara simultan dipersiapkan juga personil dan model

operasional kegiatan anggota DPD RI di daerah yang berlangsung di kantor sementara di

ibukota propinsi seiring pula dengan terus dilakukan komunikasi indikasi politik yang intens

untuk penyiapan tanah pembangunan gedung kantor permanen dibeberapa ibukota provinsi

lain desa kalianhadirin sekalian para rekan-rekan Senatoryang berbahagia PURT pada masa

sidang 2015-2016 juga sedang memperjuangkan penyelesaian administrasi dengan hibah dari

seluruh melalui komunikasi politik dan pemerintah daerah sehingga diharapkan kantor DPD

RI dapat terwujud di 33 provinsi sesuai dengan amanat Undang-Undang no 17 tahun 2014 di

sisi lain PURT juga hendak melakukan komunikasi politik dan memberikan pemahaman

kepada pemerintah dan DPR agar anggaran untuk pembangunan di kantor DPD tetap tersedia

pada Pagu anggaran DPD tahun 2016 agar tidak dihapuskan atau di blokir sehingga secara

bertahap kantor DPD RI kota provinsi dapat Pimpinan DPD yang terhormat, anggota DPD

yang terhormat dan yang berbahagia dalam upaya untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI yang dilaksanakan oleh anggota DPD RI dan alat kelengkapan DPD RI

PURT pada tahun 2015 telah merumuskan beberapa tambahan volume kegiatan dan kegiatan

baru yang telah dialokasikan dalam APBN-P tahun 2015 dan di alokasikan pula pada tahun

2016 apa saja tambahan-tambahannya diskusi yang pertama kegiatan diskusi anggota DPD

RI di kantor DPD RI di kota provinsi semula kosong menjadi 3 kali setahun peranggota 3

kali setahun peranggota bisa melakukan kantor DPD RI di ibukota provinsi kegiatan baru ini

yang kedua rapat kerja anggota DPD RI dengan pemangku kepentingan daerah dalam rangka

konsolidasi percepatan pembangunan daerah awalnya kosong menjadi 2 kali pertahun

perprovinsi kegiatan baru 2 kali pertahun baik dalam muslembang atau apapun silakan yang

ketiga kunjungan Anggota DPD RI ke daerah pemilihan dan daerah pemilihan lainnya pada

masa sidang di kota negara semula 8 kali pertahun peranggota menjadi 12 kali pertahun

peranggota penambahan kegiatan volume meliputi 10 kali ke daerah pemilihan masing-

masing dari 2 kali ke daerah pemilihan lainnya yang dibuktikan dengan surat undangan yang

keempat biaya publikasi kegiatan anggota DPD RI dimedia daerah diketahui juga yang

semula 25 juta pertahun peranggota menjadi 60 juta pertahun peranggota berarti penambahan

volume kegiatan yang kelima dialog interaktif talkshow anggota DPD RI di media elektronik

daerah yang semula 25 juta pertahun peranggota menjadi 60 juta pertahun peranggota

penambahan volume kegiatan dan yang keenam staf ahli anggota DPD RI di ibukota negara

yang tadinya satu orang menjadi 2 orang penambahan Bapak-Ibu hadirin sekalian yang kami

muliakan pada tahun sidang 2014 - 2015 PURT telah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai

amanat Undang-Undang dan peraturan DPD RI tentang tata tertib namun demikian masih

terdapat beberapa prioritas materi yang harus dilanjutkan pada periode PURT DPD RI tahun

sidang selanjutnya beberapa substansi yang masih harus dilanjutkan prosesnya pertama

berkenaan dengan pembentukan kantor DPD RI di ibukota provinsi terdapat 2 substansi yang

harus dilanjutkan yang pertama pembentukan kantor permanen berupa pembangunan gedung

kantor DPD RI dan yang kedua lanjutan pengelolaan kantor sementara penyelesaian kantor

permanen DPD RI selesai dibangun komunikasi politik DPD RI dan PURT periode

mendatang harus terus dilakukan untuk lebih memberi pemahaman kepada DPR RI atas

urgensi pembangunan kantor permanen di ibukota provinsi sesuai amanat Undang-Undang

nomor 17 tahun 2014 mengingat adanya tuntutan dari pemerintah propinsi yang telah

Page 49: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 48

menghibahkan tanah kepada DPD RI agar tanah tersebut dibangun gedung kantor DPD jika

tidak ada langkah nyata dari DPD RI maka pemerintah propinsi telah menyatakan akan

menarik kembali tanah yang telah dihibahkan untuk itu komunikasi politik tentang

penambahan anggaran pembangunan gedung kantor DPD RI di ibukota propinsi perlu

mendapatkan perhatian utama yang kedua proses penyusunan anggaran DPD RI untuk tahun

anggaran 2016 masih pada tahap penyusunan pagu anggaran sementara sebagaimana telah

disampaikan sebelumnya bahwa pagu anggaran DPD masih belum optimal untuk

melaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan wewenang DPD RI selain itu usulan

tambahan anggaran yang berkenaan dengan rencana pembangunan gedung kantor di ibukota

negara hal ini harus menjadi catatan utama pimpinan DPD RI dan PURT tahun sidang

berikutnya untuk juga di lakukan bukan pendekatan secara politik pad apihak legislatif yaitu

Komisi III DPR RI dan Badan Anggaran serta pihak eksekutif Kementerian Keuangan dan

Kementerian PPN Bapenas dan yang ketiga adanya kebutuhan pembangunan kantor DPD RI

di ibukota negara didasarkan pada kebutuhan bahwa hingga saat ini DPD RI periode 2004-

2014, 2014 sampai hari ini belum memiliki kantor permanen ruang kerja anggota DPD RI

ruang persidangan paripurna Paripurna DPD RI yang representatif belum punya pimpinan

DPD RI dan PURT tahun sidang berikut perlu terus memperjuangkan hal ini agar sosok

kelembagaan DPD RI dapat lebih secara nyata dalam sistem ketatanegaraan Indonesia

khususnya pada pembahasan penataan komplek parlemen Senayan yang dikoordinasikan

oleh DPR RI Kelima pembahasan dan kementerian terkait mengenai standar-standar biaya

yang sudah tidak sesuainya dengan kekinian dan menjadi keluhan anggota DPD RI misalnya

standar biaya perjalanan dinas, hotel, dan lain sebagainya dalam rangka pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI itu pun harus perlu jadi perhatian hadirin sekalian apa yang telah

dihasilkan pada tahun 2014 - 2015 adalah upaya optimal yang bisa dilakukan oleh PURT

DPD RI mengingat kebijakan anggaran dan kerumah tanggaan DPD RI kaitannya aturan

perundang undangan yang mengikat di luas di atasnya seperti peraturan pemerintah,

peraturan menteri dan lain sebagainya maka dalam setiap pengambilan keputusan PURT

selalu berupaya berpedoman pada aturan ini hal ini agar akuntabilitas pelaksanaan kebijakan

anggaran dan kerumahtanggaan dapat dilaksanakan secara tepat dan benar mengakhiri

laporan kinerja PURT tahun 2014 - 2015 ini PURT DPD RI menyampaikan penghargaan

yang seperti kepada pimpinan DPD RI alat kelengkapan DPD RI atas kerjasama yang baik

sehingga pelaksanaan tugas PURT DPD RI tahun sidang 2014-2015 dapat berjalan dengan

baik kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran sekjen atas dukungan

teknis administrasif dan keahlian yang di kepada PURT DPD RI tahun sidang 2014- 2015

sehingga seluruh tugas dapat dilaksanakan dengan optimal sesuai dengan ketentuan

pengelolaan keuangan negara demikian laporan kami Jakarta 13 Agustus pimpinan panitia

urusan rumah tangga Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Habib Ali ketua

ditandatangani H. Novi Candra wakil ketua ditandatangani dan Fabian Richard Sarundajang

ditandatangani terima kasih, Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Jangan lupa

doanya

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Ketua PURT, dan harapan kami juga kiranya Pimpinan PURT

secara terus menerus mengingatkan Anggota PURT untuk terus menerus

mengkomunikasikan keputusan-keputusan atau isu-isu yang dibahas oleh PURT dengan

anggota provinsi lainnya. Sebaliknya, anggota provinsi lainnya juga tidak perlu segan-segan

untuk terus memonitor perkembangan hal-hal yang diputuskan atau dibicarakan oleh PURT.

Sidang yang kami muliakan, sebelum melanjutkan sidang kami nyatakan sidang

paripurna bersifat terbuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Setuju?

Page 50: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 49

KETOK 2X

Sebagai rangkaian akhir dari agenda sidang paripurna terdapat beberapa hal yang

perlu kami sampaikan. Saya tidak perlu baca secara rinci ya, saya selesaikan dulu ini. Saya

tidak perlu baca tapi poin-poinnya saja karena waktunya sudah sangat ini. Ada catatan terkait

tadi Tolikara, kiranya pemerintah tuntas menyelesaikan ini. Kemudian terkait masuk musim

kemarau kita harapkan pemerintah mengambil peran yang langkah-langkah yang lebih

terarah dan komprehensif strategis. Kelangkaan daging sapi di pasaran, juga agar pemerintah

melakukan evaluasi kebijakan produksi BBM jenis pertalite. Kemudian program-program

sosial kemasyarakatan seperti BPJS tadi banyak sekali disebutkan termasuk listrik tadi itu

disampaikan.

Sidang dewan yang mulia, kita juga disini menghimbau agar pemerintah memberikan

perhatian yang serius untuk mensinergikan lembaga penegak hukum dan melakukan tindakan

untuk anti kriminalisasi seperti yang banyak dipraktekan dewasa ini, mengambil tindakan

tegas terhadap pelaku narkoba, kasus narkoba. Berikut terkait pilkada, tadi sudah banyak

disampaikan dan kita harapkan tadi sudah disampaikan ada 10 jago kita dari Anggota DPD

yang ikut, kita doakan semoga mereka berhasil karena ini berhasil akan sedikit banyak

merubah potret wajah dari DPD baik secara internal maupun nanti dalam komunikasi kita

membangun hubungan dengan pemerintah daerah. Bayangkan ada 10 pemerintah daerah

kalau berhasil tentu di tempat-tempat itu tentu porsi DPD akan mendapat tempat yang lebih

baik lagi. Kemudian kami menyampaikan nanti kalau diperlukan untuk membantu rekan-

rekan saya baru terima bahan-bahan dari Mendagri nanti kita akan perbanyak yaitu dukungan

Pemda dalam mensosialisasikan pilkada serentak. Cuma di sini ada kekeliruan, kalau ada

yang pernah sudah dapat tadi saya sudah koreksi tadi kepada Menteri Dalam Negeri, ini ada

kesalahan yang prinsip, “Petahanan dilarang melakukan penggantian pejabat 6 bulan sebelum

masa jabatannya berakhir” juga “Petahanan dilarang menggunakan program kegiatan pemda

untuk kegiatan pemilihan 6 bulan sebelum masa jabatannya berakhir.” Kata masa jabatan

berakhir itu prinsip sekali, karena ada yang masa jabatannya berakhir pada bulan Juni 2016,

berarti Desember dia masih bisa melakukan. Tadi saya sudah ingatkan Mendagri untuk

segera koreksi ini, bukan sebelum berakhir masa jabatannya tapi sebelum pilkada itu sendiri.

itu yang tidak boleh dilakukan penggantian pejabat dan menggunakan program kegiatan

pemda untuk pemilihan tersebut. Kemudian ada yang lebih teknis lagi di sini termasuk

dukungan pengamanan. Ini nanti saya minta sekretariat untuk diperbanyak dan kemarin

sudah disepakati juga untuk Komite I menyusun program pengawasan yang melibatkan

seluruh anggota kembali ke daerahnya masing-masing pengawasan atas pelaksanaan pilkada

Komite I yang menjadi ini untuk menjamin pelaksanaan pilkada yang luber.

Sidang dewan yang mulia, selama Tahun Sidang 2014-2015 DPD menghasilkan

keputusan terkait konstitusionalnya yaitu 1 RUU, 20 hasil pengawasan, 4 pertimbangan

terkait anggaran, 2 usulan Prolegnas DPD. Di tahun sidang ke depan kami minta agar seluruh

Anggota DPD dapat meningkatkan produktifitas kerjanya agar target kerja tahun ini dapat

tercapai. Apa yang disampaikan oleh Senator dari Sulawesi Tenggara tadi Pak Abdul Jabbar

kiranya akan menjadi perhatian kita. Saya juga mendapat masukan dari Senator Pak Ghazali

dari Aceh untuk mengingatkan teman-teman kiranya bisa bersabar untuk tidak

mengakibatkan ada bangku provinsi yang sama sekali kosong. Minimal tolong ada yang jaga

supaya jangan sampai bangku dan kursi itu diambil orang. Kemudian berikut, kemarin kami

di Panmus sudah menyetujui ada 1 RUU yang sekarang sudah disiapkan oleh Komite IV, kita

ini untuk menjamin hasil kerja kita kinerja kita itu betul-betul keluar pada waktunya supaya

ini bisa sampai ke DPR. Kami mohon kesediannya besok kita sepakati Pak PPUU, Pak Pasek

tanggal 18 besok tolong diagendakan dulu untuk menyelesaikan RUU yang sudah

Page 51: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 50

disampaikan oleh Komite IV kepada PPUU untuk harmonisasi. Apabila sudah selesai di situ

maka RUU ini akan disahkan pada tanggal 19 ya Pak? Iya paripurna. Jjadi kalau ini sudah

tuntas kita punya selesaikan, jadi mohon pengertian ini, tadi kemarin sudah kita putuskan

bersama. Kami juga Pimpinan dan kita menyampaikan terima kasih kepada senator yang

mengikuti Muktamar NU di Jombang masing-masing Pak Muqowam, Pak Abdul Kadir

Kartono kemudian Pak Habib juga ya? Kemudian Pak Beni Ramdani. Akhirnya berhasil

mengeluarkan satu rekomendasi NU benar-benar sangat bagus sekali untuk mendukung

amandemen bagi peningkatan penguatan kewenangan DPD. Kita menyampaikan terima

kasih kepada teman-teman, juga teman-teman yang mengikuti Muktamar Muhammadiyah

untuk menindaklanjuti surat dari pimpinan, kami membuat surat kepada NU, kepada

Muhammadiyah juga untuk melakukan yang sama walaupun tidak eksplisit tapi

Muhammadiyah juga sudah mencantumkan juga secara implisit mendukung adanya jihad

konstitusi, salah satunya itu istilahnya, juga kepada Matlaul Anwar, Pak Kyai Sadeli. Mudah-

mudahan pasti kita perlu terpilih kembali bapak? Selamat sudah terpilih kembali dan juga

ada poin rekomendasinya. Kita sampaikan terima kasih semua. Besok akan ada tiga

rangkaian acara mulai jam 08.00 itu pidato presiden, pidato kenegaraan di depan Sidang

MPR, kemudian 09.30 Sidang Bersama DPR, DPD, yang giliran DPD sebagai pelaksana dan

ketiga Sidang DPR tentang nota keuangan. Kita semua ikut dan untuk menjamin kehadiran

kita yang seoptimal mungkin sudah diatur agar mulai besok, eh malam ini ya semua

menginap di hotel yang sudah sudah disediakan, karena kenapa? Karena sukar di bisa

dijamin apalagi teman-teman dengan kondisi lalu lintas ini bisa sampai tepat waktu pada jam

07.30 di sini. Jadi mohon masing-masing komite sudah diatur kita menginap di tempat yang

telah disediakan. Kemudian besok juga mengenai tempat duduk. Mohon besok walaupun

tempat duduk itu sudah diatur pembagian orang-orangnya tapi begitu menjelang acara

dimulai mohon kita isi yang di depan, jangan sampai terlihat ada kosong yang di depan

apalagi kalau kosongnya itu sampai banyak, begitu. Jadi mohon pengertian besok kita kita

mau menunjukkan besok itu DPD hadir secara optimal.

Berikut kami sampaikan juga beberapa yang kita diputuskan dalam Rapat Panmus

pertama tentang agenda Sidang Paripurna ke-2 tanggal 19 Agustus nanti. Pertama, penetapan

keanggotaan alat kelengkapan. Nah kami sampaikan berdasarkan tata tertib Pasal 36 Ayat 5-

7, sifat keanggotaan itu sudah dibagi periodenya, empat periode karena 4 anggota, periode

Pertama, itu Tahun Sidang I dan II. Jadi praktis sebenarnya belum ada pergantian

keanggotaan pada tahun sidang kedua ini karena digabung, untuk itu dan seterusnya begitu.

Namun tidak mengurangi hak dari provinsi apabila akan mengajukan. Oleh karena itu kami

mohon masing-masing provinsi apabila akan mengajukan perubahan itu mohon disampaikan

sebelum tanggal 19, artinya tidak akan kita ubah, itu hak ada pada provinsi. Kalau ini

disampaikan maka pimpinan akan menetapkan keanggotaan alat kelengkapan yang berubah.

Kalau tidak berubah berarti tetap. Agenda kedua, pengesahan pimpinan alat kelengkapan

merujuk kepada Pasal 38 Ayat 4, masa kerja ini alat kelengkapan adalah satu tahun sidang,

memang ini ternyata tidak sinkron, ini adalah sebenarnya waktu itu ada kekeliruan tapi

karena tertera seperti itu maka kita harus patuhi. Namun ada semacam kesepakatan kita akan

diutamakan masing-masing alat kelengkapan itu yang perlu ditanyakan apakah sepakat

melakukan perubahan. Artinya, kalau alat kelengkapan yang bersangkutan sepakat, oke kami

tidak akan berubah lanjutkan saja, pimpinan tinggal datang, lanjutkan pimpinan alat

kelengkapan tersebut tapi kalau akan ada pergantian oke diserahkan silakan diproses untuk

pergantian pimpinan. Nah ketiga adalah pengesahan RUU Perkoperasian. Jika telah disahkan

oleh PPUU pada bersama di Komite IV dalam sidang tanggal 18.

Yang berikut akan ada dialog nasional dengan menghadirkan tokoh-tokoh daerah.

Nanti TORnya akan dibagi kepada masing-masing daerah untuk dipelajari, direncanakan

pada tanggal 1 Oktober atau sekitar itu tapi bertepatan dengan hari ulang tahun DPD yang

Page 52: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 51

ke-11. Untuk yang berikut tentang jadwal, jadi ada perubahan tentang jadwal harian, jadwal

mingguan. Jadi kembali menggunakan pola seperti sebelumnya yaitu pada hari senin, selasa,

rabu setengah hari itu hari komite, termasuk Pansus rabu, setengahnya rabu siang sampai

kamis itu alat kelengkapan lain. Kemudian jumat, Panmus, internal provinsi termasuk PPUU.

Jadi mohon ini kita menyesuaikan tapi tentu ini berlaku pada masa sidang berikutnya.

Kemudian disetujui pula tentang kegiatan pada waktu ada namanya Rakerda tadi yang

disinggung, itu kalau dilaksanakan pada masa reses itu tetap akan diperhitungkan sebagai

kegiatan perjalanan tersendiri sepanjang masa hari sisa resesnya itu masih ada. Itu bisa

diperhitungkan. Nah jadi mohon kepada rekan-rekan ini untuk tidak lagi, salah satu yang

dikomplain waktu di Jambi. Saya bilang haknya harus dikasih kepada anggota karena dia

sepanjang masih ada sisa hari yang dia gunakan karena yang dihitung hanya 20 hari, 20 hari

itu dianggap dia sudah berada kembali di Jakarta. Jadi kalau dia kembali ke daerah dianggap

anggota itu kembali ke daerah. Berikut juga disepakati istilah rakerda. Jadi masukan dari

teman-teman senator dari Sulawesi Selatan sangat kritis, menggunakan istilah rakerda itu

sangat sifatnya struktural mengikat. Jadi sementara yang kita lakukan tidak bisa, apalagi ini

dikhawatirkan akan nanti saling.. Jadi akhirnya sepakat kemarin kita jadi kita tidak lagi

mengunakan istilah rakerda tapi juga tidak menggunakan konsolidasi seperti di dalam

program anggaran, kita sepakat menggunakan istilah sinkronisasi. Namun untuk tidak

menyimpang dari tatib Pak Iqbal, itu harus diberi label rapat koordinasi. Jadi karena tatibnya

tidak ada rapat sinkronisasi, rapat koordinasi sinkronisasi aspirasi daerah. Jadi kurang lebih

kalau disingkat RKS Asda bukan rakerda, kalau disingkat.

Kemudian dalam hal ini sudah ada jadwalnya kita tetap usahakan kalau bisa mohon

anggota menyesuaikan sehingga kami bisa estafet ke mana-mana ke daerah yang perlu

dikunjungi. Nah tadi banyak tadi ada beberapa laporan yang masuk terkait dengan masalah

keamanan, terutama dalam pelaksanaan pilkada, termasuk dengan Aceh. Saya sendiri akan ke

Aceh. Saya tambahkan, selain acara rapat koordinasi sinkronisasi, keluar itu saya karena

secara pribadi latar belakang itu, saya undang pimpinan aparat keamanan untuk memberikan

pengertian agar mereka serius dalam menjamin keamanan pilkada yang luber. Itu beberapa

hal yang kami lakukan dewasa ini, tadi ada yang mau interupsi. Sebelumnya saya mau kasih

Ibu. Silakan.

PEMBICARA: GKR HEMAS (WAKIl KETUA DPD )

Ya terima kasih, Pak Farouk.

Mungkin saya akan menyampaikan karena ini sudah cukup lama dan nanti pada saat

terjadinya bencana alam selalu yang dikejar saya. Tetapi, sampai hari ini karena kita sudah

menyetujui dan mengesahkan pedoman pengelolaan dana bantuan kemanusiaan untuk korban

bencana, itu keputusan pimpinan bukan keputusan paripurna waktu itu memang sudah

menyetujui di dalam Sidang Panmus. Sedangkan, perbaikan isi substansinya memang

besaran iuran waktu itu masih bermacam-macam, ada yang saya mengusulkan 500, tetapi ada

yang mengatakan 1 juta. Jadi, ini keputusan tentu secepatnya supaya kami bisa langsung

memotong dari gaji Bapak-Ibu sekalian, supaya terkumpulnya langsung di bendahara di

bagian keuangan. Ini yang biasa kami lakukan, kalau dulu 250, sekarang mungkin akan kita

potong 500, tetapi 250 saja pada waktu itu teman-teman sudah begitu gajian hari pertama

langsung bersih itu uangnya, sudah ditarik semua. Nah, ini kita berharap karena ini sukarela

dan tentu sudah diputuskan untuk dana bantuan bencana alam, jadi ini juga menjadi satu

tanggung jawab kita bersama untuk daerah kita masing-masing. Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Page 53: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 52

Baik, terima kasih. Ada yang interupsi tadi, mohon menyesuaikan waktunya.

PEMBICARA: Ir. RIA SAPTARIKA, M.Eng. (KEP. RIAU)

Ya, Saya pimpinan.

Baik, Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan yang saya hormati dan rekan-rekan yang berbahagia, saya ingin

mempertanyakan terkait pilkada dan hak anggota, Pimpinan. Tadi staf saya, ini juga

mewakili tentu sepuluh rekan-rekan yang juga maju di pilkada, staf saya menyampaikan

bahwa sejak pengajuan pemberitahuan maju kepada pilkada daerah, bahwa hak anggota,

khususnya hak anggota perseorangan, apakah itu tadi dialog interaktif, lalu kemudian media,

dan juga SPPD perorangan itu sudah tidak bisa lagi diterima. Nah, padahal kan status

hukumnya belum ada atau payung hukumnya belum ada. Demikian, Pimpinan. Mohon

penjelasan dan kebijakannya. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Untung saya tadi memang sudah saya siapkan, saya lupa tadi. Jadi, Peraturan KPU

No. 12 Tahun 2015 memang menyatakan mengundurkan diri itu tidak dapat dicabut kembali

setelah ditetapkan. Nah, di sini berbicara pengunduran diri boleh saja secara administratif.

Tetapi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 17, saya bacakan Pasal 311, “Anggota DPD

yang berhenti antar waktu sebagaimana dimaksud Pasal 307 digantikan oleh calon anggota

DPD yang memperoleh suara paling banyak urutan berikutnya. Ini menggambarkan tidak ada

kekosongan, jadi anggota DPD yang sekarang mengundurkan diri akan mau kepada pilkada

itu secara administratif itu menunggu keputusan. Jadi dengan demikian, tadi saya sudah

bicara dengan staf memastikan hak-haknya itu masih tetap melekat. Kami tidak tega melepas

kalian, tetapi yang menyangkut kegiatan-kegiatan operasionalnya mohon juga tidak hanya

tanda tangan, jadi betul-betul harus ikut.

Baik, saya pikir cukup jelas semua. Demikianlah kita melalui seluruh agenda hari ini.

Sebagai penutup, mari kita berdoa bersama agar waktu-waktu ke depan dapat berjalan

dengan yang baik. Berkenaan dengan itu, silakan.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)

Kemarin saya ikut rapat Panmus, tetapi tidak ada kesempatan menyampaikan

pemikiran dari Pansus MD3. Kami meminta supaya Pimpinan serius untuk melobi Pimpinan

MK supaya putusan MK 79 itu segera diturunkan sebab agak kesulitan Pansus MD3 untuk

merampungkan tugas-tugas itu, juga Tim Litigasi. Jadi, kalau boleh 1 atau 2 minggu ini bisa

bertemu dengan Pimpinan, maka saya kira tidak salah. Bukan intervensi, tetapi ini untuk

kepentingan kita. Itu satu.

Kedua, kalau saya mengikuti setiap laporan daerah dalam Sipur itu, anggaran

kesehatan kita itu sesuai dengan Undang-Undang Pokok Kesehatan itu paling sedikit 5%.

Kalau DPD mengusulkan paling sedikit 15%, luar biasa. Sangat riskan kalau hanya 5% dari

APBN dan APBD. Paling sedikit bidang kesehatan itu 15% dari APBN dan APBD, Pak.

Kalau ini bisa masuk dalam pidato Ketua besok, itu menarik.

Yang ketiga, bagi provinsi kepulauan dan kelautan, saya kira perlu ada upaya serius

dari Pimpinan DPD untuk mengusulkan ada indeks kemahalan konsumsi, konstruksi, dan

Page 54: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 53

transportasi. Sebab jika tidak, seperti di Papua itu semen bisa 500 ribu persak. Maluku juga

seperti itu. Sangat merugikan, sangat menciptakan penderitaan yang sangat struktural

terhadap daerah-daerah yang ada di sana. Nah, dalam rangka itu, Pak Pimpinan, Ibu

Pimpinan, tidaklah salah kalau kita mengingatkan lagi negara ini, pemerintah ini untuk

menoleh ke bagian wilayah kita yang tertinggal karena geografis kepulauan dan kelautan,

tidak salah kalau kita mengusulkan Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Provinsi

Kepulauan dan Kelautan lagi. Sebab jika tidak, sisa penderitaan itu akan tetap menganga,

akan tetap menganga, Pak. Tidak bisa disamakan dengan kontinental, sama sekali tidak bias.

Kalau ini tidak diseriusi, agak sulit, Pak Ketua. Saya di beberapa daerah mengatakan bahwa

NKRI bukan harga mati, NKRI harga yang bisa ditawar. NKRI harga mati jika keadilan

sosial itu juga harga mati. Kan logika politik begitu. Jadi, kalau mau harga mati NKRI, kita

persoalkan supaya keadilan juga harga mati. Jikatidak, akan terjadi gerakan-gerakan separatis

yang muncul di berbagai daerah. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih masukannya. Yang pertama.

PEMBICARA : Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Pimpinan, dari apa yang disampaikan Prof. John tadi, kalau memang besok ada pidato

resmi dari pimpinan kita di sidang tahunan itu juga ini perlu disampaikan, tadi keluhan

teman-teman dari Papua sekaitan dengan dana desa misalnya kan, jangan disamakan dengan

suasana di Pulau Jawa ini jumlahnya, karena sekaitan dengan rumitnya komunikasi di

daerah-daerah seperti di Papua dan daerah kepulauan seperti kata Prof. Jhon tadi. Ini juga

perlu ada ketegasan dari juru bicara kita besok di sidang tahunan, ini tambahan dari saya Pak.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih.

Mengenai MK, saya sudah minta Sekretaris Jenderal supaya membuat surat kepada

Pimpinan MK. Saya mau minta bersama Pimpinan Pansus kita audensi ke sana. Terima kasih

mengingatkan.

Berikut soal anggaran kesehatan. Kita akan coba kalau desa nanti kita lihat saya

bersama tim untuk mempelajari itu. Kalau kepulauan mungkin sementara minimal merujuk

Udang-Undang No. 23 karena ada 3 sumber anggaran di sana, perbesar DAU, ada DAK yang

khusus kemudian ada lagi tambahan satu dana percepatan. Mungkin PPnya ini yang perlu

kita kejar dulu sebelum nanti. Terima kasih masukannya Prof, terima kasih masukannya Pak

Gazali.

Selanjutnya kami persilakan Senator Pak Jamalia untuk pimpin doa. Silakan.

PEMBICARA : H. ABU BAKAR JAMALIA (JAMBI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, rekan-rekan para senator serta Sekjen dan

Wakil Sekjen beserta ini. Sebelum kita menutup Sidang Paripurna ke-14 Masa Sidang IV

Tahun 2015, mari bersama-sama kita berdoa untuk mengucapkan syukur atas kegiatan kita

yang telah kita laksanakan selama Masa Sidang IV ini. Izinkan kami memandu pembacaan

doa ini menurut agama Islam dan bagi Saudara-saudara saya yang beragama lain dapat

Page 55: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileSIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015 KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 2 Dengan demikian sidang masih belum memenuhi syarat. Diminta

SIDANG PARIPURNA KE-14 DPD RI MS IV TS 2014-2015

KAMIS, 13 AGUSTUS 2015 54

menyesuaikan dan berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. Mari kita awali

dengan Al Fatihah.

[BERDOA DALAM BAHASA ARAB]

Ya Allah ya Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya

milik-Mu ya Allah, segala rahmat dan kenikmatan adalah anugerah-Mu ya Allah, Maha Suci

Engkau pemilik segala pujian dan kekuasaan, telah begitu banyak nikmat telah Engkau

berikan kepada kami terutama nikmat iman dan nikmat kesehatan rohani dan jasmani

sehingga dengan rahmat-Mu itu kami dapat melaksanakan Sidang Paripurna ke-14 ini dengan

keadaan baik.

Ya Allah ya Gaffar, ampunilah segala kesalahan dan khilafan kami, maafkan segala

kelalaian dan kelengahan kami. Ampuni segala dosa dan kesalahan kedua orang tua kami,

dan guru-guru kami, serta para pemimpin kami. Ya Allah, jadikanlah momen sidang

paripurna ini sebagai suatu ikhtiar kami senantiasa menjaga konsistensi kami dalam

memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah kami. Kami mohon Ya Allah, kabulkan cita-cita

kami dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah. Tuntun hati dan langkah kami

untuk tetap istiqomah menyelesaikan berbagai persoalan di daerah kami. Ya Allah,

limpahkanlah kesejahteraan, kesehatan rohani kami pada masyarakat kami dan berkahilah

pertemuan kami ini agar supaya dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara kami.

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, limpahkanlah selalu kasih

sayang-Mu, hindarkanlah kami dari segala fitnah dan memecah-belah persaudaraan dan

keutuhan bangsa dan negara kami. Lindungi kami ya Allah daripada bencana alam, krisis

ekonomi dan krisis moral. Ya Allah, terimalah doa dan pinta kami.

Rabbana atina fiddunya khasanah, wafil akhiroti khasanah waqina'adzabannar.

Walhamdulillahirabbil alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah, Sidang Paripurna Ke-14 Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia kami tutup dan kami mohon maaf kalau pelaksanaan

sidang ini membuat perut kita berkeroncongan karena tidak ada waktu untuk makan siang.

Walbillahi taufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shalom.

Om shanti shanti shanti om.

KETOK 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 14.20 WIB