Dementia

19
Presentasi Kasus Lisan “Ny.Z 70 Tahun Dibawa ke Rumah Sakit oleh Anak- anaknya karena Sering Berpergian Tanpa Tujuan yang Jelas” Kelompok 4

Transcript of Dementia

Page 1: Dementia

Presentasi Kasus Lisan

“Ny.Z 70 Tahun Dibawa ke Rumah Sakit oleh Anak-anaknya karena Sering Berpergian Tanpa Tujuan

yang Jelas”

Kelompok 4

Page 2: Dementia

Laporan Kasus

Identitas Pasien Nama : Ny. Z Umur : 70 tahun Jenis kelamin: Perempuan Alamat : Bekasi Status : Janda Pekerjaan : Tidak bekerja

Keluhan UtamaSering berpergian tanpa tujuan yang jelas

Page 3: Dementia

Laporan Kasus Riwayat Gangguan Sekarang

Seminggu lalu berusaha keluar rumah dengan melompati pagar yang

dikunci terjatuh

Sudah sebulan sering berpergian tanpa jelas tujuannya dan

beberapa kali tidak tahu alamat pulang ke rumahnya

Sering mondar mandir dalam rumah dan terus mengikuti anaknya

kemanapun pergi

Sering dijumpai berbicara sendiri, yang menurutnya berbicara

dengan suaminya (telah tiada)

Emosi tidak stabil tanpa sebab yang jelas

Meyakini barang miliknya telah dicuri mengamuk

Page 4: Dementia

Laporan Kasus Riwayat Gangguan Dahulu

Tahun 2005 setelah kematian suami, tampak sangat berduka dirawat

inap beberapa hari karena sempat menolak makan

Sering bertanya tentang hal yang sama

Makin sulit mengikuti alur pembicaraan, terlebih yang rumit

Tahun 2008 lalai meninggalkan kompor menyala karena kurang konsentrasi

dan lupa

Tahun 2009 makin sering lupa, salah meletakkan barang, pekerjaan rumah

tangga tdk dlakukan dgn baik, perawatan diri buruk, perlu bantuan

Tahun 2010 kondisi semakin parah

Page 5: Dementia

Laporan Kasus

Riwayat Psikososial Tinggal bersama anak di Bekasi Setelah pensiun sebagai tenaga administrasi

pada perusahaan swasta, tidak aktif lagi di berbagai kegiatan yang biasa digeluti

Riwayat kehidupan premorbid, sebelum dan setelah menikah pernah menderita hal yang sama, banyak berdiam, murung dan pasif

Riwayat keluarga, bibi pasien dengan kepikunan

Page 6: Dementia

Pemeriksaan Fisik(Umum dan Neurologis)

BB normal ; afebril; TD 120/80; HR 80x/menit; RR 18x/menit

Status generalisata: dalam batas normal Tanda meningeal: negatif Nervus cranial: normal Fungsi motorik, sensorik dan koordinasi: normal Refleks fisiologis: normal ; patologis:negatif Fungsi luhur: defisit recent memory; apraxia,

disorientasi

Page 7: Dementia

Pemeriksaan Psikiatrik

Keadaan neurologis compos mentis, kesadaran psikologis dan sosial terganggu

Asosiasi longgar, agresivitas verbal Waham curiga Halusinasi visual dan auditorik Afek tidak serasi Pemeriksaan fungsi kognitif: gangguan daya ingat,

konsentrasi, perhatian, orientasi, pikiran abstrak dan kemampuan menolong diri

Status fungsional: ADL perlu bantuan

Page 8: Dementia

Pemeriksaan Lanjutan

Pemeriksaan neuropsikiatrik MMSE : 19 CDT (Clock Drawing Test): 3 IADL: 8

Laboratorium: darah dan urine dalam batas normal

Neuroimaging: MRI: atrofi lobus temporal bilateral dan hipokampus

Page 9: Dementia

Diagnosis

Diagnosis: Demensia Alzheimer Atas dasar:

Aktivitas: pasif, apraksia Behaviour: agitasi agresif verbal, halusinasi auditorik dan

visual, wandering, emosi labil, depresi Cognitive: gangguan memori, konsentrasi, perhatian,

disorientasi spasial Pemeriksaan: MMSE (19), CDT (3), IADL (8), IADL

terganggu MRI: atrofi lobus temporal bilateral dan hipokampus Riwayat keluarga dengan kepikunan

Page 10: Dementia

Kriteria Demensia Menurut DSM IV kriteria diagnosis demensia:

A. Munculnya defisit kognitif multipel yang bermanifestasi pada kedua keadaan berikut:

1. Gangguan memori (ketidakmampuan untuk mempelajari informasi baru atau untuk mengingat informasi yang baru saja dipelajari)

2. Satu atau lebih gangguan kognitif berikut:a. Afasia b. Apraksiac. Agnosiad. Gangguan fungsi eksekutif

B. Defisit kognitif yang terdapat pada kriteria A1 dan A2 menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial dan okupasi serta menunjukkan penurunan yang bermakna dari fungsi sebelumnya. Defisit yang terjadi bukan terjadi khusus saat timbulnya delirium.

Page 11: Dementia

Etiologi

Etiologi pasti belum diketahui tetapi terdapat faktor resiko pada pasien ini yaitu: Usia lanjut yang dapat menyebabkan degenerasi

sel neuron yang dapat menyebabkan demensia Alzheimer (usia >65 tahun resiko meningkat 2x setelah 5 tahun)

Kematian suami yang membut depresi, terjadi penurunan serotonin dan norepinefrin

Genetik (bibi dengan kepikunan) Lingkungan

Page 12: Dementia

Patofisiologi

Patofisiologi gejala-gejala demensia pada pasien ini:

Page 13: Dementia

Patofisiologi

Page 14: Dementia

Patofisiologi

Kematian suami depresi ↓ serotonin dan norepinefrin

↓Daya ingatGangguan afektif

Page 15: Dementia

Penatalaksanaan

Non FarmakologiTerapi pada pasien:

- latihan reorientasi (ex: memperlihatkan foto keluarga pasien)- aktivitas terstruktur, jadwal rutin- kesehatan tidur dan nutrisi

Edukasi keluarga:- informasi atau edukasi tentang diagnosa dan terapi, diskusi ke depan, caregivers support- memanfaatkan sarana yang ada di masyarakat seperti day care, caregiver untuk pasien maupun keluarga.

Page 16: Dementia

Penatalaksanaan

Intervensi lingkungan:- design ruangan jangan sering diubah-ubah

- hindari lukisan seram atau abstrak, pajangan cermin yang banyak

- warna ruangan yang lembut, leluasa bergerak, dan musik yang sesuai

- modifikasi ruangan dengan suasana yang nyaman, aman, dan tenang.

Page 17: Dementia

Penatalaksanaan

Farmakologis:1. Donepezil 1x10mg/hari

Merupakan kolinesterase inhibitor yang menghambat enzim kolinesterase asetilkolin di jaringan otak mengatasi penurunan kognitif, mengurangi masalah psikologis perilaku dan menaikkan taraf aktivitas harian.

ES: mual, muntah, diare

2. Risperidon 2x0,5mg/hariMerupakan antipsikosis atipikal yang digunakan untuk mengatasi gejala positif dan negatif, bertindak sebagai dopamin antagonisES: insomnia, mual, muntah, gejala ekstrapiramidal

Page 18: Dementia

Prognosis

Ad malam:Karena demensia Alzheimer bersifat irreversible dan

progresif, tidak dapat disembuhkan seperti semula.

Page 19: Dementia

:: THANKYOU ::