Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

128
17 LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI DESA RAMPA DAN MAGANG DI PT. SEBUKU IRON LATERITIC ORES (SILO) KECAMATAN PULAU SEBUKU KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Oleh : FITRIA PURNAMASARI G1E111005 40

description

Sosiologi Pedesaan

Transcript of Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

Page 1: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI DESA RAMPA DAN MAGANG DI PT. SEBUKU IRON LATERITIC ORES (SILO)KECAMATAN PULAU SEBUKU KABUPATEN KOTABARU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh :

FITRIA PURNAMASARIG1E111005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTANBANJARBARU

2015

40

Page 2: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI DESA RAMPA DAN MAGANG DI PT. SEBUKU IRON LATERITIC ORES (SILO)KECAMATAN PULAU SEBUKU KABUPATEN KOTABARU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan StudiPada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Oleh :

FITRIA PURNAMASARIG1E111005

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTANBANJARBARU

2015

40

Page 3: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

40

Page 4: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

RINGKASAN

FITRIA PURNAMASARI (G1E111005). Laporan praktik kerja lapang (PKL) di

desa Rampa dan magang di PT. SILO Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru Provinsi

Kalimantan Selatan. Pembimbing Bapak Ir. H. A. Riswandi Bandung, MS sebagai

ketua dan Bapak Ir. M.N. Riduan sebagai anggota.

Praktik Kerja Lapang dan Magang dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan dan karakter masyarakat di pedesaan khususnya di bidang

perikanan dan membuka wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja. Sedangkan

kegunaannya adalah mahasiswa mampu memberikan solusi dari masalah yang terjadi

di masyarakat dan menumbuhkan sikap professional mahasiswa dalam dunia kerja.

Kegiatan PKL dilaksanakan selama 3 minggu dari tanggal 03 – 23 November

2014 di desa Rampa. Magang dilaksanakan dari tanggal 24 November – 05

Desember 2014 di PT. SILO. Kedua kegiatan ini berada di wilayah Kecamatan Pulau

Sebuku Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.

Desa Rampa merupakan desa dengan jumlah nelayan paling banyak dibanding

desa lainnya di kecamatan pulau sebuku. Karena menurut kamus besar Bahasa

Indonesia kata Rampa berarti jembatan penghubung kapal atau dermaga, sehingga

dapat diasumsikan bahwa di desa rampa terdapat banyak kapal yang berarti juga

terdapat pemiliknya atau nelayan.

Luas wilayah desa rampa ±17 Km2 dengan jumlah penduduk sebesar 1.626

jiwa yang terbagi dalam 4 RT. Penduduk desa Rampa mayoritas memeluk agama

islam dan merupakan suku bugis mandar. Desa rampa terletak di pulau yang terpisah

dari Kabupaten Kotabaru, maka mayoritas penduduknya bekerja sebagai penangkap

ikan atau nelayan.

Nelayan desa Rampa paling banyak menggunakan alat tangkap jaring insang

(Gill net) dan jaring gondrong (Trammel nets). Biasanya mereka menangkap ikan di

perairan selat sebuku dan selat makassar. Kegiatan menangkap ikan dilakukan setiap

hari kecuali hari jumat. Nelayan desa Rampa juga memiliki perayaan yang disebut

dengan “Hari Nelayan” yang diperingati setiap bulan Agustus.

PT. SILO merupakan perusahaan tambang bijih besi yang terdapat di

kecamatan Pulau Sebuku. Perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 2004 hingga

40

Page 5: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

sekarang. PT. SILO menghasilkan produk bijih besi dengan bentuk setengah jadi.

Aktifitas pertambangan yang dilakukan PT. SILO sangat memperhatikan keadaan

lingkungan dan aturan yang berlaku. Selain itu hubungan kerja antar karyawan juga

terjalin dengan penuh kekeluargaan untuk mengurangi kejenuhan dalam bekerja.

Program kerja yang telah disusun mahasiswa sebagian besar telah terlaksana

dengan baik. Namun ada kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dan beberapa

kegiatan tambahan. Kegiatan tidak dapat terlaksana karena keadaan lokasi tidak

memadai yaitu kegiatan penanaman mangrove. Sedangkan kegiatan tambahan seperti

pelatihan Ms. Office, melaut, kerja bakti, pemasangan plank batas RT, dan lain-lain.

40

Page 6: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya

jualah Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini dapat diselesaikan. Laporan

kegiatan PKL dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kegiatan praktik

PKL di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat.

Praktikan dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak Ir. H. A. Riswandi Bandung, MS selaku ketua

(Pembimbing I) dan Bapak Ir. M. N. Riduan selaku anggota (Pembimbing II), atas

segala saran, arahan dan bimbingan yang telah diberikan dalam menyelesaikan

laporan kegiatan PKL.

Praktikan berharap semoga laporan kegiatan PKL ini dapat bermanfaat dalam

pelaksanaan PKL di Desa Rampa Sebuku Kecamatan Sebuku Kabupaten Kotabaru

Provinsi Kalimantan Selatan dan semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar.

Banjarbaru, Januari 2015

Penulis

40

Page 7: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ ix

I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

1. Latar Belakang............................................................................................... 1

2. Tujuan dan Kegunaan.................................................................................... 2

3. Waktu dan Tempat......................................................................................... 4

II. METODE PRAKTIK........................................................................................ 5

1. Alokasi Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapang dan Magang........................ 5

2. Metode Pengumpulan Data............................................................................ 5

3. Analisis Data.................................................................................................. 6

III.KEADAAN UMUM .......................................................................................... 7

1. Keadaan Umum Desa Rampa........................................................................ 7

2. Keadaan Umum Perikanan............................................................................ 21

3. Kedaan Umum PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)................................ 33

IV. REALISASI RENCANA KERJA.................................................................... 40

1. Praktik Kerja Lapang..................................................................................... 40

2. Magang.......................................................................................................... 42

V. PEMBAHASAN................................................................................................. 44

1. Permasalahan dan Solusi Penyelesaian Masalah .......................................... 44

2. Kegiatan Praktik Kerja Lapang...................................................................... 45

3. Magang.......................................................................................................... 52

IV. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 59

A. Kesimpulan ................................................................................................... 59

B. Saran.............................................................................................................. 60

40

Page 8: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 61

LAMPIRAN.............................................................................................................. 63

40

Page 9: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Luas Wilayah Desa Rampa Berdasarkan Penggunaannya ............................ 8

2. Data Curah Hujan di Kabupaten Kotabaru (mm).......................................... 10

3. Data Hari Hujan di Kabupaten Kotabaru (Hari)............................................ 11

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Di Desa Rampa................ 13

5. Pendidikan Masyarakat Desa Rampa Menurut Jenjang Pendidikan Thn2010................................................................................................................ 13

6. Kepala Desa yang pernah menjabat............................................................... 16

7. Susunan Pengurus BPD Desa Rampa ........................................................... 18

8. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap serta Ikan yang Tertangkap......................... 22

9. Jenis Ikan yang tertangkap di Desa Rampa................................................... 22

10. Biaya Investasi Usaha Pengolahan Kerupuk Udang...................................... 29

11. Biaya Variabel Usaha Pengolahan Kerupuk Udang...................................... 29

12. Biaya Tetap Usaha Pengolahan Kerupuk Udang........................................... 30

13. Penerimaan Usaha Pengolahan Kerupuk Udang........................................... 30

14. Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Kerupuk Udang............................... 30

15. Biaya Investasi Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang............................... 31

16. Biaya Variabel dan Biaya Tetap Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang... . 31

17. Penerimaan Usaha Penangkapan Ikan jaring Insang..................................... 31

18. Analisis Kelayakan Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang......................... 32

40

Page 10: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Grafik Curah Hujan di Kab. Kotabaru Tahun 2004 – 2013........................... 10

2. Grafik Hari Hujan Kab. Kotabaru Tahun 2004 – 2013................................. 11

3. Keadaan Lingkungan Desa Rampa................................................................ 15

4. Struktur Pemerintahan Desa Rampa Periode 2009 – 2014............................ 17

5. (a) Taman Pendidikan Al-Qur’an Desa Rampa............................................. 20

5. (b) Mesjid Desa Rampa ................................................................................ 20

6. Keadaan Tambak yang Dibuat Warga Desa Rampa...................................... 22

7. Nelayan sedang Menarik Jaring..................................................................... 24

8. Produk Olahan Kerupuk Udang..................................................................... 26

9. Saluran Pemasaran Kerupuk Udang ............................................................. 27

10. Saluran Pemasaran Ikan Segar....................................................................... 28

11. Struktur Organisasi Bagian Environment PT. SILO...................................... 36

12. (a) Foto bersama dengan Camat Pulau Sebuku............................................. 46

12. (b) Ramah tamah dengan Aparat desa Rampa............................................... 46

13. Mahasiswa Ikut serta dalam Peringatan Bulan Muharram............................ 46

14. Diskusi dengan Petugas Penyuluh Lapang Desa Rampa............................... 47

15. Kapal yang melakukan Penangkapan di Area Fishing ground...................... 48

16. (a) Praktik Pengolahan Dendeng Ikan kepada ibu rumah tangga.................. 49

16. (b) Foto Bersama Peserta Pengolahan Dendeng Ikan.................................... 49

17. Membuat Plank batas RT............................................................................... 50

18. Kegiatan Pelatihan Ms. Office bersama sejumlah pelajar............................. 50

19. Kegiatan kerja bakti bersama remaja desa Rampa........................................ 51

20. Hasil Kerajinan Tangan Ban Bekas............................................................... 52

21. (a) Tempat Koleksi Anggrek PT. SILO......................................................... 53

21. (b) Hutan Mangrove yang masuk Wilayah PT. SILO................................... 53

21. (c) Tempat Penangkaran Rusa Sambar PT. SILO......................................... 53

22. (a) Area Persemaian Induk PT. SILO............................................................ 54

22. (b) Tanaman yang Baru Tumbuh................................................................... 54

40

Page 11: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

23. (a) Penyuluhan Manajemen Keuangan.......................................................... 55

23. (b) Penyuluhan Pentingnya Menjaga Lingkungan Pesisir............................. 55

24. (a) Area Washing Plan................................................................................... 56

24. (b) Kolam Water Monitoring Plan................................................................ 56

25. (a) Mesin yang digunakan untuk menyaring Asap dan Debu........................ 57

25. (b) Material Bijih Besi setengah jadi Hasil Percobaan.................................. 57

26. (a) Pemasangan Plank bersama Aparat Desa Rampa.................................... 58

26. (b) Foto bersama Mahasiswa, Aparat Desa dan Karyawan PT. SILO........... 58

40

Page 12: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peta Desa Rampa........................................................................................... 62

2. Peta Kondisi Umum Desa-desa Pulau Sebuku.............................................. 63

3. Daftar hadir Sosialisasi Pembuatan Dendeng Ikan........................................ 64

4. Daftar hadir Pelatihan Ms. Office selama 9 hari............................................ 65

5. Daftar hadir Penyuluhan Perikanan 2 materi................................................. 72

6. Lembar Penilaian Individu Kegiatan PKL..................................................... 74

7. Lembar Penilaian Individu Kegiatan Magang............................................... 78

8. Catatan Harian Kegiatan Praktik Kerja Lapang............................................. 82

9. Catatan Harian Kegiatan Magang.................................................................. 86

40

Page 13: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Lambung Mangkurat sebagai lembaga pendidikan yang memiliki

Tri Dharma Perguruan Tinggi berperan serta dalam melaksanakan

pembangunan. Sebagai realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas

Perikanan dan Kelautan memberikan tugas kepada mahasiswa yang telah

memenuhi persyaratan akademis untuk melaksanakan Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) dan Praktik Kerja Lapang (PKL).

Pengabdian Kepada masyarakat merupakan dharma ketiga dari Tri

Dharma Perguruan Tinggi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Th.

1999, Pengabdian Kepada Masyarakat adalah suatu kegiatan yang

memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi

kemajuan masyarakat.

Mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan

memecahkan berbagai masalah yang ada di tempat praktik terutama yang

berhubungan dengan sektor perikanan. Sebagai bagian dari masyarakat sosial,

mahasiswa dituntut untuk mampu berinteraksi dengan masyarakat lain

sehingga dapat memberikan kontribusi nyata terciptanya hubungan yang baik

di desa/ kelurahan, salah satu diantaranya adalah melakukan kegiatan Praktik

Kerja Lapang dengan didasari metodologi ilmiah.

Desa adalah suatu kesatuan hukum, dimana bertempat tinggal suatu

masyarakat yang berkuasa dan mengadakan pemerintahan sendiri.

40

Page 14: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Masyarakat desa umumnya hidup dalam situasi kemiskinan padahal mereka

adalah penduduk mayoritas negara Indonesia. Jika kita ingin membangun

sebuah negara maka pembangunan masyarakat desa harus dilaksanakan

(Yayuk Y dan Mangku P, 2003 dalam Puspitasari, 2010).

Kegiatan Praktik Kerja Lapang pada semester ganjil berorientasi pada

masyarakat di wilayah pesisir. Masyarakat merupakan bagian tidak

terpisahkan dengan pembangunan di wilayah pesisir. Mereka kebanyakan

merupakan masyarakat tradisional dengan kondisi sosial ekonomi dan latar

belakang pendidikan yang relatif sangat rendah (Supriharyono, 2002).

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) pada semester ganjil tahun ajaran

2014/ 2015 ini akan dilaksanakan di desa Rampa Kecamatan Pulau Sebuku

Kabupaten Kotabaru dengan melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan

langsung dengan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk ikut serta

membantu masyarakat memecahkan berbagai permasalahan khususnya di

bidang perikanan. Sedangkan kegiatan magang akan dilaksanakan di PT.

Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO). Kegiatan magang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan mahasiswa dan menerapkan materi perkuliahan

yang telah diterima.

Pulau Sebuku adalah sebuah pulau dan juga sebuah kecamatan di

Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia. Pulau ini terletak di

tengah-tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia (The Centerest Iron of

Indonesia), atau tepatnya sebelah timur Pulau Laut dan di sebelah barat Pulau

Sulawesi. Pulau Sebuku memiliki luas 225,50 km2 dengan jumlah penduduk

6.483 jiwa yang terbagi dalam 8 desa (Anonim, 2013), salah satunya desa

Rampa yang menjadi lokasi kegiatan praktik kerja lapang

40

Page 15: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

(PKL).

2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

b. Mengetahui keadaan dan karakter masyarakat di pedesaan.

c. Mampu menganalisis permasalahan yang terjadi masyarakat khususnya di bidang

perikanan.

d. Memperbaiki pola berpikir dan bertindak secara positif serta dapat bersikap lebih

terbuka untuk meningkatkan pembangunan desa.

e. Menyerap pengetahuan dan keterampilan yang ada di desa terutama di bidang

perikanan serta ilmu lainnya.

Tujuan kegiatan magang sebagai berikut :

a. Membuka wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja.

b. Menerapkan teori yang diterima dari kegiatan perkuliahan.

c. Mengetahui manajemen kerja dan manajemen usaha PT. Sebuku Iron Lateritic

Ores (SILO).

d. Meningkatkan keterampilan mahasiswa sesuai keahliannya.

Kegunaan pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) sebagai berikut :

a. Untuk menambah pengetahuan, tingkat pemahaman dan keterampilan di bidang

perikanan.

b. Ikut serta dalam proses pembangunan masyarakat pedesaan pada umumnya dan

kegiatan perikanan khususnya.

c. Mampu memberikan solusi dari masalah yang terjadi di masyarakat.

40

Page 16: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

d. Mengubah pola berpikir dan bertindak secara positif serta dapat bersikap lebih

terbuka untuk meningkatkan pembangunan desa.

Kegunaan kegiatan magang sebagai berikut :

a. Menumbuhkan sikap professional mahasiswa dalam dunia kerja.

b. Memahami prosedur kerja PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).

3. Waktu dan Tempat

Kegiatan PKL dan magang ini dilaksanakan dari tanggal 03 November

2014 sampai dengan 05 Desember 2014. Kegiatan PKL bertempat di desa

Rampa dan magang di PT. SILO, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten

Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.

40

Page 17: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

II. METODE PRAKTIK

1. Alokasi Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapang dan Magang

Kegiatan praktik kerja lapang dilaksanakan selama 3 minggu yaitu dari

tanggal 03 s/d 23 November 2014. Sedangkan magang dilaksanakan selama 2

minggu dari tanggal 24 November s/d 05 Desember 2014.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode

pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan (Daniel,

2003). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah

metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

Metode observasi menggunakan pengamatan atau penginderaan

langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau perilaku (Faisal,

2003). Metode observasi dilakukan terhadap masyarakat, kegiatan perikanan,

keadaan umum di desa Rampa, dan lain-lain

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan bertatapan langsung dengan responden (Daniel, 2003).

Responden merupakan pelaku usaha perikanan baik nelayan, pengolah

produk perikanan, pembudidaya, maupun pedagang ikan. Wawancara dapat

40

Page 18: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

menggunakan kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. Data hasil wawancara

disebut data primer.

c. Metode Dokumenter

Menurut Faisal (2003) metode dokumenter merupakan catatan resmi

tertentu, atau dokumen ekspresif tertentu, atau laporan media massa tertentu

misalnya daftar hadir, buku harian, dokumen resmi, dan lain-lain.

Metode dokumenter dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang ini antara lain

:

- Daftar hadir untuk mengetahui minat partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa.

- Catatan atau buku harian untuk mengetahui aktifitas yang dilakukan mahasiswa

selama kegiatan praktik kerja lapang.

- Dokumen resmi sebagai data pendukung dari data obeservasi di lapangan seperti

dokumen dari Dinas Perikanan, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Metereologi

Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan

lain-lain.

d. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai bukti nyata dari berbagai kegiatan yang

telah dilaksanakan selama PKL. Dokumentasi umumnya dapat

menggunakan kamera maupun handycam.

3. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapang

(PKL) dan Magang ini adalah analisis deskriptif untuk data kualitatif, tabulasi

40

Page 19: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

sederhana dan grafik untuk data kuantitatif, serta analisis kelayakan usaha

perikanan pada nelayan dan pengolahan kerupuk.

III. KEADAAN UMUM

1. Keadaan Umum Desa Rampa

Desa Rampa memiliki jumlah nelayan paling banyak dibanding desa

lainnya di kecamatan pulau sebuku. Karena menurut kamus besar Bahasa

Indonesia kata Rampa berarti jembatan penghubung kapal atau dermaga,

sehingga dapat diasumsikan bahwa di desa rampa terdapat banyak kapal yang

berarti juga terdapat pemiliknya atau nelayan. Desa Rampa merupakan

pemekaran dari desa Sungai Bali pada tahun 1980 – 1982.

Luas wilayah desa Rampa sebesar 17 Km2. Desa Rampa merupakan

desa dengan jumlah penduduk yang paling padat dari desa yang lain di

kecamatan Pulau Sebuku. Jumlah penduduk yang menghuni desa Rampa

sebanyak 1.626 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki 844 jiwa dan

penduduk perempuan 782 jiwa. Angka sex ratio sebesar 107,93 artinya pada

tahun 2013 dalam suatu wilayah setiap 100 orang penduduk perempuan

terdapat 108 orang penduduk laki-laki. Jumlah kepala keluarga sebanyak 454

dengan jumlah kepadatan penduduk tiap km2 adalah 46,88 (Anonim, 2014).

Desa Rampa termasuk desa berkembang pada tahap awal dengan bobot

skor 56,54%. Kondisi perkembangan desa ini antara lain dikontribusi oleh 3

40

Page 20: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

aspek, yakni ekonomi (73,40%), kesehatan (51,24%) dan pendidikan

(50,24%) (Lopulalan, 2012).

1.1. Administrasi Desa

1.1.1. Batas Desa

Berdasarkan peta batas administrasi desa kec. Pulau Sebuku yang dimiliki oleh

PT. SILO tahun 2011, menunjukkan bahwa batas desa Rampa sebagai berikut :

Utara : Desa Ujung/ Tanjung Mangkok

Timur : Selat Makassar

Selatan : Desa Sungai Bali

Barat : Selat Sebuku (lihat lampiran 1).

1.1.2. Topografi Desa

Desa Rampa termasuk dalam kecamatan Pulau Sebuku kabupaten Kotabaru.

Daratan kecamatan Pulau Sebuku terletak terpisah dari daratan kabupaten Kotabaru.

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa desa Rampa dibatasi oleh 2 desa dan 2

selat, namun tidak memiliki pantai. Sebagian wilayahnya merupakan daerah pasang

surut berlumpur yang ditumbuhi tanaman mangrove dan terdapat gunung yang diolah

sumur buatan sebagai sumber air tawar oleh penduduk.

Desa Rampa juga memiliki hutan mangrove dan perkebunan. Kebun tersebut

dibuat di daerah gunung. Hutan mangrove desa Rampa cukup luas dan sebagian

wilayahnya diolah menjadi tambak.

1.1.3. Tata Guna Lahan

Wilayah desa Rampa berdasarkan penggunaannya sebagai berikut.

Tabel 1. Luas Wilayah Desa Rampa Berdasarkan Penggunaannya.No.

Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Keterangan

40

Page 21: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

1. Pemukiman 9 4 Rukun Tetangga2. Ladang/ Tambak 353. Hutan dan Kebun 1.0004. Perkantoran 25. Prasarana Lainnya 5

Jumlah 1.051Sumber : Anonim, 2012b.

Berdasarkan tabel diatas, penggunaan hutan dan kebun adalah yang besar.

Karena letak desa Rampa yang dekat dengan laut memerlukan hutan mangrove

sebagai pemecah ombak. Untuk pemukiman berada diurutan ketiga, jika

dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini tidak cukup sehingga pembangunan

rumah antar penduduk hampir tidak ada jarak. Sedangkan untuk prasarana lain terdiri

dari tempat pembuangan sampah (TPS), tempat pemakaman umum (TPU), lapangan

voli, dan lain-lain.

1.2. Musim dan Iklim

1.2.1. Musim

Desa Rampa dipengaruhi oleh 2 musim, yakni musim kemarau dan

musim hujan. Suhu udara rata-rata antara 30,50C – 32,90C, pada musim hujan

suhu rata-rata antara 22,70C – 24,70C. Saat dimana nelayan tidak dapat melaut

karena hasil tangkapan yang menurun, terjadi pada bulan Juni-September atau

dapat disebut musim paceklik. Sedangkan musim tangkap berlangsung dari

bulan Oktober-Mei.

1.2.2. Iklim

Secara astronomis Negara Indonesia terletak di khatulistiwa dan

mempunyai range wilayah kurang dari 15º garis lintang, sehingga Indonesia

mengalami iklim tropis. Iklim tropis yang bersifat panas menyebabkan

40

Page 22: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim

penghujan. Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua (Asia dan

Australia) membuat Indonesia sangat dipengaruhi oleh pergerakan angin

antara kedua benua tersebut. angin ini disebut angin musiman yang berubah-

ubah setiap periode. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6

bulan.

Iklim adalah keadaan rata-rata peristiwa cuaca dalam periode yang lama

(umumnya sekitar 10- 30 tahun) dan meliputi di daerah yang luas. Sedangkan

curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh disuatu daerah dalam waktu

tertentu.

40

Page 23: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

Tahun

17

Tabel 2. Data Curah Hujan Di Kabupaten Kotabaru (mm)Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 RerataJan 340.1 254.1 136.5 202.4 182 345 396.6 410.3 291.9 249.6 280.9Feb 316.6 180.3 395.8 291.2 232.4 217.8 188.2 142.6 386.4 243.9 259.5Mar 335.5 359.3 202.9 216.4 332.6 182.8 239.9 228.8 449.7 386 293.4Apr 196.6 217.8 210.9 257.6 137.1 119.9 200.1 292 135.8 131.5 189.9Mei 79.3 319.6 318.5 243.3 338.2 105.6 293.9 93.5 164.9 163 212Juni 94.3 132.6 448.7 500.7 179.8 74 392.4 52.6 75.2 232.2 218.3Juli 303.1 65.7 25.6 544.4 389.4 57.9 608.6 189.1 244 331.6 276Agt 0 206 14.7 91.5 336 11.3 327.1 10.3 122.1 262.1 138.1Sept 149.2 11.3 55.7 107.7 261.3 1.5 281.7 181.8 52.1 370.4 147.3Okt 25.4 141.8 1.5 147.5 248 100.3 394.2 218.9 158.9 104.2 154.1Nov 139 94.1 107.9 171.3 165.9 345.8 230 106.2 96.3 349.4 180.6Des 447 150.3 80.6 128 138.5 291 208 176.3 216.8 258.6 209.5

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kotabaru, 2014.

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des0.0

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

300.0

350.0

Rerata Curah Hujan

Gambar 1. Grafik Curah Hujan di Kab. Kotabaru Tahun 2004 – 2013.

40

Page 24: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Tabel 3. Data Hari Hujan Di Kabupaten Kotabaru (Hari)Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 RerataJan 24 25 24 27 22 23 26 23 25 22 24.1Feb 23 23 23 24 20 21 20 23 27 24 22.8Mar 21 29 23 24 23 19 25 28 23 27 24.2Apr 21 23 21 25 25 16 28 27 21 22 22.9Mei 15 24 23 22 15 17 29 24 12 23 20.4Juni 9 18 24 28 20 14 28 14 21 18 19.4Juli 20 14 11 18 24 14 27 13 23 28 19.2Agt 0 14 12 16 25 12 25 8 16 19 14.7Sept 12 5 3 10 14 6 24 18 9 20 12.1Okt 9 20 1 17 27 13 30 24 17 15 17.3Nov 19 17 19 21 20 21 23 21 27 25 21.3Des 25 25 17 18 23 26 21 23 22 24 22.4

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kotabaru, 2014.

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des0

5

10

15

20

25

30

Rerata Hari Hujan

Gambar 2. Grafik Hari Hujan Kab. Kotabaru Tahun 2004 – 2013.

40

Tahun

Page 25: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Pada gambar 1 dan 2, terlihat bahwa dalam 10 tahun terakhir (2004-2013)

curah hujan mencapai puncak pada bulan Maret dengan rerata hari hujan sebesar 24,2

hari, dapat diasumsikan bahwa pada bulan tersebut nelayan sulit untuk melaut karena

gelombang yang tinggi dan terjadi peralihan musim penghujan ke musim kemarau.

Sedangkan curah hujan terendah di bulan Agustus dengan rerata hari hujan sebesar

14,7 hari, diasumsikan bulan Agustus merupakan puncak musim kemarau dan

peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Hal ini menguntungkan produsen

pengolah ikan kering dan kerupuk, karena pada bulan tersebut mereka dapat

melakukan produksi dalam jumlah besar.

Perubahan dari iklim sangat mempengaruhi hasil tangkapan karena

mempengaruhi pola ruaya ikan, waktu reproduksi, perubahan laju pertumbuhan ikan

dan mortalitas ikan. Kemungkinan dari perubahan iklim akan terjadi peningkatan

kepunahan pada spesies tertentu.

Efek dari cuaca juga menyebabkan banyak hal, salah satunya mempengaruhi

hasil tangkapan ikan. Dengan cuaca yang berubah-ubah tentunya menyulitkan

nelayan yang akan melakukan operasi penangkapan ikan. Ketika cuaca buruk,

gelombang tinggi dan angin kencang dan itu adalah salah satu penghambat dari

banyaknya hasil tangkapan dan juga menghambat nelayan untuk melaut.

1.3. Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Rampa

1.3.1. Distribusi Umur Penduduk

Penduduk dikelompokkan berdasarkan umur untuk mengetahui jumlah

penduduk yang produktif dan non produktif. Penduduk berdasarkan kelompok umur

sebagai berikut.

40

Page 26: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Di Desa Rampa.No. Kelompok Umur Jumlah Penduduk (Jiwa)1 0 s/d ¿1 612 1 s/d ¿5 1053 5 s/d 6 614 7 s/d 15 2795 16 s/d 21 1516 22 s/d 59 9037 60 + 66

Jumlah 1.626Sumber : Anonim, 2014

Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa penduduk usia produktif (16 s/d

59) merupakan jumlah penduduk paling besar yaitu 1.054 jiwa sedangkan penduduk

usia non produktif (0 s/d 15 dan 60+) yaitu 572 jiwa. Pada usia produktif warga desa

banyak yang bekerja sebagai nelayan dan karyawan swasta.

1.3.2. Tingkat Pendidikan

Menurut Lopulalan (2012) tingkat pendidikan di desa Rampa tamatan SMA

bahkan sekitar 20% melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kepala keluarga

penduduk desa Rampa sebagian besar hanya sampai tamat SD dan SMP.

Tabel 5. Pendidikan Masyarakat Desa Rampa Menurut Jenjang Pendidikan Thn 2010.No. Status Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa)1 Tidak Tamat SD 4302 Tamat SD /Sederajat 8053 Tamat SLTP /Sederajat 1104 Tamat SLTA /Sederajat 905 D1/ D2/ D3 (Diploma) 176 S1/ S2 5

Jumlah 1.457Sumber : Anonim, 2012b.

Berdasarkan Tabel diatas, dapat terlihat bahwa penduduk desa Rampa paling

besar hanya sampai tingkat pendidikan SD dengan jumlah 805 orang. Tidak semua

melanjutkan sekolah ke tingkat SMP dan SMA. Hal ini mungkin terjadi karena saat

40

Page 27: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

itu penduduk mengalami keterbatasan ekonomi, dan memilih bekerja sebagai

nelayan, buruh tambang, dan lain – lain.

1.3.3. Distribusi Pekerjaan/ Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk desa beragam antara lain karyawan swasta,

nelayan dan petani, PNS, ABRI , pedagang, dan lain – lain. Menurut Anonim (2012),

dari total penduduk 1.457 jiwa dengan 395 kepala keluarga terdapat 19,4% sebagai

karyawan swasta, 70,6% sebagai nelayan, petani dan buruh tani, dan sisanya 10%

sebagai PNS, ABRI, pedagang dan swasta lainnya. Sebelum tahun 2005, nelayan dan

petani merupakan mata pencaharian andalan penduduk hamir 90%. Akan tetapi sejak

beroperasinya tambang biji besi, sebagian kecil masyarakat berpindah menjadi

karyawan swasta. Sehingga menimbulkan perubahan pola rumah tangga yang

sebelumnya produktif menjadi konsumtif.

Perpindahan mata pencaharian tersebut didukung oleh pendapat salah satu

warga desa Rampa yang menyatakan bahwa perusahaan tambang biji besi tersebut

akan menyerap tenaga kerja lokal. Sehingga masyarakat berlomba untuk

mendapatkan kesempatan tersebut.

1.3.4. Tingkat Kesehatan

Masyarakat desa Rampa belum menyadari pentingnya lingkungan tempat

tinggal yang sehat. Hal ini didukung oleh dokumen PT. SILO tentang pemetaan

sosial bahwa kesehatan lingkungan menjadi salah satu masalah kesehatan di desa

Rampa, sampah bertebaran dimana – mana dan kebiasaan meminum air yang tidak

direbus. Penyakit yang sering terjadi di desa Rampa antara lain :

1. Balita : Demam, Batuk, Influenza, Kurang Gizi dan Diare.

40

Page 28: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

2. Dewasa : Maag, Penyakit Kulit, ISPA, Hipertensi, Asam Urat, Kolesterol dan

Influenza.

3. Ibu Hamil : Anemia dan Hipertensi (Lopulalan, dkk., 2012).

Gambar 3. Keadaan Lingkungan Desa Rampa

1.3.5. Keagamaan

Umumnya penduduk desa Rampa menganut agama islam (99,09%). Kegiatan

keagamaan tumbuh dan berkembang serta aktif dilaksanakan seperti TPA Arraudah

Majelis Ta’lim Hubbul Qirra, yasinan, arisan, pengajian dan peringatan hari-hari

besar Islam, serta kerukunan kematian Arridho (Anonim, 2012b).

1.3.6. Adat Istiadat Masyarakat

Adat istiadat, terutama nilai dan norma budaya suatu masyarakat sangat

dipengaruhi oleh struktur masyarakat. Suku yang mendominasi desa Rampa adalah

suku Bugis Mandar 70%, sisanya suku Bajau, Jawa, Sunda, Tator dan lain

sebagainya.

Penduduk desa Rampa sebagian besar bekerja sebagai nelayan memiliki tradisi

hari nelayan yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali yakni pada bulan Agustus.

Tradisi tersebut dimaksudkan sebagai tanda syukur akan mulainya musim tangkap

40

Page 29: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

dan untuk menghindari kecelakaan saat melaut. Biasanya para nelayan menyiapkan

sesajian yang dikumpulkan dari sumbangan seluruh penduduk, kemudian sesajian

tersebut dibawa ke wilayah gosong bangau untuk dilepas. Gosong bangau merupakan

suatu daratan yang akan terlihat saat air laut surut dan terdapat palung dan terumbu

karang dibawahnya. Gosong bangau dipilih masyarakat karena di daerah tersebut

pernah terjadi kecelakaan kapal dan merupakan daerah berbahaya bagi para nelayan.

1.3.7. Kegiatan Perekonomian Masyarakat

Aspek ekonomi desa Rampa ditunjang oleh tingkat penghasilan yang tergolong

tinggi yakni diatas Rp 3.000.000,- per bulannya yang diperoleh dari keragaman mata

pencaharian seperti: nelayan, pedagang, usaha jasa penginapan, karyawan swasta dan

kemudahan dalam memasarkan hasil-hasil desa seperti: ikan dan udang. Namun

kondisi ini kurang didukung oleh pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik dan

kesadaran menabung hanya pada beberapa warga saja (Lopulalan, 2012).

Pola rumah tangga yang konsumtif tidak mempengaruhi keuangan masyarakat.

Artinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat tidak berhutang ke

rentenir atau sejenisnya karena pendapatan dari usaha yang mereka jalani masih

dapat tertutupi.

1.4. Pemerintahan Desa

1.4.1. Pola Pemerintahan Desa

Desa Rampa dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih langsung oleh

warga desa. Setelah dimekarkan, kepala desa yang pernah menjabat di Desa Rampa

sebagai berikut.

Tabel 6. Kepala Desa yang pernah menjabat.No.

Nama Masa Jabatan

40

Page 30: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

1 Bustami 1983 – 19982 M. Amir 1999 – 20083 M. Rafa’I 2008 – 20094 Taufik Rahmadani 2009 – 2014

Sumber : Anonim, 2012b.

Desa Rampa setelah terpisah dari desa Sungai Bali maka Bustami menjadi

kepala desa secara definitif hingga tahun 1998. Kemudian M. Amir menjadi kepala

desa selanjutnya periode 1999 – 2008. Namun pada tanggal 13 Juni 2008 – 13 Juni

2009 terjadi kekosongan kepala desa, hingga M. Rafa’I menjadi pjs kepala desa

untuk mengisi kekosongan tersebut. Baru pada tahun 2009 Taufik Rahmadani

menjadi kepala desa hingga masa jabatannya berakhir tahun 2014.

1.4.2. Struktur Organisasi Desa

Dalam melaksanakan pemerintahan, kepala desa dibantu oleh 1 orang

sekretaris, 3 orang kaur dan 2 orang kadus. Penyelenggaraan pemerintah desa Rampa

sesuai dengan kapasitas, porsi, posisi dan proporsi pemerintah desa dalam koridor

ketentuan yang berlaku.

40

Page 31: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Keterangan :Garis Komando : Garis Koordinasi :

Gambar 4. Struktur Pemerintahan Desa Rampa Periode 2009 – 2014.Kaur pemerintahan membantu kepala desa dalam urusan pemerintahan di desa

Rampa. Kaur pembangunan bekerja dalam urusan pembangunan seperti membantu

mengurus pembangunan rumah, sertifikat rumah, dan lain – lain. Kaur umum

berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti melakukan gotong royong, dan

lain – lain. Sedangkan kadus I dan II mengurusi warga desa yang tinggal di 4 RT.

Tabel 7. Susunan Pengurus BPD Desa Rampa.No. Nama Pekerjaan Jabatan Alamat1 Salman Nelayan Ketua RT 042 Akbar Nelayan Wakil Ketua RT 033 Abdul Syukur As. Wiraswasta Sekretaris RT 014 Hadran Nazil Operator Speed Anggota RT 015 Sudirman Nelayan Anggota RT 02

40

Kepala DesaTaufik Rahmadani

Kaur UmumSuriansyah

Kaur PemerintahanJamaluddin

Kadus IHasanuddin

RT I RT II

Kadus IIAnwar

RT III RT IV

Kaur PembangunanM. Asriansyah

Sekretaris DesaM. Rafa'i

Masyarakat

Page 32: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,

pemerintah desa bersama–sama Badan Pemusyawaratan Desa saling kerja sama

dalam merencanakan, melaksanakan dan membuat kebijakan–kebijakan umum yang

strategis. Kantor BPD bergabung dengan kantor desa. Disisi lain pemerintah desa

juga menjalin hubungan kerja sama serta pembinaan terhadap lembaga

kemasyarakatan lain seperti Rukun Tetangga, LPM, Karang Taruna serta PKK Desa

Rampa.

1.5. Sarana dan Prasarana

1.5.1. Pendidikan

Aspek pendidikan ditunjang kondisi sarana fisik SD/ SMP yang cukup baik dan

kemudahan keterjangkauan layanan pendidikan SD, SMP hingga SMA. Namun

sistem dukungan pendidikan belum bekerja dengan baik, penyelenggaraan

pendidikan kesetaraan dan lifeskill belum menjadi prioritas padahal banyak

penduduk usia produktif yang tidak menamatkan pendidikan SMP/ SMA karena

lebih memilih bekerja sebagai nelayan yang berpenghasilan tinggi (Lopulalan, dkk,

2012).

SD, SMP dan SMA terdapat di desa Sungai Bali dan Tanjung Mangkok, namun

letak sekolah tersebut tidak jauh dari desa Rampa. Sehingga masyarakat desa Rampa

banyak yang masuk ke sekolah tersebut dan tidak mempermasalahkan keadaan

tersebut.

1.5.2. Perhubungan

1.5.2.1.1. Telekomunikasi

Masyarakat desa Rampa umumnya menggunakan ponsel atau telepon genggam

pribadi untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. Selain itu untuk

40

Page 33: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

menyampaikan pemberitahuan atau informasi kepada seluruh masyarakat desa

Rampa biasanya menggunakan TOA atau pengeras suara yang ada di masjid.

1.5.2.1.2. Transportasi

Desa Rampa merupakan pintu gerbang kecamatan Pulau Sebuku. Jarak tempuh

ke Desa Sungai Bali sebagai Ibukota Kecamatan Pulau Sebuku adalah 0,5 km dengan

waktu tempuh 0,15 jam, sedangkan jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke ibukota

kabupaten kotabaru 44 km dengan waktu tempuh 1,15 jam. Jalur menuju ibukota

kabupaten melalui selat sebuku (Anonim, 2014).

Letak desa Rampa sangat strategis yaitu merupakan jalur yang menghubungkan

transportasi laut dari desa Rampa ke Kabupaten dan antar Kecamatan lain. Ruas jalan

Desa yang melewati batas desa Rampa ke Ibu Kota Pulau Sebuku/ Desa Sungai Bali

0 km yang menghubungkan jalan antar Desa Rampa dengan desa Tanjung Mangkok

sekitar 10 km. Panjang jalan desa seluruhnya berjumlah kurang lebih 2,73 km yang

terdiri dari jalan utama dan jalan lingkungan. Jalan utama terpanjang 1.500 m yang

terletak di RT 1, 2, 3 dan 4 (Anonim, 2012b).

Transportasi menuju pulau sebuku hanya dapat dilalui dengan menggunakan

kapal karena belum ada jalan darat yang menghubungkan pulau sebuku dengan

kabupaten kotabaru. Tranportasi darat di desa, masyarakat menggunakan sepeda

motor dan mobil untuk menuju ke suatu tempat. Sedangkan keadaan jalannya sudah

cukup baik karena sebagian besar jalan merupakan jalan pengerasan namun jalan

penghubung antar RT tidak ada pembatas dan lebar jalan ± 1 meter sehingga rawan

pengendara bisa terjatuh ke sungai.

1.5.3. Kesehatan

40

Page 34: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Kegiatan Posyandu dilaksanakan di balai desa setiap bulannya dimotori oleh 3

orang kader aktif. Pada saat Posyandu jarang dilakukan penyuluhan oleh dokter

puskesmas.

1.5.4. Keagamaan

Penduduk Desa Rampa mayoritas beragama islam memiliki sarana untuk

melaksanakan kegiatan keagamaan berupa 1 buah Mesjid dan 1 buah Mushola.

Sarana tersebut aktif digunakan oleh masyarakat salah satunya untuk shalat

berjamaah 5 waktu.

(a) (b)

Gambar 5. (a) Taman Pendidikan Al-Qur’an Desa Rampa. (b) Mesjid Desa Rampa

1.5.5. Kelembagaan Ekonomi

Kelembagaan ekonomi di desa Rampa sudah tidak ada. Tahun 90an pernah ada

koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok masyarakat namun karena pengelolaan

yang kurang baik maka koperasi tersebut ditutup. Sedangkan pasar berada di

perbatasan desa Rampa dan desa Sungai Bali. Pasar tersebut hanya dibuka satu

minggu sekali yaitu setiap hari Kamis.

2. Keadaan Umum Perikanan

Desa Rampa berbatasan dengan selat sebuku terutama di RT 3 dan 4, sehingga

penduduk yang bekerja sebagai nelayan lebih banyak tinggal di RT 3 dan 4. Selain

40

Page 35: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

kegiatan penangkapan juga terdapat kegiatan pengolahan dan budidaya. Desa Rampa

memiliki 3 kelompok nelayan yang dibentuk oleh Petugas Penyuluh Lapang (PPL).

Masing – masing kelompok memiliki ketua, sekretaris, bendahara dan anggota

kelompok yang semuanya merupakan nelayan aktif berjumlah antara 44 – 50 orang

serta 1 kelompok budidaya tambak.

2.1. Kondisi Lingkungan Perairan

Menurut peta kondisi umum desa-desa Pulau Sebuku tahun 2011 (lihat

lampiran 2) perairan desa Rampa digunakan untuk mandi, cuci dan transportasi.

Sedangkan untuk minum berasal dari sumur buatan. Setelah diteliti lebih lanjut

perairan tersebut tidak mengalami pencemaran baik oleh aktifitas tambang secara

langsung. Jika dilihat berdasarkan kejernihan, perairan di muara sungai sangat keruh.

2.2. Budidaya Perairan

Kegiatan Budidaya di desa Rampa yaitu budidaya tambak. Umumnya ikan

yang dibudidayakan adalah ikan mujair, kepiting bakau dan udang. Hasil budidaya

tidak untuk diperjualbelikan atau hanya untuk sekedar hobi dan memanfaatkan lahan

yang masih kosong.

Ikan yang dibudidayakan di tambak khususnya udang ukurannya kerdil. Selain

itu lokasi budidaya yang cukup jauh dari tepi laut membuat sirkulasi air tambak

menjadi kurang baik. Lahan yang digunakan masyarakat merupakan lahan kosong

yang dibagi secara cuma – cuma oleh aparat desa kepada seluruh warga desa Rampa

namun tidak boleh diperjual belikan.

40

Page 36: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Gambar 6. Keadaan tambak yang dibuat warga Desa Rampa.

Gambar diatas menujukkan bahwa tambak warga ditumbuhi tanaman mangrove

sebagai tempat berpijah dan bersembunyi bagi ikan. Air di kolam tersebut juga

keruh, sehingga ikan tidak terlihat dengan jelas. Antara tambak 1 dengan lainnya

saling berdekatan namun susunannya tidak beraturan.

2.3. Penangkapan Ikan

Pulau Sebuku dikelilingi oleh perairan selat sebuku dan selat makassar

sehingga sumber daya ikan yang tersedia cukup banyak dan beragam jenisnya. Alat

tangkap yang umum digunakan oleh masyarakat beserta jenis ikan tertangkap sebagai

berikut.

Tabel 8. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap serta Ikan yang Tertangkap.

No.Jenis Alat Tangkap

Ikan TertangkapJumlah Alat

Tangkap Per Kapal1. Jaring Insang Kembung, Selangat, dll. 15 Set2. Jaring Gondrong Udang 10 Set3. Pancing Tonda Tongkol, Manyung, dll. 1 buah

40

Page 37: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Sumber : Wawancara dengan Petugas Penyuluh Lapang dan Nelayan.

Tabel 9. Jenis Ikan yang tertangkap di desa RampaNo. Nama Lokal Nama Indonesia Nama Latin Nama Dagang1. Ikan Abu-abu Ikan Kembung Rastrelliger

brachysomaShort-bodied mackerel

2. Ikan Selangat Ikan Selangat Anodontostoma chacunda

Chacunda gizard shad

3. Ikan Tongkol Tongkol Euthynnus affinis Eastern little tunas 4. Ikan Babaraan Gorara Lutjavus vitta Brownstripe red

snapperLanjutan Tabel 9.

No. Nama Lokal Nama Indonesia Nama Latin Nama Dagang5. Ikan Hiu Hiu Eusphyra blochi Wingehead 6. Ikan Gulamah Gulama Nibea albiflora Silver vennah

croaker7. Ikan Manyung Manyung Arius thalassinus Giant catfish8. Ikan Bece-

beceP. monyong Secutor ruconius Deep pugnose

ponyfish9. Ikan Pari Pari Myliobatus spp. Mantarays10. Ikan Tenggiri Tenggiri Scomberomorus

guttatusIndo-pacific king makerels

12. Cumi-cumi Cumi – cumi Loligo spp. Squid 13. Udang Tiger Udang Windu Penaeus monodon Tiger shrimp14. Kepiting

BakauKepiting Scylla serrata Mud crab

Sumber : Petugas Penyuluh Lapang, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (2011).

Alat tangkap yang digunakan nelayan dan pengoperasiaannya sebagai berikut.

1. Jaring Insang ( Gill net)

Merupakan alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran

mata jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas

dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah. Jaring insang digunakan untuk

menangkap ikan dengan menghadang ruaya gerombolan ikan. Ikan – ikan

tertangkap umumnya karena terjerat di bagian belakang penutup insang atau

terpuntal mata jaring (Tadjuddah, dkk., 2009).

40

Page 38: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Jaring insang dioperasikan oleh nelayan dengan cara ditebar mengikuti arah jalan

kapal. Sebelum ditebar, jaring disusun terlebih dahulu agar dapat memudahkan

nelayan untuk menebarnya. Setelah ditunggu beberapa saat, barulah jaring

ditarik.

Gambar 7. Nelayan sedang menarik jaring.

2. Jaring Gondrong (Jaring Tiga Lapis/ Trammel Nets).

Jatilap merupakan singkatan dari Jaring Tiga Lapis salah satu nama Indonesia

dari Trammel Net. Jaring ini juga dikenal dengan berbagai nama daerah seperti

jaring gondrong, jaring tilek dan jaring kantong. Nelayan banyak beralih

menggunakan trammel net semenjak diberlakukannya Keppres No. 39 tahun

1980, dimana pengunaan trawl dilarang. Dalam penangkapan udang trammel net

dianggap sebagai alat tangkap yang lebih ramah lingkungan walaupun dalam

pengoperasiannya sama – sama menyapu dasar perairan (Anonim, 2012a).

Alat tangkap ini memenuhi 8 persyaratan sebagai alat tangkap yang ramah

lingkungan. Kriteria yang kurang memenuhi persyaratan sebagai alat tangkap

yang ramah lingkungan adalah by-catch, target spesies alat tangkap ini adalah

udang tetapi juga menangkap ikan seperti ikan gulamah. Perlu juga diketahui alat

tangkap ini direkomendasikan untuk menggantikan pengoperasian trawl karena

dapat menangkap udang dengan efektif. Solusi yang dapat dilakukan untuk

40

Page 39: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

meningkatkan keramahannya ialah perbaikan mesh size terutama inner net dari

bahan multifilamen (Tadjuddah, dkk, 2009).

3. Pancing Tonda

Pancing tonda adalah pancing yang diberi tali oleh perahu atau kapal. Pancing

diberi umpan ikan segar atau umpan palsu yang karena pengaruh tarikan bergerak

di dalam air sehingga merangsang ikan buas menyambarnya (Sudirman dan

Mallawa, 2004). Pengoperasian tonda menggunakan kapal/ perahu yang selalu

bergerak. Pancing adalah alat tangkap yang paling selektif dan ramah terhadap

lingkungan, sangat memenuhi dari ke-sembilan kriteria persyaratan sebagai alat

tangkap yang ramah lingkungan (Tadjuddah, dkk, 2009).

Ketiga alat tangkap tersebut digunakan nelayan di area penangkapan (fishing

groud) selat sebuku dan selat makassar. Sebelum memasuki musim tangkap, nelayan

banyak menangkap di selat sebuku, dikarenakan jarak yang tidak terlalu jauh (16 Km

dari muara sungai ke Pulau Manti). Setiap hari area ini dipenuhi oleh nelayan lokal.

2.4. Pengolahan Hasil Perikanan

Kegiatan Pengolahan di desa Rampa tidak cukup banyak meskipun desa Rampa

merupakan desa nelayan paling besar di kecamatan Pulau Sebuku. Hasil tangkapan

nelayan biasanya langsung dijual ditengah laut ke pedagang pengumpul. Namun

untuk jenis ikan tertentu dijual ke desa dan diolah menjadi ikan kering dan kerupuk.

Usaha pengolahan ikan kering merupakan usaha tradisional dengan peralatan

yang terbatas dan hanya dijual ke sekitar desa. Biasanya bahan baku ikan kering

beragam, misalnya ikan tenggiri, ikan salangat, ikan bece – bece dan lain-lain.

Sedangkan usaha pengolahan kerupuk tidak jauh berbeda dengan usaha pengolahan

ikan kering. Pengolahan kerupuk yang ada di desa Rampa hanya kerupuk udang dan

ikan tenggiri. Untuk kerupuk udang bahan baku biasanya berupa udang yang

40

Page 40: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

berukuran kecil, namun jika jumlah tangkapan udang yang tersedia tidak mencukupi

maka produsen mencampurnya dengan udang ukuran besar. Dan dipasarkan ke

sekitar desa dan kantin di perusahaan tambang.

Gambar 8. Produk Olahan Kerupuk Udang

Bahan baku yang digunakan oleh produsen untuk mengolah kerupuk udang

sebagai berikut :

Udang : 5 Kg

Tepung Tapioka : 10 Kg

Bawang Putih : 2 Kg

Soda Bubuk : 0,2 Kg

Veksin : 0,5 Kg

Garam : 1 bungkus ukuran kecil

Air

Udang yang digunakan sebagai bahan baku adalah udang putih yang dibeli dari

nelayan. Perbandingan antara udang dan bahan baku yang digunakan produsen

adalah 1 : 2, sedangkan menurut Moeljanto dalam Kusrina (2011) perbandingan

antara udang dan tepung tapioka adalah 1 : 1. Besarnya perbandingan bahan tersebut

itu dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan dan tujuan, dalam hal ini produsen

40

Page 41: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

bertujuan meningkatkan penjualan dengan yang murah. Namun jika komposisi

daging udang ditambah maka kerupuk dianggap lebih bermutu tinggi.

Produsen menggunakan garam, veksin (MSG) dan bawang putih untuk

menambah cita rasa kerupuk. Pemberian garam selain memberikan efek rasa juga

mempengaruhi tingkat kekuatan adonan dan sebagai bahan pengawet (Saraswati

dalam Kusrina, 2011). Monosodium glutamat (MSG) atau penyedap rasa digunakan

sebagai pengganti rempah-rempah tetapi jumlah yang digunakan harus sesuai dengan

peraturan pemakaian yang berlaku (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan dalam

Kusrina, 2011).

Soda bubuk digunakan untuk membuat kerupuk lebih mekar. Hal ini berbeda

dengan Saraswati dalam Kusrina (2011), agar kerupuk menjadi mekar saat digoreng

menggunakan telur. Karena selain mempengaruhi tingkat kemekaran kerupuk, telur

juga dapat meningkatkan gizi, rasa dan bersifat sebagai pengemulsi serta pengikat

komponen-komponen adonan. Telur juga berperan sebagai pengikat udara dan

menahannya sebagai gelembung.

Jika dilihat dari bahan yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa produsen

lebih mengutamakan keuntungan penjualan dibanding kualitas kerupuk. Keuntungan

produsen selama 1 tahun dapat dilihat pada bagian 2.5. Sosial Ekonomi Perikanan.

2.5. Sosial Ekonomi Perikanan

Umumnya usaha perikanan di desa Rampa masih berskala tradisional baik

usaha penangkapan, pengolahan maupun budidaya. Hal ini dikarenakan listrik yang

hanya bisa digunakan saat malam hari dan transportasi menuju pulau sebuku yang

masih terbatas.

a) Saluran Pemasaran Kerupuk Udang

40

Page 42: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Gambar 9. Saluran Pemasaran Kerupuk UdangPemasaran kerupuk udang berlangsung hanya disekitar kec. Pulau Sebuku.

Pada gambar 12 terdapat 3 rantai pemasaran, rantai pertama produsen menjual

produk ke pedagang pengecer yakni warung yang ada di desa Rampa dengan cara

dititipkan, produk akan dibayar sesuai jumlah produk yang terjual. Rantai kedua

produk dijual ke kantin yang terdapat di perusahaan tambang. Rantai ketiga, produk

langsung dijual ke konsumen karena produsen juga memiliki warung sendiri.

b) Saluran Pemasaran Ikan Segar

Gambar 10. Saluran Pemasaran Ikan Segar.

Wilayah pemasaran ikan segar berbeda dengan pemasaran kerupuk udang.

Rantai 1, produk berupa ikan segar langsung dijual oleh nelayan ke pedagang

pengumpul yang datang langsung ke area fishing ground, kemudian produk dibawa

ke kotabaru dan daerah lainnya berupa ikan kering maupun segar. Dari pedagang

pengumpul produk dijual ke pedagang pengecer, pedagang pengecerlah yang

kemudian membawa produk ke konsumen.

Rantai 2, nelayan menjual produk ke pedagang pengecer yang terdapat di desa

Rampa kemudian pedagang pengecer menjualnya ke konsumen. Rantai ketiga,

40

Produsen

Pedagang Pengecer Konsumen

Kantin

Konsumen

Nelayan

Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen

Pedagang Pengecer Konsumen

Konsumen

Page 43: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

nelayan langsung menjual ke konsumen. Pada rantai pemasaran 2 dan 3 ikan yang

dijual ke desa Rampa hanya jenis ikan tertentu saja, seperti ikan tongkol, cumi –

cumi, ikan selangat, udang, dan lain – lain.

Analisis kelayakan usaha merupakan perhitungan yang dilakukan berdasarkan

usaha yang dijalankan oleh warga desa Rampa yaitu usaha penangkapan

menggunakan

40

Page 44: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

jaring insang dan usaha pengolahan kerupuk udang. Analisis kelayakan pada kedua usaha tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1. Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Kerupuk Udang

Tabel 10. Biaya Invsestasi Usaha Pengolahan Kerupuk Udang.No. Uraian Jumlah Barang Harga Satuan Total UE (Tahun) Nilai Sisa Penyusutan1 Blender 1 Buah Rp 450.000 Rp 450.000 5 Rp 50.000 Rp 80.0002 Panci 2 Buah Rp 240.000 Rp 480.000 5 Rp 20.000 Rp 92.0003 Kompor 2 Buah Rp 450.000 Rp 900.000 5 Rp 50.000 Rp 170.0004 Panci Penggorengan 1 Buah Rp 60.000 Rp 60.000 5 Rp 20.000 Rp 8.0005 Baskom 2 Buah Rp 40.000 Rp 80.000 1 Rp 0 Rp 80.0006 Pisau 3 Buah Rp 10.000 Rp 30,000 1 Rp 0 Rp 30.0007 Jaring 10 Meter Rp 6.000 Rp 60.000 0,5 Rp 3.000 Rp 114.000

Total  Rp 1.256.000 Rp 2.060.000   Rp 143.000 Rp 574.000

Tabel 11. Biaya Variabel Usaha Pengolahan Kerupuk Udang.No.

UraianHarga Satuan

Jumlah Barang

/ Trip (Rp)/ Minggu (Kg &

Rp)/ Bulan (Kg & Rp) / Tahun (Kg & Rp)

1 Udang Rp 10.000 5 Kg Rp 50.000 10 Rp 100.000 40 Rp 400.000 480 Rp 4.800.0002 Tepung Tapioka Rp 9.000 10 Kg Rp 90.000 20 Rp 180.000 80 Rp 720.000 960 Rp 8.640.0003 Bawang Putih Rp 18.000 2 Kg Rp 36.000 4 Rp 72.000 16 Rp 288.000 192 Rp 3.456.0004 Plastik Gula Rp 8.000 5 Kg Rp 40.000 10 Rp 80.000 40 Rp 320.000 480 Rp 3.840.0005 Plastik Es Rp 8.000 1 Pak Rp 8.000 2 Rp 16.000 8 Rp 64.000 96 Rp 768.000

6 Soda Bubuk Rp 35.000 0,2 Kg Rp 7.000 0.4 Rp 14.000 1.6 Rp 56.00019.

2 Rp 672.0007 Veksin Rp 32.000 0,5 Kg Rp 16.000 1 Rp 32.000 4 Rp 128.000 48 Rp 1.536.0008 Garam Rp 1.000 1 Bks Rp 1.000 2 Rp 2.000 8 Rp 8.000 96 Rp 96.000

40

Page 45: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Total Rp 248.000 Rp 496.000 Rp 1.984.000 Rp 23.808.000Tabel 12. Biaya Tetap Usaha Pengolahan Kerupuk Udang.No. Uraian Jumlah Harga Satuan / Minggu (Kg & Rp) / Bulan (Kg & Rp) / Tahun (Kg & Rp)1 Biaya Penyusutan - - Rp 574.0002 Minyak Tanah 2 Liter Rp 6.000 2 Rp 12.000 8 Rp 48.000 96 Rp 576.0003 Minyak Goreng 5 Liter Rp 15.000 5 Rp 75.000 20 Rp 300.000 240 Rp 3.600.000

Total Rp 21.000   Rp 87.000   Rp 348.000   Rp 4.750.000Total Cost Rp 269.000 Rp 583.000 Rp 2.332.000 Rp 28.558.000 

Tabel 13. Penerimaan Usaha Pengolahan Kerupuk Udang.No. Jenis Barang Harga Per Produksi Per Minggu Per Bulan Per Tahun1 Kerupuk Udang

1.000 Bks 960

Rp 960.000 1920 Rp 1.920.000 7680 Rp 7.680.000 92160 Rp 92.160.000

Tabel 14. Analisis Kelayakan Usaha Usaha Pengolahan Kerupuk Udang.No. Analisis Usaha Produksi Minggu Bulan Tahun1 Laba/Rugi Rp 691.000 Rp 1.337.000 Rp 5.348.000 Rp 63.602.0002 Revenue Cost Ratio 3,569 3,293 3,293 3,2273 Payback Periode 3,109 1,555 0,389 0,0324 BEP Produksi 269 583 2332 285585 BEP Harga Rp 280,21 Rp 303,65 Rp 303,65 Rp 309,87

Hasil analisis kelayakan usaha pada Tabel 14, terlihat usaha pengolahan kerupuk udang telah mengalami keuntungan dalam

1 kali produksi, ketika usaha telah berjalan 1 tahun usaha mengalami keuntungan sebesar Rp 63.602.000. Hal ini dapat terjadi

40

Page 46: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

karena usaha hanya menggunakan peralatan sederhana, sehingga tidak banyak mengeluarkan biaya investasi dan operasional.

Revenue cost ratio dalam 1 tahun bernilai 3 lebih dari 1, artinya usaha ini layak untuk dijalankan dalam jangka panjang dan akan

balik modal hanya dalam 3x produksi atau 1,5 minggu. Berdasarkan perhitungan break even point, didapatkan batas produksi

minimal dalam 1 tahun sebesar 28.558 bungkus dan harga paling jual paling rendah Rp 310, apabila jumlah produksi dan harga

jual lebih rendah dari batas tersebut maka produsen akan mengalami kerugian.

2. Analisis Kelayakan Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang

Tabel 15. Biaya Investasi Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang.No. Barang Jumlah Barang Harga Total UE Nilai Sisa Penyusutan1 Kapal 1 Rp 20.000.000 Rp 20.00.000 5 Rp 0 Rp 4.000.0002 Jaring 15 Rp 180.000 Rp 2.700.000 0,5 Rp 0 Rp 5.400.0003 Pemberat 30 Rp 1.000 Rp 30.000 0,5 Rp 0 Rp 60.0004 Mesin Kapal 1 Rp 9.000.000 Rp 9.000.000 10 Rp 500.000 Rp 850.000

Total Rp 31.730.000     Rp 10.310.000

Tabel 16. Biaya Variabel dan Biaya Tetap Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang.

No. BarangJumla

hHarga

Per TripPer Minggu

Per Bulan Per Tahun1 Solar 25 Rp 8.000 Rp 200.000 125 Rp 1.000.000 500 Rp 4.000.000 6000 Rp 48.000.0002 Rokok 4 Rp 12.000 Rp 48.000 20 Rp 240.000 80 Rp 960.000 960 Rp 11.520.000

Total Rp 248.000 Rp 1.240.000 Rp 4.960.000 Rp 59.520.0003 Biaya Penyusutan  Rp 10.310.000Total Cost = Variable Cost + Fixed Cost Rp 248.000 Rp 1.240.000 Rp 4.960.000 Rp 69.830.000

40

Page 47: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Tabel 17. Penerimaan Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang. No. Jenis Ikan Harga Per Trip Per Minggu Per Bulan Per Tahun1 Abu – Abu Rp 7.000 35 Rp 245.000 210 Rp 1.470.000 840 Rp 5.880.000 10080 Rp 70.560.000

Tabel 18. Analisis Kelayakan Usaha Usaha Penangkapan Ikan Jaring Insang. No Analisis Usaha Trip Minggu Bulan Tahun1 Laba/ Rugi Rp -3.000 Rp 230.000 Rp 920.000 Rp 730.0002 Revenue Cost Ratio 0,988 1,185 1,185 1,0103 Payback Periode 107,925 21,585 5,396 0,4504 BEP Produksi 35 177 709 99765 BEP Harga Rp 7.086 Rp 5.905 Rp 5.905 Rp 6.928

Hasil analisis kelayakan usaha pada Tabel 18, menunjukkan usaha pengolahan kerupuk udang mengalami kerugian dalam 1

kali produksi sebesar Rp 3.000, karena harga jual ikan ditentukan oleh pedagang pengumpul. Ketika usaha telah berjalan 1 tahun

usaha mengalami keuntungan sebesar Rp 730.000. Hal ini dapat terjadi karena usaha penangkapan ini tidak banyak

mengeluarkan biaya operasional seperti es batu dan upah anak buah kapal. Revenue cost ratio dalam 1 tahun bernilai 1,010 ≥ 1,

artinya usaha ini layak untuk dijalankan dalam jangka panjang dan akan balik modal dalam 108x trip atau 22 minggu.

Berdasarkan perhitungan break even point, didapatkan batas produksi minimal dalam 1 tahun sebesar 9.976 kg dan harga jual

paling rendah Rp 6.928, apabila jumlah produksi dan harga jual lebih rendah dari batas tersebut maka produsen akan mengalami

kerugian.

40

Page 48: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

3. Keadaan Umum PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

3.1. Deskripsi PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (PT. SILO) merupakan perusahaan swasta

nasional yang bergerak di bidang pertambangan dan industri bijih besi. Di bumi

Kalimantan, khususnya di Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Provinsi

Kalimantan Selatan. PT. SILO telah melakukan kegiatan penambangan, pengolahan

dan pengapalan bijih besi sejak tahun 2004 hingga sekarang. Dalam melaksanakan

kegiatannya PT. SILO telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Operasi

Produksi (IUPOP) dari Bupati Kotabaru. Material tambang yang menjadi bahan

galian utama PT. SILO adalah bijih besi laterit hasil pelapukan. Karakteristik

tambang bijih besi ini merupakan jenis laterit dengan sebaran yang meluas secara

horisontal, yang berada di permukaan tanah bercampur dengan top soil atau lapisan

tanah pucuk.

Pada awal kegiatan operasional penambangan bijih besi yaitu tahun 2004

sampai dengan tahun 2011, hanya mengambil lapisan gravel ores sebagai produk

bahan galian bijih besi yang dipasarkan mengandung Fe ≥ 50% dengan kedalaman

antara 1 – 4 meter. Seiring dengan permintaan pasar yang relatif sudah bisa

menerima produk bahan galian bijih besi kadar rendah (kandungan Fe < 50%), maka

sejak tahun 2012 penambangan dilakukan mencapai lapisan yellowish soil dengan

kedalaman sampai dengan 12 meter.

3.2. Tata Organisasi PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

PT. SILO merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

pertambangan bijih besi. Dalam menjalankan kegiatan penambangan PT. SILO

membuat beberapa kebijakan yang berhubungan dengan karyawan maupun

pelaksanaan kerja. Kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh seluruh karyawan agar

40

Page 49: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi. Kebijakan-kebijakan

tersebut antara lain :

Kebijakan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.

Kebijakan ini ditujukan bagi seluruh karyawan yang bekerja didalam ruangan

maupun di lapangan bahwa dalam setiap kegiatan kerja harus selalu

mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Target yang ingin dicapai PT.

SILO adalah adanya lingkungan kerja yang sehat dan aman. Sehingga mereka

menetapkan target K-3 tahunan dan ditinjau ulang secara periodik sebagai

berikut:

1. Tidak adanya kecelakaan fatal dan cacat perorangan.

2. Menurunkan tingkat kerugian peralatan 30% setiap tahunnya.

3. Pencapaian LTI FR : <1,5 dan LTI SR : <10.

Kebijakan HIV/ AIDS.

PT. SILO melindungi karyawan yang terkena HIV/ AIDS agar terhindar dari

perlakuan diskriminasi. Hal yang dilakukan PT. SILO yaitu :

1. Tidak mewajibkan tes HIV/ AIDS bagi calon pekerja sebagai persyaratan

penerimaan pekerja, promosi dan kelanjutan status kerja.

2. Perusahaan akan memperlakukan sama dan tidak akan membedakan pekerja

dengan HIV/ AIDS.

3. Perusahaan akan mengijinkan pekerja dengan HIV/ AIDS untuk terus bekerja

selama pekerja tersebut secara medis mampu memenuhi standar kerja yang

ditentukan.

4. Perusahaan akan merahasiakan semua informasi medis, catatan kesehatan

atau informasi lain terkait.

40

Page 50: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

5. Perusahaan tidak mengharuskan pekerja menginformasikan status HIV/ AIDS

kepada perusahaan kecuali atas keinginan sendiri

Kebijakan Alkohol, Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang.

PT. SILO melarang penyalahgunaan alkohol, narkotika dan obat-obatan terlarang

di kantor maupun dalam lingkungan kerja perusahaan. Untuk mencegah

terjadinya penyalahgunaan tersebut PT. SILO mengambil langkah sebagai berikut

:

1. Melakukan tes kesehatan secara acak, terutama kepada individu yang

dicurigai.

2. Penggeledahan barang milik yang bersangkutan yang ada dilingkungan kerja.

Kebijakan Lingkungan.

PT. SILO berkomitmen untuk selalu mengutamakan dan mempertimbangkan

aspek lingkungan dalam setiap tahapan kegiatan penambangan.

Kebijakan SILO Go Green.

Kebijakan SILO Go Green merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Kebijakan Lingkungan, yang bertujuan untuk :

1. Efisiensi Energy, Penurunan Emisi dan Gas Rumah Kaca,

2. 4R (Reuse, Recycle, Recovery, Reduce) limbah B3 dan limbah padat non B3,

3. Konservasi Air,

4. Perlindungan keanekaragaman hayati, dan

5. Pemberdayaan masyarakat lokal.

Struktur organisasi PT. SILO terbagi dalam beberapa departemen dan unit,

sedangkan dalam kegiatan praktik kerja lapang mahasiswa berada di departemen

Health, Safety and Environment bagian Environment. Environment dipimpin oleh

40

Page 51: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

satu orang kepala bagian dan 3 orang subbagian. Masing-masing subbagian tersebut

memiliki beberapa orang pelaksana baik dikantor maupun di lapangan. Struktur

organisasi bagian Environment dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Saat ini

karyawan Environment berjumlah 16 orang yang terbagi dalam 2 area kerja yaitu 6

berkerja di kantor dan 10 orang lainnya berkerja di lapangan (area persemaian

induk).

40

Page 52: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Gambar 11. Struktur Organisasi Bagian Environment PT. SILO.

40

Environmental & Conservation Unit Head

Compliance & Assesment Section

Head

Document Officer Administrasi

System & Assesment Officer

Environment Monitoring Group Crew

Environmental Contractor (SSP)

Section Head

Environment Contractor (SSP)

Group LeaderCrew

Revegetation & Conservation Section Head

Conservation & Monitoring Group

Leader

Conservation Crew

Revegetatiton Group Leader

Nursery Crew

Planting Crew (Manual)

Planting Crew (Hydroseeding)

Crew CompostingRevegetation

Support

Kontraktor/ Kelompok Tani

Page 53: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Ruang lingkup kerja Environment sebagai berikut :

a) Revegetasi dan Reklamasi lahan tambang.

Revegetasi dan reklamasi lahan tambang bertujuan untuk

mengembalikan suatu keadaan lahan tambang yang telah diolah kembali

keadaan awal sebelum diolah atau dilakukan penambangan.

b) Pengelolaan Air dan Limbah B3.

Pengelolaan air bertujuan untuk membuat air yang telah tercemar dapat

digunakan kembali melalui beberapa proses seperti water treatment process

(WTP). Hal tersebut dapat menghemat pemakaian air karena area

penambangan berada di tengah laut dimana ketersediaan air tawar terbatas.

Pengelolaan limbah B3 dan limbah non B3 padat merupakan usaha yang

dilakukan oleh PT. SILO untuk mengolah limbah tersebut agar dapat kembali

dimanfaatkan dalam wujud yang berbeda. Limbah B3 merupakan limbah

bahan berbahaya beracun, bahan-bahan tersebut menjadi berbahaya beracun

karena telah terkontaminasi minyak. Limbah B3 antara lain oli, aki bekas,

filter bekas, grease, dan lain-lain. Sedangkan limbah non B3 antara lain ban

bekas, besi bekas dan sampah organic/ domestik yang diolah menjadi rak

sepatu, pot bunga, kursi, meja, maupun pupuk.

c) Pengelolaan Kualitas Lingkungan Hidup.

Proses penambangan yang dilakukan akan menimbulkan dampak bagi

lingkungan sekitarnya seperti rusaknya bentang lahan, penurunan kualitas air,

peningkatan debu dan getaran, perubahan habitat fauna, serta hilangnya

vegetasi di atas areal pertambangan tersebut. Sehingga untuk mengurangi

40

Page 54: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

dampak negatif tersebut maka dilakukan pengelolaan kualitas lingkungan

hidup.

Pengelolaan kualitas lingkungan hidup terbagi :

Pengelolaan Air, Udara, Tanah

Air, udara, tanah merupakan aspek lingkungan. Pengelolaan aspek lingkungan

dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari alat yang digunakan,

contohnya pengelolaan air limpasan, emisi udara, embien, dan lain-lain.

Pemantauan Lingkungan

Pemantauan lingkungan yang dilakukan berupa pengukuran dari dampak

ditimbulkan. Contohnya pengukuran emisi setiap 6 bulan, pengukuran embien

setiap 3 bulan.

Environment selalu melakukan evaluasi setiap selesai melakukan

kegiatan kerja dan membuat laporan, baik laporan bulanan maupun laporan

tiga bulanan.

3.3. Sarana Prasarana PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)

Dalam menjalankan usahanya di bidang pertambangan, PT. SILO

menyediakan sarana untuk seluruh karyawannya yang sebagian besar berasal

dari luar daerah. Sarana yang disediakan PT. SILO antara lain mess dan

kamar mandi, kantin, bis antar jemput untuk karyawan yang tinggal di desa

sekitar PT. SILO, mobil operasional, klinik kesehatan, mushola, koperasi,

sarana olahraga, sarana hiburan, dan lain-lain. Selain sarana tersebut, PT.

SILO juga mengutamakan keselamatan bagi para karyawannya sehingga para

karyawan diwajibkan menggunakan APD (Alat Pengaman Diri) berupa safety

shoes, helmet dan jaket (rompi). Di beberapa bagian atau departement lain

40

Page 55: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

terdapat APD tambahan berupa kacamata, masker, penutup telinga, dan lain–

lain.

3.4. Kegiatan Operasional

Sejak tahun 2004 hingga tahun 2013 produksi bijih besi dilakukan

dengan proses pencucian menjadi bentuk barang mentah. Namun setelah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan larangan tentang

Ekspor barang mentah, maka PT. SILO mengolah bijih besi menjadi barang

setengah jadi melalui proses pengeringan (kiln system). Akibat yang

ditimbulkan dari peraturan baru tersebut adalah PT. SILO harus melakukan

efisiensi karyawan selama masa peralihan proses produksi tersebut. karyawan

PT. SILO yang sebelumnya mencapai ± 1.500 tenaga kerja, telah dikurangi

sebanyak ± 500 tenaga kerja.

Berdasarkan perencanaan, produksi bijih besi ditargetkan sebanyak

3.500.000 ton/tahun, namun sejak tahun 2004 hingga sekarang hanya

terealisasi sekitar 2.000.000 ton/tahun. Pengelolaan lingkungan dalam rangka

meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan

pertambangan bijih besi menggunakan dokumen AMDAL yang disetujui oleh

Pemerintah Kabupaten Kotabaru tahun 2004 (Keputusan Bupati Kotabaru

Nomor 456 Tahun 2004).

Seiring dengan meningkatnya permintaan bahan baku bijih besi, baik

untuk kebutuhan pabrik baja dalam negeri maupun luar negeri, maka PT.

SILO berencana meningkatkan produksi pada tahap awal menjadi 4.000.000

ton/tahun hingga mencapai produksi maksimum 6.000.000 ton/tahun.

Disamping itu dalam proses pengolahan bijih besi untuk produksi 4.000.000

40

Page 56: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

ton/tahun akan diolah dengan cara pengeringan (kiln system) dan selanjutnya

jika sudah mencapai produksi 6.000.000 ton/tahun, disamping menggunakan

kiln sytem juga digunakan sistem pencucian.

40

Page 57: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

IV. REALISASI RENCANA KERJA

1. Praktik Kerja Lapang

Program kerja yang telah dilaksanakan dijabarkan sebagai berikut.

Silaturahmi dengan Aparat Kecamatan, Aparat Desa dan Warga Desa Rampa

Silaturahmi ke kecamatan dilakukan 2x yakni pada hari senin tanggal 03

November 2014 jam 09.00 WITA dan 11 November 2014 jam 10.00 WITA.

Silaturahmi ke aparat desa dilakukan pada tanggal 01 November 2014 jam 13.00

WITA.

Silaturahmi ke warga desa Rampa mulai dilakukan pada tanggal 03 November

2014 yang saat itu warga sedang membuat bubur As-syura untuk memperingati

bulan Muharram.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data didapatkan mahasiswa dari berbagai sumber antara lain :

a) Keadaan Desa

b) RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) Desa Rampa

c) Kecamatan Pulau Sebuku

d) PPL (Petugas Penyuluh Lapang)

e) Dokumen PT. SILO

f) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pengumpulan data dilakukan oleh mahasiswa dari awal kedatangan di desa

Rampa 01 November 2014 hingga kegiatan PKL berakhir 05 Desember 2014.

Melaut bersama nelayan

Kegiatan ini dilakukan hanya 1x pada tanggal 07 November 2014 dari jam 06.00

– 10.00 WITA, secara langsung di perairan selat sebuku.

40

Page 58: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Demonstrasi Pengolahan Dendeng Ikan

Demonstrasi pengolahan dendeng ikan dilakukan 1x yakni pada tanggal 13

November 2014 dari jam 20.30 – 21.00 WITA di kantor desa dengan peserta ibu

rumah tangga yang berjumlah 8 orang.

Pembuatan Plank Batas RT

Mahasiswa mebuat plank batas RT di bagian safety PT. SILO. Dalam

pembuatannya mahasiswa juga dibantu oleh karyawan PT. SILO dan berlangsung

selama 3 hari, dari tanggal 15 – 17 November 2014 jam 08.00 – 15.00 WITA.

Pelatihan Ms. Office

Pelatihan berlangsung dari tanggal 17 s/d 21 November 2014 jam 19.30 – 21.00

WITA dikuti oleh pelajar SD, SMP dan SMA sebanyak ± 15 orang di kantor desa

Rampa.

Penanaman Mangrove

Penanaman mangrove tidak dapat dilaksanakan karena di desa Rampa tidak ada

lahan tidur maupun pantai.

Kerja Bakti

Kegiatan kerja bakti dilaksanakan pada tanggal 21 November 2014 jam 15.30 –

16.30 WITA bersama dengan remaja desa Rampa.

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan dilakukan 3x dalam seminggu yaitu pada hari minggu.

Evaluasi kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa mengetahui perkembangan

program kerja yang telah direncanakan dan merencanakan program kerja

selanjutnya. Mahasiswa juga menyalin data yang telah dikumpulkan selama

pelaksanaan program kerja.

40

Page 59: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

2. Magang

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama magang sebagai berikut.

Perkenalan

Tanggal 24 November 2014, mahasiswa berkenalan dengan karyawan bagian

Environment dan beradaptasi dengan situasi kerja di PT. SILO.

Mengunjungi Rumah Kerajinan Ban Bekas

Mahasiswa mengunjungi rumah kerajinan ban bekas pada tanggal 24 November

2014 dari 12.00 – 14.00 WITA. Mahasiswa didampingi oleh Kepala Bagian

Environment dan karyawan PT. SILO yang lain.

Mengunjungi Area Penangkaran Rusa, Anggrek dan Hutan Mangrove PT. SILO.

Area penangkaran rusa, anggrek dan hutan mangrove terdapat di wilayah

Tanjung Nusantara. Mahasiswa mengunjungi lokasi ini pada tanggal 25

November 2015 didampingi oleh karyawan PT. SILO. Dari jam 10.00 – 12.00

WITA.

Pelatihan Ms. Office

Kegiatan dimulai kembali tanggal 25 – 28 November 2014 dari jam 19.30 –

22.00 WITA.

Mengikuti kegiatan Safety Talk

Kegiatan dilakukan tanggal 26 November 2014 jam 08.00 – 08.30 WITA di Area

Persemaian Induk bersama karyawan Environment PT. SILO yang berjumlah ±

13 orang.

Mengantar Tiang Kayu ke desa Rampa

Dilaksanakan tanggal 27 November 2014 jam 14.00 WITA, kayu yang dibawa

sebanyak 8 batang.

40

Page 60: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Koordinasi dengan PPL Kec. Pulau Sebuku

Mahasiswa bertemu kembali dengan PPL Kec. Pulau Sebuku tanggal 28

November 2014 jam 16.30 – 17.30 WITA.

Mengunjungi Pulau Terluar Kecamatan Pulau Sebuku.

Kegiatan dilaksanakan tanggal 29 November 2014 jam 08.00 – 17.00 WITA

menggunakan armada Garuda Laut.

Penyuluhan Perikanan

Penyuluhan perikanan dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2014 jam 20.30 –

21.30 WITA di rumah ketua kelompok nelayan desa Rampa RT 03 didampingi

oleh Petugas Penyuluh Lapang (PPL). Kegiatan ini diikuti oleh 8 orang nelayan.

Koordinasi dengan Kepala Bagian Environment.

Mahasiswa menemui kepala bagian Environment pada tanggal 01 Desember

2014 jam 09.00 – 10.00 WITA.

Pengumpulan Data PT. SILO.

Pengumpulan data tentang PT. SILO dilakukan sejak kegiatan magang dimulai

yakni tanggal 24 November – 05 Desember 2014.

Mengunjungi area Washing Plan dan Water Monitoring Point

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 03 Desember 2014 dari jam 09.00 – 11.00

WITA. Mahasiswa didampingi oleh karyawan PT. SILO.

Mengunjungi area Sebuku Sintering Project

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 04 Desember 2014 dari jam 08.00 – 09.30

WITA. Mahasiswa didampingi oleh karyawan PT. SILO.

Pemasangan Plank Batas RT

40

Page 61: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Pemasangan plank batas RT dilaksanakan tanggal 05 Desember 2014 jam 15.00 –

16.30 WITA.

V. PEMBAHASAN

1. Permasalahan dan Solusi Penyelesaian Masalah

Permasalahan di desa Rampa yang dihadapi masyarakat sebagai berikut :

Harga ikan yang turun saat hasil tangkap melimpah.

Pengelolaan atau manajemen keuangan nelayan yang kurang baik.

Limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan.

Kemampuan masyarakat dalam menggunakan Ms. Office yang masih terbatas.

Batas antar RT yang belum jelas.

Solusi yang diberikan oleh mahasiswa dari permasalahan tersebut sebagai

berikut :

Mahasiswa melakukan demonstrasi pengolahan dendeng ikan untuk

meningkatkan harga jual ikan dan mencegah ikan agar tidak cepat membusuk.

Mahasiswa memberikan penyuluhan manajemen keuangan dengan cara

mencatat pemasukan dan pengeluaran nelayan serta mulai menabung untuk

biaya pergantian alat melaut, dan lain-lain.

Melaksanakan penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir agar

masyarakat dapat mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga

sembarangan terutama ke sungai.

Mahasiswa memberikan pelatihan Ms. Office kepada masyarakat khususnya

pelajar agar dapat menggunakan program Ms. Office dengan baik dan

meningkatkan skill mereka.

40

Page 62: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Mahasiswa memasang plank batas antar RT bersama dengan aparat desa agar

batas RT menjadi lebih jelas.

2. Kegiatan Praktik Kerja Lapang

Selama pelaksanaan praktik kerja lapang ini mahasiswa bekerja sama dengan

Community Social Responbility (CSR) PT SILO, karena desa Rampa merupakan

salah satu desa binaan PT. SILO. Adapun pembahasan program kerja praktik kerja

lapang sebagai berikut.

Silaturahmi

Kegiatan ini dilakukan 2x kali karena saat pertama datang Camat Pulau Sebuku

tidak berada di kantor kecamatan. Saaat pertemuan kedua mahasiswa dapat

bertemu dengan camat. Mahasiswa menggali informasi tentang keadaan umum

dan keadaan perikanan desa Rampa. Camat sangat mendukung kegiatan

mahasiswa di kecamatan Pulau Sebuku khususnya desa Rampa. Menurut camat,

kantor kecamatan tidak memiliki data mengenai kegiatan perikanan di desa

Rampa, sehingga camat menyarankan mahasiswa bertanya kepada PPL yang

tinggal di desa Rampa.

Silaturahmi ke aparat desa, mahasiswa didampingi oleh karyawan CSR PT.SILO

sehingga mahasiswa dapat bertemu dengan kepala desa, sekretaris desa dan

kepala urusan pembangunan. Aparat desa Rampa jarang berada di kantor desa,

kecuali sekretaris desa karena rumah sekretaris desa berada di depan kantor. Saat

itu mahasiswa menyampaikan maksud kedatangan dan menggali informasi awal

tentang desa Rampa. Kepala desa dan aparat desa sangat senang dengan

kedatangan mahasiswa di desa Rampa. Kepala desa juga menanyakan program

yang akan dijalankan mahasiswa selama berada di desa Rampa dan lama waktu

pelaksanaan.

40

Page 63: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

(a) (b)Gambar 12. (a) Foto bersama dengan Camat Pulau Sebuku. (b) Ramah tamah

dengan Aparat Desa Rampa.

Silaturahmi ke warga desa Rampa diawali dengan keikutsertaan mahasiswa

dalam peringatan bulan Muharram dengan membuat bubur As-syura. Mahasiswa

juga berbincang dengan warga desa tentang keadaan desa Rampa.

40

Page 64: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Gambar 13. Mahasiswa Ikut serta dalam peringatan bulan Muharram.

Pengumpulan Data

a) Keadaan Desa

Mahasiswa melakukan observasi atau pengamatan secara langsung mengenai

keadaan umum dan sosial desa Rampa melalui wawancara dengan warga desa

dan dokumentasi keadaan. Pengumpulan data ini dilakukan saat mahasiswa

sedang tidak ada kegiatan ataupun saat akan menuju ke suatu tempat.

b) RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) Desa Rampa

RPJMDes merupakan dokumen milik desa yang berisi tentang rencana

pembangunan desa. Dalam dokumen ini mahasiswa mengutip sejarah dan

geografi desa.

c) Catatan Kecamatan Pulau Sebuku

40

Page 65: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Catatan ini didapatkan mahasiswa saat melakukan silaturahmi ke kantor

kecamatan. Namun catatan ini belum cukup menjelaskan tentang desa

Rampa.

d) PPL (Petugas Penyuluh Lapang)

Mahasiswa menemui PPL pada tanggal 11 November 2014. Informasi yang

didapat dari PPL yaitu kelompok nelayan yang ada di desa Rampa, jenis alat

tangkap dan ikan yang tertangkap, permasalahan perikanan yang ada di desa

Rampa, dan lain – lain.

Gambar 14. Diskusi dengan Petugas Penyuluh Lapang Desa Rampa.

e) Dokumen PT. SILO

Sebagai salah satu desa binaan, PT. SILO memiliki catatan tentang desa

Rampa untuk membuat program maupun kebijakan yang berhubungan

dengan aktifitas tambang.

f) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Data yang didapat mahasiswa tentang desa Rampa diras masih kurang

terutama tentang catatan kependudukan, sehingga mahasiswa menggunakan

data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Melaut bersama nelayan

40

Page 66: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Melaut merupakan kegiatan tambahan yang dilakukan mahasiswa selama

kegiatan praktik kerja lapang. Kegiatan ini dimulai setelah sholat shubuh atau

sekitar jam 6 pagi. Sebelum berangkat nelayan mempersiapkan keperluan yang

akan dibawa selama melaut, seperti solar, perlengkapan kapal, alat tangkap,

makanan, dan lain – lain. Biasanya nelayan menangkap ikan di perairan selat

sebuku di dekat pulau Manti sekitar 16 km dari muara sungai. Jumlah nelayan

yang menangkap di perairan tersebut sangat banyak.

Gambar 15. Kapal yang melakukan Penangkapan di Area Fishing ground.

Demonstrasi Pengolahan Dendeng Ikan

Pelaksanaan kegiatan terlambat dari waktu yang telah ditentukan karena

menunggu kedatangan peserta. Minimnya jumlah peserta yang mengikuti

demonstrasi dapat disebabkan karena letak kantor desa yang kurang strategis dan

pelaksanaan kegiatan di malam hari, sehingga warga yang terlibat langsung

dalam kegiatan perikanan tidak dapat mengikutinya.

Peserta yang mengikuti demonstrasi memberikan tanggapan yang baik dan cukup

antusias. Bahkan beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

a) Apakah dapat menggunakan jenis ikan yang lain?

b) Apakah proses pembuatannya sama dengan pembuatan dendeng daging?

40

Page 67: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

(a) (b)

Gambar 18. (a) Praktik Pengolahan Dendeng Ikan kepada ibu rumah tangga (b) FotoBersama Peserta Pengolahan Dendeng Ikan.

Sebelum melakukan demonstrasi mahasiswa melakukan praktik sendiri terlebih

dahulu agar proses pembuatannya tidak salah. Proses pembuatan dendeng yang

dilakukan mahasiswa mengutip dari Adawiah (2006). Bahan baku yang

digunakan dalam proses pembuatan sedikit berbeda dengan pembuatan dendeng

ikan menurut Sumbaga (2006). Perbedaannya terletak pada bahan yang

digunakan, Adawiah tidak menggunakan asam jawa, sedangkan Sumbaga

menggunakan asam jawa. Karena menurut Winarno et al. dalam Sumbaga (2006)

penggunaan asam jawa dalam pengolahan dendeng ikan dapat menghambat

pertumbuhan bakteri proteolitik dan bakteri pembusuk dan dapat menambah cita

rasa, mengurangi rasa manis dan menaikkan rasa asin.

Pembuatan Plank Batas RT

Plank batas RT untuk desa Rampa merupakan kerjasama mahasiswa dengan CSR

PT. SILO, sehingga bahan untuk plank didapat dari PT. SILO dan dibuat di

bagian safety PT. SILO. Setelah plank selesai dibuat, plank tidak langsung

dipasang karena tiang kayu untuk plank belum tersedia.

40

Page 68: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Gambar 17. Membuat Plank batas RT.

Pelatihan Ms. Office

Pelatihan Ms. Office merupakan rencana kerja tambahan, hal ini dikarenakan

banyak pelajar sekolah yang memiliki notebook maupun netbook namun tidak

semuanya bisa menggunakan aplikasi Ms. Office. Selama kegiatan ini

dilaksanakan para pelajar sangat bersemangat. Mahasiswa mengajarkan

penggunaan aplikasi Ms. Word, Excel dan Power Point dan materi perikanan

sebagai contoh. Hingga hari terakhir pelatihan para pelajar sudah cukup

menguasai aplikasi tersebut.

40

Page 69: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Gambar 18. Kegiatan Pelatihan Ms. Office bersama sejumlah pelajar.

Penanaman Mangrove

Kecamatan pulau sebuku memiliki hutan mangrove yang sangat luas dan masih

terjaga hingga sekarang. Menurut warga setempat batang kayu mangrove pernah

dimanfaatkan untuk membuat balad di pinggir pantai, namun sekarang sudah

tidak dilakukan lagi. Selain itu hutan mangrove juga pernah dibuka untuk

membuat tambak. Kini tambak tersebut sudah tidak digunakan lagi dan

masyarakat sudah mulai sadar pentingnya mangrove bagi lingkungan pesisir.

Kerja Bakti

Kegiatan kerja bakti berupa memungut sampah disekitar lapangan voli. Warga

desa aktif bermain voli dilapangan tersebut setiap sore hari. Sebelum kegiatan ini

dilaksanakan, mahasiswa telah berkoordinasi dengan pihak aparat desa dan

mensosialisasikan dengan warga dan mereka menanggapi dengan baik namun

40

Page 70: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

kesadaran untuk turut serta masih kurang. Sehingga yang mengikuti kegiatan ini

hanya mahasiswa, beberapa orang pelajar sekolah yang mengikuti pelatihan Ms.

Office dan seorang aparat desa.

Gambar 19. Kegiatan kerja bakti bersama remaja Desa Rampa.

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa mengetahui perkembangan

program kerja yang telah direncanakan dan merencanakan program kerja

selanjutnya. Mahasiswa juga menyalin data yang telah dikumpulkan selama

pelaksanaan program kerja.

3. Magang

Pembahasan program kerja magang sebagai berikut.

Perkenalan

Sebelum memulai kegiatan magang, terlebih dahulu mahasiswa berkenalan

dengan karyawan Enviro agar jadi lebih mudah dalam berkomunikasi. Situasi

kerja di bagian Enviro terasa lebih santai dan tidak ada jarak antara pimpinan dan

karyawan. Situasi tersebut dapat memberikan rasa nyaman dan tidak cepat bosan

bagi karyawan.

Mengunjungi rumah kerajinan ban bekas.

40

Page 71: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Jumlah ban bekas di PT. SILO sangat banyak, oleh karena itu sebagai perusahaan

yang memiliki kebijakan di bidang lingkungan, ban bekas tersebut diolah menjadi

beberapa barang yang unik dan layak digunakan. Barang tersebut antara lain

kursi, meja, pot bunga, baskom, dan lain-lain. Barang tersebut sempat dijual ke

luar daerah, namun karena kurangnya minat masyarakat untuk mengolah ban

bekas maka produksi tersebut terhenti.

Gambar 20. Hasil Kerajinan Tangan Ban Bekas.

Mengunjungi Area Penangkaran Rusa, Anggrek Dan Hutan Mangrove.

Area ini merupakan bagian kerja Environment. Rusa yang dirawat adalah jenis

rusa sambar, selain rusa juga terdapat berbagai koleksi anggrek dan hutan

mangrove yang cukup luas. Hutan mangrove tersebut merupakan tempat tinggal

dan pemijahan beberapa jenis hewan seperti bekantan, kepiting, dan lain – lain.

40

Page 72: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

(a) (b)

(c)Gambar 21. (a) Tempat Koleksi Anggrek PT. SILO. (b) Hutan Mangrove yang

masuk Wilayah PT. SILO. (c) Tempat Penangkaran Rusa Sambar PT. SILO.

Pelatihan Ms. Office

Pelatihan ini merupakan kegiatan lanjutan, karena waktu 1 minggu dirasa masih

kurang sehingga pelatihan dilanjutkan lagi selama 4 hari. Namun peserta

40

Page 73: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

pelatihan mengalami penurunan, karena bertepatan dengan ujian tengah semester.

Jumlah peserta hingga pelatihan berakhir yaitu ± 11 orang.

Mengikuti kegiatan safety talk dan mengunjungi Area Persemaian Induk

Safety talk adalah kegiatan rutinitas karyawan Environment PT. SILO setiap hari

senin pagi. Dalam kegiatan safety talk disampaikan tentang kesehatan dan

keselamatan karyawan dan berbagai tips agar karyawan selalu merasa nyaman

dalam bekerja. Safety talk dilakukan di area persemaian induk yang merupakan

area kerja Environment. Seperti namanya, area persemaian induk adalah tempat

untuk pembibitan tanaman sebelum dipindah ke lokasi penanaman.

(a) (b)Gambar 22. (a) Area Persemaian Induk PT. SILO. (b) Tanaman yang Baru Tumbuh.

Mengantar Plank Tiang Kayu ke Desa Rampa

40

Page 74: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Banyaknya jumlah kayu dan jarak PT. SILO ke desa Rampa tidak

memungkinkan bagi mahasiswa untuk membawa sendiri. Sehingga mahasiswa

meminta bantuan bagian CSR untuk dapat membantu mengantar kayu ke desa

Rampa. Kayu tersebut diantar menggunakan mobil operasional CSR dan diantar

oleh karyawan CSR.

Koordinasi dengan Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Desa Rampa

Mahasiswa melakukan koordinasi dengan PPL untuk kegiatan penyuluhan.

Mahasiswa dan PPL menentukan waktu pelaksanaan yang sesuai dengan waktu

nelayan. PPL menanyakan materi penyuluhan yang akan diberikan dan

menyarankan agar materi dipersiapkan dengan baik sebelum kegiatan penyuluhan

dimulai.

Mengunjungi Wilayah Terluar Kecamatan Pulau Sebuku.

Kecamatan Pulau Sebuku memiliki potensi wisata bahari dengan termasuknya

beberapa pulau-pulau kecil seperti Pulau Manti dan Pulau Samber Gelap. Kedua

pulau tersebut sudah menjadi salah satu destinasi wisatawan lokal. Mahasiswa

mengunjungi pulau Samber Gelap karena pulau tersebut memiliki wisata bawah

laut berupa terumbu karang dan merupakan tempat persinggahan penyu.

Penyuluhan Perikanan

Penyuluhan dilaksanakan malam hari karena saat siang hari nelayan pergi melaut.

Kegiatan ini diikuti oleh 9 orang peserta termasuk PPL. Minimnya jumlah peserta

dikarenakan waktu pelaksanaan bertepatan dengan pembagian minyak tanah

bersubsidi, sehingga warga khususnya nelayan lebih fokus terhadap pembagian

minyak tanah tersebut. Mahasiswa menyampaikan 2 materi sekaligus yaitu

tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan Pesisir dan Manajemen Keuangan.

40

Page 75: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Dalam penyuluhan pentingnya menjaga lingkungan pesisir dan manajemen

keuangan, peserta tidak banyak memberikan pertanyaan, namun mereka lebih

memberikan tanggapan berupa pernyataan sebagai berikut.

Sampah basah seperti kulit udang tidak berpengaruh bagi warga karena

wilayah tinggal mereka berada di daerah pasang surut, sehingga sampah

tersebut bisa terbawa air laut.

Hasil melaut sebanding dengan biaya yang dikeluarkan, bahkan mampu

memenuhi kebutuhan sehari – hari nelayan dan keluarganya. Sehingga

nelayan tidak perlu berhutang kepada orang lain.

(a) (b)

Gambar 23. (a) Penyuluhan Manajemen Keuangan. (b) Penyuluhan PentingnyaMenjaga Lingkungan Pesisir.

Koordinasi dengan Kepala Bagian Environment.

Mahasiswa melakukan koordinasi ini untuk memberitahukan bahwa kegiatan

magang akan segera berakhir. Mahasiswa juga menanyakan beberapa data yang

masih kurang tentang PT. SILO.

Mengumpulkan data yang belum lengkap mengenai PT. SILO.

Mahasiswa melakukan observasi lanjutan di PT. SILO mengenai sarana dan

prasarana yang tersedia, serta dokumentasi yang diperlukan. Selain itu juga

mengumpulkan data yang dimiliki PT. SILO mengenai desa Rampa

Mengunjungi area Washing Plan dan Water Monitoring Point

40

Page 76: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Sejak tahun 2004 hingga tahun 2013, PT. SILO menjual material bijih besi

mentah untuk kemudian di ekspor ke berbagai perusahaan pengolah bijih besi

baik di dalam maupun diluar negeri. Setelah diambil dari lokasi penambangan,

bijih besi tersebut kemudian dicuci di area Washing Plan, suatu area pencucian

bijih besi untuk memisahkan material bijih besi dengan tanah. Akibat pencucian

tersebut, menghasilkan limbah berupa air yang sudah terkandung bijih besi.

Sebelum air tersebut dibuang ke perairan umum, air tersebut diendapkan terlebih

dahulu pada beberapa kolam yang disusun menurun agar tidak mencemari

perairan. Setelah diendapkan air tersebut akan masuk ke area Water Monitoring

Point (WMP) baru kemudian dialirkan ke perairan umum.

(a) (b)

Gambar 24 (a). Area Washing Plan. (b). Kolam Water Monitoring Point.

Mengunjungi area Sebuku Sintering Project.

Area Sebuku Sintering Project dibuat untuk menggantikan area Washing Plan

yang sudah tidak digunakan lagi. Area Sebuku Sintering Project merupakan area

pengolahan bijih besi menjadi barang setengah jadi menggunakan sistem

pengeringan (kiln system). Namun pabrik ini belum berjalan secara efektif karena

masih dilakukan modifikasi pada mesin yang digunakan agar dapat menghasilkan

produk yang baik.

40

Page 77: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Jika aktifitas Washing Plan sebelumnya menghasilkan limbah berupa air yang

mengandung bijih besi, maka berbeda dengan aktifitas di Sebuku Sintering

Project. Pada area pengolahan tersebut menghasilkan limbah berupa asap dan

debu. Limbah yang dihasilkan akan disaring agar asap dan debu dapat dipisah.

Sehingga asap dapat dibuang ke udara, sedangkan debu jatuh ke tanah.

(a) (b)

Gambar 25 (a). Mesin penyaring Asap dan Debu (b). Material Bijih Besi setengahjadi Hasil Percobaan.

Pemasangan plank batas RT desa Rampa.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari terakhir kegiatan praktik kerja lapang dan

magang mahasiswa di desa Rampa. Dikarenakan tiang kayu yang dibutuhkan

untuk memasang plank baru datang 1 minggu sebelum kegiatan berakhir di PT.

SILO, sehingga pemasangan plank harus ditunda di hari terakhir kegiatan.

(a) (b)

Gambar 26 (a). Pemasangan Plank Bersama Aparat Desa Rampa. (b). Foto Bersama Mahasiswa, Aparat Desa dan Karyawan PT. SILO.

40

Page 78: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

40

Page 79: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang dan

Magang sebagai berikut :

a) Keadaan di desa Rampa terlihat kumuh karena sampah yang berserakan dan

kepadatan penduduk melebihi luas wilayah sehingga tidak ada jarak antar rumah.

b) Permasalahan yang terjadi di desa Rampa antara lain harga ikan yang murah,

kebersihan lingkungan, pengelolaan keuangan yang kurang baik, batas antar RT

yang belum jelas, dan lain-lain.

c) Hubungan antar karyawan PT. SILO dijalin dengan kekeluargaan dan saling

memperhatikan untuk mengurangi tingkat kejenuhan karyawan dalam bekerja.

d) Aktifitas pertambangan yang dilakukan oleh PT. SILO sangat peduli dengan

keadaan lingkungan dan aturan yang berlaku.

e) Program kerja praktik kerja lapang maupun magang yang direncanakan

mahasiswa sebagian besar telah terlaksana dengan baik dan lancar. Dan terdapat

beberapa kegiatan tambahan seperti demonstrasi pengolahan dendeng ikan,

pelatihan Ms. Office, mengikuti safety talk, dan lain – lain.

f) Program kerja yang tidak dapat terlaksana yaitu penanaman mangrove. Program

ini tidak dapat terlaksana karena keadaan di desa Rampa tidak memungkinkan

untuk dilakukan penanaman.

g) Jumlah peserta dalam kegiatan pengolahan dendeng ikan dan penyuluhan sangat

sedikit. Hal ini dapat dikarenakan lokasi kegiatan berada cukup jauh dari tempat

tinggal warga, waktu pelaksanaan pada malam hari, terdapat 2 kegiatan dalam

waktu yang bersamaan, dan lain – lain.

40

Page 80: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

h) Aparat desa, warga desa dan PT.SILO sangat terbuka dalam memberikan

informasi, arahan serta bimbingan kepada mahasiswa dalam pelaksanaan

program kerja maupun pengumpulan data.

2. Saran

Jika kegiatan praktik kerja lapang dan magang dilaksanakan kembali di Kec.

Pulau Sebuku Kab. Kotabaru, saran yang dapat diberikan sebagai berikut.

a) Mahasiswa dapat lebih mempersiapkan program kerja yang akan dijalankan dan

dapat disesuaikan dengan keadaan desa dan warga agar semua program dapat

berjalan dengan baik dan lancar.

b) Program kerja dapat dibuat lebih menarik agar jumlah warga desa yang

mengikuti kegiatan lebih banyak.

c) Waktu kegiatan hendaknya dapat diperpanjang karena waktu 1 bulan dirasa

kurang efektif apabila praktik kerja lapang dan magang dilaksanakan sekaligus.

d) Kecamatan Pulau Sebuku memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dan

dijadikan sebagai lokasi kegiatan praktik kerja lapang dan magang terutama di

bidang perikanan.

e)

40

Page 81: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R. 2006. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Adawiyah, R. 2013. Usulan Kegiatan Praktik Pengabdian Kepada Masyarakat Di Desa Muara Kintap Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Anonim. 2012a. Jatilap (Trammel Net). http://dislutkan.tanahbumbukab.go.id/. Diakses tanggal 30 Desember 2014.

Anonim. 2012b. Profil Desa Rampa. Desa Rampa. Kecamatan Pulau Sebuku. Kabupaten Kotabaru. Provinsi Kalimantan Selatan

Anonim. 2013. Musim Kemarau. http://id.wikipedia.org/wiki/Musim_kemarau. Diakses tanggal 23 Januari 2015.

Anonim. 2014. Pulau Sebuku Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik. Kotabaru. Kalimantan Selatan.

Daniel, M. 2003. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.

Faisal, S. 2003. Format – Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Garfindo Persada.

Lopulalan, D., Baruno, Doni A., Adi, T. H,. Kurniadi., Hadyarti, B. 2012. Dokumen Pemetaan Sosial dan Perencanaan Community Development Sebuku Group. Kotabru-Jakarta-Denpasar: PT. Balicitta Indonesia.

Kusrina, R. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Kerupuk Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah Indramayu, Jawa Barat. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Puspitasari, Diny Eka. 2010. Usulan Kegiatan Praktik Pengabdian Kepada Masyarakat Di Desa Mali-Mali Kecamatan Karang Intan Dan Magang Di Bank Perkreditan Rakyat Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Sudirman dan Mallawa, A. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumbaga, D.S. 2006. Pengaruh Waktu Curing (Perendaman Dalam Larutan Bumbu) Terhadap Mutu Dendeng Fillet Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Selama Penyimpanan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

40

Page 82: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Supriharyono. 2002. Pelestarian Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Tadjuddah, M., Amri, K., Komala, R. 2009. Kajian keramahan lingkungan alat tangkap menurut klasifikasi statistik internasional standar FAO. http:// muslim-tadjuddah.blogspot.com/2009/01/analysis-environmental-friendly-for.html. Diakses tanggal 11 Januari 2015.

40

Page 83: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

LAMPIRAN

40

Page 84: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Lampiran 1. Peta Desa Rampa

40

Page 85: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

Lampiran 2. Peta Kondisi Umum Desa-desa Pulau Sebuku

40

Page 86: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR HADIR

Hari/Tanggal : Selasa/ 25 November 2014Kegiatan : Pelatihan Ms. OfficeNo. Nama Asal Sekolah Umur (tahun)1 Isnaniah SMAN 1 P.Sebuku 172 Rahmatiah SDN P. Sebuku 133 Andi Ismatul Alvira SDN P. Sebuku 114 Mariyani SMAN 1 P. Sebuku 185 Gita Khairunnisa SMPN 1 P. Sebuku 156 Veny Afriani SMPN 1 P. Sebuku 137 Iklima SMPN 1 P. Sebuku 14

Hari/Tanggal : Rabu/ 26 November 2014Kegiatan : Pelatihan Ms. OfficeNo. Nama Asal Sekolah Umur (tahun)1 Rahmiati SDN 1 P.Sebuku 142 Dian Isiamiati SMAN 1 P. Sebuku 173 Andi Ismatul Alvira SDN 1 P.Sebuku 114 Isnaniah SMAN 1 P.Sebuku 175 Veny Asriani SMPN 1 P.Sebuku 136 Mariyani SMAN 1 P.Sebuku 187 Viona Oktafiani SMPN 1 P.Sebuku 138 Helda Oktaviani SMPN 1 P.Sebuku 149 Harida yanti SDN 1 P.Sebuku 1210 Gita Khairunnisa SMPN 1 P.Sebuku 1511 Rahmatiah SDN 1 P.Sebuku 13

Hari/tanggal :Kamis/ 27 November 2014Kegiatan : Pelatihan Ms.OfficeNo. Nama Asal Sekolah Umur (tahun)1 Helda Oktaviani SMPN 1 P.Sebuku 142 Harida yanti SDN 1 P.Sebuku 123 Viona Oktafiani SMPN 1 P.Sebuku 134 Rahmatiah SDN 1 P.Sebuku 135 Gita Khairunnisa SMPN 1 P.Sebuku 156 Mariyani SMAN 1 P.Sebuku 187 Veny Asriani SMPN 1 P.Sebuku 138 Isnaniah SMAN 1 P.Sebuku 179 Andi Ismatul Alvira SDN 1 P.Sebuku 1110 Dian Isiamiati SMAN 1 P. Sebuku 1711 Rahmi ati SDN 1 P.Sebuku 14

40

Page 87: Deskripsi Desa Rampa Kec. Pulau Sebuku Kab. Kotabaru

17

DAFTAR HADIR

Hari/Tanggal : Jumat/ 28 November 2014Kegiatan : Evaluasi program pelatihan ms.office dan sosialisasi pentingnya

mangrove bagi lingkungan pesisir.No. Nama Asal Sekolah Umur (tahun)1 Helda Oktaviani SMPN 1 P.Sebuku 142 Harida yanti SDN 1 P.Sebuku 123 Viona Oktafiani SMPN 1 P.Sebuku 134 Rahmatiah SDN 1 P.Sebuku 135 Gita Khairunnisa SMPN 1 P.Sebuku 156 Mariyani SMAN 1 P.Sebuku 187 Veny Asriani SMPN 1 P.Sebuku 138 Isnaniah SMAN 1 P.Sebuku 179 Andi Ismatul Alvira SDN 1 P.Sebuku 1110 Dian Isiamiati SMAN 1 P. Sebuku 1711 Rahmiati SDN 1 P.Sebuku 14

40