Demam Dengue Edited
Click here to load reader
-
Upload
erdiena-poetri -
Category
Documents
-
view
13 -
download
2
Transcript of Demam Dengue Edited
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
buat 1 halaman.
BAB II
DEMAM DENGUE
2.1. Definisi Demam Dengue
Demam dengue, sindrom jinak yang disebabkan oleh beberapa virus yang dibawa
arthropoda, ditandai dengan demam bifasik, mialgia atau artralgia, ruam, leucopenia, dan
limfadenopati.
Tambahin dari kapita selekta sma IPD.
2.2. Etiologi
Sekurang-kurangnya ada empat tipe antigenic virus dengue berbeda. Lagipula, tiga virus
yang dibawa arthropoda (arbo) lain menyebabkan penyakit demam serupa atau identik dengan
ruam.
Tambahin dari kapita selekta hal 419.
2.3. Epidemiologi
Virus dengue ditularkan oleh nyamuk family Stegomyia. Aedes aegypti, nyamuk
penggigit siang hari, adalah vector utama, dan semua empat tipe virus telah ditemukan darinya.
Pada kebanyakan daerah tropis Aedes aegypti adalah sangat urbanisasi, berkembang biak pada
penyimpanan air minum atau air mandi atau pada air hujan yang terkumpul pada berbagai
wadah. Virus dengue telah juga ditemukan dari Aedes albopictus, dan wabah di daerah Pasifik
telah dianggap berasal dari beberapa spesies Aedes lain. Spesies ini berkembang biak di air yang
terperangkap pada vegetasi.
Wabah dengue pada daerah perkotaan yang terinfestasi dengan Aedes aegypti dapat
meledak, sampai di atas 70-80% populasi yang mungkin terkena. Karena Aedes aegypti memiliki
kisaran terbatas, penyebaran epidemic terjadi terutama melalui manusia viremia dan mengikuti
jalan-jalan transportasi utama. Kasus-kasus permulaan dapat menginfeksi nyamuk rumah tangga,
dengan sejumlah besar infeksi sekunder yang hamper bersamaan yang memberikan penyakit
menular. Pada tempat-tempat dengue endemic, anak-anak dan orang asing yang rentan mungkin
merupakan satu-satunya orang yang mendapat penyakit yang nyata, orang-orang dewasa telah
menjadi imun.
Penyakit seperti dengue dapat terjadi pada epidemic. Gambaran epidemiologi tergantung
pada vector dan distribusi geografisnya. Virus chikungunya tersebar pada daerah dunia yang
paling berpopulasi. Di Asia, Aedes aegypti adalah adalah vector utama di Afrika Stegomyia lain
dapat merupakan vector penting. Di Asia Tenggara, wabah demam O’nyong-nyong dan Nile
Barat biasanya melibatkan dusun-dusun atau kota-kota kecil, berbeda dengan wabah perkotaan
dengue dan chikungunya.
2.4. Patofisiologi
Materi patologis insufisien telah diambil dari kasus demam dengue yang telah
dikonfirmasi secara virologist untuk memungkinkan gambaran yang luas. Kematian jarang
dengan infeksi chikunguya dan Nile Barat kematian yang dicatat telah dianggap berasal dari
ensefalitis virus, pedarahan atau kejang demam.
Tambahin dari kapita selekta sma IPD.
2.5. Manifestasi Klinis
Manifestasi bervariasi menurut umur dan dari penderita ke penderita. Pada bayi dan anak
kecil penyakit mungkin tidak terdiferensiasi atau ditandai oleh demam 1-5 hari, radang faring,
rhinitis dan batuk ringan. Pada wabah sebagian besar yang terinfeksi adalah anak yang lebih tua
dan orang dewasa mempunyai kebanyakan tanda-tanda yang diuraikan berikut ini.
Sesudah masa inkubasi 1-7 hari, ada demam yang mulai mendadak, yang dengan cepat naik
sampai 39,4-41 C biasanya disertai dengan nyeri frontal atau retroorbital. Kadang-kadang nyeri
punggung mendahului demam. Ruam sementara, macular, menyeluruh yang memucat pada
penekanan dapat dilihat selama 24-48 jam pertama demam. Frekuensi nadi mungkin lambat
relative terhadap tingkat demam. Mialgia atau artralgia terjadi segerasesudah mulai dan
bertambah parah. Keterlibatan sendi mungkin terutama berat pada penderita dengan infeksi
chikungunya. Dari demam hari ke 2-6, mual muntah tepat terjadi, dan limfadenopati menyeluruh,
hiperparestesia kulit atau hiperalgesia, penyimpangan rasa, dan anoreksia yang menonjol dapat
terjadi.
Satu sampai dua hari sesudah demam turun, ruam morbiliformis, makulopapular,
menyeluruh muncul, kecuali telapak tangan dan kaki. Ruam menghilang dalam 1-5 hari;
pengelupasan meungkin terjadi. Jarang ada edema telapak tangan dan sebelumnya telah turun
menjadi normal. Dapat menjadi sedikit naik dan membentuk kurva suhu bifasik.
Epistaksis, petekie, dan lesi purpura tidak biasa tetapi dapat terjadi pada setiap stadium.
Darah yang tertelan dari epistaksis dimuntahkan atau lewat melalui rectum, mungkin secara
salah diinterpretasi sebagai perdarahan saluran cerna. Pada orang dewasa dan mungkin pada
anak, keadaan-keadaan yang mendasari, bersama dengan diathesis perdarahan akibat-dengue,
dapat menyebabkan perdarahan yang berarti secara klinis. Konvulsi dapat terjadi selama demam
tinggi, terutama pada demam chikungunya.
Tidak sering, sesudah stadium demam, asthemia yang lama, depresi, muntah, bradikardia,
dan ekstrasistole ventrikuler dapat terjadi pada anak.
2.6. Pemerikaan Penunjang
Pansitopenia dapat terjadi pada hari ke 3-4 sakit; neutropenia mungkin menetap atau
muncul kembali selama stadium kedua penyakit dan dapat berlanjut sampai konvalesen. Angka
sel darah putih serendah 2000/mm3 telah terekam. Trombosit jarang dibawah 100.000 sel/ mm3.
Koagulasi vena, waktu perdarahan dan protrombin, serta fibrinogen plasma dalam kisaran
normal. Uji tourniquet jarang positif. Asidosis ringan, hemokonsentrasi, kenaikan angka
transaminase, dan hipoproteinuria dapat terjadi selama beberapa infeksi virus dengue primer.
Demam berdarah dengue- sindrom syok dengue klasik dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan
ibu imun-dengue. Bradikardia sinus, focus ventrikuler ektopik, gelombang T datar dan
pemanjangan interval PR dapat teramati dengan elektrokardiografi.
2.7. Diagnosis dan Diagnosis Banding
Diagnosis klinis berasal dari kecurigaan yang tinggi dan pengetahuan distribusi geografis
dan siklus lingkungan virus penyebab. Pemajanan terhadap dengue dapat terjadi di hotel dan
selama perjalanan belanja siang hari di daerah epidemic dan endemic.
Tambahkan dasar diagnosis dari WHO di kapita selekta ijo halaman 421, dari
diagnosis sampai ke klasifikasi. Dina juga gag ada baca diagnosis banding dengan ITP.
Coba di DD kan sma ITP, trus cari perbedaan dan persamaan’a. Ayu kmrn dpt tgs ini sma
dr mar. Mau enak DD’a ambil dari kapita aja.
Diagnosis banding meliputi sejumlah penyakit virus pernafasan dan seperti influenza dan
stadium awal malaria, scrub tifus, hepatitis, dan leptospirosis. Bentuk aktif penyakit terakhir ini
diubah dengan terapi atau vaksin yang mungkin tidak pernah berkembang diluar stadium seperti
dengue.
Empat penyakit arbovirus mempunyai perjalanan seperti dengue tetapi tanpa ruam
demam tick Colorado, demam lalat pasir (sandfly), demam Rift Valley, dan demam Ross River.
Demam tick Colorado terjadi secara sporadic pada peserta kemah atau pemburu di Amerika
Serikat barat; demam lalat pasir di daerah mediteranea, Timur Tengah, Rusia Selatan, dan
bagian-bagian subkontinen India dan demam Rift Valley di Afrika Utara, Barat, Tengah dan
Selatan. Demam Ross River endemic pada beberapa bagian Australia timur dengan perluasan
epidemic ke Fiji. Pada orang dewasa demam Ross River sering menimbulkan artralgia yang tidak
sembuh-sembuh dan kecacatan yang melibatkan sendi-sendi dengan beban berat.
Karena tanda-tanda klinis bervariasi dan ada banyak kemungkinan agen penyebab, istilah
“penyakit seperti-dengue” harus digunakan sampai diagnosis spesifik ditegakkan. Diagnosis
etiologi dapat dibuat dengan pemeriksaan serologi atau dengan isolasi virus dari leukosit darah
atau serum. Darah untuk pemeriksaan perbandingan antibody dan pemeriksaan virus harus
diambil selama masa konvalesen, 14-21 hari sesudah mulai. Serum atau plasma fase akut dapat
dibekukan, optimal pada suhu -65C atau lebih dingin. Leukosit harus didinginkan didalam lemari
es tidak dibekukan. Diagnosis serologis tergantung pada kenaikan empat kali atau lebih besar
dalam titer antibody pada pasangan serum dengan uji hemaglutinasi inhibisi, komplemen fiksasi
immunoassay enzim immunoglobulin (Ig)M dan IgG tertangkap yang dibakukan, sekarang
digunakan secara luas untuk mengenali antibody fase akut dari penderita dengan infeksi dengue
primer atau sekunder pada sampel serum tunggal. Biasanya sampel demikian harus dikumpulka
tidak lebih awal dari 5 hari atau tidak lebih lama dari 6 minggu sesudah mulai. Mungkin tidak
dimungkinkan membedakan virus penginfeksi dengan metode serologis saja, terutama bila ada
infeksi sebelumnya dengan anggota lain kelompok arbovirus sama. Virus dapat ditemukan dari
fase akut serum sesudah inokulasi biakan jaringan atau nyamuk hidup. RNA virus seperti
dideteksi dalam darah atau jaringan dengan probe DNA yang melengkapi atau diperbesar dengan
reaksi rantai polimerasi atau RRP.
2.8. Pengobatan
Coba tambahkan terapi cairan untuk dbd d kapita selekta buku ijo ada, hal 422
smpai jenis cairan rekomndasi WHO. Trus masukkan kriteria pemulangan pasien, sma
tabel penatalaksanaan tersangka dbd.
Pengobatan adalah supportif. Tirah baring dianjurkan selama masa demam. Antipiretik
atau sponge dingin harus digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh dibawah 40 C.
analhgesik atau sedasi ringan diperlukamn untuk mengendalikan nyeri. Karena pengaruhnya
pada haemotasis, aspirin tidak boleh digunakan. Penggantian cairan dan elektrolit diperlukan bila
ada devisit yang disebabkan oleh keringat, puasa, haus, muntah atau diare.
2.9. Pencegahan dan Pengendalian
Vaksin dengue tipe 1,2,3,4 yang dilemahkan berada dalam pengembangan di Thailand,
dan vaksin mati untuk Chikungunya major tetapi biasanya tidka tersedia. Profilakasis terdiri dari
menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan insektisida, penolak nyamuk, penutup tubuh
dengan pakaian, kelambu rumah dan pengancuran temapt-tempat pembiakan aedes aegypti. Jika
penyimpanan air merupakan keharusan, penutup rapat yang pas atau lapisan tipis minyak dapat
mencegah atau penetasan telur. Larvasid, seperti abate tersedia sebagai 1% pembentukan granula
pasir dan efektif pada kadar satu bag/juta, dapat ditambahkan dengan aman pada air minum. Alat
semprot volume ultra rendah secara efektif memancarkan malation pembunuh nyamuk dewasa
dari truk atau pesawat udara untuk intervensi cepat selama epidemic. Hanya cara-cara
antinyamuk perseorang yang efektif melawan nyamu dilapangan, hutan atau belantara.
2.10. Prognosis
Infeksi primer dengan demam dengue dan penyakit seperti dengue biasanya sembuh
sendiri. Kehilangan cairan elektrolit, hiperpireksia dan kejang demam adalah komplikasi yang
paling sering pada bayi dan anak muda yang masih kecil. Prognosis mungkinm dipengaruhi
secara merugikan oleh antibody yang didapat pasif atau oleh infeksi sebelumnya dengan virus
yang sangat terkait.