Demokrasi

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Penelitian menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang di perjuangan oleh para pendukungnya yang berpengaruh” (UNISCO 1949). Hampir semua negara di dunian menyakini demokrasi sebagai “tolok ukur tak terbantah dari ke absahan politik.” Kenyakina bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik demokrasi. Hal itu menunjukan bahwa rakyat di letakkan pada posisi penting walau pun secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama. Tidak ada negara yang ingin dikatakan sebagai negara yang tidak demokratis atau negara otoriter. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. 1.2 Tujuan Disamping makalah ini untuk bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang demokrasi yang berkembang di Indonesia

description

hhfh

Transcript of Demokrasi

Page 1: Demokrasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Hasil Penelitian menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi

dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik

dan sosial yang di perjuangan oleh para pendukungnya yang berpengaruh” (UNISCO 1949).

Hampir semua negara di dunian menyakini demokrasi sebagai “tolok ukur tak

terbantah dari ke absahan politik.” Kenyakina bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama

kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik demokrasi. Hal

itu menunjukan bahwa rakyat di letakkan pada posisi penting walau pun secara operasional

implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama. Tidak ada negara yang ingin dikatakan

sebagai negara yang tidak demokratis atau negara otoriter.

Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan

pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau

melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani

δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos)

"rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada

pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena,

menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.

1.2  Tujuan

Disamping makalah ini untuk bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan kepada

pembaca tentang demokrasi yang berkembang di Indonesia namun yang terpenting adalah

demokrasi tersebut dapat mewujudkan keadaan yang saling harmoni antara pemerintahan

dengan keadaan masyarakat luas. Oleh sebab itu demokrasi yang baik harus dilakukan

sedemikian rupa untuk menjaga rasa kerukunan serta aspirasi masyarakat luas. Sehingga

keadaan politik serta pemerintahan indonesia dapat berkembang dengan baik.

Page 2: Demokrasi

1.3  Sasaran

Demokrasi indonesia yang sangat maju berkembang dapat terbina dengan baik oleh

semua kalangan warga indonesia yang sangat menjunjung tinggi demokrasi, yang menjadi

sasaran utamanya adalah demokrasi indonesia dapat berkembang dengan baik, aman, tentram

dan tidak anarkis dimassa yang akan datang. Karena disitulah titik berat dari sebuah

pemerintah dengan demokrasi yang kuat terhadap ketahanan pemerintahan nasional.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Demokrasi

Secara etimologis, demokrasi berasal bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat

atau penduduk dan cratein yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Dengan demikian, secara

bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan atau kekuasaan tertingginya

berada di tangan rakyat. Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh negara di dunia.

Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan mereka bahwa konsep ini merupakan

tata pemerintahan yang paling unggul dibandingkan dengan tata pemerintahan lainnya.

Page 3: Demokrasi

Demokrasi telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham

Lincoln mengatakan demokrasi adalah government of the people, by the people and for the

people.

2.2 Sejarah Demokrasi

Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada

abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang

berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah

sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan

dengan perkembangan sistem "demokrasi" di banyak negara.

Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan

kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan

rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal

ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan

politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu

negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika

fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak

mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut

pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan

berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan

anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk

rakyat.

Page 4: Demokrasi

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus

ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan

mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan

lembaga negara tersebut.

2.3 Jenis – Jenis Demokrasi

Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas :

Demokrasi Langsung

Demokrasi Tidak Langsung

Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :

Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas :

Demokrasi Formal

Demokrasi Material

Demokrasi Campuran

Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi

dibedakan atas :

Demokrasi Sistem Parlementer

Demokrasi Sistem Presidensial

  2.4 Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :

a)    Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

Page 5: Demokrasi

Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia adalah

sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu dalam system demokrasi ini kebebasan

individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.

Pemikiran tentang Negara demokrasi sebagaimana dikembangkan oleh Hobbe,

Lockedan Rousseaue bahwa Negara terbentuk karena adanya perbenturan kepentingan hidup

mereka dalam hidup bermasyarakat dalam suatu natural state. Akibatnya terjadilah penindasan

di antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu individu-individu dalam suatu masyarakat

itu membentuk suatu persekutuan hidup bersama yang disebut Negara, dengan tujuan untuk

melindungi kepentingan dan hak individu dalam kehidupan masyarakat Negara. Atas dasar

kepentingan ini dalam kenyataanya muncullah kekuasaan yang kadangkala menjurus ke

otoriterianisme.

Berdasarkan kenyataan yang dilematis tersebut, maka muncullah pemikiran ke arah

kehidupan demokrasi perwakilan liberal, dan hal inilah yang sering dikenal dengan demokrasi-

demokrasi libera. Individu dalam suatu Negara dalam partisipasinya disalurkannya melalui

wakil yang dipilih melalui proses demokrasi.

Menurut Held (2004:10), bahwa demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu

pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan

memaksa dan kebebasan. Rakyat harus diberikan jaminanan kebebasan secara individual baik

di dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, keagamaan bahkan kebebasan anti agama.

Konsekuensi dari implementasi sistem dan prinsip demokrasi ini adalah berkembang

persaingan bebas, terutama dalam ekonomi sehingga akibatnya individu yang tidak mampu

menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya kekuasaan kapitalislah yang

menguasai kehidupan Negara, hal ini sesuai dengan analisis P.L. Berger bahwa dalam era

globalisasi dewasa ini dengan semangat pasar bebas yang dijiwai oleh filosofi demokrasi

liberal, maka kaum kapitalislah yang berkuasa 

b)   Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan Marxisme-

Komunisme.Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial.

Page 6: Demokrasi

Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau

paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa

atau kekerasan.

 Demokrasi Rakyat (Proletar) disebut juga adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran

komunisme danmarxisme.  Demokrasi ini tidak mengakui hak asasi warga negaranya.

Demokrasi inibertentangan dengan demokrasi konstitusional.  Demokrasi ini mencita-citakan kehidupantanpa

kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi.  Negara adalah alat untuk mencapaikomunisme yaitu untuk

kepentingan kolektifisme.

2.5 Demokrasi Berdasarkan Wewenang dan Hubungan Antara Alat Kelengkapan

      Negara

Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi

dibedakan atas :

a)    Demokrasi Sistem Parlementer

Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem

parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan. Sistem ini

kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1949 (Konstitusi RIS) dan Undang-Undang

Dasar Sementara (UUDS) 1950. Meskipun sistem ini dapat berjalan dengan memuaskan di

beberapa negara Asia lain, sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di Indonesia. Hal ini

ditunjukkan dengan melemahnya persatuan bangsa. Dalam UUDS 1950, badan eksekutif

terdiri dari Presiden sebagai kepala negara konstitusional (constitutional head) dan perdana

menteri sebagai kepala pemerintahan.

Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena

hamper semua elemen demokrasi dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di

Indonesia.

Pertama, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranam yang sangat

tinggi dalam proses politik yang berjalan. Kedua, akuntabilitas (pertanggungjawaban)

Page 7: Demokrasi

pemegang jabatan dan politis pada umumnya sangat tinggi. Ketiga, kehidupan kepartaian boleh

dikatakan memperoleh pelung yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal.

Keempat, sekalipun Pemilihan Umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada 1955,

tetapi Pemikihan Umum tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi. Kelima,

masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi

sama sekali, sekalipun tidak semua warga Negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal.

Keenam, dakam masa pemerintahan Parlementer, daerah-daerah memperoleh otonomi yang

cukup bahkan otonomi yamg seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk

berpijak dalam mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah

daerah.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa demokrasi perlementer mengalami

kegagalan? Banyak sekali para ahli mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Dari sekian

banyak jawaban, ada beberapa hal yang dinilai tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

`          

           Pertama, munculnya usulan presiden yang dikenal dengan konsepsi presiden untuk

membentuk pemerintahan yang bersifat gotong-royong. Kedua, Dewan Konstituante mengalami

jalan buntu untuk mencapai kesepakatan merumuskan ideologi nasional. Ketiga, dominannya

politik aliran, sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konflik. Keempat, Basis

social ekonomi yang masih sangat lemah. 

b)    Demokrasi Sistem Presidensial

Periode 1966-1988, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan

demokrasi konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Landasan formal periode ini

adalah pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan

kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa demokrasi terpimpin. Namun

dalam perkembangannya peran presiden dan semakin dominan terhadap lembaga-lembaga

Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan

sebagai legistimasi politis penguasa saat itu sebanya kenyataannya yang dilaksanakan tidak

sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hamper ridak pernah terjadi.

Page 8: Demokrasi

Kedua, rekruitmen politik bersifat tertutup.

Ketiga, Pemilihan Umum.

Keempat, pelaksanaan hak dasar waega Negara.

Salah satu ciri Negara demokratis dibawa rule of law adalah terselenggaranya kegiatan

pemilihan umum yang bebas. Pemilihan umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan

kehendak rakyat dalam hal memilih wakil-wakil mereka di lembaga legislatif serta memilih

pemegang kekuasaan eksekutif baik itu presiden/wakil presiden maupun kepala daerah.

Pemilihan umum bagi suatu Negara demokrasi berkedudukan sebagai sarana untuk

menyalurkan hak asasi politik rakyat. Pemilihan umum memiliki arti penring sebagai berikut:

1)  Untuk mendukung atau mengubah personel dalam lembaga legislative.

2) Membentuk dukungan yang mayoritas rakyat dalam menentukan pemegang kekuasaan eksekutif

untuk jangka tertentu.

3)  Rakyat melalui perwakilannya secara berkala dapat mengoreksi atau mengawasi kekuatan

eksekutif.

Page 9: Demokrasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan demokrasi yang

baik dan aman dapat membuat keadaan politik dan pemerintahan yang semakin baik dan

dewasa dimata internasional. Demokrasi indonesia harus dijalankan dengan baik oleh semua

dukungan kalangan  masyarakat tanpa pandang bulu. Mulai dari kegiatan demokrasi yang

paling sederhana sampai dengan kegiatan demokrasi yang paling kompleks didalam

pemerintahan indonesia. Oleh sebab itu untuk dapat menjalankan demokrasi yang baik

diperlukan aturan – aturan hukum (rule of law) yang dapat menjadi panutan untuk semua

masyarakat agar terciptanya demokrasi yang aman, tentram, serta rukun untuk semua kalangan.

3.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat digunakan agar keadaan demokrasi di indonesia

dapat semakin berkembang dan dewasa dalam pemerintahan negara. Diharapkan diadakannya

dapat tercipta aturan hukum (rule of law) yang tegas yang dapat mengatur demokrasi yang

berada diindonesia untuk keadaan masyarakat indonesia yang aman, damai serta semakin

dewasa  pemikiran, untuk perkembangan negara indonesia yang semakin maju dan sejahtera.