Desain Main Span Dan Approach Bridge

2
Desain Main Span dan Approach Bridge Wednesday, 07 July 2004 Last Updated Thursday, 12 October 2006 Desain Kriteria Pada Perencanaan Jembatan Utama Suramadu(Main Span and Approach Bridge) Jembatan Suramadu adalah tipe jembatan khusus yang baru pertama kali dikonstruksikan di-Indonesia bila melihat dari kondisi lingkungan jembatan dibangun. Dari panjang total jembatan 5.4 km yang terdiri dari beberapa sistem teknik konstruksi maka dipastikan akan memunculkan kriteria desain yang kompleks dan mendetail khususnya pada main bridge dan approach bridge Sistem konstruksi Cable Stayed pada jembatan utama tentunya memerlukan tingkat ketelitian, kepekaan dan referensi yang mendukung pada tahap perencanaan yang pada akhirnya akan sangat menentukan didalam keberhasilan pembangunannya. Desain kriteria jembatan memegang jembatan terletak pada desain kriteria. Desain kriteria didefinisikan sebagai referensi acuan per peranan penting pada tahap perencanaan teknik jembatan atau dengan kata lain bahwa inti perencanaan teknik encanaan sehingga jembatan dapat direncanakan sesuai dengan definisi manfaat/ keinginan, faktor keamanan dan ekonomis. Fungsi utama dari desain kriteria: 1. Perencanaan teknis jembatan dapat diarahkan sesuai dengan definisi fungsi jembatan 2. Sebagai kerangka acuan selama proses perencanaan dan pelaksanaan 3. Dapat memberikan referensi desain yang ekonomis dan aman 4. Pertanggung jawaban perencanaan dapat dengan mudah diverifikasi sesuai dengan referensi standar perencanaan yang digunakan dan up to date 5. Hal-hal yang berhubungan dengan detail perencanaan teknis jembatan seperti pembeban, material, sistem konstruksi, kondisi alam dll dapat dengan mudah diperhitungkan 6. Kemungkinan kegagalan kinerja jembatan pada masa konstruksi dan masa layan dapat diminimalkan Informasi umum yang menjadi bagian dari desain kriteria: 1. Referensi standar perencanaan yang digunakan 2. Parameter bahan material 3. Parameter pembebanan 4. Aksi khusus pembebanan pada jembatan 5. Kriteria pemeriksaan kinerja elemen jembatan pada masa konstruksi dan layan 6. Perilaku struktur selama masa layan (kestabilan struktur)Perencanaan Jembatan utama Suramadu (cable stayed) harus memenuhi kriteria teknis dasar sebagai berikut: 1. Direncanakan untuk periode masa layan 100 tahun 2. Kecepatan rencana lalu lintas 80 km/jam 3. Jumlah standar lajur lalu lintas adalah 2 pada tiap arahnya 4. Ruang bebas navigasi seluas 400 x 35 m sebagai sarana transportasi laut 5. Gradien melintang jembatan utama adalah sebesar 2 % Referensi standar perencanaan Standar perencanaan yang digunakan sebagai referensi perencanaan Jembatan utama Suramadu adalah Chinese standard, Indonesia standard (BMS92) dan British standard (BS5400-BD37/01). Chinese Standard sangat dominan didalam perencanaan Jembatan utama Suramadu.Seperti yang telah ditetapkan pada Main Contract bahwa perencanaan Jembatan utama Suramadu secara garis besar direncanakan sesuai dengan Chinese standards. Beberapa spesifikasi pada Indonesia standard dan British standard juga akan digunakan sebagai referensi pemeriksaan kekuatan dari elemen superstructure.Parameter pembebanan Parameter pembebanan pada Jembatan utama Suramadu dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu permanent action, variable action dan accidental action. Permanent action didominasi oleh beban yang besar nilainya sudah pasti dan merupakan sumbangan beban dari karakteristik bahan material dan workmanship seperti beban mati elemen jembatan, gaya prategang, susut-rangkak beton dan penurunan pondasi. Variable action didominasi oleh perilaku peristiwa alam secara reguler dan perilaku elemen struktur jembatan. Aksi ini terdiri dari beban kendaraan, tekanan tanah lateral akibat kendaraan, beban pejalan kaki termasuk sepeda motor, gaya rem kendaraan, beban angin, tekanan air, efek perubahan temperatur, gesekan perletakan, efek penggantian stay cable dan gaya statis rupture stay cable. Sedangkan pada accidental action terdiri dari beban-beban yang bersifat prediksi yang dapat terjadi sewaktu-waktu seperti beban tumbukan kapal, gaya tumbuk kendaraan, aksi gempa dan gaya rupture dinamik stay cable. Aksi khusus pembebanan pada jembatan utama (cable stayed bridge) Beberapa aksi dikategorikan sebagai aksi khusus yaitu beban angin, seismik, tekanan air, efek temperatur, rupture dinamis dari stay cable. Aksi khusus ini memerlukan studi yang lebih lanjut untuk mengetahui perilakunya sehingga dapat digunakan pada proses perencanaan. Parameter material Standar fabrikasi material dan teknologi harus mengacu kepada Chinese standard. Karakteristik parameter material seperti strength, modulus elastik, Poisson’s ratio, linear expansion coefficient, susut dan rangkak beton dan lainnya untuk material beton, baja tulangan, baja struktur, stay cable akan diidentifikasi dengan Chinese standard. Perilaku struktur pada masa konstruksi Pembebanan pada masa konstruksi sesuai dengan Chinese standard terdiri dari beban struktur sendiri, beban alat konstruksi dan beban angin. Ketiga beban tersebut dikombinasikan untuk mendapatkan kondisi yang paling kritis pada saat pelaksanaan konstruksi. Tegangan ijin struktur pada elemen struktur lainnya harus berdasarkan kepada Chinese standard, JTG D62-2004 (untuk struktur beton). Perilaku struktur pada accidental action Accidental action pada Jembatan utama Suramadu terdiri dari aksi gempa, tumbukan kapal dan dinamik rupture dari stay suramadu.com http://192.168.1.2/v04 Powered by Joomla! Generated: 11 March, 2008, 16:57

description

ZVdxfdv

Transcript of Desain Main Span Dan Approach Bridge

Page 1: Desain Main Span Dan Approach Bridge

Desain Main Span dan Approach BridgeWednesday, 07 July 2004Last Updated Thursday, 12 October 2006

Desain Kriteria Pada Perencanaan Jembatan Utama Suramadu(Main Span and Approach Bridge) Jembatan Suramaduadalah tipe jembatan khusus yang baru pertama kali dikonstruksikan di-Indonesia bila melihat dari kondisi lingkunganjembatan dibangun. Dari panjang total jembatan 5.4 km yang terdiri dari beberapa sistem teknik konstruksi makadipastikan akan memunculkan kriteria desain yang kompleks dan mendetail khususnya pada main bridge dan approachbridgeSistem konstruksi Cable Stayed pada jembatan utama tentunya memerlukan tingkat ketelitian, kepekaan dan referensiyang mendukung pada tahap perencanaan yang pada akhirnya akan sangat menentukan didalam keberhasilanpembangunannya.  Desain kriteria jembatan memegang jembatan terletak pada desain kriteria. Desain kriteriadidefinisikan sebagai referensi acuan per peranan penting pada tahap perencanaan teknik jembatan atau dengan katalain bahwa inti perencanaan teknik encanaan sehingga jembatan dapat direncanakan sesuai dengan definisi manfaat/keinginan, faktor keamanan dan ekonomis. Fungsi utama dari desain kriteria:1. Perencanaan teknis jembatan dapat diarahkan sesuai dengan definisi fungsi jembatan  2. Sebagai kerangka acuan selama proses perencanaan dan pelaksanaan3. Dapat memberikan referensi desain yang ekonomis dan aman4. Pertanggung jawaban perencanaan dapat dengan mudah diverifikasi sesuai dengan  referensi standar perencanaanyang digunakan dan up to date5. Hal-hal yang berhubungan dengan detail perencanaan teknis jembatan seperti pembeban, material, sistem konstruksi,kondisi alam dll dapat dengan mudah diperhitungkan6. Kemungkinan kegagalan kinerja jembatan pada masa konstruksi dan masa layan dapat diminimalkan     Informasi umumyang menjadi bagian dari desain kriteria:1. Referensi standar perencanaan yang digunakan2. Parameter bahan material3. Parameter pembebanan4. Aksi khusus pembebanan pada jembatan5. Kriteria pemeriksaan kinerja elemen jembatan pada masa konstruksi dan layan6. Perilaku struktur selama masa layan (kestabilan struktur)Perencanaan Jembatan utama Suramadu (cable stayed)harus memenuhi kriteria teknis dasar sebagai berikut:1. Direncanakan untuk periode masa layan 100 tahun 2. Kecepatan rencana lalu lintas 80 km/jam3. Jumlah standar lajur lalu lintas adalah 2 pada tiap arahnya4. Ruang bebas navigasi seluas 400 x 35 m sebagai sarana transportasi laut5. Gradien melintang jembatan utama adalah sebesar 2 % Referensi standar perencanaanStandar perencanaan yang digunakan sebagai referensi perencanaan Jembatan utama Suramadu adalah Chinesestandard, Indonesia standard (BMS92) dan British standard (BS5400-BD37/01). Chinese Standard sangat dominandidalam perencanaan Jembatan utama Suramadu.Seperti yang telah ditetapkan pada Main Contract bahwaperencanaan Jembatan utama Suramadu secara garis besar direncanakan sesuai dengan Chinese standards. Beberapaspesifikasi pada Indonesia standard dan British standard juga akan digunakan sebagai referensi pemeriksaan kekuatandari elemen superstructure.Parameter pembebanan Parameter pembebanan pada Jembatan utama Suramadu dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu permanent action,variable action dan accidental action. Permanent action didominasi oleh beban yang besar nilainya sudah pasti danmerupakan sumbangan beban dari karakteristik bahan material dan workmanship seperti beban mati elemen jembatan,gaya prategang, susut-rangkak beton dan penurunan pondasi. Variable action didominasi oleh perilaku peristiwa alamsecara reguler dan perilaku elemen struktur jembatan. Aksi ini terdiri dari beban kendaraan, tekanan tanah lateral akibatkendaraan, beban pejalan kaki termasuk sepeda motor, gaya rem kendaraan, beban angin, tekanan air, efek perubahantemperatur, gesekan perletakan, efek penggantian stay cable dan gaya statis rupture stay cable. Sedangkan padaaccidental action terdiri dari beban-beban yang bersifat prediksi yang dapat terjadi sewaktu-waktu seperti bebantumbukan kapal, gaya tumbuk kendaraan, aksi gempa dan gaya rupture dinamik stay cable.     Aksi khusus pembebananpada jembatan utama (cable stayed bridge)Beberapa aksi dikategorikan sebagai aksi khusus yaitu beban angin, seismik, tekanan air, efek temperatur, rupturedinamis dari stay cable. Aksi khusus ini memerlukan studi yang lebih lanjut untuk mengetahui perilakunya sehinggadapat digunakan pada proses perencanaan.   Parameter materialStandar fabrikasi material dan teknologi harus mengacu kepada Chinese standard. Karakteristik parameter materialseperti strength, modulus elastik, Poisson’s ratio, linear expansion coefficient, susut dan rangkak beton danlainnya untuk material beton, baja tulangan, baja struktur, stay cable akan diidentifikasi dengan Chinese standard.Perilaku struktur pada masa konstruksiPembebanan pada masa konstruksi sesuai dengan Chinese standard terdiri dari beban struktur sendiri, beban alatkonstruksi dan beban angin. Ketiga beban tersebut dikombinasikan untuk mendapatkan kondisi yang paling kritis padasaat pelaksanaan konstruksi. Tegangan ijin struktur pada elemen struktur lainnya harus berdasarkan kepada Chinesestandard, JTG D62-2004 (untuk struktur beton).Perilaku struktur pada accidental actionAccidental action pada Jembatan utama Suramadu terdiri dari aksi gempa, tumbukan kapal dan dinamik rupture dari stay

suramadu.com

http://192.168.1.2/v04 Powered by Joomla! Generated: 11 March, 2008, 16:57

Page 2: Desain Main Span Dan Approach Bridge

cable. Ketiga aksi tersebut tidak boleh bekerja secara bersamaan untuk mendapatkan kondisi paling kritis. Aksi gempadibagi menjadi dua level earthquake resistant design yaitu, Level I: Basic seismic intensity (periode kembali 475 tahun)dan Level II: Scarce seismic intensity (periode kembali 2500 tahun). Pemeriksaan tegangan aktual terhadap teganganijin struktur jembatan pada kedua level gempa diatas harus berdasarkan kepada Chinese standard. Sesuai denganChinese standard bahwa beban tumbuk kapal digunakan untuk pemeriksaan kekuatan struktur jembatan sedangkan aksirupture stay cable dengan efek dinamiknya dihitung dan dikombinasikan dengan beban-beban lainnya untukpemeriksaan kekuatan struktur jembatan.   Kestabilan struktur jembatan pada beban angin  Studi terowongan angin dilakukan untuk mengetahui perilaku dan kestabilan struktur jembatan (main bridge girder) padaaksi angin kritis. Tiga model kondisi paling kritis pada saat beban angin terjadi digunakan pada studi terowongan, yaitu:                  1. Pada tahap masa layan jembatan utama (cable stayed) 2. Pada tahap konstruksi masa kantilever terpanjang (bentang tengah) jembatan utama3. Pada tahap konstruksi masa dua kantilever terpanjang jembatan utama    Parameter amplitudo vertikal ijin maksimum dan allowance torsional vortex excited vibration harus berdasarkan kepadahasil studi terowongan angin. Kestabilan struktur stay cable diverifikasi dengan memeriksa nilai amplitudo maksimumvibrasi stay cable pada tahap masa layan dengan nilai ijin yang ditetapkan oleh Chinese standard. Alat peredam vibrasipada stay cable juga harus direncanakan sesuai dengan Chinese standard. Daya tahan bahan materialDaya tahan beton dipengaruhi oleh ketebalan selimut beton, water/cement ratio, kepadatan beton, karakteristik semen,iklim, lingkungan dan lainnya. Chinese standard JTG D62-2004 mengajukan minimum tebal selimut beton yangdigunakan pada elemen struktur beton dan dibedakan atas kondisi lingkungan. Struktur baja yang rentan terhadap korosiakibat dampak lingkungan laut harus disesuaikan dengan jenis baja yang tahan terhadap korosi dan mengacu kepadaChinese standard. Perencanaan struktur baja juga harus memerhatikan sistem pemeliharaan untuk struktur baja yangbersinggungan langsung dengan lingkungan laut dan mengacu kepada Chinese standard. Pemeliharaan terhadap dayatahan struktur stay cable yang mengalami proses penegangan tarik yang berulang-ulang untuk jangka waktu yangpanjang perlu direncanakan secara berkala.           Desain terhadap fatigueTipe jembatan gantung (aerodynamic bridge) dengan sistem suspension atau cable stayed sangat rentan terhadapfatigue begitu pula halnya pada Jembatan utama Suramadu. Beban dan tegangan yang bekerja berulang-ulang akanmengakibatkan elemen jembatan akan lelah (fatigue). Chinese standard memberikan referensi desain perhitungan danpemeriksaan terhadap adanya fatigue pada Jembatan utama Suramadu khususnya pada sambungan struktur baja danstay cable.  

suramadu.com

http://192.168.1.2/v04 Powered by Joomla! Generated: 11 March, 2008, 16:57