Demokrat Ngotot Golkar Melunak - ftp.unpad.ac.id · melihat terlalu prematur me-nyim pulkan adanya...

1
3 RABU, 9 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA P OL KAM Demokrat Ngotot Golkar Melunak angket perpajakan. Ia menduga hak angket ini bertujuan mem- bubarkan Satuan Tugas Pembe- rantasan Maa Hukum. Keterlibatan satgas dalam kasus Gayus Tambunan te- lah menyentuh perusahaan yang menyumbang ke parpol tertentu. Perjalanan kasus maa pajak Gayus cukup panjang. Seusai divonis tujuh tahun, Gayus memilih Hotma Sitompoel sebagai kuasa hukumnya, menggantikan Adnan Buyung Nasution. Meskipun demikian, Ketua Umum Asosiasi Advokat Indo- nesia (AAI) Humphrey Djemat melihat terlalu prematur me- nyimpulkan adanya konik ke- pentingan terkait merapatnya Hotma di dekat Gayus. Hotma tercatat pernah men- jadi pengacara Sjahril Djohan. Gayus maupun Sjahril Djohan adalah terpidana kasus PT Salmah Arowana Lestari (PT SAT). “Keduanya jelas menjadi terpidana di kasus yang sama, jadi tidak ada konik kepen- tingan di antaranya,” jelas Humphrey. Hal yang sama dikemukakan oleh pengamat hukum pidana Universitas Muhammadiyah Chairul Huda. (*/ED/P-4) [email protected] rapat Bamus, untuk dijadwalkan dibahas pada rapat paripurna berikutnya. Dalam menyoal pembicaraan di Setgab mengenai usulan hak angket tersebut, Priyo menilai hal itu wajar saja dilakukan. “Kita kan menginginkan satu titik temu. Tapi apakah akan seragam kan belum tentu,” kata Priyo. Akrobat politik Salah satu pengusul hak angket perpa- jakan, Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDIP Pra- mono Anung, berharap in- strumen itu tidak dijadikan alat akrobatik politik. DPR harus belajar dari pengalaman hak angket Cen- tury. “Kami khawatir kalau kemudian ini nanti hanya men- jadi akrobatik politik, padahal tidak menemukan substansi apa yang menjadi persoalan maa pajak.” Kekhawatiran Pramono itu wajar. Sebelumnya, pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Jristiadi menangkap sinyale- men buruk atas pengajuan hak penyelidikan kasus maa pajak saat ini sudah ditangani KPK. Hanya Demokrat yang tidak mau mendukung usulan yang ditandatangani 114 anggota DPR dari delapan fraksi itu. Golkar pengusul hak angket terbesar, yakni 75 orang. Hingga sekarang, usulan pembentukan pansus hak angket perpajakan belum di- agendakan di rapat paripur- na pekan ini. “Tapi bukan berarti batal,” ujar Wakil Ket- ua DPR dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso kepada war- tawan. Ia menjelas- kan, rapat pimpinan DPR Rabu (2/2) memutuskan untuk meng- umumkan usulan hak angket dalam rapat paripurna terdekat. Akan tetapi, setelah dicek ke Sekjen DPR, ternyata belum ada jadwal rapat paripurna hingga Selasa (8/2). Menurutnya, Badan Musya- warah (Bamus) akan menggelar rapat pada Kamis (10/2) untuk dibacakan pada rapat paripurna terdekat. Setelah dibacakan, usu- lan hak angket perpajakan itu akan disampaikan kembali pada HENRI SIAGIAN S EKRETARIS Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Saan Mustofa mengatakan pihaknya tetap ngotot menolak rencana pembentukan pansus perpajakan. Demokrat mengaku akan membendung lolosnya hak angket itu melalui Sekretariat Gabungan (Setgab) yang beranggotakan enam par- pol koalisi pendukung peme- rintah. “Kita punya upaya yang sama, gagasan yang sama, ins- trumennya apa di DPR untuk mengimplementasikannya, akan kami bicarakan di Set- gab,” ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurutnya, masalah maa pajak cukup diselesaikan di tingkat panitia kerja (panja). Jika sampai membentuk pan- sus, ranahnya adalah penyeli- dikan. Padahal, lanjutnya, Di tengah menguatnya kabar perombakan kabinet (reshuffle), usulan hak angket perpajakan akan diselesaikan secara adat di Setgab. MI/TRI HANDIYATNO KEMBALI DIPERIKSA: Mantan Anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 dari Fraksi PDIP Poltak Sitorus keluar dari Gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, kemarin. Poltak yang berstatus sebagai tersangka ditahan terkait kasus cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004. Didik J Rachbini Pengamat ekonomi politik MI/AGUS M Harga Minyak dan Stabilitas Sosial yang dikonsumsi setiap hari. Persentase terbesar dari pen- dapatan dari golongan miskin itu dipakai untuk membeli ma- kanan. Kenaikan harga pangan membuat pendapatan tergerus habis sehingga ketergantungan terhadap raskin tetap abadi. Banyak pertanyaan, apakah kasus Mesir dan kenaikan har- ga minyak dengan konsekuensi inflasi yang meningkat akan menggoyahkan stabilitas so- sial? Sebab ada kesamaan ma- salah di antara kedua negara ini. Sebut saja faktor kesenjang- an, dinamika demokrasi yang belum mapan, sampai kisruh politik yang terjadi setiap hari. Belum lagi konik horizontal karena faktor kemiskinan yang dibungkus agama. Namun, banyak juga yang berkeyakinan hal itu tidak akan terjadi di Indonesia. Dasarnya, kondisi sosial politik dan eko- nomi Mesir berbeda dengan di Indonesia. Peluang Indonesia lebih baik ke depan juga sangat besar dan terbuka sehingga ma- salah sosial bisa dikurangi. Pemerintah dan rakyat ber- harap stabilitas sosial terjaga. Kondisi 1998 tidak boleh teru- lang. Tinggal pemerintah men- jadi penentu, apakah bisa men- cegah pengaruh negatif yang menggoyahkan stabilitas. nya karena komoditas itu dimanfaatkan secara meluas hampir ke seluruh sek- tor ekonomi dan konsumsi hampir selu- ruh strata ma- syarakat. Ke- naikan harga minyak akan memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa, bahkan bisa berlebihan karena ada efek spiral yang mungkin terjadi. Bersamaan dengan kenaikan harga minyak, perekonomian Indonesia juga menghadapi tekanan inasi. Sejauh ini pe- merintah gagal mencapai target inasi pada 2010 yang menca- pai 7%. Di daerah, tingkat in- asi bisa menerobos dua angka karena faktor transportasi dan infrastruktur yang buruk. Yang lebih kritis adalah ting- kat inasi kelompok makanan jauh lebih tinggi jika diban- dingkan dengan kelompok bukan makanan. Konsekuensi sosialnya amat serius karena 70 juta golongan miskin atau hampir 100 juga golongan miskin (menurut kategori Bank Dunia), mengalami kemerosot- an daya beli terhadap pangan PODIUM an subsidi minyak dan nonminyak bisa menjadi lebih besar se- hingga menja- di faktor yang melemahkan APBN. Banyak pos pengelu- aran penting akan dikor- bankan karena didesak kebu- tuhan subsidi yang besar. Tidak hanya itu, tekanan subsidi juga berpengaruh lebih berat lagi terhadap APBN kare- na secara bersamaan pemerin- tah masih menanggung beban cicilan utang luar negeri yang besar, cicilan bunga dan pokok. Itu adalah warisan utang yang hanya diterima begitu saja oleh pemerintah sekarang. Yang lebih merisaukan ada- lah utang dalam negeri sama seperti utang luar negeri, dan menekan APBN. Perilaku boros pemerintah dan birokrasi terus menggenjot anggaran defisit karena berpatokan pada negara maju yang juga terus menggen- jot anggaran de sit. Namun, sebagian dari mereka sudah bangkrut, seperti Yunani, Por- tugal, Irlandia, dan Italia. Harga minyak adalah penen- tu harga-harga komoditas lain- PERKEMBANGAN harga mi- nyak semakin mengkhawatir- kan, terutama setelah terjadi kisruh politik di Mesir, yang mungkin menjalar ke kawasan Timur Tengah lainnya. Harga komoditas ini sudah menembus US$100 per barel, suatu angka psikologis yang sangat dikha- watirkan. Fakta itu sebenarnya merupakan sinyal atau tekanan langsung agar pemerintah meng- antisipasi untuk mengendalikan dampak negatifnya. Yang sudah jelas terkena dampak negatif adalah gelem- bung tambahan subsidi yang besar di dalam APBN. Hampir pasti akan menguras peneri- maan negara untuk pos penge- luaran penting, mengingat asumsi APBN dipatok US$80 per barel. Pemerintah sebelum- nya tidak terlalu percaya harga minyak akan menembus batas psikologis sehingga tidak me- ngantisipasi secara memadai. Tekanan harga minyak ini, tanpa kebijakan yang tepat, akan menguras APBN dalam bentuk subsidi hingga bisa mendekati Rp200 triliun. Subsi- di turunannya, yaitu subsidi listrik bisa meningkat sejalan dengan kenaikan harga mi- nyak. Konsekuensinya serius ter- hadap APBN karena gabung- Percaya Kok PERCAYA kok, Pak. Namun, ingat ya, Pak, Allah enggak buta dan enggak bisa dibohongi lo. Ikhsan Keterangan Standar MASYARAKAT tidak memerlukan keterangan standar, seperti kecenderungan pejabat-pejabat menjawab pertanyaan atau kritik yang diajukan. Kahar Zakir Cuci Tangan BIASALAH pejabat kita paling cepat kalau soal cuci tangan. Oding Wajib Bohong SEPERTINYA di negara ini su- dah ada persyaratan tak tertulis bagi pejabat tinggi bahwa me- reka wajib berbohong kepada rakyat demi sesuatu yang ber- sifat politis. Abdul Rivai Harahap Patrialis Ironis IRONI negeri ini, karena punya Siapa yang Mau Percaya? menteri seleranya payah. Enggak bisa membeda- kan antara kenyataan dan tnah. Ewoque Negeri Mafia HIDUP di negeri maa, ya wajar saja kalau banyak maa yang melindungi. Irwan Tauk Kesehatan itu HAM KEBUTUHAN untuk memberlakukan dan memelihara sistem kesehatan yang baik bagi lingkungan adalah sama di semua institusi peme- rintah/masyarakat, tidak terkecuali di lembaga pemasyarakatan. Imam Suyudi Interupsi Selengkapnya di mediaindonesia.com JANGAN terlalu banyak fitnah di negara ini. Percayalah bahwa tidak ada pelanggaran hukum di Lemba- ga Pemasyarakatan (LP) Cipinang karena tidak ada lagi main-main da- lam upaya penegakan hukum. Ka- lau saja kalimat-kalimat itu keluar dari anak sekolah, barangkali tidak ada yang mencibir. Namun, ketika Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar yang me- mastikan tidak ada pelanggaran hukum terhadap izin berobat terpi- dana Sjahril Djohan, masih adakah yang percaya? Sejumlah pembaca memberikan tanggapan di Mediaindonesia.com, Facebook Harian Umum Me- dia Indonesia, dan [email protected]. Berikut petikannya. PENGANTAR MI/ADAM DWI adanya satu titik temu, tapi apakah akan seragam kan belum tentu.” Priyo Budi Santoso Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar Kita kan menginginkan

Transcript of Demokrat Ngotot Golkar Melunak - ftp.unpad.ac.id · melihat terlalu prematur me-nyim pulkan adanya...

Page 1: Demokrat Ngotot Golkar Melunak - ftp.unpad.ac.id · melihat terlalu prematur me-nyim pulkan adanya kon fl ik ke-pentingan terkait merapatnya Hotma di dekat Gayus. Hotma tercatat

3RABU, 9 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA POLKAM

Demokrat NgototGolkar Melunak

angket perpajakan. Ia menduga hak angket ini bertujuan mem-bubarkan Satuan Tugas Pembe-rantasan Mafi a Hukum.

Keterlibatan satgas dalam kasus Gayus Tambunan te-lah menyentuh perusahaan yang menyumbang ke parpol tertentu.

Perjalanan kasus mafi a pajak Gayus cukup panjang. Seusai divonis tujuh tahun, Gayus memilih Hotma Si tompoel sebagai kuasa hukumnya, meng gantikan Adnan Buyung Nasution.

Meskipun demikian, Ketua Umum Asosiasi Advokat Indo-nesia (AAI) Humphrey Djemat melihat terlalu prematur me-nyim pulkan adanya konfl ik ke-pentingan terkait merapatnya Hotma di dekat Gayus.

Hotma tercatat pernah men-jadi pengacara Sjahril Djohan. Gayus maupun Sjahril Djohan adalah terpidana kasus PT Salmah Arowana Lestari (PT SAT). “Keduanya jelas menjadi terpidana di kasus yang sama, jadi tidak ada konfl ik kepen-ting an di antaranya,” jelas Humphrey.

Hal yang sama dikemuka kan oleh pengamat hukum pi dana Universitas Muhamma diyah Chairul Huda. (*/ED/P-4)

[email protected]

rapat Bamus, untuk dijad walkan dibahas pada rapat pari purna berikutnya.

Dalam menyoal pembicaraan di Setgab mengenai usulan hak ang ket terse but, Priyo me nilai hal itu wajar saja dilakukan. “Kita kan menginginkan satu titik temu. Tapi apakah akan seragam kan belum tentu,” kata Priyo.

Akrobat politik

Salah satu pengusul hak angket perpa-jakan, Wakil Ketua DPR dar i Fraks i P D I P P r a -mono Anung, berharap in-strumen itu

tidak dijadikan alat akrobatik politik. DPR harus belajar dari pengalaman hak angket Cen-tury. “Kami khawatir kalau kemudian ini nanti hanya men-jadi akrobatik politik, padahal tidak menemukan substansi apa yang menjadi persoalan mafi a pajak.”

Kekhawatiran Pramono itu wajar. Sebelumnya, pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Jristiadi menangkap sinyale-men buruk atas pengajuan hak

penyelidikan kasus mafi a pajak saat ini sudah ditangani KPK.

Hanya Demokrat yang tidak mau mendukung usulan yang ditandata ngani 114 anggota DPR dari delapan fraksi itu. Golkar pengusul hak angket terbesar, yakni 75 orang.

Hingga sekarang, usulan pembentukan pansus hak ang ket perpajakan belum di-agendakan di rapat paripur-na pekan ini.

“Tapi bukan berarti batal,” ujar Wakil Ket-ua DPR dari Fraksi Partai Golkar Pri yo Budi Santoso kepada war-tawan.

Ia menjelas-kan, rapat pimpin an DPR Rabu (2/2) memutus kan untuk meng-umumkan usul an hak angket dalam rapat paripurna terdekat. Akan teta pi, setelah dicek ke Sekjen DPR, ternyata belum ada jadwal rapat paripurna hingga Selasa (8/2).

Menurutnya, Badan Musya-warah (Bamus) akan menggelar rapat pada Kamis (10/2) untuk dibacakan pada rapat paripurna terdekat. Setelah dibacakan, usu-lan hak angket perpajakan itu akan disampaikan kembali pada

HENRI SIAGIAN

SEKRETARIS Fraksi Par tai Demokrat (F-PD) Saan Mustofa mengatakan pihaknya tetap ngotot

menolak rencana pembentukan pansus perpajakan. Demokrat mengaku akan membendung lolosnya hak angket itu melalui Sekretariat Gabungan (Setgab) yang beranggotakan enam par-pol koalisi pendukung peme-rintah.

“Kita punya upaya yang sa ma, gagasan yang sama, ins-trumennya apa di DPR untuk mengimplementasikannya, akan kami bicarakan di Set-gab,” ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, masalah mafi a pajak cukup diselesaikan di ting kat panitia kerja (panja). Jika sampai membentuk pan-sus, ranahnya adalah penyeli-dikan. Padahal, lanjutnya,

Di tengah menguat nya kabar perombakan kabinet (reshuffle), usulan hak angket perpajakan akan diselesaikan secara adat di Setgab.

MI/TRI HANDIYATNO

KEMBALI DIPERIKSA: Mantan Anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 dari Fraksi PDIP Poltak Sitorus keluar dari Gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, kemarin. Poltak yang berstatus sebagai tersangka ditahan terkait kasus cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

Didik J RachbiniPengamat ekonomi politik

MI/AGUS M

Harga Minyak dan Stabilitas Sosialyang dikonsumsi setiap hari.

Persentase terbesar dari pen-dapatan dari golongan miskin itu dipakai untuk membeli ma-kanan. Kenaikan harga pangan membuat pendapatan tergerus habis sehingga ketergantungan terhadap raskin tetap abadi.

Banyak pertanyaan, apakah kasus Mesir dan kenaikan har-ga minyak dengan konsekuensi inflasi yang meningkat akan menggoyahkan stabilitas so-sial? Sebab ada kesamaan ma-salah di antara kedua negara ini. Sebut saja faktor kesenjang-an, dinamika demokrasi yang belum mapan, sampai kisruh politik yang terjadi setiap hari. Belum lagi konfl ik horizontal karena faktor kemiskinan yang dibungkus agama.

Namun, banyak juga yang berkeyakinan hal itu tidak akan terjadi di Indonesia. Dasarnya, kondisi sosial politik dan eko-nomi Mesir berbeda dengan di Indonesia. Peluang Indonesia lebih baik ke depan juga sangat besar dan terbuka sehingga ma-salah sosial bisa dikurangi.

Pemerintah dan rakyat ber-harap stabilitas sosial terjaga. Kondisi 1998 tidak boleh teru-lang. Tinggal peme rintah men-jadi penentu, apakah bisa men-cegah peng aruh negatif yang menggoyahkan stabilitas.

nya karena ko moditas itu dimanfaatkan secara meluas h a m p i r k e seluruh sek-tor ekonomi dan konsumsi hampir selu-ruh strata ma-syarakat. Ke-naikan harga

minyak akan memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa, bahkan bisa berlebihan karena ada efek spiral yang mungkin terjadi.

Bersamaan dengan kenaikan harga minyak, perekonomian Indonesia juga menghadapi tekanan infl asi. Sejauh ini pe-merintah gagal mencapai target infl asi pada 2010 yang menca-pai 7%. Di daerah, tingkat in-fl asi bisa menero bos dua angka karena faktor transportasi dan infrastruktur yang buruk.

Yang lebih kritis adalah ting-kat infl asi kelompok ma kan an jauh lebih tinggi jika diban-dingkan dengan kelompok bukan makanan. Konsekuensi sosialnya amat serius karena 70 juta golongan miskin atau hampir 100 juga golongan miskin (menurut kategori Bank Dunia), mengalami kemerosot-an daya beli terhadap pangan

PODIUM

a n s u b s i d i mi nyak dan n o n m i n y a k bisa men jadi lebih besar se-hingga menja-di faktor yang me lemahkan APBN. Banyak pos pengelu-aran penting akan dikor-bankan karena didesak kebu-tuhan subsidi yang besar.

Tidak hanya itu, tekanan sub sidi juga berpengaruh lebih berat lagi terhadap APBN kare-na secara bersamaan pemerin-tah masih menanggung beban cicilan utang luar negeri yang besar, cicilan bunga dan pokok. Itu adalah warisan utang yang hanya diterima begitu saja oleh pemerintah sekarang.

Yang lebih merisaukan ada-lah utang dalam negeri sa ma seperti utang luar negeri, dan menekan APBN. Perilaku boros pemerintah dan birokrasi terus menggenjot anggaran de fisit karena berpatokan pada negara maju yang juga te rus menggen-jot anggaran de fi sit. Namun, sebagian dari mereka sudah bangkrut, seper ti Yunani, Por-tugal, Irlan dia, dan Ita lia.

Harga mi nyak adalah penen-tu harga-harga komoditas lain-

PERKEMBANGAN harga mi-nyak semakin mengkhawatir-kan, terutama setelah terjadi kis ruh politik di Mesir, yang mung kin menjalar ke kawasan Timur Tengah lainnya. Har ga komoditas ini sudah menembus US$100 per barel, suatu angka psikologis yang sangat dikha-watirkan. Fakta itu sebenarnya merupakan sinyal atau tekanan langsung agar pemerintah meng-antisipasi untuk mengendalikan dampak negatifnya.

Yang sudah jelas terkena dam pak negatif adalah gelem-bung tambahan subsidi yang besar di dalam APBN. Hampir pasti akan menguras peneri-maan negara untuk pos penge-lu aran penting, mengingat asumsi APBN dipatok US$80 per barel. Pemerintah sebelum-nya tidak terlalu percaya harga minyak akan menembus batas psikologis sehingga tidak me-ngantisipasi secara memadai.

Tekanan harga minyak ini, tan pa kebijakan yang tepat, akan menguras APBN dalam ben tuk subsidi hingga bisa men dekati Rp200 triliun. Subsi-di turunannya, yaitu subsidi listrik bisa meningkat seja lan dengan ke naik an harga mi-nyak.

Konsekuen sinya serius ter-hadap APBN karena ga bung-

Percaya KokPERCAYA kok, Pak. Namun, ingat ya, Pak, Allah enggak buta dan enggak bisa dibohongi lo.

Ikhsan

Keterangan StandarMASYARAKAT tidak memerlukan keterangan standar, seperti kecenderungan pejabat-pejabat menjawab pertanyaan atau kritik yang diajukan.

Kahar Zakir

Cuci TanganBIASALAH pejabat kita paling cepat kalau soal cuci tangan.

Oding

Wajib Bohong SEPERTINYA di negara ini su-dah ada persyaratan tak tertulis bagi pejabat tinggi bahwa me-reka wajib berbohong kepada rakyat demi sesuatu yang ber-sifat politis.

Abdul Rivai Harahap

Patrialis IronisIRONI negeri ini, karena punya

Siapa yang Mau Percaya?

menteri seleranya payah. Enggak bisa membeda-kan antara kenyataan dan fi tnah.

Ewoque

Negeri MafiaHIDUP di negeri mafi a, ya wajar saja kalau banyak mafi a yang melindungi.

Irwan Taufi k

Kesehatan itu HAMKEBUTUHAN untuk memberlakukan dan memelihara sistem kesehatan yang baik bagi lingkungan adalah sama di semua institusi peme-rintah/masyarakat, tidak terkecuali di lembaga pemasyarakatan.

Imam Suyudi

InterupsiSelengkapnya di mediaindonesia.com

JANGAN terlalu banyak fitnah di ne gara ini. Percayalah bahwa tidak ada pelanggaran hukum di Lem ba-ga Pemasyarakatan (LP) Cipinang karena tidak ada lagi main-main da-lam upaya penegakan hukum. Ka-lau saja kalimat-kalimat itu keluar dari anak sekolah, barangkali tidak ada yang mencibir.

Namun, ketika Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar yang me-mas tikan tidak ada pelanggaran hukum terhadap izin berobat terpi-da na Sjahril Djohan, masih adakah yang percaya? Sejumlah pembaca memberikan tanggapan di Mediaindonesia.com, Facebook Harian Umum Me-

dia Indonesia, dan [email protected]. Berikut petikannya.

PENGANTAR

MI/ADAM DWI

adanya satu titik temu, tapi apakah akan seragam kan belum tentu.”

Priyo Budi SantosoWakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar

Kita kan menginginkan