DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program...

64
KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII MATERI POKOK SEGIEMPAT skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi 4101412011 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program...

Page 1: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS

DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

MATERI POKOK SEGIEMPAT

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

oleh:

Dyah Ayu Pratiwi

4101412011

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Page 2: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

ii

Page 3: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

iii

Page 4: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Your time is limited. Don’t waste it living someone else’s life. (Steve Jobs)

2. Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.

(Albert Einsten)

PERSEMBAHAN

1. Untuk kedua orang tua, kakak adik

yang selalu memberikan dukungan

semangat, doa, kasih sayang dan

materiil.

Page 5: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

v

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Means-Ends

Analysis dengan Brainstorming Terhadap Hasil Belajar Peserta didik SMP Kelas

VII Materi Pokok Segiempat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Zaenuri, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

4. Dr. Nurkaromah D, M.Si., Dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini.

5. Dra. Rahayu Budhiati V, M.Si., Dosen Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini.

6. Dr. Isnarto, M.Si., Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan,

arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

Page 6: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

vi

7. Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Si., Dosen Wali yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama studi.

8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika, yang telah memberikan

bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.

9. Menik Mustikatun, S.Pd., kepala SMP Negeri 2 Kaliori yang telah

memberikan ijin penelitian.

10. Adi Cahyono, S.Pd., guru matematika SMP Negeri 2 Kaliori yang telah

membantu terlaksananya penelitian ini.

11. Siswa-siswa kelas VII-2, VII-3, VII-4 yang telah membantu terlaksananya

penelitian ini dengan baik dan lancar.

12. Sahabat-sahabatku dan kakak kos Ashidi tersayang yang selalu ada dalam

suka dan duka.

13. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika UNNES

angkatan 2012, yang selalu berbagi rasa dalam suka duka, dan atas segala

bantuan dan kerja samanya dalam menempuh studi.

14. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan namanya satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para

pembaca. Terima kasih.

Semarang, 24 Agustus 2016

Penulis

Page 7: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

vii

ABSTRAK Pratiwi, Dyah A. 2016. Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik SMP

Kelas VII Materi Pokok Segiempat. Skripsi. Prodi Pendidikan Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Utama Dr. Nur Karomah D, M.Si. dan Pembimbing Pendamping

Dra. Rahayu Budhiati V, M.Si.

Kata Kunci : Keefektifan, Model Pembelajaran Means-Ends Analysis, Metode

Brainstorming, Hasil Belajar.

Keefektifan pada pembelajaran dapat diartikan keberhasilan yang dicapai

dari pembelajaran tertentu sesuai tujuan yang akan dicapai dalam hal ini hasil

belajar. Untuk mencapai hasil belajar matematika yang optimal perlu

diterapkannya suatu pembelajaran yang tepat sebagai alternatif pembelajaran yaitu

Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan implementasi model

pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming terhadap hasil belajar

peserta didik SMP kelas VII pada materi pokok segiempat.

Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2

Kaliori tahun pelajaran 2015/2016. Menggunakan teknik simple random sampling terpilih peserta didik kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas

VII-4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan metode tes tertulis,

dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang dilakukan adalah uji ketuntasan

klasikal, uji kesamaan rata-rata dan persentase keaktifan peserta didik.

Analisis tahap awal dengan uji kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol menunjukkan adanya kesamaan rata-rata pada nilai UAS

semester gasal peserta didik, yaitu dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen

dan kontrol masing-masing sebesar 74,67 dan 74,59. Uji kesamaan rata-rata

menunjukkan nilai sig = 0,968 > 0,05%, sehingga dapat dikatakan bahwa kelas

eksperimen dan kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah diberikan

perlakuan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming kemudian dilakukan tes akhir, diperoleh rata-rata nilai akhir kelas eksperimen dan

kontrol yaitu masing-masing 81,23 dan 72,32. Uji Independent sample t-Tes

menunjukkan nilai sig = 0,000 > 0,05, sehingga tolak H0. Artinya rata-rata hasil

belajar kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model pembelajaran means-ends analysis dengan brainstorming lebih baik daripada rata-rata hasil belajar

kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran langsung dengan peta

konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: model pembelajaran means-ends analysis dengan brainstorming efektif terhadap hasil belajar peserta didik SMP

kelas VII materi pokok segiempat.

Page 8: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN ......................................................................................... iii

PENGESAHAN .......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

PRAKATA .................................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

1.5 Penegasan Istilah .............................................................................. 7

1.5.1 Keefektifan ........................................................................... 7

1.5.2 Model Pembelajaran Means-Ends Analysis .......................... 8

1.5.3 Metode Brainstorming .......................................................... 8

1.5.4 Hasil Belajar ......................................................................... 9

1.5.5 Keaktifan Peserta Didik ........................................................ 9

1.5.6 Peserta Didik ......................................................................... 10

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................... 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keefektifan ........................................................................................ 12

2.2 Model Pembelajaran Means-Ends Analysis ..................................... 13

2.2.1 Strategi Model Pembelajaran Means-Ends Analysis ............ 14

2.2.2 Sintaks Model Pembelajaran Means-Ends Analysis ............. 15

Page 9: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

ix

2.2.3 Keunggulan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis ..... 16

2.2.4 Kelemahan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis ...... 16

2.3 Metode Brainstorming....................................................................... 17

2.3.1 Strategi Metode Brainstorming ............................................. 18

2.3.2 Sintaks Metode Brainstorming .............................................. 19

2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Brainstorming ........... 21

2.3.4 Metode Brainstorming dalam Model Pembelajaran

Means-Ends Analysis ............................................................. 23

2.4 Teori Belajar Pendukung ................................................................... 24

2.4.1 Teori Piaget ........................................................................... 24

2.4.2 Teori Gagne ........................................................................... 25

2.4.3 Teori Van Hiele .................................................................... 26

2.5 Hasil Belajar ...................................................................................... 27

2.5.1 Pemahaman Konsep .............................................................. 28

2.5.2 Penalaran dan Komunikasi Matematis ................................. 28

2.5.3 Pemecahan Masalah .............................................................. 29

2.6 Keaktifan Peserta Didik..................................................................... 30

2.6.1 Pengertian Keaktifan Peserta Didik ...................................... 30

2.6.2 Ciri-ciri Keaktifan Peserta Didik ........................................... 31

2.6.3 Aspek-aspek Keaktifan Peserta Didik .................................. 32

2.5.3.1 Keberanian ................................................................. 33

2.5.3.2 Berpartisipasi ............................................................. 33

2.5.3.3 Kreativitas Belajar...................................................... 34

2.5.3.4 Kemandirian Belajar .................................................. 35

2.7 Materi Segiempat ............................................................................... 35

2.7.1 Segiempat ............................................................................... 35

2.7.2 Layang-Layang ...................................................................... 36

2.7.2.1 Definisi Layang-layang .............................................. 36

2.7.2.2 Sifat-sifat Layang-layang ........................................... 36

2.7.2.3 Keliling dan Luas Layang-layang .............................. 37

2.7.3 Trapesium .............................................................................. 38

Page 10: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

x

2.7.3.1 Definisi Trapesium ..................................................... 38

2.7.3.2 Jenis-Jenis Trapesium ................................................ 38

2.7.3.3 Sifat-sifat Trapesium .................................................. 39

2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium ..................................... 39

2.7.4 Peta Konsep Segiempat ......................................................... 40

2.8 Penelitian Relevan ............................................................................. 40

2.9 Kerangka Berpikir ............................................................................. 42

2.10 Hipotesis ............................................................................................ 44

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 45

3.1.1 Tempat Penelitian .................................................................. 45

3.1.2 Waktu Penelitian .................................................................... 45

3.2 Metode Penentuan Objek Penelitian ................................................. 45

3.2.1 Populasi .................................................................................. 45

3.2.2 Sampel ................................................................................... 45

3.3 Variabel Penelitian ........................................................................... 46

3.4 Data dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 47

3.4.1 Data ........................................................................................ 47

3.4.2 Metode Pengumpulan Data .................................................... 47

3.4.2.1 Metode Dokumentasi ................................................. 47

3.4.2.2 Metode Tes ................................................................. 47

3.4.2.3 Metode Observasi ...................................................... 47

3.5 Desain Penelitian .............................................................................. 48

3.6 Prosedur Penelitian ........................................................................... 49

3.7 Instrumen Tes .................................................................................... 50

3.7.1 Materi dan Bentuk Tes .......................................................... 50

3.7.2 Metode Penyusunan Instrumen Tes Penelitian ...................... 51

3.8 Analisis Perangkat Tes ...................................................................... 52

3.8.1 Validitas................................................................................. 52

3.8.2 Reliabilitas ............................................................................. 54

3.8.3 Taraf Kesukaran..................................................................... 56

Page 11: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

xi

3.8.4 Daya Pembeda ....................................................................... 57

3.8.5 Penentuan Instrumen ............................................................. 59

3.9 Metode Analisis Data ...................................................................... 60

3.9.1 Uji Asumsi Prasyarat ............................................................. 60

3.9.1.1 Uji Normalitas ............................................................ 61

3.9.1.2 Uji Homogenitas ........................................................ 63

3.9.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata ............................................ 64

3.9.2 Analisis Data .......................................................................... 66

3.9.2.1 Uji Normalitas ............................................................ 66

3.9.2.2 Uji Homogenitas ........................................................ 68

3.9.2.3 Uji Hipotesi 1 ............................................................. 69

3.9.2.4 Uji Hipotesis 2 ........................................................... 70

3.9.2.5 Hasil Observasi Keaktifan ......................................... 72

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 73

4.1.1 Analisis Data ......................................................................... 73

4.1.1.1 Uji Normalitas ........................................................... 74

4.1.1.2 Uji Homogenitas ....................................................... 75

4.1.1.3 Uji Hipotesis 1 ........................................................... 76

4.1.1.4 Uji Hipotesis 2 ........................................................... 77

4.1.1.5 Presentase Keaktifan .................................................. 79

4.2 Pembahasan ....................................................................................... 80

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ............... 81

4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol ...................... 83

4.2.3 Kefektifan Model pembelajaran Means-Ends Analysis

dengan Brainstorming ........................................................... 85

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan ........................................................................................... 94

5.2 Saran ................................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 95

LAMPIRAN ................................................................................................ 98

Page 12: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Daya Serap ........................................................................................ 2

1.2 Rata-rata Nilai UAS Matematika ....................................................... 3

3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 48

3.2 Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1 ........................................ 53

3.3 Hasil Analisis Validitas ...................................................................... 54

3.4 Perhitungan Reliabilitas Instrumen ..................................................... 55

3.5 Perhitungan Indeks Kesukaran Tiap Butir Soal ................................. 57

3.6 Perhitungan Indeks Daya Beda Tiap Butir Soal ................................ 59

3.7 Rekapitulasi Penentuan Instrumen ..................................................... 60

3.8 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 62

3.9 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 64

3.10 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata ........................................................ 66

4.1 Analisis Deskriptif ............................................................................. 74

4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes ........................................................... 75

4.3 Hasil Homogenitas Nilai Tes ............................................................. 76

4.4 Hasil Uji Proporsi ............................................................................... 77

4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata .......................................................... 78

4.6 Hasil Pengamatan Tingkat Keaktifan ................................................ 79

Page 13: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Layang-layang ABCD......................................................................... 36

2.2 Sifat-sifat Layang-layang .................................................................... 37

2.3 Jenis-jenis Trapesium ......................................................................... 38

2.4 Sifat Trapesium .................................................................................. 39

2.5 Luas Trapesium .................................................................................. 39

2.6 Peta Konsep Segiempat ...................................................................... 40

2.7 Kerangka Berfikir ............................................................................... 41

3.1 Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 50

4.1 Grafik Peningkatan Keaktifan............................................................. 79

4.2 Grafik Perbandingan Nilai Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen...... 86

Page 14: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen .......................................... 98

2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ................................................. 99

3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ............................................... 100

4. Daftar Nilai UAS ............................................................................ 101

5. Uji Normalitas Populasi .................................................................. 103

6. Uji Homogenitas Populasi .............................................................. 105

7. Uji Normalitas Sampel .................................................................... 106

8. Uji Homogenitas Sampel ................................................................ 107

9. Uji Kesamaan Rata-Rata ................................................................. 108

10. Kisi-Kisi Soal Tes Uji Coba ............................................................ 109

11. Soal Tes Uji Coba ........................................................................... 112

12. Kunci dan Pedoman Penskoran Tes Uji Coba ................................ 114

13. Nilai Uji Coba ................................................................................. 119

14. Analisis Validitas Butir Soal Tes Uji Coba ................................... 120

15. Analisis Reliabilitas Tes Uji Coba ................................................. 124

16. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Uji Coba .................... 126

17. Analisis Daya Pembeda Butir Soal Tes Uji Coba........................... 128

18. Bahan Ajar ...................................................................................... 130

19. Silabus Kelas Kontrol ..................................................................... 134

20. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 ..................................................... 139

21. Latihan 1 Kelas Kontrol .................................................................. 145

22. Kunci Latihan 1 Kelas Kontrol ....................................................... 146

23. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 .................................................... 147

24. Latihan 2 Kelas Kontrol .................................................................. 151

25. Kunci Latihan 2 Kelas Kontrol ....................................................... 152

26. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3 .................................................... 153

27. Latihan 3 Kelas Kontrol .................................................................. 157

28. Kunci Latihan 3 Kelas Kontrol ....................................................... 158

Page 15: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

xv

29. Silabus Kelas Eksperimen ............................................................... 159

30. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 .............................................. 164

31. LKS 1 Kelas Eksperimen ............................................................... 171

32. Kunci LKS 1 Kelas Eksperimen ..................................................... 178

33. Latihan 1 Kelas Eksperimen ........................................................... 185

34. Kunci Latihan 1 Kelas Eksperimen................................................. 186

35. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 .............................................. 187

36. LKS 2 Kelas Eksperimen ............................................................... 192

37. Kunci LKS 2 Kelas Eksperimen ..................................................... 195

38. Latihan 2 Kelas Eksperimen ........................................................... 198

39. Kunci Latihan 2 Kelas Eksperimen................................................. 199

40. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3 .............................................. 200

41. LKS 3 Kelas Eksperimen ............................................................... 205

42. Kunci LKS 3 Kelas Eksperimen ..................................................... 209

43. Latihan 3 Kelas Eksperimen ........................................................... 213

44. Kunci Latihan 3 Kelas Eksperimen................................................. 214

45. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar ..................................................... 215

46. Soal Tes Hasil Belajar..................................................................... 218

47. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar .......... 220

48. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar ........................................................ 225

49. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar .................................................... 226

50. Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar................................................. 227

51. Uji Hipotesis 1 (Ketuntasan Klasikal)............................................. 228

52. Uji Hipotesis 2 (Perbedaan Rata-Rata) ........................................... 229

53. Lembar Pengamatan Keaktifan Kelas Eksperimen ......................... 230

54. Persentase Keaktifan Kelas Eksperimen ......................................... 236

55. Lembar Pengamatan Keaktifan Kelas Kontrol ............................... 237

56. Persentase Keaktifan Kelas Kontrol ............................................... 243

57. Lembar Pengamatan Pembelajaran ................................................. 244

58. Dokumentasi Penelitian ................................................................. 247

59. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ................................. 248

Page 16: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

xvi

60. Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 249

61. Surat Keterangan Penelitian di SMP Negeri 2 Kaliori ................... 260

Page 17: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan

kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta

didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,

serta kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006:345). Tujuan umum

pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan

memahami konsep matematika, melakukan manipulasi matematika dalam

membuat generalisasi atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika,

memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan memiliki sifat

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika merupakan ilmu yang bersifat hirarki. Belajar matematika

harus bermula dari dasar sebelum berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi. Salah

satu materi yang cukup dasar adalah bangun datar. Materi bangun datar adalah

materi yang diajarkan pada kelas VII SMP semester Genap. Berdasarkan

Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006, kompetensi dasar yang

digunakan yaitu KD 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan

segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Belajar

matematika tidak cukup hanya dengan menghafal rumus yang sudah jadi,

Page 18: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

2

melainkan dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep, serta

melakukan pemecahan masalah secara bertahap. Peserta didik mengandalkan

pemberian konsep langsung dan sistem hafalan dalam mempelajari materi bangun

datar. Hal ini menyebabkan peserta didik pasif dalam pembelajaran, semangat

untuk belajar dan rasa ingin tahunya pun cukup rendah menjadi pokok

permasalahan utama. Rendahnya daya serap peserta didik tentang materi

segiempat di SMP Negeri 2 Kaliori menyebabkan pencapaian hasil yang tidak

memuaskan, ditunjukkan sebagai berikut.

Tabel 1.1 Daya Serap (%)

Berdasarkan observasi di SMP Negeri 2 Kaliori, guru matematika di SMP

tersebut menggunakan model pembelajaran langsung dengan peta konsep.

Interaksi pembelajaran antara peserta didik dan guru masih relatif rendah, hanya

sebagian kecil peserta didik yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari

guru. Partisipasi peserta didik pada saat pembelajaran cenderung hanya mencatat,

dan mendengarkan penjelasan guru, peserta didik cenderung diam, sehingga

interaksi antara guru dengan peserta didik berlangsung satu arah. Berdasarkan

sikap-sikap diatas menyebabkan pencapaian hasil belajar peserta didik menjadi

rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata nilai uas matematika semester

gasal, sebagai berikut.

Kemampuan yang diuji Sekolah Kota/Kab Provinsi Nasional

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan luas bangun

datar

28,99 39,71 40,79 47,3

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan keliling bangun

datar

44,38 50,98 56,25 60,14

Page 19: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

3

Tabel 1.2 Rata-rata nilai UAS Matematika

Perlu dilakukannya perbaikan untuk mengatasi permasalahan di atas, yaitu

dengan cara mengubah paradigma mengajar menjadi paradigma belajar.

Pembelajaran yang lebih memfokuskan pada proses pembelajaran yang

mengaktifkan peserta didik untuk menemukan kembali konsep-konsep,

melakukan refleksi, abstraksi dan aplikasi. Salah satu model pembelajaran

inovatif dan mengaktifkan peserta didik dalam belajar adalah model

pembelajaran MEA (Means-Ends Analysis). Model ini dapat disajikan sebagai

salah satu alternatif model pembelajaran yang dianggap cukup menarik dan

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Means-Ends Analysis ini merupakan suatu model pembelajaran bervariasi

antara metode pemecahan masalah dengan sintaks dalam penyajian materinya

menggunakan pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristik, yaitu

memecahkan suatu masalah ke dalam dua atau lebih subtujuan (Armada, 2012:3).

Menurut Rosalin sintaks atau langkah-langkah pembelajarannya yaitu sajikan

materi dengan pemecahan masalah berbasis heuristic, elaborasi menjadi subsub

masalah yang lebih sederhana, identifikasi perbedaan, susun sub-sub masalah

sehingga terjadi koneksivitas, pilih strategi solusi (Armada, 2012:3).

Upaya untuk mendukung berlangsungnya pembelajaran model Means-

ends Analysis, diperlukan pembelajaran yang menggunakan diskusi. Means-ends

Kelas Rata-rata Siswa tuntas/total

VII-1 68,7 19/31

VII-2 69,9 20/31

VII-3 72,5 21/31

VII-4 73,6 22/31

VII-5 68,9 18/29

Page 20: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

4

Analysis merupakan model dengan tahapan-tahapan pemecahan masalah ke dalam

dua atau lebih subtujuan sehingga akan lebih baik jika dilakukan dengan carra

berdiskusi. Diskusi diharapkan menumbuhkan berbagai macam pengetahuan dari

peserta didik yang berbeda sehingga diperoleh informasi yang lebih bervariasi.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk diskusi menghimpun gagasan/

pendapat peserta didik adalah melalui metode Brainstorming.

Metode brainstorming (sumbang saran/ meramu pendapat) adalah

perpaduan antara metode tanya jawab dengan metode diskusi. Dengan

brainstorming siswa akan dapat berkomunikasi secara efektif dengan guru

sehingga dapat merangsang siswa untuk berpikir semakin cepat dan

menghilangkan verbalisme yaitu hafal secara material tetapi tidak dapat

memahami konsepnya (Wulandari, 2014: 1). Brainstorming bertujuan untuk

mengombinasikan pendapat atau ide-ide yang berbeda dari peserta didik

kemudian diambil suatu kesimpulan untuk menjawab suatu permasalahan yang

diberikan (Zhao & Hou, 2010: 181). Dalam melaksanakan pembelajaran dengan

metode brainstorming, seluruh peserta didik berpartisipasi aktif dalam kegiatan

diskusi untuk mengungkapkan gagasannya mengenai masalah yang diberikan,

sehingga timbul interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan guru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014), bahwa metode

Brainstorming berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode brainstorming terhadap hasil

belajar mengalami peningkatan positif cukup tinggi.

Page 21: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

5

Dari uraian di atas metode Brainstorming dapat dijadikan sebagai

alternatif pembelajaran, yaitu dengan mengisi materi pelajaran dengan tanya

jawab disertai diskusi terbimbing untuk merangkum pendapat mengenai

pemecahan suatu permasalahan dengan lebih menyenangkan. Peserta didik tidak

akan takut untuk mengungkapkan pendapatnya karena dalam metode

Brainstorming, guru tidak menyalahkan maupun membenarkan jawaban peserta

didik terlebih dahulu. Semua gagasan/pendapat peserta didik ditulis pada papan

tulis, kemudian, setelah semua peserta didik puas mengungkapkan pendapatnya,

guru mengonfirmasi jawaban peserta didik. Dengan demikian semua peserta

didik, baik peserta didik yang kurang aktif dan aktif dapat terlibat dalam diskusi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan yaitu

bagaimana keefektifan implementasi model pembelajaran Means-Ends Analysis

dengan Brainstorming terhadap hasil belajar peserta didik SMP kelas VII materi

pokok segiempat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan implementasi model

pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming terhadap hasil belajar

peserta didik SMP kelas VII materi pokok segiempat.

Page 22: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

6

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

(1) Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang pelaksanaan

Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming.

(2) Peneliti mampu mengetahui dan memahami bagaimana hasil belajar

matematika peserta didik pada materi pokok segiempat kelas VII SMP

ketika diterapkan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan

Brainstorming.

b. Bagi Guru

Meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam menggunakan Model

Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming.

c. Bagi Peserta Didik

(1) Mampu berdiskusi dengan baik.

(2) Peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.

(3) Meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik pada materi

segiempat.

d. Bagi Sekolah

(1) Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan Model

Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming.

(2) Meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik pada materi

segiempat.

Page 23: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

7

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda serta mewujudkan

pandangan dan pengertian yang berhubungan dengan judul skripsi yang penulis

ajukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah sebagai berikut.

1.5.1 Keefektifan

“Efektif artinya ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya),

mempan.” (Pusat Bahasa, 2008). Jadi keefektifan adalah suatu keberhasilan dari

usaha atau tindakan tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Keefektifan

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan dari tindakan

menerapkan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming

terhadap hasil belajar matematika materi segiempat peserta didik kelas VII SMP

Negeri 2 Kaliori.

Penelitian dengan mengimplementasikan Model Pembelajaran Means-

Ends Analysis dengan Brainstorming terhadap hasil belajar matematika materi

segiempat peserta didik kelas VII dikatakan efektif apabila:

(1) Hasil belajar matematika peserta didik pada kelas yang menggunakan

Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming

mencapai nilai Ketuntasan Klasikal. (Ketuntasan klasikal jika 70% peserta

didik memperoleh hasil tes matematika ≥ 75).

(2) Rata-rata hasil belajar matematika peserta didik pada kelas yang

menggunakan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan

Brainstorming lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang

menggunakan model Pembelajaran Langsung dengan peta konsep.

Page 24: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

8

(3) Keaktifan peserta didik pada kelas yang menggunakan Model

Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming lebih baik

daripada keaktifan peserta didik pada kelas yang menggunakan model

Pembelajaran Langsung dengan peta konsep.

1.5.2 Model Pembelajaran Means-Ends Analysis

Suherman (2008) menyatakan bahwa model pembelajaran Means-Ends

Analysis (MEA) merupakan model pembelajaran yang menyajikan materi dengan

pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristic (Lestari, 2014: 2). Menurut

Suyatno sintaks atau langkah-langkah pembelajarannya yang dikutip oleh

(Lestari, 2014: 2) adalah (1) sajikan materi dengan pemecahan masalah berbasis

heuristic, (2) elaborasi menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana, (3)

identifikasi perbedaan, (4) susun sub-sub masalah sehingga terjadi koneksivitas,

(5) pilih strategi solusi.

1.5.3 Metode Brainstorming

Metode sumbang saran/meramu pendapat (Brainstorming) merupakan

perpaduan dari metode tanya jawab dan diskusi. Litchfield (2009) yang

menyimpulkan bahwa aturan brainstorming akan lebih meningkatkan kuantitas

pendapat yang muncul jika dalam proses brainstorming telah ditetapkan suatu

tujuan khusus (Wulandari, 2010: 1). Metode ini sesuai sebagai upaya untuk

mengumpulkan pendapat yang dikemukan oleh seluruh anggota kelompok, baik

secara individual maupun kelompok. Tujuan dari penggunaan metode

Brainstorming pada model pembelajaran Means-Ends Analysis adalah sebagai

salah satu metode yang digunakan ketika masing-masing peserta didik

Page 25: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

9

menyampaikan pendapat dan menginformasikannya kepada yang lain maupun

guru. Metode diskusi Brainstorming bertujuan untuk membangkitkan minat

peserta didik dalam mencurahkan pendapat tentang pemecahan masalah yang

diberikan oleh guru. Pendapat yang diberikan oleh peserta didik tidak akan

dikritik maupun disalahkan, semua ide dan pendapat akan ditampung.

1.5.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil

belajar yang dicapai setelah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan

Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming pada mata

pelajaran matematika dengan materi pokok segiempat. Hasil belajar matematika

terdiri dari tiga aspek, yakni pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta

pemecahan masalah. Pada penelitian ini aspek tersebut tidak diukur secara

terpisah tetapi dalam satu kesatuan.

1.5.5 Keaktifan Peserta Didik

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2001: 24-25), akif adalah giat

(bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau hal di mana

peseta didik dapat aktif. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sangatlah

berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar.

Peserta didik aktif adalah peserta didik yang terlibat secara intelektual dan

emosional dalam kegiatan belajar (Ahmadi & Supriyono, 2004: 207). Keaktifan

peserta didik dapat dilihat ketika siswa berperan dalam pembelajaran seperti aktif

bertanya kepada peserta didik maupun guru, mau berdiskusi kelompok dengan

Page 26: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

10

peserta didik lain, mampu menemukan masalah serta dapat memecahkan masalah

tersebut, dan dapat menerapkan apa yang telah diperoleh untuk menyelesaikan

persoalan yang dihadapinya (N Sudjana, 2009:61). Proses pembelajaran dapat

dikatakan berjalan dengan baik apabila keaktifan peserta didik dalam

pembelajaran memenuhi beberapa kriteria tersebut.

1.5.6 Peserta Didik

Peserta didik dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP

Negeri 2 Kaliori tahun 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas tersebut

diambil dua kelompok sampel, yakni peserta didik pada kelas VII-3 sebagai

kelompok eksperimen dan peserta didik pada kelas VII-4 sebagai kelompok

kontrol.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian awal, bagian isi,

dan bagian akhir.

(1) Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,

halaman pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,

daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

(2) Bagian isi skripsi terdiri dari 5 bab, yakni pendahuluan, landasan teori dan

hipotesis, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan

penutup. Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika

penulisan skripsi. Bab 2 Landasan Teori dan Hipotesis berisi tentang teori-

teori yang merupakan landasan teoretis yang diterapkan dalam skripsi,

Page 27: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

11

pokok bahasan yang terkait dengan pelaksanaan penelitian, penelitian-

penelitian terdahulu, kerangka berfikir, dan hipotesis. Bab 3 Metode

Penelitian berisi populasi dan sampel, variabel penelitian, desain

penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, instrumen

penelitian, analisis instrumen penelitian, dan metode analisis data

penelitian. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang hasil

analisis data dan pembahasannya yang disajikan dalam rangka menjawab

permasalahan penelitian. Bab 5 Penutup berisi simpulan dan saran dari

hasil penelitian.

(3) Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 28: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

12

12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keefektifan

Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Efektif adalah adanya efek,

adanya pengaruh, dapat membawa hasil tentang usaha, tindakan (Kamus Bahasa

Indonesia). Keefektifan bisa diartikan tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari

suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Proses

belajar mengajar di sekolah memiliki tujuan yang dituangkan dalam tujuan

intruksional. Tujuan intruksional berfungsi untuk:

a. Memberi arahan pada guru dan peserta didik dalam pelaksanaan KBM

b. Patokan untuk mengukur hasil belajar peserta didik

c. Kriteria untuk menguasai kualitas dan efisiensi pengajaran

d. Sebagai alat evaluasi guru dalam KBM

Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan peserta didik

menguasai materi pembelajaran. Penilaian hasil belajar akan memberikan

gambaran mengenai keefektifan mengajar, apakah model pembelajaran dan media

yang digunakan mampu membantu peserta didik memahami materi pembelajaran.

Hasil belajar antara peserta didik satu dengan peserta didik lainnya berbeda.

Karena masing-masing mempunyai kemamapuan yang berbeda dalam

mempelajari, mendalami maupun menyelesaikan pelajaran.

Berdasarkan teori belajar tuntas, pembelajaran dikatakan efektif jika

seorang peserta didik dipandang tuntas belajar. Seorang peserta didik dikatakan

Page 29: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

13

tuntas belajar jika ia mampu menyelesaikan dan menguasai kompetensi atau

mencapai tujuan pembelajaran minimal 75% dari seluruh tujuan pembelajaran.

Ketuntasan belajar klasikal dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah

peserta didik telah belajar tuntas (Mulyasa, 2002: 99)

Keefektifan adalah suatu keadaan yang berarti terjadinya suatu efek atau

akibat yang dikehendaki dalam perbuatan yang membawa hasil. Keefektifan

ditunjukkan dengan hasil peningkatan aspek kemampuan (kognitif), sikap

(afektif), kreativitas (psikomotorik) peserta didik dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan suatu model pembelajaran.

2.2 Model Pembelajaran Means-Ends Analysis

Newell dan Simon (1971:152) menyatakan bahwa, mengembangkan suatu

jenis pemecahan masalah dengan berdasarkan strategi heuristic yang lebih umum,

yang disebut MEA. Melalui model MEA seseorang yang menghadapi masalah

mencoba membagi permasalahan menjadi bagian tertentu dari permasalahan

tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa MEA merupakan

pengembangan suatu jenis pemecahan masalah dengan berdasarkan suatu strategi

yang membantu peserta didik dalam menemukan cara penyelesaian masalah

melalui penyederhanaan masalah yang berfungsi sebagai petunjuk untuk memilih

cara yang paling efektif dan efisien dalam memecahkan masalah yang diberikan.

Page 30: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

14

2.2.1 Strategi Model Pembelajaran Means-Ends Analysis

Suherman (2008) menyatakan bahwa model pembelajaran Means-Ends

Analysis (MEA) merupakan model pembelajaran yang menyajikan materi dengan

pendekatan pemecahan masalah berbasis heuristic. Menurut Suyatno (2009),

sintaks atau langkah-langkah pembelajarannya yaitu (1) sajikan materi dengan

pemecahan masalah berbasis heuristic, (2) elaborasi menjadi sub-sub masalah

yang lebih sederhana, (3) identifikasi perbedaan, (4) susun sub-sub masalah

sehingga terjadi koneksivitas, (5) pilih strategi solusi (Lestari, 2014:11)

Model MEA mengoptimalkan kegiatan pemecahan masalah dengan

pendekatan heuristic yaitu berupa rangkaian pertanyaan yang merupakan petunjuk

untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Proses

pembelajaran MEA memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran

terutama diskusi dan pemecahan masalah. Guru hanya berperan sebagai fasilitator

dan pengonfirmasi pendapat peserta didik. Peserta didik mengelaborasi masalah

menjadi sub-sub masalah yang lebih sederhana dengan memperhatikan bahwa

peserta didik dituntuk mampu memahami soal atau masalah yang diberikan.

Kemudian mengidentifikasi perbedaan antara kenyataan yang diperoleh dengan

tujuan yang ingin dicapai, setelah itu peserta didik menyusun sub-sub masalah

tadi agar terjadi konektivitas anatara sub masalah yang satu dengan sub masalah

yang lain dan menjadikannya kesatuan.

Pada tahap ini peserta didik memikirkan solusi yang paling tepat, efektif

dan efisien untuk menyeesaikan masaah yang diebrikan. Perlu dilakukan

Page 31: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

15

pengecekan kembali untuk melihat hasil pengerjaan dan mengoreksi jika terdapat

kesalahan perhitungan atau kesalahan pemilihan strategi.

2.2.2 Sintaks Model pembelajaran Means-Ends Analysis

Langkah-langkah proses pembelajaran dengan model MEA:

1. Peserta didik dijelaskan tujuan pembelajaran. Memotivasi peserta didik

terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih;

2. Peserta didik dibantu mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, dll);

3. Peserta didik dikelompokan menjadi 5 atau 6 kelompok (kelompok yang

dibentuk harus heterogen), dan memberi tugas/soal pemecahan

masalah kepada setiap kelompok;

4. Peserta didik dibimbing untuk mengidentifikasi masalah,

menyederhanakan masalah, hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan

hipotesis, menarik kesimpulan;

5. Peserta didik dibantu untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan;

6. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pembelajaran dengan model MEA menuntut peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga peserta didik yang

dominan berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya berperan

sebagai fasilitator dan motivator. Materi pembelajaran tidak disajikan dalam

bentuk jadi, tetapi harus merupakan temuan dari peserta didik sehingga

pembelajaran akan semakin bermakna.

Page 32: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

16

2.2.3 Keunggulan Penggunaan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis

Model MEA memiliki keunggulan dalam penerapannya dalam proses

pembelajaran. Adapun keunggulannya adalah sebagai berikut.

1. Peserta didik dapat terbiasa untuk memecahkan/menyelesaikan soal-soal

pemecahan masalah matematik;

2. Peserta didik berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekspresikan idenya;

3. Peserta didik memiliki kesempatan lebih benyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan matematik;

4. Peserta didik dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon

permasalahan dengan cara mereka sendiri;

5. Peserta didik memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu

dalam menjawab pertanyaan melalui diskusi kelompok;

6. Strategi heuristik dalam MEA memudahkan siswa dalam memecahkan

masalah matematik.

2.2.4 Kelemahan Penggunaan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis

Selain memiliki keunggulan, model MEA juga memiliki kelemahan.

Kelemahan tersebut sebagai berikut:

1. Membuat soal pemecahan masalah yang bermakna bagi peserta didik

bukan merupakan hal yang mudah;

2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami peserta didik

sangat sulit sehingga banyak peserta didik yang mengalami kesulitan

bagaimana merespon masalah yang diberikan;

Page 33: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

17

3. Lebih dominannya soal pemecahan masalah terutama soal yang terlalu

sulit untuk dikerjakan, terkadang membuat peserta didik jenuh;

4. Sebagian peserta didik bisa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak

menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

Adanya kelemahan dalam model pembelajaran Means-Ends Analysis dengan

melengkapinya menggunakan keunggulan Brainstroming untuk meminimalisir

dan sedikit mengatasi kelemahan tersebut, sebagai berikut;

(1) Guru senantiasa berlatih dan mencari bahan maupun sumber untuk

membuat soal pemecahan masalah yang bermakna untuk peserta didik.

(2) Guru memberikan contoh-contoh permasalahan sebaiknya berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari nyata yang dapat dengan mudah dipahami

oleh peserta didik nantinya.

(3) Soal pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik sebaiknya

menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta didik.

(4) Pada saat pembelajaran berlangsung penyampaian cara penyelesaian

persoalan yang berkaitan dengan pemecahan masalah sebaiknya

disampaikan dengan cara yang menyenangka untuk peserta didik.

2.3 Metode Brainstorming

Brainstorming adalah suatu metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru

dengan cara melontarkan suatu masalah atau pertanyaan kepada peserta didik,

kemudian peserta didik menjawab, menyatakan pendapat atau memberi komentar

sehingga memungkinkan terjadinya diskusi yang berkembang. Tokoh yang

mempopulerkan metode Brainstorming adalah Alex F. Osborn yang dalam

Page 34: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

18

bukunya Applied Imagination disebut juga dengan metode sumbang saran.

Menurut Brown & Paulus (2002 : 208), menyebutkan pengertian metode

Brainstorming adalah suatu metode yang mengeksplorasi kemampuan dan pikiran

siswa yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang

dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Dasar penggunaan metode curah gagasan atau Brainstorming adalah

bahwa kelompok dapat mengajukan usul lebih banyak dibandingkan anggota

secara individual. Menurut Zhao & Hou (2010: 181) dalam Jurnal The Study on

Influencing Factors of Team Brainstorming Effectiveness, menambahkan bahwa

brainstorming merupakan suatu multi-perspektive learning atau pembelajaran

dengan banyak pandangan. Selama pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode Brainstorming, peserta didik di dalam kelas

mengungkapkan gagasan atau pendapatnya masing-masing untuk diambil

kesimpulan oleh guru atas jawaban mengenai permasalahan yang diberikan.

2.3.1 Strategi Metode Brainstorming

Metode sumbang saran atau meramu pendapat (Brainstorming) merupakan

perpaduan dari metode tanya jawab dan diskusi. Metode ini sesuai sebagai upaya

untuk mengumpulkan pendapat yang dikemukan oleh seluruh anggota kelompok,

baik secara individual maupun kelompok. Pendapat dari setiap peserta didik

mungkin berbeda-beda sehingga dapat memicu perdebatan antar peserta didik

sehingga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses belajar dan

dapat meningkatkan komunikasi yang efektif antara siswa dengan guru maupun

antar peserta didik. Menurut Rossiter dan Lilien (1994), enam prinsip

Page 35: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

19

Brainstorming yang baru akan lebih menghasilkan kuantitas dan kualitas ide yang

lebih tinggi (Wulandari, 2010: 13). Prinsip-prinsip tersebut adalah:

(1) Aturan Brainstorming sangat penting dan seharusnya ditekankan bahwa

aturan Brainstorming yang pokok tidak hanya pada kuantitas ide tetapi

juga memperhatikan kualitas ide.

(2) Tujuan khusus seharusnya ditetapkan untuk sejumlah ide yang

dibangkitkan selama proses Brainstorming.

(3) Ide awal seharusnya dimulai dari individu, bukan secara kelompok.

(4) Gunakan interaksi dalam kelompok untuk mengumpulkan dan menyaring

ide-ide yang muncul dari setiap individu.

(5) Menentukan kesimpulan akhir dengan pemungutan suara dari para anggota

kelompok.

(6) Waktu yang digunakan untuk membangkitkan ide awal sebaiknya tidak

terlalu lama.

Hal ini diperkuat dengan penelitian Litchfield (2009) yang menyimpulkan

bahwa aturan Brainstorming akan lebih meningkatkan kuantitas pendapat yang

muncul jika dalam proses Brainstorming telah ditetapkan suatu tujuan khusus

(Wulandari, 2010: 14).

2.3.2 Sintaks Metode Brainstorming

Tahap Pelaksanaan Brainstorming menurut Wang et al. (2011) adalah: (1)

Background reading atau pembacaan latar belakang; (2) Pre-brainstorming test;

(3) Brainstorming activity 1; (4) Brainstorming activity 2; (5) Post-brainstorming

test. Tahap Background reading adalah tahap mengkondisikan peserta didik untuk

Page 36: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

20

membaca bahan bacaan yang diberikan. Tahap Pre-brainstorming adalah tahap

untuk mengetahui pengetahuan konseptual dan penalaran mengenai masalah yang

diajarkan. Tahap Brainstorming activity 1 adalah tahap peserta didik memulai

untuk sesi brainstorming dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah

tentang materi yang diajarkan. Tahap Brainstorming activity 2 yaitu tahap untuk

peserta didik melanjutkan sesi Brainstorming dengan berdiskusi antar peserta

didik, kemudian tahap post-brainstorming adalah tes akhir sesudah pelaksanaan

metode Brainstorming (Wulandari, 2010: 14).

Proses pembelajaran dengan metode brainstorming dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Guru memberikan suatu permasalahan pada peserta didik.

(2) Peserta didik melakukan kajian dan memberikan ide untuk permasalahan

tersebut secara individual.

(3) Peserta didik dikelompokkan secara heterogen dengan 4-6 peserta didik

tiap kelompok dan satu peserta didik menjadi pemimpin diskusi kelompok.

(4) Setiap peserta didik mengutaraknan semua pendapat dan pertanyaan

saatdiskusi kelompok terjadi.

(5) Tiap kelompok menyaring ide dari tiap anggota kelompok oleh pemimpin

kelompok dengan berdiskusi untuk mengambil penyelesaian yang tepat

dengan tidak menyudutkan atau menyalahkan pendapat peseorangan.

(6) Tiap kelompok membuat kesimpulan akhir.

(7) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Page 37: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

21

(8) Guru memberikan latihan pada peserta didik untuk dikerjakan secara

individual.

2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Metode Brainstorming

Menurut Nurani dkk. (2003) metode Brainstorming yang dikutip oleh

(Wulandari, 2010: 14-15) mempunyai beberapa manfaat atau keunggulan yaitu:

1. Dapat dijadikan evaluasi tahap awal atau biasa disebut preevaluation

tentang keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki peserta didik.

2. Sebagai salah satu cara pengembangan ide-ide atau pendapat baru

mengenai suatu permasalahan.

3. Meningkatkan daya ingat agar terlatih berpikir tentang sesuatu yang

bersifat kuantitas di samping permasalahan sehari-hari

4. Menindaklanjuti pemecahan masalah jika dengan cara yang konvensional

tidak terpecahkan

5. Mengembangkan berpikir kritis dan kreatif

6. Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik untuk ikut terlibat

menyampaikan pendapatnya.

Sedangkan beberapa kelemahan metode Brainstorming adalah:

(1) Beberapa pendapat dari peserta didik ada yang tidak digunakan dalam

pemecahan dimungkinkan karena tidak sesuai atau masalah sudah

terpecahkan sebelum semua pendapat dari peserta didik disampaikan.

(2) Terlalu banyak pendapat yang muncul sehingga akan membingungkan dan

mungkin akan menyesatkan karena peserta didik bebas untuk berpikir.

(3) Metode ini akan mengintimidasi peserta didik yang pada dasarnya pemalu.

Page 38: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

22

(4) Sulit untuk mendeteksi pendapat yang sesuai dengan permasalahan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014), bahwa metode

Brainstorming berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Adanya

kelemahan dalam metode Brainstorming dengan melengkapinya menggunakan

keunggulan dari MEA guru dapat meminimalisir kelemahan tersebut dan dapat

berusaha mengatasinya, sebagai berikut;

(1) Pada awal pembelajaran peserta didik diarahkan untuk membuat

pertanyaan maupun pendapat yang nantinya disesuaikan dengan masalah

yang sedang dipecahkan.

(2) Perlu adanya pemimpin kelompok untuk menghimpun pendapat sehingga

pendapat dapat ditampung satu-persatu untuk penyampaian pendapat yang

banyak dan bersamaan yang dapat membingungkan saat diskusi

berlangsung.

(3) Guru pada awal pembelajaran harus menekankan kepada seluruh peserta

didik paling tidak setiap peserta didik mempunyai satu pertanyaan, jadi

tidak akan malu karena takut tidak menyampaikan satupun pendapat karena

telah memiliki pertanyaan maupun pendapat diawal pembelajaran..

(4) Pada awal pembelajaran guru sebaiknya memberikan pemahaman konsep

dan penalaran yang jelas pada materi prasyarat agar peserta didik saat

mengutarakan pendapat sesuai dengan permasalahan dan tidak melebar ke

arah yang kurang diharapkan.

Page 39: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

23

2.3.3 Metode Brainstorming dalam Model Pembelajaran Means-Ends

Analysis

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Means-

Ends Analysis dengan Brainstorming adalah pembelajaran dengan langkah-

langkah sebagai berikut;

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan permasalahan

yang berkaitan dengan pemecahan masalah.

(2) Memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan

masalah yang dipilih.

(3) Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 atau 6 kelompok (kelompok

secara heterogen) dan setiap kelompok dipilih satu pemimpin kelompok.

(4) Guru sebagai moderator meminta semua peserta didik untuk aktif bertanya

dan mengutarakan pendapatnya dalam diskusi kelompok dan guru

memberikan permasalahan pada setiap kelompok (LKPD).

(5) Sebelum diskusi berlangsung, guru memberikan pemahaman konsep

tentang materi prasyarat dengan jelas dan membantu dalam penalaran

materi.

(6) Peserta didik dibimbing untuk mengidentifikasi masalah,

menyederhanakan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data,

membuktikan hipotesis dan menarik kesimpulan.

(7) Setiap peserta didik mengutarakan semua pendapat tentang masalah

tersebut dan tiap kelompok menyaring pendapat dari setiap anggota

kelompok dengan berdiskusi memilih strategi yang akan digunakan.

Page 40: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

24

(8) Guru membimbing peserta didik jika adanya pendapat yang melebar dari

permasalahan.

(9) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kelompoknya

kedepan kelas dan setiap peserta didik dari kelompok lain mengutarakan

pendapat jika tidak sesuai dengan pendapatnya atau kelompoknya.

(10)Guru memberikan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-

proses yang telah dilakukan oleh setiap kelompok dan khususnya peserta

didik.

2.4 Teori Belajar Pendukung

Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang

bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen (Sugandi,

2007: 15). Beberapa teori belajar yang melandasi pembahasan dalam penelitian

ini antara lain:

2.4.1 Teori Piaget

Piaget mengutarakan adanya dua hal yang harus ada dalam pembelajaran,

yakni belajar aktif dan belajar lewat interaksi sosial. Teori konstruktivis Piaget

antara lain (Sugandi, 2007: 35):

1. Belajar Aktif

Proses pembelajaran merupakan proses aktif, karena pengetahuan

terbentuk dari dalam subjek belajar. Sehingga untuk membantu perkembangan

kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak

dapat belajar sendiri misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol-

simbol, mengajukan pertanyaan dan menjawab sendiri.

Page 41: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

25

2. Belajar lewat interaksi sosial

Dalam pembelajaran perlu diciptakan suasana yang memungkinkan

terjadinya interaksi diantara subyek belajar. Piaget percaya bahwa belajar

bersama akan membantu perkembangan kognitif anak. Dengan interaksi sosial,

perkembangan kognitif anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya

khasanah kognitif anak akan diperkaya dengan berbagai macam pandang dan

alternatif.

Teori tersebut sesuai dengan Metode Brainstorming, dimana dalam

pembelajarannya peserta didik berperan aktif dengan cara berdiskusi sesuai

dengan metode yang digunakan. Dengan dibentuknya kelompok dalam

pembelajaran tentunya peserta didik akan berinteraksi dengan kelompoknya dan

menambah keaktifan peserta didik.

2.4.2 Teori Gagne

Menurut Gagne, dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat

diperoleh peserta didik, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek tak

langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar

mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya

belajar. Sedangkan objek langsung berupa fakta, ketrampilan, konsep, dan aturan.

Menurut Gagne, belajar dapat dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar, yaitu

belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, membedakan,

pembentukan konsep, pembentukan aturan, dan pemecahan masalah. Kedelapan

tipe belajar itu terurut menurut taraf kesukarannya dari belajar isyarat sampai ke

belajar pemecahan masalah.

Page 42: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

26

Dalam teori Gagne, pembentukan konsep disebut juga tipe belajar

pengelompokan, yaitu belajar melihat sifat bersama benda-benda konkrit atau

peristiwa untuk dijadikan suatu kelompok. Dalam hal tertentu diperlukan tipe

belajar yaitu mengharapkan siswa untuk mampu memberikan respon terhadap

stimulus dengan segala macam perbuatan. Belajar pemecahan masalah adalah tipe

belajar yang paling tinggi karena lebih kompleks dari pembentukan aturan.

Dalam pemecahan masalah, biasanya ada lima langkah yang harus

dilakukan yaitu:

a. menyajikan masalah dalam bentuk yang jelas;

b. menyatakan masalah dalam bentuk operasional;

c. menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang

diperkirakan baik;

d. mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk meperoleh hasilnya;

e. mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh. (Suherman, 2003:33-

34).

Berdasarkan uraian diatas, peserta didik dalam menyelesaiakan masalah

dengan pemahaman konsep dan menggunakan strategi pemecahan masalah

bertingkat. Teori belajar tersebut sesuai dengan model pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini yakni model pembelajaran Means-End Analysis.

2.4.3 Teori Van Hiele

Semua teori belajar yang telah diuraikan adalah teori-teori yang dijadikan

landasan proses belajar mengajar matematika. Pada bagian ini akan disinggung

bagaimana teori belajar yang dikemukakan ahli pendidikan, khusus dalam bidang

Page 43: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

27

geometri. Dalam pengajaran geometri terdapat teori belajar yang dikemukakan

oleh Van Hiele dalam Suherman, yang menguraikan tahap-tahap perkembangan

mental anak dalam geometri. Van Hiele adalah seorang guru bangsa Belanda yang

mengadakan penelitian dalam pengajaran geometri. Hasil penelitiannya itu, yang

dirumuskan dalam disertasinya, diperoleh dari kegiatan tanya jawab dan

pengamatan.

Menurut Van Hiele, tiga unsur utama dalam pengajaran geometri yaitu

waktu, materi pengajaran dan metode pengajaran yang diterapkan, jika ditata

secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada

tingkatan berpikir yang lebih tinggi (Suherman, 2003:51-53).

Dalam penelitian ini, teori Van Hiele berhubungan dengan materi pokok

dalam pembelajaran, yaitu materi segiempat.

2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang diperoleh

peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek

perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta

didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang

konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep.

Perubahan ini dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga dapat

digunakan untuk merespon stimulus yang sama seperti saat belajar. Sesuai dengan

standar isi Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, perubahan perilaku yang menjadi

tujuan dari kegiatan belajar adalah kemampuan pemahaman konsep, penalaran

dan komunikasi matematis, serta pemecahan masalah.

Page 44: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

28

2.5.1 Pemahaman Konsep

Wardhani (2008: 10-11) menyebutkan bahwa pada penjelasan teknis

Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506 tahun 2004 tentang rapor

diuraikan bahwa indikator peserta didik memahami konsep matematika adalah

mampu:

(1) Menyatakan ulang sebuah konsep;

(2) Mengklarifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya;

(3) Memberi contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep;

(4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis;

(5) Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep;

(6) Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur operasi tertentu;

(7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

2.5.2 Penalaran dan Komunikasi Matematis

Penalaran diperlukan dalam melakukan penarikan kesimpulan atau

permasalahan matematika yang dihadapi baik itu dengan penalaran secara induktif

maupun deduktif. Secara umum dapat dinyatakan bahwa penalaran induktif

merupakan proses berpikir dari khusus ke umum, sedangkan penalaran deduktif

merupakan proses berpikir dari bentuk umum (berupa aksioma dan penalaran) ke

bentuk khusus.

Komunikasi adalah proses untuk memberi dan menyampaikan arti dalam

usaha untuk menciptakan pemahaman bersama. Seorang peserta didik disamping

mampu bernalar dan memecahkan masalah dengan baik sebagai suatu kegiatan

Page 45: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

29

atau aktivitas berpikir, maka ia harus mampu mengkomunikasikan kemampuan

tersebut secara nyata dalam bentuk lisan dan tertulis. Pada penjelasan teknis

Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506 tahun 2004 diuraikan bahwa

indikator peserta didik dalam memiliki kemampuan penalaran adalah mampu:

(1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan

diagram;

(2) Mengajukan dugaan;

(3) Melakukan manipulasi matematika;

(4) Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti

terhadap kebenaran solusi;

(5) Menarik kesimpulan dari pernyataan;

(6) Memeriksa kesahihan argument; dan

(7) Menemukan pola atau sifat dari gejalan matematis untuk membuat

generalisasi. (Wardhani, 2008: 11-14)

2.5.3 Pemecahan Masalah

Pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506 tahun 2004

dijelaskan bahwa pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik yang

ditunjukkan peserta didik dalam memahami, memilih model pembelajaran, dan

strategi pemecahan masalah, dan menyelesaikan model untuk menyelesaikan

masalah. Indikator yang menunjukkan pemecahan masalah sebagaimana dikutip

oleh Shadiq (2009) antara lain:

(1) Menunjukkan pemahaman masalah;

Page 46: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

30

(2) Mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam

pemecahan masalah;

(3) Menyajikan masalah secara metematika dalam berbagai bentuk;

(4) Memilih model pembelajaran dan metode pemecahan masalah secara

tepat;

(5) Mengembangkan strategi pemecahan masalah;

(6) Membuat dan menafsirkan pemodelan matematika dari suatu masalah; dan

(7) Menyelesaikan masalah yang tidak rutin. (Wardhani, 2008: 18)

2.6 Keaktifan Peserta Didik

2.6.1 Pengertian Keaktifan Peserta Didik

Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sangatlah berpengaruh dalam

pencapaian hasil belajar. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2001: 24-25),

akif adalah giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan

atau hal di mana peserta didik dapat aktif. Peserta didik aktif adalah peserta didik

yang terlibat secara intelektual dan emosional dalam kegiatan belajar (Ahmadi &

Supriyono, 2004: 207).

Keaktifan peserta didik dapat dilihat ketika peserta didik berperan dalam

pembelajaran seperti aktif bertanya kepada peserta didik maupun guru, maupun

berdiskusi kelompok dengan peserta didik lain, mampu menemukan masalah serta

dapat memecahkan masalah tersebut, dan dapat menerapkan apa yang telah

diperoleh untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya (N Sudjana, 2009:61).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik aktif

adalah peserta didik yang terlibat secara terus menerus baik secara fisik, psikis,

Page 47: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

31

intelektual maupun emosional yang membentuk proses mengkomparasikan materi

pelajaran yang diterima. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran tidak

hanya keterlibatan dalam bentuk fisik seperti duduk melingkar, mengerjakan/

melakukan sesuatu, akan tetapi dapat juga dalam bentuk proses analisis, analogi,

komparasi, penghayatan, yang kesemuanya merupakan keterlibatan peserta didik

dalam hal psikis dan emosi (Sugandi, 2007: 75)

2.6.2 Ciri-Ciri Keaktifan Peserta Didik

Kadar keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dilihat

pada dimensi peserta didik yaitu pembelajaran yang berkadar peserta didik aktif

akan terkihat pada diri peserta didik akan adanya keberanian untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan dan kemauannya. Dalam dimensi

peserta didik ini nanti pada akhirnya akan tumbuh dan berkembang kemampuan

kreativitas siswa (Sugandi, 2007: 75-76).

Keaktifan peserta didik tampak dalam kegiatan, antara lain:

(1) Berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh

keyakinan;

(2) Mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh

situasi pengetahuan;

(3) Merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru

kepadanya;

(4) Belajar dalam kelompok;

(5) Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu; dan

Page 48: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

32

(6) Mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai

secara lisan atau penampilan (Suryosubroto, 2002: 71-72).

Ketercapain keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dapat terlihat dari

keterpenuhinya indikator cara belajar peserta didik aktif. Melalui indikator cara

belajar peserta didik aktif dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam

suatu proses belajar mengajar yang menyebutkan peserta didik aktif. Indikator

cara belajar peserta didik aktif tersebut yaitu:

(1) Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan

permasalahannya;

(2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam

kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar;

(3) Penampilan berbagai usaha/kekreatifan belajar mengajar sampai mencapai

keberhasilannya; dan

(4) Kebebasan melakukan hal tersebut tanpa tekanan guru/ pihak lainnya

(Ahmadi & Supriyono, 2004: 207-208).

2.6.3 Aspek-Aspek Keaktifan Peserta Didik

Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri keefektifan yang telah dibahas maka

dapat disimpulkan aspek-aspek yang mempengaruhi keaktifan peserta didik.

Aspek-aspek keaktifan peserta didik adalah hal-hal yang mempengaruhi dan dapat

menciptakan keaktifan peserta didik. Aspek-aspek keaktifan peserta didik ini

sebagai indikator keaktifan peserta didik. Aspek-aspek keaktifan peserta didik

dalam pembelajaran tersebut meliputi: (1) keberanian; (2) berpartisipasi; (3)

kreativitas belajar; dan (4) kemandirian belajar.

Page 49: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

33

2.6.3.1 Keberanian

Keberanian dalam pembelajaran berkaitan dengan keadaan mental peserta

didik dalam mengikuti aktivitas belajar. Keberanian ini merujuk kepada

keberanian peserta didik dalam menampilkan minat, kebutuhan dan

permasalahannya dalam proses belajar.

Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu

merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Adapun ciri khusus seseorang

yang memiliki keberanian meliputi:

f. Berpikir secara matang dan terukur sebelum bertindak;

g. Mampu memotivasi orang lain;

h. Selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan

pengetahuan baru menuju ke arah yang benar;

i. Bertindak nyata;

j. Semangat;

k. Menciptakan kemajuan;

l. Siap menanggung resiko; dan

m. Konsisten/istiqomah.

2.6.3.2 Berpartisipasi

Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran sangat penting untuk

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan

demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan bisa dicapai semaksimal

mungkin. Adapun unsur-unsur dalam partisipasi, yaitu:

Page 50: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

34

a. Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam

proses belajar mengajar;

b. Kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang

dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik dalam

belajar. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar, hanya yang membedakannya

adalah kadar/bobot keaktifan anak didik dalam belajar.

2.6.3.3 Kreativitas Belajar

Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk

disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu. Peserta didik

yang aktif mempunyai motivasi untuk menciptakan cara belajar yang baru untuk

mengkreativitaskan belajar mereka agar mendapatkan pemahaman yang mereka

inginkan.

Munandar (1999: 51) mengemukakan kreaktivitas belajar yang dimiliki

siswa aktif dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut:

1. Rasa ingin tahu yang tinggi.

2. Pantang menyerah.

3. Berani mengambil resiko.

4. Ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

5. Optimis.

6. Proaktif.

Page 51: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

35

2.6.3.4 Kemandirian Belajar

Kemandirian dalam pembelajaran merupakan suatu aktivitas dalam

pembelajaran yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan mengatur

diri untuk mencapai hasil yang optimal. Siswa yang aktif dengan sikap mandiri

dengan tidak selalu bergantung pada orang lain. Thoha (1996: 204) menyatakan

indikator dari kemandirian belajar siswa aktif adalah sebagai berikut.

1. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif;

2. Tidak mudah terpengaruhi oleh pendapat orang lain;

3. Tidak menghindari masalah;

4. Tidak merasa rendah diri;

5. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan;

6. Mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh

situasi pengetahuan

7. Merasakan sendiri tugas-tugas yang diberikan guru

8. Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu.

2.7 Materi Segiempat

Materi pokok dalam penelitian ini dalah materi segiempat dengan sub

materi layang-layang

2.7.1 Segiempat

“A quadrilateral is the union of four segments determined by four points,

no three of witch are collinear. The segments intersect only at the endpoints”.

(Clemens, 260). Definisi tersebut dapat diartikan “Segiempat adalah gabungan

Page 52: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

36

empat ruas garis yang ditentukan oleh empat titik, dimana tidak ada tiga titik yang

segaris. Ruas-ruas garis hanya berpotongan pada ujungnya”.

2.7.2 Layang-layang

2.7.2.1 Definisi Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat yang dibentuk dari gabungan dua segitiga

sama kaki yang alasnya sama panjang dan saling berhimpit. (Adinawan,

2008:178)

Gambar 2.1 Layang-layang ABCD

2.7.2.2 Sifat-sifat Layang-layang

Jika sebuah layang-layang ���� dibalik, maka layang-layang ���� akan

menempati bingkainya (lihat Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Sifat-sifat layang-layang

Page 53: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

37

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:

i. �� = �� dan �� = ��Sifat 1 : Dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang.

ii. ∠��� = ∠���

Sifat 2 : Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

iii. ⊿��� = ⊿��� berarti �� membagi layang-layang menjadi dua bagian

yang sama besar dan ∠��� = ∠��� = ∠��� = ∠��� berarti �� ⊥��.

Sehingga �� dapat disebut sumbu simetri.

Sifat 3 : Salah satu diagonal merupakan sumbu simetri.

2.7.2.3 Keliling dan Luas Layang-layang

Keliling layang-layang ���� = �� + �� + �� + ��

= �� + �� + �� + �� (sifat 1)

= 2�� + 2��

= 2(�� + ��)

Layang-layang ���� merupakan gabungan dua segitiga sama kaki ⊿���dan ⊿��� yang berhimpit pada alasnya. Sehingga luas layang-layang ����adalah jumlah luas ⊿��� dan ⊿���.

Luas layang-layang ���� = luas ⊿��� + luas ⊿���

= 12 × ��� ⊿ADB + tinggi ⊿ADB � +

�12 × ��� ⊿DCB + tinggi ⊿DCB �

= 12 × �� + AO � + 1

2 × �� + CO �

Page 54: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

38

= 12 × ��(�� + ��)

= 12 × �� × ��

= 12 × �������� 1 × �������� 2

2.7.3 Trapesium

2.7.3.1Definisi Trapesium

Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisi

berhadapan yang sejajar.

2.7.3.2 Jenis-jenis Trapesium

Gambar 2.3 Jenis-jenis trapesium

Ada tiga jenis trapesium (lihat Gambar 2.3):

- Trapesium ���� disebut trapesium sama kaki karena memiliki kaki

yang sama panjang.

- Trapesium ���� disebut trapesium siku-siku karena memiliki sudut

siku-siku.

- Trapesium ���� disebut trapesium sebarang karena tidak memiliki

keistimewaan.

Page 55: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

39

2.7.3.3 Sifat-sifat Trapesium

Jika sisi-sisi trapesium ���� diperpanjang maka akan terlihat bahwa

∠��� dengan ∠��� merupakan sudut dalam sepihak, begitu pula dengan ∠���dengan ∠��� juga merupakan sudut dalam sepihak (lihat Gambar 2.4).

Gambar 2.4 Sifat Trapesium

Sifat : Jumlah besar sudut yang berdekatan yang merupakan sudut dalam

sepihak adalah 180˚.

2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

Keliling trapesium ���� = �� + �� + �� + ��Jika trapesium ���� dipotong pada diagonal �� maka akan terbentuk

⊿��� dan ⊿���, maka luas trapesium ���� adalah jumlah luas ⊿��� dan

⊿��� (lihat Gambar 2.5)

Gambar 2.5 Luas Trapesium

Luas trapesium � �� = luas ⊿��� + luas ⊿���= 1

2 × ��� ⊿ABC + tinggi ⊿ABC� +

�12 × ��� ⊿ACD + tinggi ⊿ACD �

= 12 × �� + CE � + 1

2 × �� + FA �

Page 56: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

40

= 12 × �� + CE � + 1

2 × �� + CE �

= 12 × �� × 1

2 × �� + CD �

= 12 × ������ × �!"��ℎ $������ � � %����&

2.7.4 Peta Konsep Segiempat

Peta konsep segi empat dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.6 Peta Konsep Segiempat

2.8 Penelitian yang Relevan

No. Peneliti Tahun Fokus Penelitian Hasil Penelitian

1. Dewi

Indah

Lestari

2014 Model

Pembelajaran

MEA, Lembar

Kerja Peserta

Didik,

Kemampuan

Berfikir Kreatif

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dewi Indah Lestari (2014) dengan

judul Keefektifan Pembelajaran MEA

Berbantuan Lembar Kegiatan Peserta

Didik Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif, menunjukkan bahwa dengan

pengguaan model MEA (Means-Ends Analysis) dalam pemecahan masalah

terbuka, kemampuan berfikir peserta

didik mengalami peningkatan dan

lebih efektif daripada pembelajaran

model ekspositori. Model

Page 57: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

41

No. Peneliti Tahun Fokus Penelitian Hasil Penelitian

pembelajaran MEA menyebabkan

terjadinya diskusi antar peserta didik

dalam pemecahan masalah, sehingga

peserta didik menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran. Hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa kemampuan

peserta didik dalam pemecahan

masalah matematika cenderung

meningkat. Kesamaan penelitian yang

dilakukan penulis dengan penelitian

yang dilakukan oleh Dewi Indah

Lestari adalah pada penggunaan model

pembelajaran MEA. Sedangkan

perbedaannya adalah subjek peneltian

dan pokok bahasan materi.

2. Wulandari 2014 Metode

Brainstorming,

Aktivitas dan

hasil belajar

peserta didik

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Wulandari (2014) dengan judul

Pengaruh Penerapan Metode

Brainstorming Terhadap Aktivitas Dan

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hama

Dan Penyakit Pada Tumbuhan Di

SMP Negeri 1 Ungaran, tingkat

keterlaksanaan metode brainstorming

terhadap nilai hasil belajar siswa

menunjukkan nilai rata-rata hasil

belajar siswa yaitu 8,0. Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa metode brainstorming dapat

memengaruhi aktivitas dan hasil

belajar peserta didik pada materi hama

dan penyakit pada tumbuhan di SMP

Negeri 1 Ungaran. Metode

brainstorming mengisi materi

pelajaran dengan tanya jawab disertai

diskusi terbimbing untuk merangkum

pendapat mengenai pemecahan suatu

permasalahan dengan lebih

menyenangkan. Peserta didik tidak

akan takut untuk mengungkapkan

pendapatnya karena dalam metode

brainstorming, guru tidak

menyalahkan maupun membenarkan

jawaban peserta didik terlebih dahulu.

Kesamaan penelitian yang dilakukan

penulis dengan penelitian yang

Page 58: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

42

No. Peneliti Tahun Fokus Penelitian Hasil Penelitian

dilakukan oleh Wulandari adalah pada

penggunaan pembelajaran

Brainstorming dan subjek penelitian.

Sedangkan perbedaannya adalah

pokok bahasan materi.

2.9 Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 2 Kaliori, untuk pembelajaran

matematika masih menggunakan model pembelajaran langsung dengan peta

konsep. Antusias peserta didik yang kurang terhadap pembelajaran matematika

semakin menghambat pemahaman konsep terutama pada materi pokok segiempat.

Materi pokok dalam penelitian ini adalah segiempat yang merupakan

bidang geometri. Materi ini membutuhkan pembeajaran yang mengutamakan

pemahaman degan pemecahan masalah agar mudah diingat dan dimengerti oleh

peserta didik. Perlu adanya strategi yang inovatif guna mengemabangkan cara

belajar yang efektif untuk peserta didik.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

Means-Ends Analysis dengan Brainstorming merupakan pembelajaran yang

efektif. Kedua pembelajaran yang efektif ini tentunya akan memberikan hasil

yang lebih jika disatukan. Model pembelajaran Means-Ends Analysis

menekankan peserta didik memperoleh perlakuan dengan pemberian masalah-

masalah kemudian dipecahkan untuk mendapatkan konsep dengan berbantuan

Brainstorming yang menekankan adanya diskusi menghasilkan lenih mudahnya

peserta didik untuk memperoleh pemecahan masalah. Keuntungan dari

penggunaan model ini peserta didik menjadi lebih aktif dan memahami konsep

Page 59: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

43

bukan lagi menghafal. Berdasarka uraian diatas kerangka berpikir dapat dilihat

pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Kerangka Berfikir

2.10 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yakni:

Hasil belajar materi segiempat dan keaktifan peserta didik masih rendah

Pembelajaran dan metode meningkatkan hasil belajar dan

keaktifan peserta didik

Model Pembelajaran Means-EndsAnalysis merupakan pemebeljaran

dengan pemecahan masalah

berbasis heuristic

Metode brainstorming menekankan

aktifitas diskusi pada peserta didik

Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Metode

brainstorming diperlakukan pada peserta didik

Peserta didik memecahkan

permasalahan dengan membagi ke

dalam sub-sub masalah

Peserta didik dengan berkelompok

5-6 orang, berdiskusi

menyelesaiakn permasalahan

Hasil belajar peserta didik pada materi layang-layang dan trapesium mencapai

ketuntasan belajar

Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Metode brainstorming efektif

terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok segiempat

Page 60: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

44

(1) Hasil belajar peserta didik pada kelas yang menggunakan Model

Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming mencapai nilai

Ketuntasan Klasikal.

(2) Rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelas yang menggunakan Model

Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming lebih baik

daripada hasil belajar peserta didik pada kelas yang menggunakan model

pembelajaran langsung dengan peta konsep.

(3) Keaktifan peserta didik pada kelas yang menggunakan Model

Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan Brainstorming lebih baik

daripada hasil belajar peserta didik pada kelas yang menggunakan model

pembelajaran langsung dengan peta konsep.

Page 61: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

94

94

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai hasil penelitian, maka dapat diambil

simpulan bahwa Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan

Brainstorming efektif terhadap hasil belajar peserta didik SMP Kelas VII materi

pokok segiempat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat

diberikan adalah:

1. Direkomendasikan kepada guru terutama mata pelajaran guru matematika

kelas VII saat melakukan pembelajaran tentang materi pokok segiempat dapat

menggunakan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan

Brainstorming sebagai salah satu alternatif model pembelajaran.

2. Pada mata pelajaran matematika materi pokok lainnya sebagai perluasaan

guru dapat menggunakan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis dengan

Brainstorming dapat memperoleh pembelajaran efektif sama.

Page 62: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

95

95

Daftar Pustaka

Adinawan, M. C. 2008. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Ahmadi, A. & W. Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran.Bandung: PT Rosda Karya

Arikunto, S. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta:

Bumi Aksara.

Armada, T.S. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Means-Ends Analysis (Mea) Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Gugus V Kecamatan Sukasada. Artikel. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja:

Undiksha.

Brown, V. R. & P. Paulus. 2002. Making group brainstorming more effective:

recommendation from an associative memory perspective. Current Directions in Psychological Science 6 (11): 208-212

Clemens, S. R. 1984. Geometry with Applications and Problem Solving. Canada:

Addison Wesley.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

D.I, Lestari. 2014. Keefektifan Pembelajaran MEA Berbantuan Lmebar Kegiatan

Pesrta Didik Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif. Unnes Journal of Mathematic Education 3 (1) (2014).

Munandar, U. 1999. Mengembangkan Bakat & Kreatifitas Anak Sekolah Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Tersedia:

“http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php”. [diakses 22 Januari

2016].

Page 63: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

96

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Shadiq, F. 2009. Kemahiran Pemecahan Masalah. Tersedia :

http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/13-SI-SKLSMP-Optimalisasi- Tujuan-

wardhani.pdf. [diakses 22 Januari 2016].

Simon & Newell. 1971. Human Problem Solving. [Online]

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1

&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjB14Ddm7bOAhVLNI8KHRlTAXgQ

FggdMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.cog.brown.edu%2Fcourses%2Fc

g195%2Fpdf_files%2Ffall07%2FSimon%2520and%2520Newell%2520(1

971).pdf&usg=AFQjCNFoBRIPAIwc6JrMMcJYuFJPHGsWwg&bvm=bv

.129389765,d.c2I [diakses 06 Januari 2016]

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugandi, A. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES Press.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfa Beta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukestiyarno. 2013. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: Unnes.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Pustaka

Utama.

Wang, HC, Rose CP, & Chang CY. 2011. Agent-based dynamic support for

learning from collaborative brainstorming in scientific inquiry. Springer Journal Computer-Supported Collaborative Learning 6: 371-395.

Page 64: DENGAN BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR …lib.unnes.ac.id/28951/1/4101412011.pdf · Program Studi Pendidikan Matematika oleh: Dyah Ayu Pratiwi ... 2.7.3.4 Keliling dan Luas Trapesium

97

Wardhani. 2008. Fasilitasi MGMP Jogjakarta. Tersedia :

http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/13-SI-SKLSMP-Optimalisasi- Tujuan-

wardhani.pdf [diakses 23 Januari 2016]

Wulandari. 2014. Pengaruh penerapan metode Brainstorming terhadap aktivitas

dan hasil belajar siswa pada materi penyakit dan hama pada tumbuhan di

SMP Negeri 1 Ungaran. Unnes Journal of Biology Education (1) 1.

Wulandari, A. A. 2010. Efektifitas Penggunaan Metode Group Investigation Dan Brainstorming Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Laweyan Pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Datar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa. Tesis.

Universitas Negeri Sebelas Maret.

Zhao, Z & Hou J. 2010. The Study on Influencing Factors of Team Brainstorming

Effectiveness. International Journal of Bussiness and Management 5 (1):

181-184.