Demam

download Demam

of 4

description

Demam

Transcript of Demam

Demam

1.Definisi Peningkatan control suhu tubuh diatas normal pada suatu individu (Nelson)

Perubahan regulasi normal dari set point suhu tubuh ( satu dari perubahan dalam hemostatik setting yang terjadi saat respons fase akut pada stimulus inflamasi

2.Etiologi1. Infeksi

a. Virus

b. Bakteri

c. Parasit

d. Jamur

2. Non infeksi

a. Malignansib. Trauma

c. Autoimune

d. Metabolik/hormonal

3. Lainyaa. Heat strokeb. Drug fever4. Demam yang tidak diketahui penyebabnya ( persistent feverTabel Penyebab Demam

Sumber Harrison's Principles of Internal Medicine 17th Ed3.Tipe Deman

1. Central fever ( temperatur demam yang sangat tinggi (very high fever themperature); >410C ( disfungsi CNS termasuk hipotalamus Contoh: malignant hypertetmia, malignant neuroleptic syndrome, drug fever/heat stroke.2. Continous (sustained) fever ( sedikit remisi tetapi tidak lebih dari 20F/10C pada remiten. Contoh: tularemia, pneumonia, penyakit ricketsial, demam tifoid, kelainan CNS, dan malaria falcifarum (malignant tertian)..

3. Intermittent fever (hectic, quotidian, picket fence) ( demam dengan fluktuasi lebar, biasanya mencapai nilai normal atau sehu merendah pada pagi hari denagn puncak terendah pada pukul 04.00-08.00.

Contoh: bacterial endocarditis, malaria

Malaria: quotidian ( daily spike), tertian ( plasmodium vivax (spike setiap hari ke 3),atau quartan ( plasmodium malariae (setiap hari ke4)

4. Remittent fever ( fluktuasi dari suhu tubuh yang lebar juga, dan lebih dari 10C, dan suhu terendah tidak akan pernah mencapai normal. Demamnya biasanya rendah di pagi hari dan meningkat pada sore munuju malam. Contoh: biasanya pada minggu pertama penyakit tifoid.5. Saddleback (biphasic) fever ( dengan beberapa hari demam dan ada gap menurun suhunya sekitar satu hari lalu hari selanjutnya meningkat kembali

Contoh: dengue, yellow fever, coloradi tick fever, rift valley fever, infeksi virus seperti influenza, poliomyelitis, dan lymphositik choriomeningitis

6. Inttermittent hepatic (charcots) fever ( dengan demam sporadik, terdapat gap dengan penurunan suhu yang nyata, dan rekurensi demam.

Contoh: cholelithiasis, jaundice, leukositosis, dan tanda toxic dapat terjadi tanpa adanya jaundice

7. Pel-Ebstein fever ( dikarakteristikan dengan periode demam yang panjang dan berminggu-minggu dan massa afebril yang lama juga dengan siklus yang berulang (repetitive cycle)

Contoh: penyakit Hodgkins , brucellosis dan relapsing fever, TBC

8. Reversal of diurnal pattern of fever (thypus inversus) ( dengan temperatur yang sangat tinggi meningkat pada pagi hari daripada pada malam hari ataupun sore hari.

Contoh: military TBC, salmonellosis, hepatic abcess, dan bacterial endocarditis

9. Jarisch herxheimer reaction ( dengan peningkatan suhu yang tajam dan eksaserbasi dari manifestasi terjadi setelah beberapa jam setelah pengobatan penisilin pada primary dan secondary syphilis. Contoh: leptospirosis dan relapsing fever juga dapat diikuti dengan tetrasiklin atau kloramfenikol pada terapi acute brucellosis.

4.Suhu Demam

Suhu normal tubuh: Mulut pagi: 36.50C

Mulut malam: 36.80C

Anus

: > 0.560C

Derajat suhu demam: Rendah : 38-390C( 100.4 -102.20F Sedang : 38-400C( 102.2 104.00F

Tinggi

: 40-410C( 104.0-1060F

Hiperpireksia: >410C

Nilai suhu demam bila di periksa di: Anus: 380C

Mulut: 37.50C

Aksila: 37.20C