Dementia
-
Upload
yongki-suharya -
Category
Documents
-
view
383 -
download
0
Transcript of Dementia
Presentasi Kasus Lisan
“Ny.Z 70 Tahun Dibawa ke Rumah Sakit oleh Anak-anaknya karena Sering Berpergian Tanpa Tujuan
yang Jelas”
Kelompok 4
Laporan Kasus
Identitas Pasien Nama : Ny. Z Umur : 70 tahun Jenis kelamin: Perempuan Alamat : Bekasi Status : Janda Pekerjaan : Tidak bekerja
Keluhan UtamaSering berpergian tanpa tujuan yang jelas
Laporan Kasus Riwayat Gangguan Sekarang
Seminggu lalu berusaha keluar rumah dengan melompati pagar yang
dikunci terjatuh
Sudah sebulan sering berpergian tanpa jelas tujuannya dan
beberapa kali tidak tahu alamat pulang ke rumahnya
Sering mondar mandir dalam rumah dan terus mengikuti anaknya
kemanapun pergi
Sering dijumpai berbicara sendiri, yang menurutnya berbicara
dengan suaminya (telah tiada)
Emosi tidak stabil tanpa sebab yang jelas
Meyakini barang miliknya telah dicuri mengamuk
Laporan Kasus Riwayat Gangguan Dahulu
Tahun 2005 setelah kematian suami, tampak sangat berduka dirawat
inap beberapa hari karena sempat menolak makan
Sering bertanya tentang hal yang sama
Makin sulit mengikuti alur pembicaraan, terlebih yang rumit
Tahun 2008 lalai meninggalkan kompor menyala karena kurang konsentrasi
dan lupa
Tahun 2009 makin sering lupa, salah meletakkan barang, pekerjaan rumah
tangga tdk dlakukan dgn baik, perawatan diri buruk, perlu bantuan
Tahun 2010 kondisi semakin parah
Laporan Kasus
Riwayat Psikososial Tinggal bersama anak di Bekasi Setelah pensiun sebagai tenaga administrasi
pada perusahaan swasta, tidak aktif lagi di berbagai kegiatan yang biasa digeluti
Riwayat kehidupan premorbid, sebelum dan setelah menikah pernah menderita hal yang sama, banyak berdiam, murung dan pasif
Riwayat keluarga, bibi pasien dengan kepikunan
Pemeriksaan Fisik(Umum dan Neurologis)
BB normal ; afebril; TD 120/80; HR 80x/menit; RR 18x/menit
Status generalisata: dalam batas normal Tanda meningeal: negatif Nervus cranial: normal Fungsi motorik, sensorik dan koordinasi: normal Refleks fisiologis: normal ; patologis:negatif Fungsi luhur: defisit recent memory; apraxia,
disorientasi
Pemeriksaan Psikiatrik
Keadaan neurologis compos mentis, kesadaran psikologis dan sosial terganggu
Asosiasi longgar, agresivitas verbal Waham curiga Halusinasi visual dan auditorik Afek tidak serasi Pemeriksaan fungsi kognitif: gangguan daya ingat,
konsentrasi, perhatian, orientasi, pikiran abstrak dan kemampuan menolong diri
Status fungsional: ADL perlu bantuan
Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan neuropsikiatrik MMSE : 19 CDT (Clock Drawing Test): 3 IADL: 8
Laboratorium: darah dan urine dalam batas normal
Neuroimaging: MRI: atrofi lobus temporal bilateral dan hipokampus
Diagnosis
Diagnosis: Demensia Alzheimer Atas dasar:
Aktivitas: pasif, apraksia Behaviour: agitasi agresif verbal, halusinasi auditorik dan
visual, wandering, emosi labil, depresi Cognitive: gangguan memori, konsentrasi, perhatian,
disorientasi spasial Pemeriksaan: MMSE (19), CDT (3), IADL (8), IADL
terganggu MRI: atrofi lobus temporal bilateral dan hipokampus Riwayat keluarga dengan kepikunan
Kriteria Demensia Menurut DSM IV kriteria diagnosis demensia:
A. Munculnya defisit kognitif multipel yang bermanifestasi pada kedua keadaan berikut:
1. Gangguan memori (ketidakmampuan untuk mempelajari informasi baru atau untuk mengingat informasi yang baru saja dipelajari)
2. Satu atau lebih gangguan kognitif berikut:a. Afasia b. Apraksiac. Agnosiad. Gangguan fungsi eksekutif
B. Defisit kognitif yang terdapat pada kriteria A1 dan A2 menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial dan okupasi serta menunjukkan penurunan yang bermakna dari fungsi sebelumnya. Defisit yang terjadi bukan terjadi khusus saat timbulnya delirium.
Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui tetapi terdapat faktor resiko pada pasien ini yaitu: Usia lanjut yang dapat menyebabkan degenerasi
sel neuron yang dapat menyebabkan demensia Alzheimer (usia >65 tahun resiko meningkat 2x setelah 5 tahun)
Kematian suami yang membut depresi, terjadi penurunan serotonin dan norepinefrin
Genetik (bibi dengan kepikunan) Lingkungan
Patofisiologi
Patofisiologi gejala-gejala demensia pada pasien ini:
Patofisiologi
Patofisiologi
Kematian suami depresi ↓ serotonin dan norepinefrin
↓Daya ingatGangguan afektif
Penatalaksanaan
Non FarmakologiTerapi pada pasien:
- latihan reorientasi (ex: memperlihatkan foto keluarga pasien)- aktivitas terstruktur, jadwal rutin- kesehatan tidur dan nutrisi
Edukasi keluarga:- informasi atau edukasi tentang diagnosa dan terapi, diskusi ke depan, caregivers support- memanfaatkan sarana yang ada di masyarakat seperti day care, caregiver untuk pasien maupun keluarga.
Penatalaksanaan
Intervensi lingkungan:- design ruangan jangan sering diubah-ubah
- hindari lukisan seram atau abstrak, pajangan cermin yang banyak
- warna ruangan yang lembut, leluasa bergerak, dan musik yang sesuai
- modifikasi ruangan dengan suasana yang nyaman, aman, dan tenang.
Penatalaksanaan
Farmakologis:1. Donepezil 1x10mg/hari
Merupakan kolinesterase inhibitor yang menghambat enzim kolinesterase asetilkolin di jaringan otak mengatasi penurunan kognitif, mengurangi masalah psikologis perilaku dan menaikkan taraf aktivitas harian.
ES: mual, muntah, diare
2. Risperidon 2x0,5mg/hariMerupakan antipsikosis atipikal yang digunakan untuk mengatasi gejala positif dan negatif, bertindak sebagai dopamin antagonisES: insomnia, mual, muntah, gejala ekstrapiramidal
Prognosis
Ad malam:Karena demensia Alzheimer bersifat irreversible dan
progresif, tidak dapat disembuhkan seperti semula.
:: THANKYOU ::