princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura,...

39
PERKEMBANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA TIMUR Untuk memenuhi tugas akhir Mata kuliah Filsafat Kebudayaan Yang dibina oleh Bapak Abd.Latief Bustami Oleh Oktaviana Setyaningtyas Wibawati 108831416476 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL PENDIDIKAN SEJARAH Desember 2010

Transcript of princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura,...

Page 1: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

PERKEMBANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA TIMUR

Untuk memenuhi tugas akhir Mata kuliah Filsafat Kebudayaan

Yang dibina oleh Bapak Abd.Latief Bustami

Oleh

Oktaviana Setyaningtyas Wibawati

108831416476

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PENDIDIKAN SEJARAH

Desember 2010

Page 2: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia.

Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah

penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di

antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua

di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di

utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah

di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau

Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung). Jawa Timur dikenal sebagai pusat

Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup

tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.

Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur,

Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang

bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian

barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km.

Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa

oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di

sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah

Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di

bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.

Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima

banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai

Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah

kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan

Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri

(Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti

Page 3: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.

Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam.

Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir

utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama

Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini. Di

kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan

Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat

kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.

Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura,

mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat

masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali.

Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.

Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan

yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang

diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi

anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara

setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan),

sunatan, pacangan. Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan

monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake

(menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan

peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau

kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan

Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda

dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar

wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.

Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga

melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3

tahun setelah kematian.

Page 4: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

B.Rumusan Masalah

1.1 Bagaimana awal mula perkembangan pernikahan adat Jawa Timur?

1.2 Bagaimana tata cara upacara pernikahan adat Jawa Timur?

1.3 Bagaimana makna simbol-simbol dalam pernikahan adat Jawa Timur?

C. Tujuan Masalah

1.1 Awal mula perkembangan pernikahan adat Jawa Timur

1.2 Tata cara upacara pernikahan adat Jawa Timur

1.3 Makna simbol-simbol dalam pernikahan adat Jawa Timur

Page 5: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Awal Perkembangan Pernikahan Adat Jawa timur

Melakoni perkawinan dalam jagat pikir orang jawa tidak sesederhana .Orang

seperti menapaki dunia baru, dua dimensi dunia yang sama pentingnya, yang

mesti diperjuangkan untuk sebuah ide dan harmoni.dua dunia itu adalah  dunia

spiritual, gaib, mistis dan dunia riil, jagat alit dan jagat gedhe, bukan untuk

dipertentangkan atau berjalan sendiri-sendiri, tapi bersama-sama menggapai

harmoni. Maka dalam konsep ini orang Jawa mencap ‘tidak jawa’ terhadap orang

yang tidak ‘menerapkan’ budaya Jawa dan sebaliknya menyebut Jawa atau

njawani meskipun terhadap orang yang secara genetika bukan keturunan Jawa

(Benedict R.O.G. Anderson, 1996)

Hal ini berarti, apabila individu atau jagat alit (mikrokosmos) tidak menerapkan

kelaziman jagat gedhe (makrokosmos) , maka ini inharmoni. Tuntutan penerapan

ini pantas dimengerti karena orang Jawa sebagai individu, jagat alit

(mikrokosmos) tunduk pada masyarakat, dan masyarakat tunduk pada masyarakat,

dan masyarakat tunduk pada alam, jagat Gedhe (makrokosmos).

Berdasarkan konsep pandangan itulah maka perkawinan menurut adat jawa bukan

remeh temeh, semata persoalan formal semata.Lebih dari itu perkawinan

merupakan upaya untuk menghadirkan dan mensinergikan dua konsep dunia itu

secara bersama; sebuah perjalanan spiritual dan kultural yang aplikasinya

bermuara pada masyarakat, jagat gedhe (makrokosmos).

Perkawinan berfungsi menjadi semacam upacara pengukuhan, inisiasi, perubahan

dimensi jeneng (status) ke jeneng yang lain.Dalam hal ini orang jawa memberikan

nama baru, satu nama yang digunakan untuk kedua insan yang telah menikah

sebagai perlambang bahwa jagat manusia ketika sebelum menikah masih sendiri-

Page 6: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

sendiri, belum bulat dan setelah menikah menjadi bulat dengan satu nama, yang

untuk itu semua perlu didukung upacara.

Secara lebih terinci, jagat kosmis, Jawa ketika berbicara perkawinan menyebutkan

bahwa perkawinan dapat ditelusur melalui konsep kadang papat lima pancer, yaitu

kawah berwarna putih menemani arah wetan, mengawali kehidupan manusia,

getih berwarna merah, menemani arah kidul, puser berwarna hitam menemani

arah kulon, adhi ari-ari berwarna kuning menemani arah lor dan pancer berisi dua

anasir mar dan marti yang keluar melalui Marga-hina, dimana mar dan marti ini

akan selalu menjadi jodoh. Perkawinan yang terjadi antara laki-laki dan

perempuan hakekatnya hanyalah gambaran pertemuan Mar dan marti yang sudah

berjodoh sejak sebelum lahir.

Dalam nuansa semacam ini “pertemuan” (baca : perkawinan) memiliki relevansi

dengan arti perkawinan secara faktual bahwa perkawinan dalam jagat tradisi Jawa

tidak dimulai dengan nikah, melainkan diinisiasikan dengan upacara, Sebuah

upacara peralihan status, dari satu jeneng (status) ke jeneng lain yang lebih tinggi

(Djojodigoeno : 1957), dari status remaja ke status dewasa berumah tangga.Dalam

konteks ini perlu dipahami bahwa bagi orang Jawa perkawinan atau pernikahan

sering tidak dirasakan sebagai aqad (perjanjian), tetapi semata-mata dirasakan

sebagai upacara saja.Selain itu perkawinan Jawa Pra –Islam juga mengenal istilah

Patiba sampir, yaitu saegala sesuatuyang diucapkan  oleh seorang putri kepada

lelakinya.Kata-kata tersebut merupakan bagian dari saksi, janji atau permintaan

untuk terlaksananya perkawinan. (Edi Sedyawati, 1993)

Dalam tataran praktiknya , pernikahan adat Jawa hanya dengan mengundang

tetangga sebagai saksi, dikepayakke (diumumkan ) lalu ujub diucapkan, bahwa si

Perempuan dan si laki-laki telah berjodoh, untuk selanjutnya hidup sebagai suami

istri, dan diupacarai.

Seterusnya upacara menjadi sangat penting , karena upacara hakekatnya sebagai

pen-tashih dengan mengundang  partisipasi individu, masyarakat dan kekuatan 

jagat gedhe dengan segala misterinya untuk mendukung terwujudnya cita-cita

mempelai. Dalam upacara perkawinan Jawa makna yang dominan dimunculkan

Page 7: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

justru bagaimana upacara itu menghasilkan sesuatu yang harmoni dengan

masyarakat sambil tunduk pada alam.Maka lazimnya upacara perkawinan Jawa

dalam tataran aplikasinya dialkukan melalui petung yang njlimet dengan

memperhatikan konsep  cokro manggilingan, yang intinya manusia  tergantung

pada konsep perputaran roda waktu yang ajeg (konstan) , hari baik dan buruk itu

tinggal kita cocokkan  dengan perputaran waktu itu. Kemudian dengan sesaji yang

lengkap, bahasa yang tharik-tharik, rumah yang ditata, pernik dan ragam

hiasannya, tata urut bentuk ritualnya yang semuanya menyiratkan simbol ,

harapan, dan konsep cita ideal perkawinan.

`        Pada dimensi lain perkawinan dalam adat jawa membutuhkan kehadiran

sesaji yang menjadi bagian tata cara, doa material simbolis pada Tuhan yang

mengusung terwujudnya keinginan sebuah rumah tangga, sebuah ideal

perkawinan.Sesaji diharapkan dapat menjadi media pendamai, pengharmoni

terhadap ancaman yang datang dari kekuatan potensi jahat makhluk halus,

kekuatan jahat yang bermaksud menggagalkan cita-cita mulia sebuah perkawinan.

Diluar semua itu upacara perkawinan adat jawa juga memuat kepentingan

kebahagiaan dengan kekuasaan.Meminjam istilah Friederich Nietzche hidup ini

sebagai der Wille zur Macht (kehendak untuk berkuasa).Kebahagiaan menurutnya

adalah perasaan  akan bertambahnya kekuasaan, seakan tujuannya untuk lebih

berkuasa meraih status, mengasah pamor kekuasaannya (hakekat upacara adalah

mengasah pamor ben mencorong).Seperti yang dilustrasikan oleh John Pemberton

dalam On The Subject of “Java”, bagaimana perkawinan Pakubuwana VII yang

“keluarga Ningrat” dengan putri dari Dinasti Madura Cakraningrat, yang

menunjukkan kekuatan logistik yang serba lengkap, malam laksana siang, dengan

ilustrasi, Gebyar gebyar ting gelebyur, sumilak angilat thathit, manceret mancurat

muncrat”, menghias kota Surakarta bak istana Indraloka.

Dalam filosofi Jawa, konsep perkawinan ini selalu disandingkan dengan istilah

metu, manten, dan mati. Van Gennep dalam kajian teori-teori agama primitifnya

menyebut istilah itu sebagai life cycle rites (siklus hidup) patokan yang diikuti dan

merupakan ritus  tertua dalam kehidupan manusia. Secara teoritis ia melihat

Page 8: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

bahwa tiap masyarakat secara bewrulang dengan interval waktu tertentu

memerlukan apa yang disebut “regenerasi” semangat kehidupan sosial. Pendapat

ini diperteguh W. Robertson Smith, bahwa upacara yang bernuansa ritus semacam

perkawinan itu berfungsi mengintensifkan solidaritas masyarakat yang cenderung

mengalami kelonggaran karena berbagai macam persoalan yang terjadi seiring

waktu.

Di samping makna sosial itu Mircea Eliade melihat bahwa upacara semacam itu

dalam bahasa Mircea Eliade memiliki muatan simbol, mitos, ritus dan mantra

sebagai konsep metafisis dunia kuno yang tidak dirumuskan dalam bahasa teoritis,

lebih banyak diturun wariskan  dengan bahsa praktik , dan merupakan sistem

penegasan koheren yang rumit tentang ultimate (realitas akhir).sistem yang dapat

dipandang sebagai bahan metafisis oleh generasi penerusnya.

Oleh karena itu, ketika kita menyimak perkawinan adat Jawa, banyak ubarampe,

mulai sesaji, ragam hias ornamen tarub dan pelaminan sampai persoalan tata

riasnya yang memainkan tata warna, letak, bentuk, aroma , rasa, dan jumlah yang

dirumuskan dalam makna simbol yang sering tidak dimengerti bahkan oleh

peracik sendiri dalam dimensi teoritis. Maka yang kemudian dipahami budaya ini

dianggap sebagai gugon tuhon, ela-elu yang tidak punya dasar.

2.2 Tata Cara Upacara Pernikahan Adat Jawa Timur

Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang kekasih

untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan

suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan.

Guna melakukan prosesi pernikahan, orang Jawa selalu mencari hari,maka perlu

dimintakan pertimbangan dari ahli penghitungan hari berdasarkan patokan

Primbon Jawa. Setelah ditemukan hari,maka sebulan sebelum akad nikah, secara

fisik calon pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan,

dengan cara diurut perutnya dan diberi jamu oleh ahlinya. Hal ini dikenal dengan

istilah “diulik†yaitu pengurutan perut untuk menempatkan rahim dalam

posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan

minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset. Sebelum pernikahan dilakukan,

Page 9: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

ada beberapa prosesi yang dilakukan, baik oleh pihak laki-laki maupun

perempuan. Menurut Sumarsono (2007), tata upacara pernikahan adat Jawa adalah

sebagai berikut :

1. Babak I (Tahap Pembicaraan)

Yaitu tahap pembicaraan antara pihak yang akan punya hajat mantu dengan pihak

calon besan, mulai dari pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan

menentukan hari penentuan (gethok dina).

2. Babak II (Tahap Kesaksian)

Babak ini merupakan peneguhan pembicaaan yang disaksikan oleh pihak ketiga,

yaitu warga kerabat dan atau para sesepuh di kanan-kiri tempat tinggalnya melalui

acara-acara sebagai berikut

1. Srah-srahan

Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan

pelaksanaan acara sampai hajat berakhir. Untuk itu diadakan simbol-simbol

barang-barang yang mempunyai arti dan makna khusus, berupa cincin,

seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih dan uang.

Adapun makna dan maksud benda-benda tersebut adalah :

a. Cincin emas yang dibuat bulat tidak ada putusnya, maknanya agar cinta mereka

abadi tidak terputus sepanjang hidup.

b. Seperangkat busana putri.Bermakna masing-masing pihak harus pandai

menyimpan rahasia terhadap orang lain.

c. Perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian mengandung makna agar

calon pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat

kecewa.

Page 10: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

d. Makanan tradisional

terdiri dari jadah, lapis, wajik, jenang; semuanya terbuat dari beras ketan. Beras

ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu

pula harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin selalu lengket

selama-lamanya.

e. Buah-buahan

Bermakna penuh harap agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang

bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

f. Daun sirih

Daun ini muka dan punggungnya berbeda rupa, tetapi kalau digigit sama rasanya.

Hal ini bermakna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.

2. Peningsetan

Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang

ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin.

3. Asok tukon

Hakikatnya adalah penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu

meringankan keuangan kepada keluarga pengantin putri.

4. Gethok dina

Menetapkan kepastian hari untuk ijab qobul dan resepsi. Untuk mencari hari,

tanggal, bulan, biasanya dimintakan saran kepada orang yang ahli dalam

perhitungan Jawa.

Page 11: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

1. Babak III (Tahap Siaga)

Pada tahap ini, yang akan punya hajat mengundang para sesepuh dan sanak

saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan kegiatan acara-acara pada

waktu sebelum, bertepatan, dan sesudah hajatan.

1. Sedhahan

Yaitu cara mulai merakit sampai membagi undangan.

2. Kumbakarnan

Pertemuan membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara :

a. pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga,

tetangga, handai taulan, dan kenalan.

b. adanya rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.

c. mencukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.

d. pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatan serta telah selesainya pembuatan

undangan.

3. Jenggolan atau Jonggolan

Saatnya calon pengantin sekalian melapor ke KUA (tempat domisili calon

pengantin putri). Tata cara ini sering disebut tandhakan atau tandhan, artinya

memberi tanda di Kantor Pencatatan Sipil akan ada hajatan mantu, dengan

cara ijab.

Page 12: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

1. Babak IV (Tahap Rangkaian Upacara)

Tahap ini bertujuan untuk menciptakan nuansa bahwa hajatan mantu sudah

tiba. Ada beberapa acara dalam tahap ini, yaitu :

1. Pasang tratag dan tarub

Pemasangan tratag yang dilanjutnya dengan pasang tarub digunakan sebagai

tanda resmi bahwa akan ada hajatan mantu dirumah yang bersangkutan.

Tarub dibuat menjelang acara inti. Adapun ciri kahs tarub adalah dominasi

hiasan daun kelapa muda (janur), hiasan warna-warni, dan kadang disertai

dengan ubarampe berupa nasi uduk (nasi gurih), nasi asahan, nasi golong,

kolak ketan dan apem.

2. Kembar mayang

Berasal dari kata kembar artinya sama dan mayang� artinya bunga pohon

jambe atau sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan

dan keselamatan. Jika pawiwahan telah selesai, kembar mayang dilabuh atau

dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan maksud agar pengantin

selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu dari bapak dan ibu sebagai perantara

Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang-barang untuk kembar mayang adalah :

a. Batang pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung

yang terbuat dari kuningan.

b. Bambu aur untuk penusuk (sujen), secukupnya.

c. Janur kuning, 4 pelepah.

d. Daun-daunan: daun kemuning, beringin beserta ranting-ratingnya, daun

apa-apa, daun girang dan daun andong.

Page 13: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

e. Nanas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.

f. Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.

g. Kelapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah.

Bawahnya dibuat rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air

tidak tumpah.

3. Pasang tuwuhan (pasren)

Tuwuhan dipasang di pintu masuk menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan

biasanya berupa tumbuh-tumbuhan yang masing-masing mempunyai makna :

a. Janur

Harapannya agar pengantin memperoleh nur atau cahaya terang dari Yang

Maha Kuasa.

b. Daun kluwih

Semoga hajatan tidak kekurangan sesuatu, jika mungkin malah dapat lebih

(luwih) dari yang diperhitungkan.

c. Daun beringin dan ranting-rantingnya

Diambil dari kata ingin, artinya harapan, cita-cita atau keinginan yang

didambakan mudah-mudahan selalu terlaksana.

d. Daun dadap serep

Berasal dari suku kata œrep artinya dingin, sejuk, teduh, damai, tenang tidak

ada gangguan apa pun.

e. Seuntai padi (pari sewuli)

Page 14: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

Melambangkan semakin berisi semakin merunduk. Diharapkan semakin

berbobot dan berlebih hidupnya, semakin ringan kaki dan tangannya, dan

selalu siap membantu sesama yang kekurangan.

f. Cengkir gadhing

Air kelapa muda (banyu degan), adalah air suci bersih, dengan lambang ini

diharapkan cinta mereka tetap suci sampai akhir hayat.

g. Setundhun gedang raja suluhan (setandan pisang raja)

Semoga kelak mempunyai sifat seperti raja hambeg para marta,

mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

h. Tebu wulung watangan (batang tebu hitam)

Kemantapan hati (anteping kalbu), jika sudah mantap menentukan pilihan

sebagai suami atau istri, tidak tengok kanan-kiri lagi.

i. Kembang lan woh kapas (bunga dan buah kapas)

Harapannya agar kedua pengantin kelak tidak kekurangan sandang, pangan,

dan papan. Selalu pas, tetapi tidak pas-pasan.

j. Kembang setaman dibokor (bunga setaman yang ditanam di air dalam

bokor)

Harapannya agar kehidupan kedua pengantin selalu cerah ibarat bunga di

taman.

4. Siraman

Ubarampe yang harus disiapkan berupa air bunga setaman, yaitu air yang

diambil dari tujuh sumber mata air yang ditaburi bunga setaman yang terdiri

dari mawar, melati dan kenanga. Tahapan upacara siraman adalah sebagai

Page 15: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

berikut :

- calon pengantin mohon doa restu kepada kedua orangtuanya.

- calon mantu duduk di tikar pandan tempat siraman.

- calon pengatin disiram oleh pinisepuh, orangtuanya dan beberapa wakil

yang ditunjuk.

- yang terakhir disiram dengan air kendi oleh bapak ibunya dengan

mengucurkan ke muka, kepala, dan tubuh calon pengantin. Begitu air kendi

habis, kendi lalu dipecah sambil berkata Niat ingsun ora mecah kendi,

nanging mecah pamore anakku wadon.

5. Adol dhawet

Upacara ini dilaksanakan setelah siraman. Penjualnya adalah ibu calon

pengantin putri yang dipayungi oleh bapak. Pembelinya adalah para tamu

dengan uang pecahan genting (kreweng). Upacara ini mengandung harapan

agar nanti pada saat upacara panggih dan resepsi, banyak tamu dan rezeki

yang datang.

6. Midodareni

Midodareni adalah malam sebelum akad nikah, yaitu malam melepas masa

lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilakukan di rumah calon

pengantin perempuan. Dalam acara ini ada acara nyantrik untuk memastikan

calon pengantin laki-laki akan hadir dalam akad nikah dan sebagai bukti

bahwa keluarga calon pengantin perempuan benar-benar siap melakukan

prosesi pernikahan di hari berikutnya. Midodareni berasal dari kata

“widodareni� (bidadari), lalu menjadi “midodareni� yang berarti

membuat keadaan calon pengantin seperti bidadari. Dalam dunia

pewayangan, kecantikan dan ketampanan calon pengantin diibaratkan seperti

Dewi Kumaratih dan Dewa Kumajaya.

Page 16: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

1. Babak V (Tahap Puncak Acara)

1. Ijab qobul

Peristiwa penting dalam hajatan mantu adalah ijab qobul dimana sepasang

calon pengantin bersumpah di hadapan naib yang disaksikan wali, pinisepuh

dan orang tua kedua belah pihak serta beberapa tamu undangan. Saat akad

nikah, ibu dari kedua pihak, tidak memakai subang atau giwang guna

memperlihatkan keprihatinan mereka sehubungan dengan peristiwa

menikahkan atau ngentasake anak.

3. Upacara panggih

Adapun tata urutan upacara panggih adalah sebagai berikut :

a. Liron kembar mayang

Saling tukar kembar mayang antar pengantin, bermakna menyatukan

cipta, rasa dan karsa untuk mersama-sama mewujudkan kebahagiaan dan

keselamatan.

b. Gantal

Daun sirih digulung kecil diikat benang putih yang saling dilempar oleh

masing-masing pengantin, dengan harapan semoga semua godaan akan

hilang terkena lemparan itu.

c. Ngidak endhog

Pengantin putra menginjak telur ayam sampai pecah sebagai simbol

seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.

d. Pengantin putri mencuci kaki pengantin putra

Mencuci dengan air bunga setaman dengan makna semoga benih yang

diturunkan bersih dari segala perbuatan yang kotor.

Page 17: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

e. Minum air degan

Air ini dianggap sebagai lambang air hidup, air suci, air mani (manikem).

f. Di-kepyok dengan bunga warna-warni

Mengandung harapan mudah-mudahan keluarga yang akan mereka bina

dapat berkembang segala-galanya dan bahagia lahir batin.

g. Masuk ke pasangan

Bermakna pengantin yang telah menjadi pasangan hidup siap berkarya

melaksanakan kewajiban.

h. Sindur

Sindur atau isin mundur, artinya pantang menyerah atau pantang mundur.

Maksudnya pengantin siap menghadapi tantangan hidup dengan semangat

berani karena benar. Setelah melalui tahap panggih, pengantin diantar

duduk di sasana riengga, di sana dilangsungkan tata upacara adat Jawa,

yaitu :

i. Timbangan

Bapak pengantin putri duduk diantara pasangan pengantin, kaki kanan

diduduki pengantin putra, kaki kiri diduduki pengantin putri. Dialog

singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi pernyataan bahwa

masing-masing pengantin sudah seimbang.

j. Kacar-kucur

Pengantin putra mengucurkan penghasilan kepada pengantin putri berupa

uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung arti pengantin pria

Page 18: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya.

k. Dulangan Antara pengantin putra dan putri saling menyuapi. Hal ini

mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya (simbol

seksual). Dalam upacara dulangan ada makna tutur adilinuwih (seribu

nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang

bermakna :

- tumpeng tunggarana : agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.

- tumpeng puput: berani mandiri.

- tumpeng bedhah negara : bersatunya pria dan wanita.

- tumpeng sangga langit : berbakti kepada orang tua.

- tumpeng kidang soka : menjadi besar dari kecil.

- tumpeng pangapit : suka duka adalah wewenang Tuhan Yang Maha Esa.

- tumpeng manggada : segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.

- tumpeng pangruwat : berbaktilah kepada mertua.

- tumpeng kesawa : nasihat agar rajin bekerja.

3. Sungkeman

Sungkeman adalah ungkapan bakti kepada orang tua, serta mohon doa restu.

Caranya, berjongkok dengan sikap seperti orang menyembah, menyentuh

lutut orang tua pengantin perempuan, mulai dari pengantin putri diikuti

pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan ibu pengantin putra.

Page 19: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

2.3 Makna Simbol-Simbol Pernikahan Adat Jawa Timur

Pada tata upacara Pernikahan Tradisional setiap prosesinya atau tahapan-

tahapannya mengandung makna. Upacara Pernikahan Tradisional apabila

dilihat proses dan "ubo rampenya" (perlengkapan upacara), masing-masing

mengandung arti doa dan pengharapan yang mendalam dari orang tua dan

seluruh kerabat calon mempelai kepada kedua calon mempelai, supaya

keduanya dapat hidup berpasangan dengan selamat dan sejahtera dalam

mengarungi kehidupan rumah tangga. Berikut beberapa makna prosesi

maupun "ubo rampe" dalam Upacara Pernikahan Tradisional Adat Jawa.

Makna Prosei Pasang Blaketepe, Tuwuhan, dan Midodareni

Merupakan tradisi membuat "blaketepe" atau anyaman daun kelapa untuk

dijadikan atap atau peneduh pada saat awal pernikahan tradisional (resepsi

manton) akan berlangsung. Tatacara upacara pernikahan tradisional ini

mengambil "wewarah" atau ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja-

raja Mataram. Ketika mempunyai hajat menikahkan anaknya Dewi

Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan, Ki Ageng membuat peneduh

dari anyaman daun kelapa. Hal itu dilakukan karena rumah Ki Ageng yang

kecil tidak dapat memuat semua tamu, sehingga tamu yang diluar rumah

diteduhi dengan "payon" atau peneduh daun kelapa itu. Dengan diberi payon

itu ruang yang dipergunakan untuk para tamu Agung menjadi luas dan untuk

dapat menampung seluruh tamu. Kemudian payon dari daun kelapa itu

disebut "tarub", berasal dari nama orang yang pertama membuatnya. Tatacara

memasang tarub adalah bapak naik tangga sedangkan ibu memegangi tangga

sambil membantu memberikan blaketepe (anyaman daun kepala). Tatacara

upacara pernikahan tradisional ini menjadi perlambang gotong royong kedua

orang tua yang menjadi pengayom keluarga.

Makna "Ubo Rampe" atau Perlengkapan

Tuwuhan

Mengandung sebuah arti di mana suatu harapan kepada anak yang dijodohkan

Page 20: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

dapat memperoleh keturunan, untuk dapat melangsungkan keturunan atau sejarah

keluarga .

Tuwuhan terdiri dari :

A. Pohon pisang raja yang buahnya sudah masak

Maksud dari dipilihnya pisang yang sudah masak adalah diharapkan kepada

pasangan yang akan menikah telah memiliki pemikiran dewasa atau telah masak.

Sedangkan pisang raja mempunyai makna  pengharapan supaya pasangan yang

akan dinikahkan kelak mempunyai kemakmuran, kemuliaan dan kehormatan

seperti layaknya seorang raja.

B. Tebu Wulung

Tebu wulung berwarna yang merah tua sebagai gambaran "tuk-ing" memanis

atau sumber rasa manis. Hal ini melambangkan kehidupan yang serba enak dan

kecukupan. Sedangkan makna wulung bagi orang Jawa berarti sepuh, matang atau

tua. Setelah memasuki jenjang perkawinan, diharapkan kedua mempelai

mempunyai jiwa sepuh yang selalu bertindak dengan "kewicaksanaan" atau

kebijaksanaan.

C. Cengkir Gadhing

Merupakan simbol dari kandungan tempat jabang bayi atau lambang penerus

keturunan

D. Daun Randu dan Pari Sewuli

Randu melambangkan sandang, sedangkan "pari" atau padi melambangkan

pangan. Sehingga hal itu bermakna supaya kedua mempelai selalu tercukupi

sandang dan pangannya.

E. Godhong opo-opo (bermacam-macam dedaunan)

Seperti daun beringin yang melambangkan pengayoman, dan rumput alang-alang

dengan harapan terbebas dari segala halangan.

Makna Siraman dan Jual Dawet

Siraman dilaksanakan untuk menyucikan diri dan juga membuang segala

kejelekan Calon Pengantin yang ada, supaya calon pengantin dapat memulai

hidup baru dengan hati yang bersih dan suci. Siraman dilakukan oleh 9 orang

sesepuh termasuk  Ayah dan Ibu. Jumlah sembilan tersebut menurut budaya

Page 21: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

Keraton Surakarta untuk mengenang keluhuran Wali Sanga, yang bermakna

manunggalnya Jawa dengan Islam. Selain itu angka sembilan juga bermakna

"babahan hawa sanga" yang harus dikendalikan.

Jual Dawet diambil makna dari cendol yang berbentuk bundar merupakan

lambang kebulatan kehendak orang tua untuk menjodohkan anak. Bagi orang

yang akan membeli dawet tersebut harus membayar dengan "kreweng" (pecahan

genting) bukan dengan uang. Hal itu menunjukkan bahwa kehidupan manusia

berasal dari bumi. Yang melayani pembeli adalah ibu sedangkan yang menerima

pembayaran adalah bapak. Hal ini mengajarkan kepada anak mereka yang akan

menikah tentang bagaimana cara mencari nafkah sebagai suami istri, harus saling

membantu.

Makna Malam Midodareni

Malam menjelang dilaksanakan ijab dan panggih disebut malam midodareni.

Midodareni berasal dari kata "widodari". Masyarakat Jawa yang masih

tradisional percaya bahwa pada malam tersebut, para bidadari dari kayangan akan

turun ke bumi dan bertandang ke kediaman calon pengantin wanita, untuk

menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Akan Dilaksanakan pada Malam

Midodareni

A. Jonggolan

Datangnya calon pengantin pria ke tempat calon mertua. "Njonggol" diartikan

sebagai menampakkan diri. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa dirinya dalam

keadaan sehat dan selamat, dan hatinya telah mantap untuk menikahi putri

mereka. Selama berada di rumah calon pengantin wanita, calon pengantin pria

menunggu di beranda dan hanya disuguhi air putih.

Page 22: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

B. Tantingan

Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di dalam kamar, menanyakan

kemantapan hatinya untuk berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan

menyatakan ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua, tetapi mengajukan

permintaan kepada sang ayah untuk mencarikan "kembar mayang" sebagai

syarat perkawinan.

C. Turunnya Kembar Mayang

Turunnya sepasang kembar mayang merupakan saat sepasang kembar mayang

dibuat. Kembar mayang ini milik para dewa yang menjadi persyaratan, yaitu

sebagai sarana calon pengantin perempuan berumah tangga. Dalam kepercayaan

Jawa tradisional, kembar mayang hanya dipinjam dari dewa, sehingga apabila

sudah selesai dikembalikan lagi ke bumi atau dilabuh melalui air. Dua kembar

mayang tersebut dinamakan "Dewandaru dan Kalpandaru". Dewandaru

mempunyai arti wahyu pengayoman. Maknanya adalah supaya pengantin pria

dapat memberikan pengayoman lahir batin kepada keluarganya. Sedangkan

Kalpandaru, berasal dari kata kalpa yang artinya langgeng dan daru yang berarti

wahyu. Maksudnya adalah wahyu kelanggengan, yaitu agar kehidupan rumah

tangga dapat abadi selamanya.

D. Wilujengan Majemukan

Wilujengan Majemukan adalah silaturahmi antara keluarga calon pengantin pria

dan wanita yang bermakna kerelaan kedua pihak untuk saling berbesanan.

Selanjutnya ibu calon pengantin wanita menyerahkan angsul-angsul atau oleh-

oleh berupa makanan untuk dibawa pulang, orang tua calon pengantin wanita

memberikan kepada calon pengantin pria berupa Kancing gelung: seperangkat

pakaian untuk dikenakan pada upacara panggih, dan sebuah pusaka berbentuk

dhuwung atau keris, yang bermakna untuk melindungi keluarganya kelak.

Page 23: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

Makna Prosesi Panggih

Makna dari Upacara Balangan Gantal:

Mengandung makna atau arti bahwa pernikahan adalah suatu peristiwa yang

sekilas namun tidak dapat diulangi lagi.

Makna dari Upacara Mecah Wiji Dadi:

Mengandung makna bahwa yang dijodohkan bisa mempunyai keturunan. "Wiji

Dadi" atau telur ayam melambangkan kemanunggalannya pria dan wanita seperti

pecahnya telur berupa putih dan merah. Putih menggambarkan pria dan merah

menggambarkan wanita.

Makna dari Sinduran:

Maksudnya kedua orangtua memberikan "panjurung donga pangestu" kepada

kedua anaknya.

Makna Upacara Timbangan:

Mengandung makna bahwa antara anak sendiri dengan anak menantu bagi

orangtua tidak ada bedanya.

Makna Upacara Minum Kelapa Muda:

Bermakna membersihkan dan menyegarkan tubuh serta jiwa.

Makna Upacara Kacar Kucur:

Merupakan simbol tanggung jawab pengantin pria untuk menafkahi keluarganya.

Makna Upacara Dulangan:

Tata cara ini melambangkan cumbuan atau saling bercumbu rayu dan saling

memadu kasih.

Page 24: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

Makna Upacara Ngabekten:

Ngabekten merupakan prosesi untuk menunjukkan bakti kedua pengantin kepada

orang tuanya.

Tinjauan Dengan Pendekatan Semiotika

Pendekatan yang dipakai dalam makalah ini adalah pendekatan semiotika.

Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan

Charles Sander Peirce (1839-1914). Keduanya mengembangkan ilmu semiotika

secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain, Saussure di Eropa dan Peirce

di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah Linguistik,

sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya

semiologi (semiology), sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya

semiotika (semiotics). Dalam perkembangan selanjutnya istilah semiotikalebih

popular dari pada semiologi. Berdasarkan hubungan tanda dan objek, Peirce

membagi tanda menjadi tiga, yakni ikon (icon), indeks (index) dan simbol

(symbol). Ikon adalah sesuatu yang berfungsi sebagai tanda berdasarkan

kemiripannya dengan sesuatu yang lain. Indeks adalah sebuah tanda yang dalam

corak tandanya tergantung dari adanya sebuah objek atau denotatum. Simbol

adalah tanda yang hubungan antara tanda dan objeknya ditentukan oleh sebuah

peraturan yang berlaku umum. Berikut penjelasan tanda berdasarkan kenyataan

hubungan dengan jenis dasarnya :

1.Ikon

Ikon merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya, atau suatu tanda

yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang

dimaksudkannya. Dalam hal ini cincin emas, seperangkat busana putri dan uang

merupakan ikon, karena benda-benda tersebut mewakili benda yang sebenarnya.

Page 25: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

2. Indeks

Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung dari keberadaanya suatu

denotasi, sehingga dalam terminologi Peirce merupakan secondness. Dengan kata

lain, indeks adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau kedekatan dengan

apa yang diwakilinya. Dalam hal ini tarub, kembar mayang, dan tuwuhan

merupakan indeks. Hal ini dikarenakan item tersebut hanya ditemui dalam

upacara pernikahan adat Jawa.

3.Simbol

Simbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan

oleh peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan

bersama (konversi). Cincin emas, seperangkat busana putri, perhiasan yang

terbuat dari emas, intan dan berlian; makanan tradisional, buah-buahan, daun

sirih, peningset, janur, daun kluwih, daun beringin lengkap dengan ranting-

rantingnya, daun alang-alang, daun dadap sirep, seuntai padi, cengkir gadhing,

setandan pisang raja, batang tebu hitam, bunga dan buah kapas, bunga setaman

dan sungkeman merupakan simbol. Hal ini dikarenakan masing-masing item

tersebut memiliki makna simbolis yang terkandung di dalamnya.

Page 26: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pernikahan merupakan upacara yang sangat sakral bagi pasangan pengantin.Di

Jawa Timur banyak sekali prosesi yang dilakukan sebelum dan saat melakukan

pernikahan.Banyak prosesi yang harus diikuti oleh pasangan pengantin maupun

keluarga pengantin.Banyak simbol-simbol dalam prosesi pernikahan adat Jawa

Timur.

3.2 Saran

Saat ini prosesi pernikahan pada sebagian masyarakat Jawa Timur yang modern

tidak mengikuti prosesi yang telah diturunkan oleh nenek moyang.Banyak

perubahan yang terjadi dalam prosesi upacara pernikahan Adat Jawa

Timur.Seharusnya Masyarakat Jawa Timur tetap melestarikan warisan budaya

leluhur supaya warisan budaya tersebut tidak luntur oleh perkembangan dunia

modern saat ini.

Page 27: princessoxtha.files.wordpress.com€¦  · Web viewWilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera

DAFTAR PUSTAKA

__________. 2005. Adat Istiadat Jawa. http://www.karatonsurakarta.com (diakses

14 Januari 2008 pukul 15.15 WIB).

Mangun Hardjodikromo. 2005. Adat Istiadat Jawa : Manusia Jawa Sejak Dalam

Kandungan Sampai Wafat. (diakses 14 Januari 2008 pukul 15.15 WIB).

Panuti Sujiman. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono. 2007. Tata Upacara Pengantin Adat Jawa. Jakarta: PT. Buku Kita.