Des2012_komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

4
ReLIance InfoSehat Edisi Juni 2012 KOMPLIKASI DAN REHABILITASI PADA PATAH TULANG Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan dapat berupa trauma tidak langsung. Komplikasi yang dapat terjadi pada patah tulang : 1) Komplikasi Awal a) Kerusakan pembuluh darah b) Kompartement Syndrom Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan interstitial dalam sebuah ruangan terbatas, Sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan oksigen jaringan. Gejala utama adalah rasa sakit yang bertambah parah terutama pada pergerakan pasif dan nyeri tersebut tidak hilang oleh narkotik. c) Fat Embolism Syndrom Terjadi karena sel-sel lemak yang masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernafasan, tekanan nadi cepat, hypertensi, sesak nafas, demam. Serangan biasanya 2-3 hari setelah cedera. d) Infeksi Terjadi akibat System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan e) Avaskuler Nekrosis Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang

description

komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

Transcript of Des2012_komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

Page 1: Des2012_komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

ReLIance InfoSehat

Edisi Juni 2012

KOMPLIKASI DAN REHABILITASI PADA PATAH TULANG

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang

rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa.

Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan dapat berupa

trauma tidak langsung.

Komplikasi yang dapat terjadi pada patah tulang :

1) Komplikasi Awal

a) Kerusakan pembuluh darah

b) Kompartement Syndrom

Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan interstitial dalam

sebuah ruangan terbatas, Sehingga mengakibatkan berkurangnya

perfusi jaringan dan tekanan oksigen jaringan. Gejala utama adalah

rasa sakit yang bertambah parah terutama pada pergerakan pasif

dan nyeri tersebut tidak hilang oleh narkotik.

c) Fat Embolism Syndrom

Terjadi karena sel-sel lemak yang masuk ke aliran darah dan

menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai

dengan gangguan pernafasan, tekanan nadi cepat, hypertensi, sesak

nafas, demam. Serangan biasanya 2-3 hari setelah cedera.

d) Infeksi

Terjadi akibat System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada

jaringan

e) Avaskuler Nekrosis

Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang

bisa menyebabkan nekrosis tulang

Page 2: Des2012_komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

ReLIance InfoSehat

Edisi Juni 2012

f) Shock

Terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya

permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya

oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur.

2) Komplikasi Dalam Waktu Lama

a) Delayed Union dan nonunion :

Sambungan tulang yang terlambat dan tulang patah yang tidak

menyambung kembali.

b) Malunion :

adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh

dalam posisi yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau

miring.

Penyembuhan fraktur (patah tulang)

Proses penyembuhan pada fraktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami

kerusakan.

Secara rinci proses penyembuhan fraktur dapat dibagi dalam beberapa tahap sebagai

berikut :

1. Fase hematoma

Pembengkakan jaringan lunak. Stadium ini berlangsung 24 – 48 jam.

2. Fase proliferatif

Dalam beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua

fragmen tulang yang patah. Pada fase ini sudah terjadi pengendapan kalsium. Fase

ini berlangsung selama 8 jam setelah fraktur sampai selesai, tergantung

frakturnya.

3. Fase pembentukan callus

Tulang yang imatur (anyaman tulang ) menjadi lebih padat sehingga gerakan pada

tempat fraktur berkurang pada 4 minggu setelah fraktur menyatu.

4. Fase konsolidasi

Pada setadium ini sebenarnya proses penyembuhan sudah lengkap. Fase ini terjadi

sesudah empat minggu, namun pada umur-umur lebih mudah lebih cepat. Ini

adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang

kuat untuk membawa beban yang normal.

5. Fase remodeling

Pada fase ini tulang baru sudah ditimbuni dengan kalsium yang banyak dan tulang

sudah terbentuk dengan baik, serta terjadi pembentukan, kontraksi otot dan

sebagainya, sehingga terbentuk tulang yang sesuai dengan aslinya.

Page 3: Des2012_komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

ReLIance InfoSehat

Edisi Juni 2012

Prinsip dasar penanganan fraktur (patah tulang) :

aposisi dan immobilisasi serta perawatan setelah operasi yang baik.

1. Penyembuhan bagi penderita patah tulang itu membutuhkan kesabaran

2. Kebanyakan dari pasien masih mempunyai kekhawatiran kalau tubuh digerakkan

pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi yang masih

belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan. Padahal tidak sepenuhnya

masalah ini perlu dikhawatirkan, bahkan justru hampir semua jenis operasi

membutuhkan mobilisasi atau pergerakan badan sedini mungkin

3. Pada saat awal, pergerakan fisik bisa dilakukan di atas tempat tidur dengan

menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,

mengkontraksikan otot-otot dalam keadaan statis maupun dinamis termasuk juga

menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke kanan.

4. Post perawatan dari Rumah sakit bila luka berlokasi di alat gerak (kaki) biasanya

dokter akan merekomendasikan penggunaan tongkat.

a. Minggu pertama untuk mobilisasi menggunakan 2 tongkat dengan posisi

kaki tidak menyentuh lantai atau tidak di tapakkan

b. Minggu ke dua hanya menggunakan 1 tongkat dengan posisi kaki boleh

menyentuh lantai dan ditapakkan (sesuai dengan hasil foto roentgen

perkembangan luka)

c. Minggu Ke tiga pasien diwajibkan untuk mencoba kaki di tapakkan secara

perlahan

Page 4: Des2012_komplikasi Dan Rehabilitasi Pada Patah Tulang

ReLIance InfoSehat

Edisi Juni 2012

d. Minggu ke empat diharapkan tulang sudah menyatu walau belum

sempurna dan pasien dapat berjalan walau dengan bantuan tingkat

e. Pada proses Penyembuhannya bergantung pada beberapa faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan tulang tersebut, antara lain utamanya ialah

usia dan zat makanan yang dikonsumsi sehari-harinya sebaiknya yang

banyak mengandung kalsium dan vitamin D.

Kalsium dan vitamin D adalah fondasi penting untuk membuat tulang dan gigi yang

kuat. Kalsium mendukung struktur tulang dan gigi, sedangkan vitamin D

meningkatkan penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang.

.

Dengan bergerak, hal ini akan mencegah kekakuan otot dan sendi sehingga juga

mengurangi nyeri, menjamin kelancaran peredaran darah, memperbaiki pengaturan

metabolisme tubuh, mengembalikan kerja fisiologis organ-organ vital yang pada akhirnya

justru akan mempercepat penyembuhan luka. Menggerakkan badan atau melatih kembali

otot-otot dan sendi pasca operasi di sisi lain akan memperbugar pikiran dan mengurangi

dampak negatif dari beban psikologis yang tentu saja berpengaruh baik juga terhadap

pemulihan fisik. Pengaruh latihan pasca pembedahan terhadap masa pulih ini, juga telah

dibuktikan melalui penelitian penelitian ilmiah. Mobilisasi sudah dapat dilakukan sejak 8

jam setelah pembedahan, tentu setelah pasien sadar atau anggota gerak tubuh dapat

digerakkan kembali setelah dilakukan pembiusan regional.