LAKIP DPD RI Tahun 2014
Transcript of LAKIP DPD RI Tahun 2014
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
i
KATA PENGANTAR
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD
RI) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 yang
telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan aparatur pemerintah
yang diamanatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
lembaga DPD RI.
Memasuki tahun ke-11, keberadaan Lembaga DPD RI dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia telah membangkitkan harapan masyarakat agar peran
DPD RI dapat lebih optimal dalam menindaklanjuti aspirasi dan kepentingan
daerah pada tataran pembentukan kebijakan di tingkat pusat. Besarnya harapan
masyarakat tersebut dan adanya dinamika politik di parlemen serta pelaksanaan
tugas DPD RI yang semakin berkembang menuntut kesigapan Sekretariat
Jenderal DPD RI dalam memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian
kepada DPD RI dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik (Good Governance).
Sejalan dengan penerapan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu prinsip
Good Governance telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) yang telah diganti
dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mewajibkan setiap instansi pemerintah
termasuk Sekretariat Jenderal DPD RI untuk menyusun laporan akuntabilitas
kinerjanya.
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah
dicapai dan penggunaan anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis
baik yang tercantum dalam RPJMN maupun Rencana Strategis Lembaga dan
Sekretariat Jenderal DPD RI. Namun demikian Renstra Sekretariat Jenderal DPD
RI mengalami perubahan pada tahun 2014, sehingga Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tahun 2014 menyajikan beberapa
tambahan sasaran strategis dan indikator kinerja.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
ii
LAKIP tahun 2014 yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI ini
menyajikan berbagai tingkat capaian keberhasilan maupun hambatan dalam
pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal DPD RI.
Dengan telah dilakukannya analisis dan evaluasi kinerja secara objektif
yang disajikan dalam LAKIP ini diharapkan ke depan dapat lebih meningkatkan
kinerja aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang profesional, andal dan
akuntabel dalam memberikan dukungan kepada DPD RI, serta diharapkan
masyarakat dan para pemangku kepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014.
Jakarta, Februari 2015 Sekretaris Jenderal DPD RI,
Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO
NIP. 195711251983031001
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….................................. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………................................... iii DAFTAR TABEL............................................................................................................. v BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia .........
B. Sistematika Penyajian ……………………………………………..................................
2 13
BAB II. PERENCANAAN KINERJA .............................................................................. 16 A. Revisi Rencana Strategis 2010-2014.............................................................
1. Visi ........................................................................................................ 2. Misi ....................................................................................................... 3. Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 4. Strategi ..................................................................................................
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014.....................................................................
16 17 18 19 20 21
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 23 A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI ..............................................
1. Sasaran Strategis_1 ”Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”....................................................................................................
2. Sasaran Strategis_2 ”Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”.............................................................................
3. Sasaran Strategis_3 ”Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”...............................................................................................
4. Sasaran Strategis _4 ”Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”............................................................................................................
5. Sasaran Strategis_5 ”Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”............................................................................................................
6. Sasaran Strategis_6 ”Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”............................................................................................................
23
25
61
74
79
88
94
DAFTAR ISI
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
iv
7. Sasaran Strategis _7 ”Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”............................................................................................................
8. Sasaran Strategis_8 ”Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI ........................................................................
B. Realisasi Anggaran ......................................................................................
102 108
112
BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................
115
LAMPIRAN 1. Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012; 2. Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di Provinsi; 3. Matriks (Revisi) Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014; 4. a. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
b. Revisi I Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; c. Revisi II Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; d. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
5. Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; 6. Matriks (Revisi) IKU Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
v
No Judul Tabel Halaman
Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai di Lingkungan Setjen DPD RI 9
Tabel 3.1 : Sasaran Strategis_1 ”Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
26
Tabel 3.2 : Target dan Realisasi Penyelenggaraan Rapat/Sidang Alat Kelengkapan DPD RI Tahun 2014
32
Tabel 3.3 : Sasaran Strategis_2 ”Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”
63
Tabel 3.4 : Sasaran Strategis_3 ”Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”
76
Tabel 3.5 : Sasaran Strategis _4 ”Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
80
Tabel 3.6. : Sasaran Strategis_5 ”Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
89
Tabel 3.7. : Sasaran Strategis_6 ”Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
95
Tabel 3.8. : Sasaran Strategis _7 ”Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
103
Tabel 3.9 : Sasaran Strategis_8 ”Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”
109
Tabel 3.10 : Realisasi Anggaran yang digunakan untuk mewujudkan sasaran strategis Setjen DPD RI Tahun 2014
113
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
1
Pendayagunaan aparatur merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, dan
pengendalian manajemen secara terencana, sistematis, bertahap, dan berkelanjutan
untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur dalam rangka mewujudkan good
governance. Pendayagunaan aparatur mencakup aspek yang luas. Dimulai dari
peningkatan penataan fungsi kelembagaan yang efisien dan efektif dengan
tatalaksana yang jelas dan transparan, didukung oleh SDM aparatur yang profesional,
sampai kepada adanya pengawasan yang proporsional serta menghasilkan pelayanan
publik yang optimal.
Upaya tersebut sejalan dengan asas akuntabilitas yang harus dimiliki oleh
penyelenggara negara sebagaimana terdapat dalam pasal 3 Undang-undang Nomor
28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN yang
kemudian ditindaklanjuti oleh Presiden dengan menerbitkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) sebagai pengganti dari Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
SAKIP merupakan salah satu bentuk reformasi administrasi publik khususnya di
bidang manajemen sektor publik yang diharapkan mampu meningkatkan efektivitas
manajemen dan transparansi serta akuntabilitas sektor publik. Implementasi dari
SAKIP bagi intansi pemerintah adalah dengan membuat laporan kinerja instansi
pemerintah (LAK) sebagai bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas suatu lembaga atau instansi, sehingga terwujud pemerintahan
yang berorientasi kepada hasil (result oriented government).
Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban tersebut, ditetapkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja agar setiap instansi pemerintah dari
BAB I PENDAHULUAN
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
2
eselon I sampai dengan eselon II secara periodik wajib mengkomunikasikan
pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders dengan
menyusun perjanjian kinerja dan laporan kinerja.
Sejalan dengan itu, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia (Setjen DPD RI) menyusun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal
DPD RI tahun 2014 dan menerbitkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI sebagai
bentuk akuntabilitas dan laporan capaian atas kinerja yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Tahun 2010-2014 dan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia tahun 2014.
A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Keberadaan DPD RI dimaksudkan untuk memperkuat ikatan daerah-
daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memperteguh
persatuan daerah-daerah; mengakomodasi aspirasi dan kepentingan daerah-
daerah dalam perumusan kebijakan nasional yang berkaitan dengan daerah;
serta mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah.
Selain itu keberadaan DPD RI dalam rangka memperkuat lembaga legislastif di
tingkat nasional untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat
daerah.
Oleh karena itu, lembaga DPD RI memiliki arti penting dan memegang
peran strategis dalam perkembangan ketatanegaraan sebagai kamar kedua
dalam sistem parlemen Indonesia. Keberadaan DPD RI diharapkan dapat
berperan dalam proses pengambilan keputusan nasional sehingga dapat
menyerap dan mengakomodasikan kepentingan masyarakat dan daerah secara
luas.
Konstitusi dan UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan
DPRD (UU MD3) menempatkan DPD RI sebagai lembaga yang memiliki peran
untuk memberikan pertimbangan terhadap pembahasan Rancangan Undang-
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
3
Undang (RUU) yang dilakukan oleh DPR RI. Kewenangannya terbatas pada isu-
isu yang terkait dengan kepentingan daerah; hubungan antara pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber
daya alam; perimbangan keuangan pusat dan daerah; dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi.
Selain itu, DPD RI juga memiliki kewenangan mengawasi (oversight) di bidang-
bidang ini, dan juga terhadap APBN serta RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama yang hasilnya disampaikan ke DPR RI.
Selama 2 (dua) periode keanggotaan, dari tahun 2004 sampai dengan
2014, banyak yang telah di lakukan oleh DPD RI baik berupa usul inisiatif RUU
tertentu, ikut membahas RUU Tertentu, memberikan pertimbangan RUU terkait
dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN serta pertimbangan kepada DPR
dalam pemilihan anggota BPK. DPD RI dalam kurun waktu dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2013 telah mengajukan 48 (empat puluh delapan) RUU,
202 (dua ratus dua) pandangan dan pendapat, 14 (empat belas) Pertimbangan,
dan 124 (seratus dua puluh empat) hasil pengawasan.
Dalam perkembangannya untuk mendudukkan fungsi legislasi DPD RI
sesuai UUD 1945, pada tanggal 14 September 2012, DPD RI telah
menyampaikan permohonan pengujian undang-undang (uji materi) atas UU MD3
dan UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU P3) terhadap UUD
1945 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Perkara Nomor 92/PUU-X/2012.
Permohonan uji materi dimaksud dilakukan untuk memperoleh penafsiran yang
lebih tepat dan pasti bagi kepentingan bersama dalam sistem legislasi antara
DPR, DPD, dan Presiden. Pada hari Rabu, tanggal 27 Maret 2013, MK telah
memutus perkara tersebut dan dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2013. Putusan MK meneguhkan 5 (lima) hal, yaitu:
1. DPD terlibat dalam pembuatan program legislasi nasional (prolegnas);
2. DPD berhak mengajukan RUU yang dimaksud dalam Pasal 22D ayat (1)
UUD 1945 sebagaimana halnya atau bersama-sama dengan DPR dan
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
4
Presiden, termasuk dalam pembentukan RUU Pencabutan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
3. DPD berhak membahas RUU secara penuh dalam konteks Pasal 22D ayat
(2) UUD 1945;
4. Pembahasan UU dalam konteks Pasal 22D ayat (2) bersifat tiga pihak
(tripartit), yaitu antara DPR, DPD, dan Presiden; dan
5. MK menyatakan bahwa ketentuan dalam UU MD3 dan UU P3 yang tidak
sesuai dengan tafsir MK atas kewenangan DPD dengan sendirinya
bertentangan dengan UUD 1945, baik yang diminta maupun tidak.
Dengan adanya putusan MK ini maka memperkuat posisi DPD RI
melaksanakan tugas wewenangnya terutama dalam fungsi legislasi dan telah
mengubah paradigma proses pembuatan undang-undang (law making process)
yang semakin efisien. Kewenangan legislasi DPD RI yang selama ini samar-
samar baik secara praktik maupun pengaturan di dalam UU MD3 dan UU P3
menjadi lebih kuat. Ini semakin memperkuat lembaga DPD RI dan tentu akan
memperkuat NKRI, yang salah satu semangat terbentuknya DPD RI adalah
sebagai lembaga pemersatu daerah-daerah di Indonesia sebagaimana amanat
dan semangat dari pembentukan DPD RI dalam UUD 1945.
Setidaknya terdapat 8 (delapan) hal terkait kelembagaan yang diusung
dan diperjuangkan DPD RI. Pertama, Memperjuangkan penataan sistem
ketatanegaraan untuk memperkuat sistem check and balances melalui
perubahan tahap kelima Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945. Kedua, mengoptimalkan fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI dalam
mengajukan usul, ikut membahas, memberikan pertimbangan undang-undang
tertentu, dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang. Ketiga,
memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah untuk mewujudkan
pemerataan pembangunan bangsa yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan,
dan berkesinambungan serta berwawasan lingkungan dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keempat, meningkatkan sinergi dan interaksi
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
5
serta kerjasama Anggota DPD RI dengan para pemangku kepentingan untuk
efektifitas perjuangan aspirasi dan kepentingan daerah dalam kebijakan nasional.
Kelima, mendorong pemerintah pusat untuk memberi perhatian yang lebih besar
terhadap isu-isu penting dan strategis di daerah. Keenam, mendorong
pemerintah daerah mengidentifikasi dan menyusun strategi dalam mengatasi isu-
isu dan persoalan penting di daerah. Ketujuh, meningkatkan kinerja politik
Anggota DPD RI melalui institutional building, capacity building, dan image
building, dan kedelapan, melakukan sosialisasi DPD RI melalui berbagai inovasi
yang terprogram namun tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
Dalam melaksanakan tugas kelembagaannya, DPD RI memerlukan peran
dan tugas Sekretariat Jenderal sebagai sebuah institusi pendukung administratif
dan keahlian yang memiliki norma dan “ruh” birokrat pada lembaga legislatif yang
cukup berpengaruh pada format, prosedur dan kultur organisasi tertentu. Oleh
karenanya, sekretariat jenderal harus memiliki ciri birokrat profesional jajaran
sekretariat jenderal lembaga legislatif, yaitu : 1) menjaga dan meningkatkan
pelayanan legislator; 2) menjamin standar akurasi dan ketepatan yang tinggi
dalam advise prosedural; 3) mengembangkan keahlian konstitusi dan prosedural,
serta kelengkapannya; dan 4) mempublikasikan rangkaian hasil kerja dan
prosedur.
Pada tahun 2005 dibentuklah Setjen DPD RI berdasarkan Pasal 99 UU
Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan
DPRD. Berdasarkan UU tersebut telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 51
Tahun 2005 tentang pembentukan Sekretariat Jenderal DPD RI, yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI dengan
struktur Setjen DPD RI terdiri dari 6 (enam) Biro, 1 (satu) Pusat, 27 (dua puluh
tujuh) Bagian/Bidang dan 58 (lima puluh delapan) Subbagian/Subbidang.
Meningkatnya beban kerja dan perubahan mekanisme kegiatan DPD RI,
mendorong Setjen DPD RI melakukan pengembangan Struktur Organisasi Setjen
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
6
DPD RI yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1
Tahun 2008, dengan Perubahan struktur unit kerja eselon II dari 6 (enam) Biro
dan 1 (satu) Pusat menjadi 6 (enam) Biro dan 3 (tiga) Pusat, sehingga
menambah unit kerja eselon III dan eselon IV dari 27 (dua puluh tujuh)
Bagian/Bidang menjadi 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang dan dari 58 (lima
puluh delapan) Subbagian/Subbidang menjadi 79 (tujuh puluh sembilan)
Subbagian/Subbidang.
Pada awal periode 2009-2014 terjadi perubahan nomenklatur dan
tambahan alat kelengkapan dalam struktur kelembagaan DPD RI yang semula
Panitia Ad Hoc (PAH) menjadi Komite, Panitia Kerjasama Antar Lembaga
Perwakilan (PKALP) menjadi Panitia Hubungan Antar Lembaga (PHAL) dan
penambahan Panitia Akuntabilitas Publik (PAP).
Dengan adanya perubahan nomenklatur dan tambahan alat kelengkapan
tersebut serta dibentuknya struktur organisasi di ibu kota provinsi yang
memerlukan peningkatan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Bagian
Pengawasan Internal, maka dilakukan perubahan struktur organisasi dengan
penyesuaian nomenklatur dan penambahan kesekretariatan alat kelengkapan
serta peningkatan bagian pengawasan internal setingkat Eselon IIIa menjadi unit
Inspektorat setingkat Eselon IIa yang memiliki tugas dan fungsi pengawasan di
kantor DPD RI di ibu kota negara dan ibu kota provinsi.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas dan persetujuan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:
B/2008/M.PAN-RB/06/2012 tanggal 28 Juni 2012 ditetapkan Peraturan Sekretaris
Jenderal DPD RI Nomor 02 Tahun 2012 tentang Perubahan pertama Peraturan
Sekretaris Jenderal Nomor 1 Tahun 2008 dengan perubahan struktur Eselon II
dari 9 (sembilan) menjadi 10 (sepuluh) yang terdiri dari 6 (enam) Biro, 3 (tiga)
Pusat dan 1 (satu) Inspektorat. 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang (perubahan
nomenklatur Panitia Ad Hoc menjadi Komite, PKALP menjadi PHAL, dan
penambahan unit bagian Sekretariat PAP serta penghapusan bagian
Pengawasan Internal) dan 79 (tujuh puluh sembilan) Subbagian/Subbidang
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
7
menjadi 80 (delapan puluh) Subbagian/Subbidang. Selain itu, melalui persetujuan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui
suratnya nomor: B/2230/M.PAN-RB/09/2011 tanggal 21 September 2011 telah
disusun Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
di Provinsi dengan jabatan kepala kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia di Provinsi adalah setingkat eselon III.
Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris
Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012,
tergambar pada Lampiran 1, serta Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI
di provinsi terdapat pada Lampiran 2.
Kesekretariatan DPD RI diatur dengan Pasal 413 sampai dengan Pasal
417 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3. Tugas dan fungsi
Sekretariat Jenderal DPD RI secara rinci diatur dalam Peraturan DPD RI Nomor
1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Dalam Pasal 224 Tata Tertib DPD RI,
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas:
a. memberi dukungan teknis, administratif, dan keahlian;
b. melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun sidang
sebelumnya kepada pimpinan pada setiap permulaan tahun sidang dalam
Sidang Paripurna.
Dukungan teknis administratif meliputi:
a. penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal yang
berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan dan seluruh kegiatan
DPD;
b. perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD;
c. pelaksanaan pengelolaan anggaran DPD;
d. penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan rapat-rapat;
e. pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
8
f. pemberian dukungan referensi dan jaringan kerja;
g. pengelolaan dan pemberian informasi sesuai kebutuhan masyarakat
berkenaan dengan informasi kegiatan DPD seperti hasil-hasil keputusan
DPD, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan masyarakat yang ingin
mengetahui tentang DPD dan lain-lain yang relevan dalam ruang lingkup
tugas Sekretariat Jenderal;
h. penyiapan dukungan pelaksanaan tugas berupa fasilitas gedung, ruang rapat,
dan peralatan yang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Fasilitas
Parlemen;
i. penyiapan dukungan teknologi informasi;
j. penyiapan materi atau bahan bagi pimpinan dalam rangka koordinasi
pimpinan DPR, DPD dan MPR tentang gedung dan fasilitas fisik; dan
k. tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Dukungan keahlian meliputi:
a. penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasan ide/gagasan
mengenai perlunya disusun rancangan undang-undang;
b. pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi,
seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan
lainnya;
c. penyusunan draft naskah/dokumen akademik;
d. penyusunan draf rancangan undang-undang sesuai dengan ide atau
gagasan dari pemrakarsa;
e. pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan pada saat sidang-
sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR; dan
f. pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan
wewenang DPD.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
9
Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah pegawai Setjen DPD RI tercatat
sebanyak 644 (enam ratus empat puluh empat) pegawai yang terdiri dari 463
(empat ratus enam puluh tiga) PNS dan 181 (Seratus Delapan Puluh Satu)
pegawai tidak tetap. Dari PNS yang bekerja pada Setjen DPD RI yang
menduduki jabatan struktural sebanyak 127 (Seratus Dua Puluh Tujuh) pegawai
dan yang menduduki posisi staf sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam)
pegawai. Data lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Setjen DPD RI
NO JABATAN ESELON
STAFF NON STRUKTURAL
NON PNS
JML I II III IV
A B A A A B A B 1 SESJEN 1 - - - - - - - 1 2 WASESJEN - 1 - - - - - - - 1 3 BIRO RENKEU - - 1 - 4 - 9 - 43 4 61 4 BIRO SETPIM - - 1 - 4 - 9 - 27 7 48 5 BIRO SIDANG I - - 1 - 5 - 10 - 39 15 70 6 BIRO SIDANG II - - 1 - 6 - 13 - 47 16 83 7 BIRO ADMIN - - 1 - 3 - 8 - 46 11 69 8 BIRO UMUM - - 1 - 4 - 9 - 55 64 133 9 PUSDATIN - - 1 - 3 - 7 - 26 12 49
10 PUSJIDA - - 1 - 3 - 7 - 41 44 96 11 PUSJIJAKUM - - 1 - 3 - 7 - 9 3 23 12 INSPEKTORAT - - 1 - - 1 - 3 5 10
JUMLAH 1 1 10 - 35 - 80 - 336 181 644 Sumber : Biro Administrasi ,keadaan sampai dengan 1 Maret 2014
Dengan gambaran tersebut, maka peran kesetjenan DPD RI sangat
penting sebagai sistem pendukung bagi DPD RI sebagai lembaga legislatif.
Cukup banyak peluang penyempurnaan pelaksanaan tugas parlemen atau
lembaga legislatif yang bisa dipengaruhi oleh perbaikan sistem kerja di jajaran
Sekretariat Jenderal diantaranya melalui penyediaan tenaga ahli, narasumber,
data dan informasi tentang persoalan yang dibahas, penyediaan informasi
tentang sistem dan prosedur berpemerintahan dalam kaitan dengan persoalan
yang sedang dibahas, ataupun informasi lapangan yang terkait.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
10
Keberhasilan manajemen dalam organisasi dapat terlihat dari kemampuan
organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang semakin cepat. Oleh
karenanya, organisasi perlu melakukan analisis lingkungan strategis sehingga
dapat mengidentifikasi aspek strategis dan permasalahan yang dihadapi dan
dampaknya terhadap masa depan organisasi. Berikut ini hasil analisis lingkungan
strategis Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu :
1. Aspek Strategis
Aspek strategis merupakan aspek-aspek tertentu yang dapat mendukung
keberhasilan suatu organisasi. Aspek-aspek ini harus berjalan sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh suatu organisasi, jika organisasi ingin menunjukkan
keberhasilan kinerjanya. Dengan demikian organisasi yang berhasil tidak hanya
bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi organisasi itu sendiri. Aspek strategis
Sekretariat Jenderal DPD meliputi:
a. Dukungan Pimpinan dan Anggota;
b. Semangat dan motivasi kerja pegawai;
c. Pengalaman kerja;
d. Struktur organisasi;
e. Mekanisme dan prosedur kerja;
f. Kerjasama antar unit kerja;
g. Budaya dan etos kerja;
h. Hubungan kerja dengan instansi/organisasi terkait;
i. Teknologi informasi;
j. Sarana dan prasarana kerja;
k. Dukungan anggaran.
2. Permasalahan
Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh sekretariat Jenderal
DPD RI selama ini dapat diutarakan sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
11
a) Sebagai lembaga baru yang tumbuh sebagai konsekuensi konsensus
politik, maka format kerja DPD RI terus berkembang untuk mencapai
bentuknya. Keberadaan dan langkah-langkah kerja DPD RI berada dalam
ruang politik dengan berbagai friksi ide serta hampir seluruh sumberdaya
dukungan lembaga DPD RI sama sekali tidak ada dibawah kendali DPD
RI sendiri. Hal ini membawa konsekuensi pula untuk berbagai perubahan
yang mau tidak mau akan membagi konsentrasi pemikiran dan kerja
sekretariat jenderal DPD RI.
b) Masih jauhnya perangkat dukungan dari yang sebagaimana seharusnya
terutama apabila diambil referensi lembaga yang sama pada negara lain,
terdapat kelemahan dukungan staf sekretariat yang harus menyediakan
mekanisme kerja, administrasi, informasi dan jaringan kerja dengan unit
terkait/stakeholders. Secara agregat, kondisi nyatanya ialah kombinasi
antar staf ahli dan staf sekretariat pendukung masih jauh dari kebutuhan
untuk operasionalnya lembaga legislatif seperti DPD RI.
c) Kelemahan saat ini yang sangat mungkin paling dirasakan ialah terkait
dengan feedback atas agregasi aspirasi yang diserap oleh anggota DPD
RI dari lapangan. Yang terjadi dengan situasi ini ialah keadaan dimana
dalam kegiatannya di lapangan hampir tidak ada dukungan perangkat
kerja Setjen DPD RI untuk anggota DPD RI, karena konstruksi dukungan
perangkat daerah masih memerlukan pengaturan-pengaturan dalam
teknis pelaksanaannya.
d) Dengan ditetapkannya UU No. 17 Tahun 2014, maka terjadi perubahan
kedudukan, tugas, fungsi dan wewenang DPD RI. Aktivitas anggota DPD
RI tidak hanya dilakukan di Ibukota negara (Jakarta), juga dilakukan di
daerah masing-masing, di setiap Provinsi. Perubahan tugas, fungsi dan
wewenang DPD RI memberikan dampak pada peningkatan aktivitas
anggota DPD RI. Peningkatan aktivitas ini membawa konsekuensi pada
peningkatan kegiatan teknis administratif dan teknis subtantif. Dengan
demikian berpengaruh pula pada sistem dukungan yang tidak lain
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
12
merupakan aktivitas kesekretariatan. Berdasarkan kondisi objektif
tersebut, maka terhadap kelembagaan pendukung Sekretariat Jenderal
DPD RI perlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi
organisasi.
Dengan demikian, amanat UU MD3 terhadap revitalisasi Sekretariat DPD
RI dan kelembagaan DPD RI berpangkal kepada sistem dan manajemen
Sekretariat DPD RI, dalam rangka mendukung proses dan tahapan
pengambilan putusan di DPD RI. Perkembangan sekarang dalam hal
reorganisasi Sekretariat Jenderal DPD RI temasuk untuk unit kerja DPD
RI di daerah masih dalam proses bersama Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagai otoritas pengaturan
organisasi lingkup kementerian dan lembaga.
e) Gedung kantor DPD RI berada di kawasan komplek parlemen (MPR,
DPR dan DPD). Pemanfaatan sarana dan prasarana di kawasan komplek
parlemen diatur dalam Pasal 392 ayat (4) UU MD3 bahwa Pimpinan
MPR, DPR dan DPD melalui alat kelengkapan melakukan koordinasi
dalam rangka pengelolaan sarana dan prasarana dalam kawasan gedung
perkantoran MPR, DPR dan DPD. Sebagai tindak lanjut, Pimpinan DPD
RI telah melaksanakan koordinasi bersama dengan Pimpinan MPR,
Pimpinan DPR, BURT DPR, dan Sekretariat Jenderal MPR, DPR, dan
DPD dalam rangka penataan seluruh kawasan komplek parlemen
termasuk dengan rencana pembangunan gedung baru DPD RI, namun
sampai saat ini belum terealisasi.
Kondisi sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara semakin tidak memadai mengingat semakin meningkatnya aktifitas DPD RI yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) alat kelengkapan dan pertambahan SDM yang membutuhkan penambahan ruang rapat dan ruang kerja. Sidang Paripurna DPD RI menggunakan ruang sidang milik Sekretariat Jenderal MPR RI, sehingga pelaksanaan agenda sidang DPD RI harus menyesuaikan dengan agenda kegiatan MPR.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
13
Gedung kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi saat ini masih menggunakan gedung kantor pinjam pakai dari Pemerintah Provinsi dan dengan cara sewa yang kondisinya kurang memadai dan belum representatif sebagai gedung kantor lembaga Negara. Untuk tahun anggaran 2014 telah dialokasikan pembangunan gedung kantor di 3 (tiga) provinsi yang diharapkan secara bertahap dalam waktu lima tahun mendatang dapat dibangun gedung kantor DPD RI di seluruh provinsi.
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Kinerja (LAK) ini mengkomunikasikan pencapaian
kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2014. Capaian kinerja
(performance result) 2014 tersebut dibandingkan dengan perjanjian kinerja
(performance agreement) 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan
organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap perjanjian kinerja memungkinkan
diidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di
masa datang.
Selanjutnya, sistematika penyajian LAK Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum Sekretariat Jenderal DPD RI, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama
(strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal
DPD RI tahun 2014.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan hasil
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
14
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014
dengan tahun 2013 dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Sekretariat Jenderal
DPD RI serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Lampiran:
1) Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris
Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
15
2) Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di provinsi;
3) Matriks (Revisi) Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014;
4) a. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
b. Revisi I Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
c. Revisi II Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
d. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
5) Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;
6) Matriks (Revisi) IKU Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
16
A. REVISI RENCANA STRATEGIS 2010-2014
Revisi Rencana strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPD RI
tahun 2010-2014 dilaksanakan terkait dengan tujuan, sasaran strategis dan
indikator kinerja Setjen DPD RI yang merupakan penjabaran dan tolak ukur
kinerja Setjen DPD RI dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Perubahan
tersebut telah diselaraskan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi
Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan teknis, administratif, dan keahlian
kepada lembaga DPD RI. Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 telah
mengalami 3 (tiga) kali revisi, yaitu pada bulan Maret 2012, Oktober 2013, dan
terakhir pada Oktober 2014.
Revisi Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 pertama dilaksanakan
pada bulan Maret 2012 karena adanya evaluasi atas Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Setjen DPD RI Tahun 2010 sehingga perlu
dilakukan perubahan Renstra terutama pada perumusan indikator kinerja dan
rumusan sasaran.
Pada bulan Oktober 2013 dilakukan revisi kedua terhadap Renstra
Setjen DPD RI tahun 2010-2014 karena terjadi pengembangan struktur
organisasi Setjen DPD RI, adanya penambahan unit kerja eselon I yaitu
inspektorat dan unit kerja eselon III yaitu Bagian Set.Panitia Akuntabilitas
Publik, sehingga diperlukan penyesuaian antara Renstra Setjen DPD RI tahun
2010-2014 dengan struktur yang baru.
Tahun 2014 merupukan tahun terakhir dalam penerapan Renstra Setjen
DPD RI Tahun 2010-2014, namun Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014
tetap dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Hal ini dilaksanakan karena
untuk menyesuaikan dengan perkembangan dinamika kelembagaan DPD RI,
adanya pergantian Pimpinan dan Anggota DPD RI untuk periode 2014-2019.
Revisi Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 dilakukan terhadap tujuan,
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
17
indikator kinerja tujuan, sasaran strategis, dan indikator target kinerja Setjen
DPD RI yang diselaraskan dengan sasaran strategis DPD RI serta
pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen DPD RI.
Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 memuat visi, misi, tujuan,
indikator kinerja tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran, target kinerja jangka
menengah, target tahunan, program, dan kebijakan, serta telah menyajikan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Setjen DPD RI. Matriks Perubahan Renstra
Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 terdapat dalam Lampiran 3.
1. Visi
Penetapan visi dalam perencanaan strategis merupakan salah satu
langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi dinilai penting tidak
hanya dalam tahap perencanaan, melainkan juga dalam tahapan organisasi
selanjutnya. Substansi mendasar dalam pembentukan visi organisasi
adalah menggali gambaran konkrit melalui refleksi kritis mengenai masa
depan organisasi yang ingin diwujudkan. Visi merupakan komitmen dan
kristalisasi nilai-nilai yang dianut seluruh pemangku kepentingan dan
dilandasi oleh semangat mencapai tujuan.
Visi Setjen DPD RI memiliki peran penting dilihat dari sudut pandang
perspektif kelembagaan, Setjen DPD RI sebagai kesekretariatan lembaga
negara berfungsi sebagai sistem pendukung (supporting system) dan
merupakan integrasi dari berbagai unsur yang terdiri dari kelembagaan,
kepegawaian, dan ketatalaksanaan. Oleh karenanya, Setjen DPD RI
menetapkan visi yang mencerminkan gambaran keadaan dan kondisi yang
ingin diwujudkan pada tahun 2010-2014 sesuai dengan tugas dan fungsi
yang dimiliki oleh Setjen DPD RI, yaitu:
“Profesional dan andal dalam memberikan dukungan administratif
dan keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI”
Terdapat dua kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang
visi Setjen DPD RI, yaitu profesional dan andal.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
18
a. Profesional
Istilah ’profesional’ dimaksudkan untuk menunjukkan kriteria pegawai
memiliki kompetensi yang berdayaguna sesuai dengan persyaratan
suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi, dan beorientasi
pada prestasi kerja. Artinya, setiap pegawai Setjen DPD RI memiliki
kompetensi (keahlian), kreatif, dan inovatif dalam menjaga dan
meningkatkan pelayanan kepada lembaga DPD; menjamin standar
akurasi dan ketepatan yang tinggi dalam kebijakan prosedural
(accurate and prompt); mengembangkan keahlian konstitusi dan
prosedural bagi lembaga DPD RI (constitutional and procedural
based); mempublikasikan rangkaian hasil kerja, prosedur, dan
sumber-sumber justifikasi kegiatan DPD RI; memfasilitasi program
dan informasi pendidikan yang efektif sebagai bentuk dukungan
fungsional legislasi; dan memaksimalkan serta menjaga akses dari
semua elemen pelayanan dan informasi.
b. Andal
Andal diartikan sebagai terciptanya kepercayaan (trust) dan kepuasan
(satisfied) dari Anggota DPD RI dan lembaga DPD RI terhadap
segenap unsur Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan
administratif.
Profesional dan andal dalam memberikan dukungan teknis,
administratif dan keahlian serta sarana prasarana bagi pelaksanaan tugas
konstitutional DPD RI agar tercapai kinerja yang optimal merupakan
keinginan Setjen DPD RI pada Tahun 2010-2014 yang ingin dicapai sebagai
supporting system DPD RI.
2. Misi
Visi organisasi yang telah ditetapkan selanjutnya diwujudkan dengan
penetapan misi. Misi merupakan fokus organisasi yang tersusun secara
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
19
baik, menetapkan tujuan yang unik dan mendasar, dan menunjukkan
cakupan kegiatan yang ditawarkan serta pasar/konsumen yang dilayani.
Profesional dan andal dalam memberikan dukungan administratif dan
keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI diwujudkan dengan
menetapkan dan melaksanakan misi Setjen DPD RI, yaitu :
1) Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI;
2) Membangun sumber daya manusia aparatur yang profesional,
kompeten, dan berintegritas;
3) Meningkatkan kapasitas organisasi Sekretariat Jenderal dan sarana
prasarana; dan
4) Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD
RI.
3. Tujuan dan Sasaran
Visi dan misi yang telah ditetapkan dirumuskan kedalam bentuk yang
lebih terarah dan operasional, yaitu tujuan dan sasaran organisasi. Tujuan
dan sasaran unit kerja eselon I harus berorientasi hasil dan terkait dengan
isu strategis organisasi.
Sekretariat Jenderal DPD RI telah menetapkan tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang menggambarkan tugas dan fungsi organisasi
Setjen DPD RI. Tujuan ditetapkan untuk mempertajam pelaksanaan misi
Setjen DPD RI dan meletakkan prioritas serta memberikan arah program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sedangkan, sasaran strategis Setjen
DPD RI merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan
tujuannya.
Sesuai dengan visi dan misi Setjen DPD RI, maka tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2014 adalah:
1) Tujuan: Terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang
profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
20
Sasaran: 1) Terwujudnya dukungan teknis dan subatansi/materi
persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI;
2) Terwujudnya dukungan terhadap penguatan
kelembagaan DPD RI;
3) Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI
dengan konstituen di daerah pemilihan;
4) Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan
integritas sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
2) Tujuan: Terwujudnya dukungan administratif dan sarana
prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Sasaran: 1) Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan
keuangan yang tertib dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
2) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
Sekretariat jenderal yang transparan dan akuntabel
dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI;
3) Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana
dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI;
4) Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi
Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
4. Strategi
Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka
perlu dirumuskan strategi/cara Sekretariat Jenderal DPD RI dalam program
dan kebijakan yang menjadi pedoman operasional kegiatan. Pada tahun
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
21
2014 Sekretariat Jenderal DPD RI memiliki 3 (tiga) program, yaitu (1)
program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi; (2)
program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI;
dan (3) program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014
Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan intansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan yang disertai
dengan sasaran strategis dan indikator kinerja pada awal tahun.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah telah merubah beberapa ketentuan tentang perjanjian kinerja yang
awalnya merupakan penetapan kinerja. Salah satunya terkait dengan ruang
lingkup perjanjian kinerja yaitu dimuatnya perjanjian yang disepakati terhadap
kinerja yang terwujud akibat kegiatan tahun sebelumnya selain kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan.
Setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2014,
Sekretariat Jenderal DPD RI menetapkan Penetapan Kinerja Sekretariat
Jenderal DPD RI Tahun 2014 yang memuat informasi tentang sasaran
strategis, indikator kinerja, target kinerja, dan jumlah anggaran yang akan
dialokasikan (terdapat pada lampiran 4A).
Dalam perjalanannya, Sekretariat Jenderal telah melakukan review
Penetapan Kinerja Tahun 2014 selama tahun 2014. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 perjanjian kinerja dapat direvisi apabila terjadi
pergantian atau mutasi pejabat; perubahan dalam strategi yang mempengaruhi
pencapaian tujuan dan sasaran; dan/atau perubahan prioritas atau asumsi yang
berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
22
Pelaksanaan review terhadap Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal
DPD RI Tahun 2014 dilaksanakan pertama pada bulan Juli 2014, terkait
dengan perubahan DIPA Setjen DPD RI (APBN-P) dimana terjadi penghematan
anggaran yang menyebabkan pengurangan target kinerja Setjen DPD RI
sehingga dilakukan revisi pada Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI
Tahun 2014 terkait dengan perubahan target kinerja (lampiran 4B). Review
kedua dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014, terkait dengan pergantian
Pimpinan dan Anggota DPD RI periode 2014-2019 yang mempengaruhi
perubahan tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI dalam
Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 sehingga perlu dilakukan revisi
kembali terhadap Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
(lampiran 4C). Dan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 pada tanggal
20 November 2014 terkait perubahan nomenklatur, maka Penetapan Kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 berubah menjadi Perjanjian Kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 (Lampiran 4D).
Perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang telah ditetapkan
telah direview dan diukur untuk melihat keberhasilan atau kegagalan kinerja
Setjen DPD RI. Selain itu, mulai tahun 2014 Perjanjian Kinerja Sekretariat
Jenderal DPD RI telah dimanfaatkan dalam rencana kinerja individu oleh
pejabat eselon I yang diturunkan ke pejabat eselon II, eselon III, eselon IV,
sampai dengan staf yang dituangkan dalam Rencana Kerja Perorangan (SKP)
dan telah digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Aksi Sekretariat
Jenderal Tahun 2014.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
23
A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI
Capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014
menggambarkan capaian sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI pada
tahun 2014 dengan melakukan analisis melalui (1) membandingkan antara
target dan realisasi kinerja tahun ini; (2) membandingkan antara realisasi
kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir; (3) membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi; (4) analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau
peningkatan atau penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
(5) analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan (6) analisis program
atau kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja.
Capaian sasaran diukur pada tingkat outcome dengan menggunakan
indikator-indikator sasaran yang jelas dan terukur untuk menetapkan penilaian
keberhasilan setiap sasaran. Data capaian diperoleh dari pengukuran melalui
pengumpulan dan perangkuman data dengan memperhatikan indikator kinerja
yang digunakan, frekuensi pengumpulan data, penanggung jawab, mekanisme
perhitungan, dan sumber data yang digunakan sehingga dapat diyakini validitas
datanya dan dapat diandalkan.
Capaian sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sangat
dipengaruhi oleh dukungan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja di
lingkungan Setjen DPD RI. Berikut ini sasaran strategis Sekretariat Jenderal
DPD RI yang diukur capaiannya, yaitu :
1) Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
2) Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI;
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
24
3) Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di
daerah pemilihan;
4) Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
5) Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib
dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
6) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD
RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI;
7) Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;
8) Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal
DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Secara umum sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI telah
berhasil dicapai pada tahun 2014, namun demikian terdapat beberapa sasaran
strategis yang belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Terhadap
sasaran yang belum berhasil diwujudkan, Sekretariat Jenderal DPD RI telah
melakukan beberapa analisis dan evaluasi untuk melakukan perbaikan,
penanganan masalah dan peningkatan kinerja di masa mendatang.
Matriks pengukuran kinerja indikator sasaran strategis Sekretariat
Jenderal DPD RI tahun 2014 terdapat pada lampiran 5. Rincian analisis
capaian masing-masing sasaran strategis dengan indikator kinerjanya dapat
diuraikan sebagai berikut.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
25
Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan oleh
Sekretariat Jenderal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan
salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan
keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal
DPD RI sebagai supporting system dalam memberikan dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan DPD RI yang merupakan core bussiness bagi
DPD RI dalam menghasilkan keputusan DPD RI terkait (1) RUU usul iniasiatif
DPD RI; (2) pertimbangan kepada DPR tentang RUU yang berkaitan dengan
APBN, pajak, pendidikan, dan agama; (3) hasil pengawasan terhadap
pelaksanaan atas UU tertentu; (4) pertimbangan terhadap hasil pemeriksaan
atas keuangan negara dari BPK; dan (5) pertimbangan dalam pemilihan
anggota BPK.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis
dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja,
serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan
tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.1 berikut :
Sasaran strategis_1 : “Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
26
Tabel 3.1. sasaran strategis_1
“Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA 2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100
2 Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan
100% 100% 100 95% 95 95% 95 100% 100 100% 100
3 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100% (48 Draft
Keputusan)
100% (48 Draft
Keputusan)
100 100% (43 Draft
Keputusan)
100 100% (60 Draft
Keputusan)
100 100% (35 Draft
Keputusan)
100 100% (33 Draft
Keputusan)
100
4 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100% (20 Draft
Keputusan)
100% (20 Draft
Keputusan)
100 100% (25 Draft
Keputusan)
100 100% (25 Draft
Keputusan)
100 100% (13 Draft
Keputusan)
100 100% (15 Draft
Keputusan)
100
5 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
100% (5 Draft
Keputusan)
100% (5 Draft
Keputusan)
100 100% (2 Draft
Keputusan)
100 100% (2 Draft
Keputusan)
100 100% (3 Draft
Keputusan)
100 100% (1 Draft
Keputusan)
100
6 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai
100% (1 Draft
Keputusan)
100% (1 Draft
Keputusan)
100 100% (1 Draft
Keputusan)
100 100% (1 Draft
Keputusan)
100 100% (1 Draft
Keputusan)
100 - -
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
27
NO INDIKATOR KINERJA 2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) Keputusan DPD RI
7 Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI
100% (8 Draft
Keputusan)
100% (8 Draft
Keputusan)
100 100% (9 Draft
Keputusan)
100 100% (9 Draft
Keputusan)
100 100% (9 Draft
Keputusan)
100 100% (4 Draft
Keputusan)
100
8 Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI
200 Risalah 363 Risalah
182 135 Risalah
67,5 229 Risalah
57,3 308 Risalah
77 189 Risalah
45,5
9 Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
100% (28 Kajian)
100% (28 Kajian)
100 100% (17 Kajian)
100 100% (16 Kajian)
100 100% (26 Kajian)
100 100% (16 Kajian)
100
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
28
Dari tabel 3.1. sasaran strategis_1 “Terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja
terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja
tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan
capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang
telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan
(f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
capaian. Berikut ini analisis dari masing-masing indikator, yaitu :
1.1 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan Anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
Tingkat kepuasan Anggota terhadap dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan merupakan salah satu alat untuk mengukur
sasaran terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan didapat dari perbandingan jumlah Anggota
yang tidak menyampaikan keluhan secara tertulis terhadap dukungan
teknis dan substansi/materi persidangan kepada Sekretariat Jenderal DPD
RI dengan jumlah seluruh Anggota DPD RI.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota
terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan telah memiliki
capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama
tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132
orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat
Jenderal DPD terkait dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
yang telah dilaksanakan. Namun demikian terdapat masukan-masukan
Anggota secara lisan terkait dukungan teknis persidangan yang langsung
ditindaklanjuti Sekretariat Jenderal DPD RI untuk perbaikan kinerja. Akan
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
29
tetapi untuk masukan yang terkait dengan keterbatasan ruang rapat karena
Sekretariat Jenderal DPD RI belum memiliki gedung sendiri di ibukota
negara tidak dapat segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI
disebabkan di luar kewenangan Sekretariat dan Lembaga.
Selain itu, tingkat kepuasan Anggota DPD RI dapat diindikasikan
dengan adanya pernyataan terima kasih tertulis dari Pimpinan Alat
Kelengkapan DPD RI yang dibacakan pada saat Sidang Paripurna untuk
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap dukungan teknis dan
substansi/materi yang telah dilaksanakan.
Capaian target kinerja pada tahun 2014 tercapai karena tindak lanjut
permintaan alat kelengkapan DPD untuk melaksanakan kegiatan segera
ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dengan profesional, cepat,
tertib, andal dan tepat waktu sehingga tidak ada Anggota DPD yang
menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal
DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi
(survey) tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan secara rutin dan berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali secara proaktif.
Dukungan yang diberikan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dalam
bentuk dukungan teknis dan dukungan substansi/materi. Dukungan teknis
meliputi penyiapan seluruh operasional persidangan sebelum persidangan
dimulai seperti undangan persidangan yang informatif, penyediaan ruang
persidangan yang memadai, perlengkapan persidangan yang berfungsi
dengan baik, layanan jamuan persidangan yang baik, penggandaan materi
persidangan dan layanan pengamanan yang siaga, serta penyediaan
presensi persidangan yang transparan.
Sedangkan dukungan substansi/materi meliputi penyiapan materi
persidangan, pemberian dukungan keahlian pada saat sidang/rapat
pembahasan di DPD dan DPR, penyiapan penyusunan draft
naskah/dokumen akademik, dan penyusunan draf rancangan undang-
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
30
undang sesuai dengan ide atau gagasan dari pemrakarsa, penyusunan draf
pengantar rapat, penyusunan draf kerangka acuan untuk kunjungan kerja
dan Raker dengan Menteri, penyusunan draf jadwal, dan penyusunan draf
kesimpulan, serta penyusunan draf keputusan DPD RI/alat kelengkapan
DPD RI.
Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis
dan substansi/materi persidangan pada tahun 2014 dibandingkan dengan
tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 tidak mengalami perubahan, yaitu
sebesar 100% dari target 100%. Hal ini dikarenakan dari tahun 2010
sampai dengan 2014 tidak ada keluhan tertulis dari Anggota DPD RI
terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah:
a. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi,
dengan melaksanakan kegiatan :
1) kegiatan dukungan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan,
pengawasan DPD, dan pengembangan kerja sama; dan
2) kegiatan dukungan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan,
pengawasan DPD, dan fungsi badan kehormatan.
b. Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya
DPD RI, dengan melaksanakan kegiatan :
1) kegiatan pengelolaan dan pengkajian aspirasi masyarakat dan
daerah; dan
2) penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan hukum.
Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis
dan substansi/materi persidangan dilaksanakan oleh pegawai Sekretariat
Jenderal DPD RI yang berhubungan langsung dengan persidangan
DPD RI.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
31
1.2 Indikator Kinerja Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat
kelengkapan
Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan merupakan salah satu alat untuk mengukur sasaran terwujudnya dukungan
teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI.
Penyelenggaraan Rapat/sidang alat-alat kelengkapan merupakan salah
satu tugas utama (core bussines) Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai
supporting system DPD RI. Rapat/sidang DPD RI, yaitu (1) rapat internal
meliputi rapat pleno alat kelengkapan, rapat gabungan alat kelengkapan,
dan rapat tim kerja; (2) rapat eksternal meliputi rapat kerja, rapat
konsultasi, rapat koordinasi, rapat dengar pendapat, dan rapat dengar
pendapat umum; (3) rapat alat kelengkapan di daerah meliputi rapat
koordinasi, rapat dengar pendapat, rapat dengar pendapat umum, rapat
bersama DPRD, dan rapat bersama Pemerintah Daerah dan DPRD.
Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat
kelengkapan didapat dari persentase jumlah realisasi rapat/sidang yang
diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dibandingkan dengan
persentase jumlah rapat/sidang yang telah dijadwalkan.
Persentase realisasi jumlah rapat/sidang yang diselenggarakan oleh
Sekretariat Jenderal DPD RI didapat dari jumlah rapat yang
diselenggarakan dibandingkan dengan jumlah rapat/sidang yang
dijadwalkan.
Berikut ini data rapat/sidang alat kelengkapan yang diselenggarakan
selama tahun 2014 pada tabel 3.2 di bawah ini yaitu :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
32
Tabel 3.2 Target dan Realisasi Penyelenggaraan Rapat/Sidang Alat
Kelengkapan DPD RI Tahun 2014
NO Alat Kelengkapan
DPD RI
Masa Sidang III Tahun Sidang
2013-2014
(Jan-Maret 2014)
Masa Sidang IV Tahun Sidang
2013-2014
(Mei-Sept 2014)
Masa Sidang I Tahun Sidang
2014-2015
(Okt - Des 2014)
Jumlah
T R T R T R T R
1 Komite I 25 47 2 6 10 17 37 70 2 Komite II 18 5 13 3 9 15 40 23 3 Komite III 15 13 7 5 6 15 28 33 4 Komite IV 22 10 23 23 7 16 52 49 5 Panmus 6 2 16 3 7 4 29 9 6 Paripurna 5 7 3 3 4 5 12 15 7 BAP 3 2 5 15 2 5 10 22 8 BKSP 4 2 1 1 7 4 12 7 9 PPUU 7 3 2 4 5 6 14 13
10 PURT 5 3 6 2 7 8 18 13 11 BK 9 0 0 3 0 4 9 7 TOTAL 261 261
Dari tabel 3.2 diketahui bahwa pada tahun 2014, rapat/sidang yang
dijadwalkan oleh alat kelengkapan DPD RI sebanyak 261 (dua ratus enam
puluh satu) rapat/sidang, dan yang terselenggara sebanyak 261 (dua ratus
enam puluh satu) rapat/sidang, sehingga target indikator persentase
penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan mencapai 100%.
Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat
kelengkapan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, 2012,
2011, dan 2010. Pada tahun 2013 dan 2014 memiliki capaian sebesar 95%
dari target 100% dikarenakan penyelenggaraan rapat/sidang melibatkan
pihak luar sebagai undangan seperti kementerian dan narasumber/pakar
yang menyebabkan jadwal penyelenggaraan rapat/sidang sering kali
diubah dalam waktu singkat mengikuti konfirmasi undangan dan substansi
yang akan dibahas. Upaya perbaikan yang dilakukan dalam mengatasi hal
tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dan konfirmasi yang intensif
dengan pihak yang diundang dalam rapat/sidang DPD RI.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
33
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase
penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan adalah program
penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan
persidangan/rapat-rapat DPD RI.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.
Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 4.162.835.004,- atau sekitar
65,7% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Apabila dibandingkan
antara capaian anggaran (65,7%) dengan capaian kinerja (100%) maka
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi efisiensi anggaran dalam
pelaksanaan penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan DPD RI.
Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai Sekretariat
Jenderal DPD RI yang terkait langsung dengan penyelenggaraan
rapat/sidang alat-alat kelengkapan DPD RI.
1.3 Indikator Kinerja Persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi
yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan salah satu
tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi
yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari persentase jumlah
realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan
persentase draf keputusan DPD RI yang telah ditargetkan.
Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat
dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan
jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.
Draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi meliputi naskah usul
prolegnas, RUU inisiatif DPD, pandangan pendapat dan pertimbangan
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
34
terhadap RUU dari DPR maupun Presiden. Penyusunan draft produk
legislasi tersebut selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di masing-
masing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan
DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI
terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI telah
memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%.
Selama tahun 2014, dari 48 (empat puluh delapan) draf keputusan DPD RI
terkait fungsi legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah
dihasilkan 48 (empat puluh delapan) keputusan DPD RI terkait fungsi
legislasi yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini mengindikasikan
bahwa produk legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI
diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga.
Hasil tersebut terdiri dari usul 1 (satu) draft keputusan DPD RI terkait
Prolegnas DPD, 10 (sepuluh) draft keputusan DPD RI terkait produk RUU
inisiatif DPD serta 37 (tiga puluh tujuh) draft keputusan DPD RI terkait
Pandangan, Pendapat dan Pertimbangan terhadap RUU dari DPR dan
pemerintah.
Secara lebih rinci 48 (empat puluh delapan) draft keputusan DPD RI
yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 yaitu:
a. 1 (satu) draft keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas tahun 2014
yang memuat 24 (dua puluh empat) judul RUU Bidang Politik dan
Hukum, 31 (tiga puluh satu) judul RUU Bidang Ekonomi dan Sumber
Daya Alama, 18 (delapan belas) judul RUU Bidang Sosial, Budaya,
Kepemudaan dan Kesehatan dan 10 (sepuluh) judul RUU Bidang
Keuangan;
b. 10 (sepuluh) draft Keputusan DPD RI terkait RUU Usul Inisiatif
DPD RI yaitu:
1) Draft keputusan DPD RI tentang RUU Pengadilan Agraria
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 61/DPD RI/IV/2013-2014;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
35
2) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Pengelolaan Terpadu
Kawasan Megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang,
Bekasi dan Cianjur (JABODETABEKJUR) menjadi Keputusan
DPD RI Nomor 90/DPD RI/IV/2013-2014;
3) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas UU Nomor 12
Tahun 2011 tentang menjadi Keputusan DPD RI Nomor 88/DPD
RI/IV/2013-2014;
4) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 96/DPD RI/IV/2013-2014;
5) Draft Keputusan DPD RI Tentang RUU Perlindungan dan
Pemberdayaan Nelayan menjadi Keputusan DPD RI Nomor
97/DPD RI/IV/2013-2014;
6) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Pengetahuan Tradisional
dan Ekspresi budaya Tradisional menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 102/DPD RI/IV/2013-2014;
7) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Penyusunan, Pelaksanaan
dan Pertanggungjawaban APBN dan APBD menjadi Keputusan
DPD RI Nomor 105/DPD RI/IV/2013-2014;
8) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU tentang Kekayaan Negara
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 106/DPD RI/IV/2013-2014;
9) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 107/DPD
RI/IV/2013-2014;
10) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menjadi Keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia (DPD RI) Nomor 15/DPD RI/I/2014-2015;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
36
c. 37 (tiga puluh tujuh) draft keputusan DPD RI terkait
Pandangan/Pendapat dan Pertimbangan terhadap RUU dari DPR dan
pemerintah, yaitu :
1. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten
Banua Landjak di Provinsi Kalimantan Barat menjadi Keputusan
DPD RI Nomor 39/DPD RI/III/2013-2014
2. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi
Kapuas Raya menjadi Keputusan DPD RI Nomor 40/DPD
RI/III/2013-2014
3. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat
DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang
Kesehatan Jiwa menjadi Keputusan DPD RI Nomor 41/DPD
RI/III/2013-2014
4. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat
Daya di Papua Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor
46/DPD RI/IV/2013-2014
5. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
RUU tentang Pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya
di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor
47/DPD RI/IV/2013-2014
6. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Bogoga di
Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 48/DPD RI/IV/2013-
2014
7. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Ghondumi
Sisare di Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 49/DPD
RI/IV/2013-2014
8. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
37
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan
Obi di Maluku Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 50/DPD
RI/IV/2013-2014
9. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Sukabumi
Utara di Provinsi Jawa Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor
51/DPD RI/IV/2013-2014
10. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kota Langowan di
Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor
52/DPD RI/IV/2013-2014
11. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Garut Selatan
di Provinsi Jawa Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor
53/DPD RI/IV/2013-2014
12. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Gorontalo
Barat di Provinsi Gorontalo menjadi Keputusan DPD RI Nomor
54/DPD RI/IV/2013-2014
13. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
RUU tentang Pembentukan Kota Tahuna di Provinsi Sulawesi
Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 55/DPD RI/IV/2013-
2014
14. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Talaud
Selatan di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 56/DPD RI/IV/2013-2014
15. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI
Terhadap RUU tentang Pengelolaan Keuangan Haji menjadi
Keputusan DPD RI Nomor 59/DPD RI/IV/2013-2014
16. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
38
Kepulauan Nias sebagai pemekaran dari Provinsi Sumatera
Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 62/DPD RI/IV/2013-
2014
17. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten
Yamo Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Puncak Jaya
Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 63/DPD
RI/IV/2013-2014
18. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten
Kembu Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Tolikara Provinsi
Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 64/DPD RI/IV/2013-
2014
19. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten
Berau Pesisir Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Berau
Provinsi Kalimantan Timur menjadi Keputusan DPD RI Nomor
65/DPD RI/IV/2013-2014
20. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten
Paser Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Paser
Provinsi Kalimantan Timur menjadi Keputusan DPD RI Nomor
66/DPD RI/IV/2013-2014
21. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kota
Manokwari Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Manokwari
Provinsi Papua Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor
67/DPD RI/IV/2013-2014
22. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI
Terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan
Fiskal serta Dana Transfer Daerah dalam RUU tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
39
2015 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 72/DPD RI/IV/2013-
2014
23. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Moni di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor
79/DPD RI/IV/2013-2014
24. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Lembah Roufer di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 80/DPD RI/IV/2013-2014
25. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten
Cilangkahan di Provinsi Banten menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 81/DPD RI/IV/2013-2014
26. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Caringin di Provinsi Banten menjadi Keputusan DPD RI Nomor
82/DPD RI/IV/2013-2014
27. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Tomini Raya di Sulawesi Tengah menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 83/DPD RI/IV/2013-2014
28. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi Keputusan DPD
RI Nomor 84/DPD RI/IV/2013-2014
29. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Bogor Barat di Provinsi Jawa Barat Nomor 85/DPD RI/IV/2013-
2014
30. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Provinsi
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
40
Papua Tengah di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 86/DPD RI/IV/2013-2014
31. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Kepulauan Kundur di Provinsi Kepulauan Riau menjadi
Keputusan DPD RI RI Nomor 87/DPD RI/IV/2013-2014
32. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten
Mimika di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor
93/DPD RI/IV/2013-2014
33. Draft Keputusan DPD RI Tentang Tentang Pandangan DPD RI
Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan
Kabupaten Luwu Tengah di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi
Keputusan DPD RI Nomor 94/DPD RI/IV/2013-2014
34. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kota
Lembah Baliem di Provinsi Papua Nomor 95/DPD RI/IV/2013-
2014
35. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat
DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang
Pertembakauan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 98/DPD
RI/IV/2013-2014
36. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat
DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang
Konservasi Tanah dan Air Nomor 99/DPD RI/IV/2013-2014
37. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat
DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang
Perkebunan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 100/DPD
RI/IV/2013-2014
Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi
yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014 dengan tahun
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
41
2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi
100% dari target 100%. Realisasi 100% menunjukkan bahwa dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD RI terkait
fungsi legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan
sebagai keputusan DPD RI.
Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah pada jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang
digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 48
(empat puluh delapan) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 43 (empat
puluh tiga) draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 60 (enam puluh) draf
keputusan, tahun 2011 sebanyak 35 (tiga puluh lima) draf keputusan, dan
tahun 2010 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) draf keputusan.
Perubahan naik-turun (fluktuatif) jumlah draf keputusan terkait fungsi
legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI disebabkan karena
penyusunan draf keputusan DPD RI disesuaikan dengan agenda tahunan
politik DPD RI. Realisasi tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 5 (lima) draf keputusan dari
sebelumnya yang menghasilkan 43 (empat puluh tiga) draf keputusan.
Peningkatan capaian ini merupakan bentuk keberhasilan dalam menjaga
konsistensi dukungan terhadap anggota di masing-masing alat
kelengkapan, mengingat pada tahun 2014 merupakan periode transisi DPD
RI.
Permasalahan dan kendala yang perlu menjadi bahan evaluasi dalam
pencapaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait
fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI antara lain:
a. Problematika materi legislasi yang berbeda di setiap daerah;
b. Pemahaman masyarakat yang minim mengenai tugas dan wewenang
DPD RI khususnya dalam fungsi legislasi; dan
c. Mekanisme kerja antara alat kelengkapan yang belum berjalan sesuai
peraturan Tata Tertib DPD RI.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
42
d. DPD RI belum terlibat secara aktif dalam pembahasan Prolegnas
bersama DPR RI dan Presiden sebagaimana putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 Tanggal 27 Maret 2013.
e. Konsentrasi anggota di setiap alat kelengkapan terpecah karena
memasuki tahun politik.
f. Adanya kebijakan pengurangan/pemotongan anggaran
Kementerian/Lembaga oleh Pemerintah.
Langkah-langkah yang diambil untuk pemecahan masalah tersebut di
atas adalah:
a. Melakukan advokasi dan eksaminasi tentang permasalahan legislasi
di daerah;
b. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kedudukan DPD RI
sebagai perwakilan daerah yang mempunyai wewenang untuk
mengajukan usul Prolegnas; dan
c. Mengadakan Rapat Gabungan dengan Komite untuk menetapkan
prioritas Prolegnas tahun berjalan.
d. Mendorong DPR RI dan Presiden untuk menjanlakan keputusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 Tanggal 27 Maret 2013
mengenai keterlibatan DPD RI dalam penyusunan Prolegnas
bersama DPR RI dan Presiden (Tripartit).
e. Melakukan koordinasi berkala dengan pimpinan alat kelengkapan
dalam menjalankan rencana kinerja.
f. Melakukan efisiensi penggunaan anggaran dalam penyusunan draft
legislasi dengan melakukan sharing anggaran antar alat
kelengkapan.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan
DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI
adalah penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui
kegiatan penyusunan usul prolegnas, penyusunan RUU inisiatif DPD, dan
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
43
penyusunan pandangan pendapat dan pertimbangan terhadap RUU dari
DPR maupun Presiden.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi pada tahun 2014 sebesar
Rp. 50.400.738.029,- atau sekitar 94,5% dari target anggaran yang telah
ditetapkan. Realisasi anggaran hampir mencapai 100%, hal ini
menunjukkan bahwa perencanaan anggaran telah sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan penyusunan draft keputusan DPD RI
terkait fungsi legislasi. Pegawai yang melaksanakan kegiatan penyusunan
draft keputusan DPD RI yang memiliki kompetensi dalam persidangan DPD
RI.
1.4 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan
salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan
teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan
tugas DPD RI.
Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari
persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan
dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah
ditargetkan.
Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat
dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan
jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.
Draf keputusan DPD terkait fungsi pengawasan disusun dalam rangka
DPD RI melakukan advokasi kepada masyarakat dan daerah terkait
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
44
pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu yang dilaksanakan
oleh pemerintah. Melalui pengawasan dapat diketahui efektifitas
pelaksanaan Undang-Undang serta sejauh mana Undang-Undang tersebut
dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. Draf keputusan terkait fungsi
pengawasan selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di masing-
masing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan
DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI
terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI
telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu
100%. Selama tahun 2014, realisasi tercapai 100%, dari 20 (dua puluh) draf
keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang disusun oleh Sekretariat
Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 20 (dua puluh) keputusan DPD RI terkait
fungsi pengawasan yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini
mengindikasikan bahwa draf keputusan yang disusun oleh Sekretariat
Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga.
Berikut draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang
digunakan sebagai keputusan DPD RI yang dihasilkan pada tahun 2014
yaitu :
1. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan menjadi Keputusan DPD RI Nomor
101/DPD RI/IV/2013-2014;
2. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 103/DPD RI/IV/2013-2014;
3. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Berkenaan Dengan Pelaksanaan Kurikulum
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
45
Tahun 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 104/DPD RI/IV/2013-
2014;
4. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang
APBN Tahun Anggaran 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor
108/DPD RI/IV/2013-2014;
5. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Berkenaan Dengan
Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1435 H / 2014 M menjadi
Keputusan DPD RI Nomor 07/DPD RI/I/2014-2015;
6. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan Berkenaan Dengan Kesehatan Ibu dan Anak
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 08/DPD RI/I/2014-2015;
7. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang-
Undang Bidang Perpajakan menjadi Keputusan DPD RI Nomor
09/DPD RI/I/2014-2015;
8. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan menjadi
Keputusan DPD RI Nomor 11DPD RI/I/2014-2015;
9. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem
Budidaya Tanaman menjadi Keputusan DPD RI Nomor 12/DPD
RI/I/2014-2015;
10. Draft Keputusan DPD RI tentang Hasil Pengawasan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
46
Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 13/DPD RI/I/2013-2014;
11. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha
Kecil, Mikro, dan Menengah menjadi Keputusan DPD RI Nomor
42/DPD RI/III/2013-2014;
12. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD
menjadi Keputusan DPD RI RI Nomor 57/DPD RI/IV/2013-2014;
13. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 tentang Perikanan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 58/DPD
RI/IV/2013-2014;
14. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 68/DPD RI/IV/2013-2014 ;
15. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 69/DPD RI/IV/2013-2014 ;
16. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2010 tentang Perlindungan Cagar Budaya menjadi Keputusan DPD
RI;
17. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Atas Jaminan Sosial menjadi
Keputusan DPD RI Nomor 71/DPD RI/IV/2013-2014;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
47
18. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik menjadi Keputusan DPD RI Nomor
91/DPD RI/IV/2013-2014;
19. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas
Sinkronisasi Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup menjadi Keputusan DPD RI Nomor 92/DPD
RI/IV/2013-2014;
20. Draf Keputusan DPD RI tentang Hasil Pengawasan DPD RI atas
Penindaklanjutan Rekomendasi BPK Tahun 2013-2014 menjadi
Keputusan DPD RI Nomor 109/DPD RI/IV/2013-2014.
Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014
dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu
100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100%
menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh
draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang disusun oleh
Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI.
Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah pada jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan
yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 20
(dua puluh) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf
keputusan, tahun 2012 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf keputusan, tahun
2011 sebanyak 13 (tiga belas) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak
15 (lima belas) draf keputusan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
48
Bila dibandingkan capaian 2014 dengan pencapaian di tahun 2013
terdapat penurunan capaian yaitu sebanyak 5 (lima) keputusan sedangkan
bila dilihat pada capaian 5 (lima) tahun terakhir capaian tahun 2014
merupakan capaian kedua terbanyak setelah capaian di tahun 2013 dan
2012. Selain disebabkan karena adanya kebijakan pemotongan anggaran
kementerian/lembaga oleh pemerintah, penurunan capaian target indikator
dari tahun sebelumnya juga disebabkan pelaksanaan pengawasan
disesuaikan dengan aspirasi dari masyarakat dan daerah.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan
DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan
DPD RI penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui
kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan atas UU tertentu.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan pada tahun 2014
sebesar Rp. 9.505.489.788,- atau sekitar 88,1% dari target anggaran yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi
dalam persidangan DPD RI.
1.5 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI
menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis
terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam
pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari
persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan
dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah
ditargetkan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
49
Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat
dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan
jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI
terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI
telah memiliki capaian 100%, dengan realisasi 100% dari arget yang
ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, relaisasi tercapai 100% karena
dari 5 (lima) draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang
disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 5 (lima) draf
keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang ditetapkan dalam
Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan yang disusun
oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi
keputusan lembaga.
Lima draft Keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang telah
disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu :
1) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI Terhadap
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI
Semester II Tahun 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 73/DPD
RI/IV/2013-2014;
2) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Semester I Tahun 2014
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 10/DPD RI/I/2014-2015;
3) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang
tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara tahun Anggaran 2013 menjadi Keputusan DPD RI
Nomor 77/DPD RI/IV/2013-2014;
4) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
50
Anggaran 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 60/DPD RI/IV/2013-
2014;
5) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2015 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 78/DPD RI/IV/2013-2014.
Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014
dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu
100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD
RI terkait fungsi penganggaran yang disusun oleh Sekretariat Jenderal
DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI.
Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah pada realisasi jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun
2014 sebanyak 5 (lima) draf keputusan, Pada tahun 2013 sebanyak 2 (dua)
draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 2 (dua) draf keputusan, tahun 2011
sebanyak 3 (tiga) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 1 (satu) draf
keputusan.
Pada setiap tahun DPD RI memeriksa HAPSEM dari BPK 2 (dua) kali
yaitu HAPSEM BPK semester II tahun sebelumnya dan HAPSEM BPK
semester I tahun berjalan sehingga DPD RI memberikan 2 (dua)
pertimbangan DPD RI terhadap tindak lanjut HAPSEM BPK kepada DPR
RI. Akan tetapi pada tahun 2010 dihasilkan 1 (satu) keputusan dan tahun
2011 sebanyak 3 (tiga) keputusan dikarenakan Pertimbangan terhadap
HAPSEM BPK tahun 2010 semester I yang seharusnya diputuskan pada
tahun 2010 di putuskan pada awal tahun 2011.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
51
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan
DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan
DPD RI penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui
kegiatan pemeriksaan HAPSEM BPK dan penyusunan pertimbangan
terhadap RUU APBN.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran pada tahun 2014
sebesar Rp. 994.610.160,- atau sekitar 70,4% dari target anggaran yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi
dalam persidangan DPD RI.
1.6 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi
representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan
salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan
teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan
tugas DPD RI.
Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari
persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan
dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah
ditargetkan.
Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat
dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan
jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.
Draf keputusan DPD terkait fungsi representasi meliputi draf
keputusan tentang pemilihan calon anggota BPK. Draf keputusan tersebut
selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di alat kelengkapan untuk
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
52
kemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna
DPD RI.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI
terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI
telah memiliki capaian 100% dengan realisasi 100% dan sesuai target yang
ditetapkan yaitu 100%. Realisasi 100% didapat dari 1 (satu) draf keputusan
DPD RI terkait fungsi representasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal
DPD RI, telah dihasilkan 1 (satu) keputusan DPD RI yang ditetapkan dalam
Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan yang disusun
oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi
keputusan lembaga.
Draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang telah
disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI yaitu Draft Keputusan DPD RI
Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Dalam Pemilihan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia,
menjadi Keputusan DPD RI Nomor 76/DPD RI/IV/2013-2014.
Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi
representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014
dengan tahun 2013, 2012, dan 2011, karena pada tahun 2010 tidak ada
kegiatan pemilihan calon anggota BPK dari DPD RI. Dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan,
yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100%
menunjukkan bahwa dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 seluruh
draft keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI atas pemilihan calon
anggota BPK yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan
sebagai keputusan DPD RI.
Jumlah draf keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI
terhadap calon anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI pada tahun
2014 sebanyak 1 (satu) draf keputusan sama dengan jumlah draf
keputusan yang dihasilkan pada tahun 2013, 2012 dan 2011. Hal ini
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
53
dilaksanakan sebagaimana amanat Pasal 23F ayat (1) UUD 1945 bahwa
anggota BPK RI dipilih oleh DPR RI dengan memperhatikan pertimbangan
DPD RI.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan
DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD
RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
melalui kegiatan penyusunan pertimbangan DPD RI terhadap pemilihan
calon anggota BPK.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi pada tahun 2014
sebesar Rp. 209.106.408,- atau sekitar 85,8% dari target anggaran yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi
persidangan DPD RI.
1.7 Indikator Kinerja Presentase Draf Keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai Penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan
sebagai Keputusan/Peraturan DPD RI.
Indikator presentase draf keputusan/Peraturan DPD RI non RUU
sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang digunakan sebagai
keputusan/Peraturan DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur
pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Capaian persentase draf keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang
digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI didapat dari persentase
jumlah realisasi draf keputusan/Peraturan DPD RI yang digunakan
dibandingkan dengan persentase draf keputusan/Peraturan DPD RI yang
telah ditargetkan.
Persentase realisasi draf keputusan/Peraturan DPD RI yang
digunakan didapat dari jumlah draf keputusan/Peraturan DPD RI yang
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
54
digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan/Peraturan
DPD RI yang dihasilkan.
Tugas dan fungsi DPD RI terbagi dalam 4 (empat) besaran yaitu
fungsi legislasi, fungsi penganggaran, fungsi pengawasan, dan fungsi
representasi. Dalam menjalankan keempat fungsi tersebut dibutuhkan draf
keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan
fungsi DPD RI.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa capaian persentase draft
keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan
fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/Peraturan DPD RI telah
memiliki capaian 100% dengan realisasi 100% sesuai dengan target yang
ditetapkan yaitu 100%. Realisasi 100% didapat dari 8 (delapan) draf
keputusan/Peraturan DPD RI yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD
RI, telah dihasilkan 8 (delapan) keputusan/Peraturan DPD RI yang
ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf
keputusan/Peraturan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI
diterima seluruhnya dan menjadi keputusan/Peraturan lembaga.
Draft keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas
dan fungsi DPD RI selama tahun 2014 yang telah disahkan dalam Sidang
Paripurna DPD RI antara lain:
a. Draft Peraturan DPD tentang Tata Tertib, menjadi Peraturan DPD
Nomor 1 Tahun 2014;
b. Draft Peraturan DPD tentang Pedoman Penyusunan RUU yang berasal
dari DPD RI, menjadi Peraturan DPD RI Nomor 2 Tahun 2014;
c. Draft Peraturan DPD tentang Pedoman Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, menjadi
Peraturan DPD Nomor 3 Tahun 2014;
d. Draft Peraturan DPD RI tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian
Pertimbangan DPD RI terhadap RUU tentang APBN, menjadi
Peraturan DPD Nomor 4 Tahun 2014;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
55
e. Draf Peraturan DPD RI tentang Petunjuk Operasional Kegiatan
Rapat/Pertemuan di Luar Kantor dan Perjalanan Dinas DPD RI menjadi
Peraturan DPD RI Nomor Tahun 2014;
f. Draf Peraturan DPD RI tentang Staf Ahli DPD RI dan Asisten Ahli
Anggota DPD RI menjadi Peraturan DPD RI Nomor Tahun 2014;
g. Draf Keputusan DPD RI tentang Rencana Strategis DPD RI Tahun
2015-2019 menjadi Keputusan DPD RI Nomor Tahun 2014;
h. Draf Keputusan DPD RI tentang Rancangan Pengembangan Pusat
Perancangan Kebijakan dan Informasi Hukum Pusat Daerah (Law
Center DPD RI) menjadi Keputusan DPD RI Nomor Tahun 2014;
Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU
yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI tahun 2014 dengan
tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan
realisasi 100% dari target 100% . Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh Draft keputusan/peraturan DPD
RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang disusun
oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan/peraturan
DPD RI.
Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah pada jumlah Draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang
digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI pada tahun 2014
sebanyak 8 (delapan) draf keputusan/peraturan, tahun 2013 sebanyak 9
(Sembilan) draf keputusan/peraturan, tahun 2012 sebanyak 9 (Sembilan)
draf keputusan/peraturan, tahun 2011 sebanyak 9 (Sembilan) draf
keputusan/peraturan, dan tahun 2010 sebanyak 4 (empat) draf
keputusan/peraturan. Jumlah draf yang dihasilkan pada tahun 2014 lebih
sedikit dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun 2014 merupakan tahun
transisi pergantian keanggotaan DPD RI periode 2009-2014 ke periode
2014-2019 dan kegiatan Anggota DPD RI lebih banyak terfokus di Daerah
Pemilihan sehingga Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai supporting
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
56
system DPD RI tidak banyak melakukan kegiatan penyusunan draft
keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi
DPD RI.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf
keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi
DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem
demokrasi melalui kegiatan penyusunan pedoman tata kerja dan peraturan
DPD RI non RUU.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
draf keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan
fungsi DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp. 919.858.905,- atau sekitar
69,3% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh
pegawai yang memiliki kompetensi persidangan DPD RI.
1.8 Indikator Kinerja Jumlah Risalah Rapat DPD RI
Indikator jumlah risalah rapat DPD RI menggambarkan salah satu
tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Capaian jumlah risalah rapat DPD RI didapat dari perbandingan
jumlah realisasi risalah rapat DPD RI dengan jumlah seluruh risalah rapat
DPD RI yang ditargetkan.
Risalah persidangan merupakan salah satu bentuk dukungan
terhadap rapat-rapat/persidangan alat kelengkapan DPD RI. Sekretariat
Jenderal DPD RI dalam menghasilkan risalah menggunakan sistem
I-perisalah dan MP-3. Prosesnya dimulai dari perekaman, lalu ditranskrip
secara langsung, setelah itu dilakukan pengkoreksian dan pengeditan,
untuk kemudian dihasilkan risalah sidang/rapat alat kelengkapan.
Perbandingan capaian jumlah risalah rapat DPD RI pada tahun 2014
dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 dianalisis sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
57
1) tahun 2014 terealisasi 363 (tiga ratus enam puluh tiga) risalah dari 200
(dua ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 182%);
2) tahun 2013 terealisasi 135 (seratus tiga puluh lima) risalah dari 200 (dua
ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 67,5%);
3) tahun 2012 terealisasi 229 (dua ratus dua puluh sembilan) risalah dari
400 (empat ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 57,3%);
4) tahun 2011 terealisasi 308 (tiga ratus delapan) risalah dari 400 (empat
ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 77%);
5) tahun 2010 terealisasi 189 (seratus delapan puluh sembilan) risalah dari
415 (empat ratus lima belas) risalah yang ditargetkan (capaian 45,5%).
Capaian tersebut menunjukkan bahwa target telah tercapai bahkan
melampaui dari yang telah ditargetkan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014
banyak dilakukan proses transkrip risalah dari tahun sebelumnya yang
belum dapat terealisasi (2011-2013) sehingga risalah rapat yang dihasilkan
tidak hanya dari tahun 2014.
Program yang dilakukan untuk mencapai jumlah risalah rapat DPD RI
adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
melalui kegiatan perekaman, transkrip dan editing risalah.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam
penyusunan risalah rapat DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp.
215.270.184,- atau sekitar 88,2% dari target anggaran yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi
persidangan DPD RI.
1.9 Indikator Kinerja Persentase Kajian yang digunakan sebagai
background paper oleh alat kelengkapan
Persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh
alat kelengkapan DPD RI merupakan salah satu indikator kinerja untuk
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
58
mencapai sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Capaian persentase kajian yang digunakan sebagai background
paper oleh alat kelengkapan DPD RI didapat dari persentase jumlah
realisasi kajian yang digunakan dibandingkan dengan persentase kajian
yang telah ditargetkan.
Persentase realisasi kajian yang digunakan didapat dari jumlah kajian
yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh kajian yang
dihasilkan.
Proses penelitian/kajian memiliki tahapan yaitu (1) penyusunan
panduan penelitian; (2) seleksi peneliti; (3) peneliti bekerja; (4) laporan
pertengahan (mid term); (5) laporan akhir (final report); serta (6) kompilasi
hasil kajian. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan 28 (dua puluh delapan)
kajian oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu :
1. Reformulasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru: Studi Kapabilitas
Fiskal di Kabupaten Belitung Timur,
2. Transformasi Pelayanan Kesehatan : Studi Pelaksanaan BPJS di
Provinsi NTT,
3. Rekayasa Sosial Pencegahan Kerusakan/Kebakaran Hutan di
Provinsi Riau,
4. Reformulasi Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori 1 (K1) dan
Kategori 2 (K2) di Provinsi Jawa Tengah,
5. Rekayasa Sosial Pelaksanaan REDD++ di Indonesia : Pembelajaran
Keberhasilan Pelaksanaan REDD++ di Kalimantan Tengah,
6. Transformasi Pelayanan E-KTP di Provinsi DKI Jakarta,
7. Optimalisasi Fungsi Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi Sulawesi
Utara,
8. Studi Komparasi Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Kajian Daerah dan
Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum di DPD RI,
9. Membangun Peta Potensi Maritim Di Indonesia,
10. Transformasi Etika Peyelenggaraan Negara: Penyusunan Naskah
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
59
Akademik,
11. Rekonstruksi Daya Saing Daerah di Indonesia Dalam Menghadapi
MEA 2015,
12. Studi Nomor Urut Pemilu DPD RI pada Anggota DPD RI Periode
2014-2019,
13. Refleksi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
Hukum: Studi Bantuan Hukum Daerah Kabupaten Badung Prov. Bali,
14. Reformulasi Peran Kementerian/Lembaga dalam Pembinaan dan
Pengawasan: Studi Implementasi Desentralisasi Fiskal di Kementerian
Dalam Negeri,
15. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite I DPD RI
16. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite II DPD RI
17. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite III DPD RI
18. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite IV DPD RI
19. Kajian Kamar Kedua Parlemen Dan Sistem Pendukungnya di
Beberapa Negara
20. Kajian Sistem Pemilu Proporsional Terbuka
21. Kajian Tentang Tata Cara dan Mekanisme Pelaksanaan Fungsi
Pengawasan DPD RI
22. Kajian Dukungan Keahlian dan Staff Ahli di Sekretariat Jenderal dan
Anggota
23. Kajian Keterlibatan DPD Dalam Musrenbang (Kajian Lanjutan)
24. Studi Struktur dan Keanggotaan Forum Pimpinan Daerah
25. Kajian Penganggaran Jangka Menengah 2015-2019 Guna
Mendukung Pemerataan Pembangunan Antar Daerah
26. “Mencari Solusi atas Masalah Agraria di Bengkulu: Perspektif Hukum”
27. “Eksaminasi Jembatan Suramadu Terhadap Modernitas Masyarakat
Madura”
28. “Hukum Adat Bali di Tengah Modernisasi Pembangunan dan Arus
Budaya Global”
Dari 28 (dua puluh delapan) kajian di atas, seluruhnya digunakan
sebagai background paper alat kelengkapan DPD RI sehingga pada tahun
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
60
2014 indikator persentase kajian yang digunakan sebagai background
paper oleh alat kelengkapan DPD memiliki realisasi 100%, maka
capaiannya sebesar 100% dari target 100%. Hal ini dikarenakan sejak
proses awal pemilihan tema kajian telah diselaraskan dengan kebutuhan
prolegnas masing-masing alat kelengkapan DPD RI, sehingga hasil dari
kajian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan tugas dan
fungsi anggota dan lembaga DPD RI.
Tabel 3.1 menunjukkan perbandingan realisasi dan capaian indikator
kinerja persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh
alat kelengkapan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan
2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak
mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target
100%.
Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 seluruh hasil kajian yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI
digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI.
Penyebab utama keberhasilan tersebut adalah adanya soliditas kerjasama
unsur pendukung oleh sumber daya aparatur (staf) dan proses
perencanaan kegiatan dari awal penentuan tema melibatkan persidangan
DPD terutama terkait dengan prolegnas.
Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah pada jumlah kajian yang digunakan sebagai background paper oleh
alat kelengkapan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 28 (dua puluh
delapan) kajian, Pada tahun 2013 sebanyak 17 (tujuh belas) kajian, tahun
2012 sebanyak 16 (enam belas) kajian, tahun 2011 sebanyak 26 kajian,
dan tahun 2010 sebanyak 16 (enam belas) kajian. Jumlah kajian yang
dihasilkan pada setiap tahunnya terjadi fluktuatif (naik-turun), hal ini
karena disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan oleh
alat kelengkapan.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase kajian yang
digunakan sebagai background paper alat kelengkapan adalah (1) program
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
61
dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui
kegiatan kajian; dan (2) program penguatan kelembagaan DPD dalam
sistem demokrasi melalui kegiatan Law Center dan Budget Office.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam mencapai
persentase kajian yang digunakan sebagai background paper alat
kelengkapan pada tahun 2014 sebesar Rp. 4.227.463.792 atau sekitar
91,09% dari target anggaran. Capaian target anggaran hampir 100%
menunjukkan bahwa perencanaan anggaran telah dilakukan dengan tepat.
Pegawai yang melaksanakan kajian adalah pegawai yang memiliki
kompetensi pada bidang penelitian dan kajian.
Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan
teknis dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat
Jenderal DPD RI.
Batasan konstitusional yang diberikan kepada DPD sangat melemahkan
pelaksanaan fungsi dan kewenangan lembaga perwakilan daerah ini, padahal
realitas dalam masyarakat sangat mengharapkan kinerja lembaga DPD.
Meskipun menghadapi keterbatasan dalam tataran regulasi formal, namun
perubahan dan kemajuan dalam pelaksanaan fungsi DPD semakin terlihat di
kemudian hari pasca Putusan Mahkamah Konstitusi berkenaan dengan
penguatan kedudukan DPD. Disinilah peran Sekretariat Jenderal DPD RI
sebagai supporting system dalam memberikan dukungan terhadap penguatan
kelembagaan DPD RI.
Sasaran strategis_2 : “Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
62
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya dukungan
terhadap penguatan kelembagaan DPD RI pada tahun 2014 dengan
membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan
realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012,
2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.3 berikut :
63
Tabel 3.3. sasaran strategis_2
“Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi
20% - - - - - - - - - -
2 Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional
20% 15% 75 - - - - - - - -
3 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa
100% 110% 110 94% 94 96% 96 113% 113 303% 303
4 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri
100% 78,57% 78.57 120% 120 153% 153 160% 160 130% 130
5 Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
64
Dari tabel 3.3. sasaran strategis_2 “Terwujudnya dukungan terhadap
penguatan kelembagaan DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap
masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014,
(b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011,
dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun
2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber
daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari masing-masing indikator, yaitu :
2.1 Indikator Kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi
Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional
yang terakreditasi merupakan salah satu indikator kinerja untuk mencapai
sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan
DPD RI.
Capaian indikator persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam
jurnal nasional yang terakreditasi diperoleh dari persentase realisasi kajian
yang terpublikasi, dibandingkan dengan persentase target seluruh kajian
yang diwajibkan untuk dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi sesuai
pedoman kajian di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI.
Persentase realisasi diperoleh dari jumlah kajian yang terpublikasi
dibandingkan dengan jumlah kajian yang diwajibkan dimuat di jurnal
nasional. Sedangkan persentase target diperoleh dari jumlah kajian yang
berhasil terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi dibandingkan
dengan jumlah kajian yang diwajibkan.
Pada tahun 2014 terdapat 3 (tiga) kajian telah submitted/didaftarkan
pada jurnal nasional yang terakreditasi, yaitu:
1) Refleksi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
Hukum: Studi Bantuan Hukum Daerah Kabupaten Badung Prov. Bali;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
65
2) Studi Nomor Urut Pemilu DPD RI pada Anggota DPD RI Periode
2014-2019;
3) Reformulasi Peran Kementerian/Lembaga dalam Pembinaan dan
Pengawasan: Studi Implementasi Desentralisasi Fiskal di Kementerian
Dalam Negeri.
Capaian dari indikator kinerja Persentase hasil riset/kajian yang
terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada tahun 2014
belum terealisasi (0%) dari target yang telah ditetapkan sebesar 20%
sehingga dapat dikatakan bahwa indikator kinerja ini belum mencapai
keberhasilan. Tidak tercapainya realisasi hasil riset/kajian yang terpublikasi
dalam jurnal nasional yang terakreditasi lebih disebabkan oleh karena
terhambat oleh proses persyaratan administrasi yang sangat rigid pada
penerbit jurnal nasional. Hasil kajian baru sampai pada tahap didaftarkan
belum sampai pada tahap publikasi. Proses publikasi membutuhkan waktu
disebabkan banyaknya artikel jurnal yang menunggu (waiting list) untuk
publikasi.
Capaian indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang
terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada tahun 2014 tidak
dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013, 2012, 2011, dan
2010. Hal ini dikarenakan indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2014
berdasarkan panduan penelitian/kajian yang mewajibkan untuk publikasi
dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada pertengahan tahun 2014.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase hasil riset/kajian
yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi adalah program
dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui
kegiatan publikasi hasil kajian Sekretariat Jenderal DPD.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan data
informasi.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
66
2.2 Indikator Kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam
jurnal internasional
Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional
merupakan salah satu indikator kinerja untuk mencapai sasaran strategis
terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI.
Capaian indikator persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam
jurnal internasional diperoleh dari persentase realisasi kajian yang terdaftar
dibandingkan dengan persentase target seluruh kajian yang telah
ditetapkan.
Persentase realisasi diperoleh dari jumlah kajian yang terdaftar dalam
jurnal internasional dibandingkan dengan target kajian yang diwajibkan
untuk didaftarkan di jurnal internasional sesuai pedoman kajian. Sedangkan
persentase target didapat dari jumlah kajian yang ditargetkan terdaftar
dalam jurnal internasional dengan jumlah seluruh kajian.
Pada tahun 2014 terdapat 3 (tiga) kajian telah submitted/didaftarkan
pada jurnal internasional, yaitu:
1) Reformulasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru “Studi Kapabilitas
Fiskal di Kabupaten Belitung Timur”;
2) Membangun Peta Potensi Maritim Di Indonesia;
3) Rekonstruksi Daya Saing Daerah di Indonesia Dalam Menghadapi
MEA 2015.
Capaian dari indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang
terdaftar dalam jurnal internasional pada tahun 2014 sebesar 75% dengan
realisasi 15% dari target yang telah ditetapkan sebesar 20%. Belum
tercapainya realisasi hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal
internasional lebih disebabkan oleh karena terhambat pada proses
persyaratan administrasi yang sangat ketat pada penerbit jurnal
internasional. Hasil kajian baru sampai pada tahap didaftarkan belum
sampai pada tahap publikasi. Proses publikasi membutuhkan waktu
disebabkan seleksi materi dari redaksi jurnal dan banyaknya artikel jurnal
yang menunggu (waiting list) untuk publikasi.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
67
Capaian indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang terdaftar
dalam jurnal internasional pada tahun 2014 tidak dapat dibandingkan
dengan capaian pada tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Hal ini
dikarenakan indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2014 berdasarkan
panduan penelitian/kajian yang mewajibkan untuk publikasi dalam jurnal
internasional pada pertengahan tahun 2014.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase hasil riset/kajian
yang terdaftar dalam jurnal internasional adalah program dukungan
manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui kegiatan
kegiatan publikasi hasil kajian Sekretariat Jenderal DPD.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan data
informasi.
2.3 Indikator Kinerja Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa
Indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI
terhadap pemberitaan di media massa menggambarkan salah satu tolak
ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap
penguatan kelembagaan DPD RI.
Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap
pemberitaan di media massa diperoleh dari persentase realisasi
pemberitaan di media massa dibandingkan dengan persentase
pemberitaan di media massa yang telah ditargetkan.
Persentase realisasi pemberitaan di media massa didapat dari jumlah
pemberitaan di media massa dibandingkan dengan jumlah seluruh
pemberitaan di media massa yang ditargetkan.
Pemberitaan media massa terkait isu DPD menjadi suatu hal yang
penting dalam penguatan kelembagaan DPD, karena dapat menjadi salah
satu corong untuk mensosialisasikan DPD dan produk-produknya. Oleh
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
68
karena itu dukungan dari Sekretariat Jenderal DPD diperlukan agar setiap
kegiatan/produk DPD RI dapat masuk dalam pemberitaan di media massa.
Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal dalam memenuhi
kebutahan lembaga terhadap pemberitaan di media massa adalah dengan :
(1) membuat press release di setiap acara pimpinan dan alat kelengkapan
DPD RI untuk dikirimkan ke media cetak dan online; (2) membuat analisis
media tentang isu yang sedang berkembang secara nasional untuk
digunakan oleh Pimpinan DPD dan Anggota DPD dalam pemberitaan
media.
Pada tahun 2014, tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI
terhadap pemberitaan di media massa memiliki capaian kinerja sebesar
110%, dengan realisasi 110% dari target 100%. Realisasi 2014 diperoleh
1.436 pemberitaan yang terpublikasi di media massa dari target 1.300
pemberitaan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 merupakan tahun
transisi keanggotaan DPD RI, sehingga kebutuhan lembaga DPD RI
terhadap pemberitaan di media massa sangat tinggi.
Dari tabel 3.3 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap
pemberitaan di media massa tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011,
dan 2010, yaitu :
1) Pada tahun 2014 capaiannya sebesar 110%, dengan realisasi 110%
(1.436 pemberitaan di media massa dari target 1.300);
2) Pada tahun 2013 capaiannya sebesar 94%, dengan realisasi 94%
(1.224 pemberitaan di media massa dari target 1.300);
3) Pada tahun 2012 capaiannya sebesar 96%, dengan realisasi 96%
(1.002 pemberitaan di media massa dari target 1.040);
4) Pada tahun 2011 capaiannya sebesar 113%, dengan realisasi 113%
(1.173 pemberitaan di media massa dari target 1.040);
5) Pada tahun 2010 capaiannya sebesar 303%, dengan realisasi 303%
(2.363 pemberitaan di media massa dari target 780).
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
69
Target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen DPD
RI pada tahun 2010, 2011 dan 2014 tercapai, sedangkan pada tahun 2012
dan 2013 tidak tercapai. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
capaian kinerja dipengaruhi oleh kuantitas kegiatan pimpinan dan alat
kelengkapan serta isu-isu aktual nasional dan daerah yang direspon oleh
DPD.
DPD sebagai lembaga baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan
adanya tuntutan yang tinggi dari anggota untuk memperkenalkan DPD,
mendorong Sekretariat Jenderal untuk lebih meningkatkan dukungannya
terhadap pemberitaan DPD di media massa. Hal-hal yang menjadi
penghambat dalam memberikan dukungan tersebut, yaitu (1) kurangnya
SDM yang menguasai ilmu komunikasi/jurnalistik; (2) kurangnya sarana
dan prasarana penunjang publikasi; (3) anggaran publikasi yang sangat
terbatas dan minim.
Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa adalah
program Dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya melalui
kegiatan peningkatan kualitas dan kuantitas kehumasan.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator tingkat
pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media
massa adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang pemberitaan
dan media visual.
2.4 Indikator Kinerja Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lembaga DPD RI Terhadap Kerja Sama Dalam Dan Luar Negeri
Indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI
terhadap kerja sama dalam dan luar negeri menggambarkan salah satu
tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap
penguatan kelembagaan DPD RI.
Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap
kerja sama dalam dan luar negeri diperoleh dari persentase realisasi kerja
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
70
sama dalam dan luar negeri dibandingkan dengan persentase kerja sama
dalam dan luar negeri yang telah ditargetkan.
Persentase realisasi kerja sama dalam dan luar negeri didapat dari
jumlah kerja sama dalam dan luar negeri dibandingkan dengan jumlah
seluruh kerja sama dalam dan luar negeri yang ditargetkan.
Penguatan kelembagaan melalui kerjasama dengan lembaga maupun
stakeholder lainnya merupakan salah satu dukungan dari Sekretariat
Jenderal DPD kepada lembaga DPD. Dalam mewujudkannya, Sekretariat
Jenderal DPD senantiasa berupaya untuk memberikan dukungan yang
maksimal pada kegiatan pendampingan kerja sama dalam negeri dan luar
negeri.
Kerja sama DPD RI dengan lembaga tinggi/kementerian di Indonesia
dalam rangka penguatan kelembagaan DPD RI saat ini sedang dimulai
dengan menandatangani nota kesepakatan (MOU) dengan lembaga-
lembaga tinggi Negara terkait dengan tugas dan fungsi DPD RI. Kerja sama
luar negeri meliputi kegiatan kunjungan multilateral dan bilateral.
Kegiatan kunjungan multilateral terkait kehadiran DPD RI dalam
sidang parlemen internasional meliputi International Parliamentary Union
(IPU), ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Asia Pacific
Parliamentary Forum (APPF). Sedangkan kerjasama bilateral terkait
kerjasama antara DPD RI dengan lembaga parlemen negara sahabat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja
ini adalah:
1) Menyiapkan materi dan sasaran konkrit dari setiap kunjungan yang
dilakukan;
2) Mempersiapkan informasi lengkap (profile) lembaga DPD RI dan
menyebarluaskannya kepada lembaga parlemen negara sahabat;
3) Melakukan koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan pihak terkait
secara kelembagaan seperti Pimpinan DPR RI, BKSAP DPR RI,
Departemen Luar Negeri, Kedutaan Besar RI, dan pihak penyelenggara
acara konferensi di luar negeri;
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
71
4) Melaksanakan kunjungan ke lembaga perwakilan negara sahabat yang
menerapkan parlemen dua kamar (bicameral);
5) Melakukan lobbi dan pertemuan bilateral di sela-sela konferensi dengan
senator dari negara lain;
6) Menyusun laporan hasil-hasil konkrit konferensi/forum seminar
Parlemen Internasional yang telah diikuti.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri
telah memiliki capaian 78.57% dengan realisasi 78,57% dari target 100%.
Dari target 14 (empat belas) kegiatan pendampingan kerja sama
dalam dan luar negeri, telah tercapai 11 (sebelas) kegiatan pendampingan
yaitu 1 (satu) kegiatan pendampingan kunjungan perwakilan negara
sahabat, 7 (tujuh) kegiatan pendampingan kunjungan forum internasional,
dan 3 (tiga) kerja sama bilateral, (Pembaharuan Joint Statetement II antara
DPD RI dan Senat dan DPR Australia; Penyusunan proposal rintisan
kerjasama DPD RI dengan KOICA Korea Selatan; dan Penyusunan
proposal rintisan kerjasama DPD RI dengan NESO Belanda)
Capaian indikator persentase tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun 2010, 2011,
2012, dan 2013 sebagai berikut :
1) tahun 2010, capaian kinerja sebesar 130% dengan realisasi 130%
(7 (tujuh) kali kunjungan bilateral dan 6 (enam) kali kunjungan
multilateral dari target 4 (empat) kali bilateral, 4 (empat) kali
multilateral, dan 2 (dua) forum internasional) ;
2) tahun 2011, capaian kinerja sebesar 160% dengan realisasi 160%
(7 (tujuh) kali kunjungan bilateral dan 6 (enam) kali multilateral dan 11
(sebelas) forum Internasional dari target 4 (empat) kali bilateral, 7
(tujuh) kali multilateral, dan 4 (empat) forum internasional) ;
3) tahun 2012, capaian kinerja sebesar 153% dengan realisasi 153%
(4 (empat) kali bilateral, 10 (sepuluh) kali multilateral dan 9 (sembilan)
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
72
forum Internasional dari target 4 (empat) kali bilateral, 7 (tujuh) kali
multilateral, dan 4 (empat) forum internasional);
4) dan tahun 2013, capaian kinerja sebesar 120% dengan realisasi 120%
(1 (satu) kali bilateral, 6 (enam) kali multilateral, dan 5 (lima) forum
internasional dari target 3 (tiga) kali bilateral 4 (empat) kali multilateral
dan 3 (tiga) kali forum internasional).
Capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun
2010, 2011, 2012,dan 2013, hal ini karena adanya kebijakan pembatasan
kunjungan kerja ke luar negeri, jadwal yang direncanakan tidak sesuai
dengan kesiapan negara yang akan dikunjungi, sehingga kunjungan tidak
dapat dilaksanakan, dan kegiatan anggota DPD lebih mengutamakan pada
agenda-agenda di daerah pemilihan.
Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD
dalam sistem demokrasi melalui kegiatan kerja sama luar negeri/partisipasi
pada sidang parlemen internasional.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam memenuhi
kebutuhan lembaga terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun
2014 sebesar Rp. 4.445.104.106 atau sekitar 83,78% dari target anggaran
yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki
kompetensi di bidang kerja sama lembaga.
2.5 Indikator Kinerja Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
Indikator kinerja tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan
lembaga negara di pusat merupakan salah satu alat ukur pencapaian
sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan
DPD RI.
Capaian tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga
negara di pusat diperoleh dari persentase realisasi interaksi pimpinan
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
73
dengan lembaga negara di pusat dibandingkan dengan persentase
interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat yang telah ditargetkan.
Persentase realisasi interaksi pimpinan dengan lembaga negara di
pusat didapat dari jumlah interaksi pimpinan dengan lembaga negara di
pusat dibandingkan dengan jumlah seluruh interaksi pimpinan dengan
lembaga negara di pusat yang ditargetkan.
Interaksi pimpinan DPD dengan 7 (tujuh) lembaga negara di pusat
(Presiden, DPR, MPR, BPK, KY, MA, MK) merupakan salah satu
penguatan kelembagaan DPD RI. Sekretariat Jenderal DPD RI memiliki
tugas untuk memberikan dukungan teknis, administratif dan keahlian
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pimpinan dalam interaksinya
dengan lembaga negara di pusat (sebagai Speaker lembaga).
Pada tahun 2014 diketahui bahwa tingkat pemenuhan interaksi
pimpinan dengan lembaga negara di pusat telah memiliki capaian 100%
sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014,
realisasi interaksi pimpinan dengan lembaga Negara di pusat sebesar 120
pertemuan dari target 120 pertemuan sehingga memiliki realiasi sebesar
100%. Hal ini tercapai karena adanya koordinasi dan kerjasama antara
Sekretariat Jenderal DPD RI dengan Sekretariat Lembaga Negara di Pusat.
Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan
pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari tahun 2010.
Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan interaksi
pimpinan dengan lembaga negara di pusat adalah program penguatan
kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan
pertemuan/konsultasi dengan Pemerintah Pusat.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam memenuhi
kebutuhan lembaga terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun
2014 sebesar Rp. 7.847.158.385,- atau sekitar 89% dari target anggaran
yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang berinteraksi
langsung dengan Pimpinan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
74
Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di
daerah pemilihan merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan
terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang profesional dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan
tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.
Pembentukkan DPD RI senada dengan semangat otonomi daerah, yaitu
perlu adanya lembaga negara yang dapat menjembatani kepentingan pusat
dan daerah, serta memperjuangkan kepentingan aspirasi masyarakat dan
daerah dalam kebijakan nasional. Dengan demikian, yang menjadi gagasan
dasar pembentukkan DPD RI adalah keinginan untuk lebih mengakomodasi
aspirasi daerah dan sekaligus memberi peran yang lebih besar kepada daerah
dalam proses pengambilan keputusan politik terutama dalam hal-hal yang
berkaitan langsung dengan daerah. Rangkaian kegiatan anggota DPD di
daerah dalam rangka menyerap asprirasi masyarakat dan daerah (konstituen)
mencakup kegiatan rapat Anggota, rapat kerja dengan unit daerah, dan rapat
anggota dengan Pemda/DPRD.
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan rapat anggota DPD RI di daerah
pemilihannya, Sekretariat Jenderal DPD RI memberikan dukungan teknis
maupun keahlian pada tahap persiapan, pelaksanaan, maupun penyelesaian
tugas anggota DPD RI dalam kegiatan rapat di daerah pemilihannya agar
terwujud efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah
pemilihan.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya efektifitas
hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya pada
tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta
Sasaran strategis_3 : “Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
75
perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.4 berikut :
76
Tabel 3.4. sasaran strategis_3
“Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.
4 Laporan 4 Laporan 75 4 Laporan 100 4 Laporan 100 4 Laporan 100 4 Laporan 100
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
77
Dari tabel 3.4. sasaran strategis_3 “Terwujudnya efektifitas hubungan antara
DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya” dapat dilakukan analisis
capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian
kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target
kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat
Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi
penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator
kinerjanya, yaitu :
3.1 Indikator Kinerja Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi
permasalahan daerah.
Indikator Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang
digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi
permasalahan daerah merupakan alat ukur pencapaian sasaran strategis
terwujudnya efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di
daerah pemilihannya.
Capaian jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang
digunakan sebagai bahan analisis didapat dari perbandingan jumlah
realisasi jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan
dengan jumlah seluruh jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah
yang ditargetkan.
Hasil penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah (asmasda)
merupakan sinergitas dan interaksi 132 (seratus tiga puluh dua) Anggota
DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya yang dilaksanakan pada
masa reses. Hasil penyerapan asmasda tersebut dikumpulkan dan diolah
serta dianalisa, selanjutnya disusun dalam 1 (satu) laporan per masa reses
untuk kemudian dibahas dalam rapat alat kelengkapan guna merumuskan
solusi permasalahan daerah.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
78
Tabel 3.4 menyajikan perbandingan capaian jumlah laporan aspirasi
masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis pada tahun
2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dapat dianalisis bahwa :
1) tahun 2014 laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan
sebagai bahan analisis terealisasi 3 (tiga) laporan dari 4 (empat)
laporan yang ditargetkan (capaian 75%);
2) tahun 2013 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang
ditargetkan (capaian 100%);
3) tahun 2012 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang
ditargetkan (capaian 100%);
4) tahun 2011 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang
ditargetkan (capaian 100%);
5) tahun 2010 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang
ditargetkan (capaian 100%).
Pada tahun 2014 realisasi laporan penyerapan aspirasi masyarakat tidak
mencapai 100 % karena pada tahun 2014 ada agenda nasional yaitu
Pemilu Legislatif yang dilaksanakan bersamaan dengan masa reses dan
tidak ada agenda penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah sehingga
capaian indikator ini hanya 75 %.
Program yang dilakukan untuk mencapai laporan aspirasi masyarakat
dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis adalah program
dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya, dengan kegiatan
penyusunan laporan asmasda.
Sumber daya yang digunakan mencapai target indikator ini adalah
anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam penyusunan
laporan asmasda pada tahun 2014 sebesar Rp. 229.499.175,- atau sekitar
89,6% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh
pegawai yang memiliki kompetensi di bidang kajian dan pengolahan
aspirasi masyarakat dan daerah.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
79
Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu
sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan keahlian
yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan
tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.
Legislator memiliki 2 (dua) peran yaitu (1) peran on-public, ketika
berinteraksi di tengah-tengah masyarakat dalam hal ini dengan konstituen; dan
(2) peran on-floor, ketika bekerja dalam komite kerja. Peran-peran tersebut
membutuhkan dukungan keahlian, oleh karenanya Sekretariat Jenderal sebagai
supporting system DPD RI harus memiliki profesionalitas kompetensi dan
integritas sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya profesionalitas
kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan
realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja
tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.5
berikut :
Sasaran strategis_4 : “Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
80
Tabel 3.5. sasaran strategis_4
“Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
(pim II) 100 % (pim III) 100 %
(pim IV) 100 %
(Pim II) 90 %
(Pim III) 97,14% (Pim IV) 97.50%
90
97,14
97.50
(Pim II) 100 %
(Pim III) 97 %
(Pim IV) 100 %
100
97
100
(Pim II) 100 % (Pim III)
97 % (Pim IV) 100%
111,1
114,1
105,2
(Pim II) 97,1 % (Pim III) 114,2 % (Pim IV) 91,1 %
121,4
142,7
101,2
(Pim II) 97,1%
(Pim III) 101,8 % (Pim IV) 96,4 %
121,4
135,7
113,4
2 Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis
100% 109,4% 109,4 93,1% 93,1 50,7%
50,7
49,1%
49,1
52,08%
52,08
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
81
Dari tabel 3.5. sasaran strategis_4 “terwujudnya profesionalitas kompetensi dan
integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat
dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait
dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun
2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian
kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang
telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f)
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian.
Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu :
4.1 Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
dijadikan sebagai indikator kinerja karena dapat mewujudkan
profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Target dari indikator ini adalah
semua pegawai yang telah memenuhi syarat untuk menduduki jabatan
telah memiliki kompetensi dan kepemimpinan sesuai dengan Eselon yang
akan atau telah didudukinya pada unit kerja masing-masing (pejabat
struktural).
Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat struktural didapat dari persentase realisasi pejabat struktural yang
telah memiliki kompetensi diklat struktural dibandingkan dengan persentase
target seluruh pejabat struktural yang telah ditetapkan.
Persentase realisasi didapat dari jumlah pegawai yang telah lulus
mengikuti diklat struktural dibandingkan dengan jumlah seluruh pejabat
struktural. Sedangkan persentase target didapat dari jumlah pejabat
struktural yang ditargetkan memiliki kompetensi diklat struktural dengan
jumlah seluruh pejabat struktural.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
82
Pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural memiliki
kemampuan kepemimpinan para pejabat dalam membina pejabat/staf
dibawahnya, memiliki sinergitas dengan unit kerja lain, penyelesaian tugas
tepat waktu, memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, serta
diharapkan dapat berdaya guna dalam memberikan dukungan pelaksanaan
tugas dan fungsi DPD.
Dari tabel 3.5 diketahui bahwa pada tahun 2014, persentase pegawai
yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat II, III, dan IV adalah
sebagai berikut :
a. Pejabat eselon II yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat II
adalah sebanyak 9 orang dari 10 orang pejabat eselon II, artinya
realisasi persentasenya adalah sebesar 90% dari target 100% sehingga
memiliki capaian sebesar 90%;
b. Pejabat eselon III yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat III
adalah sebanyak 34 orang dari 35 orang pejabat eselon III, artinya
realisasi persentasenya adalah sebesar 97,14% dari target 100%
sehingga memiliki capaian sebesar 97,14%;
c. Pejabat eselon IV yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat IV
adalah sebanyak 78 orang dari 80 orang pejabat eselon IV, artinya
realisasi persentasenya adalah sebesar 97,50% dari target 100%
sehingga memiliki capaian sebesar 97,50%.
Capaian target belum mencapai 100% karena pengangkatan pejabat
eselon II, III, dan IV di Sekretariat Jenderal DPD RI dilakukan pada bulan
Oktober 2014 sehingga tidak dimungkinkan untuk memberikan kompetensi
diklat struktural tingkat II, III, dan IV pada tahun 2014. Pejabat eselon II, III,
dan IV yang belum memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan
akan mendapatkan kompetensi tersebut pada tahun 2015, sehingga
diharapkan capaian 100% akan didapat pada tahun 2015.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
83
Target indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat
struktural berjenjang dari tahun 2010 sampai dengan 2014, yaitu:
1) target diklat struktural tingkat II pada tahun 2010 dan 2011 sebesar
80%, tahun 2012 sebesar 90%, dan sejak tahun 2013 telah memiliki
target 100%;
2) diklat struktural tingkat III pada tahun 2010 sebesar 75%, tahun 2011
sebesar 80%, tahun 2012 sebesar 85%, dan sejak tahun 2013 telah
memiliki target 100%;
3) diklat struktural tingkat IV pada tahun 2010 sebesar 85%, tahun 2011
sebesar 90%, tahun 2012 sebesar 95% dan sejak tahun 2013 telah
memiliki target 100%.
Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat struktural dari tahun 2010 sampai dengan 2014, yaitu:
1) tahun 2010, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 121,4%
dengan realisasi 97,1% dari target 80%; diklat struktural tingkat III
capaian kinerja sebesar 135,7% dengan realisasi 101,8% dari target
75%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 113,4%
dengan realisasi 96,4% dari target 85%.
2) tahun 2011, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 121,4%
dengan realisasi 97,1% dari target 80%; diklat struktural tingkat III
capaian kinerja sebesar 142,7% dengan realisasi 114,2% dari target
80%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 101,2%
dengan realisasi 91,1% dari target 90%.
3) tahun 2012, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 111,1%
dengan realisasi 100% dari target 90%; diklat struktural tingkat III
capaian kinerja sebesar 114,1% dengan realisasi 97% dari target 85%;
diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 105,2% dengan
realisasi 100% dari target 95%.
4) tahun 2013 diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 100%
dengan realisasi 100% dari target 100%; diklat struktural tingkat III
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
84
capaian kinerja sebesar 97% dengan realisasi 97% dari target 100%;
diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 100% dengan
realisasi 100% dari target 100%.
5) tahun 2014, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 90%
dengan realisasi 90% dari target 100%; diklat struktural tingkat III
capaian kinerja sebesar 97,14% dengan realisasi 97,14% dari target
100%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 97,5%
dengan realisasi 97,5% dari target 100%.
Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat struktural dari tahun 2010 sampai dengan 2014 pada diklat struktural
tingkat II tertinggi dicapai pada tahun 2011 sebesar 121,4% dengan
realisasi sebesar 114,2%, diklat struktural tingkat III tertinggi dicapai pada
tahun 2011 sebesar 142,7% dengan realisasi 114,2%, dan diklat struktural
tingkat IV tertinggi dicapai pada tahun 2010 sebesar 113,4% dengan
realisasi sebesar 96,4%.
Capaian target persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat
struktural tergantung pada kementerian/lembaga lain yang
menyelenggarakan diklat struktural karena Setjen DPD RI belum memiliki
lembaga diklat yang dapat menyelenggarakan sendiri, dan waktu
pelaksanaan untuk mengikuti pendidikan tersebut yang disesuaikan dengan
waktu reses anggota DPD sehingga tidak mengganggu pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase pegawai yang
memiliki kompetensi diklat struktural adalah program dukungan manajemen
dan tugas lainnya melalui kegiatan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III,
dan IV.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.
Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 64.480.000 atau sekitar
100% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian target anggaran
100% menunjukkan bahwa dalam merencanakan penetapan anggaran
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
85
telah dihitung dengan sangat cermat. pegawai yang melaksanakan kinerja
ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang manajemen.
4.2 Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis dijadikan
sebagai indikator kinerja karena dapat mewujudkan sasaran strategis
profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis didapat dari persentase realisasi pegawai yang telah mengikuti
dan memiliki kompetensi diklat teknis dibandingkan dengan persentase
target seluruh pegawai yang telah ditetapkan.
Persentase realisasi didapat dari jumlah pegawai yang telah lulus
mengikuti diklat teknis dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai.
Sedangkan persentase target didapat dari jumlah pegawai yang ditargetkan
akan mengikuti dan memiliki diklat teknis yaitu sebesar 100%.
Pada tahun 2014, persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis memiliki capaian sebesar 109,4% dengan realisasi kinerja
sebesar 109,4% (209 pegawai lulus mengikuti diklat teknis dan memiliki
kompetensi) dari target 100% (191 pegawai). Capaian tersebut melebihi
dari target 100% dikarenakan adanya pegawai mengikuti dan memiliki
kompetensi lebih dari 1 (satu) jenis diklat teknis.
Diklat teknis yang diikuti oleh pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI
pada tahun 2014, yaitu :
1) Assesment test
2) Pengadaan barang/jasa “penyusunan kontrak”
3) Manajemen keprotokolan “Driving Issues to Managing Communication
Crisis”
4) Manajemen kepegawaian “International Dental Exibition and Meeting”
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
86
5) Analisis Berita/Press Realese
6) Penyusunan LAKIP
7) Diklat Keprotokolan
8) Manajemen kepegawaian “Seminar ilmiah Singapura Hepatitis
Conference
9) Manajemen kepegawaian “Simposium, Seminar dan Pelatihan
Penanganan Fisioterapi terkini”
10) Diklat SPIP
11) Manajemen kepegawaian “Balance Score Card”
12) Manajemen kepegawaian “Indonesia and Japan Prosthodontic Society
Joint Meeting”
13) Perencanaan Legislatif, Legislatif Review, dan Judicial Review
14) Komputer “Tata Cara Aplikasi E-Book Digital “
Dari table 3.5 dapat diketahui perbandingan capaian indikator
persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun
2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, yaitu :
1) Tahun 2014, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis pada tahun 2014 adalah sebesar 109,4% dengan realisasi
109,4% (209 pegawai) dari target 100% (191 pegawai);
2) Tahun 2013, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis pada tahun 2013 adalah sebesar 93,1% dari realisasi
93,1% (487 pegawai) dari target 100% (523 pegawai);
3) Tahun 2012, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis pada tahun 2012 adalah sebesar 50,7% dari realisasi
50,7% (214 pegawai) dari target 100% (422 pegawai);
4) Tahun 2011, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis pada tahun 2011 adalah sebesar 49,1% dari realisasi
49,1% (333 pegawai) dari target 100% (678 pegawai);
5) Tahun 2010, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi
diklat teknis pada tahun 2010 adalah sebesar 52,08% dari realisasi
52,08% (399 pegawai) dari target 100% (766 pegawai).
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
87
Persentase capaian dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami
fluktuatif, hal ini dikarenakan waktu yang telah dialokasikan kepada
pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) menyesuaikan
agenda persidangan DPD RI.
Program yang dilakukan untuk mencapai persentase pegawai yang
memiliki kompetensi diklat teknis adalah program dukungan manajemen
dan tugas lainnya melalui kegiatan penyelenggaraan diklat teknis sesuai
keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat
jenderal secara bertahap bekerja sama dengan penyelenggaran diklat.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.
Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 594.295.200 atau sekitar
96,08% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian kinerja
indikator ini (109,4%) lebih besar dari capaian anggaran (96,08%), hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi efisiensi dalam penggunaan sumber
daya. Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang
memiliki kompetensi di bidang manajemen.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
88
Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib
dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan
administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi
Sekretariat Jenderal DPD RI.
Layanan administrasi perkantoran meliputi layanan persuratan,
penggandaan, penjilidan, dan ekspedisi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI. Sedangkan layanan administrasi keuangan meliputi pemenuhan
semua hak keuangan Anggota DPD RI.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya layanan
administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan
membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan
realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012,
2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.6 berikut :
Sasaran strategis_5 : “Terwujudnya Layanan Administrasi Perkantoran dan Keuangan yang Tertib dan Akuntabel dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”
89
Tabel 3.6. sasaran strategis_5
“Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran
100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100
2 Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI
100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
90
Dari tabel 3.6. sasaran strategis_5 “terwujudnya layanan administrasi
perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian
terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja
tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013,
2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal
tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi
penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator
kinerjanya, yaitu :
5.1 Indikator Kinerja Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan
administrasi perkantoran
Indikator kinerja tingkat kepuasan Anggota DPD RI pelayanan
administrasi perkantoran merupakan alat untuk mengukur capaian sasaran
strategis terwukudnya layanan perkantoran dan keuangan yang tertib dan
tepat waktu.
Capaian tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan administrasi
perkantoran didapat dari perbandingan jumlah Anggota yang tidak
menyampaikan keluhan terhadap pelayanan administrasi perkantoran
secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI dengan jumlah
keseluruhan Anggota.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota
terhadap pelayanan administrasi perkantoran telah memiliki capaian 100%
sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, dari
132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132 orang) tidak
menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI
terkait pelayanan administrasi perkantoran yang telah dilaksanakan. Hal ini
menunjukkan bahwa seluruh Anggota DPD telah puas dengan pelayanan
yang diberikan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
91
Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap pelayanan
administrasi perkantoran dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tidak
mengalami perubahan, yaitu sebesar 100%. Capaian target tercapai karena
tindak lanjut permintaan Anggota terkait pelayanan administrasi
perkantoran segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI
dengan cepat, tertib dan tepat waktu sehingga tidak ada Anggota DPD
yang menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal
DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi
terhadap tingkat kepuasan Anggota DPD RI secara rutin dan berkala setiap
6 (enam) bulan sekali secara proaktif.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya dengan kegiatan
layanan persuratan, penggandaan, penjilidan, dan ekspedisi yang tertib dan
tepat waktu.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.
Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp.2.361.793.683,- atau sekitar
48,7% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan pegawai yang
melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di
bidang administrasi.
5.2 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI
Indikator kinerja tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan
waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI merupakan alat
untuk mengukur capaian sasaran strategis terwujudnya layanan
perkantoran dan keuangan yang tertib dan tepat waktu.
Capaian tingkat kepuasan anggota atas ketepatan waktu pemenuhan
hak-hak keuangan Anggota DPD RI didapat dari perbandingan jumlah
Anggota yang tidak menyampaikan keluhan terhadap pemenuhan hak-hak
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
92
keuangan Anggota DPD RI secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal
DPD RI dengan jumlah keseluruhan Anggota.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota atas
ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI telah
memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%.
Selama tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD
(132 orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat
Jenderal DPD RI terkait pemenuhan hak-hak keuangan Anggota yang telah
dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh Anggota DPD telah puas
dengan pelayanan yang diberikan.
Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap ketepatan waktu
pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 100%.
Capaian target tercapai karena Sekretariat Jenderal DPD RI melakukan
pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
didukung oleh kelengkapan data yang akurat serta komitmen pegawai
dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenang yang diberikan
sehingga tidak ada Anggota DPD yang menyampaikan komplain secara
tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI. Pada tahun selanjutnya,
dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih
baik, akan dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan Anggota DPD RI
secara rutin dan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali secara proaktif.
Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya dengan salah satu
kegiatan “siklus” lima tahunan yaitu melakukan pendataan dan
penghitungan tunjangan pensiun bagi Anggota DPD RI Masa Jabatan 2009
– 2014 yang tidak terpilih kembali menjadi Anggota DPD RI masa jabatan
2014 – 2019, sebanyak 69 (enam puluh sembilan) orang. Selain itu,
dilakukan pula pendataan bagi Anggota DPD RI masa jabatan 2014 –
2019 untuk kelengkapan gaji dan tunjangan istri/suami dan anak, terutama
bagi Anggota DPD RI yang baru terpilih sebanyak 72 orang.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
93
Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mencapai sasaran ini
adalah:
1) Menyusun SOP pembayaran hak-hak keuangan;
2) Sosialisasi SOP pembayaran hak-hak keuangan;
3) Sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan administrasi keuangan negara;
4) Penyusunan survey tingkat kepuasan Anggota DPD RI dan pegawai
Sekretariat Jenderal atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak
keuangan Anggota DPD RI dan pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI;
5) Penyusunan Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Belanja Pegawai dan
Validasi Data Aplikasi Gaji;
6) Pengelolaan Sistem Informasi Bendahara;
7) Penyusunan, Pengelolaan, dan Pengawasan Administrasi Belanja
Pegawai;
8) Verfikasi data/dokumen pendukung berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan administrasi keuangan
negara;
9) Koordinasi secara intensif dengan unit kerja, K/L terkait, dan pihak
ketiga;
10) Monitoring dan Evaluasi; dan
11) Mengikutsertakan pegawai dalam diklat teknis.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.
Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 869.487.632,- atau sekitar
82,05% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan pegawai yang
melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di
bidang keuangan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
94
Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal
DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan
terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan
tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.
Aspek yang cukup penting dalam tata kelola administrasi adalah
kebutuhan pengembangan akuntabilitas Sekretariat Jenderal DPD RI. Tata
kelola administrasi dimaksud meliputi upaya peningkatan pelaporan
akuntabilitas aparatur dan transparansi laporan keuangan. Capaian kinerja
terkait dengan akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI, opini BPK,
pelaksanaan reformasi birokrasi, serta capaian standar akuntansi dan
pelaporan keuangan DPD RI dapat memberikan kepercayaan dari Anggota dan
Alat Kelengkapan DPD terhadap Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai unsur
pendukung DPD dan menunjukkan tata kelola administrasi yang andal.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas
kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan
akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada
tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta
perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.7 berikut :
Sasaran strategis_6 : “Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja Dan Keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI Yang Transparan Dan Akuntabel Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
95
Tabel 3.7. sasaran strategis_6
“Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB
B CC
CC
CC
CC
CC
CC
CC
CC
C
C
2 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
70
64,62 92,31 68 100 - - - - - -
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
96
Dari tabel 3.7. sasaran strategis_6 “terwujudnya akuntabilitas kinerja dan
keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis
capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian
kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target
kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat
Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi
penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator
kinerjanya, yaitu :
6.1. Indikator Kinerja Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB
Indikator kinerja nilai akuntabilitas kinerja dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi merupakan alat
untuk mengukur capaian sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja
dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel
dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengatur bahwa
penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja,
pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu
dan evaluasi kinerja sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah dalam
menjalankan tugasnya.
Penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan Setjen DPD RI
dilakukan dengan melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPD
RI setiap tahunnya, yang ruang lingkupnya mencakup Renstra Setjen DPD
RI, Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI, Pengukuran Kinerja Setjen DPD RI
melalui pengumpulan dan pengelolaan data kinerja, serta analisa capaian
kinerja Setjen DPD RI.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
97
Pada tahun 2014, Setjen DPD RI telah melaksanakan penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2013 dan
telah menyerahkan Laporan Kinerja tersebut kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada bulan
Maret 2014 atau tepat waktu. Dan pada tahun yang sama telah dilakukan
penilaian akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dari hasil
evaluasi tersebut, Setjen DPD RI mendapat nilai 59.84 (CC).
Dari tabel 3.7 dapat diketahui bahwa nilai akuntabilitas kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) pada tahun
2014 mengalami peningkatan jumlah nilai dari tahun-tahun sebelumnya,
tetapi tetap dalam kategori nilai yang sama, CC (cukup baik). Nilai
akuntabilitas pada tahun 2014 adalah CC (59,84), tahun 2013 CC (58,19),
tahun 2012 adalah CC (55,75), tahun 2011 adalah CC (51,75), dan tahun
2010 adalah C (45,89). Apabila dilihat dari tahun ke tahun nilai hasil
akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI mengalami kenaikan, hal ini
menunjukkan bahwa Setjen DPD RI terus berupaya melakukan perbaikan
kinerja yang akuntabel.
Capaian nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kemenpan dan RB selama
tahun 2010-2014 yang sesuai dengan target jangka menengah hanya pada
tahun 2011 yaitu CC. Target capaian B dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2014 belum tercapai karena akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI
sebagai unsur pendukung lembaga legislatif masih tergantung pada
dinamika perkembangan politik DPD RI.
Program yang dilakukan untuk mencapai nilai akuntabilitas kinerja
dari Kemenpan dan RB adalah program dukungan manajemen dan tugas
lainnya melalui kegiatan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPD RI.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, masih adanya perbedaan pemahaman
dari beberapa unit kerja tentang hasil penilaian akuntabilitas kinerja Setjen
DPD RI sehingga perlu diadakan pendidikan dan pelatihan penyusunan
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
98
Laporan Kinerja sebagai penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPD RI.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
laporan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp.
74.590.000 atau sekitar 99.45% dari target anggaran yang telah ditetapkan.
Capaian realisasi anggaran hampir 100% menunjukkan perencanaan
dalam penyusunan anggaran telah sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
6.2. Indikator Kinerja Opini BPK
Indikator kinerja opini BPK merupakan alat untuk mengukur capaian
sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Kriteria pemberian opini BPK menurut penjelasan pasal 16 ayat (1)
Undang-undang No. 15 tahun 2004 merupakan pernyataan professional
pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan yang didasarkan pada kreteria; (a) kesesuaian dengan
standar akuntansi pemerintahan (SAP); (b) kecukupan pengungkapan
(adequate disclosures); (c) kepatuhan terhadap perundang-undangan;dan
(d) efektivitas sistem pengendalian intern (SPI).
Sekretariat Jenderal DPD RI menyusun Laporan Keuangan yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas
(LAK) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Opini tertinggi dari BPK adalah opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) yang salah satu syaratnya adalah penilaian atas
capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan memperoleh nilai
standar tertinggi dari Kementerian dan Keuangan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
99
Untuk mendukung hal tersebut, Sekretariat Jenderal telah
melaksanakan kegiatan review atas laporan keuangan DPD tersebut dan
melakukan koreksi-koreksi yang diperlukan dalam hal terdapat kesalahan
pencatatan/pembukuan, sebelum laporan keuangan tersebut diserahkan
kepada Presiden melalui Menteri Keuangan dan menjadi counterpart tim
audit BPK.
Pada tahun 2014, Sekretariat Jenderal DPD RI memperoleh opini
WTP dari BPK terhadap laporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI
Tahun 2013. Artinya, Sekretariat Jenderal telah memperoleh Opini WTP
dari BPK RI selama 8 (delapan) tahun berturut-turut, sejak tahun 2006,
2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013. Hal ini dikarenakan (1)
Sekretariat Jenderal DPD RI telah menyusun laporan keuangan sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan; (2) semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dalam laporan keuangan
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntasi; (3) Sekretariat
Jenderal DPD RI didukung oleh pegawai yang menguasai permasalahan
pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam hal penatausahaan dan
tata pembukuan keuangan negara; dan (4) prinsip intoleransi terkait dengan
pertanggungjawaban dan prosedur keuangan yang dilakukan oleh
Sekretariat Jenderal DPD RI dinilai wajar oleh BPK.
Program yang dilakukan untuk mencapai opini dari BPK adalah
program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan
penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah pegawai yang memiliki keahlian dalam penyusunan laporan
keuangan sesuai standar administrasi pemerintah.
6.3. Indikator Kinerja Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
Indikator kinerja Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) dari Kemenpan RB merupakan alat untuk mengukur capaian
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
100
sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian indikator kinerja PMPRB didapat dari penilaian mandiri yang
dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap pelaksanaan
reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI. Penilaian
tersebut melalui pengisian beberapa pertanyaan dalam PMPRB secara
online dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
Model PMPRB memfokuskan penilaian terhadap langkah-langkah
reformasi birokrasi yang dilakukan oleh setiap instansi pemerintah dikaitkan
dengan ‘Hasil Yang Diharapkan’ sebagaimana tercantum di dalam Road
Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014 (PerMenPAN dan RB No. 20 Tahun
2010), dan juga dikaitkan dengan Indikator Kinerja Utama instansi
pemerintah dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator keberhasilan
pelaksanaan reformasi birokrasi secara nasional sebagaimana tertuang
dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Perpres No. 81
Tahun 2010).
PMPRB Online akan memudahkan dan mempercepat proses
Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB yang dilakukan oleh masing-masing K/L
dan Pemda dalam hal Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Evaluasi
Data, dan Monitoring serta memudahkan proses Saling Belajar (Bench
Learning) secara Real Time Online.
Pada tahun 2014, Setjen DPD RI telah melaksanakan PMPRB tahun
2013 dengan tepat waktu, dan telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Capaian indikator kinerja PMPRB Setjen DPD RI sebesar 92,31% dengan
realisasi nilai 64,62 dari target nilai 70.
Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa Capaian indikator kinerja PMPRB
pada tahun 2014 hanya dibandingkan dengan tahun 2013 karena indikator
kinerja ini baru dilaksanakan pada tahun 2013. Capaian indikator pada
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
101
tahun 2014 sebesar 92,31% dan pada tahun 2013 sebesar 100% (realisasi
nilai 68 dari target nilai 68). Penurunan capaian indikator ini disebabkan
karena banyaknya item penilaian yang belum dilaksanakan di Sekretariat
Jenderal DPD RI, serta bukti fisik dari pelaksanaan masing-masing item
penilaian yang kurang lengkap.
Program yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja PMPRB dari
Kemenpan dan RB adalah program dukungan manajemen dan tugas
lainnya melalui kegiatan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, masih terdapat beberapa hambatan dan
telah diupayakan langkah-langkah dalam mengatasi hambatan tersebut
yaitu :
1. Melakukan evaluasi terhadap nilai yang telah dicapai dalam Penilaian
Mandiri Reformasi Birokrasi online;
2. Melaksanakan program–program yang terdapat dalam item Penilaian
Mandiri Reformasi Birokrasi online;
3. Mengarsipkan seluruh bukti kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
dokumen pendukung dalam item penilaian.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun
PMPRB Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp.
57.278.627 atau sekitar 98% dari target anggaran yang telah ditetapkan
dan dilaksanakan oleh pegawai yang memilki kompetensi di bidang
audit/pengawasan.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
102
Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk
mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana
yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan
ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas
layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan
realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja
tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.8
berikut :
FOTO/GAMBAR Sasaran strategis_7 : “Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
103
Tabel 3.8. sasaran strategis_7
“Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.
100% 84% 84 94% 94 100% 110,5 66% 110 75% 93,75
2 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.
100% 71% 71 65% 65 91% 100,08 66% 330 6% 45,45
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
104
Dari tabel 3.8. sasaran strategis_7 “Meningkatnya kualitas layanan sarana dan
prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat
dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait
dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun
2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian
kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang
telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f)
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian.
Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu :
7.1 Indikator Kinerja Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara
(Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.
Indikator persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan
prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format
standar yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur pencapaian
sasaran strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana
dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan
prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format
standar yang ditetapkan didapat dari pemenuhan permintaan sarana dan
prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di
Ibukota Negara meliputi :
1) Penyediaan peralatan penunjang operasional kantor berupa
peralatan elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;
2) Pemeliharaan gedung dan peralatan kantor terdiri dari pemeliharaan
bangunan, pertamanan, perumahan dinas pimpinan, peralatan
elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;
3) Penyediaan layanan kebutuhan operasional perkantoran.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
105
Pada tahun 2014 diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan pengadaan
sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara telah memiliki
capaian 84% dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Capaian target
tersebut menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal dalam pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran kepada DPD RI belum
memenuhi capaian yang diharapkan.
Dari tabel 3.8 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di Ibukota Negara tahun 2014 dengan tahun 2013,
2012, 2011, dan 2010. Capaian indikator pemenuhan sarana kerja
perkantoran di ibukota negara pada tahun 2014 mengalami penurunan
sebesar 10% dari tahun 2013 (94%), sebesar 26,5% dari tahun 2012
(110,5%), sebesar 26% dari tahun 2011 (110%), dan sebesar 9,75% dari
tahun 2010 (93,75%). Penurunan capaian indikator pada tahun 2014 terjadi
karena permintaan terhadap kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di Ibukota Negara berkurang dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya.
Target jangka menengah dalam renstra Sekretariat Jenderal DPD RI
tahun 2010-2014 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai dikarenakan
adanya kebijakan efisiensi/penghematan anggaran dari pemerintah.
Program yang dilakukan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan
pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara
adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI melalui
kegiatan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di ibukota
negara.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD
RI di Ibukota Negara pada tahun 2014 sebesar Rp. 19.641.796.470,- atau
sekitar 84% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan
oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
106
7.2 Indikator Kinerja Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan
Indikator persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan
prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar
yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran
strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan
prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar
yang ditetapkan didapat dari pemenuhan permintaan sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di
Ibukota Provinsi meliputi :
1) Penyediaan kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi pada 33 (tiga
puluh) provinsi dengan cara pinjam pakai gedung dari Pemerintah
Daerah Provinsi dan dengan cara sewa;
2) Penyediaan peralatan penunjang operasional kantor DPD pada Kantor
Sementara DPD RI di ibukota provinsi berupa peralatan elektronik,
mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;
3) Penyediaan layanan perkantoran yang terdiri dari layanan langganan
daya dan jasa, layanan kebutuhan barang pakai habis dan penyediaan
kendaraan operasional;
4) Pemeliharaan gedung/kantor, cleaning service, pemeliharaan peralatan
penunjang operasional kantor DPD dan perlengkapan perkantoran
lainnya.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan pengadaan
sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi telah
memiliki capaian 71% dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Capaian
target tersebut menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal dalam
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
107
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran kepada DPD RI
belum memenuhi capaian yang diharapkan.
Dari tabel 3.8 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian
indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi tahun 2014 dengan tahun 2013,
2012, 2011, dan 2010. Capaian indikator pemenuhan sarana kerja
perkantoran di ibukota Provinsi pada tahun 2014 mengalami kenaikan
sebesar 6% dari tahun 2013 (65%), penurunan sebesar 29,08% dari tahun
2012 (100,08%), penurunan sebesar 259% dari tahun 2011 (330%), dan
kenaikan sebesar 25,55% dari tahun 2010 (45,45%). Pada tahun 2011,
memiliki capaian 330% karena permintaan terhadap kebutuhan pengadaan
sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi dimulai pada
tahun 2011 diseluruh provinsi, dan target yang ditetapkan kecil (20%).
Target jangka menengah dalam renstra Sekretariat Jenderal DPD RI
tahun 2010-2014 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai dikarenakan
adanya kebijakan efisiensi/penghematan anggaran dari pemerintah.
Program yang dilakukan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan
pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara
adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI melalui
kegiatan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di ibukota
provinsi .
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini
adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD
RI di Ibukota Provinsi pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.857.944.940,- atau
sekitar 71% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan
oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
108
Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal
DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan
salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif
dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD
RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat
Jenderal DPD RI.
Data dan informasi merupakan satu hal yang sangat penting dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI sebagai lembaga perwakilan
karena merupakan dasar bagi DPD RI dalam mengambil kebijakan/keputusan.
Oleh karenanya, Sekretariat Jenderal DPD RI telah menggunakan sistem
informasi manajemen dalam pengelolaan data dan informasi.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis Terwujudnya kapasitas
layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan
membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan
realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012,
2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.9 berikut :
FOTO/GAMBAR Sasaran strategis_8 : “Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”
109
Tabel 3.9. sasaran strategis_8
“Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”
NO INDIKATOR KINERJA
2014 2013 2012 2011 2010
TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN
(%) REALISASI CAPAIAN (%)
1 Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
10 SIM 10 SIM 100 10 SIM 100 10 SIM 100 10 SIM 100 9 SIM 100
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
110
Dari tabel 3.9. sasaran strategis_8 “Terwujudnya kapasitas layanan data dan
informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing
indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b)
perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan
2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014,
(d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan
(f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu :
8.1 Indikator Kinerja Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
Indikator Jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan
tugas DPD merupakan alat ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya
kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan
tugas DPD didapat dari perbandingan jumlah realisasi jumlah SIM yang
digunakan dengan seluruh jumlah SIM yang ditargetkan.
Sistem Informasi Manajemen merupakan media teknologi informasi
berupa aplikasi yang dapat membantu fungsi, tugas dan kinerja baik
kedewanan maupun kesekretariatan. Dengan menggunakan SIM proses
pengolahan data dan informasi dapat lebih efektif dan efisien. SIM di host
(pasang) pada perangkat server (terpusat) yang dapat dengan mudah
diakses oleh user (Pimpinan, Anggota, Pegawai Sekretariat Jenderal DPD
RI dan masyarakat) yang terhubung jaringan komputer.
Pada tahun 2014, indikator SIM yang digunakan dalam mendukung
pelaksanaan tugas DPD memiliki capaian 100%, terealisasi 10 (sepuluh)
SIM yang digunakan oleh Sekretariat Jenderal DPD dalam mendukung
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
111
pelaksanaan tugas DPD dari target 10 (sepuluh) SIM yang ditetapkan.
Sepuluh SIM yang digunakan pada tahun 2014, yaitu :
1) Website DPD RI
2) Email DPD RI
3) Sistem Informasi Budget Office
4) Sistem Aspirasi Masyarakat Daerah
5) Sistem Informasi Law Center
6) Sistem Informasi Perpustakaan
7) Sistem Pengolah Risalah (iPerisalah)
8) Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
9) Sistem Informasi Kepegawaian
10) Sistem Informasi Pengolah Absensi Pegawai
Dari tabel 3.9 dapat diketahui perbandingan capaian indikator jumlah
SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD tahun
2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Target kinerja dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2014 memiliki capaian 100% dengan realisasi
10 (sepuluh) SIM yang digunakan dari target 10 (sepuluh) SIM yang telah
ditetapkan. Tahun 2010 juga memiliki capaian sebesar 100% realisasi 9
(Sembilan) SIM yang digunakan dari target 9 (sembilan SIM yang telah
ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan yang dilakukan
terhadap indikator jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung
pelaksanaan tugas DPD sangat baik.
Program yang dilakukan untuk indikator SIM yang digunakan dalam
mendukung pelaksanaan tugas DPD adalah program dukungan
manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya, dengan kegiatan
pengembangan dan pemeliharaan SIM.
Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan
perangkat penunjang SIM yaitu (1) terkadang terjadi kerusakan akibat
beberapa faktor seperti tidak stabilnya kelistrikan maupun load factor
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
112
(beban trafik data). Selain itu terdapat pula ancaman virus maupun worm
komputer yang mengakibatkan terhambatnya komunikasi data baik trafik
unduh maupun trafik unggah; (2) alih penggunaan oleh user dimana yang
awalnya menggunakan sistem manual beralih ke sistem informasi melalui
perangkat komputer. Banyak user yang belum terbiasa dengan
penggunaan sistem akan sulit melakukan peralihan, namun dapat
diantisipasi dengan adanya pelatihan terhadap SIM tersebut dan
penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) terhadap penggunaan
sistem.
Sumber daya yang digunakan mencapai target indikator ini adalah
anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam pengembangan
SIM yang digunakan pada tahun 2014 sebesar Rp. 196.680.000,- atau
sekitar 61% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan
oleh pegawai yang memiliki kompetensi di bidang data dan informasi.
B. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai 8 (delapan) sasaran
Sekretariat Jenderal DPD RI melalui program penguatan kelembagaan DPD
dalam sistem demokrasi, program dukungan manajemen dan dukungan tugas
lainnya, dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI yaitu
sebesar Rp. 115.875.480.488,-
Sekretariat Jenderal DPD RI dalam melaksanakan program-program
tersebut menggunakan sumber dana DIPA pada Satuan Kerja DPD RI dan
Satuan Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI Pagu Definitif Tahun 2014.
Berdasarkan alokasi anggaran DIPA, pagu dan realisasi anggaran per program
dapat dirinci seperti pada Tabel 3.10.
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
113
TABEL 3.10. REALISASI ANGGARAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEWUJUDKAN SASARAN STRATEGIS SETJEN DPD RI TAHUN 2014
No. SASARAN PROGRAM PAGU ANGGARAN REALISASI %
1 Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
73.681.568.000,- 70.635.372.270,- 95,87%
2 Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI
1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
14.129.835.000,- 12.292.262.491,- 86,99%
3 Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 256.050.000,- 229.499.175,- 89,63%
4 Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 682.980.000,- 658.775.200,- 96,46%
5 Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi
2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
5.910.600.000,- 3.231.281.315,- 54,67%
6 Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya
133.400.000,- 131.868.627,- 98,85%
7 Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI 35.827.460.000,- 28.499.741.410,- 79,55%
8 Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 321.600.000,- 196.680.000,- 61,15%
JUMLAH 130.943.493.000,- 115.875.480.488,- 88.49%
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
114
Realisasi anggaran Capaian Kinerja sasaran strategis Sekretariat
Jenderal DPD RI tahun 2014 sebesar Rp 115.875.480.488,- (seratus lima belas
miliar delapan ratus tujuh puluh lima juta empat ratus delapan puluh ribu empat
ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,49% dari anggaran sebesar Rp.
130.943.493.000 (seratus tiga puluh miliar Sembilan ratus empat puluh tiga juta
empat ratus Sembilan puluh tiga ribu rupiah). Realisasi anggaran capaian
kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014 mengalami
kenaikan sebesar Rp. 7.150.594.278,- (tujuh miliar seratus lima puluh juta lima
ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh delapan rupiah) atau
sebesar 6 % dari realisasi anggaran tahun 2013 sebesar 108.724.886.210,-
(Seratus Delapan Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Juta Delapan Ratus
Delapan Puluh Enam Ribu Dua Ratus Sepuluh Rupiah).
Rincian per sasaran dapat dilihat pada Pengukuran Kinerja tahun 2014
(lampiran 5).
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
115
Semakin berkembangnya pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI seiring dengan dinamika politik yang terjadi baik di internal maupun ekternal lembaga DPD RI maka upaya penguatan kelembagaan kesekretariatan DPD RI, baik dari aspek manajerial, administratif, maupun peningkatan kualitas SDM, serta dukungan kelengkapan kerja perlu terus dilakukan dengan sistematis dan terukur.
Capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2014 tercatat
berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tingkat capaian kinerja
dari 25 (dua puluh lima) indikator kinerja yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja
Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 yang mencakup 8 (delapan) sasaran
utama, secara umum telah memberikan gambaran capaian kinerja yang baik, rata-
rata tingkat capaian sasaran sebesar 94.47% dengan realisasi anggaran sebesar
88,49%.
Komitmen kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 dalam
memberikan dukungan teknik administratif dan keahlian terhadap Anggota DPD RI
khususnya dan DPD RI umumnya disusun dalam Rencana Strategis (Renstra)
Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014, yang kemudian ditekadkan dalam
pernyataan Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dan
diukur dalam capaian kinerja sasaran untuk akhirnya dilaporkan dalam Laporan
Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dimana Renstra
Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014, PK Sekretariat Jenderal DPD RI
Tahun 2014, dan Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
mengalami revisi pada tahun 2014 karena pergantian periodisasi Pimpinan dan
Anggota DPD RI, disamping mutasi di lingkup Sekretariat Jenderal DPD RI.
Sekretariat Jenderal DPD RI akan senantiasa melakukan evaluasi atas
hambatan yang dialami serta berupaya mempertahankan dan meningkatkan
capaian kinerja yang telah baik. Beberapa langkah perbaikan ke depan yang akan
dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI antara lain adalah :
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014
116
a) Peningkatan kualitas dukungan teknis administratif yang tertib dan akuntabel;
b) Peningkatan profesionalisme SDM aparatur dalam memberikan dukungan keahlian kepada DPD RI;
c) Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
Dengan demikian, diharapkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI dalam
memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian kepada DPD RI akan
terus meningkat di masa yang akan datang.
LAMPIRAN
SEKRETARIS JENDERAL
NOMOR 2 TAHUN 2012
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL
BAGIAN
SEKRETARIAT KETUA
DPD RI
BAGIAN
SEKRETARIAT
KOMITE I
BAGIAN SEKRETARIAT
KOMITE IIBAGIAN TATA USAHA
BAGIAN
ADMINISTRASI GAJI
DAN TUNJANGAN
BAGIAN
SEKRETARIAT WAKIL
KETUA DPD RI
BIDANG I
BAGIAN
SEKRETARIAT
KOMITE III
BAGIAN
PERENCANAAN DAN
KERJASAMA
BIDANG
DATA
BIRO
PERSIDANGAN I
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
BIRO UMUMBIRO
PERSIDANGAN II
BRIO
ADMINISTRASI
INSPEKTORAT
BIRO PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
BIRO SEKRETARIAT
PIMPINAN
PUSAT DATA DAN
INFORMASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG KAJIAN
KEBIJAKAN
BIDANG KAJIAN
HUKUM
BAGIAN ORGANISASI
DAN TATA LAKSANAN
BAGIAN AKOMODASI
DAN ANGKUTAN
BIDANG
PEMBERITAAN DAN
MEDIA VISUAL
PUSAT KAJIAN
DAERAH
PUSAT KAJIAN
KEBIJAKAN DAN
HUKUM
BAGIAN
KEANGGOTAAN DAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN PENGADAAN
DAN INVENTARISASI
BAGIAN
PROTOKOL
BAGIAN
SEKRETARIAT PHAL
BAGIAN SEKRETARIAT
PANITIA AKUNTABILITAS
PUBLIK
BAGIAN SEKRETARIAT
BADAN KEHORMATAN
BAGIAN SEKRETARIAT
KOMITE IV
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
TIMUR
BAGIAN
PEMELIHARAAN
BIDANG
INFORMASI
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
TENGAH
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Lampiran 1
BAGIAN
PENGAMANAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN RISALAH
BAGIAN
SEKRETARIAT
KELOMPOK DPD DI
MPR/PANSUS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG KAJIAN
KLARIFIKASI
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
BARAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN
PERBENDAHARAAN
DAN PERJALANAN
DINAS
BAGIAN
SEKRETARIAT WAKIL
KETUA DPD RI
BIDANG II
BAGIAN
SEKRETARIAT PPUU
BAGIAN PERSIDANGAN
PARIMURNA / SET
PANMUS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN PEMBUKUAN
DAN VERIVIKASI
Struktur Organisasi Kantor DPD RI di Provinsi
Kantor DPD RI
di Provinsi
SUBBAGIAN PELAYANAN TEKNIK DAN
PERSIDANGAN
SUBBAGIAN KOMUNIKASI
PUBLIK, DATA DAN INFORMASI
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
SUBBAGIAN TATA USAHA DAN UMUM
Tenaga Ahli
Kelompok Jabatan
Fungsional
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Visi :
Misi :
Uraian Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
1 1 1 Terwujudnya dukungan teknis
dan substansi/materi
persidangan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi DPD RI
1 Tingkat kepuasan anggota
terhadap dukungan teknis
dan substansi/materi
persidangan
100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
penyelenggaraan
fungsi legislasi
pertimbangan,
pengawasan
DPD, dan
pengembangan
kerja sama
kegiatan
pengelolaan dan
pengkajian
aspirasi
masyarakat dan
daerah;
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI
2 Persentase
penyelenggaraan
rapat/sidang alat-alat
kelengkapan
100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
Kualitas
dukungan teknis
dan substansi
materi dalam
penyelenggaraan
rapat/sidang-
sidang alat
kelengkapan
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
2 3 Persentase draft keputusan
DPD RI terkait fungsi
legislasi yang digunakan
sebagai Keputusan DPD RI
100 %
(33 Draf
Keputusan)
100 %
(35 Draf
Keputusan)
100 %
(60 Draf
Keputusan)
100 %
(43 Draf
Keputusan)
100 %
(48 Draf
Keputusan)
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
dukungan
penyusunan
legislasi.
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
4 Persentase draft keputusan
DPD RI terkait fungsi
pengawasan yang
digunakan sebagai
Keputusan DPD RI
100 %
(15 Draf
Keputusan)
100 %
(13 Draf
Keputusan)
100 %
(25 Draf
Keputusan)
100 %
(25 Draf
Keputusan)
100 %
(20 Draf
Keputusan)
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
dukungan
penyusunan
hasil
pengawasan
DPD RI atas
pelaksanaan
RUU.
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
5 Persentase draft keputusan
DPD RI terkait fungsi
penganggaran yang
digunakan sebagai
Keputusan DPD RI
100 %
(1 Draf
Keputusan)
100 %
(3 Draf
Keputusan)
100 %
(2 Draf
Keputusan)
100 %
(2 Draf
Keputusan)
100 %
(5 Draf
Keputusan)
Meningkatkan
dukungan dalam
pelaksanaan
fungsi anggaran
lembaga DPD RI
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
2. Membangun SDM aparatur yang profesional, kompeten, dan berintegritas
MATRIKS RENCANA STRATEGIS (PERUBAHAN)
Tahun 2010 - 2014SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI
Profesional dan Andal dalam Memberikan Dukungan Administratif dan Keahlian bagi Pelaksanaan Tugas Konstitusional DPD RI
1. Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI
3. Meningkatkan kapasitas organisasi Sekretariat Jenderal dan sarana prasarana
4. Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD RI
NoTujuan Sasaran Target Jangka Menengah
Kebijakan ProgramUraian Indikator
Terwujudnya dukungan
teknis dan keahlian
yang profesional dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap
dukungan teknis Setjen
DPD RI dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap
dukungan keahlian
Setjen DPD RI dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
6 Persentase draft keputusan
DPD RI terkait fungsi
representasi yang
digunakan sebagai
Keputusan DPD RI
_ 100 %
(1 Draf
Keputusan)
100 %
(1 Draf
Keputusan)
100 %
(1 Draf
Keputusan)
100 %
(1 Draf
Keputusan)
Meningkatkan
dukungan dalam
pelaksanaan
fungsi
representasi
lembaga DPD RI
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
7 Persentase draft
keputusan/peraturan DPD RI
non RUU sebagai penunjang
Tugas dan Fungsi DPD RI
yang digunakan sebagai
keputusan/peraturan DPD RI
100 %
(4 Draf
Keputusan)
100 %
(9 Draf
Keputusan)
100 %
(9 Draf
Keputusan)
100 %
(9 Draf
Keputusan)
100%
(8 Draf
Keputusan)
Meningkatkan
dukungan
terhadap
penyusunan
pedoman tata
kerja/ non RUU
lembaga DPD RI
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi
8 Jumlah draft Risalah Rapat
DPD RI
415 Risalah 400 Risalah 400 Risalah 200 Risalah 200 Risalah Meningkatkan
dukungan
terhadap risalah
persidangan
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi9 Persentase Kajian yang
digunakan sebagai
background paper oleh alat
kelengkapan
100%
(16 Kajian)
100%
(26 Kajian)
100%
(16 Kajian)
100%
(17 Kajian)
100%
(28 Kajian)
Meningkatkan
Pengkajian
aspirasi
masyarakat dan
daerah
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
Demokrasi2 Terwujudnya dukungan terhadap
penguatan kelembagaan DPD RI
10 Persentase hasil riset/kajian
yang terpublikasi dalam
jurnal nasional yang
terakreditasi
_ _ _ _ 20% Meningkatkan
Publikasi hasil
kajian Sekretariat
Jenderal DPD.
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya 11 Persentase hasil riset/kajian
yang terdaftar dalam jurnal
internasional
_ _ _ _ 20% Meningkatkan
kegiatan-
kegiatan
publikasi hasil
kajian Sekretariat
Jenderal DPD.
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI12 Tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI
terhadap pemberitaan di
media massa
100% 100% 100% 100% 100% Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
kehumasan.
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI13 Tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga DPD RI
terhadap kerja sama dalam
dan luar negeri
100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
kerja sama luar
negeri/partisipasi
pada sidang
parlemen
internasional.
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
demokrasi
14 Tingkat pemenuhan
interaksi pimpinan dengan
lembaga negara di pusat
100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
kualitas
dukungan
kegiatan
Pimpinan
Program
penguatan
kelembagaan
DPD dalam
sistem
demokrasi3 Terwujudnya efektivitas
hubungan antara DPD RI dengan
konstituen didaerah pemilihan
15 Jumlah laporan aspirasi
masyarakat dan daerah
yang digunakan
sebagai bahan analisis
dalam merumuskan solusi
permasalahan daerah.
4 Lap 4 Lap 4 Lap 4 Lap 4 Lap Pengelolaan
aspirasi
masyarakat dan
daerah
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI4 16 Persentase pegawai yang
memiliki kompetensi diklat
struktural
(pim II)
80 %
(pim III)
75 %
(pim IV)
85 %
(pim II)
80 %
(pim III)
80 %
(pim IV)
90 %
(pim II)
90 %
(pim III)
85 %
(pim IV)
95 %
(pim II)
100 %
(pim III)
100 %
(pim IV)
100 %
(pim II)
100 %
(pim III)
100 %
(pim IV)
100 %
Menyelenggarak
an diklat sesuai
dengan
kebutuhan
Setjen DPD RI
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI17 Persentase pegawai yang
memiliki kompetensi diklat
teknis
100% 100% 100% 100% 100%
2 3 5 18 Tingkat Kepuasan Anggota
terhadap pelayanan
administrasi perkantoran
100% 100% 100% 100% 100% Menyelenggarak
an layanan
administratif
perkantoran
yang tertib dan
tepat waktu
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI
19 Tingkat kepuasan Anggota
DPD RI atas ketepatan
waktu pemenuhan hak-hak
keuangan Anggota DPD RI
100% 100% 100% 100% 100% Pemenuhan hak-
hak keuangan
Anggota tepat
waktu
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI
4 6 20 Nilai akuntabilitas kinerja
dari Kemenpan RB
CC CC B B B Menerapkan
SAKIP sesuai
peraturan
21 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP Monitoring dan
evaluasi
22 Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dari Kemenpan RB
68 70 Penyelenggaraa
n Pengawasan
intern
7 Meningkatnya kualitas layanan
sarana dan prasarana dalam
mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
23 Persentase pemenuhan
kebutuhan pengadaan
sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di
Ibukota Negara (Jakarta)
sesuai format standar yang
ditetapkan.
80% 60% 90,45% 100% 100% Pemenuhan
kebutuhan saran
dan prasaran
kerja
Program
peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur DPD RI
24 Persentase pemenuhan
kebutuhan pengadaan
sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di
Ibukota Provinsi sesuai
format standar yang
ditetapkan.
13,20% 20% 90,92% 100% 100%
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI
Terwujudnya profesionalitas
kompetensi dan integritas SDM
dalam mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPD RI
Terwujudnya dukungan
administratif dan
sarana prasarana yang
andal dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap
dukungan administratif
Setjen DPD RI dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Terwujudnya layanan
administrasi perkantoran dan
keuangan yang tertib dan
akuntabel dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi
DPD RI
Tingkat pemenuhan
kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap
dukungan sarana
prasarana dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Terwujudnya akuntabilitas kinerja
dan keuangan Sekretariat
Jenderal DPD RI yang
transparan dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
8 Terwujudnya kapasitas layanan
data dan informasi Sekretariat
Jenderal DPD RI dalam
mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
25 Jumlah Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yang
digunakan dalam
mendukung pelaksanaan
tugas DPD
9 SIM 10 SIM 10 SIM 10 SIM 10 SIM
Peningkatan
wawasan
teknologi
informasi.
Program
dukungan
manajemen
dalam
pelaksanaan
tugas lainnya
DPD RI
PENETAPAN KINERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2014
Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun Anggaran : 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
18
judul
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
2.595.000.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
10
Keputusan
52.494.520.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
18
Keputusan
15.846.010.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2
Keputusan
4.127.340.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1
keputusan
345.000.000
LAMPIRAN 4 a
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
10
Kajian
3.724.600.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
4
keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
2.471.970.000
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
2
kajian
1.480.000.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
20
Keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
20.445.320.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
6
keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
3.804.260.000
Terwujudnya kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
100% Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara
60.000.000.000
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
5.365.000.000
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi dan Renovasi gedung kantor sementara DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
1.155.030.000
Jumlah SOP yang digunakan oleh unit kerja di kantor pusat maupun di daerah
15 SOP
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
135.000.000
Jumlah SIM yang digunakan oleh unit kerja
6 SIM
745.000.000
Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
154 laporan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
2.300.000.000
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
1 kali bilateral dan 7 kali multilateral
2 kali forum Internasional
Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi
6.385.000.000
Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK
WTP
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
1.532.680.000
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
B
138.000.000
Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100 % Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
810.000.000
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 100 %
Pim III : 100 %
Pim IV : 100 %
105.000.000
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3 orang
S2 : 30 orang
S3 : 1 orang
1.300.000.000
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
10
Orang
320.000.000
Terwujudnya Penguatan kapasitas sekretariat lembaga perwakilan
Prosentase pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal
100 %
135.000.000
Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 187.759.730.000,- Jakarta, Januari 2014
Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001
REVISI I PENETAPAN KINERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2014
Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun Anggaran : 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
18
judul
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
1.193.390.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
6
Keputusan
21.564.979.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
10
Keputusan
2.361.483.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1
Keputusan
1.157.310.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1
keputusan
319.800.000
LAMPIRAN 4 b
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
3
Kajian
582.810.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
4
keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
1.178.850.000
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
2
kajian
1.045.000.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
17
Keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
8.473.505.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
7
keputusan
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
3.474.660.000
Terwujudnya kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
100% Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara
42.730.000.000
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
2.740.000.000
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi dan Renovasi gedung kantor sementara DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
1.200.000.000
Jumlah SOP yang digunakan oleh unit kerja di kantor pusat maupun di daerah
15 SOP
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
-
Jumlah SIM yang digunakan oleh unit kerja
6 SIM
745.000.000
Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
154 laporan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
1.800.000.000
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
1 kali bilateral dan 6 kali multilateral
1 kali forum Internasional
Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi
5.700.000.000
Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK
WTP
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
1.532.680.000
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
B
75.000.000
Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100 % Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
708.800.000
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 100 %
Pim III : 100 %
Pim IV : 100 %
44.250.000
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3 orang
S2 : 30 orang
S3 : 1 orang
1.184.260.000
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
9
Orang
222.460.000
Terwujudnya Penguatan kapasitas sekretariat lembaga perwakilan
Prosentase pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal
100 %
58.400.000
Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 100.092.637.000,-
Jakarta, Juli 2014
Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001
LAMPIRAN 4 c
3 4 5
1 1 Tingkat kepuasan
anggota terhadap
dukungan teknis
dan
substansi/materi
persidangan
100% Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
2 Persentase
penyelenggaraan
rapat/sidang alat-
alat kelengkapan
100% Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
6,339,760,000
3 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
legislasi yang
digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(48 Draf Keputusan)
Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
53.329.776.000
4 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
pengawasan
yang digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(20 Draf Keputusan)
Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
10.784.666.000
5 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
penganggaran
yang digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(5 Draf Keputusan)
Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
1.412.271.000
6 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
representasi yang
digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(1 Draf Keputusan)
Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
243.698.000
7 Persentase draft
keputusan/peratu
ran DPD RI non
RUU sebagai
penunjang Tugas
dan Fungsi DPD
RI yang
digunakan
sebagai
keputusan/peratu
ran DPD RI
100%
(8 Draf Keputusan)
Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
1.327.397.000
8 Jumlah draft
Risalah Rapat
DPD RI
200 Risalah Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
244,000,000
Terwujudnya
dukungan teknis dan
substansi/materi
persidangan dalam
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
Sasaran Strategis
1
REVISI II PENETAPAN KINERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2014
Indikator Kinerja
2
Target Program Anggaran (Rp)
3 4 5
Terwujudnya
dukungan teknis dan
substansi/materi
persidangan dalam
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
Sasaran Strategis
1
Indikator Kinerja
2
Target Program Anggaran (Rp)
9 Persentase
Kajian yang
digunakan
sebagai
background
paper oleh alat
kelengkapan
100%
(28 Kajian)Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem Demokrasi
4,641,136,000
2 10 Persentase hasil
riset/kajian yang
terpublikasi
dalam jurnal
nasional yang
terakreditasi
20% Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
_
11 Persentase hasil
riset/kajian yang
terdaftar dalam
jurnal
internasional
20% Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
_
12 Tingkat
pemenuhan
kebutuhan
lembaga DPD RI
terhadap
pemberitaan di
media massa
100% Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
-
13 Tingkat
pemenuhan
kebutuhan
lembaga DPD RI
terhadap kerja
sama dalam dan
luar negeri
100% Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem demokrasi
5.305.200.000
14 Tingkat
pemenuhan
interaksi
pimpinan dengan
lembaga negara
di pusat
100% Program penguatan
kelembagaan DPD
dalam sistem demokrasi
8.824.635.000
3 Terwujudnya
efektivitas hubungan
antara DPD RI dengan
konstituen didaerah
pemilihan
15 Jumlah laporan
aspirasi
masyarakat dan
daerah yang
digunakan
sebagai bahan
analisis dalam
4 Lap Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
256,050,000
4 16 Persentase
pegawai yang
memiliki
kompetensi diklat
struktural
(pim II) 100 %
(pim III) 100 %
(pim IV) 100 %
Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
64.480.000
17 Persentase
pegawai yang
memiliki
kompetensi diklat
teknis
100%
191 orang
618,500,000
5 Terwujudnya layanan
administrasi
perkantoran dan
keuangan yang tertib
dan akuntabel dalam
mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
18 Tingkat
Kepuasan
Anggota terhadap
pelayanan
administrasi
perkantoran
100% Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
4,851,000,000,-
Terwujudnya
dukungan terhadap
penguatan
kelembagaan DPD RI
Terwujudnya
profesionalitas
kompetensi dan
integritas SDM dalam
mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
3 4 5
Terwujudnya
dukungan teknis dan
substansi/materi
persidangan dalam
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
Sasaran Strategis
1
Indikator Kinerja
2
Target Program Anggaran (Rp)
19 Tingkat kepuasan
Anggota DPD RI
atas ketepatan
waktu
pemenuhan hak-
hak keuangan
100% Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
1.059.600.000
6 20 Nilai akuntabilitas
kinerja dari
Kemenpan RB
B 75.000.000
21 Opini BPK WTP
22 Penilaian Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi dari
Kemenpan RB
70 58,400,000
7 Meningkatnya kualitas
layanan sarana dan
prasarana dalam
mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
23 Persentase
pemenuhan
kebutuhan
pengadaan
sarana dan
prasarana
perkantoran DPD
RI di Ibukota
Negara (Jakarta)
sesuai format
standar yang
ditetapkan.
100% Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur DPD RI
23.301.500.000
24 Persentase
pemenuhan
kebutuhan
pengadaan
sarana dan
prasarana
perkantoran DPD
RI di Ibukota
Provinsi sesuai
format standar
yang ditetapkan.
100% 12.525.960.000
8 Terwujudnya
kapasitas layanan
data dan informasi
Sekretariat Jenderal
DPD RI dalam
mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
25 Jumlah Sistem
Informasi
Manajemen (SIM)
yang digunakan
dalam
mendukung
pelaksanaan
tugas DPD
10 SIM Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
321.600.000
Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 130,943,493,000 Jakarta, Oktober 2014
NIP. 195711251983031001
Terwujudnya
akuntabilitas kinerja
dan keuangan
Sekretariat Jenderal
DPD RI yang
transparan dan
akuntabel dalam
mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi DPD RI
Program dukungan
manajemen dalam
pelaksanaan tugas
lainnya DPD RI
Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto
LAMPIRAN 4 d
3
1 1 Tingkat kepuasan anggota terhadap
dukungan teknis dan substansi/materi
persidangan
100%
2 Persentase penyelenggaraan rapat/sidang
alat-alat kelengkapan
100%
3 Persentase draft keputusan DPD RI terkait
fungsi legislasi yang digunakan sebagai
Keputusan DPD RI
100 %
(48 Draf Keputusan)
4 Persentase draft keputusan DPD RI terkait
fungsi pengawasan yang digunakan sebagai
Keputusan DPD RI
100 %
(20 Draf Keputusan)
5 Persentase draft keputusan DPD RI terkait
fungsi penganggaran yang digunakan
sebagai Keputusan DPD RI
100 %
(5 Draf Keputusan)
6 Persentase draft keputusan DPD RI terkait
fungsi representasi yang digunakan sebagai
Keputusan DPD RI
100 %
(1 Draf Keputusan)
7 Persentase draft keputusan/peraturan DPD
RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan
Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai
keputusan/peraturan DPD RI
100%
(8 Draf Keputusan)
8 Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI 200 Risalah
9 Persentase Kajian yang digunakan sebagai
background paper oleh alat kelengkapan
100%
(28 Kajian)
2 10 Persentase hasil riset/kajian yang
terpublikasi dalam jurnal nasional yang
terakreditasi
20%
11 Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar
dalam jurnal internasional
20%
12 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap pemberitaan di media
massa
100%
13 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga
DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar
negeri
100%
14 Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan
dengan lembaga negara di pusat
100%
3 Terwujudnya efektivitas hubungan
antara DPD RI dengan konstituen
didaerah pemilihan
15 Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan
daerah yang digunakan
sebagai bahan analisis dalam merumuskan
solusi permasalahan daerah.
4 Lap
4 16 Persentase pegawai yang memiliki
kompetensi diklat struktural
(pim II) 100 %
(pim III) 100 %
(pim IV) 100 %
17 Persentase pegawai yang memiliki
kompetensi diklat teknis
100%
(191 orang)
5 Terwujudnya layanan administrasi
perkantoran dan keuangan yang tertib
dan akuntabel dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
18 Tingkat Kepuasan Anggota terhadap
pelayanan administrasi perkantoran
100%
19 Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas
ketepatan waktu pemenuhan hak-hak
keuangan Anggota DPD RI
100%
6 20 Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB B
21 Opini BPK WTP
22 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dari Kemenpan RB
70
Sasaran Strategis
1
PERJANJIAN KINERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2014
Indikator Kinerja
2
Target
Terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
Terwujudnya dukungan terhadap
penguatan kelembagaan DPD RI
Terwujudnya profesionalitas
kompetensi dan integritas SDM dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan
keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI
yang transparan dan akuntabel dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
3
Sasaran Strategis
1
Indikator Kinerja
2
Target
Terwujudnya dukungan teknis dan
substansi/materi persidangan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
7 Meningkatnya kualitas layanan sarana
dan prasarana dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI
23 Persentase pemenuhan kebutuhan
pengadaan sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di Ibukota Negara
(Jakarta) sesuai format standar yang
ditetapkan.
100%
24 Persentase pemenuhan kebutuhan
pengadaan sarana dan prasarana
perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi
sesuai format standar yang ditetapkan.
100%
8 Terwujudnya kapasitas layanan data
dan informasi Sekretariat Jenderal DPD
RI dalam mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPD RI
25 Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM)
yang digunakan dalam mendukung
pelaksanaan tugas DPD
10 SIM
Program Anggaran
1 Rp. 93,722,003,000
2 Rp. 1,394,030,000
3 Rp. 35,827,460,000
Jakarta, 1 Desember 2014
Sekretaris Jenderal DPD RI
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto
NIP. 195711251983031001
Program dukungan manajemen dan dukungan
tugas lainnya
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur DPD RI
Program penguatan kelembagaan DPD dalam
sistem demokrasi
LAMPIRAN 5
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 1 Tingkat kepuasan
anggota terhadap
dukungan teknis
dan
substansi/materi
persidangan
100% 100% 100%
2 Persentase
penyelenggaraan
rapat/sidang alat-
alat kelengkapan
100% 100% 100% 6,339,760,000 4,162,835,004 65,7%
3 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
legislasi yang
digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(48 Draf
Keputusan)
100 %
(48 Draf
Keputusan)
100% 53.329.776.000 50.400.738.029 94,5%
4 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
pengawasan yang
digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(20 Draf
Keputusan)
100 %
(20 Draf
Keputusan)
100% 10.784.666.000 9.505.489.788 88,1%
5 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
penganggaran
yang digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(5 Draf
Keputusan)
100 %
(5 Draf
Keputusan)
100% 1.412.271.000 994.610.160 70,4%
6 Persentase draft
keputusan DPD
RI terkait fungsi
representasi yang
digunakan
sebagai
Keputusan DPD
RI
100 %
(1 Draf
Keputusan)
100 %
(1 Draf
Keputusan)
100% 243.698.000 209.106.408 85,8%
7 Persentase draft
keputusan/peratur
an DPD RI non
RUU sebagai
penunjang Tugas
dan Fungsi DPD
RI yang
digunakan
sebagai
keputusan/peratur
an DPD RI
100%
(8 Draf
Keputusan)
100%
(8 Draf
Keputusan)
100% 1.327.397.000 919.858.905 69,3%
Terwujudnya dukungan
teknis dan
substansi/materi
persidangan dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
PENGUKURAN KINERJA
SETJEN DPD RI 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2014
Kinerja Anggaran (Rp)
8 Jumlah draft
Risalah Rapat
DPD RI
200 Risalah 363 Risalah 182% 244,000,000 215,270,184 88,20%
9 Persentase Kajian
yang digunakan
sebagai
background paper
oleh alat
kelengkapan
100%
(28 Kajian)
100%
(28 Kajian)
100% 4,641,136,000 4.227.463.792 91,09%
2 10 Persentase hasil
riset/kajian yang
terpublikasi dalam
jurnal nasional
yang terakreditasi
20% _ _ _ _ _
11 Persentase hasil
riset/kajian yang
terdaftar dalam
jurnal
internasional
20% 15% 75% _ _ _
12 Tingkat
pemenuhan
kebutuhan
lembaga DPD RI
terhadap
pemberitaan di
media massa
100% 110% 110% - - -
13 Tingkat
pemenuhan
kebutuhan
lembaga DPD RI
terhadap kerja
sama dalam dan
luar negeri
100% 78,57% 78,57% 5.305.200.000 4.445.104.106 83,78
14 Tingkat
pemenuhan
interaksi pimpinan
dengan lembaga
negara di pusat
100% 100% 100% 8.824.635.000 7.847.158.385 89%
3 Terwujudnya
efektivitas hubungan
antara DPD RI dengan
konstituen didaerah
pemilihan
15 Jumlah laporan
aspirasi
masyarakat dan
daerah yang
digunakan
sebagai bahan
analisis dalam
4 Lap 3 Lap 75% 256,050,000 229,499,175 89,60%
4 16 Persentase
pegawai yang
memiliki
kompetensi diklat
struktural
(pim II)
100 %
(pim III)
100 %
(pim IV)
100 %
(Pim II)
90 %
(Pim III)
97,14%
(Pim IV)
97.50%
90 %
97,14%
97.50%
64.480.000 64.480.000 100%
17 Persentase
pegawai yang
memiliki
kompetensi diklat
teknis
100%
(191 orang)
109,4%
(209 orang)
109,40% 618,500,000 594,295,200 96,08%
5 Terwujudnya layanan
administrasi
perkantoran dan
keuangan yang tertib
dan akuntabel dalam
mendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
18 Tingkat Kepuasan
Anggota terhadap
pelayanan
administrasi
perkantoran
100% 100% 100% 4,851,000,000,- 2,361,793,683 48,70%
Terwujudnya dukungan
terhadap penguatan
kelembagaan DPD RI
Terwujudnya
profesionalitas
kompetensi dan
integritas SDM dalam
mendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
19 Tingkat kepuasan
Anggota DPD RI
atas ketepatan
waktu
pemenuhan hak-
hak keuangan
100% 100% 100% 1.059.600.000 869.487.632 82,05%
6 20 Nilai akuntabilitas
kinerja dari
Kemenpan RB
B CC CC 75.000.000 74.590.000 99,45%
21 Opini BPK WTP WTP WTP
22 Penilaian Mandiri
Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi dari
Kemenpan RB
70 64,62 92,31% 58,400,000 57,278,627 98%
7 Meningkatnya kualitas
layanan sarana dan
prasarana dalam
mendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
23 Persentase
pemenuhan
kebutuhan
pengadaan
sarana dan
prasarana
perkantoran DPD
RI di Ibukota
Negara (Jakarta)
sesuai format
standar yang
ditetapkan.
100% 84% 84% 23.301.500.000 19.641.796.470 84%
24 Persentase
pemenuhan
kebutuhan
pengadaan
sarana dan
prasarana
perkantoran DPD
RI di Ibukota
Provinsi sesuai
format standar
yang ditetapkan.
100% 71% 71% 12.525.960.000 8.857.944.940 71%
8 Terwujudnya kapasitas
layanan data dan
informasi Sekretariat
Jenderal DPD RI
dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
25 Jumlah Sistem
Informasi
Manajemen (SIM)
yang digunakan
dalam
mendukung
pelaksanaan
tugas DPD
10 SIM 10 SIM 100% 321.600.000 196.680.000 61%
Terwujudnya
akuntabilitas kinerja
dan keuangan
Sekretariat Jenderal
DPD RI yang
transparan dan
akuntabel dalam
mendukung
pelaksanaan tugas dan
fungsi DPD RI
REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI
TAHUN 2010 - 2014 -----------
1. Nama Unit Organisasi : Sekretaris Jenderal DPD RI
2. Tugas : Menyelenggarakan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD RI
3. Fungsi : a. koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI;
b. pemberian dukungan administratif dan keahlian di bidang perundang-undangan, pertimbangan dan pengawasan dalam fungsi politik lembaga dan anggota DPD RI;
c. pembinaan dan pelaksanaan perencanaan dan pengawasan administrasi, administrasi keanggotaan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan keuangan di lingkungan DPD RI.
4. Indikator Kinerja Utama :
NO URAIAN SUMBER DATA
1 2 3
1. Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan
Rosid I Rosid II
2. Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan
Rosid I Rosid II
3. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Rosid I Rosid II
4. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Rosid I Rosid II
5. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Rosid II
6. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI
Rosid II
7. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/ peraturan DPD RI
Rosid II
LAMPIRAN 6
NO URAIAN SUMBER DATA
1 2 3
8. Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI Rosid II
9. Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan
Puskada Rosid I Rosid II
Pusjakum
10. Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi
Puskada Pusjakum
11. Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional
Puskada Pusjakum
12. Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa
Pusdatin
13. Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri
Setpim Rosid I
Rorenkeu
14. Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat
Setpim
15. Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.
Puskada
16. Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural
Romin
17. Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis Romin
18. Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran
Romin
19. Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI
Rorenkeu
20. Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB Romin
21. Opini BPK Rorenkeu
22. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB
Inspektorat
23. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.
Roum
24. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.
Roum
25. Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD
Pusdatin