DEWAN PERWAKILAN DAERAH REP.UBLIK INDONESIA … filesidang paripurna ke-15 dpd ri ms v ts 2017-2018...
Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REP.UBLIK INDONESIA … filesidang paripurna ke-15 dpd ri ms v ts 2017-2018...
Nomor : RISALAHDPD/SIPUR-15/VII/2018
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REP.UBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-15
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2017-2018
I. KETERANGAN
1. Hari : Kamis
2. Tanggal : 26 Juli 2018
3. Waktu : 10.00 WIB – Selesai
4. Tempat : R. Rapat Nusantara V
5. Pimpinan Rapat : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI)
2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si.
(Wakil Ketua DPD RI)
3. Prof. Dr. Ir. Hj. Darmayanti Lubis (Wakil Ketua DPD RI)
6. Acara : 1. Laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan,
2. Pengesahan keputusan DPD RI,
3. Pemilihan Pimpinan DPD RI,
4. Pengucapan sumpah/janji Pimpinan DPD RI.
7. Hadir : Orang
8. Tidak hadir : Orang
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 1
II. JALANNYA SIDANG:
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Shalom.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Sebelum memulai Sidang Paripurna ke-15 Dewan Perwakilan Daerah, marilah kita
menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para Anggota DPD RI beserta
seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama kita menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
PEMBICARA: PADUAN SUARA DAN SELURUH PESERTA SIDANG
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
SIDANG DIBUKA PUKUL 10.00 WIB
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 2
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih. Hadirin dipersilakan duduk kembali.
Hadirin sekalian, pada kesempatan sidang paripurna kali ini kami informasikan
bahwa telah hadir bersama kita Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK). Tepuk tangan,
teman-teman. DPD RI mengapresiasi kehadiran Bapak/Ibu sekalian. Hal ini salah satu bentuk
kepedulian dan kecintaan masyarakat kepada DPD RI. Di samping itu, masyarakat dapat
melihat langsung kerja-kerja DPD, khususnya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat
dan daerah.
Berdasarkan daftar catatan hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai
saat ini telah hadir 56 orang yang telah menandatangani daftar hadir, tugas 4, izin 8 ya. Jadi,
telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu, sesuai Pasal 260 Ayat (1) dengan mengucapkan
bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-15 Dewan Perwakilan Daerah RI kami buka
dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETOK IX
Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan acara jadwal Sidang Paripurna hari ini,
mempunyai empat agenda, yaitu:
1. Laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan,
2. Pengesahan keputusan DPD RI,
3. Pemilihan Pimpinan DPD RI,
4. Pengucapan sumpah/janji Pimpinan DPD RI.
Sidang Dewan yang mulia, di awal sidang paripurna ini kami menyampaikan
apresiasi atas kerja seluruh Anggota DPD RI di bawah koordinasi Komite I dalam melakukan
pengawasan pilkada serentak. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pilkada serentak
2018 telah selesai dilaksanakan di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. DPD RI
sebagaimana amanah konstitusi telah melaksanakan pengawasan di daerah-daerah yang
melaksanakan pesta demokrasi tersebut. Tentu perlu kita syukuri bahwa pelaksanaan pesta
demokrasi serentak di berbagai daerah telah berjalan aman, lancar, dan tertib.
Kita menyadari bahwa pelaksanaan pilkada serentak tersebut tentu masih menyisakan
berbagai persoalan yang perlu segera dibenahi oleh pemerintah, khususnya KPU dan
Bawaslu, serta kementerian terkait sehingga persoalan-persoalan tersebut tidak terulang
kembali pada pelaksanaan pilkada tahun yang akan datang. Di samping itu, DPD RI juga
mengimbau kepada semua pasangan calon yang ikut pilkada serentak 2018 kemarin agar
dapat menerima hasilnya. Siapa pun yang keluar sebagai pemenang, maka itulah pilihan
rakyat yang harus kita hormati bersama karena tujuan dari pesta demokrasi tersebut tidak lain
adalah bagaimana membawa daerah-daerah untuk lebih maju dan menjadi lebih baik lagi.
Sidang Dewan yang mulia, dalam rapat Panmus tanggal 25 Juli 2018 kemarin, telah
diputuskan penugasan Komite IV untuk membahas pandangan DPD RI terhadap Rancangan
Undang-undang tentang Perubahan atas Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan. Kami berharap agar Komite IV dapat melewati tahapan pembahasan
sesuai mekanisme agar DPD RI dapat memberikan pandangan dan masukan kepada DPR RI
dan pemerintah terkait Rancangan Undang-undang tersebut dan menjadikan BPK RI menjadi
lebih optimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Di samping itu, perlu disampaikan
bahwa sesuai ketentuan Pasal 338 Peraturan DPD RI No. 3 Tahun 2018 tentang Tata Tertib,
terdapat alat kelengkapan baru, yaitu Panitia Urusan Legislasi Daerah, disingkat PULD yang
ditetapkan paling lama pada akhir Masa Sidang V Tahun 2017-2018. Melalui sidang
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 3
paripurna ini, kami mengimbau agar Anggota DPD RI di masing-masing provinsi sudah
dapat mengisi keanggotaan di alat kelengkapan, termasuk PULD tersebut. Sekretaris Jenderal
atas nama Pimpinan DPD RI telah mengirimkan surat ke Anggota DPD RI dengan nomor
AD-0101/104/DPDRI/VII/2018 tertanggal 18 Juli 2018 perihal Usulan Nama Keanggotaan
Alat Kelengkapan DPD RI Tahun Sidang 2018-2019 untuk diisi segera dan dikembalikan ke
Sekretariat Panmus paling lambat tanggal 13 Agustus 2018.
Sidang Dewan yang mulia, selanjutnya marilah kita memasuki agenda laporan
perkembangan pelaksanaan tugas Alat Kelengkapan DPD RI dan pengesahan keputusan
DPD RI. Untuk urutan penyampaian laporan dimulai dari alat kelengkapan yang materi
laporannya akan diambil keputusan. Urutan pertama, kami persilakan kepada PPUU untuk
menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya karena PPUU telah
mengharmonisasi rancangan Undang-undang usul dari komite. Silakan. PPUU belum?
Belum siap? Ada? Ya silakan.
PEMBICARA: ABDUL QADIR AMIR HARTONO, S.E., S.H., M.H. (WAKIL
KETUA PPUU DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Laporan pelaksanaan tugas Panitia Perancang Undang-undang pada Masa Sidang V
Tahun Sidang 2017-2018 Panitia Perancang Undang-undang.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swastiastu.
Salam kebajikan.
Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang
terhormat sahabat-sahabatku Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan
hadirin yang berbahagia. Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya kita semua dapat hadir
di sidang paripurna yang mulia pada pagi hari ini dapat terlaksana. Sesuai dengan agenda
sidang paripurna hari ini, izinkan kami atas nama Anggota dan Pimpinan Panitia Panitia
Perancang Undang-undang menyampaikan pelaksanaan tugas Panitia Perancang Undang-
undang pada Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018.
Sidang Paripurna yang mulia, selama Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018
PPUU telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan sebagaimana berikut.
Yang pertama adalah uji sahih Rancangan Undang-undang tentang Hak Ulayat
Masyarakat Hukum Adat. Dalam kegiatan uji sahih RUU tentang Hak Ulayat Masyarakat
Hukum Adat, kami telah melaksanakan focus group discussion di tiga perguruan tinggi di
daerah pada tanggal 5 sampai dengan 7 Juli 2018, yakni di Universitas Islam Riau di Provinsi
Riau, Universitas Tanjung Pura Provinsi Kalimantan Barat, dan Universitas Mataram di
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada kegiatan uji sahih sebagaimana tersebut, terdapat
beberapa masukan dan saran untuk penyempurnaan terhadap rancangan Undang-undang
yang telah disusun oleh PPUU. Selain itu, dapat kami sampaikan bahwa sebelumnya RUU
ini berjudul RUU tentang Hak Atas Tanah Adat. Namun, karena perkembangan pembahasan
dengan para pakar ahli dan masukan dari masyarakat dan daerah, maka judul RUU ini
berubah menjadi RUU tentang Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.
Adapun ruang lingkup pengaturan dalam RUU ini adalah hak ulayat yang berdimensi
publik dan privat di mana dimensi publik tampak dalam kewenangan masyarakat hukum
adat, sementara dimensi privatnya tampak dalam manifestasi hak ulayat sebagaimana
kepunyaan bersama. Rencananya adalah kegiatan finalisasi terhadap RUU tentang Hak
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 4
Ulayat Masyarakat Hukum adat ini kami jadwalkan pada awal Masa Sidang I Tahun Sidang
2018-2019 mendatang.
Yang kedua adalah inventarisasi materi penyusunan usul DPD untuk Prolegnas tahun
2019, ulang, 2024 pada tanggal 18 sampai dengan 20 Juli 2018 yang lalu. PPUU telah
melakukan FGD dalam rangka inventarisasi materi penyusunan Proglenas DPD RI tahun
2019-2024 dan tiga daerah, yaitu Universitas Bangka Belitung di Provinsi Bangka Belitung,
DPRD Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah, Universitas Haluoleo di Provinsi Sulawesi
Tenggara. Pada kegiatan inventarisasi tersebut, selain kami meminta masukan atas
permasalahan faktual yang terjadi di daerah-daerah sebagai bahan evaluasi, kami juga telah
mencatat berbagai permasalahan terkait dengan implementasi Proglenas tahun 2015 sampai
dengan 2019 di mana dari segi kualitas persoalan terhadap pelaksanaan Undang-undang
masih terdapat beberapa Undang-undang yang baru saja disahkan sudah diajukan ke
Mahkamah Konstitusi untuk dilakukan judicial review. Sedangkan dari sisi kuantitas,
realisasi pembentukan Undang-undang masih jauh dari yang diharapkan karena dari 182
rancangan Undang-undang yang telah ditetapkan sebagai Prolegnas tahun 2015 sampai
dengan 2019, sampai saat ini hanya 19 RUU dan 29 RUU kumulatif terbuka yang baru
disahkan menjadi Undang-undang. Tentunya hal ini akan menjadi perhatian kita bersama,
terutama melalui yang terhormat Pimpinan DPD RI kami mohon agar dapat melakukan
komunikasi yang intensif dengan Pimpinan DPR dan pemerintah dengan tujuan agar RUU
dari DPD, yakni RUU tentang Wawasan Nusantara, RUU tentang Ekonomi Kreatif, RUU
tentang Daerah Kepulauan yang termasuk dalam long list Proglenas tahun 2015-2019 dapat
segera diselesaikan pembahasanya dalam rapat Komisi X dan di Pansus DPR guna
selanjutnya dapat disahkan menjadi Undang-undang.
Yang ketiga, harmonisasi pembulatan pemantapan konsepsi terhadap rancangan
Undang-undang Komite III dan Komite IV, yaitu RUU tentang Pengupahan sebagaimana
surat dari Komite III Nomor DN.120/28/DPD/VI/2018 tanggal 26 Juni 2018 perihal
penyampaian RUU tentang Pengupahan. Maka pada tanggal 10 Juli 2018 yang lalu, PPUU
dan Komite III telah melakukan rapat gabungan dalam rangka harmonisasi pembulatan dan
pemantapan konsepsi terhadap RUU tentang Pengupahan. Dapat kami sampaikan bahwa
RUU tentang Pengupahan ini sebenarnya merupakan lanjutan dari tahun 2017. Namun pada
waktu itu, belum dapat disahkan mengingat masih terdapat beberapa substansi yang
memerlukan beberapa perbaikan, yaitu dengan tidak adanya keterbaruan norma dalam
mengatur tentang pengupahan dan belum jelasnya urgensi disusunnya rancangan Undang-
undang ini. Pada kegiatan harmonisasi tersebut, Komite III telah melakukan perbaikan sesuai
dengan masukan dan saran dari PPUU. Oleh karena itu, pada sidang paripurna hari ini
tanggal 26 Juli 2018, RUU tentang Pengupahan dapat disahkan menjadi RUU dari DPD.
Yang kedua adalah RUU tentang Pengurusan Piutang Negara dan daerah.
Sebagaimana surat dari Pimpinan Komite IV Nomor PU.01/70/DPDRI/VII/2018 pada
tanggal 10 Juli 2018 perihal harmonisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi terhadap
RUU tentang Pengurusan Piutang Negara dan Daerah, maka pada tanggal 15 Juli 2018 yang
lalu, PPUU telah melakukan harmonisasi terhadap RUU tersebut dalam rapat gabungan
antara PPUU dengan Komite IV. Terdapat tiga substansi yang menjadi perdebatan, yakni
terkait dengan pengaturan tentang penyitaan, pencekalan, dan paksa badan terhadap
penanggung hutang. Dalam draf RUU, pengaturan terhadap ketiga substansi tersebut tidak
diatur melalui mekanisme proses pengadilan. Namun, pada akhirnya PPUU dan Komite IV
bersepakat agar tetap mengedepankan do process of law, proses penegakan hukum yang adil
dan benar dan harus memberikan uang bagi proses peradilan dalam hal penyitaan,
pencekalan, dan paksa badan yang dilakukan oleh pemerintah. Ruang tersebut adalah dengan
membentuk Majelis Piutang Negara atau Majelis Piutang Daerah. Oleh karena itu dengan
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 5
telah dilakukanya harmonisasi ini, maka pada sidang paripurna, RUU tentang Pengurusan
Piutang Negara dan Daerah di Komite IV dapat disahkan menjadi RUU dari DPD RI.
Sidang mulia yang kami hormati, demikian laporan pelaksanaan tugas PPUU yang
dapat kami sampaikan pada sidang paripurna hari ini. Atas perhatian Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih.
Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariiq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Shalom.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Amir Hartono yang telah membaca laporan PPUU. Selanjutnya,
dipersilakan Komite 1 untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Pimpinan DPD, Pimpinan Sidang, serta rekan-rekan Anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang saya hormati, Sekretaris Jenderal beserta seluruh jajarannya yang kami hormati
hadirin sekalian yang berbahagia. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atas kuasa-Nya kita hari ini dapat melaksanakan
tugas dalam rangka Sidang Paripurna DPD pada Masa Sidang V Tahun 2017-2018 ini.
Izinkan Komite I melaporkan dan nanti pada ujungnya adalah minta persetujuan kepada
forum paripurna yang terhormat terhadap beberapa hal yang menjadi tugas pokok dari
Komite I Dewan Perwakilan Daerah.
Ada empat hal:
1. Penyusunan RUU Tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal;
2. Penyusunan pandangan DPD terhadap RUU Tentang Masyarakat Hukum Adat;
3. Penyusunan pandangan DPD terhadap RUU Tentang Perubahan Undang-undang
No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Dan dua fungsi pengawasan:
1. Pengawasan DPD atas pelaksanaan pilkada serentak 2018;
2. Pengawasan DPD atas pelaksanaan program reforma agraria, khususnya terkait
dengan retribusi lahan dan legalisasi aset.
Pimpinan dan Bapak-bapak sekalian, terhadap Rancangan Undang-undang
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal ini merupakan long list Prolegnas 2015-1018
dan merupakan salah satu RUU yang disusun dan dimintakan oleh Baleg, Prolegnas, kepada
Dewan Perwakilan Daerah. Komite I telah melakukan serangkaian kegiatan, baik berupa
penyusunan NA dan juga draf RUU, lalu juga melakukan raker dengan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional pada hari Selasa yang lalu, kemudian dengan juga Kementerian Desa
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kemudian, RUU ini ditargetkan akan selesai pada Masa
Sidang II Tahun 2018-2019.
Kemudian terhadap pandangan terhadap Rancangan Undang-undang tentang
Masyarakat Hukum Adat, pertama bahwa DPD telah menerima surat dari Ketua DPR tentang
penyampaian RUU tentang Masyarakat Hukum Adat yang ditujukan kepada presiden dan
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 6
ditembuskan kepada Ketua Dewan Perwakilan DPD RI. Kemudian, presiden telah
menugaskan Menteri Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri
Agraria dan Tata Ruang (Kepala BPN), Menteri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Menteri Hukum dan HAM untuk bersama-sama
maupun sendiri-sendiri mewakili presiden dalam membahas RUU tentang Masyarakat
Hukum Adat berdasarkan surat Nomor R-19/Pres/04/2018 tertanggal 12 April 2018. Dalam
perkembangannya, DPR telah membentuk pansus dan sehubungan hal tersebut untuk
memenuhi amanat konstitusi Pasal 170 Ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 17 tentang
MD3, DPD harus memberikan pandangan terhadap RUU yang berasal dari DPR dan Daftar
Invetarisasi Masalah sebagai bahan dalam pembahasan lebih lanjut sebagai bentuk trilateral
meeting antara DPD, DPR, dan pemerintah. Komite I sebagai alat kelengkapan ditugaskan
oleh Pimpinan DPD mengambil inisiatif untuk menyusun pandangan terhadap RUU tersebut
yang poinnya adalah tertuang di dalam Bab I sampai dengan Bab XVI dan karena itu setelah
Komite I melakukan serangkaian kegiatan penyusunan pandangan DPD terhadap Rancangan
Undang-undang tentang Masyarakat Hukum Adat, Komite I meminta sidang paripurna pada
hari ini untuk mengesahkan pandangan DPD terhadap RUU tentang Masyarakat Hukum
Adat menjadi keputusan DPD RI.
Nomor tiga, penyusunan pandangan DPD terhadap RUU tentang Perubahan Undang-
undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. DPD telah menerima surat dari
Ketua DPR tentang perubahan atas Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yang
ditujukan kepada presiden dan ditembuskan kepada Ketua DPD RI. Kemudian, presiden juga
telah menugaskan Menpan RB, Menteri Hukum dan HAM untuk mewakili presiden dalam
membahas RUU tentang Perubahan atas Undang-undang No. 5 Tahun 2014 berdasarkan
surat Nomor R-19/Pres/043/2017 tanggal 18 April 2017. Sehubungan hal tersebut, untuk
memenuhi amanat konstitusi, DPD harus memberikan pandangan terhadap RUU yang
berasal dari DPR dan DIM sebagai bahan dalam pembahasan lebih lanjut dalam trilateral
meeting antara DPD, DPR, dan pemerintah. Komite I sebagai alat kelengkapan yang
ditugaskan oleh Pimpinan DPD mengambil inisiatif untuk menyusun pandangan terhadap
RUU tersebut yang poinnya, pertama adalah DPR di dalam mengusulkan merevisi Undang-
undang No. 5 Tahun 2014 dikatakan bahwa pembagian manajemen PNS dan Manajemen
PPPK adalah tidak tepat. Yang kedua, dikatakan bahwa sistem kepegawaian yang tepat pada
instansi pemerintah adalah sistem kepegawaian tunggal, yang ini poin yang kedua. Yang
ketiga adalah bahwa manajemen P3K dalam RUU hanya untuk pekerjaan yang sifatnya tidak
tetap dan tertutup untuk tugas pemerintahan terkait kebutuhan dasar pelayangan publik tidak
sejalan dengan Undang-undang ASN. Undang-undang ASN tidak sejalan dengan apa yang
menjadi permintaan DPR. Kemudian yang keempat, kebijakan afirmasi bagi tenaga honorer
untuk mengangkat tenaga honorer menjadi PNS secara otomatis tidak sejalan dengan
Undang-undang ASN dengan manajemen ASN sesuai arah kebijakan reformasi birokrasi.
Kemudian, kebijakan afirmasi terhadap tenaga honorer pada prinsipnya DPD sangat
mendukung dan meminta kepada pemerintah segara menyelesaikan peraturan pelaksanaan
Undang-undang ASN sebagai payung dan melakukan validasi data tenaga honorer. Jadi,
kami dari Komite I memohon paripurna bahwa Undang-undang ASN bisa menjadi payung
hukum dalam melakukan pengangkatan P3K menjadi PNS, termasuk juga validasi data
tenaga honorer yang ada di seluruh Indonesia ini. Kemudian, poin pentingnya adalah usulan
dari DPR adalah penghapusan lembaga komisi aparatur sipil negara dan mengembalikan
kepada pejabat pembina kepegawaian ini tidak sejalan dengan arah reformasi birokrasi. Perlu
kami sampaikan bahwa Menteri PAN Reformasi Birokrasi menjelaskan secara tuntas di
Komite I, bahwa pemerintah pada dasarnya ingin melaksanakan Undang-undang No. 5
Tahun 2014 lebih dulu dengan melahirkan beberapa peraturan pemerintah sehingga
pemerintah tampaknya ini, tampaknya sekali lagi kami punya feeling, firasat, dan instiusi
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 7
tampaknya agak keberatan kalau ada perubahan Undang-undang No. 5 Tahun 2014.
Berdasarkan hal tersebut, maka Komite I melakukan serangkaian dan karena itu pada hari ini
Komite I meminta sidang paripurna untuk mengesahkan pandangan DPD terhadap RUU
tentang perubahan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN menjadi keputusan DPD.
Kemudian empat adalah pengawasan DPD atas pelaksanaan pilkada serentak 27 Juni
2018 di 171 unit pemerintahan provinsi kabupaten/kota yang melingkupi 381
kabupaten/kota. Beberapa substansi dari pengawasan, secara umum pilkada serentak berjalan
secara baik, baik dari sisi proses, pelaksanaan, pengamanan, termasuk adalah kesiapan yang
dilakukan oleh penyelenggara, baik oleh KPU ataupun juga dengan Bawaslu. Kecuali, ada
dua kabupaten sampai hari ini belum selesai yang saya kira pada hari satu, dua hari yang lalu
diadakan pilkada ulang adalah adalah Nduga dan Paniai. Kemudian secara pelaksanaan,
peningkatan kesiapan pelaksanaan yang dilakukan oleh penyelenggara cukup efektif, baik
oleh KPU dan Bawaslu termasuk adalah keseterdiaan anggaran yang disiapkan oleh
pemerintah. Kemudian yang ketiga adalah, Ibu dan Bapak-bapak sekalian, akurasi data.
Kami Komite I minta, pertama adalah data pemilih haruslah tunggal. Kementerian Dalam
Negeri menyampaikan bahwa DP4 kami seharusnya menjadi pegangan dan untuk KPU di
dalam pil-pil, baik itu pileg dan juga pil yang lain. Namun demikian, di dalam prosesnya ada
yang namanya adalah pencocokan dan penelitian yang saya kira, Ibu/Bapak sekalian,
pekerjaan PPK di tingkat kecamatan dan juga di tingkat lokal, 80% dari waktu-waktu adalah
hanya data. Hari ini nama saya salah, besok nama yang lain salah, lusa nama lain salah,
sehingga tingkat perubahan itu, misalnya di Kabupaten Semarang dari jumlah 1.438 pemilih,
satu juta empat ratus sekian, yang berubah itu meliputi enam ratus ribu pemilih. Sampai hari
pencoblosan, tingkat validitas angka pemilih itu kurang lebih deviasi 2,81%. KPU
menyatakan bahwa ini akan diperbaiki untuk pil yang akan datang. Jadi saya kira ini problem
dasar dalam kaitan dengan data pemilih. Karena itu, rekomendasi yang diperlukan bagaimana
agar adanya satunya data tentang pemilih di Indonesia ini. Hal lain adalah netralitas aparatur
sipil negara. Hal lain adalah money politic. Hal lain adalah netralitas penyelenggara.
Kemudian, soal calon tunggal yang kita minta kepada pemerintah Kementerian Dalam
Negeri di dalam melakukan revisi Undang-undang karena fenomena bumbung kosong yang
pada faktanya menimbulkan kesulitan karena dari legalitas aspeknya, aspek legalitasnya
tidak mempunyai hak dan kewajiban, apalagi juga pendukung dan tim sukses. Kemudian soal
IT, IT yang digunakan hari ini adalah ada Sidalih. Faktanya juga di lapangan masih
menemukan antara DP4 dengan aktual data yang ada, beberapa daerah yang masih remote
area kesulitan dalam hal jaringan misalnya, tidak memungkinkan validasi data, kemudian
juga dalam proses hasil dari pilkada berjalan secara lancar sebagaimana kita idealkan. Karena
itu, kita minta DPD, Komite I meminta kepada penyelenggara agar menggunakan IT yang
memang tepat, canggih untuk itu semua. Karena itu, Komite I meminta agar sidang paripurna
mengesahkan hasil pengawasan pilkada yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Daerah di
wilayah Komite I.
Terakhir, Ibu/Bapak sekalian, soal reforma agrarian. Pertama bahwa reforma agraria
ini merupakan salah satu amanat dari TAP No. 9 Tahun 2001, sudah 18 tahun yang lalu.
Beberapa poin dari reforma agraria di TAP No. 9 Tahun 2001adalah: satu, mengkaji ulang
berbagai peraturan perUndang-undangan yang termasuk di dalamnya adalah harus
melahirkan Undang-undang Pertanahan yang hari ini belum berproses, baik utama di tingkat
DPR. Pemerintah sudah siap dengan DIM, tetapi ruang rapat untuk hari ini belum ada di
Dewan Perwakilan Rakyat sehingga kami dari DPD, kita DPD pun juga tidak bisa meng-
intercept, memasukkan poin pemikiran di dalam pembahasan Undang-undang Pertanahan.
Lalu, pelaksanaan land reform, kemudian pendataan pertanahan, kemudian penyelesaian
konflik yang berkenaan dengan sumber daya agraria, kemudian perkuatan kelembagaan,
kemudian upaya untuk pembiayaan dalam pelaksanaan program pembaruan agrarian.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 8
Kemudian juga dalam reforma agrarian, ada dua hal. Pertama adalah redistribusi aset, lalu
yang kedua adalah legalisasi aset. Redistribusi lahan dan legalisasi aset. Sampai dengan 2017
kemarin, redistribusi lahan sampai hari ini 1,7 juta hektar. Kemudian, legalisasi aset saya kira
ini prestasi dari Presiden Jokowi bahwa target menengah 5 juta, hari ini sudah 7,2 juta
legalisasi aset yang ada di Indonesia. Jadi karena itu, saya kira berbagai tokoh politik
mengatakan bahwa dalam legalisasi aset pemerintah Jokowi gagal, suruh bertanya kepada
Komite I bagaimana benarnya legalisasi aset yang dilakukan oleh Jokowi. Ya saya ngomong
apa adanya ini. Kalau jelek, saya katakan jelek. Kalau baik, saya katakan baik. Jadi, kalau
Pak Ketua bilang lanjut, ya kita lanjut. Lanjut apa, tidak mengerti saya itu. Nah ini saya kira
yang berkaitan dengan reforma agraria, kami masih selalu in charge Komite I karena
memang dalam hal sekoper (sengketa, konflik, dan perselisihan) masih juga berada di mana-
mana. Sebagai hasil medium dari kerja Komite I, maka mohon dengan hormat paripurna hari
ini juga mengesahkan hasil pegawasan DPD RI atas pelaksanaan reforma agraria, khususnya
terkait dengan redistribusi lahan dan legalisasi aset. Jadi, intinya adalah redis hari ini masih
1,7 juta hektar sedang legalisasi asetnya sudah 7,2 juta hektar.
Saya kira demikian, Pimpinan, Ibu, dan bapak sekalian Anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang saya hormati. Terima kasih.
Pimpinan Komite I: Ketua, Akhmad Muqowam. Wakil Ketua Benny Rhamdani.
Wakil Ketua, Abdul Hudarni Rani. Ini resmi sesuai dengan informasi KPU terakhir, nama
yang tertuang calon DPD dari Bangka Belitung, Abdul Hudarni Rani.
Saya kira demikian.
Wallahul muwafiq ila aqwamit tariq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Sidang dewan yang mulia, kita baru saja mendengarkan laporan Pimpinan Komite I.
Ada empat hal:
1. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan program reforma agraria terkait
redistribusi lahan dan legalisasi aset,
2. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak tahun
2018,
3. Pandangan terhadap RUU tentang Masyarakat Hukum Adat,
4. Pandangan DPD RI terhadap RUU tentang Perubahan Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Apakah kita dapat menyetujui laporan Komite I?
Terima kasih
KETOK 2X
Selanjutnya, dipersilakan kepada Komite II untuk menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan tugas.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 9
PEMBICARA: I KADEK ARIMBAWA (WAKIL KETUA KOMITE II DPD RI)
Selamat pagi.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Ow swastiastu.
Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia; Pimpinan
Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan Bapak/Ibu seluruh
Anggota DPD RI yang saya hormati, dan rekan media, hadirin yang saya bahagiakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberi berbagai macam kenikmatan, terutama nikmat iman, nikmat sehat,
sehingga dalam kesempatan ini kita dapat bertatap muka serta bersilaturahim dalam acara
Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di dalam keadaan sehat
walafiat. Pada kesempatan ini, izinkan saya mewakili Komite II untuk dapat menyampaikan
secara singkat mengenai poin-poin penting dari laporan pelaksanaan tugas Komite II pada
Masa Sidang V Tahun 2017-2018.
Untuk laporan perkembangan penyusunan kedua RUU usul inisiatif Kedaulatan
Pangan dan RUU Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik, saat ini tim ahli
dengan dibantu oleh staf ahli dan legal drafter sedang melakukan penyusunan draf awal
naskah akademik dan draf RUU. Perlu kami sampaikan bahwa dalam rangka melaksanakan
fungsi Komite II, pada tanggal 4 Juli 2018 kami telah melaksanakan RDPU terkait
pengelolaan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi, ramah lingkungan, sesuai
Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 dengan beberapa stakeholder, 15 di antara
kementerian dan pemerintah kota, antara lain Kota Palembang, Kota Tangerang Selatan,
Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kota Surakarta,
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Bekasi. Dalam rapat dengar
pendapat tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
a. Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia mengapresiasi penjelasan
dan update informasi yang diberikan dan berkomitmen untuk mendukung percepatan
program pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis
teknologi dan ramah lingkungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun
2018. Kemudian, diatur juga dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017
untuk mengurangi dan membenahi pengolahan sampah bagi kesehatan masyarakat.
b. Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia mendorong harmonisasi
pelaksanaan Perpres Nomor 35 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 50
Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk penyediaan
tenaga listrik melalui kerja sama yang ,terintregasi baik dari pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya mulai dari pengolahan sampah hulu
sampai hilir.
c. Komite II DPD RI telah menyusun Rancangan Undang-undang Energi Terbarukan
yang di dalamnya juga mengatur mengenai pengolahan sampah menjadi energi listrik
dan mendorong proses perizinan dan nonperizinan serta fasilitas bagi penyediaan alat-
alat untuk proyek strategis nasional dalam kaitannya dengan program percepatan
pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi
ramah lingkungan.
d. Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia mendorong iklim investasi
yang baik bagi para investor untuk menunjang program ini, baik di pusat maupun di
daerah dan mengapresiasi lahan atau wilayah yang telah disiapkan oleh Kementerian
Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat untuk dipergunakan sebagai wilayah PLTA.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 10
e. Hal-hal yang perlu penjelasan lebih lanjut, Anggota Komite II Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia dapat menghubungi secara langsung para pejabat
Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah sesuai dengan fungsi dan tugas Komite
II.
Perlu kami sampaikan pada Masa Sidang V ini, Komite II juga telah menyelesaikan
pengawasan atas pelaksanaan empat Undang-undang, yaitu:
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup;
b. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
c. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan;
d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Beberapa poin penting dalam penyusunan hasil pengawasan dan pelaksanaan ketiga
Undang-undang tersebut sebagai berikut.
1. Pengawasan atas pelanggaran Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup. Berdasarkan pembahasan hasil
pengawasan, maka DPD RI merumuskan dua rekomendasi, yakni bidang regulasi dan
nonregulasi atas hasil pengawasan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai berikut.
1) Rekomendasi bidang regulasi DPD RI mendesak pemerintah, dalam hal ini
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk
membentuk penyusunan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2) DPD RI mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesi untuk membentuk peraturan pemerintah mengenai
tata cara penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup diatur
dalam peraturan pemerintah.
2. Pengawasan atas Undang-undang pelaksanaan Undang-undang 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan. Berdasarkan pembahasan hasil pengawasan, maka DPD RI
merumuskan dua rekomendasi, yakni bidang regulasi dan nonregulasi atas hasil
pengawasan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
sebagai berikut.
1) Rekomendasi bidang regulasi, DPD RI mendorong harmonisasi regulasi terkait
dengan ketenaganukliran dan ketenagalistrikan di Indonesia serta pemanfaatan
EBT sebagai solusi alternatif yang potensial untuk menunjang pelaksanaan
kebijakan ketersediaan dan pemerataan ketenagalistrikan nasional, dan
2) Mendesak implementasi Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang
percepatan pembangunan instalasi pengelolaan sampah menjadi energi listrik
berbasis teknologi ramah lingkungan untuk menunjang ketersediaan pasokan
listrik nasional dan sebagai upaya positif pengolahan sampah di Indonesia.
3. Pengawasan atas pelaksanaan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Berdasarkan pembahasan hasil pengawasan, maka DPD RI
merumuskan dua rekomendasi, yakni bidang regulasi dan nonregulasi atas hasil
pengawasan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan sebagai berikut.
1) Rekomendasi bidang regulasi, DPD RI mendorong perancangan dan penerbitan
peraturan perUndang-undangan, baik peraturan pemerintah, peraturan presiden,
peraturan daerah provinsi kabupaten/kota, peraturan menteri, dan peraturan kepala
Kepolisian Republik Indonesia yang belum dibentuk.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 11
2) DPD RI mendesak Kementerian Perhubungan Republik Indonesia membentuk
peraturan pemerintah tentang pembentukan kriteria dan tata cara pengenaan sanksi
administratif.
Pimpinan DPD RI, Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI, Anggota DPD RI yang saya
hormati. Sebelum menutup laporan perkembangan Komite II DPD RI, kami mohon kepada
sidang paripurna yang mulia untuk dapat mengesahkan empat hasil pengawasan atas
pelaksanaan Undang-undang, yaitu:
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup,
b. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,
c. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Demikian laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite II pada Sidang Paripurna
ke-15 Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018 yang dapat kami sampaikan pada
kesempatan yang berbahagia ini. Sebelum saya menutup, saya dari Pimpinan Komite II
mengucapkan kepada seluruh Bapak dan Ibu Anggota DPD RI, selamat melaksanakan
kunjungan kerja yang akan kita laksanakan beberapa hari nanti ke depan. Mudah-mudahan
pelaksanaan kunjungan kerja ini mendapatkan rida dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami tutup. Ketua: Parlindungan Purba. Wakil Ketua: Aji Mirza Wardana. Wakil
Ketua: I Kadek Arimbawa.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn) Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator I Kadek Arimbawa yang sudah membacakan laporan dari
Komite II. Sidang Dewan yang mulia, kita sudah mendengarkan laporan dari Pimpinan
Komite II yang berkaitan dengan:
1. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan,
2. Hasil pengawasan DPD RI atas Pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan,
3. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan,
4. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Apakah kita dapat menyetujui laporan dari komite II? Setuju?
Terima kasih.
KETOK 1X
Selanjutnya dipersilakan pada komite III untuk menyampaikan perkembangan
pelaksanaan tugas.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 12
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (KETUA KOMITE III DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kepada yang terhormat para Pimpinan DPD RI, yang terhormat sahabat-sahabat
Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI, yang terhormat saudara-saudara sahabat-sahabatku
Anggota DPD RI, dan juga telah hadir bersama-sama kita, ini kebetulan undangan saya, yaitu
Forum Pembaharuan Kebangsaan. Kita minta untuk berdiri dulu semuanya. Perwakilan dari
34 provinsi yang visi dan misinya turut menjaga kesatuan dan persatuan antaretnis dan suku
di Indonesia. Terima kasih atas kehadirannya. Izinkan saya membawa satu pantun untuk kita
semuanya. Mari melihat kibar bendera, tanda akan datang hari merdeka. Mari kita sambut
dengan gembira, bakal ada wakil ketua tiga.
Pada sidang paripurna yang mulia ini, perkenankan saya menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI. Sebagaimana diketahui bersama
bahwa Komite III pada tahun 2018 ini mempunyai program penyusunan rancangan Undang-
undang inisiatif Komite III DPD RI, yaitu RUU tentang Perlindungan Pasien dan RUU
tentang perubahan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam
waktu dekat, insya Allah Komite III akan menyerahkan draf naskah akademik dan RUU
dimaksud kepada PPUU untuk dilakukan harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi
RUU.
Selain itu, Komite III juga memiliki produk yang perlu meminta persetujuan untuk
disahkan, yaitu RUU Pengupahan dan hasil pengawasan tentang pelaksanaan Undang-Udang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan.
a. Mengenai RUU Pengupahan, hal-hal yang melatarbelakangi perlu adanya pengaturan
mengenai pengupahan dalam bentuk undang-undang, yaitu berkaitan dengan kondisi
ketenagakerjaan pada masa sekarang di mana ketidakpastian pembayaran upah atau
imbalan, sementara pekerja memerlukan jaminan upah untuk hidup secara layak serta
perlindungan untuk kelangsungan penerimaan upah ketika tidak bekerja karena
adanya alasan atau disebabkannya kondisi pemberi kerja. Selain itu, adanya pengaruh
kemampuan ekonomi daerah terhadap penentuan upah sehingga membutuhkan
pengaturan yang berlaku umum dan lebih komprehensif mengenai upah dalam bentuk
Undang-undang yang akan memberikan kepastian perlindungan mengenai upah dan
mencantumkan sanksi pidana, di samping sanksi administratif dalam rangka
penegakan pengupahan. Pengaturan mengenai pengupahan dimaksudkan untuk
terjalinnya hubungan industrial yang baik. Oleh karena itu, perlu peran aktif dari
pekerja atau buruh, serikat pekerja atau serikat buruh, pemberi kerja, dalam
penyusunan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, maupun perjanjian kerja bersama.
b. Pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional dapat disimpulkan di antaranya, saya tidak
membacakan semuanya, saya membacakan yang penting saja, yaitu:
1. Pemerintah harus melakukan pemisahan aspek keuangan BSANK dari bidang
standardisasi, akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan pada Deputi IV Bidang
Peningkatan Prestasi Olah Raga Kementerian Pemudaan dan Olahraga
berdasarkan peraturan perUndang-undangan yang berlaku sehingga peran dan
fungsi BSANK dapat berjalan secara optimal dengan dukungan keuangan dan
anggaran administrasi yang memadai.
2. Pemerintah wajib menyusun regulasi sebagai dasar hukum penggunaan dana CSR
perusahaan di bidang olahraga sehingga potensi swasta untuk menyalurkan dana
CSR pada bidang olah raga dapat terwujud.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 13
3. Perubahan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional ini harus dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan pengembangan di
bidang olahraga serta tuntutan globalisasi.
Sehubungan dengan selesainya penyusunan RUU tentang Pengupahan dan selesainya
penyusunan hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional, melalui sidang paripurna yang mulia ini Komite III
DPD RI meminta kepada Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang
terhormat untuk dapat memutuskan dan mengesahkan RUU tentang Pengupahan dan juga
hasil pengesahan DPD RI atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional sebagai produk DPD RI dan selanjutnya disampaikan kepada
DPR RI.
Pimpinan, Bapak/Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati, sidang dewan yang kami
muliakan, demikianlah laporan pelaksanaan tugas komite III DPD RI selama Masa Sidang V
Tahun Sidang 2017-2018. Dan pada akhirnya, perkenankanlah kami Pimpinan Komite III,
saya Fahira Idris. Kedua, Bapak Waka Delis Julkarson Hehi yang hari ini berulang tahun.
Dan juga, Pak Abdul Aziz mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Pimpinan dan
seluruh Anggota DPD RI dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penyelenggaraan kegiatan Komite III.
Satu pantun juga untuk kita semua yang terakhir. “Bunga mawar berwarna merah,
terlihat indah di pagi hari. Selamat kembali kita ke daerah, menjalankan reses menjemput
aspirasi”.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn) Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Fahira Idris yang sudah membacakan laporan dari Komite III.
Sidang Dewan yang mulia, kita sudah mendengarkan laporan Pimpinan Komite III:
1. RUU usul inisiatif DPD RI tentang Sistem Pengupahan.
2. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-undang No. 3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Apakah kita dapat menyetujui? Terima kasih.
KETOK 2X
Selanjutnya dipersilakan Komite IV untuk menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan tugasnya. Tolong dipanggil karena beliau tadi ada di sini, mungkin sedang di
luar, oh iya, petugas tolong Ketua Komite IV.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 14
PEMBICARA: H. AKHMAD MUQOWAM, M.M. (KETUA KOMITE I DPD RI)
Barangkali sedang kampanye ketua untuk pemilihan wakil ketua hari ini.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn) Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, soalnya kita biar selesaikan yang mengambil keputusan dulu, ya, ahli hisab
soalnya. Silakan ketua Komite IV untuk laporan dari Komite IV.
PEMBICARA: Dr. H.AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA KOMITE IV DPD
RI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Om swastiastu.
Yang saya hormati, kami muliakan, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, Pimpinan Sidang, hadirin yang berbahagia. Alhamdulillah wasyukurillah
walahaula walaquwwata illa billah tentu saja kita senantiasa memanjatkan rasa syukur
kepada Allah SWT Tuhan Yang Mahakuasa pada hari ini kita melaksanakan Sidang
Paripurna ke-15 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Atas nama Pimpinan dan
segenap Anggota Komite IV, saya menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan dan secara pribadi kami mohon maaf agak terlambat karena dari urusan belakang
banyak lobi-lobi beredar.
Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat hari ini, perkenankan kami menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Komite IV Masa Sidang V dan mohon maaf izin juga
menyampaikan laporan kinerja Komite IV Tahun Sidang 2017-2018. Khusus dalam masa
sidang ini, Komite IV akan menyampaikan pertimbangan DPD RI terhadap rancangan
perundang-undangan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2017.
Yang kedua, pertimbangan DPD RI terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaaan Badan
Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Semester II Tahun 2017. Yang ketiga, laporan
tentang hasil pembahasan Rancangan Undang-undang Pengurusan Piutang Negara dan
Piutang Daerah. Dan tambahan tadi, laporan kinerja Komite IV Tahun 2017-2018.
Yang pertama, Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan
APBN Tahun Anggaran 2017. Saya pikir di tangan Bapak/Ibu semua dan di layar ini secara
sekilas sudah disampaikan, maka saya tidak akan bacakan secara lengkap kesimpulan yang
perlu kami sampaikan kepada hadirin sekalian. Yang pertama kesimpulannya adalah
pertanggungjawaban APBN Tahun Anggaran 2017 telah diaudit oleh BPK dan tentu saja kita
menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang tahun 2017 mendapatkan Opini Wajar
Tanpa Pengecualian, di dalamnya termasuk kesetjenan Dewan Perwakilan Daerah kesekian
kalinya mendapat predikat WTP. Kita tepuk tangan karena kalau laporan keuangan DPD RI,
berarti termasuk di dalamnya inklusif pasti termasuk laporan keuangan kita semua. Catatan
kecil tentu banyak hal yang harus kita sempurnakan di masa yang akan datang, dalam kaitan
dengan pertanggungjawaban APBN Tahun 2017 ini, kami telah menyampaikan surat kepada
Pimpinan DPD untuk diteruskan kepada DPR RI karena pada saat yang sama hari ini telah
dilakukan juga sidang paripurna pengesahan Undang-Undang Pertanggungjawaban APBN.
Yang kami perlu garis bawahi di Komite IV adalah berkait dengan penggunaan dana SiLPA
dan SAL serta berbagai tuntutan perkembangan proritas belanja daerah. Kami
merekomendasikan untuk tetap ada APBN perubahan tahun 2018. Ada kelihatan pemerintah
tidak ingin melakukan perubahan APBN tahun 2018, padahal dari berbagai indikator makro
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 15
maupun dengan program yang belum terselesaikan kiranya perlu diakomodir dalam APBN
tahun 2018.
Hadirin yang kami hormati, berkait dengan laporan hasil pemeriksaan Badan
Pemeriksaaan Keuangan Republik Indonesia, kami juga telah membahasnya secara serius
dan oleh komite IV telah menyampaikan kepada pimpinan dan forum ini untuk disahkan
sebagai bagian dari pengawasan komite IV. Hasil pemeriksaan BPK ini kami lakukan juga
kunjungan ke beberapa daerah Maluku, Kalimantan Barat, dan Lampung serta menemukan
beberapa hal yang masih harus disempurnakan ke depan. Keterlambatan penyampaian LKPD
masih dilakukan oleh beberapa daerah, bahkan sampai dengan pembahasan kami minggu lalu
masih ada satu kabupaten di provinsi Papua Barat yang belum menyampaikan LKPD-nya
untuk diperiksa oleh BPK. Pada tahun 2017 juga sudah dilakukan pemeriksaan kinerja
dengan kesimpulan bahwa pelaksanaan pelayanan kegiatan program belum sepenuhnya
efektif. Yang berikutnya adalah tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaaan yang telah
dilaksanakan oleh pemerintah daerah menunjukkan masih relatif tingginya status tindak
lanjut pemeriksaaan yang belum sesuai rekomendasi. Ini perlu saya pertegas karena menjadi
bahan pengawasan kita semua, yaitu sebanyak 29.898 atau 32,2% senilai 8,99 triliun. Dan
seterusnya, pengelolaan aset belum memadai.
Kami di Komite IV menyimpulkan perlunya: pertama, pengembalian kelebihan
pengembalian pajak tidak dikompensasikan dengan utang wajib pajak. Di sana ada sebesar
364,68 miliar. Penganggaran pelaksanaan pertanggungjawaban belanja pada 84 KL sebesar
25,25 triliun dan 34 ribu US Dolar tidak sesuai ketentuan penataanusahaan pada 10 KL
sebesar 2,11 triliun. Kemudian yang ketiga adalah penambahan pagu anggaran subsidi listrik
tahun 2017 sebesar 5.22 triliun tidak sesuai dengan Undang-Undang APBN Tahun 2017 dan
tidak berdasarkan pertimbangan yang memadai. Karena itu, beberapa hal yang terkait
pembahasan di Komite IV ini, kami sekaligus juga merekomendasikan kepada BAP (Badan
Akuntabilitas Publik) dan BAKN DPR untuk menindaklanjuti sungguh-sungguh hasil
pembahasan ini, terutama yang paling spesifik adalah penambahan pagu anggaran subsidi
listrik tahun 2017 sebesar 5,22 triliun. Subsidi 156 sekian triliun ternyata digunakan
pemerintah 160 sekian triliun sehingga ada lost yang pasti di PLN 5,22 triliun ini
membutuhkan perhatian serius dan tindak lanjut lebih jauh oleh alat kelengkapan yang
membidangi.
Selanjutnya adalah Rancangan Undang-Undang Pengurusan Piutang Negara dan
Daerah. Terima kasih kepada PPUU yang sudah melakukan harmonisasi dan tadi dilaporkan
kami harap disahkan di forum ini karena telah dibahas, baik secara filosofis, sosiologis,
yuridis dengan arah pengaturan berkaitan dengan pengurusan piutang negara dan piutang
daerah, pembentukan piutang, penyelesaian piutang, pengelolaan barang jaminan dan harta
kekayaan lain, penghapusan piutang negara dan piutang daerah. Sebagai perwakilan daerah
representasi kita semua, ini piutang daerah juga banyak bermasalah di kabupaten dan
provinsi. Selanjutnya adalah pengawasan dan pengendalian piutang negara dan piutang
daerah, kemudian berkait dengan sanksi kami berharap disahkan pada forum ini untuk
menjadi usulan proritas tahun 2018
Hadirin yang berbahagia, Sidang Paripurna yang kami muliakan, demikian hasil
pembahasan Komite IV yang dapat kami sampaikan dalam Sidang Paripurna ini. Selanjutnya
kami minta kepada sidang paripurna untuk mengambil keputusan sebagai berikut.
1. Pertimbangan DPD RI terhadap RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2017.
2. Pertimbangan DPD terhadap tindak lanjut hasil Pemeriksaan BPK, dan
3. DRUU tentang pengurusan Piutang Negara dan Daerah.
Mohon izin juga untuk menyampaikan sekilas capaian Komite IV dalam Tahun
Sidang 2017-2018. Karena ini adalah sidang terakhir tahun ini, maka kami dari Komite IV
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 16
menyampaikan pada forum yang terhormat apa yang telah kami kerjakan dan masih ada yang
harus dilanjutkan oleh Anggota dan Pimpinan Komite IV yang akan datang:
Yang pertama di fungsi anggaran, ada empat keputusan yang meliputi:
1. Pertimbangan terhadap Rancangan Undang-undang APBN Tahun 2018 menjadi
Undang-Undang APBN.
2. Pertimbangan terhadap kerangka ekonomi makro, pokok-pokok kebijakan fiscal, dan
dana transfer ke daerah tahun 2019. Di sini catatan paling pentingnya adalah Komite
IV belum berhasil memperjuangkan alokasi dana desa 10 persen sesuai dengan
undang-undang, namun tahun 2019 sudah ada hal-hal baru untuk menjadikan 80
triliun. Dua tahun berturut-turut Komite IV merekomendasikan agar pemenuhan
Undang-Undang Desa dalam pagu dana desa dipatuhi.
3. Hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-undang Nomor (8) Tahun
Anggaran, Tahun 2017 tentang perubahan APBN Tahun Anggaran 2017.
4. Pertimbangan terhadap Undang-Undang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan
Undang-Undang APBN Tahun 2017.
Dalam fungsi pengawasan, Komite IV telah melaksanakan 5 keputusan:
1. Hasil pengawasan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
2. Pengawasan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara.
3. Pengawasan atas Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
4. Tindak lanjut Hapsem I BPK RI Tahun 2017.
5. Tindak lanjut Hapsem II BPK RI Tahun 2017.
Dalam fungsi representasi, Komite IV dalam Tahun Sidang 2017-2018 telah
melaksanakan atau memberikan pertimbangan atas pemilihan calon Anggota BPK RI 2018-
2023. Alhamdulillah yang kita usulkan di nomor urut 1 terpilih di DPR.
Dalam fungsi legislasi: satu, Rancangan Undang-Undang Usul Inisiatif, yaitu
Rancangan Undang-undang Pengurusan Piutang Negara dan Piutang Daerah. Di samping itu,
masih ada yang harus dilanjutkan oleh Komite IV dalam Tahun Sidang 2018-2019, yaitu
Rancangan Undang-Undang Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, serta masukan-masukan
pokok-pokok pikiran Komite IV mengenai standart operating prosedure pelaksanaan tugas
DPD dan penyesuaian pedoman pertimbangan DPD RI sesuai dengan tata tertib yang baru.
Pada tahun sidang ini, Komite IV melaksanakan:
1. Kunjungan kerja sebanyak 7 kali dengan 21 daerah kunjungan.
2. Uji sahih sebanyak 1 kali dengan pada tiga provinsi.
3. FGD sebanyak 3 kali ke sembilan provinsi.
4. Studi referensi sebanyak 2 kali ke enam negara.
5. Serta finalisasi sebanyak 12 kali.
Dengan berbagai kegiatan tersebut, tingkat kehadiran Komite IV di kisaran 75 persen, baik di
rapat-rapat dan 80 persen dalam kunjungan kerja. Tentu saya selaku pimpinan mohon maaf
kalau ada hal-hal yang kurang dan terima kasih kepada seluruh Anggota Komite IV.
Pada masa sidang kegiatan DPD RI tanggal 27 Juli sampai dengan 14 Agustus 2018,
Komite IV melalui pimpinan dan paripurna ini akan fokus terhadap: Satu, pengawasan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan dengan subtema perkembangan penyaluran kredit usaha
rakyat untuk usaha mikro usaha mikro, koperasi, menengah; b) penyaluran dan pengolahan
dana bergulir LPDB KUMKM, dan tema kedua adalah Badan Usaha Milik Daerah dan
perannya dalam peningkatan pendapatan daerah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 17
Hadirin yang kami hormati, demikianlah laporan pelaksanaan tugas dan laporan
singkat kinerja Komite IV Tahun Sidang 2017-2018. Akhirnya sekali lagi kami
menyampaikan terima kasih atas dukungan Pimpinan DPD RI, dukungan Anggota Komite
IV, dukungan seluruh Anggota DPD RI, dukungan Sekretariat Jenderal DPD RI, para staf
ahli, serta rekan-rekan awak media dalam melaksanakan tugas Komite IV DPD RI.
Demikian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Om shanti shanti shanti om.
Pimpinan Komite IV:
1. Saya Ajiep Padindang.
2. Wakil Ketua Ibu Siska Marleni.
3. Wakil Ketua Bapak Ayi Hambali.
Kami mohon dua orang teman pimpinan saya untuk maju ke depan sama-sama
menyerahkan kinerja kita di tahun 2017-2018.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Pimpinan Komite IV.
Demikianlah kita sudah sama-sama mendengarkan laporan dari Pimpinan Komite IV:
1. RUU Usul Inisiatif DPD RI tentang Pengurusan Piutang Negara dan Daerah.
2. Pertimbangan DPD RI terhadap RUU Pertanggungjawaban APBN Tahun Anggaran
2017.
3. Pertimbangan DPD RI terhadap tindak lanjut hasil Pemeriksaan Semester II BPK RI
Tahun 2017.
Apakah kita dapat menyetujui?
Terima kasih.
KETOK 2X
Selanjutnya dipersilakan kepada BAP untuk menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan tugasnya.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Ketua, Wakil Ketua, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia selaku
Pimpinan Sidang yang saya hormati. Bapak-bapak, Ibu-ibu Senator Pimpinan Alat
Kelengkapan beserta Anggota. Dan kita berbahagia dihadiri oleh teman-teman kita dari
seluruh Indonesia, kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Dan juga yang kami
hormati para Pejabat Eselon I, II, III, dan IV, para staf yang kami hormati. Atas kesepakatan
dari Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, saya atas
nama Ketua akan membacakan laporan perkembangan pelaksanaan tugas BAP DPD RI pada
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 18
Sidang Paripurna ke-15 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Masa Sidang V
Tahun Sidang 2017-2018.
Pertama, kami atas nama Anggota BAP selalu berpedoman kepada tata tertib dengan
pengembangan tugas yang ditetapkan kepada BAP. Maka dari dua tugas yang dibebankan
kepada BAP:
1. Menindaklanjuti hasil temuan BPK yang terindikasi merugikan negara.
2. Menindaklanjuti hasil pengaduan masyarakat terkait dengan korupsi, maladministrasi,
yang masalahnya berkaitan dengan kepentingan daerah dan lintas komite.
Tanggung jawab yang menjadi beban BAP tergabung dari tiga kewajiban:
1. Kewajiban secara personal senator sesuai dengan sumpahnya, berkewajiban
memperjuangkan aspirasi daerah yang diwakili.
2. Secara kelembagaan, Dewan Perwakilan Daerah adalah representasi untuk
memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia, keadilan perhatian dengan
kesejahteraan di seluruh rakyat Indonesia perlu mendapat perhatian yang sama dari
pemerintah dan kita semua.
3. Secara alat kelengkapan, yang menjadi prioritas bagi BAP adalah tiga indikator:
pertama output, yang kedua outcame, ketiga benefit.
Output yang telah dilakukan oleh BAP: pertama menindak lajuti hasil temuan BPK
yang terindikasi merugikan negara sesuai dengan program dan input yang masuk dari BPK
telah kita laksanakan 100 persen sesuai dengan program kita. Dari hasil yang kita lakukan
kita ambil sampel wilayah barat, timur, dan tengah ternyata tidak ada satu pun di antara hasil
temuan BPK itu tidak ada yang bebas dari indikasi kerugian negara. Yang menjadi perhatian
kita walaupun sungguh-sungguh dilakukan tindak lanjut tersebut, namun kerugian negara
tidak bisa dilakukan secara tuntas dengan berbagai alasan hasil pengawasan kita. Sumatera
Barat contohnya yang kami lakukan di wilayah barat; Kalimantan Selatan, tengah; Sulawesi
Tengah di wilayah timur; Sumatera Barat termasuk provinsi yang tertinggi menindaklanjuti
hasil temuan BPK yang terindikasi merugikan negara, tetapi masih banyak yang belum dapat
dilakukan. Provinsi Kalimantan Selatan juga dilihat kesungguhannya untuk menindaklanjuti.
Provinsi Sulawesi Tengah masuk yang agak kurang dari provinsi-provinsi di seluruh
Indonesia.
Ternyata dengan dilakukan oleh BAP:
1. Bagaimana memfasilitasi persoalan yang menyulitkan daerah dengan BPK serta
bagaimana memperkuat pengawasan internal SPI (Satuan Pemeriksa Internal), baik
inspektorat maupun BPKP, ternyata kehadiran BAP dapat memfasilitasi dan
menemukan solusi-solusi yang terbaik, sehingga Insya Allah WTP makin hari makin
meningkat dan ada kesepakatan kita antara BPK dengan BPKP dengan pemerintah
daerah, bahwa WTP bukanlah suatu prestasi, tetapi WTP itu adalah suatu kewajiban
dan suatu kebutuhan karena kerugian negara ternyata tidak ada satu pun daerah yang
tidak ditemukan kerugian negara. Oleh karena itu, hasil pengawasan kami dan hasil
yang kita lakukan, baik output, outcame dan benefit-nya terhadap ini, maka kami
mohon persetujuan kepada pleno sesuai dengan aturan tata tertib yang kita lakukan.
2. Menindaklanjuti hasil laporan masyarakat, baik masyarakat itu secara personal
maupun secara kelembagaan dan juga dari pemerintah, baik pemerintah secara
bertingkat berjenjang naik, bertangga turun, maupun dari perusahaan-perusahaan
pemerintah dan secara akumulasi, ternyata input persoalan ini makin hari makin
meningkat tidak sesuai dengan agenda program dan anggaran yang disediakan kepada
BAP. Sehingga bulan Juli, BAP sudah dapat menghasilkan 100 persen anggaran yang
disediakan, namun aspirasi yang masuk ternyata masih memerlukan 2 kali lipat dari
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 19
agenda yang kita lakukan. Dengan demikian, BAP perlu melakukan suatu evaluasi,
ternyata kehadiran BAP di tengah-tengah masyarakat. Output, outcame, dan benefit-
nya betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Inilah dia Dewan Perwakilan Daerah yang
hadir di tengah-tengah masyarakat sehingga ini bisa dimanfaatkan secara
kelembagaan dari waktu ke waktu, DPD makin dirasakan dan makin dibutuhkan oleh
masyarakat. Ternyata harapan masyarakat itu adalah perhatian kita terhadap keluhan-
keluhan masyarakat. Ternyata perhatian bukan kebutuhan personal, tetapi kebutuhan
masyarakat juga kebutuhan daerah. Di situlah kehadiran BAP atas nama Dewan
Perwakilan Daerah. Ternyata DPD selalu diperlukan dan diminta oleh masyarakat
hadir dalam saat-saat masyarakat memerlukan perhatian. Insya Allah kami telah dapat
menindaklanjuti hasil ini, namun sampai hari ini output-nya sudah melebihi dari 100
persen sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dengan demikian, rencana yang akan
dilakukan oleh BAP untuk menindaklanjuti hasil aspirasi masyarakat, maka BAP
bukan minta tambah anggaran, tetapi minta disesuaikan anggaran dengan harapan
masyarakat secara kuantitatif hari ini adalah sesuatu yang sangat diperlukan. Apalagi
saat-saat ini Anggota DPD sedang mensosislisasikan dirinya sebagai Anggota DPD
yang akan melanjutkan perjuangannya di DPD ini, maka BAP sebagai ujung tombak
untuk memperlihatkan inilah dia DPD itu. Nah dengan demikian, kami
menyampaikan kepada Pimpinan yang bijaksana agar BAP tampil sebagai wajah
DPD di tengah-tengah masyarakat, dan Insya Allah bagi teman-teman yang masih
berkeinginan melanjutkan, ini juga menjadi perhatian bagi kita semua.
Demikian secara sekilas laporan kami, output-nya melebihi dari target yang dicapai,
outcame-nya memang dirasakan oleh masyarakat, benefit-nya ternyata dari hari ke hari
bahkan sebelm rapat paripurna ini kami juga mendapatkan laporan dari staf Sekretariat
bahwa masih ada memerlukan perhatian. Kami menyampaikan bahwa kehadiran BAP pada
sidang di daerah ini kalau memang itu mendesak, BAP beserta pimpinan akan melaksanakan
kegiatan walaupun masa kita bertugas di daerah tentu dengan mekanisme yang akan kita
lakukan. Demikian secara singkat karena laporan ini adalah sesuatu yang singkat dan padat
dan memiliki output, outcame, dan benefit sebagai cara kelembagaan. Jika terdapat kerugian
dan kelemahan dalam penyampaian kami ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Secara detail akan kami sampaikan kepada Pimpinan laporan dari hasil yang dilakukan oleh
Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Atas nama rekan-rekan BAP kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
kekurangan dari laporan ini dan kinerja yang kami lakukan, sekali lagi kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Terima kasih.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Ketua BAP Senator Abdul Gafar Usman yang sudah menyampaikan
laporan dari BAP. Sidang Dewan yang mulia, apakah kita dapat menyetujui rekomendasi dari
BAP? Setuju?
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 20
Sidang Dewan yang mulia, selanjutnya kita akan mendengarkan laporan
perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan yang tidak diambil keputusannya
berturut-turut dari BKSP. BKSP dulu, ada?
PEMBICARA: GKR. AYU KOES INDRIYAH (WAKIL KETUA BKSP DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Yang terhormat Bapak Pimpinan DPD RI beserta kedua Wakil, yang terhormat
Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI, yang terhormat saudara-saudara Anggota-Anggota
DPD RI, dan juga yang terhormat Plt. Sekretariat Jenderal beserta jajaran Sekretariat
Jenderal, hadirin yang berbahagia.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Shalom.
Om swastiastu.
Pimpinan Anggota DPD RI, puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkah ridanya kita dapat menghadiri sidang paripurna hari ini dalam
keadaan sehat wal’afiat. Izinkan kami atas nama Anggota dan Pimpinan Badan Kerjasama
Parlemen menyampaikan laporan pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh Badan Kerja
Sama Parlemen Masa Sidang V Tahun 2017-2018.
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah, seperti kita ketahui bersama
Badan Kerja Sama antar Parlemen merupakan salah satu Alat Kelengkapan DPD RI yang
berdasar Peraturan DPD RI Nomor 3 Tahun 2018 tentang Tata Tertib Pasal 131 huruf (a)
memiliki tugas menjalin kerja sama, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan
persahabatan antara DPD RI dengan lembaga sejenis. Lembaga pemerintah maupun lembaga
nonpemerintah, baik secara bilateral maupun multilateral atas penugasan sidang paripurna
atau atas dasar koordinasi dengan Panitia Musyawarah. Pasal 132 huruf (e) juga
menyebutkan bahwa BKSP dapat menjalin hubungan kerja sama dengan dan berperan serta
dalam kegiatan asosiasi parlemen regional ataupun internasional.
Dapat kami laporkan bahwa pada bulan Januari 2018 yang lalu, BKSP DPD RI
bersama dengan BKSAP DPR RI yang tergabung dalam Delegasi Parlemen Indonesia telah
menghadiri Sidang APPF ke-28 yang dilaksanakan di Hanoi Vietnam pada tanggal 17 sampai
dengan 22 Januari 2018. Kemudian pada tanggal 24 sampai dengan 28 Maret 2018, BKSP
DPD RI berencana untuk ikut partisipasi dalam kegiatan dalam Sidang IPU ke-138 di Jenewa
Swiss. Akan tetapi dengan adanya perbedaan pendapat antara DPD RI dan DPR RI, sehingga
BKSAP DPR RI tidak dapat menghadiri kegiatan sidang dimaksud.
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia serta hadirin
yang kami hormati, dapat kami informasikan pula beberapa kegiatan organisasi parlemen
internasional yang akan dilaksanakan pada waktu dekat ini, yaitu:
1. AIPA ke-39, yaitu ASEAN Inter-Parliamentary Assembly yang akan dilaksanakan
pada tanggal 3 sampai 7 September di Singapura, kemudian
2. IPU (Inter-Parliamentary Union) ke-139 di Jenewa Swiss pada tanggal 14 sampai 18
Oktober.
3. Parliamentary Speakers Summit di Buenos Aires pada tanggal 1 sampai 2 November.
4. Parliamentary Meeting at The Global Compact on Migrasion di Marrakech pada
November sampai dengan Desember 2018, dan
5. World Parliamentary Conference di Jenewa Swiss pada tanggal 3 sampai 5 Desember
2018, kemudian
6. Annual Session of Parliamentary Conference on The WTO di Jenewa Swiss pada
tanggal 6 sampai 7 Desember.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 21
7. Parliamentary Meeting at The United Nation Climate Change Conference di Krakow,
Polandia pada tanggal 9 Desember, kemudian
8. Second Regional Seminar on The Achievement of The SDGS for The Parliamentary
and The Asian Pacific Region 2018 di Ulan Bator, Mongolia, tanggal belum
ditentukan, kemudian
9. 5th Global Conference of Young Parliamentarians 2018 di Baku, Azerbaijan, tanggal
juga belum ditentukan.
Sudah selayaknya kita selaku Anggota DPD RI yang merupakan respresentatif daerah
untuk terus-menerus memperjuangkan kepentingan daerah melalui alat kelengkapan sehingga
keikutsertaan kita dalam menyuarakan daerah pada sidang-sidang parlemen menjadi berarti.
Kami atas nama Pimpinan dan Anggota BKSP mengajak kita semua untuk saling bahu-
membahu mendudukkan permasalahan antarlembaga yang kita alami sehingga perjuangan
kita dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah bisa
lebih bermakna.
Pimpinan dan Anggota DPD RI, selanjutnya dalam rangka memperkuat hubungan
parlemen dan kerja sama bilateral dengan negara-negara sahabat dan keputusan pleno BKSP,
juga seizin Pimpinan DPD RI, BKSP DPD RI telah melaksanakan kunjungan bilateral ke
Bulgaria pada tanggal 7–23 Juli, namun untuk kunjungan kerja ke Hungaria masih belum
dapat dilaksanakan pada bulan Juli karena parlemen Hungaria tengah melaksanakan libur
musim panas sehingga KBRI di Hungaria menyarankan dan sekaligus menjadwalkan
kunjungan bilateral dilaksanakan pada bulan September 2018. Dapat kami laporkan hasil
kunjungan kerja BKSP ke Bulgaria bahwa kunjungan berlangsung dengan penerimaan dan
proses yang amat baik dari kedua belah pihak. Adapun hasil-hasil yang kami dapat adalah
sebagai berikut.
1. Mengenai kerja sama antarparlemen, parlemen Bulgaria mengharapkan bahwa DPD
RI akan menjadi mitra strategis dan berharap bisa menunjang kepentingan antarkedua
bangsa. Tiga bidang khusus di mana parlemen Bulgaria ingin menjadi prioritas saat
ini dalam bahasan hubungan antarparlemen adalah pertahanan, pertanian, dan
pariwisata. Secara khusus, parlemen Bulgaria juga akan mendukung langkah
Indonesia dalam isu-isu perdagangan, seperti isu mengenai minyak kelapa sawit yang
banyak ditentang oleh negara-negara Uni Eropa.
2. Dalam sektor pendidikan, kami mendapat informasi mengenai jalannya kerja sama
luar negeri Indonesia-Bulgaria. Salah satu masalah yang didapat saat ini adalah
lambannya Indonesia dalam memproses Memorandum of Understanding (MoU, red.)
tentang kerja sama pendidikan tinggi dan pendidikan vokasional serta beberapa aspek
kerja sama lainnya. Padahal, MoU ini akan menjadi pembahasan dalam sidang komisi
bersama (joint commission) antara Indonesia dan Bulgaria. Baik Kementerian
Pendidikan Bulgaria maupun Dubes Indonesia untuk Bulgaria sangat ingin agar DPD
RI mendorong lembaga terkait untuk segera menyelesaikan pembahasan tersebut.
Secara pribadi saya sudah mengontak Dirjen Dikti karena beliau adalah sahabat saya
semasa kuliah untuk bisa segera MoU ini di tindak lanjuti.
3. Di sektor perdagangan dan investasi, Bulgaria sangat berminat untuk memperluas
kerja sama ekonomi dan investasi dengan daerah-daerah di Indonesia. Apalagi setalah
dipaparkan peluang-peluang di Indonesia yang sangat luas dan sangat banyak.
Namun, Bulgaria memerlukan proses tahap demi tahap karena beberapa masalah
sebagai berikut.
a. Sedikitnya penduduk Bulgaria sehingga volume perdagangan dengan
Indonesia menjadi terbatas.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 22
b. Masih adanya hambatan dari negara-negara sekitar sehingga Bulgaria belum
bisa sepenuhnya menjadi penghubung, dan
c. Jauhnya jarak Indonesia dengan Bulgaria di mana belum ada transportasi
udara langsung ke kedua negara.
4. Di sektor energi, Kementerian Energi Bulgaria secara khusus menekankan beberapa
hal sebagai berikut.
Satu, perubahan penggunaan energi mempunyai implikasi dan konsekuensi yang
besar. Negara harus bisa menetapkan rute perubahan dengan target-target yang bisa
dikelola dengan baik. Negara juga menyesuaikan metode-metode kebijakan sesuai
konteks dan mencari cara-cara pemanfaatan energi dengan kreatif. Setiap tempat
memiliki potensi energi masing-masing. Bulgaria melihat bahwa biaya untuk
membuat energi alternatif makin murah. Kondisi 10 tahun yang lalu sangat berbeda
dengan yang sekarang. Inilah saat yang baik bagi Indonesia untuk beralih ke energi
nonfosil karena teknologi sudah sangat murah dan akan makin murah. Bulgaria
bersedia memberikan informasi dan bantuan mengenai pengembangan energi
alternatif pada Indonesia. Untuk diketahui, saat ini Indonesia tengah bekerja sama
dengan sebuah perusahaan energi di Bulgaria untuk mengembangkan energi altenatif.
5. Dalam hal pariwisata hasilnya adalah sebagai berikut. Kerja sama pariwisata Indonesia-Bulgaria belum terlalu besar, namun Indonesia juga
sering melakukan promosi dan misi kebudayaan di Bulgaria. Bulgaria memberikan
informasi mengenai urgensi dan strategi pengembangan pariwisata yang terpadu.
Mereka mengoptimalkan pariwisata sejarah, alam, dan budaya, dan memperkuat
dukungan infrastruktur serta partisipasi publik. Dalam hal anggaran, Bulgaria
meskipun tidak memiliki daerah otonomi, namun memberikan alokasi anggaran
keapda daerah-daerah lokal agar bisa mendorong pengembangan pariwisata dan
menggerakkan ekonomi di daerah setempat.
6. Terakhir, di sektor pertanian kami belum bisa berkunjung karena pembatalan dari
kementerian setempat dikarenakan adanya pemecatan Menteri Pertanian berkaitan
dengan kebijakan peternakan yang ditentang oleh stakeholder mereka.
Pimpinan dan Anggota DPD RI dan para hadirin semua, berdasarkan hasil tersebut
ada beberapa rekomendasi yang perlu kami berikan sebagai hasil dari kunjungan tersebut,
antara lain:
1. Dalam kerja sama parlemen perlu kiranya dikembangkan komunikasi yang
berkelanjutan untuk mendukung kebijakan bilateral maupun multirateral Indonesia.
2. Dalam sektor pendidikan, DPD RI perlu mendorong agar Kementerian Pendidikan
Nasional Indonesia segera membahas MoU pendidikan antara Indonesia dengan
Bulgaria sebagai bahan untuk sidang komisi bersama Indonesia-Bulgaria mendatang.
3. Dalam sektor energi, kerja sama dengan Bulgaria dalam sektor energi alternatif sangat
terbuka. Bulgaria punya teknologi dan pengalaman yang sangat baik dalam sektor
tersebut.
4. Dalam sektor pariwisata, Indonesia bisa menjadikan konsep pengembangan
pariwisata Bulgaria yang sangat terpadu sebagai referensi.
5. Dalam sektor perdagangan dan energi, DPD RI perlu mendorong promosi potensi
daerah dan fasilitasi bagi pengusaha-pengusaha Bulgaria yang ingin mengembangkan
kerja sama perdagangan dan investasi.
6. Terakhir, DPD RI perlu berdiplomasi secara berkelanjutan agar wisatawan Indonesia
bisa memakai visa schengen atau bebas visa agar bisa berkunjung ke Bulgaria.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 23
Pimpinan dan Anggota Dewan Republik Indonesia, demikian laporan pelaksanaan
tugas BKSP pada Masa Sidang V Tahun Sidang 2017-2018 ini. Namun demikian, perlu kita
pikirkan bersama bahwa perjuangan memperkuat eksistensi DPD RI di forum internasional
belum selesai. Oleh karena itu, perlu kesamaan langkah bersama, kekompakan untuk saling
mendukung perjuangan ini. Sebelum menutup laporan ini, perkenankan kami atas nama
Pimpinan BKSP menyampaikan maaf kepada Anggota DPD RI apabila laporan ini belum
bisa memuaskan kita semua.
Terima kasih atas perhatiannya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om shanti shanti om rahayu.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, tetapi rasanya laporannya belum diserahkan. Terima kasih Senator Ayu
Koes Indriyah Wakil Ketua BKSP yang telah menyampaikan laporan dari BKSP.
Sidang Dewan yang mulia, sebelum kita melanjutkan laporan dari beberapa alat
kelengkapan, khususnya BK dan PURT, atas perkenan Sidang Dewan yang mulia, mohon
untuk beberapa saat kita persilakan kepada Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) yang
sudah selesai mengikuti persidangan ini untuk meninggalkan tempat. Tepuk tangan.
Sidang Dewan yang mulia, selanjutnya kita akan mendengarkan laporan dari BK dan
PURT. Namun, saya ingin mendapatkan persetujuan dari sidang yang mulia, apakah laporan
dari BK dan PURT ini dapat disetujui dengan tertutup? Setuju? Ya terima kasih.
KETOK 2X
[LAPORAN BK DAN PURT]
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Sidang Dewan yang mulia, setelah mendengarkan laporan dari BK dan PURT, Sidang
Paripurna DPD RI dilanjutkan dengan agenda pemilihan Pimpinan DPD RI, khususnya
Wakil Ketua III dan Sidang Paripurna ini dinyatakan terbuka untuk umum.
KETOK 2X
Sidang Dewan yang mulia, kita memasuki agenda ketiga, yaitu pemilihan Pimpinan
DPD RI Wakil Ketua III DPD RI. Penetapan tata tertib yang telah kita lakukan pada Sidang
Paripurna ke-13 yang lalu salah satunya memberikan konsekuensi untuk pengisian jabatan
Wakil Ketua III DPD RI. Pengisian jabatan Wakil Ketua III DPD RI ini pada prinsipnya
mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Namun perlu diperhatikan bahwa sesuai dengan
SIDANG TERTUTUP UNTUK UMUM
SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 24
ketentuan Pasal 341 Ayat (5) Peraturan Tata Tertib DPD RI Wakil Ketua III DPD RI ini
bukan berasal dari provinsi yang sama dengan Pimpinan DPD RI yang sudah ada saat ini.
Kemudian apabila musyawarah mufakat, saya lanjutkan, apabila musyawarah mufakat tidak
tercapai maka sesuai Pasal 31 Ayat (2) Peraturan Tata Tertib DPD RI dalam pengisian
jabatan tersebut setiap anggota berhak mencalonkan diri dengan dukungan paling sedikit 10
anggota dari provinsi yang berbeda. Untuk itu, kami menanyakan sidang yang mulia, apakah
sudah ada calon dari floor yang sudah disepakati bersama?
PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (WAKIL KETUA KOMITE
III DPD RI)
Pimpinan, usul, Pimpinan. Bagaimana kalau kita skorsing dulu, Pimpinan, untuk
memberikan kesempatan lobi-lobi kita, Pimpinan, dan makan siang. Usul, Pimpinan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih. Silakan Pak Rachman.
PEMBICARA: Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan yang saya hormati dan rekan-rekan Anggota yang saya hormati, ada
beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Semoga bisa disetujui oleh Saudara-saudara saya
yang terhormat.
Dari sejak kemarin saya mengamati memang ada kurang lebih sekitar ada 3-4 orang
yang akan mencalonkan diri sebagai calon Ketua III DPD RI. Apakah sebaiknya kita
menyarankan kepada 2 sampai 3 orang yang mencalonkan diri itu untuk bertemu dan bisa
jadi dengan lobi-lobi atau kesepakatan-kesepakatan, kita bisa menyepakati musyawarah
mufakat itu. Bisa jadi, kenapa tidak, karena yang akan menjadi Ketua III pasti punya tujuan
yang sama. Tidak ada di antara sekian calon itu punya tujuan yang berbeda, pasti. Apalagi,
melengkapi tiga pimpinan yang sudah ada. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan.
Terima kasih.
PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (WAKIL KETUA KOMITE
III DPD RI)
Setuju, Pimpinan, karena itu usul saya, Pimpinan. Diskors saja dulu biar bisa
dibicarakan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Silakan.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 25
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (WAKIL KETUA BPKK
DPD RI)
Pimpinan dan Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati, tadi Pimpinan sudah
mengatakan kalau pemilihan itu kita bisa sepakat, tentu tidak usah panjang-panjang. Karena
itu menurut saya, lebih bagus sekarang langsung kita lihat siapa sebenarnya yang akan
mencalonkan diri. Kalau cuma satu kan sudah selesai. Kalau misal lebih dari satu, diminta
saja berunding, siapa tahu ada sepakat. Saya kira itu sederhana.
Terima kasih, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Bu Ayus silakan.
PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (KETUA BPKK DPD RI)
Baik, Pimpinan.
Baik, terima kasih Pimpinan yang kami hormati. Di meja kami sudah dibagikan tata
cara pemilihan pimpinan dan apresiasi kami untuk ini. Namun sebelumnya izin, Pimpinan,
sebelum kita memulai apakah menyepakati pemilihan dengan mekanisme apa, apa pun.
Bisakah kita kuorum dulu menyampaikan berapa kehadiran karena saya melihat jumlah
kehadiran yang bertambah dan luar biasa dan mudah-mudahan akan bertambah lagi pada
detik-detiknya biar nanti legitimasi dari pemilihan ini makin lebih baik, itu satu. Dan yang
kedua, diizinkan saja dan dipersilakan siapa yang mau mencalonkan silakan dikeluarkan
suaranya karena kami rindu juga akan aksi di podium.
Terima kasih, Pimpinan.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (WAKIL KETUA KOMITE I DPD RI)
Pimpinan, samping kanan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Pak Benny silakan.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (WAKIL KETUA KOMITE I DPD RI)
Pimpinan tadi sudah menanyakan di antara anggota yang berkehendak untuk
mencalonkan diri, tetapi rasa-rasanya risih mungkin pada calon untuk menyampaikan
kesiapan maju untuk dalam proses pemilihan. Ini yang harus dimaklumi. Namun, sejak tadi
pagi sudah beredar ya di grup Senator melalui polling strawpoll, ada 5 nama yang muncul:
1. Senator Habib Ali Alwi.
2. Senator Sofwat Hadi.
3. Senator Ibrahim Meda.
4. Senator Ajiep Padindang.
5. Senator Ahmad Muqowam.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 26
Mohon maaf dengan segala hormat lima kandidat lewat strawpoll ini saya sampaikan
karena memang kelima kandidat juga risih untuk menyampaikan pencalonannya
sebagaimana ditanya oleh Pimpinan. Maka jika tidak ada lagi di antara lima ini yang
berkehendak untuk mencalonkan diri karena memang tata tertib juga mengedepankan
musyawarah mufakat. Saya setuju dengan saran Senator Delis ya yang baru saja
mendeklarasikan terkait istri keduanya, apa mohon maaf, ulang tahunnya ya, ulang tahunnya,
maka mungkin, Pimpinan, penting untuk diskors. Kemudian jika tidak ada penambahan
calon, lima kandidat yang disebutkan tadi yang memang sudah beredar namanya, yang sudah
melakukan lobi-lobi khusus kepada para anggota sejak Subuh setelah shalat Subuh tadi ya,
dipersilakan untuk bermusyawarah ya.
Terima kasih, Pak Nono.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA KOMITE IV DPD
RI)
Pimpinan, Ajiep. Kanan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya silakan Pak Ajiep.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (KETUA KOMITE IV DPD RI)
Terima kasih, Pimpinan.
Bismillahirrahmanirrahim.
Saya niatkan dan tekadkan maju sebagai calon Pimpinan, mohon dukungannya.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Walaikumsalam.
Sebelum ini mari kita dengarkan dulu apa yang disampaikan oleh Ketua dalam
konteks ini, silakan.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Bismillahirahmanirahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shalom.
Salam sejahtera.
Om swastiastu.
Namo Buddhaya.
Salam kebajikan.
Pertama tadi pimpinan sidang sudah mengatakan sesuai dengan jadwal, yaitu tiap
calon dicalonkan minimal oleh 10 orang dari provinsi yang berbeda. Tetapi, tadi siapa yang
barusan bicara tadi ya, Ajiep? Bukan, bukan, yang bilang lima orang ini. Nah di sini saya
catat ada Muqowam, Ajiep Padindang, Sofwat Hadi, Fahira Idris, Ibrahim Medah, Fahira
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 27
Idris tidak ada, Fahira tidak ada, jadi 4. Habib Ali? Habib Ali-nya ada? Ada. Saya tanya
boleh ya, Habib Ali mau maju?
PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)
Siap.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Oke. Tepuk tangan dong yang ramai. Sofwat Hadi mau maju?
PEMBICARA: Drs. H. M. SOFWAT HADI, S.H. (KALSEL)
Siap.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Ajep Padindang? Maju. Ibrahim Medah?
PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NTT)
Siap.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Maju?
PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NTT)
Maju, Pak.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Pak Muqowam?
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH)
Atas nama Pak Muqowam maju Pak.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Saya tanya.
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH)
Jawa Tengah solid.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 28
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Apakah masih ada yang mau maju? Tunjuk tangan. Selain 5 ini. Tidak ada lagi ya?
Saya tutup ya.
PEMBICARA: H. AHMAD HENDRY (KALIMANTAN TIMUR)
Belum, Ketua, belum. Itu persyaratannya apa, persyaratannya? Ya saya minta ulang
lagi kepada Pak Ketua.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Tunggu dulu, tunggu dulu.
PEMBICARA: H. AHMAD HENDRY (KALIMANTAN TIMUR)
Ya kan menambah wakil ini. Calon, calon.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Ini tadi kan persyaratannya minimal 10 pendukung, tetapi kalau yang 5 ini sudah
sepakat, kita tidak usah pakai 10 pendukung lagi karena saya yakin kelima ini mempunyai 10
pendukung.
PEMBICARA: H. AHMAD HENDRY (KALIMANTAN TIMUR)
Betul, terus.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Oke?
PEMBICARA: H. AHMAD HENDRY (KALIMANTAN TIMUR)
Betul, betul. Silakan.
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Ya kalau begitu kita putuskan 5 ini yang maju. Lantas sebelum maju, kita skors dulu
supaya yang lima ini bisa berunding.
PEMBICARA:
Pak Ketua, Pak Ketua, tambah Pak Ketua. Tambah, tambah. Pak Ketua, tambah calon
lagi Abdul Aziz dari Sumsel.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 29
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Oh sudah tidak bisa karena yang mencalonkan itu harus orangnya. Saudara bukan
nama Aziz. Tidak, lima kita kunci ya. Ketok, ketok.
KETOK 1X
Ya, lima ini saya minta semuanya berunding. Kalau bisa musyawarah untuk mufakat,
tetapi kalau tidak bisa ya terpaksa kita voting.
Terima kasih, minta diskors, Pak.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Baiklah kita sudah sama-sama sepakat untuk 5 calon ini. Jadi mengingat juga kita
sebagian besar di antara kita akan melaksanakan kewajiban shalat, makan juga, kita sepakat
berapa skors, kita kembali lagi jam?
Kita skors setengah jam ya, jam 1 kita balik ya. Kita skors sampai dengan jam 1.
KETOK 1X
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si (WAKIL
KETUA DPD RI)
Sidang Dewan yang mulia, skors kita buka kembali.
KETOK 2X
Sidang Dewan yang mulia sesuai dengan hasil musyawarah para calon yang tadi
dilakukan pada saat skors, perlu disampaikan bahwa hasil yang dicapai dari hasil
musyawarah tadi semuanya bersepakat untuk tidak sepakat. Jadi sepakat untuk menyerahkan
kembali kepada hasil keputusan bersama melalui voting ya. Oleh karena itu, kami minta
kepada para calon Wakil Ketua III DPD RI untuk hadir ke depan satu persatu, nanti akan
memperkenalkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk menjadi pimpinan serta bersedia
bekerja sama dengan pimpinan yang lainnya, termasuk nanti seandainya terpilih akan
menandatangani pakta integritas. Oleh karena itu, dipersilakan satu persatu kita kasih waktu,
dua menit ya, oke. Menurut abjad ya, menurut abjad. Kalau menurut abjad, ya yang pertama
kita persilakan senator ada Ajiep, ada Akhmad Muqowam. H dengan J mana, H dengan J
duluan mana ini? H. Ya dipersilakan, ya Pak Akhmad Muqowam.
SIDANG DISKORS 30 MENIT
SKORS DICABUT
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 30
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JAWA TENGAH)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya dipanggil nomor satu dan Insya Allah nanti nomor satu juga. Mohon maaf Pak
Ajiep jadi karena itu, ini isyarat saya kira. Sangat kuat pimpinan sudah berpihak kepada saya,
memberikan saya kesempatan pertama menjadi nomor satu nantinya.
Baik, jadi sesuai dengan apa yang disepakati di dalam Paripurna, 5 nama adalah
orang yang semuanya siap bekerja sama dengan seluruh Anggota DPD RI dan 5 nama
tersebut adalah orang yang siap bekerja dengan Pimpinan DPD, siapa pun yang terpilih,
utamanya saya. Jadi oleh karena itu, Ketua, tidak ada poin untuk mundur dan karena itu siap
untuk berdemokrasi secara pemungutan suara untuk mengambil salah satu kursi di antara
Pimpinan Dewan Pimpinan Daerah. Saya kira itu saja, Pak Nono, tidak ada yang lain sebab
bagi saya adalah ketika ditanya oleh teman-teman berapa pendukungnya, saya bilang 65 saya
bilang, oh sudah menang berarti itu, Pak Ajiep bilang saya 70 katanya, kemudian lagi Pak
Sofwat bilang saya 80 katanya. Jadi memang semuanya mendukung semuanya, tetapi kita
buktikan nanti di kotak suara ini, dan Insya Allah saya pemenang.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Tepuk tangan untuk Senator Akhmad Muqowam. Berikutnya adalah dipersilakan
Senator Ajiep Padindang.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULAWESI SELATAN)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang.
Salam sejahtera untuk kita sekalian.
Om swastiastu.
Saya Ajiep Padindang memohon dengan hormat kerelaan dan keihlasan hati
Bapak/Ibu semua untuk mempercayakan kepada saya jabatan Wakil Ketua III DPD RI. Saya
siap kerja, kerja bersama, dan saya siap mendampingi bersama menemani tiga Pimpinan
yang sudah ada. Saya hanya bisa bekerja, tetapi untuk bisa bekerja saya mohon kepercayaan
dari Bapak/Ibu semua, Insya Allah. Kepercayaan tidak akan saya sia-siakan, sekian. Selamat
kita pada salama.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Sekali layar terbentang, pantang surut kembali. Mantap. Berikutnya ini satu-satunya
habib ini, calonnya habib. Persilakan Habib Ali Alwi, asal jangan khutbah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 31
PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama, saya hanya ingin bicara bahwa Pimpinan ini bicara tentang keterwakilan dan
karena kita adalah lembaga keterwakilan dari daerah. Saya ingin melihat ada beberapa
keterwakilan. Satu, kita lihat dari sisi keterwakilan profesi. Pengusaha sudah ada wakilnya,
pendidik sudah ada wakilnya, militer sudah ada wakilnya, tokoh agama yang belum ada
wakilnya, itu yang pertama. Yang kedua, keterwakilan usia. Pimpinan kita yang tiga ini
usianya sudah cukup larut, harus ada wakil pimpinan lagi yang cukup energi dan itu yang
paling muda, dan itu adalah saya. Yang ketiga adalah keterwakilan wilayah. Wilayah timur
sudah, wilayah barat sudah, wilayah tengah sudah, yang punya Jawa itu belum ada. Kalau
bicara yang punya Jawa, maka di mana kita turun? Kita turun di Soekarno Hatta dan
Soekarno Hatta itu milik Banten. Jadi harus ada keterwakilan yang jelas di pimpinan kita.
Dan yang keempat, saya ini ketika menjadi Ketua PURT terbiasa memperhatikan
kesejahteraan anggota. Jadi hari ini kalau ditaro jadi pimpinan, apa lagi, begitu loh. Oleh
karena itu saya siap untuk maju dan bekerja sama dengan semuanya.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ternyata Habib tidak hanya khutbah, tetapi jualan juga bisa. Berikutnya calon atau
kandidat yang keempat, ini Senator Ibrahim Medah.
PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NUSA TENGGARA TIMUR)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Shalom.
Tadi tepuk tangannya banyak untuk saya ini, ini pasti menang saya ini. Yang
terhormat Pimpinan dan rekan-rekan semua. Ini pemilihan Wakil Ketua yang ketiga ini, ini
hanya untuk memenuhi formasi yang ada. Namun demikian, saya memberanikan diri untuk
menawarkan untuk teman-teman memilih saya. Karena apa? Karena, sesuai dengan Undang-
Undang MD3 yang terbaru kita ditambah satu tanggung jawab lagi dan tanggung jawab itu
berkaitan dengan pengawasan terhadap perda-perda yang ada. Sesuai dengan pengalaman
saya sebagai mantan Ketua DPRD Kabupaten, mantan Bupati Kupang dua periode, mantan
Ketua DPRD Provinsi, dan saat ini bersama-sama dengan teman-teman, saya yakin tanggung
jawab yang diberikan kepada lembaga kita untuk mengawasi undang-undang atau mengawasi
perda-perda yang ada, saya bisa bersinergi dengan pimpinan-pimpinan yang ada untuk bisa
melakukan tanggung jawab tersebut untuk lembaga kita lebih berprestasi dan lebih bergengsi
di waktu yang akan datang dan karena itu tolong pilih saya saja.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
Namo Buddhaya.
Shalom.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 32
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Ibrahim Medah yang sudah memanfaatkan waktu dua menit
untuk memperkenalkan diri. Berikutnya kandidat nomor lima, yaitu Bapak Drs. H.
Muhammad Softwat Hadi.
PEMBICARA: Drs. H. M. SOFWAT HADI, S.H. (KALIMANTAN SELATAN)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Pimpinan DPD RI, yang terhormat segenap senator sahabat
seperjuangan. Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang MD3 yang terbaru, dibentuk
satu institusi Wakil Ketua DPD menjadi tiga orang, tambah satu yang sekarang mau diadakan
pemilihan. Maka dalam rangka itu, saya siap untuk menerima amanah tersebut. Berdasarkan
pengalaman sebagai Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi TNI/Polri dan
hampir tiga periode di DPD ini, saya kira sudah pantas saya menjadi Wakil Ketua yang
ketiga ini, Wakil Ketua III ya saya periode yang ketiga juga sekarang ini, sama-sama tiga.
Dengan ini kami mengharapkan doa dan dukungan dari segenap yang hadir di Sidang
Paripurna ini. Saya siap memperjuangkan aspirasi anggota, bekerja sama dengan Pimpinan
DPD yang sekarang ini. Sekian, mohon doa dan dukungannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Sofwat Hadi.
Sidang Dewan yang mulia, demikianlah kelima kandidat telah memperkenalkan diri
dan selanjutnya marilah kita mendengarkan, kita persilakan Sekretariat Jenderal untuk
mempersiapkan pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Wakil Ketua III DPD RI,
dipersilakan. Oleh karena itu, mohon mungkin perblok ya, perblok berdiri karena ini harus
kita berhitung secara pasti bukan berdasarkan tanda tangan, tetapi secara pasti karena nanti
surat suara ini juga kan harus pasti. Oleh karena itu, berurutan kita mulai dari yang paling
timur. Mohon berdiri teman-teman yang ada di timur untuk berhitung, dari Setjen tolong
berhitung. 10 ya, 10 ya. Siapa? Nanti dicatat, nanti dicatat. Sementara ini 10 dulu ya.
PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)
Yang tidak duduk pada tempatnya dihilangkan hak suaranya.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ada tambahan? 11 oke, berdiri ya. berdiri 11. Terima kasih. Blok berikutnya di
persilakan. 18, 19 Azis. 19 ya Azis. Pak Azis ya, betul ya. 20, 20 ya.
PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)
Yang kehadiran 100%.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 33
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Tadi berhitung. Ya Pak Rafli masih terhitung. 20 ya. terima kasih, terima kasih. Blok
tengah berikutnya dipersilakan. 17 betul? 17, ya terima kasih silakan duduk. Berikutnya
silakan.16, berapa? 16. terima kasih silakan duduk. Blok paling barat dipersilakan. Berapa?
15, siapa 16? Oh Pak Syarif lagi izin. Nah ini, ini Pak Syarif 16 ya, oke. Tadi ada Delis,
berapa? 17. 17 atau 16? Masih 16, yang ada sekarang 16, yang sekarang 16. Nanti kalau
tambah nanti terhitung saja ya, yang ada 16. Dengan Pimpinan 83. Dari yang tercatat tadi, iya
16, yang terakhir dapat 16. Tambah 1 lagi, yang blok-blok paling timur tambah 1, coba
dicatat, tambah 1 Pak Abu Bakar ya. 83? 84? 84? 84. Yang tadi tanda tangan, terakhir tanda
tangan berapa? 96 tanda tangan, yang hadir 84. Sah ya 84. Yang hadir 84, kecuali nanti kalau
ada tambahan lain. Masih ada 2 lagi? Iya nanti akan dicatat, tetapi sementara ini 84, termasuk
pimpinan ya. Tolong petugas, lingkaran yang ada di ini, biar tidak membaur dengan yang
lainnya. Untuk itu dipersilakan, petugas untuk segera untuk mempersiapkan.
PEMBICARA: MC
Izin Bapak, kami akan memanggil sesuai nama tanpa memanggil gelar.
PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALIMANTAN
TIMUR)
Pimpinan, izin pimpinan. Sebelum dimulai mungkin bisa dibalik dulu itu tempat
melingkarinya biar tidak terlihat dari sini. Pimpinan izin, pimpinan izin, sebelum dimulai
bisa dibalik dulu mungkin itu … (menit 167:05 tidak jelas terdengar, red.) untuk supaya tidak
terlihat dari sini melingkarinya.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Iya, papan itu menghadap ke depan, iya oke, biar semuanya jelas. Jangan, miring
sedikit, miring sedikit, miring, iya hop, Oke. Nanti secara berurutan akan dipanggil dan
kemudian diserahkan, diserahkan blangko.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Iya.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Hanya sekadar mengingatkan, tolong jangan sampai ada yang naik di podium. Terima
kasih.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 34
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ada tambahan lagi? Oh, Pak Arya, ini ada tambahan 1 lagi, Pak Arya iya.
PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NUSA TENGGARA TIMUR)
Buat cadangan saja.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Tolong dicatat Pak Arya, berarti 85. Ada 2 kartu nanti yang diberikan, kartu kuning
adalah daftar hadir, dan kartu putih adalah untuk dicoblos, iya pemilihan, kartu pemilihan.
PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)
Pimpinan, Pimpinan, Pimpinan, mau bertanya saja, apakah suara terbanyak langsung
ditetapkan sebagai Ketua, atau harus 2 putaran? Terima kasih.
PEMBICARA: Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)
Itu yang tidak diatur itu, Pimpinan. Pimpinan, izin saya bicara, Pimpinan. Apa yang
disampaikan sekaligus pertanyaan dari ketua BK tadi, yang terhormat, yang mulia, memang
perlu mendapat penjelasan berdasarkan peraturan tata tertib karena itu menjadi dasar kita
untuk menentukan pilihan. Yang kita baca ini, kalau ada 2 orang memiliki suara yang sama
maka terjadi 2 kali putaran, tetapi kalau 1 langsung suaranya lebih, apakah ditetapkan
sebagai pemenang untuk menjadi Ketua 3 atau tidak? Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Apakah sepakat mau dibaca ulang lagi aturannya ketentuannya? Sudah jelas ya, sudah
jelas. Baiklah kita mulai saja, ini ada tambahan lagi tadi dari belakang, blok mana itu yang
tambah, tambah 2 lagi ya? Oke, silakan petugas dibacakan dan selanjutnya secara berurutan
silakan.
PEMBICARA: MC
Mulai dari Aceh. Fachrul Razi, Ghazali Abbas Adan, Sudirman, Rafli, Darmayanti
Lubis, Dedi Iskandar Batubara, Leonardy Harmainy Datuak Bandaro Basa, Nofi Candra,
Intsiawati Ayus, Abdul Gafar Usman, Daryati Uteng, Juniwati T. Masjchun, Abu Bakar
Jamalia, Hendri Zainuddin, Asmawati, Abdul Aziz, Siska Marleni, Ahmad Kanedi, Eni
Khairani, Riri Damayanti John Latief, Mohammad Saleh, Anang Prihantoro, Aziz Adyas,
Syarif, H. A. Hudarni Rani, Herry Erfian, Tellie Gozelie, Bahar Buasan, Mohammad Nabil,
Hardi Selamat Hood, Haripinto Tanuwidjaja, Fahira Idris, Sabam Sirait, Abdul Azis Khafia,
Oni Suwarman, Eni Sumarni, Aceng Khaliq Munawar Fikri, Ayi Hambali, GKR. Ayu Koes
Indriyah, Bambang Sadono, Akhmad Muqowan, Abdul Qodir Amir Hartono, A. Budiono,
Ahmad Subadri, Ahmad Sadeli Karim, Habib Ali Alwi, SHRI I.G.N. Arya Wedakarna, I
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 35
Kadek Arimbawa, AA. Oka Ratmadi, Lalu Suhaimy Ismy, Ibrahim Agustinus Medah,
Abraham Liyanto. Adrianus Garu, Syafrudin Atasoge, Bapak Oesman Sapta, Abdul Rahmi,
Rubaeti Erlita, Pdt. Rugas Binti, Napa J. Awat, Permana Sari, Sofwat Hadi, Habib
Abdurrahman Bahasyim, Habib Hamid Abdullah, Antung Fatmawati, Muhammad Idris,
Ahmad Hendry, Muslihuddin Abdurrasyid, Aji Muhammad Mirza Wardana, Stefanus Liow,
Marhany V. P. Pua, Fabian Richard Sarundajang, Benny Rhamdani, Delis Jukarson Hehi,
Andi Muhammad Ihsan, Ajiep Padindang, Bahar Ngitung, Iqbal Parewangi, Yasin Welson
Lajaha, Abdul Jabar Toba, Yusron A. Silondae, Ade Khali, Rahmijati Yahya, Abdurahman
Abubakar Bahmid, Dewi Sartika Hemeto, Pdt. Marthen, Muhammad Syibli Sahabudin,
Iskandar Muda Baharudin Lopa, Nono Sampono, John Pieris, Novita Anakota, Matheus Stefi
Pasimanjeku, Abdurachman Lahabato, Basri Salama, Pdt. Charles Simaremare, Yanes
Murib, Jacob Esau Komigi, Mervin Sadipun Komber, Khaidir Jaafar. Selesai.
PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULAWESI SELATAN)
Ada Kepri. tambahan.
PEMBICARA: MC
Djasarmen Purba, Abdul Ghafar Usman, Muhammad Nabil.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ada yang merasa belum dipanggil? Jumlahnya berapa, coba dihitung lagi jumlahnya,
yang sudah dipanggil namanya. Sudah tidak ada lagi memang, tidak ada lagi, tidak ada. Coba
dihitung, kartu kuning dan berapa tadi? Kartu kuning berapa? 87 nanti menurut kartu kuning
yang tercatat 87 ya. Mohon saksi berdasarkan tatib yang baru 2 wilayah, jadi dua-dua, 2 dari
Barat 2 dari Timur, 1 lagi dari Barat. Iya sesuai gender, jadi dua-dua benar, silakan panitia,
dihitung dahulu kartu hadir, dihitung dahulu kartu hadir, jadi kartu kuning, kartu hadir tolong
dihitung petugas. Sebentar, sebentar.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JAWA TENGAH)
Ketua, Ketua, saya bisa bantu barangkali. Pertama adalah tadi Pak Anang dipanggil
tetapi orangnya tidak ada, Anang Prihantoro, Lampung. Kemudian yang kedua adalah
dipanggil Pak Sabam Sirait, beliau tidak ke depan. Terus kemudian, Richard Sarundajang,
dipanggil tetapi tidak ada, lalu yang keempat adalah Habib Abdurachman Bahasyim,
dipanggil, tetapi tidak ada. Jadi ada 4 orang yang dipanggil tetapi tidak ada orangnya, 1
adalah Fabian Sarundajang, kemudian Pak Hamid Abubakar Bahasyim, kemudian yang
terhormat Bapak Anang Prihantoro, kemudian yang terhormat Bapak Sabam Sirait, kemudian
yang kelima adalah Bapak Hendri. Lima ini yang dipanggil tetapi tidak ada di depan. Catatan
saya ini keseluruhan ada 84, Ketua.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 36
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Yang di bawah nanti dulu, yang di bawah nanti dulu Pak, putihnya nanti dulu,
putihnya jangan dikeluarkan dahulu, stop nanti dulu baru dihitung yang kuning, sebentar kita
masih dengar. Sebentar, sebentar, kuning berapa? kuning 87. Silakan, ya menyaksikan,
petugas saja, saksi hanya menyaksikan, sementara ini tolong kartu kuning daftar hadir 87,
sesuai ya baik, oleh karena itu sekarang tolong dihitung kembali yang putih apa sesuai
dengan yang kuning, petugas silakan. Petugas yang putih berapa? 87, saksi? 87 ya betul.
Sekarang masuk lagi satu per satu, mohon saksi agak. Ya, oke.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Sah? Saya sebutkan namanya ya? Ya. Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
M. Sofwat Hadi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 37
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 38
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 39
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah. Dia menulis, dia tidak paham sepertinya. Dia tidak paham
mencontreng, tetapi dia tulis namanya.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah, karena menulis nama, lanjut.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 40
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 41
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ahmad Muqowam
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah .
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 42
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 43
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 44
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ahmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
M. Sofwat Hadi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Alhamdulillah, sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 45
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 46
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 47
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 48
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 49
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Habib Ali Alwi.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Akhmad Muqowam.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 50
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Ibrahim A. Medah.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (DKI JAKARTA)
Terakhir. Ajiep Padindang.
PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULAWESI UTARA)
Sah.
PIMPINAN SIDANG: Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL KETUA DPD RI)
Dimohon para saksi kembali ke tempat masing-masing. Saudara-saudara para anggota
DPD RI dan hadirin yang dimuliakan, kita baru saja melewati poses pemungutan suara. Hasil
yang bisa dilaporkan sebagaimana tercantum pada papan dan juga layar, saya akan ulangi
membacakan. Berdasarkan urut paling besar:
1. Senator Akhmad Muqowam B-52 dengan suara 30
2. Senator Ibrahim A. Medah B-73 dengan suara 29
3. Senator Ajiep Padindang B-102 dengan perolehan suara 19
4. Senator Habib Ali Alwi B-63 dengan suara 7, dan
5. Senator M. Sofwat Hadi B-85 dengan 2 Suara
Seluruhnya suara total sesuai dengan daftar hadir 87 suara ya.
Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan ketentuan Pasal 341 Ayat (7) bahwa calon
Wakil Ketua III DPD RI yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan menjadi Wakil Ketua
III DPD RI. Selanjutnya decngan persetujuan Sidang Paripurna ke-14 DPD RI menetapkan
Saudara Akhmad Muqowam B-52 dari Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebagai Wakil
Ketua III DPR RI, ulangi DPD RI.
KETOK 2X
Ya maaf saking semangatnya. Dengan ditetapkannya Saudara Akhmad Muqowam
dari Provinsi Jawa Tengah sebagai Wakil Ketua III DPD RI, maka telah selesai tahapan
pemilihan Wakil Ketua III DPD RI. Kami dan seluruh Anggota DPD RI mengucapkan
selamat atas terpilihnya Saudara Akhmad Muqowam sebagai Wakil Ketua III DPD RI
terpilih. Besar harapan kita dengan terpilihnya Saudara sebagai Wakil Ketua III DPD RI,
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 51
dapat meningkatkan kinerja lembaga DPD RI dalam mengemban tugas konstitusional,
khususnya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa selalu melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua.
Sebelum melanjutkan sidang dengan agenda pengucapan sumpah janji Wakil Ketua
III DPD RI, sidang akan kami skors untuk memberikan waktu kepada Sekretariat Jenderal
mempersiapkan proses pengucapan sumpah janji tersebut.
PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NUSA TENGGARA BARAT)
Pak Pimpinan, ada sedikit, Pak.
PIMPINAN SIDANG: Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL KETUA DPD RI)
Pak Lalu, silakan, Pak.
PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NUSA TENGGARA BARAT)
Terima kasih.
Di luar konteks pemilihan, Pak. Saya hanya ingin untuk memberikan koreksi dan
sekaligus sebagai peringatan untuk ke depan melalui pimpinan kepada Sesjen kita, Pak.
Bahwa hari ini semua anggota menerima surat perihal penyerapan aspirasi daerah dan
seterusnya, tanggalnya 26 Juli, Pak, tetapi pada poin berikutnya kita diminta untuk
menyerahkan hasil aspirasi tanggal 17 Juli. Nah ini sangat tidak anu, Pak, jangan dianggap
kecil, jangan dianggap enteng. Ini penting, Pak, karena ini lembaga tinggi resmi negara, jadi
jangan sampai terjadi kekeliruan di masa yang akan datang. Itu satu, Pak. Oleh karena itu,
maka Eselon 1 mestinya sebelum menandatangani suatu surat yang penting, maka mesti ada
paraf, Pak, dari pejabat di bawahnya atau yang menangani persuratan itu. Maka untuk yang
akan datang, mohon Pak Sesjen agak koreksi sedikit dan kemudian harus diyakinkan untuk
menandatangani sesuatu dokumen itu dengan paraf eselon di bawahnya.
Terima kasih, Pimpinan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL KETUA DPD RI)
Waalaikumsalam.
Terima kasih. Sesjen nanti disesuaikan, tetapi pengumuman di Sidang Paripurna saya
kira tidak salah ya yang dibacakan.
Saya ulangi, sebelum melanjutkan sidang dengan agenda pengucapan janji Wakil
Ketua III DPD RI, sidang akan kami skors untuk memberikan waktu kepada Sekretariat
Jenderal untuk mempersiapkan proses pengucapan sumpah janji tersebut. Untuk itu, sidang
diskors sampai pukul 17.00 WIB, ya diskors sampai dengan jam 16.30 WIB.
KETOK 2X
SIDANG DISKORS
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 52
Sidang DPD RI yang kami muliakan, skors kami cabut dan sidang kami buka
kembali.
KETOK 2X
Selamat datang kepada Pelaksana Harian Ketua Mahkah Agung.
Sidang yang mulia, selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Ayat (1) Peraturan
Tata Tertib DPD RI, bahwa sebelum memangku jabatannya, Ketua dan Wakil Ketua DPD RI
mengucapkan sumpah janji dalam Sidang Paripurna DPD RI yang dipandu oleh PLH Ketua
Mahkamah Agung.
PEMBICARA: MC
Hadirin yang kami hormati, upacara pengucapan sumpah janji Wakil Ketua Bidang
III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dimulai. Pembacaan petikan keputusan
DPD RI tentang Wakil Ketua Bidang III oleh Sekretaris Jenderal DPD RI.
PEMBICARA: MA'RUF CAHYONO S.H., M.H (Plt. SEKJEN DPD RI)
Petikan keputusan Dewan Perwakilan Daerah Repulik Indonesia Nomor 25/DPD
RI/V/2017-2018 tentang Penetapan Wakil Ketua Bidang III Dewan Perwakilan Daerah
Repulik Indonesia Masa Jabatan 2018-2019.
Dengan rahmat Tuhan Tuhan Yang Maha Esa Dewan Perwakilan Dawerah Republik
Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan
keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia tentang Penetapan Wakil Ketua III
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Masa Jabatan 2018-2019.
1. Menetapkan Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Masa
Jabatan 2018-2019.
2. Menetapkan Saudara Drs. H. Akhmad Muqowam sebagai Wakil Ketua III Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Masa Jabatan 2018-2019.
3. Masa jabatan Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud pada Diktum ke-2 sesuai dengan Peraturan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang mengatur tentang Tata Tertib.
5. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, salinan dan seterusnya. Petikan
keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini disampaikan kepada
masing-masing yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Juli 2018.
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Ketua, tertanda Oesman Sapta.
Wakil Ketua I, tertanda Nono Sampono.
Wakil Ketua II, tertanda Darmayanti Lubis.
SKORS DICABUT
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 53
PEMBICARA: MC
Kepada Wakil Ketua Bidang III DPD RI yang akan bersumpah dan rohaniwan
disilakan menuju tempat yang telah ditentukan. Kepada Pimpinan DPD RI dan PLH Ketua
Mahkamah Agung disilakan menuju tempat yang telah disiapkan. Pengucapan sumpah janji
Wakil Ketua Bidang III DPD RI Masa Jabatan Tahun 2018-2019 menurut agama Islam
dipandu oleh PLH Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Sebelum memangku jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Saudara wajib
mengucapkan sumpah menurut agama Islam. Patut saya ingatkan bahwa sumpah yang akan
Saudara ucapkan mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Republik
Indonesia, tanggung jawab memelihara dan menyelamatkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sumpah ini adalah janji terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan manusia yang harus ditepati dengan segala keihklasan dan kejujuran. Saya
harap Saudara mengikuti dan menirukan kata-kata saya dengan khidmat.
Demi Allah saya bersumpah.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Demi Allah saya bersumpah.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Bahwa saya.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Bahwa saya.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Akan memenuhi kewajiban saya.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Akan memenuhi kewajiban saya.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 54
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Bahwa saya.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Bahwa saya.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Akan memegang teguh Pancasila.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Akan memegang teguh Pancasila.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Dan menegakkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Dan menegakkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Serta peraturan peraturan perundang-undangan.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Serta peraturan peraturan perundang-undangan.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Bahwa saya.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Bahwa saya.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 55
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Akan menegakkan kehidupan demokrasi.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Akan menegakkan kehidupan demokrasi.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Serta berbakti kepada bangsa dan negara.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Serta berbakti kepada bangsa dan negara.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Bahwa saya.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Bahwa saya.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Akan memperjuangkan aspirasi daerah.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Akan memperjuangkan aspirasi daerah.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Untuk mewujudkan tujuan nasional.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Untuk mewujudkan tujuan nasional.
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Demi kepentingan bangsa.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Demi kepentingan bangsa.
SIDANG PARIPURNA KE-15 DPD RI MS V TS 2017-2018
KAMIS, 26 JULI 2018 56
PEMBICARA: PLH KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
PEMBICARA: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD RI)
Dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
PEMBICARA: MC
Penandatanganan berita acara sumpah janji. Dilanjutkan dengan penandatanganan
pakta integritas. Rohaniwan dipersilakan kembali ketempat semula dan kepada fotografer
dipersilakan mengambil gambar. Pengambilan gambar selesai.
Pimpinan DPD RI, Plh. Ketua Mahkamah Agung, dan rohaniwan disilakan ke tempat
semula. Upacara pengucapan sumpah janji selesai.
PIMPINAN SIDANG: DRS. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA III DPD
RI)
Sidang Dewan yang mulia sebelum kami menutup Sidang Paripurna ke-15 ini, perlu
kami sampaikan juga bahwa kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Daerah di daerah dimulai
dari tanggal 27 sampai dengan tanggal 24, mohon maaf sampai dengan tanggal 14 Agustus
2018. Kita akan kembali melakukan Sidang Paripurna ke-16 pada tanggal 15 Agustus 2018
dengan agenda laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah, penyampaian laporan tertulis
PURT Tahun Sidang 2017-2018, dan pidato penutupan pada akhir Masa Sidang V dan Tahun
Sidang 2017-2018.
Demikianlah kita telah menyelesaikan seluruh agenda Sidang Paripurna ini. Akhirnya
dengan mengucapkan Alhamdulillahirrabbil ‘alamin, Sidang Paripurna ke-15 kami tutup.
Wabillahi taufiq wal hidayah wal ridha wal inayah, wallahul muwafiq illa aqwamith
thariq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
KETOK 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 16.40 WIB