Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Kehamilan

download Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Kehamilan

of 5

Transcript of Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Kehamilan

Deteksi Dini Terhadap Komplikasi KehamilanJune 20, 2008 3:41 am Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Kehamilan1. PengertianDeteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringanyang dilakukan untuk menemukan penyimpangan -penyimpangan yang terjadiselama kehamilan ibu secara dini.2. TujuanUntuk mengetahui penyimpangan -penyimpangan yang terjadi padakehamilan ibu secara dini.3. Deteksi Dini dalam KehamilanDeteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah padapenemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memada i sehinggakesakitan atau kematian dapat dicegah.Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda bahayadan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan leaflet disebarkan kepadamasyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayan anantenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam pemantauankesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu yang lebihmemungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendirikehamilannya. Alat bantu tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatandalam mengidentifikasi faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapatmemberikan informasi dan saran yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal denganBuku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH(Maternal and Neonatal Health Program) :a. Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.b. Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapipersalinan.c. Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapikomplikasi.d. Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadikeadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.e. Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan. (Santi,2001).Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasikehamilan :a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.b. Dengan mendapat imunisasi TT 2x.c. Bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih seringdan lebih intensif.d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinyakomplikasi kehamilan:a. Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.b. Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukantanda-tanda bahaya kehamilan tersebut (Soenardi, 2006).Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang terha dapkomplikasi kehamilan:a. Tingkat PendidikanTingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung perilaku ibu dalamupaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikantinggi lebih mudah memperoleh informasi tentang kesehatan.b. InformasiMenurut Snehandu B.Kar (Notoatmodjo, 2003) informasi tentang kesehatanmempengaruhi seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasikehamilan. Upaya deteksi dini seseorang yang rendah disebabkan karenatidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.c. BudayaMenurut WHO (Notoatmodjo, 2003) upaya deteksi dini seseorang jugadipengaruhi oleh faktor budaya. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yanglama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.d. Sosial EkonomiMenurut WHO (Notoatmodjo, 200 3) faktor ekonomi juga berpengaruhterhadap seseorang dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Statusekonomi keluarga juga berperan bagi seseorang dalam mengambilkeputusan bertindak termasuk tindakan yang berhubungan dengankesehatan.4. Akibat yang akan terjadiPengenalan kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan harus secaradini dan ditangani dengan benar. Tiap tanda bahaya kehamilan bisamengakibatkan komplikasi (Rochjati, 2003).Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengenali tanda bahayakehamilan secara dini dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, makaakan terjadi komplikasi yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibudan bayi. Kematian tersebut merupakan dampak komplikasi kehamilan utamayang sama yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dan abortus. Banyak kematianneonatal merupakan akibat langsung penatalaksanaan kehamilan dan kelahiranyang buruk (WHO, 2004).Komplikasi Kehamilan1. PengertianKomplikasi kehamilan adalah keadaan patologis yang erat kaitannyadengan kematian ibu atau janin.2. Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Dep Kes RI (1997), jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturandikhawatirkan akan terjadi komplikasi -komplikasi yang terbagi menjadi 3kelompok :a. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :1) PerdarahanPerdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelahkehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahayadaripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998). Jikaperdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasil itas pelayanan kesehatanatau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukantindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi(Rochjati, 2003).2) Pre-eklampsia/eklampsiaKondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut de ngankeracunan kehamilan, dengan tanda -tanda oedeme (pembengkakan)terutama tampak pada tungkai dan muka., tekanan darah tinggi, dandalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urine darilaboratorium (Rochjati, 2003).Kematian karena eklampsia meningkat dengan tajam dibandingkanpada tingkat pre-eklampsia berat (Manuaba, 1998).3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)a) Letak LintangMerupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilantua (8-9 bulan): kepala ada di samping kanan at au kiri dalam rahimibu. Bayi letak lintang tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karenasumbu tubuh janin melintang terhadap sumbu tubuh ibu. Bayimembutuhkan pertolongan operasi sesar (Rochjati, 2003).b) Letak SungsangLetak sungsang merupakan kelai nan letak janin di dalam rahimpada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas danbokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar lahir,karena kepala lahir terakhir (Rochjati, 2003).Menurut Manuaba (1998) penyebab letak sungsang dapat berasaldari pihak ibu (keadaan rahim, keadaan plasenta, keadaan jalan lahir)dan dari janin (tali pusat pendek, hidrosefalus, kehamilan kembar,hidramnion, prematuritas).4) HidramnionYaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secaraperlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah airketuban -1 liter.Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuhsekitarnya, yang menyebabkan keluhan -keluhan sebagai berikut:1. Sesak napas, karena sekat rongga dada terdorong ke atas.2. Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi air ketuban ?2 liter.3. Pembengkakan pada kedua bibir kemaluan dan tungkai.5) Ketuban Pecah DiniKetuban Pecah Dini yaitu keluarnya cairan berup a air dari vaginasetelah kehamilan berusia 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jikaterjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaputketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37minggu maupun kehamilan aterm (Saifu ddin, 2002).b. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :1) Penyakit JantungKeluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain sesak napas,jantung berdebar, dada terasa berat (kadang -kadang nyeri), nadi cepat,kaki bengkak Keluhan tersebut timbul di waktu kerja be rat. Sedangkanpada payah jantung yang berat dirasa pada saat kerja ringan atau sedangberistirahat/berbaring. Pada saat kehamilan, penyakit jantung ini akanmenjadi lebih berat (Rochjati, 2003).Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan adalah dapatmenyebabkan gangguan pada pertumbuhan janin dengan berat badanlahir rendah, prematuritas, kematian janin dalam rahim dan juga dapatterjadi abortus (Mochtar, 1998).2) TuberkulosisKeluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain batuklama tak sembuh-sembuh, tidak suka makan, badan lemah dan semakinkurus, batuk darah. Penyakit ini tidak berpengaruh secara langsungterhadap janin dan tidak memberikan penularan selama kehamilannya.Janin baru akan tertular setelah dilahirkan. Bila tuberkulosa/TBC sudahberat dapat menurunkan kondisi tubuh ibu hamil, tenaga dan termasukASI ikut berkurang, bahkan ibu dianjurkan untuk tidak memberi ASIkepada bayinya secara langsung (Rochjati, 2003).3) AnemiWanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12 -15 gr%.Angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yangmendapat pengawasan selama hamil. Oleh karena itu, pemeriksaanhemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama pengawasanantenatal, yaitu dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedik it 1 kali padapemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali lagi padatriwulan terakhir (Mochtar, 1998).Keluhan yang dirasakan ibu hamil adalah: lemas badan, lesu, lekaslelah, mata berkunang-kunang, jantung berdebar. Pengaruh anemiaterhadap kehamilan antara lain: dapat menurunkan daya tahan ibu hamilsehingga ibu mudah sakit, menghambat pertumbuhan janin sehingga bayilahir dengan berat badan rendah dan persalinan prematur (Rochjati,2003).4) MalariaKeluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antar a lain panas tinggi,menggigil sampai keluar keringat, sakit kepala, muntah -muntah. Bilapenyebab malaria ini disertai dengan panas yang tinggi dan anemia, makaakan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya. Bahaya yang mungkinterjadi antara lain abortus/keguguran, kematian janin dalam kandungan,dan persalinan prematur (Rochjati, 2003).5) Diabetes MellitusDugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila :a) Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yang besardengan berat badan lahir bayi lebih dari 4 000 gram.b) Pernah mengalami kematian bayi dalam rahim pada kehamilanminggu-minggu terakhir.c) Ditemukan glukosa dalam air seni (pemeriksaan laboratorium), yangdisebut glikosuria.Pengaruh diabetes mellitus terhadap kehamilan tergantung padaberat ringannya penyakit, pengobatan dan perawatannya. Pengobatandiabetes mellitus menjadi lebih sulit karena pengaruh kehamilan.Kehamilan akan memperberat diabetes mellitus dan memperbesarkemungkinan timbulnya komplikasi seperti koma (Rochjati, 2003).Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik seperti cidera akibat kecelakaan(kendaraan, keracunan dan kebakaran).