Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om...

38
Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-15 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 14 Agustus 2014 3. Waktu : 14.50 WIB s.d. selesai 4. Tempat : R. Nusantara V 5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : 1. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan; 2. Dan lain-lain 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang II. JALANNYA RAPAT :

Transcript of Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om...

Page 1: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

Nomor : DPD.220/SP/15/2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-15

MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2013-2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

I. KETERANGAN

1. Hari : Kamis

2. Tanggal : 14 Agustus 2014

3. Waktu : 14.50 WIB s.d. selesai

4. Tempat : R. Nusantara V

5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat

H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua DPD RI)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara : 1. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan;

2. Dan lain-lain

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

II. JALANNYA RAPAT :

Page 2: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 1

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian, para sahabat-sahabat kita semua, kita harus memulai segera

Rapat Paripurna karena waktunya sudah jam 14.50 WIB. Ini adalah masa sidang terakhir

periode kita, periode 2009 – 2014 dengan agenda yang cukup padat dan kita akan memulai

acara ini. Untuk bisa kita menghemat waktu, bisa kita mulai ya.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om swastyastu.

Selamat sore.

Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesia Raya dan kepada semua Anggota yang terhormat dan juga semua

hadirin yang ada dalam ruangan ini ya kami silakan untuk berdiri. Mari kita secara bersama-

sama untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 14.50 WIB

KETOK 1X

Page 3: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 2

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Berdasarkan daftar catatan hadir yang disampaikan oleh Setjen, sampai saat dan juga

masih berdatangan terlampir 80 orang. Jadi, barangkali ini termasuk yang rekor ya kehadiran

anggota di Sidang Pripurna ini. Tepuk tangan buat semua. Mudah-mudahan di akhir-akhir

DPD periode-periode ini ya kita khusnul khatimah ya, semua kita lakukan yang terbaik. Hari

ini hadir 80 orang, bahkan izin 9, dan masih juga berdatangan, dan ini memecahkan rekor.

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-15 DPD ini kami

buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna ini, kita

mempunyai dua agenda pokok. Pertama, pengambilan keputusan DPD RI terkait materi Tim

Litigasi. Ini yang penting, sebagaimana kita tahu ya pada 8 Juli kemarin, satu hari sebelum

Pilpres, DPR telah memutuskan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 mengenai Undang-

Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang mana menurut kaijan kita, pemahaman kita, itu

belum mengakomodasi daripada putusan Mahkamah Konstitusi yang telah memulihkan

kewenangan kita, satu, dan kedua juga hasil observasi daripada Tim Litigasi di bawah

kepemimpinan Ketua PPUU Pak I Wayan Sudirta, coba tunjuk tangan di mana Pak Wayan

saya tidak saya lihat, Pak Wayan maaf ini karena tempatnya pindah lagi ya, mengkaji ya.

Jadi, teman-teman pada ada di daerah, kami Pimpinan bersama litigasi tetap bekerja

menemukan banyak pasal-pasal yang bertentangan dengan kita, bahkan kami pun, saya

bersama beberapa teman Tim Litigasi juga bertemu ketua Pimpinan KPK juga banyak

membahas sehingga menurut kami minta persetujuan nanti ke Sidang Paripurna ini untuk

melakukan tindakan hukum yang nanti akan disampaikan oleh ketua Tim Litigasi dan juga

anggota-anggotanya. Yang kedua, ini yang terakhir adalah laporan kegiatan Anggota DPD di

daerah pemilihan. Tentu kita harapkan laporan ini kalaupun disampaikan, kami harapkan

nanti bisa disampaikan secara yang pokok-pokok saja supaya kita bisa menghemat waktu

karena pada malam ini ada dua agenda juga yang tidak bisa kita tinggalkan, kami dari meja

Pimpinan, karena pada bersamaan waktu kita ada tamu para senator lebih kurang 13 orang

dari Meksiko, undangan PHAL. Mana Ketua PHAL Pak Bahar di sini, ya betul ya. Kami

pada jam yang sama ada paralel dinner, jadi makan malam dinner yang paralel sehingga

dicari tempatnya di sebelah kanan nanti dengan tamu di Meksiko karena memang waktunya

yang ada cuma malam ini karena mereka juga ada agenda-agenda yang lain, bahkan besok

juga menghadiri sidang bersama DPR-DPD. Kemudian, Tim Ligitasi bersama penasihat

hokum, termasuk tokoh-tokoh hukum yang terkenal juga ingin ada waktu cuma malam ini

sehingga saya harusnya malam ini jam 19.00 – 20.00 makan di sebelah kanan dengan

delegasi Meksiko nanti saya tinggalkan dengan Pak Laode. Saya di tempat yang sebelahnya

nanti juga makan malam dengan Tim Litigasi karena dua-duanya butuh waktu yang tersedia.

Untuk itu, saya mohon kalau bisa selama-lamanya Paripurna ini tidak lebih daripada jam

18.30 kalaupun bias, tetapi kalau bisa lebih awal lagi tentu saya akan sangat mengapresiasi.

KETOK 1X

Page 4: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 3

Tetapi, sebelum nanti saya buka sesinya, izinkan saya dulu untuk membacakan

perkembangan yang terakhir daripada apa yang berkembang sebelum nanti kita akan

memasuki laporan. Tetapi, di luar ini saya juga ingin menyampaikan karena mungkin tidak

ada dalam laporan pengantar daripada Sidang yang mulia. Kemarin kami jam 15.00 sore

menerima undangan dari Pimpinan DPR. Dari hasil surat yang kami kirimkan pada tanggal

11 Agustus ya, susulan dari surat tanggal 22 Juli, ada dua kali surat, yaitu meminta kepada

Pimpinan DPR RI untuk membahas mengenai hak inisiatif DPD mengenai RUU Kelautan

yang saya selalu dikejar-kejar oleh yang namanya Bapak Djasarmen Purba. Mana dia? Nah,

itu orang kepulauan itu, orang kepulauan ini banyak ini ya selalu mendesak, kita sudah siap

segala macam ya, tetapi berhasil desakannya. Saya dalam keadaan reses pun, saya juga sudah

kirim surat ke presiden segala macam. Perlu saya sampaikan sedikit di luar ini karena ini

penting sekali. Ya, jadi 2 – 3 kali, kemudian saya juga meminta kepada presiden dan juga

kepada Ketua Harian Dewan kelautan karena Kelautan itu ada 13 Kementerian yang

tergabung, ya Bapak Dr. Cicip Syarif Sutardjo. Jadi, walaupun bulan puasa itu ya kita buka

puasa di berbagai tempat itu kami gunakan juga untuk lobi. Jadi, terakhir waktu kami

diundang oleh Ketua DPR, di sini ada Ibu Asmawati, Bu Ketua DPR ya, ya Bu ya, di

kediaman beliau. Saya, Pak Marzuki, dan Pak Cicip bertemu karena desakan oleh anggota

banyak untuk segera RUU Kelautan ini kita bahas. Dan, kalau bisa pada periode kita bersama

ini inisiatif ini bisa dilahirkan sehingga akan menjadi sebuah masterpiece mahakarya buat

Anggota DPD periode 2009 – 2014 karena soal kelautan ini menurut kami sangat strategis

ya, akan mengubah basis pembangunan yang berbasiskan kontinental menjadi berbasis

kelautan. Jadi, menurut saya menjadi sebuah keniscayaan karena kita tahu 2/3 daripada

wilayah kita ini terdiri dari perairan, laut. Kemarin sore sehingga tadi kami pararel juga rapat,

saya dengan Bu Hemas mewakili DPD tadi rapat dengan DPR bersama pemerintah, dan Pak

Laode secara pararel juga rapat Panmus. Yang mengembirakan, walaupun waktu sidang ini

hanya pendek, DPR mulai besok, kita hari ini tanggal 14 Agustus, masa sidang mereka akan

berakhir pada 29 September, yang kebetulan kita juga tanggal 29 September, inisiatif DPD

yang pertama pascaputusan MK ini dan mereka sangat mengapresiasi dan ada punya

kesepakatan bersama untuk ini bisa kita lahirkan ya, inisiatif ini karya DPD ini ada periode

kita. Tepuk tangan ini buat kita semua. Jadi, ini bukan hanya kebanggaan buat Komite II

yang barangkali yang menjadi mitra kerja di DPR-nya yang tadi ditunjuk adalah Komisi IV

ya. Biar cepat sebab kalau tadi melalui Baleg nanti kepentingan politiknya lebih ruwet lagi.

Tadi kita sudah sepakat mulai hari ini Ketua DPR akan kirim surat ke presiden untuk minta

Ampresnya dan juga ke DPD untuk menunjuk nanti Komite II bersama PPUU tentu,

kemudian juga Menteri Kelautan akan kita minta ke presiden pada minggu ini.

Jadi, teman-teman sekalian, ya mari kita kerja keras. Waktu dia bilang siang malam,

saya bilang bukan hanya siang dan malam, subuh pun kita siap begitu. Semangatnya itu ya.

Jadi, mohon Komite II tolong diajak teman-teman yang lain walaupun kita tahu berbagai

materi dan substansinya telah ada. Dan, mereka juga akan mencoba mengakomodasi

mekanisme yang telah diputuskan oleh MK itu menjadi bagian. Jadi, kita yang punya

inisiatif, mereka nanti yang menyiapkan DIM-nya, kemudian dibahas secara bersama

Tripartit ya dan ini kita akan giring terus sampai nanti pada tahap finalnya atau tahap

keputusan. Kalau kita harapkan tanggal 21 September, minggu ketiga September, tapi paling

telat ya pada tanggal 29 September.

Inilah teman-teman sekalian yang perlu kita apresiasi sehingga ini menjadi karya kita

bersama. Tentu atas nama Pimpinan, pada kesempatan ini juga kami ingin mengucapkan

Selamat Idul Fitri, minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin. Mudah-mudahan nanti

dalam pelaksanaan tanggung jawab kita konstitusi, kita bisa laksanakan dengan baik sekali.

Perlu kami sampaikan juga, Bapak-Ibu sekalian bagaimana perkembangan terakhir

yang kita telah ikuti ya mengenai adanya sengketa dari hasil pemilu Pilpres yang berlangsung

Page 5: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 4

pada 9 Juli yang lalu. Mudah-mudahan nanti pada tanggal 21 Agustus ini kita akan mendapat

hasilnya. Tetapi, seperti mungkin teman-teman pada di daerah ya, kami DPD, saya atas nama

teman-teman ya pada pertemuan konsultasi antarketua lembaga negara pada 18 Juli, Juni

kalau tidak salah ya, 18 Juli kira-kira tiga hari sebelum keputusan KPU, kita mengusulkan

DPD supaya ada pertemuan antara dua kandidat ini sebagaimana yang diikuti oleh berita.

Aspirasi yang kita sampaikan, yang saya sampaikan atas nama teman-teman, di-follow up

oleh presiden sehingga adanya buka puasa bersama di istana. Itu murni daripada usulan DPD

RI sehingga mengakibatkan suasana kebatinan, suasana politik di masyarakat itu menjadi

tenteram. Mudah-mudahan tentu hasil daripada 2 Agustus besok ini apa pun hasilnya tentu

ini adalah sebuah kemenangan buat rakyat Indonesia.

Yang kedua, tentu juga menjadi catatan kita juga di luar mengenai pemilu presiden

yang ada di Mahkamah Konstitusi, juga adanya perkembangan yang menarik, yaitu

mengenai gerakan-gerakan baru yang mengatasnamakan agama, yaitu gerakan mengenai Irak

dan Suriah yang mana disebut dengan ISIS tersebut. Alhamdulillah kita melihat bersama

semua komponen masyarakat juga menentang hal-hal tersebut untuk bisa lebih menyebarkan

lagi di Indonesia. Tentu DPD juga menolak ISIS tersebut dan tentu kita harapkan kepada

teman-teman dari seluruh daerah di Indonesia untuk mencermati perkembangan daripada

gerakan ISIS tersebut yang menurut kita ini akan juga mengancam soal kedaulatan daripada

Republik Indonesia. Anda tahu persis bagaimana mekanisme cara bekerjanya. Tentu kita

harapkan kita semua para wakil-wakil daerah dan rakyat ini untuk bisa menjaga khususnya

pada generasi muda kita supaya jangan direcoki atau dimasuki oleh ideologi yang barangkali

kita belum paham ,

Di samping itu, Bapak-Ibu sekalian, kita juga memahami persoalan BBM yang masih

menjadi faktor kita. Sampai sekarang mengenai kondisi daripada BBM, khususnya solar

yang sempat menjadi tarik ulur antara PLN dan Pertamina, kita harapkan ini bisa diselesaikan

dengan baik karena ini akan merugikan masyarakat. Juga mengenai penjualan BBM yang

bersubsidi sehingga di beberapa daerah tertentu, terutama di jalan-jalan tol sehingga hari ini

kita lihat kemarin adanya berbagai demo yang muncul, tentu ini harus kita carikan solusi

yang terbaik ya DPD bagaimana kita menyikapi terhadap masalah subsidi tersebut, apakah

masih dapat kita pertahankan atau barangkali kita sesuaikan dan lain sebagainya. Mudah-

mudahan ini juga menjadi respons daripada teman-teman Komite II maupun juga di Komite

IV.

Juga masalah ekonomi juga yang menjadi perhatian kita di mana kita melihat

pertumbuhan ekonomi pada triwulan II, ini barangkali juga sehubungan dengan masih

adanya dampak terhadap Pilpres yang belum ada hasilnya yang sejak Pemilu Legislatif

sampai juga Juli yang mengakibatkan pertumbuhan kita ekonomi kita turun 0,12%, kemudian

juga defisit daripada neraca perdagangan kita lebih besar pada nilai ekspor. Tentu kita

harapkan pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya.

Sekali lagi kami minta kepada Anggota DPD RI untuk selalu dapat berkoordinasi dengan

pemerintah daerahnya dalam menghadapi tantangan tersebut. Perlu kita ingatkan juga kepada

daerah-daerah yang kita wakili karena 2015 sudah di depan mata ya, sebuah perubahan akan

terjadi, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang disebut dengan ASEAN Economic

Community. Jadi, Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan berlangsung di 2015 yang

menyebabkan akan keterbukaannya lalu lintas perdagangan, jasa, dan lain sebagainya. Tentu

juga bisa menguntungkan atau sebaliknya, untuk itu kita harus melakukan antisipasi terhadap

masalah tersebut.

Sidang yang kami muliakan, selain informasi yang kami sampaikan soal perkembangan

nasional tadi, kami juga ingin menyampaikan agenda kerja kita di mana pada tanggal 16 Juli

yang lalu Pimpinan DPD telah menerima surat dari Pimpinan DPR perihal penyampaian

beberapa RUU yang harus kita tangani yang mana tadi pagi kami juga memutuskan rapat

Page 6: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 5

Panmus ya. Tadi juga hadir penuh hampir sebagian kita. Jadi, RUU tersebut yang kita

sepakati: pertama, RUU tentang Konservasi Tanah dan Air, kami tugaskan Komite II untuk

membahasnya; kemudian RUU tentang Pertembakauan juga Komite II; Kemudian, RUU

tentang Perkebunan ya dibahas oleh Komite II, jadi memang Komite II harus ekstrakerja

keras ya. Jadi, bukan hanya siang dan malam, harus ada juga subuhnya. Artinya, saking

begitu betullah, ditambah lagi ada RUU Kelautan yang tadi telah menjadi agenda cepat. Tadi

barangkali dari Pimpinan Komite II bisa menyampaikan karena tadi saya juga didampingi

oleh Komite II, Ibu Instiawati Ayus, mana Ibu Iin? Hadir ya. Kemudian, dari PPUU Bapak

Anang Prihantoro, mana Bapak Anang? Ada ya. Nanti melalui beliau nanti menjelaskan ya

bagaimana petemuan kita dua jam tadi, kemudian kalau bisa melalui Sekretariat Jenderal

tolong diminta transkripnya sehingga nanti detailnya bagaimana, apresiasi dari para Baleg

DPR yang supaya ini menjadi Tripartit yang menjadi fundamen dasar kita untuk membahas

berbagai undang-undang untuk ke depan; kemudian untuk Komite III, kita tugaskan tadi

Panmus tentang pengelolaan ibadah haji dan umroh, kemudian RUU tentang Kebudayaan

juga dibahas nanti oleh Komite III, kemudian RUU tentang perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 tentang Perlindungan Anak juga di Komite III.

Selain informasi mengenai RUU yang berasal dari DPR, kami juga ingin ingin

menyampaikan pada rapat Panmus tadi juga telah disepakati adanya perubahan jadwal Masa

Sidang IV ini, jadi ada perubahan jadwal. Ini dilakukan berdasarkan perkembangan dinamika

kerja yang berkembang karena pada masa sidang ini, kita akan melakukan Sidang Paripurna

tiga kali. Jadi, agak spesial memang masa sidang ini ya, waktu yang pendek dari hari ini

sampai 29 September itu paripurnanya akan kita lakukan tiga kali ya dengan agenda khusus

itu pada tanggal 22 Agustus, kemudian tanggal 2 September dalam rangka pengambilan

keputusan keputusan berkaitan dengan bidang tugas Komite IV. Jadi, Komite IV melalui

pimpinannya mengajukan usulan kepada Panmus untuk diagendakan tanggal 22 Agustus dan

2 September. Kemudian, tanggal 11 September juga dalam rangka pengambilan keputusan

terkait dengan bidang tugas Pansus Tatib agendakan sesuai dengan usulan dari Pansus Tatib.

Kemudian, sidang ini akan kita akhiri ditanggal 30 September 2014.

Sebagaimana juga tahun sebelumnya, tanggal 16 Agustus setiap tahun ini

diselenggarakan agenda sidang bersama DPR dan DPD untuk mendengarkan pidato

kenegaraan presiden. Tetapi, karena tanggal 16 Agustus itu bertepatan hari Sabtu dan hari

libur, maka sesuai dengan kesepakatan tiga lembaga DPR, DPD, dan presiden, kita ajukan,

kita majukan sidang tersebut menjadi 15 Agustus yang jatuh besok hari Jum'at dan karena

hari Jum'at kita akan awali jam 09.00 WIB pagi. Kami mohon kalau melalui anggota semua

yang hadir maupun melalui pimpinan terutama supaya mengomunikasikan ke semua anggota

alat kelengkapannya untuk semaksimalnya kita bisa hadir karena besok adalah Sidang

Paripurna yang terakhir, baik untuk periode kita dan juga untuk periode Presiden SBY yang

telah menyelesaikan dua kali periode masa pemerintahannya. Kemudian, kami harapkan juga

besok siangnya jam 14.30 itu semua kita diwajibkan hadir. Jadi, kalau wajib itu harus itu dari

pagi. Penting sekali karena kalau besok pagi itu semua daerah itu akan ikut sidang bersama

akan me-relay kegiatan itu. Dan, bagian daripada Sidang Istimewa DPRD, tentu kehadiran

kita menjadi penyejuk buat wakil-wakil daerah di mana kita dipercaya menjadi wakilnya.

Jam 09.00 WIB, kemudian dilanjutkan jam 14.30 WIB sampai jam 16.30 WIB. Jadi, bagi

yang tidak hadir pada kesempatan ini, Bapak-Ibu sekalian, kami mohon juga melalui

Sekretariat Jenderal, protokol, kemudian pimpinan alat kelengkapan untuk bisa

mengomunikasikan supaya bisa hadir besok. Perlu kami ingatkan ya, saya yakin semuanya

sudah tahu, tapi ya kami ingin juga mengingatkan kembali, demi tertibnya Sidang Bersama

besok karena ini hanya sifatnya mendengarkan pidato kenegaraan, jadi supaya sidang ini

berjalan dengan penuh khidmat, kami harapkan besok tidak ada yang menginterupsi dalam

acara yang waktunya sangat terbatas. Jadi, hari ini kami akan ada gladi resik ya jam 16.00

Page 7: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 6

WIB ya, jam 17.00, jam 16.00 WIB ini. Jadi, kami mohon kepada anggota tidak melakukan

interupsi dalam kegiatannya.

Kemudian, selanjutnya kami ingin informasikan juga kepada kita semua, tetapi

khususnya untuk anggota DPD yang terpilih kembali untuk periode 2014 – 2019,

bahwasanya orientasi anggota terpilih itu akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama,

orientasi yang pertama dilaksanakan tanggal 29 Agustus sampai 1 September. Yang kedua,

dilaksanakan tanggal 22 sampai 25 September ya. Tetapi, ini tadinya tanggal 23, tapi ada

permintaan dari Ketua Kelompok Pak Bambang Soeroso, apa hadir di sini? Tolong angkat

tangan. Tidak ada ya. Jadi, menyampaikan akan ada sidang MPR di periode kita ini pada

tanggal 22. Jadi, buat saya menarik sekali karena periode 2004 – 2009 yang lalu selama lima

tahun tidak ada sidang MPR. Tetapi, pada periode sekarang agak meningkat, akan ada sidang

MPR selama lima hari dengan ada dua agenda. Saya lupa persis ya nanti untuk apa tadi itu,

oh pembentukan alat badan pekerja ya. Jadi, mudah-mudahan badan pekerja ini bisa dibentuk

untuk membahas selanjutnya. Untuk itu, saudara-saudara sekalian, dalam masa orientasi 1-2

itu panitia pengarahannya diketuai oleh ketua PPUU Pak I Wayan Sudirta, kemudian panitia

pelaksananya diketuai oleh Ketua PURT Bapak KH. Sofwat Hadi. Hadir tidak, Pak Sofwat?

Belum datang ya, jadi tolong disampaikan, yang mana anggotanya adalah para ketua-ketua

alat kelengkapan.

Kemudian juga tidak kalah pentingnya, yaitu berkesempatan tahun ini juga DPD telah

memasuki sebuah usia satu dasawarsa. Jadi, 2004 sampai 2014 berarti kita telah hampir 10

tahun nanti. Untuk itu, nanti kita akan mengadakan acaranya pada tanggal 29 September.

Kita akan mengundang semua pimpinan lembaga negara, kemudian semua kita tentunya, dan

juga calon anggota terpilih, dan juga berbagai media dan stakeholder lainnya. Inilah yang

bisa kami sampaikan, Bapak-Ibu sekalian. Sebelum kami beranjak kepada penyampaian

laporan daerah, izinkan kami untuk sementara mempersilakan dulu kepada Tim Litigasi

untuk menyampaikan laporannya karena ini diperlukan persetujuan daripada Paripurna

karena kita akan melakukan pengajuan ujian materi kepada Mahkamah Konstitusi. Inilah

yang bisa kami sampaikan, tetapi sebelum kami mengundang Pimpinan Litigasi, tadi kami

lihat ada keinginan untuk menyampaikan sesuatu. Kami persilakan Pak KH. Cholid untuk

bisa menyampaikan. Silakan.

PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (DI YOGYAKARTA)

Terima kasih.

Karena besok itu kesempatan terakhir kita bersama, saya mengusulkan ada foto

bersama seluruh Anggota DPD di depan gedung bundar sehingga kita punya dokumentasi

untuk periode ini besok.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, ide yang cemerlang sekali ya. Jadi, kalau begitu begini, sebaiknya jangan di awal,

tetapi di akhir. Jadi, besok itu diperkirakan selesainya jam 10.30 WIB. Kita semua pakai cv

lengkap karena memang itu, karena yang menjadi tuan rumah pada sidang ini adalah DPR.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Ketua, izin.

Kayaknya tidak cukup kalau hanya foto-foto bersama. Sore Paripurna terakhir, jamuan

bersamalah bersama Pimpinan, kan gitu.

Page 8: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 7

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Siap. Sepakat ya nanti kita atur, setuju itu kita buat. Tetapi, yang pasti besok karena

bersama itu maksud beliau itu berpakaiannya juga seragam ya. Kami mohon perempuan

pakaiannya kebaya atau pakaian muslim ya, pokoknya apalah pakaian nasional maksud kami.

Yang laki-laki pakai jas dan siap-siap bawa peci kalau ada sehingga bisa melindungi apa

yang kepala-kepalanya agak seperti Pak Wayan, saya ini, sedikit-sedikit kan ya. Kalau pakai

kopiah kita tambah gagah juga laki-laki ini, ya Pak Wayan, ya Pak Kadek ya. Jadi, setuju ya

kita bawa peci ya, saya rasa bagus itu. Kalau mau ya, tapi kalau tidak ya, lebih ke imbauan.

Perempuan pakaian nasional atau kebaya, yang laki-laki pakai jas dan pakai peci, betul ya?

Baik, bagus sekali Pak Cholid.

Kemudian, Ibu Juniwati kami ingin sampaikan, alhamdulillah berkat dukungan terus

ini SMS sama Pak Ketua, saya juga bilang ke Pak Dipo Alam, ya ini bagaimana ini kami mau

kerja keras, sedangkan kesehatan kami ini kan juga belum tentu bisa sehat. Hari ini telah

keluar Inpres Presiden mengenai soal kesehatan para anggota dan juga pimpinan semua dan

juga bagi keluarganya. Jadi, Bu Juniwati ini selalu minta, jadi Alhamdulillah. Tolong

dibagikan, Pak Sesjen ya. Jadi, maaf sebenarnya banyak sekali informasi yang ingin saya

sampaikan pada kesempatan ini karena bertubi-tubi begitu lho. Jadi, ini sudah empat bulan

ini, Bu Juniwati terutama, tapi bukan salah saya, Bu. Saya ini pokoknya hari ini bisa hari ini

saya layangkan, setiap ketemu saya ulang-ulang, Bu. Tetapi, akhirnya alhamdulillah hari ini

Bu ya, jadi mohon maaf kalau selama ini tidak begitu cepat karena kalau saya yang tanda

tangan, kemarin itu Bu. Tetapi, karena Pak SBY lumayanlah empat bulan. Jadi,

Alhamdulillah-lah ya, tolong dibagikan ya.

Yang lain ada lagi yang mau disampaikan? Usulan satu baik. Kalau tidak, kami

persilakan Tim Litigasi untuk bisa secara cepat dan cermat untuk bisa menyampaikan dan

harapan kami sekali lagi untuk laporan daerah kalau memang bisa diberikan saja ke kami,

kemudian nanti Setjen akan membagikannya melalui alat kelengkapan. Pun kalau ada yang

ingin menyampaikan haknya jangan lebih dari lima menit supaya bisa kita atur jadwal yang

baik.

Terima kasih.

Kami persilakan.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA (KETUA TIM LITIGASI)

Saudara Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang kami hormati,

saudara-saudara Anggota Dewan Perwakilan Republik Indonesia, dan hadirin yang kami

hormati.

Asalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastyastu.

Izinkan kami melaporkan perkembangan kerja tim litigasi setelah kami ditunjuk dan

dibentuk berdasar SK Pimpinan, satu dan lain hal karena ada revisi Undang-Undang MD3

yang telah diberi nomor dan disahkan pada tanggal 8 bulan ini juga. Para hadirin, banyak

sekali poin-poin yang diputuskan oleh MK yang pengembalian hak-hak anggota DPD dalam

legislasi ternyata dalam revisi Undang-Undang MD3 itu sangat sedikit yang diakomodasi.

Berdasarkan itu, dalam masa reses kami, atas dukungan Pimpinan dan Setjen, atas dorongan

mereka juga, maka kami rapat berkali-kali dengan para narasumber. Setelah dikaji, memang

ada beberapa ketimpangan. Di satu pihak, anggota DPR bertambah kewenangan, bertambah

kekebalan, sementara di DPD beberapa malah yang dikurangkan. Salah contoh yang menarik

Page 9: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 8

adalah kalau memanggil anggota DPD tidak memerlukan izin siapa-siapa, seperti presiden

misalnya karena presiden sudah tidak memberi izin, tetapi kalau untuk DPR ada izin tertentu

yang dibuat oleh Badan Kehormatan mereka. Untuk pidana umum saja untuk pemeriksaan,

kalau DPR itu memerlukan izin sejenis Badan Kehormatan, tetapi untuk DPD tidak

diperlukan. Banyak sekali diskriminasi yang muncul di situ. Oleh karena itu, dengan sekuat

tenaga dengan merampingkan tim supaya bisa bekerja keras, maka dibentuk Tim Litigasi

sebanyak lima orang. Lalu, dari simpulan rumusan itu, kami rumuskan empat ketimpangan

antara DPR dan DPD di dalam Undang-Undang MD3 secara kasat mata, antara lain:

1. pengaturan DPR diatur dalam Pasal 67 sampai dengan Pasal 245, sedangkan

pengaturan DPD diatur dalam Pasal 246 sampai dengan 262. Hal ini berarti secara

umum DPR diatur dalam 178 ketentuan, sedangkan DPD diatur dalam 16 ketentuan

saja;

2. alat kelengkapan di antara DPR dan DPD juga timpang karena di DPR ada 10 item

alat kelengkapan, yaitu Pasal 83 Ayat (1) Undang-Undang MD3, sementara di DPD

hanya ada 7 item alat kelengkapan, yaitu Pasal 259 Ayat (1) Undang-Undang MD3;

3. penamaan yang dipergunakan untuk menyebut alat kelengkapan DPD sebagaimana

diatur dalam Pasal 259 Ayat 1 Undang-Undang MD3 mempergunakan nomenklatur

yang menurut kamus Bahasa Indonesia bersifat tidak tetap. Hal ini menunjukkan

bahwa ada semacam niat membentuk Undang-Undang MD3 untuk meletakkan sifat

kesementaraan alat kelengkapan tersebut secara permanen, padahal DPD menurut

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan lembaga

negara yang bersifat tetap. Cara semacam ini jelas tidak memberikan penghargaan

dan penghormatan yang layak di antara sesama lembaga negara pemegang fungsi

representasi;

4. ketimpangan yang keempat adalah hak anggota DPR dan anggota DPD juga

mengalami diskriminasi yang sangat mencolok. Hak anggota DPR dirumuskan dalam

11 item, yaitu Pasal 80 Undang-Undang MD3, sedangkan hak anggota DPD

dirumuskan hanya 7 item, yaitu Pasal 25 Undang-Undang MD3. Perlu diketahui

bahwa hak anggota ini merupakan prinsip yang harus dipergunakan untuk mem-

backup pelaksanaan fungsi kelembagaan.

Para hadirin, Pimpinan, dan Anggota yang saya hormati, saat-saat sekarang memang

agak dilematis kalau kami menawarkan dan mengingatkan betapa penting Undang-Undang

MD3 ini kita samai dengan baik. Masalah pilpres dan lain-lain, masalah pemilihan pimpinan

DPD dan lain-lain, pasti menyita pikiran kita. dua-duanya penting. Pertanyaannya, adakah

yang lebih penting bagi anggota DPD yang akan datang untuk memikirkan MD3 Undang-

Undang MD 3 yang mengatur kewenangan dan hak-hak anggota DPD yang akan datang?

Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati, izinkan kami mengimbau

anggota-anggota yang hanya tinggal waktu beberapa hari untuk mengabdikan dirinya di DPD

ini, saya minta fokus mohon bantuan, mohon sosialisasi agar MD3 ini bisa memperkuat

posisi DPD. Tak kalah pentingnya bagi anggota yang terpilih, jangan sampai abai terhadap

Undang-Undang MD3 ini. Tadi ketua sudah menyampaikan dengan baik, bahkan di Panmus

dibahas dengan baik juga, bersamaan dengan pembahasan Undang-Undang MD3 yang

rencananya diajukan besok, hari ini ada berita bagus di mana Undang-Undang Kelautan juga

mendapat dorongan.

Para hadirin, perdebatan di Panmus luar biasa, penting juga saya laporkan supaya dapat

gambaran. Ada dua kutub yang sangat sama-sama kuat dan bagus dan akhirnya menyatu.

Pertama, betapa pentingnya MD3 karena MD3 tidak membicarakan satu undang-undang saja,

tidak hanya membicarakan momen hari ini saja, membicarakan momen yang berikutnya.

Oleh karena itu, dasar bagaimana kita bertindak dan menjaga eksistensi lembaga ada pada

Page 10: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 9

Undang-Undang MD3. Kalau masih Undang-Undang MD3 seperti ini, apalagi nanti anggota

baru berganti, akan sulit bagaimana DPD memperjuangkan hak-haknya, terutama di bidang

legislasi. Yang kedua, bagus juga kalau hari ini andaikata ada perubahan, syukur-syukur

betul-betul ada perubahan di mana ada tawaran bagaimana membahas Undang-Undang

Kelautan dengan Tripartit dengan tiga hak yang seimbang. Kita tidak boleh berburuk sangka.

Jika undang-undang ini juga akan menjadi peluang baru bagaimana DPR lebih terbuka, maka

itu bagus ada konvensi di mana kita diberikan membahas secara tiga pisah. Tetapi, Undang-

Undang MD yang sekarang tidak demikian bunyinya. Oleh karena itu, sambil menangkap

peluang pembahasan Undang-Undang Kelautan menciptakan konvensi, mari kita perkuat

dengan perjuangan di Tim Litigasi kepada MK. Oleh karena itu, tidak ada perdebatan lagi di

Panmus. Sama-sama penting ini, perjuangan Undang-Undang Kelautan penting karena itu

dibutuhkan oleh rakyat dan menghargai perjuangan Komite II, Tim Litigasi juga akan

memperkukuh perjuangan kita ke depan karena ke depan tidak hanya bertumpu pada satu

Undang-Undang Kelautan, tetapi masih ada undang-undang lain yang memerlukan dasar

pembahasan di mana Tripartit itu harus diwujudkan.

Saya rasa itu saja yang bisa saya sampaikan. Akhirnya, sebagai persyaratan legal

standing sebagai lembaga negara, kami harapkan pada Sidang Paripurna kali ini setelah

dibahas melalui Panmus dan dapat disepakati, kami juga mohon agar dapat pengesahan dan

persetujuan bahwa permohonan DPD untuk melakukan pengujian Undang-Undang MD3

terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ke Mahkamah

Konstitusi yang rencananya akan kami sampaikan dan registrasi permohonan ke Mahkamah

Konstitusi pada tanggal 15 Agustus 2014. Sekali lagi kami mohon persetujuan. Ada

pertanyaan, kenapa tanggal 15 sibuk-sibuk mengajukan permohonan? Karena, Undang-

Undang MD3 ini oleh beberapa fraksi di DPR diajukan juga agar permohonan itu dapat

dikabulkan sebelum tanggal 1 karena tanggal 1 anggota DPR disumpah segera memilih

pimpinan. Memilih pimpinan berdasarkan MD3 ini, dipilih one man one vote. Berdasarkan

yang lama, dipilih berdasarkan pemenang partai. Maka, ada pergulatan di Mahkamah

Konstitusi di mana sudah diajukan oleh berbagai pihak. di situ sudah banyak sekali yang

mengajukan sebelum kita, sedangkan kita tidak mungkin mengajukannya karena belum

paripurna, Paripurna baru hari ini, maka paling cepat bisa melakukan besok. Tetapi, kalau

kita terlambat mengajukannya, sudah terlanjur putus sebelum tanggal satu Oktober dan kita

belum mengajukannya, jika kita mengajukan terlambat, andai kata permohonan uji materiil

atau formil terhadap Undang-Undang MD3 sudah ditolak karena pengajuan pihak lain, maka

permohonan judicial review oleh MD3 menjadi nebis in idem, tidak dibahas lagi karena

sudah ditolak oleh pemohon sebelumnya. Kalau nebis in idem bagi sebuah lembaga negara

itu tidak baik, sangat tidak baik. Maka, berlomba-lomba pihak-pihak lain mengajukan

judicial review itu sebelum ada nomor, sebelum disahkan tanggal 8 bulan ini. Padahal, aturan

menyatakan judicial review hanya bisa dilakukan terhadap RUU, artinya setelah diberi

nomor. Tapi, praktik membuktikan, dalam Undang-Undang APBN perubahan, sebuah

undang-undang boleh diajukan dalam praktik sebelum ada nomor, maka, pihak-pihak lain

mengajukan sebelum ada nomor, sebelum tanggal 8, karena mereka tidak membutuhkan

Paripurna seperti kita. Seperti partai, hanya membutuhkan pimpinan partai.

Oleh karena itu, tidak ada waktu lagi yang bisa tersisa untuk kita membiarkan ini tidak

diajukan segera. Maka, tanggal 15 itu sudah dibahas oleh para ahli, jangan lagi mundur dari

tanggal 15. Kalau mundur dari tanggal 15, kita tertinggal pembahasan dan bisa dianggap kita

nebis in idem. Oleh karena itu, berkali-kali sekalipun, mohon maaf, saya juga termasuk

mewakili teman-teman yang belum beruntung tidak terpilih lagi, tidak boleh kehilangan

semangat untuk mendukung. Yang tak terpilih saja harus semangat, masa yang terpilih tidak

semangat. Karena, bicara kelembagaan semua kita sudah pernah menjadi Anggota DPD.

Semua anggota DPD harus bersemangat penguatan DPD, apakah periode pertama, kedua,

Page 11: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 10

dan ketiga harus bersama-sama semangat karena kita pernah menjadi bersama-sama menjadi

anggota

Sekian saja, terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om shanty shanty shanty om.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ketua Tim Litigasi yang

kita sepakati dibentuk pada periode yang lalu di mana beliau telah menjelaskan latar

belakang semangat substantif dan sangat penting untuk keberlanjutan lembaga DPD sebagai

bagian daripada sistem ketatanegaraan kita sehingga kepada kita dimintakan persetujuannya

karena memang waktunya yang tidak ada lagi seperti yang disampaikan dengan jelas oleh

Pak Wayan ya. Boleh saya sampaikan walaupun reses telah berjalan sejak 8 Juli yang lalu,

satu hari sebelum Pilpres, tetapi para Tim Litigasi bersama Pimpinan kita secara kontinu

rapat dibantu oleh Sekretariat Jenderal dan dibantu oleh penasihat hukum kita dan semuanya

itu tanpa bayar ya, Pak Wayan ya, probono. Jadi, ini betul-betul karena hubungan baik antara

DPD dan para tokoh-tokoh pakar-pakar hukum kita, antara lain DR. Todung Mulya Lubis,

Alexander Lay, Pak Muspani Pak Aan Eko, Estu, dan juga teman-teman yang tentu kita tidak

ragukan juga kemampuan daripada ini semua. Nah, sebelum saya mengambil keputusan,

apakah masih ada yang ingin disampaikan sehubungan dengan judicial reviem kita atau

apakah kita sepakat.

Silakan, Pak Asri, kalau ada.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

125, Ketua.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Ketua DPD dan seluruh Anggota para Senator yang terhormat.

Tanpa mengurangi rasa hormat kami terhadap laporan dari Ketua Tim Litigasi, sebagai

pengantar perlu kami sampaikan bahwa teman-teman yang tidak terpilih saja memiliki

semangat yang tinggi, apalagi yang terpilih. Jangan pernah ragukan semangatnya teman-

teman untuk memperjuangkan kepentingan DPD. Tetapi, melalui forum yang terhormat ini

rasanya hasil perubahan Undang-Undang MD3 yang baru saja disahkan oleh DPR itu rasanya

sangat melukai buat kita, terutama buat yang di DPD. Proses perjuangan judicial review yang

dulu yang harusnya bisa diperjuangkan secara konstitusi oleh lembaga kita untuk menjadi

bahan pertimbangan dalam penyusunan amandemen Undang-Undang MD3 ini ternyata

bukan itu yang dipakai, bahkan jauh dari itu, jauh dari espektasi kita. Sehingga, melalui

forum yang terhormat ini tidak ada salahnya rasanya kepada tiga Pimpinan DPD yang

merupakan merepresentasi DPD secara kelembagaan dalam membangun komunikasi politik

dan lain sebagainya sesuai dengan tata tertib melalui forum yang terhormat ini bisa

menjelaskan kepada kita semua bagaimana alur cerita proses dari semua ini sehingga

kejadiannya proses amandemen atau revisi Undang-Undang MD3 ini bukan semakin

memposisikan DPD dengan baik. Melalui kami kebetulan di Tim Pengkajian di Majelis

Permusyawaratan Rakyat pernah mempertanyakan ini, terutama kepada Saudara Benny K.

Harman sebagai Ketua Pansus dan beliau mengatakan bahwa kami sudah mengirim surat

Page 12: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 11

kepada Pimpinan DPD untuk memberikan tanggapan terhadap rencana revisi Undang-

Undang MD3. Dan, standing atau jawaban yang diberikan oleh beliau rasanya secara institusi

kok menyalahkan kita. Ini mohon maaf, itu yang saya tangkap sehingga tidak ada salahnya

kepada ketiga Pimpinan bisa memberikan alurnya itu bagaimana? Ini pertanggungjawaban

institusi. Secara eksternal Pimpinan DPD memiliki tanggung jawab untuk

mengomunikasikan ini secara politik. Dan, masuk di, mohon maaf, masuk di ruangan tadi

tiba-tiba kita mendapatkan pengajuan formil dan materi lagi untuk MD3 yang baru. Bukan,

secara pribadi rasanya bukan saya menolak karena ini semua tujuannya untuk kepentingan

DPD, tetapi yang dulu saja kita belum bisa maksimalkan. Dan, rasanya secara sesuai dengan

tata tertib rasanya tidak ada salahnya melalui forum yang terhormat ini kita mendengarkan

alurnya itu bagaimana sih, kok bisa seperti ini. Dan, pada forum yang terhormat ini tidak ada

salahnya kepada Ketua DPD yang terhormat untuk, konteksnya bukan minta

pertanggungjawaban, tetapi rasanya enak kalau melalui forum yang terhormat ini posisi kita

bukan hanya mengesahkan melalui Paripurna keinginan Saudara Ketua Tim Litigasi untuk

mengajukan ke MK. Tetapi, akan lebih elok kalau misalnya kita mendengarkan alurnya

bagaimana, dan rasanya teman-teman juga ingin mendengarkan itu. Begitu ya, Pak Syukur

ya. Kira-kira itu, Pimpinan.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Saya rasa sudah paham. Terima kasih, Pak Asri.

Selanjutnya masih ada lagi? Silakan, Pak Farouk.

PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB)

Terima kasih, Pimpinan.

Saya hanya mengusulkan saja pada halaman 4 dan mungkin pada halaman lain,

mungkin kalimatnya, kalau masih sempat ya, kalimatnya mungkin bisa sedikit lebih soft,

menghindari kalimat-kalimat yang terlalu tendensius. Karena, bagaimanapun ini

antarlembaga negara, bukan antarpribadi. Penggunaan kata-kata “mengikis kewenangan”,

“tidak menghargai”, “tidak menghormati”, dan sebagainya mungkin bisa diganti kalimat-

kalimat yang lebih soft, yang lebih wise. Begitu juga argumentasi, kalau ini masih mungkin,

kalau tidak apa boleh buat kita haerus berdiri di belakang Tim Litigasi. Ada empat hal di sini

argumentasi yang mungkin tidak substansial saya piker, membandingkan jumlah pasal.

Artinta, dengan mudah ini bisa disanggah, bisa dibantah oleh orang yang kita gugat, begitu.

Jadi, mungkin karena tidak substansial, mungkin menghindari argumentasi-argumentasi yang

seperti ini, dan kalau masih bias. Tetapi, saya tidak mengurangi arti.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Masih ada lagi? Silakan. Silakan Pak Paulus kalau ada ya. Mohon waktunya singkat

biar saya dan bisa kita respons dan kita masuk ke agenda berikut.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Terima kasih, Pak Ketua.

Page 13: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 12

Setelah mendengarkan dengan baik laporan Tim Litigasi, maka memang tadi saya

melihat bahwa itu tepat kita ajukan karena ada substansi daripada martabat kita berdasarkan

hasil MK tidak termuat di dalam MD3. Yang kedua, sayang bahwa alasan-alasan lebih

mendasar, saya ulangi, alasan-alasan lebih mendasar untuk pentingnya kita ajukan pada

judicial review tadi itu tidak terangkat dalam laporan singkat itu. Sehingga, tadi saya

memahami apa yang disampaikan oleh Saudara Asri bahwa itu perlu ada penjelasan. Tetapi,

sebenarnya kalau alasan-alasan yang mendasar itu tadi terungkap itu terjawab. Bahwa, DPD

sebenarnya telah mendapat surat dari DPR untuk melakukan revisi terhadap Undang-Undang

Tata Tertib, tetapi ternyata setelah DPD menyampaikan DIM, DIM-nya disampaikan, DPD

tidak diajak lagi dalam membahas itu, tiba-tiba keluarlah itu Undang-Undang MD3-nya, kan

begitu. Jadi, proses ini sebenarnya menurut saya, saya pahami yang perlu penjelasan daripada

Saudara Asri.

Yang berikutnya, bahwa ada substansi hakikat jati diri DPD yang telah dikembalikan

oleh MK justru dikebiri kembali di dalam MD3 ini, yang itu pasal-pasalnya tidak terungkap

di dalam laporan daripada Ketua tadi. Sehingga, saya pikir itu begitu. Tetapi, saya pikir harap

untuk ini kita tidak berhenti sampai di sini, apa yang tadi sudah diputuskan untuk kita

jalankan. Penjelasan-penjelasan barangkali dapat disempurnakan di belakang.

Terima kasih, Ketua

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya rasa cukup ya biar kita respons. Baik, teman-teman sekalian, terima kasih

ini. Jadi, ini kesempatan juga untuk menjelaskan kepada kita semua, kepada Pak Asri yang

mengajukan.

Pertama, saya ingin merespons, mungkin nanti akan dilengkapi oleh Tim PPUU ya.

Begini, dulu waktu kita di awal, saya ingin sedikit flashback ya, mungkin di tahun 2012 kita

ini kan semangat untuk melakukan penguatan kelembagaan ini melalui amandemen. Semua

kita tahu, baik periode 2004 – 2009 dan 2009 – 2014. Nah, tetapi penguatan amandemen ini

kan melibatkan pihak lain dan tidak mudah. Akhirnya, dengan berbagai diskusi dialog, ada

yang setuju pro-kontra, akhirnya kita sepakat. Tetap perjuangan amandemen kita lakukan,

bukan saja untuk DPD, tetapi bahkan untuk memperbaiki sistem ketatanegaraan, tetapi yang

paling cepat adalah melalui judicial review. Sekitar bulan Oktober 2012, teman-teman

sekalian, saya masih ingat betul kita mengajukan judicial review untuk kita meminta

mengembalikan hak konstitusional DPD yang selama ini kalau kita baca Undang-Undang

No. 27 Tahun 2009 kita menafsirkan atau DPR waktu itu, walaupun setelah ditolong banyak

oleh anggota-anggota DPD periode 2009 – 2014, di sini ada saksinya Pak Fatwa, beliu ini

adalah anggota Pansus DPR tahun 2008. Kami berhubungan dengan Pak Farhan Hamid.

Sebenarnya posisinya sudah agak lebih baik, tetapi ternyata setelah kita pelajari betul, masih

banyak juga loop hole-loop hole yang seolah-olah membahas mengajukan itu sifatnya tidak

lagi imperatif, tetapi hanya sekadar makruh ya. Dilaksanakan berpahala, tidak dilaksanakan

juga tidak berdosa, kira-kira analoginya seperti itu. Sehingga, akhirnya kita merasa apa yang

kita telah hasilkan produknya tidak maksimal, walaupun ada pengakuan-pengakuan seolah-

olah banyak subtansi daripada keputusan kita, apakah itu pendapat pendapat, apakah itu

pertimbangan pengawasan dilaksanakan.

Nah, waktu kita bawa ke MK kita siap betul, timnya juga sama. Di luar dugaan kita,

justru putusan ini sangat baik sekali, di luar dugaan kita. Biasanya kalau Pak Wayan kalau

ada pertandingan itu selalu dianggap, bagaimana menang tidak? Bukan menang lagi, 5-0.

Jadi, artinya apa yang di-counter oleh DPR satupun tidak jalan. Akhirnya apa yang terjadi,

teman-teman sekalian? Pembahasan dan pengajuan itu bukan hanya sekadar pertimbangan itu

juga bukan imperatif yang dulu dianggap, seperti katakan, BPK boleh dipakai boleh tidak,

Page 14: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 13

tetapi sesungguhnya makna substansinya adalah sama sederajat dengan lembaga DPR

maupun Presiden. Putusan itu di 2013 langsung hari itu, besoknya saya mengirim surat ke

presiden dan Pimpinan DPR, di sini ada saksi. Kemudian, 9 April seminggu setelah itu, surat

ini direspons sehingga kami pimpinan bertemu dengan presiden, wakil presiden, Pak Asri,

didampingi oleh Menko ya, Pak Laode ya? Ini rapat konsultasi. Nah, kita sampaikan hasil

putusan MK tersebut. Presiden menyampaikan waktu itu, “Kami akan kawal.”

Nah, lanjutan daripada pertimbangan konsultasi itu, Setneg sebagai yang koordinator

dengan lembaga-lembaga negara mengundang Sekretariat Jenderal, bahkan dua kali, bahkan

juga DPR. Kemudian, rumusan yang kita inginkan bagaimana bentuk tindak lanjut daripada

mekanisme membahas itu Tripartit sudah kita serahkan. Belum ada itu pembahasan

mengenai Susduk atau UU yang ada sekarang. Tetapi kita lihat praktiknya seperti yang ada,

mungkin kalau Pak Farouk melaporkan ke saya dengan Komisi II itu baik sekali, tapi

mungkin untuk yang komisi lain tidak ada bedanya dan lain sebagainya. Nah, surat yang saya

ajukan ke DPR direspons, tapi menunggu mereka mengadakan pertemuan dulu dengan

Pimpinan MK. Ternyata Pimpinan MK sekali datang, yang kedua kali tidak ada. Dan, saya

ingat bersama Pak Wayan Sudirta, ya Pak Wayan, waktu itu masih Ketuanya Pak Akil

Mochtar, saya datang konsultasi dengan Pak Akil karena DPR tidak mau mengadakan rapat

konsultasi dengan DPD tanpa kehadiran MK yang mereka menganggap, Pimpinan DPR itu,

seolah-olah putusan MK itu bertentangan dengan konstitusi. Coba bayangkan. Sehingga, apa

yang terjadi? Tidak pernah ada pertemuan ya. Kalau apa yang dilakukan oleh Pimpinan itu

ada record-nya ya nanti Pak Sesjen bisa bagikan ke semua anggota kronologisnya, ini

penting ya.

Jadi, hari ini diumumkan sore, besoknya kita tayangkan surat berbarengan ke presiden

dan DPR. Presiden merespons ada tindak lanjut, tetapi kita minta ada pertemuan Tripartit ya.

Dua kali saya kirim surat, tapi alhamdulillah tidak pernah kejadian. Mungkin ada

kepentingan politik yang berlangsung pada saat itu sehingga seolah-olah mungkin Presiden

tidak enak karena memang dari DPR menolak sekali. Nah, akhirnya sampai Pansus MD3 itu

terbentuk mulai sejak 15 Januari 2014, yang ingin saya katakan Pansus itu dari 15 Januari

sampai 12 Mei, coba bayangkan. Nah, agendanya ada mulai dari 11 Februari sampai dengan

terakhir. Saudara-saudara sekalian, dari agenda ini hanya satu jadwal yang diagendakan

untuk DPD. Hanya pada pukul 2 sampai pukul 4 pada 21 Mei 2014. Saya juga protes ini, ada

yang mewakili kita, tetapi mereka ini kan juga agenda-agendanya kan juga sibuk, mau

pemilu dan sebagainya. Baik, saya kejar lagi Beni Herman sampai ke Bengkulu 1 Juli 2014.

Saya undang dia, saya minta teman-teman Bengkulu untuk carikan durian yang paling enak

di Bengkulu. Siapa yang mendampingi saya malam itu? Pak Asri ya. Saya minta juga semua.

Apa katanya? Pokoknya kita dukung. Itu 1 Juli, lho. Saya minta Setjen untuk menyiapkan

segala macam, kita minta lobi. Saya minta harus ada pertemuan, informasi sudah siap. Tahu-

tahu sepihak mereka batalkan. Di sini ada ya, saya full time lho. Jadi, tahu-tahu terjadi pileg,

pilpres kita tahu ya. Jangankan kita DPD, di antara fraksi saja mereka itu saling kucing-

kucingan sehingga pansus yang terbentuk yang Ketuanya Pak Beni Herman, Wakilnya Nurul

Arifin, segala macam ya dengan segala psikologis yang mereka miliki pascabulan pemilu

pemilu legislative, kita tahu, akhinya diketok itu buru-buru tanggal 8 Juli.

Nah, kita juga tidak tahu kalau di DPD sudah siap semua, tidak ada lagi. Hanya satu

permintaan kita, tidak banyak-banyak ya, tolong dihormati hasil daripada putusan MK

supaya menjadi bagian utuh daripada UU MD3. Tetapi, setelah kita lihat itu pun juga dengan

cara-cara yang tidak terbuka mereka kasih, maka dimarahi juga staf yang ada di pansus. Kita

dapat ya. Ternyata kita pelajari ya, di sini ada Pak Wayan, ternyata tidak utuh, bahkan

sepenggal-sepenggal, bahkan kita melihat, prihatin kita. Langsung kita rapat kita putuskan

untuk litigasi.

Page 15: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 14

Jadi, menurut saya ini jelas dan apa yang saya sampaikan ini didukung oleh

dokumentasi yang sangat jelas dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan sehingga

akhirnya ya pilihannya memang tidak ada lagi ya harus kita membawa ini ke MK. Jadi, kalau

teman-teman bisa pahami, bukan saja kita yang merasa katakanlah ditelikung, makanya saya

sampaikan ke publik bahwa Undang-Undang MD3 ini buruk, diskriminatif. Saya tidak bisa

uraikan lebih banyak lagi, di samping tidak mengakomodasi kita, ada diskriminasi, tidak

akuntabel, tidak transparan. Makanya, KPK mengundang saya. Saya waktu itu didampingi

oleh Pak Wayan dan sebagainya, dua jam kita jelaskan. Makanya, kita mendapat dukungan

penuh dari masyarakat, baik civil society maupun KPK maupun lembaga-lembaga lain yang

barangkali yang disorotnya berbeda. Kita mungkin soal kewenangan kita, tetapi yang lain

mungkin melihat dari segi akuntabilitas dan sebagainya.

Jadi, teman-teman sekalian, percayalah ya kita dari meja Pimpinan bersama tim PPUU

semua bekerja keras. Statement-statement apa yang saya sampaikan itu clear ya dan loader

begitu ya, dan keras. Nanti kita juga minta ke Setjen dibagi ke anggota sehingga tadi boleh

dikatakan DPR, pimpinan bersama balegnya mengakomodasi judicial review tanpa kita juga

mengurangi semangat untuk tetap kita besok untuk mengajukan.

Inilah yang bisa saya sampaikan. Mungkin Pak Laode bisa ingin menambahkan

beberapa hal untuk menjawab kalau nanti ada teman-teman balik bertanya bagaimana

kondisinya. Saya persilakan, Pak Laode.

PEMBICARA : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Tambahan informasi saja sebetulnya. Proses dan kemudian hasil dari putusan MK saya

kira merupakan satu prestasi itu sendiri buat kita semua di DPD ini di mana bisa meyakinkan

kembali diri kita bahwa Undang-undang MD3 yang lalu bertentangan dengan konsititusi.

Oleh karena itu, diluruskan oleh MK. Sekadar tambahan saja, Pak Ketua, bahwa konsultasi

April Pimpinan DPD pada bulan April tahun 2013 yang lalu sebetulnya adalah konsultasi

khusus yang membahas yang waktu itu tidak lebih jauh membahas masalah-masalah lain,

tetapi fokus pada masalah hasil judicial review. Singkat cerita, Presiden SBY di hadapan

kami berdua pada Pimpinan DPD waktu itu dan Wakil Presiden dan seluruh jajarannya

berjanji untuk mengumpulkan seluruh pimpinan lembaga negara DPR, DPD, MPR, dan

seterusnya yang terkait untuk bicarakan soal ini untuk mengomunikasikan putusan MK agar

itu dijalankan. Itu janji Presiden pada saat itu. Tetapi, barangkali ini fakta lapangan juga

bahwa operasionalisasi dari janji itu ternyata yang bertemu adalah Sekretariat. Sekretariat

negara mengundang Sekretariat DPD, Sekretariat DPR, dan juga MK saya kira pada saat itu.

Yang belum terwujud sampai hari ini dan sampai terjadinya perubahan MD3 adalah janji

presiden itu. Tetapi, sebetulnya okelah ini saya tidak mau mempertajam ini, hanya saja waktu

itu keterlanjuran kita adalah menanti janji presiden sampai dengan bertemuanya seluruh

pimpinan lembaga negara DPR, DPD, MPR, juga MK barangkali, saya kira juga MK waktu

itu dia janji, untuk melakukan koordinasi agar putusan MK ini dieksekusi di lapangan

sehingga tidak bermasalah lagi sehingga Undang-Undang MD3 itu secara otomatis

sebetulnya ruhnya setelah pada saat presiden berbicara pada waktu itu adalah diubah sesuai

dengan putusan MK.

Sekali lagi ini luput atau barangkali tidak terlaksana sampai hari ini, tetapi ini sebuah

peristiwa yang kita juga tidak bisa berbuat banyak untuk meminta atau memaksa Presiden

karena kita tidak punya kewenangan untuk untuk memaksa. Proses-prosesnya kemudian dan

kemudian saya melakukan bicara, baik secara resmi maupun informal dengan beberapa

teman dari DPR, memang sebagian keberatan besar dengan putusan MK, termasuk satu

waktu kami bawa dalam perdebatan di media elektronik, di media TV. Tetapi, sebetulnya

Page 16: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 15

setuju bahwa itu harus dilakukan. Hanya karena mereka menganggap bahwa ini melampaui,

katakanlah seperti alasannya melampaui, kemudian ya engganlah.

Proses-proses yang terjadi termasuk juga terkait dengan terkait dengan rancangan

Undang-Undang Kelautan sebagai informasi menurut perjalanan ke belakang sebetulnya itu

rancangan Undang-undang Kelautan akan dibahas pada tahun yang lalu, 2013 yang lalu.

Diakui bahwa rancangan Undang-undang itu asalnya dari DPD. Dan, kami sudah melakukan

serangkaian pertemuan untuk itu, tetapi ketika diminta, ini kan ini persoalan komunikasi

juga, seringkali kita bagaimana waktu membangun komunikasi ini bagi saya waktu itu

sebetulnya yang penting rancangan Undang-undang Kelautan ini dibahas karena dia tahu

bahwa asalnya dari DPD. Tetapi, kita karena waktu itu sudah berangkat sudah mengacu pada

putusan MK, oke ini tidak bisa diambil oper di Baleg di DPR, kemudian akan dijadikan hak

inisiatif DPR karena memang sudah ada keputusan MK waktu itu tentang kewenangan DPD.

Maka, suasana psikologis agak terganggu sampai kemudian dibawa, dibahas kembali karena

teman-teman DPD waktu itu saya kira ada yang melakukan komunikasi, bahkan bersurat

untuk tidak menyetujui proses seperti itu. Ini kan proses ketersinggungan juga yang harus

kita sadari waktu itu sebetulnya menjadikan mereka, bagaimana kita sudah siap bahas

rancangan Undang-undang itu, kemudian kita harus tidak jadi karena padahal diseriusi betul

oleh pemerintah pada waktu itu, termasuk dengan Kelautan.

Nah, itulah yang apa yang saya mau katakan sebetulnya, mungkin saja karena proses

komunikasi pimpinan ya maju saja sebetulnya. Tetapi, di di dalam diri kita sendiri memang

ada tafsir yang berbeda-beda untuk melakukan putusan MK itu. Secara umum memang

bahwa putusan MK sebetulnya menurut konsultasi dengan berbagai ahli konstitusi atau

ketatanegaraan itu tidak perlu dilakukan perubahan Undang-Undang MD3 dulu, menunggu

itu dulu baru diterapkan, baru eksekusi keputusan MK. Tetapi, harus dilakukan memang

setelah putusan MK itu karena bersifat mengikat. Oleh karena itu, perubahan Undang-

Undang MD3 sebetulnya pada saat itu hanyalah semangatnya bisa mengakomodasi putusan

MK ini. Tetapi, ternyata tidak dalam proses-proses yang dijelaskan oleh Pak Ketua tadi. Jadi,

proses-proses yang dijelaskan oleh Pak Ketua memang tidak ada yang bisa berbuat banyak

ketika keputusan itu diproses dan diambil di dalam pansus di DPR. kita tidak bisa

mengintervensi lebih jauh. teman-teman dari Tim Undang-Undang MD3, revisi Undang-

undang MD3 saya kira kita harus beri apresiasi sudah bekerja terus, masuk terus sekretariat

memantau setiap hari di sana, memantau perkembangan dari waktu ke waktu, tetapi tidak

bisa juga berbuat banyak karena ketika mengambil putusan, apalagi proses-prosesnya itu

tidak bisa kita paksa untuk kita datang ke sana, kita harus ribut terus kecuali. Maka,

kemudian inilah yang terjadi, hasil yang maksimal yang dilakukan oleh DPD secara

kelembagaan. Pimpinan DPD yang memandu di bawah Pak Irman dan secara lebih khusus

Tim Revisi Undang-Undang MD3 yang telah bekerja keras. Makanya, itu saya mau katakan

ini adalah hasil terakhir sebetulnya yang tidak diharapkan karena ini memang bagaimana

posisi kita seperti itu, kecuali kita ramai-ramai setiap hari kita ribut terus, ribut terus, ribut

terus, kontroversi juga orang katakana. Ini tidak boleh karena tidak ada boleh suasana kisruh

atau gaduh di antara lembaga negara. Proses kedamaian itulah sebetulnya yang kita lakukan

selama ini, tetapi akhirnya pun itu ternyata seperti ini.

Oleh karena itu, tadi saya katakan saya Pimpin Rapat Panmus sejak pagi sampai

selesai, sampai selesai juga pertemuan di DPR itu memang disepakati memang ya apa boleh

buat ini kalau bagi teman-teman DPD, rekan-rekan, apalagi yang akan melanjutkan,

terimalah ini sebuah kenyataan yang terus memang mungkin nasibnya untuk terus

diperjuangkan. Begitu, Bung Asri ya. Terima kasih, itu penjelasan tambahan saja dari saya.

Page 17: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 16

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya rasa cukup jelas tidak perlu diperjelas lagi. Ini juga akan menjadi sebuah

catatan kita, dokumen bagaimana berjuang. Ini kan perjuangan politik ya, tidak bias, kita

banyak juga menimbang yang lain. Tetapi, alhamdulillah ya walaupun diakhir ini ya seperti

tadi itu RUU Kelautan itu merupakan manivestasi pengakuan daripada DPR terhadap

putusan judicial review, itu yang harus kita lihat di balik itu. Tetapi, terlanjur litigasi ini

sudah kita jalan, kita jalan saja ya. Jadi, apa yang rapat kami tadi itu luar biasa. Bukan soal

materi saja yang luar biasa, tetapi mekanisme pembahasannya itu mengacu kepada putusan

MK, yaitu tripartit. Jadi, memang politiknya begitu ya. Kita ini kan bukan gerombolan atau

apa ya. Politik itu kan take and give. Kalau bilang terlambat, juga tidak. Usia kita kan baru

menjelang 10 tahun, belum juga 10. DPR itu usianya 69 tahun, tidak perlu KTP lagi kalau

manusia itu kan. Jadi, saya kira what we have done perlu kita apresiasi diri kita dan teman-

teman semuanya. Mari kita tepuk tangan buat kita semualah.

Baik, teman-teman sekalian, nanti soal mekanisme semua substansi barangkali kalau

ada waktu nanti malam juga Pak Farouk juga mungkin hadir kalau kita undang ya, itu juga

akan ada pertemuan atau mungkin ada dari Pak Wayan ya. Kalau ada dari materi ini, kalau

ada penyempurnaan sebelum nanti besok akan diserahkan jam berapanya, kami persilahkan

ke Tim Litigasi dan teman-teman yang mewakili, kalimat-kalimatnya. Mungkin ada dari Pak

Wayan saya lihat ada gesture-nya yang mau menyampaikan sesuatu.

Silakan, Pak.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Ini memang tanggung jawab moral dan memang ini sudah didiskusikan Jangan sampai

judicial review ini tidak didukung oleh semua anggota, itu satu. Kedua, ini masa transisi,

jangan sampai setelah periode ini mengajukan, nanti periode berikutnya mencabut

permohonan. Karena itu, kami luar biasa hati-hatinya. Dan, untuk menunjukkan itu, saya

harus menjawab beberapa yang disampaikan.

Ada tiga hal yang belum terjawab. Satu, masalah redaksi dari Pak Farouk. Kedua,

masalah argumen dari Pak Paulus. Kemudian yang ketiga, pasal-pasal dari Paulus juga. Tim

Litigasi ada lima orang. Prof. Jhon keluar ruangan. Mungkin dari anggota bisa diwakili satu

saja, sesudah itu dari pimpinan satu karena Pak Jhon keluar, biar saya dari pimpinan. Dari

anggota mungkin di antara Bu Iin, Pak Anang, dan Pak Alirman? Apa disetujui Pak Alirman

yang mewakili? Silakan, Pak Alirman 2 menit, saya nanti ambil 2 menit. Ada tiga yang

belum terjawab ini, mari kita sama-sama menjelaskan apa benar Tim Litigasi ini bekerja

serius, berhati-hati, sudah menghitung segala sesuatu, termasuk yang ditanyakan ini.

Silakan Pak Alirman kalau diizinkan.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Baik, terima kasih Pimpinan.

Saya mohon maaf, sangat tidak mungkin menjelaskan pada forum hari ini, apalagi

waktu sangat mendesak untuk laporan daerah. Nah, yang paling penting bagi kita adalah apa

yang sampaikan oleh Pak Wayan saya garis bawahi. Kalau memang anggota yang 132 ini

ada yang tidak bulat untuk memberikan persetujuan terhadap maju lagi Tim Litigasi ke MK,

menurut saya tidak perlu dilanjutkan. Kalau itu akan dilakukan dalam konteks politik, bisa

saja terjadi setelah dilantik anggota DPD yang baru ya ini bisa-bisa berubah dalam bentuk

lain. Jadi, kewibawaannya tidak ada. Karena, tidak mungkin dalam ruang yang terbatas,

waktu yang sangat terbatas apa yang diminta oleh teman-teman untuk bisa dijelaskan hari ini.

Page 18: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 17

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, jadi saya rasa saya bisa membaca, pada prinsipnya kita semua sepakat ya, setuju

Tim Litigasi ini kita beri mandat penuh untuk kita mengajukan judicial review ke MK.

Apakah ini bisa kita sepakati? Setuju?

Baik, tepuk tangan buat kita semua.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Tapi, saya ingin menjawab dulu.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan, Pak Wayan, kalau ada.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Baik. Saya berhati-hati sekali ketika menerima penunjukan dan diputuskan saya

sebagai Ketua Tim Litigasi saya berada di daerah karena sedang reses. Tetapi, saya

membayangkan rapat waktu itu memang diperlukan tim yang solid. Saya tidak tahu kenapa

saya ditunjuk lagi. Semula saya menolak, tetapi ada pejabat penting menelepon saya, Pak

Anang juga menelepon saya. Akhirnya kok saya tidak bisa menolak untuk memegang posisi

ini.

Pertanyaannya, kita mau membiarkan tidak UU MD3 ini mempereteli hak-hak DPD?

Hak-hak Anggota DPD? Bahkan, lebih lemah daripada MD3 yang terdahulu dan tadi sudah

dipaparkan di Panmus. Kalau kita mau dilemahkan ya tidak usah mengajukan judicial review

memang. Kalau kita mau melawan tidak boleh menunggu-nunggu karena nanti nebis in idem

karena orang lain sudah mengajukannya. Karena itu, dengan segala tenaga, segala daya,

Pimpinan, Sekretariat Jenderal, dan Tim ini bekerja tiada henti. Nah, kasih saya memberikan

penjelasan, Pak Ketua, dulu karena ini masalah yang sensitif. Saya sebenarnya tahu diri.

Orang yang tak terpilih itu apa pun diomongkan kalau di dalam politik tidak elok. Orang

tidak terpilih, kok. Saya menyadari itu, tetapi sekali lagi karena tanggung jawab moral dan

politik saya masih sebagai anggota, saya menerima posisi ini.

Lalu, pertanyaan Pak Farouk, saya setelah baca halaman 4, silakan baca kembali

halaman 4. Mungkin yang dimaksud halaman lain, tapi tadi disinggung halaman 4. Belum

bisa saya lihat satu kata pun yang kurang bijaksana di situ. Silakan koreksi halaman 4 dari

segi redaksi, mungkin halaman lain.

Yang Pak Paulus, pasal-pasal. Mungkin Pak Paulus orang yang teliti, tetapi mungkin

belum dilihat pasal-pasalnya. Namanya saja pengantar laporan, kan tidak mungkin membaca

semua. Tetapi, kalau dilihat di dalam permohonan, terutama bagian akhir, saya sebut satu

persatu pasalnya yang luar biasa banyak, Pak. Pasal 71, 72, 165, 166, 166 Ayat (2), 167, 174,

276, 277, 170 Ayat (5), 171 Ayat (1), 249, 245, dan seterusnya. Kalau saya baca ini sampai

lelah ini, Pak. Seluruhnya pasal yang merugikan DPD itu kami telisik dan sudah kami

KETOK 3X

Page 19: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 18

cantumkan. Tentang alasannya, silakan baca lebih teliti. Begitu Pak Paulus nanti membaca

ini pasti dia yakin.

Tetapi, sumbangan Pak Asri, sumbangan Pak Prof., sumbangan Pak Paulus jangan

dianggap kecil karena ini mekanisme parlemen yang sangat demokratis harus disimak. Saya

harus memandang sumbangan itu sesuatu yang sangat positif. Dia masih mau peduli

memberi sumbangan sekalipun belum bisa membaca semua, mereka memberi sumbangan

kan boleh karena waktunya mungkin mendadak. Tetapi, yang terakhir ada perbaikan-

perbaikan yang secara teratur, bertahap dibolehkan karena di MK permohonan boleh

diperbaiki. Maka, teman-teman yang tadi memberi masukan dan yang belum memberi

masukan, saya berharap dalam rapat-rapat Tim Litigasi ikut serta. Pimpinan dan Setjen

tolong memonitor pikiran-pikiran bagus seperti tiga orang anggota ini jangan tidak

diakomodasi. Mereka mungkin di luar tiga orang ini ada yang lain lagi, tolong dimintakan

pendapat kalau Tim Litigasi ini rapat.

Terima kasih, Pak Asri, mudah-mudahan bisa rapat nanti malam. Pak Paulus, Pak

Farouk, mudah-mudahan bisa rapat dan juga rapat-rapat berikutnya itu karena kami ini

rapatnya siang malam sampai jam 3 pagi merumuskannya. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, jadi sekali lagi teman-teman sekalian ini semangat kita bersama, tentu semua

bagaimana pun kita ada rasa sense of belonging ya, rasa memiliki lembaga ini sehingga

makanya Pak Wayan menyampaikan tadi itu dengan penuh rasa sayang kalau menurut saya.

Jadi saya rasa cukup. Terima kasih. Dan, mari kita beri apresiasi buat teman-teman Tim

Litigasi.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Ketua, saya mohon izin sedikit. Satu menit tidak sampai.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Masih mau lagi?

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

Pak Ketua, sebenarnya saya tidak menanyakan apa-apa tadi. Tidak meragukan juga

tentang, sabar dulu Pak, tidak meragukan juga langkah debat Tim Litigasi. Hanya saja karena

tadi terangkat masalah yang diangkat oleh Saudara saya Asri, saya justru mendudukkan pada

masalahnya bahwa yang diungkapkan di Panmus tadi sudah sangat sempurna, sudah sangat

baik. Hanya saja itu kan tidak ter-cover laporan yang disampaikan Ketua Tim tadi. Andaikata

itu ter-cover saya pikir masalah kita menjadi sangat jelas. Jadi, saya sendiri tidak

menanyakan, tidak meragukan langkah-langkah itu.

Terima kasih, Pak Wayan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, teman-teman sekalian. Inilah namanya demokrasi kita sering mendengarkan.

Saya juga merasa terima kasih juga diberi kesempatan untuk menjelaskan, begitu ya. Jadi,

dengan adanya pertanyaan begitu, kronologisnya bahkan nanti saya minta Pak Sesjen pasal

usulan MK itu apa yang telah kita putuskan. Karena, ini adalah bagian dari dokumen sejarah

Page 20: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 19

dalam perjuangan kita dalam proses penguatan kelembagaan kita. Jadi, ini pejuang politik ya

begitu. Jadi, secara bertahap kita sudah agak baik.

Baik, kita beranjak ke agenda kedua yang penting. Nah, tadi di awal sudah saya

tawarkan, ini masih ada dua jam waktu. Untuk pertama, apakah kita mulai sidang ini, apakah

bisa menyerahkan saja ke Pimpinan, kemudian nanti akan dibagikan ke alat kelengkapan ya.

Kalaupun ada nanti ada permintaan oleh wakil dari Sumatera Utara karena beliau itu urgent

sekali harus ada acara, dia meminta untuk pertama. Kalau itu disepakati, kemudian kalau

boleh saya memulai dari dari Timur ya, nanti mau menyerahkan sebelah kanan. Baik, apa

bisa kita setujui? Setuju.

Kami persilakan Pak Rahmat kalau ada.

PEMBICARA : M Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Bismillahirrahmanirrahiim, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om swastyastu.

Yang terhormat Bapak Ketua, Bapak dan Ibu Wakil Ketua, Bapak-bapak dan Ibu-ibu

Anggota DPD RI yang saya hormati, serta hadirin sekalian yang saya muliakan. Izin

menyampaikan laporan kami berempat dari Sumatera Utara: Pak Rudolf Pardede, Rahmat

Shah, Parlindungan Purba, dan Ibu Darmayanti Lubis. Saya berterima kasih diberi

kesempatan pertama karena kami mengadakan halal bihalal hari ini, Perhimpunan Kebun

Binatang se-Indonesia di Taman Mini. Saya mohon maaf karena kita mestinya Paripurna

besok, Ketua. Jadi, saya mengambil hari ini jam 4, ternyata kalau kita terus saja Pak Wayan

ini, saudara kita yang baik ini yang semangatnya luar biasa ini tidak akan pernah habis

dengan Pak Paulus.

Izin, kami sampaikan beberapa pesan, juga berkaitan dengan Tim Litigasi saya juga

ikut. Semangatnya tadi pagi juga ikut. Pak Laode menyampaikan sudah betul-betul lengkap,

bahkan persentase lengkap, baru ditambahi lagi Ketua dan Ibu tadi, sudah sangat lengkap.

Makanya, Pak Paulus juga tadi hadir mendengar lengkap. Sekarang sudah hilang lagi Pak

Paulus. Oh, sudah pindah tempat, misterius. Sayang Pak Paulus tidak ikut lagi ke depan.

Sebetulnya ramai DPD ini kalau ada Pak Paulus.

Saya izin menyampaikan beberapa hal hanya tiga menit. Pertama, harapan kita bersama

para pejabat Muspida di daerah memperoleh berbagai masukan dan saran dari berbagai

kalangan untuk kemajuan pembangunan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Karena,

sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara terdepan di

berbagai sektor pembangunan. Untuk mewujudkan impian tersebut, tentu mutlak dibutuhkan

komunikasi dan kepekaan antara pemimpin dengan masyarakat di daerah kita semua.

Sedangkan, untuk memaksimalkan sinergisitas itu tentu mutlak dibutuhkan komunikasi dan

kepekaan para pemimpin untuk menyahuti aspirasi maupun harapan dari masyarakat. Ini

kami sampaikan, saya mohon maaf Bapak Ibu sekalian yang saya muliakan, kita masalah

tanah, khususnya Pak Anang sahabat saya dan teman-teman lain di berbagai daerah. Kita

telah mengundang menteri BUMN waktu itu Departemen Keuangan, berbagai instansi terkait

termasuk empat kepala daerah kabupaten/kota dan masyarakat. Ternyata ditandatangani di

DPD RI di Komite I. Dijanjikan dua bulan, alhamdulillah sudah dua tahun belum selesai.

Kemudian, soal kelistrikan juga kami laporkan, ini yang penting. Juga, masalah mati-mati

KETOK 1X

Page 21: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 20

listrik hampir di seluruh Sumatera. Saya sebagai Ketua Kaukus sepakat dengan teman-teman,

khususnya Pak Gafar, kita undang menteri, direktur utama, dan berbagai pihak terkait. Juga,

disepakati bahwasanya akhir November tidak ada lagi pemadaman listrik, khususnya di

Sumatera dan Sumatera Utara. Ternyata sampai kemarin satu hari mati 5 – 6 kali,

alhamdulillah. Jadi, itu saya menyahuti apa yang sampaikan Pak Laode Wakil Ketua tadi,

memang sebagai pemimpin mestinya komitmen janji itu dipenuhi karena itu sudah

menyangkut moral dan etika. Itulah yang kurang kita beri teladan kepada masyarakat

sehingga potensi bangsa yang besar ini, potensi bangsa Indonesia, potensi kita semua kurang

terakomodasi.

Dan, terakhir terkait dengan pendidikan karakter budaya bangsa adalah kesadaran

mendalam bahwa apa pun keunggulan yang dimiliki dan apa pun visi yang diimpikan harus

harus merujuk filosofi bangsa Indonesia. Sementara itu, budaya sebagaimana materi

pendidikan dan pengajaran dimaksud berkait dengan kurikulum tenaga kependidikan

mencakup kompetensi, kapasitas, dan pengalamannya, serta perangkat keras penunjang

lainnya dengan berfilosofi budaya bangsa. Operasionalisasi proses belajar mengajar

hendaknya berisi karakter kejujuran, kebersamaan, toleransi, kesopanan, dan peduli kepada

orang lain. Perlu kiranya kajian-kajian mendalam yang bertujuan memberikan makna baru

pada pendidikan itu sehingga pendidikan dan manajemen berada pada ranah peringkat etika

moralitas di samping ranah intelektualitas dan spiritualitas bagi terciptanya SDM yang

berkualitas ke depan. Etika pendidikan perlu terus dikembangkan berkaitan dengan nilai-nilai

moralitas dan hubungan manusiawi. Prosesnya adalah pemahaman dan pembatinan dengan

kegiatan mengenal dan mempraktikkan nilai etis. Kunci sukses adalah pengendalian diri

dengan hasil manusia berjati diri dan bermartabat, kembali memiliki komitmen tinggi, dan

wajib tepati janji.

Mungkin demikian yang kami sampaikan sebagai penutup sesuai tugas yang diberikan

kepada kami. Tadi Pak Wayan menyampaikan semangat bagi yang tidak terpilih. Pak Wayan

lupa, semangat juga bagi yang tidak menyalonkan diri seperti kami sendiri. Jadi, kami tetap

milik DPD, milik teman-teman yang melanjutkan, kalau ada sesuatu kita saling berhubungan.

saling membantu, dan saling berbuat dan memberi kepada bangsa negara-negara kita.

Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan maaf lahir batin, terutama dalam

melaksanakan tugas bersama lebih kurang lima tahun ini Mungkin demikian yang kami

sampaikan. Lebih kurang mohon maaf. Kami tutup dengan pantun wajib, “Biar orang

menanam buluh, kita tetap menanam padi. Biar orang menebar musuh, kita tetap menanam

budi”. Demikian kami sampaikan, terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Om shanty shanty shanty om.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih Pak Rahmat. Salam pada masyarakat binatangnya.

Silakan kita mulai, kita sepakati mulai dari Jawa Timur. Silakan, Ibu.

Terima kasih. Jadi, kalau ada yang kurang nanti dilanjut, digabun, dilengkapi melalui

Sekretaris Jenderal, nanti akan dibagi ke alat kelengkapan. Terima kasih Ibu Istibsyaroh dari

Jawa Timur.

Selanjutnya dari mewakili Provinsi Kalimantan Tengah.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Interupsi. Selanjutnya izin Riau mau menyerahkan.

Page 22: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 21

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Kita sepakat dari kanan ya.

PEMBICARA : HAMDHANI (KALTENG)

Izin, Pimpinan, membacakan sebentar.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastyastu.

Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Saudara-saudara Anggota

DPD RI, Sekretaris Jenderal dan Wasesjen DPD RI, dan hadirin yang berbahagia. Izinkanlah

saya membacakan masing-masing komite supaya agak cepat.

Pertama, Komite I, adalah masalah masyarakat secara tradisional memelihara dan

menggarap lahan perkebunan dan ladang tidak memiliki dokumen batas tanah penguasaan

hak milik, seperti surat keterangan kepemilikan, segel, SKT, sertifikat. Mereka tidak

memiliki surat-menyurat. Oleh karena itu, Komite I sudah menyampaikan hal ini yang diutus

ada Pak Rugas Binti, beliau tidak hadir hari ini sudah menyampaikan ini. Kemudian, Komite

II, Bu Permana Sari mengenai pengawasan Undang-Undang Lalu Lintas Jalan. Undang-

undang sudah dilaksanakan dengan baik, tetapi pelaksanaannya masih banyak kendala.

Puluhan daerah terutama terkait kewenangan Dinas Perhubungan yang dianggap belum

optimal. Kemudian, Komite III, pengawasan atas pelaksanaan kegiatan ibadah haji, persoalan

kuota haji, pemberlakuan sistem pendaftaran haji sepanjang tahun sejak tahun 2006

menyebabkan adanya daftar tunggu yang panjang. Kuota haji Provinsi Kalimantan Tengah

sampai saat ini adalah 1.335 sesuai hasil rapat evaluasi haji nasional Jakarta tahun 2006. Dan,

itu berlaku sampai sekarang jumlah kuota haji dan jumlah pendaftar ibadah haji di

Kalimantan Tengah ini diperkirakan telah melewati masa tunggu pemberangkatan tahun

2034 atau 20 tahun yang akan datang. Jemaah haji tunda tahun 2013 karena adanya

pengurangan kuota 20% sehingga kuota Kalimantan Tengah menjadi 1.060. Jemaah haji

yang mengalami penundaan tahun lalu pada tahun diupayakan untuk diberangkatkan. Terlalu

lamanya masa tunggu pemberangkatan haji menjadi keluhan sebagian besar jemaah haji.

Oleh karena itu, perlu langkah komprehensif untuk menyelesaikannya. Komite IV, layanan

dasar infrastruktur pendidikan, kesehatan, serta penguatan struktur dan kultur budaya, 13

fokus yang akan dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah untuk 2015 mendatang, yaitu

pengembangan pusat-pusat ekonomi unggulan daerah, pengembangan sarana dan prasarana

bagi tenaga pendidikan, peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidikan akan

dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, pengembangan infrastruktur

dan jaringan transportasi komunikasi, informatika, pengairan, dan kelistrikan.

Pimpinan yang kami muliakan, izinkanlah saya menambah sedikit. pada Sidang

Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia kali ini, kita akan masuki akhir

masa tugas selaku anggota DPD RI wakil rakyat di daerah. Bahwa amanah dan tugas

perjuangan memajukan rakyat dan bangsa akan terus dilakukan, khususnya bagi mereka yang

terpilih menjadi anggota DPD RI periode 2014 – 2019, baik senator lama maupun baru.

Demikian juga rekan-rekan senator mendapat amanat kepercayaan melalui jalur partai politik

dan berhasil terpilih menjadi anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2014 –

2019. Perjuangan memajukan rakyat dan bangsa oleh DPD dan agenda-agenda yang masih

harus diselesaikan oleh DPD RI tentu secara berkelanjutan diperjuangkan. Kami Anggota

DPD RI yang terpilih menjadi Anggota DPR RI tentunya dia akan bersama-sama senator

terpilih bersinergi dengan tugas-tugas kami yang baru di DPR nanti untuk kepentingan

memajukan pembangunan daerah yang selama ini kita perjuangkan bersama. Salah satu tugas

Page 23: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 22

dan agenda penting kita, yaitu upaya penguatan DPD RI pascaputusan Mahkamah Konstitusi

Tentang Undang-Undang MD 3 kini akan tetap berkomitmen untuk kepentingan

memperjuangkan kewenangan DPD RI melalui tugas konstitusional di DPR RI. Perlu kami

sampaikan bahwa ada materi ayat-ayat pasal atau bagian UU MD3 banyak yang tidak sesuai

dengan prinsip penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN, seperti penghapusan

bagian pendidikan untuk anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi kabupaten/kota, Undang-

Undang MD 3 cenderung melindungi koruptor karena ada pasal yang mengatur bahwa aparat

hukum harus mendapat persetujuan tertulis dari Mahkamah Kehormatan Dewan jika hendak

memeriksa atau meminta keterangan anggota DPR. Keberadaan MD3 juga menyulitkan

fungsi Dewan di daerah. Anggota DPR di daerah periode 2014 – 2019 yang baru saja dilantik

tidak bisa langsung bekerja untuk membentuk alat kelengkapan dewan karena terhambat

aturan dalam surat edaran Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

Akhirnya, terima kasih kami ucapkan pada Pimpinan DPD RI Senator H. Irman

Gusman (Ketua), Senator GKR Hemas (Wakil Ketua), Senator DR. Laode Ida (Wakil Ketua)

atas kerja sama, atas kepemimpinan selama ini mengayuhkan DPD RI melaksanakan tugas

konstitusional bagi kepentingan rakyat, bangsa, negara. Pada kesempatan ini juga, kita semua

mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya ibunda dari Bapak Haji Irman Gusman

Ketua DPD RI. Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT. Aamiin

yarobbal ‘alamin. Terima kasih pada seluruh senator dari perwakilan 33 provinsi yang

selama ini telah bekerja sama memperjuangkan aspirasi rakyat dan aspirasi daerah di dapil

masing-masing. Terima kasih pada Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, dan

seluruh jajaran aparat Setjen atas kerja sama dan dukungan dalam melaksanakan tugas-tugas

konstitusional DPD RI.

Pada akhir kata penutup, kami mengucapkan mohon maaf apabila selama ini terdapat

kata, sikap, dan perilaku yang tidak berkenan yang belum sampai kepada sikap keteladanan

sebagaimana pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang

tidak ada kekurangan”. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan Minal aidin walfaizin,

mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om shanty shanty shanty om.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Pak Hamdani. Ini namanya farewell speech, pidato perpisahan.

Tetapi, beliau akan menjadi anggota DPR RI yang akan menjadi mitra strategis buat anggota

DPD ke depan. Karena, di sini ada beberapa orang yang saya lihat ya. Di sini ada Pak Luther

Kombong, ada Pak Elnino, DPR tadi tidak disebut, siapa lagi ya yang hadir? Iya, Pak Elnino

sudah, Erma Ranik, dan sebagainya, Ibu Elviana hari ini tidak ada ya. Mudah-mudahan itu

menjadi menambah kekuatan. Jadi, nanti 132 tambah beberapa orang nanti. Nanti kita adakan

acara khusus bersama. Terima kasih, Pak Hamdani.

Maluku Utara kosong, kita skip saja, kita lewati. NTB kami persilakan.

PEMBICARA : H. LL. ABDUL MUHYI ABIDIN, MA. (NTB)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami akan membacakan pointer-pointer saja

dari laporan kegiatan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilakukan oleh Anggota

DPD Nusa Tenggara Barat.

Page 24: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 23

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Saudara Pimpinan DPD RI, Saudara Pimpinan Alat Kelengkapan

Kepanitiaan dan Badan Kehormatan DPD RI, serta Saudara Pimpinan Kelompok DPD di

MPR RI, yang kami banggakan seluruh Anggota DPD RI, serta hadirin sekalian yang

berbahagia. Puja syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat kepada Rasulullah SAW.

Saudara Pimpinan dan Anggota DPD RI serta hadirin yang kami hormati, berikut

pointer-pointer dari laporan Anggota DPD RI selama melaksanakan kegiatan di daerah.

Yang pertama, yang terkait dengan ruang lingkup tugas Komite I, yakni terkait dengan

pelaksanaan e-KTP yang belum sempurna. Kedua, terkait dengan keamanan kawasan, baik di

kawasan perkotaan maupun di kawasan pedesaan B.

Terkait dengan tugas Komite II. Yang pertama terkait dengan PLN yang sampai saat

ini masih tetap nyala dan padam walaupun Presiden RI telah datang ke NTB dan

deklarasikan tidak ada lagi pemadaman listrik. Yang kedua, terkait dengan abrasi pantai di

Nusa Tenggara Barat terus-menerus sangat dahsyat perkembangannya. Yang ketiga, usul

pembangunan jembatan beberapa tempat yang membutuhkan anggaran dari APBN.

Selanjutnya, pembangunan Bendungan Labangka Komplek Kabupaten Sumbawa yang sudah

15 tahun belum terealisasi dan perlu mendapatkan perhatian pusat.

Yang ketiga, terkait dengan ruang lingkup Komite III, perlu antisipasi wabah ebola

dengan penanganan khusus dan pelatihan khusus bagi tim kesehatan atau medik haji. Di sini

juga ada bidang pendidikan yang mengharapkan ada peninjauan kembali aturan terkait

dengan wajib mengajar 24 jam bagi guru yang mendapatkan sertifikasi. Terakhir, ini ada

beberapa juga, tetapi pointer yang menurut kami perlu diperhatikan adalah pendekatan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pulau Sumbawa. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara

Barat masih membutuhkan sekitar Rp100 miliar dan diharapkan ada bantuan dari APBN

setengahnya. Ini mohon perhatian dari pemerintah pusat.

Demikian pointer-pointer yang dibacakan dan kami dari Anggota DPD RI Dapil Nusa

Tenggara Barat. Pada kesempatan ini juga menyampaikan Minal aidin walfaizin, mohon

maaf lahir dan batin pada seluruh Pimpinan, Anggota, dan Kesesjenan.

Demikian, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak Muhyi Abidin yang telah menyampaikan laporan kegiatan

daerahnya. Selanjutnya, kami persilahkan yang mewakili Provinsi DKI.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Selamat sore.

Om swastyastu buat Pak Kadek secara khusus.

Saudara Ketua Pimpinan Senator dan hadirin sekalian, kami dari DKI sebenarnya kalau

yang namanya reses itu hampir sama saja, tidak reses dengan reses itu sama saja di dalam

komunikasi dengan konstituen. Bahkan, dengan daerah-daerah lain juga sering menghubungi

kami untuk kepentingan-kepentingan di berbagai lingkup pemerintahan pusat. Saya

memberikan contoh, misalnya di sini yang terakhir di samping masa-masa lalu sudah banyak

kami tangani juga persoalan-persoalan daerah. Seperti kita ketahui di mass media, masalah

tertunda-tundanya pelantikan Bupati terpilih Sumba Barat Daya. Sudah satu tahun sejak

Desember sampai sudah 1 tahun terpilih, kemudian dimenangkan di MK, tetapi tidak dilantik

sampai sekarang. Bulan lalu, maksud saya awal bulan ini diadakan Sidang istimewa, Sidang

Page 25: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 24

Paripurna Istimewa untuk untuk pelantikan gubernur, maaf bupati terpilih sesuai dengan

agenda yang semula sudah disetujui gubernur. Pada waktunya, gubernur tidak dating. Saya

memang sengaja juga diundang ke sana sebagai orang yang dimintai, sebagai senator yang

dimintai bantuan dan sepengetahuan rekan-rekan anggota DPD RI dari untuk membantu

melakukan komunikasi, baik khususnya Kementerian Dalam Negeri dengan KPU dengan

Mabes Polri, dan Panglima TNI dari segi jaminan keamanan, dan semuanya memberikan

perhatian. Tetapi, pada waktunya undangan sudah beredar untuk pelantikan, gubernur tidak

dating. Saya melakukan komunikasi dengan Kapolda, dengan Danrem dan Kapolres setempat

menjamin sepenuhnya keamanan, tetapi toh gubernur tidak datang. Saya dua kali bertelepon

dengan gubernur dengan berbagai alasan keamanan, tidak datang. Karena, memang juga

gubernur juga bermain mengerahkan juga orang demo untuk mencegah terjadinya pelantikan.

Tetapi, bupati terpilih juga menyiapkan pendukung yang jauh lebih besar, tetapi saya

berusaha membujuk, mencegah jangan sampai mereka masuk dalam kota karena kalau

mereka masuk dalam kota itu terjadi pertumpahan darah. Saya katakana, Anda itu sudah

mendapat sertifikat dari MK, ini soal waktu saja. Saya melakukan komunikasi dengan

Menteri Dalam Negeri, khususnya lebih banyak dengan Dirjen. Akhirnya, seperti diberitakan

di surat kabar bahwa pelantikan Bupati Sumba Barat Daya itu terpaksa dilakukan langsung

oleh Menetri Dalam Negeri. Ini saya kira suatu peristiwa yang sangat disayangkan dan ini

merupakan tantangan bagi tugas pokok. Salah satu tugas pokok yang utama sekali dari

Dewan Perwakilan Daerah sebagai perwakilan parlemen di forum nasional, perwakilan

daerah di forum nasional, parlemen nasional, agar yang namanya kita sebagai senator dari

provinsi mana saja memang yang lebih utama dan lebih khusus itu adalah daerah pemilihan

kita. Tetapi, dari daerah mana saja kita berasal kita harus bisa juga menangani persoalan

daerah-daerah lain secara keseluruhan, baik secara institusi. Tetapi, kalau secara institusi itu

melalui proses yang panjang, mengapa kita tidak menggunakan hak konstitusional yang

melekat pada diri kita, terutama di dalam soal pengawasan. Ini saya kemukakan ini sekadar

suatu contoh soal bagaimana kita memfungsikan diri bukan saja meningkatkan prestasi

kelembagaan, tetapi juga prestasi individu kita sebagai anggota parlemen, sebagai senator

yang pada diri kita berkat hak konstitusional yang tidak harus selalu diproses melalui

kelembagaan.

Saya kira itu yang sekadar yang ingin saya sampaikan. Masalah-masalah lain saya kira

pelaksanaan masalah transportasi di DKI yang makin gawat saja, masalah krisis energi.

Tetapi, mudah-mudahan setelah Jokowi dilantik jadi presiden nanti dan Ahok jadi gubernur,

ini bisa bisa meringankan masalah karena Gubernur DKI menjadi presiden. Saya kira

meskipun saya secara pribadi belum menyampaikan ucapan, secara pribadi saya sudah

menyampaikan ucapan selamat, tetapi secara resmi nanti setelah tanggal 20 saya akan

menyampaikan ucapan selamat karena menurut saya apa yang sekarang terjadi di MK itu

yaitu proses hokum, tetapi sekaligus proses panggung politik.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Pak Fatwa senior kita yang telah menyampaikan pengalaman dan pandangan-

pandangan untuk menjadi seorang senator. Dan, juga salah satu tim penasihat presiden dari

nomor satu telah juga merupakan ucapan selamat walaupun masih personal. Terima kasih,

Pak Fatwa.

Selanjutnya, kami persilakan dari Senator dari NTT.

Page 26: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 25

PEMBICARA : Ir. EMANUEL BABU EHA (NTT)

Yang kami hormati Pak Ketua, Ibu Wkil Ketua, dan Bapak-Ibu Anggota, Sesjen dan

staf. Sesungguhnya saya tidak mau melapor ini, Pak Ketua, tetapi karena tadi Pak Fatwa itu

menyinggung yang terjadi tadi di daerah saya itu, Pak Ketua, di Sumba Barat Daya. Maksud

saya ingin menyempurnakan ceritanya.

Pemilihan Bupati di sana dulu itu memang dimenangkan yang tadi disebut, kemudian

dibawa ke MK, tetapi sayangnya kartu suara tidak dihitung, disita oleh Polisi. Setelah

diputuskan di MK, kembali oleh Polisi membawa ke pengadilan, ternyata dihitung kembali

suaranya, yang dimenangkan MK tadi itu ternyata sesungguhnya dia kalah. Kalahnya jauh,

puluhan ribu. Tetapi, oleh yang menang ini dinyatakan, siapa yang menjamin tadi suara itu

tidak berubah karena setelah disita polisi kenapa tidak langsung dibuka. Sudah dibawa ke

Jakarta, sampai di Jakarta pun di MK tidak dibuka itu kartu suara kotak suaranya, dibawa

pulang lagi ke daerah, sampai di daerah baru dibuka. Maka, itulah terjadi konfliknya

sehingga kemarin itu berkali-kali sebetulnya di Komite I itu dibahasnya cukup intensif, Pak

Ketua, bahasnya berkali-kali. Kepada Pak Menteri Dalam Negeri juga kita minta kalau bisa

itu lantik saja ke Jakarta karena antara gubernur dan bupati yang mempersoalkan ini adalah

sama-sama satu partai. Jadi, gubernur pasti akan membela yang bupati yang tadi masih

memberontak ini, sedangkan yang satu tadi ini dari partai yang berbeda. Akibatnya, tidak

dilantik-lantik. Kemarin tanggal 6 Agustus mau dilantik, undangan sudah semua keluar,

ditugaskan wakil gubernur Pak Fatwa, wakil gubernurnya sudah sampai di daerah, tadi

ternyata ada 28 truk manusia yang datang untuk demo, akhirnya juga wakil gubernur juga

pulang kembali, tidak jadi untuk melantiknya. Seperti itu, ini sebetulnya terus menerus ini

kita sampaikan, setiap kali kita reses juga saya sampaikan karena seharusnya tanggal 27

Desember lalu sudah harus ada pelantikan. Tetapi, ini terus sampai dengan saat ini, dan saya

tidak tahu sampai kapan ini dia berakhir. Mudah-mudahan tadi yang cerita Pak Fatwa bahwa

Pak Menteri Dalam Negeri akan siap untuk mau melantik di Jakarta. Sehingga, dengan

demikian mungkin waktu nanti kembalinya di daerah hanya tinggal mungkiin dikawal oleh

Polisi sehingga dengan demikian tidak diserang. Karena, di daerah sana, Pak Ketua, dalam

kasus ini kemarin itu belasan orang sudah meninggal, ratusan rumah dibakar, kasus dalam

rangka ini. Jadi, banyak manusia juga yang sudah meninggal begitu akibat dari pilkada yang

berlarut-larut ini tidak diselesaikan.

Ini artinya ini mungkin mendukung tadi apa yang disampaikan Pak Fatwa. mungkin ini

juga memang persoalan daerah ini tetap kita ikuti terus, Pak Fatwa, dan kami di Komite I

sudah sering untuk membahas itu sampai teman-teman saya mengatakan, Pak Emanuel itu

tiap kali kita membahas hanya Sumba Barat Daya saja karena memang itu tadi masalahnya

seperti itu. Sedangkan, yang lain-lainnya saya pikir mungkin nanti akan kita serahkan laporan

ini untuk kemudian masing-masing dibahas di alat kelengkapan. Saya pikir ini.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kita ucapkan kepada Senator Emanuel Babu Eha. Selanjutnya, kami

persilakan Provinsi Sulawesi Utara.

PEMBICARA : M. SYUKUR, SH. (JAMBI)

Interupsi, Ketua. Ketua, Jambi.

Ketua, kalau boleh usul ini kan waktu kita sudah jam 17.00 dan mungkin kawan-kawan

ini masih banyak yang belum salat Asar dan lain sebagainya. Kalau boleh usul mungkin bisa

Page 27: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 26

ditunjuk siapa saja yang ingin membaca siapa saja yang ingin menyerahkan. Mungkin yang

menyerahkan diberi kesempatan juga bisa istirahat untuk salat dulu.

Terima kasih, Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ya begini, dari awal kan saya sudah ini kan sudah menjadi konvensi kita, mulai dari

kanan. Mungkin bagi yang salat kita interupsi saja, silakan. Kita juga belajar mendengar dan

juga saya bisa paham karena ini kan barangkali bagi sebagian kita ada yang memberi

kesempatan untuk pidato yang terakhir. Karena, waktu yang kita batasi kan bukan jam 17.00-

nya, tetapi sampai jam 18.00-nya tadi. Tentu kita harapkan juga kesadarannya. Kalau

memang ada yang memberikan, alhamdulillah, tetapi kalau ada yang menggunakan waktu

tidak lebih lima menit juga ya memang haknya juga begitu lho. Ya, pengertian yang kita

harapkan.

Silakan dari Sulawesi Utara. Bagi yang mau salat ya, silakan. Baik tepuk tangan buat

Sulawesi Utara.

Terima kasih.

Kemudian, selanjutnya kami persialkan yang mewakili Provinsi Sulawesi Selatan.

Terima kasih.

Selanjutnya, dari Sumatera Utara sudah selesai tadi. Kemudian, Kalimantan Barat

belum ada wakilnya. Kemudian, dari Aceh kalau ada atau belum mau diserahkan ke saya?

Yang wajibnya jangan sampai ada yang tinggal ya.

Baik, selanjutnya Sulawesi Tenggara.

Selanjutnya, Kalimantan Timur, wah calon anggota dewan. Tidak usah khawatir nanti

ada tanggal 29 September, kita buka dari pagi sampai sore.

Silakan nanti Kalimantan Selatan, silakan.

PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

Bismillahirrahmaanirrahiim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Ketua, Wakil Ketua, para anggota. Singkat saja karena ini ada

mandat, maka saya bacakan sedikit saja, Pak. Cuma, saya mohon perhatian yang sebesar-

besarnya pada kawan-kawan yang terpilih kembali di 2014 – 2019 ya. Pertama, mungkin

singkat saja karena selama ini ketika saya duduk dan kawan-kawan di DPD RI ini dalam

konteks daerah saya Kalsel hampir tidak terasa apa yang diperjuangkan DPD. Ini beban

moral yang kami rasakan.

Pertama, mungkin sama kasusnya adalah kasus kuota haji, Pak. Mohon penambahan

kalau bisa begitu karena Kalimantan Selatan ini kan terkenal paling banyak jemaah hajinya,

Pak. Jadi, mohon ditambah begitu saja. Itu pertama. Yang kedua, dana DAK kita juga tidak

tambah-tambah. konon katanya, katanya saja begitu, bahwa Kalimantan itu penyumbang

APBN 2/3 dari APBN, cuma dana DAK-nya tidak tambah-tambah. Ini persoalan kita. Terus,

yang ketiga adalah hari ini juga Bandara Syamsudin Noor itu paling jelek di Indonesia yang

hari ini juga belum selesai-selesai, yang hari ini juga kasusnya juga terindikasi korupsi dan

sudah dinyatakan tersangka, tim pembebasannya. Terus, yang selanjutnya adalah konon

katanya juga Kalsel sebagai lumbung energy, tapi kasus listriknya padam itu luar biasa, Pak.

Byar pet-nya luar biasa. Ini yang kita rasakan. Terus, juga masalah batu bara, royalti yang

dikembalikan ke Kalsel itu luar biasa juga ketidakadilannya Mohon juga ini menjadi titik

perhatian agar royalti ini bisa kembali ke Kalsel lebih banyak sehingga indeks pembangunan

manusia Kalsel hari ini, Pak, masih di urutan 26. Banyak yang masih bodoh. Ini persoalan

Kalsel. Terus, yang selanjutnya adalah masalah kelapa sawit, Pak. Ini juga tidak memberikan

Page 28: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 27

dampak positif terhadap kesejahteraan rakyat di Kalsel. Hari ini pemilik-pemilik modalnya

adalah orang Jakarta, tetapi di sana yang kembali ke Kalsel juga dana-dananya juga tidak

mencukupi. Terus, yang selanjutnya adalah infrastruktur yang hari ini konon mengandalkan

APBD saja, itu tidak bisa, Pak, kalau tidak disuntik dibantu dengan APBN yang hari ini luar

biasa juga kerusakan jalan di sana.

Terus, saya mohon juga pada kawan-kawan yang lanjut, mohon kiranya melakukan

koreksi, Pak, terhadap penyalahgunaan jalannya otonomi daerah yang hari ini digambarkan

lewat korupsi oleh kepala daerah. itu harus digenjot betul-betulan begitu lho yang hari ini ya

diambil pajaknya dari rakyat, tetapi dinikmati oleh segelintir orang saja.

Terus, selanjutnya saya jadi korban Undang-Undang Pemilu hari ini. Jadi, mohon

kiranya nanti dalam pembahasan undang-undang berikut pemilu ke depan, kira-kira money

politic itu bisa ditekan. Potret bangsa kita ini kalau begini-begini saja apa jadinya di mata

dunia seperti itu. Mohon kiranya nanti dalam perkembangan selanjutnya agar sistem pemilu

ditinjau ulang, Pak, ditinjau ulang yang hari ini marak sekali di 2014 tadi, di dekat rumah di

daerah saya.

Terus, selanjutnya adalah pemerataan mungkin. Pemerataan dari pendapatan nasional

itu ke daerah itu memang harus juga diperhatikan agar kue-kue pembangunan itu bisa

dinikmati oleh semua. Barangkali itu dari saya, terima kasih atas segala perhatiannya. Mohon

maaf saya pribadi karena tidak calon lagi di DPD RI. Mohon maaf apabila selama kita

bergaul ada kalimat-kalimat, perbuatan, atau kata-kata kita yang kurang berkenan. Mohon

maaf. Terima kasih.

Wabillahi taufik walhidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak Adhariani yang mewakili Provinsi Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, kami persilakan Provinsi Maluku

PEMBICARA : Hj. ETHA AISYAH HENTIHU (MALUKU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Pimpinan Dewan DPD RI, para Anggota Dewan DPD RI, dan

Sekretariat serta staf, serta hadirin semuanya. Saya tidak membacakan ini laporan, hanya

saya ingin menyampaikan kepada teman-teman semuanya mungkin karena saya tidak terpilih

lagi, saya ingin sampaikan mohon maaf. Kebetulan pada suasana sekarang juga adalah dalam

bulan Syawal dan mungkin selama periode 2009 sampai 2014 kami dalam pertemanan

ataupun kekeluargaan kami di anggota DPD, dalam kesempatan ini saya mohon maaf apabila

dalam pergaulan ada yang saya buat kesalahan atau kata-kata yang mungkin ada teman-

teman tersinggung, dalam kesempatan ini saya mohon maaf sebanyak banyaknya. Dan, saya

mengucapkan selamat kepada teman-teman yang terpilih kembali dan mudah-mudahan ke

depan dengan perjuangan teman-teman semuanya, DPD RI akan menjadi lebih baik dari

periode sekarang. Itulah harapan saya demikian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanty shanty shanty om

Page 29: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 28

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kepada Ibu Etha.

Selanjutnya, kami persilakan yang mewakili Provinsi Papua Barat. Baik, terima kasih

kepada Pak Ishak Mandacan.

Selanjutnya, yang mewakili Provinsi Sulbar. Tidak ada.

Kita lanjut ke Gorontalo Ada yang disampaikan ke meja kami? Silakan.

PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, bismillahirrahmanirrahim.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swastyastu untuk Saudara-saudara beragama Hindu.

Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota DPD RI, Bapak Sekretaris Jenderal, Wakil

Sekretaris Jenderal, dan jajarannya. Saya tidak membacakan banyak ini. Yang pertama, ingin

kami sampaikan mohon maaf secara batin dan secara lahir, batin dulu, baru lahir kita saling

memaafkan. Selama lima tahun kami belajar banyak di DPD ini, berinteraksi dengan orang-

orang yang menurut kami sangat memiliki sikap negarawan, memikirkan negara walaupun

keputusan-keputusan kita sebagai negarawan tidak diakomodasi oleh teman-teman di sebelah

selama ini. Kami juga mohon maaf kalau selama lima tahun ini ada kesalahan atau sempat

membuat teman semua tersinggung. Dan, mohon izin untuk pindah ke DPR RI. Mudah-

mudahan dari sana hubungan kita, komunikasi kita tetap berjalan dan saya bersama Pak

Hamdani dan teman-teman yang lain yang “diutus” oleh DPD ke DPR RI bisa ikut

membantu lembaga ini supaya menjadi lebih besar dan lebih kuat mencapai atau

mewujudkan check and balances yang benar.

Secara singkat saya ingin membacakan saja ini beberapa hal yang dititipkan oleh Ibu

Rachmiyati Jahja dari Komite III dan juga Ibu Hana dari Komite II. Saya di Komite IV dan

dari Gorontalo kami tidak memiliki perwakilan di Komite I karena Pak Budi Doku sudah

menjadi wakil walikota.

Yang pertama adalah dari Komite II ini ada beberapa persoalan, tetapi yang paling

utama itu adalah di sana rakyat Gorontalo konstistuen kita, konstituen DPD menginginkan

perjuangan oleh DPD selanjutnya agar kendaraan umum yang disebut bentor di sana itu yang

tiga roda itu sampai hari ini itu dianggap melanggar Undang-Undang tentang Lalu Lintas,

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 karena tidak sesuai spek. Maka, mereka

menginginkan agar dari DPD mengusulkan perubahan tentang minimal pasal-pasal tentang

spek kendaraan umum itu supaya bentor yang telah menjadi bukan cuma sekadar trade mark,

tetapi dia menjadi sumber kehidupan bagi sekitar 20.000 kepala keluarga di Gorontalo agar

bisa diakomodasi oleh UU tersebut.

Yang kedua, dari Komite III ini mngenai kuota haji. Kami memaklumi jika ada

pengurangan kuota haji, tetapi dimohon agar DPD RI yang ke depan memperjuangkan agar

Gorontalo menjadi salah satu terminal embarkasi penuh. Sejauh ini kami terlalu

menyibukkan Makasar sehingga menjadi terlalu banyak, terlalu panjang antrean di sana dan

karena itu kita mohon DPD bisa memperjuangkan ini.

Yang tiga, mengenai Komite IV, rakyat di Gorontalo terutama dari pimpinan pemda itu

mengusulkan agar otonomisasi betul-betul dilaksanakan secara penuh, terutama soal

perpajakan. Jadi, perpajakan itu yang selama ini disetor ke pusat dikembalikan ke daerah

mereka minta disetor ke daerah saja biar nanti daerah yang setor ke pusat. Seperti sistem

upeti sebenarnya, tetapi itulah yang diinginkan. Mengenai pengangkatan komisioner BPK,

pemilihan anggota BPK, hendaknya juga memperhatikan keterwakilan keragaman bangsa,

Page 30: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 29

mengakomodasi putra-putri dari wilayah-wilayah tertinggal dan tentu saja tetap hargai

integritas dan profesionalitas calon anggota BPK.

Kira-kira ini yang bisa kami sampaikan. Dan, sekali lagi kami ucapkan terima kasih

kepada lembaga ini, kepada seluruh anggota, dan juga Setjen dan seluruh pegawai yang ada

di DPD, para staf ahli dan lain-lain yang telah memberikan pelajaran mengenai lembaga ini,

tata negara, bahkan juga pelajaran tentang kehidupan.

Terima kasih, Saudara-saudara sekalian.

Wallahul mafiq ila aqwamit thoriq, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat siang.

Om shanty shanty shanty om.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih Pak Elnino, dan juga selamat dari kami semua ya mudah-mudahan

bisa lebih sukses lagi untuk mengabdi di tempat lembaga di DPR RI. Terima kasih.

Selanjutnya, Bangka Belitung. Saya lihat kalau langsung ke saya langsung dapat

apresiasi ya. Baik, terima kasih.

Selanjutnya, Sumatera Barat.

PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR)

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormati Saudara Pimpinan DPD RI beserta wakil, Saudara-saudara

Pimpinan Alat Kelengkapan Kepanitiaan, serta Saudara Pimpinan Kelompok DPD di MPR,

yang kami banggakan seluruh Anggota DPD RI, dan juga tidak lupa yang kami hormati

Bapak Sesjen beserta jajarannya. Walaupun mungkin sudah banyak yang beristirahat keluar,

namun kita mengapresiasi karena masih banyak teman-teman para senator yang dengan

serius mengikuti laporan pada sore hari ini. Kami tidak banyak, kami tidak akan

membacakan seluruh laporan dari Provinsi Sumatera Barat, namun ada beberapa catatan

yang mungkin perlu kami sampaikan.

Pertama, kami atas nama perwakilan Sumatera Barat mengucapkan ikut belasungkawa

karena pada masa reses orang tua dari Pimpinan kita Bapak Irman Gusman meninggal dunia.

Dan, alhamdulillah dari anggota DPD yang berasal dari Sumatera Barat, kami dapat

menghadiri pemakaman beliau dan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-

teman para senator yang mengucapkan belasungkawa melalui kami anggota yang waktu itu

ada di daerah.

Kemudian, juga berdasarkan laporan dari Komite, baik I, II, dan III, kami berbangga

karena Sumatera Barat terpilih secara nasional terbaik dalam pelayanan publik. Mungkin ini

tentu perlu menjadi catatan bagi kita karena saat ini sudah banyak daerah-daerah yang lain

yang berkunjung ke Sumatera Barat untuk melihat bagaimana pelayanan publik yang ada di

Sumatera Barat. Jadi, ini sedikit promosi ya.

Yang ketiga, mengenai pelaksanaan haji, apa yang di daerah lain juga terjadi di

Sumatera Barat di mana waiting list saat ini sudah mencapai 13 tahun, yaitu pada tahun 2027.

Memang ini harus menjadi perjuangan bagi kita Anggota DPD nantinya. Dan, juga ada

program yang menjadi ikon Sumatera Barat, khususnya Kota Padang pada bulan Ramadhan

untuk anak-anak sekolah, yaitu diadakan pesantren Ramadhan. Pada tahun dua tahun

terakhir, itu bukan hanya diikuti oleh yang muslim, tetapi yang nonmuslim, yaitu Kristiani

juga melaksanakan pesantren Ramadhan yang diadakan di pusat-pusat, apakah itu gereja atau

juga tempat-tempat ibadah nonmuslim lainnya. Jadi, ini merupakan salah satu sistem

pembinaan untuk anak-anak dalam rangka meningkatkan karakter anak-anak kita.

Page 31: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 30

Dan, terakhir karena kalau kita baca dengan waktu yang sangat pendek, kita berharap

kepada Sekretariat atau Kesesjenan mungkin Puskada, semua laporan yang diberikan oleh

Anggota DPD dari provinsi-provinsi ini dapat dirangkum dan diberikan kepada semua

anggota. Kemudian, juga ini dapat ditindaklanjuti sehingga kita setiap memberikan laporan

tahun demi tahun atau reses demi reses itu ada tindak lanjut dari laporan tersebut.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Kami Anggota DPD dari Sumatera Barat:

Bapak Irman Gusman, Hj. Emma Yohanna, Bapak Alirman Sori, dan Bapak Afrizal, S.E..

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih Ibu Emma Yohanna.

Jadi, Ramadhan bukan hanya dimanfaatkan saja buat pesantren umat muslim, tetapi

juga umat kristiani juga. Modus yang baik juga ini untuk menegakkan ahlak dan moral sesuai

dengan keimanan dan ketakwaan masing-masing. Baik, terima kasih.

Selanjutnya, kami persilakan yang mewakili Kepulauan Riau.

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Bapak Ketua, Ibu Ketua yang cantik jelita dan ayu, kemudian

teman-teman kawan-kawan semua Anggota DPD yang kami banggakan dan kami cintai, Pak

Sesjen beserta jajarannya. Perkenankanlah saya menyampaikan kegiatan di daerah kami

Kepulauan Riau. Saya berdiri di sini jangan disuruh cepat-cepat karena ini adalah saya

terakhir kali. Nah, pada kesempatan ini, bagi Bapak-bapak sekalian dengan ketulusan hati

dan kerendahan, saya mohon atas nama seluruh Anggota DPD RI, mengucapkan Selamat

Idul Fitri, Mohon maaf atas segala tutur kata perilaku, sikap, dan segala kehilafan, baik lahir

maupun batin. “Andai hati sebening kaca, pastilah jiwa tiada ternoda. Andai sikap selembut

sutera, santun kata tiada tercela. Andai mulut berkata mulia, tiada hati yang terluka. Tetapi,

manusia tiada ada yang sempurna, untuk itu hanya maaf yang tulus ikhlas yang kami

harapkan.”

Nah, Bapak-bapak dan Ibu sekalian, perkenankanlah saya sedikit tidak lama

menyampaikan laporan saya di sini, laporan dari Kepri. Mudah-mudahan Bapak-bapak sabar

mendengarkannnya. Saya akan mulai dengan maslah sedikit, aspirasi banyak sekali, tatap

muka dan lain-lain, tetapi seputar masalahnya di situ-situ saja.

Masalah Komite I adalah yang paling penting adalah bagaimana mohon dukungan dari

DPD RI mengenai pelayanan publik yang belum meuaskan sebagaimana diamanatkan

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009. Padahal, menurut pendapat kami, pelayanan publik

adalah paling utama, kualitas pelayanan publik. Di Kabupaten Bintan misalnya, kami

mendapati banyak masyarakat mengeluhtentang buruknya pelayanan publik, kantor BPN dan

lain-lain, dan masalah administrasi dan lain-lain. Kami minta kepada DPD RI untuk terus

mendorong dan mengawasi pelaksanaan dan perbaikan pelayaann publik ini. Kemudian,

yang kedua adalah pengawasan terhadap sinkronisasi pelaksanaan Undang-Undang No. 26

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan Undang-Undang lainnya, free zone, dan lain-

lain. Dibatalkannya SK Menhut. Jadi, di Kepri, khususnya Batam, kawasan hutan lindung

sudah 50 tahun yang lalu, tetapi kemudian dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan

ekonomi khusus. Tetapi, bagaimana menjadi hutan lindung, padahal itu menjadi rencana

Page 32: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 31

pusat pertumbuhan ekonomi. Tetapi, kemudian dibatalkannya SK Menhut yang menjadikan

hutan lindung dan mengganggu pembangunan tersebut, kemudian mereka tidak menerima

dan diajukan lagi ke Pengadilan tinggi TUN dan lain-lain dari Menhut ini. Dengan

diajukannya banding oleh BPN, maka BPN tidak akan memproses permintaan terkait status

hukum lahan yang dijukan pengusaha sampai ada kepastian hukum. Memang di Indonesia

ini, mudah-mudahan Bapak bisa berjuang dengan Ibu sekalian, kepastian hukumlah yang

harus kita utamakan. Karenanya, kami sangat mengharapkan DPD RI berperan maksimal

dalam mencari solusi terbaik untuk rencana tata ruang wilayah Kepri. Status hutan lindung

dan lain-lainnya, apalagi Batam Bintan Karimun kawasan ekonomi khusus menjadi pusat

pertumbuhan ekonomi untuk seluruh Indonesia. Bagaimana pertumbuhan ekonomi akan

terjadi kalau kepastian hukum tidak ada.

Kemudian, Komite II, masalah infrastruktur dan lain-lain dan kemudian juga masalah,

saya tidak akan bahas, nanti saya akan serahkan saja. Yang utama adalah masalah kelautan

juga. Perhubungan laut, tidak tersedianya infrastruktur laut yang cukup, dan macam-macam

masalah kelautan perikanan yang selalu saya sudah sepuluh tahun di sini selalu ribut

mengenai masalah itu. Hasil laut yang dicuri karena di perbatasan oleh asing, Vietnam,

Thailand, Kamboja, Singapura, dan lain-lain, dan nelayan menangis untuk itu semua.

Perikanan juga demikian

Kemudian, Komite III, masalah pendidikan sudah selalu disampaikan dan juga masalah

tenaga kerja, Bu Hemas dan Pak Irman, selalu tempat kami menjadi tempat transit, Pak

Farouk, dengan wajah yang begitu serius. Pak Farouk ini betul-betul saya kagumi,

tampangnya galak, tetapi hatinya seperti kita semua. Supaya tidak tegang ya. Nah, kemudian

masalah lainnya adalah biasa masalah BPJS.

Kemudian, Komite IV, UKM dan masalah penampungan TKI ya yang harus betul-

betul, Riau juga demikian. Selalu tempat kami tempat transit, tidak sampai hati kami

melihatnya bagaimana perempuan-perempuan menggendong anak yang kemudian diusir

anak sebagai hasil perkosaan dan dipulangkan begitu saja, tidak mengantongi apa pun. Itulah

kejadian yang sellau terjadi di tempat kami dan mudah-mudahan dapat dicarikan jalan

keluarnya.

Itulah sedikit yang kami ingin sampaikan dan pada kesempatan ini saya ingin

memohon maaf. Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman Anggota DPD, berat

rasanya sudah bersama Pak Irman, Bu Hemas, dan lain-lain. Sepuluh tahun kita bersama.

Tetapi, saya termasuk orang yang agak kurang sabar karena darah Aceh Cut Nyak Dien,

darah Tapanuli Batak yang mengalir di dalam tubuh saya, bukan seperti Bu Hemas darah

Jawa, Yogya atau Solo, dan Denty yang begitu sabar. Sehingga, saya ingin saya sudah tidak

sabar dua periode DPD dan saya ingin berbuat lebih banyak karena saya tidak sanggup

menahan tangis melihat tangisan-tangisan dari masyarakat di pulau-pulau yang ingin kita

perjuangkan lebih banyak. Tetapi, ternyata bahwa saya mungkin masih harus lebih banyak

mendampingi suami saya dan ternyata karena terlampau yakin untuk diketahui bahwa saya

tidak pakai saksi, terlampau pede, saya tidak pakai saksi satu orang pun, tidak pakai tim dan

akhirnya suara saya habis tercuri. Itu adalah kenyataan dan mudah-mudahan walau jadi

mohon maaf Pak Farouk pernah marah dulu, kenapa saya sudah banyak turun, tetapi kok

banyak suara lagi ke orang lain. Saya katakana, bukan yang memilih itu yang salah, tetapi

pelaksanaannya yang banyak bermain. Mohon maaf, saya supaya ke depan pemilu bisa

benar-benar dijaga.

Kepada teman-teman sekalian yang sudah dua periode juga dan yang baru, berat hati

saya berpisah karena harus berpisah, tetapi kita harus berpisah karena saya tidak

mencalonkan diri sebagai anggota DPD lagi, dan saya coba untuk masuk ke tempat lain

untuk bisa berbuat lebih lebih banyak, tetapi ternyata kenyataan demikian. Selamat berjuang

kepada seluruh anggota dan selamat melanjutkan tugasnya berjuang dalam penguatan DPD.

Page 33: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 32

Tetapi, di sini sebagai "neli" nenek-nenek, mohon maaf saya sudah tua. Saya ingin berpesan,

marilah kita ingin memperjuangkan DPD ini menjadi lembaga yang lebih kuat di mana saya

sepuluh tahun ini tidak sabar, menjadi lembaga yang lebih kuat, betul-betul bisa

memperjuangkan kepentingan di daerah kita, ya Pak Ishak Mandacan yang sudah masih

sabar walaupun dia orang Papua biasanya kurang sabar. Mari kita bersama-sama berjuang

dan memperkuat ini lembaga, dan untuk itu saya berpesan kepada teman-teman sekalian.

Kita sudah tahu siapa ini 50% mungkin yang masih baru, yang lama tidak sampai 50%, 50%

yang baru yang tidak mengenal, mari kita pilih orang-orang dikenal yang bisa

memperjuangkan penguatan lembaga ini. Misalnya, contoh di depan ada Bu Hemas, Pak

Irman, Pak Farouk, dan lain-lain mungkin yang itu yang sudah kita kenal. Jangan kita

terpengaruh oleh masalah materi atau kenikmatan sesaat, tetapi kita tidak dapat berjuang

untuk kepentingan masyarakat lingkungan di mana kita berada. Ya Bu ya, karena kita tahu

bahwa yang paling utama adalah keberadaan kita harus membawa manfaat sebesar-besarnya

bagi lingkungan di mana kita berada. Dan, bagi teman-teman tidak terpilih, bekerja berjuang

terus. Di manapun Anda berada, Anda harus berjuang. Pak Wayan banyak yang Anda bisa

perjuangkan. Insya Allah Anda bisa berbuat banyak untuk masyarakat, untuk hari esok,

bangsa yang lebih bagus daripada hari ini. Merdeka!

Jadikanlah DPD sebagai lembaga yang kuat, kompak, berwibawa dan memperjuangkan

masa depan bangsa ini. Saya yang sudah tua ini tidak tahu hidup berapa lama lagi, tetapi

kalian yang muda-muda yang punya masa depan bangsa ini. Jadilah kalian betul-betul patriot

sejati,berjuang terus di mana kalian berada. Saya mohon maaf kalau saya ada kata-kata yang

salah dan selama ini kita bercampur, berat hati saya untuk berpisah. Bagi teman-teman yang

terpilih di DPR, ingatlah kepada DPD. Keberadaan Anda bisa menentukan masa depan DPD

dan bangsa ini. Jangan terlampau dikendalikan oleh partai politik. Mohon maaf. Nah, itulah

dari saya dan sekali lagi saya mohon maaf, Pak John Pieris.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Pantunnya mana, Bu, pantunnya mana?

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Tadi kan sudah nanti kalau begitu pantunnya yang tidak senonoh pula lagi. Nanti ada

yang tersinggung. Jadi, tolong betul -betul lembaga ini terletak di tangan Bapak dan Ibu

sekalian. Doakan supaya kita bisa tetap berjuang. Mohon maaf kalau ada kata-kata tidak

berkenan. Kalau ada umur panjang, boleh kita berjumpa lagi, mudah-mudahan. Terima kasih,

ya sudahlah nanti kebanyakan pantun kelamaan. Nanti saya sedih juga berpisah dengan Ibu

Ratu Hemas dan Pak Irman dan lain-lain. Tetapi, kita tidak berpisah, kita tetap bersatu di

mana pun kita berada, saya juga mendapat bahwa kita harus berjuang bersama-sama. Mohon

maaf.

Billahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA : Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, SH., MA. (JAWA TIMUR)

Pimpinan, usul pimpinan.

Mungkin yang belum membaca mungkin ditanya apakah disetorkan saja semua soalnya

rupanya sekarang dipakai untuk wasiat-wasiat semua.

Terima kasih.

Page 34: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 33

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ya karena dari awal memang sudah kita mulai untuk membagi. Tadi juga diusulkan

Pak Syukur. Ini tidak banyak lagi, Bu. Sabar juga, ya memang haknya itu hak mimbarnya

ada. Apa yang mau disampaikan ya itu ya kita serahkan sepenuhnyalah. Terima kasih Ibu

Aida Ismeth yang telah menyampaikan beberapa hal.

Selanjutnya kami persilakan Papua, silakan.

PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM. (PAPUA)

... (tidak terdengar, red.) muliakan. Saya dipesan oleh teman-teman saya dari Papua

untuk menyerahkan dokumen ini, tetapi dipesan juga untuk menyampaikan beberapa hal.

Pertama, kami menyampaikan ikut belasungkawa kepada Bapak Ketua dan semoga

belasungkawa ini bukan keluarga Pak Ketua menjadi suka cita karena almarhum diberi

tempat yang berbahagia di sisi-Nya. Yang kedua, kami ucapkan Selamat Hari Raya dan

mohon maaf lahir batin dari teman-teman Papua kepada saudara-saudara kami yang

merayakan Idul Fitri. Yang ketiga, kami menyampaikan bahwa apa yang menjadi masalah,

yang menjadi sorotan nasional di MK sekarang ini perlu sampaikan beberapa hal.

Pertama, sistem noken yang asli itu sangat demokratis dan sah berdasarkan konstitusi.

Tetapi, memang sistem noken yang sekarang telah dicederai oleh intervensi kekuasaan dan

juga kepentingan uang oleh para penyelenggara pemilu sendiri. Dan, itulah yang telah terjadi,

merugikan beberapa teman menjadi tidak terpilih. Sudah sebelum pemilihan jauh hari sudah

saya sampaikan bahwa kalau saya, Ibu tidak terpilih, bukan rakyat yang salah, tapi pasti

karena penyelenggara, dan ini terbukti. Dengan adanya kasus di MK, sekarang menjadi

terbukti bahwa begitu banyak masalah yang terjadi manipulasi di Papua.

Yang berikutnya, dalam hal pemilukada juga begitu. Karena itu, kami mohon

perhatian. Pemilukada di Papua telah menimbulkan korban yang tidak sedikit. Oleh karena

itu, dalam Undang-Undang Pemilukada kita menghendaki disederhanakan supaya tidak

terjadi perang antarsuku di Papua. Kebijakan yang paling tepat sekarang ini yang kami minta

adalah supaya pemekaran provinsi ini harus jadi sebagai solusi untuk membuat

keseimbangan politik di Papua. Di Papua dalam sistem pemilu dibagi dua, sistem pemilu

yang biasa di mana orang memilih, yang kedua adalah sistem noken. Sistem noken ini

aslinya murni, bagus, tetapi sekarang telah terjadi manipulasi yang luar biasa, baik dalam

pemilu legislatif maupun dalam pemilukada maupun dalam pilpres sekarang ini juga. Oleh

karena itu, satu-satunya solusi demi kepentingan nasional adalah pemekaran provinsi supaya

daerah-daerah yang memang sudah bisa laksanakan pemilu secara baik, dia bisa lakukan itu

tanpa dirugikan oleh daerah-daerah yang terjadi sistem noken yang gampang sekali terjadi

manipulasi. Oleh karena itu, kami minta dukungan pada seluruh teman-teman, pemekaran

Provinsi Papua Selatan, pemekaran Provinsi Papua Tengah, pemekaran Provinsi Papua Barat

Daya ini hendaknya bisa terjadi sekarang ini. Kami mohon uluran tangan Bapak Ketua dan

Pimpinan supaya bilamana perlu disampaikan pada Bapak Presiden supaya sebelum masa

jabatan selesai, pemekaran provinsi hendaknya terjadi. Kami telah mendapat dukungan

penuh politik dari teman-teman di Komisi II, tetapi pemerintah kelihatannya ragu-ragu

dengan ini. Tentang kabupaten, okelah kita menunggu Undang-Undang Pemerintah Daerah

dan kebijakan-kebijakan, tetapi untuk pemekaran provinsi ini menurut hemat kami sangat

penting untuk kepentingan strategis nasional kita di Papua demi NKRI dan tidak demi

mengadu antara orang Papua dan orang Papua karena sistem politik yang kita bangun di

sana. Demikian ini tambahan-tambahan kami.

Memang untuk di Papua sekarang ini ada puluhan ribu orang-orang datang mencari

emas. Oleh karena itu, dalam tata ruang sangat sulit Papua menata ruang ini karena

Page 35: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 34

kepentingan pertambangan, kepentingan perkebunan, kepentingan-kepentingan ekonomi

yang lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan-kebijakan nasional yang khusus untuk

perhatian terhadap Papua. Pendekatan security, pendekatan keamanan tok tidak cukup.

Tetapi, pendekatan otonomi khusus ternyata juga belum bisa mencukupi, masih begitu

banyak masalah. Oleh karena itu, tetap membutuhkan perhatian dari teman-teman DPD,

terutama yang akan melanjutkan periode berikut, perhatian untuk Papua.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, sehingga ini menjadi catatan yang disampaikan.

Selanjutnya, kami persilakan Provinsi Riau.

PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM. (RIAU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera.

Om swastyastu.

Ketua, Wakil Ketua, para Senator, hadirin-hadirat, Sesjen-Wasesjen dan para jajaran

yang kami hormati dan dimuliakan. Laporan hasil kegiatan kunjungan kerja Anggota DPD

daerah pemilihan Provinsi Riau dengan memakai beberapa prinsip. Pertama, pengertian DPD

secara etimologi dan secara terminologi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi DPD itu serta

momentum pelaksanaan laporan ini pada Paripurna, maka kami beranggap bahwa urgensi

laporan adalah suatu urgensi yang sangat besar disampaikan pada Paripurna Dewan

Perwakilan Daerah. Nyata-nyata pengertian etimologi dan terminologinya adalah urgensi

daerah yang menjadi tindak lanjut dan karena dilaksanakan pada Paripurna, mengikat

institusi, mengikat pimpinan, mengikat anggota, mengikat alat kelengkapan, dan mengikat

sesjen untuk menindaklanjuti karena ini dilakukan pada Paripurna. Dengan demikian, hak-

hak inilah yang kami sampaikan.

Kedua, metode yang kami pakai adalah metode S3-1T (serap, sampaikan, selesaikan,

tuntaskan). Ternyata sudah kita serap, sudah kita sampaikan, dan kita sudah selesaikan, tetapi

ada yang belum tuntas. Dengan demikian, kami atas nama Provinsi Riau yang memang

menyatakan bahwa berwibawanya seseorang dan berwibawanya lembaga ditentukan oleh

optimalisasi dan maksimalnya tugas pokok dan fungsi yang kita lakukan. Oleh karena itu,

alhamdulillah tiga orang dari anggota DPD yang mencalonkan diri untuk 2014 – 2019

alhamdulillah dipercaya oleh masyarakat Riau kembali karena kami telah membuktikan

optimalisasi dari tugas pokok dan fungsi itu.

Selanjutnya, kami juga mengucapkan terima kasih pada Ketua Pak Irman Gusman

beserta pimpinan lain beserta sesjen yang telah memberikan fasilitas kepada kami untuk

mengomunikasikan, menuntaskan aspirasi rakyat Riau yang resah selama ini. Masalah

RTRW yang berlanjut-lanjut yang bertele-tele yang tak selesai-selesainya, bahkan semua

unsur lapisan masyarakat lembaga adat, lembaga majelis lama, serta lembaga-lembaga yang

riil telah menjadi resah, tetapi berkat dari komunikasi personal, komunikasi politik yang kita

lakukan, Pimpinan Bapak Irman Gusman beserta Sesjen, masyarakat Riau mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya, kami diberi waktu berkomunikasi langsung dengan

Presiden Republik Indonesia, Bapak SBY yang pada waktu itu difasilitasi oleh Bapak Irman

Gusman beserta Setjen. Alhamdulillah, respons yang positif dari Bapak Presiden, maka

sepuluh hari setelah itu Bapak Menteri Keuangan telah menandatangani RTRW Riau, bahkan

dijadikan kado ulang tahun Provinsi Riau sebagai tindak lanjut metode yang kami pakai S3-

Page 36: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 35

1T (serap, sampaikan, selesaikan, tuntaskan). Maka, terima kasih, Pak Ketua dari fasilitas

yang telah Bapak Ketua sampaikan dan rakyat Riau mengucapkan terima kasih dan menjadi

kado ulang tahun Provinsi Riau dan penandatanganan RTRW sudah ditandatangani 9

Agustus kemarin, Pak Ketua.

Selanjutnya, mungkin banyak lagi persoalan-persoalan yang belum terselesaikan

tentunya memerlukan tindak lanjut dari kita sesuai dengan Paripurna ini. Yang menjadi

persoalan-persoalan yang memang harus kita lakukan dan telah kita komunikasikan: pertama,

Riau itu termasuk daerah yang luas, daerah yang potensial pertumbuhan ekonomi yang

tertinggi, pertumbuhan penduduk yang tertinggi, migrasi yang terbesar, maka memerlukan

perhatian kita, perlunya pemekaran wilayah sebagaimana yang telah disampaikan oleh

daerah kepada kita bahwa kabupaten/kota di Riau, baik berdasarkan geografis dan beberapa

syarat tentu menjadikan agenda bagi Komite I yang selanjutnya akan dilakukan komunikasi

administratif.

Selanjutnya, persoalan-persoalan agraria yang menjadi persoalan yang sangat urgent

tentunya ini akan kami sampaikan kepada Komite II dan selanjutnya juga pemerintah dan

masyarakat Riau telah mengucapkan terima kasih kepada PAP yang dipimpin langsung oleh

Bapak Prof. Dr. Farouk Muhammad bahwa persoalan-persoalan Riau banyak yang telah

diselesaikan oleh PAP. Tentu ini juga menjadi penghargaan bagi kita. Namun, tentunya

sudah selesai, Pak Ketua, tetapi ada yang belum tuntas. Tuntas ini yang kita harapkan untuk

penyelesaian.

Sekali lagi, kami atas nama Dewan Perwakilan DaerahRepublik Indonesia dari Riau

mengucapkan terima kasih. Tentunya juga persoalan-persoalan embarkasi haji akan kita

lakukan komunikasi kepada Direktur Utama PT Angkasa Pura dan ini juga mohon bantuan

Setjen dan Bapak Ketua untuk melakukan komunikasi politik kita terhadap persoalan-

persoalan Riau karena Riau itu adalah wajah Indonesia. Apabila Riau itu indah tentu

Indonesia akan indah, apabila Riau itu sejahtera tentu Indonesia juga akan sejahtera.

Demikian, terima kasih. Mohon maaf jika terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang

sebsar-besarnya.

Terima kasih kepada kita semua.

Billahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kepada Pak Gaffar dan juga selamat untuk teman-teman dari Riau

dan selamat ulang tahun juga.

Selanjutnya kami persilakan yang mewakili Provinsi Lampung.

Terima kasih. Tepuk tangan buat Pak Anang karena dia tahu jam 7 sudah ditunggu

acara yang berikut. Terima kasih.

Kemudian, selanjutnya Provinsi Jawa Tengah, Bu Denty.

Baik. selanjutnya ya kita terima ya, Pak Kadek. Terima kasih.

Mana ini kira-kira, mohon dibantu saya, mana lagi ini? Yogya? Terima kasih. Yogya

soalnya tebal ini.

Berikutnya, Bengkulu, Bu Eni ini. Terima kasih, Ibu Eni.

Berikutnya, Jambi. Pak Syukur tadi yang menunggu-nunggu, silakan.

Selanjutnya, Jawa Barat. Silakan.

PEMBICARA : Dra. Hj. ELLA M. GIRI KOMALA R. (JAWA BARAT)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 37: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 36

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semuanya.

Om swastyastu.

Yang kami hormati Pimpinan DPD RI dan para senator Republik Indonesia, dan Sesjen

dan Wasesjen dan seluruh staf kesesjenan. Saya hanya tinggal seorang perwakilan dari Jawa

Barat. Semuanya sudah meninggalkan tempat. Mendapatkan kebagian untuk menyampaikan

aspirasi yang diserap dari masyarakat Jawa Barat, semuanya ada 25 aspirasi. Dua untuk

Komite I, 8 aspirasi untuk Komite II, kemudian 10 aspirasi untuk Komite III, dan 5 aspirasi

untuk Komite IV. Semua akan kami serahkan.

Tetapi, sebelumnya tentu kami atas nama anggota DPD RI dari Jawa Barat pada

kesempatan kali ini ingin menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, turut berduka cita atas

wafatnya ibunda Bapak Irman Gusman. Mari kita berdoa sejenak mohon keikhlasannya

semuanya.

(Bahasa Arab, red.)

Aamiin.

Selanjutnya, kami atas nama senator dari Jawa Barat mungkin ini adalah kesempatan

laporan reses terakhir untuk periode ini karena periode selanjutnya tidak ada satu pun dari

Jawa Barat yang bisa melanjutkan karena memang saya satu-satunya yang mencalonkan lagi,

tidak terpilih. Nanti semuanya empat-empatnya adalah pendatang baru, new comer. Untuk

itu, kami atas nama Senator Jawa Barat mengucapkan terima kasih atas kerja samanya

selama ini. Persahabatan kita yang begitu erat selama lima tahun mudah-mudahan

bermanfaat untuk kehidupan kita. Tetap kita menjalin silaturahmi yang baik untuk perbaikan

kehidupan kita. Kemudian, mohon maaf apabila selama lima tahun kami bergaul di sini ada

kesalahan dan kekurangan dan lanjutkan seluruh perjuangan untuk perbaikan DPD ke depan.

Itu saja barangkali. Terima kasih atas kesempatannya.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, wassalamu'alaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih, Ibu Ella Giri Komala.

Selanjutnya, kami persilakan dari Provinsi Sumatera Selatan

Terima kasih kepada Ibu Asmawati.

Selanjutnya yang mewakili Provinsi Banten, kami persilakan Pak Abdurrahman.

Baik yang terakhir, kami persilakan dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, saya terima kasih atas apresiasi mengingat waktu kita juga

yang terbatas, sebagaimana yang saya katakan sebelum Magrib kita menyelesaikan ini. Kami

dari meja Pimpinan mengapresiasi atas semuanya itu, dan kepada Sekretariat Jenderal

sebagaimana tadi yang diamanatkan mohon daripada laporan tadi, baik yang tertulis maupun

mungkin juga yang belum ada coba diklasifikasi kemudian dibagi per komite ,kemudian

dibuat laporannya, kemudian kita lihat sejauh mana dari laporan daerah itu persetiap masa

sidang itu yang bisa dilaksanakan, kemudian apa yang belum, sehingga nanti kan kita lihat

kan bervariasi. Contoh dari Riau, saya ingat betul sebelum pun juga menjadi anggota

dilantik, tetapi sebagai terpilih Pak Gaffar ini sudah kerja untuk kepentingan daerahnya, ada

yang masih belum. Ini menjadi pelajara kita semua untuk memperbaiki mekanisme sisinya ke

depan. Jadi, perlu sebenarnya evaluasi terhadap mekanisme kita, laporan daerah ini, sejauh

mana yang telah kita perjuangkan untuk kita aspirasikan, mana yang sudah bisa kita

selesaikan dan mana yang belum sehingga kemudian kewibawaan lembaga DPD dari tahun

ke tahun, dari periode ke periode akan makin meningkat. Sekali lagi tentu saya ucapkan

terima kasih dan penghargaan dan mari kira tepuk tangan buat kita semua.

Page 38: Nomor : DPD.220/SP/15/2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... fileSalam sejahtera buat kita semua. Om swastyastu. Selamat sore. Sebelum kita mulai Sidang Paripurna DPD ini, marilah kita menyanyikan

SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-15 MS IV TS 2013-2014, KAMIS, 14 AGUSTUS 2014 37

Sidang Dewan yang mulia, sebelum menutup Sidang Paripurna kali ini, saya sekali lagi

mengingatkan bahwa Sidang Paripurna ke-16 DPD ini akan berlangsung pada 22 Agustus,

kira-kira cuma satu minggu dari sekarang. Kita akan melakukan bukan sidang lagi dan ini

penting karena ini adalah agenda mengambil keputusan yang berhubungan dengan bidang

tugas Komite IV, yaitu memberikan pertimbangan DPD dalam pemilihan Anggota Badan

Pemeriksa Keuangan. Inilah yang bisa kami sampaikan.

Akhirul kalam, dengan mengucapkan alhamdulillah, Sidang Paripurna ke-15 ini kami

tutup.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tepuk tangan buat kita semua.

KETOK 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 17.44 WIB