Deskripsi Kkn Pulau Seliu 2015
Click here to load reader
-
Upload
vempi-satriya -
Category
Documents
-
view
67 -
download
12
description
Transcript of Deskripsi Kkn Pulau Seliu 2015
-
Deskripsi Tentang KKN Pulau Seliu 2015s
a. Latar Belakang
Pulau Seliu yang berada dalam administrasi Kecamatan Membalong,
Kabupaten Belitung ini adalah salah satu aset yang strategis bagi Kabupaten
Belitung. Kekayaan pulau ini begitu mempesona. Penduduk ramah dan alam
yang masih perawan pun akan menyambut dengan hangat ketika kita
bertandang ke sana. Pulau seluas kurang lebih 1.500an Ha ini berpenduduk
600 KK (data terakhir BAPPEDA Kab. Belitung tahun 2014).
Keindahan pulau ini seakan bertolak belakang dengan kondisi penduduk
yang ada di dalamnya. Permasalahan air bersih menjadi masalah utama yang
ada di pulau salah satu penghasil kopra terbesar ini. Air tanah yang banyak
mengandung Fe ini menyebabkan air tanah di sana berwarna merah.
Keadaan ini menyebabkan air tanah tersebut tidak bisa digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari, terutama untuk minum. Pemerintah menyikapi
permasalahan ini dengan mengalirkan air PDAM ke Pulau Seliu. Namun hal
ini juga menimbulkan permasalahan juga karena manajemen pengelolaan air
PDAM tersebut yang dapat dikatakan masih buruk. PDAM mengalami defisit
yang cukup banyak akibat besarnya selisih antara pendapatan dengan biaya
yang harus dikeluarkan untuk pengadaan air bersih dan maintenance. Untuk
mengatasi hal ini diperlukan suatu manajemen yang baik dan disepakati oleh
kedua belah pihak (pihak PDAM dengan Penduduk) mengenai harga air per
liternya.
Permasalahan lain yang ada di Pulau ini adalah kurang optimalnya setor
pertanian dan sub sektor perikanan. Padahal pada dasarnya Pulau Seliu ini
kaya akan kopra, mangga, melinjo dan hasil lautnya. Pengolahan dan
pemasaran produk-produk tersebut kurang optimal sehingga hasil-hasil dari
alam tersebut hanya dijual sebagai bahan mentah atau setengah jadi. salah
satu faktorya adalah keterbatasan sarana-prasarana penunjang kegiatan
produksi tadi seperti tidak adanya penjuan es balok untuk mengawetkan hasil
laut. para nelayan harus jauh-jauh membeli es belok dari Membalong.
Padahal apabila ada perusahaan pembuat es balok maka prospeknya akan
sangat menjanjikan dan dapat mengatasi permasalahn para nelayan tersebut.
Ketidakberadaan perusahaan es balok tersebut juga dikarenakan
susahnya akses terhadap listrik di Pulau Seliu ini. Aliran listrik hanya ada dari
pukul 18:00-06:00 WIB, sehingga akan menyulitkan kegiatan-kegiatan
penduduk yang membutuhkan listrik di siang hari. Apabila permasalahan-
permasalahn tersebut dapat diatasi maka potensi yang ada di Pulau Seliu ini
bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk yang ada di
sana.s
b. Kerangka Pemikiran
-
Kerangka pemikiran dari deksripsi KKN Pulau Seliu ini adalah sebagai berikut:
c. Letak Pulau Seliu
Secara geografis:
- Terletak pada titik koordinat 31324,07 Lintang Selatan dan
107321,79 Bujur Timur
- Luas wilayah daratan 1.645 Ha (16,45 km2).
- Desa ini merupakan salah satu desa pulau yang berada dalam wilayah
administratif Kecamatan Membalong, terpisah dari Pulau Belitung (Pulau
Induk) dan dikelilingi oleh perairan laut Jawa.
Secara administratif:
- Desa Pulau Seliu terbagi kedalam 2 (dua) dusun yaitu dusun I dan dusun II
dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 8 (delapan) RT
- Kondisi permukaan tanah pada Desa Pulau Seliu relatif datar (elevasi 06 0) dengan ketinggian muka tanah berkisar antara 010 m dpl
- Kondisi perairan laut Jawa yang mengelilingi Pulau Seliu relatif tenang,
karena merupakan laut pedalaman, sehingga aksesibilitas transportasi
penumpang dan barang dari/menuju wilayah ini selalu lancar
- Dapat dikatakan tidak ada ancaman abrasi oleh gelombang air laut
d. Aksesibilitas Pulau Seliu
Pulau Seliu dapat diakses dengan moda transportasi darat (mobil) dari
Kota Tanjungpandan menuju Dermaga Dusun Teluk Gembira Desa, Padang
Kandis Kecamatan Membalong dengan jarak tempuh 65,93 km dan waktu
tempuh Peningkatan aksesibilitas melalui perbaikan kualitas infrastruktur 90
menit.
Prasarana jalan yang menghubungkan Kota Tanjungpandan dengan
Kecamatan Membalong berupa jalan aspal dan berada dalam kondisi cukup
-
baik. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan moda transportasi laut (perahu
motor) dengan jarak tempuh 2,408 mil laut. Kondisi perairan yang relatif
tenang menyebabkan perjalanan laut menuju pulau ini dapat ditempuh dalam
waktu relatif singkat ( 25 menit).
Oleh sebab itu, frekuensi arus penumpang dan barang dari/menuju
Pulau Seliu cukup tinggi (68 kali/hari) dengan kapasitas sekali angkut 1018
orang. Hal ini menunjang distribusi barang konsumsi kebutuhan penduduk
Pulau Seliu yang didatangkan dari Pulau Belitung, dan ekspor komoditas
perdagangan andalan yang akan dipasarkan di Kecamatan Membalong atau
Kota Tanjungpandan.
Mobilitas penduduk di Desa Pulau Seliu ditunjang oleh ruas jalan aspal
sepanjang 12,0634 km dalam kondisi cukup baik. Hingga saat ini sarana
transportasi yang ada di wilayah ini sebanyak 30 unit sepeda motor dan 2 unit
mobil.
e. Kondisi Sosial-Ekonomi Pulau Seliu
Kondisi sosial ekonomi penduduk di Pulau Seliu ini dapat dilihat pada
tabel-tabel dibawah ini.
Nama
Desa
Luas (KM2)
Jmlh pndd
k
Kepadatan Per KM2
Lk Pr Jmlh Rumah Tangga
Rata-Rata Jiwa Per Rumah
Tangga
Pra Sejahte
ra
Sejahtera 1
Sejahtera 2
Sejahtera 3
Sejahtera 3 Plus
Pulau Seliu
14,80 1.136
77 595
541
353 3 0 47 252 19 0
Sumber data: Kecamatan Membalong Dalam Angka, 2014
Nama Desa Permanen Semi Permanen
Tidak Permanen
Jumlah Memakai PLN
Non PLN
Pulau Seliu 130 140 6 276 356 7
Sumber data: Kecamatan Membalong Dalam Angka, 2014
Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah sebagai nelayan,
yaitu sebanyak 258 orang ( 80 % KK) dan sisanya berprofesi sebagai
pegawai negeri, perangkat desa, pedagang, petani, dan lain-lain. Aktivitas
melaut para nelayan menurun selama musim barat (bulan Desember
Februari) dan beralih pada usaha pembuatan emping melinjo skala
kecil/rumahan yang telah dilakukan secara turun-temurun (data primer
Bappeda Kab. Belitung, 2006).
Kondisi sosial di Desa Seliu ini dapat dikatakan masih bagus karena para
penduduk di sana masih menjunjung tinggi rasa toleransi dan kekeluargaan.
Kondisi ini membuat masyarakatnya hidup dalam kerukunan dan saling
memiliki.s
f. Kondisi Infrastruktur Pulau Seliu
-
Infrastruktur yang ada di Pulau Seliu ini antara lain:
Transportasi:
- Dermaga (1 unit)
- Jalan (12,0634 km terbentang dari barat ke timur)
- Perahu Motor (65 unit)
- Sepeda Motor (30 unit)
- Mobil ( 2 unit)
Listrik PLTD 1 unit (2 mesin) Daya terpasang 80 KWh
Air Bersih:
- Sumur Gali (28 Unit)
- Sumur Bor (14 unit)
Sumber : Kab. Belitung dalam Angka Tahun 2005 (diolah)
Sarana Pendidikan:
Desa TK SD/sederajat SLTP/sederajat SLTA/sederajat
Pulau Seliu 1 2 1 - Sumber data: Kecamatan Membalong Dalam Angka, 2014
Sarana Kesehatan:
Desa Poloklinik Puskesmas Puskesmas Pembantu
Poskesdes Dokter Mantri Kesehatan/Perawat
Bidan Desa
Dukun Bersalin
Pulau Seliu
- - 1 1 - 1 1 1
Sumber data: Kecamatan Membalong Dalam Angka, 2014
g. Rencana Pemanfaatan Ruang Pulau Seliu
Berdasarkan analisis citra satelit terrametric tahun 2006, pemanfaatan
lahan oleh penduduk di desa Pulau Seliu pada saat ini baru mencapai 176,98
Ha (10,76 %) yang digunakan sebagai areal permukiman, lahan pertanian
dan perkebunan penduduk. Sementara lahan seluas 1.468,02 Ha (89,24 %)
masih ditutupi oleh vegetasi alami berupa hutan primer/sekunder di
pedalaman dan hutan bakau di daerah pantai (Bappeda Kab. Belitung, 2006).
Untuk menjaga keseimbangan daya dukung lingkungan di Pulau Seliu
maka perlu dilakukan sinkronisasi antara luasan wilayah yang masih tersedia
untuk diusahakan dan rencana pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Rencana Pemanfaatan Ruang pada matra daratan di Desa Pulau Seliu
sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Belitung 2005 2015
maka alokasi ruang matra daratan yang masih memungkinkan untuk
dimanfaatkan secara ekstensif adalah pada alokasi areal pertanian tanaman
pangan (4) seluas 147,93 Ha dan areal kebun campuran (5) seluas 684,96
Ha, sehingga luas total keduanya adalah 832,89 Ha.
-
h. Potensi Masalah Wilayah
No Potensi Masalah
1 Hasil laut dan pertanian melimpah Pengelolaan belum optimal, kurangnya sarana-prasarana pendukung produksi
2 Memiliki pantai yang indah dan masih hijau
Akses menuju lokasi masih buruk
3 Terbatasnya ketersediaan air bersih
4 Terbatasnya waktu pelayanan listrik
5 Kurangnya sarana dan tenaga medis
Sumber: analisis kelompok, 2014
i. Rencana Pengembangan
Berdasarkan analisis Potensi Masalah diatas dapat dibuat konsep
pengembangan wilayah Pulau Seliu untuk kedepannya. Konsep
pensgembangan tersebut adalah dengan menjadikan Pulau Seliu:
1. Mandiri dalam pengadaan air dan listrik
2. Pusat produsen hasil laut dan hasil pertanian
Analisis ini dibuat untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan ke arah yang ingin
di capai.
S Mempunyai hasil pertanian melimpah (Kopra, Melinjo, dan Mangga) Mempunyai hasil laut yang beragam dan melimpah (Cumi-Cumi,
Udang, dan Ikan Laut Wisata bahari yang masih hijau
W Keterbatasan pasokan listrik Keterbatasan air bersih Keterbatasan sarana prasarana
O Kebutuhan manusia terhadap rekreasi masih tinggi Kebutuhan dan permintaan manusia terhadap hasil pertanian masih
tinggi Kebutuhan dan permintaan manusia terhadap hasil laut masih tinggi
T Keterbatasan dana dalam pembangunan Tingkat aksesibilitas wilayah masih rendah
Berdasarkan analisis SWOT diatas dapat diketahui faktor internal dan
eksternal yang mendukung maupun mengancam pencapaian konsep
pengembangan wilayah Pulau Seliu. Adapun rekomendasi dalam mendukung
konsep pengembangan diatas dapat dilakukan melalui matriks SWOT seperti
yang ada di bawah ini. Opportunity Threat
Strength Membangun kawasan pariwisata yang dapat melayani wisatawan
Melakukan pelatihan dan sosialisasi bagi masyarakat
-
lokal maupun mancanegara Memperbaiki aksesibilitas wilayah
dengan membangun jaringan jalan baru untuk mempermudah akses pariwisata maupun distribusi hasil produksi industri
guna meningkatkan skil masyarakat
Pembangunan jaringan jalan baru untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah
Bekerjasama dengan lembaga lain untuk mengatasi keterbatasan pendanaan
Weakness Pembuatan tenaga listrik alternatif
Penyulingan air laut menjadi air tawar
Pembangunan sarana prasarana pendukung kegiatan industri
Peningkatan aksesibilitas melalui perbaikan kualitas infrastruktur
Peningkatan kerjasama antar lembaga dalam pembangunan sarana prasarana
Alternatif pengadaan air bersih dan listrik (tidak mengandalkan PDAM dan PLN)s
Sumber: analisis kelompok, 2014
Bappeda Kabupaten Belitung merancanakan pada tahun 2015
aksesibilitas wilayah di Pulau Seliu ini sudah baik. Sementara pada tahun
2018 direncanakan adanya kemandirian air di Pulau Seliu ini.
j. Rencana program KKN
Alternatif rencana program KKN yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dan mengoptimalkan potensi wilayah adalah sebagai berikut:
1) Teknik
- Sipil dan Lingkungan
1. Penyediaan Air Minum
2. Pembuatan TPS
3. Pembangunan Kamar Mandi dan WC komunal
- Kimia
1. Pengolahan Kualitas air minum
- Fisika
1. Pemanfaatan Energi alternative
2. Penyulingan Air Laut
- Elektro dan Informatika
1. Pengadaan Kulkas komunal*
2. Pengoptimalan Solarcell
3. Pengembangan Instalasi listrik desa
- Geodesi
1. Peta desa
2. Plang Penunjuk jalan
- Perencanan wilayah
1. Maket
-
2. Revisi/Penyusunan Doskumen RPJM Desa
3. Peta RTRW
2) Medika
- Donor darah
- Cek Kolesterol
- Penyuluhan-penyuluhan kesehatan
- Pemeriksaan Kesehatan
3) Soshum
- Pelatihan Wirausaha
- Pelatihan Bahasa Inggris Anak-anak
- KKN mengajar
- PAUD ceria
- Outbond
- Agustusan di Seliu
- Pengadaan Perpustakaan Seliu
- Lebaran diseliu
- Pengembangan Partisipatif
- Malam kesenian
- Olahraga dan seni
- Pengembangan Potensi Wisata
- Lomba -lomba
4) Agro
- Pengoptimalan Produksi Mangga, Kopra, dan Mlinjo
- Penanaman Vegetasi Pesisir (Cemara udang)
- Penyuluhan perikanan
- Penyuluhan pertanian
- Penyuluhan Holtikultura dan vertikultura
- Pengolahan hasil Pertanian
- Pengolahan hasil laut
- Pemasaran Produk Lokal
- Pembuatan Kompos