Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual

17
 Mengupas Kulit Bawang Spiritualitas Mengupas Kulit Bawang Spiritualitas PENDAHULUAN… Art ikel ini adalah sebagai jawaban atas pertanyaan Pak Rizki yang telah mengirimi say a sebuah artikel tentang Reiki Tummo. Kemudian Pak Rizki menanyakan dua hal yaitu: Pertama , bagaimana pandanga n saya terhadap Reiki Tummo, dan Kedua, apakah dengan dibukakan ( attunement  ) cakra mahkota kita, kita bisa lebih nyambung ke Alloh? Dalam pembahasan pertanyaan ini, saya akan mencoba untuk memberikan pandangan saya terhadap Reiki Tummo ini hanya sebatas melihat filosopi yang mendasari praktek Reiki ini secara umum. Saya TIDAK akan memberikan pandangan tentang salah atau benarnya Reiki Tummo itu. Saya juga akan men coba meng upas nya deng an membandin gkann ya deng an praktek-praktek sejenis yang ada dalam masyarakat, baik yang di pr aktek kan dalam komunitas umum maupun komunitas yan g mengaitkannya dengan praktek-praktek agama terte ntu. Pra ktek-p raktek tersebut sudah sang at umum diis tilahk an oran g deng an pros es ”Laku Spiritual”. Nah...., dalam membahas laku spiritual ini, saya akan mencoba menganalogikannya dengan sebuah proses yang sangat sederhana yaitu proses mengupas kulit bawang. Analogi ini saya pakai karena pada sekilas pandang, saya seperti melihat ada kesamaan-kesamaan tertentu dalam berbagai proses laku spiritual itu. Tak ubahnya saat kita melihat kulit bawang. Kulit bawang itu tatkala dikelupasi lapis perlapis, yang ada ya....kulit-kulit bawang juga. Karena yang akan saya bahas adalah tentang laku sp iritual, maka ar tikel ini saya namakan ”Mengupas Kulit Bawang Spiritualitas”. Saya akan membahas lapisan kulit spiritutal itu lapis demi lapis sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman saya . Kalau kita coba kelupasi kulit bawang spiritu al itu lapis demi lapis sampai habis, lalu yang tersisa apa....???. KULIT OLAH DIRI...  Reiki Tummo adalah sekian banyak dari istilah-istilah dan nama tentang fenomena Reiki yang berk emban g di berb agai penj uru duni a. Pada daera h-dae rah lain pun mun cul pula nama- nama lain dengan sedikit variasi disana-sini. Varian dari India disebut dengan Yoga. Varian di Cina disebut denga n nama yan g lebih ber agam, misal nya Taich i, Tao, Kun g Fu (dengan ditambah kemampuan bela diri). Varian di Philipina dikenal dengan nama Prana. Di Indonesia malah varia nnya lebih bany ak lagi , mis alnya Ten aga Dalam, Tena ga Sakt i, Ten aga Dasa r, Ene rgi Murni. Var ian Di Amerika dan Er opa dikenal den gan istilah fen omena "PSYCHIC ". Bahk an dalam praktek agama-agama duni a, fenomena ini secara sep intas terlihat hampir sama. Dalam agama Yahudi ada, dalam agama Nasrani ada, dalam agama Islam pun sepintas  juga terlihat seperti ada (seperti yang dipertontonkan oleh para sufi, ustad-ustad tertentu). Note: nanti akan kita bahas bagaimana dengan Rasulullah ??...!.  Pada tatanan MANUSIA, ap a-ap a ya ng di ol ah dalam pr aktek Reiki dan pr ak tek- praktek sejenisnya seperti yang saya sebutkan di atas, semuanya adalah NYARIS SAMA. Yang diolah adalah NAFS (DIRI) manusia. Diri manusia yang ukurannya hanya segini-gininya ini, Deka Hal 1 dari 17

Transcript of Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 1/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Mengupas Kulit Bawang Spiritualitas

PENDAHULUAN…

Artikel ini adalah sebagai jawaban atas pertanyaan Pak Rizki yang telah mengirimi say

sebuah artikel tentang Reiki Tummo. Kemudian Pak Rizki menanyakan dua hal yaitu:

Pertama, bagaimana pandangan saya terhadap Reiki Tummo, danKedua, apakah dengan dibukakan ( attunement ) cakra mahkota kita, kita bisa lebi

nyambung ke Alloh? 

Dalam pembahasan pertanyaan ini, saya akan mencoba untuk memberikan pandangan sayterhadap Reiki Tummo ini hanya sebatas melihat filosopi yang mendasari praktek Reiki in

secara umum. Saya TIDAK akan memberikan pandangan tentang salah atau benarnya ReikTummo itu. Saya juga akan mencoba mengupasnya dengan membandingkannya denga

praktek-praktek sejenis yang ada dalam masyarakat, baik yang dipraktekkan dalamkomunitas umum maupun komunitas yang mengaitkannya dengan praktek-praktek agam

tertentu. Praktek-praktek tersebut sudah sangat umum diistilahkan orang dengan prose”Laku Spiritual”.

Nah...., dalam membahas laku spiritual ini, saya akan mencoba menganalogikannya denga

sebuah proses yang sangat sederhana yaitu proses mengupas kulit bawang. Analogi ini say

pakai karena pada sekilas pandang, saya seperti melihat ada kesamaan-kesamaan tertentdalam berbagai proses laku spiritual itu. Tak ubahnya saat kita melihat kulit bawang. Kul

bawang itu tatkala dikelupasi lapis perlapis, yang ada ya....kulit-kulit bawang juga. Karen

yang akan saya bahas adalah tentang laku spiritual, maka artikel ini saya namaka”Mengupas Kulit Bawang Spiritualitas”.

Saya akan membahas lapisan kulit spiritutal itu lapis demi lapis sesuai dengan pengetahua

dan pengalaman saya. Kalau kita coba kelupasi kulit bawang spiritual itu lapis demi lapsampai habis, lalu yang tersisa apa....???.

KULIT OLAH DIRI...

 Reiki Tummo adalah sekian banyak dari istilah-istilah dan nama tentang fenomena Reiki yan

berkembang di berbagai penjuru dunia. Pada daerah-daerah lain pun muncul pula namanama lain dengan sedikit variasi disana-sini. Varian dari India disebut dengan Yoga. Varian d

Cina disebut dengan nama yang lebih beragam, misalnya Taichi, Tao, Kung Fu (dengaditambah kemampuan bela diri). Varian di Philipina dikenal dengan nama Prana. Di Indonesi

malah variannya lebih banyak lagi, misalnya Tenaga Dalam, Tenaga Sakti, Tenaga Dasa

Energi Murni. Varian Di Amerika dan Eropa dikenal dengan istilah fenomena "PSYCHIC Bahkan dalam praktek agama-agama dunia, fenomena ini secara sepintas terlihat hampsama. Dalam agama Yahudi ada, dalam agama Nasrani ada, dalam agama Islam pun sepinta

 juga terlihat seperti ada (seperti yang dipertontonkan oleh para sufi, ustad-ustad tertentu)Note: nanti akan kita bahas bagaimana dengan Rasulullah ??...!.

 

Pada tatanan MANUSIA, apa-apa yang diolah dalam praktek Reiki dan praktekpraktek sejenisnya seperti yang saya sebutkan di atas, semuanya adalah NYARIS SAMA. Yan

diolah adalah NAFS (DIRI) manusia. Diri manusia yang ukurannya hanya segini-gininya in

Deka Hal 1 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 2/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

ternyata menyimpan rahasia yang sama dahsyatnya dengan alam semesta raya ini. Pantasaja dalam agama Islam Allah memberi tahukan dalam surat Al Jaatsiyah ayat 3-4 bahwa:

Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tand

(kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.

Dan pada penciptaan kamu dan   pada binatang-binatang yanmelata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tand(kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,

Ayat di atas dengan lantang menggugah manusia, terutama orang yang beriman, agar mamengamati dan menyelidiki potensi-potensi dan system apa yang ada pada dirinya sendi

seperti juga kita dimotivasi untuk mengamati apa-apa yang ada di langit dan di bumi, sertpada binatang yang melata. Dengan pengamatan itu diharapkan umat manusia menjad

bertambah-tambah keimanannya kepada Allah.

Ya..., pada diri manusia ternyata ada sistem yang kerumitan dan potensi yang ada d

dalamnya sungguh tidak kalah dengan apa yang ada pada alam semesta. Boleh dikatakan dimanusia itu adalah laksana alam semesta (makro kosmos) dalam ukuran mini (mikr

kosmos).

Berbilang zaman berlalu, manusia dari berbagai bangsa dan agama sudah mencoba pencaria

yang panjang tentang siapa dirinya yang sebenarnya, dan tak lupa menggali potensi-potensapa yang bisa mucul dari dalam dirinya itu. Dalam perjalanan pengenalan diri itu, terkuakla

misteri demi misteri keajaiban tubuh kita. Fenomena Cakra, Kundalini, Energi Psikokinetikhanyalah beberapa saja dari sekian banyak rahasia-rahasia yang telah dibukakan oleh Alla

buat kita. Fenomena Cakra serta Kundalini beserta segenap turunannya adalah sebuasuasana universal yang bisa dilatih dan dipraktekkan oleh siapa saja dan agama apa saja

Dan hasilnya sangat tergantung pada seberapa keras kita berlatih dan seberapa kuat kita bismemfokuskan arah fikiran kita kepada cakra-cakra yang diyakini oleh pemrakteknya berad

pada titik-titik tubuh yang berada disepanjang tulang belakang manusia, mulai dari bawasampai ke ujung kepala (ubun-ubun). Dalam hal ini saya tidak akan membahas diman

cakra-cakra itu berada dan bagaimana cara pengolahannya sehingga memunculkan potenspotensi yang ”boleh jadi” melebihi apa-apa yang dimiliki oleh orang yang tidak melatihnya.

Pengolahan cakra-cakra itu sebenarnya adalah sebuah proses sederhana saja, yaitu denga

mengarahkan fikiran kita pada titik-titik tertentu yang diyakini oleh pemrakteknya sebagasimpul-simpul energi atau getaran untuk beberapa waktu lamanya. Kalau simpul-simpul it

bisa diaktifkan, maka manusia ternyata bisa mengolah dan memanfaatkan getaran yanmuncul itu untuk berbagai keperluan. Penggunaan getaran ini sangatlah luas dan beragam

sekali. Misalnya, mulai dari tujuan untuk pengobatan sampai dengan kemampuan untumemunculkan kekuatan dan kemampuan yang sekilas kelihatannya seperti sesuatu yan

irrasional. Sebutlah apa saja yang pernah dipublikasikan orang tentang kemampuan irrasiona

itu, seperti pengalaman tentang adanya tubuh astral, tubuh eterik, pengalaman keluar datubuh (OBE=Out of Body Experience) atau meraga sukma, atau fenomena tenaga-tenaga ta

kasat mata seperti yang digunakan dalam silat, kung fu, aikido, dsb., maka semua it

hanyalah sebuah konsekwensi logis saja atas berhasilnya sang manusia meningkatkakesadarannya dari hanya sekedar getaran (vibrasi) di tingkat ketubuhan menjadi kesadara

getaran ditingkat energi-energi yang lebih halus.

Deka Hal 2 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 3/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Kalau tubuh ini kita perhatikan walau dengan mengunakan kesadaran ilmu fisika biasa sajamaka dengan mudah dapat kita sadari bahwa tubuh kita ini adalah kumpulan atom-atom da

berbagai unsur yang saling terikat satu sama lainnya. Misalnya atom dari unsur oksigenhidrogen, nitrogen, dan unsur-unsur lainnya. Interaksi dari unsur-unsur pembangun tubu

tersebut akan menimbulkan pancaran energi, baik itu berupa getaran-getaran maupucahaya-cahaya dengan panjang gelombang dari bisa terlihat oleh mata sampai dengan yan

tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Nah..., untuk mampu merasakan dan melihat fenomena-fenomena getaran dan cahaya taditu seseorang harus mampu meningkatkan kesadarannya dari sekedar hanya kesadara

tubuh ketingkat kesadaran getaran-getaran.

Misalnya, untuk melihat sekedar adanya lingkaran cahaya yang berpendar disekitar jari-jakita, kita tinggal memandang jari kita dengan tidak fokus kearah jari itu. Fokuskanla

pandangan mata kita melampaui jari itu. Jangan pandang jari itu. Pandanglah ruangan yanmelampaui tangan kita itu beberapa cm didepan. Tidak berapa lama kita akan meliha

pendaran cahaya yang menyelimuti jari kita tersebut. Tanaman pun, kalau dilihat dengacara yang sama seperti diatas, akan terlihat juga seperti diliputi oleh cahaya yang berpenda

yang meliputi daun-daunnya. Orang lalu menyebut pendaran cahaya ini dengan nama AURA

Atau ada juga yang menamakannya dengan tubuh astral, tubuh eterik, dan sebagainya, yantentu saja dengan karakter dan getaran yang berbeda pula.

Kemampuan memandang pendaran cahaya ini dapat dilatih dan ditingkatkan untuk dapamemandang pendaran cahaya dari tubuh manusia secara utuh. Bahkan kemampuan itu dapa

pula ditingkatkan untuk mengetahui tentang berbeda-beda cahaya yang muncul untuberbagai emosi dan rasa, yang berbeda pula, bahkan dapat pula digunakan untuk mengetah

mana-mana bagian tubuh yang sehat maupun yang sakit.

Dulu-dulu (sebelum ikut patrap), di wilayah beladiri, saya juga pernah melatih bagaiman

cara untuk menggunakan kemahiran tentang getaran ini untuk mengenali benda-benddengan mata tertutup. Dan juga getaran itu dapat pula digunakan untuk mematahkan bendkeras dengan hanya menyentuh beda tersebut dengan lembut tanpa bertenaga. Benda kera

itu patah hanya dengan cara ”membayangkan” kita sedang mengirimkan kepada benda itgetaran gelombang transversal dan longitudinal secara bergantian beberapa saat lamanya

Lalu gelombang itu kita bayangkan pula mampu mempengaruhi posisi atom-atom pada bendkeras tersebut ke posisi yang terlemah. Lalu dengan tanpa menggunakan kekuatan yan

besar seperti yang digunakan para kuli panggul barang, maka kita akan sanggumematahkan benda itu. Jadi dalam hal ini yang digunakan adalah afirmasi (penegasan

dengan menggunakan kekuatan fikiran yang terfokus dan keyakinan yang tinggi akakeberhasilan atas apa-apa yang kita inginkan.

Kemudian di wilayah praktek sebuah tarekat (juga sebelum saya ikut patrap), saya jug

pernah mengalami apa yang disebut orang dengan fenomena OBE (out of body experiencesaat saya melakukan SULUK di penghujung Ramadhan tahun 2000. Ketika itu, dengan muda

rasanya saya bisa seperti pulang ke rumah, datang ke Mekkah, datang ke kuburan Nabi dMadinah, bahkan pada saat itu rasanya kening saya ke cium oleh Rasulullah. Mursyid say

ketika itu, begitu saya ceritakan tentang hal ini, beliau malah balik menciumi kening saya

Saya hanya bisa terheran-heran saja saat itu. Akan tetapi semua itu ternyata juga hanyalasensasi-sensasi yang muncul saat kita mampu mengarahan fikiran dan keinginan kita menuj

ke tempat yang kita inginkan, atau berjalan ke tempat-tempat yang ceritanya da

bayangannya pernah masuk ke dalam otak kita.

Deka Hal 3 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 4/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Sungguh banyak sekali fenomena yang bisa digali dan diolah tentang kemampuan yan

diberikan oleh ALLAH terhadap NAFS manusia. Tidak terbatas. Karena semua datangnyadalah dari yang punya ilmu yang Maha TIDAK TERBATAS, yaitu Allah. Jadi..., alangka

angkuh dan  jumawanya kita  jika ada diantara kita yang sampai tidak mengakui tentankeberadaan ilmu-ilmu dan fenomena-fenomena ”aneh” di atas yang hanya setitik kecil saj

dari lautan ilmu Tuhan yang tak terhingga banyaknya.

DARI KULIT KE KULIT ...

Untuk reiki, tarekat, dan kemampuan-kemampuan supranatural lain, umumnya terdapat titikesamaan yang sangat dekat dalam hal cara pengolahan dan pelatihannya. Yait

mengolahnya dengan menggunakan fikiran dan gerakan fisik tertentu terhadap titik-titik yanberada disepanjang tulang belakang dan sekitarnya, mulai dari ujung ekor sampai ke ubun

ubun. Kosa kata dalam bahasa umumnya adalah titik-titik CAKRA (baik cakra MAYOR yanberada diwilayah tulang belakang, tembus muka dan belakang, maupun cakra MINOR yan

berada disekitar wilayah tulang belakang) yang punya getaran tertentu untuk masing-masin

titiknya. Pada beberapa praktek tarekat, titik-titik itu dinamakan orang dengan istilaLATHAIF , akan tetapi titik-titik yang diambil adalah yang berada diwilayah ulu hati (dada

yang diyakini banyak orang sebagai tempat beradanya HATI atau QALB), bergerak ke ata

sampai ke kening, dan pada tahap akhirnya adalah seluruh tubuh itu sendiri.

Titik-titik OBJEK OLAH PIKIR ini di bersihkan, digetarkan, dan di olah dengan carmengarahkan fikiran (berkonsentrasi) kepada titik-titik CAKRA atau LATHAIF tersebut. Prose

ini biasanya distimulasi dan diperkuat dengan menambahkan simbol-simbol, bunyi-bunyiaatau suara-suara tertentu dengan frekuensi yang monoton pula. Pada reiki, simbol objek fik

itu biasanya adalah dalam bentuk garis melingkar-lingkar dan warna-warni dengan pol

tertentu. Setiap pola itu diyakini oleh pemrakteknya mempunyai vibrasi tertentu pulaAdapula kemudian yang ditambah dengan berbagai teknik penahanan dan pengeluaran nafayang diatur sedemikian rupa. Ada juga yang menambahnya dengan gerakkan-gerakan tubuh

kaki, dan tangan dengan pola tertentu. Dan ada pula yang mengikut sertakan suara-suardan irama monoton tertentu dengan durasi yang cukup lama. Pada praktek YOGA ataupu

meditasi-meditasi lainnya, yang dilakukan orang juga sama saja (walau dengan kadar dateknik yang berbeda-beda). Semua punya titik objek fikir, simbol-simbol, gerakan-gerakan

dan bentuk-bentuk posisi tubuh tertentu yang gunanya tak lain adalah sebagai ”SARANAbagi pemrakteknya untuk mengolah arah fikirnya.

MAU DIKELUPASI APANYA LAGI ...?.

Di dalam tarekat pun, objek untuk praktek mengolah arah fikir ini nyaris sama saja. Padsalah satu tarekat, misalnya, titik objek fikir itu mirip sekali, kalau tidak mau dikatakan sama

dengan titik-titik objek fikir yang dipakai dalam praktek reiki, taichi, dan yoga. Objek fikir ddalam tarekat ini disebut dengan istilah LATHAIF . Misalnya, ada lathaif Qalbi (yang terleta

dekat jantung, 2 jari di bawah susu kiri, 2 jari lagi ke arah tengah dada), lathaif Roh (yan

terletak 2 jari di bawah susu kanan, agak 2 jari lagi ke tengah dada), lathaif Sirri  (yanterletak 2 jari di atas susu kiri, agak 2 jari lagi ke tengah dada), lathaif Khafi (yang terleta

2 jari di atas susu kanan, agak 2 jari lagi ke tengah dada), lathaif Akhfa (yang berada d

tengah dada), lathaif Nafsun Natiqah (yang berada di antara 2 alis), lathaif Kullu Jasa

Deka Hal 4 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 5/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

(yang berada 2 jari di atas pusar, tembus menuju ubun-ubun, lantas meliputi seluruh tubuhDan secara kasat mata pun, beberapa lokasi lathaif ini sama persis dengan posisi-posisi cakr

yang ada dalam reiki, yoga, dan meditasi. Dan ternyata memang masing-masing posilathaif atau cakra itu mempunyai sensasi sendiri-sendiri.

Kemudian dalam riyadah rutin, pemrakteknya menambahkan (dalam istilah tarekatny

MENGHUNJAMKAN atau MENUSUKKAN) simbol tunggal, yaitu TULISAN HURUF ALLAH (dalambahasa Arab) setiap kali kita ”singgah” ke lathaif tertentu. Menusukkan simbol huruf ALLA

itu harus diulang-ulang dengan jumlah yang berbeda bagi setiap lathaif . Hunjaman kalimaAllah di lathaif-lathaif  itu kemudian diafirmasi (diperkuat) lagi dengan tambahan ucapa

 Allah atau Laa ilaha illallaah dengan irama suara yang cepat dan monoton.

SEUNTAI BENANG MERAH...!

Berangkat dari pembahasan di atas, maka sebuah benang merah sepertinya mulai dapat kit

tarik, bahwa pada dasarnya praktek reiki, taichi, yoga, meditasi, dzikir di tarekat atau rumadzikir tertentu, latihan tenaga dalam, dan latihan-latihan kesaktian lainnya sedikit banyakny

ada kesamaannya, kalau tidak mau dikatakan serupa banget . Pada semua itu ada ”sesuat

(titik)” yang dipakai sebagai objek tempat mengarahkan fikiran, ada simbol-simbol sebagapenambah kemampuan berkonsentrasi, ada suara-suara monoton yang dipakai, dan ada pul

bentuk-bentuk tubuh tertentu yang dipakai selama proses pengolahan jiwa san

pemrakteknya.

Karena yang diolah dalam reiki, taichi, yoga, meditasi, dan tarekat tertentu adalah tubuhtubuh (NAFS) juga, maka hasilnyapun nyaris sama. Misalnya, seseorang yang tela

mempraktekkannya beberapa waktu lamanya, maka hampir semua praktikannya mengalamsensasi dapat merasakan getaran-getaran tertentu. Dan ternyata getaran itu, dengan tekni

pengarahan fikiran tertentu, bisa dipakai untuk berbagai hal. Seperti untuk pengobatan

untuk kesaktian, untuk melanglang buana di alam-alam penuh getaran, sensasi-sensasrupa-rupa dan pandangan-pandangan tidak kasat mata lainnya.

Lalu semua fenomena itu tadi, kemudian dianggap sebagai fenomena spiritual. Maka jadilamakna spiritual itu terpangkas dan mengecil. Dan pada tatanan kehidupan praktis ”spiritualis

Hindu, Budha, Islam, pemraktek yoga, reiki, meditasi, tenaga dalam (kesaktian) menjadi suluntuk dibedakan antara satu dengan yang lainnya. (Hampir) SAMA SAJA. Ya..., KULITNY

SAMA SAJA !!!. Bedanya, paling-paling bisa dilihat dalam hal tata cara berpakaian, berbicarapraktek-praktek ibadah dan simbol-simbol yang dipakai oleh mereka masing-masing.

Ada yang menarik untuk diamati pada tatanan spiritualitas seperti ini, bahwa hampir selal

para pemrakteknya terlihat lebih lembut, lebih sabar, lebih tenang, dan lebih cool dari orankebanyakan. Seringkali pemrakteknya berkata: ” Saya ikut praktek ini... itu...!. Dalam sebula

saja saya bisa merasakan perubahan yang besar dalam diri saya. Saya menjadi lebih tenanglebih sabar, lebih damai, lebih sehat..., dan blaaa..., blaaaa”. Yakin benar para pemraktekny

dalam menceritakan hasil latihannya itu. Na lho kok sama hasilnya...?. Realitas macam apini sebenarnya....???. Kalau dilihat ciri-cirinya di atas, misalnya, pemrakteknya bisa meras

lebih tenang, damai, luas, bahagia, cool , sehat, tidak banyak merasakan permasalahan wala

pun dia sedang dirundung masalah, maka realitasnya kok sama dengan suasana yandisebutkan dalam Al Qur’an yaitu suasana JIWA YANG TENANG (NAFSUL MUTHMAINNAH )....

Deka Hal 5 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 6/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

KULIT NAFSUL MUTHMAINNAH (JIWA, DIRI YANG TENANG)...

Dalam istilah agama Islam, ada sebuah sifat jiwa (diri) yang disebut dengan JIWA YANTENANG (Nafsul Muthmainnah). CIRI-CIRI Nafsul Muthmainnah ini hanya sederhana saja

yaitu pada Nafs ini tiada lagi rasa kekhawatiran dan tiada kesedihan padanya (lkhaufun 'alaihim wala hum yah zanun). Siapa saja dapat merasakannya. Realitas suasana di

yang bersifat universal ini kalau dibahasakan secara populer adalah, bahwa pada diri ituotaknya tidak lagi dihantam oleh gelombang badai fikirannya, dadanya tidak lagi dihantam

oleh galaunya perasaannya. Ya..., otak sang diri ini sudah tidak lagi terkotak-kotak dalamberbagai persepsi yang sangat beragam dari orang ke orang, dan dada sang diri itu jug

sudah tidak bergolak lagi dengan berbagai amukan perasaan baik perasaan senang maupuperasaan susah.

Ada diantara kita yang bisa sampai pada suasana otak dan dada yang tenang ini saj

sebenarnya sudah sangat bagus sekali. Karena banyak juga diantara kita yang mengakungaku sudah beragama, tapi fikiran dan dada kita masih dipenuhi oleh badai fikiran da

amukan rasa sehingga kita sibuk sendiri dengan apa-apa yang kita fikirkan dan rasakan itu.

Karena suasana jiwa yang tenang itu adalah sebuah sunatullah, atau bisa juga disebu

sebagai hukum positif yang diturunkan oleh Sang Pencipta kepada seluruh umat manusiamaka semua manusia juga akan bisa mendapatkannya. Ya…, SEMUA manusia, tak tergantun

pada agama dan suku bangsa, akan mampu meraih suasana otak dan dada yang tenang itu

Karena manusia ini diciptakan Tuhan memang beragam, maka cara untuk mendapatkaketenangan otak dan dada itu juga bisa bermacam-macam. Boleh dikatakan cara untu

mendapatkan jiwa yang tenang itu akan sama banyaknya dengan jumlah manusia itu sendirTak terbatas.

Salah satu cara yang dianggap orang dapat menciptakan sensasi rasa tenang itu adala

dengan cara meyakini, bahkan sampai benar-benar mengalami, apa yang dinamakan ole

pemraktek reiki, taichi, yoga, dan meditasi lainnya itu dengan proses terbukanya CAKRMAHKOTA, begitu juga CAKRA DADA. Proses terbukanya cakra-cakra utama (mayor) iternyata memunculkan fenomena-fenomena, dimana pemrakteknya seperti mamp

merasakan dirinya lepas dari sensasi ketubuhannya dan kemudian berubah menjadi sensasalam semesta. Terbukanya Cakra Mahkota, diyakini orang bisa menimbulkan sensasi keluasa

otak yang akan membuat otak itu menjadi tenang. Seperti juga halnya sensasi keluasan dakelapangan dada yang dipercaya orang dapat muncul dengan telah bersihnya Cakra Dada.

Pasal apakah dengan terbukanya Cakra Mahkota akan mempermudah orang untuk nyambun

ke Allah, seperti pertanyaan Pak Rizki, saya tidak dapat menjawabnya. Karena tentang Allaini setiap agama bahkan setiap orang punya persepsi sendiri-sendiri. Tentang Allah ini, setia

orang mempunyai hubungan yang sangat pribadi sekali dengan-Nya. Sangat pribadi sekalHal ini akan saya kupas lebih pada uraian “Kulit Sang Aku Diri”.

Akan tetapi, Cakra Mahkota yang sudah terbuka boleh jadi memang dapat mempercepa

hilangnya badai fikiran di otak kita. Begitu juga dengan terbukanya Cakra Dada yang akamengurangi amukan berbagai perasaan. Boleh jadi pula orang yang telah mendapatka

keluasan dan ketenangan fikiran dan dada itu dapat lebih mudah untuk menjadi manus

universal.

Dari sekian banyak metoda itu, lalu ada beberapa metoda yang menonjol. Ya…, wajar saja !!

Karena di atas awan memang masih ada awan. Beberapa metoda yang menonjol itu lal

Deka Hal 6 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 7/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

dipasarkan oleh pemrakteknya ke penjuru dunia. Dengan berbagai nama. Setiap nama itmempunyai ciri khasnya sendiri-sendiri. Siapa tahu ada yang mau nyobain juga. Nah…

metoda-metoda yang sudah kita bahas di atas tadi adalah beberapa contoh saja diantarmetoda-metoda yang ada.

Bahkan dalam agama Islam, selain praktek tarekat di atas, masih banyak metoda-metod

lainnya yang bisa dipakai. Misalnya puasa, zakat, sedekah, haji, yang tujuannya adalah untumengolah diri (tadzkiyatunnafs) agar bisa menjadi tenang. Shalat pun ternyata tujuanny

adalah untuk membawa peshalat kepada suasana jiwa yang tenang itu, sehingga sang jiwitu bisa tercegah dari badai fikiran dan rasa, yang dalam istilah agamanya disebut sebaga

 “si peshalat bisa tercegah dari perbuatan yang keji dan mungkar”.

Jadi dalam semua praktek-praktek agama (agama apa saja) maupun praktek pengolahan dapenyucian diri yang begitu beragamnya itu, pada tatanan DIRI (NAFS) itu sendiri aka

mempunyai dampak yang hampir sama. Semuanya menawarkan cara-cara untuk mencapketenangan diri, yang realitasnya adalah lepasnya sang diri dari jebakan badai fikiran d

otaknya dan amukan perasaan di dadanya. Ya…, semua masih berada di kulit nafsumuthmainnah saja sebenarnya. Jadi barangkali wajar saja kalau ada yang orang memili

agama tertentu (bahkan sampai ada yang mau bertukar agama) atau memilih prakte

pengolahan diri tertentu karena dia mampu merasakan MANFAAT dari apa-apa yang dpraktekkan dalam agama atau pengolahan dirinya itu.

Tapi kemudian muncul lagi pertanyaan. Setelah diri itu tenang, lalu diri itu mau diapain…???Dan buat apa agama ini sebenarnya…???.

KULIT SANG AKU DIRI…!!

Pada jiwa yang tenang (universal) itu ternyata tetap saja masih “ada yang tahu”, yang sadar

bahwa diri itu sudah berada dalam wilayah ketenangan, bahwa diri itu sangat luas. Diri it juga tahu bahwa yang melihat itu ternyata bukan mata, tetapi diri yang luas itu sendiri. Diitu juga sadar bahwa yang mendengar itu ternyata bukan telinga, tetapi diri yang luas it

sendirilah yang mendengar. Jadi pada diri yang universal ini ada bentuk pengakuan, dimanpengakuan ini ternyata adalah rahmat yang diberikan oleh Allah buat semua manusia. Ya…

pada diri yang universal itu ada “aku”, yaitu “sang aku diri”. Dan sang aku diri inilah yanmengaku-ngaku, bahwa aku ini luas tak terbatas, aku ini damai, aku ini melihat, aku in

mendengar, aku ini tahu. Dan puncak dari pengakuan itu adalah: ”aku ini  ada (exist

… !!!!”.

Karena merasa ada (exist ), maka sang aku diri itu lalu punya keinginan…!.

Keinginan itu yang sangat dominan diantaranya adalah:

1. Sang aku diri “ingin” meninggalkan realitas ketubuhannya (MOKSA).

Pada keinginan seperti ini, sang aku diri ini merasa bahwa tubuhnya ternyata adalaunsur yang penuh dengan suasana yang tidak menyenangkan, sehingga sang aku di

ingin lepas dari tarikan sifat-sifat ketubuhannya. Lalu sang aku diri ini ingin lari darealitas ketubuhannya menuju, misalnya, ke syurga. Karena sang aku diri ingin lari k

syurga, maka tidak jarang bayangan syurga itu seperti benar-benar datanmenghampirinya. Padahal gambaran perjalanan ke syurga itu hanyalah sekedar memor

Deka Hal 7 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 8/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

memori tentang syurga yang telah duluan bersarang di otak sang aku diri itu. Karengambaran dan realitas tentang syurga itu hanya Allah dan Rasulnya sajalah yang tahu.

Begitu juga saat sang aku diri "ingin" bertemu dengan para malaikat, para nabi-nabi, da

orang-orang shaleh lainnya, maka semua wujud yang ingin ditemuinya itu akan datansilih berganti menjambanginya. Dan anehnya kualitas pertemuan itu kadangkala leb

hebat dan lebih spektakuler dibandingkan dengan cerita-cerita yang pernah ada.

Tak jarang dari pertemuan-pertemuan imajiner itu sang aku diri merasa bahwa dirinydiangkat oleh malaikat menjadi Nabi baru, menjadi utusan Tuhan yang suci di zamannya

Menjadi orang-orang yang terpilih. Dan kesemuanya itu seperti benar-benar terjadi, REALNYATA. Dan untuk lebih meyakinkan lagi, maka anehnya sang aku diri itu seper

mempunyai berbagai kelebihan yang mencengangkan pula.

Lalu sang aku diri itu menjadi sibuk dengan berbagai pandangan-pandangan, kalimatkalimat, huruf-huruf, suara-suara, dan pertemuan-pertemuan dengan apa yang diinginka

oleh sang aku diri itu tadi. Pertemuan yang seperti apapun dengan siapa pun dan sesulapapun seperti bisa terjadi dengan mudahnya. Lalu jadilah sang aku diri itu menjad

sangat sibuk….!!!.

2. Sang aku diri “ingin” bertemu dengan Tuhannya...!

Pada tingkat yang lebih rumit, sang aku diri itu ada pula yang "INGIN" bertemu denga

Tuhannya. Lalu sang aku diri itu berusaha pula melakukan perjalanan MI’RAJ (MOKSAseperti yang disebutkan dalam uraian di atas. Akan tetapi ternyata realitas Tuhan tida

akan pernah bisa diketahui dengan kualitas MI’RAJ seperti itu. Kemana pun sang aku diitu menghadap, yang ditemukannya tetap saja suasana luas tak terhingga dan tidak ad

apa-apanya. KOSONG. Lalu sang aku diri itu merasa bahwa hanya dirinyalah yang adaHanya aku yang ada….!!!, dan aku diri itu lalu “merasa” menjadi Aku Yang Hakik

(Allah).

Dengan suasana seperti ini, maka kemudian muncullah pemahaman yang mengarah pad

konsep dua menjadi satu. Adakalanya, sang aku diri merasa BERSATU dengan Sang AkHakiki (Allah). Adakalanya juga sang aku diri itu merasa bahwa Tuhan beremanasmenjelma kedalam dirinya. Ya…, “sang aku diri” lalu merasa menjadi “Aku”…!!!, dan mula

ia mengaku : “Aku adalah Dia, Dia adalah Aku; Aku adalah kebenaran…,  Ana Allah…Maha Suci Aku…, dan berbagai pengakuan lainnya”.

Dan pengakuan pada wilayah kulit sang aku diri ini, apalagi bagi yang sampai masuk k

dalam suasana penuh keinginan seperti diatas, ternyata sangatlah menyiksa. Pengakuan dwilayah ini malah bisa melahirkan keangkuhan baru bagi kita, sebuah keangkuhan spiritual.

KEANGKUHAN SPIRITUAL … !! 

Pada tatanan spiritual, tidak jarang muncul keangkuhan bagi pemrakteknya yang biasdisebut orang sebagai kaum spiritualis. Dalam agama Islam, keangkuhan spiritual ini diwakil

misalnya, oleh kelompok-kelompok yang berbau tasawuf atau kesufian terhadap kelompolainnya yang dikelompokkan orang sebagai kelompok syariat (non spiritualis). Kaum

spiritualis umumnya sangat meremehkan kaum syariat yang mereka anggap sebagkumpulan orang-orang yang tingkat pemahaman agamanya hanya terbatas pada penerapa

Deka Hal 8 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 9/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

hukum-hukum formal saja. Sehingga adakalanya sang spiritualis itu sangat meremehkasekali syariat agama yang ada. Syariat dianggap mereka hanya untuk orang-orang yan

belum mencapai tingkatan pendakian spiritual.

Bahkan sang spiritualis dengan mudahnya melanggar syariat itu sendiri seperti, dia mabukmabukan, suka perempuan lain yang bukan istrinya, dan sebagainya. Karena sang spirituali

sudah merasa bahwa sang aku dirinya adalah kebenaran itu sendiri. Apapun yang dlakukan, maka dia menganggap bahwa hakekatnya semua itu adalah kebenaran. Dalam

istilah umumnya suasana spiritualis seperti ini dinamakan orang dengan wilayah sufi yansedang HELAF .

Pada taraf tertentu pun, terutama bagi spiritualis yang sudah bisa menjalankan kesadaranny

atau fikirannya “menembus alam-alam imajinasi”, tidak jarang pula mereka malamelecehkan syariat itu sendiri. Misalnya mereka tidak lagi melakukan shalat. Karena denga

teknik perjalanan rohaninya, sang spiritualis merasa bahwa dirinya telah shalat di Mekkahpadahal saat itu dia masih berada di daerahnya sendiri. Dan biasanya sang spiritualis it

sebaliknya malah bisa dzikir (wirid) dalam waktu yang sangat lama.

Atau bisa juga sang spiritualis tetap menjalankan shalatnya, akan tetapi adakalanya d

dalam shalatnya itu mengalami apa yang disebutnya sebagai fana, dimana di tengah-tengashalatnya sang spiritualis mengalami suasana perjalanan (moksa) menemui Tuhan. San

spiritualis itu terjatuh ketika shalatnya dan keadaannya berada dalam suasana seper

pingsan. Keadaan seperti ini yang diyakini oleh pemrakteknya sebagai fana, dapaberlangsung lama. Dan begitu kesadarannya kembali, maka dianggap selesai pulala

shalatnya. Dan pemrakteknya meyakini bahwa inilah tingkatan shalat yang paling tinggDulu, sewaktu menjalani suluk di sebuah tarekat, saya pernah sebentar terjebak dalam

suasana seperti ini. Akan tetapi setelah dikelupasi kulitnya seperti ini, ternyata istilah MI’RAdalam pengertian seperti ini sama persis dengan MOKSA dalam istilah agama lain.

Tidak jarang pula ada spiritualis yang hanya asyik masyuk dengan Tuhannya. Sehingga setiasaat sang spiritualis dibuat sibuk dengan keasyik-masyukkannya dengan Tuhan itu. Dabiasanya sang aku diri yang seperti ini bawaannya malas-malasan, tidak mau bekerja

inginnya menyepi terus ke tempat-tempat sunyi. Sehingga fungsi kekhalifahannya sudanyaris hilang sama sekali. Dia menjadi sibuk dengan dirinya sendiri.

MENGAMBIL PELAJARAN…!!

Pada lapisan kulit sang aku diri ini, semua agama dan praktek-praktek riyadah (olah jiwa

boleh jadi masih berada dalam wilayah yang sama, yaitu wilayah sang aku diri. Dapatladikatakan bahwa kulit terakhir yang tersisa dari usaha mengupas kulit bawang spiritual in

adalah sang aku diri.

Sekarang pertanyaannya adalah: “Sudahkah spiritual itu berakhir hanya sampai dikulit terakhir ini…??”.

 “Apakah spiritual itu berhenti dipengakuan sang aku diri (nafs)… ini ??”.

MELEPAS KULIT TERAKHIR, KETIADAAN, FANA…

Berada dalam jerat pengakuan sang aku diri ini, tanpa disadari, sangatlah menyibukkan da

bahkan sangat menyiksa, bagi orang yang tinggal di wilayah ini. Padahal kalau orang suda

Deka Hal 9 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 10/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

berada dalam kesadaran sang aku diri ini, dimana orang tersebut tidak lagi terpengarudengan berbagai ragam dan perbedaan pemikiran, termasuk perbedaan pemahama

keagamaan, maka sebenarnya tinggal SELANGKAH saja lagi tugas sang aku diri itu. YaitPENGEMBALIAN keakuan sang aku diri itu kepada Sang Aku Yang Sebenarnya, yaitu Ak

Allah. Ya…, sang aku diri tinggal tidak mengaku saja. Runtuhnya pengakuan sang aku diinilah yang disebut sebagai FANA yang hakiki. Artinya..., dengan kerendahan hati:

• Sang aku diri tidak lagi mengaku luas. Kembalikan luas itu pada Tuhan, karena hanyTuhanlah Yang Maha Luas. Biarlah Yang Maha Luas itu sendiri yang mengaku Luas.

• Sang aku diri tidak lagi mengaku melihat. Kembalikan melihat itu kepada Tuhankarena hanya Tuhanlah Yang Maha Melihat. Biarlah Sang Maha melihat itu mengak

bahwa Dialah yang mengalirkan rasa melihat kepada sang diri (nafs).

• Sang aku diri tidak mengaku mendengar. Kembalikan mendengar itu kepada Tuhankarena hanya Tuhanlah Yang Maha Mendengar. Biarlah Sang Maha Mendengar it

mengaku bahwa Dialah yang mengalirkan rasa mendengar kepada sang diri (nafs).

• Sang aku diri tidak mengaku tahu. Kembalikan tahu itu kepada Tuhan, karena hany

Tuhanlah Yang Maha Tahu. Biarlah Sang Maha Tahu itu mengaku bahwa Dialah yanmengalirkan rasa tahu melihat kepada sang diri (nafs).

Proses sang aku diri untuk tidak mengaku-ngaku inilah sebenarnya makna lain dari "la

ilaaha illallah" .Tiada yang luas kecuali Dia Yang Luas.

Tiada yang melihat kecuali Dia Yang Melihat.Tiada yang mendengar kecuali Dia Yang Mendengar.

Tiada yang tahu kecuali Dia Yang Tahu.Tiada apa-apa yang ada kecuali Dia Itu Yang Ada.

Posisi TIDAK MENGAKU seperti ini persis sama dengan posisi tumbuh-tumbuhan, posi

gunung-gunung, posisi matahari dan bintang-bintang, posisi langit dan bumi, posisi alam

semesta, posisi malaikat. Semuanya tunduk dan patuh kepada Kehendak Tuhan. Semubersikap sebagai hamba yang selalu RELA, RIDHA menerima kehendak dan kemauan da

Tuhan, dan Tuhan pun rela dan ridha berhendak dan berkemauan kepada sang Hamba itu…

“… Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-NyaItulah keberuntungan yang paling besar". (Al Maidah 119, dan dibeberapa ay

lainnya).

Suasana wilayah SALING RIDHA antara Hamba dengan Tuhannya inilah yang bisa disebusebagai wilayah FANA yang hakiki…!!. Dan FANA seperti ini ternyata ADA SUASANANYA, AD

REALITASNYA. Jadi bukan hanya sebatas kata-kata, kalimat-kalimat dan definisi-definisi daotak kita.

Disamping itu, proses pengembalian keakuan sang aku diri ini haruslah dilakukan denga

tanpa daya dan tanpa usaha kita sendiri..., karena tiada daya dan upaya, kecuali hany

daya dan upaya dari Tuhan. Pengembalian yang hakiki itu hanya dan hanya bisa kalau kit

DITUNTUN oleh Allah sendiri. Karena yang tahu tentang Allah, hanya Allah itu sendirMakanya kita selalu berdo'a dalam shalat kita: "Ya Allah..., tuntun saya..." . Dan yang palin

penting untuk kita luruskan dalam kita berdo’a ketika minta dituntun oleh Allah adalah: kit  jangan sekali-kali mengarahkan do’a itu kepada benda-benda, bentuk-bentuk, bayangan

bayangan, dan persepsi-persepsi apapun.

Deka Hal 10 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 11/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Kalau pengembalian itu masih dengan daya dan usaha dari sang aku diri, maka namany

sang aku diri itu masih ada, masih eksis. Dan sang aku diri itu akan tersiksa sekali, tatkaldo’a kita tidak bersambut, yaaa…, seperti kita-kita sekarang ini. Sehingga apa saja bis

berubah menjadi siksa. Beda pendapat jadi siksa. Beda agama jadi siksa. Beda suku jadsiksa.

Begitu juga kalau pengembalian keakuan sang aku diri itu diarahkan kepada benda-bend

atau alam-alam, artinya kita mengarah kepada yang BUKAN pencipta alam semesta sendirmaka kita akan dibuat sibuk oleh Allah dengan segala sesuatu yang bersifat kealaman itu.

Sebaliknya saat mana sang aku diri itu "bersedia" dibimbing oleh Allah untuk tidak mengaku

dan posisi tidak mengaku itu berhasil dia raih, artinya sang aku diri sudah tiada, FANA, makyang ada tinggal hanya Yang Ada, Yang WUJUD, yaitu Aku Yang Hakiki (Allah). Aku yan

bening dan merdeka, artinya Aku yang berkehendak dengan sendirinya. Pada posisi seperini, sang aku diri benar-benar hanyalah menjadi seorang HAMBA yang bersedia:

• Otaknya "dipakai" oleh Allah untuk berkreasi dan menciptakan peradaban bagi uma

manusia…,

• Dadanya "dipakai" oleh Allah untuk mengalirkan kehendak dan kemauan-Nya,

• Kelaminnya "dipakai" oleh Allah untuk proses pembiakan umat manusia.

Dan...., lalu kita hanya tinggal menjadi SAKSI SAJA atas perbuatan Allah, atas kehenda

Allah, atas kreasi Allah, atas grand design Allah dalam meramaikan dan menata alam ciptaanNya ini. Sungguh tidaklah sia-sia semua ini berada di dalam genggaman Allah. Semua diatur

Nya, semua di tata-Nya, semua diurus-Nya tanpa henti. Walau kita tidak mau mengakuperan-Nya sekali pun, Dia tidak peduli. Dia akan Maha Sibuk dengan segala ciptaan-Nya

karena memang segala ciptaan-Nya itu hanya bergantung kepada-Nya …

Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiawaktu Dia dalam kesibukan (Ar Rahman 29).

Dan Rasulullah Muhammad SAW, dengan kualitas diri Beliau seperti ini, dimana “sang aku

Beliau, sudah lenyap, Rasulullah ternyata menghadap kepada Allah dengan tidak membawapa-apa. Tidak membawa ilmu, tidak membawa amal, tidak membawa ibadah, tida

membawa tahu, tidak membawa melihat, tidak membawa mendengar. Beliau semata-mathanya sebagai HAMBA yang mau menjadi ALAT ALLAH untuk menjadi RAHMAT bagi alam

semesta, rahmat bagi segenap umat manusia. Dan peletakan dasar-dasar bagi fungrahmatan lil a’lamin itu itu berhasil Beliau bangun.

Hanya sayang…, bahwa generasi-generasi penerus Beliau ternyata banyak yang tida

amanah…!. Sehingga akibatnya sekarang Islam itu seperti dilecehkan oleh dunia. KasihaRasulullah….!!!.

Lalu apakah kita juga mau ikut-ikutan menjadi generasi yang tidak amanah itu…?, La

apakah kita juga mau mewariskan ketidakamanahan itu berestafet kepada anak cuckita…???. Padahal banyak sudah pelajaran yang muncul dihadapan kita atas tidak amanahny

kita dan generasi-generasi terdahulu itu. Begitu nyata akibat buruknya…!!. Lalu kenapa akibaburuk itu tidak kita jadikan sebagai bahan pelajaran buat kita untuk merubahnya kemba

Deka Hal 11 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 12/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

menjadi baik…??. Betapa sombongnya kita ini dengan tidak mau menjadi penyambung tangaRasulullah, penyambung lidah Rasullah.

ADA YANG TIDAK KULIT BAWANG…, ADA …!!!

Setelah kulit terakhir sang aku diri ini dikelupasi, sehingga sang aku diri itu sudah kehilangakeakuannya, TIADA, FANA, maka yang tinggal hanya ADA…!, yang tidak sama dengan kul

bawang. Tidak ada kata seperti lagi pada ADA itu…!. ADA itu TIDAK seperti kulit bawangYang lain…, ya… TIADA. Sedangkan ADA itu TIDAK seperti apa-apa… !!. Tapi ADA…!!!

ADA…!!!.

Maka akupun berseru kepada Sang ADA itu:

Subhanaka....!!!. Subhanaka…!!!, Subhanaka…!!.Maha Suci Engkau…!!!. Maha Suci Engkau…!!!. Maha Suci Engkau…!!!.

Dan Sang Ada itu pun menjawab panggilanku:Subhanii....!!!. Subhanii…!!!, Subhanii…!!.Maha Suci Aku …!!!. Maha Suci Aku…!!!. Maha Suci Aku…!!!.

Dan akupun menegaskan lagi:

Laa ilaaha illaa anta..!!!, Laa ilaaha illaa anta…!!!. Laa ilaaha illaanta…!!!. Tiada Tuhan selain Engkau…, Tiada Tuhan selain Engkau…, Tiada Tuhaselain Engkau…,

Dan Sang Ada itu pun menjawab dengan ketegasan yang amat sangat:

Laa ilaaha illa Ana … !!, Laa ilaaha illa Ana … !!, Laa ilaaha illa Ana … !! Tiada Tuhan selain Aku…!!!, Tiada Tuhan selain Aku…!!!, Tiada TuhaSelain Aku…!!!

Lalu aku berlari merunduk-runduk dan mencoba melihat Wajah-Nya:

Laa ilaaha illa Huu … !!, Laa ilaaha illa Huu … !!, Laa ilaaha illa Huu … !! Tiada Tuhan selain Dia …!!!, Tiada Tuhan selain Dia …!!!, Tiada Tuhaselain Dia …!!!,

Dan Sang Ada itu pun bernyata dihadapanku:

Ana Allah…!!, Ana Allah …!!, Ana Allah …!!,Aku Tuhan…!!, Aku Allah…!!!. Aku Allah…!!!

Dan akupun menyambutnya dengan kegembiraan:

Huu …!!, Huu …!!, Huu …!!,Dia…!!, Dia…!!!, Dia…!!!.

Dan Tuhan-ku lalu menyambutku dengan mesra:

Innani Ana…!!, Ana…!!, Ana…!!, Ana…!!,

Deka Hal 12 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 13/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Ini Aku….!!, Aku….!!, Aku….!!, Aku…………….

Lalu akupun tenggelam dalam pandang memandang dengan Tuhanku …!!!!.

- - - - - - - - !!!, - - - - - - - - - !!!, - - - - - - - - - !!!,Diam……., Hening…………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………………………………………….……..

SANG PENANAM BAWANG…

Lalu Tuhanku pun menyusupkan pencerahan-Nya kedalam dadaku:

Sebelum ada apa-apa….,Yang ada adalah Wajah Tunggal Yang Meliputi,

Waktu itu masih alam AHADIAT , tidak ada rupa tidak ada warna.

Kemudian alam WAHDAT , semua tumbuh dari Yang Tunggal.Kemudian Allah punya sir (kemauan):

Aku ini perbendarahaan tersembunyi,

kemudian Aku ingin dikenal,

Kemudian Aku menciptakan makhluk-Ku,Dengan Allah-lah mereka mengenal Aku. (hadits qudsi)

Dari sebuah keheningan dan kesenyapan abadi,  Aku lalu “mengalirkan” segala kehendak-K

untuk merenda alam semesta, untuk merangkai kehidupan, untuk menganyam kebudayaaumat manusia. Kemudian  Aku bersabda: Kun…  Jadilah…!!!   , Kun fayakun… mak

 jadilah…!!!.

Kehendak-Ku itu lalu  Aku alirkan kedalam “rumah tempat-Ku berkehendak”, yaitu dadhamba-hamba-Ku  , sehingga seakan-akan hamba-Ku itulah yang punya kehendak untu

membangun peradabannya sendiri; sehingga seakan-akan hamba-hamba-Ku itu punykehendak untuk berkembang biak demi melanjutkan keturunannya. Padahal sebenarnya dar

 Aku lah semua kehendak dan keinginan itu.

Lalu Ku alirkan kedalam “rumah tempat-Ku mencipta”, yaitu otak  hamba-Ku segenasarana, fasilitas, dan kemampuan untuk mewujudkan kehendak-Ku dalam membangu

  peradabannya itu.  Aku aliri otak hamba-hamba-Ku dengan rencana-rencana, dengarancangan-rancangan, dengan perhitungan-perhitungan; sehingga seakan-akan hamba

hamba-Ku itu bisa merencana, bisa merancang, bisa mencipta dengan sendirinya; sehingghamba-hamba-Ku itu seperti bisa membangun, bisa merombak, bisa menanam

 peradabannya sendiri; sehingga hamba-hamba-Ku itu seperti serba bisa ini dan itu…, serbramai….!!!. Padahal sebenarnya  Aku lah yang membangun semua itu, karena memang  Akadalah Sang Grand Designer kesemuanya itu.

Lalu Ku alirkan juga kedalam “rumah tempat-Ku mengembang biakan manusia”  , yait

kelamin hamba-hamba-Ku  , segenap sarana, fasilitas, dan kemampuan untuk mewujudka

kehendak-Ku dalam menjaga keturunan umat manusia. Di rumah pembiakan-Ku itu tela Aku siapkan rasa enak, Aku siapkan libido, Aku siapkan daya, Aku siapkan juga Rahim. Ak

Deka Hal 13 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 14/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

telah siapkan semua, sehingga seakan-akan manusia itu seperti bisa berbiak dengasendirinya. Padahal  Aku lah Sang Pembiak itu yang sebenarnya.

Tapi ingatlah wahai hamba-hamba-Ku , Aku ini sangatlah pencemburu. Jadi janganlah kalia

wahai hamba-hamba-Ku sibuk dengan kulit-kulit bawang itu. Karena kalau kau sibuk dengakulit-kulit bawang itu, maka kau akan menjadi hamba dari kulit bawang itu, kau akan dibua

sibuk oleh kulit-kulit bawang itu sehingga kau menjadi lupa kepada-Ku.

Maka…, agar kalian wahai hamba-hamba-Ku tidak sibuk dengan kulit bawang itu, Ku-buatkarasa perih dimatamu setiap kali kalian mengupasnya, sehingga kalian tidak sanggup lag

memandangnya berlama-lama. Lalu Ku-buatkan pula rasa enak saat kalian memakannyasehingga kalian ingin buru-buru menggorengnya, dan kemudian menikmatinya. Ya… kalian

hanya tinggal menikmati saja RASA kulit bawang itu…!!!.

Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang akan kamu dustakan wahai hamba-hamba-K…?.

Maka dengan pengajaran seperti apa lagi kalian bisa mengerti wahai hamba-Ku…??.

 Jadi lihatlah…, Aku lah Sang Penanam bawang itu, dan Aku pulalah yang menjadikan bawan

itu mempunyai kulit berlapis-lapis. Semua itu Ku ciptakan untuk kalian, agar kalian wahahamba-hamba-Ku bisa memetik pelajaran dari setiap kulit bawang yang ku buat itu

sehingga kau bisa menyadari keberadaan-Ku. Adalah dari  Ku kesemuanya itu.  Aku la

sumber dari segala sesuatunya.  Aku lah sumber keberadaan. Karena  Aku lah San ADA…..!!. Aku lah  Allah…..!!!.

Innanii Ana Allah, Laa ilaaha illaa Ana, Fa’budni, waaqiimishshalata lidzikri , Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak adaTuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untu

mengingat Aku (Thahaa 14).

Maka akupun “datang” merunduk-runduk kepada-Nya, akupun bersimpuh dihadapan-Nyaakupun sujud dan menyembah kepada-Nya, dan akupun memuja kepada-Nya:

SubhanallahAlhamdulillah,Laa ilaha illallah,Allahu Akbar,Laa haulaa wala quwaata illa billahil ‘aliyyil ‘adhiem,

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad…

SANG SPIRITUALIS SEJATI…

Akhirnya sampailah kita pada bagian akhir dari pembahasan tentang perjalanan mengupa

kulit bawang spiritual ini. Di penghujung kupasan ini, secara jelas dapat dilihat bahwa sanspiritualis sejati itu ternyata hanyalah manusia-manusia yang berkualitas sebagai HAMB

dihadapan TUHAN. Tidak lebih. Lalu sang hamba itu dengan sadar, rela dan ridh

Deka Hal 14 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 15/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

membiarkan otaknya, dadanya, dan kelaminnya dipakai oleh Tuhan untuk mewujudkakehendak-Nya yang suci dalam membangun peradaban manusia itu sendiri dari zaman k

zaman. Sang Hamba itu tidak membiarkan sedikit pun dorongan-dorongan dari dirinya sendi(hawa un nafs) untuk mengotori kesucian dan kemurnian kehendak Tuhan yang dialirka

kepadanya.

Jadi…, dari sang spiritualis sejati inilah diharapkan lahir ilmu pengetahuan seperti fisikakimia, biologi, matematika, ekonomi, perdagangan, industri, kesehatan, hukum, sen

budaya, dan sebagainya. Dan kesemuanya itu dibingkai dengan kesadaran berketuhanan.

Sang spiritualis sejati itu ternyata adalah seorang insinyur, seorang dokter, seorang ekonomseorang ilmuwan, seorang pedagang, seorang seniman, seorang polisi, seorang hakim

seorang presiden, seorang petani, dan setiap orang yang telah mampu membingkai harharinya dengan kesadaran kepada Tuhan (dzikrullah).

Ringkasnya adalah, bahwa spiritualis sejati itu adalah seorang hamba Tuhan yang bekerj

dan dia sekaligus juga bersedia menjadi alat Tuhan untuk mampu mempekerjakan hambahamba Tuhan lainnya. Spiritualis sejati itu adalah seorang hamba Tuhan yang mamp

mengkreasi rizki dan sekaligus dia juga bersedia menjadi alat Tuhan untuk mengalirkan rizk

kepada hamba-hamba Tuhan lainnya. Dan…, segala macam aktivitasnya itu TIDAK sedikit pumembuat sang spiritualis sejati itu lalai dari mengingat dan menyadari GERAK TUHAN yan

mengalir kepadanya. Seorang berkarakter ULUL ALBAB saja sebenarnya. Seperti omonga

Tuhan berikut ini:

“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) ole jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, da(dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di haritu) hati dan penglihatan menjadi goncang”. (An Nuur 37)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , dan silibergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ULUL ALBA(orang-orang yang berakal), (yaitu) orang-orang yang mengingat Allasambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan merekmemikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Y Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha SucEngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Ali Imran 190-191),

Karena, kalau peradaban ini dibangun oleh manusia yang BUKAN berkarakter ULUL ALBAB

maka itu ternyata sangatlah BERBAHAYA sekali …!!!.

SEKEDAR NASEHAT PENDEK…

Alangkah besar siksa Allah jika "TEMPAT SUCI (RUMAH-NYA)" dimana Allah mengalirka

kehendak-Nya untuk berkreasi, menciptakan, dan mengembangbiakkan manusia beriku

peradaban yang akan mengiringi manusia itu dari zaman kezaman kita kotori denga

berbagai tindakan yang negatif (fujur) akibat dari dorongan diri (HAWA UN NAFS). Olekarena itu:

Deka Hal 15 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 16/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Tatkala sang aku diri mengotori kelaminnya dengan kehendak percabulan yang datan

dari dorongan keinginan sang diri itu sendiri (hawa un nafs), maka berbagai perbuata

cabul pun akan dialirkan-Nya sambung menyambung kepada diri itu, taterkendalikan. Dan hal itu pasti akan membawa rasa tersiksa bagi sang diri itu sendiri

Tatkala sang aku diri mengotori dadanya dengan kehendak dan keinginan yan

diharamkam (misalnya dengan memasukkan makanan dan minuman yang haram

maka apa saja juga bisa menimbulkan keinginan marah, benci, iri, dengki, daperilaku-perilaku negatif (fujur ) lainnya. Dan semua kefujur an ini juga ternyata adala

siksa demi siksa yang sangat pedih bagi sang diri itu sendiri.

Dan tatkala sang aku diri mengotori otaknya dengan fikiran-fikiran negatif dan kotormaka apa saja bisa diciptakan oleh sang diri itu untuk merusak peradaban. Dan semu

kerusakan peradaban itu juga ternyata adalah siksa yang memiriskan hati bagi sandiri itu sendiri.

Memang, semua pengotoran rumah Allah itu buahnya semata-mata adala

SIKSA....!!!. SIKSA Yang Pedih. 

Lalu kenapa kita tidak mau menghormati rumah suci (bait Allah) tempat Allah berkehendakberkreasi, mencipta, membiakkan diri manusia, dan berikut menganyam peradaba

manusia?. Sedangkan malaikat sendiri sampai-sampai tersungkur sujud menghormatinya..?

Duh… Gusti…, betapa sombongnya kami ini …,

Ya Allah…, betapa tidak amanahnya kami…,

 Ampuni kami semua Ya Allah…,Tuntun kami semua ya Allah…,

Rahmati kami semua ya Allah…,

Demikian…, wallahua’lam…Selesai Artikel “MENGUPAS KULIT BAWANG SPIRITUALITAS”

Cilegon, 26 Desember 2004, 08:00

Wassalam

Deka

Deka Hal 16 dari 1

5/14/2018 Deka - Mengupas Kulit Bawang Spiritual - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/deka-mengupas-kulit-bawang-spiritual 17/17

 

Mengupas Kulit Bawang Spiritualita

Deka Hal 17 dari 1

 

GERAK

SARIPATITANAH

AIR MANISEGUMPAL

DARAHSEGUMPAL

DAGING

TULANGBELULANG

DIBUNGKUSDAGING

MAKHLUKBERBENTUK LAIN

TIDAK

TAHU

PENDENGARANPENGLIHATAN

FIKIRANTAHU

POTENSI YANG DIBERIKAN ALLAH “SAMA” UNTUK

SEMUA MANUSIA, BAIK KEPADA PARA RASUL / NABI,

MAUPUN KEPADA MANUSIA BIASA. Untuk  TAHU

DIALIRI

KUFUR AZAB YANG

PEDIHRUG

I??

BERSYUKUR IKUT ALLAH

SUASANA BERBAJUKAN SUASANA

NIKMAT

KHALIFAH:

RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA,WAKIL TUHAN UNTUK MEMBUAT KERAMAIAN DI DUNIA

MENGELOLA, MEMAKMURKAN DUNIA

INSAN

KAMIL

HIDUP

KARAKTER SPIRITUALIS SEJATI

PENGKHIANAT TUHAN

SI PENGAMAT GERAK DAN

BERSEDIA DIALIRI GERAK TUHAN